Kenapa Anda percaya dengan Kitab Suci?

rahmatan wrote:Pertanyaan atheisme...jawabannya ini bisa beribu tergantung kepada siapa yg menjawab. Krn keyakinan terhadap sesuatu itu di pengaruhi akal,ilmu dan lingkungan. Pertanyaan anda ini sama bobotnya dgn pertanyaan kenapa manusia harus kentut

bayo_lubis wrote:@begooo:
Pertanyaan Anda lebih susah. Baik, saya balik bertanya dg yg jauh lbh mudah.
MENGAPA ANDA PERCAYA KALAU YG ANDA ANGGAP IBU ADALAH BENAR2 IBU ANDA?
Bknkah mungkin saja Anda hanya anak haram yg dibuang ibu kandung di jalanan dan dipungut orang?

begoooo wrote:permisi anak baru mau nyoba2 ikutan diskusi,

saya cuma mau tanya, kenapa anda-anda (yang beragama tentunya) ini percaya kepada Kitab Suci (Al-Qur'an, Injil, Talmud, dsb) ? darimana atau dari siapa? kenapa anda yakin bahwa isinya itu benar-benar dari Tuhan?


segitu aja dulu, mudah-mudahan jawabannya bisa membantu saya memahami :face:

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:permisi anak baru mau nyoba2 ikutan diskusi,

saya cuma mau tanya, kenapa anda-anda (yang beragama tentunya) ini percaya kepada Kitab Suci (Al-Qur'an, Injil, Talmud, dsb) ? darimana atau dari siapa? kenapa anda yakin bahwa isinya itu benar-benar dari Tuhan?


segitu aja dulu, mudah-mudahan jawabannya bisa membantu saya memahami :face:

sebuah kitab suci (alkitab) itu dikatakan sebagai wahyu atau bukan adalah tergantung dari yang mempercayainya karena pastinya semua penganut agama meyakini bahwa kitab suci mereka adalah wahyu yangg diturunkan oleh Tuhan.

Sebuah kitab suci bisa dikatakan sebagai benar-benar wahyu ternyata hanya mempunyai satu parameter yg tidak universal yaitu “percaya”.

Kenapa hanya “percaya” yg menjadi parameternya? Karena memang belum pernah ada manusia yang hidup yang pernah benar-benar bisa menghadirkan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta ini untuk memberi kesaksian kepada seluruh manusia mana dari kitab suci yang ada didunia ini yang benar-benar merupakan firmanNya.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui secara pasti apakah kitab suci yg kita miliki sekarang ini adalah benar-benar wahyu Tuhan?

Maka tentu saja kita akan menemukan jawabannya setelah kita amati. Yang bisa kita lakukan sekarang ini hanyalah melihat dan meneliti kandungan dari kitab suci yang kita miliki, apakah kitab suci kita menjabarkan tentang pemahaman keTuhanan dengan benar?

Apakah kitab suci kita sudah terbebas dari ajaran-ajaran pemberhalaan yaitu ajaran mematerikan Tuhan (menyembah Tuhan yg berinkarnasi menjadi bentuk-bentuk materi seperti manusia, matahari, dewa, bulan, dsb)?

Kalau tidak berarti kitab suci anda sudah salah dalam mengajarkan faham keTuhanan dan sudah pasti itu bukan wahyu Tuhan.

Kalo iya berarti kitab suci kita sudah benar dalam mengajarkan faham Ketuhanan, apakah nantinya itu wahyu atau bukan maka tinggal kita kembalikan kepada Tuhan nanti.

begoooo wrote:

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:permisi anak baru mau nyoba2 ikutan diskusi,

saya cuma mau tanya, kenapa anda-anda (yang beragama tentunya) ini percaya kepada Kitab Suci (Al-Qur'an, Injil, Talmud, dsb) ? darimana atau dari siapa? kenapa anda yakin bahwa isinya itu benar-benar dari Tuhan?


segitu aja dulu, mudah-mudahan jawabannya bisa membantu saya memahami :face:

sebuah kitab suci (alkitab) itu dikatakan sebagai wahyu atau bukan adalah tergantung dari yang mempercayainya karena pastinya semua penganut agama meyakini bahwa kitab suci mereka adalah wahyu yangg diturunkan oleh Tuhan.

Sebuah kitab suci bisa dikatakan sebagai benar-benar wahyu ternyata hanya mempunyai satu parameter yg tidak universal yaitu “percaya”.

Kenapa hanya “percaya” yg menjadi parameternya? Karena memang belum pernah ada manusia yang hidup yang pernah benar-benar bisa menghadirkan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta ini untuk memberi kesaksian kepada seluruh manusia mana dari kitab suci yang ada didunia ini yang benar-benar merupakan firmanNya.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui secara pasti apakah kitab suci yg kita miliki sekarang ini adalah benar-benar wahyu Tuhan?

Maka tentu saja kita akan menemukan jawabannya setelah kita amati. Yang bisa kita lakukan sekarang ini hanyalah melihat dan meneliti kandungan dari kitab suci yang kita miliki, apakah kitab suci kita menjabarkan tentang pemahaman keTuhanan dengan benar?

Apakah kitab suci kita sudah terbebas dari ajaran-ajaran pemberhalaan yaitu ajaran mematerikan Tuhan (menyembah Tuhan yg berinkarnasi menjadi bentuk-bentuk materi seperti manusia, matahari, dewa, bulan, dsb)?

Kalau tidak berarti kitab suci anda sudah salah dalam mengajarkan faham keTuhanan dan sudah pasti itu bukan wahyu Tuhan.

Kalo iya berarti kitab suci kita sudah benar dalam mengajarkan faham Ketuhanan, apakah nantinya itu wahyu atau bukan maka tinggal kita kembalikan kepada Tuhan nanti.

jadi intinya itu "iman" dan percaya ya? jadi kalau isi kitab suci itu sudah mengandung poin-poin yang Anda sebutkan di atas tersebut berarti itu sudah tidak mungkin merupakan hasil karya seorang manusia?

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:permisi anak baru mau nyoba2 ikutan diskusi,

saya cuma mau tanya, kenapa anda-anda (yang beragama tentunya) ini percaya kepada Kitab Suci (Al-Qur'an, Injil, Talmud, dsb) ? darimana atau dari siapa? kenapa anda yakin bahwa isinya itu benar-benar dari Tuhan?


segitu aja dulu, mudah-mudahan jawabannya bisa membantu saya memahami :face:

sebuah kitab suci (alkitab) itu dikatakan sebagai wahyu atau bukan adalah tergantung dari yang mempercayainya karena pastinya semua penganut agama meyakini bahwa kitab suci mereka adalah wahyu yangg diturunkan oleh Tuhan.

Sebuah kitab suci bisa dikatakan sebagai benar-benar wahyu ternyata hanya mempunyai satu parameter yg tidak universal yaitu “percaya”.

Kenapa hanya “percaya” yg menjadi parameternya? Karena memang belum pernah ada manusia yang hidup yang pernah benar-benar bisa menghadirkan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta ini untuk memberi kesaksian kepada seluruh manusia mana dari kitab suci yang ada didunia ini yang benar-benar merupakan firmanNya.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui secara pasti apakah kitab suci yg kita miliki sekarang ini adalah benar-benar wahyu Tuhan?

Maka tentu saja kita akan menemukan jawabannya setelah kita amati. Yang bisa kita lakukan sekarang ini hanyalah melihat dan meneliti kandungan dari kitab suci yang kita miliki, apakah kitab suci kita menjabarkan tentang pemahaman keTuhanan dengan benar?

Apakah kitab suci kita sudah terbebas dari ajaran-ajaran pemberhalaan yaitu ajaran mematerikan Tuhan (menyembah Tuhan yg berinkarnasi menjadi bentuk-bentuk materi seperti manusia, matahari, dewa, bulan, dsb)?

Kalau tidak berarti kitab suci anda sudah salah dalam mengajarkan faham keTuhanan dan sudah pasti itu bukan wahyu Tuhan.

Kalo iya berarti kitab suci kita sudah benar dalam mengajarkan faham Ketuhanan, apakah nantinya itu wahyu atau bukan maka tinggal kita kembalikan kepada Tuhan nanti.

jadi intinya itu "iman" dan percaya ya? jadi kalau isi kitab suci itu sudah mengandung poin-poin yang Anda sebutkan di atas tersebut berarti itu sudah tidak mungkin merupakan hasil karya seorang manusia?

maaf.... jadi kalau isi kitab suci itu sudah mengandung poin-poin yang Anda sebutkan di atas tersebut berarti itu sudah tidak mungkin merupakan hasil karya seorang manusia?

pertanyaan anda kurang jelas maksudnya gmn.... bisa diperjelaskan?

begoooo wrote:

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:permisi anak baru mau nyoba2 ikutan diskusi,

saya cuma mau tanya, kenapa anda-anda (yang beragama tentunya) ini percaya kepada Kitab Suci (Al-Qur'an, Injil, Talmud, dsb) ? darimana atau dari siapa? kenapa anda yakin bahwa isinya itu benar-benar dari Tuhan?


segitu aja dulu, mudah-mudahan jawabannya bisa membantu saya memahami :face:

sebuah kitab suci (alkitab) itu dikatakan sebagai wahyu atau bukan adalah tergantung dari yang mempercayainya karena pastinya semua penganut agama meyakini bahwa kitab suci mereka adalah wahyu yangg diturunkan oleh Tuhan.

Sebuah kitab suci bisa dikatakan sebagai benar-benar wahyu ternyata hanya mempunyai satu parameter yg tidak universal yaitu “percaya”.

Kenapa hanya “percaya” yg menjadi parameternya? Karena memang belum pernah ada manusia yang hidup yang pernah benar-benar bisa menghadirkan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta ini untuk memberi kesaksian kepada seluruh manusia mana dari kitab suci yang ada didunia ini yang benar-benar merupakan firmanNya.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui secara pasti apakah kitab suci yg kita miliki sekarang ini adalah benar-benar wahyu Tuhan?

Maka tentu saja kita akan menemukan jawabannya setelah kita amati. Yang bisa kita lakukan sekarang ini hanyalah melihat dan meneliti kandungan dari kitab suci yang kita miliki, apakah kitab suci kita menjabarkan tentang pemahaman keTuhanan dengan benar?

Apakah kitab suci kita sudah terbebas dari ajaran-ajaran pemberhalaan yaitu ajaran mematerikan Tuhan (menyembah Tuhan yg berinkarnasi menjadi bentuk-bentuk materi seperti manusia, matahari, dewa, bulan, dsb)?

Kalau tidak berarti kitab suci anda sudah salah dalam mengajarkan faham keTuhanan dan sudah pasti itu bukan wahyu Tuhan.

Kalo iya berarti kitab suci kita sudah benar dalam mengajarkan faham Ketuhanan, apakah nantinya itu wahyu atau bukan maka tinggal kita kembalikan kepada Tuhan nanti.

jadi intinya itu "iman" dan percaya ya? jadi kalau isi kitab suci itu sudah mengandung poin-poin yang Anda sebutkan di atas tersebut berarti itu sudah tidak mungkin merupakan hasil karya seorang manusia?

maaf.... jadi kalau isi kitab suci itu sudah mengandung poin-poin yang Anda sebutkan di atas tersebut berarti itu sudah tidak mungkin merupakan hasil karya seorang manusia?

pertanyaan anda kurang jelas maksudnya gmn.... bisa diperjelaskan?

lihat statement Anda di atas, Anda berkata "Lalu bagaimana cara kita mengetahui secara pasti apakah kitab suci yg kita miliki sekarang ini adalah benar-benar wahyu Tuhan?"

kemudian dibawahnya Anda memberikan rincian-rincian jawaban dari statement Anda tersebut, yang saya asumsikan bahwa itu merupakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengetahui keabsahan dan keaslian Kitab Suci, ya kan?

makanya tadi saya menyimpulkan seperti itu, kalau udah ada poin-poin di atas, berarti ga mungkin itu buatan manusia gitu kan?

bayo_lubis wrote:@begoooo:
Memberi makan dan mendidik BUKAN BUKTI kalau itu ibu kandung. Lantas mengapa Anda percaya kalau itu ibu kandung Anda?
Mungkin jwbn Anda akan berlaku juga buat jwbn topik ini.
Akan saya arahkan Anda menjwb topik ini secara tdk sengaja.

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:

hamba tuhan1 wrote:

begoooo wrote:permisi anak baru mau nyoba2 ikutan diskusi,

saya cuma mau tanya, kenapa anda-anda (yang beragama tentunya) ini percaya kepada Kitab Suci (Al-Qur'an, Injil, Talmud, dsb) ? darimana atau dari siapa? kenapa anda yakin bahwa isinya itu benar-benar dari Tuhan?


segitu aja dulu, mudah-mudahan jawabannya bisa membantu saya memahami :face:

sebuah kitab suci (alkitab) itu dikatakan sebagai wahyu atau bukan adalah tergantung dari yang mempercayainya karena pastinya semua penganut agama meyakini bahwa kitab suci mereka adalah wahyu yangg diturunkan oleh Tuhan.

Sebuah kitab suci bisa dikatakan sebagai benar-benar wahyu ternyata hanya mempunyai satu parameter yg tidak universal yaitu “percaya”.

Kenapa hanya “percaya” yg menjadi parameternya? Karena memang belum pernah ada manusia yang hidup yang pernah benar-benar bisa menghadirkan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta ini untuk memberi kesaksian kepada seluruh manusia mana dari kitab suci yang ada didunia ini yang benar-benar merupakan firmanNya.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui secara pasti apakah kitab suci yg kita miliki sekarang ini adalah benar-benar wahyu Tuhan?

Maka tentu saja kita akan menemukan jawabannya setelah kita amati. Yang bisa kita lakukan sekarang ini hanyalah melihat dan meneliti kandungan dari kitab suci yang kita miliki, apakah kitab suci kita menjabarkan tentang pemahaman keTuhanan dengan benar?

Apakah kitab suci kita sudah terbebas dari ajaran-ajaran pemberhalaan yaitu ajaran mematerikan Tuhan (menyembah Tuhan yg berinkarnasi menjadi bentuk-bentuk materi seperti manusia, matahari, dewa, bulan, dsb)?

Kalau tidak berarti kitab suci anda sudah salah dalam mengajarkan faham keTuhanan dan sudah pasti itu bukan wahyu Tuhan.

Kalo iya berarti kitab suci kita sudah benar dalam mengajarkan faham Ketuhanan, apakah nantinya itu wahyu atau bukan maka tinggal kita kembalikan kepada Tuhan nanti.

jadi intinya itu "iman" dan percaya ya? jadi kalau isi kitab suci itu sudah mengandung poin-poin yang Anda sebutkan di atas tersebut berarti itu sudah tidak mungkin merupakan hasil karya seorang manusia?

maaf.... jadi kalau isi kitab suci itu sudah mengandung poin-poin yang Anda sebutkan di atas tersebut berarti itu sudah tidak mungkin merupakan hasil karya seorang manusia?

pertanyaan anda kurang jelas maksudnya gmn.... bisa diperjelaskan?

lihat statement Anda di atas, Anda berkata "Lalu bagaimana cara kita mengetahui secara pasti apakah kitab suci yg kita miliki sekarang ini adalah benar-benar wahyu Tuhan?"

kemudian dibawahnya Anda memberikan rincian-rincian jawaban dari statement Anda tersebut, yang saya asumsikan bahwa itu merupakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengetahui keabsahan dan keaslian Kitab Suci, ya kan?

makanya tadi saya menyimpulkan seperti itu, kalau udah ada poin-poin di atas, berarti ga mungkin itu buatan manusia gitu kan?

maaf... pertanyaan anda berarti ga mungkin itu buatan manusia gitu kan?.... terus buatan siapa jg menurut anda kalau udah ada poin-poin di atas seperti pemaparan saya kalo bukan buatan manusia????

bayo_lubis wrote:@begoooo:
Memberi makan dan mendidik BUKAN BUKTI kalau itu ibu kandung. Lantas mengapa Anda percaya kalau itu ibu kandung Anda?
Mungkin jwbn Anda akan berlaku juga buat jwbn topik ini.
Akan saya arahkan Anda menjwb topik ini secara tdk sengaja.

hakeem wrote: suatu kitab suci pasti mengandung informasi yang sebelumnya tidak diketahui manusia, dan kemudian setelah lama kemudian terbukti kebenaran informasi tersebut.

begoooo wrote:

hakeem wrote: suatu kitab suci pasti mengandung informasi yang sebelumnya tidak diketahui manusia, dan kemudian setelah lama kemudian terbukti kebenaran informasi tersebut.

tetapi kalau bicara mengenai kebenaran Tuhan tidak dapat dibuktikan? begitu juga kebenaran mengenai adanya malaikat, jin, iblis, dsb? atau anda percaya itu suatu saat akan bisa dibuktikan?

lagipula, apabila pada kitab suci ditulis mengenai ilmu-ilmu yang bisa diterapkan pada kehidupan, bukankah itu bisa saja "mencontek" dari budaya yang ada pada saat itu? bukankah mungkin saja itu direvisi seiring perkembangan zaman? waktu ribuan tahun itu bukan waktu yang sebentar kan, dan umur anda juga ga sampe 1000tahun

lihd wrote:

begoooo wrote:

hakeem wrote: suatu kitab suci pasti mengandung informasi yang sebelumnya tidak diketahui manusia, dan kemudian setelah lama kemudian terbukti kebenaran informasi tersebut.

tetapi kalau bicara mengenai kebenaran Tuhan tidak dapat dibuktikan? begitu juga kebenaran mengenai adanya malaikat, jin, iblis, dsb? atau anda percaya itu suatu saat akan bisa dibuktikan?

lagipula, apabila pada kitab suci ditulis mengenai ilmu-ilmu yang bisa diterapkan pada kehidupan, bukankah itu bisa saja "mencontek" dari budaya yang ada pada saat itu? bukankah mungkin saja itu direvisi seiring perkembangan zaman? waktu ribuan tahun itu bukan waktu yang sebentar kan, dan umur anda juga ga sampe 1000tahun

Begoo ini salibis atau atheis?? Biar nyambung gitu.....