Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 88 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 88 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
4 posters
Page 1 of 1
kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
Zakir Naik dalam bukunya The Qur’an and Modern Science: Compatible or Incompatible? mengklaim bahwa:
Firman Allah SWT :
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari bercahaya (sirojan) dan bulan yang meminjam cahayanya (Muniraa)”. (Q.S. Furqon : 61 )
Dalam Al-Qur ‘an Matahari “As-Syams” selalu menggunakan kata “siroja” yang artinya obor , “dhiya a” artinya cahaya kemuliaan atau “wahaj” yang berarti lampu yang hidup (pen-“wahaj di gunakan di ayat lain) Sedangkan untuk Bulan (Qomar) menggunakan kata “Nur” yang artinya pantulan cahaya, “Munira” yang artinya badan yang mengeluarkan Nur. Ini membuktikan bahwa Quran sudah mengenali perbedaan antara cahaya Matahari dan Bulan.
Pertama-tama, fakta ini telah diketahui ribuan tahun sebelum Muhammad lahir. Saat Aristoteles (384-322 SM) mendiskusikan bentuk Bumi, ia membuktikan kebulatannya dengan menunjukkan bahwa selama gerhana Bulan bayangan Bumi dapat terlihat di Bulan. Berabad-abad sebelum Muhammad, orang Yahudi sudah mengetahui bahwa Bulan hanya “meminjam cahaya” dari Matahari (Philo, abad ke-1), dan bahwa “cahaya Bulan pasti berasal dari cahaya Matahari” (Midrash Hagadol, pertengahan abad ke-1)
Kemudian, masalah terbesar dalam argumen Naik adalah bahwa makna nūr (نُور) itu hanyalah “cahaya”; tidak ada implikasi “pantulan” di kamus atau leksikon Arab manapun. Maka Naik telah membuat redefinisi baru yang tidak sesuai dengan makna Quran yang sesungguhnya.
Apabila kita tetap menggunakan redefinisi Naik, maka Allah yang memiliki sifat an-Nur berarti hanyalah sekadar “cahaya pantulan”, sementara Muhammad yang dijuluki “cahaya (siraj) yang menerangi” di Surah 33:46 merupakan sumber cahayanya. Akibatnya redefinisi ini absurd dan patut ditolak.
Zakir Naik dalam bukunya The Qur’an and Modern Science: Compatible or Incompatible? mengklaim bahwa:
Firman Allah SWT :
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari bercahaya (sirojan) dan bulan yang meminjam cahayanya (Muniraa)”. (Q.S. Furqon : 61 )
Dalam Al-Qur ‘an Matahari “As-Syams” selalu menggunakan kata “siroja” yang artinya obor , “dhiya a” artinya cahaya kemuliaan atau “wahaj” yang berarti lampu yang hidup (pen-“wahaj di gunakan di ayat lain) Sedangkan untuk Bulan (Qomar) menggunakan kata “Nur” yang artinya pantulan cahaya, “Munira” yang artinya badan yang mengeluarkan Nur. Ini membuktikan bahwa Quran sudah mengenali perbedaan antara cahaya Matahari dan Bulan.
Pertama-tama, fakta ini telah diketahui ribuan tahun sebelum Muhammad lahir. Saat Aristoteles (384-322 SM) mendiskusikan bentuk Bumi, ia membuktikan kebulatannya dengan menunjukkan bahwa selama gerhana Bulan bayangan Bumi dapat terlihat di Bulan. Berabad-abad sebelum Muhammad, orang Yahudi sudah mengetahui bahwa Bulan hanya “meminjam cahaya” dari Matahari (Philo, abad ke-1), dan bahwa “cahaya Bulan pasti berasal dari cahaya Matahari” (Midrash Hagadol, pertengahan abad ke-1)
Kemudian, masalah terbesar dalam argumen Naik adalah bahwa makna nūr (نُور) itu hanyalah “cahaya”; tidak ada implikasi “pantulan” di kamus atau leksikon Arab manapun. Maka Naik telah membuat redefinisi baru yang tidak sesuai dengan makna Quran yang sesungguhnya.
Apabila kita tetap menggunakan redefinisi Naik, maka Allah yang memiliki sifat an-Nur berarti hanyalah sekadar “cahaya pantulan”, sementara Muhammad yang dijuluki “cahaya (siraj) yang menerangi” di Surah 33:46 merupakan sumber cahayanya. Akibatnya redefinisi ini absurd dan patut ditolak.
kermit katak lucu- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3551
Job/hobbies : memuji muji islam
Reputation : 11
Points : 9466
Registration date : 2011-06-17
Re: kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
http://cocologi.tumblr.com/post/25545289516/bulan-memantulkan-cahaya-matahari
kermit katak lucu- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3551
Job/hobbies : memuji muji islam
Reputation : 11
Points : 9466
Registration date : 2011-06-17
Re: kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
kermit katak lucu wrote:kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
Zakir Naik dalam bukunya The Qur’an and Modern Science: Compatible or Incompatible? mengklaim bahwa:
Firman Allah SWT :
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari bercahaya (sirojan) dan bulan yang meminjam cahayanya (Muniraa)”. (Q.S. Furqon : 61 )
Dalam Al-Qur ‘an Matahari “As-Syams” selalu menggunakan kata “siroja” yang artinya obor , “dhiya a” artinya cahaya kemuliaan atau “wahaj” yang berarti lampu yang hidup (pen-“wahaj di gunakan di ayat lain) Sedangkan untuk Bulan (Qomar) menggunakan kata “Nur” yang artinya pantulan cahaya, “Munira” yang artinya badan yang mengeluarkan Nur. Ini membuktikan bahwa Quran sudah mengenali perbedaan antara cahaya Matahari dan Bulan.
Pertama-tama, fakta ini telah diketahui ribuan tahun sebelum Muhammad lahir. Saat Aristoteles (384-322 SM) mendiskusikan bentuk Bumi, ia membuktikan kebulatannya dengan menunjukkan bahwa selama gerhana Bulan bayangan Bumi dapat terlihat di Bulan. Berabad-abad sebelum Muhammad, orang Yahudi sudah mengetahui bahwa Bulan hanya “meminjam cahaya” dari Matahari (Philo, abad ke-1), dan bahwa “cahaya Bulan pasti berasal dari cahaya Matahari” (Midrash Hagadol, pertengahan abad ke-1)
Kemudian, masalah terbesar dalam argumen Naik adalah bahwa makna nūr (نُور) itu hanyalah “cahaya”; tidak ada implikasi “pantulan” di kamus atau leksikon Arab manapun. Maka Naik telah membuat redefinisi baru yang tidak sesuai dengan makna Quran yang sesungguhnya.
Apabila kita tetap menggunakan redefinisi Naik, maka Allah yang memiliki sifat an-Nur berarti hanyalah sekadar “cahaya pantulan”, sementara Muhammad yang dijuluki “cahaya (siraj) yang menerangi” di Surah 33:46 merupakan sumber cahayanya. Akibatnya redefinisi ini absurd dan patut ditolak.
mit mit, kapan pintarnya kamu nak :
3. Surat Al-Furqon ayat 61
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وقَمَرًا مُنِيرًا
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.”
4. Surat Nuh ayat 16
وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا
“Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?”
5. Surat Yunus ayat 5
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ للهَُّ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
Ketiga ayat diatas menjelaskan bila Allah menjadikan bulan bercahaya dan matahari bersinar. Lantas, apa perbedaan keduanya? Kata Qamar selalu diikuti nuuran (cahaya) dan Syams yang diikuti Dhiyaa’an dan Siraajan (bersinar/terang dan pelita/lampu malam/kandil). Secara empiris, matahari selalu tampak bundar dan kehadirannya menyebabkan siang yang terang benderang. Berbeda dengan bulan yang tak selalu bundar, tetapi berevolusi dari melengkung dan condong yang makin tebal, separuh lingkaran, separuh lingkaran lebih sampai ketika bundar penuh yang dikenal sebagai ‘bulan purnama’.
Ditinjau dari kajian astronomi, dengan melihat komposisi massa matahari dan bulan lewat penelitian NASA dan foto-foto ruang angkasa sendiri. Bisa dikalkulasikan, bila massa matahari yang terdiri dari gugusan gas helium dan hydrogen menciptakan sumber panas yang dahsyat sehingga mampu memantulkan cahaya dan diplot menjadi pusat tata surya. Berbeda dengan bulan yang terdiri dari gugusan batuan. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Fakta ini memerlihatkan perbedaan yang cukup jelas antara matahari dan bulan. Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi. Bulan seamsal bumi sebagai benda langit yang tak menghasilkan cahaya,namun hanya memantulkan cahaya yang diterimanya. Tak ayal, Allah membedakanantara cahaya bulan dengan sinar matahari.
putramentari- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5746
Registration date : 2011-04-02
Re: kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
kermit katak lucu wrote:kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
Zakir Naik dalam bukunya The Qur’an and Modern Science: Compatible or Incompatible? mengklaim bahwa:
Firman Allah SWT :
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari bercahaya (sirojan) dan bulan yang meminjam cahayanya (Muniraa)”. (Q.S. Furqon : 61 )
Dalam Al-Qur ‘an Matahari “As-Syams” selalu menggunakan kata “siroja” yang artinya obor , “dhiya a” artinya cahaya kemuliaan atau “wahaj” yang berarti lampu yang hidup (pen-“wahaj di gunakan di ayat lain) Sedangkan untuk Bulan (Qomar) menggunakan kata “Nur” yang artinya pantulan cahaya, “Munira” yang artinya badan yang mengeluarkan Nur. Ini membuktikan bahwa Quran sudah mengenali perbedaan antara cahaya Matahari dan Bulan.
Pertama-tama, fakta ini telah diketahui ribuan tahun sebelum Muhammad lahir. Saat Aristoteles (384-322 SM) mendiskusikan bentuk Bumi, ia membuktikan kebulatannya dengan menunjukkan bahwa selama gerhana Bulan bayangan Bumi dapat terlihat di Bulan. Berabad-abad sebelum Muhammad, orang Yahudi sudah mengetahui bahwa Bulan hanya “meminjam cahaya” dari Matahari (Philo, abad ke-1), dan bahwa “cahaya Bulan pasti berasal dari cahaya Matahari” (Midrash Hagadol, pertengahan abad ke-1)
Kemudian, masalah terbesar dalam argumen Naik adalah bahwa makna nūr (نُور) itu hanyalah “cahaya”; tidak ada implikasi “pantulan” di kamus atau leksikon Arab manapun. Maka Naik telah membuat redefinisi baru yang tidak sesuai dengan makna Quran yang sesungguhnya.
Apabila kita tetap menggunakan redefinisi Naik, maka Allah yang memiliki sifat an-Nur berarti hanyalah sekadar “cahaya pantulan”, sementara Muhammad yang dijuluki “cahaya (siraj) yang menerangi” di Surah 33:46 merupakan sumber cahayanya. Akibatnya redefinisi ini absurd dan patut ditolak.
huahahahaha...
biasalah muslim..huahahaha...
ngikutin nabinya yang juga penipu itu huahahahaha..
huahahahahaha...
kayak si shella muslim yang pura-pura mau jadi mualaf..
huahahahahha
Piss- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1888
Reputation : 1
Points : 6823
Registration date : 2011-03-29
Re: kebohongan zakir naik soal cahaya bulan terungkap
3. Surat Al-Furqon ayat 61
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وقَمَرًا مُنِيرًا
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.”
4. Surat Nuh ayat 16
وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا
“Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?”
5. Surat Yunus ayat 5
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ للهَُّ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
================================================
bagian mana dari ketiga ayat di atas yg berarti bulan memantulkan cahaya??????????????????
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وقَمَرًا مُنِيرًا
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.”
4. Surat Nuh ayat 16
وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا
“Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?”
5. Surat Yunus ayat 5
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ للهَُّ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
================================================
bagian mana dari ketiga ayat di atas yg berarti bulan memantulkan cahaya??????????????????
kermit katak lucu- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 3551
Job/hobbies : memuji muji islam
Reputation : 11
Points : 9466
Registration date : 2011-06-17
F-23- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 155
Reputation : -1
Points : 4531
Registration date : 2012-06-16
Similar topics
» kebodohan zakir naik terungkap; zakir melakukan 25 kesalahan teori evolusi dalam 5 menit.
» kenapa gambar bulan sabit ada di puncak menara masjid..siapa sebenarnya bulan sabit itu..
» KEBOHONGAN PERKOSAAN MASSAL MEI 1998 TERUNGKAP
» kenapa gambar bulan sabit ada di puncak menara masjid..siapa sebenarnya bulan sabit itu..
» KEBOHONGAN PERKOSAAN MASSAL MEI 1998 TERUNGKAP
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN