MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
TAHUN BARU HIJRIAH EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
TAHUN BARU HIJRIAH EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


TAHUN BARU HIJRIAH Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 104 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 104 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


TAHUN BARU HIJRIAH

4 posters

Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty TAHUN BARU HIJRIAH

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Sun 27 Nov 2011, 1:58 pm

Mari Rayakan Tahun Baru Hijriah
Maria Natalia | Glori K. Wadrianto | Minggu, 27 November 2011 | 12:13 WIB


TAHUN BARU HIJRIAH 1119487620X310
Memperingati Tahun Baru Hijriyah 1433, Lembaga Dakwah Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara, beserta siswa-siswi SMA 4 Depok menggelar aksi damai di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/11/2011).


JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam memperingati Tahun Baru Hijriah 1433, Lembaga Dakwah Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara, beserta siswa-siswi SMA 4 Depok, menggelar aksi damai di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/11/2011).

Massa pria memakai baju koko, sedangkan para wanita memakai baju pakaian panjang dan berjilbab. Mereka membawa spanduk-spanduk bertuliskan "Happy Hijriyah New Year". Dalam aksi yang dilakukan oleh sekitar 150 orang ini, mereka ingin mengingatkan masyarakat, terutama umat Muslim di seluruh Indonesia, untuk merayakan Tahun Baru Hijriah 1433 yang selama ini menurut mereka terlupakan. Komunitas ontel juga terlihat ikut meramaikan aksi tersebut bersama mahasiswa.

"Tujuan kami agar mengingatkan kembali masyarakat Indonesia, yang kebanyakan beragama Islam, agar memperingati Tahun Baru Hijriah karena selama ini kebanyakan orang justru melupakannya, sementara ketika Tahun Baru Masehi dirayakan besar-besaran," ujar salah satu koordinator dari Binus, Taufik Nurfauzi.
>

http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/27/12132986/Mari.Rayakan.Tahun.Baru.Hijriah.






Last edited by MAMAD RAJA FEDOFIL on Sun 27 Nov 2011, 2:07 pm; edited 1 time in total (Reason for editing : Lupa judul)
MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Kemeriahan TAHUN BARU ISLAM di Indonesia

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Sun 27 Nov 2011, 2:11 pm

Sejumlah Daerah Gelar Pergantian Tahun Baru Islam
Sosbud / Minggu, 27 November 2011 12:05 WIB




Metrotvnews.com, Bandarlampung: Pergantian tahun baru Islam dari 1432 Hijriyah menjadi 1433 Hijriyah, diperingati umat Islam di berbagai daerah, Sabtu (26/11) malam. Di Bandarlampung, warga Minang menggelar pesta budaya dengan memainkan musik tambur dan tarian khas Minang menyambut tahun baru hijriah ini.

Sedangkan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ribuan warga menggelar tradisi kirab pusaka untuk memperingati Tahun Baru 1 Muharram. Ribuan warga menggelar tradisi unik kirab pusaka untuk memperingati tahun baru hijriyah atau 1 Muharram 1433 Hijriyah. Tradisi unik dilakukan warga setiap tahunnya dengan meminta berkah dan keselamatan bagi warga Ponorogo pada tahun baru nanti.

Dalam tradisi tersebut, benda-benda pusaka berupa tombak, payung, dan kain, juga diarak dari Kota Ponorogo lama menuju Kota Ponorogo baru sejauh tujuh kilometer. Kirab juga diramaikan dengan acara drum band, dan iring-iringan kereta kuda kencana dan kendaraan hias. Setelah di paseban alun-alun, ketiga pusaka tersebut kemudian dicuci.

Sementara itu, di Balikpapan, Kalimantan Timur, ribuan pelajar mengikuti pawai Ta'aruf, yang digelar kantor kementerian agama Balikpapan, untuk memperingati 1 Muharram atau tahun baru hijriah. Sebanyak 1.500 pelajar, mengikuti pawai ta'aruf dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer menuju halaman parkir Masjid Agung Ataqwa di Balikpapan. Para peserta pawai membawa berbagai poster serta spanduk ucapan selamat datang tahun baru Islam yang diiringi pula oleh kelompok drum band. (RIZ)

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/11/27/140479/Sejumlah-Daerah-Gelar-Pergantian-Tahun-Baru-Islam/6
MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Ribuan Pelajar Ikuti Karnaval Tahun Baru Islam

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Sun 27 Nov 2011, 2:21 pm

Ribuan Pelajar Ikuti Karnaval Tahun Baru Islam
Bangkapos.com - Minggu, 27 November 2011 10:37 WIB




TAHUN BARU HIJRIAH Karnaval-Tahun-Baru-Islam-di-Lhokseumawe
Ribuan pelajar dari tingkat SD sederat hingga SMA sederajat mengikuti karnaval Tahun Baru Islam 1 Muharam di Lhokseumawe




BANGKAPOS.COM, LHOKSEUMAWE - Ribuan pelajar dari tingkat SD sederat hingga SMA sederajat mengikuti karnaval dalam rangkaian kegiatan memeriahkan Tahun Baru Islam 1 Muharam di Lhokseumawe, Minggu (27/11/2011).

Peserta semuanya menggunakan pakaian muslim/muslimah akan memutar sejumlah ruas jalan Kota Lhokseumawe. Sedangkan para peserta dilepaskan Walikota Lhokseumawe, di lapangan Hiraq.

Kepala Dinas Syariat Islam Lhokseumawe T Diauddin, mengatakan, dalam menyambut 1 Muharam kali ini, selain karval juga digelar sejumlah kegiatan lainnya. Diantaranya, zikir akbar yang digelar di Mesjid Agung Islamic Center, Sabtu (26/11/2011) malam. Zikir akbar diikuti ribuan masyarakat dari kalangan pemerintah dan masyarakat umumnya.

Selain itu, pada Selasa- Rabu (29-30 November 2011), digelar lomba cerdas cermat untuk SMA sederajat dan lomba khutbah jumat yang diikuti peserta dari seluruh pasantren di Lhokseumawe. "Tujuan kegiatan ini dalam rangka syiar islam di Lhokseumawe," demikian T Diauddin.

Editor : asmadi
Sumber : Tribunnews
http://bangka.tribunnews.com/2011/11/27/ribuan-pelajar-ikuti-karnaval-tahun-baru-islam
MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Sun 27 Nov 2011, 2:37 pm

Sabtu, 26/11/2011 21:45 WIB
Laporan dari Arab Saudi
Tahun Baru Islam, Pelajar di Saudi Tetap Sekolah
Nurul Hidayati - detikNews




Madinah - Sabtu (26/11/2011) ini merupakan tahun baru Islam 1 Muharram 1433 H. Di Indonesia, tanggal di kalender hari ini berwarna merah, alias hari libur. Tapi di Arab Saudi, tempat tahun Hijriyah dirilis, tak mengenal istilah hari libur.

Menurut pantauan detikcom pada pukul 07.00 WAS di Madinah, para pelajar tetap bersekolah. Kebetulan di dekat kantor misi haji Indonesia di Madinah berdekatakan dengan sekolah khusus perempuan. Sejak pagi, para siswa berdatangan seperti biasa setelah libur mingguan yang jatuh pada Kamis dan Jumat.

Siswa sekolah yang telah remaja melapisi baju seragam mereka dengan pakaian tradisional setempat, abaya, yaitu baju serba hitam yang menutupi seluruh tubuh, lengkap dengan niqab (cadar).

Sedang siswa TK, berpakaian seragam rok tanpa abaya. Pada pukul 13.00 WAS (17.00 WIB), para siswa berdiri di trotoar di depan sekolah mereka untuk menunggu jemputan orangtua.

"Di sini tahun baru ya biasa-biasa saja, tidak libur," kata Bas, seorang mukimin (warga RI yang menetap di Saudi).

Pada Jumat (25/11) petang hingga malam, suasana di Madinah juga tidak terlihat ada tanda-tanda "menyambut tahun baru." Jamaah haji terkonsentrasi di Masjid Nabawi. Perempuan warga Madinah juga banyak yang membawa anak-anak mereka ke masjid, karena Jumat merupakan hari libur, waktu anak-anak bersantai.

Hal itu berbeda dengan di Indonesia, di mana pada malam tahun baru Islam, biasanya digelar malam muhassabah atau mabit di masjid.Bahkan ada tradisi menyambut 1 Suro yang meriah.

Sementara itu di kantor misi haji di Makkah, pergantian tahun diisi dengan kegiatan doa bersama pada Jumat (25/11). Sebagaimana dilaporkan media center haji (MCH), kegiatan tersebut diikuti puluhan petugas dan dihadiri oleh Direktur Pelayanan Haji Zainal Abidin Supi, Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat, Sekretaris Daerah Kerja Makkah M. Khanif, Kabid PAM Bambang S dan sejumlah kepala seksi.

Selain doa akhir tahun yang dipanjatkan setelah pembacaan surat Yasin secara bersama-sama selepas ashar, dan doa awal tahun sesuadah salat magrib, juga ada siraman rohani oleh HM Endang Jumali. Endang di antaranya menjelaskan tentang pentingnya waktu untuk tidak disia-siakan.

Dalam kesempatan itu Arsyad mengatakan, akhir tahun merupakan momen yang tepat untuk introspeksi diri. "Mari kita buka lembaran lama kita, tentunya banyak cerita, banyak amalan-amalan kita. Ada yang baik dan ada yang jelek. Meminta maaf kepada mereka yang pernah kita zalimi dan memaafkan mereka yang berbuat salah," ujar Arsyad dalam sambutannya.

Arsyad juga mengingatkan pentingnya momentum pergantian tahun hijriyah bagi umat Islam. "Umat Islam punya tahun hijriyah. Umat Islam jangan sampai lupa dan tidak ingat. Momentum tahun hijriyah dimulai saat Nabi Muhammad meninggalkan Makkah, bersembunyi di gua Tsur sebelum akhirnya menuju Madinah. Beliau hijrah dari Makkah menuju Madinah. Sekarang sudah masuk tahun 1433 Hijriyah," jelasnya.

Di antara makna dari tahun baru hijriyah, lanjutnya, adalah umat Islam mempunyai semangat baru. "Yang tadinya belum salat jamaah, ke depan lebih banyak salat jamaah, yang tadinya belum rajin sedekah, ke depan tambah rajin sedekah. Apalagi kita telah melaksanakan ibadah haji. Idealnya bertambah baik sepulang nanti di tanah air," terangnya.

(nrl/her)

http://www.detiknews.com/read/2011/11/26/214509/1776390/10/tahun-baru-islam-pelajar-di-saudi-tetap-sekolah

..............................



Hmmmmmm.....knafa bisa begeto ya....?? TAHUN BARU HIJRIAH 416135 TAHUN BARU HIJRIAH 416135


MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Sun 27 Nov 2011, 11:33 pm

Ini adlh beberapa komentar dari berita detik.com diatas.


-Legino Syahputro Atmodiwiryo- about 23 hours ago
Arab saudi penganut wahhabi, ngakunya ngikuti sunnah Rasul. Sebenarnya juga menyepelekan, rumah kediaman Rasul, kamar tamu, mihrab bahkan makan Siti Khotijah, makan Ibrahim bin Muhammad dan seluruh jejak Rasul tidak pernah diurus apalagi dirawat dirawat, alsannya meng-ada2, khawatir dijadikan tempat suci.
Beri Tanggapan ·Laporkan · Suka

azl_azl_an about 23 hours ago
lho, ya mental budak tho. majikan punya acara, yg super sibuk kan budaknya. pantes tho... wong kl ngeliat onta2 lgs pada rebutan salim. budak tho? pantes tho? hihihi...
Beri Tanggapan ·Laporkan · Suka


Oerang_doeloe about 23 hours ago
Hmm cukup unik ya,kalo gitu bs dibilang ini fanatisme terhadap agama yg kebablasan n malah terkesan ndablek,krn yg empunya ternyata ga sampai segitunya kalee.Cuma ada di Indonesia
Beri Tanggapan ·Laporkan ·1 Suka


LEBay about 23 hours ago
Indonya aja LEbay,arab aja tdk libur kita yg ribut libur dasar pemalas !!!! TERlaLU berlebihan indo kalah deh yg punya hajatt
Beri Tanggapan ·Laporkan ·1 Suka
MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by Satu-Dua-Tiga Sun 27 Nov 2011, 11:54 pm

Gak tahu dah saya mah...!

Setahu saya tidak ada kewajiban merayakan tahun baru.
Yang ada hanyalah Bersyukur, karena terjadinya pergantian tahun yang baru. Nah ini juga kan berhubungan dengan Umur kita, serta menambah catatan sejarah hidup kita.



Jadi yang dipermasalahkan apa?
~ Mau menghina Muslim Indonesia ya?

Satu-Dua-Tiga
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5107
Registration date : 2011-09-18

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Mon 28 Nov 2011, 12:09 am

Satu-Dua-Tiga wrote:Gak tahu dah saya mah...!

Setahu saya tidak ada kewajiban merayakan tahun baru.
Yang ada hanyalah Bersyukur, karena terjadinya pergantian tahun yang baru. Nah ini juga kan berhubungan dengan Umur kita, serta menambah catatan sejarah hidup kita.



Jadi yang dipermasalahkan apa?
~ Mau menghina Muslim Indonesia ya?

baca komentar dari detik aja mas.
MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by paulusjancok Mon 28 Nov 2011, 12:27 am

Kebenaran Nubuat Rasulullah Dan Fenomena Tahun Baru Dikalangan Umat
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كاَنَ قَبْلَكُمْ شِبْراً بِشِبْرٍ وذِرَاعاً بِذِرَاعٍ, حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَارَسُوْلَ اللهِ, الْيَهُوْدَ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ: فَمَنْ» ؟ . رواه البخاري
Dari Abu Sa’id (al-Khudry) bahwasanya Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh kalian akan mengikuti sunnah (cara/metode) orang-orang sebelum kamu, sejengkal-demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka menelusuri lubang masuk ‘Dlobb’ (binatang khusus padang sahara, sejenis biawak-red), niscaya kalian akan menelusurinya pula”.
Kami (para shahabat) berkata: “Wahai Rasulullah! (mereka itu) orang-orang Yahudi dan Nashrani?”. Beliau bersabda: “Siapa lagi (kalau bukan mereka-red)”. {H.R.al-Bukhary)
TAKHRIJ HADITS SECARA GLOBAL
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Imam Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah.
Dalam riwayat yang lain disebutkan: “…hingga andaikata mereka memasuki lubang masuk dlobb niscaya kalian akan memasukinya pula”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dari Ibnu ‘Umar terdapat gambaran yang lebih jelas. Dari Ibnu ‘Umar radliallâhu 'anhuma, Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh Ummatku akan melakukan apa yang dilakukan oleh Bani Israil, sama persis layaknya sepasang sandal dengan pasangan yang lainnya, hingga andaikata pada mereka ada orang yang mengawini ibunya secara terang-terangan, maka di kalangan ummatku akan ada yang sepertinya”.
PENJELASAN HADITS
Makna hadits diatas adalah bahwa Rasulullah telah mensyinyalir melalui nubu-at (tanda-tanda kenabian)-nya, bahwa kelak di akhir zaman, ada diantara umatnya yang mengikuti gaya hidup orang-orang sebelum mereka, yaitu orang-orang Yahudi dan Nashrani.
Beliau menegaskan bahwa di dalam mengikuti dan meniru-niru gaya hidup mereka tersebut, umatnya melakukannya secara bertahap dari mulai sejengkal, sehasta dan seterusnya (sebagaimana terdapat di dalam tambahan riwayat yang lain).
Ketika Rasulullah menyinggung tentang orang-orang sebelum mereka, para shahabat seakan tahu siapa mereka itu, yaitu orang-orang Yahudi dan Nashrani, tetapi masih ragu dan ingin mendapatkan penegasan dari Rasullah.
Namun Rasulullah menjawabnya dengan gaya bahasa bertanya pula sebagai penegasannya: “Kalau bukan mereka, siapa lagi?”.
Hadits tersebut dimulai dengan tiga kata penegas; yaitu al-Qasam al-Muqaddar (Bentuk sumpah yang abstrak), al-Lâm serta an-Nûn. Semuanya di dalam tata bahasa Arab adalah merupakan bentuk penegasan dimana seharusnya kalimat aslinya berbunyi ‘Demi Allah, Sungguh kamu akan mengikuti…’.
Syaikh al-‘Utsaimin –rahimahullah- menyatakan bahwa kalimat ‘Latattabi’unna’ diarahkan kepada orang banyak (jama’) bukan kepada orang per-orang (mufrad). Ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan di dalam hadits ini bukan makna zhahirnya bahwa semua umat ini akan mengikuti cara/metode orang-orang sebelum mereka tetapi maksudnya disini adalah bersifat ‘âmm khâsh’ (umum tetapi khusus) sebab ada diantara umat ini yang tidak mengikuti hal tersebut. Tetapi bisa jadi juga, maknanya tetap umum (general) tetapi meskipun demikian, tidak mesti bahwa umat ini mengikuti sunnah umat terdahulu dalam segala halnya. Bisa jadi, ada sebagian yang mengikuti sisi yang satu ini dan sebagian yang lain mengikuti sisi yang lainnya. Maka dengan demikian, hadits ini tidak dapat diartikan bahwa umat ini telah keluar dari dien al-Islam. Makna ini adalah lebih pas sehingga hadits tersebut tetap di dalam keumuman maknanya. Tentunya yang harus kita ketahui bahwa ada diantara cara-cara hidup (sunnah/metode) orang-orang terdahulu yang tidak menyebabkan pelakunya keluar dari dien ini seperti memakan riba, dengki, prostitusi dan dusta. Sebagian lagi ada yang mengeluarkan pelakunya dari dien ini seperti menyembah berhala.
Hadits tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan umat ini akan perihal tersebut sehingga mereka berhati-hati. Jadi, maknanya bukan menetapkan (iqrar) bahwa hal itu disetujui akan terjadinya sehingga membuat orang yang lemah imannya beralasan dengan hadits ini ketika akan melakukan perbuatan maksiat bahwa apa yang dilakukannya semata karena telah ditetapkan oleh Rasulullah sendiri. Sungguh ini merupakan ucapan dusta yang nyata terhadap beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Semua perbuatan maksiat yang terjadi saat ini mesti ada asal-usulnya pada umat-umat terdahulu akan tetapi orang yang diberi taufiq oleh Allah untuk mendapatkan hidayah, maka dia akan mendapatkan hidayah tersebut. Artinya, ada semacam kesimpulan bahwa perbuatan maksiat yang terjadi pada umat ini memiliki akar dan asal-usul pada umat-umat masa lampau. Demikian pula, bahwa tidaklah ada perbuatan yang dilakukan oleh umat-umat masa lampau melainkan akan ada pewarisnya pada umat ini.
Imam an-Nawawy menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ungkapan “Syibr (sejengkal)” “ Dzirâ’ (sehasta)” “ Juhr adl-Dlobb (lubang masuk/rumah Dlobb) “ adalah sebagai perumpamaan betapa mirip dan hampir samanya apa yang kelak dilakukan oleh umat ini dengan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani. Hal ini bukan di dalam melakukan kekufuran tetapi di dalam perbuatan maksiat dan pelanggaran-pelanggaran agama.
Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa cara mengikuti itu ibarat bulu pada panah yang harus datar sehingga arah panahnya tidak nyasar. Demikian pulalah, kelak umat ini akan mengikuti sunnah umat-umat terdahulu seperti itu.
Ucapan Rasulullah ‘lubang masuk/rumah dlobb’ karena lubang dlobb merupakan lubang binatang yang paling kecil dan perumpamaan ini hanya dimaksudkan sebagai al-Mubâlaghah (berlebih-lebihan). Artinya, bahwa umat ini benar-benar akan mengikuti mereka hingga bila diajak masuk ke lubang yang paling kecil sekalipun.Tentunya, bila diajak untuk memasuki lubang/rumah singa yang lebih besar, lebih pasti lagi mereka akan mengikutinya.
Imam an-Nawawy –rahimahullah- menegaskan: “Ini merupakan mu’jizat yang nyata sekali dari Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam dan apa yang beliau beritakan telah benar-benar terjadi”.
Antara Nubu-at Rasulullah dan Fenomena Perayaan Tahun Baru
Bila kita mengamati secara seksama realitas yang ada menjelang berakhirnya setiap tahun Masehi, maka akan kita dapatkan seakan Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam berbicara tentang kondisi kontemporer saat ini.
Betapa tidak, hampir mayoritas umat ini merayakan datangnya Tahun Baru Masehi tersebut persis dengan apa yang dilakukan oleh pemilik Hari Besar tersebut, yaitu kaum Yahudi. Anehnya, di negeri ini dirayakan pula oleh kalangan Nashrani.
Perayaan yang berisi hura-hura, kemaksiatan dan pemubaziran dilakukan di hampir seluruh pelosok negeri, tidak oleh kalangan muda-mudi saja tetapi juga oleh orang-orang tua. Pada tengah malam menjelang pergantian tahun, mereka berpesta pora dan lelap dalam gegap-gempita serta suara hiruk-pikuk musik yang menggila. Beramai-ramai dalam suasana sesak, saling himpit dan bergaya dengan berbagai mode yang ada. Entah apa yang terjadi manakala ada sekumpulan muda-mudi dalam suasana mabok seperti itu dan di tengah malam dengan saling bergandengan dan seterusnya. Perbuatan maksiat dimana-mana dan secara terang-terangan sudah semakin berani dipertontonkan. Belum lagi ada acara mubazir yang tak kalah riuhnya dan merupakan fenomena yang diciptakan dan dimanfa’atkan oleh para pedagang ayam. Di sepanjang jalan menjelang malam itu, para pedagang ayam ini berjejer menjajakan ayam mereka sembari meneriakkan yel-yel tahun baru. Ayam yang dibeli tersebut kemudian dibakar hampir di seluruh perkampungan dan gang. Maka, asappun mengepul kemana-mana dan dari mana-mana. Anehnya, mereka seakan tidak peduli dengan suasana keprihatinan dan ekonomi yang lagi morat-marit. Mereka membeli dan membakar ayam dalam jumlah yang sangat besar sehingga banyak sekali ayam yang tersisa pada pagi harinya karena tidak ada lagi yang kuat memakannya selain binatang.
Bila melihat kepada namanya, sepertinya memperingati dan merayakan Tahun Baru Masehi identik dengan tahunnya orang-orang Nashrani saja. Tetapi sebenarnya, perayaan Tahun Baru tersebut merupakan bagian dari aktifitas rituil agama Yahudi dan Majusi (yang disebut dengan ‘an-Nayrûz’). Oleh karena itu, merekalah yang sebenarnya memiliki misi merayakan dan memeriahkannya bukan kaum Muslimin.
Sedangkan di dalam Islam, hanya dikenal tiga Hari Besar (‘Ied) yang memang disyari’atkan untuk dirayakan dan dimeriahkan; dua bersifat tahunan, yaitu ‘Iedul Fithri dan ‘Iedul Adlha serta satu lagi, bersifat pekanan, yaitu Hari Jum’at. Selain tiga Hari Besar ini, tidak dikenal peringatan dan perayaan hari besar lainnya, apalagi bila perayaan itu identik dengan agama selain Islam, seperti agama Nashrani, Yahudi atau Majusi.
Nah, yang menjadi masalah kemudian adalah keterlibatan sebagian besar dari umat mayoritas yang beragama Islam di dalamnya; Kenapa mereka ikut merayakan dan memeriahkannya juga? Tidak tahukah mereka bahwa perayaan itu khusus untuk non Muslim, khususnya, kaum Yahudi dan Majusi? Tahukah mereka bahwa hal ini bertentangan dengan ajaran agama? Bagaimana pengawasan dan kontrol ulama terhadap gejala-gejala seperti ini yang dapat merusak ‘aqidah umat?.
Tentu kita amat prihatin dengan nasib umat yang semakin lama semakin terkikis ‘aqidahnya, sedikit-demi sedikit sebagaimana yang disinyalir di dalam hadits Nabi tersebut.
Setidaknya –menurut hemat penulis-, ada dua faktor besar yang menyebabkan terjadinya hal tersebut:
Pertama, Kejahilan sebagian besar umat ini akan ajaran agama yang shahih. Kedua, Kurangnya kontrol para ulama, khususnya penekanan terhadap sisi ‘aqidah.
Mengenai faktor pertama ini, ia amat identik dengan pepatah yang mengatakan: “Manusia itu adalah musuh bagi apa yang tidak diketahuinya”. Dalam hal ini, bukan berarti umat selama ini tidak mengalami proses pembelajaran. Proses itu ada tetapi kurang terkoordinir dengan baik dan terfokus sehingga hasil yang didapatpun mengambang.
Proses pembelajaran sebagian besar umat selama ini hanya bertumpu kepada acara-acara ceremonial. Rujukan-rujukan yang digunakan dari sisi materi kurang memberikan tekanan kepada pemurnian ‘aqidah dari syirik dan penyakit TBC (Takhayyul, Bid’ah, Syirik dan Churafat) sementara dari sisi otentititas dan validitasnya kurang dapat dipertanggungjawabkan pula karena banyak sekali hadits-hadits yang dijadikan sebagai hujjah sangat lemah kualitasnya bahkan maudlu’/palsu.
Umat yang awam hanya mengerti bahwa acara-acara ceremonial semacam itu adalah bagian dari agama yang mereka anggap ‘wajib’ dilakoni dari masa ke masa dan secara turun-temurun. Bilamana ada salah seorang diantara mereka yang dianggap sebagai tokoh agama di suatu tempat sudah meninggal dunia, maka secara perlahan frekuensi acara tersebut dengan sendirinya akan menurun drastis. Mereka tidak mengerti apakah hal itu benar-benar dicontohkan oleh Rasulullah melalui dalil-dalilnya yang kuat dan shahih atau tidak. Apalagi bila ditanyakan kepada mereka tentang rujukannya, logika berfikir yang mereka fahami hanyalah bahwa hal itu ‘memang dari dulunya demikian’. Mereka hanya terbiasa dengan ‘taqlid buta’. Memang secara agama, bahwa apa yang dapat dilakukan oleh orang awam adalah taqlid kepada para ulamanya.
Selain acara-acara ceremonial tersebut, memang banyak sekali diadakan majlis-majlis ta’lim tetapi amat disayangkan bahwa bobot materinya kurang berimbang. Sangat sedikit –untuk tidak mengatakan hampir tidak pernah- di dalamnya menyentuh sisi ‘aqidah dan bagaimana mereka bisa terlepas dari kesyirikan dan penyakit TBC tersebut. Yang sering disuguhkan kepada mereka hanyalah masalah ‘Fadlâ-il A’mâl’ (amalan-amalan ekstra) seperti pahala ibadah yang ini sekian dan yang itu sekian namun banyak sekali pula hadits-hadits yang digunakan sebagai hujjah untuk itu, kualitasnya dla’if (lemah) sekali bahkan maudlu’/palsu. Sebagai contoh adalah shalat ar-Raghâ-ib dimana sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam an-Nawawy bahwa hadits tentang ibadah ini sama sekali tidak ada landasannya yang shahih.
Maka, kejahilan di tubuh umat ini akan semakin parah bila faktor kedua juga tidak terbenahi.
Para ulama adalah pewaris para Nabi dan menjadi tumpuan berpijak umat di dalam mengarungi kehidupan keagamaan mereka. Ketika berbicara, maka seharusnya mereka menyadari bahwa posisi mereka adalah sebagai orang yang dimandati untuk mengatasnamakan agama dengan menggunakan firman-firman Allah dan hadits-hadits Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Dengan posisi seperti ini, sudah sepatutnya bahkan wajib bagi mereka untuk memberikan pelajaran-pelajaran agama yang benar kepada umat sebab umat yang awam hanya bertaqlid kepada mereka. Mereka harus mengambil dalil-dalilnya dari rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan dan valid sebab kelak mereka akan mempertanggungjawabkan hal ini di hadapan Allah Ta’ala.
Sudah sepantasnya, para ulama meneladani sikap para Imam empat Madzhab yang semuanya sepakat menyatakan keharusan untuk merujuk kepada hadits yang shahih. Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi’i mengatakan: “Bila hadits itu shahih, maka itulah madzhabku”. Imam Ahmad berkata: “Janganlah kalian mentaqlidiku, jangan pula mentaqlidi Malik, asy-Syafi’i, al-Awza’i dan ats-Tsawry tetapi ambillah darimana mereka mengambil”. Imam Malik berkata: “Tidak ada seorangpun setelah (wafatnya) Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam kecuali pendapatnya diambil atau ditinggalkan kecuali Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam”. Para Imam ini melarang umat dan pengikutnya mentaqlid mereka secara buta bahkan salah seorang dari mereka, yakni Abu Hanifah amat keras sekali ucapannya: “Haram bagi siapa yang tidak mengetahui dalilku untuk berfatwa dengan ucapanku”.
Ungkapan para Imam empat madzhab tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwa bilamana suatu ketika kita menemukan hadits yang shahih dan hadits yang mereka jadikan hujjah adalah dla’if atau ada hadits yang lebih shahih dan kuat dari hadits yang mereka jadikan hujjah, maka mereka akan menjadikan hadits yang shahih atau lebih shahih dan kuat tersebut sebagai pendapat mereka. Ini juga menandakan bahwa mereka adalah orang yang berlapang dada di dalam menerima al-Haq dan sama sekali tidak menganggap pendapat mereka lebih benar dari yang lain sebab tolok ukurnya adalah kekuatan hujjah dan keshahihannya.
Perlu kita renungi pula bahwa ketika para imam tersebut mengatakan demikian, mereka menyadari betul bahwa ada hadits yang belum sampai kepada mereka baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga hadits yang mereka jadikan hujjah adalah hadits yang mereka anggap paling shahih yang sampai kepada mereka. Maka, agar umat dan pengikutnya jangan terperdaya dan terkungkung di dalam taqlid buta, mereka mengatakan seperti ungkapan-ungkapan tersebut sehingga mereka berlepas diri dari kesalahan yang kelak terjadi akibat hujjah mereka yang dipandang lemah atau kurang shahih dan kuat.
Disini, perlu ditekankan bahwa bilamana para ulama mengambil sikap seperti para Imam empat madzhab tersebut, tentulah kondisi umat dari sisi pembelajaran tersebut akan mencapai arah yang benar. Umat akan tenang dan yakin di dalam menjalankan ibadah mereka karena para ulama mereka interes terhadap dalil-dalil yang shahih dan kuat.
Dan, bilamana pula para ulama telah bersikap demikian maka berarti akan mudah bagi mereka untuk mengikis habis segala bentuk kesyirikan dan penyakit TBC yang sudah melanda umat begitu mereka mau meneliti bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Terlebih lagi tentunya, bilamana mereka lebih memfokuskan kepada pemurnian ‘aqidah dari kesyirikan dan penyakit TBC tersebut tentu kejahilan umat akan ajaran agamanya yang kebanyakannya berupa pengamalan terhadap penyakit tersebut akan dapat teratasi dan terkikis sehingga perayaan semacam ‘Natal Bersama’ ‘Valentine Days’ ‘Tahun Baru (Happy New Year)’ dan sebagainya tidak akan mampu membuai dan menggoyahkan ‘aqidah mereka.
Inilah arti penting dari kontrol para ulama terhadap ‘aqidah umat dan upaya pemurniannya dari segala bentuk kesyirikan dan penyakit TBC diatas.
Dengan begitu, para ulama telah ikut andil di dalam mensosialisasikan hadits Rasulullah yang kita kaji ini dan dapat meminimalisir dampak dari apa yang telah disinyalir oleh Rasulullah tersebut.
Korelasi Antara Hadits Diatas Dengan Hadits Larangan Tasyabbuh
Terdapat korelasi yang amat jelas antara hadits ini dengan hadits larangan Tasyabbuh (menyerupai) dengan suatu kaum.
Dalam hadist diatas, Rasulullah mensinyalir bahwa umat ini akan mengikuti sunnah (cara/metode) orang-orang Yahudi dan Nashrani. Maka, di dalam mengkuti cara mereka tersebut terdapat penyerupaan di dalam banyak hal.
Dalam hadits Rasulullah banyak sekali larangan agar kita jangan menyerupai suatu kaum, terutama sekali terhadap orang-orang Yahudi dan Nashrani, diantaranya sabda beliau: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia adalah bagian dari mereka”. (H.R.)
Imam al-Munawy dan al-‘Alqamy mengomentari makna ‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum’, yakni secara zhahirnya dia berpakaian seperti pakaian mereka, mengikuti gaya hidup dan petunjuk mereka di dalam berpakaian serta sebagian perbuatan mereka.
Al-Qary mengatakan: “Barangsiapa menjadikan dirinya serupa dengan orang-orang kafir, misalnya di dalam berpakaian dan selainnya atau serupa dengan orang-orang fasiq, Ahli Tasawwuf atau serupa dengan orang-orang yang lurus dan baik, maka ‘dia adalah bagian dari mereka’, yakni di dalam mendapatkan dosa atau kebaikan/pahala”.
Dalam hal ini, kami tidak ingin mengupas panjang lebar tentang Tasyabbuh karena pembahasannya secara detail akan didapat pada pembahasan tentang hadits-hadist larangan tasyabbuh tersebut.
Yang jelas, fenomena merayakan ‘Tahun Baru’ tersebut masuk ke dalam katogeri larangan Tasyabbuh.
Imbauan
Kami mengimbau agar saudaraku, kaum Muslimin, membentengi diri dengan ‘aqidah yang benar sehingga tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang dapat menodai, mengotori apalagi menggoyahnya.
Kepada para orangtua, hendaknya mengarahkan pendidikan agama yang memadai kepada anak-anak mereka terutama penekanan sisi ‘aqidah. Suruhlah mereka belajar agama kepada para ustadz yang dikenal kokoh dan lurus ‘aqidahnya. Tegurlah mereka bilamana melakukan perbuatan yang menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Ajarkanlah mereka al-Walâ’ dan al-Barâ’ sehingga senantiasa bangga dengan agamanya dan loyal terhadap Allah dan Rasul-Nya serta tidak menyukai segala bentuk kesyirikan dan penyimpangan yang berupa penyakit TBC diatas.
Ajarkanlah mereka doa: “Ya Allah! anugerahilah kepada kami kecintaan terhadap iman, dan anugerahilah kami kebencian terhadap kekufuran, kefasikan dan perbuatan maksiat. Jadikanlah kami diantara orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Kepada para ulama, tunjukkanlah kepada masyarakat contoh dan suriteladan yang baik. Ajarkanlah mereka bagaimana membentengi diri dari segala bentuk penyelewengan terhadap ‘aqidah. Arahkan mereka kepada manhaj ulama Salaf seperti para imam empat madzhab di dalam ‘aqidah dan menerima al-Haq. Bersama para tokoh masyarakat, berantaslah segala bentuk kesyirikan, bid’ah, khurafat dan kemaksiatan. Terbukalah kepada dan biasakanlah mereka untuk memperoleh rujukan yang shahih, kuat dan valid. Jangan biasakan mereka dengan ‘taqlid buta’.
Semoga kita semua mendapatkan petunjuk Allah Ta’ala dan senantiasa dibimbing oleh-Nya ke jalan yang diridlai-Nya. Amin. Wallahu a’lam
REFERENSI
• CD MAUSÛ’AH AL-HADÎTS
• SHAHIH AL-BUKHÂRY
• SHAHIH MUSLIM DAN SYARAHNYA
• AL-QAUL AL-MUFÎD ‘ALÂ KITÂB AT-TAUHÎD, KARYA SYAIKH SHALIH AL-‘UTSAIMIN
• ‘AUN AL-MA’BÛD SYARH SUNAN ABÎ DÂUD
• ‘IED AL-YÛBIEL, BID’ATUN FI AL-ISLAM, KARYA SYAIKH BAKR BIN ‘ABDULLAH, ABU ZAID
• AL-MUSTADRAK, KARYA ABU ‘ABDILLAH, AL-HÂKIM


paulusjancok
paulusjancok
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 809
Age : 36
Humor : Yesus nggak pake sempak...hanya orang GOBLOK yang menyembahnya
Reputation : 1
Points : 6471
Registration date : 2011-08-12

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by Satu-Dua-Tiga Mon 28 Nov 2011, 7:21 am

MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:Gak tahu dah saya mah...!

Setahu saya tidak ada kewajiban merayakan tahun baru.
Yang ada hanyalah Bersyukur, karena terjadinya pergantian tahun yang baru. Nah ini juga kan berhubungan dengan Umur kita, serta menambah catatan sejarah hidup kita.



Jadi yang dipermasalahkan apa?
~ Mau menghina Muslim Indonesia ya?

baca komentar dari detik aja mas.
Komentar siapa? yang Non Islam atau Islamnya?
lihat aja itu perkataannya....

Satu-Dua-Tiga
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5107
Registration date : 2011-09-18

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Tue 29 Nov 2011, 12:52 am

Satu-Dua-Tiga wrote:
MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:Gak tahu dah saya mah...!

Setahu saya tidak ada kewajiban merayakan tahun baru.
Yang ada hanyalah Bersyukur, karena terjadinya pergantian tahun yang baru. Nah ini juga kan berhubungan dengan Umur kita, serta menambah catatan sejarah hidup kita.



Jadi yang dipermasalahkan apa?
~ Mau menghina Muslim Indonesia ya?

baca komentar dari detik aja mas.
Komentar siapa? yang Non Islam atau Islamnya?
lihat aja itu perkataannya....

Diperhalus komentarnya ya.

asli :
Oerang_doeloe about 23 hours ago
Hmm cukup unik ya,kalo gitu bs dibilang ini fanatisme terhadap agama yg kebablasan n malah terkesan ndablek,krn yg empunya ternyata ga sampai segitunya kalee.Cuma ada di Indonesia

diperhalus
hmm cukp unik ya, kenapa lebih ISLAMI muslim yg ada di Indonesia dibanding Muslim yg ada di Arab sendiri?? Padahal Islam kan lahirnya di Arab ?
MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by Satu-Dua-Tiga Thu 01 Dec 2011, 9:04 am

MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:
MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:Gak tahu dah saya mah...!

Setahu saya tidak ada kewajiban merayakan tahun baru.
Yang ada hanyalah Bersyukur, karena terjadinya pergantian tahun yang baru. Nah ini juga kan berhubungan dengan Umur kita, serta menambah catatan sejarah hidup kita.



Jadi yang dipermasalahkan apa?
~ Mau menghina Muslim Indonesia ya?

baca komentar dari detik aja mas.
Komentar siapa? yang Non Islam atau Islamnya?
lihat aja itu perkataannya....

Diperhalus komentarnya ya.

asli :
Oerang_doeloe about 23 hours ago
Hmm cukup unik ya,kalo gitu bs dibilang ini fanatisme terhadap agama yg kebablasan n malah terkesan ndablek,krn yg empunya ternyata ga sampai segitunya kalee.Cuma ada di Indonesia

diperhalus
hmm cukp unik ya, kenapa lebih ISLAMI muslim yg ada di Indonesia dibanding Muslim yg ada di Arab sendiri?? Padahal Islam kan lahirnya di Arab ?
Wow.....!
ko bisa sih Fanatisme = lebih Islami ? aneh.....

Saya jelaskan sekali lagi, di islam tidak diwajibkan merayakan thn baru hijriyah.
Bisa dianggap fanatisme.

Satu-Dua-Tiga
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5107
Registration date : 2011-09-18

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by MAMAD RAJA FEDOFIL Thu 01 Dec 2011, 10:53 am

Satu-Dua-Tiga wrote:
MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:
MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:Gak tahu dah saya mah...!

Setahu saya tidak ada kewajiban merayakan tahun baru.
Yang ada hanyalah Bersyukur, karena terjadinya pergantian tahun yang baru. Nah ini juga kan berhubungan dengan Umur kita, serta menambah catatan sejarah hidup kita.



Jadi yang dipermasalahkan apa?
~ Mau menghina Muslim Indonesia ya?

baca komentar dari detik aja mas.
Komentar siapa? yang Non Islam atau Islamnya?
lihat aja itu perkataannya....

Diperhalus komentarnya ya.

asli :
Oerang_doeloe about 23 hours ago
Hmm cukup unik ya,kalo gitu bs dibilang ini fanatisme terhadap agama yg kebablasan n malah terkesan ndablek,krn yg empunya ternyata ga sampai segitunya kalee.Cuma ada di Indonesia

diperhalus
hmm cukp unik ya, kenapa lebih ISLAMI muslim yg ada di Indonesia dibanding Muslim yg ada di Arab sendiri?? Padahal Islam kan lahirnya di Arab ?
Wow.....!
ko bisa sih Fanatisme = lebih Islami ? aneh.....

Saya jelaskan sekali lagi, di islam tidak diwajibkan merayakan thn baru hijriyah.
Bisa dianggap fanatisme.

Oh...jadi yg gw bikin salah?? Lbh bagus yg asli aja ya??
Ok dah. Ini diaaaaa, komentaaaar in this weeeeek....:

Oerang_doeloe about 23 hours ago
Hmm cukup unik ya,kalo gitu bs dibilang ini fanatisme terhadap agama yg kebablasan n malah terkesan ndablek,krn yg empunya ternyata ga sampai segitunya kalee.Cuma ada di Indonesia.
MAMAD RAJA FEDOFIL
MAMAD RAJA FEDOFIL
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 548
Age : 616
Location : Diatas puhun melihat MOSLEM dungu, mula mula MENYEMBAH BATU, lalu MENCIUM BATU, eh....kemudian MELEMPARIN BATU. Aneh kan !
Humor : MOSLEM identik dengan BATU. Utk disembah, dicium dan dilemparin, bahkan utk CEBOK. Lucu ya !?
Reputation : 1
Points : 5193
Registration date : 2011-10-08

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by Satu-Dua-Tiga Thu 01 Dec 2011, 12:38 pm

Hmm....
sebenernya yang Anda niatkan apa sih?

pusing saya, harus ngadepinnya dengan cara gimana

Satu-Dua-Tiga
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 484
Reputation : -23
Points : 5107
Registration date : 2011-09-18

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by kuku bima Thu 01 Dec 2011, 1:15 pm

Satu-Dua-Tiga wrote:
MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:
MAMAD RAJA FEDOFIL wrote:
Satu-Dua-Tiga wrote:Gak tahu dah saya mah...!

Setahu saya tidak ada kewajiban merayakan tahun baru.
Yang ada hanyalah Bersyukur, karena terjadinya pergantian tahun yang baru. Nah ini juga kan berhubungan dengan Umur kita, serta menambah catatan sejarah hidup kita.



Jadi yang dipermasalahkan apa?
~ Mau menghina Muslim Indonesia ya?

baca komentar dari detik aja mas.
Komentar siapa? yang Non Islam atau Islamnya?
lihat aja itu perkataannya....

Diperhalus komentarnya ya.

asli :
Oerang_doeloe about 23 hours ago
Hmm cukup unik ya,kalo gitu bs dibilang ini fanatisme terhadap agama yg kebablasan n malah terkesan ndablek,krn yg empunya ternyata ga sampai segitunya kalee.Cuma ada di Indonesia

diperhalus
hmm cukp unik ya, kenapa lebih ISLAMI muslim yg ada di Indonesia dibanding Muslim yg ada di Arab sendiri?? Padahal Islam kan lahirnya di Arab ?
Wow.....!
ko bisa sih Fanatisme = lebih Islami ? aneh.....

Saya jelaskan sekali lagi, di islam tidak diwajibkan merayakan thn baru hijriyah.
Bisa dianggap fanatisme.KAYANYA BUKAN INI DECH JAWQABANNYA....Ya, Quran hanyalah transformasi dan modifikasi dari kitab2 yang telah ada sebelumnya, khususnya kitab Ibrani yang menjadi Injil bagi masyarakat Nosrania.


Setelah kita melihat untuk apa Quran itu ditulis, marilah kini kita mencermati siapakah yang berkata2 dalam Quran. Menurut Islam, Quran mengandung kata2 dari Tuhan. Quran haruslah dibaca seakan2 Tuhan mengucapkan sendiri kata2 di dalamnya. Point ini sangat penting, karena JIKA QURAN ADALAH PERKATAAN TUHAN, MAKA QURAN HARUSLAH SEMPURNA, TIDAK BOLEH ADA KESALAHAN SEDIKITPUN DIDALAMNYA. Namun, bukan ini kenyataannya.


Pertama-tama kita akan lihat beberapa ayat di Quran yang jelas-jelas merupakan kata-kata ucapan Muhammad, bukan Allah.


Sura AL FAATIHAH (QS 1:1-7):

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.


Kita tidak perlu menjadi seorang jenius untuk melihat bahwa kata2 ini jelas ditujukan kepada Tuhan, dalam bentuk sebuah doa. Kata2 itu adalah ucapan Muhammad yang memuji Tuhan dan meminta petunjuk Tuhan. Penterjemah Muslim seenaknya saja menambah kata “say” ( “katakanlah”: Indonesia, atau “Kul” : Arab) dalam Quran versi bahasa Inggris pada permulaan sura ini untuk menghapuskan masalah ini. Kata “say” didapatkan paling tidak 350 kali dalam Quran; dan jelas sekali kata ini ditambahkan untuk menghapuskan masalah yang memalukan ini. Jadi sekarang kita punya bukti langsung bahwa Quran dimulai dengan kata2 ucapan Muhammad sendiri.


Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (mu). (QS 6:104)


Dalam ayat ini, jelas sekali yang mengatakan “..aku sekali-kali bukanlah pemelihara..” adalah Muhammad. Bahkan Dawood dalam terjemahannya menambahkan tulisan kaki bahwa “Aku” merujuk pada Muhammad.


Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (QS 27:91)


Sekali lagi, yang berbicara jelas sekali adalah Muhammad sendiri, yang mencoba menghalalkan pembunuhan orang Mekah yang tidak berdosa, yang tidak mau mengikuti Tuhan nya Muhammad. Dawood dan Pickthall berdua menambahkan kata “say” dalam terjemahan mereka, yang tidak ada dalam versi bahasa Arab.


Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, (QS 81:15)


Lagi-lagi di sini jelas jelas Muhammad yang bersumpah, dan bukan Tuhan yang bersumpah, dengan bintang-bintang.


Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan). (QS 84:16-19)


Sekali lagi, itu Muhammad yang bersumpah dan bukan Tuhan. Dia bersumpah dalam nama Matahari dan Bulan, kedua-duanya dewa suci bangsa Arab sebelum Islam.


Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Qur'an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. (QS 6:114)


Setiap orang waras bisa melihat bahwa itu bukan kata-kata Tuhan, tetapi kata-kata ucapan Muhammad sendiri. Dalam terjemahannya, Yusuf Ali menambah kata “say”, yang tidak ada dalam versi asli bahasa Arab, dan tidak menambah komentar atau catatan kaki.


Ayat2 diatas menunjukkan bahwa Quran bukanlah perkataan Allah, tapi perkataan Muhammad yang diserupakan sebagai perkataan Allah. Ada beberapa kisah yang menceritakan bagaimana Quran dituliskan;


Abdullah Ibn Sa’d Abi Sarh, adalah seorang mualaf yang menjadi pencatat Quran, namun kembali murtad dan meninggalkan Islam setelah mengetahui kebohongan Muhammad. Abi Sarh mengatakan, "Saya biasanya mengarahkan Rasulullah kemanapun saya mau”. Rasulullah mendiktekan kepada saya "Yang Maha Tinggi, Maha Bijaksana", dan saya hanya menuliskan "Maha Bijaksana" saja. Kemudian Rasulullah mengatakan, "Ya, itu semua sama saja". Dalam suatu keadaan tertentu, dia mengatakan, "Tuliskan begini dan begitu", tetapi saya hanya mencatatkan "Menulis" saja, dan Rasulullah berkata, "Tulis apapun yang kamu sukai."


Ketika Abi Sarh menulis perkataan Muhammad, "Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: 'Telah diwahyukan kepada saya', Ia tersadar bahwa itu hanya kebohongan belaka, tidak ada wahyu Allah kepada Muhammad, yang ada adalah perkataan Muhammad sendiri. Dan ia semakin yakin karena iapun dapat mengedit Quran sesuai keinginannya. Karena hal tersebut, ia murtad dan meninggalkan Islam.


Pada hari Muhammad menaklukkan Mekah, dia memerintahkan Abi Sarh untuk di bunuh, karena orang ini adalah salah satu yang mengetahui rahasia kebohongannya. Namun Abi Sarh bersembunyi dan meminta perlindungan Utsman. Dengan terpaksa Abi Sarh kemudian masuk Islam lagi demi keselamatan nyawanya. [Tabari, vol. viii, p.179]


Ayat2 yang ditulis Abi Sarh tersebut kini menjadi ayat 6:93;


Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah",… (QS 6:93)


Muhammad juga menantang para pembacanya untuk membuat sura yang serupa dengan Quran, jika mereka tidak percaya bahwa Quran ini adalah benar2 dari Tuhan;


Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah-surah yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar". (QS 11:13)


Membuat kitab seperti Quran amatlah mudah, yang menjadi masalah adalah tidak ada kreteria yang jelas yang ditetapkan oleh Muhammad. Ingin bukti? Ada seseorang bernama “Mirza Ghulam Ahmad Qadiani“ yang mampu membuat kitab yang sama dengan Quran dan bahkan karena kesamaannya kitab tersebut dijadikan pedoman hidup bagi pengikut-pengikutnya.


Kitab yang dimaksud adalah kumpulan dari serpihan kitab2 yang dijadikan satu kitab utama yang bernama ROOHAINI KHAZAIN dan dipakai sebagai pedoman dan landasan keimanan pengikut Ahmadiah.


Roohaini Khazain saja sudah membuktikan bahwa membuat Quran adalah perkara yang gampang. Banyak orang yang tak mau meladeni tantangan Muhammad itu, karena hadiahnya sangatlah tidak menarik. Yaitu hukuman mati. Hal yang juga diikuti antek2 Muhammad dimasa kini, yang mengatakan AHMADIAH TUBUHNYA HALAL UNTUK DIBUNUH.


SEMUANYA ITU MENUNJUKKAN BAHWA QURAN BUKANLAH WAHYU DARI ALLAH, MELAINKAN HASIL PEMIKIRAN SEORANG MUHAMMAD. LALU DARIMANAKAH MUHAMMAD MENDAPATKAN INSPIRASI UNTUK AYAT2NYA TERSEBUT ?
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10374
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

TAHUN BARU HIJRIAH Empty Re: TAHUN BARU HIJRIAH

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum