MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 119 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 119 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an

Go down

Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an Empty Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an

Post by humanisme Sat 10 Jan 2009, 7:05 am

Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an
oleh Amar Khan
09 Jan, 2009

Qur’an mengaku sebagai berikut:
Q 15:9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Tapi seperti buku² biasa lainnya, Qur’an ternyata telah dikorupsi/diganti. Yang menarik, ternyata Muslim pun telah mengakui hal ini. Muslim Sunni menyalahkan Muslim Syiah karena mengkorupsi Qur’an dan Muslim Syiah menyalahkan Muslim Sunni karena mengkorupsi Qur’an. Pada kenyataannya, baik buku² Sunni dan Syiah ternyata mencantumkan penjelasan mengenai korupsi dan edit dalam Qur’an.

Berikut adalah penjelasan yang menunjukkan korupsi dalam Qur’an dari sumber² Sunni dan Syiah.

Ayat Menyusui (Suckling = Netek) yang hilang:
Sahih Muslim, Buku 8, Nomer3421:
Dikisahkan oleh Aisyah:
Telah diwahyukan dalam Qur’an bahwa sepuluh kali menyusui membuat pernikahan jadi haram, dan ayat ini lalu dibatalkan (atau diganti) dengan lima kali menyusui dan Rasul Allâh wafat dan sebelum saat itu, ayat itu terdapat dalam Qur’an (dan dilafalkan oleh para Muslim).


Ayat menyusui ini tidak ada lagi dalam Qur’an di jaman modern sekarang. Kenapa? Mengapa ayat itu hilang? (Adadeh: Mungkin karena banyak Muslim yang protes!!) Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an Icon_lol

Ayat Bismillah yang hilang:
Ibn `Abbas bertanya pada `Uthman apa yang mempengaruhi benaknya sehingga dia menempatkan Surah al Anfal, yang merupakan bagian dari mathani, dengan sura Bara’a, yang merupakan bagian dari mi’in, dan menggabungkan kedua Surah tersebut tanpa menyebut Bismillah diantara keduanya, dan menempatkan kedua Surah tersebut dalam tujuh Surah² panjang. `Uthman menjawab sang Rasul seringkali menerima wahyu² yang sangat panjang. Dia ingat salah satu ayat dan berkata, ‘Letakkan ayat² dalam Surah di mana ini dan itu terjadi.’ Sura Anfal merupakan wahyu Medina pertama dan Surah Bara’a merupakan yang terakhir. Karena isi Bara’a serupa dengan Anfal, `Uthman menganggapnya bagian dari Anfal, karena sang Rasul telah mati tanpa menjelaskan apakah Bara’a merupakan bagian dari Anfal.
(John Burton, The Collection of the Qur'an, 1977, hal. 164 mengutip Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, bagian 1, hal. 60)

Ayat Senang yang hilang:
Dikisahkan bahwa Anas menyatakan dalam dua hadis sahih:
Sebuah ayat Qur’an diwahyukan mengenai orang² yang terbunuh di Bi'r Ma`una di mana kami lafalkan sampai ayat ini dibatalkan: “Beritahu suku kami demi kepentingan kami bahwa kami telah bertemu dengan Tuhan kami. Dia merasa sangat senang dengan kami dan telah memuaskan hasrat² kami.”
(John Burton, The Collection of the Qur'an, 1977, hal. 48-49, Jalal al Din `Abdul Rahman b. abi Bakr al Suyuti, "al Itqan fi `ulum al Qur'an", Halabi, Cairo, 1935/1354, bagian 2, hal. 26)

Sahih Bukhari 4.57
Dikisahkan oleh Anas:
Sang Nabi mengirim tujuhpuluh orang dari suku Bani Salim untuk pergi menemui suku Bani Amir. Ketika mereka tiba di sana, paman dari pihak ibuku berkata pada mereka, “Aku mendahuluimu, dan jika mereka mengijinkan aku menyampaikan pesan Rasul Allâh (jika semua beres); jika tidak, kau akan tetap dekat dengaku.” Maka dia pun pergi menghadap mereka dan kaum pagan menjamin keamanannya. Tapi ketika dia menyampaikan pesan Rasul, mereka memberi tanda pada salah satu orang² mereka dan orang itu menusuknya sampai mati. Pamanku berkata, “Allâh maha besar! Demi Tuhan Ka’bah, Aku berhasil.” Setelah itu, mereka menyerang kelompok Muslim dan membunuh mereka semua kecuali seorang Muslim penakut yang melarikan diri ke puncak gunung. (Hammam, salah satu pencerita berkata, “Aku kira ada satu orang lagi yang selamat bersamanya).” Jibril memberitahu Muhammad bahwa mereka (Muslim yang mati syahid) bertemu dengan Tuhan, dan Dia senang dengan mereka dan membuat mereka puas. Kami dulu biasa melafalkan, “Beritahu orang² kami bahwa kami bertemu dengan Tuhan kami, Dia sangat senang dengan kami dan Dia membuat kami puas.” Di kemudian hari ayat Qur’an ini dibatalkan. Sang Nabi meminta Allâh selama empat puluh hari untuk mengutuk para pembunuh dari suku Ral, Dhakwan, Bani Lihyan dan Bam Usaiya yang tidak taat pada Allâh dan RasulNya.


Sahih Bukhari 4.69:
Dikisahkan Anas bin Malik:
Selama tiga puluh hari Rasul Allâh meminta Allâh untuk mengutuk mereka yang telah membunuh para Muslim di Bir-Mauna; dia meminta nasib buruk terjadi pada suku² Ral, Dhakwan, dan Usaiya yang tidak taat pada Allâh dan RasulNya. Sebuah ayat Qur’an diwahyukan bagi para Muslim yang terbunuh di Bir-Mauna. Kami dulu sering melafalkannya, tapi ayat itu lalu dibatalkan. Beginilah bunyi ayat tersebut:
“Beritahu masyarakat kami bahwa kami telah bertemu dengan Tuhan. Dia puas akan kami dan Dia telah memuaskan kami.”



Aisyah juga mengaku tentang ayat rajam yang ‘hilang’

Ketika ayat² Rajam dan ayat “Rezah Kabir” diturunkan, ayat² ini ditulis di atas sebuah kertas dan diletakkan di bawah bantalku. Setelah Nabi Muhammad wafat, seekor kambing memakan kertas tersebut ketika kami sedang berkabung. Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an Roll
1. Sunan Ibne Majah, Volume 2, halaman 39, Published Karachi.
2. Musnad Imam Ahmad, Volume 6, halaman 269, Published Beirut.
3. Taweel Mukhtalif Al Hadees, halaman 310, Published Beirut


Sura 2:238 ternyata tidak lengkap menurut Aisyah

Malik's Muwatta, Book 8, Number 8.8.26:
Yahya menyampaikan padaku dari Malik dari Zayd ibn Aslam dari al-Qaqa ibn Hakim bahwa Abu Yunus, maula dari A'isha, umm al-muminin (ibu umat Muslim) berkata, “Aisyah memerintahkan aku menulis Qur’an baginya. Dia berkata, ‘Ketika kau mencapai ayat ini, beritahu aku: “Peliharalah segala sholat, dan sholat wusthaa dan berdirilah pada Allâh dengan khusyuk.” Ketika aku mencapai ayat itu, aku beritahu dia, dan dia lalu mengimlakan padaku, ‘Peliharalah segala sholat, dan sholat wusthaa dan sholat asr dan berdirilah pada Allâh dengan khusyuk.’ Aisyah berkata, ‘Aku mendengar ayat itu dari Rasul Allâh, semoga Allâh memberkatinya dan memberinya damai.’”

Malik's Muwatta, Book 8, Number 8.8.27:
Yahya menyampaikan padaku dari Malik dari Zayd ibn Aslam bahwa Amr ibn Rafi berkata, “Aku sedang menulis Qur’an bagi Hafsa, umm al-muminin (ibu umat Muslim), dan dia berkata, ‘Jika kau tiba di ayat ini, beritahu aku, Peliharalah segala sholat, dan sholat wusthaa dan berdirilah pada Allâh dengan khusyuk.’ Ketika aku mencapai ayat tersebut, dia mengimlakan padaku, ‘Peliharalah segala sholat, dan sholat wusthaa dan sholat asr dan berdirilah pada Allâh dengan khusyuk.’”


Sebagian besar Surah Ahzab telah hilang:

Al-Muttaqi 'Ali bin Husam al-Din dalam bukunya "Mukhtasar Kanz al-'Ummal" mencantumkan Musnad dari Imam Ahmad, volume 2, halaman 2, dalam hadisnya tentang bagian 33 bahwa Ibn Mardawayh menyampaikan bahwa Hudhayfah berkata:
‘Umar berkata padaku ‘Berapa banyak ayat yang terdapat dalam Sura al-Ahzab?’ Aku menjawab, ’72 atau 73 ayat.’ Dia berkata bahwa Sura itu dulu hampir sama panjangnya dengan Sura al-Baqarah (Sang Sapi), yang terdiri dari 287 ayat, dan di Sura al-Ahzab itulah terdapat ayat rajam.

Suyuti menyampaikan dari Hadhrath Aisyah:
“Semasa hidup sang Nabi, Surat Ahzab terdiri dari 200 ayat, ketika Uthman mengumpulkan ayat², kami hanya menemukan ayat² yang ada di Qur’an sekarang.”
Tafsir Durre Manthur, volume 5, halaman 180, al Itqan, volume 2, hal. 25.


Sepertiga Qur'an telah hilang:

Ahli Islam Sunni yang terpandang yakni al Hafidh Jalaladeen as Suyuti menulis:
“Hadhrath Umar berkata di Saqifa bahwa Qur’an berisi 1.027.000 ayat.”
Tafsir al Itqan, oleh as Suyuti, hal. 88.

Qur’an saat ini terdiri dari 267.033 ayat. Menurut penyelidikan Hadhrath Umar, Qur’an seharusnya terdiri dari sekitar 90 bagian. Fatwa Nasibi apakah yang dinyatakan tentang hal ini?

Suyuti juga mengutip keterangan berikut dari Abdullah ibnu Umar:
Tiada seorang pun mampu menyatakan bahwa aku telah mengumpulkan Qur’an secara lengkap karena sebagian Qur’an telah hilang.”
Tafsir Durre Manthur, as-Suyuti, volume 1, hal. 104


Berbagai Bagian yang dihilangkan dari Qur’an masa kini:

Dalam Sahih Muslim, volume 7 (komentar dari al-Nawawi) di buku al-Zakah, tentang nilai luhur untuk menerima terhadap apapun yang Tuhan berikan dan tentang membujuk orang untuk memiliki nilai luhur tersebut, hal. 139-140, dilaporkan bahwa Abu al-Aswad menyampaikan bahwa ayahnya berkata:
“Abu Musa al-Ash’ari mengundang para pembaca Qur’an dari Basra. Tiga ratus pembaca menyambut undangannya. Dia berkata pada mereka: Kalian adalah pembaca dan orang pilihan masyarakat Basra. Lafalkan Qur’an dan jangan meninggalkannya. Jika tidak, maka waktu yang panjang akan berlalu dan hatimu jadi mengeras sama seperti hati orang² dahulu mengeras.”

“Kami dulu sering membaca sebuah Surah dari Qur’an yang serupa panjang dan isinya dengan Sura Bar’ah, tapi sekarang aku lupa. Aku hanya ingat kata² dari Sura itu sebagai berikut:
‘Jika putra Adam memiliki dua bukit penuh kekayaan, dia akan mencari bukit ketiga, dan tiada yang dapat memenuhi perut ibn Adam selain tanah.’


“Kami dulu sering membaca sebuah Sura yang serupa dengan Musabbihat dan aku sekarang lupa akan Sura tersebut. Aku hanya ingat bagian berikut:
‘Wahai kalian yang percaya, mengapa kau mengatakan apa yang kau tidak lakukan? Karena itu sebuah kesaksian akan ditulis pada lehermu dan kau akan ditanyai mengenai hal itu di Hari Kiamat.”


Sudah jelas bahwa dari kata² yang dinyatakan Abu Musa tidak terdapat dalam Qur’an dan tidak sama dengan apapun yang dinyatakan Allâh dalam Qur’an. Abu Musa menyatakan dua Surah dalam Qur’an telah hilang, dan salah satu dari Surah tersebut serupa dengan Surah Bara’ah (Sura Bara’ah terdiri dari 130 ayat).


Dua Surah Qur’an yang Telah Hilang

Ali bin Ka’ab berkata bahwa dalam Qur’an miliknya terdapa Surah Al Khula dan Surah Al Hifd.
1. Mujma-ul-Zayad, Volume 7, halaman 157, Published Egypt
2. Al Itqan Fil Ulum-ul-Qur'an, Volume 2, halaman 66, Published Lahore
3. Ruh al Ma'ani Volume 1, halaman 25, Egypt

humanisme
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 139
Reputation : 0
Points : 5615
Registration date : 2009-01-10

Back to top Go down

Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an Empty Re: Korupsi (Tahrif) dalam Qur’an

Post by humanisme Sat 10 Jan 2009, 7:08 am

Sahabat² Nabi Merubah ayat² yang mengandung nama Ali:

Ibn Masud menyampaikan:
“Kami di hadapan Rasul Allâh membaca ayat (5:67) sebagai berikut:
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu; yakni Ali adalah Maulana dari para Mumin, jika kau tidak...”
1. Tafsir Durre Manthur Volume 2, halaman 298
2. Tafsir Fathul Qadeer, Volume 2, halaman 87
3. Tafsir Mazhari, Volume 3, halaman 153

Bandingkan denga Q 5:67 masa kini:
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allâh memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allâh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Tidak seperti versi Qur’an jaman Nabi, Q 5:67 jaman sekarang tidak mengandung nama ‘Ali’ lagi.

Ibn Masud juga memberi catatan bahwa seharusnya Sura Ahzab ayat 25 berbunyi sebagai berikut:
“dan cukuplah Allâh bagi yang percaya dalam perjuangan mereka ‘melalui Ali ibn Abi Talib.’”
1. Tafsir Durre Manthur, Volume 5, halaman192
2. Tafsir Ruh al Maani, Volume 21, halaman 157

Bandingkan dengan Q 33:25 masa kini:
Dan Allâh menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Dan Allâh menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allâh Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Tidak seperti versi Qur’an jaman Nabi, Q 33:25 jaman sekarang tidak mengandung nama ‘Ali’ lagi.

Fatwa ahli Islam aliran Deobandi (aliran Islam Sunni dari Pakistan dan India) yakni Maulana Anwar Shah menyatakan bahwa Qur’an memang mengandung Tahrif (korup). Menurut aliran Deobandi, karena Sahih al-Bukhari itu dianggap 100% autentik, maka mereka pun harus percaya adanya Tahrif dalam Qur’an berdasarkan pernyataan para sahabat Muhammad. Ahli hadis India terkenal dari aliran Deobandi yakni Syed Anwar Shah Kashmiri menulis dalam kumpulan tulisan Sunnahnya ( berjudul Fayz ul Bari, Volume 3, hal. 395, bab As Shah'adhat):
“Pengamatanku berdasarkan Sahih al-Bukhari menyimpulkan bahwa Qur’an mengandung Tahrif dalam kata² dan ini pun dinyatakan pihak Hadhrath Uthman sebagai kesalahan tak sengaja atau disengaja.”

Ada beberapa Surah yang diakui Muslim Syiah diwahyukan oleh Muhammad tapi tidak ditemukan dalam Qur’an masa kini. Contohnya adalah Surah al-Walayat. Silakan lihat keterangan lebih lengkap di sini:
http://www.answering-islam.org/Qur’an/Miracle/wilaya.html
http://www.answering-islam.org/Qur’an/Miracle/nurain.html

Beberapa hadis Syiah:
Usul Kafi: 1:228
Jabir melaporkan bahwa dia mendengar Imam Baqir berkata, ‘Tiada seorang pun dapat mengaku bahwa dia telah mengumpulkan Qur’an seperti yang diwahyukan Allâh, selain seorang pendusta. Satu²nya orang yang mengumpulkan dan menghafalnya sesuai dengan yang diwahyukan adalah Ali ibn Abi Talib dan Imam² yang menggantikannya.

Usul Kafi: 2:622
Seorang pria berkata bahwa seseorang dari kelompok Imam Ja’far telah melafalkan Qur’an. Sang penyampai cerita berkata bahwa dia mendengar ayat² tertentu dilafalkan berbeda dengan cara orang lain melafalkannya. Imam Jafar berkata pada orang tersebut: ‘Jangan lafalkan seperti itu. Lafalkanlah seperti orang² melafalkannya sampai (janji) sang Mahdi terwujud. Jika sang Mahdi telah datang, dia akan melafalkan Qur’an sesuai dengan wahyu aslinya dan Qur’an yang disusun oleh Ali akan ditunjukkan.

Usul Kafi: 2:32
Allâh berkata dalam Surah Ali Imran (32):
Sesungguhnya Allâh telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).

Allamah Ali ibn Ibrahim AI-Qummi – salah seorang penafsir Qur’an Syiah yang awal memberi penjelasan tentang Q 3:32 tersebut:
Sang Imam berkata: ‘Kata² “Keluarga Muhammad” juga dinyatakan bersama dengan “keluarga Ali Imran.” Mereka (para sahabat Muhammad) menghilangkan kata² “Keluarga Muhammad” dari ayat aslinya.
(komentar Al-Qummi nomer 308)

Tuduhan mengganti kata² Qur’an menandakan tiadanya kemungkinan pembatalan. Sudah jelas bahwa Qummi menuduh para sahabat Muhammad merubah Qur’an.

Usul Kafi: 1:416:
Allâh berkata di Surah Thaahaa, ayat 115:
Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.


Usul Kafi: 1:416
Imam Ja’far melaporkan bahwa Allâh sebenarnya menyatakan seperti ini:
Kami telah perintahkan kepada Adam dahulu dengan firman tentang Muhammad, Ali, Fatima, Hassan, Hussain dan para Imam dari sejak mereka bayi tapi dia (Adam) lupa.”

Ja’far berkata:
‘Demi Allâh, inilah kata² yang diwahyukan pada Muhammad
(Usul Kafi: 1:416 dan catatan kaki nomer 637 dari terjemahan of Maqbool)

Keterangan Al-Qummi nomer 192
Allâh berkata di Surah Yusuf, ayat 49:
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.


Pada tafsir Al-Qummi dinyatakan bahwa Imam Ja’far menyatakan seseorang melafalkan ayat ini di hadapan Ali. Ali berkata: ‘Apa yang mereka peras? Anggur?’ Orang itu bertanya bagaimana dia harus melafalkan ayat tersebut. Ali menjawab bahwa ayat itu dilafalkan sebagai berikut: ‘Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan dan di masa itu mereka menerima hujan yang berkelimpahan.'

Kata Ya'siruun di Qur’an masa kini adalah suara yang aktif. Menurut tafsir Al-Qummi, kata itu seharusnya dibaca dengan suara pasif yakni Yu'saruun. Dalam catatan kaki terjemahan Maqbul, tertulis bahwa kata Ya’siruun diubah dari pelafalan pasif ke aktif agar sesuai dengan kesenangan para Khalifah akan anggur.
(terjemahan Maqbul nomer 479)

Allâh menyatakan di Surah Muhammad, ayat 9:
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allâh (Al Qur'an) lalu Allâh menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.


Al-Qummi menyatakan bahwa Imam Muhammad Baqir berkata bahwa Jibril telah menyampaikan ayat ini sebagai berikut:
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allâh tentang Ali.
Tapi kemudian para murtadin mengganti nama Ali dari Qur’an.
(terjemahan Maqbul nomer 1011)

Allâh berkata di Surah Waaqi’ah (56), ayat 27-29
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),


Salah seorang melafalkan ayat ini di hadapan Ali. Ali berkata bahwa kata Talh tidak tepat dan seharusnya dibaca sebagai Ta’a seperti di Surah Shu’araa. Beberapa orang bertanya mengapa kata tersebut tidak diganti saja. Ali menjawab saat itu bukanlah saat yang tepat untuk melakukannya karena mengganti kata dalam Qur’an akan membuat orang² jadi bingung. Dia melanjutkan dengan berkata bahwa diantara para Imam, hanya Imam Mahdi saja yang nantinya punya hak untuk menunjukkan kembali Qur’an yang asli yang ada di jaman sang Nabi (Sallallaahu Alayhi Wasallam).
(terjemahan Maqbul nomer 1067)

Abu Mansur Ahmed Tibrisi yang adalah seorang ahli Syiah terkemuka pada abad 8 M, menulis sebagai berikut:
Menyebut satu per satu kesalahan dan kekurangan Qur’an merupakan pekerjaan berat dan hal ini akan mengungkapkan apa yang tidak boleh diungkapkan dalam Taqiyyah: sifat² baik sahabat² Allâh dan kekejian musuh²nya.
(AI-Ihtijaj by Tibrisi: 1:254)

Mullah Muhsin Kashani, ahli Islam Syiah abad ke 11 M, memberi komentar atas pernyataan di atas:
Sudahlah jelas dari semua ahadis dan kutipan dari keluarga sang Nabi (Sallallaahu Alayhi Wasallam) bahwa Qur’an jaman sekarang bukanlah Qur’an yang lengkap yang diwahyukan pada sang Nabi (Sallallaahu Alayhi Wasallam). Sebenarnya, ada ayat² yang saling bertentangan dengan ayat² yang telah diwahyukan; ayat² telah diganti dan kata² dihapus, misalnya nama² Ali, keluarga Muhammad (Sallallaahu Alayhi Wasallam), dan, di beberapa kasus, terdapat nama² para munafik. Terlebih lagi, urutan Qur’an saat ini tidak sesuai dengan urutan yang dibuat Allâh dan RasulNya. Ali ibn Ibrahim (penafsir Qur’an ternama) juga setuju dengan pendapat ini.
(Tafsir Saafi: 1:32)

Sebagai referensi lebih lanjut dan analisan rinci, silakan periksa tulisan para ahli Islam:
http://www.kr-hcy.com/statichtml/files/ ... 9570.shtml
http://www.ahlelbayt.com/articles/shia- ... holy-books
http://www.ahlehaq.com/forum/viewtopic.php?f=11&t=139
http://www.ahlehaq.com/forum/viewtopic. ... 9&start=10
http://www.ummah.com/forum/showthread.php?t=59949

Daftar dari website “sipah sahaba” yang merupakan gerakan teroris anti Syiah Pakistan
1. Terdapat 17.000 ayat dalam Qur’an yang asli. (Al Shafi, Vol. No. 2, Page No. 616)
2. Perbandingan antara Qur’an and Shia's Qur’an. (which was compiled by Hazrat Ali R.A. and will be brought by Imam-e-Ghaib near Qayamat. (Asool Kaafi, Vol. No. 2, Page No. 123)
3. Tiada yang berpengetahuan sempura akan Qur’an kecuali para Imam. (Asool Kaafi, Vol. No. 1, Page No. 228)
4. Perubahan pada Qur’an (Tehzeeb-ul-Ahkaam, Vol. No. 7, Page No. 415)
5. "Perubahan² pada Qur’an oleh Khulafa-e-Rashideen yang suka Minum². (Translation Of Qur’an Majeed by Maqbool Hussain Dehlevi, Page No. 479)
6. Penghinaan terhadap Qur’an". (Tohfa-tul-Awaam, Vol. No. 2, page No. 293)
7. Pakistan disebut lho dalam Qur’an modern, Qur’an modern tiada harganya. (Hazaar Tumhari Das Hamari, Page No. 554)
8. Qur’an diturunkan dalam 4 bagian, sedangkan Qur’an sekarang hanya terdiri dari 3 bagian. (Shia Aur Tehreef-e-Qur’an, page No. 62)
9. Qur’an telah dikorupsi dan diganti (pemahaman Syiah) (Fatuhat-e-Shia, Page No. 129)
10. Qur’an jaman sekarang telah diganti sedangkan Qur’an asli disimpan oleh Imam Mahdi. (Hazaar Tumhari Das Hamari, Page No. 553)
11. "Penerimaan keyakinan Qur’an telah diubah, penghinaan Abu Bakr (r.a.) (Ayat-ul-Qaloob, Vol. No. 2, Page No. 832)
12. Shaikheen (r.a) tidak menerima Qur’an yang dikumpulkan oleh Hazrat Ali (r.a). (Fasal-ul-Khitab, Page No. 64)
13. Qur’an dimakan Tuhan. (Min Kitab-ul-Burhan Fee Tafseer-ul-Qur’an, Page No. 38)
14. Para munafik merubah isi Qur’an. (Qur’an Majeed by Hakeem Syed Maqbool, Page No. 1011)
15. Pandangan² tak Islamiah akan Qur’an dan kembali ke Abu Bakr". (Sheikh-e-Saqifa, Page No. 138)
16. Pengumpul² Qur’an utama telah mengkorupsi dan merubah Qur’an. (Al-Ehtijaj, Page No. 257)

humanisme
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 139
Reputation : 0
Points : 5615
Registration date : 2009-01-10

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum