TUHAN KOK HERMAPRODIT....

buncis hitam wrote:Luar biasa......menurut abdi tai anjing bangsat keparat, Tuhahn punya anak itu kelemahan??? Kenapa lemah??? Kalo geto kenapa Tuhan ciptain manusia, buat apa???

Luar biasa logika ini.

1. Tunjukkan kesalahan analogi gw karena dianggap menyamakan Tuhan dengan manusia??
2. Elo bilang Tuhan lemah kalo punya anak, trus kalo geto kenapa Tuhan ciptain manusia?? Kenapa gak sekalian elo bilang Tuhan ciptain manusia juga lemah?

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:@abdi tai anjing bangsat keparat

Kalo elo mau bilang bahwa Tuhan gak mungkin punya anak seperti halnya manusia, bukankah itu justru merendahkan Tuhan ya kan. Masa manusia bisa punya anak tapi Tuhan gak bisa??? Trus masih disuruh harus punya istri dulu lagi biar punya anak. Tuhan kok impoten banget, lebih lemah daripada manusia sih??? Logikanya elo emang anjlok setengah mampus. Luar biasa sekali.
  

ok berarti Rumusan masalah Logika Anak Tuhan sudah Clear ya, sekarang ganti Rumusan masalah "apakah Tuhan jika punya anak itu adalah sebuah kelemahan?"

jawabnya adalah Ya, Jika Tuhan memiliki anak itu adalah sebuah kelemahan.
justru anda yang semakin menunjukkan kelemahan anda bang, logika lemah itu, maaf saja awak gak mempan dengan logika muter2 kyk gtu.
mempunyai anak itu bukanlah suatu kelebihan.. pahamilah bang mengapa makhluk itu butuh anak, abang punya anak kan? pasti pingin ada yang meneruskan generasi abang kan? wajar itu karena abang nanti akan MATI dan butuh penerus.

sedangkan Tuhan itu sempurna, Tuhan tidak mati, Tuhan tidak butuh anak sebagai pewarisnya, sehingga jika ada Tuhan yang butuh anak, maka "tuhan" itu akan diragukan ke-Tuhan-an-Nya..
karena memiliki anak adalah suatu kelemahan yang dimiliki oleh makhluk... hayo gimana lagi bang... kalo sudah logikanya kuat dan logis ilmiah, silahkan anda tunduk pada kebenaran bang,
tapi Insya Allah saya siap menjawab seluruh pertanyaan anda, karena dengan semakin banyak anda bertanya, maka akan semakin menunjukkan kelemahan ajaran anda. dan saya ingin betul2 merasakan seperti apa yang dirasakan Rosululloh dulu ketika sedang ditanya oleh orang2 yahudi. dan orang2 yahudi itu bertanya orientasinya bukan untuk mencari kebenaran, tapi hendak mencari kelemahan2 Islam. dan alhamdulillah saya sekarang sedang berhadapan dengan orang yang orientasinya bukan hendak mencari kebenaran, melainkan malah ingin menghancurkan Islam.
Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, dari sini keimananku teruji, sekaligus dari sinilah ada lahan baru bagiku untuk berdakwah mengagungkan Asma-Mu

Nih pertanyaan buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:

1. Tunjukkan kesalahan analogi gw karena dianggap menyamakan Tuhan dengan manusia??
2. Elo bilang Tuhan lemah kalo punya anak, trus kalo geto kenapa Tuhan ciptain manusia?? Kenapa gak sekalian elo bilang Tuhan ciptain manusia juga lemah?

Silakan dijawab secara logis.

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:@abdi tai anjing bangsat keparat

Jelaskan kesalahan analogi gw apalagi kalo nuduh gw menyamakan Tuhan dengan manusia kalo elo masih maksa nuduh analogi gw salah!!! Bisa gak??? Omongan elo itu gak ada yang bisa menunjukkan analogi gw salah apalagi menyamakan Tuhan dengan manusia. Elo cuma bisa bilang analogi gw salah, Tuhan bukan manusia dsb.......Itu penjelasan apa??? Itu kan hanya tuduhan yang gak jelas tuduhannya darimana asalnya ya kan. Jadi jelaskan kalo elo masih maksa!!!

kecacatan analogimu :
1. Sifat Tuhan
- Dia Yang Maha Sempurna, tidak boleh ada kelemahan pada diri-Nya, tidak bergantung pada apapun, tidak membutuhkan apapun,
- Tidak boleh ada yang menyamai-Nya, dari segi apapun, karena kalo ada yang menyamai-Nya dari 1 Hal saja, maka ke-MAHA-an-Nya akan dipertanyakan.
2. Sifat Manusia
- dia makhluk yang relatif, penuh dengan kelemahan, bisa mati, butuh makan, butuh be'ol (ke WC maksudnya, hehe) membutuhkan makhluk yang lain, bahkan jika tidak ada yang menolong, maka dia bisa minta tolong "Eli-Eli Lama Sabachtani"
- banyak makhluk sejenis yang menyamainya, entah itu sesama speciesnya atau bahkan beda speciesnya (banyak manusia yang perilakunya seperti hewan)

dengan adanya perbedaan sifat yang sangat jauh ini, pantaskan Tuhan dianalogikan dengan manusia???
Pantaskah Tuhan mempunyai Anak?? bukankah seharusnya manusia itu dijadikan sebagai utusanNya yang menunjukkan Jalan Tuhannya yang Lurus??

sudah jelas bapak buncis? jika masih belum jelas bisa didiskusikan lagi

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

pertanyaanmu gak akan awak jawab sebelum anda menyampaikan statement bahwa "iya logikamu mengenai Tuhan yang mempunyai anak itu adalah kelemahan adalah benar mempunyai pertanggung jawaban yang kuat. jika gak jawab seperti itu, gak akan awak lanjut, krna alurnya ngalor ngidul, akui kesalahanmu dulu baru bisa dilanjut ke rumusan masalah yang selanjutnya, justru orang2 yang lapang dada menerima kekalahan adalah orang2 yang kesatria.

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

tunjukkan kesalahan logika ketuhanan yang sudah saya bangun, jangan melebar lagi, jika anda bisa menunjukkan kelemahan logika yang saya bangun, maka saya akan meneruskan pertanyaan anda, saya tahu anda hendak men-socrates-i saya agar fokus saya beralih. namun saya tidak mempan, tunjukkan dulu kelemahan argumen saya apa.

Sama seperti halnya elo nuduh gw salah karena gw membunuh orang laen. Lha buktinya mana?? Elo cuma bilang orang hidup seperti ini3 bla2 dsb, orang mati dibunuh seperti ini3 bla2 dsb. Orang udah tau yang namanya hal seperti itu namun itu bukan untuk membuktikan bahwa gw membunuh orang laen. Itu hanya tuduhan doang. Ya sama elo jelasin soal Tuhan dan manusia ini2 bla2 dsb, trus elo bilang analogi gw salah karena gak pantas dsb. Itu tuduhan bukan penjelasan.

buncis hitam wrote:

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

pertanyaanmu gak akan awak jawab sebelum anda menyampaikan statement bahwa "iya logikamu mengenai Tuhan yang mempunyai anak itu adalah kelemahan adalah benar mempunyai pertanggung jawaban yang kuat. jika gak jawab seperti itu, gak akan awak lanjut, krna alurnya ngalor ngidul, akui kesalahanmu dulu baru bisa dilanjut ke rumusan masalah yang selanjutnya, justru orang2 yang lapang dada menerima kekalahan adalah orang2 yang kesatria.

                                                                                                                                          
Kok gw disuruh ngomong begitu??? Gw aja kagak nemu apa yang cacat dari analogi gw dan tuduhan elo hanya sebatas tuduhan tanpa penjelasan logis. Kenapa gw harus ngomong begitu?? Maksa lagi?? Sekalipun elo tonjok muke gw sampe bonyok pun gw gak akan ngomong begitu. Dan kalo elo gak mau jawab gapapa. Toh itu semakin membuktikan bahwa omongan elo itu ngawur dan gak bisa dipercaya. Jadi selamat menikmati kehancuran eslam.
                                                           

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

pertanyaanmu gak akan awak jawab sebelum anda menyampaikan statement bahwa "iya logikamu mengenai Tuhan yang mempunyai anak itu adalah kelemahan adalah benar mempunyai pertanggung jawaban yang kuat. jika gak jawab seperti itu, gak akan awak lanjut, krna alurnya ngalor ngidul, akui kesalahanmu dulu baru bisa dilanjut ke rumusan masalah yang selanjutnya, justru orang2 yang lapang dada menerima kekalahan adalah orang2 yang kesatria.

                                                                                                                                          
Kok gw disuruh ngomong begitu??? Gw aja kagak nemu apa yang cacat dari analogi gw dan tuduhan elo hanya sebatas tuduhan tanpa penjelasan logis. Kenapa gw harus ngomong begitu?? Maksa lagi?? Sekalipun elo tonjok muke gw sampe bonyok pun gw gak akan ngomong begitu. Dan kalo elo gak mau jawab gapapa. Toh itu semakin membuktikan bahwa omongan elo itu ngawur dan gak bisa dipercaya. Jadi selamat menikmati kehancuran eslam.
                                                           

menertawakan ketidak mampuannya sendiri dalam menjawab argumen secara ilmiah.. inilah bukti ajaran orang2 yang menutup diri dari kebenaran, dan selalu mengikuti hawa nafsunya.. ingat saudara2q Muslim, jangan meniru kelakuan orang ini, karena sudah jelas2 tidak mempunyai jiwa ksatria, tidak ilmiah dalam menjawab argumen, dan hanya MENUHANKAN HAWA NAFSUnya sendiri.. Naudzubillahi min Dzalik..

buncis hitam wrote:

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

tunjukkan kesalahan logika ketuhanan yang sudah saya bangun, jangan melebar lagi, jika anda bisa menunjukkan kelemahan logika yang saya bangun, maka saya akan meneruskan pertanyaan anda, saya tahu anda hendak men-socrates-i saya agar fokus saya beralih. namun saya tidak mempan, tunjukkan dulu kelemahan argumen saya apa.

Udah tunjukkan kecacatan analogi gw dah kalo elo masih maksa. Kan gw dah jelasin:

Sama seperti halnya elo nuduh gw salah karena gw membunuh orang laen. Lha buktinya mana?? Elo cuma bilang orang hidup seperti ini3 bla2 dsb, orang mati dibunuh seperti ini3 bla2 dsb. Orang udah tau yang namanya hal seperti itu namun itu bukan untuk membuktikan bahwa gw membunuh orang laen. Itu hanya tuduhan doang. Ya sama elo jelasin soal Tuhan dan manusia ini2 bla2 dsb, trus elo bilang analogi gw salah karena gak pantas dsb. Itu tuduhan bukan penjelasan.

Apalagi kalo elo bilang Tuhan lemah kalo punya anak. Benerkah?? Selama elo gak jawab pertanyaan2 gw, gw gak akan menemukan satupun kesalahan analogi gw dan semua tuduhan elo hanya-lah tuduhan tanpa penjelasan logis sama sekali. Jadi gw gak akan mengakui omongan elo sama sekali.

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

tunjukkan kesalahan logika ketuhanan yang sudah saya bangun, jangan melebar lagi, jika anda bisa menunjukkan kelemahan logika yang saya bangun, maka saya akan meneruskan pertanyaan anda, saya tahu anda hendak men-socrates-i saya agar fokus saya beralih. namun saya tidak mempan, tunjukkan dulu kelemahan argumen saya apa.

Udah tunjukkan kecacatan analogi gw dah kalo elo masih maksa. Kan gw dah jelasin:

Sama seperti halnya elo nuduh gw salah karena gw membunuh orang laen. Lha buktinya mana?? Elo cuma bilang orang hidup seperti ini3 bla2 dsb, orang mati dibunuh seperti ini3 bla2 dsb. Orang udah tau yang namanya hal seperti itu namun itu bukan untuk membuktikan bahwa gw membunuh orang laen. Itu hanya tuduhan doang. Ya sama elo jelasin soal Tuhan dan manusia ini2 bla2 dsb, trus elo bilang analogi gw salah karena gak pantas dsb. Itu tuduhan bukan penjelasan.

Apalagi kalo elo bilang Tuhan lemah kalo punya anak. Benerkah?? Selama elo gak jawab pertanyaan2 gw, gw gak akan menemukan satupun kesalahan analogi gw dan semua tuduhan elo hanya-lah tuduhan tanpa penjelasan logis sama sekali. Jadi gw gak akan mengakui omongan elo sama sekali.

intinya anda minta bukti empiris kan? ingat bung ! Tuhan itu Imateri, gak nyambung jika dianalisa dengan metode empiris yang selalu menuntut bukti empiris.. hayoo....

Jika anak ialah makhluk maka yang bukan anak makhluk hidup apa bukan??? Atas dasar apa jawaban elo itu??? Atau elo mulai mikir bahwa yang namanya anak gak harus punya ibu yaa???? Kalo geto kenapa elo masih aja berpikir sex sex sex dan sex doang sampe2 jika seorang pria atau siapapun menjadikan seseorang untuk menjadikan anaknya harus punya istri????

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:@abdi tai anjing bangsat keparat

Jelaskan kesalahan analogi gw apalagi kalo nuduh gw menyamakan Tuhan dengan manusia kalo elo masih maksa nuduh analogi gw salah!!! Bisa gak??? Omongan elo itu gak ada yang bisa menunjukkan analogi gw salah apalagi menyamakan Tuhan dengan manusia. Elo cuma bisa bilang analogi gw salah, Tuhan bukan manusia dsb.......Itu penjelasan apa??? Itu kan hanya tuduhan yang gak jelas tuduhannya darimana asalnya ya kan. Jadi jelaskan kalo elo masih maksa!!!

kecacatan analogimu :
1. Sifat Tuhan
- Dia Yang Maha Sempurna, tidak boleh ada kelemahan pada diri-Nya, tidak bergantung pada apapun, tidak membutuhkan apapun,
- Tidak boleh ada yang menyamai-Nya, dari segi apapun, karena kalo ada yang menyamai-Nya dari 1 Hal saja, maka ke-MAHA-an-Nya akan dipertanyakan.
2. Sifat Manusia
- dia makhluk yang relatif, penuh dengan kelemahan, bisa mati, butuh makan, butuh be'ol (ke WC maksudnya, hehe) membutuhkan makhluk yang lain, bahkan jika tidak ada yang menolong, maka dia bisa minta tolong "Eli-Eli Lama Sabachtani"
- banyak makhluk sejenis yang menyamainya, entah itu sesama speciesnya atau bahkan beda speciesnya (banyak manusia yang perilakunya seperti hewan)

dengan adanya perbedaan sifat yang sangat jauh ini, pantaskan Tuhan dianalogikan dengan manusia???
Pantaskah Tuhan mempunyai Anak?? bukankah seharusnya manusia itu dijadikan sebagai utusanNya yang menunjukkan Jalan Tuhannya yang Lurus??

sudah jelas bapak buncis? jika masih belum jelas bisa didiskusikan lagi

Intinya elo cuma bilang analogi gw salah karena gw menyamakan Tuhan ya kan. Itu bukan penjelasan, itu tuduhan, berbeda. Sama seperti halnya elo nuduh gw salah karena gw membunuh orang laen. Lha buktinya mana?? Elo cuma bilang orang hidup seperti ini3 bla2 dsb, orang mati dibunuh seperti ini3 bla2 dsb. Orang udah tau yang namanya hal seperti itu namun itu bukan untuk membuktikan bahwa gw membunuh orang laen. Itu hanya tuduhan doang. Ya sama elo jelasin soal Tuhan dan manusia ini2 bla2 dsb, trus elo bilang analogi gw salah karena gak pantas dsb. Itu tuduhan bukan penjelasan. Jadi jelaskan kenapa analogi gw salah dan gak pantas dsb kalo elo masih maksa!!! Jangan kayak anjing kena rabies yang perilakunya liar dan gak terkenali kayak gini dong.
  

Tuh kan ngumpat lagi, ngomong jorok lagi, malah bangga ketawa2 seperti itu habis mengumpat, udah ngumpat, asal nuduh rabies dkk, ketawa2 lagi, saran awak jangan anda itu merendahkan derajat anda sendiri...

tuduhan saya itu apakah tuduhan yang tanpa pendasaran? tuduhan yang logis kan? rasional masuk akal kan? hanya orang2 yang menutup diri dari kebenaran yang menolaknya, lihatlah pembaca sekalian, siapa yang sudah menolak kebenaran yang berasal dari akal sehat.

emang mau bukti apa? bukti logika filsafat sudah, bukti sejarah sudah, bukti ayat injil pun sudah pernah ada yang menunjukkan (yesus --> utusan).
mau bukti apa lagi? bukti empiris?? inget bro, Tuhan itu Imateri, tidak ilmiah jika dianalisa dengan metode empiris, masa' kita mau minta bukti empiris yesus sekarang lagi di Surga? kn gak mungkin...

sehingga Tuhan itu bisa dibuktikan kebenarannya lewat pemikiran rasional ilmiah, kita hanya bisa menganalisa empiris ketika berbicara tentang hasil karya Tuhan (alam semesta beserta isinya).
hayo silahkan anda minta bukti yang seperti apa lagi, akan saya layani, kalo bisa yang jelas, gak usah bla-bla-bla, gak jelas itu

buncis hitam wrote:Mari kita lanjutkan kembali dengan ini kepada GB tai anjing bangsat keparat:

Jika anak ialah makhluk maka yang bukan anak makhluk hidup apa bukan??? Atas dasar apa jawaban elo itu??? Atau elo mulai mikir bahwa yang namanya anak gak harus punya ibu yaa???? Kalo geto kenapa elo masih aja berpikir sex sex sex dan sex doang sampe2 jika seorang pria atau siapapun menjadikan seseorang untuk menjadikan anaknya harus punya istri????

Jika anak ialah makhluk maka yang bukan anak makhluk hidup apa bukan??? Atas dasar apa jawaban elo itu??? Atau elo mulai mikir bahwa yang namanya anak gak harus punya ibu yaa???? Kalo geto kenapa elo masih aja berpikir sex sex sex dan sex doang sampe2 jika seorang pria atau siapapun menjadikan seseorang untuk menjadikan anaknya harus punya istri????

Jika anak ialah makhluk maka yang bukan anak makhluk hidup apa bukan??? Atas dasar apa jawaban elo itu??? Atau elo mulai mikir bahwa yang namanya anak gak harus punya ibu yaa???? Kalo geto kenapa elo masih aja berpikir sex sex sex dan sex doang sampe2 jika seorang pria atau siapapun menjadikan seseorang untuk menjadikan anaknya harus punya istri????

buncis hitam wrote:Sudahlah abdi tai anjing bangsat keparat. Elo itu gak usah kelabakan. Gw udah menunjukkan apa yang salah dari tuduhan elo tsb. Gw juga sudah menunjukkan gimana caranya untuk membuktikan tuduhan dengan menjawab pertanyaan gw. Masa ya dengan segala macam kesalahan yang sudah gw tunjukkan dan segala pertanyaan yang menunjukkan ada "lubang" dalam pernyataan elo, masih saja elo bilang omongan elo bener. Kalo gw bilang oh ini kesalahannya ini, trus dari pernyataan elo masih ada "lubang" tertentu sehingga membuat gw bertanya-tanya. Masa ya elo bilang udah dijelasin, udah ini udah itu dsb padahal isinya sama saja kayak sebelumnya yang salah tsb. Trus elo nyuruh gw nunjukkin kesalahan elo dan jawab pertanyaan?? Maksudnya apa sih?? Jawab pertanyaan apa sih?? Ini sih sama aja kayak orang bilang 1+1=3, trus udah ditunjukkin 1+1=3 itu salah, trus tuh orang bilang "bener kok 1+1=3" berkali-kali sampe dia nyuruh orang laen tunjukkin buktinya??? Gila gak tuh orang??? Gila kan.

Nah elo itu orang gila. Jadi gak ada yang percaya sama elo.
  

AbdiTauhid wrote:

buncis hitam wrote:Sudahlah abdi tai anjing bangsat keparat. Elo itu gak usah kelabakan. Gw udah menunjukkan apa yang salah dari tuduhan elo tsb. Gw juga sudah menunjukkan gimana caranya untuk membuktikan tuduhan dengan menjawab pertanyaan gw. Masa ya dengan segala macam kesalahan yang sudah gw tunjukkan dan segala pertanyaan yang menunjukkan ada "lubang" dalam pernyataan elo, masih saja elo bilang omongan elo bener. Kalo gw bilang oh ini kesalahannya ini, trus dari pernyataan elo masih ada "lubang" tertentu sehingga membuat gw bertanya-tanya. Masa ya elo bilang udah dijelasin, udah ini udah itu dsb padahal isinya sama saja kayak sebelumnya yang salah tsb. Trus elo nyuruh gw nunjukkin kesalahan elo dan jawab pertanyaan?? Maksudnya apa sih?? Jawab pertanyaan apa sih?? Ini sih sama aja kayak orang bilang 1+1=3, trus udah ditunjukkin 1+1=3 itu salah, trus tuh orang bilang "bener kok 1+1=3" berkali-kali sampe dia nyuruh orang laen tunjukkin buktinya??? Gila gak tuh orang??? Gila kan.

Nah elo itu orang gila. Jadi gak ada yang percaya sama elo.
  

Apa yang anda omongkan gak nyambung, gak berhubungan, hubungannya itung2an sama ketuhanan apa? ketuhanan tidak bisa dihitung dengan 1+1=3. Ketuhanan itu obyektif, logika pedhot masih dipake aja, belajar ilmiah dulu sana, jangan teriak2 kalo yang situ omongin cuman omong kosong..

malu bung sama status yang loe buat sendiiri
"Job/hobbies: Menunjukkan kebodohan muslim karena islamnya/ Showing muslims foolishnesses for their islam"

justru anda malah semakin menunjukkan kebodohan anda dengan menunjukkan pendasaran yang tidak memiliki kaidah Ilmiah yang rasional sama sekali, isinya hanya pepesan pahit yang berisi sumpah serapah tak bermutu.

malah masang status memalukan dengan
"TAPI KALO ADA YANG MAU RIBUT AMA GW, GW TUNGGU DI 7 ELEVEN GINTUNG, CIPUTAT. ATAU SILAKAN CARI GW DI RUMAH GW DI CIPUTAT."
terlihat sekali jika sudah tidak bisa membantah argumen, maka larinya selalu pada kekerasan, situ yang sukanya kekerasan, malah islam disalah2kan dengan kekerasan, jangan menjilat ludah sendiri bro..

1. Tunjukkan kesalahan analogi gw karena dianggap menyamakan Tuhan dengan manusia??
2. Elo bilang Tuhan lemah kalo punya anak, trus kalo geto kenapa Tuhan ciptain manusia?? Kenapa gak sekalian elo bilang Tuhan ciptain manusia juga lemah?

Nih ya gw punya cerita sedikit buat elo abdi tai anjing bangsat keparat:
Ada seorang pria hidup serba cukup kemudian dia menemukan seseorang penderita kanker berumur 8 tahun dan dia mengetahui diagnosa bahwa orang tsb hidupnya hanya tinggal 2 tahun saja. Orang tsb sudah tidak punya ortu lagi sama sekali alias yatim piatu. Lalu pria ini menaruh kasihan terhadap orang tsb, kemudian dia menjadikan orang tsb sebagai anak dengan tujuan untuk merawatnya, memberinya makanan, rumah dsb karena merasa bahwa orang tsb hidupnya hanya sebentar lagi.

Pertanyaan buat abdi tai anjing bangsat keparat:
1. Benerkah bahwa pria ini memiliki anak dengan tujuan supaya ada yang mewarisi hartanya??
2. Benerkah pria ini adalah orang yang lemah??
Silakan dijawab secara logis. Ingat jangan nuduh analogi gw salah karena menyamakan Tuhan dengan manusia, kalo elo gak ada bukti sama sekali.

buncis hitam wrote:@abdi tai anjing bangsat keparat

Kok gw dituduh suka kekerasan??? Apa buktinya??? Wong gw cuma bilang kalo ada yang mau, kalo gak ada ya gapapa. Lagian kalo gw suka kekerasan kenapa gak sekalian gw kasih alamat rumah gw persis ya gak??? Nah kalo gw dituduh maen kekerasan elo sukanya maen pantat, karena elo kalo mikir pake pantat ya kan. Itu kenyataan lohhhh...........
  

gusti_bara wrote:SEMUA ANAK HARUS PUNYA IBU....... (kecuali untuk istilah benda mati)

JIKA ALLAH PUNYA ANAK, SIAPAKAH ISTRINYA...?

Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini” (Mazmur 2:7)

APAKAH ALLAH BERANAK ...?
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (QS.112;3)


HAYO FIR... SIAPA TUH ISTRI TUHAN...SIAPA IBUYNYA ROH KUDUS DAN IBUNYA YESUS....

gusti_bara wrote:lihat konteknya broorrr yg ane tulis p[ertkataan babeh, lagi bicara ttg anak, bukan bicara ttg amuba...

kalo amuba bukan diperanakkan, tapi membelah diri, hanya kapir pagan roma yang menyebut amuba diperanakkan...

lalau apa yang akan kami nyatakan:

a. babeh yang salah (karena menyebut telah diperanakkan)
b. babeh yang bodoh karena menyerupakan dirinya dg manusia, padahal dia berkata, tak ada sesuatu pu yang serupa dg dia

gusti_bara wrote:SEMUA ANAK HARUS PUNYA IBU....... (kecuali untuk istilah benda mati)

HumanNature wrote:

kalau tuhan dituntut beranak kayak makhluk hidup, trus apa bedanya tuhan degn makluhk ciptaannya? bukti bahwa tuhan hanya isapan jempol aja duongggg??? emang tuhan tuh apa sih? pantesan pada dodol kabeh

          

gusti_bara wrote:

buncis hitam wrote:@abdi tai anjing bangsat keparat

Kok gw dituduh suka kekerasan??? Apa buktinya??? Wong gw cuma bilang kalo ada yang mau, kalo gak ada ya gapapa. Lagian kalo gw suka kekerasan kenapa gak sekalian gw kasih alamat rumah gw persis ya gak??? Nah kalo gw dituduh maen kekerasan elo sukanya maen pantat, karena elo kalo mikir pake pantat ya kan. Itu kenyataan lohhhh...........
  

orang gila....orang gila..... theng teng tengg dung 
orang gila....orang gila..... theng teng tengg dung 
orang gila....orang gila..... theng teng tengg dung 
orang gila....orang gila..... theng teng tengg dung 

 

buncis hitam wrote:Jika anak ialah makhluk maka yang bukan anak makhluk hidup apa bukan???

buncis hitam wrote:
Kalo gw bilang sama saja seperti halnya si joko jadikan budi sebagai anaknya. Apakah si budi statusnya lebih tinggi daripada manusia laen??? Yang gaklah.

gusti_bara wrote:SEMUA ANAK HARUS PUNYA IBU....... (kecuali untuk istilah benda mati)

JIKA ALLAH PUNYA ANAK, SIAPAKAH ISTRINYA...?

Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini” (Mazmur 2:7)

APAKAH ALLAH BERANAK ...?
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (QS.112;3)


HAYO FIR... SIAPA TUH ISTRI TUHAN...SIAPA IBUYNYA ROH KUDUS DAN IBUNYA YESUS....

kuku bima wrote:

gusti_bara wrote:SEMUA ANAK HARUS PUNYA IBU....... (kecuali untuk istilah benda mati)

JIKA ALLAH PUNYA ANAK, SIAPAKAH ISTRINYA...?

Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini” (Mazmur 2:7)

APAKAH ALLAH BERANAK ...?
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan (QS.112;3)


HAYO FIR... SIAPA TUH ISTRI TUHAN...SIAPA IBUYNYA ROH KUDUS DAN IBUNYA YESUS....

alloh butuh istri agar bisa punya anak........alloh islam  perlu ngentot baru bisa punya anak...

bayo_lubis wrote:

buncis hitam wrote:Jika anak ialah makhluk maka yang bukan anak makhluk hidup apa bukan???

Pertanyaan bodoh pertama.
Gak usah kau bolak-balik kalimat.
Jika anak ialah makhluk maka yang bukan anak makhluk hidup apa bukan???
Jawabannya: bisa ya, bisa tidak.
Yang bukan anak itu manusia apa bukan? Bila manusia, maka dia adalah makhluk hidup.
Bila yang bukan anak itu adalah gunung, maka dia bukan makhluk hidup.

Setiap anak harus punya ibu.
Setiap makhluk hidup tidak harus punya ibu. Contohnya Adam dan Hawa. Mengapa tidak harus punya ibu? Karena tidak ada yang memanggil 'anak' kepada mereka.

Frontline Defender wrote:mau punya anak, kok nggak mau punya istri? 

Frontline Defender wrote:kalau mau punya anak walaupun itu adopsi, maka pastinya mau punya istri juga, atau suami kalau Tuhannya cewe, kecuali yah kalau Tuhannya emang hermaprodit!

 

Frontline Defender wrote:kalau mau punya anak walaupun itu adopsi, maka pastinya mau punya istri juga, atau suami kalau Tuhannya cewe, kecuali yah kalau Tuhannya emang hermaprodit!