Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 78 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 78 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
MENGHINDARI KEKERASAN, WARGA AHMADIYAH SUPAYA TIDAK "KERAS KEPALA"
Page 1 of 1
MENGHINDARI KEKERASAN, WARGA AHMADIYAH SUPAYA TIDAK "KERAS KEPALA"
Peran media, termasuk sosial media, sebenarnya sudah seimbang dan netral. Tetapi kadangkala tekanan dan intonasinya agak berbeda ketika harus bertemu dengan kepentingan kelompoknya, sehingga kejadian yang seharusnya dilihat dari sudut yang paling dalam menembus akar dan sumber masalah, justru memicu bias dan menjauh dari sebab asalnya. Dan, jika media informasi hanya mengungkap akibat saja, tanpa mencoba menyelesaikan sebab-sebabnya, maka yang muncul; berita kekerasan dan tindak semaunya sendiri menjadi headline news.
Peningkatan kekerasan pikiran warga Ahmadiyah terhadap beberapa peraturan daerah yang melarang aktivitas Jamaah Ahmadiyah Indonesia telah memicu banyak permasalahan baru, terutama di beberapa daerah yang jelas melarang aktivitas Ahmadiyah. Warga Ahmadiyah supaya lebih pro aktif dan responsif terhadap keputusan beberapa kepala daerah, dan segera meninggalkan kegiatan dan hal apapun terkait dengan Ahmadiyah, termasuk atribut dan kegiatan-kegiatan internalnya.
Sebagai sesama warga negara kita menyayangkan gelagat warga Ahmadiyah sendiri yang tetap ngotot dan kurang merespon uluran tangan berbagai kalangan, yang sudah memberikan banyak lampu hijau dan jalan damai yang perlu dilalui saudara kita Ahmadiyah. Pengeluaranb SK pelarangan aktivitas Ahmadiyah di daerah tertentu bukan dicetuskan tanpa perenungan dan pertimbangan yang dalam dan komprehensif. Itu bukan keputusan asal-asalan dan reaksi belaka. Tetapi lebih dalam agar Jamaah Ahmadiyah Indonesia lebih berpikir logis dan tidak berkhayal tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, yang dilihat dari sudut manapun dia memang benar-benar bukanlah seorang nabi, kecuali bagi mereka yang memang sudah dipenuhi dengan mitos Imam mahdi dan Al Masih.
Pernyataan banyak kalangan yang membelokkan Ahmadiyah ke isu HAM, di tambah pernyataan yang menganggap Ahmadiyah sebagai korban dan mereka akan menghadapi tindak genosida dari umat Islam Indonesia semakin memicu ketidaktentraman di tengah masyarakat. Lebih-lebih petinggi Ahmadiyah sendiri tetap memegang kekerasan pikiran dan cenderung “berjihad” membela pendirian khayalinya, dengan indikasi bahwa mereka selalu mencari celah untuk memojokkan umat Islam, mencari cela dan keburukan umat Islam agar terekspos seolah-olah Ahmadiyah menjadi korban kekerasan Umat Islam, serta berusaha semaunya sendiri menghindar dari sumber dan akar masalah Ahmadiyah yaitu tentang kenabian Miraa Ghulam Ahmad. Selain itu, mereka bahkan masih belum menerima bahwa sejatinya warga Ahmadiyah bukanlah umat Islam.
Saudaraku warga Ahmadiyah, cobalah lepaskan diri anda dari kahayalan tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, agar logis dan memutuskan berdasarkan kajian ilmiah.
Sumber dan akar masalah berada di pihak Ahmadiyah. Umat Islam grass root yang cenderung kasar tidak dapat dihindari sebab mereka bertindak juga ada alasan dan sebab musababnya yang mereka pandang layak dan faktual. Mereka hanya merespon sikap keras kepala saudara-saudara Ahmadiyah di tengah lingkungannya.
Dengan mengaku sebagai muslim tetapi mengakui ada nabi setelah Muhammad, menjadi akar masalah
yang mereka dan banyak kalangan juga lebih berkutat pada akibat-akibat, bukan sebab-sebabnya dan berupaya menyelesaikannya. Ada indikator jelas, bahwa keyakinan baku ajaran Islam, yang bukan hanya tafsir tetapi tekstual tentang kenabian Muhammad, dibajak dengan pendirian berbeda dan cenderung terpengaruh ilusi dan khayali.
Bentuk kekerasan, dalam rupa apapun, harus dibaca lebih dalam dan menyeluruh, bukan hanya akibat dan reaksinya, tetapi akar yang mengantarkan jalan kepada tindak kekerasan itu sendiri, apalagi itu jelas juga sebagai upaya untuk melindungi keyakinan dan ajaran agamanya supaya tetap terjaga dan tidak tercampuraduk dengan kepentingan siapapun.
Sumber
http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2011/03/13/brk,20110313-319736,id.html
http://nasional.kompas.com/read/2011/03/13/2048134/Dampak.Pelarangan.Ahmadiyah.Kontradiktif
http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyyah
http://ahmadiyah.20m.com/
Peningkatan kekerasan pikiran warga Ahmadiyah terhadap beberapa peraturan daerah yang melarang aktivitas Jamaah Ahmadiyah Indonesia telah memicu banyak permasalahan baru, terutama di beberapa daerah yang jelas melarang aktivitas Ahmadiyah. Warga Ahmadiyah supaya lebih pro aktif dan responsif terhadap keputusan beberapa kepala daerah, dan segera meninggalkan kegiatan dan hal apapun terkait dengan Ahmadiyah, termasuk atribut dan kegiatan-kegiatan internalnya.
Sebagai sesama warga negara kita menyayangkan gelagat warga Ahmadiyah sendiri yang tetap ngotot dan kurang merespon uluran tangan berbagai kalangan, yang sudah memberikan banyak lampu hijau dan jalan damai yang perlu dilalui saudara kita Ahmadiyah. Pengeluaranb SK pelarangan aktivitas Ahmadiyah di daerah tertentu bukan dicetuskan tanpa perenungan dan pertimbangan yang dalam dan komprehensif. Itu bukan keputusan asal-asalan dan reaksi belaka. Tetapi lebih dalam agar Jamaah Ahmadiyah Indonesia lebih berpikir logis dan tidak berkhayal tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, yang dilihat dari sudut manapun dia memang benar-benar bukanlah seorang nabi, kecuali bagi mereka yang memang sudah dipenuhi dengan mitos Imam mahdi dan Al Masih.
Pernyataan banyak kalangan yang membelokkan Ahmadiyah ke isu HAM, di tambah pernyataan yang menganggap Ahmadiyah sebagai korban dan mereka akan menghadapi tindak genosida dari umat Islam Indonesia semakin memicu ketidaktentraman di tengah masyarakat. Lebih-lebih petinggi Ahmadiyah sendiri tetap memegang kekerasan pikiran dan cenderung “berjihad” membela pendirian khayalinya, dengan indikasi bahwa mereka selalu mencari celah untuk memojokkan umat Islam, mencari cela dan keburukan umat Islam agar terekspos seolah-olah Ahmadiyah menjadi korban kekerasan Umat Islam, serta berusaha semaunya sendiri menghindar dari sumber dan akar masalah Ahmadiyah yaitu tentang kenabian Miraa Ghulam Ahmad. Selain itu, mereka bahkan masih belum menerima bahwa sejatinya warga Ahmadiyah bukanlah umat Islam.
Saudaraku warga Ahmadiyah, cobalah lepaskan diri anda dari kahayalan tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad, agar logis dan memutuskan berdasarkan kajian ilmiah.
Sumber dan akar masalah berada di pihak Ahmadiyah. Umat Islam grass root yang cenderung kasar tidak dapat dihindari sebab mereka bertindak juga ada alasan dan sebab musababnya yang mereka pandang layak dan faktual. Mereka hanya merespon sikap keras kepala saudara-saudara Ahmadiyah di tengah lingkungannya.
Dengan mengaku sebagai muslim tetapi mengakui ada nabi setelah Muhammad, menjadi akar masalah
yang mereka dan banyak kalangan juga lebih berkutat pada akibat-akibat, bukan sebab-sebabnya dan berupaya menyelesaikannya. Ada indikator jelas, bahwa keyakinan baku ajaran Islam, yang bukan hanya tafsir tetapi tekstual tentang kenabian Muhammad, dibajak dengan pendirian berbeda dan cenderung terpengaruh ilusi dan khayali.
Bentuk kekerasan, dalam rupa apapun, harus dibaca lebih dalam dan menyeluruh, bukan hanya akibat dan reaksinya, tetapi akar yang mengantarkan jalan kepada tindak kekerasan itu sendiri, apalagi itu jelas juga sebagai upaya untuk melindungi keyakinan dan ajaran agamanya supaya tetap terjaga dan tidak tercampuraduk dengan kepentingan siapapun.
Sumber
http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2011/03/13/brk,20110313-319736,id.html
http://nasional.kompas.com/read/2011/03/13/2048134/Dampak.Pelarangan.Ahmadiyah.Kontradiktif
http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmadiyyah
http://ahmadiyah.20m.com/
agus- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14631
Registration date : 2010-04-16
Similar topics
» Mesum di Toilet Masjid, Kepala Sekolah Digerebek Warga
» QS 14:4 Kami tidak mengutus seorang rasulpun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya dia menerangkan kepada mereka.
» Pesan Soekarno Agar Warga Tionghoa dan Tiongkok Tidak Dihujat
» QS 14:4 Kami tidak mengutus seorang rasulpun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya dia menerangkan kepada mereka.
» Pesan Soekarno Agar Warga Tionghoa dan Tiongkok Tidak Dihujat
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN