MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 48 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 48 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

+39
kuku bima
penggembala_domba
iso9001
mencari petunjuk
abu hanan
ndink
Jangan Ngaco
Kafirun = Hewan
alfred revolino
Kiai
Bejat
hamba tuhan1
sorga pelacur&preman
jelasnggak
abu nawas
sabda alam
yang berserah diri
Piss
pahlawandunia
musicman
tanpa nama
Gak_Mau_DiSembah
DOMBA BERTARING SERIGALA
samyer
numenonearth
Tom Jerry
gembala kambing
answering-ff
mister limbad
agus
paulus
Mencarikebenaran
admin
jesus christ
BOTELHEM
hamba tuhan
forever_muslim
AlukarD
mang odoy
43 posters

Page 1 of 11 1, 2, 3 ... 9, 10, 11  Next

Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sat 08 Jan 2011, 1:08 am

Di tret ini..secara khusus saya akan MENGGUGAT kata SALIB..

Dari sisi Kristen...jelas....saya akan buktikan bahwa penggunaan kata SALIB untuk TIANG JEMURAN yang selalu nangkring di atas bangunan yang disebut GEREJA adalah BULLSHITT...!!

Dari sisi Islam.....erat kaitannya dengan An-Nisa 157...karena dengan KESALAH PEMAHAMAN kata SALIB ini.....muncul faham STUNTMEN....yang jelas jelas....MEREMEHKAN dan MENGHINA kedudukan Nabi Isa sendiri sebagai salah satu Nabi yang masuk dalam jajaran ULUL AZMI..

Mari kita mulai...

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sat 08 Jan 2011, 1:46 am

Saya akan bawa postingannya bro HT dari lapak sebelah..
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-di-tiang-salib

kalo menurut anda mang odoy salib adalah kata benda, iyakan???
kalo indonesianya kopi=kata benda dirubah jd kata kerja mengopi....

Itu kan dari KATA BENDA ke KATA KERJA..

Masalahnya....kata yang mengandung kata SALIB dalam Quran..semuanya berbentuk KATA KERJA....MENYALIB...!!

Menyapu ======> ada Sapu sebagai Kata Benda nya..

Mencium ======> apakah kata bendanya CIUM...??

Mengepret =======> apakah kata bendanya KEPRET...???

GImana...?????? puyeng kan...?? kata kata anda diatas itu...pernah dilontarkan oleh salah seorang kampret di FFI di tret dengan tema yang sama seperti ini....jadi jangan terlalu picik dalam hal ini.

Yang saya tanyakan ....mana SUMBER REFERENSI dari KITAB LITERATUR ARAB sebagai bahasa Ibu dari Al-Quran yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah KATA BENDA dan itu merujuk ke KAYU PALANG...mau itu "+" "T" atow "X" seperti banyak diyakini saat ini....silahkan pak...saya tunggu...



Kalo menurut saya salib itu terambil dari kata kerja shalaba artinya menyilangkan, atau membentangkan kedua tangan dan kaki.

Lho...jangan MENURUT SAYA dong....kalo menurut...Menurut KBBI atow Kampret LAI juga begitu...SALIB adalah TIANG JEMURAN..

Sekali lagi...mana REFERENSI nya...???


Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, kata kerja “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.

Justru kata MENYALIB dalam Al-Quran...SHALIBANNAKUM dan SHOLABUHU.....diambil dari akar kata SHAD-LAM-BA...

Mari kita simak ESSAY berikut yang saya ambil dari link dibawah ini..dan saya coba terjemahin walowpun pas pasan...

==========================================================================


http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html


[size=150]2. What Does The Arabic Root Ṣ-L-B Mean?[/size]
(Apakah arti kata S-L-B dalam bahasa Arab ?)

Any discussion regarding crucifixion in ancient Egypt mentioned in the Qur'an must begin with an analysis of the Arabic word used to describe it. The word used to describe crucifixion in the story of Joseph in 21:41 is yuṣlabu and in the story of Moses, ṣallibannakum is used in 7:124, 26:49 and 20:71. They both derive from the root word Ṣ-L-B. Below is a selection of the relevant passages from Lisān Al-ʿArab of Ibn Manzur concerning the root ṣād-lām-bā' that is frequently misunderstood to mean "crucify". We will see that such an understanding is a quick shortcut and that this root is more complex than the average Arabic speaker knows.

Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari kata Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 21 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, SALLIBANNAKUM digunakan dalam QS : 7 : 142, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata S-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lsian Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SLB lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.
[size=200]
صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا [/size]

ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:

Do you see me today an old grown up man When I stand up, I suffer from my back [Arabic: aṣlub].

Apakah kau lihat aku hari ini sebagai seorang laki laki tua dewasa. Ketika aku berdiri, Pinggangku sakit [Bahasa Arab : ASLUB]

[size=200]والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛ [/size]

And ṣalb refers to the back, and any part of the back having vertebraes is called ṣalb; ṣalab with a vowel is another variant.

Dan SALB merujuk ke bagian belakang, dan bagian manapun dari belakang mempunyai tulang punggung dinamakan SALB, SALAB dengan huruf hidup adalah hal lain.

[size=200]والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب أَي شديد. ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ : ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة. ويقال: تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ. وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛ [/size]

And ṣalābah is the opposite of softness [Arabic: līn]. We say of something that it has ṣaluba [i.e., hardened/stiffened], ṣalābatan [i.e., hardness/stiffness] and that it is ṣalīb and ṣulb and ṣullab meaning that it is hard. And we say of a man that he is ṣullab [i.e., hard] on the same pattern as qullab and ḥuwwal and we say of him that he is ṣulb [i.e., hard] and ṣalīb [i.e., hard] and that he shows ṣalābah [i.e., hardness] and that he has ṣaluba [i.e., hardened] and we qualify a land of ṣulbah [i.e., hard/rocky]. And it is said: someone ta ṣallaba meaning that he grew severe/inflexible. They also qualify a sheperd of ṣulb ul-ʿasā [i.e., having a hard staff] and ṣalīb ul-ʿasā when they think he is violent with the camels [in other words, the sheperd is so qualified when he hits his camels hard].

Dan SALABAH adalah kebalikan dari Kelembutan (Arab : Lin). Kita mengatakan sesuatu yang mempunyai SALUBA [contoh : dikeraskan], SALABATAN [tingkat kekerasan] dan itulah SALIB dan SULB dan SULLAB berarti bahwa itu adalah KERAS. Dan kita mengatakan bahwa dia itu SULLAB [contoh: Keras] pada pola yang sama seperti QULLAB dan HUWWAL dan kita mengatakan kepadanya bahwa dia itu SULB [keras] dan SALIB dan bahwa dia menunjukkan SALABAH [kekerasan] dan bahwa dia mempunyai SALUBA [diperkeras] dan kita mengkualifikasikan sebidang tanah yang SULBAH [keras, berbatu]. Dan diikatakan : seseorang TA SALABA berarti bahwa ia tumbuh secara Severe/Inflexible-Kuat.


[size=200]والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ

واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ [/size]

And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts. Al-Kumayt al-Asadī said:

Dan kita mengatakan bahwa seseorang SALABA tulang tulang YASULBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh. Al Kumayt Al Asadi berkata :

The beginning of the cold came and the old man cooked/melted [meat].

Awal dari dingin datang dan "si orang tua itu" dimasak/dilelehkan [daging]

[size=200]وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك. والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُز والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت. والصَّلْبُ: مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو: الوَدَك. وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه. والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل. وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثي وفي التنزيل العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه. وفيه: ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل. والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ. والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل. [/size]

And in the ḥadīth: "When he came to Makkah, the makers of ṣalub came to him. It was said that they are the ones who collect bones after meat was removed and cook them in water. When the fat appears they collect it and ate it. We say that someone iṣtalaba the bones when he does so with the bones. As for ṣalub, it is the plural of ṣalīb which means wadak." Ṣalīb and ṣalab also refer to the pus that leaks from the dead. Ṣalb is the infinitive form of ṣalab [past form], yaṣlubu [present form], it is derived from ṣalīb which is the wadak. Dan dalam sebuah Hadist :

Ketika dia datang ke Mekkah, para pembuat SALUB datang kepadanya. Diakatakan bahwa mereka adalah orang ayng mengumpulkan tulang tulang setelah dagingnya dikelupas dan memasak tulang tulang itu dalam air. Ketika si lemaknya muncul ke permukaan, mereka mengumpulkannya dan memakannnya. Kita mengatakan bahwa seseorang ISTILABA tulang tulang ketika dia memeras sari dari tulang tersebut. Untuk kata SALUB, itu adalah bentuk jamak dari SALIB yang berarti WADAK. SALIB dan SALAB juga merujuk kepada NANAH yang meleleh dari MAYAT. SALB adalah bentuk Infinitive dari SALAB [bentuk lampau], YASLUBU [bentuk sekarang] diambil dari kata SALIB yang mana berarti WADAK.


And in the ḥadīth of ʿAlī, he was asked about the use of the ṣalīb of the dead for crafting [dilā'] and boats and he forbade it. And so was called the "crucified" because of the [wadak] that leaks from him. [size=150]And ṣalb is that famous death [i.e., crucifixion] which is derived from the same origin because the wadak of the dead and his ichor leaks.[/size] The verb is salaba [past form], yaslubu [present form], salban [infinitive form], sallaba is the exagerated form implying multiplicity. And in the Holy Revelation [i.e., the Qur'an]: wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"]. There is also: wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl meaning "on the trunks of palm trees". Ṣalīb also refers to Maslub, "the crucified". Ṣalīb is what the Christians take [as a symbol] of that form.

From the above discussion, the following inferences can be deduced.
(Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan )

1. The root word Ṣ-L-B derives from bone, more specifically the backbone.
Akar kata S-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang

2. Ṣ-L-B is also used to denote hardness in a true as well as a metaphoric sense.
S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.

3. Cooking the bones and extracting the greasy or fatty matter from it (wadak) - this action is called iṣtalaba, a word which comes from the root Ṣ-L-B.

Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata S-L-B.

4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-ʿArab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.

Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata S-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dari si orang mati . Ibn Manzur dalam Lisan Al Arab nya memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 [SOLABUHU] dan QS : 20:71 [SALLIBANNAKUM].

5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word Ṣ-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows."[1] Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of Ṣ-L-B in the Qur'an.[2] We can now conclude that the root word Ṣ-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, Ṣ-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.

Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata S-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan Cerita Penyaliban, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal...karena hal yang berminyak, dan ichor bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan yang disalib (crucified) atowpun di impale.

6. In order to distract the readers from the discussion of the root word Ṣ-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root Ṣ-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of Ṣ-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root Ṣ-L-B. Calling the root Ṣ-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root Ṣ-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.

Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata S-L-B, Para misionaris meng quote pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata S-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari S-L-B yang mana mereka mengartikanny dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata S-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".



In summary, the mention of crucifixion in the Qur'an comes from the root Ṣ-L-B and it has no connotations of a cross or its shape. Rather it indicates any method of execution which makes the body stiffened or hardened (as any movement would cause excruciating pain) and results in leaking of bodily fluids. Therefore, crucifixion by impalement and other forms of crucifixion are included here without making any distinction between them.

Kesimpulannya, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata S-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atow bentuknya. S-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi KAKU atow MENGERAS (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentu lain dari penyaliban,semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya.

==========================================================================

Pembahasan akan semakin dalam...silahkan disimak dulu...dan kalo anda punya referensi..silahkan tuangkan disini..

Wasalam,


Last edited by mang odoy on Thu 17 Mar 2011, 7:18 pm; edited 1 time in total

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sat 08 Jan 2011, 1:48 am

Saya akan bawa postingannya bro HT dari lapak sebelah..
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-di-tiang-salib

kalo menurut anda mang odoy salib adalah kata benda, iyakan???
kalo indonesianya kopi=kata benda dirubah jd kata kerja mengopi....

Itu kan dari KATA BENDA ke KATA KERJA..

Masalahnya....kata yang mengandung kata SALIB dalam Quran..semuanya berbentuk KATA KERJA....MENYALIB...!!

Menyapu ======> ada Sapu sebagai Kata Benda nya..

Mencium ======> apakah kata bendanya CIUM...??

Mengepret =======> apakah kata bendanya KEPRET...???

GImana...?????? puyeng kan...?? kata kata anda diatas itu...pernah dilontarkan oleh salah seorang kampret di FFI di tret dengan tema yang sama seperti ini....jadi jangan terlalu picik dalam hal ini.

Yang saya tanyakan ....mana SUMBER REFERENSI dari KITAB LITERATUR ARAB sebagai bahasa Ibu dari Al-Quran yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah KATA BENDA dan itu merujuk ke KAYU PALANG...mau itu "+" "T" atow "X" seperti banyak diyakini saat ini....silahkan pak...saya tunggu...



Kalo menurut saya salib itu terambil dari kata kerja shalaba artinya menyilangkan, atau membentangkan kedua tangan dan kaki.

Lho...jangan MENURUT SAYA dong....kalo menurut...Menurut KBBI atow Kampret LAI juga begitu...SALIB adalah TIANG JEMURAN..

Sekali lagi...mana REFERENSI nya...???


Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, kata kerja “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.

Justru kata MENYALIB dalam Al-Quran...SHALIBANNAKUM dan SHOLABUHU.....diambil dari akar kata SHAD-LAM-BA...

Mari kita simak ESSAY berikut yang saya ambil dari link dibawah ini..dan saya coba terjemahin walowpun pas pasan...

==========================================================================


http://www.islamic-awareness.org/Quran/ ... ucify.html


[size=150]2. What Does The Arabic Root Ṣ-L-B Mean?[/size]
(Apakah arti kata S-L-B dalam bahasa Arab ?)

Any discussion regarding crucifixion in ancient Egypt mentioned in the Qur'an must begin with an analysis of the Arabic word used to describe it. The word used to describe crucifixion in the story of Joseph in 21:41 is yuṣlabu and in the story of Moses, ṣallibannakum is used in 7:124, 26:49 and 20:71. They both derive from the root word Ṣ-L-B. Below is a selection of the relevant passages from Lisān Al-ʿArab of Ibn Manzur concerning the root ṣād-lām-bā' that is frequently misunderstood to mean "crucify". We will see that such an understanding is a quick shortcut and that this root is more complex than the average Arabic speaker knows.

Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari kata Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 21 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, SALLIBANNAKUM digunakan dalam QS : 7 : 142, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata S-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lsian Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SLB lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.
[size=200]
صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا [/size]

ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:

Do you see me today an old grown up man When I stand up, I suffer from my back [Arabic: aṣlub].

Apakah kau lihat aku hari ini sebagai seorang laki laki tua dewasa. Ketika aku berdiri, Pinggangku sakit [Bahasa Arab : ASLUB]

[size=200]والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛ [/size]

And ṣalb refers to the back, and any part of the back having vertebraes is called ṣalb; ṣalab with a vowel is another variant.

Dan SALB merujuk ke bagian belakang, dan bagian manapun dari belakang mempunyai tulang punggung dinamakan SALB, SALAB dengan huruf hidup adalah hal lain.

[size=200]والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب أَي شديد. ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ : ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة. ويقال: تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ. وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛ [/size]

And ṣalābah is the opposite of softness [Arabic: līn]. We say of something that it has ṣaluba [i.e., hardened/stiffened], ṣalābatan [i.e., hardness/stiffness] and that it is ṣalīb and ṣulb and ṣullab meaning that it is hard. And we say of a man that he is ṣullab [i.e., hard] on the same pattern as qullab and ḥuwwal and we say of him that he is ṣulb [i.e., hard] and ṣalīb [i.e., hard] and that he shows ṣalābah [i.e., hardness] and that he has ṣaluba [i.e., hardened] and we qualify a land of ṣulbah [i.e., hard/rocky]. And it is said: someone ta ṣallaba meaning that he grew severe/inflexible. They also qualify a sheperd of ṣulb ul-ʿasā [i.e., having a hard staff] and ṣalīb ul-ʿasā when they think he is violent with the camels [in other words, the sheperd is so qualified when he hits his camels hard].

Dan SALABAH adalah kebalikan dari Kelembutan (Arab : Lin). Kita mengatakan sesuatu yang mempunyai SALUBA [contoh : dikeraskan], SALABATAN [tingkat kekerasan] dan itulah SALIB dan SULB dan SULLAB berarti bahwa itu adalah KERAS. Dan kita mengatakan bahwa dia itu SULLAB [contoh: Keras] pada pola yang sama seperti QULLAB dan HUWWAL dan kita mengatakan kepadanya bahwa dia itu SULB [keras] dan SALIB dan bahwa dia menunjukkan SALABAH [kekerasan] dan bahwa dia mempunyai SALUBA [diperkeras] dan kita mengkualifikasikan sebidang tanah yang SULBAH [keras, berbatu]. Dan diikatakan : seseorang TA SALABA berarti bahwa ia tumbuh secara Severe/Inflexible-Kuat.


[size=200]والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ

واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ [/size]

And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts. Al-Kumayt al-Asadī said:

Dan kita mengatakan bahwa seseorang SALABA tulang tulang YASULBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh. Al Kumayt Al Asadi berkata :

The beginning of the cold came and the old man cooked/melted [meat].

Awal dari dingin datang dan "si orang tua itu" dimasak/dilelehkan [daging]

[size=200]وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك. والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُز والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت. والصَّلْبُ: مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو: الوَدَك. وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه. والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل. وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثي وفي التنزيل العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه. وفيه: ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل. والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ. والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل. [/size]

And in the ḥadīth: "When he came to Makkah, the makers of ṣalub came to him. It was said that they are the ones who collect bones after meat was removed and cook them in water. When the fat appears they collect it and ate it. We say that someone iṣtalaba the bones when he does so with the bones. As for ṣalub, it is the plural of ṣalīb which means wadak." Ṣalīb and ṣalab also refer to the pus that leaks from the dead. Ṣalb is the infinitive form of ṣalab [past form], yaṣlubu [present form], it is derived from ṣalīb which is the wadak. Dan dalam sebuah Hadist :

Ketika dia datang ke Mekkah, para pembuat SALUB datang kepadanya. Diakatakan bahwa mereka adalah orang ayng mengumpulkan tulang tulang setelah dagingnya dikelupas dan memasak tulang tulang itu dalam air. Ketika si lemaknya muncul ke permukaan, mereka mengumpulkannya dan memakannnya. Kita mengatakan bahwa seseorang ISTILABA tulang tulang ketika dia memeras sari dari tulang tersebut. Untuk kata SALUB, itu adalah bentuk jamak dari SALIB yang berarti WADAK. SALIB dan SALAB juga merujuk kepada NANAH yang meleleh dari MAYAT. SALB adalah bentuk Infinitive dari SALAB [bentuk lampau], YASLUBU [bentuk sekarang] diambil dari kata SALIB yang mana berarti WADAK.


And in the ḥadīth of ʿAlī, he was asked about the use of the ṣalīb of the dead for crafting [dilā'] and boats and he forbade it. And so was called the "crucified" because of the [wadak] that leaks from him. [size=150]And ṣalb is that famous death [i.e., crucifixion] which is derived from the same origin because the wadak of the dead and his ichor leaks.[/size] The verb is salaba [past form], yaslubu [present form], salban [infinitive form], sallaba is the exagerated form implying multiplicity. And in the Holy Revelation [i.e., the Qur'an]: wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"]. There is also: wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl meaning "on the trunks of palm trees". Ṣalīb also refers to Maslub, "the crucified". Ṣalīb is what the Christians take [as a symbol] of that form.

From the above discussion, the following inferences can be deduced.
(Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan )

1. The root word Ṣ-L-B derives from bone, more specifically the backbone.
Akar kata S-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang

2. Ṣ-L-B is also used to denote hardness in a true as well as a metaphoric sense.
S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.

3. Cooking the bones and extracting the greasy or fatty matter from it (wadak) - this action is called iṣtalaba, a word which comes from the root Ṣ-L-B.

Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata S-L-B.

4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-ʿArab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.

Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata S-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dari si orang mati . Ibn Manzur dalam Lisan Al Arab nya memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 [SOLABUHU] dan QS : 20:71 [SALLIBANNAKUM].

5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word Ṣ-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows."[1] Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of Ṣ-L-B in the Qur'an.[2] We can now conclude that the root word Ṣ-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, Ṣ-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.

Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata S-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan Cerita Penyaliban, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal...karena hal yang berminyak, dan ichor bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan yang disalib (crucified) atowpun di impale.

6. In order to distract the readers from the discussion of the root word Ṣ-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root Ṣ-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of Ṣ-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root Ṣ-L-B. Calling the root Ṣ-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root Ṣ-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.

Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata S-L-B, Para misionaris meng quote pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata S-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari S-L-B yang mana mereka mengartikanny dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata S-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".



In summary, the mention of crucifixion in the Qur'an comes from the root Ṣ-L-B and it has no connotations of a cross or its shape. Rather it indicates any method of execution which makes the body stiffened or hardened (as any movement would cause excruciating pain) and results in leaking of bodily fluids. Therefore, crucifixion by impalement and other forms of crucifixion are included here without making any distinction between them.

Kesimpulannya, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata S-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atow bentuknya. S-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi KAKU atow MENGERAS (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentu lain dari penyaliban,semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya.

==========================================================================

Pembahasan akan semakin dalam...silahkan disimak dulu...dan kalo anda punya referensi..silahkan tuangkan disini..

Wasalam,

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by AlukarD Sat 08 Jan 2011, 2:26 am

hhmmm....

menarik...

silahkan lanjut bro.....

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181
AlukarD
AlukarD
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 524
Reputation : -1
Points : 5424
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by forever_muslim Sat 08 Jan 2011, 2:40 am

@mang odoy

selamat bergabung mang... benerkan saya bilang disini banyak fans mang odoy he he he.. belum apa2 udah disapa ama bro theleb boy ama musicman.. ya udah lanjut mang.. maaf gak ada welcome drinknya he he he....
forever_muslim
forever_muslim
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 457
Location : batam
Reputation : -3
Points : 5423
Registration date : 2010-09-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sat 08 Jan 2011, 4:17 am

mang odoy wrote:Saya akan bawa postingannya bro HT dari lapak sebelah..
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-di-tiang-salib

kalo menurut anda mang odoy salib adalah kata benda, iyakan???
kalo indonesianya kopi=kata benda dirubah jd kata kerja mengopi....

Itu kan dari KATA BENDA ke KATA KERJA..

Masalahnya....kata yang mengandung kata SALIB dalam Quran..semuanya berbentuk KATA KERJA....MENYALIB...!!

Menyapu ======> ada Sapu sebagai Kata Benda nya..

Mencium ======> apakah kata bendanya CIUM...??

Mengepret =======> apakah kata bendanya KEPRET...???

GImana...?????? puyeng kan...?? kata kata anda diatas itu...pernah dilontarkan oleh salah seorang kampret di FFI di tret dengan tema yang sama seperti ini....jadi jangan terlalu picik dalam hal ini.

Yang saya tanyakan ....mana SUMBER REFERENSI dari KITAB LITERATUR ARAB sebagai bahasa Ibu dari Al-Quran yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah KATA BENDA dan itu merujuk ke KAYU PALANG...mau itu "+" "T" atow "X" seperti banyak diyakini saat ini....silahkan pak...saya tunggu...



Kalo menurut saya salib itu terambil dari kata kerja shalaba artinya menyilangkan, atau membentangkan kedua tangan dan kaki.

Lho...jangan MENURUT SAYA dong....kalo menurut...Menurut KBBI atow Kampret LAI juga begitu...SALIB adalah TIANG JEMURAN..

Sekali lagi...mana REFERENSI nya...???


Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, kata kerja “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.

Justru kata MENYALIB dalam Al-Quran...SHALIBANNAKUM dan SHOLABUHU.....diambil dari akar kata SHAD-LAM-BA...

Mari kita simak ESSAY berikut yang saya ambil dari link dibawah ini..dan saya coba terjemahin walowpun pas pasan...

==========================================================================


http://www.islamic-awareness.org/Quran/ ... ucify.html


[size=150]2. What Does The Arabic Root Ṣ-L-B Mean?[/size]
(Apakah arti kata S-L-B dalam bahasa Arab ?)

Any discussion regarding crucifixion in ancient Egypt mentioned in the Qur'an must begin with an analysis of the Arabic word used to describe it. The word used to describe crucifixion in the story of Joseph in 21:41 is yuṣlabu and in the story of Moses, ṣallibannakum is used in 7:124, 26:49 and 20:71. They both derive from the root word Ṣ-L-B. Below is a selection of the relevant passages from Lisān Al-ʿArab of Ibn Manzur concerning the root ṣād-lām-bā' that is frequently misunderstood to mean "crucify". We will see that such an understanding is a quick shortcut and that this root is more complex than the average Arabic speaker knows.

Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari kata Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 21 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, SALLIBANNAKUM digunakan dalam QS : 7 : 142, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata S-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lsian Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SLB lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.
[size=200]
صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا [/size]

ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:

Do you see me today an old grown up man When I stand up, I suffer from my back [Arabic: aṣlub].

Apakah kau lihat aku hari ini sebagai seorang laki laki tua dewasa. Ketika aku berdiri, Pinggangku sakit [Bahasa Arab : ASLUB]

[size=200]والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛ [/size]

And ṣalb refers to the back, and any part of the back having vertebraes is called ṣalb; ṣalab with a vowel is another variant.

Dan SALB merujuk ke bagian belakang, dan bagian manapun dari belakang mempunyai tulang punggung dinamakan SALB, SALAB dengan huruf hidup adalah hal lain.

[size=200]والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب أَي شديد. ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ : ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة. ويقال: تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ. وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛ [/size]

And ṣalābah is the opposite of softness [Arabic: līn]. We say of something that it has ṣaluba [i.e., hardened/stiffened], ṣalābatan [i.e., hardness/stiffness] and that it is ṣalīb and ṣulb and ṣullab meaning that it is hard. And we say of a man that he is ṣullab [i.e., hard] on the same pattern as qullab and ḥuwwal and we say of him that he is ṣulb [i.e., hard] and ṣalīb [i.e., hard] and that he shows ṣalābah [i.e., hardness] and that he has ṣaluba [i.e., hardened] and we qualify a land of ṣulbah [i.e., hard/rocky]. And it is said: someone ta ṣallaba meaning that he grew severe/inflexible. They also qualify a sheperd of ṣulb ul-ʿasā [i.e., having a hard staff] and ṣalīb ul-ʿasā when they think he is violent with the camels [in other words, the sheperd is so qualified when he hits his camels hard].

Dan SALABAH adalah kebalikan dari Kelembutan (Arab : Lin). Kita mengatakan sesuatu yang mempunyai SALUBA [contoh : dikeraskan], SALABATAN [tingkat kekerasan] dan itulah SALIB dan SULB dan SULLAB berarti bahwa itu adalah KERAS. Dan kita mengatakan bahwa dia itu SULLAB [contoh: Keras] pada pola yang sama seperti QULLAB dan HUWWAL dan kita mengatakan kepadanya bahwa dia itu SULB [keras] dan SALIB dan bahwa dia menunjukkan SALABAH [kekerasan] dan bahwa dia mempunyai SALUBA [diperkeras] dan kita mengkualifikasikan sebidang tanah yang SULBAH [keras, berbatu]. Dan diikatakan : seseorang TA SALABA berarti bahwa ia tumbuh secara Severe/Inflexible-Kuat.


[size=200]والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ

واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ [/size]

And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts. Al-Kumayt al-Asadī said:

Dan kita mengatakan bahwa seseorang SALABA tulang tulang YASULBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh. Al Kumayt Al Asadi berkata :

The beginning of the cold came and the old man cooked/melted [meat].

Awal dari dingin datang dan "si orang tua itu" dimasak/dilelehkan [daging]

[size=200]وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك. والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُز والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت. والصَّلْبُ: مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو: الوَدَك. وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه. والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل. وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثي وفي التنزيل العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه. وفيه: ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل. والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ. والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل. [/size]

And in the ḥadīth: "When he came to Makkah, the makers of ṣalub came to him. It was said that they are the ones who collect bones after meat was removed and cook them in water. When the fat appears they collect it and ate it. We say that someone iṣtalaba the bones when he does so with the bones. As for ṣalub, it is the plural of ṣalīb which means wadak." Ṣalīb and ṣalab also refer to the pus that leaks from the dead. Ṣalb is the infinitive form of ṣalab [past form], yaṣlubu [present form], it is derived from ṣalīb which is the wadak. Dan dalam sebuah Hadist :

Ketika dia datang ke Mekkah, para pembuat SALUB datang kepadanya. Diakatakan bahwa mereka adalah orang ayng mengumpulkan tulang tulang setelah dagingnya dikelupas dan memasak tulang tulang itu dalam air. Ketika si lemaknya muncul ke permukaan, mereka mengumpulkannya dan memakannnya. Kita mengatakan bahwa seseorang ISTILABA tulang tulang ketika dia memeras sari dari tulang tersebut. Untuk kata SALUB, itu adalah bentuk jamak dari SALIB yang berarti WADAK. SALIB dan SALAB juga merujuk kepada NANAH yang meleleh dari MAYAT. SALB adalah bentuk Infinitive dari SALAB [bentuk lampau], YASLUBU [bentuk sekarang] diambil dari kata SALIB yang mana berarti WADAK.


And in the ḥadīth of ʿAlī, he was asked about the use of the ṣalīb of the dead for crafting [dilā'] and boats and he forbade it. And so was called the "crucified" because of the [wadak] that leaks from him. [size=150]And ṣalb is that famous death [i.e., crucifixion] which is derived from the same origin because the wadak of the dead and his ichor leaks.[/size] The verb is salaba [past form], yaslubu [present form], salban [infinitive form], sallaba is the exagerated form implying multiplicity. And in the Holy Revelation [i.e., the Qur'an]: wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"]. There is also: wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl meaning "on the trunks of palm trees". Ṣalīb also refers to Maslub, "the crucified". Ṣalīb is what the Christians take [as a symbol] of that form.

From the above discussion, the following inferences can be deduced.
(Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan )

1. The root word Ṣ-L-B derives from bone, more specifically the backbone.
Akar kata S-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang

2. Ṣ-L-B is also used to denote hardness in a true as well as a metaphoric sense.
S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.

3. Cooking the bones and extracting the greasy or fatty matter from it (wadak) - this action is called iṣtalaba, a word which comes from the root Ṣ-L-B.

Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata S-L-B.

4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-ʿArab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.

Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata S-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dari si orang mati . Ibn Manzur dalam Lisan Al Arab nya memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 [SOLABUHU] dan QS : 20:71 [SALLIBANNAKUM].

5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word Ṣ-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows."[1] Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of Ṣ-L-B in the Qur'an.[2] We can now conclude that the root word Ṣ-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, Ṣ-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.

Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata S-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan Cerita Penyaliban, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal...karena hal yang berminyak, dan ichor bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan yang disalib (crucified) atowpun di impale.

6. In order to distract the readers from the discussion of the root word Ṣ-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root Ṣ-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of Ṣ-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root Ṣ-L-B. Calling the root Ṣ-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root Ṣ-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.

Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata S-L-B, Para misionaris meng quote pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata S-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari S-L-B yang mana mereka mengartikanny dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata S-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".



In summary, the mention of crucifixion in the Qur'an comes from the root Ṣ-L-B and it has no connotations of a cross or its shape. Rather it indicates any method of execution which makes the body stiffened or hardened (as any movement would cause excruciating pain) and results in leaking of bodily fluids. Therefore, crucifixion by impalement and other forms of crucifixion are included here without making any distinction between them.

Kesimpulannya, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata S-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atow bentuknya. S-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi KAKU atow MENGERAS (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentu lain dari penyaliban,semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya.

==========================================================================

Pembahasan akan semakin dalam...silahkan disimak dulu...dan kalo anda punya referensi..silahkan tuangkan disini..

Wasalam,

thank's mang udah dibuat thread khusus..... apa di FFI kayaknya dah mentok ya???
gpp dibahas di forum ini lg......

sebelum kita lanjut....
coba pertegas dl huruf dasar dalam arab untuk salib mang..... jgn terbalik-balik
1. Shad-Lam-Ba = SH-L-B
2. Sin-Lam-Ba = S-L-B

trus dalam bahasa india yaitu bahasanya si mirza ghulam ahmad kata salib apa??????

ini referensi buat mang odoy dl sedikit.....
www.gnosis.org/naghamm/apopet.html

inget mang.... ini bukan forum FFI, diforum ini sesama muslim kalo diskusi ada etika.... tq...


Last edited by hamba tuhan on Sat 08 Jan 2011, 5:13 am; edited 1 time in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sat 08 Jan 2011, 5:07 am

mang odoy wrote:Saya akan bawa postingannya bro HT dari lapak sebelah..
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-di-tiang-salib

kalo menurut anda mang odoy salib adalah kata benda, iyakan???
kalo indonesianya kopi=kata benda dirubah jd kata kerja mengopi....

Itu kan dari KATA BENDA ke KATA KERJA..

Masalahnya....kata yang mengandung kata SALIB dalam Quran..semuanya berbentuk KATA KERJA....MENYALIB...!!

Menyapu ======> ada Sapu sebagai Kata Benda nya..

Mencium ======> apakah kata bendanya CIUM...??

Mengepret =======> apakah kata bendanya KEPRET...???

GImana...?????? puyeng kan...?? kata kata anda diatas itu...pernah dilontarkan oleh salah seorang kampret di FFI di tret dengan tema yang sama seperti ini....jadi jangan terlalu picik dalam hal ini.

Yang saya tanyakan ....mana SUMBER REFERENSI dari KITAB LITERATUR ARAB sebagai bahasa Ibu dari Al-Quran yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah KATA BENDA dan itu merujuk ke KAYU PALANG...mau itu "+" "T" atow "X" seperti banyak diyakini saat ini....silahkan pak...saya tunggu...



Kalo menurut saya salib itu terambil dari kata kerja shalaba artinya menyilangkan, atau membentangkan kedua tangan dan kaki.

Lho...jangan MENURUT SAYA dong....kalo menurut...Menurut KBBI atow Kampret LAI juga begitu...SALIB adalah TIANG JEMURAN..

Sekali lagi...mana REFERENSI nya...???


Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, kata kerja “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.

Justru kata MENYALIB dalam Al-Quran...SHALIBANNAKUM dan SHOLABUHU.....diambil dari akar kata SHAD-LAM-BA...

Mari kita simak ESSAY berikut yang saya ambil dari link dibawah ini..dan saya coba terjemahin walowpun pas pasan...

==========================================================================


http://www.islamic-awareness.org/Quran/ ... ucify.html


[size=150]2. What Does The Arabic Root Ṣ-L-B Mean?[/size]
(Apakah arti kata S-L-B dalam bahasa Arab ?)

Any discussion regarding crucifixion in ancient Egypt mentioned in the Qur'an must begin with an analysis of the Arabic word used to describe it. The word used to describe crucifixion in the story of Joseph in 21:41 is yuṣlabu and in the story of Moses, ṣallibannakum is used in 7:124, 26:49 and 20:71. They both derive from the root word Ṣ-L-B. Below is a selection of the relevant passages from Lisān Al-ʿArab of Ibn Manzur concerning the root ṣād-lām-bā' that is frequently misunderstood to mean "crucify". We will see that such an understanding is a quick shortcut and that this root is more complex than the average Arabic speaker knows.

Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari kata Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 21 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, SALLIBANNAKUM digunakan dalam QS : 7 : 142, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata S-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lsian Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SLB lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.
[size=200]
صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا [/size]

ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:

Do you see me today an old grown up man When I stand up, I suffer from my back [Arabic: aṣlub].

Apakah kau lihat aku hari ini sebagai seorang laki laki tua dewasa. Ketika aku berdiri, Pinggangku sakit [Bahasa Arab : ASLUB]

[size=200]والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛ [/size]

And ṣalb refers to the back, and any part of the back having vertebraes is called ṣalb; ṣalab with a vowel is another variant.

Dan SALB merujuk ke bagian belakang, dan bagian manapun dari belakang mempunyai tulang punggung dinamakan SALB, SALAB dengan huruf hidup adalah hal lain.

[size=200]والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب أَي شديد. ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ : ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة. ويقال: تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ. وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛ [/size]

And ṣalābah is the opposite of softness [Arabic: līn]. We say of something that it has ṣaluba [i.e., hardened/stiffened], ṣalābatan [i.e., hardness/stiffness] and that it is ṣalīb and ṣulb and ṣullab meaning that it is hard. And we say of a man that he is ṣullab [i.e., hard] on the same pattern as qullab and ḥuwwal and we say of him that he is ṣulb [i.e., hard] and ṣalīb [i.e., hard] and that he shows ṣalābah [i.e., hardness] and that he has ṣaluba [i.e., hardened] and we qualify a land of ṣulbah [i.e., hard/rocky]. And it is said: someone ta ṣallaba meaning that he grew severe/inflexible. They also qualify a sheperd of ṣulb ul-ʿasā [i.e., having a hard staff] and ṣalīb ul-ʿasā when they think he is violent with the camels [in other words, the sheperd is so qualified when he hits his camels hard].

Dan SALABAH adalah kebalikan dari Kelembutan (Arab : Lin). Kita mengatakan sesuatu yang mempunyai SALUBA [contoh : dikeraskan], SALABATAN [tingkat kekerasan] dan itulah SALIB dan SULB dan SULLAB berarti bahwa itu adalah KERAS. Dan kita mengatakan bahwa dia itu SULLAB [contoh: Keras] pada pola yang sama seperti QULLAB dan HUWWAL dan kita mengatakan kepadanya bahwa dia itu SULB [keras] dan SALIB dan bahwa dia menunjukkan SALABAH [kekerasan] dan bahwa dia mempunyai SALUBA [diperkeras] dan kita mengkualifikasikan sebidang tanah yang SULBAH [keras, berbatu]. Dan diikatakan : seseorang TA SALABA berarti bahwa ia tumbuh secara Severe/Inflexible-Kuat.


[size=200]والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ

واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ [/size]

And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts. Al-Kumayt al-Asadī said:

Dan kita mengatakan bahwa seseorang SALABA tulang tulang YASULBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh. Al Kumayt Al Asadi berkata :

The beginning of the cold came and the old man cooked/melted [meat].

Awal dari dingin datang dan "si orang tua itu" dimasak/dilelehkan [daging]

[size=200]وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك. والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُز والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت. والصَّلْبُ: مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو: الوَدَك. وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه. والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل. وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثي وفي التنزيل العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه. وفيه: ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل. والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ. والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل. [/size]

And in the ḥadīth: "When he came to Makkah, the makers of ṣalub came to him. It was said that they are the ones who collect bones after meat was removed and cook them in water. When the fat appears they collect it and ate it. We say that someone iṣtalaba the bones when he does so with the bones. As for ṣalub, it is the plural of ṣalīb which means wadak." Ṣalīb and ṣalab also refer to the pus that leaks from the dead. Ṣalb is the infinitive form of ṣalab [past form], yaṣlubu [present form], it is derived from ṣalīb which is the wadak. Dan dalam sebuah Hadist :

Ketika dia datang ke Mekkah, para pembuat SALUB datang kepadanya. Diakatakan bahwa mereka adalah orang ayng mengumpulkan tulang tulang setelah dagingnya dikelupas dan memasak tulang tulang itu dalam air. Ketika si lemaknya muncul ke permukaan, mereka mengumpulkannya dan memakannnya. Kita mengatakan bahwa seseorang ISTILABA tulang tulang ketika dia memeras sari dari tulang tersebut. Untuk kata SALUB, itu adalah bentuk jamak dari SALIB yang berarti WADAK. SALIB dan SALAB juga merujuk kepada NANAH yang meleleh dari MAYAT. SALB adalah bentuk Infinitive dari SALAB [bentuk lampau], YASLUBU [bentuk sekarang] diambil dari kata SALIB yang mana berarti WADAK.


And in the ḥadīth of ʿAlī, he was asked about the use of the ṣalīb of the dead for crafting [dilā'] and boats and he forbade it. And so was called the "crucified" because of the [wadak] that leaks from him. [size=150]And ṣalb is that famous death [i.e., crucifixion] which is derived from the same origin because the wadak of the dead and his ichor leaks.[/size] The verb is salaba [past form], yaslubu [present form], salban [infinitive form], sallaba is the exagerated form implying multiplicity. And in the Holy Revelation [i.e., the Qur'an]: wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"]. There is also: wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl meaning "on the trunks of palm trees". Ṣalīb also refers to Maslub, "the crucified". Ṣalīb is what the Christians take [as a symbol] of that form.

From the above discussion, the following inferences can be deduced.
(Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan )

1. The root word Ṣ-L-B derives from bone, more specifically the backbone.
Akar kata S-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang

2. Ṣ-L-B is also used to denote hardness in a true as well as a metaphoric sense.
S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.

3. Cooking the bones and extracting the greasy or fatty matter from it (wadak) - this action is called iṣtalaba, a word which comes from the root Ṣ-L-B.

Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata S-L-B.

4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-ʿArab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.

Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata S-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dari si orang mati . Ibn Manzur dalam Lisan Al Arab nya memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 [SOLABUHU] dan QS : 20:71 [SALLIBANNAKUM].

5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word Ṣ-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows."[1] Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of Ṣ-L-B in the Qur'an.[2] We can now conclude that the root word Ṣ-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, Ṣ-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.

Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata S-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan Cerita Penyaliban, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal...karena hal yang berminyak, dan ichor bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan yang disalib (crucified) atowpun di impale.

6. In order to distract the readers from the discussion of the root word Ṣ-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root Ṣ-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of Ṣ-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root Ṣ-L-B. Calling the root Ṣ-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root Ṣ-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.

Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata S-L-B, Para misionaris meng quote pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata S-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari S-L-B yang mana mereka mengartikanny dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata S-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".



In summary, the mention of crucifixion in the Qur'an comes from the root Ṣ-L-B and it has no connotations of a cross or its shape. Rather it indicates any method of execution which makes the body stiffened or hardened (as any movement would cause excruciating pain) and results in leaking of bodily fluids. Therefore, crucifixion by impalement and other forms of crucifixion are included here without making any distinction between them.

Kesimpulannya, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata S-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atow bentuknya. S-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi KAKU atow MENGERAS (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentu lain dari penyaliban,semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya.

==========================================================================

Pembahasan akan semakin dalam...silahkan disimak dulu...dan kalo anda punya referensi..silahkan tuangkan disini..

Wasalam,

mang odoy.... copas ayat alquran dari alquran mana??? kok banyak salahnya.... neh saya kasih yg benar, ingat mang... jgn asal copas....

Yusuf [12:41] yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaa al-aakharu fayushlabu fata/kulu alththhayru min ra/sihi qudhiya al-amru alladzii fiihi tastaftiyaani

Al A”RAF [7:124] lauqathi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin tsumma laushallibannakum ajma'iina

ASY-SYU’ARA’ [26:49] qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falasawfa ta'lamuuna lauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walaushallibannakum ajma'iina.

THAHA [20:71] qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walau shallibannakum fii judzuu'i alnnakhli walata'lamunna ayyunaa asyaddu 'adzaaban wa-abqaa

dalam ayat2 diatas semua dasar hurufnya SHAD-LAM-BA = SH-L-B mang.... bukan SIN-LAM-BA = S-L-B....

monggo i'rab dan terjemahkan ayat2 tsb dulu menurut mang odoy, baru ntar kita bahas masalah salib yg benar.....


hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sat 08 Jan 2011, 10:59 am

@HT

mang odoy.... copas ayat alquran dari alquran mana??? kok banyak salahnya.... neh saya kasih yg benar, ingat mang... jgn asal copas....

Yusuf [12:41] yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaa al-aakharu fayushlabu fata/kulu alththhayru min ra/sihi qudhiya al-amru alladzii fiihi tastaftiyaani

Al A”RAF [7:124] lauqathi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin tsumma laushallibannakum ajma'iina

ASY-SYU’ARA’ [26:49] qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falasawfa ta'lamuuna lauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walaushallibannakum ajma'iina.

THAHA [20:71] qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walau shallibannakum fii judzuu'i alnnakhli walata'lamunna ayyunaa asyaddu 'adzaaban wa-abqaa

Lha..emang yang mana copasan saya yang nurut anda salah...???
Coba tolong..kalo qoute yang penting-pentingnya aja, yang sekiranya mau anda respon....supaya terarah diskusinya...ok bro...??

dalam ayat2 diatas semua dasar hurufnya SHAD-LAM-BA = SH-L-B mang.... bukan SIN-LAM-BA = S-L-B....

Emang kapan saya nulis SIN-LAM-BA...????
Ada ada aja si akang ini..... Laughing


صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا


ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:

Tuh..saya GEDEIN...biar JELAS......... Laughing
Makanya...silahkan SAMBANGIN link yang saya berikan...kaji ulang..dan saya membuka kesempatan buat anda untuk MENTERJEMAHKAN ulang essay di link tersebut...sekiranya anda kurang puas akan terjemahan saya...saya juga masih belajar bahasa inggris...baru lulus kursus..


thank's mang udah dibuat thread khusus..... apa di FFI kayaknya dah mentok ya???
gpp dibahas di forum ini lg......

Di FFI....???? si DUREN dah MELEMPEM debat masalah ini......

Di AFF...???? belum ada yang bisa MEMATAHKAN argumen saya tentang pembahasan saya ini...silahkan baca ulang tretnya..

sebelum kita lanjut....
coba pertegas dl huruf dasar dalam arab untuk salib mang..... jgn terbalik-balik
1. Shad-Lam-Ba = SH-L-B
2. Sin-Lam-Ba = S-L-B

Kan saya dah GEDEIN tuh hurufnya diatas.... Laughing
Makanya baca dulu...jangan asal copas trus ngomel.... Laughing

trus dalam bahasa india yaitu bahasanya si mirza ghulam ahmad kata salib apa??????

Lho..kok jadi nyambung ke BOLYWOOD....??? TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 581260

inget mang.... ini bukan forum FFI, diforum ini sesama muslim kalo diskusi ada etika...

Terus...sebelah mana ETIKA saya yang nurut anda SALAH....????
Tiap orang punya gaya sendiri dalam debat...dan ini gaya saya....
Tolong tunjukkan kesalahan saya sebelah mana....

ini referensi buat mang odoy dl sedikit.....
www.gnosis.org/naghamm/apopet.html

Hubungannya dengan bahasan di tret ini....????

monggo i'rab dan terjemahkan ayat2 tsb dulu menurut mang odoy, baru ntar kita bahas masalah salib yg benar.....

Kalo masalah TERJEMAHAN mah...tingal tanya sama Mbah Google...seabreg..
Yang penting ....yang ini ni...

mang odoy wrote:

Yang saya tanyakan ....mana SUMBER REFERENSI dari KITAB LITERATUR ARAB sebagai bahasa Ibu dari Al-Quran yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah KATA BENDA dan itu merujuk ke KAYU PALANG...mau itu "+" "T" atow "X" seperti banyak diyakini saat ini....silahkan pak...saya tunggu...

Monggo....



mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sat 08 Jan 2011, 12:09 pm

mang odoy wrote:@HT

mang odoy.... copas ayat alquran dari alquran mana??? kok banyak salahnya.... neh saya kasih yg benar, ingat mang... jgn asal copas....

Yusuf [12:41] yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaa al-aakharu fayushlabu fata/kulu alththhayru min ra/sihi qudhiya al-amru alladzii fiihi tastaftiyaani

Al A”RAF [7:124] lauqathi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin tsumma laushallibannakum ajma'iina

ASY-SYU’ARA’ [26:49] qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falasawfa ta'lamuuna lauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walaushallibannakum ajma'iina.

THAHA [20:71] qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walau shallibannakum fii judzuu'i alnnakhli walata'lamunna ayyunaa asyaddu 'adzaaban wa-abqaa

Lha..emang yang mana copasan saya yang nurut anda salah...???
Coba tolong..kalo qoute yang penting-pentingnya aja, yang sekiranya mau anda respon....supaya terarah diskusinya...ok bro...??
mang odoy wrote: Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari kata Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 21 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, SALLIBANNAKUM digunakan dalam QS : 7 : 142, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata S-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lsian Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SLB lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.

Tuh yg salah mang diatas…. QS 12:41 mang odoy tulis QS : 21:41, QS 7:124 mang odoy tulis QS : 7 : 142

dalam ayat2 diatas semua dasar hurufnya SHAD-LAM-BA = SH-L-B mang.... bukan SIN-LAM-BA = S-L-B....

Emang kapan saya nulis SIN-LAM-BA...????
Ada ada aja si akang ini..... Laughing

makanya mang nulisnya bgni SHAD-LAM-BA atau SH-L-B, jangan S-L-B

صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا


ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:

Tuh..saya GEDEIN...biar JELAS......... Laughing
Makanya...silahkan SAMBANGIN link yang saya berikan...kaji ulang..dan saya membuka kesempatan buat anda untuk MENTERJEMAHKAN ulang essay di link tersebut...sekiranya anda kurang puas akan terjemahan saya...saya juga masih belajar bahasa inggris...baru lulus kursus..

maaf mang.... saya lebih suka bahasa arab..... kurang faham dgn bahasa mereka2,,,,


thank's mang udah dibuat thread khusus..... apa di FFI kayaknya dah mentok ya???
gpp dibahas di forum ini lg......

Di FFI....???? si DUREN dah MELEMPEM debat masalah ini......

Di AFF...???? belum ada yang bisa MEMATAHKAN argumen saya tentang pembahasan saya ini...silahkan baca ulang tretnya..

MEMATAHKAN ARGUMEN tentang apa mang????

sebelum kita lanjut....
coba pertegas dl huruf dasar dalam arab untuk salib mang..... jgn terbalik-balik
1. Shad-Lam-Ba = SH-L-B
2. Sin-Lam-Ba = S-L-B

Kan saya dah GEDEIN tuh hurufnya diatas.... Laughing
Makanya baca dulu...jangan asal copas trus ngomel.... Laughing

makanya mang ditulis bgni SHAD-LAM-BA atau SH-L-B jangan S-L-B

trus dalam bahasa india yaitu bahasanya si mirza ghulam ahmad kata salib apa??????

Lho..kok jadi nyambung ke BOLYWOOD....??? TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 581260

inget mang.... ini bukan forum FFI, diforum ini sesama muslim kalo diskusi ada etika...

Terus...sebelah mana ETIKA saya yang nurut anda SALAH....????
Tiap orang punya gaya sendiri dalam debat...dan ini gaya saya....
Tolong tunjukkan kesalahan saya sebelah mana....

ini referensi buat mang odoy dl sedikit.....
www.gnosis.org/naghamm/apopet.html

Hubungannya dengan bahasan di tret ini....????

kita liat aja nanti apa ada hubungan atau gak mang....

monggo i'rab dan terjemahkan ayat2 tsb dulu menurut mang odoy, baru ntar kita bahas masalah salib yg benar.....

Kalo masalah TERJEMAHAN mah...tingal tanya sama Mbah Google...seabreg..
Yang penting ....yang ini ni...

yang penting i'rabnya dulu mang baru menyusul terjemahan, monggo i'rabnya mang.... mbah google gada....

mang odoy wrote:

Yang saya tanyakan ....mana SUMBER REFERENSI dari KITAB LITERATUR ARAB sebagai bahasa Ibu dari Al-Quran yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah KATA BENDA dan itu merujuk ke KAYU PALANG...mau itu "+" "T" atow "X" seperti banyak diyakini saat ini....silahkan pak...saya tunggu...

Monggo....

Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, kata kerja “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.

[2] Memanggang.

[3] Membakar, menghanguskan.

[4] Terus menerus serta hebat (serius).

[5] Menopang.

[6] Mengeluarkan lemaknya (sumsumnya).

tuh baca lg mang... yg bilang menyalib kata benda sapa mang??????

trus apalagi mang?????



Last edited by hamba tuhan on Tue 15 Mar 2011, 7:01 pm; edited 1 time in total
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Sun 09 Jan 2011, 12:46 am

mang odoy wrote:Di tret ini..secara khusus saya akan MENGGUGAT kata SALIB..


Menggugat..??
Bukan disini tempatnya Bung..
Silahkan anda contact KBBI terkait penyalah artian kata "Salib" didalamnya atw ke lembaga2 lainnya juga mungkin,..misal ke Departemen Agama Republik Indonesia terkait yg berikut...

Dan perkataan mereka:"Bahwa kami telah membunuh Isa al-Masih putera
Maryam, utusan Allah", padahal tidaklah mereka membunuhnya dan tidak
pula menyalibnya, tetapi disamarkan untuk mereka. Orang-orang yang
berselisihan tentangnya selalu dalam
keraguan mengenainya. Tiada pengetahuan mereka kecuali mengikuti dugaan, dan tidaklah mereka yakin telah membunuhnya.
-Qs. an-Nisa' 4:157


Yang apabila kita merujuk pada al-Qur'an terjemahan Departemen Agama Republik
Indonesia, akan menjadi lain bunyinya,..sebab dalam terjemahan mereka ayat diatas akan berbunyi :


Dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,
'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, TETAPI (YANG MEREKA BUNUH IALAH) ORANG YANG
DISERUPAKAN DENGAN 'ISA.


Dalam hal ini pihak penterjemah Departemen Agama Republik Indonesia telah melakukan interpolasi ayat, bahwa penterjemahan sudah dicampurkan denganpemahaman, padahal ini membuat arti ayat tersebut berbeda.

Padahal arti kata Syubiha lahum adalah samar, penyamaran atau disamarkan atau diserupakan kepada mereka (maksud mereka disini merujuk pada orang-orang yang melakukan penyaliban itu yaitu tentara Romawi dan para Rabi Yahudi).

Bagaimana bisa sampai Departemen Agama RI menterjemahkan istilah
penyamaran menjadi orang yang diserupakan dengan 'isa ? Kemungkinan
paling besar tidak lain disebabkan para (team) penterjemah al-Qur'an
Departemen Agama RI berpatokan kepada hadis-hadis yang menyatakan akan
turunnya Isa al-Masih menjelang kiamat nanti sehingga untuk mendukung
hadis-hadis ini maka dibuatlah penterjemahan seperti yang ada sekarang
ini.

Gag usah dicoment yg diatas..

mang odoy wrote:Dari sisi Kristen...jelas....saya akan buktikan bahwa penggunaan kata
SALIB untuk TIANG JEMURAN yang selalu nangkring di atas bangunan yang
disebut GEREJA adalah BULLSHITT...!!

Ya tentu silahkan saja, dan tentunya juga dengan menciptakan suasana diskusi yg sehat,..

Dan boleh sedikit saya berkomentar di Thread ini..
Salib atau shalb berasal dari kata ash-shaliib yang berarti sumsum atau lemak. Dalam bahasa Arab dikatakan ash-haabush-shulubi, yakni orang-orang yang mengumpulkan al?'idhaama (tulang) dan mengeluarkan sumsumnya serta mencampurkannya. (Tentu anda jg sudah tau itu)
Di dalam Al Qur'an jg dikatakan,..

"yakhruju min bainish shulbi wat taraaib"
(keluar dari antara tulang belakang yang paling bawah dan tulang-tulang dada - QS 86:7).


Dalam ayat yang lain dikatakan,..

"Wa ammal aakharu fasyushlabu fatakuluth-thairu min rasihii"
(Dan adapun mengenai yang lain, ia akan disalibkan, burung-burung akan memakan sebagian dari kepalanya - QS 12:41).


Dan juga jika kita meneliti asal dan makna kata yang terbentuk dari huruf sh-l-b (shalb) maka artinya adalah tulang atau sumsum...
Seperti yg anda katakan juga, bahwa prosesi hukuman shalb (salib)itu adalah prosesi hukuman mati yang perlahan-lahan, dan biasanya memakan waktu sampai dengan tiga hari hingga ajalnya tiba. Terhukum akan dipaku ke dua tangannya di tiang salib, dikarenakan berat tubuhnya maka si terhukum akan mengalami kesulitan nafas karena terhimpit paru-parunya hingga akhirnya hal ini akan mempercepat kematian. Oleh karena itu untuk menambah penderitaan (memperlama proses kematian) maka pada telapak kaki diberikan sandaran papan di kakinya dipakukan kepada papan tersebut (sehingga dengan kaki ini terhukum dapat berdiri menyangga tubuh).

Dan dari kesemuanya itu juga,.. atas kurangnya pengetahuan saya dalam hal ini, dan juga masih akan mempelajarinya lebih lanjut, maka akan saya rubah juga judul Thread saya berikut ini yg menjadi perhatian utama anda, menjadi
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-disalib#48615

biar lebih pas jadinya...

Ok lanjut....
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by jesus christ Sun 09 Jan 2011, 8:41 am

jangan jadi umat yang bodoh,
yang akan jadi bahan tertawaan tetangga sebelah.
sesama muslim kok kayak yang kurang kerjaan aja meributkan masalah salib menyalib segala TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 416135

yang jelas, si korban salib itu tidak ada spesial nya untuk umat islam
Rolling Eyes
jesus christ
jesus christ
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 1560
Age : 29
Job/hobbies : menanti tampilnya kebodohan shaggy, yhowshua, taro, dkk
Humor : ada idioot forum yang sakit hati sama tuhan jesus fufufu
Reputation : 43
Points : 6803
Registration date : 2010-01-16

http://muslim.or.id/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 09 Jan 2011, 9:05 am

jesus christ wrote:jangan jadi umat yang bodoh,
yang akan jadi bahan tertawaan tetangga sebelah.
sesama muslim kok kayak yang kurang kerjaan aja meributkan masalah salib menyalib segala TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 416135

yang jelas, si korban salib itu tidak ada spesial nya untuk umat islam
Rolling Eyes

maaf bro JC.... bukan meributkan, tp ada saudara2 kita yg kebiasaaan main di FFI dah mentok, makanya nyari bahan referensi di forum ini..... tp kalo menurut saya bro JC... gpp jg kita bahas ini, krn ini hanya utk meluruskan sejarah saja dan manfaatnya adalah.... cerita pembunuhan dan penyaliban yesus di injil hanyalah cerita bohong semata, oleh karena itu membuktikan bahwa injil itu banyak cerita bohongnya dan kaum tersesat biar sadar....

Smile Smile Smile :turban: :turban: :turban:
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Sun 09 Jan 2011, 9:10 am

jesus christ wrote:jangan jadi umat yang bodoh,
yang akan jadi bahan tertawaan tetangga sebelah.
sesama muslim kok kayak yang kurang kerjaan aja meributkan masalah salib menyalib segala TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 416135

yang jelas, si korban salib itu tidak ada spesial nya untuk umat islam
Rolling Eyes

tidak Bro..klw saya jujur sih..saya tidak trlalu mmprsalahkan sekali kata salib ini..wong kata salib dlam bahasa indonesia adalah kata serapan kok..jd kalau ada orang yang keberatan terhadap kata trsebut sebagai sebuah nama alat, gugatlah sendiri ke pihak2 yg terkait dalam pengambilan kata serapan ini..bukannya terus2an bersikeras dengan pendapat sendiri, dan terus menerus mendiskusikannya di berbagai forum, dan membanggakan diri bahwa belum ada yg bisa mematahkan pendapat dia itu...
tentu itu bukanlah sifat yg benar..
maka dari...

peace for all..especially to Mang Odoy..
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by jesus christ Sun 09 Jan 2011, 9:35 am

sifat yang teramat tidak patut dimiliki oleh seorang muslim
sifat membangga2kan diri dimana pun berada TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 416135 sungguh memalukan

"Tiga perkara yang membinasakan: sifat sukh (rakus dan bakhil) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ‘ujub seseorang terhadap dirinya". Hadits Hasan Riwayat al-Bazzar, al-Baihaqi dan yang lain. [Silsilah Shahihah, no. 1802]
jesus christ
jesus christ
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 1560
Age : 29
Job/hobbies : menanti tampilnya kebodohan shaggy, yhowshua, taro, dkk
Humor : ada idioot forum yang sakit hati sama tuhan jesus fufufu
Reputation : 43
Points : 6803
Registration date : 2010-01-16

http://muslim.or.id/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 09 Jan 2011, 9:55 am

HATI-HATI MENTAKWILKAN AYAT MUTASYABIHAAT,,,,,

Siapakah sebenarnya yang dibunuh, YESUS(Nabi Isa) atau muridnya?

Kitab Al-Quran telah dengan tegas menyebutkan bahwa mereka tidak pernah membunuh nabi Isa, bahkan tidak pernah menyalibnya, tetapi ALLAH menyerupakan/ diserupakan bagi mereka.

Dan sebagai umat Qurani, kita seharusnya tersinggung dengan sikap yang dilakukan oleh yahudi dan nasrani; Karena mereka telah melakukan kebohongan yang teramat fatal, dengan mengatakan bahwa mereka yahudi telah membunuh atau menyalibnya dan nasrani juga mengakui telah dibunuh dan disalib.

Apalagi sampai ada cerita Nabi Isa berjalan di jalan dengan kawat berduri, memanggul kayu salib, ditambahi dengan cerita penebusan dosa. Tentu saja semua cerita itu jelas bertentangan dengan kebenaran hakiki, baik menurut para ahli sejarah apalagi menurut Quran.

Di dalam Al-Quran, jelas-jelas disebutkan bahwa nabi Isa tidak pernah dibunuh oleh siapa pun. Dan juga beliau tidak pernah disalib.

QS. An-Nisa'': 157 mengisyaratkan dengan tanpa ditutupi, bahwa semua itu hanya merupakan kebohongan, khayalan, imajinasi dan cerita nenek moyang yang tidak jelas asal-usulnya. Setidaknya tidak pernah terdapat jalur riwayat sanad yang shahih yang bisa dijadikan sandaran tentang kisah-kisah itu.

Kalau kita bandingkan dengan ilmu kritik hadits di dalam agama kita, riwayat tentang penyaliban nabi Isa itu ibarat hadits yang dhaif jiddan (lemah banget), para perawinya bergelar akdzabunnas (manusia paling dusta) yang tidak akan pernah lolos dari seleksi al-jarhu watta''dil. Bahkan sanadnya tidak nyambung, alias munqathi'' atau pun juga mursal.

Bahkan menurut para ahli hadits lainnya sudah bisa dikategorikan hadits maudhu'' (palsu). Dan dalam agama Islam, hadits palsu sudah pasti tertolak mentah-mentah, jangankan dipakai, dilirik pun tidak.

Tapi sayangnya, karena agama nasrani itu memang tidak punya sistem kritik hadits seperti yang kita punya, makanya cerita-cerita dari berbagai versi habis memporak-porandakan sejarah agama mereka, bahkan sampai ke wilayah yang paling mendasar, yaitu masalah aqidah.

Dan ilmu kritik hadits ini sudah membuktikan kepiawaiannya selama 14 abad ini untuk menjaga kemurnian agama islam dari beragam cerita hayal yang tidak jelas ujung pangkalnya. Dan tragedi ketidakjelasan sumber adalah tragedi terbesar yang menimpa dua agama samawi, nasrani dan yahudi.

Namun sebagai muslim, kita tetap wajib menghormati apa yang menjadi keyakinan mereka. Kita dilarang mengganggu apalagi menghalagi apa yang mereka lakukan. Namun yang namanya diskusi, dialog dan studi sejarah bukan berarti harus berhenti.

Setidaknya kita akan bilang bahwa silahkan saja anda membuat beragam versi cerita, tapi saran kami agar agama Anda tidak ditinggalkan oleh pemeluknya, cobalah buat cerita yang punya pertanggung-jawaban ilmiah. Sebab semakin jujur kita terhadap sejarah, maka akan semakin membuat orang yakin dengan kebenaran agama kita.

Sebaliknya, semakin kita tidak punya perhatian terhadap keaslian sejarah, maka orang-orang akan semakin meninggalkan apa yang kita dakwahi.

Lalu Siapa Yang Dibunuh
Al-Quran tidak secara tegas menyebutkan siapa yang dibunuh. Yang ditegaskan Al-Quran adalah bahwa yang dibunuh itu bukan nabi Isa ''alaihissalam. Al-Quran menegaskan bahwa beliau telah diangkat ke sisi-Nya QS. An-Nisa'': 158.

Maka ada berbagai riwayat tentang siapakah orang yang dibunuh itu. Sebagian riwayat mengatakan bahwa yang dibunuh adalah murid nabi Isa yang paling mirip dengan beliau. Murid-murid beliau yang diriwayatkan berjumlah hanya 12 orang ini berebut untuk menjadi martir, mengaku sebagai nabi Isa untuk melindungi guru mereka.

Tapi dalam riwayat yang lain, yang dibunuh adalah seorang yang bernama Yudas Eskariot, seorang yahudi yang diserupakan oleh Allah SWT menjadi mirip nabi Isa.

Dan ada sekian banyak versi lainnya. Tapi lepas dari mana yang benar, yang pasti yang dibunuh atau disalib itu bukan nabi Isa ''alaihissalam. Sehingga kepercayaan tentang penebusan dosa yang memang tidak dikenal dalam semua risalah agama samawi, jelas-jelas tidak menemukan relevansinya.

Kepercayaan tentang penebusan dosa itu datang dari kepercayaan kuno bangsa Eropa, ketika agama ini kemudian dibawa ke sana. Atau dimasukkan oleh Paulus yang memang terlalu banyak mengubah agama ini menjadi sebuah agama baru, yang nyaris 100% terlepas dari esensi agama aslinya yang Allah turunkan.

Bahkan seorang Micheal Hart yang bukan muslim sekali pun dengan tegas menyebutkan bahwa Paulus itulah sebenarnya pendiri agama Kristen dewasa ini, dan bukan nabi Isa. Karena esensi paling mendasar dari agama itu di hari ini, sudah tidak ada lagi yang sama dengan yang dibawa oleh nabi Isa.

Dalam bukunya 100: A Ranking of the Most Influental Person in History, Michael Hart menuliskan:
"Pengaruh Paulus dalam perkembangan Agama Nasrani dapat diukur dari tiga hal. Pertama, sukses besarnya dalam penyebaran agama. Kedua, tulisan-tulisannya yang menyusun bagian-bagian penting Perjanjian Baru. Ketiga, peranannya dalam hal pengembangan teologi Kristen.

Dari 27 buku Perjanjian Baru, tak kurang 14 dihubungkan dengan jasa Paulus. Meskipun ilmuwan modern berpendapat 4 atau 5 buku dari 14 itu ditulis oleh orang lain, namun tak diragukan lagi bahwa Paulus-lah orang terpenting secara pribadi menulis Perjanjian Baru.
Pengaruh Paul di bidang teologi Kristen betul-betul tak terkirakan besarnya. Ide-idenya termasuk hal-hal sebagai berikut: Isa tidak cuma nabi yang mengesankan tapi juga suci. Isa wafat demi dosa-dosa kita dan penderitaannya dapat membebaskan kita. Manusia tidak bisa melepaskan diri dari dosa-dosa hanya dengan mencoba melaksanakan perintah-perintah yang tertera dalam Injil, tapi hanya bisa dengan jalan menerima Isa sepenuh jiwa.
Sebaliknya, apabila manusia menerima dan percaya Isa, segala dosa-dosanya akan dimaafkan. Paulus juga menjelaskan doktrin-doktrinnya mengenai ihwal dosa (lihat Roma 5: 12-19)."

Di dalam halaman lainnya, Micheal Hart menambahkan:
"Paulus, lebih dari orang-orang lainnya, bertanggung jawab terhadap peralihan Agama Nasrani dari sekte Yahudi menjadi agama besar dunia. Ide sentralnya tentang kesucian Isa dan pengakuan berdasar kepercayaan semata tetap merupakan dasar pemikiran Kristen sepanjang abad-abad berikutnya."

Jadi, mari kita bangun dialog dan diskusi yang lebih ilmiah, bukan sekedar iman secara buta, tetapi iman yang melek dengan realitas sejarah.

Wallahu ''lam bishshawab, wassalamu ''alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Sun 09 Jan 2011, 11:36 am

hamba tuhan wrote:HATI-HATI MENTAKWILKAN AYAT MUTASYABIHAAT,,,,,

Siapakah sebenarnya yang dibunuh, YESUS(Nabi Isa) atau muridnya?

Kitab Al-Quran telah dengan tegas menyebutkan bahwa mereka tidak pernah membunuh nabi Isa, bahkan tidak pernah menyalibnya, tetapi ALLAH menyerupakan/ diserupakan bagi mereka.

Dan sebagai umat Qurani, kita seharusnya tersinggung dengan sikap yang dilakukan oleh yahudi dan nasrani; Karena mereka telah melakukan kebohongan yang teramat fatal, dengan mengatakan bahwa mereka yahudi telah membunuh atau menyalibnya dan nasrani juga mengakui telah dibunuh dan disalib.

Apalagi sampai ada cerita Nabi Isa berjalan di jalan dengan kawat berduri, memanggul kayu salib, ditambahi dengan cerita penebusan dosa. Tentu saja semua cerita itu jelas bertentangan dengan kebenaran hakiki, baik menurut para ahli sejarah apalagi menurut Quran.

Di dalam Al-Quran, jelas-jelas disebutkan bahwa nabi Isa tidak pernah dibunuh oleh siapa pun. Dan juga beliau tidak pernah disalib.

QS. An-Nisa'': 157 mengisyaratkan dengan tanpa ditutupi, bahwa semua itu hanya merupakan kebohongan, khayalan, imajinasi dan cerita nenek moyang yang tidak jelas asal-usulnya. Setidaknya tidak pernah terdapat jalur riwayat sanad yang shahih yang bisa dijadikan sandaran tentang kisah-kisah itu.

Kalau kita bandingkan dengan ilmu kritik hadits di dalam agama kita, riwayat tentang penyaliban nabi Isa itu ibarat hadits yang dhaif jiddan (lemah banget), para perawinya bergelar akdzabunnas (manusia paling dusta) yang tidak akan pernah lolos dari seleksi al-jarhu watta''dil. Bahkan sanadnya tidak nyambung, alias munqathi'' atau pun juga mursal.

Bahkan menurut para ahli hadits lainnya sudah bisa dikategorikan hadits maudhu'' (palsu). Dan dalam agama Islam, hadits palsu sudah pasti tertolak mentah-mentah, jangankan dipakai, dilirik pun tidak.

Tapi sayangnya, karena agama nasrani itu memang tidak punya sistem kritik hadits seperti yang kita punya, makanya cerita-cerita dari berbagai versi habis memporak-porandakan sejarah agama mereka, bahkan sampai ke wilayah yang paling mendasar, yaitu masalah aqidah.

Dan ilmu kritik hadits ini sudah membuktikan kepiawaiannya selama 14 abad ini untuk menjaga kemurnian agama islam dari beragam cerita hayal yang tidak jelas ujung pangkalnya. Dan tragedi ketidakjelasan sumber adalah tragedi terbesar yang menimpa dua agama samawi, nasrani dan yahudi.

Namun sebagai muslim, kita tetap wajib menghormati apa yang menjadi keyakinan mereka. Kita dilarang mengganggu apalagi menghalagi apa yang mereka lakukan. Namun yang namanya diskusi, dialog dan studi sejarah bukan berarti harus berhenti.

Setidaknya kita akan bilang bahwa silahkan saja anda membuat beragam versi cerita, tapi saran kami agar agama Anda tidak ditinggalkan oleh pemeluknya, cobalah buat cerita yang punya pertanggung-jawaban ilmiah. Sebab semakin jujur kita terhadap sejarah, maka akan semakin membuat orang yakin dengan kebenaran agama kita.

Sebaliknya, semakin kita tidak punya perhatian terhadap keaslian sejarah, maka orang-orang akan semakin meninggalkan apa yang kita dakwahi.

Lalu Siapa Yang Dibunuh
Al-Quran tidak secara tegas menyebutkan siapa yang dibunuh. Yang ditegaskan Al-Quran adalah bahwa yang dibunuh itu bukan nabi Isa ''alaihissalam. Al-Quran menegaskan bahwa beliau telah diangkat ke sisi-Nya QS. An-Nisa'': 158.

Maka ada berbagai riwayat tentang siapakah orang yang dibunuh itu. Sebagian riwayat mengatakan bahwa yang dibunuh adalah murid nabi Isa yang paling mirip dengan beliau. Murid-murid beliau yang diriwayatkan berjumlah hanya 12 orang ini berebut untuk menjadi martir, mengaku sebagai nabi Isa untuk melindungi guru mereka.

Tapi dalam riwayat yang lain, yang dibunuh adalah seorang yang bernama Yudas Eskariot, seorang yahudi yang diserupakan oleh Allah SWT menjadi mirip nabi Isa.

Dan ada sekian banyak versi lainnya. Tapi lepas dari mana yang benar, yang pasti yang dibunuh atau disalib itu bukan nabi Isa ''alaihissalam. Sehingga kepercayaan tentang penebusan dosa yang memang tidak dikenal dalam semua risalah agama samawi, jelas-jelas tidak menemukan relevansinya.

Kepercayaan tentang penebusan dosa itu datang dari kepercayaan kuno bangsa Eropa, ketika agama ini kemudian dibawa ke sana. Atau dimasukkan oleh Paulus yang memang terlalu banyak mengubah agama ini menjadi sebuah agama baru, yang nyaris 100% terlepas dari esensi agama aslinya yang Allah turunkan.

Bahkan seorang Micheal Hart yang bukan muslim sekali pun dengan tegas menyebutkan bahwa Paulus itulah sebenarnya pendiri agama Kristen dewasa ini, dan bukan nabi Isa. Karena esensi paling mendasar dari agama itu di hari ini, sudah tidak ada lagi yang sama dengan yang dibawa oleh nabi Isa.

Dalam bukunya 100: A Ranking of the Most Influental Person in History, Michael Hart menuliskan:
"Pengaruh Paulus dalam perkembangan Agama Nasrani dapat diukur dari tiga hal. Pertama, sukses besarnya dalam penyebaran agama. Kedua, tulisan-tulisannya yang menyusun bagian-bagian penting Perjanjian Baru. Ketiga, peranannya dalam hal pengembangan teologi Kristen.

Dari 27 buku Perjanjian Baru, tak kurang 14 dihubungkan dengan jasa Paulus. Meskipun ilmuwan modern berpendapat 4 atau 5 buku dari 14 itu ditulis oleh orang lain, namun tak diragukan lagi bahwa Paulus-lah orang terpenting secara pribadi menulis Perjanjian Baru.
Pengaruh Paul di bidang teologi Kristen betul-betul tak terkirakan besarnya. Ide-idenya termasuk hal-hal sebagai berikut: Isa tidak cuma nabi yang mengesankan tapi juga suci. Isa wafat demi dosa-dosa kita dan penderitaannya dapat membebaskan kita. Manusia tidak bisa melepaskan diri dari dosa-dosa hanya dengan mencoba melaksanakan perintah-perintah yang tertera dalam Injil, tapi hanya bisa dengan jalan menerima Isa sepenuh jiwa.
Sebaliknya, apabila manusia menerima dan percaya Isa, segala dosa-dosanya akan dimaafkan. Paulus juga menjelaskan doktrin-doktrinnya mengenai ihwal dosa (lihat Roma 5: 12-19)."

Di dalam halaman lainnya, Micheal Hart menambahkan:
"Paulus, lebih dari orang-orang lainnya, bertanggung jawab terhadap peralihan Agama Nasrani dari sekte Yahudi menjadi agama besar dunia. Ide sentralnya tentang kesucian Isa dan pengakuan berdasar kepercayaan semata tetap merupakan dasar pemikiran Kristen sepanjang abad-abad berikutnya."

Jadi, mari kita bangun dialog dan diskusi yang lebih ilmiah, bukan sekedar iman secara buta, tetapi iman yang melek dengan realitas sejarah.

Wallahu ''lam bishshawab, wassalamu ''alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 Smile Smile
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by AlukarD Sun 09 Jan 2011, 8:23 pm

halaaahhhh....

istighfar bro.....

diskusi secara sehat boleh, tapi jangan sampai saling melecehkan. Kalo' dah sampe ke titik dimana egonya dah mulai keluar karena merasa benar dan mencari " siapa yang menang " dan " Siapa yang kalah ", lebih baik hentikan diskusinya.

oke...

peace all



TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 280186 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 280186 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 280186
AlukarD
AlukarD
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 524
Reputation : -1
Points : 5424
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by jesus christ Tue 11 Jan 2011, 9:24 pm

AlukarD wrote:halaaahhhh....

istighfar bro.....

diskusi secara sehat boleh, tapi jangan sampai saling melecehkan. Kalo' dah sampe ke titik dimana egonya dah mulai keluar karena merasa benar dan mencari " siapa yang menang " dan " Siapa yang kalah ", lebih baik hentikan diskusinya.

oke...

peace all



TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 280186 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 280186 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 280186
setuju bro bounce
jesus christ
jesus christ
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 1560
Age : 29
Job/hobbies : menanti tampilnya kebodohan shaggy, yhowshua, taro, dkk
Humor : ada idioot forum yang sakit hati sama tuhan jesus fufufu
Reputation : 43
Points : 6803
Registration date : 2010-01-16

http://muslim.or.id/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Wed 12 Jan 2011, 9:48 am

@HT

mang odoy wrote :

Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari kata Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 21 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, SALLIBANNAKUM digunakan dalam QS : 7 : 142, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata S-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lsian Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SLB lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.

Tuh yg salah mang diatas…. QS 12:41 mang odoy tulis QS : 21:41, QS 7:124 mang odoy tulis QS : 7 : 142

Mari kita perhatikan teks asli dari link yang saya terjemahkan...

Any discussion regarding crucifixion in ancient Egypt mentioned in the Qur'an must begin with an analysis of the Arabic word used to describe it. The word used to describe crucifixion in the story of Joseph in 21:41 is yuṣlabu

Ini memang salah tulis..benar..seharusnya QS. 12 : 41...

يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَمَّا أَحَدُكُمَا فَيَسْقِي رَبَّهُ خَمْراً وَأَمَّا الآخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِن رَّأْسِهِ قُضِيَ الأَمْرُ الَّذِي فِيهِ تَسْتَفْتِيَانِ

12.41. Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."


and in the story of Mosesṣallibannakum is used in 7:124, 26:49 and 20:71. They both derive from the root word Ṣ-L-B. Below is a selection of the relevant passages from Lisān Al-ʿArab of Ibn Manzur concerning the root ṣād-lām-bā' that is frequently misunderstood to mean "crucify". We will see that such an understanding is a quick shortcut and that this root is more complex than the average Arabic speaker knows



لأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلاَفٍ ثُمَّ لأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

7.124. demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik , kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya."



قَالَ آمَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

26.49. Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu



قَالَ آمَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَاباً وَأَبْقَى

20.71. Berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik , dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya".

Nah..kalo yang diatas..kek nya gak ada masyalah.....he he he ..
Jadi yang ini CLEAR ya bro..



وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا

ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:


Tuh..saya GEDEIN...biar JELAS.........
Makanya...silahkan SAMBANGIN link yang saya berikan...kaji ulang..dan saya membuka kesempatan buat anda untuk MENTERJEMAHKAN ulang essay di link tersebut...sekiranya anda kurang puas akan terjemahan saya...saya juga masih belajar bahasa inggris...baru lulus kursus..


maaf mang.... saya lebih suka bahasa arab..... kurang faham dgn bahasa mereka2,,,,


Ya udah..yang penting kan saya dah lurusin..kalo permasalahannya...cuman kagak dibaca dulu...he he he..

mang odoy wrote:

Yang saya tanyakan ....mana SUMBER REFERENSI dari KITAB LITERATUR ARAB sebagai bahasa Ibu dari Al-Quran yang mengatakan bahwa kata SALIB adalah KATA BENDA dan itu merujuk ke KAYU PALANG...mau itu "+" "T" atow "X" seperti banyak diyakini saat ini....silahkan pak...saya tunggu...

Monggo....


HT wrote :
Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, kata kerja “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.

[2] Memanggang.

[3] Membakar, menghanguskan.

[4] Terus menerus serta hebat (serius).

[5] Menopang.

[6] Mengeluarkan lemaknya (sumsumnya).

Gak ada yang salah dalam tulisan diatas..yang salah adalah PENAFSIRAN kata MENYALIB yang selama ini diyakini oleh Muslim Mayoritas..bahwa MENYALIB adalah NANGKRINGIN SITERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....gara gara TERDOKTRIN bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN...

tuh baca lg mang... yg bilang salib kata benda sapa mang??????

trus apalagi mang?????

Tau dah bro..ane nemu disini niii....

https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-disalib

Untuk ayat di atas, jelas bahwa menggunakan makna yang pertama.
Dan penyaliban adalah hukuman dengan cara mengikat atau memaku korban ke sebuah salib. Dengan menggunakan pengertian ini, maka yang dimaksud dengan penafian penyaliban Isa dalam lafazh “wa ma- sholabu-hu” adalah penafian Isa telah diikat atau dipaku ke sebuah salib.

lanjoootttt.......

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Wed 12 Jan 2011, 10:09 am

Menggugat..??
Bukan disini tempatnya Bung..
Silahkan anda contact KBBI terkait penyalah artian kata "Salib" didalamnya atw ke lembaga2 lainnya juga mungkin,..misal ke Departemen Agama Republik Indonesia terkait yg berikut...

Ya kali aja ada "beliau beliau" yang baca tret ini....he he he..

Dan dari kesemuanya itu juga,.. atas kurangnya pengetahuan saya dalam hal ini, dan juga masih akan mempelajarinya lebih lanjut, maka akan saya rubah juga judul Thread saya berikut ini yg menjadi perhatian utama anda, menjadi
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-disalib#48615

biar lebih pas jadinya...

Ok lanjut....

Ooo jadi gitu....trus TIANG SALIB nya dikemanain....?????
Disimpen di belakang rumah...??? buat jemur baju....????

jangan jadi umat yang bodoh,
yang akan jadi bahan tertawaan tetangga sebelah.
sesama muslim kok kayak yang kurang kerjaan aja meributkan masalah salib menyalib segala

yang jelas, si korban salib itu tidak ada spesial nya untuk umat islam

jangan jadi umat yang mudah di KAMBING CONGEK an....
Ikut-ikutan KRISTEN..kalo SALIB adalah TIANG JEMURAN....

Dah jelas kata SALIB itu HANYA ADA di Al-Quran....
Malah DIAM SERIBU BAHASA dan PASRAH dengan KBBI....

maaf bro JC.... bukan meributkan, tp ada saudara2 kita yg kebiasaaan main di FFI dah mentok, makanya nyari bahan referensi di forum ini..... tp kalo menurut saya bro JC... gpp jg kita bahas ini, krn ini hanya utk meluruskan sejarah saja dan manfaatnya adalah.... cerita pembunuhan dan penyaliban yesus di injil hanyalah cerita bohong semata, oleh karena itu membuktikan bahwa injil itu banyak cerita bohongnya dan kaum tersesat biar sadar....


Bukan MENTOK...kagak ada lawan...he he he.... mana ada KAMPRET "PAULUS FANS CLUB MEMBER" di FFI yang berani angkat bicara di tret dengan tema ini.....
Seringnya..mang odoy dikeributin Netter Muslim sendiri...gpp...dah biasa....

Biar yang bilang "menyombongkan diri"..tambah senang.... he he he

tidak Bro..klw saya jujur sih..saya tidak trlalu mmprsalahkan sekali kata salib ini..wong kata salib dlam bahasa indonesia adalah kata serapan kok..jd kalau ada orang yang keberatan terhadap kata trsebut sebagai sebuah nama alat, gugatlah sendiri ke pihak2 yg terkait dalam pengambilan kata serapan ini..bukannya terus2an bersikeras dengan pendapat sendiri, dan terus menerus mendiskusikannya di berbagai forum, dan membanggakan diri bahwa belum ada yg bisa mematahkan pendapat dia itu...
tentu itu bukanlah sifat yg benar..

Jadi dengan alasan KATA SERAPAN...pasrah dengan KBBI....???
Bahasa ibu Al-Quran dengan Bahasa Arab nya dianggap KENTUT AYAM...????
Mengabaikan ARTI SEBENARNYA dari suatu kata di Al-Quran dengan alasan sudah LAZIM....????

Saya tidak BERSIKERAS...ada yang mau mendiskusikan tema di tret ini ...yaa...SILAHKANNNN....
Ada yang bisanya cuman NGOMEL...silahkannnnn....

Ada yang mati2an MEMPERTAHANKAN bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN....silahkan juga....he he he....

Namanya juga diskusi/debat......
Kapasitas tiap netter berbeda beda....ya gak...???

lanjoootttt....


mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Wed 12 Jan 2011, 10:19 am

Ngemeng ngemeng...mana nih JAGOAN KRISTEN di forum ini...?????

Kebiasaan dah...
Kalo dah NGUMPET di balik KETIAK Muslim Mayoritas....... TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 581260

SIlahkan bapak bapak KRISTEN...untuk maju kedepan dan MEMBUKTIKAN bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG...dan itupula INSTRUMEN yang dipake oleh Yesus ketika menjalani eksekusi...

Ingat...Manuskrip asli Kitab Kanon adalah BERBAHASA YUNANI..bukan bahasa solo,batak, manado,atow timor timor.......

Jadi kita liat juga di manuskrip aslinya...benar gak kalo YESUS dieksekusi kaya BURUNG GARUDA PANCASILA INDONESIA...dengan TANGAN TERBENTANG.... ???? TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 581260

Ayo ahhh...jangan NGUMPET mulu....

Biar seru....mang odoy dikeroyok oleh dua KUBU...he he he he...

lanjooottt.....

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 12 Jan 2011, 11:22 am

mang odoy wrote: Gak ada yang salah dalam tulisan diatas..yang salah adalah PENAFSIRAN kata MENYALIB yang selama ini diyakini oleh Muslim Mayoritas..bahwa MENYALIB adalah NANGKRINGIN SITERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....gara gara TERDOKTRIN bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN...

Sedikit aja tanggapan saya mang odoy..... kenapa ada penafsiran kata MENYALIB yang selama ini diyakini oleh Muslim Mayoritas..bahwa MENYALIB adalah NANGKRINGIN SITERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG?????? Karena hadits dibawah ini....... dan saya perhatikan gada yg sodorkan hadits dibawah ini di FFI sono, mudah2an mang odoy menemukan jawabannya diforum ini...

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhriy berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi qiamat hingga Isa bin Maryam turun sebagai hakim yang adil, maka dia akan menghancurkan/memecahkan/mematahkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta melimpa ruah sampai tidak ada seorang pun yang mau menerimanya". (HR Bukhari - Muslim)


فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ = fayaksira al-shaliiba

Menurut mang odoy…. Gimana kita menterjemahkan kalimat fayaksira al-shaliiba yang benar??????

Monggo mang.......

hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by jesus christ Wed 12 Jan 2011, 12:52 pm

mang odoy wrote:
jangan jadi umat yang bodoh,
yang akan jadi bahan tertawaan tetangga sebelah.
sesama muslim kok kayak yang kurang kerjaan aja meributkan masalah salib menyalib segala

yang jelas, si korban salib itu tidak ada spesial nya untuk umat islam

jangan jadi umat yang mudah di KAMBING CONGEK an....
Ikut-ikutan KRISTEN..kalo SALIB adalah TIANG JEMURAN....

Dah jelas kata SALIB itu HANYA ADA di Al-Quran....
Malah DIAM SERIBU BAHASA dan PASRAH dengan KBBI....
CONTOH ORANG YANG TERLALU SOMBONG DENGAN ILMU YANG DIMILIKINYA TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 416135
jesus christ
jesus christ
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 1560
Age : 29
Job/hobbies : menanti tampilnya kebodohan shaggy, yhowshua, taro, dkk
Humor : ada idioot forum yang sakit hati sama tuhan jesus fufufu
Reputation : 43
Points : 6803
Registration date : 2010-01-16

http://muslim.or.id/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by jesus christ Wed 12 Jan 2011, 12:57 pm

ada etika sendiri berbicara dengan saudara seiman, tidak dengan cara menantang dan merasa paling benar TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 416135
jesus christ
jesus christ
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 1560
Age : 29
Job/hobbies : menanti tampilnya kebodohan shaggy, yhowshua, taro, dkk
Humor : ada idioot forum yang sakit hati sama tuhan jesus fufufu
Reputation : 43
Points : 6803
Registration date : 2010-01-16

http://muslim.or.id/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Wed 12 Jan 2011, 4:44 pm

Mang Odoy wrote:
BOTELHEM wrote:tidak Bro..klw saya jujur sih..saya tidak trlalu mmprsalahkan sekali kata salib ini..wong kata salib dlam bahasa indonesia adalah kata serapan kok..jd kalau ada orang yang keberatan terhadap kata trsebut sebagai sebuah nama alat, gugatlah sendiri ke pihak2 yg terkait dalam pengambilan kata serapan ini..bukannya terus2an bersikeras dengan pendapat sendiri, dan terus menerus mendiskusikannya di berbagai forum, dan membanggakan diri bahwa belum ada yg bisa mematahkan pendapat dia itu...
tentu itu bukanlah sifat yg benar..

Jadi dengan alasan KATA SERAPAN...pasrah dengan KBBI....???
Bahasa ibu Al-Quran dengan Bahasa Arab nya dianggap KENTUT AYAM...????
Mengabaikan ARTI SEBENARNYA dari suatu kata di Al-Quran dengan alasan sudah LAZIM....????

Saya tidak BERSIKERAS...ada yang mau mendiskusikan tema di tret ini ...yaa...SILAHKANNNN....
Ada yang bisanya cuman NGOMEL...silahkannnnn....

Ada yang mati2an MEMPERTAHANKAN bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN....silahkan juga....he he he....

Namanya juga diskusi/debat......
Kapasitas tiap netter berbeda beda....ya gak...???

lanjoootttt....


Masya Allah...
Yang lebih saya tekankan kepada anda dari postingan saya diatas adalah...
Emang sih TIDAK ADA SALAHNYA jika hal ini didiskusikan...
TAPI...Jika melihat dari sikap anda yg berdiskusi seperti ini,..seperti hendak menyalahkan suatu Pihak...itu tidak disini tempatnya ya Bung..pergilah kelembaga2 yg terkait...

Apakah tujuan anda yaitu,..
tidak ada lagi penggunaan kata Salib sebagai nama dari sebuah alat,.. ya..??
Nah tentu dengan berdiskusi kayak begini TIDAK AKAN membuat keinginan anda itu TERWUJUD...

Jadi begitu ya Mang Odoy...
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Wed 12 Jan 2011, 4:53 pm

hamba tuhan wrote:
mang odoy wrote: Gak ada yang salah dalam tulisan diatas..yang salah adalah PENAFSIRAN kata MENYALIB yang selama ini diyakini oleh Muslim Mayoritas..bahwa MENYALIB adalah NANGKRINGIN SITERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....gara gara TERDOKTRIN bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN...

Sedikit aja tanggapan saya mang odoy..... kenapa ada penafsiran kata MENYALIB yang selama ini diyakini oleh Muslim Mayoritas..bahwa MENYALIB adalah NANGKRINGIN SITERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG?????? Karena hadits dibawah ini....... dan saya perhatikan gada yg sodorkan hadits dibawah ini di FFI sono, mudah2an mang odoy menemukan jawabannya diforum ini...

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhriy berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi qiamat hingga Isa bin Maryam turun sebagai hakim yang adil, maka dia akan menghancurkan/memecahkan/mematahkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta melimpa ruah sampai tidak ada seorang pun yang mau menerimanya". (HR Bukhari - Muslim)


فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ = fayaksira al-shaliiba

Menurut mang odoy…. Gimana kita menterjemahkan kalimat fayaksira al-shaliiba yang benar??????

Monggo mang.......


Mantap sekali Bung,..
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181 TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 706181
Jadi nggak sabar nunggu jawabannya...
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Wed 12 Jan 2011, 5:04 pm

Mang Odoy wrote:
BOTELHEM wrote:Dan dari kesemuanya itu juga,.. atas kurangnya pengetahuan saya dalam hal ini, dan juga masih akan mempelajarinya lebih lanjut, maka akan saya rubah juga judul Thread saya berikut ini yg menjadi perhatian utama anda, menjadi
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9183-apakah-jesus-memang-benar-mati-disalib#48615

biar lebih pas jadinya...

Ok lanjut....

Ooo jadi gitu....trus TIANG SALIB nya dikemanain....?????
Disimpen di belakang rumah...??? buat jemur baju....????

Ooo..jdi masih belum tepat ya Bro judulnya...
apasih yg lebih tepatnya, bisa dibocorin gag..??

Mang Odoy wrote:trus TIANG SALIB nya dikemanain....?????

Lho apasih itu TIANG SALIB,..anda kan tidak mengenal kata Salib itu sebagai sebuah Alat..??


Last edited by BOTELHEM on Wed 12 Jan 2011, 5:13 pm; edited 1 time in total
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Wed 12 Jan 2011, 5:10 pm

Mang Odoy wrote:
BOTELHEM wrote:Menggugat..??
Bukan disini tempatnya Bung..
Silahkan
anda contact KBBI terkait penyalah artian kata "Salib" didalamnya atw
ke lembaga2 lainnya juga mungkin,..misal ke Departemen Agama Republik
Indonesia terkait yg berikut...
Ya kali aja ada "beliau beliau" yang baca tret ini....he he he..




Lha..kok kali aja...berarti anda tidak serius dong dalam Menggugat Kata Salib ini..??
Malahan hanya serius dalam berdiskusi saja...berarti anda hanya menggugatnya tanpa TINDAKAN yg berarti...
weleh-weleh...
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by forever_muslim Wed 12 Jan 2011, 5:55 pm

afwan ikhwan semua... coba kita kembalikan ke esensi materi diskusinya dulu... gak perlu saling berprasangka sesama saudara seiman... saya hanya sekedar mengingatkan bahwa perbedaan pendapat sesama muslim sifatnya hanya khilafiyah semata dan jadikan perbedaan pemahaman sebagai pembelajaran dan memperkaya wawasan akan pengetahuan agama...

forever_muslim
forever_muslim
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 457
Location : batam
Reputation : -3
Points : 5423
Registration date : 2010-09-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 13 Jan 2011, 10:02 am

@HT

Sedikit aja tanggapan saya mang odoy..... kenapa ada penafsiran kata MENYALIB yang selama ini diyakini oleh Muslim Mayoritas..bahwa MENYALIB adalah NANGKRINGIN SITERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG?????? Karena hadits dibawah ini....... dan saya perhatikan gada yg sodorkan hadits dibawah ini di FFI sono, mudah2an mang odoy menemukan jawabannya diforum ini...

Betul..dan dia adalah Bro Duren..lawan debat TERBAIK yang pernah saya temui.....
Tapi jawaban sudah saya berikan ke dia..
Sayangnya...anda tidak copas juga jawaban saya kesini...



حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhriy berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi qiamat hingga Isa bin Maryam turun sebagai hakim yang adil, maka dia akan menghancurkan/memecahkan/mematahkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta melimpa ruah sampai tidak ada seorang pun yang mau menerimanya". (HR Bukhari - Muslim)


Karena anda tidak copas jawaban saya di FFI sana ke sini...
Ada baiknya saya pertegas lagi disini..

Nabi Muhammad SAW...Khatamin Nabiyin Rahmatan Lil ALamin....yang namanya LAYAK disandingkan dengan Nama Allah SWT....dan menjadi nama yang sakral yang disebut dalam setiap Shalat setiap Muslim....dan mendapat julukan "Al-Amin" yang artinya DAPAT DIPERCAYA...

Tiap Ayat dalam Al-Quran diterima beliau secara bertahap...dan terpatri rapih dalam memori beliau dan tentunya.....SANGAT DIPAHAMI oleh beliau....makna dari tiap ayat....

Saya bukan orang yang anti hadist...tapi juga bukan orang yang bertaklid buta dengan hadist....
Patokan kebenaran suatu Hadist..tentulah Al-Quran...

Terkati dengan tema di tret ini.......seperti yang telah saya bilang dan anda juga sudah lama memperhatikan debat saya di FFI dan AFF mengenai hal ini....
Di Al-Quran tidak ditemukan adanya KATA BENDA "SALIB" yang merujuk ke BENTUK PALANG..mau itu "+" "T" "X" atow bentuk "I" sekalipun...
Semua kata yang mengandung kata SALIB dalam Al-Quran SEMUANYA berbentuk KATA KERJA...

Balik lagi ke Hadist yang anda dan bro Duren sodorkan ke saya...

Kalow emang benar Hadist diatas adalah PERKATAAN sang Khatamin Nabiyin......maka LUNTUR SUDAH gelar AL AMIN yang disandang beliau...
Bagaimana tidak......di Al-Quran yang tiap ayatnya DIPAHAMI oleh beliau..tidak ditemukan adanya KATA BENDA "SALIB"...tiba tiba nongol di Hadist yang "KATANYA"...perkataan Nabi Muhammad bahwa SALIB itu adalah KATA BENDA dan jelas jelas merujuk ke TIANG JEMURAN/KAYU PALANG/LAMBANG AGAMA KRISTEN.....ini seakan akan MENGUKUHKAN..bahwa Nabi Muhammad sendiri yang menamakan LAMBANG AGAMA KRISTEN dengan kata SALIB....

Dan saya "mang odoy".....100% TIDAK PERCAYA ....!!!

Untuk itu....tret ini hadir.....

Mari kita buktikan apakah benar begitu adanya....????

Apakah benar juga......KAYU PALANG yang DIYAKINI oleh KRISTEN KATHOLIK-PROTESTAN dan kawan kawan...sialnya..DIIYAKAN oleh Muslim mayoritas juga...yang dijadikan ALAT EKSEKUSI bagi Nabi Isa as (Yesus)....

Coba sebarkan undangan ke Netter Kristen....ya itung itung KOLABORASI dalam menghadapi "mang odoy"..he he he..




mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 13 Jan 2011, 10:08 am

Lha..kok kali aja...berarti anda tidak serius dong dalam Menggugat Kata Salib ini..??
Malahan hanya serius dalam berdiskusi saja...berarti anda hanya menggugatnya tanpa TINDAKAN yg berarti...
weleh-weleh...

Pak....sekarang ini saya masih di kapal....baru bulan depan Insya Allah kembali ke tanah air...ada kemungkinan setalah saya berada dirumah...saya akan menyusun makalah tentang ini...
Makanya saya coba diskusikan dulu di forum....tapi baru mulai...udah pada ngomel duluan...mending kalo KRISTEN yang ngomel...he he he...




mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Thu 13 Jan 2011, 10:11 am

@FM

afwan ikhwan semua... coba kita kembalikan ke esensi materi diskusinya dulu... gak perlu saling berprasangka sesama saudara seiman... saya hanya sekedar mengingatkan bahwa perbedaan pendapat sesama muslim sifatnya hanya khilafiyah semata dan jadikan perbedaan pemahaman sebagai pembelajaran dan memperkaya wawasan akan pengetahuan agama...

Biarin aja bro..biarkan mengalir apa adanya...mang odoy dah biasa ngadepin situasi seperti ini...malah di AFF sampe dituduh KAFIR gara gara masalah ini....wkwkwkwkwkwk....aya aya wae.... Laughing

mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by admin Thu 13 Jan 2011, 10:33 am

admin
admin
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR

Male
Number of posts : 1234
Age : 22
Reputation : -4
Points : 7979
Registration date : 2008-12-18

http://groups.yahoo.com/group/MURTADIN_KAFIRUN/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by Mencarikebenaran Thu 13 Jan 2011, 10:36 am

Assalamu'alaikum bro Muslim semua,
Marilah kita saling menjaga diskusi antar kita yang seiman ini dengan menjauhkan prasangka yg tidak baik. Kita ketahui bahwa diskusi lewat dunia maya ini antara kita tidak saling berhadapan secara langsung satu dengan yg lain, yang kita lihat hanya tulisan yg disampaikan dan tidak ada suara si penulis.

Untuk itu marilah kalimat dari saudara kita harusnya disikapi dengan prasangka yang baik semata untuk mewujudkan rasa damai didalam berdiskusi. Hindari merasa lebih dari yang lain agar suguhan kalimat yang disampaikan tidak terkesan melecehkan antara sesama saudara yang seiman.

Anggaplah seakan kita berdiskusi dalam satu meja dengan saling memberikan ucapan salam penuh kedamaian sehingga diciptakan suasana kekeluargaan untuk kepentingan umat.

Jujur saya juga menikmati diskusi ini selama dalam penyampaian bro Muslim santun dan tidak merasa paling benar serta menang sendiri. Silahkan kalo mo dilanjut.

Salam,
MK.
Mencarikebenaran
Mencarikebenaran
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1289
Reputation : 24
Points : 6344
Registration date : 2010-07-31

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 13 Jan 2011, 2:44 pm

mang odoy wrote:@HT

Sedikit aja tanggapan saya mang odoy..... kenapa ada penafsiran kata MENYALIB yang selama ini diyakini oleh Muslim Mayoritas..bahwa MENYALIB adalah NANGKRINGIN SITERHUKUM DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG?????? Karena hadits dibawah ini....... dan saya perhatikan gada yg sodorkan hadits dibawah ini di FFI sono, mudah2an mang odoy menemukan jawabannya diforum ini...

Betul..dan dia adalah Bro Duren..lawan debat TERBAIK yang pernah saya temui.....
Tapi jawaban sudah saya berikan ke dia..
Sayangnya...anda tidak copas juga jawaban saya kesini...



حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhriy berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi qiamat hingga Isa bin Maryam turun sebagai hakim yang adil, maka dia akan menghancurkan/memecahkan/mematahkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta melimpa ruah sampai tidak ada seorang pun yang mau menerimanya". (HR Bukhari - Muslim)


Karena anda tidak copas jawaban saya di FFI sana ke sini...
Ada baiknya saya pertegas lagi disini..

Nabi Muhammad SAW...Khatamin Nabiyin Rahmatan Lil ALamin....yang namanya LAYAK disandingkan dengan Nama Allah SWT....dan menjadi nama yang sakral yang disebut dalam setiap Shalat setiap Muslim....dan mendapat julukan "Al-Amin" yang artinya DAPAT DIPERCAYA...

Tiap Ayat dalam Al-Quran diterima beliau secara bertahap...dan terpatri rapih dalam memori beliau dan tentunya.....SANGAT DIPAHAMI oleh beliau....makna dari tiap ayat....

Saya bukan orang yang anti hadist...tapi juga bukan orang yang bertaklid buta dengan hadist....
Patokan kebenaran suatu Hadist..tentulah Al-Quran...

Terkati dengan tema di tret ini.......seperti yang telah saya bilang dan anda juga sudah lama memperhatikan debat saya di FFI dan AFF mengenai hal ini....
Di Al-Quran tidak ditemukan adanya KATA BENDA "SALIB" yang merujuk ke BENTUK PALANG..mau itu "+" "T" "X" atow bentuk "I" sekalipun...
Semua kata yang mengandung kata SALIB dalam Al-Quran SEMUANYA berbentuk KATA KERJA...

Balik lagi ke Hadist yang anda dan bro Duren sodorkan ke saya...

Kalow emang benar Hadist diatas adalah PERKATAAN sang Khatamin Nabiyin......maka LUNTUR SUDAH gelar AL AMIN yang disandang beliau...
Bagaimana tidak......di Al-Quran yang tiap ayatnya DIPAHAMI oleh beliau..tidak ditemukan adanya KATA BENDA "SALIB"...tiba tiba nongol di Hadist yang "KATANYA"...perkataan Nabi Muhammad bahwa SALIB itu adalah KATA BENDA dan jelas jelas merujuk ke TIANG JEMURAN/KAYU PALANG/LAMBANG AGAMA KRISTEN.....ini seakan akan MENGUKUHKAN..bahwa Nabi Muhammad sendiri yang menamakan LAMBANG AGAMA KRISTEN dengan kata SALIB....

Dan saya "mang odoy".....100% TIDAK PERCAYA ....!!!

Untuk itu....tret ini hadir.....

Mari kita buktikan apakah benar begitu adanya....????

Apakah benar juga......KAYU PALANG yang DIYAKINI oleh KRISTEN KATHOLIK-PROTESTAN dan kawan kawan...sialnya..DIIYAKAN oleh Muslim mayoritas juga...yang dijadikan ALAT EKSEKUSI bagi Nabi Isa as (Yesus)....

Coba sebarkan undangan ke Netter Kristen....ya itung itung KOLABORASI dalam menghadapi "mang odoy"..he he he..




makasih atas tanggapan mang odoy tentang hadits tsb, sebelum saya sodorkan hadits berikutnya tentang salib jg........ saya ingin bertukar pendapat sedikit dgn mang odoy... kan kita msh pemanasan/ perkenalan neh mang......

1. boleh saya tau pendapat mang odoy bagaimana hukumnya jika seorang muslim memakai kalung salib sebagai perhiasan bukan bermaksud mensakralkan salib tsb seperti kristen?????

kalo jawaban mang odoy boleh(mubah) atau tdk boleh(haram), mohon dalil/ referensi menurut alquran dan hadits...

2. bagaimana hukumnya jika seorang muslim memakai baju bergambarkan salib lalu sholat dgn baju tergambar salib tsb?????

kalo jawaban mang odoy boleh(mubah) atau tdk boleh(haram), mohon dalil/ referensi menurut alquran dan hadits...

3. bagaimana hukumnya jika seorang muslim dirumahnya memasang salib cuma sebagai dekorasi rumah aja bukan bermaksud mensakralkan salib tsb seperti kristen?????

kalo jawaban mang odoy boleh(mubah) atau tdk boleh(haram), mohon dalil/ referensi menurut alquran dan hadits...

monggo mang........


hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Thu 13 Jan 2011, 5:55 pm

Hasil diskusi dengan pihak ISLAM PEMBAHARUAN(Ikhwanul Muslimin) pengikut Muhammad Abduh (Rasyid Rida) AL-MANAR ( cerobong asap)...........

Lafazh “Wa Ma- Sholabu-hu”


Ayat [4:157]:
dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya (sholabu-hu), tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Ketika Allah menggunakan lafazh “shalaba” di dalam Al Quran, tentu Ia juga hendak menggunakan maknanya yang telah diketahui oleh Orang Arab ketika itu. Mustahil Allah menggunakan suatu kosakata bahasa Arab yang maknanya tidak dipahami oleh orang Arab sendiri. Dalam Kamus Bahasa Arab Al Munawwir, lafazh “shalaba” memiliki beberapa arti:

[1] Menyalib.
[2] Memanggang.
[3] Membakar, menghanguskan.
[4] Terus menerus serta hebat (serius).
[5] Menopang.
[6] Mengeluarkan lemaknya (sumsumnya).

Dan dalam konteks ayat di atas, jelas makna “menyalib” lah yang sesuai. Namun makna “menyalib” dalam ayat ini dipahami oleh sebagian kaum muslimin tidak sebagaimana makna etimologisnya, melainkan dicocok-cocokkan dengan pandangan bahwa Isa ‘as sebenarnya hanya pingsan dan tidak mati di kayu salib. Dengan tidak matinya beliau, maka beliau tidak dapat disebut telah tersalib. Demikianlah mereka memahami penafian penyaliban terhadap Isa ‘as.

Memahami penyaliban sebagai sebuah eksekusi yang harus berakhir pada kematian termasuk dalam kategori menamakan sesuatu dengan salah satu bagiannya seperti penamaan surat Al Ikhlas dengan sebutan surat “qul huw” atau surat Al Fatiha dengan sebutan surat “alhamdu”. Namun manakala kata penyaliban dikonjungsikan dengan kata pembunuhan, maka masing-masing dari kedua kata ini (penyaliban dan pembunuhan) menerangkan makna yang tidak diterangkan oleh pasangannya. Penyaliban diartikan dengan pengikatan ke kayu salib dan pembunuhan diartikan dengan penghilangan nyawa. Alasannya adalah sebagaimana yang terdapat dalam kaidah Tafsir, bahwa:
“‘Athfun (konjungsi) itu berkonsekwensi pada pembedaan makna antara Ma’thuf dan Ma’thuf ‘Alayhi disertai penyamaan keduanya dalam hukum”

Dalam ayat di atas, lafazh “ma- sholabu-hu” itu dikonjungsikan dengan lafazh “wa” (dan)kepada lafazh “ma- qotalu-hu”. Hal ini berkonsekwensi pada pembedaan makna antara “sholabu-hu” dan ”qotalu-hu” sekaligus penyamaan keduanya dalam hukum/konteks negatif. Hubungan antara “tersalib” dan “terbunuh” adalah hubungan antara sebab dan akibat. Manakala sebab dinafikan, maka akibat dengan sendirinya akan ternafikan. Namun penafian akibat tidak mesti berarti penafian sebab. Oleh karena itu, ketika Allah menafikan keterbunuhan Isa ‘as, itu sama saja dengan penafian kematian beliau dalam keadaan tersalib. Penafian pertama ini tentu masih menyisakan kemungkinan bahwa beliau tersalib namun tidak sampai mati. Kemungkinan yang tersisa inilah yang kemudian dinafikan dalam penafian kedua. Jadi masalah apakah Isa ‘as itu mati atau tidak, sudah dituntaskan dalam penafian “wa ma- qotalu-hu”. Kalau kemudian penafian “wa ma- sholabu-hu” itu dipahami hanya menafikan “penyaliban sampai mati”, tentu itu merupakan pengulangan yang sia-sia dan tidak efektif. Ia sama saja dengan mengatakan, “Mereka tidaklah membunuhnya di kayu salib dan mereka juga tidak menyalibnya sampai mati”.

Kemudian, dalam Kaidah Tafsir dinyatakan:
“Suatu kata kerja yang berada dalam konteks negatif atau yang semakna dengannya, menyatakan keumuman.”

Para Bahasawan berkonsensus bahwa mashdar (kata benda perbuatan yang darinya kata kerja diturunkan) terkandung dalam kata kerjanya. Seperti kata benda “penyaliban” terkandung dalam makna kata kerja “menyalib”. Sehingga manakala suatu kata kerja berada dalam konteks negatif, hal itu sama dengan penafian mashdar dalam kandungan kata kerja tersebut. Lafazh “wa ma- sholabu-hu” yang diterjemahkan dengan “dan mereka tidaklah menyalibnya”, sama dengan makna “tidak ada penyaliban sama sekali yang dilakukan oleh mereka terhadapnya”. Penyaliban yang dinafikan ini mencakup penyaliban dalam bentuk apapun. Baik itu penyaliban dengan metode cepat ataupun lambat. Baik itu penyaliban yang mematikan ataupun yang tidak mematikan. Baik itu penyaliban yang disertai dengan bentuk penyiksaan fisik lainnya ataupun yang hanya dilakukan dengan mengikat ke kayu salib. Semua bentuk penyaliban ini dinafikan dalam lafazh tersebut. Dan sesuai dengan kaidah Tafsir yang menyatakan bahwa:

“Suatu informasi haruslah dipahami dalam konteksnya yang umum kecuali kalau ada bukti yang mengkhususkannya” maka penyaliban yang dinafikan itu haruslah dipahami dalam bentuknya yang umum sebab tidak ada bukti apapun yang mengkhususkannya. Hal ini menyanggah “Teori Pingsan” yang mengkhususkan penafian penyaliban tadi hanya pada penafian penyaliban sampai mati.


Kutip:
Pertama : Sikap tidak menerima dan tidak menolak justru dilanggar sendiri oleh sahabat-sahabat Rasul yang pernah saya sampaikan sebelum ini, dimana mereka juga menjadikan rujukan-rujukan kisah Israiliyat kedalam tafsir al-Qur’an mereka (artinya mereka dalam hal ini menerimanya) dan anda silahkan saja melihat sendiri dikitab-kitab tafsir yang ada untuk pembuktiannya yang semua ini telah diketahui secara jamak oleh kaum mufassirin sepanjang masa.

Tanggapan:
Mengutip sebuah riwayat tidak mesti meyakini kandungannya. Ini adalah point penting untuk membedakan antara kutipan yang dijadikan rujukan kebenaran dan kutipan yang dipandang bernilai “bisa benar sekaligus bisa salah”. Relevansi hal ini dengan penafsiran lafazh “wa ma- sholabu-hu” adalah bahwa israiliyyat yang menerangkan pengikatan Isa ke kayu salib berikut detail-detail penyiksaannya, tidak dapat dijadikan rujukan kebenaran karena bertentangan dengan informasi Al Quran “wa ma- sholabu-hu”. Adapun israiliyyat yang dikutip sebagai dasar teori substitusi (penggantian Isa ‘as dengan orang lain di kayu salib) dipandang bernilai “bisa benar dan bisa salah”. Makanya, permasalahan siapa yang menggantikan Isa ‘as itu tidak termasuk dalam wilayah keimanan karena memang tidak diterangkan dalam Al Quran. Namun masalah Isa ‘as tidak dinaikkan ke kayu salib adalah masalah keimanan. Untuk lafazh “wa la-kin syubbiha lahum”, memahaminya perlu disertai dengan pertimbangan berikut: setelah diyakini bahwa Isa ‘as tidak dibunuh dan tidak pernah dinaikkan ke tiang salib (disalib), maka kemudian ada dua kemungkinan: pertama, peristiwa penyaliban dan pembunuhan itu sendiri terjadi. Kedua, dua peristiwa itu tidak terjadi. Teori substitusi menggunakan pertimbangan yang pertama sehingga ia menjelaskan bahwa yang disamarkan adalah pembunuhan dan penyaliban Isa ‘as (ini mirip dengan penafsiran anda, meski ada perbedaan dalam konklusi akhir). Na-`ibul fa-’il untuk fi’il “syubbiha” adalah mashdar “sholbun” atau “qotlun” yang dikandung dalam fi’il “sholabu-hu” atau “qotalu-hu” (bukan Isa atau orang yang menggantikan Isa). Jadi memang terjadi kesalahan dalam Terjemahan Depag. Hanya saja, itu bukan berarti teori substitusi menjadi salah. Sebab menyamarkan pembunuhan dan penyaliban Isa ‘as adalah dengan menjadikan pembunuhan dan penyaliban terhadap beliau itu seolah benar-benar terjadi, padahal tidak. Hal ini kemudian berkonsekwensi pada penggantian Isa ‘as dengan orang lain yang diserupakan seperti beliau. Jadi penggantian tersebut adalah sebuah konsekwensi. Bukan terjemah ayat itu sendiri. (Catatan: sedangkan penyamaran pembunuhan dan penyaliban menurut anda, diarahkan pada penyamaran tentang apa yang disebut sebagai penyaliban itu sendiri. Inilah yang mendorong saya untuk menelaah lafazh “wa ma- sholabu-hu” terlebih dahulu sebelum potongan-potongan ayat selanjutnya.)

Masih ada satu lagi teori yang menggunakan pertimbangan kedua. Yaitu teori bahwa yang disamarkan adalah berita tentang pembunuhan dan penyaliban Isa ‘as. Jadi pembunuhan dan penyaliban itu sebenarnya tidak terjadi. Tapi berita yang disebarluaskan disamarkan sehingga seolah Isa ‘as memang disalib dan dibunuh.

Dengan beberapa argumen, diunggulkanlah teori pertama. Namun bukan berarti teori pertama ini pasti benar. Ia hanya memiliki kemungkinan benar yang lebih kuat, terlepas dari perbedaan pendapat mengenai siapa yang menggantikan Isa ‘as. Masing-masing dari dua teori di atas berpijak pada dua kepastian yang diterangkan Al Quran: Isa ‘as tidak disalib dan tidak dibunuh. Sedangkan “swoon theory” berpijak pada kepastian Isa ‘as tidak dibunuh dan melanggar kepastian Isa ‘as tidak disalib.

Kutip:
Analogi yang anda tawarkan antara pak RT dan pak Amir tidak cukup tepat untuk mempersamakannya dengan penyaliban dan pembunuhan dikasus Isa al-Masih, adapun frase al-Qur’an 4/157 yang menyatakan bahwa “mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya” menyifati 2 kondisi yang berbeda walaupun tujuan akhir keduanya sama, yaitu kematian.

Tanggapan:
Kalau tidak tepat, ya tolong jelaskan di mana letak ketidaktepatannya. Point pertimbangannya adalah kesamaan maksud. “Mereka tidak membunuhnya” itu sama saja maksudnya dengan “mereka tidak menyalibnya sampai mati”. Ko’ memahami persamaan maksud dua frase itu jadi sedemikian sulit begini. Kata kerja menyalib dalam benak anda bukankah maksudnya “menyalib-sampai-mati”?

Kutip:
Makna “mereka tidak menyalibnya sampai mati” mungkin memang kurang terlalu tepat disifati demikian dari sisi ketatabahasaan atau juga kenyataannya, sebab memang istilah “penyaliban” itu sendiri sudah mencakup makna kesempurnaan terjadinya hukuman mati, baik dengan sifat (makna lahiriah) atau juga makna yang terkandung dari eksekusi itu (misalnya keterkutukan, kesesatan, kebatilan dan sebagainya).

Tanggapan:
Saya paham ketiga pemaknaan yang sekaligus anda gunakan untuk satu kata “menyalib”. Cuma untuk menyanggahnya tentu tidak bisa sekaligus. Sanggahan awal ini ditujukan pada makna “menghukum mati” itu sendiri. Menyalib dalam benak anda kan salah satu artinya “menghukum mati”. Menghukum mati itu apa bedanya dengan “membunuh”? Kalau anda masih mengatakan keduanya memiliki maksud yang berbeda, saya khawatir telaah ini hanya akan jalan di tempat.

Kutip:
Oleh karena itu maka pada waktu al-Qur’an membedakan antara penyaliban dengan pembunuhan, maka al-Qur’an hendak menyatakan tentang batalnya pernyataan mereka tentang penyifatan Isa selaku orang batil

Tanggapan:
Itu makna ketiga.

Kutip:
…yang berhasil mereka hukum diatas salib lengkap dengan semua kecacatan pelaksanaan eksekusi tersebut

Tanggapan:
Itu makna kedua.

Kutip:
sementara seperti yang disinggung oleh akhir ayat 4/157, keyakinan tentang pembunuhan yang sudah mereka lakukan pada Isa itu sendiri hanya diperoleh dengan cara menduga-duga atau tanpa kepastian sebab memang banyak kecacatan yang membuat klaim mereka sangat bisa diragukan.

Tanggapan:
Nah, yang ini belum saya masukkan bahasan, sekalipun saya insya Allah sudah menangkap maksud anda sepenuhnya.

Kutip:
Disisi lain, pembedaan antara mati dalam peristiwa penyaliban dengan mati keterbunuhan (qotaluhu) di 4/157 pun bisa dimaknai dengan mati khusus dan mati umum, dimana yang pertama adalah mati dalam makna tereksekusi diatas salib dan yang kedua mati dengan cara keterbunuhan oleh musuh diluar batasan “eksekusi penyaliban” seperti dengan mati akibat tikaman tombak sebagaimana ada didalam Bible.

Tanggapan:
Pernah saya katakan bahwa membunuh itu bersifat umum. Ia mencakup membunuh dengan menyalib-sampai-mati, menikam-dengan-tombak-sampai-mati, mencekik-sampai-mati, menembak-sampai-mati, menyembelih-sampai-mati, menyengat-dengan-listrik-sampai-mati, meracun-sampai-mati, menyekap-sampai-mati (silahkan anda lanjutkan sendiri). Namun keumuman itu hanya ada dalam pikiran manusia saja. Di luar pikiran, kenyataan membunuh dalam konteks pembunuhan terhadap Isa ‘as maksudnya adalah menyalib-sampai-mati. Sedangkan menyalib menurut anda itu maksudnya kan menyalib-sampai-mati (makna pertama). Jadi ya sama saja, dibolak-balik dan diotak-atik bagaimanapun maksudnya sama saja. Terus, menikam dengan tombak itu apa bukan termasuk detail yang sudah terkandung dalam kata “menyalib” dalam pemahaman anda (makna kedua)? Kenapa kemudian anda mengeluarkannya dari makna “menyalib” dan memasukkannya dalam makna “membunuh”?

Kutip:
Dengan demikian inti dari pemahaman saya ini, diulangnya 2 kali pernyataan al-Qur’an mengenai ketidak terbunuhan Isa di 4/157, lebih kepada ketidak yakinan mereka tentang hasil akhir dari penyaliban

Tanggapan:
Hasil akhir penyaliban = kematian. Artinya, frase “tidak membunuhnya” itu = tidak membunuhnya sampai mati.

Kutip
…sementara pembatalan penyalibannya merupakan ketidaksahan eksekusi yang dilancarkan dan disifati mereka pada pribadi Isa al-Masih putera Maryam.

Tanggapan:
Ketidaksahan penyaliban itu kan salah satunya karena tidak sampai mati. Lagi-lagi, frase “tidak menyalib” = tidak menyalib-sampai-mati. Maka hasilnya sama saja, tidak membunuhnya sampai mati = tidak menyalibnya sampai mati. Masih menganggap maksud keduanya berbeda?

Kutip:
Metode penyaliban sendiri dilakukan dengan beberapa macam, mulai dari yang tangan di-ikat sampai yang tangan dipaku, baik di-ikat atau dipaku keduanya salah satu syarat yang harus ada dalam sebuah penyaliban karena memang bagaimana naik keatas kayu salib bila tanpa salah satu dari keduanya…(sampai akhir paragraf).

Tanggapan:
Tolong saya dikasih dalil dari Bibel tentang keharusan pemakuan tangan dan sebagainya. Kalau pengikatan tangan, sudah saya katakan bahwa itu adalah batas minimal penyaliban. Kalau tidak diikat, gimana mau menggantung di salib? Yang saya maksud dalil-keharusan di sini tentunya yang bersifat mengikat seperti dalam bentuk perintah. Bukan sekedar pendeskripsian penyaliban yang terjadi ketika itu.

Kutip:
Dalam kasus pembakaran Nabi Ibrahim ‘as atau pengusiran Rasulullah shollallahu’alayhiwasallam, tidak ada perbedaan tafsir dalam kepastian terjadinya dua peristiwa tersebut. Namun dalam kasus penyaliban Isa ‘as ini, kita dihadapkan pada dua penafsiran: Isa ‘as terikat ke kayu salib dan Isa ‘as tidak terikat ke kayu salib sama sekali. Kalau dari dua keadaan tersebut, dipilih mana yang lebih menggambarkan ketidakterkutukan dan ketidakterhinaan, tentunya akal sehat akan memilih penafsiran kedua, yaitu Isa as tidak terikat ke kayu salib sama sekali.
Walla-hul muwaffiq.

Kutip:
Justru disini letak ketidak tepatan analogi anda itu, sebab perumpamaan pak RT dan pak Amir sama seperti perumpamaan antara Rasul dan Isa bukan sama seperti penyaliban dan pembunuhan.

Tanggapan:
Nampaknya pemahaman anda atas analogi saya yang tidak tepat. Sudah saya katakan bahwa point pertimbangannya adalah kesamaan maksud. Jadi perbedaan bentuk kata itu tidak berpengaruh. Isim dan Fi’il itu sama-sama bisa bersifat umum atau khusus dalam kondisi-kondisi tertentu. Saya memberi misal: Pak RT dan Pak Amir sudah datang. Pak Amir yang dimaksud adalah Pak RT itu sendiri. Dan Pak RT yang dimaksud adalah Pak Amir juga. Jadi Pak RT di situ bukan Pak RT secara umum. Catat: keumuman itu konsep yang hanya ada dalam pikiran. Sekalipun disebut Pak RT (masih umum), tapi keterangan “sudah datang” menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan sebutan umum itu adalah sesuatu yang khusus. Siapapun yang menggunakan terma “pembunuhan” terhadap Isa ‘as, bisa dipastikan bahwa maksudnya adalah pembunuhan dengan penyaliban. Jadi terdapat penggunaan terma umum yang dimaksudkan kepada sesuatu yang khusus (istilahnya dalam ilmu Tafsir “lafzhun ‘a-m yuro-du bihi l kho-sh”).

Kutip:
Akan lebih tepat perumpamaan untuk kasus ini adalah ” Pak Amir tidak memakannya dan tidak menghabiskannya ” yang mana bisa jadi pak Amir cuma sekedar mencicip saja dan itu tidak membatalkan pernyataan bahwa pak Amir tidak memakannya apalagi menghabiskan makanan itu. Inilah analogi yang lebih tepat dalam hal ini.

Tanggapan:
Terus buat apa dibilang “tidak menghabiskannya” kalau deskripsi “tidak memakannya” sudah mencukupi untuk menggambarkan Pak Amir yang cuma mencicipi. Sama saja, jadinya tidak efektif. Untuk kasus Isa ‘as yang menurut anda cuma “mencicipi” penyaliban, sudah cukup dideskripsikan dengan “tidak disalib”. Dengan mengatakan “tidak disalib”, otomatis beliau juga “tidak dibunuh”. Tidak efektif kalau kemudian juga dibilang “tidak dibunuh”. Jadi, ini masalah efektifitas. Ini pertama. Kedua. penyaliban yang anda maksudkan sebagai “penyaliban-sampai-mati” itu sebenarnya termasuk dalam kategori menamakan sesuatu dengan salah satu bagiannya (istilahnya: “ithla-qu sy syay`i bi ba’dhi ajza-`ihi”). Seperti penamaan surat Al Ikhlash dengan sebutan “surat qulhuw”, atau surat Al Fatihah dengan sebutan “surat alhamdu”. Jadi tidak ada makna ganda dalam kata “penyaliban” sebagaimana tidak ada makna ganda untuk kata “makan”. Batas minimal penyaliban itu pengikatan ke kayu salib. Sekarang, apa batas minimal “makan”? Mencicipi saja dengan tidak menelan, tidak disebut makan. Makanya kalau cuma mencicipi rasa masakan di lidah itu tidak membatalkan puasa, asal tidak ditelan. Nah, Pak Amir itu tentu maksudnya mencicipi sekaligus menelan (karena ada deskripsi “tidak menghabiskan”). Jadi sudah disebut “makan”. Salah kalau anda mengatakannya “tidak makan”.

Kutip:
Dalam pemikiran saya, kata menyalib sudah termasuk didalamnya keharusan untuk mati, jadi mati yang dikhususkan dalam proses penyaliban atau eksekusi yang sudah ditetapkan dengan semua kondisi persyaratannya secara totally, bukan hanya sekedar menggantung diatas kayu salib. Sedangkan kata membunuh, lebih bersifat umum, bisa jadi upaya pembunuhan itu tidak bersangkutan dengan penyaliban yang sudah terjadi… (sampai akhir paragraf).

Tanggapan:
Bagaimana pembunuhan yang umum itu anda katakan “bisa jadi tidak bersangkutan dengan penyaliban yang sudah terjadi”. Kacau sekali pengertian anda tentang terma “umum” ini. Yang namanya umum itu mencakup apa saja. Meliputi segalanya. Menghimpun semuanya. Mengumpulkan anggotanya. Menaungi semestanya. Menyatukan himpunannya. Dan seterusnya. Dengan mengatakan “A tidak membunuh B”, berarti A tidak membunuh B dengan cara apa saja, di setiap tempat, di segala waktu. Makanya saya katakan, dan anda sepakat dengan perkataan saya itu, bahwa membunuh itu sama dengan menyalib-sampai-mati, mencekik-sampai-mati dan seterusnya. Ko’ kemudian anda bilang “bisa jadi tidak bersangkutan dengan penyaliban”. Kalau kata “membunuh” itu berada dalam konteks positif/afirmatif, contoh: Anto membunuh Amir. Maka pembunuhan Anto itu bisa jadi dengan menyalib-sampai-mati, atau dengan menikam-dengan-tombak-sampai-mati, atau dengan kedua-duanya. Tapi tidak mungkin dengan seluruh cara pembunuhan yang mungkin tercakup oleh kata pembunuhan itu sendiri. Singkatnya, pembunuhan dalam konteks positif itu terbatas. Tapi pembunuhan dalam konteks negatif (misalnya, Anto tidak membunuh Amir) itu tidak terbatas. Mencakup semua cara.
Saya memahami penikaman dengan tombak itu dilakukan ketika Yesus masih di tiang salib. Karenanya, penikaman tersebut terhitung sebagai salah satu detail penyiksaan yang ada dalam penyaliban. Ini mestinya sesuai dengan pemaknaan anda yang kedua. Tapi anehnya, sekarang anda malah membedakan penyaliban dari penikaman-dengan-tombak. Padahal sebelumnya anda mati-matian menjelaskan bahwa penyaliban itu mencakup pemakuan, pematahan kaki dan seterusnya. Kalau penikaman itu terbukti dilakukan setelah Yesus diturunkan dari kayu salib, oke, itu bisa dianggap sebagai usaha pembunuhan yang kedua. Tapi saya tidak mendapatkan penikaman itu setelah Yesus diturunkan. Berarti ia masih tercakup dalam detail penyaliban sebagaimana yang anda terangkan kemarin. Anggapan prajurit bahwa Yesus sudah mati itu tentu tidak bisa dijadikan batas berakhirnya penyaliban, sedang Yesus sendiri masih di tiang salib.

Kutip:
Saya memang sepakat kata membunuh masih terlalu umum, karena itu penyaliban merupakan pembatas atau pengkhususan dari metode pembunuhan yang ada, saat misalnya saya katakan saya makan nasi, maka gambarannya masih umum, tetapi bila saya katakan saya makan nasi dengan sendok, maka ini sudah khusus, bila yang pertama saya masih bisa dimulti tafsirkan dengan makan memakai sendok, makan menggunakan tangan, makan dengan menggunakan sumpit atau lain sebagainya tetapi yang kedua saya sudah memberikan pengkhususan bahwa saya makan memakai sendok, bukan yang lain.

Tanggapan:
Deskripsi “saya makan nasi” itu bukan deskripsi yang umum, tapi deskripsi yang global (mujmal, bukan ‘a-m). Nampak anda tidak dapat membedakan antara sesuatu yang umum dan sesuatu yang global. Sebagai kata yang bersifat umum, “makan” itu mencakup pakai tangan, pakai sendok, pakai sumpit, dan sebagainya. Catat: kata kerja yang berada dalam konteks negatif itu menyatakan keumuman. Kalau anda bilang: “saya tidak makan nasi”, pernyataan ini menjelaskan bahwa anda tidak makan, baik itu pakai tangan, pakai sendok, pakai sumpit dan yang lainnya. Makanya pernyataan ini disebut bersifat umum. Tapi lain halnya kalau kata “makan” itu dalam konteks positif (saya makan nasi). Ketika anda makan nasi, tentu anda hanya pakai tangan saja, atau sendok saja, atau sumpit saja, atau pertama pakai sendok, kemudian pakai tangan. Yang jelas, terbatas dan tidak mencakup seluruh anggota keumuman cara makan. Makanya pernyataan “saya makan nasi” itu tidak bersifat umum, tapi bersifat khusus sesuai dengan apa yang anda lakukan ketika itu. Tapi anda bisa bilang, bahwa pernyataan itu bersifat global. Masih belum jelas batasannya. Ketika anda bilang, saya makan nasi dengan sendok, di sini sudah ada batasan baru: dengan sendok. Kalau kemudian anda tambahkan: saya makan nasi dengan sendok bersama keluarga, di sini sudah ada batasan baru: bersama keluarga. Kalau pernyataan terakhir ini dibandingkan dengan pernyataan pertama, yang pertama disebut “mujmal/global” (bukan ‘a-m) sedang yang kedua disebut “muqoyyad” (bukan kho-sh).

Kutip:
Tepat. Setelah upaya pembunuhan diatas salib hasil akhirnya menimbulkan keraguan mereka, dilakukanlah upaya pembunuhan yang kedua diluar penyaliban, yaitu dengan cara menombak tubuhnya. (lihat kembali penjelasan saya diatas)

Tanggapan:
Pertama, buktikan dulu bahwa penikaman itu dilakukan setelah Yesus diturunkan dari kayu salib. Kedua, kalau benar Yesus diturunkan dari salib sedang mereka masih ragu, berarti prediksi kematian yang dilakukan memang tidak akurat. Dan seharusnya keyakinan kaum kristiani itu bukan Yesus mati disalib, tapi Yesus mati ditombak. Sehingga kemudian seharusnya penafian dalam Al Quran itu bukan penafian penyaliban, tapi penafian penombakan-sampai-mati. Makin lieur euy…

Kutip:
Salah satunya berarti bukan satu-satunya kecacatan hukum yang membuat perbuatan mereka itu harus dibatalkan secara hukum, dan iya saya masih teramat sangat menganggap keduanya berbeda (lihat kembali penjelasan saya diatas)

Tangapan:
Gimana ya. Pengetahuan anda tentang hakekat penyaliban ini punya sekian konsekwensi yang sulit diterima dengan pemahaman rasional. Mungkin hampir mendekati ketidakrasionalan doktrin trinitas kaum kristiani sendiri.

Kutip:
Jika berbicara hukum keharusan, maka letak hukum harusnya itu ada pada naiknya seseorang digantungan bagaimanapun caranya, mau dipaku atau diikat dengan tali dan ini banyak sekali diceritakan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, silahkan anda searching saja dengan software-software yang ada menggunakan kata kunci : ikat, gantung, paku (bila itu dalam versi bahasa Indonesia).

Tanggapan:
Tentu anda sudah paham bahwa keharusan yang saya maksud adalah keharusan syar’iy, bukan keharusan qodariy. Keharusan syar’iy itu seperti membaca al fatihah dalam sholat. Keharusan qodariy itu seperti bernafas dalam kehidupan makhluk hidup. Kalau tidak ada perintah memaku, mematahkan tulang dan sebagainya, berarti semua itu ngga’ wajib secara syar’iy (menurut syari’at Musa ‘as). Dan berarti sekalipun tidak dipaku, tidak dipatahkan tulang, orang yang diikat ke kayu salib sudah disebut disalib. Sehingga pemaknaan anda yang kedua itu gugur.

Kutip:
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad yang saya contohkan kepada anda sebelum ini harusnya dipahami sebagai bentuk penyifatan dari keterkutukan dan keterhinaan mereka berdua dalam pandangan musuh-musuh mereka, hal yang sama berlaku pada kasus Isa al-Masih, itu yang hendak saya tunjukkan kepada anda.; Akal sehat siapapun, bila memang akal muslimnya itu sehat, pasti akan mengatakan, bahwa eksekusi apapun yang dikenakan pada diri Nabi Ibrahim, Nabi Isa dan Nabi Muhammad oleh orang-orang yang memusuhinya sama sekali bukan bentuk keterkutukan orang-orang saleh ini dimata kebenaran.

Tanggapan:
Sekarang lihat saja, informasi penafian pembunuhan dan penyaliban Isa ‘as itu ditujukan kepada siapa. Jelas kepada kaum muslim. Sesuai dengan pandangan anda, kalau akal muslim yang sehat saja sudah cukup untuk memahami bahwa eksekusi apapun terhadap para Rasul bukanlah suatu bentuk keterhinaan, lalu buat apa Allah mengarahkan informasi penafian pembunuhan dan penyaliban Isa ‘as itu kepada umat Islam? Apa karena akal muslim ketika itu tidak sehat? Informasi tersebut menggunakan kata ganti orang ketiga jamak yang merefer orang-orang Yahudi. Kalau ditujukan kepada orang-orang Yahudi, mestinya dalam bentuk langsung (menggunakan dhomir mukhatab) didahului dengan seruan/panggilan kepada orang-orang Yahudi. Bentuk kalimat langsung itulah yang lebih “baligh” (cocok/sesuai dengan keadaan orang yang diajak bicara). Sebab pembunuhan dan penyaliban itu sudah menjadi keyakinan yang berkerak dalam diri mereka. Dengan diarahkannya informasi penafian tersebut kepada kaum muslim, berarti sebenarnya pemaknaan ketiga itu tidak perlu. Kaum muslim sudah jelas memandang para Rasul sebagai manusia-manusia pilihan yang memiliki derajat tinggi di hadapan Allah. Buat apa diturunkan wahyu kalau hanya untuk menjelaskan bahwa Isa yang diikat ke kayu salib itu (menurut interpretasi anda) sebenarnya bukan sebagai orang terkutuk.

Kutip:
Orang yang dihukum salib, beda dengan orang yang cuma digantung.

Tanggapan:
Setelah saya baca ayat-ayat Bibel yang anda sodorkan, masih belum jelas bagi saya mana yang anda nyatakan sebagai tersalib dan mana yang cuma tergantung dan tidak disebut tersalib. Di bawah ini ada empat himpunan ayat. Dua himpunan ayat pertama, memang menerangkan mati dulu baru kemudian digantung. Sedang dua himpunan ayat kedua, menerangkan digantung dulu baru kemudian mati. Dan semua himpunan ayat ini menggunakan kata “menggantung” atau “hang”. Kata “menyalib” atau “crucify” tidak digunakan sama sekali. Bagi saya, ini berarti setiap orang yang disebutkan dalam ayat-ayat tersebut, bisa dideskripsikan dengan “tergantung”. Baik tergantung sebelum mati atau sesudahnya. Sekarang, masalahnya, apakah tergantung itu sama dengan tersalib atau tidak? Hanya ada dua kemungkinan, tergantung itu sama dengan tersalib, dan tergantung itu tidak sama dengan tersalib. Kalau diambil kemungkinan pertama, maka baik yang mati terlebih dahulu ataupun yang belakangan, bisa disebut tersalib. Mau mati duluan atau belakangan, tak jadi soal. Sama-sama bisa disebut tersalib. Sedang kalau kemungkinan kedua yang diambil (tergantung itu tidak sama dengan tersalib), lalu mana ayat yang menerangkan orang yang tersalib (crucified)? Semua ayat itu kan hanya menerangkan orang yang tergantung (hung). Kalau anda mengatakan yang mati belakangan itu yang disebut tersalib, maka kata yang digunakan dalam himpunan ayat ketiga dan keempat itu bukan crucify, tapi hang. Anda masih perlu bukti lain untuk menyimpulkan bahwa yang mati belakangan itulah yang disebut tersalib.

Kutip:
Kedua orang yang dieksekusi bersama Isa belum mati sehingga biar cepat mati dan diturunkan dari tiang sudah dalam bentuk mayat maka kaki mereka harus dipatahkan, sementara kaki Isa tidak disentuh sedikitpun karena mereka menganggap telah berhasil mengeksekusi mati beliau a.s.

Tanggapan:
Berarti pematahan tulang memang sifatnya kondisional saja. Sesuatu yang menjadi rukun perbuatan itu tidak pandang kondisi. Orang sakit yang ngga’ bisa sholat berdiri, sholat sambil duduk dan ruku dengan cara membungkukkan badan sedikit. Maksudnya, karena ruku’ itu termasuk rukun, maka ia tetap dikerjakan dalam kondisi apapun. Kalau pematahan tulang itu rukun, mestinya ia tetap dilakukan walaupun yang tersalib sudah dianggap mati. Ini berkaitan dengan pemaknaan kedua.

Kutip:
Dan bila ternyata anggapan mereka tentang status Isa tersebut salah, artinya Isa tidak mati dalam eksekusi ini maka arti penyaliban otomatis akan menjadi cacat dan ini sudah cukup untuk menyebut penyaliban itu gagal dan Isa pada hakekatnya tidak tersalibkan.

Tanggapan:
Tolong beri saya penjelasan yang baru. Pernyataan anda di atas sudah kita lewati berkali-kali. Dan saya sudah tanazul (mengalah dengan menggunakan terminologi anda sendiri). Sekarang, silahkan pahami bagaimana kemudian makna ayat [4:157] itu menjadi sangat tidak efektif (dalam thread “lafazh wa ma- sholabu-hu”). Kesalahan anda dalam memahami terma “umum”, ketidakpahaman anda dalam membedakan mana yang “umum” dan mana yang “global/mujmal”, ketidaktelitian anda terhadap fungsi konjungsi dalam ayat [4:157], dan tidak tajamnya perhatian anda pada konteks negatif di mana dua kata “membunuh” dan “menyalib” itu berada, menghasilkan kekacauan tafsir yang tidak pernah dikenal sebelumnya oleh pakar Tafsir muslim.
Sekalian saja di sini saya berikan catatan atas teori anda kemarin bahwa Mirza Ghulam Ahmad bisa jadi mengadopsi pemahamannya dari Dead Sea Scrolls. Ternyata, Mirza sudah meninggal (1908) sebelum Dead Sea Scrolls ditemukan (1945). Kemungkinan besar, Mirza mencontek pemahamannya itu dari buku karangan Nicolas Notovitch, La vie inconnue de Jesus Christ (published: 1894).
Walla-hul muwaffiq.

Kutip:
Kalau memang yang dimaksudkan adalah kesamaan maksud, maka tetap saja analogi anda tidak tepat, sebab kalimat analogi anda rancu untuk dipersamakan dengan penyaliban dan pembunuhan pada kasus Isa al-Masih.

Tanggapan:
Dalam contoh saya itu, Pak Amir yang dimaksud adalah Pak RT, begitu juga sebaliknya. Kalau yang dimaksud adalah dia-dia juga, tidak perlu menggunakan konjungsi. Nah, kalau dibilang, A menyalib B sampai mati. Sudah tentu itu sama saja maksudnya dengan A membunuh B. Kalau yang dimaksud adalah perbuatan yang itu-itu juga, tak perlu dibilang “A menyalib B sampai mati dan membunuhnya”.

Kutip:
Adapun kalimat anda ” Siapapun yang menggunakan terma “pembunuhan” terhadap Isa ‘as, bisa dipastikan bahwa maksudnya adalah pembunuhan dengan penyaliban”, sama sekali hanyalah sebuah bentuk penafsiran atau pemahaman yang sangat subyektif dan tidak bisa disebut sebagai satu-satunya penafsiran yang benar. Karena terma pembunuhan tidak harus selalu identik dengan penyaliban, sebaliknya term penyalibanlah yang justru identik dengan pembunuhan.

Tanggapan:
Benar, pembunuhan tidak identik dengan penyaliban. Saya tidak cuma bilang “pembunuhan”. Tapi “pembunuhan terhadap Isa ‘as”. Sama saja kalau dibilang Saddam dibunuh, orang pasti sudah paham bahwa pembunuhan Saddam itu dengan penggantungan. Terma pembunuhan yang memang masih umum itu sudah dikhususkan dengan penisbahannya kepada Saddam/Isa ‘as. Klaim “inna- qotalna masi-ha” (kami telah membunuh Isa) itu tidak lagi menyatakan keumuman (karena berada dalam konteks positif), sama seperti kalimat anda “saya makan nasi”. Sekalipun kalimatnya masih global, tapi kejadian “makan” untuk anda dan “membunuh” untuk orang Yahudi itu sendiri sudah khusus. Namanya saja sudah dinisbahkan kepada subyek tertentu yang khusus, tentu perbuatannya menjadi khusus. Kalau orang Yahudi bilang “kami telah membunuh Isa”, maksud “membunuh” ini sudah khusus, tidak lagi umum. Apa maksudnya? Tentu saja menyalib Isa sampai mati. Sehingga ketika Allah membantah klaim mereka itu dengan mengatakan “mereka tidaklah membunuhnya”, sebenarnya kalimat “tidak membunuhnya” itu menggunakan maksud khusus tadi, yaitu “tidak menyalibnya sampai mati”. Hal ini sudah bisa dipahami denga rasio sekalipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam ayat. Memangnya, kalau orang Yahudi mengklaim telah membunuh Isa, maksudnya apa lagi kalau bukan menyalib beliau sampai mati? Seperti orang yang mengatakan Saddam dibunuh, maksudnya apalagi selain digantung?

Kutip:
Diulangnya kalimat ketidak terbunuhan Isa setelah pembatalan penyalibannya, seperti yang saya paparkan

Tangapan:
Tidak terbunuh dulu, baru kemudian tidak tersalib.

Kutip:
…adalah bentuk pengulangan untuk deskripsi yang berbeda. Dimana pembatalan penyaliban identik dengan pembatalan klaim kematian, keterkutukan serta kenajisan Isa dalam eksekusi tersebut

Tangapan:
Tolong diingat lagi bahwa yang saya bidik terlebih dahulu adalah apa yang anda katakan sebagai “pembatalan penyaliban identik dengan pembatalan klaim kematian”. Saya berusaha mengurai masalah satu persatu, anda malah mencampurbaurkannya kembali dengan makna keterkutukan.

Kutip:
…sementara pembatalan pembunuhan adalah ditujukan bagi bantahan al-Qur’an menyangkut pola atau cara apapun yang selanjutnya dikenakan pada diri Isa setelah eksekusi yang gagal tersebut

Tanggapan:
Penafian pembunuhan dulu, baru penafian penyaliban. Tolong diingat lagi, kita belum menelaah “wa ma- qotalu-hu yaqi-nan”.

Kutip:
Batas minimal penyaliban yang menurut anda adalah ” cukup ” tergantung diatas kayu salib menurut saya justru harus tetap disertai oleh maksud dari penggantungan itu sendiri, sebab jika penggantungan itu tidak dilandasi oleh maksud/penyifatan yang dikenakan padanya maka itu belum bisa disebut penyaliban yang sebenarnya namun baru sebatas permainan penyaliban. Apakah menurut anda setiap orang yang naik keatas kayu salib tanpa melihat maksud dan penyifatannya maka secara otomatis pasti bisa disebut tereksekusikan?

Tanggapan:
Saya perjelas, batas minimal penyaliban-sampai-mati itu adalah dengan diikatnya terhukum ke kayu salib lalu dibiarkan begitu saja sampai mati. Tak mesti harus dipaku dan sebagainya.

Kutip:
Kembali pada analogi pak Amir, apa batasan minimal makan ? jelas memasukkan makanan kedalam mulut dan merasakan rasanya dilidah, tetapi benarkah ini mewakili dari arti makan yang sesungguhnya ? tidak, itu hanya pura-pura makan alias baru sebatas mencicip dilidah meskipun terlihat seolah sama seperti makan, karena ada proses perasaan makanan pada lidah.

Tanggapan:
Ketika anda menjelaskan batas minimal makan itu berarti anda sedang menerangkan perbuatan paling sederhana yang bisa disebut makan. Kalau batas minimalnya adalah mencicipi saja, berarti ya buat anda mencicipi itu sudah disebut makan. Ko’ anda menyebutnya bukan makan yang sesungguhnya. Perbuatan paling sederhana yang bisa disebut sebagai menyalib-sampai-mati adalah mengikat seseorang ke kayu salib lalu membiarkannya sampai mati.

Kutip:
Konteks ayat adalah ” tidaklah mereka membunuhnya dan tidak menyalibnya “, kita paham bahwa terma membunuh adalah umum, bisa dilakukan dengan cara apa saja,

Tanggapan:
Rupanya, kita sama-sama lupa bahwa potongan ayat tersebut harus dipahami sebagai bantahan atas klaim orang Yahudi bahwa mereka membunuh Isa ‘as. Dan maksud orang Yahudi membunuh Isa adalah bahwa mereka menyalibnya sampai mati. Jadi pembunuhan yang dinafikan dalam ayat ini sudah tidak lagi bersifat umum, karena ia merupakan bantahan atas klaim pembunuhan yang juga tidak lagi bersifat umum. Dalam tanggapan saya kemarin, saya khilaf menyadari kenyataan tersebut. Sehingga perkataan anda: “Sedangkan kata membunuh, lebih bersifat umum, bisa jadi upaya pembunuhan itu tidak bersangkutan dengan penyaliban yang sudah terjadi”, semestinya saya tanggapi demikian: “Justru pembunuhan yang dinafikan itu maksudnya adalah penyaliban-sampai-mati”. Di situlah letak kesalahan saya. Singkatnya, “wa ma- qotalu-hu” itu artinya adalah “dan mereka tidak membunuhnya”, dan maksudnya adalah “dan mereka tidak menyalibnya sampai mati”.

Kutip:
Ternyata setelah penyaliban diatas selesai, Isa masih ditombak, artinya kejadian penombakan ini sudah lepas dari maksud penyaliban itu sendiri sebelumnya, maka otomatis penombakan dengan keterbunuhan dipenyaliban adalah dua hal yang sifatnya berbeda dan tidak bisa dicampur adukkan meskipun penombakan itu masih terjadi diatas kayu salib, tapi penyaliban itu sendiri khan sudah usai dengan sukses.
Apakah anda sekarang sudah menjadi jelas dengan maksud saya ini?

Tanggapan:
Penombakan di situ tentunya bukan sebagai usaha pembunuhan, (sebab yang ditombak dianggap telah mati), tapi aksi mutilasi.

Kutip:
Bagaimana bisa gugur apabila ini hanya cara atau metode saja yang berbeda, memangnya bagaimana cara naik keatas salib dan tergantung bila tidak dipaku atau diikat dengan tali?

Tanggapan:
Anda sudah tahu bahwa batas minimal penyaliban menurut saya adalah pengikatan ke kayu salib dan membiarkan terhukum sampai mati. Sepakat? Kalau pematahan kaki itu anda katakan sendiri bersifat kondisional, sedang yang namanya rukun itu tidak pandang kondisi, ditambah lagi batas minimal penyaliban sudah terpenuhi, lalu apa alasan anda mengatakan karena kaki Isa tidak dipatahkan, maka beliau tidak dapat disebut disalib? Inilah salah satu ketidakrasionalan penafsiran anda. Anda bisa menerangkan penyaliban sedetail-detailnya sesuai dengan perspektif biblikal. Tapi menetapkan bahwa suatu penyaliban harus memenuhi detail-detail tersebut, bukanlah kesimpulan dari bibel itu sendiri. Sama dengan ketika misalnya anda menerangkan deskripsi sholat Rasulullah shollallahu’alayhiwasallam dari awal sampai akhir. Tidak semua perbuatan yang dilakukan beliau menjadi rukun. Ada yang rukun, ada yang bukan rukun. Masing-masing ada dalilnya. Kalau setiap deskripsi dijadikan rukun, kenapa penikaman dengan tombak setelah kematian tersalib (sebelum tersalib diturunkan) tidak sekalian anda jadikan rukun? Bisa anda jelaskan?

Kutip:
Pemberitaan ketidak tersaliban dan ketidak terbunuhan didalam al-Qur’an bukan berarti pikiran orang Muslim tidak sehat, tetapi ayat itu memang justru membatalkan pikiran orang non-muslim mengenai status Isa al-Masih.; Bagi muslim sendiri informasi ini digunakan sebagai argumentasi logis tentang batilnya paham orang-orang yang menyebutkan bahwa semua bentuk usaha keteraniayaan terhadap para Nabi dan Rasul dalam bentuk apapun sama sekali tidak menjadikan mereka-mereka ini terkutuk dimata Allah.

Tanggapan:
Sebenarnya, sekalipun orang yang tersalib itu terkutuk, namun mengartikan lafazh tersalib dengan terkutuk itu sendiri sudah keliru. Kalimat syaitan yang terkutuk itu tidak bisa diganti dengan syaitan yang tersalib. Ini sekaligus menyanggah pernyataan anda berikut:

Kutip:
Jadi dari perbandingan silang ini kita mendapat pemahaman bahwa terlepas dari perbedaan kata yang digunakan diantara keduanya (dimana yang satu menurut anda dinyatakan hang dan lainnya dinyatakan crucified) tetapi punya inti penyifatan hukum yang sama, yaitu orang yang tergantung pada Ul 21/22-23 disifati sama dengan yang ada dalam Yoh 19/31 sehingga bentuk ketergantungan Isa al-Masih diatas kayu salib jelas dipandangan Bani Israel = orang yang dinajiskan dan orang yang terkutuk dimata Allah. Padahal ini semua khan hanya persangkaan mereka saja yang tidak bisa dibenarkan karena itulah pernyataan tersebut disangkal oleh Allah pada al-Qur’an surah 4/157 dengan kalimat Isa tidak disalibkan.

Tanggapan:
Yang saya katakan adalah bahwa dalam semua himpunan ayat yang anda sodorkan, hanya digunakan kata “hang”. Kata “crucify” sendiri tidak digunakan sama sekali.

Kutip:
Dengan demikian, penyaliban identik dengan kematian sekaligus bersifat keterkutukan dan kenajisan dimata Bani Israel.
Sekali lagi, beranjak dari dua pembahasan diatas, bukankah tidak salah apabila Allah menyebut bahwa Isa tidak tersalibkan?

Tanggapan:
Kalau frase “tidak tersalib” itu anda artikan “tidak mati”, tentunya orang yang kena kecelakaan misalnya, tapi tidak mati, akan anda sebut “tidak tersalib” dong. Kepada orang yang tidak mati itu, anda katakan: “alhamdulillah, masih syukur anda tidak tersalib!”. Di sini nampak bahwa pertanyaan anda di atas itu lucu. Pertama, anda membuat-buat ketentuan sendiri bahwa tersalib itu maknanya a, b, c. Kemudian anda bertanya: bukankah tidak salah, kalau tidak a, b, c, maka disebut tidak tersalib? Sekarang, uraikan saja dulu, apakah “tidak a” itu bisa disebut “tidak tersalib”? Seperti, apakah “tidak terkutuk” itu bisa disebut “tidak tersalib”. Kalau si-A itu tidak terkutuk, apakah ia bisa disebut “tidak tersalib”? Kemudian, apakah tidak patah-kaki itu disebut “tidak tersalib”. Alhamdulillah, saya tidak patah-kaki. Tapi tentu saya tak bisa disebut “tidak tersalib” kan? Saya jadi geli sendiri. Ini logika saya yang lagi eror, atau pemaknaan anda itu yang mengada-ada? Kalau ternyata memang logika saya tidak error, berarti penafsiran anda itu benar-benar bikin logika error.

Kutip:
Maaf, saya rasa kita tidak sedang bermain menang-kalah disini.

Tanggapan:
Maksud saya dengan “mengalah” juga bukan “mundur teratur”. Tanazul itu salah satu cara berargumentasi dengan menggunakan pemahaman lawan. Saya kan sudah jelaskan bagaimana konsekwensi yang dihasilkan oleh penafsiran anda itu. Kalau a dipahami demikian, maka 1, 2, 3. Anda bisa juga ko’ melakukannya, kalau mau. Coba, kemusykilan apa yang anda lihat kalau anda menggunakan penafsiran saya yang umum dipahami orang Islam sekarang itu. Anda mengatakan:
“Bandingkan : Isa tidak ditangkap, dia menawarkan kematian kepada murid-muridnya lalu murid itu dialih rupakan menjadi Isa, Isanya sendiri diangkat naik keatas rumah seperti gambaran difilm clark kent, ultraman dan tokoh-tokoh fiksi lainnya, terus menembus atmosfir bumi pergi kesuatu planet yang ada diluar bumi entah apa kerjanya disana dan bagaimana dia menjalani semua itu, pada hari h nya dia akan turun lagi dengan cara yang juga sama fantastisnya dan berperan sebagai super hero mengalahkan Dajjal ( yang analoginya mirip pula dengan monster difilm-film Power Ranger ).; Atau versi lain Isa mencium Yudas lalu perubahan rupa terjadi dan kronologis lainnya sama …”
Penawaran kematian itu tidak terdapat dalam Al Quran ataupun Hadis. Ia ada dalam israiliyyat yang bisa benar bisa salah. Pengalihan rupa itu mungkin saja, malah orang-orang Yahudi ada yang dijadikan Babi. Peristiwa kenaikan dan penembusan atmosfer itu mungkin saja sebagaimana mungkinnya peristiwa mi’raj. Adapun bertujuan ke planet, maka itu tidak terdapat dalam Al Quran dan Hadis. Sedang turunnya beliau ke bumi, itu ada dalam Hadis Sohih. Penciuman Yudas hanya terdapat dalam israiliyyat. Jelas, anda mencampurbaurkan Al Quran dan Hadis dengan israiliyyat. Dan hal-hal yang anda sebutkan itu, malah belum saya sentuh sama sekali dalam postingan-postingan yang lalu. Apa memang tidak ada yang musykil dalam penafsiran saya yang baru sampai “wa ma- sholabu-hu” ini? Silahkan anda coba ber-tanazul.

Kutip:
Maaf, saya tidak pernah menyebut bahwa Mirza Ghulam mengadopsi dari Dead Sea Scroll, tetapi saya menyebutnya dari manuskrip tua Bani Israel yang sekarang dikenal dengan nama “The Crucifixion by An Eye Witness” yang dipublikasikan pertama kali tahun 1873. Adapun Dead Sea Scroll merupakan salah satu dari sekian banyak literatur yang saya gunakan dalam penganalisaan tentang Isa al-Masih.

Tanggapan:
Kalau ada link-nya, tolong saya diberitahu. Terima kasih.
Walla-hul muwaffiq.

Kutip:
Tentang pemahaman anda untuk kalimat pembunuhan yang direfer pada penyaliban yang tidak sampai mati, itu hak anda, tetapi buat saya ini sudah diluar batas penyaliban, karena penyaliban itu sendiri merupakan pembunuhan yang dilakukan dengan cara khusus.

Tanggapan:
Pembunuhan terhadap Isa ‘as belum tentu berarti penyaliban beliau sampai mati. Sebab kata pembunuhan itu masih bersifat umum. Begitu menurut anda. Seolah, kita sama sekali belum pernah mendengar bahwa beliau (dianggap) mati di salib. Itu sama saja dengan mengatakan pembunuhan Saddam belum berarti penggantungannya sampai mati. Atau pembunuhan Anwar Sadat belum tentu berarti penembakannya sampai mati. Atau pembunuhan Socrates belum tentu berarti peracunannya sampai mati. Masih ada kemungkinan lain yang menjadi sebab terbunuhnya orang-orang itu, selama si-pengucap masih mengglobalkan kata “pembunuhan” yang digunakannya. Sangat literalis sekali. Kemampuan kata-kata dalam menjelaskan maksud memang terbatas. Namun keterbatasan itu dapat terlampaui oleh kemampuan manusia untuk memahami kata-kata itu sendiri. Makanya dalam ilmu Bahasa ada bahasan mengenai manthu-q, mafhum, siya-qul kala-m dan sebagainya. Makna “tidak membunuh” dalam ayat itu memang bersifat umum, namun kemudian keumuman tersebut dialihkan oleh suatu pengalih sehingga ia tidak lagi bersifat umum. Sekarang, seorang tokoh yang diyakini telah mati di tiang salib oleh sekian banyak orang, ketika dikatakan bahwa sebenarnya ia tidak terbunuh, maka yang langsung hadir di dalam pikiran adalah gambaran bahwa ia tidak mati di tiang salib dan masih hidup. Sehingga ketika kemudian dikatakan lagi bahwa ia tidak tersalib, bagaimana mungkin yang hadir dalam pikiran lagi-lagi hanya bahwa ia tidak mati di tiang salib dan masih hidup. Dalam hal ini, jelas makna informasi “tidak terbunuh” dan “tidak tersalib” itu sama saja: tidak mati di tiang salib dan masih hidup. Tapi menurut anda kedua makna tersebut berbeda. Alasannya karena “tidak membunuh” itu dapat berarti “tidak menombak sampai mati”. Jawabnya mudah saja: klaim orang-orang Yahudi itu apakah penombakan Yesus sampai mati atau penyalibannya sampai mati? Kalau ternyata yang terakhir, maka pengartian tersebut menjadi tak bermakna. Sebab penafian itu merupakan bantahan atas klaim mereka. Hal ini sudah anda sudah tahu dari awal dan tak pernah anda lupakan. Anehnya, makna pembunuhan dalam ayat masih saja anda anggap bersifat umum. Apa alasannya, saya masih belum jelas. Mungkin anda tidak tahu atau lupa bahwa suatu hal yang umum dapat menjadi khusus karena adanya pengalih.

Kutip:
Saya ingatkan juga agar tidak lupa, kita disini sama-sama memahami bahwa Isa tidak disalib dan tidak dibunuh. Hanya kita berbeda memahami apa itu defenisi tidak disalib dan tidak terbunuh pada kasus Isa al-Masih.; Jadi kita punya titik persamaan dibalik titik perbedaan.

Tanggapan:
Persamaan antara kita itu hanya persamaan lafzhiy (tidak prinsipil). Dan perbedaan antara kita adalah perbedaan maknawiy yang prinsipil. Tidak tersalib dalam pemahaman anda itu sebenarnya adalah tersalib. Isa ‘as dikatakan “tidak tersalib” karena -menurut anda beliau tidak mati, tidak patah kaki dan tidak terkutuk. Jelas pemaknaan ini terbilang sebagai tahrif (perubahan makna lafazh).

Selesai.......

Ket :

Kutip = ISLAM PEMBAHARUAN(Ikhwanul Muslimin) pengikut Muhammad Abduh (Rasyid Rida) AL-MANAR ( cerobong asap)...........

Tanggapan = Mazhab Syafi’ii
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by paulus Thu 13 Jan 2011, 7:16 pm

intinya memang ada peristiwa penyaliban
tetapi Nabi Isa as yang mulia diselamatkan oleh Allah SWT

mengenai bentuk salib itu T, X, Y, £, $, &, S, J, V, O, I, +, ga ada yang ane pilih, karena kegiatan penyaliban itu memang ada dan mengenai tata cara pelaksanaannya serta bentuk alat untuk proses penyaliban tergantung kebiasaan setempat.

kalo ada kaum terseat yg pake salib seperti yg ada di pucuk gereja ya terserah mereka, kalo ada kaum tersesat yg make salib seperti huruf O ya terserah mereka juga, wong paulus tetap ga menyetujui alat buat menyalib di jadikan tanda mata apalagi tanda suci, cuih...
hanya pikiran dari otak yg penuh dogma busuk dari mulut busuk yang tdk memiliki nurani mau melakukan hal demikian, benar?

Akhirul kalam...
peristiwa penyaliban itu memang ada...dan itu di abadikan di Quran sebagai gambaran bagi Muslim betapa bejat kaum terdahulu memperlakukan Nabi2 Allah SWT....Smile
jangan di tiru ya Muslim...
paulus
paulus
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2496
Age : 43
Location : sekitar israel
Reputation : 35
Points : 8112
Registration date : 2010-01-12

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Sun 16 Jan 2011, 1:56 am

TO ALL :

Sebelum saya membalas semua surat surat yang telah masuk ke meja redaksi...ada baiknya saya melanjutkan bahasan sedikit...semoga bisa menjadi bahan renungan...bagi yang mau.....he he he..


========================================================================

1. KATA "SALIB"

Matius 27 : 32

A. Endonesa

Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

B English

http://www.ellopos.net/elpenor/greek-texts/new-testament/matthew/27.asp

And as they came out, they found a man of Cyrene, Simon by name: him they compelled to bear his cross.

Silahkan lihat juga tulisan Yunani di sebelah kanan nya...

C. Greek (Yunani)

Silahkan klik link dibawah ini...dan scroll ke bawah sampe berada di Mattius 27:32...

http://www.scripture4all.org/OnlineInterlinear/NTpdf/mat27.pdf

Perhatikan kata yang berwarna "BIRU".....kata "STAURON"....masih diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi "THE PALE"....yang artinya KAYU PANCANG/LURUS

Tapi kata yang berwarna "HIJAU"...kata "STAURON"....diterjemahkan menjadi "THE CROSS"....yang artinya KAYU PALANG....

Ini adalah sebuah keganjilan..... :think:


2. KATA "MENYALIB"

Saya ambil dari....Lukas 23:33...

A. Endonesa

Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka [size=150]menyalib[/size]kan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya

B. English

And when they came to the place which is called The Skull [Latin: Calvary; Hebrew: Golgotha], there they [size=150]crucified [/size]Him, and [along with] the criminals, one on the right and one on the left.

C. Greek

Silahkan klik link dibawah ini...dan scroll ke bawah sampe berada di Lukas 23:33...

http://www.scripture4all.org/OnlineInterlinear/NTpdf/luk23.pdf


Perhatikan kata yang berwarna "BIRU".....kata "ESTAUROSAN"....masih diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi "THEY IMPALE"....yang artinya MEREKA MENUSUK

Tapi kata yang berwarna "HIJAU"...kata "ESTAUROSAN" diterjemahkan menjadi "THEY CRUCIFY"....yang artinya sudah dibuat bahwa "to crucify".... adalah memasang orang pada kayu palang, dengan tangan terbentang, dan kaki menjulur, bisa dengan cara diikat atow dipaku....seperti yang Kaum Kristen BAYANGKAN bahwa Tuhannya diperlakukan seperti itu.

=======================================================================

Untuk melihat kata STAURO/S (σταυρός , o(, ) dalam The Greek-English Lexicon of Liddell and Scott.....
Silahkan KLIK link dibawah ini...

http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2396298&redirect=true

σταυρός , o(,
A. upright pale or stake, “σταυροὺς ἐκτὸς ἔλασσε διαμπερὲς ἔνθα καὶ ἔνθα πυκνοὺς καὶ θαμέας” Od.14.11, cf. Il.24.453, Th.4.90, X. An.5.2.21; of piles driven in to serve as a foundation, Hdt.5.16, Th.7.25.


Nah..lhoooo...... Laughing







mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Sun 16 Jan 2011, 2:20 am


أَنَّهُ لاَ يَرَى شَيْئًا فِيْهِ تَصْلِيْبٌ إِلاَّ نَقَضَهُ
Nabi saw. tidak pernah membiarkan di rumahnya ada gambar-gambar salib kecuali menghilangkannya."(Diriwayatkan oleh Bukhari dengan nomor hadits (5952), kitab: al-Libaas, bab: Naqdhu as-Shuwar, dari Aisyah radhiallahu `anha. Diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab al-Musnad (6/52) dari Aisyah radhiallahu `anha. Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dengan nomor hadits (4151), kitab: al-Libaos, bab: Fii as-Shalib fi as-Tsaub, dari Aisyah radhiallahu `anha)


apakah itu hadits palsu??
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by admin Sun 16 Jan 2011, 6:04 am

SALAH SATU SEKTE SEMPALAN KRISTEN SAKSI JEHOVA JUGA MENGAKUI YESUS TIDAK DISALIB MERENTANGKAN KE 2 TANGANNYA , TAPI DIGANTUNG DI SEUTAS TALI KEDUA TANGANYA ATAU KATA LAIN TANGAN YESUS DIATAS KEPALA DAN BERSENTUHAN.

SAYA SUDAH GAMBARAKAN DI LOGIKA YG ADA SALIB DIGAMBAR SELAMA INI SUDAH SALAH KAPRAH SALAH KEDADEN




DENGAN MENINGKATNYA KECERDASAN DAN KRITISNYA MANUSIA



MAKA APA YANG DI LIHAT SEPERTI INI AKAN MEMPERTANYAKAN SESUATU KE LOGISANNYA

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 148452_122610731131583_100001479713127_142534_5742565_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 150288_122610797798243_100001479713127_142536_6524084_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 73817_122610831131573_100001479713127_142537_6488988_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 74325_122611451131511_100001479713127_142539_6585528_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 149000_122613044464685_100001479713127_142545_598100_n







TUMPUAN BERAT BADAN YANG ADA AKAN MEMBUAT TANGAN MANUSIA YANG DISALIB AKAN ROBEK LEBIH LEBAR BAHKAN BERAT BADAN AKAN MENYEBABKAN POSISI TUBUH TIDAK AKAN BISA BERDIRI SESUAI DENGAN KONDISI GAMBAR YANG ADA.



SEKARANG KARENA KRITIS NYA MANUSIA MAKA GAMBAR GAMBAR PENYALIBAN YANG KUNO MULAI DIHILANGKAN MENJADI SUATU YANG MASIH LOGIS DILIHAT SECARA NYATA





GAMBAR YESUS DISALIB AKAN TERUS DI PERBAIKI DAN AKAN DI BERI LILITAN TALI AGAR TERLIHAT NYATA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN HUKUM ILMU PENGETAHUAN







TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 149724_122612834464706_100001479713127_142542_5259222_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 76007_122612867798036_100001479713127_142543_7635391_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 150359_122612891131367_100001479713127_142544_2445718_n







INILAH BUKTI TAMBAL SULAMNYA SUATU AGAMA KARENA HANYA BERDASARKAN DONGENG IMAJINASI MANUSIA
admin
admin
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR

Male
Number of posts : 1234
Age : 22
Reputation : -4
Points : 7979
Registration date : 2008-12-18

http://groups.yahoo.com/group/MURTADIN_KAFIRUN/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by agus Sun 16 Jan 2011, 10:51 am

Dalam Islam, gambar patung atau yang serupa dengannya akan sangat mengganggu konsentrasi pada saat kita melakukan sholat, karena untuk menuju kepada Allah tidak memakai perantara, melainkan langsung berhubungan dengan Allah SWT tersebut. Namun tentu saja harus melalui pengetahuan yang mendalam tentang siapa diri kita dan siapa Allah itu.... bounce bounce bounce
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14592
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by BOTELHEM Sun 16 Jan 2011, 5:07 pm

admin wrote:SALAH SATU SEKTE SEMPALAN KRISTEN SAKSI JEHOVA JUGA MENGAKUI YESUS TIDAK DISALIB MERENTANGKAN KE 2 TANGANNYA , TAPI DIGANTUNG DI SEUTAS TALI KEDUA TANGANYA ATAU KATA LAIN TANGAN YESUS DIATAS KEPALA DAN BERSENTUHAN.

SAYA SUDAH GAMBARAKAN DI LOGIKA YG ADA SALIB DIGAMBAR SELAMA INI SUDAH SALAH KAPRAH SALAH KEDADEN




DENGAN MENINGKATNYA KECERDASAN DAN KRITISNYA MANUSIA



MAKA APA YANG DI LIHAT SEPERTI INI AKAN MEMPERTANYAKAN SESUATU KE LOGISANNYA

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 148452_122610731131583_100001479713127_142534_5742565_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 150288_122610797798243_100001479713127_142536_6524084_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 73817_122610831131573_100001479713127_142537_6488988_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 74325_122611451131511_100001479713127_142539_6585528_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 149000_122613044464685_100001479713127_142545_598100_n







TUMPUAN BERAT BADAN YANG ADA AKAN MEMBUAT TANGAN MANUSIA YANG DISALIB AKAN ROBEK LEBIH LEBAR BAHKAN BERAT BADAN AKAN MENYEBABKAN POSISI TUBUH TIDAK AKAN BISA BERDIRI SESUAI DENGAN KONDISI GAMBAR YANG ADA.



SEKARANG KARENA KRITIS NYA MANUSIA MAKA GAMBAR GAMBAR PENYALIBAN YANG KUNO MULAI DIHILANGKAN MENJADI SUATU YANG MASIH LOGIS DILIHAT SECARA NYATA





GAMBAR YESUS DISALIB AKAN TERUS DI PERBAIKI DAN AKAN DI BERI LILITAN TALI AGAR TERLIHAT NYATA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN HUKUM ILMU PENGETAHUAN







TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 149724_122612834464706_100001479713127_142542_5259222_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 76007_122612867798036_100001479713127_142543_7635391_n





TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 150359_122612891131367_100001479713127_142544_2445718_n







INILAH BUKTI TAMBAL SULAMNYA SUATU AGAMA KARENA HANYA BERDASARKAN DONGENG IMAJINASI MANUSIA

Inilah enaknya Umat Kristen selaku Umat Jesus (katanya,..padahal Paulus)

admin wrote:GAMBAR
YESUS DISALIB AKAN TERUS DI PERBAIKI DAN AKAN DI BERI LILITAN TALI AGAR
TERLIHAT NYATA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN HUKUM ILMU PENGETAHUAN

Merubah, merevisi, merubah, merevisi, merubah, merevisi....jd dimana sih letak kemurnian agama kalian ini...??
Udah pada nyadar ya,..ada yg salah dengan hal itu,..dikarenakan sesuatu hal yg tidak mungkin dalam prosesi penyaliban, baik apakah tangannya itu dipaku dsb....
rambut Jesus saja masih terus menjadi kontovesi,..lantaran ada ayat di Alkitab yg mengatakan bahwasanya adalah kehinaan bagi laki2 jika berambut panjang...ok lah..alasan kalian adlah..Jesus tidak bisa disamakan dengan laki2 pada umumnya,..namun Bukankah kalian mengakui bahwasanya Jesus datang kedunia dan "menyamar" jd Manusia, tentunya Manusia terbagi menjadi dua jenis kelamin (pd umumnya) kan..??
Gag ada ya rupanya saksi yg melihat bahwa Jesus itu di salib dengan seperti apa...??
Belum lg nanti Muslim pada minta saksi,..apakah itu emang benar2 Jesus..??hahaha....
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! 581260
BOTELHEM
BOTELHEM
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 2632
Location : -Dunia Maya-
Humor : Jesus vs ALLAH..mana yg menang..??
Reputation : 8
Points : 7746
Registration date : 2010-10-09

http://laskarislam.indonesianforum.net/

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by forever_muslim Mon 17 Jan 2011, 3:20 am

@bro HT

kita ngumpul disini aja ya bro HT jadi biar fokus aja ... semoga mang odoy gak keberatan..
merespon artikel diskusi yang bro usung disini yang maaf tidak saya quote karena terlalu panjang... saya ingin mengajak bro HT memahami kaedah hukum lafadz 'am (umum), khas (khusus) dan takhsis...

ada tiga Hukum lafazh 'am, khas dan takhsis yaitu seperti berikut :

1. Apabila didalam ayat Al-Qur’an terdapat lafadz yang bersifat khas (khusus), maka maknanya dapat menetapkan sebuah hukum secara pasti, selama tidak terdapat dalil yang menta'wilkannya dan menghendaki makna lain...

2. Apabila lafadz itu bersifat 'am (umum) dan tidak terdapat dalil yang meng-khususkannya (men-takhsis-nya), maka lafadz tersebut wajib diartikan kepada ke-umumannya dan memberlakukan hukumnya bagi semua satuan yang dicakup makna itu secara mutlak...

3. Apabila lafadz itu bersifat 'am (umum) dan terdapat dalil yang men-takhsis-nya, maka lafadz itu hendaknya diartikan kepada satuan makna yang telah dikhususkannya itu dan satuan yang khusus itu dikeluarkan dari cakupan makna yang umum tersebut...

nah menurut bro HT ... dari lafadz وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ memenuhi kaedah hukum yang mana dari ketiga hukum yang saya sampaikan diatas...
itu aja dulu biar gak terlalu melebar kemana-mana...

silahkan tuan rumah dilanjutkan sampai tuntas.........

forever_muslim
forever_muslim
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 457
Location : batam
Reputation : -3
Points : 5423
Registration date : 2010-09-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Mon 17 Jan 2011, 10:40 am

forever_muslim wrote:@bro HT

kita ngumpul disini aja ya bro HT jadi biar fokus aja ... semoga mang odoy gak keberatan..
merespon artikel diskusi yang bro usung disini yang maaf tidak saya quote karena terlalu panjang... saya ingin mengajak bro HT memahami kaedah hukum lafadz 'am (umum), khas (khusus) dan takhsis...

ada tiga Hukum lafazh 'am, khas dan takhsis yaitu seperti berikut :

1. Apabila didalam ayat Al-Qur’an terdapat lafadz yang bersifat khas (khusus), maka maknanya dapat menetapkan sebuah hukum secara pasti, selama tidak terdapat dalil yang menta'wilkannya dan menghendaki makna lain...

2. Apabila lafadz itu bersifat 'am (umum) dan tidak terdapat dalil yang meng-khususkannya (men-takhsis-nya), maka lafadz tersebut wajib diartikan kepada ke-umumannya dan memberlakukan hukumnya bagi semua satuan yang dicakup makna itu secara mutlak...

3. Apabila lafadz itu bersifat 'am (umum) dan terdapat dalil yang men-takhsis-nya, maka lafadz itu hendaknya diartikan kepada satuan makna yang telah dikhususkannya itu dan satuan yang khusus itu dikeluarkan dari cakupan makna yang umum tersebut...

nah menurut bro HT ... dari lafadz وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ memenuhi kaedah hukum yang mana dari ketiga hukum yang saya sampaikan diatas...
itu aja dulu biar gak terlalu melebar kemana-mana...

silahkan tuan rumah dilanjutkan sampai tuntas.........


kayaknya kurang etis kita bahas masalah ini dithread mang odoy.... krn pembahasannya beda, mang odoy sedang memastiin bahwa salib tdk ada dalam bahasa arab..... kita lanjutin aja pembahasan kita saudaraku bro FM dithread yg biasa.... kalo mang odoy mau ikut kesana jg gpp.....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Mon 17 Jan 2011, 11:49 am

@ mang odoy.....

penjelasan utk hadits yg mang odoy tolak......

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا وَإِمَامًا عَدْلاً فَيَكْسِرُ الصَّلِيْبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيْرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيَفِيْضُ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga Nabi Isa ‘alaihissalam turun (ke bumi) menjadi seorang hakim yang bijaksana dan pemimpin yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi-babi, meletakkan upeti, harta melimpah-ruah hingga tidak ada seorangpun yang menerimanya.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad-nya no. 10001 dan 10522; Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam Kitabul Buyu’ bab Qatlil Khinziri no. 2222, Kitabul Mazhalim bab Kasri Ash-Shalib wa Qatlil Khinziri no. 2476, Kitab Ahaditsil Anbiya` bab Nuzuli ‘Isa bin Maryam no. 3448, 3449; Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Kitabul Iman bab Nuzuli Isa bin Maryam Hakiman Bisyariati Nabiyyina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 242; Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu dalam Kitabul Fitan ‘an Rasulillah, no. 2233; Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu dalam Kitabul Malahim no. 3766; Ibnu Majah rahimahullahu dalam Kitabul Fitan no. 6048. (CD Program Mausu’atul Hadits Asy-Syarif Al-Kutubut Tis’ah, Fathul Bari, Syarh An-Nawawi cet. Darul Hadits)

Jalur Periwayatan Hadits
Al-Imam Ahmad rahimahullahu meriwayatkan dalam Musnad-nya dari lima jalan:
Pertama: dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, dari Muhammad bin Muslim Abu Bakr Al-Qurasyi Ibnu Syihab Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua: dari jalan Sufyan bin Husain Abu Muhammad Al-Wasithi, dari Az-Zuhri, dari Hanzhalah bin ‘Ali Al-Aslami, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ketiga: dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, dari Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqburi Abu Sa’d, dari ‘Atha` bin Mina’ Abu Mu’adz Al-Madani, dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Keempat: dari Fulaih bin Sulaiman Abu Yahya Al-Khuza’i, dari Al-Harits bin Fudhail Abu Abdillah Al-Anshari, dari Ziyad bin Mina’, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kelima: dari jalan Muhammad bin Abdillah Az-Zubairi Abu Muhammad Al-Asdi, dari Katsir bin Zaid Abu Muhammad Al-Aslami Al-Fahmi, dari Al-Walid bin Rabah Ad-Dausi, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu meriwayatkan dalam Shahih-nya dari dua jalan:
Pertama: dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, Sufyan bin ‘Uyainah Abu Muhammad Al-Hilali, dan Shalih bin Kaisan Abu Muhammad Al-Madani, semuanya dari Az-Zuhri, dari Sa’id, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua: dari jalan ‘Uqail bin Khalid Abu Khalid Al-Aili dan Yunus bin Yazid Al-Aili dan Abdurrahman bin ‘Amr Abu ‘Amr Al-Auza’i, semua meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Nafi’ bin ‘Abbas Abu Muhammad Al-Madani, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Imam Muslim rahimahullahu meriwayatkan dalam Shahih-nya dari jalan Laits bin Sa’d Abul Harits Al-Fahmi, Sufyan bin ‘Uyainah Abu Muhammad Al-Hilali, Yunus bin Yazid Abu Zaid Al-Aili, dan Shalih bin Kaisan Abu Muhammad Al-Madani, semuanya meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu meriwayatkan dalam Sunan-nya dari jalan Hammam bin Yahya Al-Azdi Al-‘Audi Abu Abdillah, dari Qatadah bin Di’amah As-Sadusi Abul Khaththab, dari Abdurrahman bin Adam Al-Bashri, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu meriwayatkan dalam Sunan-nya dari jalan Laits bin Sa’d, dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu Majah rahimahullahu meriwayatkan dari jalan Sufyan bin ‘Uyainah, dari Az-Zuhri, dari Sa’id bin Musayyab, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Demikianlah kesimpulan jalur periwayatan hadits di atas, meskipun pada sebagian jalur periwayatannya terdapat kesamaan dan sebagian yang lain terdapat tambahan.

Penjelasan Hadits
• Lafadz:
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga Nabi Isa turun (ke bumi).” Dalam sebagian riwayat dengan lafadzلَيَنْزِلَنَّ (sungguh-sungguh akan turun). Lihat Musnad Al-Imam Ahmad no. hadits 10001.
Ada pula yang meriwayatkan dengan lafadz لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ dengan men-dhammah ya mengkasrah sin. Maknanya adalah لَيَقْرُبَنَّ (Telah dekat atau keharusan terjadi secepatnya). (lihat Fathul Bari 6/553 cet. Darul Hadits, Syarh An-Nawawi, 1/469)
Lafadz ini juga diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad-nya dan Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu.

• lafadz حَكَمًا maknanya adalah حَاكِمًا yaitu seorang hakim. Di mana Nabi Isa ‘alaihissalam akan memutuskan perkara dengan syariat (Islam), karena syariat ini tidak akan dihapus. Beliau tidak diturunkan sebagai seorang nabi dengan membawa risalah tersendiri dan syariat yang menghapus syariat sebelumnya. Nabi Isa ‘alaihissalam akan menjadi salah seorang hakim dari sekian hakim yang ada pada umat ini.
Yang menguatkan perkara ini sebuah riwayat yang diriwayatkan Al-Imam Ath-Thabarani rahimahullahu dari hadits Abdullah bin Mughaffal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan turun Nabi Isa bin Maryam membenarkan kerasulan Muhammad atas agama yang dibawanya.”
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu meriwayatkan dari jalan Shalih bin Kaisan dari Az-Zuhri dari Sa’id dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz حَكَمًا عَدْلاً yaitu seorang hakim yang adil. Adapun riwayat yang lain semuanya dengan lafadz حَكَمًا مُقْسِطًا seperti riwayat Laits dari Ibnu Syihab dalam Shahih Muslim.
Al-Imam Muslim rahimahullahu juga meriwayatkan dari jalan lain dari Ibnu ‘Uyainah dari Ibnu Syihab dengan lafadz إِمَامًا مُقْسِطًا. Makna الْمُقْسِطُ yaitu العَادِلُ artinya seorang yang adil. Kalimat ini berasal dari kata:
أَقْسَطَ يُقْسِطُ إِقْسَاطًا فَهُوَ مُقْسِطٌ إِذَا عَدَلَ
Karena lafadz القِسْطُ dengan mengkasrah qaf memiliki makna العَدْلُ artinya keadilan. Berbeda dengan القَاسِطُ maknanya adalah الْجَائِر artinya seorang yang lalim. Kalimat ini berasal dari kata:
قَسَطَ يَقْسُطُ قَسْطً فَهُوَ قَاسِطُ إِذَا جَارَ
Karena lafadz القَسْطُ dengan memfathah qaf memiliki makna الجَوْرُ artinya ketidakadilan (kelaliman). (lihat Al-Fath, 6/553 cet. Darul Hadits, Syarh An-Nawawi 1/469 cet. Darul Hadits)

• Makna lafadz يَكْسِرَ الصَّلِيبَ adalah menghancurkan salib secara hakiki, dan menyalahkan atau membatalkan pendapat orang-orang kristen yang mengagungkan salib.
• Makna lafadzيَضَعَ الْجِزْيَةَ meletakkan jizyah (upeti). Abu Sulaiman Al-Khaththabi rahimahullahu dan yang lainnya dari kalangan ahlul ilmi berkata: “Tidak diterimanya upeti (dari orang-orang kafir dzimmi) dan tidak diterima kecuali keislaman mereka. Barangsiapa dari mereka yang membayar (jizyah) maka tidaklah cukup dengannya. Dan tidaklah diterima kecuali keislaman atau dibunuh.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata: “Maknanya adalah agama akan menjadi satu (Islam), sehingga tidak tersisa seorang pun dari ahlul dzimmi (orang kafir yang menyerahkan upeti sebagai jaminan keamanan) yang membayar upeti.” Kemudian beliau menyebutkan pendapat-pendapat yang lain dari para ulama, namun semuanya dikritik oleh Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu. Dan yang benar menurut beliau adalah sesuai dengan yang diucapkan oleh Al-Imam Al-Khaththabi rahimahullahu di atas.
Pendapat ini dikuatkan dengan sebuah riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad rahimahullahu: “Dan seruan menjadi satu (yaitu Islam).”

• Makna lafadz وَيَفِيْضُ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ dengan mem-fathah ya dan mengkasrah fa’ serta diakhiri huruf dha adalah يَكْثُرُ yaitu banyak. Pada riwayat yang lain: “Diseru kepada harta namun tidak ada seorang pun yang menerimanya.”
Hal ini karena banyaknya keberkahan yang turun serta datangnya kebaikan (harta kekayaan) secara berturut-turut, karena keadilan dan tidak adanya kedzaliman. Hingga muncullah pada waktu itu harta yang terpendam dari dalam bumi bersamaan dengan kurangnya perhatian mereka terhadap semua itu (harta) disebabkan pengetahuan mereka akan dekatnya hari kiamat.

Pada sebagian riwayat terdapat tambahan pada akhir hadits di atas dengan lafadz:
حَتَّى تَكُوْنَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا
“Hingga keberadaan satu sujud lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Maknanya adalah pada waktu itu mereka tidaklah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali dengan ibadah (shalat) dan bukan bershadaqah dengan harta. Sebagian ulama mengatakan bahwa waktu itu manusia tidak ada keinginan terhadap dunia, sehingga satu kali sujud lebih mereka cintai daripada dunia seisinya.
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu berkata: “Keinginan manusia waktu itu kebanyakan dalam perkara shalat dan seluruh ketaatan. Karena pendeknya angan-angan mereka disebabkan dekatnya hari kiamat, serta sedikitnya keinginan mereka terhadap dunia disebabkan tidak butuhnya mereka akan hal itu.”

Al-Qadhi Iyadh rahimahullahu berkata: “Pahala terbaik yang diberikan kepada seseorang yang menjalankan shalat lebih utama ketimbang shadaqah mereka dengan dunia dan seisinya. Hal itu disebabkan melimpahnya harta, minimnya kekikiran dan sedikitnya kebutuhan akan harta untuk perkara jihad. Dan satu sujud yang dimaksud dalam hal ini adalah sujud itu sendiri atau sebagai kiasan dari shalat.

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata: “Keberadaan shalat lebih utama ketimbang shadaqah adalah disebabkan melimpahnya harta di waktu itu dan tidak bermanfaatnya harta tersebut, sampai-sampai tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.”
Kemudian di akhir haditsnya, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bacalah oleh kalian, jika kalian mau:
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا
“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisa`: 159)
Ucapan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ini sebagai bentuk isyarat adanya sisi keserasian terhadap lafadz: “Hingga keberadaan satu sujud lebih baik daripada dunia dan seisinya.” Yaitu isyarat akan kebaikan manusia, kekuatan iman dan sambutan mereka terhadap perkara kebaikan. Dalam keadaan seperti itu, mereka lebih mementingkan satu rakaat ketimbang dunia seluruhnya. (Fathul Bari, Syarh An-Nawawi cet. Darul Hadits, CD Program Mausu’atul Hadits Asy-Syarif Al-Kutubut Tis’ah)

Faedah Hadits
• Hadits di atas termasuk salah satu hadits yang menjadi dalil tentang datangnya hari kiamat dan kepastian yang tidak diragukan akan turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam. Hal ini dikuatkan baik dari tinjauan bahasa maupun makna. Sebagaimana pada sebagian riwayat yang diriwayatkan Al-Imam Ahmad rahimahullahu, pada lafadz yang bermakna turunnya Nabi Isa menggunakan dua huruf penguat (taukid) yaitu huruf lam dan nun taukid pada kata: لَيَنْزِلَنَّ maknanya “sungguh-sungguh akan turun” (tidak diragukan).
Munculnya Nabi Isa di akhir zaman menjadi sebuah perkara yang disepakati oleh para ulama Ahlus Sunnah baik yang terdahulu maupun sekarang, berdasarkan Al-Qur`an dan hadits-hadits yang shahih. Tidak ada yang menyelisihi dalam perkara ini kecuali orang-orang yang terdapat penyakit dalam hatinya.
Al-Khaththabi rahimahullahu berkata: “Turunnya Isa dan pembunuhan Dajjal oleh beliau ‘alaihissalam adalah perkara yang haq dan benar menurut ulama Ahlus Sunnah berdasarkan hadits-hadits shahih dalam perkara ini. Tidak ada dasar baik akal maupun syariat yang menyanggahnya, sehingga wajib untuk menetapkan pendapat tersebut.”
Meskipun demikian, sebagian kalangan Mu’tazilah maupun Jahmiyah serta yang sependapat dengan mereka tetap mengingkari hal ini. Mereka berpendapat bahwa hadits-hadits yang mengabarkan dalam perkara ini tertolak. Mereka berdalil dengan ayat:
وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ
“Dan penutup nabi-nabi.” (Al-Ahzab: 40)
Dan dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak ada nabi setelahku.”
Juga dengan kesepakatan kaum muslimin bahwa tidak ada nabi setelah nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, syariatnya berlaku hingga hari kiamat dan tidak dihapus.
Semua pendalilan ini rusak (tidak sah) karena turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam tidaklah turun dalam kapasitasnya sebagai nabi (baru) dengan membawa syariat yang menghapus syariat Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tidak ada sesuatu yang membenarkan pendapat mereka pada hadits-hadits yang shahih maupun yang lainnya.
• Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu meriwayatkan hadits ini pada beberapa tempat dalam Shahih-nya, di antaranya pada Kitabul Buyu’ (Jual Beli). Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata: “Dimasukkannya hadits tersebut pada bab ini adalah sebagai isyarat bahwa hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, maka tidak diperbolehkan untuk diperjualbelikan. Juga diharamkan pemanfaatan dan memakannya, serta bahwa babi adalah hewan yang najis. Hal ini ditinjau dari sisi bahwa sesuatu yang dapat diambil manfaatnya tidak disyariatkan untuk dirusak (dibinasakan).”
• Beliau juga meriwayatkan hadits ini pada Kitabul Mazhalim. Kedzaliman/ ketidakadilan adalah nama yang dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang diambil bukan dengan cara yang haq (benar), atau meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya yang syar’i. Sisi pendalilan hadits dalam bab ini adalah adanya isyarat bahwa barangsiapa membunuh babi-babi dan menghancurkan salib maka tidak dituntut untuk membayar denda (artinya hal itu bukan merupakan bentuk kedzaliman). Karena hal itu merupakan perbuatan yang diperintahkan oleh syariat (Islam), dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam akan melakukannya. Di mana Isa ‘alaihissalam turun dalam keadaan membawa syariat yang sama dengan syariat Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diperbolehkannya menghancurkan salib (dalam hal ini) berlaku pada orang-orang kafir harbi (orang kafir yang memusuhi/memerangi Islam) atau pada orang-orang dzimmi yang melanggar batas ketentuan. Apabila orang-orang dzimmi tidak melanggar batas ketentuan namun seorang muslim menghancurkan salib mereka (kafir dzimmi), hal ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran (kedzaliman). Sesuai dengan apa yang mereka pahami bahwa apabila telah membayar upeti maka terjamin keamanannya. Di sinilah letak rahasia, kenapa Nabi Isa ‘alaihissalam menghukumi secara rata dalam menghancurkan salib di waktu itu. Karena beliau diutus untuk meletakkan/ menghapus upeti (tidak menerimanya). Dan hal ini bukanlah dianggap sebagai bentuk penghapusan atas syariat Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan yang menghapus adalah syariat Islam melalui sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam pada hadits di atas dan beliau menyetujui segala apa yang akan dilakukan Nabi Isa ‘alaihissalam (mengikrarkannya).
• Bolehnya mengubah kemungkaran dan menghancurkan atau merusak sarana-sarana kebatilan dengan catatan tidak mengakibatkan kerusakan yang lebih besar. (Fathul Bari, Syarh An-Nawawi cet. Darul Hadits)

Faedah lain yang berkaitan dengan Isa Al-Masih bin Maryam
• Hikmah turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam pada waktu yang dekat dengan hari kiamat dan bukan waktu yang lainnya. Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitabnya At-Tadzkirah (hal. 562-563) menyebutkan beberapa kemungkinan:
Pertama: Keinginan orang-orang Yahudi untuk membunuh dan menyalibnya. Dan perkara ini berjalan sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala beritakan dalam Al-Qur`an, mereka mengaku telah membunuh Nabi Isa ‘alaihissalam, menisbahkan sihir dan perkara yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tiadakan (dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sucikan beliau dari semua itu), kepada beliau ‘alaihissalam. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kepada mereka kehinaan sejak mulia dan nampaknya Islam. Hal ini berlanjut hingga saat dekatnya hari kiamat. Kemudian muncullah Dajjal sebagai tukang sihir yang paling utama. Orang-orang Yahudi kemudian membaiatnya hingga pada akhirnya kaum muslimin memerangi mereka dan tidak mereka dapati tempat persembunyian hingga pohon, batu, maupun dinding pun menyerukan tempat di mana mereka bersembunyi. Hingga mereka dihadapkan kepada dua perkara: masuk Islam atau dibunuh. Dan begitulah yang berlaku atas setiap orang kafir dari semua golongan, hingga tidak tertinggal di muka bumi ini seorang kafir pun.
Kedua: turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam menunjukkan pada dekatnya ajal beliau, bukan dalam rangka membunuh Dajjal. Karena tidak sepantasnya bagi makhluk yang diciptakan dari tanah untuk meninggal di langit. Akan tetapi perkaranya berjalan sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan:
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى
“Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.” (Thaha: 55)
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan Nabi Isa ‘alaihissalam untuk dikuburkan di bumi sebagaimana para nabi yang lain. Itulah sebab diturunkannya Nabi Isa ‘alaihissalam, meskipun bersamaan di waktu itu muncul Dajjal.
Ketiga: didapatkan dalam Injil tentang keutamaan umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang tersebut dalam ayat:
ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي اْلإِنْجِيْلِ
“Demikianlah sifat-sifat mereka (umat Muhammad) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil.” (Al-Fath: 29)
Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam berdoa agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan dirinya termasuk dari umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengabulkan doanya, kemudian mengangkatnya ke langit sampai diturunkannya kembali pada akhir zaman sebagai seorang mujaddid (pembaharu) agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bersamaan itu pula muncullah Dajjal dan beliau pun membunuhnya.
• Para ulama berselisih pendapat dalam menanggapi lafadz Al-Masih hingga mencapai 23 pendapat. Di antaranya:
- Ibnu ‘Abbas menyatakan: “Tidaklah beliau mengusap seseorang yang berpenyakit kecuali sembuh. Tidak pula mayat kecuali hidup kembali.”
- Dinamai Al-Masih karena bagusnya wajah beliau (tampan) karena kata Al-Masih secara bahasa bermakna wajah yang tampan.
- Ada yang berpendapat dinamai Al-Masih karena beliau mengembara. Kadang berada di Syam, di Mesir, menyusuri pantai dan lain-lain.
Al-Hafizh Abu Nu’aim rahimahullahu dalam kitabnya Dala`ilun Nubuwwah menjelaskan: “Ibnu Maryam dinamai Al-Masih, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menghapuskan dosa-dosa darinya.” Pada tempat lain beliau berkata: “Dinamai demikian karena Jibril ‘alaihissalam mengusap beliau dengan barakah. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ
“Dan Dia menjadikan aku sebagai seorang yang diberkati di mana saja aku berada.” (Maryam: 31)

Kalo mang odoy mau bahas masalah khataman nabiyyin dan mutawaffiika juga boleh.... mang odoy aja buka thread baru atau dithread ini jg boleh....

Wallahu a’lam bish-shawab, wal ‘ilmu ‘indallah.
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Tue 18 Jan 2011, 10:37 am

@HT

لاَ يَرَى شَيْئًا فِيْهِ تَصْلِيْبٌ إِلاَّ نَقَضَهُ
Nabi saw. tidak pernah membiarkan di rumahnya ada gambar-gambar salib kecuali menghilangkannya."(Diriwayatkan oleh Bukhari dengan nomor hadits (5952), kitab: al-Libaas, bab: Naqdhu as-Shuwar, dari Aisyah radhiallahu `anha. Diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab al-Musnad (6/52) dari Aisyah radhiallahu `anha. Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dengan nomor hadits (4151), kitab: al-Libaos, bab: Fii as-Shalib fi as-Tsaub, dari Aisyah radhiallahu `anha)

apakah itu hadits palsu??

Gambar gambar SALIB dalam hadist diatas itu maksute apa...???
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG.....????

Bahasa Ibu dari Nabi Muhammad adalah BAHASA ARAB....dan dalam bahasa itu pula ayat demi ayat dari Al-Quran....diterima oleh beliau.
Apakah anda mengira Nabi Muhammad bodoh dengan menganggap SALIB adalah TIANG JEMURAN.....???

Mana KITAB LITERATUR ARAB nya yang menyatakan demikian..bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....?????

Lagian hadist diatas ganjil banget....emang siapa yang suka iseng naroh tu gambar salib dirumah beliau...??? aya aya wae.....

Diterjemahan Internasional...kata SALIB ini jelas diidentikan dengan KAYU PALANG..yang mana katanya itu adalah ALAT UNTUK MENGEKSEKUSI YESUS..

Sedangkan di MANUSKRIP ASLI KITAB KANON yang berbahasa YUNANI...ditemukan bahwa alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus...hanyalah STAUROS....yang artinya KAYU PANCANG LURUS.....!!!!

Silahkan...mau BERPIJAK kemana lagi untuk mengukuhkan pendapat anda..bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG.....

Ke Hadist..???
Berarti anda menganggap Nabi Muhammad adalah SEORANG YANG BODOH...!!!
Nauudzubillah......!!


mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mister limbad Tue 18 Jan 2011, 11:30 am

Harus nya orang ber ilmu ky mang odoy ini debat/diskusi ny dg kaum tersesat di forum ini dg mengasih pencerahan. Meski dg alasan menambah wawasan, tp stlh mengikuti dr awal mang odoy menantang smua netter2 baik muslim/non muslim khususny bro hamba tuhan,trkesan memang mang odoy ngotot pengen menang kalo argumennya g ad yg matahin, dan arogan mskipun dg dalih "itu adl gaya saya". Be a wise man, dude!!
mister limbad
mister limbad
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 229
Location : diatas altar gereja
Job/hobbies : otomotif
Humor : bawa ketapel sapa teu ada burung, eeh ga teu nya burung pake kolor
Reputation : 2
Points : 5316
Registration date : 2010-09-02

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Tue 18 Jan 2011, 11:53 am

mang odoy wrote:@HT

لاَ يَرَى شَيْئًا فِيْهِ تَصْلِيْبٌ إِلاَّ نَقَضَهُ
Nabi saw. tidak pernah membiarkan di rumahnya ada gambar-gambar salib kecuali menghilangkannya."(Diriwayatkan oleh Bukhari dengan nomor hadits (5952), kitab: al-Libaas, bab: Naqdhu as-Shuwar, dari Aisyah radhiallahu `anha. Diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab al-Musnad (6/52) dari Aisyah radhiallahu `anha. Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dengan nomor hadits (4151), kitab: al-Libaos, bab: Fii as-Shalib fi as-Tsaub, dari Aisyah radhiallahu `anha)

apakah itu hadits palsu??

Gambar gambar SALIB dalam hadist diatas itu maksute apa...???
TIANG JEMURAN/KAYU PALANG.....????

Bahasa Ibu dari Nabi Muhammad adalah BAHASA ARAB....dan dalam bahasa itu pula ayat demi ayat dari Al-Quran....diterima oleh beliau.
Apakah anda mengira Nabi Muhammad bodoh dengan menganggap SALIB adalah TIANG JEMURAN.....???

Mana KITAB LITERATUR ARAB nya yang menyatakan demikian..bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG....?????

Lagian hadist diatas ganjil banget....emang siapa yang suka iseng naroh tu gambar salib dirumah beliau...??? aya aya wae.....

Diterjemahan Internasional...kata SALIB ini jelas diidentikan dengan KAYU PALANG..yang mana katanya itu adalah ALAT UNTUK MENGEKSEKUSI YESUS..

Sedangkan di MANUSKRIP ASLI KITAB KANON yang berbahasa YUNANI...ditemukan bahwa alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus...hanyalah STAUROS....yang artinya KAYU PANCANG LURUS.....!!!!

Silahkan...mau BERPIJAK kemana lagi untuk mengukuhkan pendapat anda..bahwa SALIB adalah TIANG JEMURAN/KAYU PALANG.....

Ke Hadist..???
Berarti anda menganggap Nabi Muhammad adalah SEORANG YANG BODOH...!!!
Nauudzubillah......!!


Diriwayatkan dari Ziyad bin Shubaih, ia berkata, “Aku pernah shalat di samping Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dan aku letakkan kedua tangan-ku di atas pinggang. Setelah shalat, ia berkata, ‘Ini salib(penyilangan) dalam shalat, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya.’ ” [Hadits hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud, An_Nasa’i, dan Ahmad dengan sanad hasan]

maaf mang odoy.... saya mau minta pendapat anda.... apakah duluan ALLAH mengutus Nabi MUhammad dgn peristiwa penyaliban Nabi Isa as?????? apakah sebelum ALLAH mengutus Nabi Muhammad salib tiang jemuran belum ada dikalangan umat yahudi dan nasrani????? pikir mang.........
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by mang odoy Wed 19 Jan 2011, 9:48 am

Harus nya orang ber ilmu ky mang odoy ini debat/diskusi ny dg kaum tersesat di forum ini dg mengasih pencerahan. Meski dg alasan menambah wawasan, tp stlh mengikuti dr awal mang odoy menantang smua netter2 baik muslim/non muslim khususny bro hamba tuhan,trkesan memang mang odoy ngotot pengen menang kalo argumennya g ad yg matahin, dan arogan mskipun dg dalih "itu adl gaya saya". Be a wise man, dude!!

Bukan pengen menang...toh gak ada GUNANYA...apa untungnya buat saya....?????
Saya bukan cendikiawan..bukan ustad....saya bukan siapa siapa...saya hanyalah seorang kuli biasa...
Tapi apa yang saya sampaikan disini......kalo memang salah....silahkan dan saya minta tolong dengan sangat untuk DIBETULKAN....

Disini saya MEMBELA KESUCIAN Nabi Muhammad dan juga Nabi Isa as....dengan mempercayai Hadist yang mengandung kata SALIB dan itu MERUJUK KE TIANG JEMURAN/KAYU PALANG/LAMBANG AGAMA KRISTEN...berarti anda anda menganggap Nabi Muhammad adalah SEORANG YANG BODOH.....!!!!!

Bagaimana tidak...bahasa arab adalah bahasa Ibu dari Nabi Muhammad sendiri dan juga menjadi bahasa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan Firman-Nya dalam tiap ayat yang diturunkan melalui Malaikat Jibril...adalah MUSTAHIL kalo seorang Nabi sekelas Nabi Muhammad NGARANG cerita sendiri dan TIDAK TAHU tata bahasa sendiri....
BODOH adalah sifat YANG MUSTAHIL bagi seorang Nabi...apalagi sekelas Nabi Muhammad....
Kita sebagai umatnya..seyogyanya berpikiran KRITIS....jangan maen asal telen aja....
CERMIN dari keaslian sebuah Hadist tiada lagi selain Al-Quran...karena adalah mustahil bagi seorang Nabi Muhammad mengeluarkan pernyataan yang diluar Al-Quran.....!!

Pertanyaan saya kan sederhana aja....
"MANA BUKTI REFERENSI DARI LITERATUR ARAB...YANG MENYATAKAN BAHWA...SALIB ADALAH KATA BENDA DAN MERUJUK KE TIANG JEMURAN/KAYU PALANG..yang notabene merujuk ke LAMBANG AGAMA KRISTEN.......???

Jangan bisanya mengkritik orang dong...ke orang Kristen paling bisa kalo ngomong harus KRITIS jangan asal telan...lha kebanyakan dari kita malah begini....????

Jadi sekali lagi..silahkan anda menyumbangkan buah pikiran anda dalam topik di tret ini..itupun kalo berminat..

Terima Kasih




mang odoy
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1228
Reputation : -115
Points : 5992
Registration date : 2011-01-06

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by hamba tuhan Wed 19 Jan 2011, 10:08 am

mang odoy wrote:
Harus nya orang ber ilmu ky mang odoy ini debat/diskusi ny dg kaum tersesat di forum ini dg mengasih pencerahan. Meski dg alasan menambah wawasan, tp stlh mengikuti dr awal mang odoy menantang smua netter2 baik muslim/non muslim khususny bro hamba tuhan,trkesan memang mang odoy ngotot pengen menang kalo argumennya g ad yg matahin, dan arogan mskipun dg dalih "itu adl gaya saya". Be a wise man, dude!!

Bukan pengen menang...toh gak ada GUNANYA...apa untungnya buat saya....?????
Saya bukan cendikiawan..bukan ustad....saya bukan siapa siapa...saya hanyalah seorang kuli biasa...
Tapi apa yang saya sampaikan disini......kalo memang salah....silahkan dan saya minta tolong dengan sangat untuk DIBETULKAN....

Disini saya MEMBELA KESUCIAN Nabi Muhammad dan juga Nabi Isa as....dengan mempercayai Hadist yang mengandung kata SALIB dan itu MERUJUK KE TIANG JEMURAN/KAYU PALANG/LAMBANG AGAMA KRISTEN...berarti anda anda menganggap Nabi Muhammad adalah SEORANG YANG BODOH.....!!!!!

Bagaimana tidak...bahasa arab adalah bahasa Ibu dari Nabi Muhammad sendiri dan juga menjadi bahasa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan Firman-Nya dalam tiap ayat yang diturunkan melalui Malaikat Jibril...adalah MUSTAHIL kalo seorang Nabi sekelas Nabi Muhammad NGARANG cerita sendiri dan TIDAK TAHU tata bahasa sendiri....
BODOH adalah sifat YANG MUSTAHIL bagi seorang Nabi...apalagi sekelas Nabi Muhammad....
Kita sebagai umatnya..seyogyanya berpikiran KRITIS....jangan maen asal telen aja....
CERMIN dari keaslian sebuah Hadist tiada lagi selain Al-Quran...karena adalah mustahil bagi seorang Nabi Muhammad mengeluarkan pernyataan yang diluar Al-Quran.....!!

Pertanyaan saya kan sederhana aja....
"MANA BUKTI REFERENSI DARI LITERATUR ARAB...YANG MENYATAKAN BAHWA...SALIB ADALAH KATA BENDA DAN MERUJUK KE TIANG JEMURAN/KAYU PALANG..yang notabene merujuk ke LAMBANG AGAMA KRISTEN.......???

Jangan bisanya mengkritik orang dong...ke orang Kristen paling bisa kalo ngomong harus KRITIS jangan asal telan...lha kebanyakan dari kita malah begini....????

Jadi sekali lagi..silahkan anda menyumbangkan buah pikiran anda dalam topik di tret ini..itupun kalo berminat..

Terima Kasih




maaf mang odoy.... kalo mang odoy pegang pendapat bahwa bahasa arab adalah bahasa Ibu dari Nabi Muhammad sendiri dan juga menjadi bahasa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menyampaikan Firman-Nya dalam tiap ayat yang diturunkan melalui Malaikat Jibril...

itu sama aja mang odoy nanya..... mesjid dalam bahasa arab sebelum diturunkan wahyu oleh ALLAH kpd nabi muhammad ada gak dalam bahasa arab yaitu bahasa ibu dari nabi muhammmad??????
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15831
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah  "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!! Empty Re: TIANG JEMURAN/KAYU PALANG adalah "SALIB"....???? BULLSHIT itu...!!

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 1 of 11 1, 2, 3 ... 9, 10, 11  Next

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum