Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 75 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 75 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Demografi ‘Penganut’ Atheis Tahun 2012
Page 1 of 1
Demografi ‘Penganut’ Atheis Tahun 2012
Demografi ‘Penganut’ Atheis Tahun 2012
Tadi malam saya menemukan suatu dokumen hasil press release
survei yang diadakan oleh WIN Gallup International, suatu perusahaan
yang bergerak di bidang market research dan polling bermarkas di Swiss.
Topik survei yang dibahas sangat menarik yaitu tentang religiousity
index dan atheism level. Melalui tulisan ini saya akan menyajikan
beberapa fakta menarik tentang religius dan atheisme dari hasil survei
tersebut. Untuk hasil yang lebih lengkap saya menyarankan pembaca untuk
mencari langsung dokumen press release Global Religious and Atheism
Index 2012.
Religiousity Index adalah persentase dari populasi yang
mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang religius dengan pertanyaan
“Terlepas dari sering hadir di tempat ibadah atau tidak, apakah anda
seorang yang religius, tidak religius, atau meyankinkan diri sebagai
ateis?”
Sedangkan Atheism Index adalah persentase dari populasi yang mendeskripsikan dirinya sebagai ateis melalu jawaban diatas.
Survei ini dibangun berdasarkan sampel berukuran 51927 orang yang
diwawancarai dari 57 negara yang ada di dunia. Wawancara dilakukan lewat
telepon, tatap muka, dan secara online dilakukan dalam rentang waktu
November 2011 sampai Januari 2012. Margin error dalam survei ini yaitu
3-5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei diatas sangat menarik, jika dilihat sekilas, mayoritas
negara dengan populasi atheis terbesar adalah negara maju. Hal ini
mungkin terjadi apabila seseorang terlalu sibuk dengan pekerjaannya
sehingga tidak terpikir lagi olehnya sisi agama maupun kepercayaan.
Memang dalam merayakan natal atau hari keagamaan lainnya masih banyak
ditemui di negara-negara tersebut. Tetapi merayakan hari besar keagamaan
hanya dipandang sebagai tradisi, bukan sebagai hari besar keagamaan.
Mungkin ada yang bertanya-tanya dimana posisi Indonesia? sayang
sekali, Indonesia tidak masuk dalam 57 negara yang disurvei. Padahal
melihat populasi agama di Indonesia sangat menarik. Menurut data BPS
hasil sensus penduduk 2010, 87% penduduk Indonesia beragama Islam, 7%
beragama Kristen, 3% beragama Katolik, 2% beragama Hindu, 1% beragama
Buddha dan sisanya Konghucu termasuk agama lainnya (kepercayaan lokal,
kejawen, dll). Berhubung negara kita masih lumayan tabu mengaku sebagai
atheis, tetapi hal ini tentu tidak mengurangi seberapa menariknya
jikalau Indonesia masuk dalam pengambilan sampel survei ini. Seperti
yang telah dipaparkan sebelumnya, survei ini menggunakan metode
interview, bukan dari pengambilan sampel lalu dilihat kartu tanda
penduduknya (KTP), saya meragukan di luar negeri sana ada atau tidak KTP
mencantumkan agama atau kepercayaan. Kalau ditanya langsung, itu lebih
akurat ketimbang melihat agama di KTP.
Bagaimana menyikapi hasil survei ini ya sikapilah dengan kepala
dingin. Janganlah kita seperti kaum bigot diluar sana yang memaksakan
keyakinan ke orang lain. Jangan anggap hasil diatas sebagai “oh yaudah,
berarti kita atheis aja, toh mereka ga perlu berdoa ama Tuhan bisa jadi
negara maju”. Pernyataan ini sangat salah. Mereka adalah orang yang
bekerja keras duluan baru meraih sukses dan cenderung jadi atheis. Bukan
menjadi atheis duluan baru meraih sukses. Amat salah paham sekali kalau
tiba-tiba saya menjadi atheis agar tingkat pendidikan saya menjadi
tinggi. Fakta diatas hanya mengatakan bahwa orang yang berpendidikan
tinggi cenderung menjadi seorang atheis. Bukan sebaliknya. Jadi hanya
mimpi di siang bolong kalau setelah baca post ini anda menjadi atheis
lalu dipandang sebagai orang yang berpendidikan tinggi. Hal serupa juga
berlaku dalam hal kategori income.
Sekian post kali ini tentang Global religiousity index dan atheism index
Tadi malam saya menemukan suatu dokumen hasil press release
survei yang diadakan oleh WIN Gallup International, suatu perusahaan
yang bergerak di bidang market research dan polling bermarkas di Swiss.
Topik survei yang dibahas sangat menarik yaitu tentang religiousity
index dan atheism level. Melalui tulisan ini saya akan menyajikan
beberapa fakta menarik tentang religius dan atheisme dari hasil survei
tersebut. Untuk hasil yang lebih lengkap saya menyarankan pembaca untuk
mencari langsung dokumen press release Global Religious and Atheism
Index 2012.
Religiousity Index adalah persentase dari populasi yang
mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang religius dengan pertanyaan
“Terlepas dari sering hadir di tempat ibadah atau tidak, apakah anda
seorang yang religius, tidak religius, atau meyankinkan diri sebagai
ateis?”
Sedangkan Atheism Index adalah persentase dari populasi yang mendeskripsikan dirinya sebagai ateis melalu jawaban diatas.
Survei ini dibangun berdasarkan sampel berukuran 51927 orang yang
diwawancarai dari 57 negara yang ada di dunia. Wawancara dilakukan lewat
telepon, tatap muka, dan secara online dilakukan dalam rentang waktu
November 2011 sampai Januari 2012. Margin error dalam survei ini yaitu
3-5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
- Secara umum, 59% responden mengaku sebagai orang yang religius.
Religius di sini didefinisikan sebagai orang yang rajin beribadah. 23%
tidak religius (masih beragama tetapi jarang beribadah), 13% mengaku
sebagai atheis (non – believer juga termasuk), dan 5% lainnya menolak
untuk menjawab. - Ternyata orang yang berpenghasilan rendah 17% lebih religius
ketimbang orang yang berpenghasilan tinggi. Tingkat penghasilan dibagi
menjadi 5 kategori mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi
disesuaikan dengan keadaan negara tersebut. Proporsi masing kategori
penghasilan yaitu 66%, 65%, 56%, 51%, dan 49%. Orang yang berasal dari
kategori penghasilan terbawah 66% mengaku sebagai orang yang religius
sedangkan orang yang berasal dari kategori penghasilan teratas hanya 49%
yang mengaku religius - Ateis didominasi oleh orang yang berumur tidak lebih dari 65 tahun
- Semakin tinggi pendidikan yang dicapai, semakin tinggi jumlah orang
yang ateis. Tingkat pendidikan dibagi menjadi tiga kategori yaitu
no-education, secondary, dan high level (university). Pada golongan
no-education hanya 7% yang mengaku sebagai atheis sedangkan pada high
level education 19% mengaku sebagai atheis. - Atheis didominasi oleh pria
- Ghana, Nigeria, Armenia, Fiji dan Macedonia merupakan lima negara paling religius (Religiousity Index-nya terbesar)
- China, Jepang, Rep Ceko, Prancis, dan Korea Selatan merupakan lima negara paling tinggi nilai atheism index nya
- Dibandingkan dengan hasil survei tahun 2005, Vietnam dan Irlandia
yang paling banyak mengalami penurunan religiousity index hingga -24% - Dibandingkan dengan hasil survei tahun 2005, Prancis dan Rep Ceko
yang paling banyak mengalami kenaikan atheism index hingga 15%. - Atheis paling banyak ditemukan di bagian Asia Utara dan Eropa Barat
(total 56% dari keseluruhan atheis). Sedangkan orang yang religius
paling banyak ditemukan di Afrika, Amerika Latin dan Asia Selatan. - 14% dari populasi negara anggota G-7 (US, Kanada, Jerman, Prancis,
Italia, Jepang) adalah atheis. Hanya 48% yang mengaku sebagai orang yang
religius.
Hasil survei diatas sangat menarik, jika dilihat sekilas, mayoritas
negara dengan populasi atheis terbesar adalah negara maju. Hal ini
mungkin terjadi apabila seseorang terlalu sibuk dengan pekerjaannya
sehingga tidak terpikir lagi olehnya sisi agama maupun kepercayaan.
Memang dalam merayakan natal atau hari keagamaan lainnya masih banyak
ditemui di negara-negara tersebut. Tetapi merayakan hari besar keagamaan
hanya dipandang sebagai tradisi, bukan sebagai hari besar keagamaan.
Mungkin ada yang bertanya-tanya dimana posisi Indonesia? sayang
sekali, Indonesia tidak masuk dalam 57 negara yang disurvei. Padahal
melihat populasi agama di Indonesia sangat menarik. Menurut data BPS
hasil sensus penduduk 2010, 87% penduduk Indonesia beragama Islam, 7%
beragama Kristen, 3% beragama Katolik, 2% beragama Hindu, 1% beragama
Buddha dan sisanya Konghucu termasuk agama lainnya (kepercayaan lokal,
kejawen, dll). Berhubung negara kita masih lumayan tabu mengaku sebagai
atheis, tetapi hal ini tentu tidak mengurangi seberapa menariknya
jikalau Indonesia masuk dalam pengambilan sampel survei ini. Seperti
yang telah dipaparkan sebelumnya, survei ini menggunakan metode
interview, bukan dari pengambilan sampel lalu dilihat kartu tanda
penduduknya (KTP), saya meragukan di luar negeri sana ada atau tidak KTP
mencantumkan agama atau kepercayaan. Kalau ditanya langsung, itu lebih
akurat ketimbang melihat agama di KTP.
Bagaimana menyikapi hasil survei ini ya sikapilah dengan kepala
dingin. Janganlah kita seperti kaum bigot diluar sana yang memaksakan
keyakinan ke orang lain. Jangan anggap hasil diatas sebagai “oh yaudah,
berarti kita atheis aja, toh mereka ga perlu berdoa ama Tuhan bisa jadi
negara maju”. Pernyataan ini sangat salah. Mereka adalah orang yang
bekerja keras duluan baru meraih sukses dan cenderung jadi atheis. Bukan
menjadi atheis duluan baru meraih sukses. Amat salah paham sekali kalau
tiba-tiba saya menjadi atheis agar tingkat pendidikan saya menjadi
tinggi. Fakta diatas hanya mengatakan bahwa orang yang berpendidikan
tinggi cenderung menjadi seorang atheis. Bukan sebaliknya. Jadi hanya
mimpi di siang bolong kalau setelah baca post ini anda menjadi atheis
lalu dipandang sebagai orang yang berpendidikan tinggi. Hal serupa juga
berlaku dalam hal kategori income.
Sekian post kali ini tentang Global religiousity index dan atheism index
Similar topics
» Tahun 2012 adalah Tahun perkenanan Tuhan
» Wanita Atheis Skotlandia Ini Menemukan Islam pada Usia 65 Tahun
» Brazil Heboh! Pastur Gaek 83 Tahun Dibui Karena Gagahi Bocah 12 Tahun
» Wanita Atheis Skotlandia Ini Menemukan Islam pada Usia 65 Tahun
» Brazil Heboh! Pastur Gaek 83 Tahun Dibui Karena Gagahi Bocah 12 Tahun
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN