Suami Istri Asal Nias Masuk Islam di Ulee Gle

ULEE GLE- Pasangan suami istri asal Desa Geho, Kecamatan Hibala, Nias Selatan, Kepulauan Nias Sumatera Utara menyatakan masuk Islam dengan suka rela di Mesjid Al-Istiqamah, Ulee Gle, Bandar Dua, Pidie Jaya, Jumat (28/10). Mereka meneruskan sejarah Islam antara Aceh dan Nias.

Suami istri adalah Tali Patih, 65 tahun, dan istrinya, Ratiha, 55 tahun. Mereka dituntun pembacaan dua kalimah syahadat sebagai ikrar memeluk agama Islam oleh Teungku Jamaluddin, pengurus Mesjid Al-Istiqamah, Bandar Dua. Turut menjadi saksi antara lain Danramil Bandardua, Kapten A Gani P, Teungku Imum, Teungku Ishak, pengurus mesjid, tokoh masyarakat dan jamaah jumat.

Kedatangan suami istri itu ke Ulee Gle sebenarnya untuk menjenguk anak perempuan mereka yang dua tahun menetap di Ulee Gle. Sang anak bernama Lina, telah dijadikan anak angkat oleh keluarga Misran Hamidi dan Rahmaniah. Keluarga inilah yang berperan dalam perpindahan keyakinan Patih dan Ratiha.

"Kami tinggal di rumah ibu Rahmaniah. Kami kemari (Ulee Gle) untuk menjenguk anak cucu kami yang belum satu bulan ini lahir,” kata Ratiha yang dibalut kerudung biru.

Sebenarnya, tiga anak Patih dan Ratiha telah duluan masuk islam dan menikahi gadis Aceh asal Bandardua. Terakhir, anak bungsunya disunting oleh seorang pemuda Ulee Gle.

Sebelumnya, Tali Patih dan Ratiha adalah pemeluk teguh agama Kristen Protestan. “Islam itu bagus, kita hanya menyembah pada satu Tuhan,” Kata Ratiha.

Setelah masuk Ilam, Ratiha berganti nama menjadi Latifah. Sedangkan suaminya Tali Patih menyandang nama baru: Muhammad, sebagai tanda dimulainya hidup baru.

Dalam catatan sejarah, Pulau Nias pernah menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, sekitar tahun 1624 M. Delapan Belas tahun kemudian, rombongan Teuku Polem, panglima keamanan Kerajaan Aceh wilayah Meulaboh berkunjung ke Nias pada tahun 1642 M dan menetap di wilayah Hele Duna Siwulu (sekitar Desa Mudik sekarang) setelah menikahi Putri Bowoanaa Harefa, anak perempuan Balugu Harimo, penguasa daerah Onozitoli Laraga yang bernama

Dalam buku Encyclopedia Van Nederndsch Cost Indie III (cetakan kedua terbitan Martinus Nijhoffe Gravenhage tahun 1915) menceritakan tentang Davidson, warga Belanda yang mengelilingi Pulau Nias pada tahun 1665 M. Davidson menulis tentang orang Aceh yang membawa ajaran Islam dan dapat hidup berdampingan dengan suku Nias

http://atjehpost.com/nanggroe/daerah/8009-suami-istri-asal-nias-masuk-islam-di-ulee-gle.html

Alhamdulillah..

I Islam

Hip..hip..hip Hura.....