MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 111 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 111 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

+5
sorga pelacur&preman
ALBERT
sabda alam
agus
iman indah
9 posters

Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by iman indah Sat 09 Jul 2011, 8:07 pm

Missionaris tidak membangun peradaban baru, justru mempertahankan budaya terbelakang.


Hidayah datang tak mengenal umur. Itulah yang saya alami. Saat usia menginjak angka 68 tahun, Allah membuka pintu hati saya untuk masuk Islam. Padahal bertahun-tahun, saya adalah seorang pendeta, malah saya adalah ketua pendeta di Manokwari. Saya sekaligus adalah Kepala Suku Besar Serui.

Saya terlahir dengan nama Saul Yenu. Saya adalah manusia tiga zaman. Saya merasakan hidup di zaman Belanda, Jepang, dan kemerdekaan. Saya lahir 28 Oktober 1934. Karena itu saya pernah merasakan perih getirnya perjuangan. Saat itu saya sebagai pejuang pembebesan Irian Jaya.

Ternyata setelah kemerdekaan, penduduk Irian Jaya bukannya tambah berbudaya. Mereka tetap saja dalam ketertinggalan. Mereka tetap telanjang. Padahal di sana banyak berkeliaran para misionaris. Kekayaan alam yang dimiliki Irian Jaya ternyata tak memberi dampak kemajuan kepada penduduknya.

Ini saya lihat berbeda dengan kalangan Muslim. Kebetulan saya bergaul dengan baik dengan kaum Muslim di Irian Jaya, terutama ABRI (sekarang TNI) yang sering mengadakan kegiatan ABRI masuk desa pada dasawarsa 70-80-an. Mereka semua berpakaian. Mereka pun membangunkan rumah-rumah gratis bagi warga Irian. Begitu senangnya saya dengan mereka hingga saya pun dengan senang hati sering memberi bantuan kepada mereka. Kebetulan saat itu saya bekerja di Departemen Pekerjaan Umum.

Pergaulan intensif saya dengan orang-orang Muslim itu sedikit demi sedikit menimbulkan kekaguman pada diri saya. Mereka selalu membersihkan diri setiap hari minimal lima kali sehari. Mereka pun selalu shalat. ”Wah, jangan-jangan karena mereka sembahyang terus tiap hari, bumi ini menjadi berkah,” pikir saya.

Ini sangat berbeda dengan kebiasaan kami. Kami hanya ke gereja seminggu sekali. Itu pun tidak wajib. Berarti doa hanya sekali seminggu. Itu pun banyak di antara jemaaht gereja masih dalam keadaan habis minum bir dan minuman keras lainnya. ”Bagaimana doa bisa diterima kalau mabuk,” pikir saya.

Tapi itulah, kenyataaannya. Suatu saat saya berpikir: ”Kalau Kristen terus, berarti ini melanjutkan zaman Belanda. Masyarakat tidak akan pernah maju.” Soalnya, memang Belanda-lah yang membawa misi Kristen di Irian Jaya pertama kali. Dan hingga kini, misionaris tidak membangun peradaban baru. Justru mereka ingin mempertahankan budaya Irian yang sebenarnya terbelakang.

Pergaulan saya dengan orang-orang Muslim mengantarkan saya pada sebuah kesimpulan bahwa Islam identik dengan kemajuan. Dan inilah yang saya lihat sendiri. Orang-orang Muslim justru mengajak kami menggunakan pakaian. Belakangan saya baru tahu bahwa ada kewajiban bagi setiap Muslim menutup aurat.

Begitu eratnya hubungan saya dengan kaum Muslim ini hingga kalangan Kristen di Manokwari menyebut saya pendeta Krimus, alias Kristen Muslim. Saya bilang kepada mereka: ”Janganlah mengatakan seperti itu, nanti malah bisa menjadi Muslim betulan.”

Kekaguman saya atas perilaku kaum Muslim itulah yang membuat tekad saya kian kuat untuk memeluk Islam. Saya yakin: Islam adalah kemajuan. Pelajaran kependetaan yang saya jalani di Gereja Tabernakel tak mampu mencegah keinginan saya memenuhi panggilan Allah.

Jalan Berliku

Ternyata tak mudah masuk Islam. Mungkin karena saya adalah kepala pendeta dan kepala suku besar. Hingga suatu saat ketika saya menyampaikan niat saya kepada seorang kepala KUA di Manokwari, dia menolak. Sepertinya dia tak berani mengislamkan saya.

Tapi niat hati ini tak bisa dibendung. Saya akhirnya memutuskan pergi ke Jakarta demi niat tersebut. Saya dibantu oleh saudara Khairudin, kenalan saya yang bekerja di Angkatan Laut. Saya kemudian diantar ke Condet, menghadap seorang ulama di sana. Di situ saya mengucapkan syahadat. Saya pun mengubah nama menjadi Ismail Saul Yenu.

Untuk lebih meyakinkan lagi, saya dibawa ke Masjid Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat itu bulan Februari 2002. Keislaman saya disahkan di masjid besar itu. ”Alhamdulillah.” Setelah itu, saya pun disunat. Saya dibawa ke Bandung. Dalam kondisi sudah tua seperti ini saya harus sunat bersama anak-anak. Memang agak malu, tapi harus bagaimana lagi.

Masuk Islam saya ternyata sampai juga ke Irian Jaya, Belanda, dan Jerman. Mereka gempar. Jelas mereka tak terima langkah saya, apalagi saya punya posisi yang penting di Manokwari khususnya Suku Besar Serui.

Karena itu saya memutuskan untuk tidak langsung pulang. Saya ingin tinggal di Jakarta terlebih dahulu, sekalian belajar Islam. Kebetulan saat itu adalah musim haji. Saya ingin sekali naik haji. Berkat bantuan teman-teman di Jakarta, akhirnya saya dibantu Pak Amien Rais untuk menunaikan haji. Dalam kondisi masih diperban, saya berangkat haji bersama rombongan Aisyiyah.

Sepulang dari haji, saya diminta tak langsung pulang ke Irian. Tapi saya tetap nekad. Saya yakin Allah akan selalu menyertai kita. Saya yang sejak haji mengenakan gamis panjang dan topi haji, berangkat naik kapal Pelni. Banyak liku-liku di perjalanan, termasuk ketika kapal dilarang merapat di Ambon karena ada konflik. Saya nekad meminta kapal dibolehkan sandar. Kapal pun sandar.

Ketika kapal Ciremai sampai di Manokwari, saya justru disambut. Tidak hanya kalangan Islam tapi juga Kristen. Saya diterima secara adat dengan cara melewati kain slopang sepanjang 40 meter berwarna biru tua. Ini adalah simbol kematian. Tapi di atas kain itu ditaruh 100 piring yang menandakan kebangkitan. Ini artinya, sebagai pendeta sudah mati dan bangkit lagi sebagai haji.

Sejak itu saya berusaha menyampaikan Islam kepada siapapun. Baik kepada keluarga maupun saya datang langsung ke gereja. Saya selalu bilang kepada mereka: ”Saya datang untuk sampaikan firman Allah yang sebenarnya.”

Memang baru hal-hal ringan yang saya sampaikan seperti tidak boleh mabuk, harus selalu bersih dan suci. Saya juga menyampaikan bahwa Islam tidaklah seperti yang digambarkan oleh para misionaris sebagai agama yang harus dibenci. Islam adalah agama yang baik yang mengajarkan manusia untuk berbudaya luhur, tidak telanjang seperti sekarang. ”Ajaran yang demikian baik, seharusnya bisa diterima,” kata saya dalam setiap pertemuan.

Paling tidak hingga kini sudah ada 50 orang yang masuk Islam. Alhamdulillah. Sebanyak 20 di antaranya sudah naik haji. Keluarga pun beberapa mengikuti jejak saya. Anak saya yang berjumlah 37 orang, tujuh di antaranya sudah masuk Islam. Istri saya empat orang, dua di antaranya pun sudah jadi mualaf. Alhamdulillah. Saya akan terus berusaha agar penduduk Irian terbebas dari keterbelakangannya dengan cara mengajak mereka masuk Islam.

Berbagai bantuan kini sedang saya kumpulkan, terutama adalah pakaian. Saya ingin mereka berpakaian, menutup aurat. Itulah salah satu ajaran Islam.

http://senyumislam.wordpress.com/2011/05/25/kepala-suku-besar-mantan-kepala-pendeta-di-papua-masuk-islam/
iman indah
iman indah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5395
Registration date : 2011-05-25

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by agus Sat 09 Jul 2011, 8:53 pm

Lama-lama tuh kristen terusir dari tanah Papua....Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Smileys-free-download-1411
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14636
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by iman indah Sat 09 Jul 2011, 8:58 pm

agus wrote:Lama-lama tuh kristen terusir dari tanah Papua....Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Smileys-free-download-1411

Pergaulan intensif saya dengan orang-orang Muslim itu sedikit demi sedikit menimbulkan kekaguman pada diri saya. Mereka selalu membersihkan diri setiap hari minimal lima kali sehari. Mereka pun selalu shalat. ”Wah, jangan-jangan karena mereka sembahyang terus tiap hari, bumi ini menjadi berkah,” pikir saya.

Ini sangat berbeda dengan kebiasaan kami. Kami hanya ke gereja seminggu sekali. Itu pun tidak wajib. Berarti doa hanya sekali seminggu. Itu pun banyak di antara jemaat gereja masih dalam keadaan habis minum bir dan minuman keras lainnya. ”Bagaimana doa bisa diterima kalau mabuk,” pikir saya.


Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 280186


Last edited by iman indah on Sun 10 Jul 2011, 11:03 am; edited 1 time in total
iman indah
iman indah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5395
Registration date : 2011-05-25

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by agus Sat 09 Jul 2011, 9:06 pm

Berbagai bantuan kini sedang saya kumpulkan, terutama adalah pakaian. Saya ingin mereka berpakaian, menutup aurat. Itulah salah satu ajaran Islam.

Tuh kan, hasil positif ber-Islam. Jangan kalah deh sama bantuan indomie dan ikan asin... :04: :04: :04:
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14636
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by iman indah Sat 09 Jul 2011, 9:17 pm

agus wrote:
Berbagai bantuan kini sedang saya kumpulkan, terutama adalah pakaian. Saya ingin mereka berpakaian, menutup aurat. Itulah salah satu ajaran Islam.

Tuh kan, hasil positif ber-Islam. Jangan kalah deh sama bantuan indomie dan ikan asin... :04: :04: :04:

ikan asin emang dah jd ciri khas mereka bro, dijemur trus

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 280186
iman indah
iman indah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5395
Registration date : 2011-05-25

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by agus Sat 09 Jul 2011, 9:22 pm

iman indah wrote:
agus wrote:
Berbagai bantuan kini sedang saya kumpulkan, terutama adalah pakaian. Saya ingin mereka berpakaian, menutup aurat. Itulah salah satu ajaran Islam.

Tuh kan, hasil positif ber-Islam. Jangan kalah deh sama bantuan indomie dan ikan asin... :04: :04: :04:

ikan asin emang dah jd ciri khas mereka bro, dijemur trus

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 280186

Roger bro, dimengerti.....Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Smileys-free-download-1418
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14636
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by iman indah Sun 10 Jul 2011, 11:01 am

agus wrote:
iman indah wrote:
agus wrote:
Berbagai bantuan kini sedang saya kumpulkan, terutama adalah pakaian. Saya ingin mereka berpakaian, menutup aurat. Itulah salah satu ajaran Islam.

Tuh kan, hasil positif ber-Islam. Jangan kalah deh sama bantuan indomie dan ikan asin... :04: :04: :04:

ikan asin emang dah jd ciri khas mereka bro, dijemur trus

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 280186

Roger bro, dimengerti.....Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Smileys-free-download-1418
Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 51217 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 51217 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 51217
iman indah
iman indah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5395
Registration date : 2011-05-25

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by iman indah Sun 10 Jul 2011, 11:04 am

Pergaulan intensif saya dengan orang-orang Muslim itu sedikit demi sedikit menimbulkan kekaguman pada diri saya. Mereka selalu membersihkan diri setiap hari minimal lima kali sehari. Mereka pun selalu shalat. ”Wah, jangan-jangan karena mereka sembahyang terus tiap hari, bumi ini menjadi berkah,” pikir saya.

Ini sangat berbeda dengan kebiasaan kami. Kami hanya ke gereja seminggu sekali. Itu pun tidak wajib. Berarti doa hanya sekali seminggu. Itu pun banyak di antara jemaat gereja masih dalam keadaan habis minum bir dan minuman keras lainnya. ”Bagaimana doa bisa diterima kalau mabuk,” pikir saya.


Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 280186
iman indah
iman indah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5395
Registration date : 2011-05-25

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by sabda alam Sun 10 Jul 2011, 11:18 am

iman indah wrote:Pergaulan intensif saya dengan orang-orang Muslim itu sedikit demi sedikit menimbulkan kekaguman pada diri saya. Mereka selalu membersihkan diri setiap hari minimal lima kali sehari. Mereka pun selalu shalat. ”Wah, jangan-jangan karena mereka sembahyang terus tiap hari, bumi ini menjadi berkah,” pikir saya.

Ini sangat berbeda dengan kebiasaan kami. Kami hanya ke gereja seminggu sekali. Itu pun tidak wajib. Berarti doa hanya sekali seminggu. Itu pun banyak di antara jemaat gereja masih dalam keadaan habis minum bir dan minuman keras lainnya. ”Bagaimana doa bisa diterima kalau mabuk,” pikir saya.


Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 280186
hidayah hanya Allah yang mampu memberi bro...tidak ada satu manusiapun yang mampu bro....kita hanya berusaha...Tuhan Yang Maha Esa...hehehe...
sabda alam
sabda alam
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 824
Reputation : -6
Points : 5611
Registration date : 2011-04-28

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by iman indah Sun 10 Jul 2011, 11:21 am

sabda alam wrote:
iman indah wrote:Pergaulan intensif saya dengan orang-orang Muslim itu sedikit demi sedikit menimbulkan kekaguman pada diri saya. Mereka selalu membersihkan diri setiap hari minimal lima kali sehari. Mereka pun selalu shalat. ”Wah, jangan-jangan karena mereka sembahyang terus tiap hari, bumi ini menjadi berkah,” pikir saya.

Ini sangat berbeda dengan kebiasaan kami. Kami hanya ke gereja seminggu sekali. Itu pun tidak wajib. Berarti doa hanya sekali seminggu. Itu pun banyak di antara jemaat gereja masih dalam keadaan habis minum bir dan minuman keras lainnya. ”Bagaimana doa bisa diterima kalau mabuk,” pikir saya.


Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 280186
hidayah hanya Allah yang mampu memberi bro...tidak ada satu manusiapun yang mampu bro....kita hanya berusaha...Tuhan Yang Maha Esa...hehehe...

bener saudaraku bro sabda.... Hidayah hanya Allah yang mampu memberi, tapi mantan kepala pendeta tsb sudah menggunakan otaknya ya bro sabda?

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS. Yunus; 99-100)
iman indah
iman indah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 547
Reputation : -22
Points : 5395
Registration date : 2011-05-25

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by ALBERT Tue 12 Jul 2011, 12:17 am

SESEORANG YANG MELIHAT KEBAIKAN DALAM BERBAGAI HAL BERARTI MEMILIKI PIKIRAN YANG BAIK. DAN SESEORANG YANG MEMILIKI PIKIRAN YANG BAIK MENDAPATKAN KENIKMATAN DARI HIDUP.

ALBERT
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 24
Reputation : 0
Points : 4706
Registration date : 2011-07-08

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by sorga pelacur&preman Tue 12 Jul 2011, 8:14 am

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 706181 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 706181 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 706181
sorga pelacur&preman
sorga pelacur&preman
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 424
Reputation : -32
Points : 5173
Registration date : 2011-06-27

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by hamba tuhan1 Tue 12 Jul 2011, 11:21 am

iman indah wrote:Missionaris tidak membangun peradaban baru, justru mempertahankan budaya terbelakang.


Hidayah datang tak mengenal umur. Itulah yang saya alami. Saat usia menginjak angka 68 tahun, Allah membuka pintu hati saya untuk masuk Islam. Padahal bertahun-tahun, saya adalah seorang pendeta, malah saya adalah ketua pendeta di Manokwari. Saya sekaligus adalah Kepala Suku Besar Serui.

Saya terlahir dengan nama Saul Yenu. Saya adalah manusia tiga zaman. Saya merasakan hidup di zaman Belanda, Jepang, dan kemerdekaan. Saya lahir 28 Oktober 1934. Karena itu saya pernah merasakan perih getirnya perjuangan. Saat itu saya sebagai pejuang pembebesan Irian Jaya.

Ternyata setelah kemerdekaan, penduduk Irian Jaya bukannya tambah berbudaya. Mereka tetap saja dalam ketertinggalan. Mereka tetap telanjang. Padahal di sana banyak berkeliaran para misionaris. Kekayaan alam yang dimiliki Irian Jaya ternyata tak memberi dampak kemajuan kepada penduduknya.

Ini saya lihat berbeda dengan kalangan Muslim. Kebetulan saya bergaul dengan baik dengan kaum Muslim di Irian Jaya, terutama ABRI (sekarang TNI) yang sering mengadakan kegiatan ABRI masuk desa pada dasawarsa 70-80-an. Mereka semua berpakaian. Mereka pun membangunkan rumah-rumah gratis bagi warga Irian. Begitu senangnya saya dengan mereka hingga saya pun dengan senang hati sering memberi bantuan kepada mereka. Kebetulan saat itu saya bekerja di Departemen Pekerjaan Umum.

Pergaulan intensif saya dengan orang-orang Muslim itu sedikit demi sedikit menimbulkan kekaguman pada diri saya. Mereka selalu membersihkan diri setiap hari minimal lima kali sehari. Mereka pun selalu shalat. ”Wah, jangan-jangan karena mereka sembahyang terus tiap hari, bumi ini menjadi berkah,” pikir saya.

Ini sangat berbeda dengan kebiasaan kami. Kami hanya ke gereja seminggu sekali. Itu pun tidak wajib. Berarti doa hanya sekali seminggu. Itu pun banyak di antara jemaaht gereja masih dalam keadaan habis minum bir dan minuman keras lainnya. ”Bagaimana doa bisa diterima kalau mabuk,” pikir saya.

Tapi itulah, kenyataaannya. Suatu saat saya berpikir: ”Kalau Kristen terus, berarti ini melanjutkan zaman Belanda. Masyarakat tidak akan pernah maju.” Soalnya, memang Belanda-lah yang membawa misi Kristen di Irian Jaya pertama kali. Dan hingga kini, misionaris tidak membangun peradaban baru. Justru mereka ingin mempertahankan budaya Irian yang sebenarnya terbelakang.

Pergaulan saya dengan orang-orang Muslim mengantarkan saya pada sebuah kesimpulan bahwa Islam identik dengan kemajuan. Dan inilah yang saya lihat sendiri. Orang-orang Muslim justru mengajak kami menggunakan pakaian. Belakangan saya baru tahu bahwa ada kewajiban bagi setiap Muslim menutup aurat.

Begitu eratnya hubungan saya dengan kaum Muslim ini hingga kalangan Kristen di Manokwari menyebut saya pendeta Krimus, alias Kristen Muslim. Saya bilang kepada mereka: ”Janganlah mengatakan seperti itu, nanti malah bisa menjadi Muslim betulan.”

Kekaguman saya atas perilaku kaum Muslim itulah yang membuat tekad saya kian kuat untuk memeluk Islam. Saya yakin: Islam adalah kemajuan. Pelajaran kependetaan yang saya jalani di Gereja Tabernakel tak mampu mencegah keinginan saya memenuhi panggilan Allah.

Jalan Berliku

Ternyata tak mudah masuk Islam. Mungkin karena saya adalah kepala pendeta dan kepala suku besar. Hingga suatu saat ketika saya menyampaikan niat saya kepada seorang kepala KUA di Manokwari, dia menolak. Sepertinya dia tak berani mengislamkan saya.

Tapi niat hati ini tak bisa dibendung. Saya akhirnya memutuskan pergi ke Jakarta demi niat tersebut. Saya dibantu oleh saudara Khairudin, kenalan saya yang bekerja di Angkatan Laut. Saya kemudian diantar ke Condet, menghadap seorang ulama di sana. Di situ saya mengucapkan syahadat. Saya pun mengubah nama menjadi Ismail Saul Yenu.

Untuk lebih meyakinkan lagi, saya dibawa ke Masjid Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat itu bulan Februari 2002. Keislaman saya disahkan di masjid besar itu. ”Alhamdulillah.” Setelah itu, saya pun disunat. Saya dibawa ke Bandung. Dalam kondisi sudah tua seperti ini saya harus sunat bersama anak-anak. Memang agak malu, tapi harus bagaimana lagi.

Masuk Islam saya ternyata sampai juga ke Irian Jaya, Belanda, dan Jerman. Mereka gempar. Jelas mereka tak terima langkah saya, apalagi saya punya posisi yang penting di Manokwari khususnya Suku Besar Serui.

Karena itu saya memutuskan untuk tidak langsung pulang. Saya ingin tinggal di Jakarta terlebih dahulu, sekalian belajar Islam. Kebetulan saat itu adalah musim haji. Saya ingin sekali naik haji. Berkat bantuan teman-teman di Jakarta, akhirnya saya dibantu Pak Amien Rais untuk menunaikan haji. Dalam kondisi masih diperban, saya berangkat haji bersama rombongan Aisyiyah.

Sepulang dari haji, saya diminta tak langsung pulang ke Irian. Tapi saya tetap nekad. Saya yakin Allah akan selalu menyertai kita. Saya yang sejak haji mengenakan gamis panjang dan topi haji, berangkat naik kapal Pelni. Banyak liku-liku di perjalanan, termasuk ketika kapal dilarang merapat di Ambon karena ada konflik. Saya nekad meminta kapal dibolehkan sandar. Kapal pun sandar.

Ketika kapal Ciremai sampai di Manokwari, saya justru disambut. Tidak hanya kalangan Islam tapi juga Kristen. Saya diterima secara adat dengan cara melewati kain slopang sepanjang 40 meter berwarna biru tua. Ini adalah simbol kematian. Tapi di atas kain itu ditaruh 100 piring yang menandakan kebangkitan. Ini artinya, sebagai pendeta sudah mati dan bangkit lagi sebagai haji.

Sejak itu saya berusaha menyampaikan Islam kepada siapapun. Baik kepada keluarga maupun saya datang langsung ke gereja. Saya selalu bilang kepada mereka: ”Saya datang untuk sampaikan firman Allah yang sebenarnya.”

Memang baru hal-hal ringan yang saya sampaikan seperti tidak boleh mabuk, harus selalu bersih dan suci. Saya juga menyampaikan bahwa Islam tidaklah seperti yang digambarkan oleh para misionaris sebagai agama yang harus dibenci. Islam adalah agama yang baik yang mengajarkan manusia untuk berbudaya luhur, tidak telanjang seperti sekarang. ”Ajaran yang demikian baik, seharusnya bisa diterima,” kata saya dalam setiap pertemuan.

Paling tidak hingga kini sudah ada 50 orang yang masuk Islam. Alhamdulillah. Sebanyak 20 di antaranya sudah naik haji. Keluarga pun beberapa mengikuti jejak saya. Anak saya yang berjumlah 37 orang, tujuh di antaranya sudah masuk Islam. Istri saya empat orang, dua di antaranya pun sudah jadi mualaf. Alhamdulillah. Saya akan terus berusaha agar penduduk Irian terbebas dari keterbelakangannya dengan cara mengajak mereka masuk Islam.

Berbagai bantuan kini sedang saya kumpulkan, terutama adalah pakaian. Saya ingin mereka berpakaian, menutup aurat. Itulah salah satu ajaran Islam.

http://senyumislam.wordpress.com/2011/05/25/kepala-suku-besar-mantan-kepala-pendeta-di-papua-masuk-islam/

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (QS. Yunus; 99-100)

Al-Baqarah 88
Dan mereka berkata : "hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman.
hamba tuhan1
hamba tuhan1
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1211
Location : aceh
Reputation : -56
Points : 5970
Registration date : 2011-07-01

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by mencari petunjuk Tue 16 Aug 2011, 8:07 am

ayo pendeta lainnya nyusul Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 51217 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 51217 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 51217
mencari petunjuk
mencari petunjuk
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6419
Registration date : 2010-10-17

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by sorga pelacur&preman Wed 31 Aug 2011, 7:35 am

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 706181 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 706181 Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam 706181
sorga pelacur&preman
sorga pelacur&preman
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 424
Reputation : -32
Points : 5173
Registration date : 2011-06-27

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by Alkindy Sat 03 Sep 2011, 8:46 pm

KEPALA PENDETA DI PAPUA?????? ADA JABATAN KEPALA PENDETA YAAA???
Alkindy
Alkindy
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 50
Reputation : -5
Points : 4677
Registration date : 2011-08-30

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by hamba tuhan Sat 03 Sep 2011, 8:57 pm

Alkindy wrote:KEPALA PENDETA DI PAPUA?????? ADA JABATAN KEPALA PENDETA YAAA???

coba cek dl sebelum koar2..... maybe ketua asosiasi pendeta, tapi coba baca2 dl ya... sumbernya dari kristen sendiri

Pandangan ilmuwan terkemuka Stephen Hawking yang mengabaikan peran Tuhan dalam penciptaan alam semesta mulai dikomentari para pemuka agama di Inggris. Dalam buku terbarunya berjudul The Grand Design, Hawking menulis bahwa alam semesta tercipta dengan sendirinya karena adanya hukum gravitasi.

Pendapat tersebut langsung mendapat tanggapan dari Kepala Gereja Inggris, Uskup Agung Canterbury Dr Rowan Williams. Menurutnya, masalah penciptaan tidak bisa hanya dijelaskan dari ilmu fisika semata. Sains dan agama bukan sesuatu yang harus dipertentangkan.

"Kepercayaan kepada Tuhan bukan semata soal penjelasan bagaimana hubungan satu sama lain di alam semesta. Ini adalah soal keyakinan bahwa ada kekuatan hebat sehingga segala sesuatu tergantung keberadaannya," ujar Rowan Williams seperti dilansir CNN, Jumat (3/9/2010).

Komentar Williams didukung sejumlah pemuka agama di Inggris lainnya, antara lain dari Kepala Pendeta Jonathan Sacks. Dikatakannya, "Sains adalah penjelasan. Agama adalah interpretasi. Injil tentu tidak tertarik menjelaskan bagaimana alam semesta bisa tercipta."

http://www.christianpost.co.id/pendidikan/20100906/5271/pendeta-jangan-pertentangkan-sains-dan-agama/
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15875
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam Empty Re: Kepala Suku Besar, Mantan Kepala Pendeta di Papua, Masuk Islam

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum