MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
lahirnya kitab suci Yahudi EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
lahirnya kitab suci Yahudi EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


lahirnya kitab suci Yahudi Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 72 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 72 Guests :: 3 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


lahirnya kitab suci Yahudi

2 posters

Go down

lahirnya kitab suci Yahudi Empty lahirnya kitab suci Yahudi

Post by shellameliala Thu 02 Aug 2012, 2:37 am

Kitab Suci Yahudi yang kini dipergunakan adalah berdasarkan
atas teks MASSORAH. Renaissance dari Yudaisme baru timbul
ketika orang-orang Yahudi bebas menjalankan agamanya di
bawah kekuasaan Muslimin. Karenanya ulamanya tidak lagi
berbahasa Aramiya atau dialek Kildani, apalagi menulisnya,
mereka tidak dapat membaca aneka Kitab Sucinya. Oleh sebab
itu mereka hanya mengikuti tradisi lisan secara
turun-temurun.

Terpengaruh oleh peradaban, kebudayaan dan philology Arab,
para ulama Yahudi berkumpul untuk berusaha memelihara Kitab
Sucinya, yang diawali di Tiberias antara abad ke VI dan abad
ke IX, dengan mencoba-coba menghidupkan huruf-huruf mati dan
memberi titik-titik pada huruf yang bentuknya sama tetapi
ucapannya lain. Usaha ini diakhiri pada abad ke XI.
Terjemahan yang terbaru, yang dibantu oleh aneka saduran
yang terlebih dahulu dan musyawarah dengan ahli-ahli Yahudi,
ini digunakan baik oleh ORTODOX maupun REFORM JEWS yang
tersebar di seluruh dunia.

Setelah dibentuknya Persemakmuran Yang Kedua di bawah
pimpinan Ezra dan Nehemiah (lihat Kitab Nehemiah 8:8 dan
13:24), nyatalah betapa wajibnya TORAH itu ditafsir agar
semua orang dapat mengerti Kalam Tuhan. Para guru melihat
tafsiran ini sebagai sumber dari Tafsiran Aramiya Kuna yang
dikenal dengan nama TARGUM, yang semula disampaikan secara
lisan dan kemudian secara tertulis. Hal ini membuktikan
bahwa Bani Israel telah lupa akan bahasa Aramiya atau dialek
Kanaanit Kuna, yakni idiom yang digunakan di bagian besar
dari Asia Barat. Semua ini agak gelap seperti seluruh
sejarah Yahudi selama kekuasaan Persia (Iran).

Septuaginta, yakni terjemahan Greka (Yunani) adalah hasil
dari kontak Israil dengan peradaban Hellenistic yang
menguasai dunia pada masa itu; sedangkan terjemahan bahasa
Arab dilakukan oleh Gaon Saadya ketika banyak orang-orang
Yahudi berada di bawah kekuasaan Muslimin, dan terjemahan
Jerman dibuat oleh Mendelssohn dan madzhabnya pada permulaan
dari suatu zaman baru yang membawa orang-orang Yahudi ke
Eropa, di mana mereka itu berbicara suatu dialek Jerman,
yakni Yuddish.

Antara aneka terjemahan terdapat banyak keragu-raguan dan
perbedaan pendapat. Misalnya Philo dan orang-orang
Iskandariya, yang seagama dengannya melihat terjemahan
Septuaginta sebagai suatu karya dari lebih kurang 70 orang
yang diilhami, sedangkan para Rabbani Palestina berpendapat
bahwa Torah tidak dapat diterjemahkan. Ada cukup bukti bahwa
akibat dari aneka terjemahan itu kurang disukai, tetapi awam
terima saja dengan baik dari pada tidak faham sama sekali.

Perubahan terjadi selama dua generasi terakhir setelah
kontak dengan peradaban yang berbahasa Inggris. Para
penterjemah ke dalam bahasa Inggris, baik di U.S.A., maupun
di Inggris sendiri, ada banyak sekali. Dan tahun 1892-1901,
Jewish Publication Society of America membuat terjemahan
baru. Pada tahun 1908 badan tersebut bersama Central
Conference of American Rabbis mengeluarkan terjemahan lebih
baru di mana diperhatikan aneka saduran; baik yang baru
maupun yang kuna; teristimewa Septuaginta, saduran-saduran
dari Aquila, Symmachus dan Theodotion, Targum-Targum,
Pesyitta, Vulgata dan saduran Arab dan Saadya, juga
sindiran-sindiran dari tafsiran-tafsiran Yahudi dan para
ahli pada abad pertengahan. Pokoknya, Yahudi tidak mau
menerima interpretasi Kristen dan aneka terjemahan bukan
Yahudi (GOYIM) berada dalam Kitab Suci Yahudi, walaupun
mereka berhutang budi atas karya-karya terdahulu yang
dilaksanakan oleh Goyim, seperti oleh WYCLIFFE, TYNDALE,
COVERDALE dan sebagainya, sedangkan Vulgata, saduran Inggris
dan Douai, tetap digunakan orang-orang Katholik Romawi.

Adapun teks dan susunan Kitab-kitab Suci terjemahan, yang
sekarang menuruti tradisi Yahudi, terbagi atas tiga juz,
yakni:

1. HUKUM (Law, Torah, Pentateuchos),
2. NABI-NABI (Prophets, Nebi'im), dan
3. TULISAN-TULISAN (Writings, Ketubim ).

Dalam Nebi'im dan Ketubim, susunan Kitab-kitabnya
berbeda-beda dalam tulisan atau antara para ahli Yahudi;
namun demikian tidak ada kitab yang dipindahkan dari
juz-juznya. Misalnya Kitab-kitab Rut, Nudub Yermia dan
Daniel terdapat di juz Ketubim, dan tidak di juz Nebi'im
seperti halnya dalam saduran-saduran Goyim.

Yang pertama mengatur segala-galanya, jumlah hurufnya dan
seterusnya serta pengumpul semua catatan-catatan yang
dikenal sebagai MASORAH, adalah Yakob ben Haim Ibn Adoniyah,
penerbit dari Kitab Suci Rabbani yang kedua. Kini ada banyak
ulama yang bekerja dalam bidang ini seperti misalnya Wolf
Heidenheim, S. Frensdorff, S. Baer dan C.D. Ginsburg; teks
yang terakhir ini banyak digunakan di Synagoge.

Karena penterjemahnya bukan penyalin suatu teks, maka para
Rabbani menemukan 18 tempat di mana penulis dengan sengaja
merubah teks dengan dalih agar dapat difahami orang.

Orang-orang Yahudi Samaritan hanya menggunakan Torah dan
menolak Nebi'im dan Ketubim. Mereka lebih tekun akan ajaran
Nabi Musa a.s. dalam kepercayaannya dari pada orang-orang
Yahudi yang meninggalkan ajaran-ajaran kuna dari Israel.

Orang-orang Katolik, baik Gereka maupun Romawi, dan para
apostel Hellennist berpegang pada Septuaginta; sedangkan
orang Reformist, yakni Protestan, pada terjemahan yang
dipergunakan di Synagoge Askenazim.
shellameliala
shellameliala
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Female
Number of posts : 213
Location : medan
Humor : gw pasti bisa jadi muallaf
Reputation : 0
Points : 4673
Registration date : 2012-07-25

Back to top Go down

lahirnya kitab suci Yahudi Empty Re: lahirnya kitab suci Yahudi

Post by s4n7i Thu 02 Aug 2012, 4:14 am

shellameliala wrote:Kitab Suci Yahudi yang kini dipergunakan adalah berdasarkan
atas teks MASSORAH. Renaissance dari Yudaisme baru timbul
ketika orang-orang Yahudi bebas menjalankan agamanya di
bawah kekuasaan Muslimin. Karenanya ulamanya tidak lagi
berbahasa Aramiya atau dialek Kildani, apalagi menulisnya,
mereka tidak dapat membaca aneka Kitab Sucinya. Oleh sebab
itu mereka hanya mengikuti tradisi lisan secara
turun-temurun.

Terpengaruh oleh peradaban, kebudayaan dan philology Arab,
para ulama Yahudi berkumpul untuk berusaha memelihara Kitab
Sucinya, yang diawali di Tiberias antara abad ke VI dan abad
ke IX, dengan mencoba-coba menghidupkan huruf-huruf mati dan
memberi titik-titik pada huruf yang bentuknya sama tetapi
ucapannya lain. Usaha ini diakhiri pada abad ke XI.
Terjemahan yang terbaru, yang dibantu oleh aneka saduran
yang terlebih dahulu dan musyawarah dengan ahli-ahli Yahudi,
ini digunakan baik oleh ORTODOX maupun REFORM JEWS yang
tersebar di seluruh dunia.

Setelah dibentuknya Persemakmuran Yang Kedua di bawah
pimpinan Ezra dan Nehemiah (lihat Kitab Nehemiah 8:8 dan
13:24), nyatalah betapa wajibnya TORAH itu ditafsir agar
semua orang dapat mengerti Kalam Tuhan. Para guru melihat
tafsiran ini sebagai sumber dari Tafsiran Aramiya Kuna yang
dikenal dengan nama TARGUM, yang semula disampaikan secara
lisan dan kemudian secara tertulis. Hal ini membuktikan
bahwa Bani Israel telah lupa akan bahasa Aramiya atau dialek
Kanaanit Kuna, yakni idiom yang digunakan di bagian besar
dari Asia Barat. Semua ini agak gelap seperti seluruh
sejarah Yahudi selama kekuasaan Persia (Iran).

Septuaginta, yakni terjemahan Greka (Yunani) adalah hasil
dari kontak Israil dengan peradaban Hellenistic yang
menguasai dunia pada masa itu; sedangkan terjemahan bahasa
Arab dilakukan oleh Gaon Saadya ketika banyak orang-orang
Yahudi berada di bawah kekuasaan Muslimin, dan terjemahan
Jerman dibuat oleh Mendelssohn dan madzhabnya pada permulaan
dari suatu zaman baru yang membawa orang-orang Yahudi ke
Eropa, di mana mereka itu berbicara suatu dialek Jerman,
yakni Yuddish.

Antara aneka terjemahan terdapat banyak keragu-raguan dan
perbedaan pendapat. Misalnya Philo dan orang-orang
Iskandariya, yang seagama dengannya melihat terjemahan
Septuaginta sebagai suatu karya dari lebih kurang 70 orang
yang diilhami, sedangkan para Rabbani Palestina berpendapat
bahwa Torah tidak dapat diterjemahkan. Ada cukup bukti bahwa
akibat dari aneka terjemahan itu kurang disukai, tetapi awam
terima saja dengan baik dari pada tidak faham sama sekali.

Perubahan terjadi selama dua generasi terakhir setelah
kontak dengan peradaban yang berbahasa Inggris. Para
penterjemah ke dalam bahasa Inggris, baik di U.S.A., maupun
di Inggris sendiri, ada banyak sekali. Dan tahun 1892-1901,
Jewish Publication Society of America membuat terjemahan
baru. Pada tahun 1908 badan tersebut bersama Central
Conference of American Rabbis mengeluarkan terjemahan lebih
baru di mana diperhatikan aneka saduran; baik yang baru
maupun yang kuna; teristimewa Septuaginta, saduran-saduran
dari Aquila, Symmachus dan Theodotion, Targum-Targum,
Pesyitta, Vulgata dan saduran Arab dan Saadya, juga
sindiran-sindiran dari tafsiran-tafsiran Yahudi dan para
ahli pada abad pertengahan. Pokoknya, Yahudi tidak mau
menerima interpretasi Kristen dan aneka terjemahan bukan
Yahudi (GOYIM) berada dalam Kitab Suci Yahudi, walaupun
mereka berhutang budi atas karya-karya terdahulu yang
dilaksanakan oleh Goyim, seperti oleh WYCLIFFE, TYNDALE,
COVERDALE dan sebagainya, sedangkan Vulgata, saduran Inggris
dan Douai, tetap digunakan orang-orang Katholik Romawi.

Adapun teks dan susunan Kitab-kitab Suci terjemahan, yang
sekarang menuruti tradisi Yahudi, terbagi atas tiga juz,
yakni:

1. HUKUM (Law, Torah, Pentateuchos),
2. NABI-NABI (Prophets, Nebi'im), dan
3. TULISAN-TULISAN (Writings, Ketubim ).

Dalam Nebi'im dan Ketubim, susunan Kitab-kitabnya
berbeda-beda dalam tulisan atau antara para ahli Yahudi;
namun demikian tidak ada kitab yang dipindahkan dari
juz-juznya. Misalnya Kitab-kitab Rut, Nudub Yermia dan
Daniel terdapat di juz Ketubim, dan tidak di juz Nebi'im
seperti halnya dalam saduran-saduran Goyim.

Yang pertama mengatur segala-galanya, jumlah hurufnya dan
seterusnya serta pengumpul semua catatan-catatan yang
dikenal sebagai MASORAH, adalah Yakob ben Haim Ibn Adoniyah,
penerbit dari Kitab Suci Rabbani yang kedua. Kini ada banyak
ulama yang bekerja dalam bidang ini seperti misalnya Wolf
Heidenheim, S. Frensdorff, S. Baer dan C.D. Ginsburg; teks
yang terakhir ini banyak digunakan di Synagoge.

Karena penterjemahnya bukan penyalin suatu teks, maka para
Rabbani menemukan 18 tempat di mana penulis dengan sengaja
merubah teks dengan dalih agar dapat difahami orang.

Orang-orang Yahudi Samaritan hanya menggunakan Torah dan
menolak Nebi'im dan Ketubim. Mereka lebih tekun akan ajaran
Nabi Musa a.s. dalam kepercayaannya dari pada orang-orang
Yahudi yang meninggalkan ajaran-ajaran kuna dari Israel.

Orang-orang Katolik, baik Gereka maupun Romawi, dan para
apostel Hellennist berpegang pada Septuaginta; sedangkan
orang Reformist, yakni Protestan, pada terjemahan yang
dipergunakan di Synagoge Askenazim.

dan sepengetahuan saya sampai dengan saat ini penganut aliran kepercayaan Yahudi , masih terus menunggu kedatangan seorang Mesias .(yg belum kunjung datang)??

padahal bagi pengikut Kristus. yg mereka dan orang-orang sebut sekarang yaitu kristen / katolik ,sudah mengakui dan memastikan bahwa Mesias sudah datang yt: Yesus Kristus.(dan mereka mempercayai bahwa jika Yesus datang keduakaliNya berarti adl kiamat )!
s4n7i
s4n7i
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1658
Reputation : 8
Points : 6226
Registration date : 2011-12-29

Back to top Go down

lahirnya kitab suci Yahudi Empty Re: lahirnya kitab suci Yahudi

Post by shellameliala Thu 02 Aug 2012, 5:22 am

s4n7i wrote:
shellameliala wrote:Kitab Suci Yahudi yang kini dipergunakan adalah berdasarkan
atas teks MASSORAH. Renaissance dari Yudaisme baru timbul
ketika orang-orang Yahudi bebas menjalankan agamanya di
bawah kekuasaan Muslimin. Karenanya ulamanya tidak lagi
berbahasa Aramiya atau dialek Kildani, apalagi menulisnya,
mereka tidak dapat membaca aneka Kitab Sucinya. Oleh sebab
itu mereka hanya mengikuti tradisi lisan secara
turun-temurun.

Terpengaruh oleh peradaban, kebudayaan dan philology Arab,
para ulama Yahudi berkumpul untuk berusaha memelihara Kitab
Sucinya, yang diawali di Tiberias antara abad ke VI dan abad
ke IX, dengan mencoba-coba menghidupkan huruf-huruf mati dan
memberi titik-titik pada huruf yang bentuknya sama tetapi
ucapannya lain. Usaha ini diakhiri pada abad ke XI.
Terjemahan yang terbaru, yang dibantu oleh aneka saduran
yang terlebih dahulu dan musyawarah dengan ahli-ahli Yahudi,
ini digunakan baik oleh ORTODOX maupun REFORM JEWS yang
tersebar di seluruh dunia.

Setelah dibentuknya Persemakmuran Yang Kedua di bawah
pimpinan Ezra dan Nehemiah (lihat Kitab Nehemiah 8:8 dan
13:24), nyatalah betapa wajibnya TORAH itu ditafsir agar
semua orang dapat mengerti Kalam Tuhan. Para guru melihat
tafsiran ini sebagai sumber dari Tafsiran Aramiya Kuna yang
dikenal dengan nama TARGUM, yang semula disampaikan secara
lisan dan kemudian secara tertulis. Hal ini membuktikan
bahwa Bani Israel telah lupa akan bahasa Aramiya atau dialek
Kanaanit Kuna, yakni idiom yang digunakan di bagian besar
dari Asia Barat. Semua ini agak gelap seperti seluruh
sejarah Yahudi selama kekuasaan Persia (Iran).

Septuaginta, yakni terjemahan Greka (Yunani) adalah hasil
dari kontak Israil dengan peradaban Hellenistic yang
menguasai dunia pada masa itu; sedangkan terjemahan bahasa
Arab dilakukan oleh Gaon Saadya ketika banyak orang-orang
Yahudi berada di bawah kekuasaan Muslimin, dan terjemahan
Jerman dibuat oleh Mendelssohn dan madzhabnya pada permulaan
dari suatu zaman baru yang membawa orang-orang Yahudi ke
Eropa, di mana mereka itu berbicara suatu dialek Jerman,
yakni Yuddish.

Antara aneka terjemahan terdapat banyak keragu-raguan dan
perbedaan pendapat. Misalnya Philo dan orang-orang
Iskandariya, yang seagama dengannya melihat terjemahan
Septuaginta sebagai suatu karya dari lebih kurang 70 orang
yang diilhami, sedangkan para Rabbani Palestina berpendapat
bahwa Torah tidak dapat diterjemahkan. Ada cukup bukti bahwa
akibat dari aneka terjemahan itu kurang disukai, tetapi awam
terima saja dengan baik dari pada tidak faham sama sekali.

Perubahan terjadi selama dua generasi terakhir setelah
kontak dengan peradaban yang berbahasa Inggris. Para
penterjemah ke dalam bahasa Inggris, baik di U.S.A., maupun
di Inggris sendiri, ada banyak sekali. Dan tahun 1892-1901,
Jewish Publication Society of America membuat terjemahan
baru. Pada tahun 1908 badan tersebut bersama Central
Conference of American Rabbis mengeluarkan terjemahan lebih
baru di mana diperhatikan aneka saduran; baik yang baru
maupun yang kuna; teristimewa Septuaginta, saduran-saduran
dari Aquila, Symmachus dan Theodotion, Targum-Targum,
Pesyitta, Vulgata dan saduran Arab dan Saadya, juga
sindiran-sindiran dari tafsiran-tafsiran Yahudi dan para
ahli pada abad pertengahan. Pokoknya, Yahudi tidak mau
menerima interpretasi Kristen dan aneka terjemahan bukan
Yahudi (GOYIM) berada dalam Kitab Suci Yahudi, walaupun
mereka berhutang budi atas karya-karya terdahulu yang
dilaksanakan oleh Goyim, seperti oleh WYCLIFFE, TYNDALE,
COVERDALE dan sebagainya, sedangkan Vulgata, saduran Inggris
dan Douai, tetap digunakan orang-orang Katholik Romawi.

Adapun teks dan susunan Kitab-kitab Suci terjemahan, yang
sekarang menuruti tradisi Yahudi, terbagi atas tiga juz,
yakni:

1. HUKUM (Law, Torah, Pentateuchos),
2. NABI-NABI (Prophets, Nebi'im), dan
3. TULISAN-TULISAN (Writings, Ketubim ).

Dalam Nebi'im dan Ketubim, susunan Kitab-kitabnya
berbeda-beda dalam tulisan atau antara para ahli Yahudi;
namun demikian tidak ada kitab yang dipindahkan dari
juz-juznya. Misalnya Kitab-kitab Rut, Nudub Yermia dan
Daniel terdapat di juz Ketubim, dan tidak di juz Nebi'im
seperti halnya dalam saduran-saduran Goyim.

Yang pertama mengatur segala-galanya, jumlah hurufnya dan
seterusnya serta pengumpul semua catatan-catatan yang
dikenal sebagai MASORAH, adalah Yakob ben Haim Ibn Adoniyah,
penerbit dari Kitab Suci Rabbani yang kedua. Kini ada banyak
ulama yang bekerja dalam bidang ini seperti misalnya Wolf
Heidenheim, S. Frensdorff, S. Baer dan C.D. Ginsburg; teks
yang terakhir ini banyak digunakan di Synagoge.

Karena penterjemahnya bukan penyalin suatu teks, maka para
Rabbani menemukan 18 tempat di mana penulis dengan sengaja
merubah teks dengan dalih agar dapat difahami orang.

Orang-orang Yahudi Samaritan hanya menggunakan Torah dan
menolak Nebi'im dan Ketubim. Mereka lebih tekun akan ajaran
Nabi Musa a.s. dalam kepercayaannya dari pada orang-orang
Yahudi yang meninggalkan ajaran-ajaran kuna dari Israel.

Orang-orang Katolik, baik Gereka maupun Romawi, dan para
apostel Hellennist berpegang pada Septuaginta; sedangkan
orang Reformist, yakni Protestan, pada terjemahan yang
dipergunakan di Synagoge Askenazim.

dan sepengetahuan saya sampai dengan saat ini penganut aliran kepercayaan Yahudi , masih terus menunggu kedatangan seorang Mesias .(yg belum kunjung datang)??

padahal bagi pengikut Kristus. yg mereka dan orang-orang sebut sekarang yaitu kristen / katolik ,sudah mengakui dan memastikan bahwa Mesias sudah datang yt: Yesus Kristus.(dan mereka mempercayai bahwa jika Yesus datang keduakaliNya berarti adl kiamat )!

shaloom.............

benar memang bahwa yesus adalah juruselamat, tapi dia adalah juru selamat bangsa yahudi......mesias yang akan datang bukanlah yesus tetapi mesias yg ditunggu oleh bangsa yahudi.
shellameliala
shellameliala
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Female
Number of posts : 213
Location : medan
Humor : gw pasti bisa jadi muallaf
Reputation : 0
Points : 4673
Registration date : 2012-07-25

Back to top Go down

lahirnya kitab suci Yahudi Empty Re: lahirnya kitab suci Yahudi

Post by s4n7i Thu 02 Aug 2012, 5:33 am

shellameliala wrote:
s4n7i wrote:
shellameliala wrote:Kitab Suci Yahudi yang kini dipergunakan adalah berdasarkan
atas teks MASSORAH. Renaissance dari Yudaisme baru timbul
ketika orang-orang Yahudi bebas menjalankan agamanya di
bawah kekuasaan Muslimin. Karenanya ulamanya tidak lagi
berbahasa Aramiya atau dialek Kildani, apalagi menulisnya,
mereka tidak dapat membaca aneka Kitab Sucinya. Oleh sebab
itu mereka hanya mengikuti tradisi lisan secara
turun-temurun.

Terpengaruh oleh peradaban, kebudayaan dan philology Arab,
para ulama Yahudi berkumpul untuk berusaha memelihara Kitab
Sucinya, yang diawali di Tiberias antara abad ke VI dan abad
ke IX, dengan mencoba-coba menghidupkan huruf-huruf mati dan
memberi titik-titik pada huruf yang bentuknya sama tetapi
ucapannya lain. Usaha ini diakhiri pada abad ke XI.
Terjemahan yang terbaru, yang dibantu oleh aneka saduran
yang terlebih dahulu dan musyawarah dengan ahli-ahli Yahudi,
ini digunakan baik oleh ORTODOX maupun REFORM JEWS yang
tersebar di seluruh dunia.

Setelah dibentuknya Persemakmuran Yang Kedua di bawah
pimpinan Ezra dan Nehemiah (lihat Kitab Nehemiah 8:8 dan
13:24), nyatalah betapa wajibnya TORAH itu ditafsir agar
semua orang dapat mengerti Kalam Tuhan. Para guru melihat
tafsiran ini sebagai sumber dari Tafsiran Aramiya Kuna yang
dikenal dengan nama TARGUM, yang semula disampaikan secara
lisan dan kemudian secara tertulis. Hal ini membuktikan
bahwa Bani Israel telah lupa akan bahasa Aramiya atau dialek
Kanaanit Kuna, yakni idiom yang digunakan di bagian besar
dari Asia Barat. Semua ini agak gelap seperti seluruh
sejarah Yahudi selama kekuasaan Persia (Iran).

Septuaginta, yakni terjemahan Greka (Yunani) adalah hasil
dari kontak Israil dengan peradaban Hellenistic yang
menguasai dunia pada masa itu; sedangkan terjemahan bahasa
Arab dilakukan oleh Gaon Saadya ketika banyak orang-orang
Yahudi berada di bawah kekuasaan Muslimin, dan terjemahan
Jerman dibuat oleh Mendelssohn dan madzhabnya pada permulaan
dari suatu zaman baru yang membawa orang-orang Yahudi ke
Eropa, di mana mereka itu berbicara suatu dialek Jerman,
yakni Yuddish.

Antara aneka terjemahan terdapat banyak keragu-raguan dan
perbedaan pendapat. Misalnya Philo dan orang-orang
Iskandariya, yang seagama dengannya melihat terjemahan
Septuaginta sebagai suatu karya dari lebih kurang 70 orang
yang diilhami, sedangkan para Rabbani Palestina berpendapat
bahwa Torah tidak dapat diterjemahkan. Ada cukup bukti bahwa
akibat dari aneka terjemahan itu kurang disukai, tetapi awam
terima saja dengan baik dari pada tidak faham sama sekali.

Perubahan terjadi selama dua generasi terakhir setelah
kontak dengan peradaban yang berbahasa Inggris. Para
penterjemah ke dalam bahasa Inggris, baik di U.S.A., maupun
di Inggris sendiri, ada banyak sekali. Dan tahun 1892-1901,
Jewish Publication Society of America membuat terjemahan
baru. Pada tahun 1908 badan tersebut bersama Central
Conference of American Rabbis mengeluarkan terjemahan lebih
baru di mana diperhatikan aneka saduran; baik yang baru
maupun yang kuna; teristimewa Septuaginta, saduran-saduran
dari Aquila, Symmachus dan Theodotion, Targum-Targum,
Pesyitta, Vulgata dan saduran Arab dan Saadya, juga
sindiran-sindiran dari tafsiran-tafsiran Yahudi dan para
ahli pada abad pertengahan. Pokoknya, Yahudi tidak mau
menerima interpretasi Kristen dan aneka terjemahan bukan
Yahudi (GOYIM) berada dalam Kitab Suci Yahudi, walaupun
mereka berhutang budi atas karya-karya terdahulu yang
dilaksanakan oleh Goyim, seperti oleh WYCLIFFE, TYNDALE,
COVERDALE dan sebagainya, sedangkan Vulgata, saduran Inggris
dan Douai, tetap digunakan orang-orang Katholik Romawi.

Adapun teks dan susunan Kitab-kitab Suci terjemahan, yang
sekarang menuruti tradisi Yahudi, terbagi atas tiga juz,
yakni:

1. HUKUM (Law, Torah, Pentateuchos),
2. NABI-NABI (Prophets, Nebi'im), dan
3. TULISAN-TULISAN (Writings, Ketubim ).

Dalam Nebi'im dan Ketubim, susunan Kitab-kitabnya
berbeda-beda dalam tulisan atau antara para ahli Yahudi;
namun demikian tidak ada kitab yang dipindahkan dari
juz-juznya. Misalnya Kitab-kitab Rut, Nudub Yermia dan
Daniel terdapat di juz Ketubim, dan tidak di juz Nebi'im
seperti halnya dalam saduran-saduran Goyim.

Yang pertama mengatur segala-galanya, jumlah hurufnya dan
seterusnya serta pengumpul semua catatan-catatan yang
dikenal sebagai MASORAH, adalah Yakob ben Haim Ibn Adoniyah,
penerbit dari Kitab Suci Rabbani yang kedua. Kini ada banyak
ulama yang bekerja dalam bidang ini seperti misalnya Wolf
Heidenheim, S. Frensdorff, S. Baer dan C.D. Ginsburg; teks
yang terakhir ini banyak digunakan di Synagoge.

Karena penterjemahnya bukan penyalin suatu teks, maka para
Rabbani menemukan 18 tempat di mana penulis dengan sengaja
merubah teks dengan dalih agar dapat difahami orang.

Orang-orang Yahudi Samaritan hanya menggunakan Torah dan
menolak Nebi'im dan Ketubim. Mereka lebih tekun akan ajaran
Nabi Musa a.s. dalam kepercayaannya dari pada orang-orang
Yahudi yang meninggalkan ajaran-ajaran kuna dari Israel.

Orang-orang Katolik, baik Gereka maupun Romawi, dan para
apostel Hellennist berpegang pada Septuaginta; sedangkan
orang Reformist, yakni Protestan, pada terjemahan yang
dipergunakan di Synagoge Askenazim.

dan sepengetahuan saya sampai dengan saat ini penganut aliran kepercayaan Yahudi , masih terus menunggu kedatangan seorang Mesias .(yg belum kunjung datang)??

padahal bagi pengikut Kristus. yg mereka dan orang-orang sebut sekarang yaitu kristen / katolik ,sudah mengakui dan memastikan bahwa Mesias sudah datang yt: Yesus Kristus.(dan mereka mempercayai bahwa jika Yesus datang keduakaliNya berarti adl kiamat )!

shaloom.............

benar memang bahwa yesus adalah juruselamat, tapi dia adalah juru selamat bangsa yahudi......mesias yang akan datang bukanlah yesus tetapi mesias yg ditunggu oleh bangsa yahudi.

manusia itu adalah unik.

ada penjelasan di dalam bacaan kisah para rasul .

mengenai penglihatan yg ditunjukkan pada petrus ,dapat menjawab bahwa sebenarnya Tuhan tidak membeda-bedakan orang / manusia.
Tuhan itu Maha Baik dan Tuhan itu Maha Adil. pada awal sebelumnya petrus pun tidak mengetahui perihal tersebut dan petrus terkejut ketika mengetahuinya.

jadi bisa diartikan Yesus adlah juruselamat bagi setiap bangsa dan segala bangsa yg mau mempercayaiNya.

syaloommm..
s4n7i
s4n7i
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1658
Reputation : 8
Points : 6226
Registration date : 2011-12-29

Back to top Go down

lahirnya kitab suci Yahudi Empty Re: lahirnya kitab suci Yahudi

Post by shellameliala Thu 02 Aug 2012, 12:04 pm

s4n7i wrote:
shellameliala wrote:
s4n7i wrote:
shellameliala wrote:Kitab Suci Yahudi yang kini dipergunakan adalah berdasarkan
atas teks MASSORAH. Renaissance dari Yudaisme baru timbul
ketika orang-orang Yahudi bebas menjalankan agamanya di
bawah kekuasaan Muslimin. Karenanya ulamanya tidak lagi
berbahasa Aramiya atau dialek Kildani, apalagi menulisnya,
mereka tidak dapat membaca aneka Kitab Sucinya. Oleh sebab
itu mereka hanya mengikuti tradisi lisan secara
turun-temurun.

Terpengaruh oleh peradaban, kebudayaan dan philology Arab,
para ulama Yahudi berkumpul untuk berusaha memelihara Kitab
Sucinya, yang diawali di Tiberias antara abad ke VI dan abad
ke IX, dengan mencoba-coba menghidupkan huruf-huruf mati dan
memberi titik-titik pada huruf yang bentuknya sama tetapi
ucapannya lain. Usaha ini diakhiri pada abad ke XI.
Terjemahan yang terbaru, yang dibantu oleh aneka saduran
yang terlebih dahulu dan musyawarah dengan ahli-ahli Yahudi,
ini digunakan baik oleh ORTODOX maupun REFORM JEWS yang
tersebar di seluruh dunia.

Setelah dibentuknya Persemakmuran Yang Kedua di bawah
pimpinan Ezra dan Nehemiah (lihat Kitab Nehemiah 8:8 dan
13:24), nyatalah betapa wajibnya TORAH itu ditafsir agar
semua orang dapat mengerti Kalam Tuhan. Para guru melihat
tafsiran ini sebagai sumber dari Tafsiran Aramiya Kuna yang
dikenal dengan nama TARGUM, yang semula disampaikan secara
lisan dan kemudian secara tertulis. Hal ini membuktikan
bahwa Bani Israel telah lupa akan bahasa Aramiya atau dialek
Kanaanit Kuna, yakni idiom yang digunakan di bagian besar
dari Asia Barat. Semua ini agak gelap seperti seluruh
sejarah Yahudi selama kekuasaan Persia (Iran).

Septuaginta, yakni terjemahan Greka (Yunani) adalah hasil
dari kontak Israil dengan peradaban Hellenistic yang
menguasai dunia pada masa itu; sedangkan terjemahan bahasa
Arab dilakukan oleh Gaon Saadya ketika banyak orang-orang
Yahudi berada di bawah kekuasaan Muslimin, dan terjemahan
Jerman dibuat oleh Mendelssohn dan madzhabnya pada permulaan
dari suatu zaman baru yang membawa orang-orang Yahudi ke
Eropa, di mana mereka itu berbicara suatu dialek Jerman,
yakni Yuddish.

Antara aneka terjemahan terdapat banyak keragu-raguan dan
perbedaan pendapat. Misalnya Philo dan orang-orang
Iskandariya, yang seagama dengannya melihat terjemahan
Septuaginta sebagai suatu karya dari lebih kurang 70 orang
yang diilhami, sedangkan para Rabbani Palestina berpendapat
bahwa Torah tidak dapat diterjemahkan. Ada cukup bukti bahwa
akibat dari aneka terjemahan itu kurang disukai, tetapi awam
terima saja dengan baik dari pada tidak faham sama sekali.

Perubahan terjadi selama dua generasi terakhir setelah
kontak dengan peradaban yang berbahasa Inggris. Para
penterjemah ke dalam bahasa Inggris, baik di U.S.A., maupun
di Inggris sendiri, ada banyak sekali. Dan tahun 1892-1901,
Jewish Publication Society of America membuat terjemahan
baru. Pada tahun 1908 badan tersebut bersama Central
Conference of American Rabbis mengeluarkan terjemahan lebih
baru di mana diperhatikan aneka saduran; baik yang baru
maupun yang kuna; teristimewa Septuaginta, saduran-saduran
dari Aquila, Symmachus dan Theodotion, Targum-Targum,
Pesyitta, Vulgata dan saduran Arab dan Saadya, juga
sindiran-sindiran dari tafsiran-tafsiran Yahudi dan para
ahli pada abad pertengahan. Pokoknya, Yahudi tidak mau
menerima interpretasi Kristen dan aneka terjemahan bukan
Yahudi (GOYIM) berada dalam Kitab Suci Yahudi, walaupun
mereka berhutang budi atas karya-karya terdahulu yang
dilaksanakan oleh Goyim, seperti oleh WYCLIFFE, TYNDALE,
COVERDALE dan sebagainya, sedangkan Vulgata, saduran Inggris
dan Douai, tetap digunakan orang-orang Katholik Romawi.

Adapun teks dan susunan Kitab-kitab Suci terjemahan, yang
sekarang menuruti tradisi Yahudi, terbagi atas tiga juz,
yakni:

1. HUKUM (Law, Torah, Pentateuchos),
2. NABI-NABI (Prophets, Nebi'im), dan
3. TULISAN-TULISAN (Writings, Ketubim ).

Dalam Nebi'im dan Ketubim, susunan Kitab-kitabnya
berbeda-beda dalam tulisan atau antara para ahli Yahudi;
namun demikian tidak ada kitab yang dipindahkan dari
juz-juznya. Misalnya Kitab-kitab Rut, Nudub Yermia dan
Daniel terdapat di juz Ketubim, dan tidak di juz Nebi'im
seperti halnya dalam saduran-saduran Goyim.

Yang pertama mengatur segala-galanya, jumlah hurufnya dan
seterusnya serta pengumpul semua catatan-catatan yang
dikenal sebagai MASORAH, adalah Yakob ben Haim Ibn Adoniyah,
penerbit dari Kitab Suci Rabbani yang kedua. Kini ada banyak
ulama yang bekerja dalam bidang ini seperti misalnya Wolf
Heidenheim, S. Frensdorff, S. Baer dan C.D. Ginsburg; teks
yang terakhir ini banyak digunakan di Synagoge.

Karena penterjemahnya bukan penyalin suatu teks, maka para
Rabbani menemukan 18 tempat di mana penulis dengan sengaja
merubah teks dengan dalih agar dapat difahami orang.

Orang-orang Yahudi Samaritan hanya menggunakan Torah dan
menolak Nebi'im dan Ketubim. Mereka lebih tekun akan ajaran
Nabi Musa a.s. dalam kepercayaannya dari pada orang-orang
Yahudi yang meninggalkan ajaran-ajaran kuna dari Israel.

Orang-orang Katolik, baik Gereka maupun Romawi, dan para
apostel Hellennist berpegang pada Septuaginta; sedangkan
orang Reformist, yakni Protestan, pada terjemahan yang
dipergunakan di Synagoge Askenazim.

dan sepengetahuan saya sampai dengan saat ini penganut aliran kepercayaan Yahudi , masih terus menunggu kedatangan seorang Mesias .(yg belum kunjung datang)??

padahal bagi pengikut Kristus. yg mereka dan orang-orang sebut sekarang yaitu kristen / katolik ,sudah mengakui dan memastikan bahwa Mesias sudah datang yt: Yesus Kristus.(dan mereka mempercayai bahwa jika Yesus datang keduakaliNya berarti adl kiamat )!

shaloom.............

benar memang bahwa yesus adalah juruselamat, tapi dia adalah juru selamat bangsa yahudi......mesias yang akan datang bukanlah yesus tetapi mesias yg ditunggu oleh bangsa yahudi.

manusia itu adalah unik.

ada penjelasan di dalam bacaan kisah para rasul .

mengenai penglihatan yg ditunjukkan pada petrus ,dapat menjawab bahwa sebenarnya Tuhan tidak membeda-bedakan orang / manusia.
Tuhan itu Maha Baik dan Tuhan itu Maha Adil. pada awal sebelumnya petrus pun tidak mengetahui perihal tersebut dan petrus terkejut ketika mengetahuinya.

jadi bisa diartikan Yesus adlah juruselamat bagi setiap bangsa dan segala bangsa yg mau mempercayaiNya.

syaloommm..


silakan dijelaskan beserta perikopnya agar yg lain bisa belajar bersama di sini lahirnya kitab suci Yahudi 706181 lahirnya kitab suci Yahudi 706181
shellameliala
shellameliala
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Female
Number of posts : 213
Location : medan
Humor : gw pasti bisa jadi muallaf
Reputation : 0
Points : 4673
Registration date : 2012-07-25

Back to top Go down

lahirnya kitab suci Yahudi Empty Re: lahirnya kitab suci Yahudi

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum