Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 93 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 93 Guests :: 3 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
MENGENAL CIRI DAGING BABI/CELENG
2 posters
Page 1 of 1
MENGENAL CIRI DAGING BABI/CELENG
“Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan Propinsi DKI Jakarta , Drh. Adnan Ahmad menyatakan pihaknya akan mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran daging babi hutan atau celeng di pasar-pasar di Jakarta, selama bulan Ramadhan dan menjelang idul fitri ini. Pengawasan ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Pemprov DKI Jakarta Edy Setiarto, tertanggal 20 September 2006 kemarin, yang mengingatkan warga Jakarta agar berhati-hati membeli daging dan jangan tergiur dengan harga daging yang lebih murah. Karena ada dugaan sudah beredar daging celeng yang dijual di pasaran dengan cara disamarkan atau dicampur dengan daging sapi biasa” (Republika, Jumat 29 September 2006)
Kita patut mengelus-ngelus dada prihatin atas kenyataan diatas. Betapa perhatian terhadap nilai-nilai kehalalan semakin terdegradasi oleh nilai mata uang dan keserakahan. Demi sejumlah keuntungan materi, segelintir manusia ingin mengelabui umat muslimin dengan menyamarkan daging babi –makanan yang jelas keharamannya dalam islam- sehingga umat muslim dengan tanpa sengaja mengkonsumsinya.
Tentu saja kita sebagai umat muslim harus mewaspadainya dengan mengetahui karakteristik daging babi dan mencermati perbedaannya dengan daging sapi. Untuk itu kami dari Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) LC. Himitepa mengadakan analisis sederhana terhadap karakteristik daging babi serta membandingkannya dengan daging sapi. Tim ini keseluruhan terdiri dari mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB yang tergabung dalam wadah HMPPI LC Himitepa. Tim tersebut adalah : M.T.Assyaukani (Co.), Bima Sakti Aswan, Ihsaniati Nur Rahmatika, Sri sugiharti, Gema Buana Putra, Datoe M. Iqbal, Kurnia Ramadhan, Shinta Dewi, Eka Febrial, Jamal Zamrudi, Dyah Ayu dan Mustarofa Ahmad. Kegiatan ini dibawah bimbingan Bapak Dr. Ir. Joko Hermanto sebagai ahli ilmu daging di jurusan ITP. Kegiatan ini diadakan pada hari Kamis, tanggal 12 Oktober 2006 di Lab Evaluasi Sensori PAU dibawah pengawasan Ibu Sri. Kami berharap informasi ini bermanfaat bagi Anda khususnya menjelang hari Idul Fitri, hari ketika permintaan daging sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan kita. Kami berharap usaha ini dapat menjadi setitik usaha yang cukup berarti bagi tegaknya nilai kehalalan di Indonesia.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara daging babi dan sapi. Dr. Ir. Joko Hermanto, Guru besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, mengatakan bahwa secara kasat mata ada lima aspek yang terlihat berbeda antara daging babi dan sapi yaitu warna, serat daging, tipe lemak, aroma dan textur. Atas dasar itu fokus pengamatan kami diarahkan pada lima aspek tersebut.
Dari segi warna, terlihat daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi (lihat gambar 1), warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air. Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.
Dari segi serat daging, perbedaan terlihat dengan jelas antara kedua daging. Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan bersama (lihat gambar 2).
Dari penampakkan lemak, perbedaan terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging agak kering dan tampak berserat (lihat gambar 3). . Namun kita harus hati-hati pula bahwa pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakkan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.
Dari segi tekstur, daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan (lihat gambar 4). Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antar keduanya karena terasa sekali daging babi sangat kenyal dan mudah di “biye” kan. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan
Dari segi aroma, terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah kita ketahui. Segi bau inilah yang -menurut pak Joko- sebenarnya senjata paling ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini. Karena walaupun warna telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan. Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Secara umum karakteristk daging babi ternak dan babi hutan (celeng) mirip satu sama lain, sementara daging babi memiliki perbedaan yang cukup banyak dengan daging sapi. Namun ketika kedua jenis daging tersebut telah dicampurkan, apalagi setelah dikamuflase dengan darah sapi, keduanya (daging babi dan sapi) menjadi sangat sulit untuk dibedakan. Penjualan daging babi oplosan merupakan kegiatan yang ilegal, sehingga biasanya daging ini tidak di display di meja penjualan. Daging ini biasanya dikeluarkan ketika ada pembeli yang menanyakan, “apakah ada daging murah pak?” sehingga kita pantas menaruh curiga bila ada penjual yang menjual daging dengan harga “miring”. Sifat yang lain juga adalah lokasi penjualan yang biasanya di tempat yang gelap dan cukup terpisah dari yang lainnya supaya daging tidak menjadi pusat perhatian orang banyak..
Pada akhirnya keputusan ada di tangan kita masing-masing, apakah kita ingin mencoba untuk lebih mencermati tiap daging yang kita beli atau acuh taj acuh saja. Perilaku kita akan menggambarkan seberapa besar kita menaruh perhatian terhadap aspek kehalalan terhadap pangan yang kita konsumsi dan juga sebagai parameter sejauh mana kita menghayati bulan ramadhan yang mulia ini. Allahu a’lam bisshawab.
Kita patut mengelus-ngelus dada prihatin atas kenyataan diatas. Betapa perhatian terhadap nilai-nilai kehalalan semakin terdegradasi oleh nilai mata uang dan keserakahan. Demi sejumlah keuntungan materi, segelintir manusia ingin mengelabui umat muslimin dengan menyamarkan daging babi –makanan yang jelas keharamannya dalam islam- sehingga umat muslim dengan tanpa sengaja mengkonsumsinya.
Tentu saja kita sebagai umat muslim harus mewaspadainya dengan mengetahui karakteristik daging babi dan mencermati perbedaannya dengan daging sapi. Untuk itu kami dari Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) LC. Himitepa mengadakan analisis sederhana terhadap karakteristik daging babi serta membandingkannya dengan daging sapi. Tim ini keseluruhan terdiri dari mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB yang tergabung dalam wadah HMPPI LC Himitepa. Tim tersebut adalah : M.T.Assyaukani (Co.), Bima Sakti Aswan, Ihsaniati Nur Rahmatika, Sri sugiharti, Gema Buana Putra, Datoe M. Iqbal, Kurnia Ramadhan, Shinta Dewi, Eka Febrial, Jamal Zamrudi, Dyah Ayu dan Mustarofa Ahmad. Kegiatan ini dibawah bimbingan Bapak Dr. Ir. Joko Hermanto sebagai ahli ilmu daging di jurusan ITP. Kegiatan ini diadakan pada hari Kamis, tanggal 12 Oktober 2006 di Lab Evaluasi Sensori PAU dibawah pengawasan Ibu Sri. Kami berharap informasi ini bermanfaat bagi Anda khususnya menjelang hari Idul Fitri, hari ketika permintaan daging sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan kita. Kami berharap usaha ini dapat menjadi setitik usaha yang cukup berarti bagi tegaknya nilai kehalalan di Indonesia.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara daging babi dan sapi. Dr. Ir. Joko Hermanto, Guru besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, mengatakan bahwa secara kasat mata ada lima aspek yang terlihat berbeda antara daging babi dan sapi yaitu warna, serat daging, tipe lemak, aroma dan textur. Atas dasar itu fokus pengamatan kami diarahkan pada lima aspek tersebut.
Dari segi warna, terlihat daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi (lihat gambar 1), warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air. Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.
Dari segi serat daging, perbedaan terlihat dengan jelas antara kedua daging. Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan bersama (lihat gambar 2).
Dari penampakkan lemak, perbedaan terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging agak kering dan tampak berserat (lihat gambar 3). . Namun kita harus hati-hati pula bahwa pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakkan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.
Dari segi tekstur, daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan (lihat gambar 4). Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antar keduanya karena terasa sekali daging babi sangat kenyal dan mudah di “biye” kan. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan
Dari segi aroma, terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah kita ketahui. Segi bau inilah yang -menurut pak Joko- sebenarnya senjata paling ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini. Karena walaupun warna telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan. Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Secara umum karakteristk daging babi ternak dan babi hutan (celeng) mirip satu sama lain, sementara daging babi memiliki perbedaan yang cukup banyak dengan daging sapi. Namun ketika kedua jenis daging tersebut telah dicampurkan, apalagi setelah dikamuflase dengan darah sapi, keduanya (daging babi dan sapi) menjadi sangat sulit untuk dibedakan. Penjualan daging babi oplosan merupakan kegiatan yang ilegal, sehingga biasanya daging ini tidak di display di meja penjualan. Daging ini biasanya dikeluarkan ketika ada pembeli yang menanyakan, “apakah ada daging murah pak?” sehingga kita pantas menaruh curiga bila ada penjual yang menjual daging dengan harga “miring”. Sifat yang lain juga adalah lokasi penjualan yang biasanya di tempat yang gelap dan cukup terpisah dari yang lainnya supaya daging tidak menjadi pusat perhatian orang banyak..
Pada akhirnya keputusan ada di tangan kita masing-masing, apakah kita ingin mencoba untuk lebih mencermati tiap daging yang kita beli atau acuh taj acuh saja. Perilaku kita akan menggambarkan seberapa besar kita menaruh perhatian terhadap aspek kehalalan terhadap pangan yang kita konsumsi dan juga sebagai parameter sejauh mana kita menghayati bulan ramadhan yang mulia ini. Allahu a’lam bisshawab.
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: MENGENAL CIRI DAGING BABI/CELENG
naudzubillahiminzalik Bro..semoga tidak adalah darah haram itu mengalr dalam tubuh kita...
Re: MENGENAL CIRI DAGING BABI/CELENG
BOTELHEM wrote:naudzubillahiminzalik Bro..semoga tidak adalah darah haram itu mengalr dalam tubuh kita...
Dan apabila ada bro. Bahaya banget. Itu yang menyebabkan kita mudah terkena penyakit dan do'a kita akan tertolak..
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: MENGENAL CIRI DAGING BABI/CELENG
Namun apabila kita tidak mensengajakannya..kita kembalilah kepada Allah Yg Mahamengetahui segala sesutau...agus wrote:BOTELHEM wrote:naudzubillahiminzalik Bro..semoga tidak adalah darah haram itu mengalr dalam tubuh kita...
Dan apabila ada bro. Bahaya banget. Itu yang menyebabkan kita mudah terkena penyakit dan do'a kita akan tertolak..
Re: MENGENAL CIRI DAGING BABI/CELENG
BOTELHEM wrote:Namun apabila kita tidak mensengajakannya..kita kembalilah kepada Allah Yg Mahamengetahui segala sesutau...agus wrote:BOTELHEM wrote:naudzubillahiminzalik Bro..semoga tidak adalah darah haram itu mengalr dalam tubuh kita...
Dan apabila ada bro. Bahaya banget. Itu yang menyebabkan kita mudah terkena penyakit dan do'a kita akan tertolak..
Begitu luwesnya hukum Islam. Tidak mempersulit umatnya... :flower: :flower: :flower:
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14630
Registration date : 2010-04-16
Re: MENGENAL CIRI DAGING BABI/CELENG
agus wrote:BOTELHEM wrote:Namun apabila kita tidak mensengajakannya..kita kembalilah kepada Allah Yg Mahamengetahui segala sesutau...agus wrote:BOTELHEM wrote:naudzubillahiminzalik Bro..semoga tidak adalah darah haram itu mengalr dalam tubuh kita...
Dan apabila ada bro. Bahaya banget. Itu yang menyebabkan kita mudah terkena penyakit dan do'a kita akan tertolak..
Begitu luwesnya hukum Islam. Tidak mempersulit umatnya... :flower: :flower: :flower:
Yap benar Bro...tidak seperti Kristen yg penuh paksaan..salah satunya...
“Pergilah kesemua jalan dan lintasan dan PAKSALAH orang-orang yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh” (Luk 14:23)
“Pergilah jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan anak dan Roh Kudus,” (Mat 28:19)
Similar topics
» Kenali Perbedaan Daging Babi Dengan Daging Sapi
» DAGING BABI ADALAH HARAM
» Yesus bukan orang yunani yang menghalalkan daging BABI
» DAGING BABI ADALAH HARAM
» Yesus bukan orang yunani yang menghalalkan daging BABI
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN