MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 88 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 88 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

3 posters

Go down

aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

Post by cinta_islam Mon 19 Apr 2010, 8:20 am

Seorang teman kristen suatu kali bertanya ke saya, " Akankah anda
menikahkan saudara perempuanmu yang berumur 7 tahun dengan seorang tua
berumur 50 tahun?" Saya terdiam. Dia melanjutkan," Jika anda tidak akan
melakukannya, bagaimana bisa anda menyetujui pernikahan gadis polos
berumur 7 tahun, Aisyah, dengan Nabi anda?" Saya katakan padanya," Saya
tidak punya jawaban untuk pertanyaan anda pada saat ini." Teman saya
tersenyum dan meninggalkan saya dengan guncangan dalam batin saya akan
agama saya. Kebanyakan muslim menjawab bahwa pernikahan seperti itu
diterima masyarakat pada saat itu. Jika tidak, Orang-orang akan merasa
keberatan dengan pernikahan Nabi saw dengan Aisyah.

Bagaimanapun, penjelasan seperti ini akan mudah menipu bagi orang-orang
yang naif dalam mempercayainya. Tetapi, saya tidak cukup puas dengan
penjelasan seperti. Nabi merupakan manusia tauladan, Semua tindakannya
paling patut dicontoh sehingga kita, Muslim dapat meneladaninya.

Bagaimaanpun, kebanyakan orang di Islamic Center of Toledo, termasuk
saya, Tidak akan berpikir untuk menunangkan saudara perempuan kita yang
berumur 7 tahun dengan seorang laki-laki berumur 50 tahun. Jika orang
tua setuju dengan pernikahan seperti itu, kebanyakan orang, walaupun
tidak semuanya, akan memandang rendah thd orang tua dan suami tua
tersebut.

Tahun 1923, pencatat pernikahan di Mesir diberi intruksi untuk menolak
pendaftaran dan menolak mengeluarkan surat nikah bagi calon suami
berumur dibawah 18 tahun , dan calon isteri dibawah 16 tahun. Tahun
1931, Sidang dalam oraganisasi-oraganisi hukum dan syariah menetapkan
untuk tidak merespon pernikahan bagi pasangan dengan umur diatas (Women
in Muslim Family Law, John Esposito, 1982). Ini memperlihatkan bahwa
walaupun di negara Mesir yang mayoritas Muslim pernikahan usia
anak-anak adalah tidak dapat diterima.

Jadi, Saya percaya, tanpa bukti yang solidpun selain perhormatan saya
thd Nabi, bahwa cerita pernikahan gadis brumur 7 tahun dengan Nabi
berumur 50 tahun adalah mitos semata. Bagaimanapun perjalanan panjang
saya dalam menyelelidiki kebenaran atas hal ini membuktikan intuisi
saya benar adanya.

Nabi memang seorang yang gentleman. Dan dia tidak menikahi gadis polos
berumur 7 atau 9 tahun. Umur Aisyah telah dicatat secara salah dalam
literatur hadist. Lebih jauh, Saya pikir bahwa cerita yang menyebutkan
hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Beberapa hadist (tradisi Nabi)
yang menceritakan mengenai umur Aisyah pada saat pernikahannya dengan
Nabi, hadist-hadist tsb sangat bermasalah. Saya akan menyajikan
beberapa bukti melawan khayalan yang diceritakan Hisyanm ibnu `Urwah
dan untuk membersihkan nama Nabi dari sebutan seorang tua yang tidak
bertanggung jawab yang menikahi gadis polos berumur 7 tahun.

BUKTI #1: PENGUJIAN THD SUMBER


Sebagaian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di
hadist yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisham ibn `Urwah, yang
mencatat atas otoritas dari Bapaknya, Yang mana seharusnya minimal 2
atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak
ada seorangpun yang di Medinah, dimana Hisham ibn `Urwah tinggal,
sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan
adanya banyak murid-murid di Medinah termasuk yang kesohor Malik ibn
Anas, tidak menceritakan hal ini. Asal dari riwayat ini adalah dari
orang-orang Iraq, dimana Hisham tinggal disana dan pindah dari Medinah
ke Iraq pada usia tua.

Tehzibu'l-Tehzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi
catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibn Shaibah mencatat : "
Hisham sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali
apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq "
(Tehzi'bu'l-tehzi'b, Ibn Hajar Al-`asqala'ni, Dar Ihya al-turath
al-Islami, 15th century. Vol 11, p.50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibn Anas menolak riwayat
Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq: " Saya pernah dikasih tahu
bahwa Malik menolak riwayat Hisham yang dicatat dari orang-orang Iraq"
(Tehzi'b u'l-tehzi'b, IbnHajar Al- `asqala'ni, Dar Ihya al-turath
al-Islami, Vol.11, p. 50).

Mizanu'l-ai`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup pada
periwayat hadist Nabi saw mencatat: "Ketika masa tua, ingatan Hisham
mengalami kemunduran yang mencolok" (Mizanu'l-ai`tidal, Al-Zahbi,
Al-Maktabatu'l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, p. 301).

KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, Ingatan Hisham sangatlah
jelek dan riwayatnya setelah pindha ke Iraq sangat tidak bisa
dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Aisyah adalah
tidak kredibel.

KRONOLOGI: Adalah vital untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:

pra-610 M: Jahiliya (pra-Islamic era) sebelum turun wahyu
610 M: turun wahyu pertama AbuBakr menerima Islam
613 M: Nabi Muhammad mulai mengajar ke Masyarakat
615 M: Hijrah ke Abyssinia.
616 M: Umar bin al Khattab menerima Islam.
620 M: dikatakan Nabi meminang Aisyah
622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian dinamai Medina
623/624 M: dikatakan Nabi saw berumah tangga dengan Aisyah

BUKTI #2: MEMINANG


Menurut Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn
Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada
usia 9 tahun.

Tetapi, di bagian lain, Al-Tabari mengatakan: "Semua anak Abu Bakr (4
orang) dilahirkan pada masa jahiliyah dari 2 isterinya "
(Tarikhu'l-umam wa'l-mamlu'k, Al-Tabari (died 922), Vol. 4,p. 50,
Arabic, Dara'l-fikr, Beirut, 1979).

Jika Aisyah dipinang 620M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga
tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah
dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan Al- Tabari, Aisyah
seharusnya dilahirkan pada 613M, Yaitu 3 tahun sesudah masa jahiliyah
usai (610 M).

Tabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat jahiliyah.
Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah
berumur 14 tahun ketika dinikah. Tetapi intinya Tabari mengalami
kontradiksi dalam periwayatannya.

KESIMPULAN: Al-Tabari tak reliable mengenai umur Aisyah ketika menikah.

BUKTI # 3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah


Menurut Ibn Hajar, "Fatima dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali,
ketika Nabi saw berusia 35 tahun... Fatimah 5 tahun lebih tua dari
Aisyah " (Al-isabah fi tamyizi'l-sahabah, Ibn Hajar al-Asqalani, Vol.
4, p. 377, Maktabatu'l-Riyadh al-haditha, al-Riyadh,1978).

Jika Statement Ibn Hajar adalah factual, berarti Aisyah dilahirkan
ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia
Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.

KESIMPULAN: Ibn Hajar, Tabari, Ibn Hisham, dan Ibn Humbal kontradiksi
satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7
tahun adalah mitos tak berdasar.

BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma'


Menurut Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd: "Asma lebih tua 10 tahun
dibanding Aisyah (Siyar A`la'ma'l-nubala', Al-Zahabi, Vol. 2, p. 289,
Arabic, Mu'assasatu'l-risalah, Beirut, 1992).

Menurut Ibn Kathir: "Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]"
(Al-Bidayah wa'l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 371,Dar al-fikr
al-`arabi, Al-jizah, 1933).

Menurut Ibn Kathir: "Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H,
dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut iwayat lainya, dia
meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau bebrapa hari lebih dari 20
hari, atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari
kemudian. Pada waktu Asma Meninggal, dia berusia 100 tahun" (Al-Bidayah
wa'l-nihayah, Ibn Kathir, Vol. 8, p. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al-
jizah, 1933)

Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani: "Asma hidup sampai 100 tahun dan
meninggal pada 73 or 74 H." (Taqribu'l-tehzib, Ibn Hajar Al-Asqalani,p.
654, Arabic, Bab fi'l-nisa', al-harfu'l-alif, Lucknow).

Menurut sebagaian besar ahli sejarah, Asma, Saudara tertua dari Aisyah
berselisuh usia 10 tahun. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun dia tahun
73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622M).

Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah
tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah,
berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada taun dimana Aisyah berumah
tangga.

Berdasarkan Hajar, Ibn Katir, and Abda'l-Rahman ibn abi zanna'd, usia
Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20
tahun.

Dalam bukti # 3, Ibn Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam
bukti #4 Ibn Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya
usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar ? 12 atau 18..?

kesimpulan: Ibn Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD


Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam perang Badr dijabarkan
dalam hadist Muslim, (Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab
karahiyati'l-isti`anah fi'l-ghazwi bikafir). Aisyah, ketika
menceritakan salah satu moment penting dalam perjalanan selama perang
Badar, mengatakan: "ketika kita mencapai Shajarah". Dari pernyataan ini
tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah
riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari
(Kitabu'l-jihad wa'l-siyar, Bab Ghazwi'l-nisa' wa
qitalihinnama`a'lrijal): "Anas mencatat bahwa pada hari Uhud,
Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya
melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan
sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan
tsb]."

Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud and Badr.

Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu'l-maghazi, Bab Ghazwati'l-khandaq wa
hiya'l-ahza'b): "Ibn `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak
mengijinkan dirinya berpastisispasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu
Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15
tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb."

Berdasarkan riwayat diatas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 years akan
dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perangm, dan (b) Aisyah
ikut dalam perang badar dan Uhud

KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas
mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi
minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut
menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk
membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti
lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI #6: Surat al-Qamar (Bulan)


Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan
sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah
tercatat mengatakan hal ini: "Saya seorang gadis muda (jariyah dalam
bahasa arab)" ketika Surah Al-Qamar diturunkan(Sahih Bukhari,
kitabu'l-tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa'l-sa`atu adha'
wa amarr).

Surat 54 dari Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum
hijriyah(The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa
surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. jika Aisyah memulai
berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 di tahun 623 M or 624 M,
Aisyah masih bayi yang baru lahir (sibyah in Arabic) pada saat Surah
Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa
Aisyah adalah gadis muda, bukan bayi yang baru lahir ketika pewahyuan
Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih
suka bermain (Lane's Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah, telah
menjadi jariyah bukan sibyah (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada
saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karean itu sudah pasti berusia
14-21 tahun ketika dinikah Nabi.

Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontra riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BUKTI #7: Terminologi bahasa Arab


Menurut riwayat dari Ahmad ibn Hanbal, sesudah meninggalnya isteri
pertama Rasulullah, Khadijah, Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati
Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepada nya ttg pilihan yang ada
di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: "Anda dapat menikahi seorang gadis
(bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)". Ketika Nabi
bertanya ttg identitas gadis tsb (bikr), Khaulah menyebutkan nama
Aisyah.

Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata bikr
dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun.
Kata yang tepat untuk gadis belia yangmasih suka bermain-main adalah,
seperti dinyatakan dimuka, adalah jariyah. Bikr disisi lain, digunakan
untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan
pengalaman dengan pernikahan, sebagaiaman kita pahami dalam bahasa
Inggris "virgin".
Oleh karean itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah
"wanita" (bikr) (Musnad Ahmad ibn Hanbal, Vol. 6, p. .210,Arabic, Dar
Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).

Kesimpulan: Arti literal dari kata, bikr (gadis), dalam hadist diatas
adalah "wanita dewasa yang belum punya pengalaman sexual dalam
pernikahan." Oleh karean itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada
waktu menikahnya.

BUKTI #8. Text Qur'an


Seluruh muslim setuju bahwa Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita
perlu mencari petunjuk dari Qur'an untuk membersihkan kabut kebingungan
yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai
usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang
pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun?

Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu.
Ada sebuah ayat , yang bagaimanapun, yang menuntun muslim dalam
mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur'an mengenai
perlakuan anak Yatim juga valid doaplikasikan ada anak kita sendiri
sendiri. Ayat tsb mengatakan : Dan janganlah kamu serahkan kepada
orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam
kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah
mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada
mereka kata-kata yang baik. (Qs. 4:5) Dan ujilah anak yatim itu sampai
mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka
telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka
harta-hartanya. ?? (Qs. 4:6)

Dalam hal seorang anak yang ditingal orang tuanya, Seorang muslim
diperintahkan untuk (a) memberi makan mereka, (b) memberi pakaian, (c)
mendidik mereka, dan (d) menguji mereka thd kedewasaan "sampai usia
menikah" sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

Disini, ayat Qur'an menyatakan ttg butuhnya bukti yang teliti terhadap
tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang
objektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan
pengelolaan harta-harta kepada mereka.

Dalam ayat yang sangat jelas diatas, tidak ada seorangpun dari muslim
yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan
pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa
mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan,
Gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik
untuk menikah. Ibn Hambal (Musnad Ahmad ibn Hambal, vol.6, p. 33 and
99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk
bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh
karean itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa AbuBakar,seorang
tokoh muslim, akan menunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 taun
dengan Nabi yang berusia 50 tahun.. Sama sulitnya untuk membayangkan
bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya.
Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan," berapa banyak di antara
kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil
memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?" Jawabannya
adalah Nol besar. Logika kita berkata, adalah tidak mungkin tugas
mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7
tahun, lalu bagaimana mana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah
dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia
pernikahannya?

AbuBakr merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua,
Jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak
yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur'an. Abu Bakar
tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal
pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang
kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karean itu menentang
hukum-hukum Quran.

Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum
kedewasaan yang dinyatakan Quran. Oleh karean itu, Cerita pernikahan
Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.

BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan


Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan
yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by
James Robson, Vol. I, p. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible
dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi kesyahan sebuah
pernikahan.

Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh
gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai
validitas sebuah pernikahan.

Adalah tidak terbayangkan bahwa AbuBakr, seorang laki-laki yang cerdas,
akan berpikir dan mananggapi secara keras ttg persetujuan pernikahan
gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50
tahun.

Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang
gadis yang menurut hadith dari Muslim, masih suka bermain-main dengan
bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.

kesimpulan: Rasulullah tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena akan
tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan islami ttg klausa
persetujuan dari pihak isteri. Oleh karean itu, hanya ada satu
kemungkinan Nabi menikahi Aisyah seorang wanita yang dewasa secara
intelektual maupun fisik.

SUMMARY:


Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki
yang berusia 9 tahun, Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah saw
dan Aisyah ketika berusia 9 tahun. Orang-orang arab tidak pernha
keberatan dengan pernikahan seperti ini, karean ini tak pernah terjadi
sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 9 tahun oleh Hisham
ibn `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan kontradisksi
dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata
untuk menerima riwayat Hisham ibn `Urwah sebagai kebenaran ketika para
pakar lain, termasuk Malik ibn Anas, melihat riwayat Hisham ibn `Urwah
selama di
Iraq adalah tidak reliable. Pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim
menunjukkan mereka kontradiksi satu sama lain mengenai usia menikah
bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami internal
kontradiksi dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia
Aisyah 9 tahun ketika menikah adalah tidak reliable karean adanya
kontradiksi yang nyata pada catatan klasik dari pakar sejarah Islam.

Oleh karean itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan
mempercayai usia Aisyah 9 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran
disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan
lebih layak disebut sebagai mitos semata. Lebih jauh, Qur'an menolak
pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa sebagaimana tidak layak
membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab.
cinta_islam
cinta_islam
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 556
Age : 34
Location : martapura - kota intan
Job/hobbies : pembela islam
Humor : bisakah musik rock di pake di gereja?
Reputation : 55
Points : 6129
Registration date : 2010-03-08

https://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=120658514619705&topi

Back to top Go down

aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty Re: Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

Post by fuckitall Sun 25 Apr 2010, 7:32 am

Subhanallah....Insya Allah Benar Apa Yang Anda Kemukakan...Amin aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Icon_study

fuckitall
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 204
Reputation : 0
Points : 5336
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty Re: Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

Post by feifei_fairy Sun 25 Apr 2010, 8:57 am



Klaim
bahwa Aisha, istri dari nabi islam, berumur 18 tahun, 2 tahun setelah pernikahannya dan setahun setelah dilaksanakan, dipastikan dg fakta bahwa kakak perempuannya Asma, yg 10 tahun lebih tua, meninggal tepat diumur 100. Dia meninggal ditahun 72 Hijrah. Ini menetapkan umurnya disaan pindah ke Madinah (Hijrah) pada umur 28 dan dg begitu Aisha adalah berumur 18 tahun. Islam dan pribadi2 yg berhubungan dgnya menjadi dikenal ketika Islam mulai mendominasi kejadian2 politis disemenanjung Arab. Ini hanya terjadi setelah Hijrah. Sebelum itu, informasinya samar dan tidak dapat diandalkan. Satu2nya pencerita yg menyebut umur Aisha 6 tahun disaat menikah adalah seseorang yg ingatannya tidak bisa diandalkan ketika melaporkan kejadian ini.

Anda mendesak bahwa sebenarnya Aisha berumur 18 th ketika dinikahi Muhammad dan utk membuktikannya anda mengutip sebuah hadits yg mengatakan bahwa saudari Aisha, Asma yg 10 tahun lebih tua, meninggal ditahun 72 hijrah diumur 100 th. Jadi ketika Muhammad pindah ke Medina dia harusnya berumur 28 tahun dan Aisha berumur 18 tahun.

Anda ingin saya menerima Hadits ini sebagai bukti dan melewatkan lusinan hadits lain yg diceritakan oleh Aisha sendiri (dan orang2 lain) yg jelas2 menyatakan dia berumur 6 tahun ketika Muhammad menikahinya dan 9 tahun ketika menidurinya. Dalam Hadits ini Aisha berkata :

Rasul berkata padaku, “Kau diperlihatkan padaku dua kali (dalam mimpi) sebelum aku nikahi kau. Kulihat malaikat membawamu dibungkus kain, dan kukatakan, “buka (dia)”, dan lihat, itulah kau. Kukatakan (pada diriku sendiri), “Jika ini dari Allah, maka haruslah ini terjadi. [ Sahih Bukhari 9.140]

Hadits ini menunjukkan bahwa Aisha masih berupa anak kecil yg dibungkus kain dan digendong oleh malaikat ketika Muhammad mendapat mimpi tentang dia. Ditempat lain Aisha mengatakan “bahwa Nabi menikahi dia ketika berumur 6 tahun dan menidurinya ketika dia berumur 9 tahun.” .”[ Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64] Dan “Rasul menikahiku ketika aku enam tahun, dan aku dibawa kerumahnya ketika sembilan tahun.” [ Sahih Muslim Book 008, Number 3310:]

Hadits yg sama melaporkan dibeberapa tempat, yg membuat hal ini menjadi mutawatir (hadits yg berulang2 diceritakan oleh banyak orang) dan dg demikian sangat pasti benar.

Dalam satu hadits Aisha menceritakan,

Nabi menikah dg ku ketika aku berumur enam (tahun). Kami pergi ke Medina dan tinggal dirumah Bani-al-Harith bin Khazraj. Lalu aku sakit dan rambutku rontok. Belakangan rambutku tumbuh (lagi) dan ibuku, Um Ruman, datang waktuaku bermain ayunan dg beberapa teman perempuanku. Dia memanggilku dan kuhampiri, tak tahu apa yg dia inginkan. Dia mengangkatku ditangan dan membuatku berdiri dipintu rumah. Aku kehabisan nafas dan ketika nafasku kembali normal, dia mengambil air dan membersihkan wajah dan kepalaku dg air itu. Lalu dia bawa kedalam rumah. Dirumah itu kulihat wanita2 Ansari yg berkata, "Best wishes and Allah's Blessing and a good luck.” Lalu dia mendorongku pada mereka dan mereka menyiapkanku (utk pernikahan). Tanpa diduga Rasul Allah datang padaku dipagi hari dan ibu menyerahkanku padanya dan saat itu aku berumur 9 tahun.[ Sahih Bukhari 5.234]

Tolong perhatikan rincian dari hadits diatas. Aisha bermain ayunan dg anak perempuan lain. Apa ini mainan yg dimainkan wanita 18 tahun? Ibunya mengangkat ditangan Aisha dan menggosok wajahnya dg air. Berapa banyak wanita berumur 18 tahun yg diangkat lewat tangannya dan dibersihkan mukanya? Hadits ini juga hadits mutawatir [Sunan Abu-Dawud Book 41, Number 4915, also Number 4916 and Number 4917]

Dalam hadits lain dia melaporkan

Ketika nabi menikahiku, ibu datang dan membuatku masuk kerumah (nabi) dan tidak ada yg membuatku terkejut selain ketika Rasul datang padaku dipagi hari itu.[ Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 90]

Tidak ada yg mengejutkannya selain kedatangan Muhammad dipagi hari itu? Kenapa ini mengejutkan? Apa bukan karena anak kecil ini sama sekali tidak mengerti kenapa kakek tua ini menurunkan celananya dan melakukan ‘hal itu’ padanya, apa itu yg tidak dia mengerti dan membuatnya terkejut?

Dalam satu hadits dia dilaporkan berkata bahwa dia dibawa kerumah Muhammad sebagai pengantin ketika sembilan tahun dan boneka2nya dibawa dia. [ Sahih Muslim Book 008, Number 3311] Dalam hadits lain dia menceritakan:

Aku suka bermain boneka dihadapan nabi, dan teman perempuanku juga suka bermain bersamaku. Ketika Rasul suka masuk (ketempat bermainku) mereka (teman2 perempuanku) suka bersembunyi, tapi nabi akan memanggil mereka utk bergabung dan bermain dgku. (Bermain boneka dan gambar2 yg mirip dilaran, tapi diijinkan bagi Aisha waktu itu, karena dia masih kecil, belum mencapai umur puber.) (Fateh-al-Bari page 143, Vol.13)[ Sahih Bukhari Volume 8, Book 73, Number 151]

Apa wanita 18 tahun bermain boneka?

Aisha juga berkata bahwa dia lahir ketika orang tuannya sudah menjadi muslim. [ Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 245] Muhammad menikahi Aisha hanya sebulan setelah kematian Khadijah diumur 51. Jika Aisha 18 ketika pernikahan itu maka Aisha harusnya berumur 7 tahun ketika Muhammad mulai karir nabinya diumur 40.

Anda melewatkan semua hadits sahih dan mutawatir dan berpegangan pada sebuah hadits tentang Asma. Kenapa ada perbedaan antara hadits ini dan setumpuk hadits2 lain yg bilang Aisha 6 tahun ketika dikawini Muhammad? Jawabannya adalah diwaktu dulu orang tidak punya Kartu Tanda Penduduk (KTP). Bahkan nenek saya sendiri tidak yakin akan umurnya. Hanya 70 tahun belakangan timur tengah memakai KTP dan mencatan tanggal lahir yg tepat. Orang2 Arab tidak menaruh perhatian akan kelahiran mereka dan tetap tidak merayakan hari lahir mereka. Jika anda sangat tua, tiap orang disekitarmu lebih muda. Tidak ada yg tahu kapan anda lahir. Herannya, kita cenderung melihat orang tua jauh lebih tua dari yg sebenarnya. Orang2 dapat dg mudah berkata anda berumur 100 ketika sebenarnya berumur 90 tahun. Ini juga sudah jadi sifat kita manusia utk membesar-besarkan dan berbicara secara hiperbola. Abu Afak, orang Yahudi yg diperintahkan utk dibunuh diam2 oleh Muhammad di Medina, dibilang berumur 120tahun. Orang jaman itu tidak hidup selama itu. Jadi sangat mungkin bahwa Asma hanya berumur 90 tahun, tapi orang sekitarnya berpikir dia berumur 100 tahun. Anda bilang dia “tepat berumur 100 tahun”. Darimana anda tentukan itu? Angka “100” adalah angka yg bulat yg berarti sangat tua. Bagaimana satu hadits ini mengalahkan setumpuk hadits yg diulang2 yg mengatakan bahwa Aisha berumur 6 tahun ketika dinikahi Muhammad?

Sekarang, anda harus akui bahwa kenyataan yg anda inginkan dg membuat umur Aisha jauh lebih tua adalah karena anda tahu bahwa sangat menjijikan bagi seorang kakek utk mempunyai hasrat birahi (lebih2 lagi melakukan hasrat berahi tsb) kepada anak kecil. Anda malu dg kenyataan ini. Sayangnya, seperti yg anda ketahui dg baik, mayoritas muslim tidak punya masalah dg fakta bahwa Muhammad menikahi seorang anak kecil 6 tahun. Hasilnya anak2 dinikahi kakek2 karena mereka anggap praktek memalukan ini adalah sunnah dari nabi mereka.

Karena anda tidak termasuk para muslim yg tersesat, dan tahu apa yg mereka lakukan adalah tidak islami, maukah anda katakan pada kami apa yg telah anda lakukan utk menghentikan praktek keji ini dan melarang pernikahan anak kecil di Pakistan? Apa anda, atau guru terkemuka anda, Mr. Ghamidi, pernah menulis sesuatu yg menentang pedofilia yg begitu menjamur dinegara2 islam dimana hal itu bahkan diakui oleh hukum? Jika anda menunjukkan satu artikel yg menyatakan bahwa anda telah menulis menentang pedofilia, saya jadi tahu bahwa anda jujur dan tulus. Jika sampai hari ini anda tetap diam mengenai praktek bar bar ini, yg bisa saya simpulkan adalah bahwa anda tahu kebenaran tapi anda bukan “pecinta kebenaran” dan memainkan taqqiyah disaat ini utk menyelamatkan muka islam karena anda tahu, betapa merusaknya kelakuan memalukan ini. Ini membuat dosa anda lebih parah. Para muslim yg berpikir apa yg Muhammad lakukan pada Aisha adalah baik dan hebat, dapat dimaafkan karena mereka tidak tahu. Kami tidak dapat memaafkan anda karena ketidak tahuan. Anda tahu hal ini memalukan. Meski begitu, anda tidak meninggalkan islam. Anda bahkan mencoba menutupinya demi Muhammad dan berbohong dg maksud menyelamatkan nama jeleknya. Yg mana yg lebih parah? Jadi orang tidak tahu atau menutup2i sebuah kejahatan dg berbohong?


Setelah pengertian ini menjadi bukti, sebagai seorang waras, seorang yg cinta kebenaran anda harusnya berhenti bersikeras dalam poin ini. Saya yakin anda punya banyak poin2 lain yg dapat anda angkat utk menentang islam. Tapi, jika anda berlaku seperti orang keras kepala ketika sudah ada informasi yg masuk akal, anda tidak membiarkan debat akademik yg benar terjadi. Jika benar, misal, seribu hal dikatakan menentang Islam, dan saya menjawab satu dari seribu itu dg memuaskan secara akal, rasional, daftar keberatannya harusnya menjadi 999. Tidak jadi masalah sedikitpun jika anda punya banyak pengikut yg secara emosi memusuhi islam. Didalam muslim juga kita punya orang dg jumlah yg banyak yg membenci barat dan non muslim dg cara yg sama tidak rasional. Dunia akan tetap menjadi tempat bermasalah selama para individu yg memendam sikap tidak masuk akal ada.

Anda bertahan bahwa setelah membaca kisah Asma, sebagai “orang waras dan cinta kebenaran” saya harusnya berhenti berkeras dalam poin ini. Jika argumen anda valid, saya akan berhenti. Tapi, dalam hal ini bukti anda sangat lemah. Bukti yg banyak sekali menunjuk fakta bahwa Aisha berumur 9 tahun (8 tahun 9 bulan dalam hitungan tahun matahari) ketika muhammad menidurinya. Sebagai orang yg waras dan cinta kebenaran, saya pikir andalah yg harus mengakui fakta bahwa apa yg Muhammad lakukan dg anak kecil itu tidak pantas dan tidak suci. Masalahnya adalah jutaan anak perempuan yg masih kecil jadi korban dan terus dijadikan korban karena apa yg bajingan ini lakukan. Ini sebuah tragedi. Ketika orang waras mengikuti seorang gila, mereka mengulangi kegilaannya.

Anda menuduh saya sebagai “orang keras kepala dihadapan informasi yg masuk akal”. Apa anda tetap berkeras menuduh demikian? Bukankah kebalikannya yg mungkin benar? Jika Aisha berumur 18 ketika dinikahi Muhammad, kenapa begitu banyak hadits yg bilang dia berumur 6 tahun, bermain dg boneka? Kenapa para akademisi muslim tidak pernah mencegah praktek2 ini atau menantang keaslian dari hadits2 ini? Kenapa hanya sekarang ketika dunia menaruh perhatian dan hanya bagi konsumsi orang2 barat anda datang dg penyangkalan?

Kakek dari pihak ibu saya berumur 50 ketika menikahi nenek yg ketika itu berumur 15 tahun. Dia hanya seorang manusia.. Tapi, ini bukan pernikahan yg bahagia. Dia mati meninggalkan istri yg muda dan beberapa anak kecil. Neneek tidak mampu menanggung beban dan meninggal tidak lama kemudian. Ibu dan saudara2nya tumbuh sebagai anak yatim piatu. Kisah2 dari masyarakat kita berbelitan dg kepedihan, semua karena kegilaan yg disahkan oleh perbuatan menjijikan Muhammad. Orang2 baik melakukan hal2 jahat karena mereka pikir diijinkan tuhan. Kakek saya bukan orang jahat. Dia hanya melihat tidak ada salahnya menikahi perempuan semuda itu karena dia memegang Muhammad sebagai percontohan. Kasus anda berbeda. Anda tahu apa yg salah tapi, bukannya sadar dan mengerti bahwa Muhammad itu orang yg jahat, anda malahan berjuang dg keras utk menyembunyikan kebenaran agar membuat Muhammad kelihatan baik.

Anda bilang bahwa saya mungkin punya poin2 lain yg dapat saya angkat utk menentang islam dan harus melepaskan poin satu ini karena dalam pendapat anda ini sudah digugat. Benarkah?

Misal satu atau beberapa klaim saya yg menentang Islam tidak berdasar, apa itu membuat Islam jadi agama yg benar? Jika saya tidak salah, ini hanya membuktikan bahwa saya orang yg bisa berbuat keliru. Apa saya pernah mengaku tidak pernah keliru? Poin yg lolos dari pengamatan anda adalah bahwa jika islam agama yg benar, harusnya tidak ada satupun kesalahan didalamnya. Satu saja kesalahan sudah cukup utk membuktikan sebagai agama palsu.

Ya, kita manusia harus saling memperhatikan hal2 yg baik dan menutup mata bagi kesalahan orang lain. Ini karena kita semua bisa berbuat salah. Lebih baik kita memperhatikan kesalahan kita sendiri dan mencari hal2 baik diorang lain. Prinsip ini tidak bisa diterapkan jika anda ingin memeriksa kebenaran atau kepalsuan sebuah pesan yg mengaku berasal dari tuhan. Dalam hal ini anda jangan menutup mata tapi membuka lebar2 dan mencoba mencari kesalahan2 didalamnya. Hanya jika tidak anda temukan satupun, anda harus percaya. Anda menutup mata pada ribuan kesalahan2, hal2 yg mustahil dan jahat dalam Quran dan berpegangan pada beberapa dugaan yg samar yg anda pikir sebuah keajaiban ketika dalam kenyataannya itu adalah hasil dari salah pengertian anda dan imajinasi anda, disebabkan oleh hasrat anda utk percaya dan gairah religius anda. Jika ini bukan emosionalitas, lalu apa?


Saya tidak dapat mengerti bagaimana orang pintar dapat dipengaruhi oleh fakta bahwa seseorang tidak mengatakan sesuatu hal kecuali hal2 yg negatif terhadap sebuah pesan yg dalam pembelaannya berdasarkan hal2 rasional. Lebih jauh lagi, para kritik juga telah mundur dalam kebijakan mereka dg memberi waktu dan tempat bagi para pembaca utk membaca pesan dari pihak lain utk diserap. Apa anda pikir para pembaca anda yg pintar tidak akan bisa melihat kekurang percaya diri anda yg jelas2 nampak dari kebijakan anda yg berbalik arah tsb?

Anda membela islam dg dasar rasional yg mana? Jika begitu yakinlah bahwa orang2 yg punya intelegensia akan menerima argumen anda dan mengabaikan arguman saya. Seluruh poin dari pembelajaran ini adalah utk menunjukkan argumen dari kedua belah pihak. Orang pintar akan setuju dg argumen2 yg logis. Jika anda yakin argumen anda logis, saya tidak lihat alasan utk khawatir. Fakta sesungguhnya adalah bahwa dg tidak mempublikasikan debat kita disitus anda dan dg cepatnya melarang faithfreedom.org di Pakistan anda memberi kesan bahwa anda tidak yakin kekuatan argumen anda sendiri. Jika anda temukan cacat dalam apa yg saya katakan, tolong tunjukkan dan tolong sabar akan kekurangan pribadi saya karena saya bukanlah subjek dari diskusi ini.
feifei_fairy
feifei_fairy
KAFIRUN
KAFIRUN

Female
Number of posts : 802
Reputation : -14
Points : 7251
Registration date : 2008-12-20

https://www.facebook.com/Feifeifairy

Back to top Go down

aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty Re: Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

Post by fuckitall Sun 25 Apr 2010, 9:38 am

Bagaimana Nabi Isa AS yang lahir tanpa Bapak (Hubungan Biologis Suami Istri) tidak bisa dibuktikan dan tidak masuk akal jika di cerna dengan akal manusia,

Mau Pake Rasio Neng??????

Kalo ngeliat pernyataan diatas...Agama Mana Yang Palsu???????????

fuckitall
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 204
Reputation : 0
Points : 5336
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty Re: Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

Post by feifei_fairy Sun 25 Apr 2010, 9:44 am

fuckitall wrote: Bagaimana Nabi Isa AS yang lahir tanpa Bapak (Hubungan Biologis Suami Istri) tidak bisa dibuktikan dan tidak masuk akal jika di cerna dengan akal manusia,

Mau Pake Rasio Neng??????

Kalo ngeliat pernyataan diatas...Agama Mana Yang Palsu???????????

kamu buta isi quran juga ternyata
kalau kamu bisa tulis begini apakah kamu dak tahu quranmu juga punya cerita yg menyatakan ada anak lahir tanpa bapak

sama sama ngaco memang alias kamu melempar taik keatas kepalamu sendiri
feifei_fairy
feifei_fairy
KAFIRUN
KAFIRUN

Female
Number of posts : 802
Reputation : -14
Points : 7251
Registration date : 2008-12-20

https://www.facebook.com/Feifeifairy

Back to top Go down

aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty Re: Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

Post by fuckitall Sun 25 Apr 2010, 9:55 am

feifei_fairy wrote:
fuckitall wrote: Bagaimana Nabi Isa AS yang lahir tanpa Bapak (Hubungan Biologis Suami Istri) tidak bisa dibuktikan dan tidak masuk akal jika di cerna dengan akal manusia,

Mau Pake Rasio Neng??????

Kalo ngeliat pernyataan diatas...Agama Mana Yang Palsu???????????

kamu buta isi quran juga ternyata
kalau kamu bisa tulis begini apakah kamu dak tahu quranmu juga punya cerita yg menyatakan ada anak lahir tanpa bapak

sama sama ngaco memang alias kamu melempar taik keatas kepalamu sendiri

B'arti kita semua Palsu Dong........????!?!?!?!?!?!??!?!?!???????????????????????

fuckitall
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 204
Reputation : 0
Points : 5336
Registration date : 2010-04-25

Back to top Go down

aisyah - Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah Empty Re: Meluruskan Fitnah kaum Kafir Tentang Pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum