MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 100 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 100 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

+5
agus
gusti_bara
hamba tuhan
Muslim Rocker
Tom Jerry
9 posters

Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by Tom Jerry Tue 26 Oct 2010, 3:21 pm

Jika di Injil terdapat narasi di mana Yesus / Isa memulai pelayanan-Nya dengan berkata kepada murid2-Nya: "Sesungguhnya, Akulah Allah! Sembahlah Aku!", apakah alim ulama Yahudi saat itu atau Muslim sekarang percaya dan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan atau Allah? Tentu saja jawabannya Tidak!

Bagi Yahudi, Allah adalah Ilahi tak berwujud: “Hati-hatilah sekali -- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api - supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apa pun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;” (Ulangan 4:15-16)

Bagi Muslim, Allah adalah Dzat: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (Surah 10 Yunus: 3) Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Surah 55 Ar Rahmaan:27)

Mereka merasa Allah mustahil menjadi manusia. Tidak mungkin!!! Apalagi akhir hidup-Nya harus tragis seperti itu, mati karena disiksa, dicambuk, dan dipaku di kayu salib yang didirikan vertikal. Percuma saja Yesus menyatakan dengan mantap pengakuan tersebut. Malahan Yesus / Isa bisa dianggap orang tidak waras. Namun, walaupun demikian, sesungguhnya Yesus menyatakan kepada kita : “Akulah Allah! Sembahlah Aku!” dengan cara yang berbeda.

Muslim menerima Yesus / Isa sebagai seorang yang baik dan bermartabat tinggi tetapi menolak keilahian-Nya. Mereka mengatakan bahwa merekalah satu-satunya golongan manusia yang memberi penghormatan yang sesuai kepada Yesus / Isa; tidak seperti orang Yahudi yang mengatakan Yesus / Isa adalah anak luar nikah Maria / Maryam; juga tidak seperti orang Kristen / Nasrani yang memuji dan memuliakan Yesus / Isa sebagai Allah. Bagi mereka perlakuan begini tidak seharusnya dibuat dan sama-sama merupakan suatu penghinaan kepada Yesus / Isa.

"Akulah Allah"

Salah satu kritikan yang coba ditonjolkan oleh Muslim untuk menyangkal keilahian Yesus / Isa berbunyi begini:
Di dalam seluruh Alkitab, Yesus / Isa tidak pernah berkata, "Akulah Allah".

Kalau kita berharap untuk melihat kenyataan di dalam Alkitab, memang kita akan kecewa. Memang benar tidak ada catatan dalam Alkitab di mana Yesus / Isa secara terus-terang mengumumkan keilahian-Nya. Yesus / Isa tidak pernah berbuat demikian, menyebarkan kepada umum identitas dan kedudukan-Nya yang sebenarnya.

Apabila Yesus / Isa memulai pelayanan-Nya, Dia berkata bahwa Dia adalah hamba yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk "melayani orang serta menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang" (Markus 10:45). [NOTE: Sesuai dengan ajaran Paulus khan?] Yesus / Isa telah merendahkan diri-Nya sebagai manusia supaya Dia dapat melayani kita. Ini bukan sesuatu yang mustahil. Hal seperti ini ada berlaku di sekeliling kita. Apabila Presiden kita menggulung lengan bajunya dan turun ke sawah untuk menuai padi yang sudah masak, membuktikan dia berjiwa rakyat, dia tetap Presiden kita. Walaupun dia membuat sementara waktu telah turun ke tahap seorang petani, kedudukannya sebagai pemimpin negara tidak pernah berubah.

Kita perlu memahami hakikat ini terlebih dahulu, jika kita mau memahami sebab mengapa Yesus / Isa tidak pernah berkata Dia adalah Allah secara terbuka. Pelayanan dan pernyataan Yesus / Isa berasaskan tujuan-Nya datang ke dunia dan bukan identitas pribadiNya. Kalau begitu, apakah Yesus / Isa akan mengumumkan keilahian-Nya secara terbuka setelah Dia memilih kehidupan sebagai hamba dengan penuh kerendahan hati? Kami rasa tidak! Tambahan pula, bisakah Yesus / Isa melayani orang yang sakit, berdosa, miskin, tanpa harapan dan memikul beban yang berat jika Dia mengutamakan pengumuman identitas-Nya yang sebenarnya? Jelas jawapannya Tidak! Itulah sebabnya Yesus / Isa sering melarang orang mengheboh-hebohkan identitas-Nya yang ilahi.

Dia menyembuhkan semua orang sakit, dan melarang mereka memberitahu orang lain tentang Dia. (Matius 12:15,16).

Yesus / Isa, walaupun memiliki sifat/kodrat Allah, tidak memilih untuk mengumumkan aspek tersebut tetapi sebaliknya dia mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama seperti manusia. Kalau ini sengaja dilakukan Yesus / Isa, maka tidak masuk akallah jika Dia mengumumkan keilahian-Nya karena hal itu tidak sejajar dengan tujuan Dia menjelma ke dalam dunia.

Sebenarnya Dia ilahi tetapi Dia tidak menganggap keadaan-Nya yang ilahi harus dipertahankan-Nya. Sebaliknya, Dia rela melepaskan segala-galanya, lalu menjadi seperti seorang hamba. Dia datang sebagai manusia dan hidup seperti manusia. (Filipi 2:6,7).

Sebenarnya, adalah mudah bagi manusia percaya sekiranya Yesus / Isa mengakui secara terus-terang identitas-Nya yang sebenarnya.

Oleh itu orang Yahudi datang berkumpul di sekeliling Yesus / Isa. Mereka bertanya, "Berapa lamakah guru mau membiarkan kami ragu-ragu? Katakanlah dengan terus terang. Adakah guru Penyelamat yang diutus oleh Allah?" (Yohanes 10:24)

Tetapi Yesus / Isa enggan menyatakan identitas-Nya dengan terus terang karena kepercayaan yang berdasarkan kenyataan-Nya tidak memerlukan iman lagi. Iman "berarti yakin sungguh-sungguh akan perkara-perkara yang diharapkan dan mempunyai kepastian akan perkara-perkara yang tidak dapat kita lihat." (Ibrani 11:1). Mungkinkah Yesus / Isa menyatakan keilahian-Nya secara tidak langsung supaya kita bebas menilai tindakan-tindakan-Nya sehingga membawa kepada pertumbuhan iman yang kokoh? Walaupun Dia tidak menyatakan siapa dan apa Dia sebenar-Nya, kami percaya Yesus / Isa telah memperlihatkan siapa diri-Nya yang sebenarnya melalui tingkah laku-Nya lalu membiarkan manusia menilai apa yang sebenarnya dinyatakan oleh perkataan dan perbuatan-Nya.

Umat Kristen / Nasrani percaya bahwa Yesus / Isa adalah Allah walaupun Dia tidak menyatakan ini di mana-mana di bagian Alkitab dengan terus-terang. Cara untuk mengatasi dilema ini bukanlah dengan mencari ayat-ayat tertentu di mana Yesus / Isa berkata dia Allah, tetapi dengan membaca keseluruhan Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, dan merenungkan identitas-Nya yang sebenarnya. Adalah cukup jelas dalam kata-kata dan perbuatan-Nya, bahwa keilahian Yesus / Isa diakui dan tidak dapat dielakkan. Dari kata-kata Yesus / Isa saja, adalah sangat mengherankan jika kita berpikir bahwa Dia adalah insan biasa saja. Keseluruhan catatan Injil menyatakan pesan ini: Yesus / Isa bukan hanya seorang manusia biasa.

Mari kita lihat beberapa contoh dari Kitab Injil:

Yesus / Isa mengumumkan wujud-Nya yang kekal
Mereka berkata kepada Yesus / Isa, "Umurmu belum lagi lima puluh tahun dan kamu sudah melihat Abraham?" Yesus / Isa menjawab, "Apa yang Aku katakan ini benar: Sebelum Abraham dilahirkan, Aku sudah ada." (Yohanes 8:57-58)

Yesus / Isa Maha Tahu
Apabila Yesus / Isa nampak Natanael datang kepadaNya, Dia berkata tentang Natanael, "Inilah orang Israel sejati; tiada kepalsuan padanya!" Natanael bertanya kepada Yesus / Isa, "Bagaimana tuan mengenal aku?" Yesus / Isa menjawab, "Sebelum Filipus memanggil kamu, Aku telah nampak kamu di bawah pokok ara itu." (Yohanes 1:47-48)

Yesus / Isa menjawab, "Pergilah panggil suamimu lalu kembalilah ke sini." Wanita itu menjawab, "Aku tidak bersuami." Lalu Yesus / Isa berkata, "Betul katamu bahwa kamu tidak bersuami. Kamu sudah berkahwin lima kali, dan lelaki yang tinggal denganmu sekarang ini bukan suamimu. Memang benar katamu." (Yohanes 4:16-18)

Yesus / Isa akan menghakimi segala bangsa
Bapa tidak menghakimi sesiapa pun. Dia sudah menyerahkan segala kekuasaan untuk menghakimi orang kepada Anak-Nya. Oleh itu semua orang menghormati Anak sebagaimana mereka menghormati Bapa. (Yohanes 5:22-23b)

Yesus / Isa Maha Kuasa
Mujizat-mujizat-Nya mengukuhkan kebenaran ini. Memang diakui bahwa nabi-nabi lain juga melakukan mujizat, tetapi mereka melakukannya dengan memohon kuasa Allah melalui doa. Yesus / Isa tidak melakukan ini karena sifat keilahian-Nya berkuasa melakukan mujizat. Juga perlu dinyatakan di sini bahwa murid-murid Yesus / Isa melakukan berbagai mujizat dalam nama Yesus / Isa:

Tetapi Petrus berkata kepadanya, "Aku sama sekali tidak mempunyai uang, tetapi apa yang ada padaku akan aku beri kepadamu: dengan kuasa Yesus Kristus / Isa Al-Masih orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6).

Yesus / Isa berkuasa mengampuni dosa
Yesus / Isa melihat bahwa mereka sangat beriman. Oleh itu Dia berkata kepada orang lumpuh itu, "Anak-Ku, dosamu sudah diampuni. Tetapi kepada kamu Aku akan membuktikan bahwa di atas bumi ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa. Lalu Yesus / Isa berkata kepada orang lumpuh itu, "Bangunlah, angkat tikarmu, dan pulanglah!" (Markus 2:5,10-11)

Yesus / Isa mengaku datang dari syurga
". . . karena Aku sudah turun dari syurga bukan untuk melakukan kehendak-Ku sendiri, tetapi kehendak Dia yang mengutus Aku. Akulah roti yang memberi hidup, roti yang turun dari syurga. Orang yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya. (Yohanes 6:38a, 51a)

Yesus / Isa akan membangkitkan semua orang yang mati
". . . Aku harus membangkitkan mereka semua pada Hari Kiamat. Memang inilah kehendak BapaKu: Semua orang yang melihat Anak lalu percaya kepadaNya akan beroleh hidup sejati dan kekal, dan Aku akan membangkitkan mereka pada Hari Kiamat" (Yohanes 6:39b-40)
Yesus / Isa berkata kepada Marta, "Akulah yang membangkitkan orang mati dan yang memberi hidup. Barangsiapa yang percaya kepada-Ku akan hidup, meskipun dia sudah mati." (Yohanes 11:25)

Kedudukan akhirat semua manusia bergantung kepada tindakbalas mereka kepada identitas Yesus / Isa.
Itulah sebabnya Aku berkata kepada kamu, bahwa kamu akan mati dalam dosa kamu. Memang kamu akan mati dalam dosa kamu, jika kamu tidak percaya bahwa ‘Akulah Dia.’ (Yohanes 8:24)

Kesemua hakikat ini menunjuk kepada keilahian Yesus / Isa. Semua yang dinyatakan di atas adalah sifat dan hak istimewa Allah yang juga diakui dalam Islam. Apakah dengan menyatakan semua ini, Yesus / Isa tidak berkata dia itu Allah? Seringkali Dia dituduh menghina martabat Allah apabila menyatakan hal-hal di atas. Walaupun Dia tahu bahwa klaim-Nya itu akan membawa kepada hukuman mati dia tidak berganjak daripada pernyataan-pernyataannya yang penuh kontroversi itu.

Semua orang Yahudi di situ menjawab, "Menurut hukum kami dia harus dihukum mati karena dia mengaku dirinya Anak Allah." (Yohanes 19:7)

Jelaslah bagi Yesus / Isa bahwa segala kenyataan-Nya adalah benar dan diucapkan dengan akal yang waras. Al-Quran memaparkan Yesus / Isa sebagai seorang yang benar, waras dan terhormat. Jadi, adalah mustahil untuk Yesus / Isa berdusta, apatah lagi sanggup mati untuk kenyataan-kenyataan yang Dia sendiri anggap salah! Jika kata-kata ini tidak diucap oleh Yesus / Isa (seperti yang disarankan sesetengah pihak), apakah Yesus / Isa mahu mati untuk kenyataan-kenyataan dusta orang lain tentang diriNya?

"Sembahlah Aku"

Pernahkah Yesus / Isa berkata kepada orang ramai, "Sembahlah Aku"? Ini adalah suatu masalah yang sukar dijawab dan jawabannya berkaitan dengan apa yang telah dibahas sebelum ini, yaitu pernyataan Yesus / Isa akan keilahian-Nya. Jika Yesus / Isa secara umum tidak mengakui diri-Nya sebagai Allah, apakah patut kita mengharapkan Dia memberitahu orang banyak supaya menyembah-Nya? Pasti tidak!

Walaupun begitu, Yesus / Isa menyatakan keilahian-Nya dengan jelas dalam kenyataan-kenyataan dan perbuatan-perbuatan-Nya yang luarbiasa. Ketika Dia membuat suatu pengakuan atau mujizat-mujizat-Nya ada orang yang menyembah Dia. Terdapat banyak peristiwa di mana orang menyembah Yesus / Isa dan dalam setiap peristiwa DIA TIDAK PERNAH MENOLAK ATAU MELARANG PENYEMBAHAN MEREKA.

Kemudian pengikut Yesus / Isa yang ada di perahu sujud menyembah Yesus / Isa sambil berkata, "Sesungguhnya Engkau Anak Allah!" (Matius 14:33)

Tiba-tiba Yesus / Isa datang menemui wanita-wanita itu dan berkata, "Sejahtera kamu." Mereka menghampiri Dia, memegang kaki-Nya, dan menyembah Dia. (Matius 28:9)

Apabila mereka melihat Yesus / Isa, mereka menyembah Dia meskipun ada di kalangan mereka yang ragu-ragu. (Matius 28:17)

Untuk menghargai aspek kehidupan Yesus / Isa ini, marilah kita membandingkannya dengan pengalaman Paulus dan Barnabas. Kedua hamba Allah ini melarang dan mengutuk orang yang menyembah mereka sambil berkata bahwa mereka adalah manusia biasa walaupun mereka berhasil melakukan mujizat:

Imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar bandar, datang membawa lembu jantan dan bunga ke pintu gerbang. Dia dan orang banyak hendak mempersembahkan korban kepada rasul-rasul itu. Apabila Barnabas dan Paulus mendengar apa-apa yang akan dilakukan oleh orang di situ, mereka mengoyak-goyak pakaian lalu berlari ke tengah-tengah orang ramai sambil berseru, "Mengapakah kamu melakukan hal ini? Kami pun manusia seperti kamu semua! Kami datang di sini untuk mengabarkan Berita Baik supaya kamu meninggalkan berhala-berhala yang tidak berguna itu lalu datang kepada Allah yang hidup, Pencipta langit, bumi dan laut serta semua yang ada di dalamnya. (Kisah Para Rasul 14:13-15).

Sebaliknya, Yesus / Isa tidak pernah menolak, melarang, mencegah, dan menghalangi siapapun yang datang menyembah-Nya! Penyambutan Yesus / Isa ini dengan tangan terbuka sesungguh-Nya mengisyaratkan bahwa Ia berkata, "Sembahlah Aku!"

Anak Maria / Maryam, Anak Allah

Semestinya tidak ada bantahan mengenai Yesus / Isa sebagai anak Maria / Maryam. Alkitab menunjukkan bahwa orang yang hidup pada masa Yesus / Isa memang mengakui demikian mengenaiNya.

Bukankah dia ini tukang kayu, anak Maria / Maryam dan juga saudara Yakobus, Yoses, Yudas, dan Simon? Bukankah saudara-saudara perempuannya tinggal di sini?" Oleh itu mereka tidak mau menerimanya. (Markus 6:3)

Pengertian ini datang dari kehidupan dan rupa Yesus / Isa sebagai manusia. Karena itu mereka hairan bagaimana Dia, anak seorang wanita biasa dapat melakukan perkara-perkara yang besar. Sememangnya Yesus / Isa seorang manusia, seorang berbangsa Yahudi, anak kepada Yusuf dan Maryam, seorang tukang kayu yang mempunyai beberapa adik-beradik baik lelaki-laki mahupun perempuan. Dia dibesarkan oleh Yusuf dan Maryam dan taat kepada mereka seperti mana-mana anak lain.

Setelah itu Yesus / Isa pulang bersama-sama mereka (Maryam dan Yusuf) ke Nasaret dan taat kepada mereka.Ibu-Nya menyimpan semua perkara ini di dalam hati. Yesus / Isa bertambah besar dan bujaksana, dan Dia menyenangkan hati Allah mahupun manusia. (Lukas 2:51-52)

Yesus / Isa mencapai kedewasaan seperti manusia biasa dan menampakkan ciri-ciri biasa yang dimiliki semua manusia. Ini termasuklah:

Menjadi letih
Di situ ada sebuah perigi yang dahulunya milik Yakub. Yesus / Isa yang penat karena perjalanan-Nya, duduk di pinggir perigi itu. (Yohanes 4:6)

Makan dan minum
Apabila Anak Manusia datang, Dia makan dan minum; lalu semua orang berkata, ‘Lihatlah orang ini! Dia rakus, pemabuk, sahabat pemungut cukai, dan sahabat orang berdosa!’ (Matius 11:19a)

Menjadi sedih dan menangis
Apabila Yesus / Isa melihat Maryam menangis dan semua orang Yahudi yang datang bersama-sama Maryam juga menangis, Yesus / Isa sedih hati dan terharu. Yesus / Isa menangis. (Yohanes 11:33 dan 35)

Wafat
Lalu Yesus / Isa berseru dengan suara lantang, "Ya Bapa, Aku serahkan diri-Ku ke dalam tangan-Mu!" Setelah berkata demikian, Dia pun meninggal. (Lukas 23:46)

Yesus / Isa adalah seperti manusia dalam hampir semua hal. Dia mengalami apa yang manusia lain alami kecuali dosa.

Imam Agung kita bukanlah imam yang tidak dapat bersimpati terhadap segala kelemahan kita. Sebaliknya, kita mempunyai Imam Agung yang pernah dicubai dalam segala hal seperti kita sendiri, tetapi Dia tidak berbuat dosa! (Ibrani 4:15)

Banyak Muslim membangkitkan isu tentang kemanusiaan Yesus / Isa. Mereka bertanya:

Sekiranya Yesus / Isa adalah Tuhan, mengapa dia makan? Tuhan tidak makan. Mengapa Dia tidur? Tuhan tidak tidur.

Sebenarnya pendekatan pembicaraan ini salah pada tempatnya. Pendekatan umat Islam tidak sesuai dengan perbincangan tentang amalan Yesus / Isa sebagai manusia. Kesimpulan yang sepatutnya dibuat dengan amalan-amalan Yesus / Isa ini ialah bahwa dia manusia dan bukan sebagai bukti bahwa Dia bukan Allah. Amalan Yesus / Isa yang dibangkitkan membuktikan Yesus / Isa adalah manusia tulen. Ini juga kepercayaan orang Kristen / Nasrani yang tidak mengesampingkan kemanusiaan Yesus / Isa. Amalan-amalan dan sifat-sifat Yesus / Isa ini tidak menyatakan atau menafikan keilahianNya dan karena itu tidak boleh dipakai sebagai alasan untuk menolak keilahianNya.

Kami percaya kita boleh menyimpulkan bahwa Yesus / Isa bukan Allah sekiranya Yesus / Isa tidak pernah memberikan apa-apa sama sekali tanda yang membuktikan keilahian-Nya. Akan tetapi jika kita boleh tunjukkan bahwa Yesus / Isa telah membuktikannya, maka kita terpaksa mengakui Yesus / Isa sebagai Allah. Untuk menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan tidak semestinya menghalangi Yesus / Isa menjadi manusia, lebih-lebih lagi jika Allah yang telah merancang menjelma sebagai manusia. Hal ini sangat ajaib tetapi tidak mustahil jika kita menghargai kuasa Allah yang tidak terbatas.

Yesus / Isa adalah Tuhan dan manusia. Kedua sifat, kodrat, hakikat ini telah disatukan di dalam satu pribadi. Walaupun Dia makan, Dia juga memberi makanan kepada 5000 orang dengan menggunakan lima bakul roti dan dua ekor ikan (Yohanes 6:5-13). Dia tidur mengharapkan murid-murid-Nya percayakan Dia ketika perahu mereka dipukul ombak karena Dia masih berkuasa walaupun sedang tidur (Markus 4:35-41). Walaupun Dia menjadi letih, Dia mengundang banyak orang ramai datang kepada-Nya untuk mendapat kelegaan bagi jiwa mereka (Matius 11:28). Walaupun Dia sangat menderita, Dia menyembuhkan orang yang sakit dan membebaskan yang disiksa. Yesus / Isa mati dan bangkit pada hari ketiga. Dengan kebangkitan-Nya, Yesus / Isa tidak lagi letih atau sakit dan Dia hidup selama-lamanya. Kalau ini ialah pengertian anda tentang Yesus / Isa, maka Yesus / Isa yang manusia tulen itu adalah juga Allah.


“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Muslim selalu mengungkit masalah ini sebagai bukti bahwa Yesus / Isa hanyalah seorang manusia biasa yang memerlukan pertolongan dari Allah, yaitu ketika di kayu salib Yesus / Isa berteriak: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
[NOTE: Mengapa Muslim menanyakan hal ini, padahal mereka tidak percaya Yesus / Isa mati disalib karena sudah keburu diangkat oleh Allah?]

Pertama-tama, Yesus / Isa mengutip Mazmur 22:2 yang dimulai dengan, " Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.". Yesus mengutip Mazmur ini untuk menarik perhatian untuk itu dan fakta bahwa Dia memenuhi di sana di kayu salib nubuat Mazmur tersebut. Perhatikan ayat-ayat 12-19 dalam Mazmur 22:
12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
13 Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
14 mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
15 Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
16 kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
17 Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
18 Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
19 Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
Istilah “anjing” digunakan oleh orang Yahudi untuk merujuk kepada bangsa-bangsa lain (lih. Mat. 15:21-28). hati-Nya menjadi mencair seperti lilin, (ayat 15). Selama proses penyaliban, kehilangan darah menyebabkan jantung berdetak lebih keras dan lebih keras dan menjadi sangat kelelahan. Dehidrasi terjadi (ayat. 16). Ayat 17b-19 berbicara tentang penusukan tangan dan kaki-Nya dan membagi pakaian-Nya dengan undi. Ini adalah persis apa yang terjadi seperti yang dijelaskan dalam Mat. 27:35.

Mazmur 22 ditulis sekitar 600 tahun sebelum Yesus / Isa dilahirkan. Pada waktu itu, penyaliban belum ditemukan. Sebenarnya,bangsa Fenisia yang mengembangkannya dan bangsa Romawi meminjam alat eksekusi yang sangat menyiksa tersebut dari mereka. Jadi, ketika Romawi memerintah atas Israel, itu menjadi hukuman mati yang dijatuhkan kepada orang Yahudi yang alat eksekuasi alkitabiahnya adalah rajam (lempar batu). Namun demikian, Yesus menunjuk pada Kitab Suci untuk mendukung misi mesianis-Nya.

2 Korintus 5:21 mengatakan, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Ada kemungkinan bahwa beberapa saat disalib, ketika Yesus menjadi dosa atas nama kita, bahwa Allah Bapa berpaling dari Anak-Nya. Dikatakan di Habakuk 1:13 bahwa mata Allah terlalu suci untuk melihat kejahatan. Oleh karena itu, mungkin ketika Yesus / Isa menanggung dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib (1 Petrus 2:24), Bapa berpaling meninggalkan-Nya. Pada waktu, itulah Anak mungkin berteriak. [NOTE: Yesus / Isa tidak berteriak: “Tuhan-Ku, Tuhan-Ku!” karena Dia sepanjang hidup-Nya tidak pernah berkata: “Tuhan-Ku” dan “Tuhanmu”, melainkan “Bapa-Ku” dan “Bapamu”, “Allah-Ku” dan “Allahmu”. (Yohanes 20:17)]

Satu hal yang pasti kita tidak memiliki kapasitas untuk merasakan pengalaman mengerikan menanggung dosa-dosa dunia yang dibebankan kepada Tuhan Yesus / Isa, yang ketika tergantung, dalam sakit luar biasa,di salib itu. Rasa sakit fisik itu sangat besar. Rasa sakit rohani pastinya lebih besar.

Itu menunjukkan kepada kita dengan jelas betapa Allah mengasihi kita.

Yesus / Isa Disalib atau Tidak Disalib?

Percaya tidak? Apa yang Muslim yakini tentang Yesus / Isa adalah apa yang Muhammad yakini tentang Yesus / Isa. Sebagai seorang anak, Muhammad adalah seorang Arab normal yang suka berbicara dengan orang dari berbagai bangsa yang melakukan perjalanan dalam kafilah. Mekkah adalah kota di mana para pedagang dari seluruh Timur Tengah datang untuk berdagang di sepanjang rute perdagangan. Mereka akan membawa kisah-kisah mereka dari budaya mereka masing-masing dan menceritakannya kepada penduduk setempat.

Setelah penghancuran Bait Suci Yahudi di Yerusalem, orang Yahudi tersebar di seluruh dunia. Salah satu tempat yang beberapa dari mereka tersebar ke Arab selatan adalah Medinah. Mereka juga membawa beberapa dongeng apokrif mereka dari Midrash dan Mishna dan menceritakan kisah-kisah fabel tersebut ke orang Arab.

Terakhir, setelah pandangan mereka tentang Kristus dianggap sesat oleh konsili ekumenis, Kaisar Romawi mengusir kaum Kristen Nestorian ke luar perbatasan Kekaisaran. Nestorianisme adalah ajaran yang salah bahwa Yesus adalah dua pribadi yang berbeda, pribadi Allah dan pribadi manusia (anak Maria). Pemulanya adalah Nestorius, yang lahir di Suriah dan meninggal pada 451 AD. Dia adalah seorang biarawan yang menjadi Patriark Konstantinopel dan menolak gelar Maria "Bunda Allah." Dia berpendapat bahwa Maria adalah Bunda Kristus karena hanya berkenaan dengan kemanusiaan-Nya. Maka Konsili Efesus diadakan pada tahun 431 untuk mengatasi masalah ini dan menegaskan bahwa Yesus adalah satu pribadi dengan dua kodrat yang berbeda dan tak terpisahkan:. Allah dan manusia. Kaum Nestorian, karena mereka berasal dari timur, bergerak dari perbatasan terdekat, timur, dan banyak berdiam di Arab. Mereka mendirikan biara di sana dan di sepanjang rute kafilah dimana Muhammad akan melakukan perjalanan. Dua orang penting dalam hidup Muhammad, yaitu Waraqa ibn Naufal (sepupu Khadijah, isteri pertama Muhammad), yang dianggap sebagai paman oleh Muhammad, dan Buhaira, seorang biarawan mengajarkan Muhammad beberapa hal tentang Kekristenan, keduanya adalah kaum Nestorian. Nestorian juga membawa cerita apokrif mereka ke Arab dan menceritakannya kepada orang-orang yang melewati sepanjang rute perdagangan tersebut.

Pada akhirnya, semuanya masuk akal. Muhammad tahu semua kisah-kisah fabel, mitos dan dongeng dari orang-orang yang datang dan melakukan kontak dengannya. Ketika ia mengumumkan kepada semua orang bahwa ia telah menjadi seorang Nabi, ia menceritakan kembali kisah-kisah imajinatif dan puitis tersebut dan menyebutnya wahyu Allah. Ini adalah salah satu alasan bahwa Qur’an tampak begitu puitis dan elegan.

Kembali ke soal Yesus / Isa Disalib atau Tidak Disalib? Muhammad tidak konsisten dalam bersikap terhadap kisah penyaliban Yesus / Isa. Sewaktu di Mekkah, Muhammad mengakui kematian dan kebangkitan Yesus / Isa:
Surah 19 Maryam:33. (Isa putra Maryam berkata:) Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

Namun setelah hijrah ke Medinah, Muhammad berubah 180 derajat, dia menyangkal kematian dan kebangkitan Yesus / Isa: Surah 4 An Nisaa':157-158 dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah ", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Latar belakang dikeluarkannya Surah 4 An Nisaa':157-158 di Medinah adalah karena Muhammad mulai berseteru dengan orang-orang Yahudi yang menolak mengakui keNabiannya. Untuk membangkitkan semangat kebencian yang membara terhadap orang-orang Yahudi, Muhammad mengarang ayat-ayat Surah 4 An Nisaa' mulai ayat 153 hingga 162, yang isinya mendiskreditkan dan mempersalahkan orang-orang Yahudi atas kejahatan-kejahatan masa lalu mereka yang kerap melanggar perintah Tuhan dan membunuhi nabi-nabinya. Muhammad diam-diam masih mengidolakan Yesus / Isa sehingga dia tidak senang dengan kisah matinya Yesus di kayu salib dibunuh Yahudi, maka dia membantah kalau Yesus disalib dan terbunuh oleh orang-orang Yahudi, melainkan yang dibunuh oleh orang-orang Yahudi itu adalah orang yang diserupakan wajahnya dengan Yesus (banyak Muslim menafsirkannya sebagai Yudas). Muhammad lupa pada Surah 19 Maryam yang pernah dikarangnya di Mekkah dahulu sebelum hijrah.


Allah menjelma jadi manusia

Penjelmaan Allah sebagai manusia Yesus / Isa adalah satu kenyataan Injil yang jelas. Rasul Yohanes seorang murid dalam Injil tulisannya dengan jelas menyatakan kepada kita bahwa "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah" (Yohanes 1:1). Kita juga diberitahu bahwa "Firman itu sudah menjadi manusia dan tinggal di antara kita" (Yohanes 1:14). Oleh itu Firman yang menjadi manusia dan diam di antara kita bersifat jasmani dan ilahi serta mempunyai keberadaan yang kekal bersama Allah.

Mari kita lihat kejadian permulaan penciptaan dunia:
Pada mulanya adalah Firman. Firman pertama Allah di hari pertama penciptaan adalah: “Jadilah terang.”
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. (Kejadian 1:1-3) [NOTE: Ini adalah terang cahaya ilahi, seperti cahaya malaikat yang bersinar. Sedangkan matahari yang adalah bola gas berpijar memancarkan sinar belumlah diciptakan. Masuk akal khan?]

Pada hari keenam secara mengejutkan,firman-Nya yang kesembilan, Allah berfirman : "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26)

Di sini sudah terlihat tanda-tanda Trinitas (Tritunggal) atau dwinitas hubungan Bapa dan Anak. Mengapa Allah menyebut diri-Nya: “Kita”? Kami percaya Yesus ada di sini jauh sebelum dunia diciptakan. Tentu saja karakter-Nya di sini adalah 100% Allah, 0% manusia; Dialah Allah Yahweh yang kekal adanya, sebelum menitis ke dalam dunia menjadi Anak Manusia.

Trinitas membingungkan

Tidak ada seorangpun yang sanggup menjelaskan konsep Trinitas, hampir semua orang bingung. Hal ini sama saja seperti murid kelas 1 SD yang baru bisa berhitung 1+1=2 yang kemudian mempelajari matematika kelas 2 SMA seperti rumus Kalkulus: Diferrential dan Integral. Namun, walaupun demikian, umat Kristen bisa melupakan kebingungan tersebut karena dari dasar semula, yang ditekankan oleh para rasul adalah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan Juruselamat dan Allah Penebus. Itu saja! Karena kita merasakan kasih Tuhan Yesus yang benar-benar inkarnasi Allah Pencipta alam semesta, maka otomatis secara tidak langsung Trinitas bisa kita terima dengan sukacita.

Trinitas vs Allah yang tauhid

Muslim selalu membanggakan memiliki Allah SWT yang tauhid. Coba kita renungkan: “Siapa yang menemani Allah SWT jauh sebelum alam semesta diciptakan, bahkan sebelum malaikat-malaikat diciptakan? Allah SWT sendirian khan? Jadi, Allah sendirian dalam kekekalan.

Kita tahu Allah SWT kekal adanya. Ini berarti bahwa Ia sudah ada sebelum malaikat, manusia dan alam semesta diciptakan. Dia selalu ada. Kita perlu bertanya, apakah yang dilakukan Allah SWT sebelum jagad raya dan manusia ada? Memang kita tidak tahu tetapi kita harus bertanya, apakah Dia sendirian saja? Mungkin Muslim akan menjawab, “Allah SWT menyibukkan diri dengan menciptakan jagad raya lain”. Tetapi jawaban ini tidak masuk akal karena Allah SWT dapat menciptakan sejuta jagad raya sekaligus dengan sepatah kata saja. Konsep Trinitas menjelaskan masalah ini. Dalam diri Allah yang Esa terdapat tiga pribadi (oknum, “person”) yang selalu ada dan di dalam kekekalan ketiga pribadi itu saling mengasihi satu sama lain. Allah tidak sendirian dalam kekekalan. Ada lingkaran kasih dalam Allah Trinitas. Dalam Allah yang Maha-Esa ada interaksi kekal antara tiga pribadi ini. Allah tidak sendirian. Muslim pasti akan menjawab, “Allah tidak pernah bosan dan senang sendirian.” Tetapi jawaban ini sulit diterima dengan nalar. Pribadi yang sendirian dalam kekekalan pasti bosan !

Masalah lain adalah jika Allah SWT sendirian bengong di dalam kekalan, maka Dia tidak akan memiliki sifat kasih. Kita semua tahu bahwa sifat kasih sejati hanya dapat dinyatakan jika ada pribadi lain untuk dikasihi karena kasih berarti memberi. Maka menurut nalar, jikalau tidak ada seseorang untuk dikasihi maka kasih tidak dapat dinyatakan. Jika Allah dalam kekekalan sendirian, siapakah yang dikasihi-Nya? Tidak ada! Dengan demikian dari kekekalan, yaitu dalam diri pribadi Allah, sifat kasih tidak mungkin ada. Jika Allah SWT perlu menciptakan malaikat atau manusia supaya Dia dapat menyatakan sifat kasih itu, berarti sifat kasih Allah bergantung pada ciptaan-Nya. Dengan demikian Allah SWT tidak sempurna di dalam diri-Nya. Artinya, sebelum ciptaan-Nya ada, sifat kasih-Nya tidak ada. Dalam konsep Trinitas, dapat dimengerti bahwa Allah yang kekal memiliki sifat kasih yang sama kekalnya. Jadi Allah tidak bergantung pada ciptaan-Nya untuk memungkinkan adanya sifat kasih-Nya. Dalam Allah Trinitas, Roh Allah mengasihi Allah Bapa dan Firman Allah. Firman Allah mengasihi Roh Allah dan Allah Bapa. Allah Bapa mengasihi Roh Allah dan Firman Allah. Sehingga Allah Maha Esa yang beroknum tiga selalu berada dalam lingkaran kasih yang kekal adanya.

Seorang dari anak Allah atau satu-satunya Anak Allah?

Satu kritikan dari dunia Islam yang muncul menyatakan bahwa Yesus / Isa adalah anak Allah sama seperti semua hamba Tuhan lain yang setia kepada Allah. Dengan ini apa yang ingin disampaikan ialah gelar ‘Anak Allah’ yang diberikan kepada Yesus / Isa bukanlah sesuatu yang unik.

Menurut Ahmad Deedat dalam bukunya ‘Al-Masih di dalam Islam’, perkataan ‘anak dari Allah’ merujuk kepada setiap orang yang setia yang menggenapi kehendak dan rencana Allah. Penyataan Yesus / Isa sebagai anak Allah mungkin lebih dekat kepada pengertian "telah menjadi anak Allah karena dia lebih setia kepada Allah berbanding kemampuan kita masing-masing."

Walaupun istilah ‘anak’ yang diberikan oleh Islam (yaitu hamba yang setia dan taat kepada Allah) tidak begitu salah, Islam membuat kesalahan yang besar dalam ilmu Tafsir karena memberikan makna perkataan ‘anak’ ini tanpa melihat konteksnya. Penggunaan perkataan ‘anak’ hanya boleh dipahami dalam konteks di mana hanya dijumpai.
Contoh: Kaum Israel dipanggil anak Allah bukan karena mereka menggenapi kehendak Allah tetapi karena mereka dipilih menjadi umat pilihan Allah (Hosea 11:1).
Raja-raja kaum Israel dipanggil anak Allah karena Allah telah mentahbiskan mereka dan memberi kepada mereka pimpinan dan keselamatan.
Adam dipanggil anak Allah karena dia tidak ada ibu bapa dan diciptakan oleh Allah (Lukas 3:38).
Umat Kristen / Nasrani adalah anak Allah karena mereka percaya kepada Yesus / Isa Al-Masih (Yohanes 1:12). Semua golongan manusia semestinya melakukan kehendak Allah tetapi alasan dasar kenapa mereka dianggap anak Allah adalah karena hubungan yang Allah sendiri telah tetapkan dengan mereka.
Jelaslah dari contoh-contoh di atas bahwa definisi Islam bagi 'anak' (seperti yang disyiarkan Ahmad Deedat) sangat keliru dan tidak berhasil mencakup sepenuhnya cakupan penggunaan perkataan ‘anak’ dalam Alkitab.

Seperti yang telah dikatakan, inilah kesalahan dasar Islam apabila ia menerjemah dan menafsirkan setiap penggunaan perkataan ‘anak’ yang dipasangkan dengan nama Yesus / Isa.

Yesus / Isa memanggil Allah dengan nama yang intim, yaitu ‘Abba’, satu panggilan intim untuk bapa yang dipakai pada zaman Yesus / Isa (Markus 14:36). Adalah sangat penting untuk kita sadari bahwa panggilan ‘Abba’ tidak pernah digunakan oleh orang Yahudi apabila memanggil Allah. Yang menarik, ia hanya digunakan oleh anak-anak apabila mereka berbicara dengan bapa kandung mereka. Tambahan pula, apabila merujuk kepada persekutuan dan hubungan-Nya dengan Allah dan ketika memanggil Dia, Yesus / Isa menggunakan ungkapan intim ‘Bapa-Ku’ dan bukan ungkapan biasa ‘Bapa kami’. Ini menunjukkan kemesraan hubungan di antara Yesus / Isa dan Allah, kemesraan seorang anak dengan bapanya.

Apabila merujuk Allah kepada orang Yahudi, Yesus / Isa hanya menggunakan ungkapan ‘Bapa kamu’ dan bukan ‘Bapa kita’. Dia menggunakan frasa ‘Bapa-Ku’, Bapa-Ku di syurga’ atau ‘Bapa’ apabila rujukan-Nya kepada Allah berkaitan dengan diri-Nya dan ‘Bapa kamu’ apabila bercakap dengan orang Yahudi. Ini tidak bermaksud ada dua Bapa (Allah), tetapi dua hubungan yang berbeda dengan Allah yang esa.

Ikatan kemesraan yang tiada bandingnya antara Yesus / Isa dan Allah menjelaskan persekutuan yang lengkap bukan saja di dalam tujuannya tetapi juga dari segi kepentingannya. Yesus / Isa mendorong murid-murid-Nya untuk percaya bahwa Dia di dalam Allah dan Allah di dalam Dia.

Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku. (Yohanes 14:11a).

Inilah sebabnya Yesus / Isa dapat mengaku bahwa perkataan dan pekerjaan-Nya adalah dari Allah:

Apa yang Allah kerjakan, Yesus / Isa juga kerjakan (Yohanes 5:19).
Allah membangkitkan orang yang mati dan memberi hidup, Yesus / Isa juga demikian – memberi hidup kepada sesiapa saja yang Dia kehendaki (Yohanes 5:21).
Allah memiliki hak istimewa menjadi hakim kepada manusia, tetapi sekarang Allah menyerahkan penghakiman ini kepada Yesus / Isa (Yohanes 5:22).
Allah sedang bekerja, Yesus / Isa pun bekerja (Yohanes 5:17).
Apabila kita melihat Yesus / Isa, adalah sama seperti melihat Allah (Yohanes 14:9).
Jika kita mengenal Yesus / Isa, kita pun mengenal Allah (Yohanes 8:19).
Percaya kepada Yesus / Isa adalah percaya kepada Allah (Yohanes 14:11).
Menghormati Yesus / Isa sama seperti menghormati Allah dan membenci Yesus / Isa ialah juga membenci Allah (Yohanes 5:23, 15:23).
Dalam pengertian orang Yahudi (yang tidak coba dibetulkan oleh Yesus / Isa), apabila Yesus / Isa memanggil Allah sebagai Bapa-Nya sendiri, Dia membuat diri-Nya sederajat dengan Allah. Hal ini saja cukup sebagai dasar yang kuat mengapa Yesus / Isa dipanggil Anak Allah.

Tetapi Yesus / Isa berkata kepada mereka, "Bapa-Ku sentiasa bekerja; Aku pun harus bekerja." Kata-kata-Nya ini membuat para penguasa Yahudi semakin bertekad untuk membunuh Dia. Bukan saja Dia telah melanggar hukum hari Sabat, tetapi Dia berkata bahwa Allah itu Bapa-Nya. Hal ini berarti Dia menyamakan diri dengan Allah. (Yohanes 5:17-18)

Yesus / Isa, apabila ditekan dengan kuat untuk membuktikan diri-Nya kepada yang berdegil, menjawab ‘Ya’ kepada soalan mereka: "Apakah kamu Al-Masih (Kristus), Anak Allah yang hidup?" (Markus 14:61-62). Dengan pengakuan ini Yesus / Isa dikutuk bukan karena dia didapati bersalah tetapi karena orang Yahudi tidak mau percaya kepada Dia sebagai Anak Allah. Jika, Yesus / Isa dengan tidak sengaja telah menyesatkan orang Yahudi dan sebenarnya bermaksud mengatakan bahwa Dia adalah anak Allah dalam maksud yang biasa, apakah Dia rela mau membiarkan diri-Nya menjalani hukuman salib yang memalukan itu?

Bukan Yesus / Isa saja yang menggelar diri-Nya Anak Allah. Banyak yang memanggil-Nya dengan gelar ini:

Allah sendiri memanggil Yesus / Isa anak-Nya pada waktu pembaptisan dan penjelmaan Yesus / Isa (Markus 1:9,11, 9:7).
Natanael apabila melihat Yesus / Isa berkata, "Rabbi, Engkau Anak Allah." Yesus / Isa mengambil ini sebagai pengakuan iman Natanael berdasarkan pengetahuan-Nya yang lebih awal mengenai Natanael (Yohanes 1:49-50).
Yohanes Pembaptis pada pertemuannya dengan Yesus / Isa mengaku bahwa Yesuslah satu-satunya Anak Allah (Yohanes 1:34).

Anak Tunggal

Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:18)

Pengertian mengenai perkataan ‘anak tunggal’ menyebabkan banyak Muslim tersandung karena mereka mengaitkan definisi perkataan ini kepada makna yang melibatkan aspek kelamin/seks. Perkataan ini tidak semestinya membawa pengertian kelamin/seks/biologi. Perkataan ini berasal dari kata Yunani ‘monogenes’ yang boleh berarti ‘hanya satu’ atau ‘satu-satunya’. Kamus Webster juga menerangkan perkataan ini sebagai ‘menjadi bapa kepada’.

Seseorang itu boleh menjadi anak melalui beberapa cara. Contoh: Di dalam Lukas 3:23, orang Yahudi mengenal Yesus / Isa sebagai anak Yusuf dan Maryam. Yusuf dianggap sebagai bapa Yesus / Isa, bukan secara biologi tetapi berdasarkan perkawinannya dengan Maryam dan juga karena kedua-duanya telah memelihara Yesus / Isa Al-Masih. Dalam kasus ini, Yesus / Isa dianggil anak Yusuf karena telah berlakunya penggantian yang sah dan bukan karena dia keturunan yang sebenarnya.

Kita telah paham bahwa perkataan ‘anak Allah’ di dalam Alkitab mengambil pelbagai penggunaan dan tidak satupun yang bermaksud ‘anak Allah’ secara jasmani. Perkataan ‘anak tunggal’ mempunyai penggunaan yang banyak di dalam Alkitab. Berhubungan dengan Yesus / Isa, perkataan ini bermakna: Allah adalah Bapa-Nya dalam pengertian yang khusus seperti yang telah dibincangkan sebelum ini. Penafsiran ini adalah sesuai di dalam konteks yang lebih luas mengenai pengakuan Yesus / Isa sebagai Anak Allah. Oleh itu adalah mengherankan bahwa walaupun Muslim mengerti dengan betul bahwa adanya banyak tokoh dalam Alkitab yang dipanggil anak Allah dan tidak satupun di antaranya yang merujuk kepada pengertian biologi, tersandung dengan perkataan yang sama apabila digunakan untuk Yesus / Isa karena mereka menjelaskannya melalui pengertian biologi/jasmani!

Asal Mulanya

Pakar agama Kristen / Nasrani yang tinggal di kalangan Muslim berpikir bahwa perkataan ‘anak tunggal’ walaupun tidak ada kaitan dengan proses biologi, tidak akan mendapat pertimbangan oleh Muslim. Mereka berpikir adalah lebih sesuai dengan konteks sekeliling untuk menyampaikan Yesus / Isa sebagai anak dalam pengertian asalnya. Artinya, menyatakan bahwa Yesus / Isa telah diutus oleh Allah untuk menggenapi rancangan keselamatan-Nya. Walaupun Yesus / Isa dinyatakan sebagai yang diutus, ini harus dipahami bukan hanya dari segi amanat-Nya karena ini bisa menyebabkan Yesus / Isa hanya seperti nabi-nabi lain yang telah diutus.

Pengutusan Yesus / Isa berarti Dia datang atau berasal dari Allah

Yesus / Isa menjawab, "Meskipun Aku memberi kesaksian tentang diri-Ku sendiri, kesaksian-Ku benar, karena Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. . . Kamu datang dari bawah, tetapi Aku datang dari atas. Kamu berasal dari dunia; Aku tidak berasal dari dunia. . . Seandainya Allah benar-benar Bapa kamu, tentu kamu akan mengasihi Aku, karena Aku datang dari Allah. Aku tidak datang dengan kehendak-Ku sendiri, tetapi Dialah yang mengutus Aku. (Yohanes 8:14,16,23. Juga lihat Yohanes 5:36, 6:46, 8:42, dan 16:27).

Selepas Yesus / Isa menggenapi misi-Nya, Dia memberitahu murid-muridNya bahwa Dia akan kembali kepada Allah, ke tempat kediaman asal-Nya. Inilah sebabnya kenapa Yesus / Isa mengakui pengetahuan-Nya mengenai Allah adalah ekslusif.

Aku mengenal Dia, karena Dialah yang mengutus Aku dan Aku datang dari-Nya. (Yohanes 7:29).

Ini juga bermakna Yesus / Isa mempunyai keberadaan yang kekal dan memiliki kemuliaan serta kedaulatan bersama dengan Allah bahkan sebelum dunia ini ada! Pengakuan Yesus / Isa ini bukan saja menjelaskan penjelmaan-Nya yang langsung (dari syurga ke bumi) tetapi juga sumber kepribadian-Nya (terbit dari Allah).

Ya Bapa, muliakanlah Aku sekarang dengan kemuliaan yang Aku miliki bersama-sama-Mu sebelum dunia ini dijadikan. (Yohanes 17:5)

Maka, jelaslah Yesus / Isa adalah Allah, kekal bersama Allah, diutus oleh Allah.

Gelar-gelar Yesus / Isa Di Dalam Qur’an
Qur’an memberikan nama-nama dan gelar-gelar berikut ini kepada Yesus.
1. Al-Masih – “Mesias” (Surah 3:45)
2. Kalimatuhu – “Firman-Nya” (Surah 4:171)
3. Ruhu-minhu – “suatu Roh dari Dia” (Surah 4:171; 21:91)
Adam adalah Safiyu’llah – pilihan Allah;
Nuh adalah Nabiyu’llah – pengkhotbah Allah;
Abraham adalah Khalilu’llah – sahabat Allah;
Musa adalah Kalimu’llah – ramah dengan Allah;
Muhammad adalah Rasulu’llah – utusan dari Allah;
Tetapi hanya Yesus / Isa adalah Ruhu’llah – Roh Allah.
4. Wajihan Fi’dunya wa’lakhirah – “Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Surah 3:45)


Kalau Allah SWT adalah Tauhid, mengapa Allah sering berkata: “Kami”?

Contoh: Surah 2 Al Baqarah:3 “mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

"Kami" di sini tak lain adalah Muhammad dan para sahabatnya (Abubakar, Umar, Ali, dsb.)
"Kami" menurut Injil:
Yohanes 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7210
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by Muslim Rocker Tue 26 Oct 2010, 3:49 pm

Tom Jerry wrote:Jika di Injil terdapat narasi di mana Yesus / Isa memulai pelayanan-Nya dengan berkata kepada murid2-Nya: "Sesungguhnya, Akulah Allah! Sembahlah Aku!", apakah alim ulama Yahudi saat itu atau Muslim sekarang percaya dan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan atau Allah? Tentu saja jawabannya Tidak!

Bagi Yahudi, Allah adalah Ilahi tak berwujud: “Hati-hatilah sekali -- sebab kamu tidak melihat sesuatu rupa pada hari TUHAN berfirman kepadamu di Horeb dari tengah-tengah api - supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apa pun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan;” (Ulangan 4:15-16)

Bagi Muslim, Allah adalah Dzat: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (Surah 10 Yunus: 3) Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Surah 55 Ar Rahmaan:27)

Mereka merasa Allah mustahil menjadi manusia. Tidak mungkin!!! Apalagi akhir hidup-Nya harus tragis seperti itu, mati karena disiksa, dicambuk, dan dipaku di kayu salib yang didirikan vertikal. Percuma saja Yesus menyatakan dengan mantap pengakuan tersebut. Malahan Yesus / Isa bisa dianggap orang tidak waras. Namun, walaupun demikian, sesungguhnya Yesus menyatakan kepada kita : “Akulah Allah! Sembahlah Aku!” dengan cara yang berbeda.

Muslim menerima Yesus / Isa sebagai seorang yang baik dan bermartabat tinggi tetapi menolak keilahian-Nya. Mereka mengatakan bahwa merekalah satu-satunya golongan manusia yang memberi penghormatan yang sesuai kepada Yesus / Isa; tidak seperti orang Yahudi yang mengatakan Yesus / Isa adalah anak luar nikah Maria / Maryam; juga tidak seperti orang Kristen / Nasrani yang memuji dan memuliakan Yesus / Isa sebagai Allah. Bagi mereka perlakuan begini tidak seharusnya dibuat dan sama-sama merupakan suatu penghinaan kepada Yesus / Isa.

"Akulah Allah"

Salah satu kritikan yang coba ditonjolkan oleh Muslim untuk menyangkal keilahian Yesus / Isa berbunyi begini:
Di dalam seluruh Alkitab, Yesus / Isa tidak pernah berkata, "Akulah Allah".

Kalau kita berharap untuk melihat kenyataan di dalam Alkitab, memang kita akan kecewa. Memang benar tidak ada catatan dalam Alkitab di mana Yesus / Isa secara terus-terang mengumumkan keilahian-Nya. Yesus / Isa tidak pernah berbuat demikian, menyebarkan kepada umum identitas dan kedudukan-Nya yang sebenarnya.

Apabila Yesus / Isa memulai pelayanan-Nya, Dia berkata bahwa Dia adalah hamba yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk "melayani orang serta menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang" (Markus 10:45). [NOTE: Sesuai dengan ajaran Paulus khan?] Yesus / Isa telah merendahkan diri-Nya sebagai manusia supaya Dia dapat melayani kita. Ini bukan sesuatu yang mustahil. Hal seperti ini ada berlaku di sekeliling kita. Apabila Presiden kita menggulung lengan bajunya dan turun ke sawah untuk menuai padi yang sudah masak, membuktikan dia berjiwa rakyat, dia tetap Presiden kita. Walaupun dia membuat sementara waktu telah turun ke tahap seorang petani, kedudukannya sebagai pemimpin negara tidak pernah berubah.

Kita perlu memahami hakikat ini terlebih dahulu, jika kita mau memahami sebab mengapa Yesus / Isa tidak pernah berkata Dia adalah Allah secara terbuka. Pelayanan dan pernyataan Yesus / Isa berasaskan tujuan-Nya datang ke dunia dan bukan identitas pribadiNya. Kalau begitu, apakah Yesus / Isa akan mengumumkan keilahian-Nya secara terbuka setelah Dia memilih kehidupan sebagai hamba dengan penuh kerendahan hati? Kami rasa tidak! Tambahan pula, bisakah Yesus / Isa melayani orang yang sakit, berdosa, miskin, tanpa harapan dan memikul beban yang berat jika Dia mengutamakan pengumuman identitas-Nya yang sebenarnya? Jelas jawapannya Tidak! Itulah sebabnya Yesus / Isa sering melarang orang mengheboh-hebohkan identitas-Nya yang ilahi.

Dia menyembuhkan semua orang sakit, dan melarang mereka memberitahu orang lain tentang Dia. (Matius 12:15,16).

Yesus / Isa, walaupun memiliki sifat/kodrat Allah, tidak memilih untuk mengumumkan aspek tersebut tetapi sebaliknya dia mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama seperti manusia. Kalau ini sengaja dilakukan Yesus / Isa, maka tidak masuk akallah jika Dia mengumumkan keilahian-Nya karena hal itu tidak sejajar dengan tujuan Dia menjelma ke dalam dunia.

Sebenarnya Dia ilahi tetapi Dia tidak menganggap keadaan-Nya yang ilahi harus dipertahankan-Nya. Sebaliknya, Dia rela melepaskan segala-galanya, lalu menjadi seperti seorang hamba. Dia datang sebagai manusia dan hidup seperti manusia. (Filipi 2:6,7).

Sebenarnya, adalah mudah bagi manusia percaya sekiranya Yesus / Isa mengakui secara terus-terang identitas-Nya yang sebenarnya.

Oleh itu orang Yahudi datang berkumpul di sekeliling Yesus / Isa. Mereka bertanya, "Berapa lamakah guru mau membiarkan kami ragu-ragu? Katakanlah dengan terus terang. Adakah guru Penyelamat yang diutus oleh Allah?" (Yohanes 10:24)

Tetapi Yesus / Isa enggan menyatakan identitas-Nya dengan terus terang karena kepercayaan yang berdasarkan kenyataan-Nya tidak memerlukan iman lagi. Iman "berarti yakin sungguh-sungguh akan perkara-perkara yang diharapkan dan mempunyai kepastian akan perkara-perkara yang tidak dapat kita lihat." (Ibrani 11:1). Mungkinkah Yesus / Isa menyatakan keilahian-Nya secara tidak langsung supaya kita bebas menilai tindakan-tindakan-Nya sehingga membawa kepada pertumbuhan iman yang kokoh? Walaupun Dia tidak menyatakan siapa dan apa Dia sebenar-Nya, kami percaya Yesus / Isa telah memperlihatkan siapa diri-Nya yang sebenarnya melalui tingkah laku-Nya lalu membiarkan manusia menilai apa yang sebenarnya dinyatakan oleh perkataan dan perbuatan-Nya.

Umat Kristen / Nasrani percaya bahwa Yesus / Isa adalah Allah walaupun Dia tidak menyatakan ini di mana-mana di bagian Alkitab dengan terus-terang. Cara untuk mengatasi dilema ini bukanlah dengan mencari ayat-ayat tertentu di mana Yesus / Isa berkata dia Allah, tetapi dengan membaca keseluruhan Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, dan merenungkan identitas-Nya yang sebenarnya. Adalah cukup jelas dalam kata-kata dan perbuatan-Nya, bahwa keilahian Yesus / Isa diakui dan tidak dapat dielakkan. Dari kata-kata Yesus / Isa saja, adalah sangat mengherankan jika kita berpikir bahwa Dia adalah insan biasa saja. Keseluruhan catatan Injil menyatakan pesan ini: Yesus / Isa bukan hanya seorang manusia biasa.

Mari kita lihat beberapa contoh dari Kitab Injil:

Yesus / Isa mengumumkan wujud-Nya yang kekal
Mereka berkata kepada Yesus / Isa, "Umurmu belum lagi lima puluh tahun dan kamu sudah melihat Abraham?" Yesus / Isa menjawab, "Apa yang Aku katakan ini benar: Sebelum Abraham dilahirkan, Aku sudah ada." (Yohanes 8:57-58)

Yesus / Isa Maha Tahu
Apabila Yesus / Isa nampak Natanael datang kepadaNya, Dia berkata tentang Natanael, "Inilah orang Israel sejati; tiada kepalsuan padanya!" Natanael bertanya kepada Yesus / Isa, "Bagaimana tuan mengenal aku?" Yesus / Isa menjawab, "Sebelum Filipus memanggil kamu, Aku telah nampak kamu di bawah pokok ara itu." (Yohanes 1:47-48)

Yesus / Isa menjawab, "Pergilah panggil suamimu lalu kembalilah ke sini." Wanita itu menjawab, "Aku tidak bersuami." Lalu Yesus / Isa berkata, "Betul katamu bahwa kamu tidak bersuami. Kamu sudah berkahwin lima kali, dan lelaki yang tinggal denganmu sekarang ini bukan suamimu. Memang benar katamu." (Yohanes 4:16-18)

Yesus / Isa akan menghakimi segala bangsa
Bapa tidak menghakimi sesiapa pun. Dia sudah menyerahkan segala kekuasaan untuk menghakimi orang kepada Anak-Nya. Oleh itu semua orang menghormati Anak sebagaimana mereka menghormati Bapa. (Yohanes 5:22-23b)

Yesus / Isa Maha Kuasa
Mujizat-mujizat-Nya mengukuhkan kebenaran ini. Memang diakui bahwa nabi-nabi lain juga melakukan mujizat, tetapi mereka melakukannya dengan memohon kuasa Allah melalui doa. Yesus / Isa tidak melakukan ini karena sifat keilahian-Nya berkuasa melakukan mujizat. Juga perlu dinyatakan di sini bahwa murid-murid Yesus / Isa melakukan berbagai mujizat dalam nama Yesus / Isa:

Tetapi Petrus berkata kepadanya, "Aku sama sekali tidak mempunyai uang, tetapi apa yang ada padaku akan aku beri kepadamu: dengan kuasa Yesus Kristus / Isa Al-Masih orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6).

Yesus / Isa berkuasa mengampuni dosa
Yesus / Isa melihat bahwa mereka sangat beriman. Oleh itu Dia berkata kepada orang lumpuh itu, "Anak-Ku, dosamu sudah diampuni. Tetapi kepada kamu Aku akan membuktikan bahwa di atas bumi ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa. Lalu Yesus / Isa berkata kepada orang lumpuh itu, "Bangunlah, angkat tikarmu, dan pulanglah!" (Markus 2:5,10-11)

Yesus / Isa mengaku datang dari syurga
". . . karena Aku sudah turun dari syurga bukan untuk melakukan kehendak-Ku sendiri, tetapi kehendak Dia yang mengutus Aku. Akulah roti yang memberi hidup, roti yang turun dari syurga. Orang yang makan roti ini akan hidup selama-lamanya. (Yohanes 6:38a, 51a)

Yesus / Isa akan membangkitkan semua orang yang mati
". . . Aku harus membangkitkan mereka semua pada Hari Kiamat. Memang inilah kehendak BapaKu: Semua orang yang melihat Anak lalu percaya kepadaNya akan beroleh hidup sejati dan kekal, dan Aku akan membangkitkan mereka pada Hari Kiamat" (Yohanes 6:39b-40)
Yesus / Isa berkata kepada Marta, "Akulah yang membangkitkan orang mati dan yang memberi hidup. Barangsiapa yang percaya kepada-Ku akan hidup, meskipun dia sudah mati." (Yohanes 11:25)

Kedudukan akhirat semua manusia bergantung kepada tindakbalas mereka kepada identitas Yesus / Isa.
Itulah sebabnya Aku berkata kepada kamu, bahwa kamu akan mati dalam dosa kamu. Memang kamu akan mati dalam dosa kamu, jika kamu tidak percaya bahwa ‘Akulah Dia.’ (Yohanes 8:24)

Kesemua hakikat ini menunjuk kepada keilahian Yesus / Isa. Semua yang dinyatakan di atas adalah sifat dan hak istimewa Allah yang juga diakui dalam Islam. Apakah dengan menyatakan semua ini, Yesus / Isa tidak berkata dia itu Allah? Seringkali Dia dituduh menghina martabat Allah apabila menyatakan hal-hal di atas. Walaupun Dia tahu bahwa klaim-Nya itu akan membawa kepada hukuman mati dia tidak berganjak daripada pernyataan-pernyataannya yang penuh kontroversi itu.

Semua orang Yahudi di situ menjawab, "Menurut hukum kami dia harus dihukum mati karena dia mengaku dirinya Anak Allah." (Yohanes 19:7)

Jelaslah bagi Yesus / Isa bahwa segala kenyataan-Nya adalah benar dan diucapkan dengan akal yang waras. Al-Quran memaparkan Yesus / Isa sebagai seorang yang benar, waras dan terhormat. Jadi, adalah mustahil untuk Yesus / Isa berdusta, apatah lagi sanggup mati untuk kenyataan-kenyataan yang Dia sendiri anggap salah! Jika kata-kata ini tidak diucap oleh Yesus / Isa (seperti yang disarankan sesetengah pihak), apakah Yesus / Isa mahu mati untuk kenyataan-kenyataan dusta orang lain tentang diriNya?

"Sembahlah Aku"

Pernahkah Yesus / Isa berkata kepada orang ramai, "Sembahlah Aku"? Ini adalah suatu masalah yang sukar dijawab dan jawabannya berkaitan dengan apa yang telah dibahas sebelum ini, yaitu pernyataan Yesus / Isa akan keilahian-Nya. Jika Yesus / Isa secara umum tidak mengakui diri-Nya sebagai Allah, apakah patut kita mengharapkan Dia memberitahu orang banyak supaya menyembah-Nya? Pasti tidak!

Walaupun begitu, Yesus / Isa menyatakan keilahian-Nya dengan jelas dalam kenyataan-kenyataan dan perbuatan-perbuatan-Nya yang luarbiasa. Ketika Dia membuat suatu pengakuan atau mujizat-mujizat-Nya ada orang yang menyembah Dia. Terdapat banyak peristiwa di mana orang menyembah Yesus / Isa dan dalam setiap peristiwa DIA TIDAK PERNAH MENOLAK ATAU MELARANG PENYEMBAHAN MEREKA.

Kemudian pengikut Yesus / Isa yang ada di perahu sujud menyembah Yesus / Isa sambil berkata, "Sesungguhnya Engkau Anak Allah!" (Matius 14:33)

Tiba-tiba Yesus / Isa datang menemui wanita-wanita itu dan berkata, "Sejahtera kamu." Mereka menghampiri Dia, memegang kaki-Nya, dan menyembah Dia. (Matius 28:9)

Apabila mereka melihat Yesus / Isa, mereka menyembah Dia meskipun ada di kalangan mereka yang ragu-ragu. (Matius 28:17)

Untuk menghargai aspek kehidupan Yesus / Isa ini, marilah kita membandingkannya dengan pengalaman Paulus dan Barnabas. Kedua hamba Allah ini melarang dan mengutuk orang yang menyembah mereka sambil berkata bahwa mereka adalah manusia biasa walaupun mereka berhasil melakukan mujizat:

Imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar bandar, datang membawa lembu jantan dan bunga ke pintu gerbang. Dia dan orang banyak hendak mempersembahkan korban kepada rasul-rasul itu. Apabila Barnabas dan Paulus mendengar apa-apa yang akan dilakukan oleh orang di situ, mereka mengoyak-goyak pakaian lalu berlari ke tengah-tengah orang ramai sambil berseru, "Mengapakah kamu melakukan hal ini? Kami pun manusia seperti kamu semua! Kami datang di sini untuk mengabarkan Berita Baik supaya kamu meninggalkan berhala-berhala yang tidak berguna itu lalu datang kepada Allah yang hidup, Pencipta langit, bumi dan laut serta semua yang ada di dalamnya. (Kisah Para Rasul 14:13-15).

Sebaliknya, Yesus / Isa tidak pernah menolak, melarang, mencegah, dan menghalangi siapapun yang datang menyembah-Nya! Penyambutan Yesus / Isa ini dengan tangan terbuka sesungguh-Nya mengisyaratkan bahwa Ia berkata, "Sembahlah Aku!"

Anak Maria / Maryam, Anak Allah

Semestinya tidak ada bantahan mengenai Yesus / Isa sebagai anak Maria / Maryam. Alkitab menunjukkan bahwa orang yang hidup pada masa Yesus / Isa memang mengakui demikian mengenaiNya.

Bukankah dia ini tukang kayu, anak Maria / Maryam dan juga saudara Yakobus, Yoses, Yudas, dan Simon? Bukankah saudara-saudara perempuannya tinggal di sini?" Oleh itu mereka tidak mau menerimanya. (Markus 6:3)

Pengertian ini datang dari kehidupan dan rupa Yesus / Isa sebagai manusia. Karena itu mereka hairan bagaimana Dia, anak seorang wanita biasa dapat melakukan perkara-perkara yang besar. Sememangnya Yesus / Isa seorang manusia, seorang berbangsa Yahudi, anak kepada Yusuf dan Maryam, seorang tukang kayu yang mempunyai beberapa adik-beradik baik lelaki-laki mahupun perempuan. Dia dibesarkan oleh Yusuf dan Maryam dan taat kepada mereka seperti mana-mana anak lain.

Setelah itu Yesus / Isa pulang bersama-sama mereka (Maryam dan Yusuf) ke Nasaret dan taat kepada mereka.Ibu-Nya menyimpan semua perkara ini di dalam hati. Yesus / Isa bertambah besar dan bujaksana, dan Dia menyenangkan hati Allah mahupun manusia. (Lukas 2:51-52)

Yesus / Isa mencapai kedewasaan seperti manusia biasa dan menampakkan ciri-ciri biasa yang dimiliki semua manusia. Ini termasuklah:

Menjadi letih
Di situ ada sebuah perigi yang dahulunya milik Yakub. Yesus / Isa yang penat karena perjalanan-Nya, duduk di pinggir perigi itu. (Yohanes 4:6)

Makan dan minum
Apabila Anak Manusia datang, Dia makan dan minum; lalu semua orang berkata, ‘Lihatlah orang ini! Dia rakus, pemabuk, sahabat pemungut cukai, dan sahabat orang berdosa!’ (Matius 11:19a)

Menjadi sedih dan menangis
Apabila Yesus / Isa melihat Maryam menangis dan semua orang Yahudi yang datang bersama-sama Maryam juga menangis, Yesus / Isa sedih hati dan terharu. Yesus / Isa menangis. (Yohanes 11:33 dan 35)

Wafat
Lalu Yesus / Isa berseru dengan suara lantang, "Ya Bapa, Aku serahkan diri-Ku ke dalam tangan-Mu!" Setelah berkata demikian, Dia pun meninggal. (Lukas 23:46)

Yesus / Isa adalah seperti manusia dalam hampir semua hal. Dia mengalami apa yang manusia lain alami kecuali dosa.

Imam Agung kita bukanlah imam yang tidak dapat bersimpati terhadap segala kelemahan kita. Sebaliknya, kita mempunyai Imam Agung yang pernah dicubai dalam segala hal seperti kita sendiri, tetapi Dia tidak berbuat dosa! (Ibrani 4:15)

Banyak Muslim membangkitkan isu tentang kemanusiaan Yesus / Isa. Mereka bertanya:

Sekiranya Yesus / Isa adalah Tuhan, mengapa dia makan? Tuhan tidak makan. Mengapa Dia tidur? Tuhan tidak tidur.

Sebenarnya pendekatan pembicaraan ini salah pada tempatnya. Pendekatan umat Islam tidak sesuai dengan perbincangan tentang amalan Yesus / Isa sebagai manusia. Kesimpulan yang sepatutnya dibuat dengan amalan-amalan Yesus / Isa ini ialah bahwa dia manusia dan bukan sebagai bukti bahwa Dia bukan Allah. Amalan Yesus / Isa yang dibangkitkan membuktikan Yesus / Isa adalah manusia tulen. Ini juga kepercayaan orang Kristen / Nasrani yang tidak mengesampingkan kemanusiaan Yesus / Isa. Amalan-amalan dan sifat-sifat Yesus / Isa ini tidak menyatakan atau menafikan keilahianNya dan karena itu tidak boleh dipakai sebagai alasan untuk menolak keilahianNya.

Kami percaya kita boleh menyimpulkan bahwa Yesus / Isa bukan Allah sekiranya Yesus / Isa tidak pernah memberikan apa-apa sama sekali tanda yang membuktikan keilahian-Nya. Akan tetapi jika kita boleh tunjukkan bahwa Yesus / Isa telah membuktikannya, maka kita terpaksa mengakui Yesus / Isa sebagai Allah. Untuk menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan tidak semestinya menghalangi Yesus / Isa menjadi manusia, lebih-lebih lagi jika Allah yang telah merancang menjelma sebagai manusia. Hal ini sangat ajaib tetapi tidak mustahil jika kita menghargai kuasa Allah yang tidak terbatas.

Yesus / Isa adalah Tuhan dan manusia. Kedua sifat, kodrat, hakikat ini telah disatukan di dalam satu pribadi. Walaupun Dia makan, Dia juga memberi makanan kepada 5000 orang dengan menggunakan lima bakul roti dan dua ekor ikan (Yohanes 6:5-13). Dia tidur mengharapkan murid-murid-Nya percayakan Dia ketika perahu mereka dipukul ombak karena Dia masih berkuasa walaupun sedang tidur (Markus 4:35-41). Walaupun Dia menjadi letih, Dia mengundang banyak orang ramai datang kepada-Nya untuk mendapat kelegaan bagi jiwa mereka (Matius 11:28). Walaupun Dia sangat menderita, Dia menyembuhkan orang yang sakit dan membebaskan yang disiksa. Yesus / Isa mati dan bangkit pada hari ketiga. Dengan kebangkitan-Nya, Yesus / Isa tidak lagi letih atau sakit dan Dia hidup selama-lamanya. Kalau ini ialah pengertian anda tentang Yesus / Isa, maka Yesus / Isa yang manusia tulen itu adalah juga Allah.


“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Muslim selalu mengungkit masalah ini sebagai bukti bahwa Yesus / Isa hanyalah seorang manusia biasa yang memerlukan pertolongan dari Allah, yaitu ketika di kayu salib Yesus / Isa berteriak: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
[NOTE: Mengapa Muslim menanyakan hal ini, padahal mereka tidak percaya Yesus / Isa mati disalib karena sudah keburu diangkat oleh Allah?]

Pertama-tama, Yesus / Isa mengutip Mazmur 22:2 yang dimulai dengan, " Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.". Yesus mengutip Mazmur ini untuk menarik perhatian untuk itu dan fakta bahwa Dia memenuhi di sana di kayu salib nubuat Mazmur tersebut. Perhatikan ayat-ayat 12-19 dalam Mazmur 22:
12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
13 Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-banteng dari Basan mengepung aku;
14 mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti singa yang menerkam dan mengaum.
15 Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;
16 kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
17 Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
18 Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku.
19 Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
Istilah “anjing” digunakan oleh orang Yahudi untuk merujuk kepada bangsa-bangsa lain (lih. Mat. 15:21-28). hati-Nya menjadi mencair seperti lilin, (ayat 15). Selama proses penyaliban, kehilangan darah menyebabkan jantung berdetak lebih keras dan lebih keras dan menjadi sangat kelelahan. Dehidrasi terjadi (ayat. 16). Ayat 17b-19 berbicara tentang penusukan tangan dan kaki-Nya dan membagi pakaian-Nya dengan undi. Ini adalah persis apa yang terjadi seperti yang dijelaskan dalam Mat. 27:35.

Mazmur 22 ditulis sekitar 600 tahun sebelum Yesus / Isa dilahirkan. Pada waktu itu, penyaliban belum ditemukan. Sebenarnya,bangsa Fenisia yang mengembangkannya dan bangsa Romawi meminjam alat eksekusi yang sangat menyiksa tersebut dari mereka. Jadi, ketika Romawi memerintah atas Israel, itu menjadi hukuman mati yang dijatuhkan kepada orang Yahudi yang alat eksekuasi alkitabiahnya adalah rajam (lempar batu). Namun demikian, Yesus menunjuk pada Kitab Suci untuk mendukung misi mesianis-Nya.

2 Korintus 5:21 mengatakan, "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Ada kemungkinan bahwa beberapa saat disalib, ketika Yesus menjadi dosa atas nama kita, bahwa Allah Bapa berpaling dari Anak-Nya. Dikatakan di Habakuk 1:13 bahwa mata Allah terlalu suci untuk melihat kejahatan. Oleh karena itu, mungkin ketika Yesus / Isa menanggung dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib (1 Petrus 2:24), Bapa berpaling meninggalkan-Nya. Pada waktu, itulah Anak mungkin berteriak. [NOTE: Yesus / Isa tidak berteriak: “Tuhan-Ku, Tuhan-Ku!” karena Dia sepanjang hidup-Nya tidak pernah berkata: “Tuhan-Ku” dan “Tuhanmu”, melainkan “Bapa-Ku” dan “Bapamu”, “Allah-Ku” dan “Allahmu”. (Yohanes 20:17)]

Satu hal yang pasti kita tidak memiliki kapasitas untuk merasakan pengalaman mengerikan menanggung dosa-dosa dunia yang dibebankan kepada Tuhan Yesus / Isa, yang ketika tergantung, dalam sakit luar biasa,di salib itu. Rasa sakit fisik itu sangat besar. Rasa sakit rohani pastinya lebih besar.

Itu menunjukkan kepada kita dengan jelas betapa Allah mengasihi kita.

Yesus / Isa Disalib atau Tidak Disalib?

Percaya tidak? Apa yang Muslim yakini tentang Yesus / Isa adalah apa yang Muhammad yakini tentang Yesus / Isa. Sebagai seorang anak, Muhammad adalah seorang Arab normal yang suka berbicara dengan orang dari berbagai bangsa yang melakukan perjalanan dalam kafilah. Mekkah adalah kota di mana para pedagang dari seluruh Timur Tengah datang untuk berdagang di sepanjang rute perdagangan. Mereka akan membawa kisah-kisah mereka dari budaya mereka masing-masing dan menceritakannya kepada penduduk setempat.

Setelah penghancuran Bait Suci Yahudi di Yerusalem, orang Yahudi tersebar di seluruh dunia. Salah satu tempat yang beberapa dari mereka tersebar ke Arab selatan adalah Medinah. Mereka juga membawa beberapa dongeng apokrif mereka dari Midrash dan Mishna dan menceritakan kisah-kisah fabel tersebut ke orang Arab.

Terakhir, setelah pandangan mereka tentang Kristus dianggap sesat oleh konsili ekumenis, Kaisar Romawi mengusir kaum Kristen Nestorian ke luar perbatasan Kekaisaran. Nestorianisme adalah ajaran yang salah bahwa Yesus adalah dua pribadi yang berbeda, pribadi Allah dan pribadi manusia (anak Maria). Pemulanya adalah Nestorius, yang lahir di Suriah dan meninggal pada 451 AD. Dia adalah seorang biarawan yang menjadi Patriark Konstantinopel dan menolak gelar Maria "Bunda Allah." Dia berpendapat bahwa Maria adalah Bunda Kristus karena hanya berkenaan dengan kemanusiaan-Nya. Maka Konsili Efesus diadakan pada tahun 431 untuk mengatasi masalah ini dan menegaskan bahwa Yesus adalah satu pribadi dengan dua kodrat yang berbeda dan tak terpisahkan:. Allah dan manusia. Kaum Nestorian, karena mereka berasal dari timur, bergerak dari perbatasan terdekat, timur, dan banyak berdiam di Arab. Mereka mendirikan biara di sana dan di sepanjang rute kafilah dimana Muhammad akan melakukan perjalanan. Dua orang penting dalam hidup Muhammad, yaitu Waraqa ibn Naufal (sepupu Khadijah, isteri pertama Muhammad), yang dianggap sebagai paman oleh Muhammad, dan Buhaira, seorang biarawan mengajarkan Muhammad beberapa hal tentang Kekristenan, keduanya adalah kaum Nestorian. Nestorian juga membawa cerita apokrif mereka ke Arab dan menceritakannya kepada orang-orang yang melewati sepanjang rute perdagangan tersebut.

Pada akhirnya, semuanya masuk akal. Muhammad tahu semua kisah-kisah fabel, mitos dan dongeng dari orang-orang yang datang dan melakukan kontak dengannya. Ketika ia mengumumkan kepada semua orang bahwa ia telah menjadi seorang Nabi, ia menceritakan kembali kisah-kisah imajinatif dan puitis tersebut dan menyebutnya wahyu Allah. Ini adalah salah satu alasan bahwa Qur’an tampak begitu puitis dan elegan.

Kembali ke soal Yesus / Isa Disalib atau Tidak Disalib? Muhammad tidak konsisten dalam bersikap terhadap kisah penyaliban Yesus / Isa. Sewaktu di Mekkah, Muhammad mengakui kematian dan kebangkitan Yesus / Isa:
Surah 19 Maryam:33. (Isa putra Maryam berkata:) Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

Namun setelah hijrah ke Medinah, Muhammad berubah 180 derajat, dia menyangkal kematian dan kebangkitan Yesus / Isa: Surah 4 An Nisaa':157-158 dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah ", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Latar belakang dikeluarkannya Surah 4 An Nisaa':157-158 di Medinah adalah karena Muhammad mulai berseteru dengan orang-orang Yahudi yang menolak mengakui keNabiannya. Untuk membangkitkan semangat kebencian yang membara terhadap orang-orang Yahudi, Muhammad mengarang ayat-ayat Surah 4 An Nisaa' mulai ayat 153 hingga 162, yang isinya mendiskreditkan dan mempersalahkan orang-orang Yahudi atas kejahatan-kejahatan masa lalu mereka yang kerap melanggar perintah Tuhan dan membunuhi nabi-nabinya. Muhammad diam-diam masih mengidolakan Yesus / Isa sehingga dia tidak senang dengan kisah matinya Yesus di kayu salib dibunuh Yahudi, maka dia membantah kalau Yesus disalib dan terbunuh oleh orang-orang Yahudi, melainkan yang dibunuh oleh orang-orang Yahudi itu adalah orang yang diserupakan wajahnya dengan Yesus (banyak Muslim menafsirkannya sebagai Yudas). Muhammad lupa pada Surah 19 Maryam yang pernah dikarangnya di Mekkah dahulu sebelum hijrah.


Allah menjelma jadi manusia

Penjelmaan Allah sebagai manusia Yesus / Isa adalah satu kenyataan Injil yang jelas. Rasul Yohanes seorang murid dalam Injil tulisannya dengan jelas menyatakan kepada kita bahwa "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah" (Yohanes 1:1). Kita juga diberitahu bahwa "Firman itu sudah menjadi manusia dan tinggal di antara kita" (Yohanes 1:14). Oleh itu Firman yang menjadi manusia dan diam di antara kita bersifat jasmani dan ilahi serta mempunyai keberadaan yang kekal bersama Allah.

Mari kita lihat kejadian permulaan penciptaan dunia:
Pada mulanya adalah Firman. Firman pertama Allah di hari pertama penciptaan adalah: “Jadilah terang.”
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. (Kejadian 1:1-3) [NOTE: Ini adalah terang cahaya ilahi, seperti cahaya malaikat yang bersinar. Sedangkan matahari yang adalah bola gas berpijar memancarkan sinar belumlah diciptakan. Masuk akal khan?]

Pada hari keenam secara mengejutkan,firman-Nya yang kesembilan, Allah berfirman : "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26)

Di sini sudah terlihat tanda-tanda Trinitas (Tritunggal) atau dwinitas hubungan Bapa dan Anak. Mengapa Allah menyebut diri-Nya: “Kita”? Kami percaya Yesus ada di sini jauh sebelum dunia diciptakan. Tentu saja karakter-Nya di sini adalah 100% Allah, 0% manusia; Dialah Allah Yahweh yang kekal adanya, sebelum menitis ke dalam dunia menjadi Anak Manusia.

Trinitas membingungkan

Tidak ada seorangpun yang sanggup menjelaskan konsep Trinitas, hampir semua orang bingung. Hal ini sama saja seperti murid kelas 1 SD yang baru bisa berhitung 1+1=2 yang kemudian mempelajari matematika kelas 2 SMA seperti rumus Kalkulus: Diferrential dan Integral. Namun, walaupun demikian, umat Kristen bisa melupakan kebingungan tersebut karena dari dasar semula, yang ditekankan oleh para rasul adalah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan Juruselamat dan Allah Penebus. Itu saja! Karena kita merasakan kasih Tuhan Yesus yang benar-benar inkarnasi Allah Pencipta alam semesta, maka otomatis secara tidak langsung Trinitas bisa kita terima dengan sukacita.

Trinitas vs Allah yang tauhid

Muslim selalu membanggakan memiliki Allah SWT yang tauhid. Coba kita renungkan: “Siapa yang menemani Allah SWT jauh sebelum alam semesta diciptakan, bahkan sebelum malaikat-malaikat diciptakan? Allah SWT sendirian khan? Jadi, Allah sendirian dalam kekekalan.

Kita tahu Allah SWT kekal adanya. Ini berarti bahwa Ia sudah ada sebelum malaikat, manusia dan alam semesta diciptakan. Dia selalu ada. Kita perlu bertanya, apakah yang dilakukan Allah SWT sebelum jagad raya dan manusia ada? Memang kita tidak tahu tetapi kita harus bertanya, apakah Dia sendirian saja? Mungkin Muslim akan menjawab, “Allah SWT menyibukkan diri dengan menciptakan jagad raya lain”. Tetapi jawaban ini tidak masuk akal karena Allah SWT dapat menciptakan sejuta jagad raya sekaligus dengan sepatah kata saja. Konsep Trinitas menjelaskan masalah ini. Dalam diri Allah yang Esa terdapat tiga pribadi (oknum, “person”) yang selalu ada dan di dalam kekekalan ketiga pribadi itu saling mengasihi satu sama lain. Allah tidak sendirian dalam kekekalan. Ada lingkaran kasih dalam Allah Trinitas. Dalam Allah yang Maha-Esa ada interaksi kekal antara tiga pribadi ini. Allah tidak sendirian. Muslim pasti akan menjawab, “Allah tidak pernah bosan dan senang sendirian.” Tetapi jawaban ini sulit diterima dengan nalar. Pribadi yang sendirian dalam kekekalan pasti bosan !

Masalah lain adalah jika Allah SWT sendirian bengong di dalam kekalan, maka Dia tidak akan memiliki sifat kasih. Kita semua tahu bahwa sifat kasih sejati hanya dapat dinyatakan jika ada pribadi lain untuk dikasihi karena kasih berarti memberi. Maka menurut nalar, jikalau tidak ada seseorang untuk dikasihi maka kasih tidak dapat dinyatakan. Jika Allah dalam kekekalan sendirian, siapakah yang dikasihi-Nya? Tidak ada! Dengan demikian dari kekekalan, yaitu dalam diri pribadi Allah, sifat kasih tidak mungkin ada. Jika Allah SWT perlu menciptakan malaikat atau manusia supaya Dia dapat menyatakan sifat kasih itu, berarti sifat kasih Allah bergantung pada ciptaan-Nya. Dengan demikian Allah SWT tidak sempurna di dalam diri-Nya. Artinya, sebelum ciptaan-Nya ada, sifat kasih-Nya tidak ada. Dalam konsep Trinitas, dapat dimengerti bahwa Allah yang kekal memiliki sifat kasih yang sama kekalnya. Jadi Allah tidak bergantung pada ciptaan-Nya untuk memungkinkan adanya sifat kasih-Nya. Dalam Allah Trinitas, Roh Allah mengasihi Allah Bapa dan Firman Allah. Firman Allah mengasihi Roh Allah dan Allah Bapa. Allah Bapa mengasihi Roh Allah dan Firman Allah. Sehingga Allah Maha Esa yang beroknum tiga selalu berada dalam lingkaran kasih yang kekal adanya.

Seorang dari anak Allah atau satu-satunya Anak Allah?

Satu kritikan dari dunia Islam yang muncul menyatakan bahwa Yesus / Isa adalah anak Allah sama seperti semua hamba Tuhan lain yang setia kepada Allah. Dengan ini apa yang ingin disampaikan ialah gelar ‘Anak Allah’ yang diberikan kepada Yesus / Isa bukanlah sesuatu yang unik.

Menurut Ahmad Deedat dalam bukunya ‘Al-Masih di dalam Islam’, perkataan ‘anak dari Allah’ merujuk kepada setiap orang yang setia yang menggenapi kehendak dan rencana Allah. Penyataan Yesus / Isa sebagai anak Allah mungkin lebih dekat kepada pengertian "telah menjadi anak Allah karena dia lebih setia kepada Allah berbanding kemampuan kita masing-masing."

Walaupun istilah ‘anak’ yang diberikan oleh Islam (yaitu hamba yang setia dan taat kepada Allah) tidak begitu salah, Islam membuat kesalahan yang besar dalam ilmu Tafsir karena memberikan makna perkataan ‘anak’ ini tanpa melihat konteksnya. Penggunaan perkataan ‘anak’ hanya boleh dipahami dalam konteks di mana hanya dijumpai.
Contoh: Kaum Israel dipanggil anak Allah bukan karena mereka menggenapi kehendak Allah tetapi karena mereka dipilih menjadi umat pilihan Allah (Hosea 11:1).
Raja-raja kaum Israel dipanggil anak Allah karena Allah telah mentahbiskan mereka dan memberi kepada mereka pimpinan dan keselamatan.
Adam dipanggil anak Allah karena dia tidak ada ibu bapa dan diciptakan oleh Allah (Lukas 3:38).
Umat Kristen / Nasrani adalah anak Allah karena mereka percaya kepada Yesus / Isa Al-Masih (Yohanes 1:12). Semua golongan manusia semestinya melakukan kehendak Allah tetapi alasan dasar kenapa mereka dianggap anak Allah adalah karena hubungan yang Allah sendiri telah tetapkan dengan mereka.
Jelaslah dari contoh-contoh di atas bahwa definisi Islam bagi 'anak' (seperti yang disyiarkan Ahmad Deedat) sangat keliru dan tidak berhasil mencakup sepenuhnya cakupan penggunaan perkataan ‘anak’ dalam Alkitab.

Seperti yang telah dikatakan, inilah kesalahan dasar Islam apabila ia menerjemah dan menafsirkan setiap penggunaan perkataan ‘anak’ yang dipasangkan dengan nama Yesus / Isa.

Yesus / Isa memanggil Allah dengan nama yang intim, yaitu ‘Abba’, satu panggilan intim untuk bapa yang dipakai pada zaman Yesus / Isa (Markus 14:36). Adalah sangat penting untuk kita sadari bahwa panggilan ‘Abba’ tidak pernah digunakan oleh orang Yahudi apabila memanggil Allah. Yang menarik, ia hanya digunakan oleh anak-anak apabila mereka berbicara dengan bapa kandung mereka. Tambahan pula, apabila merujuk kepada persekutuan dan hubungan-Nya dengan Allah dan ketika memanggil Dia, Yesus / Isa menggunakan ungkapan intim ‘Bapa-Ku’ dan bukan ungkapan biasa ‘Bapa kami’. Ini menunjukkan kemesraan hubungan di antara Yesus / Isa dan Allah, kemesraan seorang anak dengan bapanya.

Apabila merujuk Allah kepada orang Yahudi, Yesus / Isa hanya menggunakan ungkapan ‘Bapa kamu’ dan bukan ‘Bapa kita’. Dia menggunakan frasa ‘Bapa-Ku’, Bapa-Ku di syurga’ atau ‘Bapa’ apabila rujukan-Nya kepada Allah berkaitan dengan diri-Nya dan ‘Bapa kamu’ apabila bercakap dengan orang Yahudi. Ini tidak bermaksud ada dua Bapa (Allah), tetapi dua hubungan yang berbeda dengan Allah yang esa.

Ikatan kemesraan yang tiada bandingnya antara Yesus / Isa dan Allah menjelaskan persekutuan yang lengkap bukan saja di dalam tujuannya tetapi juga dari segi kepentingannya. Yesus / Isa mendorong murid-murid-Nya untuk percaya bahwa Dia di dalam Allah dan Allah di dalam Dia.

Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku. (Yohanes 14:11a).

Inilah sebabnya Yesus / Isa dapat mengaku bahwa perkataan dan pekerjaan-Nya adalah dari Allah:

Apa yang Allah kerjakan, Yesus / Isa juga kerjakan (Yohanes 5:19).
Allah membangkitkan orang yang mati dan memberi hidup, Yesus / Isa juga demikian – memberi hidup kepada sesiapa saja yang Dia kehendaki (Yohanes 5:21).
Allah memiliki hak istimewa menjadi hakim kepada manusia, tetapi sekarang Allah menyerahkan penghakiman ini kepada Yesus / Isa (Yohanes 5:22).
Allah sedang bekerja, Yesus / Isa pun bekerja (Yohanes 5:17).
Apabila kita melihat Yesus / Isa, adalah sama seperti melihat Allah (Yohanes 14:9).
Jika kita mengenal Yesus / Isa, kita pun mengenal Allah (Yohanes 8:19).
Percaya kepada Yesus / Isa adalah percaya kepada Allah (Yohanes 14:11).
Menghormati Yesus / Isa sama seperti menghormati Allah dan membenci Yesus / Isa ialah juga membenci Allah (Yohanes 5:23, 15:23).
Dalam pengertian orang Yahudi (yang tidak coba dibetulkan oleh Yesus / Isa), apabila Yesus / Isa memanggil Allah sebagai Bapa-Nya sendiri, Dia membuat diri-Nya sederajat dengan Allah. Hal ini saja cukup sebagai dasar yang kuat mengapa Yesus / Isa dipanggil Anak Allah.

Tetapi Yesus / Isa berkata kepada mereka, "Bapa-Ku sentiasa bekerja; Aku pun harus bekerja." Kata-kata-Nya ini membuat para penguasa Yahudi semakin bertekad untuk membunuh Dia. Bukan saja Dia telah melanggar hukum hari Sabat, tetapi Dia berkata bahwa Allah itu Bapa-Nya. Hal ini berarti Dia menyamakan diri dengan Allah. (Yohanes 5:17-18)

Yesus / Isa, apabila ditekan dengan kuat untuk membuktikan diri-Nya kepada yang berdegil, menjawab ‘Ya’ kepada soalan mereka: "Apakah kamu Al-Masih (Kristus), Anak Allah yang hidup?" (Markus 14:61-62). Dengan pengakuan ini Yesus / Isa dikutuk bukan karena dia didapati bersalah tetapi karena orang Yahudi tidak mau percaya kepada Dia sebagai Anak Allah. Jika, Yesus / Isa dengan tidak sengaja telah menyesatkan orang Yahudi dan sebenarnya bermaksud mengatakan bahwa Dia adalah anak Allah dalam maksud yang biasa, apakah Dia rela mau membiarkan diri-Nya menjalani hukuman salib yang memalukan itu?

Bukan Yesus / Isa saja yang menggelar diri-Nya Anak Allah. Banyak yang memanggil-Nya dengan gelar ini:

Allah sendiri memanggil Yesus / Isa anak-Nya pada waktu pembaptisan dan penjelmaan Yesus / Isa (Markus 1:9,11, 9:7).
Natanael apabila melihat Yesus / Isa berkata, "Rabbi, Engkau Anak Allah." Yesus / Isa mengambil ini sebagai pengakuan iman Natanael berdasarkan pengetahuan-Nya yang lebih awal mengenai Natanael (Yohanes 1:49-50).
Yohanes Pembaptis pada pertemuannya dengan Yesus / Isa mengaku bahwa Yesuslah satu-satunya Anak Allah (Yohanes 1:34).

Anak Tunggal

Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1:18)

Pengertian mengenai perkataan ‘anak tunggal’ menyebabkan banyak Muslim tersandung karena mereka mengaitkan definisi perkataan ini kepada makna yang melibatkan aspek kelamin/seks. Perkataan ini tidak semestinya membawa pengertian kelamin/seks/biologi. Perkataan ini berasal dari kata Yunani ‘monogenes’ yang boleh berarti ‘hanya satu’ atau ‘satu-satunya’. Kamus Webster juga menerangkan perkataan ini sebagai ‘menjadi bapa kepada’.

Seseorang itu boleh menjadi anak melalui beberapa cara. Contoh: Di dalam Lukas 3:23, orang Yahudi mengenal Yesus / Isa sebagai anak Yusuf dan Maryam. Yusuf dianggap sebagai bapa Yesus / Isa, bukan secara biologi tetapi berdasarkan perkawinannya dengan Maryam dan juga karena kedua-duanya telah memelihara Yesus / Isa Al-Masih. Dalam kasus ini, Yesus / Isa dianggil anak Yusuf karena telah berlakunya penggantian yang sah dan bukan karena dia keturunan yang sebenarnya.

Kita telah paham bahwa perkataan ‘anak Allah’ di dalam Alkitab mengambil pelbagai penggunaan dan tidak satupun yang bermaksud ‘anak Allah’ secara jasmani. Perkataan ‘anak tunggal’ mempunyai penggunaan yang banyak di dalam Alkitab. Berhubungan dengan Yesus / Isa, perkataan ini bermakna: Allah adalah Bapa-Nya dalam pengertian yang khusus seperti yang telah dibincangkan sebelum ini. Penafsiran ini adalah sesuai di dalam konteks yang lebih luas mengenai pengakuan Yesus / Isa sebagai Anak Allah. Oleh itu adalah mengherankan bahwa walaupun Muslim mengerti dengan betul bahwa adanya banyak tokoh dalam Alkitab yang dipanggil anak Allah dan tidak satupun di antaranya yang merujuk kepada pengertian biologi, tersandung dengan perkataan yang sama apabila digunakan untuk Yesus / Isa karena mereka menjelaskannya melalui pengertian biologi/jasmani!

Asal Mulanya

Pakar agama Kristen / Nasrani yang tinggal di kalangan Muslim berpikir bahwa perkataan ‘anak tunggal’ walaupun tidak ada kaitan dengan proses biologi, tidak akan mendapat pertimbangan oleh Muslim. Mereka berpikir adalah lebih sesuai dengan konteks sekeliling untuk menyampaikan Yesus / Isa sebagai anak dalam pengertian asalnya. Artinya, menyatakan bahwa Yesus / Isa telah diutus oleh Allah untuk menggenapi rancangan keselamatan-Nya. Walaupun Yesus / Isa dinyatakan sebagai yang diutus, ini harus dipahami bukan hanya dari segi amanat-Nya karena ini bisa menyebabkan Yesus / Isa hanya seperti nabi-nabi lain yang telah diutus.

Pengutusan Yesus / Isa berarti Dia datang atau berasal dari Allah

Yesus / Isa menjawab, "Meskipun Aku memberi kesaksian tentang diri-Ku sendiri, kesaksian-Ku benar, karena Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. . . Kamu datang dari bawah, tetapi Aku datang dari atas. Kamu berasal dari dunia; Aku tidak berasal dari dunia. . . Seandainya Allah benar-benar Bapa kamu, tentu kamu akan mengasihi Aku, karena Aku datang dari Allah. Aku tidak datang dengan kehendak-Ku sendiri, tetapi Dialah yang mengutus Aku. (Yohanes 8:14,16,23. Juga lihat Yohanes 5:36, 6:46, 8:42, dan 16:27).

Selepas Yesus / Isa menggenapi misi-Nya, Dia memberitahu murid-muridNya bahwa Dia akan kembali kepada Allah, ke tempat kediaman asal-Nya. Inilah sebabnya kenapa Yesus / Isa mengakui pengetahuan-Nya mengenai Allah adalah ekslusif.

Aku mengenal Dia, karena Dialah yang mengutus Aku dan Aku datang dari-Nya. (Yohanes 7:29).

Ini juga bermakna Yesus / Isa mempunyai keberadaan yang kekal dan memiliki kemuliaan serta kedaulatan bersama dengan Allah bahkan sebelum dunia ini ada! Pengakuan Yesus / Isa ini bukan saja menjelaskan penjelmaan-Nya yang langsung (dari syurga ke bumi) tetapi juga sumber kepribadian-Nya (terbit dari Allah).

Ya Bapa, muliakanlah Aku sekarang dengan kemuliaan yang Aku miliki bersama-sama-Mu sebelum dunia ini dijadikan. (Yohanes 17:5)

Maka, jelaslah Yesus / Isa adalah Allah, kekal bersama Allah, diutus oleh Allah.

Gelar-gelar Yesus / Isa Di Dalam Qur’an
Qur’an memberikan nama-nama dan gelar-gelar berikut ini kepada Yesus.
1. Al-Masih – “Mesias” (Surah 3:45)
2. Kalimatuhu – “Firman-Nya” (Surah 4:171)
3. Ruhu-minhu – “suatu Roh dari Dia” (Surah 4:171; 21:91)
Adam adalah Safiyu’llah – pilihan Allah;
Nuh adalah Nabiyu’llah – pengkhotbah Allah;
Abraham adalah Khalilu’llah – sahabat Allah;
Musa adalah Kalimu’llah – ramah dengan Allah;
Muhammad adalah Rasulu’llah – utusan dari Allah;
Tetapi hanya Yesus / Isa adalah Ruhu’llah – Roh Allah.
4. Wajihan Fi’dunya wa’lakhirah – “Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Surah 3:45)


Kalau Allah SWT adalah Tauhid, mengapa Allah sering berkata: “Kami”?

Contoh: Surah 2 Al Baqarah:3 “mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

"Kami" di sini tak lain adalah Muhammad dan para sahabatnya (Abubakar, Umar, Ali, dsb.)
"Kami" menurut Injil:
Yohanes 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

mas tom...merupakan suatu kebiasaan dikalangan orang-orang Arab bahwa seorang pembicara mengungkapkan tentang dirinya dengan menggunakan lafazh أنا (saya) dan jika terdapat orang lain bersamanya maka menggunakan lafazh نحن (kami) sebagaimana lafazh نحن (kami) digunakan si pembicara untuk mengagungkan dirinya sendiri. Pengagungan manusia terhadap dirinya sendiri dikarenakan dirinya memiliki berbagai daya tarik untuk diagungkan.

ucapaan "Kami" berbentuk tunggal adalah juga bahas sopan dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa "saya" dalam bentuk tunggal.Misalkan memanggil orang lain dengan Antum (jamak) lbh sopan dibanding Anta (tunggal)

jd mas Tom...belajar dulu yg basic2 aja bahasa arab...seperti "saya"..."kamu"..sebelum menuduh dengan bahan referensi dr pemahaman anda yg tanpa dibekali ilmu pengetahuan ..cuman modal "mungkin"...drpd nanti diketawakan oleh netter2 muslim disini...ok? Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  626304

NB;Oh iya mas Tom....sekedar mengingatkan..drpd anda berpromosi Tritunggal dengan membuat Thread disana sini..lbh baik anda jawab thread2 anda sendiri mengenai trinitas...coba anda liat..apakah logika anda sendiri bisa menjawab?sampai saat ini pun..anda tidak pernah tuntas menjawab...terkesan"Hit and Run".
Muslim Rocker
Muslim Rocker
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 278
Location : Kolong Awan
Job/hobbies : Membela kebenaran melalui LOGIKA
Humor : 1+1+1=1, TUHAN MELOLONG MINTA TOLONG KRN LUPA KL DIA ADALAH TUHAN
Reputation : 9
Points : 5237
Registration date : 2010-09-28

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by hamba tuhan Tue 26 Oct 2010, 4:21 pm

kalau melihat threadnya si tom jerry, saya hanya bisa..... Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by Muslim Rocker Tue 26 Oct 2010, 4:58 pm

Yah itu lah...Tom jerry..pahlawan kristen kesiangan..modal Copas sana sini...sah2 aja sih bro copas sana sini..tp mbok yaaaaaaaa.....ngerti dikit2 apa yg di copas...jgn modal ada kata2 mirip..trus main copas...model tom jerry...akhirnya disanggah ..langsung kabur2an...ahhhh....pahlawan tanpa MOdal....
Muslim Rocker
Muslim Rocker
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 278
Location : Kolong Awan
Job/hobbies : Membela kebenaran melalui LOGIKA
Humor : 1+1+1=1, TUHAN MELOLONG MINTA TOLONG KRN LUPA KL DIA ADALAH TUHAN
Reputation : 9
Points : 5237
Registration date : 2010-09-28

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by gusti_bara Tue 26 Oct 2010, 8:16 pm

hamba tuhan wrote:kalau melihat threadnya si tom jerry, saya hanya bisa..... Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  994211

saya nulis surat sama sodara saya ... dengan bahasa yang sopan...

demikian surat saya, semoga tante berkenan....salam juga bwt om..

hormat kami,


gb

apa disini gb ada 5?
gusti_bara
gusti_bara
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1550
Location : samping yesus
Job/hobbies : yang penting seneng
Humor : pantaskah saya menjadi anak yesus?
Reputation : -11
Points : 7433
Registration date : 2010-04-29

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by agus Tue 26 Oct 2010, 8:52 pm

Saran saya buat si tom, coba deh belajar agama di tempat yang benar dan pada orang yang benar. Jangan mengandalkan Roh Kubus yang nggak jelas asal usulnya... :04: :04: :04:
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14601
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by Tom Jerry Wed 27 Oct 2010, 11:46 am

Dari sekian banyak thread2 yang telah Kami posting, mungkin banyak di antaranya yang menyinggung perasaan anda sekalian, untuk itu Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kadang2 Kami khilaf berbuat kesalahan, maklumlah Kami juga manusia biasa. Lain kali Kami akan pelajari lebih mendalam bahasa Arab yang benar. Salam kenal buat allah swt, anda pribadi yang sopan sekali. Kami banyak mendapat masukan dari anda.

Hormat Kami,

Tom Jerry
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7210
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by agus Sat 30 Oct 2010, 7:38 pm

Tom Jerry wrote:Dari sekian banyak thread2 yang telah Kami posting, mungkin banyak di antaranya yang menyinggung perasaan anda sekalian, untuk itu Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kadang2 Kami khilaf berbuat kesalahan, maklumlah Kami juga manusia biasa. Lain kali Kami akan pelajari lebih mendalam bahasa Arab yang benar. Salam kenal buat allah swt, anda pribadi yang sopan sekali. Kami banyak mendapat masukan dari anda.

Hormat Kami,

Tom Jerry

SUdah deh Tom, semakin ngelantur aja ente. Coba lihat-lihat ke belakang rumah sana, sudah dikasih makan apa belum dombanya... Laughing Laughing Laughing
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14601
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by hamba tuhan Sat 30 Oct 2010, 8:21 pm

agus wrote:
Tom Jerry wrote:Dari sekian banyak thread2 yang telah Kami posting, mungkin banyak di antaranya yang menyinggung perasaan anda sekalian, untuk itu Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kadang2 Kami khilaf berbuat kesalahan, maklumlah Kami juga manusia biasa. Lain kali Kami akan pelajari lebih mendalam bahasa Arab yang benar. Salam kenal buat allah swt, anda pribadi yang sopan sekali. Kami banyak mendapat masukan dari anda.

Hormat Kami,

Tom Jerry

SUdah deh Tom, semakin ngelantur aja ente. Coba lihat-lihat ke belakang rumah sana, sudah dikasih makan apa belum dombanya... Laughing Laughing Laughing

Dek tom msh belajar pemahaman/ tafsir/ teologi ayat2 alkitab bro agus... makanya agak ngelantur dikit, heheeee.... Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by Theleb_boy Sat 30 Oct 2010, 8:30 pm

Tom Jerry wrote:Dari sekian banyak thread2 yang telah Kami posting, mungkin banyak di antaranya yang menyinggung perasaan anda sekalian, untuk itu Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kadang2 Kami khilaf berbuat kesalahan, maklumlah Kami juga manusia biasa. Lain kali Kami akan pelajari lebih mendalam bahasa Arab yang benar. Salam kenal buat allah swt, anda pribadi yang sopan sekali. Kami banyak mendapat masukan dari anda.

Hormat Kami,

Tom Jerry

Jangan - jangan udah Insyah Broo.
Mau tobat tapi segan ma senior-seniornya
Theleb_boy
Theleb_boy
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5742
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by agus Sat 30 Oct 2010, 8:35 pm

Theleb_boy wrote:
Tom Jerry wrote:Dari sekian banyak thread2 yang telah Kami posting, mungkin banyak di antaranya yang menyinggung perasaan anda sekalian, untuk itu Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kadang2 Kami khilaf berbuat kesalahan, maklumlah Kami juga manusia biasa. Lain kali Kami akan pelajari lebih mendalam bahasa Arab yang benar. Salam kenal buat allah swt, anda pribadi yang sopan sekali. Kami banyak mendapat masukan dari anda.

Hormat Kami,

Tom Jerry

Jangan - jangan udah Insyah Broo.
Mau tobat tapi segan ma senior-seniornya

Belum bro, masih kasih makan domba di belakang rumah... :rendeer: :rendeer: :rendeer:
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14601
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by admin Sun 07 Nov 2010, 7:25 am

Muslim Rocker wrote:

mas tom...merupakan suatu kebiasaan dikalangan orang-orang Arab bahwa seorang pembicara mengungkapkan tentang dirinya dengan menggunakan lafazh أنا (saya) dan jika terdapat orang lain bersamanya maka menggunakan lafazh نحن (kami) sebagaimana lafazh نحن (kami) digunakan si pembicara untuk mengagungkan dirinya sendiri. Pengagungan manusia terhadap dirinya sendiri dikarenakan dirinya memiliki berbagai daya tarik untuk diagungkan.

ucapaan "Kami" berbentuk tunggal adalah juga bahas sopan dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa "saya" dalam bentuk tunggal.Misalkan memanggil orang lain dengan Antum (jamak) lbh sopan dibanding Anta (tunggal)

jd mas Tom...belajar dulu yg basic2 aja bahasa arab...seperti "saya"..."kamu"..sebelum menuduh dengan bahan referensi dr pemahaman anda yg tanpa dibekali ilmu pengetahuan ..cuman modal "mungkin"...drpd nanti diketawakan oleh netter2 muslim disini...ok? Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  626304

NB;Oh iya mas Tom....sekedar mengingatkan..drpd anda berpromosi Tritunggal dengan membuat Thread disana sini..lbh baik anda jawab thread2 anda sendiri mengenai trinitas...coba anda liat..apakah logika anda sendiri bisa menjawab?sampai saat ini pun..anda tidak pernah tuntas menjawab...terkesan"Hit and Run".

Bearti quran itu bukan perkataan allah tapi orang arab
admin
admin
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR

Male
Number of posts : 1234
Age : 22
Reputation : -4
Points : 7988
Registration date : 2008-12-18

http://groups.yahoo.com/group/MURTADIN_KAFIRUN/

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by agus Sun 07 Nov 2010, 8:10 am

admin wrote:
Muslim Rocker wrote:

mas tom...merupakan suatu kebiasaan dikalangan orang-orang Arab bahwa seorang pembicara mengungkapkan tentang dirinya dengan menggunakan lafazh أنا (saya) dan jika terdapat orang lain bersamanya maka menggunakan lafazh نحن (kami) sebagaimana lafazh نحن (kami) digunakan si pembicara untuk mengagungkan dirinya sendiri. Pengagungan manusia terhadap dirinya sendiri dikarenakan dirinya memiliki berbagai daya tarik untuk diagungkan.

ucapaan "Kami" berbentuk tunggal adalah juga bahas sopan dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa "saya" dalam bentuk tunggal.Misalkan memanggil orang lain dengan Antum (jamak) lbh sopan dibanding Anta (tunggal)

jd mas Tom...belajar dulu yg basic2 aja bahasa arab...seperti "saya"..."kamu"..sebelum menuduh dengan bahan referensi dr pemahaman anda yg tanpa dibekali ilmu pengetahuan ..cuman modal "mungkin"...drpd nanti diketawakan oleh netter2 muslim disini...ok? Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  626304

NB;Oh iya mas Tom....sekedar mengingatkan..drpd anda berpromosi Tritunggal dengan membuat Thread disana sini..lbh baik anda jawab thread2 anda sendiri mengenai trinitas...coba anda liat..apakah logika anda sendiri bisa menjawab?sampai saat ini pun..anda tidak pernah tuntas menjawab...terkesan"Hit and Run".

Bearti quran itu bukan perkataan allah tapi orang arab

Bukan gitu maksudnya bung, Allah SWT berfirman dengan menggunakan bahasa manusia (dalam hal ini yang dipakai adalah Bahasa Arab) dan disesuaikan dengan pemahaman manusia. Kalau nggak gitu mana kita ngerti jika Allah SWT berfirman dengan cara yang lain.
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14601
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by Tom Jerry Thu 08 Sep 2011, 12:41 pm

Sundul...
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7210
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by hamba tuhan Thu 08 Sep 2011, 12:48 pm

Tom Jerry wrote:Sundul...

janji dl... dek tomtom kabur gak???? abis nyundul... kabur deh!!!

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  280186 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  280186

hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by enggakjelas Thu 08 Sep 2011, 1:22 pm

admin wrote:

Bearti quran itu bukan perkataan allah tapi orang arab

HUAHAAAHAHAA

TANGGAPAN O'ON YG CUKUP TELAK NIH...

HUAHAHAHAHA... EH HUIHUIHUIHUIHUI


Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  581260
enggakjelas
enggakjelas
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 224
Reputation : -13
Points : 4861
Registration date : 2011-08-18

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by hamba tuhan Thu 08 Sep 2011, 1:26 pm

hamba tuhan wrote:
Tom Jerry wrote:Sundul...

janji dl... dek tomtom kabur gak???? abis nyundul... kabur deh!!!

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  280186 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  280186


gmn dek tomtom... janji gak kabur neh!!!!

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  280186
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by hamba tuhan Thu 08 Sep 2011, 1:29 pm

admin wrote:
Muslim Rocker wrote:

mas tom...merupakan suatu kebiasaan dikalangan orang-orang Arab bahwa seorang pembicara mengungkapkan tentang dirinya dengan menggunakan lafazh أنا (saya) dan jika terdapat orang lain bersamanya maka menggunakan lafazh نحن (kami) sebagaimana lafazh نحن (kami) digunakan si pembicara untuk mengagungkan dirinya sendiri. Pengagungan manusia terhadap dirinya sendiri dikarenakan dirinya memiliki berbagai daya tarik untuk diagungkan.

ucapaan "Kami" berbentuk tunggal adalah juga bahas sopan dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa "saya" dalam bentuk tunggal.Misalkan memanggil orang lain dengan Antum (jamak) lbh sopan dibanding Anta (tunggal)

jd mas Tom...belajar dulu yg basic2 aja bahasa arab...seperti "saya"..."kamu"..sebelum menuduh dengan bahan referensi dr pemahaman anda yg tanpa dibekali ilmu pengetahuan ..cuman modal "mungkin"...drpd nanti diketawakan oleh netter2 muslim disini...ok? Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  626304

NB;Oh iya mas Tom....sekedar mengingatkan..drpd anda berpromosi Tritunggal dengan membuat Thread disana sini..lbh baik anda jawab thread2 anda sendiri mengenai trinitas...coba anda liat..apakah logika anda sendiri bisa menjawab?sampai saat ini pun..anda tidak pernah tuntas menjawab...terkesan"Hit and Run".

Bearti quran itu bukan perkataan allah tapi orang arab

perkataan Allah donk... kan sumber perkataan pertamanya berasal dari Allah baru dilanjutin oleh yg lain.... kalo saya membaca alquran yg terdengarkan kata2/ suara saya.... ini aja kok repot..... Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  51217 Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  51217
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15840
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by sorban tak dikenal Thu 08 Sep 2011, 1:59 pm

YANG ADA YESUS BILANG GINIAN BUANYAK :


Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.


Yohanes 5: 30
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.


Yohanes 7:29
Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.


Yohanes 7:33
Maka kata Yesus: “Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu dan sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku.


Yohanes 8:16
dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.


Yohanes 8:18
Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.”


Yohanes 8:26
Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.”


Yohanes 9:4
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.


Yohanes 13:20
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.


Yohanes 16:5
tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?


Yohanes 17:3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.


Yohanes 17:8
Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Yohanes 17:23
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.


Yohanes 17:25
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;

sorban tak dikenal
sorban tak dikenal
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 290
Age : 43
Location : wonokromo surabaya
Job/hobbies : mematahkan salib dan membunuh babi
Humor : KASIAN BAYI2 DARI ORANG TUA KAFIR, BARU LAHIR UDAH JADI KAFIR,EH UDAH GITU DAPET WARISAN DOSA PULA.... KASIAN ANE LIAT ENTE FIR...
Reputation : 11
Points : 4955
Registration date : 2011-08-23

Back to top Go down

Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"  Empty Re: Yesus berkata: "Akulah Allah! Sembahlah Aku!"

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum