Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 66 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 66 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Muslim Pejuang Kemerdekaan & misionaris Kristen Antek Penjajah
3 posters
Page 1 of 1
Muslim Pejuang Kemerdekaan & misionaris Kristen Antek Penjajah
Para pejuang kemerdekaan berjuang atas motivasi mempertahankan aqidah
dan memperjuangkan agama Allah di bumi ini. Maka ketika adanya
penjajahan yang otomatis akan merusak akidah, umat Islam bangkit
melawan. Jelas benar bahwa pejuang kemerdekaan seluruhnya adalah kaum
muslimin tidak yang lain. Hanya umat Islamlah yang memerdekakan negeri
ini dari penjajahan. Karena buat kaum muslimin saat itu perjuangan
kemerdekaan adalah jihad fi sabilillah. Mereka sangat menyadari bahwa
akan tetap hidup di sisi Allah sekalipun syahid di medan perang. Allah
SWT berfirman,
“Laa tahsabanna ladziina qutiluu fii sabiilillahi amwaatan bal
ahyaaun ‘inda Robbihim yurzaquun…” (Janganlah kamu mengira bahwa
orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup
di sisi Rabb mereka dengan diberi rezeki…)
Maka tidak lain dan tidak bukan, Islamlah yang memerdekakan Negeri
ini, karena seluruh pejuang kemerdekaan beragama Islam. Menurut
penelitian Guru Besar Ilmu Sejarah UNPAD, Dr Ahmad Mansur Suryanegara,
tokoh pejuang kemerdekaan asal wilayah timur Nusantara, Thomas Mattulesy
ternyata seorang muslim yang bernama Muhammad atau Ahmad Lesy. Kenapa
demikian, karena wilayah timur Indonesia dari dulu sampai saat ini
komposisi muslim dan non-muslim seimbang bahkan pada awalnya hanya ada
Islam. Tidak benar jika dikatakan bahwa wilayah timur mayoritas non
muslim. Bahkan Islamlah yang pertama kali menapakkan kaki di wilayah
tersebut.
Dalam buku Neiuw Guinea karangan WC
Klein tertulis fakta bahwa Islam masuk Papua pada 1569. Barulah pada 5
Februari 1855, dua misionaris Kristen mendarat di Pulau Mansinam,
Manokwari, Papua. Ternyata menurut buku Penduduk Irian Barat (hal 105)
sebagian besar tentara dan orang Belanda yang ditempatkan di Papua
adalah rohaniawan Gereja (misionaris Katolik dan Zending Protestan).
Hal ini semakin menambah bukti bahwa Kristen disebarkan melalui jalan
penjajahan dan pertumpahan darah. Sementara itu Kata ‘Maluku’ diambil
dari bahasa Arab muluk (Raja-Raja), wilayah Maluku saat ini dan Papua
awalnya dikuasai dan diperintah oleh para Raja Islam (Sultan) sebelum
akhirnya datang misionaris-misionaris Kristen yang mempertahankan adat
dan tradisi jahiliyyah di wilayah tersebut. Sehingga upacara-upacara
kemusyrikan dan pakaian yang tidak syar’i dipertahankan dengan dalih
pelestarian budaya. Tragisnya, ternyata hal itu dilanjutkan secara legal
oleh pemerintah kita hingga detik ini.
Padahal, menurut para dai yang bertugas di sana, termasuk Ustadz
Fadhlan Garamatan, seorang Da’i putra asli daerah, warga Papua
sebenarnya malu dan tidak ingin lagi memakai koteka. Namun demi
pelestarian budaya daerah, pemerintah tetap mantap dalam pembodohan
struktural terhadap rakyatnya tersebut. Ustadz Fadhlan menggambarkan
betapa warga pedalaman Papua begitu senang bisa mandi menggunakan sabun
sebelum mereka disyahadatkan. Sebelumnya mereka mandi dengan melumuri
badannya dengan minyak babi atas petunjuk para misionaris Kristen.
Raja Sisinga Mangaraja juga adalah muslim yang taat. Menurut Ahmad
Mansur Suryanegara, tidak benar kalau raja Sisinga Mangaraja adalah
penganut agama leluhur tapi dia adalah seorang muslim yang taat.
Termasuk para pejuang Nasional yang kita kenal, mereka semuanya muslim.
Pangeran Diponegoro adalah Ustadznya Istana dan para penasihatnya adalah
para Kyai. Imam Bonjol, Cut Nyak Dien dan lain-lain semuanya adalah
para ulama dan santri.
Konsekuensinya umat-umat yang lain khususnya umat Kristiani tidak
punya andil sama sekali dalam perjuangan kemerdekaan. Umat Kristiani
tidak mungkin akan bangkit berjuang melawan penjajah. Bagaimana mungkin
itu bisa terjadi sementara agama yang dianutnya dengan agama para
penjajahnya sama? Akankah mereka akan membunuh saudara seimannya?
Lebih-lebih kita tahu Kristen disebarkan melalui penjajahan. Menurut
keterangan Ahmad Mansur Suryanegara, “orang Kristen pada waktu itu, bukan lagi tidak punya andil dalam perjuangan kemerdekaan. Bahkan mereka membantu kaum penjajah!”
(hal tersebut beliau sampaikan langsung kepada penulis, saat penulis
panel bersama beliau dalam Studium General Milad Pemuda Muhammadiyah
ke-99 di Subang 22 November 2008). Bagi yang mengerti sejarah hal ini
adalah fakta yang teramat jelas. Jadi sungguh mengherankan ketika mereka
menuntut lebih. Bahkan sedikitpun sebenarnya mereka tidak berhak,
ketika faktanya mereka tidak punya saham apapun dalam perjuangan
kemerdekaan.
Katakan dulu di BPUPKI dalam persiapan kemerdekaan Indonesia,
tercantum nama Maramis dan Latuharhary dua orang perwakilan umat
Kristiani. Namun sungguh keberadaan dua orang tersebut faktanya masih
buram. Jika benar mereka ada (bukan fiktif), apakah mereka tidak malu
mengaku-ngaku tapi tidak ikut memperjuangkan kemerdekaan, atau menurut
beberapa sumber mereka sengaja mendompleng atau didomplengkan oleh
Soekarno agar terlihat bahwa umat Kristiani juga punya peran dalam
kemerdekaan Republik ini. Selain mereka juga termasuk yang habis-habisan
menolak Piagam Jakarta. Hingga saat ini, umat Kristiani senantiasa
menolak habis-habisan bila ada perundang-undangan yang mengatur ibadah
dan muamalah umat Islam. Aneh, padahal tidak ada sangkut pautnya dengan
mereka.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu, sehingga engkau mengikuti millah mereka.” (Al-Baqarah: 120)
Begitu besarnya peran umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan, dalam
bukunya ‘Menemukan Sejarah’ Ahmad Mansur Suryanegara menuliskan beberapa
data di antaranya:
1. Pengakuan George Mc Turner Kahin seorang Indonesianis
(Nationalism and revolution Indonesia) bahwa ada 3 faktor terpenting
yang mempengaruhi terwujudnya integritas Nasional; 1) Agama Islam dianut
mayoritas rakyat Indonesia, 2) Agama Islam tidak hanya mengajari
berjamaah, tapi juga menanamkan gerakan anti penjajah, 3) Islam
menjadikan bahasa Melayu sebagai senjata pembangkit kejiwaan yang sangat
ampuh dalam melahirkan aspirasi perjuangan Nasionalnya.
2. Bahwa pelopor gerakan Nasional bukan Budi Utomo tetapi
Syarekat Islam (SI) yang memasyarakatkan istilah Nasional dan bahasa
Melayu ke seluruh Nusantara, anggotanya beragam dan terbuka. Sementara
Budi Utomo; menolak persatuan Indonesia, memakai bahasa Jawa dan Belanda
dalam pergaulannya, bersikap ekslusif di luar pergerakan Nasional dan
keanggotaannya hanya untuk kalangan Priyayi (Bangsawan/ningrat) saja.
3. Pelopor pembaharuan sistem pendidikan Nasional adalah
Muhammadiyah (1912) 10 tahun lebih awal dari Taman Siswa (1922).
Muhammadiyah sudah memakai bahasa Melayu sementara Taman Siswa berbahasa
Jawa dan Belanda. Hal paling mengerikan adalah pendiri Taman Siswa Ki
Hajar Dewantara ternyata sangat membenci Islam.
4. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dipelopori oleh para
pemuda Islam atas prakarsa para ulama dalam rapat Nasional PSII di
Kediri pada 27-30 September 1928. Dan masih banyak lagi-lagi fakta-fakta
lain yang belum terungkap.(voa-islam.com)
Negeri ini lahir atas buah karya keikhlasan para pemuda Islam dan
para mujahid pejuang Islam atas berkat Rahmat Allah SWT. jadi sangat
logis jika negeri ini diatur dengan Syariah Islam dalam bingkai Khilafah
sebagai persembahan terindah bagi mereka yang telah mengorbankan darah,
jiwa dan raga demi kemerdekaan ini, bukannya malah mengkhianati mereka
dengan memaksakan Demokrasi sistem kufur sebagai tolok ukur hukum dan
institusi negeri ini. wallohu a’lam bisshowab.
dan memperjuangkan agama Allah di bumi ini. Maka ketika adanya
penjajahan yang otomatis akan merusak akidah, umat Islam bangkit
melawan. Jelas benar bahwa pejuang kemerdekaan seluruhnya adalah kaum
muslimin tidak yang lain. Hanya umat Islamlah yang memerdekakan negeri
ini dari penjajahan. Karena buat kaum muslimin saat itu perjuangan
kemerdekaan adalah jihad fi sabilillah. Mereka sangat menyadari bahwa
akan tetap hidup di sisi Allah sekalipun syahid di medan perang. Allah
SWT berfirman,
“Laa tahsabanna ladziina qutiluu fii sabiilillahi amwaatan bal
ahyaaun ‘inda Robbihim yurzaquun…” (Janganlah kamu mengira bahwa
orang-orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup
di sisi Rabb mereka dengan diberi rezeki…)
Maka tidak lain dan tidak bukan, Islamlah yang memerdekakan Negeri
ini, karena seluruh pejuang kemerdekaan beragama Islam. Menurut
penelitian Guru Besar Ilmu Sejarah UNPAD, Dr Ahmad Mansur Suryanegara,
tokoh pejuang kemerdekaan asal wilayah timur Nusantara, Thomas Mattulesy
ternyata seorang muslim yang bernama Muhammad atau Ahmad Lesy. Kenapa
demikian, karena wilayah timur Indonesia dari dulu sampai saat ini
komposisi muslim dan non-muslim seimbang bahkan pada awalnya hanya ada
Islam. Tidak benar jika dikatakan bahwa wilayah timur mayoritas non
muslim. Bahkan Islamlah yang pertama kali menapakkan kaki di wilayah
tersebut.
Dalam buku Neiuw Guinea karangan WC
Klein tertulis fakta bahwa Islam masuk Papua pada 1569. Barulah pada 5
Februari 1855, dua misionaris Kristen mendarat di Pulau Mansinam,
Manokwari, Papua. Ternyata menurut buku Penduduk Irian Barat (hal 105)
sebagian besar tentara dan orang Belanda yang ditempatkan di Papua
adalah rohaniawan Gereja (misionaris Katolik dan Zending Protestan).
Hal ini semakin menambah bukti bahwa Kristen disebarkan melalui jalan
penjajahan dan pertumpahan darah. Sementara itu Kata ‘Maluku’ diambil
dari bahasa Arab muluk (Raja-Raja), wilayah Maluku saat ini dan Papua
awalnya dikuasai dan diperintah oleh para Raja Islam (Sultan) sebelum
akhirnya datang misionaris-misionaris Kristen yang mempertahankan adat
dan tradisi jahiliyyah di wilayah tersebut. Sehingga upacara-upacara
kemusyrikan dan pakaian yang tidak syar’i dipertahankan dengan dalih
pelestarian budaya. Tragisnya, ternyata hal itu dilanjutkan secara legal
oleh pemerintah kita hingga detik ini.
Padahal, menurut para dai yang bertugas di sana, termasuk Ustadz
Fadhlan Garamatan, seorang Da’i putra asli daerah, warga Papua
sebenarnya malu dan tidak ingin lagi memakai koteka. Namun demi
pelestarian budaya daerah, pemerintah tetap mantap dalam pembodohan
struktural terhadap rakyatnya tersebut. Ustadz Fadhlan menggambarkan
betapa warga pedalaman Papua begitu senang bisa mandi menggunakan sabun
sebelum mereka disyahadatkan. Sebelumnya mereka mandi dengan melumuri
badannya dengan minyak babi atas petunjuk para misionaris Kristen.
Raja Sisinga Mangaraja juga adalah muslim yang taat. Menurut Ahmad
Mansur Suryanegara, tidak benar kalau raja Sisinga Mangaraja adalah
penganut agama leluhur tapi dia adalah seorang muslim yang taat.
Termasuk para pejuang Nasional yang kita kenal, mereka semuanya muslim.
Pangeran Diponegoro adalah Ustadznya Istana dan para penasihatnya adalah
para Kyai. Imam Bonjol, Cut Nyak Dien dan lain-lain semuanya adalah
para ulama dan santri.
Konsekuensinya umat-umat yang lain khususnya umat Kristiani tidak
punya andil sama sekali dalam perjuangan kemerdekaan. Umat Kristiani
tidak mungkin akan bangkit berjuang melawan penjajah. Bagaimana mungkin
itu bisa terjadi sementara agama yang dianutnya dengan agama para
penjajahnya sama? Akankah mereka akan membunuh saudara seimannya?
Lebih-lebih kita tahu Kristen disebarkan melalui penjajahan. Menurut
keterangan Ahmad Mansur Suryanegara, “orang Kristen pada waktu itu, bukan lagi tidak punya andil dalam perjuangan kemerdekaan. Bahkan mereka membantu kaum penjajah!”
(hal tersebut beliau sampaikan langsung kepada penulis, saat penulis
panel bersama beliau dalam Studium General Milad Pemuda Muhammadiyah
ke-99 di Subang 22 November 2008). Bagi yang mengerti sejarah hal ini
adalah fakta yang teramat jelas. Jadi sungguh mengherankan ketika mereka
menuntut lebih. Bahkan sedikitpun sebenarnya mereka tidak berhak,
ketika faktanya mereka tidak punya saham apapun dalam perjuangan
kemerdekaan.
Katakan dulu di BPUPKI dalam persiapan kemerdekaan Indonesia,
tercantum nama Maramis dan Latuharhary dua orang perwakilan umat
Kristiani. Namun sungguh keberadaan dua orang tersebut faktanya masih
buram. Jika benar mereka ada (bukan fiktif), apakah mereka tidak malu
mengaku-ngaku tapi tidak ikut memperjuangkan kemerdekaan, atau menurut
beberapa sumber mereka sengaja mendompleng atau didomplengkan oleh
Soekarno agar terlihat bahwa umat Kristiani juga punya peran dalam
kemerdekaan Republik ini. Selain mereka juga termasuk yang habis-habisan
menolak Piagam Jakarta. Hingga saat ini, umat Kristiani senantiasa
menolak habis-habisan bila ada perundang-undangan yang mengatur ibadah
dan muamalah umat Islam. Aneh, padahal tidak ada sangkut pautnya dengan
mereka.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu, sehingga engkau mengikuti millah mereka.” (Al-Baqarah: 120)
Begitu besarnya peran umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan, dalam
bukunya ‘Menemukan Sejarah’ Ahmad Mansur Suryanegara menuliskan beberapa
data di antaranya:
1. Pengakuan George Mc Turner Kahin seorang Indonesianis
(Nationalism and revolution Indonesia) bahwa ada 3 faktor terpenting
yang mempengaruhi terwujudnya integritas Nasional; 1) Agama Islam dianut
mayoritas rakyat Indonesia, 2) Agama Islam tidak hanya mengajari
berjamaah, tapi juga menanamkan gerakan anti penjajah, 3) Islam
menjadikan bahasa Melayu sebagai senjata pembangkit kejiwaan yang sangat
ampuh dalam melahirkan aspirasi perjuangan Nasionalnya.
2. Bahwa pelopor gerakan Nasional bukan Budi Utomo tetapi
Syarekat Islam (SI) yang memasyarakatkan istilah Nasional dan bahasa
Melayu ke seluruh Nusantara, anggotanya beragam dan terbuka. Sementara
Budi Utomo; menolak persatuan Indonesia, memakai bahasa Jawa dan Belanda
dalam pergaulannya, bersikap ekslusif di luar pergerakan Nasional dan
keanggotaannya hanya untuk kalangan Priyayi (Bangsawan/ningrat) saja.
3. Pelopor pembaharuan sistem pendidikan Nasional adalah
Muhammadiyah (1912) 10 tahun lebih awal dari Taman Siswa (1922).
Muhammadiyah sudah memakai bahasa Melayu sementara Taman Siswa berbahasa
Jawa dan Belanda. Hal paling mengerikan adalah pendiri Taman Siswa Ki
Hajar Dewantara ternyata sangat membenci Islam.
4. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dipelopori oleh para
pemuda Islam atas prakarsa para ulama dalam rapat Nasional PSII di
Kediri pada 27-30 September 1928. Dan masih banyak lagi-lagi fakta-fakta
lain yang belum terungkap.(voa-islam.com)
Negeri ini lahir atas buah karya keikhlasan para pemuda Islam dan
para mujahid pejuang Islam atas berkat Rahmat Allah SWT. jadi sangat
logis jika negeri ini diatur dengan Syariah Islam dalam bingkai Khilafah
sebagai persembahan terindah bagi mereka yang telah mengorbankan darah,
jiwa dan raga demi kemerdekaan ini, bukannya malah mengkhianati mereka
dengan memaksakan Demokrasi sistem kufur sebagai tolok ukur hukum dan
institusi negeri ini. wallohu a’lam bisshowab.
Jesjink- RED MEMBERS
- Number of posts : 76
Reputation : 0
Points : 4292
Registration date : 2013-01-12
Re: Muslim Pejuang Kemerdekaan & misionaris Kristen Antek Penjajah
hoax dan bego! hahaha islam emaqng udah masuk dalam peta perdagangan islam sebagai Nu' Waar, sejak abad ke 12 malah bung, cuma disana islam ga berkembang! hanya wilayah fakfak yang terekspos islam karena dekat dengan wilayah kesultanan tidore bung! kalau mau salah kan papuia kristen salahkan lah sultan ternate tidore anda yang membonceng misionaris ke papua (bukti kalau emang islam saat itu ga bisa berkembang di papua sehingga sultan mau saja memperbolehkan misionaris kesana) lagipula kristen masuk ke indonesia emang melalui penjajah tapi disebarkan kepada pribumi dan timur asing sebagai upaya politik etis kaga kaya islam ente yang ngancurin majapahit dan menerbitkan klaim sisingamangaraja islam dsb.
mwangi75- RED MEMBERS
-
Number of posts : 48
Location : Jayapura Rock City
Job/hobbies : Law
Reputation : 0
Points : 4176
Registration date : 2013-01-22
Re: Muslim Pejuang Kemerdekaan & misionaris Kristen Antek Penjajah
HAHAHAHAHA, TP TTP AJA NGK BAIK, MASA AGAMA BUAT KPNTINGAN POLITIK, TRUS DISEBARKAN DENGAN PENJAJAHAN LAGI, HEHEHEHE
Jesjink- RED MEMBERS
- Number of posts : 76
Reputation : 0
Points : 4292
Registration date : 2013-01-12
Re: Muslim Pejuang Kemerdekaan & misionaris Kristen Antek Penjajah
nggak baiknya dari sisi mana? jelas sekali pihak yang anda tuduh penjajah itu tujuannya humanis, mengingat belanda merupakan negara yang sekuler BUKAN pasukan salib semasa perang salib yang perang aja pake bendera bendera dan atribut kristen dimana-mana.
kalau mau berbicara soal kristen disebarkan dengan penjajahan, agama anda juga kok kristen dan islam memang juara soal penyebaran agama dengan penjajahan
apa pula bukti agama dijadikan sarana mendulang kepentingan politik dalam tulisan yang anda sajikan diatas, yang saya yakin betul cuma hasil copasan.
melihat statement tulisan anda: 1. Pengakuan George Mc Turner Kahin seorang Indonesianis
(Nationalism and revolution Indonesia) bahwa ada 3 faktor terpenting
yang mempengaruhi terwujudnya integritas Nasional; 1) Agama Islam dianut
mayoritas rakyat Indonesia, 2) Agama Islam tidak hanya mengajari
berjamaah, tapi juga menanamkan gerakan anti penjajah, 3) Islam
menjadikan bahasa Melayu sebagai senjata pembangkit kejiwaan yang sangat
ampuh dalam melahirkan aspirasi perjuangan Nasionalnya.
2. Bahwa pelopor gerakan Nasional bukan Budi Utomo tetapi
Syarekat Islam (SI) yang memasyarakatkan istilah Nasional dan bahasa
Melayu ke seluruh Nusantara, anggotanya beragam dan terbuka. Sementara
Budi Utomo; menolak persatuan Indonesia, memakai bahasa Jawa dan Belanda
dalam pergaulannya, bersikap ekslusif di luar pergerakan Nasional dan
keanggotaannya hanya untuk kalangan Priyayi (Bangsawan/ningrat) saja.
3. Pelopor pembaharuan sistem pendidikan Nasional adalah
Muhammadiyah (1912) 10 tahun lebih awal dari Taman Siswa (1922).
Muhammadiyah sudah memakai bahasa Melayu sementara Taman Siswa berbahasa
Jawa dan Belanda. Hal paling mengerikan adalah pendiri Taman Siswa Ki
Hajar Dewantara ternyata sangat membenci Islam.
4. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dipelopori oleh para
pemuda Islam atas prakarsa para ulama dalam rapat Nasional PSII di
Kediri pada 27-30 September 1928. Dan masih banyak lagi-lagi fakta-fakta
lain yang belum terungkap.(voa-islam.com)
saya merasa miris sejarah dipelintir sedemikian dan dibuat sangat subjektif. hal tersebut merupakan penghinaan dan pengkerdilan semangat berbangsa anda. ingat! JAS MERAH bung
kalau mau berbicara soal kristen disebarkan dengan penjajahan, agama anda juga kok kristen dan islam memang juara soal penyebaran agama dengan penjajahan
apa pula bukti agama dijadikan sarana mendulang kepentingan politik dalam tulisan yang anda sajikan diatas, yang saya yakin betul cuma hasil copasan.
melihat statement tulisan anda: 1. Pengakuan George Mc Turner Kahin seorang Indonesianis
(Nationalism and revolution Indonesia) bahwa ada 3 faktor terpenting
yang mempengaruhi terwujudnya integritas Nasional; 1) Agama Islam dianut
mayoritas rakyat Indonesia, 2) Agama Islam tidak hanya mengajari
berjamaah, tapi juga menanamkan gerakan anti penjajah, 3) Islam
menjadikan bahasa Melayu sebagai senjata pembangkit kejiwaan yang sangat
ampuh dalam melahirkan aspirasi perjuangan Nasionalnya.
2. Bahwa pelopor gerakan Nasional bukan Budi Utomo tetapi
Syarekat Islam (SI) yang memasyarakatkan istilah Nasional dan bahasa
Melayu ke seluruh Nusantara, anggotanya beragam dan terbuka. Sementara
Budi Utomo; menolak persatuan Indonesia, memakai bahasa Jawa dan Belanda
dalam pergaulannya, bersikap ekslusif di luar pergerakan Nasional dan
keanggotaannya hanya untuk kalangan Priyayi (Bangsawan/ningrat) saja.
3. Pelopor pembaharuan sistem pendidikan Nasional adalah
Muhammadiyah (1912) 10 tahun lebih awal dari Taman Siswa (1922).
Muhammadiyah sudah memakai bahasa Melayu sementara Taman Siswa berbahasa
Jawa dan Belanda. Hal paling mengerikan adalah pendiri Taman Siswa Ki
Hajar Dewantara ternyata sangat membenci Islam.
4. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dipelopori oleh para
pemuda Islam atas prakarsa para ulama dalam rapat Nasional PSII di
Kediri pada 27-30 September 1928. Dan masih banyak lagi-lagi fakta-fakta
lain yang belum terungkap.(voa-islam.com)
saya merasa miris sejarah dipelintir sedemikian dan dibuat sangat subjektif. hal tersebut merupakan penghinaan dan pengkerdilan semangat berbangsa anda. ingat! JAS MERAH bung
mwangi75- RED MEMBERS
-
Number of posts : 48
Location : Jayapura Rock City
Job/hobbies : Law
Reputation : 0
Points : 4176
Registration date : 2013-01-22
Re: Muslim Pejuang Kemerdekaan & misionaris Kristen Antek Penjajah
ICHHH SAPA JG YG MAU BERBANGSA SAMA KORBAN PENJAJAH, HEHEHEHE KALIAN ITU JD KRISTEN KRN KORBAN PENJAJAHAN BELANDA DAN PORTUGIS,
INDONESIA ITU MELAYU, MELAYU ITU ISLAM
INDONESIA ITU MELAYU, MELAYU ITU ISLAM
Jesjink- RED MEMBERS
- Number of posts : 76
Reputation : 0
Points : 4292
Registration date : 2013-01-12
Re: Muslim Pejuang Kemerdekaan & misionaris Kristen Antek Penjajah
Setelah 1945, Indonesia belum mendapat pengakuan kedaulatan sebagai sebuah negara, itulah mengapa sekutu kembali mendarat tahun 1948 di Indonesia dan melancarkan Agresi Militer I & II. Namun forum PBB yang juga mayoritas Kristen ditambah desakan Paus Romawi memutuskan menerima permohonan presiden Soekarno atas dasar kasih seperti ajaran Alkitab ditambah kalahnya kolonialisme oleh kaum agamais barat efek dari terbebasnya Israel dari kejaran Jerman. Israel adalah salah satu negara yg mengakui Indonesia sebagai sebuah negara dalam voting terbuka PBB tersebut dan PBB pun memerintahkan sekutu menarik pasukannya dari bumi pertiwi.
vero_one- RED MEMBERS
- Number of posts : 21
Reputation : 0
Points : 4154
Registration date : 2013-01-29
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN