MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 84 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 84 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

3 posters

Go down

Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Empty Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

Post by feifei_fairy Fri 10 Jun 2011, 9:33 am

Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

Muslim biasanya mengklaim bahwa tuhan yang mereka sembah (si Awloh) adalah Tuhan yang disembah nabi Ibrahim. Tapi benarkah?

Alquran sendiri menyatakan, bahwa Tuhan yang disembah Muslim bukan Tuhan yang disembah Ibrahim.

Lihat ayat bikinan si Mamad ini:

QS 43:26-27
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."

Jadi, Ibrahim tidak menyembah Allah SWT, melainkan dia menyembah Tuhan tanpa nama. Ibrahim menyebut Tuhan tanpa nama itu dengan sebutan:Tuhan Yang Menjadikanku.

Sedangkan Muslim/Muhammad menyembah berhala Awloh yang ada di dalam Kaabah. Jelas ini tidak boleh dianggap sama.

Baca juga yang ini:

QS 2:131. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

Mestinya, bila yang berbicara kepada Ibrahim itu adalah Awloh, ayat itu tertulis demikian:

Ketika Awloh (atau Aku) berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada-Mu (atau Awloh)".

Tetapi di ayat itu tidak tertulis "Awloh" (atau Aku) sebagai sosok yang berfirman kepada Ibrahim, melainkan "Tuhannya" (Tuhan lain). Dan Ibrahim pun tidak menyebut Awloh, melainkan Tuhan semesta alam.

Bukankah Quran itu diimani sebagai perkataan Awloh? Kalau Awloh saja bilang "Tuhannya Ibrahim", maka ini suatu pengakuan jujur dari Awloh bahwa dia bukanlah Tuhan yang disembah Ibrahim, sehingga Awloh menunjuk Sesembahan Ibrahim itu dengan sebutan Tuhannya Ibrahim.

Lihat lagi ayat berikut:

Surat Ibrahim (14):25
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Mestinya, bila yang memberi buah itu adalah atas seizin Awloh, ayat itu tertulis demikian:

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Aku (=Awloh).

Di ayat itu tidak tertulis Aku (=Awloh), melainkan Tuhannya (Tuhan lain)

Simak lagi ayat berikutnya:

QS 2:136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dariTuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Seharusnya, bila yang dimaksud dalam ayat itu adalah Awloh, ayat itu tertulis:

dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Awloh

Di ayat itu tidak tertulis dari Awloh, melainkan dari Tuhannya (=Tuhan lain).

Maka jelaslah sudah, kalau secara tak sengaja (keceplosan bicara), Muhammad mengaku bahwa Tuhannya Ibrahim, Tuhannya Musa, dan Tuhannya Isa adalah berbeda dengan Awloh yang disembah Muhammad. Awloh yg disembah Muhammad adalah salah satu berhala di dalam Kaabah, dewa terfavorit sembahan suku Quraish.

Mau bukti lain, bahwa Muhammad secara tak sengaja membuka kedoknya sendiri, baca ayat-ayat berikut:

QS 37:84 (lngatlah) ketika ia (Ibrahim) datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.

QS 21:89 Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik

Bila Awloh yang disembah oleh nabi Zakharia, tentu Awloh tidak akan mengatakan "Tuhannya" tetapi "Aku" (atau Awloh). Pemakaian kata "Tuhannya" di ayat itu berarti Tuhannya Zakharia bukan dia, si awloh, tapi Tuhan lain.

Dan di bagian lain Muhammad lebih menunjukkan keluguannya, dikala dia keceplosan bicara lagi. Dia bahkan menunjukkan secara terang kepada kita bahwa otoritas awloh itu lebih rendah daripada Tuhan Semesta Alam, yaitu Tuhan yang disembah para nabi selain Muhammad.

Lihat ayat berikut, awloh bersumpah demi Tuhan yang lain itu:

QS 70:40
Maka aku (Awloh) bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

Kita tidak perlu memperhatikan kalimat selanjutnya, yang mengklaim "KAMI" benar-benar mahakuasa. Itu hanyalah kecongkakan Muhammad. Perhatikan kalimat pertama: Aku (=Awloh) bersumpah dengan TUHAN.

Tidak hanya itu, awloh bukan saja sosok "dewa" yang lebih rendah dari TUHAN SEMESTA ALAM, tapi juga lebih rendah dari matahari, bintang, bulan, bukit, kota, binatang dan bahkan buah-buahan. Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Icon_lol

Inilah sumpah-sumpah awloh tersebut:

QS 56:75
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang....

QS 75:1-3
Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

QS 81:15-18
"Sungguh, Aku bersumpah demi bintang-bintang yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing

QS 84:16-19
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).

QS 95:1-3
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun dan demi bukit Sinai dan demi kota (Mekah) ini yang aman

QS 100:1
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah

Allah SWT (atau Awloh) adalah sesembahan leluhur Muhammad (Quraisy Jahiliyah). Di dalam Kaabah terdapat 360 patung, di mana yang terbesar adalah "Allah", mempunyai tiga anak (perempuan): Al Latta, Al Uzza, dan Manah (QS An-Najm 19-20).

Muhammad membasmi 359 berhala itu, menyisakan satu, yang terbesar, yakni "Allah", berpenampilan batu hitam (Hajar Aswad). Batu Hitam inilah yang selalu disapa oleh para calon haji dengan mengucapkan: "Ya Allah, aku datang kepadamu!" seraya dicium.

Apakah dengan menyembah satu berhala yang tersisa, Muhammad layak dianggap sebagai monotheist, penyembah SATU Tuhan?

Keliru dan tertipu, sebab berhala tetap berhala, bukan TUHAN.
Misal: Jika empat jari tangan kanan dipotong, disisakan ibu jari, yang terbesar, apakah ibu jari itu menjadi sebuah tangan? Tetap jari, bukan?

Maka tak heran, bila di bagian-bagian lain kitab karangannya, Muhammad secara tak sengaja (keceplosan bicara) dan oleh keluguannya itu (yang pintar-pintar bodoh) menyatakan kepada kita bahwa Awloh yang dia sembah tidak sama dengan TUHAN SEMESTA ALAM yang disembah oleh nabi Ibrahim, nabi Musa dan nabi-nabi lain. Untuk menunjuk Tuhan Semesta Alam itu Muhammad kerap menyebutnya dengan Tuhannya. (Tuhannya Ibrahim, Tuhannya Musa, Tuhannya Isa, Tuhannya Zakharia, dll).


Pengakuan jujur dari seorang "nabi" Muhammad, ketika orang-orang Nasrani dan Yahudi dengan tegas menolak Awloh sebagai tuhan

Surah Al-Kafirun
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.




Tetapi di saat-saat awal, ketika Muhammad masih menjadi pengikut "Nasrani", dia mengarang ayat ini:

Surah An-Naas
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia. (=Rabbinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
2. Raja manusia. (=Malikinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
3. Sembahan manusia (=Ilahinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia."

feifei_fairy
feifei_fairy
KAFIRUN
KAFIRUN

Female
Number of posts : 802
Reputation : -14
Points : 7247
Registration date : 2008-12-20

https://www.facebook.com/Feifeifairy

Back to top Go down

Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Empty Re: Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

Post by lompoh Fri 10 Jun 2011, 12:08 pm

feifei_fairy wrote:Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

Muslim biasanya mengklaim bahwa tuhan yang mereka sembah (si Awloh) adalah Tuhan yang disembah nabi Ibrahim. Tapi benarkah?

Alquran sendiri menyatakan, bahwa Tuhan yang disembah Muslim bukan Tuhan yang disembah Ibrahim.

Lihat ayat bikinan si Mamad ini:

QS 43:26-27
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."

Jadi, Ibrahim tidak menyembah Allah SWT, melainkan dia menyembah Tuhan tanpa nama. Ibrahim menyebut Tuhan tanpa nama itu dengan sebutan:Tuhan Yang Menjadikanku.

Sedangkan Muslim/Muhammad menyembah berhala Awloh yang ada di dalam Kaabah. Jelas ini tidak boleh dianggap sama.

Baca juga yang ini:

QS 2:131. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

Mestinya, bila yang berbicara kepada Ibrahim itu adalah Awloh, ayat itu tertulis demikian:

Ketika Awloh (atau Aku) berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada-Mu (atau Awloh)".

Tetapi di ayat itu tidak tertulis "Awloh" (atau Aku) sebagai sosok yang berfirman kepada Ibrahim, melainkan "Tuhannya" (Tuhan lain). Dan Ibrahim pun tidak menyebut Awloh, melainkan Tuhan semesta alam.

Bukankah Quran itu diimani sebagai perkataan Awloh? Kalau Awloh saja bilang "Tuhannya Ibrahim", maka ini suatu pengakuan jujur dari Awloh bahwa dia bukanlah Tuhan yang disembah Ibrahim, sehingga Awloh menunjuk Sesembahan Ibrahim itu dengan sebutan Tuhannya Ibrahim.

Lihat lagi ayat berikut:

Surat Ibrahim (14):25
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Mestinya, bila yang memberi buah itu adalah atas seizin Awloh, ayat itu tertulis demikian:

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Aku (=Awloh).

Di ayat itu tidak tertulis Aku (=Awloh), melainkan Tuhannya (Tuhan lain)

Simak lagi ayat berikutnya:

QS 2:136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dariTuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Seharusnya, bila yang dimaksud dalam ayat itu adalah Awloh, ayat itu tertulis:

dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Awloh

Di ayat itu tidak tertulis dari Awloh, melainkan dari Tuhannya (=Tuhan lain).

Maka jelaslah sudah, kalau secara tak sengaja (keceplosan bicara), Muhammad mengaku bahwa Tuhannya Ibrahim, Tuhannya Musa, dan Tuhannya Isa adalah berbeda dengan Awloh yang disembah Muhammad. Awloh yg disembah Muhammad adalah salah satu berhala di dalam Kaabah, dewa terfavorit sembahan suku Quraish.

Mau bukti lain, bahwa Muhammad secara tak sengaja membuka kedoknya sendiri, baca ayat-ayat berikut:

QS 37:84 (lngatlah) ketika ia (Ibrahim) datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.

QS 21:89 Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik

Bila Awloh yang disembah oleh nabi Zakharia, tentu Awloh tidak akan mengatakan "Tuhannya" tetapi "Aku" (atau Awloh). Pemakaian kata "Tuhannya" di ayat itu berarti Tuhannya Zakharia bukan dia, si awloh, tapi Tuhan lain.

Dan di bagian lain Muhammad lebih menunjukkan keluguannya, dikala dia keceplosan bicara lagi. Dia bahkan menunjukkan secara terang kepada kita bahwa otoritas awloh itu lebih rendah daripada Tuhan Semesta Alam, yaitu Tuhan yang disembah para nabi selain Muhammad.

Lihat ayat berikut, awloh bersumpah demi Tuhan yang lain itu:

QS 70:40
Maka aku (Awloh) bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

Kita tidak perlu memperhatikan kalimat selanjutnya, yang mengklaim "KAMI" benar-benar mahakuasa. Itu hanyalah kecongkakan Muhammad. Perhatikan kalimat pertama: Aku (=Awloh) bersumpah dengan TUHAN.

Tidak hanya itu, awloh bukan saja sosok "dewa" yang lebih rendah dari TUHAN SEMESTA ALAM, tapi juga lebih rendah dari matahari, bintang, bulan, bukit, kota, binatang dan bahkan buah-buahan. Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Icon_lol

Inilah sumpah-sumpah awloh tersebut:

QS 56:75
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang....

QS 75:1-3
Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

QS 81:15-18
"Sungguh, Aku bersumpah demi bintang-bintang yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing

QS 84:16-19
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).

QS 95:1-3
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun dan demi bukit Sinai dan demi kota (Mekah) ini yang aman

QS 100:1
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah

Allah SWT (atau Awloh) adalah sesembahan leluhur Muhammad (Quraisy Jahiliyah). Di dalam Kaabah terdapat 360 patung, di mana yang terbesar adalah "Allah", mempunyai tiga anak (perempuan): Al Latta, Al Uzza, dan Manah (QS An-Najm 19-20).

Muhammad membasmi 359 berhala itu, menyisakan satu, yang terbesar, yakni "Allah", berpenampilan batu hitam (Hajar Aswad). Batu Hitam inilah yang selalu disapa oleh para calon haji dengan mengucapkan: "Ya Allah, aku datang kepadamu!" seraya dicium.

Apakah dengan menyembah satu berhala yang tersisa, Muhammad layak dianggap sebagai monotheist, penyembah SATU Tuhan?

Keliru dan tertipu, sebab berhala tetap berhala, bukan TUHAN.
Misal: Jika empat jari tangan kanan dipotong, disisakan ibu jari, yang terbesar, apakah ibu jari itu menjadi sebuah tangan? Tetap jari, bukan?

Maka tak heran, bila di bagian-bagian lain kitab karangannya, Muhammad secara tak sengaja (keceplosan bicara) dan oleh keluguannya itu (yang pintar-pintar bodoh) menyatakan kepada kita bahwa Awloh yang dia sembah tidak sama dengan TUHAN SEMESTA ALAM yang disembah oleh nabi Ibrahim, nabi Musa dan nabi-nabi lain. Untuk menunjuk Tuhan Semesta Alam itu Muhammad kerap menyebutnya dengan Tuhannya. (Tuhannya Ibrahim, Tuhannya Musa, Tuhannya Isa, Tuhannya Zakharia, dll).


Pengakuan jujur dari seorang "nabi" Muhammad, ketika orang-orang Nasrani dan Yahudi dengan tegas menolak Awloh sebagai tuhan

Surah Al-Kafirun
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.




Tetapi di saat-saat awal, ketika Muhammad masih menjadi pengikut "Nasrani", dia mengarang ayat ini:

Surah An-Naas
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia. (=Rabbinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
2. Raja manusia. (=Malikinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
3. Sembahan manusia (=Ilahinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia."

Hehehe...teruslah membacanya, semoga anda bisa melihat, mendengar dan merasakan kebenaran...
lompoh
lompoh
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Male
Number of posts : 87
Age : 44
Reputation : 0
Points : 4893
Registration date : 2011-03-12

Back to top Go down

Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Empty Re: Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

Post by lihd Fri 10 Jun 2011, 2:49 pm

feifei_fairy wrote:Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

Muslim biasanya mengklaim bahwa tuhan yang mereka sembah (si Awloh) adalah Tuhan yang disembah nabi Ibrahim. Tapi benarkah?

Alquran sendiri menyatakan, bahwa Tuhan yang disembah Muslim bukan Tuhan yang disembah Ibrahim.

Lihat ayat bikinan si Mamad ini:

QS 43:26-27
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."

Jadi, Ibrahim tidak menyembah Allah SWT, melainkan dia menyembah Tuhan tanpa nama. Ibrahim menyebut Tuhan tanpa nama itu dengan sebutan:Tuhan Yang Menjadikanku.

Sedangkan Muslim/Muhammad menyembah berhala Awloh yang ada di dalam Kaabah. Jelas ini tidak boleh dianggap sama.

Baca juga yang ini:

QS 2:131. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".

Mestinya, bila yang berbicara kepada Ibrahim itu adalah Awloh, ayat itu tertulis demikian:

Ketika Awloh (atau Aku) berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada-Mu (atau Awloh)".

Tetapi di ayat itu tidak tertulis "Awloh" (atau Aku) sebagai sosok yang berfirman kepada Ibrahim, melainkan "Tuhannya" (Tuhan lain). Dan Ibrahim pun tidak menyebut Awloh, melainkan Tuhan semesta alam.

Bukankah Quran itu diimani sebagai perkataan Awloh? Kalau Awloh saja bilang "Tuhannya Ibrahim", maka ini suatu pengakuan jujur dari Awloh bahwa dia bukanlah Tuhan yang disembah Ibrahim, sehingga Awloh menunjuk Sesembahan Ibrahim itu dengan sebutan Tuhannya Ibrahim.

Lihat lagi ayat berikut:

Surat Ibrahim (14):25
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Mestinya, bila yang memberi buah itu adalah atas seizin Awloh, ayat itu tertulis demikian:

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Aku (=Awloh).

Di ayat itu tidak tertulis Aku (=Awloh), melainkan Tuhannya (Tuhan lain)

Simak lagi ayat berikutnya:

QS 2:136. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dariTuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Seharusnya, bila yang dimaksud dalam ayat itu adalah Awloh, ayat itu tertulis:

dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Awloh

Di ayat itu tidak tertulis dari Awloh, melainkan dari Tuhannya (=Tuhan lain).

Maka jelaslah sudah, kalau secara tak sengaja (keceplosan bicara), Muhammad mengaku bahwa Tuhannya Ibrahim, Tuhannya Musa, dan Tuhannya Isa adalah berbeda dengan Awloh yang disembah Muhammad. Awloh yg disembah Muhammad adalah salah satu berhala di dalam Kaabah, dewa terfavorit sembahan suku Quraish.

Mau bukti lain, bahwa Muhammad secara tak sengaja membuka kedoknya sendiri, baca ayat-ayat berikut:

QS 37:84 (lngatlah) ketika ia (Ibrahim) datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.

QS 21:89 Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik

Bila Awloh yang disembah oleh nabi Zakharia, tentu Awloh tidak akan mengatakan "Tuhannya" tetapi "Aku" (atau Awloh). Pemakaian kata "Tuhannya" di ayat itu berarti Tuhannya Zakharia bukan dia, si awloh, tapi Tuhan lain.

Dan di bagian lain Muhammad lebih menunjukkan keluguannya, dikala dia keceplosan bicara lagi. Dia bahkan menunjukkan secara terang kepada kita bahwa otoritas awloh itu lebih rendah daripada Tuhan Semesta Alam, yaitu Tuhan yang disembah para nabi selain Muhammad.

Lihat ayat berikut, awloh bersumpah demi Tuhan yang lain itu:

QS 70:40
Maka aku (Awloh) bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

Kita tidak perlu memperhatikan kalimat selanjutnya, yang mengklaim "KAMI" benar-benar mahakuasa. Itu hanyalah kecongkakan Muhammad. Perhatikan kalimat pertama: Aku (=Awloh) bersumpah dengan TUHAN.

Tidak hanya itu, awloh bukan saja sosok "dewa" yang lebih rendah dari TUHAN SEMESTA ALAM, tapi juga lebih rendah dari matahari, bintang, bulan, bukit, kota, binatang dan bahkan buah-buahan. Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Icon_lol

Inilah sumpah-sumpah awloh tersebut:

QS 56:75
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang....

QS 75:1-3
Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

QS 81:15-18
"Sungguh, Aku bersumpah demi bintang-bintang yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing

QS 84:16-19
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).

QS 95:1-3
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun dan demi bukit Sinai dan demi kota (Mekah) ini yang aman

QS 100:1
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah

Allah SWT (atau Awloh) adalah sesembahan leluhur Muhammad (Quraisy Jahiliyah). Di dalam Kaabah terdapat 360 patung, di mana yang terbesar adalah "Allah", mempunyai tiga anak (perempuan): Al Latta, Al Uzza, dan Manah (QS An-Najm 19-20).

Muhammad membasmi 359 berhala itu, menyisakan satu, yang terbesar, yakni "Allah", berpenampilan batu hitam (Hajar Aswad). Batu Hitam inilah yang selalu disapa oleh para calon haji dengan mengucapkan: "Ya Allah, aku datang kepadamu!" seraya dicium.

Apakah dengan menyembah satu berhala yang tersisa, Muhammad layak dianggap sebagai monotheist, penyembah SATU Tuhan?

Keliru dan tertipu, sebab berhala tetap berhala, bukan TUHAN.
Misal: Jika empat jari tangan kanan dipotong, disisakan ibu jari, yang terbesar, apakah ibu jari itu menjadi sebuah tangan? Tetap jari, bukan?

Maka tak heran, bila di bagian-bagian lain kitab karangannya, Muhammad secara tak sengaja (keceplosan bicara) dan oleh keluguannya itu (yang pintar-pintar bodoh) menyatakan kepada kita bahwa Awloh yang dia sembah tidak sama dengan TUHAN SEMESTA ALAM yang disembah oleh nabi Ibrahim, nabi Musa dan nabi-nabi lain. Untuk menunjuk Tuhan Semesta Alam itu Muhammad kerap menyebutnya dengan Tuhannya. (Tuhannya Ibrahim, Tuhannya Musa, Tuhannya Isa, Tuhannya Zakharia, dll).


Pengakuan jujur dari seorang "nabi" Muhammad, ketika orang-orang Nasrani dan Yahudi dengan tegas menolak Awloh sebagai tuhan

Surah Al-Kafirun
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.




Tetapi di saat-saat awal, ketika Muhammad masih menjadi pengikut "Nasrani", dia mengarang ayat ini:

Surah An-Naas
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia. (=Rabbinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
2. Raja manusia. (=Malikinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
3. Sembahan manusia (=Ilahinaas, siapakah Dia? Almasih Isa AS)
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia."


Allah yang diyakini oleh masyarakat pre Islamic dan masyarakat islamic age sebagaimana kita tahu adalah Allah yang diyakini oleh ahli KItab.
hal ini bisa dibuktikan dgn adanya ibadah kunjungan (alias ibadah haji) dari orang2 ahli kitab ke kabah.
seorang sejarawan Barat menulis begini :

Marshall G. S. Hodgson, The Venture of Islam: Conscience and History in a World Civilization, University of Chicago Press, p.156 :
According to Marshall Hodgson, it seems that in the pre-Islamic times, some Arab Christians made pilgrimage to the Kaaba, a pagan temple at that time, honoring Allah there as God the Creator.
Merujuk pada Marshall Hodgson, terlihat bahwa dalam masa sebelum Islam, beberapa orang kristen Arab melakukan ibadah kunjungan (haji) ke Kabah, kuil pagan (musyrikin) saat itu, untuk mengagungkan Allah di sana sebagai Sang Khalik.

ilmuwan selevel Marshall ini tentunya lebih bisa masuk akal dibanding ilmuwan gereja bulukan yang telah kita kenal yaitu Prof. Dr. Pdt. DULADOWI yang melakukan analisa kritis tapi akut ..

dalam literatur Islam klasik yakni Sahih Bukhari, pendapat Marshal ini didukung oleh hadits berikut :

Sahih Bukhari,Volumn 004, Book 055, Hadith Number 570.
Narated By Ibn Abbas : The Prophet entered the Ka'ba and found in it the pictures of (Prophet) Abraham and Mary. On that he said' "What is the matter with them (i.e. Quraish)? They have already heard that angels do not enter a house in which there are pictures; yet this is the picture of Abraham. And why is he depicted as practicing divination by arrows?"
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas : Nabi Memasuki Kabah dan menemukan di dalamnya gambar2 Nabi Ibrahim dan Maria (ibu Yesus). melihat itu beliau bersabda "Kenapa dengan mereka ini ? (Quraisy) mereka sudah mendengar bahwa malaikat2 tdk memasuki sebuah rumah yang ada gambarnya; dan ini gambar Ibrahim. dan mengapa dia menggambarnya mengundi dgn panah ???"

oleh karena itu sejarawan Barat lain juga menyatakan kesimpulan yang sama :


Columbia Encyclopedia, Allah :
Arabic-speakers of all Abrahamic faiths, including Christians and Jews, use the word "Allah" to mean "God".
Arabic speakers dari seluruh agama ibrahim, termasuk kristen dan yahudi, menggunakan kata "ALLAH" yang bermakna "God"


Lewis, Bernard; Holt, P. M.; Holt, Peter R.; Lambton, Ann Katherine Swynford (1977). The Cambridge history of Islam. Cambridge, Eng: University Press, 32 :
The Christian Arabs of today have no other word for 'God' than 'Allah'.
Kristen2 Arab hari ini tidak punya kata lain untuk "God" selain "ALLAH"
lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6890
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?  Empty Re: Samakah ALLAH SWT dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum