INILAH MUKJIZAT ABADI

AL-QURAN SUCI ADALAH MUKJIZAT ABADI NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

Mukjizat para Nabi sebelumnya seperti dingin dan nyamannya api pada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, tongkat menjadi ular pada Nabi Musa ‘alaihissalam dan menghidupkan orang mati pada Nabi Isa ‘alaihissalam adalah mukjizat yang sudah terjadi dan tidak bisa lagi disaksikan pada hari ini. Namun Al-Quran suci adalah mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang sudah terjadi pada masa hidup beliau dan masih bisa disaksikan sampai hari ini dan akan terus disaksikan hingga hari kiamat nanti.

Bagaimana bisa KRISTENER DAN PARA KAFIRUN mengatakan bahwa Nabi Muhammad tidak mempunyai mukjizat dan kalaupun ada tetapi tidak ada saksi?. Nah.. sekarang KRISTENER DAN PARA KAFIRUN pun termasuk saksi terhadap mukjizat Nabi Muhammad karena KRISTENER DAN PARA KAFIRUN belajar dan membaca Al-Quran terjemahan , paling tidak untuk mencari kelemahannya yang sudah pasti tidak akan didapatinya. Jika dalam berbagai artikelnya KRISTENER DAN PARA KAFIRUN mengatakan bahwa Al-Quran itu banyak kesalahan, itu terjadi karena dua keadaan: yang pertama; karena KRISTENER DAN PARA KAFIRUN tidak paham dengan bahasa Al-Quran, yang kedua karena KRISTENER DAN PARA KAFIRUN berada pada posisi orang yang paling tidak senang kepada agama Islam. Kebencian KRISTENER DAN PARA KAFIRUN kepada Islam juga karena dua hal: yang pertama karena KRISTENER DAN PARA KAFIRUN tahu bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Kedua karena KRISTENER DAN PARA KAFIRUN melihat suatu agama dari penganut suatu agama yang kebetulan melakukan kesalahan, padahal selain daripada itu masih banyak penganut agama Islam yang masih melakukan ajaran yang benar.



Al-Quran suci dikatakan mukjizat, antara lain karena:

Al-Quran mampu menceritakan sejarah dengan detail dan teliti yang mengalahkan para peneliti sejarah. Sehingga Al-Quran juga meluruskan sejarah yang sudah dimanipulasi oleh Yahudi, Nasrani dan Kristen. Contohnya adalah tentang kisah salib. Umat yahudi mengatakan bahwa merekalah yang membunuh dan menyalib Yesus karena Yesus merubah agama Nabi Musa. Umat Nasrani dan Kristen mengatakan bahwa Yesus mati disalib dengan suka rela karena untuk menebus dosa umat manusia, walaupun ditiang salib Yesus menjerit-jerit memanggil bapaknya, kenapa bapaknya begitu tega meninggalkan dirinya di kayu salib. Namun Al-quran surat An-Nisa’ (4) mengatakan:



4:153 : Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata”. Maka mereka disambar petir karena kedzalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.

4:154 : Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: “Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud”, dan Kami perintahkan (pula), kepada mereka: “Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu”, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.

4:155 : Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: “Hati kami tertutup.” Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.

4:156 : Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

4:157 : dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

4:158 : Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

4:159 : Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.



Al-Quran selalu selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada setiap zaman karena Al-Quran adalah kitab penunjuk bagi semua zaman.
Al-Quran memiliki tatabahasa yang mudah dibaca, mudah dicerna dan mudah dipahami kandungannya yang beraneka warna oleh orang-orang yang mempunyai akal.
Al-Quran membahas seluruh disiplin ilmu yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Al-Quran berani menantang siapapun yang menentang kebenarannya, contohnya adalah firman Allah dalam Al-Quran suci pada surat Al-Baqarah (2) ayat 23-24: (Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir). Dan juga Al-Quran surat Al-Isra’ (Bani Israil) (17) ayat 88: Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. Sudah 15 abad usia Al-Quran namun belum ada dan tidak akan pernah ada yang mampu membuat yang serupa dengan Al-Quran suci.
Yang paling penting adalah Al-Quran tidak mampu dirubah oleh tangan-tangan manusia biadab seperti apa yang sudah dilakukan terhadap Taurat dan Injil yang hari ini dikatakan perjanjian lama dan baru.