Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 61 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 61 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
ISA 'ALAIHISSALAAM ADALAH SEORANG NABI UTUSAN ALLAH
2 posters
Page 1 of 1
ISA 'ALAIHISSALAAM ADALAH SEORANG NABI UTUSAN ALLAH
Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Siapakah Isa Al-Masih ?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an surat Maryam ayat 30 – 37 :
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا. وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا. وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا. وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوْتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا. ذَلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ. مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ. وَإِنَّ اللهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ. فَاخْتَلَفَ اْلأَحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ فَوَيْلٌ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنْ مَشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
“Berkata Isa: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, serta berbakti kepada ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.’ Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah,’ maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar.” (Maryam: 30-37)
Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan kandungan ayat-ayat di atas sebagai berikut :
Isa menjawab, (إِنِّي عَبْدُ اللهِ) “Sesungguhnya aku ini hamba Allah“. Kalimat yang pertama diucapkan adalah menyucikan Rabb-nya dan membebaskanNya dari tuduhan memiliki anak serta menetapkan ubudiyah itu hanya milik Allah.
FirmanNya, (نَبِيًّا آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي) “Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi“. Membebaskan ibunya dari tusuhan keji yang dilontarkan kepadanya. Nauf Al-Bakhali berkata : “Di saat mereka menuduh ibunya seenaknya, dia menyusu pada tetek ibunya, lalu ia cabut mulutnya dan bersandar di atas lambungnya yang kiri dan berkata,
إِنِّي عَبْدُ اللهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا. وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup”
Ikrimah berkata : (آتَانِيَ الْكِتَابَ ) “Dia memberiku Al-Kitab“, yaitu Dia menetapkan, bahwa Dia memberiku Al-Kitab tentang apa yang Dia putuskan. Firman-Nya : (وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ ) “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada“
Para ulama fiqih telah sepakat tentang firman Allah : (وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ ) dikatakan : “Apa keberkahannya?” Seorang diantara ulama itu berkata : “Amar ma’ruf nahi munkar dimanapun Isa Alaihissalam berada”
FirmanNya : (وَأَوْصَانِي بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ) “dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup “ seperti firman Allah Ta’ala kepada Muhammad, (واعبد ربك حتى يأتيك اليقين ) “dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). “.
FirmanNya : (وَبَرًّا بِوَالِدَتِي ) “serta berbakti kepada ibuku“, yaitu Dia memerintahkanku untuk berbakti kepada ibuku. Hal itu disebutkan setelah ketaatan kepada Rabb-bya. Karena Allah Ta’ala banyak menyertakan perintah beribadah kepada-Nya dengan taat kepada kedua orang tua. Sebagaimana firman Allah : (أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير ) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu“.
FirmanNya : (وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا ) “Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka“ Yaitu Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi takabbur (enggan) beribadah dan taat kepada-Nya, serta enggan berbakti kepada ibuku, hingga menyebabkan aku celaka karenanya.
FirmanNya : (وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوْتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا ) “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali“ Hal ini merupakan ikrar darinya tentang kehambaan kepada Allah Ta’ala dan dirinya adalah ciptaan Allah yang dihidupkan, dimatikan dan dibangkitkan seperti makhluk lainnya. Alan tetapi, ia memperoleh kesejahteraan di saat kondisi mencekam menyelimuti hamba-hamba lainnya. Shalawatullah wa salamuhu ‘alaih.
(قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ ) “Yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya “, yaitu orang-orang yang membatalkan dan orang-orang yang membenarkan saling berbantah-bantahan di antara orang yang beriman dan orang yang kufur kepada Nabi Isa.
Ketika Allah Ta’ala telah menceritakan bahwasanya Dia menciptakan Isa sebagai hamba dan Nabi-Nya, maka Diapun mensucikan diriNya. Dia berfirman :
(مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ ) “Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia“ yaitu sifat-sifat yang dilontarkan oleh orang-orang yang jahil, zhalim dan melampaui batas (Mahatinggi Allah) dengan setinggi-tinggi dan seagung-agung-Nya.
(إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ ) “Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah,’ maka jadilah ia“.
Yaitu, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya memerintahkannya, maka jadilah apa yang diinginkan-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
إِنّ مَثَلَ عِيسَىَ عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثِمّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ الْحَقّ مِن رّبّكَ فَلاَ تَكُنْ مّن الْمُمْتَرِينَ
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (QS. Ali-Imran 3 : 59-60)
FirmanNya : (وَإِنَّ اللهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ ) “Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus“ yaitu diantara perkara yang diperintahkan Isa kepada kaumnya di saat ia berada dalam ayunan adalah mengabarkan bahwa Allah adalah Rabb-nya dan Rabb mereka serta memerintahkan mereka untuk beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
(فَاعْبُدُوْهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ ) “Maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus“ yaitu apa yang aku bawa dari Allah kepada kalian ini adalah jalan yang lurus yakni tegak lurus. Barangsiapa yang mengikutinya, niscaya ia mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta barangsiapa yang menyelisihinya, niscaya ia akan tersesat dan celaka.
Firman Allah : (فَاخْتَلَفَ اْلأَحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ ) “Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka“ yakni pendapat ahlul kitab tentang Isa berbeda-beda, setelah jelas perkaranya dan tegas posisinya bahwa dia adalah hamba dan utusan Allah, kalimat-Nya yang diletakkan-Nya kepada Maryam dan ruh dari-Nya. Abdurrazzaq berkata, Ma’mar bercerita kepada kami dari Qatadah tentang firman-Nya
(ذَلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ ) “Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya“. Ia bekata : “Dahulu Bani Israil telah sepakat, lalu mereka berpecah menjadi empat dolongan yang masing-masing mengeluarkan orang yang paling berilmu diantara mereka untuk mengemukakan pendapat tentang Isa pada waktu Isa diangkat. Sebagian berkata : “Dia adalah Allah yang turun ke muka bumi. Dia hidupkan orang yang hidupkan orang yang hidup dan ia matikan orang yang mati, kemudian ia naik ke atas langit. Mereka itulah kelompok Ya’kubiyyah.”. Ketiga golongan lain berkata : “Engkau dusta”. Lalu berkata dua kelompok lain kepada kelompok ketiga : “Apa pendapatmu tentang Isa?” Ia menjawab. “Dia anak Allah,” Itulah kelompok Nasthuriyyah. Kedua kelompok lagi berkata : “Engkau dusta” Lalu salah satu dari dua kelompok berkata kepada lainnya, “Bagaimana pendapatmu?” Dia menjawab : “Dia adala tiga dam satu (Trinitas). Allah itu ilah. Isa adalah Ilah dan ibunya juga ilah.” Mereka itu adalah Israiliyyat, raja-raja kaum Nashrani, semoga laknat Allah atas mereka. Sedangkan kelompok ke empat berkata : “Engkau dusta. Dia adalah hamba Allah, RasulNya, ruh-Nya dan kalimatNya. Mereka itulah orang-orang Muslim. Maka, setiap tokoh tersebut memiliki pengikut masing-masing, sehingga mereka saling memerangi dan berusaha menindas kaum Muslimin. Itulah firman Allah Ta’ala :
(ويقتلون الذين يأمرون بالقسط من الناس ) “Dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil“. (QS. Ali-Imran : 21).
[Tafsir Ibnu Katsir, ‘Tafsir Surat Maryam’, hal. 329-332].
Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi berkata :
Firman Allah Subhanahu wata’ala : (ذَلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ ) “Itulah Isa putera Maryam“, yakni yang kami ceritakan itu adalah Isa putra Maryam, maka dari itu yakinilah oleh kalian, jangan seperti yang dikatakan oleh kaum Yahudi, bahwa itu tidak benar, dan sebenarnya anaknya Yusuf An-Najjar, dan jangan seperti yang dikatakan oleh kaum Nashrani, bahwa dia itu adalah Tuhan anak atau anak Tuhan.
(قَوْلَ الْحَقِّ ) “yang mengatakan perkataan yang benar“. Al-Kisa’i mengatakan, (قَوْلَ الْحَقِّ ) “yang mengatakan perkataan yang benar“ adalah na’at pada kata (عِيْسَى ), yakni Isa putra Maryam sebagai perkataan yang benar.
[Tafsir Al-Qurthubi 11, hal. 281].
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Siapakah Isa Al-Masih ?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur`an surat Maryam ayat 30 – 37 :
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا. وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا. وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا. وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوْتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا. ذَلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ. مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ. وَإِنَّ اللهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ. فَاخْتَلَفَ اْلأَحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ فَوَيْلٌ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنْ مَشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
“Berkata Isa: ‘Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, serta berbakti kepada ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.’ Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah,’ maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar.” (Maryam: 30-37)
Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan kandungan ayat-ayat di atas sebagai berikut :
Isa menjawab, (إِنِّي عَبْدُ اللهِ) “Sesungguhnya aku ini hamba Allah“. Kalimat yang pertama diucapkan adalah menyucikan Rabb-nya dan membebaskanNya dari tuduhan memiliki anak serta menetapkan ubudiyah itu hanya milik Allah.
FirmanNya, (نَبِيًّا آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي) “Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi“. Membebaskan ibunya dari tusuhan keji yang dilontarkan kepadanya. Nauf Al-Bakhali berkata : “Di saat mereka menuduh ibunya seenaknya, dia menyusu pada tetek ibunya, lalu ia cabut mulutnya dan bersandar di atas lambungnya yang kiri dan berkata,
إِنِّي عَبْدُ اللهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا. وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup”
Ikrimah berkata : (آتَانِيَ الْكِتَابَ ) “Dia memberiku Al-Kitab“, yaitu Dia menetapkan, bahwa Dia memberiku Al-Kitab tentang apa yang Dia putuskan. Firman-Nya : (وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ ) “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada“
Para ulama fiqih telah sepakat tentang firman Allah : (وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ ) dikatakan : “Apa keberkahannya?” Seorang diantara ulama itu berkata : “Amar ma’ruf nahi munkar dimanapun Isa Alaihissalam berada”
FirmanNya : (وَأَوْصَانِي بِالصَّلاَةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ) “dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup “ seperti firman Allah Ta’ala kepada Muhammad, (واعبد ربك حتى يأتيك اليقين ) “dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). “.
FirmanNya : (وَبَرًّا بِوَالِدَتِي ) “serta berbakti kepada ibuku“, yaitu Dia memerintahkanku untuk berbakti kepada ibuku. Hal itu disebutkan setelah ketaatan kepada Rabb-bya. Karena Allah Ta’ala banyak menyertakan perintah beribadah kepada-Nya dengan taat kepada kedua orang tua. Sebagaimana firman Allah : (أن اشكر لي ولوالديك إلي المصير ) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu“.
FirmanNya : (وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا ) “Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka“ Yaitu Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi takabbur (enggan) beribadah dan taat kepada-Nya, serta enggan berbakti kepada ibuku, hingga menyebabkan aku celaka karenanya.
FirmanNya : (وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوْتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا ) “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali“ Hal ini merupakan ikrar darinya tentang kehambaan kepada Allah Ta’ala dan dirinya adalah ciptaan Allah yang dihidupkan, dimatikan dan dibangkitkan seperti makhluk lainnya. Alan tetapi, ia memperoleh kesejahteraan di saat kondisi mencekam menyelimuti hamba-hamba lainnya. Shalawatullah wa salamuhu ‘alaih.
(قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ ) “Yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya “, yaitu orang-orang yang membatalkan dan orang-orang yang membenarkan saling berbantah-bantahan di antara orang yang beriman dan orang yang kufur kepada Nabi Isa.
Ketika Allah Ta’ala telah menceritakan bahwasanya Dia menciptakan Isa sebagai hamba dan Nabi-Nya, maka Diapun mensucikan diriNya. Dia berfirman :
(مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ ) “Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia“ yaitu sifat-sifat yang dilontarkan oleh orang-orang yang jahil, zhalim dan melampaui batas (Mahatinggi Allah) dengan setinggi-tinggi dan seagung-agung-Nya.
(إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ ) “Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah,’ maka jadilah ia“.
Yaitu, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya memerintahkannya, maka jadilah apa yang diinginkan-Nya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
إِنّ مَثَلَ عِيسَىَ عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثِمّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ الْحَقّ مِن رّبّكَ فَلاَ تَكُنْ مّن الْمُمْتَرِينَ
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (QS. Ali-Imran 3 : 59-60)
FirmanNya : (وَإِنَّ اللهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ ) “Sesungguhnya Allah adalah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus“ yaitu diantara perkara yang diperintahkan Isa kepada kaumnya di saat ia berada dalam ayunan adalah mengabarkan bahwa Allah adalah Rabb-nya dan Rabb mereka serta memerintahkan mereka untuk beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
(فَاعْبُدُوْهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ ) “Maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus“ yaitu apa yang aku bawa dari Allah kepada kalian ini adalah jalan yang lurus yakni tegak lurus. Barangsiapa yang mengikutinya, niscaya ia mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta barangsiapa yang menyelisihinya, niscaya ia akan tersesat dan celaka.
Firman Allah : (فَاخْتَلَفَ اْلأَحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ ) “Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka“ yakni pendapat ahlul kitab tentang Isa berbeda-beda, setelah jelas perkaranya dan tegas posisinya bahwa dia adalah hamba dan utusan Allah, kalimat-Nya yang diletakkan-Nya kepada Maryam dan ruh dari-Nya. Abdurrazzaq berkata, Ma’mar bercerita kepada kami dari Qatadah tentang firman-Nya
(ذَلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ ) “Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya“. Ia bekata : “Dahulu Bani Israil telah sepakat, lalu mereka berpecah menjadi empat dolongan yang masing-masing mengeluarkan orang yang paling berilmu diantara mereka untuk mengemukakan pendapat tentang Isa pada waktu Isa diangkat. Sebagian berkata : “Dia adalah Allah yang turun ke muka bumi. Dia hidupkan orang yang hidupkan orang yang hidup dan ia matikan orang yang mati, kemudian ia naik ke atas langit. Mereka itulah kelompok Ya’kubiyyah.”. Ketiga golongan lain berkata : “Engkau dusta”. Lalu berkata dua kelompok lain kepada kelompok ketiga : “Apa pendapatmu tentang Isa?” Ia menjawab. “Dia anak Allah,” Itulah kelompok Nasthuriyyah. Kedua kelompok lagi berkata : “Engkau dusta” Lalu salah satu dari dua kelompok berkata kepada lainnya, “Bagaimana pendapatmu?” Dia menjawab : “Dia adala tiga dam satu (Trinitas). Allah itu ilah. Isa adalah Ilah dan ibunya juga ilah.” Mereka itu adalah Israiliyyat, raja-raja kaum Nashrani, semoga laknat Allah atas mereka. Sedangkan kelompok ke empat berkata : “Engkau dusta. Dia adalah hamba Allah, RasulNya, ruh-Nya dan kalimatNya. Mereka itulah orang-orang Muslim. Maka, setiap tokoh tersebut memiliki pengikut masing-masing, sehingga mereka saling memerangi dan berusaha menindas kaum Muslimin. Itulah firman Allah Ta’ala :
(ويقتلون الذين يأمرون بالقسط من الناس ) “Dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil“. (QS. Ali-Imran : 21).
[Tafsir Ibnu Katsir, ‘Tafsir Surat Maryam’, hal. 329-332].
Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Qurthubi berkata :
Firman Allah Subhanahu wata’ala : (ذَلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ ) “Itulah Isa putera Maryam“, yakni yang kami ceritakan itu adalah Isa putra Maryam, maka dari itu yakinilah oleh kalian, jangan seperti yang dikatakan oleh kaum Yahudi, bahwa itu tidak benar, dan sebenarnya anaknya Yusuf An-Najjar, dan jangan seperti yang dikatakan oleh kaum Nashrani, bahwa dia itu adalah Tuhan anak atau anak Tuhan.
(قَوْلَ الْحَقِّ ) “yang mengatakan perkataan yang benar“. Al-Kisa’i mengatakan, (قَوْلَ الْحَقِّ ) “yang mengatakan perkataan yang benar“ adalah na’at pada kata (عِيْسَى ), yakni Isa putra Maryam sebagai perkataan yang benar.
[Tafsir Al-Qurthubi 11, hal. 281].
masnuntholab- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5269
Registration date : 2011-04-21
Re: ISA 'ALAIHISSALAAM ADALAH SEORANG NABI UTUSAN ALLAH
Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaff ayat 6, yang mengisahkan Nabi Isa Alaihissalam pernah berkata kepada kaumnya bani Israel :
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika ‘Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” [ QS. As-Saff : 6 ]
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan :
واذكر (وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ) لم يقل يا قوم لأنه لم يكن له فيهم قرابة (إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ) قبلي (مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ) قال تعالى (فَلَمَّا جَاءهُم) جاء أحمد الكفار (بِالْبَيِّنَاتِ) الآيات والعلامات (قَالُوا هَذَا) أي المجيء به (سِحْرٌ) وفي قراءة ساحر أي الجائي به (مُّبِينٌ) بين
(Dan) ingatlah (ketika Isa putra Maryam berkata, "Hai Bani Israel!) di sini Nabi Isa tidak mengatakan hai kaumku, karena sesungguhnya dia tidak mempunyai kerabat di kalangan mereka (Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab sebelumku) kitab yang diturunkan sebelumku
(yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang rasul yang akan datang sesudahku, namanya Ahmad.") Allah berfirman: (Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka) yakni Ahmad alias Muhammad kepada orang-orang kafir
(dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni ayat-ayat dan tanda-tanda
(mereka berkata, "Ini) maksudnya, apa yang didatangkannya itu
(adalah sihir) menurut suatu qiraat lafal sihrun dibaca saahirun artinya orang yang datang ini adalah penyihir (yang nyata") yang jelas.
[Tafsir Jalalain 2/1085 ]
Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan :
وقوله: وإذ قال عيسى ابن مريم يا بني إسرائيل إني رسول الله إليكم مصدقا لما بين يدي من التوراة ومبشرا برسول يأتي من بعدي اسمه أحمد يعني: التوراة قد بشرت بي، وأنا مصداق ما أخبرت عنه، وأنا مبشر بمن بعدي، وهو الرسول النبي الأمي العربي المكي أحمد. فعيسى، عليه السلام، وهو خاتم أنبياء بني إسرائيل، وقد أقام في ملأ بني إسرائيل مبشرا بمحمد، وهو أحمد خاتم الأنبياء والمرسلين، الذي لا رسالة بعده ولا نبوة.
Dan Firman-Nya :
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
“Dan (ingatlah) ketika ‘Isa ibnu Maryam berkata: ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).’“ Yakni Taurat, telah menyampaikan kabar gembira tentang diriku dan aku sesuai dengan apa yang disampaikannya. Sedang aku menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan orang setelahku, yakni seorang Rasul sekaligus Nabi yang ummi dari Arab Mekah bernama Ahmad (Muhammad). Dengan demikian, Isa putera Maryam adalah penutup Nabi-Nabi Bani Israil. Dia telah bermukim di kalangan Bani Israil untuk menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu Ahmad sebagai penutup semua Nabi dan Rasul yang tidak ada risalah dan kenabian lagi setelahnya.
وما أحسن ما أورد البخاري الحديث الذي قال فيه حدثنا أبو اليمان، حدثنا شعيب، عن الزهري قال: أخبرني محمد بن جبير بن مطعم، عن أبيه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "إن لي أسماءً: أنا محمدٌ، وأنا أحمدُ، وأنا الْمَاحِي الذي يَمْحَو اللهُ به الكُفْرَ، وأنا الحاشِرُ الذي يُحْشَرُ الناسُ على قَدَمِي، وأنا العاقِبُ".
Betapa baiknya sebuah hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari: Abul Yamani memberitahu kami, Syu’aib memberitahu kami, dari Az-Zuhri, ia berkata, Muhammad bin Jubair bin Muth’im telah memberitahuku, dari ayhnya, ia menuturkan, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama. Aku adalah Muhammad, aku juga Ahmad, dan aku adalah Al-Maahi (penghapus) yang dengannya Allah menghapuskan kekufuran, dan aku adalah Al-Haasyir (pengumpul), dimana ummat manusia akan dikumpulkan di hadapan kedua kakiku, dan aku adalah Al-‘Aaqib (penutup)”
Hadits senada juga diriwayatkan oleh Muslim dari Az-Zuhri.
Abu Dawud Ath-Thayalisi meriwayatkan dari Abu Musa, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebutkan beberapa nama untuk dirinya kepada kami, ada sebagian yang kami hafal, beliau bersabda,
“Aku adalah Muhammad, Ahmad, Al-Haasyir (pengumpul), Al-Muqaffa (penutup para Nabi), Nabiyyurrahmah wat Taubah wal Malhamah (Nabi pembawa rahmat, taubat dan peperangan)”
Hadits ini eiriwayatkan pula oleh Muslim dari Al-A’masy, dari ‘Amr bin Murrah.
Allah Ta’ala berfirman :
الّذِينَ يَتّبِعُونَ الرّسُولَ النّبِيّ الاُمّيّ الّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, ...” (QS. Al-A’raf 7 : 157)
Dan Dia juga berfirman :
وَإِذْ أَخَذَ اللّهُ مِيثَاقَ النّبِيّيْنَ لَمَآ آتَيْتُكُم مّن كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمّ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مّصَدّقٌ لّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنّ بِهِ وَلَتَنصُرُنّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىَ ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوَاْ أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُواْ وَأَنَاْ مَعَكُمْ مّنَ الشّاهِدِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".” (QS. Ali-Imran 3 : 81).
قال ابن عباس: ما بعث الله نبيا إلا أخذ عليه العهد: لئن بعث محمد وهو حي ليتبعنه، وأخذ عليه أن يأخذ على أمته لئن بعث محمد وهم أحياء ليتبعنه وينصرنه
Ibnu Abbas mengatakan : “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan Dia mengambil perjanjian bahwa jika Muhammad diutus-Nya nanti sedang dia masih hidup, maka hendaklah dia mengikutinya. Dan juga mengambil perjanjian darinya agar dia mengambil perjanjian dari ummatnya bahwa jika Muhammad diutus nanti sedang mereka masih hidup, maka mereka harus mengikuti dan menolongnya”
وقال محمد بن إسحاق: حدثني ثور بن يزيد، عن خالد بن معدان، عن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم أنهم قالوا: يا رسول الله، أخبرنا عن نفسك. قال: "دعوة أبي إبراهيم، وبشرى عيسى، ورأت أمي حين حملت بي كأنه خرج منها نور أضاءت له قصور بصرى من أرض الشام"
وهذا إسناد جيد. وروي له شواهد من وجوه أخر، فقال الإمام أحمد:
Muhammad bin Ishaq menuturkan, Ats-Tsaur bin Yazid memberitahuku dari Khalid bin Ma’dan dari para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya mereka berkata : “Ya Rasulullah, beritahukan kepada kami tentang dirimu” Beliau menjawab :
“Do’a bapakku, Ibrahim, kabar gembira oleh Isa, dan ibuku bermimpi ketika tengah mengandung diriku bahwa beliau melihat seolah-olah keluar darinya cahaya yang karenanya bersinar gemerlap istana-istana Bashra dari bumi Syam”
Isnad hadits ini jayyid, mempunyai beberapa syahid dari jalur yang lain.
[Tafsir Ibnu Katsir ‘Tafsir surat Ash-Shaff’ hal. 162-164].
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika ‘Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” [ QS. As-Saff : 6 ]
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan :
واذكر (وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ) لم يقل يا قوم لأنه لم يكن له فيهم قرابة (إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ) قبلي (مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ) قال تعالى (فَلَمَّا جَاءهُم) جاء أحمد الكفار (بِالْبَيِّنَاتِ) الآيات والعلامات (قَالُوا هَذَا) أي المجيء به (سِحْرٌ) وفي قراءة ساحر أي الجائي به (مُّبِينٌ) بين
(Dan) ingatlah (ketika Isa putra Maryam berkata, "Hai Bani Israel!) di sini Nabi Isa tidak mengatakan hai kaumku, karena sesungguhnya dia tidak mempunyai kerabat di kalangan mereka (Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab sebelumku) kitab yang diturunkan sebelumku
(yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang rasul yang akan datang sesudahku, namanya Ahmad.") Allah berfirman: (Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka) yakni Ahmad alias Muhammad kepada orang-orang kafir
(dengan membawa bukti-bukti yang nyata) yakni ayat-ayat dan tanda-tanda
(mereka berkata, "Ini) maksudnya, apa yang didatangkannya itu
(adalah sihir) menurut suatu qiraat lafal sihrun dibaca saahirun artinya orang yang datang ini adalah penyihir (yang nyata") yang jelas.
[Tafsir Jalalain 2/1085 ]
Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan :
وقوله: وإذ قال عيسى ابن مريم يا بني إسرائيل إني رسول الله إليكم مصدقا لما بين يدي من التوراة ومبشرا برسول يأتي من بعدي اسمه أحمد يعني: التوراة قد بشرت بي، وأنا مصداق ما أخبرت عنه، وأنا مبشر بمن بعدي، وهو الرسول النبي الأمي العربي المكي أحمد. فعيسى، عليه السلام، وهو خاتم أنبياء بني إسرائيل، وقد أقام في ملأ بني إسرائيل مبشرا بمحمد، وهو أحمد خاتم الأنبياء والمرسلين، الذي لا رسالة بعده ولا نبوة.
Dan Firman-Nya :
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
“Dan (ingatlah) ketika ‘Isa ibnu Maryam berkata: ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).’“ Yakni Taurat, telah menyampaikan kabar gembira tentang diriku dan aku sesuai dengan apa yang disampaikannya. Sedang aku menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan orang setelahku, yakni seorang Rasul sekaligus Nabi yang ummi dari Arab Mekah bernama Ahmad (Muhammad). Dengan demikian, Isa putera Maryam adalah penutup Nabi-Nabi Bani Israil. Dia telah bermukim di kalangan Bani Israil untuk menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu Ahmad sebagai penutup semua Nabi dan Rasul yang tidak ada risalah dan kenabian lagi setelahnya.
وما أحسن ما أورد البخاري الحديث الذي قال فيه حدثنا أبو اليمان، حدثنا شعيب، عن الزهري قال: أخبرني محمد بن جبير بن مطعم، عن أبيه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "إن لي أسماءً: أنا محمدٌ، وأنا أحمدُ، وأنا الْمَاحِي الذي يَمْحَو اللهُ به الكُفْرَ، وأنا الحاشِرُ الذي يُحْشَرُ الناسُ على قَدَمِي، وأنا العاقِبُ".
Betapa baiknya sebuah hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari: Abul Yamani memberitahu kami, Syu’aib memberitahu kami, dari Az-Zuhri, ia berkata, Muhammad bin Jubair bin Muth’im telah memberitahuku, dari ayhnya, ia menuturkan, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama. Aku adalah Muhammad, aku juga Ahmad, dan aku adalah Al-Maahi (penghapus) yang dengannya Allah menghapuskan kekufuran, dan aku adalah Al-Haasyir (pengumpul), dimana ummat manusia akan dikumpulkan di hadapan kedua kakiku, dan aku adalah Al-‘Aaqib (penutup)”
Hadits senada juga diriwayatkan oleh Muslim dari Az-Zuhri.
Abu Dawud Ath-Thayalisi meriwayatkan dari Abu Musa, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebutkan beberapa nama untuk dirinya kepada kami, ada sebagian yang kami hafal, beliau bersabda,
“Aku adalah Muhammad, Ahmad, Al-Haasyir (pengumpul), Al-Muqaffa (penutup para Nabi), Nabiyyurrahmah wat Taubah wal Malhamah (Nabi pembawa rahmat, taubat dan peperangan)”
Hadits ini eiriwayatkan pula oleh Muslim dari Al-A’masy, dari ‘Amr bin Murrah.
Allah Ta’ala berfirman :
الّذِينَ يَتّبِعُونَ الرّسُولَ النّبِيّ الاُمّيّ الّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, ...” (QS. Al-A’raf 7 : 157)
Dan Dia juga berfirman :
وَإِذْ أَخَذَ اللّهُ مِيثَاقَ النّبِيّيْنَ لَمَآ آتَيْتُكُم مّن كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمّ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مّصَدّقٌ لّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنّ بِهِ وَلَتَنصُرُنّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىَ ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوَاْ أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُواْ وَأَنَاْ مَعَكُمْ مّنَ الشّاهِدِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".” (QS. Ali-Imran 3 : 81).
قال ابن عباس: ما بعث الله نبيا إلا أخذ عليه العهد: لئن بعث محمد وهو حي ليتبعنه، وأخذ عليه أن يأخذ على أمته لئن بعث محمد وهم أحياء ليتبعنه وينصرنه
Ibnu Abbas mengatakan : “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan Dia mengambil perjanjian bahwa jika Muhammad diutus-Nya nanti sedang dia masih hidup, maka hendaklah dia mengikutinya. Dan juga mengambil perjanjian darinya agar dia mengambil perjanjian dari ummatnya bahwa jika Muhammad diutus nanti sedang mereka masih hidup, maka mereka harus mengikuti dan menolongnya”
وقال محمد بن إسحاق: حدثني ثور بن يزيد، عن خالد بن معدان، عن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم أنهم قالوا: يا رسول الله، أخبرنا عن نفسك. قال: "دعوة أبي إبراهيم، وبشرى عيسى، ورأت أمي حين حملت بي كأنه خرج منها نور أضاءت له قصور بصرى من أرض الشام"
وهذا إسناد جيد. وروي له شواهد من وجوه أخر، فقال الإمام أحمد:
Muhammad bin Ishaq menuturkan, Ats-Tsaur bin Yazid memberitahuku dari Khalid bin Ma’dan dari para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya mereka berkata : “Ya Rasulullah, beritahukan kepada kami tentang dirimu” Beliau menjawab :
“Do’a bapakku, Ibrahim, kabar gembira oleh Isa, dan ibuku bermimpi ketika tengah mengandung diriku bahwa beliau melihat seolah-olah keluar darinya cahaya yang karenanya bersinar gemerlap istana-istana Bashra dari bumi Syam”
Isnad hadits ini jayyid, mempunyai beberapa syahid dari jalur yang lain.
[Tafsir Ibnu Katsir ‘Tafsir surat Ash-Shaff’ hal. 162-164].
masnuntholab- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5269
Registration date : 2011-04-21
Re: ISA 'ALAIHISSALAAM ADALAH SEORANG NABI UTUSAN ALLAH
عن أبي اسحاق عن عبد الله بن عتبة عن ابن مسعود قال:
بعثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى النجاشي ونحن نحو من ثمانين رجلا فيهم عبد الله بن مسعود وجعفر وعبد الله بن عرفطة وعثمان بن مظعون وأبو موسى فأتوا النجاشي وبعثت قريش عمرو بن العاص وعمارة بن الوليد بهدية فلما دخلا على النجاشي سجدا له ثم ابتدراه عن يمينه وعن شماله ثم قالا له: إن نفرا من بني عمنا نزلوا أرضك ورغبوا عنا وعن ملتنا قال: فأين هم قال: هم في أرضك فابعث اليهم فبعث اليهم فقال جعفر: أنا خطيبكم اليوم فاتبعوه فسلم ولم يسجد فقالوا له: ما لك لا تسجد للملك قال: إنا لا نسجد إلا الله عز وجل قال: وما ذاك قال: إن الله عز وجل بعث الينا رسوله صلى الله عليه وسلم وأمرنا أن لا نسجد لأحد إلا الله عز وجل وأمرنا بالصلاة والزكاة قال عمرو بن العاص: فإنهم يخالفونك في عيسى بن مريم قال: ما تقولون في عيسى بن مريم وأمه قالوا: نقول كما قال الله عز وجل وهو كلمة الله وروحه ألقاها إلى العذراء البتول التي لم يمسها بشر ولم يفرضها ولد قال: فرفع عودا من الأرض ثم قال: يا معشر الحبشة والقسيسين والرهبان والله ما يزيدون على الذي نقول فيه ما يسوى هذا مرحبا بكم وبمن جئتم من عنده أشهد أنه رسول الله فإنه الذي نجد في الانجيل وأنه الرسول الذي بشر به عيسى بن مريم انزلوا حيث شئتم والله لولا ما أنا فيه من الملك لأتيته حتى أكون أنا أحمل نعليه وأوضئه وأمر بهدية الآخرين فردت اليهما ثم تعجل عبد الله بن مسعود حتى أدرك بدرا وزعم أن النبي صلى الله عليه وسلم استغفر له حين بلغه موته.
Dari Abu Ishaq dari Abdullah bin bin Utbah dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengirim kami untuk menemui raja An-Najasyi. Ketika itu kami berjumlah 80 orang. Di antara mereka adalah Abdullah bin Mas'ud, Ja'far, Abdullah bin 'Arfathah, utsman bin Mazh'un dan AbuMusa. Mereka menghadap raja An Najasyi. Lalu orang-orang Quraisy mengirim Amru bin Al 'Ash dan ’Umarah bin Al walid dengan membawa hadiah. Ketika keduanya masuk menemui An-Najasyi, keduanya bersujud kepadanya lalu bergegas mendekat ke sebelah kanan dan sebelah kirinya. Kemudian keduanya berkata kepadanya, “Sesungguhnya beberapa orang dari kaum kami telah singgah di negeri paduka. Mereka tidak suka kami dan membenci agama kami"
An-Najasyi bertanya, “Dimanakah mereka?” Keduanya menjawab, ”Mereka da di negerimu, suruhlah ajudan untuk menemui mereka" Maka An-Najasyi mengirim ajudannya untuk menemui mereka. Maka Ja'far berkata, "Aku akan menjadi juru bicara kalian hari ini” Mereka pun mengikutinya lalu
mengucapkan salam dan tidak sujud kepada An-Najasyi”
Maka mereka bertanya kepadanya, “Mengapa kamu tidak sujud kepada raja?”. Ia menjawab, "Kami tidak bersujud kecuali kepada Allah 'Azza Wa Jalla”
An-Najasyi bertanya, "Mengapa bisa begitu?" Ja'far menjawab, "Sesungguhnya Allah 'Azza Wa JaIIa mengutus Rasul-Nya kepada kami. Beliau menyuruh kami agar tidak sujud kepada seorang pun kecuali kepada Allah 'Azza wa Jalla. Beliau juga memerintahkan shalat dan Puasa'"
Amru bin Al 'Ash berkata, "Sesungguhnya mereka berbeda pendapat denganmu tentang Isa bin Maryam'"
An-Najasyi bertanya, "Apa yang kalian katakan tentang Isa bin Maryam dan ibunya?"
Mereka menjawab, "Kami mengatakan sebagaimana yang difirmankan Allah 'Azza Wa Jalla: ia adalah kalimat Allah dan ruh (yang diciptakan)Nya yang dimasukkan ke dalam (rahim) perawan (Maryam AS) yang belum pernah disentuh manusia dan belum pantas memiliki anak”
Katanya, melanjutkan: Maka An-Najasyi mengangkat batang kayu dari tanah lalu berkata, "Wahai orang-orang Habasyah, para uskup dan para pendeta, Demi Allah, mereka tidak menambah
apa yang kita katakan tentangnya dan apa yang mereka katakan sama dengan kita. Selamat datang kepada kalian dan agama yang kalian bawa. Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allah. Dialah Rasul yang kami dapati dalam injil dan dialah rasul yang diberitahukan Isa Alaihissalam. Tinggallah di sini sesuka hati kalian. Demi Allah, seandainya statusku bukan raja sekarang ini, pasti aku akan mendatanginya hingga aku membawakan kedua terompahnya dan memberinya air wudhu”. Lalu ia menyuruh agar kedua orang musyrik itu dikembalikan.
Kemudian Abdullah bin Mas’ud segera pulang hingga ia bisa ikut perang Badar. Ia berpendapat bahwa Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam memintakan ampun untuknya (An-Najasyi) ketika beliau mendengar berita kematiannya.
[-Al Musnad 6 : 185-186. Syakir menilainya hasan karena menurutnya hadits Hudaij bin Muawiyah dtanggap hasan.
-Ibnu Katsir mengutipnya dari dalam At-Tafsir 8 : 136-137. Ia juga menyebutnya 5 : 205 pada awal surah maryam.
-Al Hakim meriwayatkannya dalam Al Mustadrak 2 : 623 dari Abu Al-Husain Muhammad bin Ahmad bin Tamim Al Qanthari (di Baghdad) dari Ja’far bin Muhammad bin Syakir dari Khalid bin Yazid Al Qurasyi dari Hudaij bin Muawiyah dari Abu Ishak dengan redaksi yang sama secara ringkas. Ia menilainya shahih.
-As-Suyuthi mengutipnya dalam Ad-Durr 2: 248-249 pada surah An-Nisaa’ ayat 171 dari Al Baihaqi dalam (Ad-Dalail) secara ringkas.
-Ath-Thabari meriwayatkan dengan redaksi yang sama dalam Al Jami’ 10 : 499-500 pada surah Al Maaidah ayat 82 dari Ibnu Abbas.]
Dan firman Allah Ta’ala :
(فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ ) “ Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” “ Ibnu Juraij dan Ibnu Jarir berkata mengenai firmanNya (فَلَمَّا جَاءهُم ) ” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka ” yaitu Ahmad, yaitu Rasul yang diberitakan dan disebutkan kedatangannya pada kurun dan masa-masa terdahulu. Setelah beliau datang dan hadir dengan membawa keterangan yang nyata, para penentang dan juga orang-orang kafir itu mengatakan, (هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ ) ““Ini adalah sihir yang nyata.” “
[Tafsir Ibnu Katsir ‘Tafsir surat Ash-Shaff’ hal. 164-166; lihat Tafsir Ibnu Mas’ud].
بعثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى النجاشي ونحن نحو من ثمانين رجلا فيهم عبد الله بن مسعود وجعفر وعبد الله بن عرفطة وعثمان بن مظعون وأبو موسى فأتوا النجاشي وبعثت قريش عمرو بن العاص وعمارة بن الوليد بهدية فلما دخلا على النجاشي سجدا له ثم ابتدراه عن يمينه وعن شماله ثم قالا له: إن نفرا من بني عمنا نزلوا أرضك ورغبوا عنا وعن ملتنا قال: فأين هم قال: هم في أرضك فابعث اليهم فبعث اليهم فقال جعفر: أنا خطيبكم اليوم فاتبعوه فسلم ولم يسجد فقالوا له: ما لك لا تسجد للملك قال: إنا لا نسجد إلا الله عز وجل قال: وما ذاك قال: إن الله عز وجل بعث الينا رسوله صلى الله عليه وسلم وأمرنا أن لا نسجد لأحد إلا الله عز وجل وأمرنا بالصلاة والزكاة قال عمرو بن العاص: فإنهم يخالفونك في عيسى بن مريم قال: ما تقولون في عيسى بن مريم وأمه قالوا: نقول كما قال الله عز وجل وهو كلمة الله وروحه ألقاها إلى العذراء البتول التي لم يمسها بشر ولم يفرضها ولد قال: فرفع عودا من الأرض ثم قال: يا معشر الحبشة والقسيسين والرهبان والله ما يزيدون على الذي نقول فيه ما يسوى هذا مرحبا بكم وبمن جئتم من عنده أشهد أنه رسول الله فإنه الذي نجد في الانجيل وأنه الرسول الذي بشر به عيسى بن مريم انزلوا حيث شئتم والله لولا ما أنا فيه من الملك لأتيته حتى أكون أنا أحمل نعليه وأوضئه وأمر بهدية الآخرين فردت اليهما ثم تعجل عبد الله بن مسعود حتى أدرك بدرا وزعم أن النبي صلى الله عليه وسلم استغفر له حين بلغه موته.
Dari Abu Ishaq dari Abdullah bin bin Utbah dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengirim kami untuk menemui raja An-Najasyi. Ketika itu kami berjumlah 80 orang. Di antara mereka adalah Abdullah bin Mas'ud, Ja'far, Abdullah bin 'Arfathah, utsman bin Mazh'un dan AbuMusa. Mereka menghadap raja An Najasyi. Lalu orang-orang Quraisy mengirim Amru bin Al 'Ash dan ’Umarah bin Al walid dengan membawa hadiah. Ketika keduanya masuk menemui An-Najasyi, keduanya bersujud kepadanya lalu bergegas mendekat ke sebelah kanan dan sebelah kirinya. Kemudian keduanya berkata kepadanya, “Sesungguhnya beberapa orang dari kaum kami telah singgah di negeri paduka. Mereka tidak suka kami dan membenci agama kami"
An-Najasyi bertanya, “Dimanakah mereka?” Keduanya menjawab, ”Mereka da di negerimu, suruhlah ajudan untuk menemui mereka" Maka An-Najasyi mengirim ajudannya untuk menemui mereka. Maka Ja'far berkata, "Aku akan menjadi juru bicara kalian hari ini” Mereka pun mengikutinya lalu
mengucapkan salam dan tidak sujud kepada An-Najasyi”
Maka mereka bertanya kepadanya, “Mengapa kamu tidak sujud kepada raja?”. Ia menjawab, "Kami tidak bersujud kecuali kepada Allah 'Azza Wa Jalla”
An-Najasyi bertanya, "Mengapa bisa begitu?" Ja'far menjawab, "Sesungguhnya Allah 'Azza Wa JaIIa mengutus Rasul-Nya kepada kami. Beliau menyuruh kami agar tidak sujud kepada seorang pun kecuali kepada Allah 'Azza wa Jalla. Beliau juga memerintahkan shalat dan Puasa'"
Amru bin Al 'Ash berkata, "Sesungguhnya mereka berbeda pendapat denganmu tentang Isa bin Maryam'"
An-Najasyi bertanya, "Apa yang kalian katakan tentang Isa bin Maryam dan ibunya?"
Mereka menjawab, "Kami mengatakan sebagaimana yang difirmankan Allah 'Azza Wa Jalla: ia adalah kalimat Allah dan ruh (yang diciptakan)Nya yang dimasukkan ke dalam (rahim) perawan (Maryam AS) yang belum pernah disentuh manusia dan belum pantas memiliki anak”
Katanya, melanjutkan: Maka An-Najasyi mengangkat batang kayu dari tanah lalu berkata, "Wahai orang-orang Habasyah, para uskup dan para pendeta, Demi Allah, mereka tidak menambah
apa yang kita katakan tentangnya dan apa yang mereka katakan sama dengan kita. Selamat datang kepada kalian dan agama yang kalian bawa. Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allah. Dialah Rasul yang kami dapati dalam injil dan dialah rasul yang diberitahukan Isa Alaihissalam. Tinggallah di sini sesuka hati kalian. Demi Allah, seandainya statusku bukan raja sekarang ini, pasti aku akan mendatanginya hingga aku membawakan kedua terompahnya dan memberinya air wudhu”. Lalu ia menyuruh agar kedua orang musyrik itu dikembalikan.
Kemudian Abdullah bin Mas’ud segera pulang hingga ia bisa ikut perang Badar. Ia berpendapat bahwa Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam memintakan ampun untuknya (An-Najasyi) ketika beliau mendengar berita kematiannya.
[-Al Musnad 6 : 185-186. Syakir menilainya hasan karena menurutnya hadits Hudaij bin Muawiyah dtanggap hasan.
-Ibnu Katsir mengutipnya dari dalam At-Tafsir 8 : 136-137. Ia juga menyebutnya 5 : 205 pada awal surah maryam.
-Al Hakim meriwayatkannya dalam Al Mustadrak 2 : 623 dari Abu Al-Husain Muhammad bin Ahmad bin Tamim Al Qanthari (di Baghdad) dari Ja’far bin Muhammad bin Syakir dari Khalid bin Yazid Al Qurasyi dari Hudaij bin Muawiyah dari Abu Ishak dengan redaksi yang sama secara ringkas. Ia menilainya shahih.
-As-Suyuthi mengutipnya dalam Ad-Durr 2: 248-249 pada surah An-Nisaa’ ayat 171 dari Al Baihaqi dalam (Ad-Dalail) secara ringkas.
-Ath-Thabari meriwayatkan dengan redaksi yang sama dalam Al Jami’ 10 : 499-500 pada surah Al Maaidah ayat 82 dari Ibnu Abbas.]
Dan firman Allah Ta’ala :
(فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ ) “ Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” “ Ibnu Juraij dan Ibnu Jarir berkata mengenai firmanNya (فَلَمَّا جَاءهُم ) ” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka ” yaitu Ahmad, yaitu Rasul yang diberitakan dan disebutkan kedatangannya pada kurun dan masa-masa terdahulu. Setelah beliau datang dan hadir dengan membawa keterangan yang nyata, para penentang dan juga orang-orang kafir itu mengatakan, (هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ ) ““Ini adalah sihir yang nyata.” “
[Tafsir Ibnu Katsir ‘Tafsir surat Ash-Shaff’ hal. 164-166; lihat Tafsir Ibnu Mas’ud].
masnuntholab- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5269
Registration date : 2011-04-21
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14653
Registration date : 2010-04-16
MUHABBALAH TENTANG ’ISA IBNU MARYAM (Tantangan Buat Kristen dan Muslim Untuk Membuktikan Ucapannya)
Segala Puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Mubahalah ialah masing-masing pihak diantara orang-orang yang berbeda pendapat mendoa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, agar Allah menjatuhkan la'nat kepada pihak yang berdusta.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 59-62 :
إِنّ مَثَلَ عِيسَىَ عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثِمّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ * الْحَقّ مِن رّبّكَ فَلاَ تَكُنْ مّن الْمُمْتَرِينَ * فَمَنْ حَآجّكَ فِيهِ مِن بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْاْ نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَآءَكُمْ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وأَنْفُسَكُمْ ثُمّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لّعْنَةُ اللّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ * إِنّ هَـَذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقّ وَمَا مِنْ إِلَـَهٍ إِلاّ اللّهُ وَإِنّ اللّهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ * فَإِن تَوَلّوْاْ فَإِنّ اللّهَ عَلِيمٌ بِالْمُفْسِدِينَ
59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia.
60. (apa yang Telah kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, Karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
61. Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), Maka Katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; Kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
62. Sesungguhnya Ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Mubahalah ialah masing-masing pihak diantara orang-orang yang berbeda pendapat mendoa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, agar Allah menjatuhkan la'nat kepada pihak yang berdusta.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 59-62 :
إِنّ مَثَلَ عِيسَىَ عِندَ اللّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثِمّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ * الْحَقّ مِن رّبّكَ فَلاَ تَكُنْ مّن الْمُمْتَرِينَ * فَمَنْ حَآجّكَ فِيهِ مِن بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْاْ نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَآءَكُمْ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وأَنْفُسَكُمْ ثُمّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لّعْنَةُ اللّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ * إِنّ هَـَذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقّ وَمَا مِنْ إِلَـَهٍ إِلاّ اللّهُ وَإِنّ اللّهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ * فَإِن تَوَلّوْاْ فَإِنّ اللّهَ عَلِيمٌ بِالْمُفْسِدِينَ
59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia.
60. (apa yang Telah kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, Karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.
61. Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), Maka Katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; Kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.
62. Sesungguhnya Ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .
masnuntholab- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 422
Reputation : 0
Points : 5269
Registration date : 2011-04-21
Similar topics
» Hai kafir,,setiap jengkal tanah dibumi ini harus jadi saksi,, Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah,, Muhammad sungguh diutus buat semue manusia didunie,,
» pantaskah seorang nabi dan rasul utusan tuhan meminta perempuan untuk menyerahkan dirinya kepadanya????
» Muhammad adalah nabi Allah
» pantaskah seorang nabi dan rasul utusan tuhan meminta perempuan untuk menyerahkan dirinya kepadanya????
» Muhammad adalah nabi Allah
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN