ada lagi nehh muslim yang malu ayat pukul istri....

kermit katak lucu wrote:rupanya semakin banyak saja muslim yang malu ama bahasa kasar quran,jadi si muslim berjuang keras untuk memelintir sekuat tenaga terjemahan quran supaya enak dan nyaman di baca..


berikut terjemahan Dr. Nazeer Ahmed,,atas ayat 4;34.ayat pukul istri:


As for those about whom you fear lewdness, (first) counsel them, then stay from them in bed, and then (if that fails) bring them out (before the judicial process (please see note at the end of the Surah), and then if they follow your counsel (and desist from lewd conduct), do not seek to make their path (of rehabilitation) difficult. (Surah 4:34)


bandingkan dengan terjemahan yang benar:


Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.


masa pukullah mereka jadi bawalah mereka ke proses pengadilan


jauh amat plesetannya...ketahuan banget muslim satu ini malu dengan kekasaran bahasa quran











Dr. Nazeer Ahmed
Dr. Nazeer Ahmed is currently Director of the American Institute of Islamic History and Culture and a director of the World Organization for Resource Development and Education. Dr. Ahmed holds several degrees, and is a former legislator to the Legislative Assembly in Bangalore. He belongs to the Naqshabandi Sufi Order and has learned tasawwuf from Shaikh Nazim al Haqqani of Cyprus and Shaikh Hisham Kabbani of the US. He has lectured widely in the United States, Canada, India, Malaysia and South Africa on issues related to science, history, religion and spirituality. Dr. Ahmed represented Sheikh Kabbani at the Third (2007) and Fourth Meeting of the Board of World Religious Leaders (2009), and is on the steering committee of the Elijah Board of World Religious Leaders.

raymondantes wrote:

wah...itu ayat sangkut pautnya ama perbuatan istri yg nusyuz (durhaka) tuh......ada 3 macam terapi yang dianjurkan oleh alqur'an :



]وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً[



Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyûz-nya, maka nasihatilah mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidurnya, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membekas). Jika mereka menaati kalian maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menghukum mereka. (QS an-Nisa' [4]: 34).

- fa'izhuhunna , yaitu nasehati dia dengan baik.......karena ini bersangkut paut dg ayat "wa'muruna bil ma'ruf " yaitu pergauli lah dia (istrimu) dg baik....

- wahjurhunna fiil madhaji'i , yaitu kalo cara pertama tidak berhasil maka pisah ranjang...alias tidak menghiraukan si istri sampai ia sadar akan perbuatan salahnya......

-wadhribuhunna , yaitu kalo cara pertama dan kedua tidak bisa lakukan maka pukullah dia......nah disini nih masalahnya.....

para ulam berbeda pendapat tentang hal memukul di dalam nash ini :

memukul disini dimaksudkan memukul yg tidak menyakitkan....dan dilarang memukul pada bagian wajah (menampar atau sejenisnya) hal ini di dukung oleh hadist rasul :

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعَمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ وَلَا تَضْرِبُ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ .

“Diantara kewajibanmu (para suami) kepada mereka (para istri): engkau memberinya makan ketika engkau makan, dan engkau memberinya pakaian ketika engkau berpakaian, dan janganlah engkau memukul wajahnya, dan jangan pula menghinanya, dan jangan pula meng-hajr (memboikot) dirinya kecuali di dalam rumah.” [Hadits shahih. Riwayat Abu Dawud (VI/180 no. 2128), Ibnu Majah (I/593 no. 1850), dan Ahmad (IV/447), dari Mu'awiyah bin Hairah radhiyallahu 'anhu)]

Melanggar larangan dalam hadits di atas merupakan tindakan kedzliman dan pelecehan terhadap seorang wanita. Selain itu, hal tersebut dapat menyakiti dan merusak badan dan jiwanya. Jika seorang suami melakukannya, maka dia telah melakukan suatu tindakan kriminal, yang karenanya si istri boleh meminta talak dan qishash (hukuman setimpal). [Lihat Shahiih Fiqh Sunnah (III/227) dan Ensiklopedi Fiqh Wanita (II/374)]

pukulan yang dimaksud ayat di atas bukan lah pukulan yang mengakibatkan si istri tersakiti / terlukai /mamatahkan tulang / membuat cacat/meninggalkan bekas karena tujuan dari memukul dalam ayat di atas adalah untuk membuat si istri jera sekaligus untuk " mematahkan jiwa " sehingga si istri sadar bukan untuk menganiaya .....

apabila si istri tsb meminta maaf dan menaati si suami ketika di beri hukuman tsb..maka si suami wajib menghentikannya....dan tidak mencari2 kesalahan si istri lagi hal ini di cantumkan pada :

… وَاضْرِبُوهُنَّۖۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًاۗ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا۝

“…dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Qs. An-Nisaa’: 34)




jadi bisa di lihat tuh....mksud memukul disana.......dan satu lagi...terapi diatas harus dilakukan secara berurutan bukan main pukul aja.....tetapi di nasehati terlebih dahulu dst......

kermit katak lucu wrote:rupanya semakin banyak saja muslim yang malu ama bahasa kasar quran,jadi si muslim berjuang keras untuk memelintir sekuat tenaga terjemahan quran supaya enak dan nyaman di baca..


berikut terjemahan Dr. Nazeer Ahmed,,atas ayat 4;34.ayat pukul istri:


As for those about whom you fear lewdness, (first) counsel them, then stay from them in bed, and then (if that fails) bring them out (before the judicial process (please see note at the end of the Surah), and then if they follow your counsel (and desist from lewd conduct), do not seek to make their path (of rehabilitation) difficult. (Surah 4:34)


bandingkan dengan terjemahan yang benar:


Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.


masa pukullah mereka jadi bawalah mereka ke proses pengadilan


jauh amat plesetannya...ketahuan banget muslim satu ini malu dengan kekasaran bahasa quran











Dr. Nazeer Ahmed
Dr. Nazeer Ahmed is currently Director of the American Institute of Islamic History and Culture and a director of the World Organization for Resource Development and Education. Dr. Ahmed holds several degrees, and is a former legislator to the Legislative Assembly in Bangalore. He belongs to the Naqshabandi Sufi Order and has learned tasawwuf from Shaikh Nazim al Haqqani of Cyprus and Shaikh Hisham Kabbani of the US. He has lectured widely in the United States, Canada, India, Malaysia and South Africa on issues related to science, history, religion and spirituality. Dr. Ahmed represented Sheikh Kabbani at the Third (2007) and Fourth Meeting of the Board of World Religious Leaders (2009), and is on the steering committee of the Elijah Board of World Religious Leaders.

barabasmurtad77 wrote:

raymondantes wrote:

wah...itu ayat sangkut pautnya ama perbuatan istri yg nusyuz (durhaka) tuh......ada 3 macam terapi yang dianjurkan oleh alqur'an :



]وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً[



Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyûz-nya, maka nasihatilah mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidurnya, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membekas). Jika mereka menaati kalian maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menghukum mereka. (QS an-Nisa' [4]: 34).

- fa'izhuhunna , yaitu nasehati dia dengan baik.......karena ini bersangkut paut dg ayat "wa'muruna bil ma'ruf " yaitu pergauli lah dia (istrimu) dg baik....

- wahjurhunna fiil madhaji'i , yaitu kalo cara pertama tidak berhasil maka pisah ranjang...alias tidak menghiraukan si istri sampai ia sadar akan perbuatan salahnya......

-wadhribuhunna , yaitu kalo cara pertama dan kedua tidak bisa lakukan maka pukullah dia......nah disini nih masalahnya.....

para ulam berbeda pendapat tentang hal memukul di dalam nash ini :

memukul disini dimaksudkan memukul yg tidak menyakitkan....dan dilarang memukul pada bagian wajah (menampar atau sejenisnya) hal ini di dukung oleh hadist rasul :

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعَمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ وَلَا تَضْرِبُ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ .

“Diantara kewajibanmu (para suami) kepada mereka (para istri): engkau memberinya makan ketika engkau makan, dan engkau memberinya pakaian ketika engkau berpakaian, dan janganlah engkau memukul wajahnya, dan jangan pula menghinanya, dan jangan pula meng-hajr (memboikot) dirinya kecuali di dalam rumah.” [Hadits shahih. Riwayat Abu Dawud (VI/180 no. 2128), Ibnu Majah (I/593 no. 1850), dan Ahmad (IV/447), dari Mu'awiyah bin Hairah radhiyallahu 'anhu)]

Melanggar larangan dalam hadits di atas merupakan tindakan kedzliman dan pelecehan terhadap seorang wanita. Selain itu, hal tersebut dapat menyakiti dan merusak badan dan jiwanya. Jika seorang suami melakukannya, maka dia telah melakukan suatu tindakan kriminal, yang karenanya si istri boleh meminta talak dan qishash (hukuman setimpal). [Lihat Shahiih Fiqh Sunnah (III/227) dan Ensiklopedi Fiqh Wanita (II/374)]

pukulan yang dimaksud ayat di atas bukan lah pukulan yang mengakibatkan si istri tersakiti / terlukai /mamatahkan tulang / membuat cacat/meninggalkan bekas karena tujuan dari memukul dalam ayat di atas adalah untuk membuat si istri jera sekaligus untuk " mematahkan jiwa " sehingga si istri sadar bukan untuk menganiaya .....

apabila si istri tsb meminta maaf dan menaati si suami ketika di beri hukuman tsb..maka si suami wajib menghentikannya....dan tidak mencari2 kesalahan si istri lagi hal ini di cantumkan pada :

… وَاضْرِبُوهُنَّۖۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًاۗ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا۝

“…dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Qs. An-Nisaa’: 34)




jadi bisa di lihat tuh....mksud memukul disana.......dan satu lagi...terapi diatas harus dilakukan secara berurutan bukan main pukul aja.....tetapi di nasehati terlebih dahulu dst......

ADA YANG INGIN SAYA TANYAKAN TENTANG UNGKAPAN "ISTRI YANG DURHAKA (NUSYUZ)". MENGAPA SEORANG ISTERI BISA DURHAKA TERHADAP SUAMINYA? MENGAPA QURAN MENGAJARKAN UNTUK MENDIDIK SI ISTRI SEOLAH2 KEDURHAKAAN ISTRI ADALAH KESALAHANNYA? APAKAH TIDAK MUNGKIN JUSTRU KESALAHAN SI SUAMI LAH YANG MENYEBABKAN SI SITERI DURHAKA TERHADAPNYA?????

LALU ALASAN YANG DIKEMUKAKAN BAHWA ISTILAH MEMUKUL DI SINI ADALAH memukul disini dimaksudkan memukul yg tidak menyakitkan....dan dilarang memukul pada bagian wajah (menampar atau sejenisnya)
pukulan yang dimaksud ayat di atas bukan lah pukulan yang mengakibatkan si istri tersakiti / terlukai /mamatahkan tulang / membuat cacat/meninggalkan bekas karena tujuan dari memukul dalam ayat di atas adalah untuk membuat si istri jera sekaligus untuk " mematahkan jiwa " sehingga si istri sadar bukan untuk menganiaya ......

PUKULAN MACAM APAKAH GERANGAN YANG TIDAK MENYAKITKAN???? MEMUKUL DENGAN CARA MENGELUS2??? KARENA YANG NAMANYA MEMUKUL ITU PASTI MENYAKITKAN PALING TIDAK MENYAKITKAN HATI!!!!!
MENGAPA QURAN TIDAK MENGAJARKAN UNTUK SI SUAMI INTROSPEKSI DIRI SEHINGGA ISTRINYA BERSIKAP DURHAKA TERHADAPNYA????
DAN YANG LEBIH TIDAK SAYA MENGERTI ADALAH tinggalkanlah mereka di tempat tidurnya?????
INGAT!!!! KEBUTUHAN SEKS SEORANG WANITA ITU TIDAK DAPAT DISAMAKAN DENGAN SEORANG LAKI2, KECUALI WANITA ITU SEORANG YANG HISTERIS/SEKS MANIAK; JADI MAMPUKAH SI SUAMI MEMBIARKAN ISTRINYA TANPA MENGGAULINYA???? ATAU KARENA SI SUAMI PUNYA 3-4 ISTERI YANG LAIN SEHINGGA PENYALURAN NAFSUNYA IA SALURKAN KEPADA ISTRI2NYA YANG LAIN????? EGOIS SEKALI!!!!!

kermit katak lucu wrote:bang barabas murtad, anda benar sekali..bahkan muhamad mencontohkan justru pukulan yang menyebabkan aisyah merasa sakit:





Hadis Sahih Muslim, buku 004, no 2127: “Dia (Muhammad) memukul dadaku (Aisyah) sampai terasa sakit “



Book 004, Number 2127:
Muhammad b. Qais said (to the people): Should I not narrate to you (a hadith of the Holy Prophet) on my authority and on the authority of my mother? We thought that he meant the mother who had given him birth. He (Muhammad b. Qais) then reported that it was 'A'isha who had narrated this: Should I not narrate to you about myself and about the Messenger of Allah (may peace be upon him)? We said: Yes. She said: When it was my turn for Allah's Messenger (may peace be upon him) to spend the night with me, he turned his side, put on his mantle and took off his shoes and placed them near his feet, and spread the corner of his shawl on his bed and then lay down till he thought that I had gone to sleep. He took hold of his mantle slowly and put on the shoes slowly, and opened the door and went out and then closed it lightly. I covered my head, put on my veil and tightened my waist wrapper, and then went out following his steps till he reached Baqi'. He stood there and he stood for a long time. He then lifted his hands three times, and then returned and I also returned. He hastened his steps and I also hastened my steps. He ran and I too ran. He came (to the house) and I also came (to the house). I, however, preceded him and I entered (the house), and as I lay down in the bed, he (the Holy Prophet) entered the (house), and said: Why is it, O 'A'isha, that you are out of breath? I said: There is nothing. He said: Tell me or the Subtle and the Aware would inform me. I said: Messenger of Allah, may my father and mother be ransom for you, and then I told him (the whole story). He said: Was it the darkness (of your shadow) that I saw in front of me? I said: Yes. He struck me on the chest which caused me pain, and then said: Did you think that Allah and His Apostle would deal unjustly with you? She said: Whatsoever the people conceal, Allah will know it. He said: Gabriel came to me when you saw me. He called me and he concealed it from you. I responded to his call, but I too concealed it from you (for he did not come to you), as you were not fully dressed. I thought that you had gone to sleep, and I did not like to awaken you, fearing that you may be frightened. He (Gabriel) said: Your Lord has commanded you to go to the inhabitants of Baqi' (to those lying in the graves) and beg pardon for them. I said: Messenger of Allah, how should I pray for them (How should I beg forgiveness for them)? He said: Say, Peace be upon the inhabitants of this city (graveyard) from among the Believers and the Muslims, and may Allah have mercy on those who have gone ahead of us, and those who come later on, and we shall, God willing, join you.

kermit katak lucu wrote:kalo memang tidak ada yang salah dengan tindakan memukul istri, lalu kenapa muslim Dr. Nazeer Ahmed,melakukan manipulasi terjemahan segala???????



Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.


dimanipulasi menjadi:

As for those about whom you fear lewdness, (first) counsel them, then stay from them in bed, and then (if that fails) bring them out (before the judicial process

you7tube7com wrote:

kermit katak lucu wrote:bang barabas murtad, anda benar sekali..bahkan muhamad mencontohkan justru pukulan yang menyebabkan aisyah merasa sakit:





Hadis Sahih Muslim, buku 004, no 2127: “Dia (Muhammad) memukul dadaku (Aisyah) sampai terasa sakit “



Book 004, Number 2127:
Muhammad b. Qais said (to the people): Should I not narrate to you (a hadith of the Holy Prophet) on my authority and on the authority of my mother? We thought that he meant the mother who had given him birth. He (Muhammad b. Qais) then reported that it was 'A'isha who had narrated this: Should I not narrate to you about myself and about the Messenger of Allah (may peace be upon him)? We said: Yes. She said: When it was my turn for Allah's Messenger (may peace be upon him) to spend the night with me, he turned his side, put on his mantle and took off his shoes and placed them near his feet, and spread the corner of his shawl on his bed and then lay down till he thought that I had gone to sleep. He took hold of his mantle slowly and put on the shoes slowly, and opened the door and went out and then closed it lightly. I covered my head, put on my veil and tightened my waist wrapper, and then went out following his steps till he reached Baqi'. He stood there and he stood for a long time. He then lifted his hands three times, and then returned and I also returned. He hastened his steps and I also hastened my steps. He ran and I too ran. He came (to the house) and I also came (to the house). I, however, preceded him and I entered (the house), and as I lay down in the bed, he (the Holy Prophet) entered the (house), and said: Why is it, O 'A'isha, that you are out of breath? I said: There is nothing. He said: Tell me or the Subtle and the Aware would inform me. I said: Messenger of Allah, may my father and mother be ransom for you, and then I told him (the whole story). He said: Was it the darkness (of your shadow) that I saw in front of me? I said: Yes. He struck me on the chest which caused me pain, and then said: Did you think that Allah and His Apostle would deal unjustly with you? She said: Whatsoever the people conceal, Allah will know it. He said: Gabriel came to me when you saw me. He called me and he concealed it from you. I responded to his call, but I too concealed it from you (for he did not come to you), as you were not fully dressed. I thought that you had gone to sleep, and I did not like to awaken you, fearing that you may be frightened. He (Gabriel) said: Your Lord has commanded you to go to the inhabitants of Baqi' (to those lying in the graves) and beg pardon for them. I said: Messenger of Allah, how should I pray for them (How should I beg forgiveness for them)? He said: Say, Peace be upon the inhabitants of this city (graveyard) from among the Believers and the Muslims, and may Allah have mercy on those who have gone ahead of us, and those who come later on, and we shall, God willing, join you.

Pertama : Banyak hadist palsu beredar.......

Kedua : "...He struck me on the chest which caused me pain, and then said: Did you think that Allah and His Apostle would deal unjustly with you? She said: Whatsoever the people conceal, Allah will know it...."

"...Dia memukul saya di dada yang membuat saya sakit, dan kemudian berkata: Apakah Anda berpikir bahwa Allah dan Rasul-Nya akan berurusan tidak adil dengan Anda?
Dia berkata: Apapun orang-orang menyembunyikan, niscaya Allah akan tahu itu..."

Kamu tau itu maksud yg sy merahin...???!! Si Ortu Aisyah itu ngomong kpd Aisyah, kalo si Aisyah itu jangan punya pikiran negatif ama Muhammad, jgn ada punya pikiran Muhammad itu ga adil sama Aisyah..

Dan...si ortu Aisyah itu jg ngomong... ga ada satupun perilaku dan sikap manusia yg luput dr pandangan Allah....
( knp Aisyah sampe dipukul oleh Muhammad.... mungkin Aisyah pernah melakukan suatu kesalahan thd Muhammad dlm kapasitasnya sbg seorang istri, dan Aisyah tdk mau menceritakan kpd ortunya)

Lagipula.... ga ada ceritanya... orang diem2.... tiba2 dipukul....
Kalo udah dipukul... pasti pernah melakukan suatu kesalahan.....

Who am I wrote:@kermit : ente kan kristen ...

ngapain ente yg kebakaran jenggot tong......
,masalah hadist dan Al'qur an ini kan pedoman buat kami umat muslim....

coba aja simak ajaran injil ente...emang udah sempurna banget apa ?? jauhhh dari sempurna tong.....melek lah dikit...jangan tutup mata mulu...

ente bukan orang islam,jadi ngapain repot kebakaran jenggot ngurusin Hadist dan ayat Al qur'an.....

ente kan ngebahas ini bukan niat minta dijelasin ama orang islam,tapi niat ente emang cuma buat menghina...mencaci..dan menyudutkan Islam dan ajaran nya..tul kan???

semua thread "sampah ente" isi nya emang cuma menghujat..kalo nanya,biarpun udah dijelasin sama sodara-sodara muslim ane.malah ente bantah terus- bantah terus....
gak ada itikad baik seperti orang yg emang "nggak tau" lalu "minta dijelasin"......
kalo mao kritis,coba kritisin injil ente dulu tong....yg paling dasar aja deh
masalah keimanan kristen..gak usah jauh-jauh kritisin ajaran umat muslim dlm berumah tangga kaya pukul memukul istri........

satu contoh :
1. coba ente tanya diri sendiri....kenapa tuhan Turun ke dunia kok milihnya di jaman nabi Isa as...kenapa nggak di jaman nabi adam aja,sewaktu manusia masih bisa di hitung pake jari..jadi gak perlu ada banyak manusia didunia nanggung dosa warisan segala....

2.kalo emang yesus ( nabi isa ) itu Tuhan,kenapa dia repot-repot turun ke dunia cuma buat dibunuh manusia ciptaannya terus dia naek lagi ke surga...
iseng banget Tuhan,wara wiri bumi - surga ..... dan kenapa zaman sekarang gak wara-wiri aja lagi, kan makin banyak tuh manusia yg Atheis gak percaya Tuhan,dan banyak dosa..?


oke tong....gak usah ngelunjak lah....menghina ajaran islam mulu....

raymondantes wrote:

barabasmurtad77 wrote:

raymondantes wrote:

wah...itu ayat sangkut pautnya ama perbuatan istri yg nusyuz (durhaka) tuh......ada 3 macam terapi yang dianjurkan oleh alqur'an :



]وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً[



Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyûz-nya, maka nasihatilah mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidurnya, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak membekas). Jika mereka menaati kalian maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menghukum mereka. (QS an-Nisa' [4]: 34).

- fa'izhuhunna , yaitu nasehati dia dengan baik.......karena ini bersangkut paut dg ayat "wa'muruna bil ma'ruf " yaitu pergauli lah dia (istrimu) dg baik....

- wahjurhunna fiil madhaji'i , yaitu kalo cara pertama tidak berhasil maka pisah ranjang...alias tidak menghiraukan si istri sampai ia sadar akan perbuatan salahnya......

-wadhribuhunna , yaitu kalo cara pertama dan kedua tidak bisa lakukan maka pukullah dia......nah disini nih masalahnya.....

para ulam berbeda pendapat tentang hal memukul di dalam nash ini :

memukul disini dimaksudkan memukul yg tidak menyakitkan....dan dilarang memukul pada bagian wajah (menampar atau sejenisnya) hal ini di dukung oleh hadist rasul :

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعَمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ وَلَا تَضْرِبُ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ .

“Diantara kewajibanmu (para suami) kepada mereka (para istri): engkau memberinya makan ketika engkau makan, dan engkau memberinya pakaian ketika engkau berpakaian, dan janganlah engkau memukul wajahnya, dan jangan pula menghinanya, dan jangan pula meng-hajr (memboikot) dirinya kecuali di dalam rumah.” [Hadits shahih. Riwayat Abu Dawud (VI/180 no. 2128), Ibnu Majah (I/593 no. 1850), dan Ahmad (IV/447), dari Mu'awiyah bin Hairah radhiyallahu 'anhu)]

Melanggar larangan dalam hadits di atas merupakan tindakan kedzliman dan pelecehan terhadap seorang wanita. Selain itu, hal tersebut dapat menyakiti dan merusak badan dan jiwanya. Jika seorang suami melakukannya, maka dia telah melakukan suatu tindakan kriminal, yang karenanya si istri boleh meminta talak dan qishash (hukuman setimpal). [Lihat Shahiih Fiqh Sunnah (III/227) dan Ensiklopedi Fiqh Wanita (II/374)]

pukulan yang dimaksud ayat di atas bukan lah pukulan yang mengakibatkan si istri tersakiti / terlukai /mamatahkan tulang / membuat cacat/meninggalkan bekas karena tujuan dari memukul dalam ayat di atas adalah untuk membuat si istri jera sekaligus untuk " mematahkan jiwa " sehingga si istri sadar bukan untuk menganiaya .....

apabila si istri tsb meminta maaf dan menaati si suami ketika di beri hukuman tsb..maka si suami wajib menghentikannya....dan tidak mencari2 kesalahan si istri lagi hal ini di cantumkan pada :

… وَاضْرِبُوهُنَّۖۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًاۗ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا۝

“…dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Qs. An-Nisaa’: 34)




jadi bisa di lihat tuh....mksud memukul disana.......dan satu lagi...terapi diatas harus dilakukan secara berurutan bukan main pukul aja.....tetapi di nasehati terlebih dahulu dst......

ADA YANG INGIN SAYA TANYAKAN TENTANG UNGKAPAN "ISTRI YANG DURHAKA (NUSYUZ)". MENGAPA SEORANG ISTERI BISA DURHAKA TERHADAP SUAMINYA? MENGAPA QURAN MENGAJARKAN UNTUK MENDIDIK SI ISTRI SEOLAH2 KEDURHAKAAN ISTRI ADALAH KESALAHANNYA? APAKAH TIDAK MUNGKIN JUSTRU KESALAHAN SI SUAMI LAH YANG MENYEBABKAN SI SITERI DURHAKA TERHADAPNYA?????

LALU ALASAN YANG DIKEMUKAKAN BAHWA ISTILAH MEMUKUL DI SINI ADALAH memukul disini dimaksudkan memukul yg tidak menyakitkan....dan dilarang memukul pada bagian wajah (menampar atau sejenisnya)
pukulan yang dimaksud ayat di atas bukan lah pukulan yang mengakibatkan si istri tersakiti / terlukai /mamatahkan tulang / membuat cacat/meninggalkan bekas karena tujuan dari memukul dalam ayat di atas adalah untuk membuat si istri jera sekaligus untuk " mematahkan jiwa " sehingga si istri sadar bukan untuk menganiaya ......

PUKULAN MACAM APAKAH GERANGAN YANG TIDAK MENYAKITKAN???? MEMUKUL DENGAN CARA MENGELUS2??? KARENA YANG NAMANYA MEMUKUL ITU PASTI MENYAKITKAN PALING TIDAK MENYAKITKAN HATI!!!!!
MENGAPA QURAN TIDAK MENGAJARKAN UNTUK SI SUAMI INTROSPEKSI DIRI SEHINGGA ISTRINYA BERSIKAP DURHAKA TERHADAPNYA????
DAN YANG LEBIH TIDAK SAYA MENGERTI ADALAH tinggalkanlah mereka di tempat tidurnya?????
INGAT!!!! KEBUTUHAN SEKS SEORANG WANITA ITU TIDAK DAPAT DISAMAKAN DENGAN SEORANG LAKI2, KECUALI WANITA ITU SEORANG YANG HISTERIS/SEKS MANIAK; JADI MAMPUKAH SI SUAMI MEMBIARKAN ISTRINYA TANPA MENGGAULINYA???? ATAU KARENA SI SUAMI PUNYA 3-4 ISTERI YANG LAIN SEHINGGA PENYALURAN NAFSUNYA IA SALURKAN KEPADA ISTRI2NYA YANG LAIN????? EGOIS SEKALI!!!!!

whahahahahaha.....disni nih kelihatan kedangkalan ente dalam berpikir....ngmong2 nih ya....ente cowo' apa cewe'...??? klo cowo' kok teerlalu pake prasaan yah klo ngomong.....whahahahaha....just kidding ........

nusyuz itu tidak hanya datang dari istri saja tapi juga dari suami.......maka jalan keluar dari suami yang nusyuz adalah mengingat kan kembali si suami bahwa ia sudah menyimpang.....kalo cara itu tidak dapat dilakukan maka berusaha untuk mengadakan ishlah dg nya....tetapi jika itu tidak ampuh juga maka si istri bisa mengajukan cerai gugat......dan ente harus tahu watak laki2...

dari pernyataan kang barabas itu benar 100% bahwa meninggalkan istri di tempt tidur itu adalah tidak menggaulinya/mendiamkannya/tidak mneghiraukannya......
maslah mampu atau tidak mampu itu kembali pada si laki2 toh......hal itu diperbuat semata2 untuk membuat si istri sadar akan perbuatannya...klo dia ga' mau digauli lagi...pasti si wanita bakalan mencari knapa kok suaminya ga' mau menggauli dia lagi....apakah ada yg salah ...??? nah ini betul yg di tuntu oleh aya itu....yaitu sadar.....

bukan egois itu namanya tapi suatu cara untuk mebuat si istri sadar dg kelakuannya...skarang gini dah...istri ente ga' mau buatin kopi dan ga' mau masak skarang jalan apa yg ente tempuh...???? klo di nasehatkan dia tidak mau.....

mungkin hampir mendakati kali yah...memukul itu kayak mengelus2...tetapi maksud ayat bukan memukul menyakitkan ....mungkin bisa lihat hadistnya spt yg ane tulis di atas...

.....

you7tube7com wrote:

kermit katak lucu wrote:bang barabas murtad, anda benar sekali..bahkan muhamad mencontohkan justru pukulan yang menyebabkan aisyah merasa sakit:





Hadis Sahih Muslim, buku 004, no 2127: “Dia (Muhammad) memukul dadaku (Aisyah) sampai terasa sakit “



Book 004, Number 2127:
Muhammad b. Qais said (to the people): Should I not narrate to you (a hadith of the Holy Prophet) on my authority and on the authority of my mother? We thought that he meant the mother who had given him birth. He (Muhammad b. Qais) then reported that it was 'A'isha who had narrated this: Should I not narrate to you about myself and about the Messenger of Allah (may peace be upon him)? We said: Yes. She said: When it was my turn for Allah's Messenger (may peace be upon him) to spend the night with me, he turned his side, put on his mantle and took off his shoes and placed them near his feet, and spread the corner of his shawl on his bed and then lay down till he thought that I had gone to sleep. He took hold of his mantle slowly and put on the shoes slowly, and opened the door and went out and then closed it lightly. I covered my head, put on my veil and tightened my waist wrapper, and then went out following his steps till he reached Baqi'. He stood there and he stood for a long time. He then lifted his hands three times, and then returned and I also returned. He hastened his steps and I also hastened my steps. He ran and I too ran. He came (to the house) and I also came (to the house). I, however, preceded him and I entered (the house), and as I lay down in the bed, he (the Holy Prophet) entered the (house), and said: Why is it, O 'A'isha, that you are out of breath? I said: There is nothing. He said: Tell me or the Subtle and the Aware would inform me. I said: Messenger of Allah, may my father and mother be ransom for you, and then I told him (the whole story). He said: Was it the darkness (of your shadow) that I saw in front of me? I said: Yes. He struck me on the chest which caused me pain, and then said: Did you think that Allah and His Apostle would deal unjustly with you? She said: Whatsoever the people conceal, Allah will know it. He said: Gabriel came to me when you saw me. He called me and he concealed it from you. I responded to his call, but I too concealed it from you (for he did not come to you), as you were not fully dressed. I thought that you had gone to sleep, and I did not like to awaken you, fearing that you may be frightened. He (Gabriel) said: Your Lord has commanded you to go to the inhabitants of Baqi' (to those lying in the graves) and beg pardon for them. I said: Messenger of Allah, how should I pray for them (How should I beg forgiveness for them)? He said: Say, Peace be upon the inhabitants of this city (graveyard) from among the Believers and the Muslims, and may Allah have mercy on those who have gone ahead of us, and those who come later on, and we shall, God willing, join you.

Pertama : Banyak hadist palsu beredar.......

Kedua : "...He struck me on the chest which caused me pain, and then said: Did you think that Allah and His Apostle would deal unjustly with you? She said: Whatsoever the people conceal, Allah will know it...."

"...Dia memukul saya di dada yang membuat saya sakit, dan kemudian berkata: Apakah Anda berpikir bahwa Allah dan Rasul-Nya akan berurusan tidak adil dengan Anda?
Dia berkata: Apapun orang-orang menyembunyikan, niscaya Allah akan tahu itu..."

Kamu tau itu maksud yg sy merahin...???!! Si Ortu Aisyah itu ngomong kpd Aisyah, kalo si Aisyah itu jangan punya pikiran negatif ama Muhammad, jgn ada punya pikiran Muhammad itu ga adil sama Aisyah..

Dan...si ortu Aisyah itu jg ngomong... ga ada satupun perilaku dan sikap manusia yg luput dr pandangan Allah....
( knp Aisyah sampe dipukul oleh Muhammad.... mungkin Aisyah pernah melakukan suatu kesalahan thd Muhammad dlm kapasitasnya sbg seorang istri, dan Aisyah tdk mau menceritakan kpd ortunya)

Lagipula.... ga ada ceritanya... orang diem2.... tiba2 dipukul....
Kalo udah dipukul... pasti pernah melakukan suatu kesalahan.....