MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
 Tantangan Mubahilla EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
 Tantangan Mubahilla EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
 Tantangan Mubahilla EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
 Tantangan Mubahilla EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
 Tantangan Mubahilla EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
 Tantangan Mubahilla EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
 Tantangan Mubahilla EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
 Tantangan Mubahilla EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
 Tantangan Mubahilla EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


 Tantangan Mubahilla Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 84 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 84 Guests :: 3 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Tantangan Mubahilla

Go down

 Tantangan Mubahilla Empty Tantangan Mubahilla

Post by feifei_fairy Tue 10 Aug 2010, 5:47 am

Tantangan Mubahilla I


Shabir Bhatti dasvedas@googlemail.com

Selasa, Apr 22, 2008

Tantangan Mubahilla


Ini adalah tantangan bagi Ali Sina
untuk melakukan Mubahilla agar Allah SWT menentukan siapa yang salah dan
benar.

Ali Sina,
Aku telah membaca tulisan2 sampahmu di
website-mu. Aku bahkan tidak mau berdebat dengan orang seperti kamu,
sehingga aku mencari jalan lain untuk memecahkan masalah ini.
Aku
menantangmu untuk melakukan mubahilla. Aku akan berdoa pada Tuhanku
sesuai imanku dan kau silakan berdoa kepada siapapun yang kau percayai.
Jika salah satu dari kita mati dalam waktu 90 hari, maka orang itulah
yang salah.
Jika kau merasa dirimu benar dan mau menerima
tantanganku, maka hubungilah aku. Kita tunggu dalam waktu 90 hari
setelah kau menyatakan menerima tantangan dan kita lihat siapakah yang
salah.
Jika kau tidak mau menerima tantangan ini, maka tutup saja
website-mu.
Aku sebarkan website ini pada orang banyak agar mereka
bisa jadi saksinya.
Silakan kau melakukan hal yang sama.

Kutunggu
jawabanmu.
Shabir Bhatti (dasvedas@gmail.com)

Tantangan Mubahilla
II



Setelah menayangkan jawabanku kepada Pak Shabir Bhatti yang
menantangku bermubahilla, aku tanya padanya:


Pak Bhatti,

Apakah kau akan mengaku bahwa Muhammad itu pendusta jika setelah 90
hari aku masih hidup?


Inilah jawabannya:


from: Shabir Bhatti

date Sun, Apr 27, 2008
subject
Re: Invitatation to mubahila

Aku akan menerima semua yang kau
katakan jika kau masih hidup setelah 3 bulan kau menerima di muka umum
bahwa jika kau mati dalam waktu 3 bulan, ini merupakan bukti bahwa kau
salah dan kau akan menyuruh salah satu kolegamu untuk menutup website
ini setelah kau mati dan berjanji tiada yang pura2 jadi Ali Sina baru.



Ali Sina:

Pak Bhatti:


Orang itu mati tanpa peringatan terlebih dahulu. Tiada seorang pun
yang yakin akan tetap hidup sejam kemudian. Sungguh konyol untuk
beranggapan jika aku mati, maka ini membuktikan Islam itu benar. Sungguh
tak masuk akal. Apakah ada jaminan bahwa tanpa kutukanmu, maka aku akan
tetap hidup 90 hari kemudian, sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa
jika aku mati maka itu adalah karena kutukanmu? Aku tahu kau adalah
Muslim dan karenanya kau sering tak bernalar, tapi cobalah gunakan
nalarmu kali ini. Jika aku mati, maka ini bukanlah bukti bahwa kutukanmu
manjir dan karenanya Islam itu benar. Sebaliknya, jika aku tetapi
hidup, maka ini membuktikan bahwa Islam itu salah. Kau masuk dalam
taruhan di mana kau pasti kalah atau tidak mendapatkan apapun. Aku tidak
membuat jebakan ini, tapi kau sendiri yang memasukinya.


Jika saja kau menggunakan nalarmu, maka kau tentu menyadari bahwa
mubahilla itu sungguh ngawur. Kebenaran dan kesalahan tidak ditetapkan
melalui adu kutuk. Allah tentunya adalah makhluk rendah sehingga menjaga
keabsahan diri melalui cara yang begitu bodoh. Kau Muslim malah
menunjukkan kesintingan sang Pencipta. Maka itulah aku menyatakan bahwa
Islam itu adalah kufr dan Muslim adalah para kafirnya yang hebat.


Kebenaran dan kesalahan tidak ditentukan melalui kutuk, tapi melalui
bukti2, nalar, dan logika. Misalnya saja, aku percaya bumi ini datar
dan kau mengatakan bumi ini bulat. Apakah kita bisa menentukan siapa
yang benar dengan meminta kutukan Tuhan pada satu sama lain agar pihak
yang salah mati? Apakah ini cara yang masuk akal untuk memecahkan
masalah? Apakah tidak ada cara lain yang lebih baik untuk mengetahui
kebenaran? Ayolah, Pak Bhatti. Tulisan Inggrismu bagus, dan tentunya kau
berpendidikan. Mengapa kau tidak menggunakan otakmu untuk melihat
kebodohan mubahilla ini?


Orang percaya pada banyak hal. Tapi banyak dari kepercayaan ini yang
salah. Orang percaya pada kepercayaan salah bukanlah karena mereka itu
berbohong, tapi karena mereka salah didikan dan bimbingan. Menyebut
orang yang tidak percaya pada apa yang kau percayai sebagai pendusta
merupakan tindakan bodoh. Pendusta adalah orang yang jelas2 mengganti
kebenaran dengan sengaja. Contohnya, ketika Mulsim berkata peperangan
yang dilakukan Muhammad adalah peperangan bela diri, maka mereka jelas
berdusta. Hal ini karena mereka tahu peperangan Muhammad merupakan
tindakan penjarahan dan perang agresi. Tatkala Muslim berkata Muhammad
mengawini wanita2 tua untuk melindungi mereka, jelas bahwa Muslim
berdusta. Mereka tahu bahwa semua istri2 dan gundik2 Muhammad (kecuali
dua istri pertama – Khadijah dan Saodah) berusia remaja, 20 tahunan,
atau bahkan di bawah umur dan Muhammad ngeseks dengan mereka semua
karena mereka cantik menarik. Muhammad malah menganjurkan umatnya untuk
berbohong pada kafir untuk bisa menipu mereka. Ini berbeda dengan,
misalnya, orang Kristen yang percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian.
Orang Kristen itu bukan pendusta, karena hal itulah yang diimaninya dan
meskipun kepercayaan salah atau benar, dia tetap percaya seperti itu.
Ada perbedaan antara berbohong, yakni sengaja mengajukan kesaksian
palsu, dan percaya akan sesuatu yang belum tentu benar.


Sebenarnya tidak sulit untuk melihat bahwa mubahilla adalah tindakan
bodoh. Dari luar tampak sebagai tantangan berani yang membuat kecut
orang2 yang percaya takhayul. Tapi orang bernalar jelas mengejeknya.
Jika memang mubahilla itu manjur, mengapa para Muslim tidak
menggunakannya terus-menerus untuk menghabisi musuh2 mereka? Kenapa
Muhammad perlu menggunakan teror dan peperangan padahal dia sebenarnya
mampu membangkitkan murka Allah pada siapapun yang menolaknya? Apakah
Muhammad menang perang gara2 menerapkan mubahilla? Tidak. Dia menang
perang gara2 menyebarkan teror. Dia sendiri mengaku, “Aku telah
dimenangkan melalui teror.” Penjahat ini jelas tahu bahwa doa2nya tidak
akan didengar Tuhan. Muhabilla hanyalah bualannya saja, tapi untuk
mendapatkan hasil nyata, dia harus bergantung pada perampok2 Muslimnya
dan bukan bergantung pada Tuhan.


Tidak seperti Muhammad yang tahu bahwa mubahilla itu tak ada
artinya, kau tampaknya yakin betul. Sudah jelas bahwa imanmu akan hal
itu bukanlah hal yang bermakna, karena berdasar pada kenyataan kau mudah
dikelabui. Aku harap akhirnya kau akan sadar akan kebodohan mubahilla
dan Islam pada umumnya sehingga kau murtad. Akan tetapi, aku juga tahu
bahwa kecil kemungkinan kau meninggalkan Islam. Kau hanya percaya betul
bahwa Ali Sina pasti mati dan lalu muncul orang lain yang
menggantikannya. Susah memang menyadarkan orang yang tak mau sadar.
Mereka yang mampu bernalar bisa dengan mudah menemukan kebenaran.


Ini bukan yang pertama kali aku ditantang bermubahilla. Yang pertama
terjadi sekitar delapan atau sembilan tahun yang lalu. Jawabanku juga
sama saat itu, tapi selanjutnya aku tidak pernah mendengar lagi
tanggapan dari Muslim tersebut. Sama seperti Muslim2 lain yang kalah
debat, dia pun menghilang dan tidak pernah menulis lagi.

Islam itu kepercayaan yang bodoh, yang diciptakan oleh orang bodoh
bagi orang2 yang lebih bodoh lagi. Kuharap setelah 90 hari berlalu, kau
menyadari kesintingan Islam dan mulai mencari kebenaran.

Tantangan Mubahilla
III


Debat Ali Sina vs. Shabir Bhatti


Tulisan ini adalah lanjutan dari debat tentang mubahilla (masing2
pihak melakukan kutuk terhadap pihak lain, sehingga pihak yang bersalah
akan mati dihukum Allah SWT). Pak Shahir Bhatti menulis:


Shabir Bhatti:

Apa yang akan kau lakukan Pak Sina,
jika aku menyebut orangtuamu sebagai pembohong, pemerkosa, gila, dan
segala julukan yang kau terapkan pada yang tercinta Muhammad (SAW)? Apa
yang akan kau lakukan? Aku mencintai Nabiku seribu kali lebih besar
daripada orangtuaku. Kau bisa bayangkan saat ini bagaimana perasaanku
terhadapmu.



Ali Sina:

Pak Bhatti,

Aku juga dulu berperasaan seperti itu akan Muhammad, jadi aku sunguh
mengerti apa yang kau rasakan. Tapi pada kenyataannya, Muhammad itu
bukan orangtuamu. Dia bahkan menyangkal anak angkatnya sendiri dan
membuat tuhan ciptaannya menyatakan bahwa Muhammad bukanlah bapak dari
siapapun. Muhammad bukan siapapun bagimu atau bagiku. Kakek moyangku
juga bangga dan mengaku sebagai keturunan Muhammad, tapi jika ditinjau
baik2 kenyataannya setelah 10 keturunan kemudian, tidak ada sisa2 gen
dari Muhammad lagi pada diri mereka yang mengaku sebagai keturunannya.
Silakan hitung, bagilah 1 dengan 2 dan terus bagi hasilnya dengan 2
selama 10 kali. Yang tersisa adalah lebih sedikit daripada 1 dalam 1000.
Setelah 1400 tahun, tiada seorang pun yang bisa mengatakan mereka
merupakan keturunan Muhammad. Sisa2 gen yang disebut sebagai keturunan
Muhammad itu lebih sedikit dari setetes air di samudra. Karena itu,
membandingkan Muhammad dengan orangtuamu merupakan hal yang sangat
konyol.


Yang sebenarnya kau alami adalah ketergantungan mental. Kau ini
bagaikan orang kecanduan yang tergantung pada candu dan jika candu itu
diambil darimu, kau akan mengamuk. Tujuanku adalah untuk membimbing
Muslim dari ketergantungan candu yang melumpuhkan ini dan membebaskan
mereka sehingga mereka tidak hilang ingatan dan bersikap seperti orang
kesurupan setiap kali orang lain mengritik Muhammad. Hubungan antara
Muslim pada Muhammad adalah hubungan yang merusak. Ada obat bagi hal
ini, yakni KEBENARAN. Sekali saja Muslim dihadapkan pada kebenaran dan
mereka bisa melihat siapa Muhammad sebenarnya, maka mereka akan sembuh
dari sakil mental yang dideritanya.


Muhammad adalah seorang narsisis yang menciptakan aliran kepercayaan
sesat agar dia bisa dipuja dan dicintai umatnya. Allah adalah sisi lain
kepribadiannya sendiri. Orang ini menderita kelainan jiwa. Dia
menciptakan Islam untuk mendapatkan perhatian dan rasa hormat dari orang
lain. Untuk mengerti Muhammad, kau perlu mempelajari biografi narsisis
lainnya seperti Jim Johns, David Koresh, Joseph Koni, Charles Manson dan
Shoko Asahara. Orang2 sakit jiwa ini juga mendirikan aliran kepercayaan
di sekitar diri mereka agar mereka dipuja oleh umatnya yang telah
dicuci otak. Sekali saja kau melihat kebenaran tentang Muhammad, kau
tidak bisa berperasaan lain selain rasa benci terhadap kriminal rendah
ini. Setelah itu kau akan berterima kasih padaku karena membebaskanmu
dari ikatan mental ini dan kau akan menganggapku sebagai sahabatmu dan
bukannya orang yang kau kutuki agar mati.


Shabir Bhatti:

Kau katakan bahwa Qur’an ditulis oleh
Muhammad (SAW) dan bukan Tuhan. Kalau begitu, aku tidak bisa
membayangkan orang yang narsisis, pembenci wanita, pemerkosa, pedofil,
tak bermoral, penyiksa, pembunuh massal, pemimpin aliran sesat,
pembunuh, teroris, gila, dan perampok, di masa 1400 lalu mampu menulis
buku yang sangat kaya nilai literatur Arabnya dan sangat konsisten
selama lebih dari dua dekade.



Ali Sina:

Pertama-tama, Qur’an bukanlah buku yang kaya dalam pengertian
apapun. Sudah jelas bahwa penulis buku ini sangat bodoh dan tak
berpendidikan. Mungkin dia tahu membaca sedikit saja tapi sudah jelas
dia bukanlah orang yang terpelajar. Kita punya naskah2 kuno yang
menunjukkan pengetahuan luas para penulisnya. Qur’an tidak sebanding
dengan naskah2 ini. Malah sebenarnya Qur’an adalah karya tulis yang
sangat jelek, penuh kesalahan, dan pesannya saling bertentangan.
Sedemikian parah isinya sehingga kau tidak akan mengerti maknanya tanpa
membaca tafsir dan hadis. Kata2 Muhammad terus-menerus berubah sehingga
ahli Qur’an terpaksa menciptakan “ilmu” yang disebut sebagai nasikh wa
mansookh (ayat2 yang membatalkan dan yang dibatalkan.) Lebih2 lagi,
Qur’an sendiri mengakui bahwa isinya memang tidak konsisten. Q 2:106
menyatakan:


Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa
kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang
sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu?


Shabir Bhatti:

Kau pikir jika kau mati di saat
mubahilla, maka para pengikutmu akan mengira itu hanya kebetulan saja?
Pikir lagi, Pak Sina, dan kali ini coba renungkan psikologi manusia.



Ali Sina:

Pak Bhatti, aku tidak punya pengikut. Aku tidak mendirikan agama
apapun agar punya pengikut. Aku punya pembaca dan kau adalah salah
satunya. Sebagian pembaca setuju dengan tulisanku, dan sebagian lagi
tidak.


Tentu saja jika aku mati dalam waktu 90 sesuai dengan doamu agar aku
mati, tidak ada orang waras yang mengira aku mati gara2 Allah SWT.
Memangnya Tuhan itu mainan anak2? Bagaimana mungkin sang Pencipta Jagad
Raya tunduk pada keinginan makhluk ciptaanNya? Bagaimana mungkin kau
mengira makhluk2 sederhana seperti kita ini dapat mempengaruhi keinginan
Tuhan yang Maha Kuasa pencipta Alam Raya yang sangat luas ini? Jika
Tuhan ingin mengambil nyawa orang, Dia tidak butuh anjuran atau suruhan
siapapun, apalagi dari ciptaanNya sendiri.


Memangnya ada jaminan bahwa tanpa kutukanmu aku tetap bisa hidup
selama 90 hari ini sehingga kita semua bisa mengambil kesimpulan bahwa
jika aku mati maka itu adalah karena kutukanmu? Di lain pihak, jika aku
tetap hidup, apakah kau mau mengakui bahwa kutukanmu tak berarti apapun
dan agamamu itu palsu? Dengan taruhan seperti ini, kau jelas bakal kalah
atau tak dapat apapun. Akan tetapi, jika setelah 90 hari aku tetap
hidup dan kau mulai meragukan Muhammad, maka kau adalah pemenangnya. Kau
kalah taruhan tapi kau mendapatkan kemerdekaan. Jika ini terjadi, maka
kau menang besar sekali.


Shabir Bhatti:

Jika kau mati dalam waktu 90 hari ini,
maka 90% pengikutmu akan tercerai-berai karena tahu kau adalah
pendusta. Percayalah, jika ini terjadi, maka hal ini akan terjadi
sedemikian rupa sehingga kita semua bisa melihatnya dan semua akan
percaya. Inshallah.

Mohon cantumkan kalimatku ini di website-mu
tanpa diedit segala, jika memang kau pemberani seperti yang kukira.



Ali Sina:

Tidak ada orang yang mengikuti aku. Aku malah mengajak orang2 untuk
menggunakan nalar mereka sendiri. Tiada seorang pun yang percaya apa
yang kukatakan karena otoritasku. Aku tidak pernah mengatakan punya
kekuasaan apapun. Aku hanya orang biasa tanpa ilmu rahasia. Semua yang
kutahu kupelajari dari orang lain. Jika apa yang kukatakan masuk akal
bagi pembacaku, maka mereka menerimanya. Tapi jika yang kukatakan tidak
masuk akal dan di luar logika, maka tidak ada orang yang menerimanya.
Jikalau saja aku mati, tiada orang waras yang mengira aku mati gara2
kutukanmu. Aku tidak mendoakan agar kau mati, tapi apakah kau yakin kau
bisa tetap hidup 90 hari kemudian? Sama seperti kau tidak bisa memberi
jaminan seperti itu, maka aku pun tidak. Jika salah seorang dari kita
mati, maka ini tidak berarti bahwa orang itu salah. Orang salah atau
benar akhirnya tetap mati. Kematian datang bukan karena orang itu salah
atau benar. Kita semua akan mati dan kita pun tidak tahu kapan hal itu
akan terjadi. Kebenaran tetap harus ditegakkan melalui bukti-bukti, dan
bukannya dengan kematianku. Bayangkan saja misalnya, aku mengatakan ada
kehidupan di Mars, dan lalu kau menyangkal dan memintaku untuk
membuktikannya. Apakah masuk akal jika kita lalu saling kutuk agar yang
salah lalu mati? Ini sungguh menggelikan, bukan? Mubahilla itu sungguh
konyol dan menggelikan. Mubahilla tidak berguna bagi orang waras yang
hidup di abad ke-21.


Kau berjanji padaku bahwa jika dalam waktu 90 hari aku tetap hidup,
maka kau akan meninggalkan Islam. Aku yakin hal ini tidak terjadi. Aku
tahu pikiran Muslim dan bagaimana terkungkungnya pikiran mereka. Akan
tetapi, aku berharap nantinya kau akan merasa ragu dan mulai membaca
artikel2 di FFI dan mencari kebenaran itu sendiri. Ini bisa jadi titik
balik, tapi kau harus mengerjakan PR-mu.

Mubahila: Bagian Akhir
oleh:
Ali Sina

Hampir setahun yang lalu Pak Shabir Bhatti, yang adalah
Muslim (kemungkinan Muslim Ahamadi) menantangku untuk mubahila.

Mubahila
adalah tradisi Islam berdasarkan sunah sang Nabi Islam. Mubahila
terdiri dari dua pihak yang setuju untuk mengutuk satu sama lain dan
meminta Allâh untuk mematikan pihak yang bersalah dalam jangka waktu
tertentu (biasanya sebulan, sesuai dengan sunah), agar kebenaran bisa
dinyatakan.

Aku mencoba menerangkan betapa konyolnya keyakinan
ini pada Pak Bhatti, tapi dia ngotot bahwa karena Mubahila tercantum
dalam Qur’an, maka tentunya hal itu benar² mujarab. Akhirnya aku pun
setuju untuk melakukannya, dengan mempersilakannya untuk mulai meminta
Allâh membuatku mati. Akan tetapi, kukatakan padanya karena aku tidak
percaya omong kosong ini dan tidak juga menghendaki kematiannya, maka
aku pun akan terus saja menjalankan hidupku. Dia menetapkan batas waktu 3
bulan, dan aku pun setuju.

Setelah tiga bulan berlalu, aku
menulis pada Pak Bhatti untuk memberitahu bahwa aku masih segar bugar,
dan bertanya tentang keadaannya. Ternyata tidak ada jawaban.

Aku
pun lalu menulis lagi padanya sebulan yang lalu (lihat di bagian
bawah). Tetap tidak ada jawaban!

Dengan begitu, aku benar² tidak
tahu bagaimana keadaan Pak Shabir Bhatti sekarang. Apakah dia itu masih
hidup? Atau malu untuk menjawab? Kuharap dia hanya malu saja dan tidak
mati. Aku tidak pernah kok sembahyang meminta kematiannya. Tapi
andaikata saja dia mati, wah ini tentunya mubahila yang berbalik memakan
tuan sendiri. Jika ini benar terjadi, maka ini membuktikan bahwa Tuhan
ternyata benar² ada dan mendengarkan doa² dan bahkan menjawab doa² Pak
Shabir dengan cara mencabut nyawanya untuk membuktikan Islam itu agama
yang salah!

Andaikata dia ternyata masih hidup, kuharap dia akan
muncul suatu hari nanti untuk menerima kenyataan bahwa Islam itu hanya
dusta belaka, dan ini terbukti dari aturan Mubahila Islam yang sangat
bodotolol.

Diskusiku dengan Pak Bhatti setahun yang lalu bisa
dibaca di sini:
http://www.faithfreedom.org/debates/mubahila.htm
Dan
ini lho suratku padanya sebulan yang lalu. Email addressnya adalah dasvedas@googlemail.com
___________
Wahai
Pak Shabir Bhatti,

Sudah lebih dari sepuluh bulan nih sejak kau
ajukan mubahila menantangku dan kau bilang biarkan Tuhan sendiri yang
menentukan siapa yang benar atau salah dengan cara mematikan orang yang
salah. Aku terima lho tantanganmu, tapi aku tidak duduk sembahyang
mengutukimu dan mengharapkan kau mati, sehingga jika kau mati, itu
tentunya bukan tanggung jawabku. Akan tetapi, kau ngotot mau sembahyang
minta agar aku mati dalam waktu 90 hari sehingga semua orang nantinya
tahu bahwa aku salah. Untuk menyegarkan kembali ingatanmu, aku beri link
diskusi kita di sini:

http://www.news.faithfreedom.org/index.
... e&sid=1865
http://www.news.faithfreedom.org/index.
... e&sid=1870
http://www.news.faithfreedom.org/index.
... e&sid=1875

Beberapa orang telah bertanya
padaku: bagaimana hasil mubahilanya? Sudah jelas aku masih sehat, segar
bugar. Mereka lalu ingin tahu apakah kau telah mati atau sudah murtad
meninggalkan Islam seperti yang dulu kau janjikan.

Kuharap kau
tidak mati, tapi jika ternyata kau mati, maka mungkin Tuhan mencabut
nyawamu untuk membuktikan pada setiap orang bahwa Islam itu salah
melalui aturan mubahila konyol buatan Muhammad. Tapi jika kau masih
hidup, sudah saatnya kau menyadari bahwa Islam itu salah dan selamatkan
nyawamu sendiri.

Kau diam saja dan tidak menjawab email-ku
setelah batas waktu habis. Emangnya ada apa seeh? Apakah kau masih giat
bersholat menjedugan jidat ke sajadah meminta Allâh agar aku mati? Kita
semua memang akhirnya akan mati, tapi batas waktu mubahila udah habis
lho. Jika Allâhmu punya kekuatan, dia seharusnya menggunakannya untuk
membunuhku dan menyelamatkan kehormatan Islam. Sudah jelas bahwa Allâh
bukan Tuhan.

Gara² mubahila ini malahan Islam jadi tampak
semakin jelek. Kau membuktikan pada dunia bahwa Allâh ternyata salah.
Dulu udah kuperingatkan hal itu padamu. Kukatakan padamu bahwa jika aku
mati dalam waktu 90 hari, itu bukan berarti aku mati gara² kutukanmu,
karena orang² memang sering mati tiba². Tapi jika kutukanmu gagal
mematikanku, maka itu membuktikan Tuhan yang padanya kau sembahyang
hanyalah Tuhan palsu. Aku dulu bertanya padamu, “Apakah kau akan
menerima kenyataan bahwa Muhammad itu pendusta jika dalam waktu 90 hari
aku tetap hidup?” Kau dengan penuh keyakinan menjawab, “Aku akan
menerima semua pernyataanmu jika kau masih tetap hidup dalam waktu 3
bulan.”

Lebih dari 10 bulan telah berlalu neeeh dan aku masih
idup lhooo. Apakah kau sekarang masih tetap berpegang pada perkataanmu?
Dulu aku menyembunyikan nama aslimu dan email-mu untuk menutupi
identitasmu yang sebenarnya karena kukira nantinya kau bakal sadar
melihat kebenaran dan lalu murtad. Tapi, jika aku tidak lagi mendengar
apapun darimu, aku duga mubahilanya berbalik mematikanmu dan mungkin
sekarang kau lagi bertemu dengan sang Pencipta dan sedang minta ampun
karena nekad mengikuti nabi palsu. Karena kemungkinan itu, maka aku
tayangkan saja e-mail ini, sekalian dengan nama dan email address-mu
agar semua orang tahu apa yang telah terjadi.

Jika kau ternyata
masih idup dan tidak menjawab karena malu, bingung, dan sungkan,
bayangin aja deh gimana perasaanmu jika kau mati dan bagaimana kau harus
menjawab sang Pencipta jika Dia bertanya kenapa sih kau mau aja
mengikuti orang jahat yang ngaku sebagai nabi dan kenapa kau menolak
segala keterangan yang Dia sudah sampaikan padamu. Rasa malumu pasti
akan jadi sejuta kali lipat lebih besoar. Ini juga berlaku bagi setiap
Muslim. Kebenaran telah dinyatakan sejelas-jelasnya. Islam sudah
dikalahkan, baik oleh pemikiran logis dan juga oleh aturan xintink
mubahilanya sendiri. Muslim tidak akan mendapatkan apapun selain rasa
malu dan hina karena mengikuti nabi palsu ini, baik di alam fana maupun
baka.

Hari ini kau telah melanggar janjimu sendiri. Muhammad
juga melanggar janji²nya dan memerintahkan pengikutnya melakukan hal
yang sama. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Islam itu agama palsu dan
semua keterangan dari Muhammad bohong belaka. Apakah kau mau menerima
kenyataan bahwa dia itu pendusta atau kau lebih memilih menunggu sampai
mati dan menanggung resiko masuk neraka?

Salam hangat,
Ali
Sina.
feifei_fairy
feifei_fairy
KAFIRUN
KAFIRUN

Female
Number of posts : 802
Reputation : -14
Points : 7230
Registration date : 2008-12-20

https://www.facebook.com/Feifeifairy

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum