Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 90 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 90 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
ISIS wajah asli ISLAM , tapi lempar batu sembunyi tangan !
2 posters
Page 1 of 1
ISIS wajah asli ISLAM , tapi lempar batu sembunyi tangan !
Ane kutip dari kompas :
"ISIS, Teror Gaya Baru yang Dikembangkan Pihak Anti-Islam"
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Bidang Luar Negeri PP Pemuda Muhammadiyah Teguh Santosa menyatakan, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah teror gaya baru yang dikembangkan pihak-pihak anti-Islam, yang ingin mendapatkan keuntungan dari distabilisasi kawasan Timur Tengah.
"Kami mengutuk keras aksi kekerasan dan teror yang dilakukan ISIS. Itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Teguh Santosa dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (2/8/2014), seperti dikutip Antaranews.com.
Teguh yakin bahwa ISIS adalah sebuah gerakan politik yang menggunakan topeng agama. Menurut dia, mustahil orang yang peduli dengan tegaknya substansi ajaran Islam berada di belakang gerakan ini.
Pemuda Muhammadiyah menyerukan kepada negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam untuk secara tegas menyikapi gerakan ISIS. Jangan sampai gerakan ISIS menginspirasi umat Islam lain untuk melakukan hal yang sama.
Teguh juga mengingatkan Pemerintah Indonesia dan juga ormas-ormas Islam untuk mewaspadai gerakan ISIS merambah ke Indonesia. Terlebih lagi, telah beredar luas, rekaman berjudul "Join the Ranks", menunjukkan seseorang yang mengaku warga negara Indonesia mengajak orang Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS.
"Kita jangan sampai kecolongan. Ini tak bisa didiamkan. Betul bahwa berserikat adalah hak setiap warga negara. Akan tetapi, cara-cara kekerasan tak bisa ditoleransi. Pemerintah harus tegas terhadap itu," kata pengajar bidang hubungan internasional di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Saifuddin juga menegaskan, ISIS adalah suatu organisasi pergerakan berpaham radikal, yang menggunakan kekerasan demi memperjuangkan sesuatu yang diyakininya.
"Mereka ingin memperjuangkan negara Islam di Irak dan Suriah. Umat Islam Indonesia tak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan," katanya.
Menurut dia, ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila karena ISIS menyatakan bahwa Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi.
"Ini sudah amat kelewat batas. Mengangkat sumpah dan berjanji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing itu bisa menyebabkan kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Kita harus mendukung aparat penegak hukum untuk bekerja profesional dalam menanganinya," katanya.
"ISIS, Teror Gaya Baru yang Dikembangkan Pihak Anti-Islam"
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Bidang Luar Negeri PP Pemuda Muhammadiyah Teguh Santosa menyatakan, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah teror gaya baru yang dikembangkan pihak-pihak anti-Islam, yang ingin mendapatkan keuntungan dari distabilisasi kawasan Timur Tengah.
"Kami mengutuk keras aksi kekerasan dan teror yang dilakukan ISIS. Itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Teguh Santosa dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (2/8/2014), seperti dikutip Antaranews.com.
Teguh yakin bahwa ISIS adalah sebuah gerakan politik yang menggunakan topeng agama. Menurut dia, mustahil orang yang peduli dengan tegaknya substansi ajaran Islam berada di belakang gerakan ini.
Pemuda Muhammadiyah menyerukan kepada negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam untuk secara tegas menyikapi gerakan ISIS. Jangan sampai gerakan ISIS menginspirasi umat Islam lain untuk melakukan hal yang sama.
Teguh juga mengingatkan Pemerintah Indonesia dan juga ormas-ormas Islam untuk mewaspadai gerakan ISIS merambah ke Indonesia. Terlebih lagi, telah beredar luas, rekaman berjudul "Join the Ranks", menunjukkan seseorang yang mengaku warga negara Indonesia mengajak orang Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS.
"Kita jangan sampai kecolongan. Ini tak bisa didiamkan. Betul bahwa berserikat adalah hak setiap warga negara. Akan tetapi, cara-cara kekerasan tak bisa ditoleransi. Pemerintah harus tegas terhadap itu," kata pengajar bidang hubungan internasional di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Saifuddin juga menegaskan, ISIS adalah suatu organisasi pergerakan berpaham radikal, yang menggunakan kekerasan demi memperjuangkan sesuatu yang diyakininya.
"Mereka ingin memperjuangkan negara Islam di Irak dan Suriah. Umat Islam Indonesia tak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan," katanya.
Menurut dia, ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila karena ISIS menyatakan bahwa Pancasila sebagai thogut (berhala) yang harus diperangi.
"Ini sudah amat kelewat batas. Mengangkat sumpah dan berjanji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing itu bisa menyebabkan kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Kita harus mendukung aparat penegak hukum untuk bekerja profesional dalam menanganinya," katanya.
- Code:
http://nasional.kompas.com/read/2014/08/03/09092441/.ISIS.Teror.Gaya.Baru.yang.Dikembangkan.Pihak.Anti-Islam.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
ISIS Culik Ratusan Perempuan Yazidi
Kaum Yazidi di Irak (Foto:Reuters)
BAGHDAD - Ratusan perempuan dari kelompok minoritas Yazidi di Irak dilaporkan diculik milisi ISIS. Perempuan tersebut diculik di kota kedua terbesar di Irak, Mosul.
Keterangan ini disampaikan Menteri HAM Irak Kamil Amin. Amin menerangkan, perempuan yang diculik berusia di bawah 35 tahun.
Mereka diduga ditahan di salah satu sekolah di Mosul. Kementrian HAM Irak memperoleh keterangan tersebut dari keluarga korban penculikan.
"Kami pikir teroris tersebut mempertimbangkan korban untuk dijadikan budak dan teroris ini punya rencana jahat bagi mereka," sebut Amin, seperti dikutip dari Outlook India, Kamis (9/8/2014).
"Para teroris ini akan merendahkan para korban untuk memuaskan nafsu mereka yang bertentangan dengan nilai Islam dan kemanusiaan," tutup dia.
(ger)
Erbil, Iraq (CNN) -- Jana was a 19-year-old in her final year of high school, with dreams of becoming a doctor. Then, ISIS came to her village last August, and her world collapsed.
She described to me in chilling detail, how the jihadis first demanded that members of her Yazidi religious minority convert to Islam. Then they stripped villagers of their jewelry, money and cellphones. They separated the men from the women.
A United Nations report explained what happened next. ISIS "gathered all the males older than 10 years of age at the local school, took them outside the village by pick-up trucks, and shot them."
Among those believed dead were Jana's father and eldest brother.
Meet America's new ally against ISIS
ISIS to reporter: 'you would be tortured'
Former U.S. soldier battles ISIS
Is an enemy of ISIS a friend of America?
A different fate lay in store for the women.
Jana described how girls like herself were separated from older women, then bussed to the city of Mosul.
There they were put in a big three-story house with hundreds of other young women. The men of ISIS came periodically, and chose up to three and four girls at a time to take home with them.
"These women have been treated like cattle," explained Nazand Begikhani, an adviser to the Kurdistan Regional Government on gender issues.
"They have been subjected to physical and sexual violence, including systematic rape and sex slavery. They've been exposed in markets in Mosul and in Raqqa, Syria, carrying price tags."
Perhaps more importantly, Begikhani is also a researcher at the UK-based University of Bristol's Gender and Violence Research Center. According to the field research and testimonials of Begikhani's team, ISIS kidnapped more than 2,500 Yazidi women.
Meanwhile Nareen Shammo, a Yazidi activist based in Iraqi Kurdistan has compiled the names of at least 4,601 Yazidi women currently missing.
In the first month after the mass abductions, Shammo says she was receiving calls and messages from up to 70 different hostages a day. Now, she can't reach a single hostage.
After more than a decade reporting on conflict in the Middle East, I was still ill-prepared to hear about the scale of this kidnapping and modern day enslavement.
Suddenly, the words of a 19-year-old ISIS imprisoned fighter whom I interviewed last weekend in a Kurdish prison in northern Syria made sense.
The young man, horribly disfigured from bullet wounds to his abdomen and arm received during his year of fighting on the frontlines, described how ISIS attracted fresh recruits with the offer of cash and "wives."
ISIS actually justified its enslavement of Yazidis in its own online magazine.
"One should remember that enslaving the families of the kuffar -- the infidels -- and taking their women as concubines is a firmly established aspect of the Shariah, or Islamic law," the group announced in the ISIS publication "Dabiq."
The Kurdish authorities say they have rescued around 100 Yazidi women, in part through the payment of ransoms to Arab tribesmen who acted as intermediaries.
Thousands of women remain hostage. And with ISIS successfully defending its territory from a loose coalition of Iraqi military, Iraqi Kurdish peshmerga, Syrian Kurdish militants and US-led airstrikes, it doesn't look like a white knight will charge in to rescue these poor women any time soon.
Begikhani said all of the 100 Yazidi women rescued from ISIS appeared to have been systematically raped, likely by more than one man.
The 19-year-old girl I spoke with here in Iraqi Kurdistan was deeply traumatized, and incapable of showing any joy or humor. Her mother and two brothers are still being held hostage by ISIS.
Asked what she would say if she met the 70-year-old Arab man who took her home and ordered her to convert to Islam at gunpoint, she says: "I wouldn't want to tell him anything. I just want to kill him."
Jana says she has given up her dream of becoming a doctor.
BAGHDAD - Ratusan perempuan dari kelompok minoritas Yazidi di Irak dilaporkan diculik milisi ISIS. Perempuan tersebut diculik di kota kedua terbesar di Irak, Mosul.
Keterangan ini disampaikan Menteri HAM Irak Kamil Amin. Amin menerangkan, perempuan yang diculik berusia di bawah 35 tahun.
Mereka diduga ditahan di salah satu sekolah di Mosul. Kementrian HAM Irak memperoleh keterangan tersebut dari keluarga korban penculikan.
"Kami pikir teroris tersebut mempertimbangkan korban untuk dijadikan budak dan teroris ini punya rencana jahat bagi mereka," sebut Amin, seperti dikutip dari Outlook India, Kamis (9/8/2014).
"Para teroris ini akan merendahkan para korban untuk memuaskan nafsu mereka yang bertentangan dengan nilai Islam dan kemanusiaan," tutup dia.
(ger)
- Code:
http://news.okezone.com/read/2014/08/09/412/1022149/isis-culik-ratusan-perempuan-yazidi
Erbil, Iraq (CNN) -- Jana was a 19-year-old in her final year of high school, with dreams of becoming a doctor. Then, ISIS came to her village last August, and her world collapsed.
She described to me in chilling detail, how the jihadis first demanded that members of her Yazidi religious minority convert to Islam. Then they stripped villagers of their jewelry, money and cellphones. They separated the men from the women.
A United Nations report explained what happened next. ISIS "gathered all the males older than 10 years of age at the local school, took them outside the village by pick-up trucks, and shot them."
Among those believed dead were Jana's father and eldest brother.
Meet America's new ally against ISIS
ISIS to reporter: 'you would be tortured'
Former U.S. soldier battles ISIS
Is an enemy of ISIS a friend of America?
A different fate lay in store for the women.
Jana described how girls like herself were separated from older women, then bussed to the city of Mosul.
There they were put in a big three-story house with hundreds of other young women. The men of ISIS came periodically, and chose up to three and four girls at a time to take home with them.
"These women have been treated like cattle," explained Nazand Begikhani, an adviser to the Kurdistan Regional Government on gender issues.
"They have been subjected to physical and sexual violence, including systematic rape and sex slavery. They've been exposed in markets in Mosul and in Raqqa, Syria, carrying price tags."
Perhaps more importantly, Begikhani is also a researcher at the UK-based University of Bristol's Gender and Violence Research Center. According to the field research and testimonials of Begikhani's team, ISIS kidnapped more than 2,500 Yazidi women.
Meanwhile Nareen Shammo, a Yazidi activist based in Iraqi Kurdistan has compiled the names of at least 4,601 Yazidi women currently missing.
In the first month after the mass abductions, Shammo says she was receiving calls and messages from up to 70 different hostages a day. Now, she can't reach a single hostage.
After more than a decade reporting on conflict in the Middle East, I was still ill-prepared to hear about the scale of this kidnapping and modern day enslavement.
Suddenly, the words of a 19-year-old ISIS imprisoned fighter whom I interviewed last weekend in a Kurdish prison in northern Syria made sense.
The young man, horribly disfigured from bullet wounds to his abdomen and arm received during his year of fighting on the frontlines, described how ISIS attracted fresh recruits with the offer of cash and "wives."
ISIS actually justified its enslavement of Yazidis in its own online magazine.
"One should remember that enslaving the families of the kuffar -- the infidels -- and taking their women as concubines is a firmly established aspect of the Shariah, or Islamic law," the group announced in the ISIS publication "Dabiq."
The Kurdish authorities say they have rescued around 100 Yazidi women, in part through the payment of ransoms to Arab tribesmen who acted as intermediaries.
Thousands of women remain hostage. And with ISIS successfully defending its territory from a loose coalition of Iraqi military, Iraqi Kurdish peshmerga, Syrian Kurdish militants and US-led airstrikes, it doesn't look like a white knight will charge in to rescue these poor women any time soon.
Begikhani said all of the 100 Yazidi women rescued from ISIS appeared to have been systematically raped, likely by more than one man.
The 19-year-old girl I spoke with here in Iraqi Kurdistan was deeply traumatized, and incapable of showing any joy or humor. Her mother and two brothers are still being held hostage by ISIS.
Asked what she would say if she met the 70-year-old Arab man who took her home and ordered her to convert to Islam at gunpoint, she says: "I wouldn't want to tell him anything. I just want to kill him."
Jana says she has given up her dream of becoming a doctor.
- Code:
'Treated like cattle': Yazidi women sold, raped, enslaved by ISIS
Re: ISIS wajah asli ISLAM , tapi lempar batu sembunyi tangan !
BENDERA IRAK
ISIS AGUSTUS 2014
REKRUTAN BARU AWAL AGUSTUS 2014
ISIS AGUSTUS 2014
REKRUTAN BARU AWAL AGUSTUS 2014
Re: ISIS wajah asli ISLAM , tapi lempar batu sembunyi tangan !
Source : news_detik_com
Senin, 06/10/2014 01:58 WIB
Perempuan Kurdi Lakukan Bom Bunuh Diri Serang Tentara ISIS
Danu Damarjati - detikNews
Beirut - Seorang tentara perempuan Kurdi melakukan bom bunuh diri melawan kelompok ISIS di wilayah luar perbatasan kota Kobane, Suriah. Bom bunuh diri ini menewaskan sejumlah tentara ISIS.
Dilansir AFP, Senin (6/10/2014), Organisasi Pemantauan Suriah untuk Hak Azasi Manusia (HAM) menyatakan perempuan itu meledakkan dirinya sendiri di hadapan posisi ISIS di kota itu. Sejumlah anggota ISIS yang berada di sekitar Kobane tewas.
"Tindakan ini mengakibatkan korban tewas, tapi tak ada jumlah yang bisa terkonfirmasi," kata Direktur Organisasi Pemantauan Suriah untuk HAM, Rami Abdul Rahman.
Bom bunuh diri menjadi taktik pilihan tentara Kurdi itu. Lebih lanjut diterangkan, Kobane merupakan kota Kurdi ketiga terbesar di Suriah. Kota tersebut juga punya nama lain, yakni Ain Al Arab.
Pertempuran di kota ini mengakibatkan eksodus warga sebanyak sekitar 186.000 orang. Mereka melakukan eksodus melintasi perbatasan ke Turki.
=========
Gagal maning.. gagal maning... isis gagal dapet tiket indehoi ke surga
Btw slim. apakah wanita itu masuk surga juga dan kawin dengan ..ehm.. kawin dengan sapa ya ?
Senin, 06/10/2014 01:58 WIB
Perempuan Kurdi Lakukan Bom Bunuh Diri Serang Tentara ISIS
Danu Damarjati - detikNews
Beirut - Seorang tentara perempuan Kurdi melakukan bom bunuh diri melawan kelompok ISIS di wilayah luar perbatasan kota Kobane, Suriah. Bom bunuh diri ini menewaskan sejumlah tentara ISIS.
Dilansir AFP, Senin (6/10/2014), Organisasi Pemantauan Suriah untuk Hak Azasi Manusia (HAM) menyatakan perempuan itu meledakkan dirinya sendiri di hadapan posisi ISIS di kota itu. Sejumlah anggota ISIS yang berada di sekitar Kobane tewas.
"Tindakan ini mengakibatkan korban tewas, tapi tak ada jumlah yang bisa terkonfirmasi," kata Direktur Organisasi Pemantauan Suriah untuk HAM, Rami Abdul Rahman.
Bom bunuh diri menjadi taktik pilihan tentara Kurdi itu. Lebih lanjut diterangkan, Kobane merupakan kota Kurdi ketiga terbesar di Suriah. Kota tersebut juga punya nama lain, yakni Ain Al Arab.
Pertempuran di kota ini mengakibatkan eksodus warga sebanyak sekitar 186.000 orang. Mereka melakukan eksodus melintasi perbatasan ke Turki.
=========
Gagal maning.. gagal maning... isis gagal dapet tiket indehoi ke surga
Btw slim. apakah wanita itu masuk surga juga dan kawin dengan ..ehm.. kawin dengan sapa ya ?
Similar topics
» mestinya Ahmadiyah diresmikan seperti Khatolik & Protestan
» Mengakses Indonesia Faithfreedom Temukan Wajah Asli Islam
» sejarah ibadah lempar batu jumroh ternyata berasal dari injil
» Mengakses Indonesia Faithfreedom Temukan Wajah Asli Islam
» sejarah ibadah lempar batu jumroh ternyata berasal dari injil
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN