Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 62 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 62 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
+6
mistik6666
musicman
kuku bima
cinta_islam
answering-ff
Muslim binti Muskitawati
10 posters
Page 1 of 1
Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Bersaksi dalam syahadat sama halnya bersaksi seseorang berzinah !!!
Jadi kata bersaksi dalam syahadat tidak bisa diganti dengan kata lain, karena kalo bisa diganti dengan kata lain, artinya bersaksi oleh saksi 4 orang untuk menghukum pezinah juga bisa diganti dong.
Coba bayangin ada 4 orang bersaksi tetapi enggak bilang bersaksi melainkan diganti dengan kata2 "percaya", bisa enggak tuh bilang begini "Saya percaya si anu berzinah".
Kalo percaya si anu berzinah, maka si anu enggak bisa dihukum karena untuk menghukum pezinah dibutuhkan kesaksian 4 orang bukan dibutuhkan 4 orang yang percaya si anu berzinah.
Percaya itu bukanlah kesaksian.
Bersaksi dalam Syahadat artinya "tidak menyaksikan", artinya berbohong.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Kalo Tak Pernah Menyaksikan--Berbohong !!!
Kalo memang anda pernah berjanji atau bersumpah, penuhilah janji atau sumpah anda itu.
Tetapi kalo memang tidak pernah berjanji atau tidak pernah bersumpah, maka janganlah mengaku berjanji atau mengaku bersumpah, perbuatan itu namanya berbohong.
Demikianlah, kalo memang anda menyaksikan Allah mengutus Muhammad, bolehlah anda mengaku bersaksi. TETAPI waktu Muhammad hidup khan ribuan tahun yang lalu, tidak mungkin anda bisa menyaksikan tetapi kemudian mengaku "bersaksi". Itu namanya kesaksian palsu.
> "Sutarmin" wrote:
> Kalimat saya bersumpah/ berjanji
> terus kalimatnya diganti atau
> ditambah menjadi saya tidak
> bersumpah/ berjanji bagaimana ya?
Jelasnya, bersaksi dalam mengucapkan syahadat itu jelas bohong, karena kapan pernah anda menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya???
Urusan Muhammad sebagai utusan Allah itu khan cuma kepercayaan saja bukan sebagai kesaksian. Dan kepercayaan itu khan cuma angan2 bukan benar2 kejadian, bukan realitas.
Jadi kalo anda tidak pernah menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya tapi anda kemudian mengaku bersaksi, jelas kesaksiannya bohong.
Agar Islam jangan jadi agama bohong, maka kata2 bersaksi itu harus diganti dengan kata2 "Tidak Menyaksikan" atau "Tidak bersaksi".
Jelas lain artinya kalo kata berjanji kemudian memenuhi janjinya, tapi kalo tidak memenuhi janjinya maka harus diganti dengan kata2 "melanggar janji". Oleh karena itu kalo tidak mau melanggar janji janganlah berjanji.
Demikianlah dengan kata "bersaksi" kalo tidak mau bohong katakanlah "tidak menyaksikan" atau "tidak pernah bersaksi".
Tidak bisa memenuhi janji.... jangan berjanji.
Tidak pernah menyaksikan..... jangan bersaksi.
Ucapan Syahadat "bersaksi" tanpa menyaksikan artinya "Berbohong".
Dalam Al-Takya, muslimin berpahala bila berbohong demi kemuliaan Allahnya dan demi kehancuran kekafiran, murtad, maupun mereka yang menolak Islam. Disinilah pentingnya ucapan Syahadat dalam Islam.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Bohong Dalam Ucapan Syahadat !!!
Mengaku "bersaksi" tanpa menyaksikannya jelas berbohong, disebut juga sebagai kesaksian palsu.
Syahadat adalah ucapan wajib bagi setiap umat Islam untuk memberi kesaksian bohong atau kesaksian palsu kepada Allah.... !!!
Agama Islam satu2nya agama yang mewajibkan umatnya berbohong demi memuliakan nama Allahnya.
Syahadat ini sebenarnya menodai, menista, dan menghina Islam itu sendiri dengan mewajibkan umatnya untuk selalu berbohong.
Jadi, kalo kita sebagai muslimin berani jujur, seharusnya kita berani untuk mengubah kata "bersaksi" disini menjadi "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan".
"Bersaksi" itu tidak sama artinya dengan "percaya", jadi kata2 "bersaksi" tidak bisa diubah dengan kata "percaya", tapi lebih jujur jadinya kalo diganti dengan kata "tidak menyaksikan".
> "rezameutia" wrote:
> kata 'bersaksi' memang bukan kata kunci
> di dua kalimat syahadat. kata kuncinya
> adalah allah itu tauhid dan muhammad
> adalah rasul allah. kata saksi mau
> diganti kata janji, ikrar, sumpah atau
> apapun juga nggak ada masalah, selama
> dua kata kunci tersebut tidak dirubah.
>
Kalo "bersaksi" dalam syahadat bukan kata kunci, bagaimana kalo kata ini kita ganti saja dengan kata "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan ???
Justru kalo diganti dengan kata "tidak bersaksi" maka permasalahannya jadi jelas, yaitu tidak lagi berbohong.
Karena kalo kita gunakan kata "bersaksi" biarpun bukan kata kunci sekalipun tetap saja berbohong karena kenyataannya kan tidak menyaksikan !!!
Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi dalam syahadat sama halnya bersaksi seseorang berzinah !!!
Jadi kata bersaksi dalam syahadat tidak bisa diganti dengan kata lain, karena kalo bisa diganti dengan kata lain, artinya bersaksi oleh saksi 4 orang untuk menghukum pezinah juga bisa diganti dong.
Coba bayangin ada 4 orang bersaksi tetapi enggak bilang bersaksi melainkan diganti dengan kata2 "percaya", bisa enggak tuh bilang begini "Saya percaya si anu berzinah".
Kalo percaya si anu berzinah, maka si anu enggak bisa dihukum karena untuk menghukum pezinah dibutuhkan kesaksian 4 orang bukan dibutuhkan 4 orang yang percaya si anu berzinah.
Percaya itu bukanlah kesaksian.
Bersaksi dalam Syahadat artinya "tidak menyaksikan", artinya berbohong.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Kalo Tak Pernah Menyaksikan--Berbohong !!!
Kalo memang anda pernah berjanji atau bersumpah, penuhilah janji atau sumpah anda itu.
Tetapi kalo memang tidak pernah berjanji atau tidak pernah bersumpah, maka janganlah mengaku berjanji atau mengaku bersumpah, perbuatan itu namanya berbohong.
Demikianlah, kalo memang anda menyaksikan Allah mengutus Muhammad, bolehlah anda mengaku bersaksi. TETAPI waktu Muhammad hidup khan ribuan tahun yang lalu, tidak mungkin anda bisa menyaksikan tetapi kemudian mengaku "bersaksi". Itu namanya kesaksian palsu.
> "Sutarmin"
> Kalimat saya bersumpah/ berjanji
> terus kalimatnya diganti atau
> ditambah menjadi saya tidak
> bersumpah/ berjanji bagaimana ya?
Jelasnya, bersaksi dalam mengucapkan syahadat itu jelas bohong, karena kapan pernah anda menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya???
Urusan Muhammad sebagai utusan Allah itu khan cuma kepercayaan saja bukan sebagai kesaksian. Dan kepercayaan itu khan cuma angan2 bukan benar2 kejadian, bukan realitas.
Jadi kalo anda tidak pernah menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya tapi anda kemudian mengaku bersaksi, jelas kesaksiannya bohong.
Agar Islam jangan jadi agama bohong, maka kata2 bersaksi itu harus diganti dengan kata2 "Tidak Menyaksikan" atau "Tidak bersaksi".
Jelas lain artinya kalo kata berjanji kemudian memenuhi janjinya, tapi kalo tidak memenuhi janjinya maka harus diganti dengan kata2 "melanggar janji". Oleh karena itu kalo tidak mau melanggar janji janganlah berjanji.
Demikianlah dengan kata "bersaksi" kalo tidak mau bohong katakanlah "tidak menyaksikan" atau "tidak pernah bersaksi".
Tidak bisa memenuhi janji.... jangan berjanji.
Tidak pernah menyaksikan..... jangan bersaksi.
Ucapan Syahadat "bersaksi" tanpa menyaksikan artinya "Berbohong".
Dalam Al-Takya, muslimin berpahala bila berbohong demi kemuliaan Allahnya dan demi kehancuran kekafiran, murtad, maupun mereka yang menolak Islam. Disinilah pentingnya ucapan Syahadat dalam Islam.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Bohong Dalam Ucapan Syahadat !!!
Mengaku "bersaksi" tanpa menyaksikannya jelas berbohong, disebut juga sebagai kesaksian palsu.
Syahadat adalah ucapan wajib bagi setiap umat Islam untuk memberi kesaksian bohong atau kesaksian palsu kepada Allah.... !!!
Agama Islam satu2nya agama yang mewajibkan umatnya berbohong demi memuliakan nama Allahnya.
Syahadat ini sebenarnya menodai, menista, dan menghina Islam itu sendiri dengan mewajibkan umatnya untuk selalu berbohong.
Jadi, kalo kita sebagai muslimin berani jujur, seharusnya kita berani untuk mengubah kata "bersaksi" disini menjadi "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan".
"Bersaksi" itu tidak sama artinya dengan "percaya", jadi kata2 "bersaksi" tidak bisa diubah dengan kata "percaya", tapi lebih jujur jadinya kalo diganti dengan kata "tidak menyaksikan".
> "rezameutia"
> kata 'bersaksi' memang bukan kata kunci
> di dua kalimat syahadat. kata kuncinya
> adalah allah itu tauhid dan muhammad
> adalah rasul allah. kata saksi mau
> diganti kata janji, ikrar, sumpah atau
> apapun juga nggak ada masalah, selama
> dua kata kunci tersebut tidak dirubah.
>
Kalo "bersaksi" dalam syahadat bukan kata kunci, bagaimana kalo kata ini kita ganti saja dengan kata "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan ???
Justru kalo diganti dengan kata "tidak bersaksi" maka permasalahannya jadi jelas, yaitu tidak lagi berbohong.
Karena kalo kita gunakan kata "bersaksi" biarpun bukan kata kunci sekalipun tetap saja berbohong karena kenyataannya kan tidak menyaksikan !!!
Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Muslim binti Muskitawati- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 291
Reputation : -16
Points : 6023
Registration date : 2010-03-18
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
kalo yahudi juga bersaksi bagaimana dong pendapatnya? pa masih teriak-teriak juga?
Yohanes 17:3
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah engkau utus". (syahadat Kristus)
Yohanes 17:3
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah engkau utus". (syahadat Kristus)
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Muslim binti Muskitawati wrote:Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Bersaksi dalam syahadat sama halnya bersaksi seseorang berzinah !!!
Jadi kata bersaksi dalam syahadat tidak bisa diganti dengan kata lain, karena kalo bisa diganti dengan kata lain, artinya bersaksi oleh saksi 4 orang untuk menghukum pezinah juga bisa diganti dong.
Coba bayangin ada 4 orang bersaksi tetapi enggak bilang bersaksi melainkan diganti dengan kata2 "percaya", bisa enggak tuh bilang begini "Saya percaya si anu berzinah".
Kalo percaya si anu berzinah, maka si anu enggak bisa dihukum karena untuk menghukum pezinah dibutuhkan kesaksian 4 orang bukan dibutuhkan 4 orang yang percaya si anu berzinah.
Percaya itu bukanlah kesaksian.
Bersaksi dalam Syahadat artinya "tidak menyaksikan", artinya berbohong.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Kalo Tak Pernah Menyaksikan--Berbohong !!!
Kalo memang anda pernah berjanji atau bersumpah, penuhilah janji atau sumpah anda itu.
Tetapi kalo memang tidak pernah berjanji atau tidak pernah bersumpah, maka janganlah mengaku berjanji atau mengaku bersumpah, perbuatan itu namanya berbohong.
Demikianlah, kalo memang anda menyaksikan Allah mengutus Muhammad, bolehlah anda mengaku bersaksi. TETAPI waktu Muhammad hidup khan ribuan tahun yang lalu, tidak mungkin anda bisa menyaksikan tetapi kemudian mengaku "bersaksi". Itu namanya kesaksian palsu.
> "Sutarmin" wrote:
> Kalimat saya bersumpah/ berjanji
> terus kalimatnya diganti atau
> ditambah menjadi saya tidak
> bersumpah/ berjanji bagaimana ya?
Jelasnya, bersaksi dalam mengucapkan syahadat itu jelas bohong, karena kapan pernah anda menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya???
Urusan Muhammad sebagai utusan Allah itu khan cuma kepercayaan saja bukan sebagai kesaksian. Dan kepercayaan itu khan cuma angan2 bukan benar2 kejadian, bukan realitas.
Jadi kalo anda tidak pernah menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya tapi anda kemudian mengaku bersaksi, jelas kesaksiannya bohong.
Agar Islam jangan jadi agama bohong, maka kata2 bersaksi itu harus diganti dengan kata2 "Tidak Menyaksikan" atau "Tidak bersaksi".
Jelas lain artinya kalo kata berjanji kemudian memenuhi janjinya, tapi kalo tidak memenuhi janjinya maka harus diganti dengan kata2 "melanggar janji". Oleh karena itu kalo tidak mau melanggar janji janganlah berjanji.
Demikianlah dengan kata "bersaksi" kalo tidak mau bohong katakanlah "tidak menyaksikan" atau "tidak pernah bersaksi".
Tidak bisa memenuhi janji.... jangan berjanji.
Tidak pernah menyaksikan..... jangan bersaksi.
Ucapan Syahadat "bersaksi" tanpa menyaksikan artinya "Berbohong".
Dalam Al-Takya, muslimin berpahala bila berbohong demi kemuliaan Allahnya dan demi kehancuran kekafiran, murtad, maupun mereka yang menolak Islam. Disinilah pentingnya ucapan Syahadat dalam Islam.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Bohong Dalam Ucapan Syahadat !!!
Mengaku "bersaksi" tanpa menyaksikannya jelas berbohong, disebut juga sebagai kesaksian palsu.
Syahadat adalah ucapan wajib bagi setiap umat Islam untuk memberi kesaksian bohong atau kesaksian palsu kepada Allah.... !!!
Agama Islam satu2nya agama yang mewajibkan umatnya berbohong demi memuliakan nama Allahnya.
Syahadat ini sebenarnya menodai, menista, dan menghina Islam itu sendiri dengan mewajibkan umatnya untuk selalu berbohong.
Jadi, kalo kita sebagai muslimin berani jujur, seharusnya kita berani untuk mengubah kata "bersaksi" disini menjadi "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan".
"Bersaksi" itu tidak sama artinya dengan "percaya", jadi kata2 "bersaksi" tidak bisa diubah dengan kata "percaya", tapi lebih jujur jadinya kalo diganti dengan kata "tidak menyaksikan".
> "rezameutia" wrote:
> kata 'bersaksi' memang bukan kata kunci
> di dua kalimat syahadat. kata kuncinya
> adalah allah itu tauhid dan muhammad
> adalah rasul allah. kata saksi mau
> diganti kata janji, ikrar, sumpah atau
> apapun juga nggak ada masalah, selama
> dua kata kunci tersebut tidak dirubah.
>
Kalo "bersaksi" dalam syahadat bukan kata kunci, bagaimana kalo kata ini kita ganti saja dengan kata "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan ???
Justru kalo diganti dengan kata "tidak bersaksi" maka permasalahannya jadi jelas, yaitu tidak lagi berbohong.
Karena kalo kita gunakan kata "bersaksi" biarpun bukan kata kunci sekalipun tetap saja berbohong karena kenyataannya kan tidak menyaksikan !!!
Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
percaya tidak pasti dengan menyaksikan mata kepala sendiri. misal saja angin dpt di rasakan tapi tdk dpt dilihat, cabe rasa nya pedas tapi pedas tdk dpt di lihat. begitu juga ketika seorang muslim mengucapkan syahadat sebagai syarat utama keislamannya, maka wajib percaya nabi muhammad saw sebagai utusan allah, dan tidak mesti harus di lihat oleh saksi.
emang agama mbak muslim binti muskitawati apaan sih? budha-kah, hindu-kah, atheis kali ya...
wah mbak seorang islamphobia sama dengan kafir-kafir di forum ini........
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.Muslim binti Muskitawati wrote:Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Bersaksi dalam syahadat sama halnya bersaksi seseorang berzinah !!!
Jadi kata bersaksi dalam syahadat tidak bisa diganti dengan kata lain, karena kalo bisa diganti dengan kata lain, artinya bersaksi oleh saksi 4 orang untuk menghukum pezinah juga bisa diganti dong.
Coba bayangin ada 4 orang bersaksi tetapi enggak bilang bersaksi melainkan diganti dengan kata2 "percaya", bisa enggak tuh bilang begini "Saya percaya si anu berzinah".
Kalo percaya si anu berzinah, maka si anu enggak bisa dihukum karena untuk menghukum pezinah dibutuhkan kesaksian 4 orang bukan dibutuhkan 4 orang yang percaya si anu berzinah.
Percaya itu bukanlah kesaksian.
Bersaksi dalam Syahadat artinya "tidak menyaksikan", artinya berbohong.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Kalo Tak Pernah Menyaksikan--Berbohong !!!
Kalo memang anda pernah berjanji atau bersumpah, penuhilah janji atau sumpah anda itu.
Tetapi kalo memang tidak pernah berjanji atau tidak pernah bersumpah, maka janganlah mengaku berjanji atau mengaku bersumpah, perbuatan itu namanya berbohong.
Demikianlah, kalo memang anda menyaksikan Allah mengutus Muhammad, bolehlah anda mengaku bersaksi. TETAPI waktu Muhammad hidup khan ribuan tahun yang lalu, tidak mungkin anda bisa menyaksikan tetapi kemudian mengaku "bersaksi". Itu namanya kesaksian palsu.
> "Sutarmin"wrote:
> Kalimat saya bersumpah/ berjanji
> terus kalimatnya diganti atau
> ditambah menjadi saya tidak
> bersumpah/ berjanji bagaimana ya?
Jelasnya, bersaksi dalam mengucapkan syahadat itu jelas bohong, karena kapan pernah anda menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya???
Urusan Muhammad sebagai utusan Allah itu khan cuma kepercayaan saja bukan sebagai kesaksian. Dan kepercayaan itu khan cuma angan2 bukan benar2 kejadian, bukan realitas.
Jadi kalo anda tidak pernah menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya tapi anda kemudian mengaku bersaksi, jelas kesaksiannya bohong.
Agar Islam jangan jadi agama bohong, maka kata2 bersaksi itu harus diganti dengan kata2 "Tidak Menyaksikan" atau "Tidak bersaksi".
Jelas lain artinya kalo kata berjanji kemudian memenuhi janjinya, tapi kalo tidak memenuhi janjinya maka harus diganti dengan kata2 "melanggar janji". Oleh karena itu kalo tidak mau melanggar janji janganlah berjanji.
Demikianlah dengan kata "bersaksi" kalo tidak mau bohong katakanlah "tidak menyaksikan" atau "tidak pernah bersaksi".
Tidak bisa memenuhi janji.... jangan berjanji.
Tidak pernah menyaksikan..... jangan bersaksi.
Ucapan Syahadat "bersaksi" tanpa menyaksikan artinya "Berbohong".
Dalam Al-Takya, muslimin berpahala bila berbohong demi kemuliaan Allahnya dan demi kehancuran kekafiran, murtad, maupun mereka yang menolak Islam. Disinilah pentingnya ucapan Syahadat dalam Islam.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Bohong Dalam Ucapan Syahadat !!!
Mengaku "bersaksi" tanpa menyaksikannya jelas berbohong, disebut juga sebagai kesaksian palsu.
Syahadat adalah ucapan wajib bagi setiap umat Islam untuk memberi kesaksian bohong atau kesaksian palsu kepada Allah.... !!!
Agama Islam satu2nya agama yang mewajibkan umatnya berbohong demi memuliakan nama Allahnya.
Syahadat ini sebenarnya menodai, menista, dan menghina Islam itu sendiri dengan mewajibkan umatnya untuk selalu berbohong.
Jadi, kalo kita sebagai muslimin berani jujur, seharusnya kita berani untuk mengubah kata "bersaksi" disini menjadi "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan".
"Bersaksi" itu tidak sama artinya dengan "percaya", jadi kata2 "bersaksi" tidak bisa diubah dengan kata "percaya", tapi lebih jujur jadinya kalo diganti dengan kata "tidak menyaksikan".
> "rezameutia"wrote:
> kata 'bersaksi' memang bukan kata kunci
> di dua kalimat syahadat. kata kuncinya
> adalah allah itu tauhid dan muhammad
> adalah rasul allah. kata saksi mau
> diganti kata janji, ikrar, sumpah atau
> apapun juga nggak ada masalah, selama
> dua kata kunci tersebut tidak dirubah.
>
Kalo "bersaksi" dalam syahadat bukan kata kunci, bagaimana kalo kata ini kita ganti saja dengan kata "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan ???
Justru kalo diganti dengan kata "tidak bersaksi" maka permasalahannya jadi jelas, yaitu tidak lagi berbohong.
Karena kalo kita gunakan kata "bersaksi" biarpun bukan kata kunci sekalipun tetap saja berbohong karena kenyataannya kan tidak menyaksikan !!!
Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.MAAF YA CUMA MENEGASKAN.............
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
@atas
kl Cerdik seperti Ular(iblis)..berarti boleh bohong gk mbak?
kl Cerdik seperti Ular(iblis)..berarti boleh bohong gk mbak?
musicman- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2736
Reputation : 7
Points : 7768
Registration date : 2011-01-04
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
kuku bima wrote:Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.MAAF YA CUMA MENEGASKAN.............
Rm. 3:7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
mistik6666- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 1475
Location : pangkalan becak
Job/hobbies : tukang becak
Reputation : 7
Points : 6418
Registration date : 2011-03-31
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Q.S. Al Maaidah
59. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?"
Q.S. Ali Imran
69. Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.
Q.S. Al Baqarah
109. Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
59. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?"
Q.S. Ali Imran
69. Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.
Q.S. Al Baqarah
109. Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
hakeem- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 193
Reputation : 1
Points : 4876
Registration date : 2011-07-17
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
kuku bima wrote:Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.Muslim binti Muskitawati wrote:Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Bersaksi dalam syahadat sama halnya bersaksi seseorang berzinah !!!
Jadi kata bersaksi dalam syahadat tidak bisa diganti dengan kata lain, karena kalo bisa diganti dengan kata lain, artinya bersaksi oleh saksi 4 orang untuk menghukum pezinah juga bisa diganti dong.
Coba bayangin ada 4 orang bersaksi tetapi enggak bilang bersaksi melainkan diganti dengan kata2 "percaya", bisa enggak tuh bilang begini "Saya percaya si anu berzinah".
Kalo percaya si anu berzinah, maka si anu enggak bisa dihukum karena untuk menghukum pezinah dibutuhkan kesaksian 4 orang bukan dibutuhkan 4 orang yang percaya si anu berzinah.
Percaya itu bukanlah kesaksian.
Bersaksi dalam Syahadat artinya "tidak menyaksikan", artinya berbohong.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Kalo Tak Pernah Menyaksikan--Berbohong !!!
Kalo memang anda pernah berjanji atau bersumpah, penuhilah janji atau sumpah anda itu.
Tetapi kalo memang tidak pernah berjanji atau tidak pernah bersumpah, maka janganlah mengaku berjanji atau mengaku bersumpah, perbuatan itu namanya berbohong.
Demikianlah, kalo memang anda menyaksikan Allah mengutus Muhammad, bolehlah anda mengaku bersaksi. TETAPI waktu Muhammad hidup khan ribuan tahun yang lalu, tidak mungkin anda bisa menyaksikan tetapi kemudian mengaku "bersaksi". Itu namanya kesaksian palsu.
> "Sutarmin"wrote:
> Kalimat saya bersumpah/ berjanji
> terus kalimatnya diganti atau
> ditambah menjadi saya tidak
> bersumpah/ berjanji bagaimana ya?
Jelasnya, bersaksi dalam mengucapkan syahadat itu jelas bohong, karena kapan pernah anda menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya???
Urusan Muhammad sebagai utusan Allah itu khan cuma kepercayaan saja bukan sebagai kesaksian. Dan kepercayaan itu khan cuma angan2 bukan benar2 kejadian, bukan realitas.
Jadi kalo anda tidak pernah menyaksikan Allah menunjuk Muhammad sebagai utusannya tapi anda kemudian mengaku bersaksi, jelas kesaksiannya bohong.
Agar Islam jangan jadi agama bohong, maka kata2 bersaksi itu harus diganti dengan kata2 "Tidak Menyaksikan" atau "Tidak bersaksi".
Jelas lain artinya kalo kata berjanji kemudian memenuhi janjinya, tapi kalo tidak memenuhi janjinya maka harus diganti dengan kata2 "melanggar janji". Oleh karena itu kalo tidak mau melanggar janji janganlah berjanji.
Demikianlah dengan kata "bersaksi" kalo tidak mau bohong katakanlah "tidak menyaksikan" atau "tidak pernah bersaksi".
Tidak bisa memenuhi janji.... jangan berjanji.
Tidak pernah menyaksikan..... jangan bersaksi.
Ucapan Syahadat "bersaksi" tanpa menyaksikan artinya "Berbohong".
Dalam Al-Takya, muslimin berpahala bila berbohong demi kemuliaan Allahnya dan demi kehancuran kekafiran, murtad, maupun mereka yang menolak Islam. Disinilah pentingnya ucapan Syahadat dalam Islam.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Bersaksi Bohong Dalam Ucapan Syahadat !!!
Mengaku "bersaksi" tanpa menyaksikannya jelas berbohong, disebut juga sebagai kesaksian palsu.
Syahadat adalah ucapan wajib bagi setiap umat Islam untuk memberi kesaksian bohong atau kesaksian palsu kepada Allah.... !!!
Agama Islam satu2nya agama yang mewajibkan umatnya berbohong demi memuliakan nama Allahnya.
Syahadat ini sebenarnya menodai, menista, dan menghina Islam itu sendiri dengan mewajibkan umatnya untuk selalu berbohong.
Jadi, kalo kita sebagai muslimin berani jujur, seharusnya kita berani untuk mengubah kata "bersaksi" disini menjadi "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan".
"Bersaksi" itu tidak sama artinya dengan "percaya", jadi kata2 "bersaksi" tidak bisa diubah dengan kata "percaya", tapi lebih jujur jadinya kalo diganti dengan kata "tidak menyaksikan".
> "rezameutia"wrote:
> kata 'bersaksi' memang bukan kata kunci
> di dua kalimat syahadat. kata kuncinya
> adalah allah itu tauhid dan muhammad
> adalah rasul allah. kata saksi mau
> diganti kata janji, ikrar, sumpah atau
> apapun juga nggak ada masalah, selama
> dua kata kunci tersebut tidak dirubah.
>
Kalo "bersaksi" dalam syahadat bukan kata kunci, bagaimana kalo kata ini kita ganti saja dengan kata "tidak bersaksi" atau "tidak menyaksikan ???
Justru kalo diganti dengan kata "tidak bersaksi" maka permasalahannya jadi jelas, yaitu tidak lagi berbohong.
Karena kalo kita gunakan kata "bersaksi" biarpun bukan kata kunci sekalipun tetap saja berbohong karena kenyataannya kan tidak menyaksikan !!!
Berbohong memang halal dalam Islam asal bertujuan untuk memuliakan nama Allah. Konsekuensinya, umat yang berbohong memuliakan Allahnya sebenarnya justru menistakan Allahnya karena cuma memuliakan bohong2an aja.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.
Ny. Muslim binti Muskitawati.
Enggak salah kalo Islam banyak disebut sebagai Agama Kebohongan disamping sebagai Agama Kebencian.MAAF YA CUMA MENEGASKAN.............
Silahkan buktikan ajaran Islam seperti yang kamu tuduhkan itu.....
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6894
Registration date : 2011-03-09
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
MENANGGAPI FITNAH2 TENTANG SYAHADAT SAYA KASIH LINK DI BWAH INI, SMG ANDA YANG SUKA MEMFITNAH BAHWA ISLAM AGAMA BOHONG SEGERA MENDAPAT PENCERAHAN AMIN:
http://kiosqalbu.blogspot.com/2011/01/memahami-makna-syahadat.html
bersyahadat artinya pengakuan dan pengakuan tidak harus melihat atau bertemu dengan objek yg diakui, sama kayak kalo anda mengakui jika hewan mokroorgainisme seperti amoeba itu ada tetapi dengan mata telanjang anda tidak akan bisa melihatnya atau anda mengakui kalau gajahmada itu mahapatih majapahit tetapi anda tidak pernah bertemu dengannya bukan.?
sekian smg TS segera mendapatkan hidayah-NYa..
http://kiosqalbu.blogspot.com/2011/01/memahami-makna-syahadat.html
bersyahadat artinya pengakuan dan pengakuan tidak harus melihat atau bertemu dengan objek yg diakui, sama kayak kalo anda mengakui jika hewan mokroorgainisme seperti amoeba itu ada tetapi dengan mata telanjang anda tidak akan bisa melihatnya atau anda mengakui kalau gajahmada itu mahapatih majapahit tetapi anda tidak pernah bertemu dengannya bukan.?
sekian smg TS segera mendapatkan hidayah-NYa..
Re: Bersaksi Dalam Syahadat Bukanlah Artinya Percaya !!!
Dalam link:Karena saya tak tahu dasar ayat: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS 17;36)
atau kesaksian.
- saksi-saksi harus bertanggung jawab atas statment yang dikeluarkannya.
- Percaya/iman yaitu tanggapan pribadi terhadap steatment/issue yang telah ada.
-Saya
bersaksi...Tidak ada Tuhan(Ilah) haa(kecuali) Allah...Kalo itu betul
maka dapat hadiah,kalo salah maka masuk bui karena jadi saksi palsu dan
dihukum.
karena ini masih 2 kemungkinan. yaitu adanya 2 obyek: ilah
dan Allah,apakah ilah itu Allah atau Allah itu ilah? jadi siapakah ilah
yang dimaksud, dan siapakah Allah yang dimaksud.ini dasar ajaran penting
bukan maen2,ada resiko menjadi saksi(QS17;36) daripada iman.
- Saya percaya dulu ada orang bernama amstrong mendarat di bulan,ini berbeda sama saya bersaksi terhadap amstrong.....
- Dan Muhammad utusan Allah-> Allah bukan Ilah. Disini harus jelas 3 objek siapa Ilah, siapa Allah dan siapa muhammad.
kalo tak tahu semua maka pelanggaran pada (QS17;36)
Telitilah sebelom membeli dan periksa kembali barang bawaan anda, barang hilang,rusak dan tertukar resiko ditanggung penumpang.
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS 17;36)
atau kesaksian.
- saksi-saksi harus bertanggung jawab atas statment yang dikeluarkannya.
- Percaya/iman yaitu tanggapan pribadi terhadap steatment/issue yang telah ada.
-Saya
bersaksi...Tidak ada Tuhan(Ilah) haa(kecuali) Allah...Kalo itu betul
maka dapat hadiah,kalo salah maka masuk bui karena jadi saksi palsu dan
dihukum.
karena ini masih 2 kemungkinan. yaitu adanya 2 obyek: ilah
dan Allah,apakah ilah itu Allah atau Allah itu ilah? jadi siapakah ilah
yang dimaksud, dan siapakah Allah yang dimaksud.ini dasar ajaran penting
bukan maen2,ada resiko menjadi saksi(QS17;36) daripada iman.
- Saya percaya dulu ada orang bernama amstrong mendarat di bulan,ini berbeda sama saya bersaksi terhadap amstrong.....
- Dan Muhammad utusan Allah-> Allah bukan Ilah. Disini harus jelas 3 objek siapa Ilah, siapa Allah dan siapa muhammad.
kalo tak tahu semua maka pelanggaran pada (QS17;36)
Telitilah sebelom membeli dan periksa kembali barang bawaan anda, barang hilang,rusak dan tertukar resiko ditanggung penumpang.
Ontamekah- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 342
Age : 74
Job/hobbies : Cabuli bocah 6 thn
Humor : gendeng.com
Reputation : 5
Points : 4414
Registration date : 2013-06-08
Similar topics
» Dalam bibel pun ada pengajaran syahadat
» Bismillah Dalam Hati Artinya Berdoa Minta Menang !!!
» Bulan bersaksi pada Ali
» Bismillah Dalam Hati Artinya Berdoa Minta Menang !!!
» Bulan bersaksi pada Ali
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN