Muhammad melarang muslim memegang penis mereka dgn tangan kanan

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Jawabanmu tidak menyelesaikan aturan nabi yg muleea ini:

Jangan pegang kemaluanmu dgn tangan kanan saat kencing. Tetapi dia malah nantinya menyuruhmu mengurut kemaluanmu. Muhammad ini memang memang rada gak waras ya...??

lihd wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Jawabanmu tidak menyelesaikan aturan nabi yg muleea ini:

Jangan pegang kemaluanmu dgn tangan kanan saat kencing. Tetapi dia malah nantinya menyuruhmu mengurut kemaluanmu. Muhammad ini memang memang rada gak waras ya...??

Udah jelas .... hanya orang2 goblok yg gak mau diatur oleh Penciptanya aja yg protes :D
Nih ajaran Yesus tentang kebersihan:
Yehezkiel4:15
Lalu firman-Nya kepadaku: "Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya."

Wow!! :D

Akal Budi Islam wrote:

lihd wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Jawabanmu tidak menyelesaikan aturan nabi yg muleea ini:

Jangan pegang kemaluanmu dgn tangan kanan saat kencing. Tetapi dia malah nantinya menyuruhmu mengurut kemaluanmu. Muhammad ini memang memang rada gak waras ya...??

Udah jelas .... hanya orang2 goblok yg gak mau diatur oleh Penciptanya aja yg protes :D
Nih ajaran Yesus tentang kebersihan:
Yehezkiel4:15
Lalu firman-Nya kepadaku: "Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya."

Wow!! :D

Emang udah jelas bahwa isi sanggahanmu pada abi gak jelas. Amat sulit mencari muslim yg cerdas.

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

lihd wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Jawabanmu tidak menyelesaikan aturan nabi yg muleea ini:

Jangan pegang kemaluanmu dgn tangan kanan saat kencing. Tetapi dia malah nantinya menyuruhmu mengurut kemaluanmu. Muhammad ini memang memang rada gak waras ya...??

Udah jelas .... hanya orang2 goblok yg gak mau diatur oleh Penciptanya aja yg protes :D
Nih ajaran Yesus tentang kebersihan:
Yehezkiel4:15
Lalu firman-Nya kepadaku: "Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya."

Wow!! :D

Emang udah jelas bahwa isi sanggahanmu pada abi gak jelas. Amat sulit mencari muslim yg cerdas.

OOH BEGITO. YA UDAH MARI MBAHAS BIBLE AJA, ITU YANG BENER-BENER KAU KUASAI...!

Akal Budi Islam wrote:
KAMU TAHU GAK ISI POSTING INI???

iNI LHO:

Muhammad melarang muslim memegang penis mereka dgn tangan kanan

MUHAMMAD MEMANG RADA ANEH DALAM MEMBERIKAN PERNYATAAN. BISA DIMENGERTI SEBAB BELIAU MEMANG GAK PERNAH SEKOLAH, ALIAS BUTA HURUF

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:
KAMU TAHU GAK ISI POSTING INI???

INI LHO:

Muhammad melarang muslim memegang penis mereka dgn tangan kanan

MUHAMMAD MEMANG RADA ANEH DALAM MEMBERIKAN PERNYATAAN. BISA DIMENGERTI SEBAB BELIAU MEMANG GAK PERNAH SEKOLAH, ALIAS BUTA HURUF

Seseorang tentu ada sikap batin didalam menerima informasi atau pengajaran seperti yang disampaikan dalam hadits tsb. Bagi orang yang percaya kepada nabi Muhammad tentu sikap batinnya adalah menerima dengan seksama, kalaupun ada pertanyaan, kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...........!

Akal Budi Islam wrote:

lihd wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Jawabanmu tidak menyelesaikan aturan nabi yg muleea ini:

Jangan pegang kemaluanmu dgn tangan kanan saat kencing. Tetapi dia malah nantinya menyuruhmu mengurut kemaluanmu. Muhammad ini memang memang rada gak waras ya...??

Udah jelas .... hanya orang2 goblok yg gak mau diatur oleh Penciptanya aja yg protes :D
Nih ajaran Yesus tentang kebersihan:
Yehezkiel4:15
Lalu firman-Nya kepadaku: "Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya."

Wow!! :D

Emang udah jelas bahwa isi sanggahanmu pada abi gak jelas. Amat sulit mencari muslim yg cerdas.

answering-ff wrote:

Akal Budi Islam wrote:

lihd wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Jawabanmu tidak menyelesaikan aturan nabi yg muleea ini:

Jangan pegang kemaluanmu dgn tangan kanan saat kencing. Tetapi dia malah nantinya menyuruhmu mengurut kemaluanmu. Muhammad ini memang memang rada gak waras ya...??

Udah jelas .... hanya orang2 goblok yg gak mau diatur oleh Penciptanya aja yg protes :D
Nih ajaran Yesus tentang kebersihan:
Yehezkiel4:15
Lalu firman-Nya kepadaku: "Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya."

Wow!! :D

Emang udah jelas bahwa isi sanggahanmu pada abi gak jelas. Amat sulit mencari muslim yg cerdas.

ngomong emang mudah karena cangkemmu adalah cangkemmu dewek,,,,

orang cerdas adalah orang yang tidak banyak bertanya....dia sudah tahu dan menangkap arti sebenarnya bahkan sebelum kalimat tsb selesai,,,,

orang bodoh biasanya banyak bertanya dan menyangkal karena klo dia pintar pasti gak perlu bertanya,,,,orang pintar lebih banyak diam,,,padi semakin berisi semakin menunduk,,,,

Akal Budi Islam wrote:

ngomong emang mudah karena cangkemmu adalah cangkemmu dewek,,,,

orang cerdas adalah orang yang tidak banyak bertanya....dia sudah tahu dan menangkap arti sebenarnya bahkan sebelum kalimat tsb selesai,,,,

orang bodoh biasanya banyak bertanya dan menyangkal karena klo dia pintar pasti gak perlu bertanya,,,,orang pintar lebih banyak diam,,,padi semakin berisi semakin menunduk,,,,

Menarik sekali pernyataanmu. ...Mau tahu gak...?? Siapakah yang paling banyak mengajukan pertanyaan ke ABI ? MUSLIM. Siapakah yg paling banyak mendebat ABI ? MUSLIM. SIAPAKAH YANG PALING BANYAK MENYANGKAL ABI? MUSLIM. SIAPAKAH YG SELALU MENCACI ABI? MUSLIM. Kesimpulan??? Slimer2 di sini adalah ternyata bodoh. ckckck....

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

ngomong emang mudah karena cangkemmu adalah cangkemmu dewek,,,,

orang cerdas adalah orang yang tidak banyak bertanya....dia sudah tahu dan menangkap arti sebenarnya bahkan sebelum kalimat tsb selesai,,,,

orang bodoh biasanya banyak bertanya dan menyangkal karena klo dia pintar pasti gak perlu bertanya,,,,orang pintar lebih banyak diam,,,padi semakin berisi semakin menunduk,,,,

Menarik sekali pernyataanmu. ...Mau tahu gak...?? Siapakah yang paling banyak mengajukan pertanyaan ke ABI ? MUSLIM. Siapakah yg paling banyak mendebat ABI ? MUSLIM. SIAPAKAH YANG PALING BANYAK MENYANGKAL ABI? MUSLIM. SIAPAKAH YG SELALU MENCACI ABI? MUSLIM. Kesimpulan??? Slimer2 di sini adalah ternyata bodoh. ckckck....

Tak ulangi rengekannya si-ABI :

- Siapakah yang paling banyak mengajukan pertanyaan ke ABI ? MUSLIM.
- Siapakah yg paling banyak mendebat ABI ? MUSLIM.
- SIAPAKAH YANG PALING BANYAK MENYANGKAL ABI? MUSLIM
- SIAPAKAH YG SELALU MENCACI ABI? MUSLIM
Kesimpulan??? Slimer2 di sini adalah ternyata bodoh. ckckck....

Bener juga, kemana yang lain orang-orang kristen di forum ini. atau memang si-ABI pemain tunggal yang punya nickname banyak hehehe...............

orang cerdas adalah orang yang tidak banyak bertanya....dia sudah tahu dan menangkap arti sebenarnya bahkan sebelum kalimat tsb selesai,,,,

orang bodoh biasanya banyak bertanya dan menyangkal karena klo dia pintar pasti gak perlu bertanya,,,,orang pintar lebih banyak diam,,,padi semakin berisi semakin menunduk,,,

Akal Budi Islam wrote:

hahaha.....

kau baca pernyataan temanmu yang dungu: @answering-ff

orang cerdas adalah orang yang tidak banyak bertanya....dia sudah tahu dan menangkap arti sebenarnya bahkan sebelum kalimat tsb selesai,,,,

orang bodoh biasanya banyak bertanya dan menyangkal karena klo dia pintar pasti gak perlu bertanya,,,,orang pintar lebih banyak diam,,,padi semakin berisi semakin menunduk,,,

Apa jawaban ABI?

Menarik sekali pernyataanmu. ...Mau tahu gak...?? Siapakah yang paling banyak mengajukan pertanyaan ke ABI ? MUSLIM. Siapakah yg paling banyak mendebat ABI ? MUSLIM. SIAPAKAH YANG PALING BANYAK MENYANGKAL ABI? MUSLIM. SIAPAKAH YG SELALU MENCACI ABI? MUSLIM. Kesimpulan??? Slimer2 di sini adalah ternyata bodoh. ckckck....

Nah, kau gak ngerti bahwa temanmulah yg memberi pernyataan dongok. ckckck

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

hahaha.....

kau baca pernyataan temanmu yang dungu: @answering-ff

orang cerdas adalah orang yang tidak banyak bertanya....dia sudah tahu dan menangkap arti sebenarnya bahkan sebelum kalimat tsb selesai,,,,

orang bodoh biasanya banyak bertanya dan menyangkal karena klo dia pintar pasti gak perlu bertanya,,,,orang pintar lebih banyak diam,,,padi semakin berisi semakin menunduk,,,

Apa jawaban ABI?

Menarik sekali pernyataanmu. ...Mau tahu gak...?? Siapakah yang paling banyak mengajukan pertanyaan ke ABI ? MUSLIM. Siapakah yg paling banyak mendebat ABI ? MUSLIM. SIAPAKAH YANG PALING BANYAK MENYANGKAL ABI? MUSLIM. SIAPAKAH YG SELALU MENCACI ABI? MUSLIM. Kesimpulan??? Slimer2 di sini adalah ternyata bodoh. ckckck....

Nah, kau gak ngerti bahwa temanmulah yg memberi pernyataan dongok. ckckck

YA..ITU BEDA COI, PERTANYAAN DAN SANGGAHAN DALAM SUATU PERDEBATAN ITU SIH SAH-SAH SAJA, NGGAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN KRITERIA ORANG CERDAS DAN TIDAK CERDAS. KAU SALAH PERSEPSI ATAU SENGAJA KAU PAKAI PEMBENARAN DOANG....??

Akal Budi Islam wrote:Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Thaharah
Dari Abu Qotadah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat air."
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
Nomor: 102 Sumber: http://assunnah.mine.nu

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com



Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Bersuci
Bab 11: Larangan beristinja dengan tangan kanan
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ وَلَا يَتَمَسَّحْ مِنْ الْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ
Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah Shallallahu 'alaihi wa sallam , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 392 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

say no to jewish wrote:

Akal Budi Islam wrote:Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Thaharah
Dari Abu Qotadah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat air."
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
Nomor: 102 Sumber: http://assunnah.mine.nu

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com



Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Bersuci
Bab 11: Larangan beristinja dengan tangan kanan
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ وَلَا يَتَمَسَّحْ مِنْ الْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ
Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah Shallallahu 'alaihi wa sallam , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 392 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

bener dooongg

karena kalo kita megang kemaluan dengan tangan kanan atau beristinja(cebok) pake tangan kanan bakteri dan zat yang ada pada air kencing itu bisa terbawa

kalo ada air mungkin saja bisa dicuci
tapi kan di jazirah arab adalah tanah tandus yang jarang ada tempat menemukan air


apa salahnya dari perintah ini???

answering-ff wrote:

Akal Budi Islam wrote:

lihd wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

kuku bima wrote:

Gerabah wrote:Itulah Islam coi....!

Islam mengajarkan adab (cara) yang benar didalam membersihakan kelamin setelah kencing. Sungguh lengkap sekali islam itu dari hal-hal kecil seperti membersihkan air kencing sampaipun masalah yang besar meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan dsb.

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الـْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah:222).


Kata “Thaharah” (الطَّهَارَة) berarti bersih dan suci. Dalam istilah Syara’ berarti membersihkan kotoran dan menghilangkan najis yang ada pada tubuh, pakaian dan tempat dengan menggunakan air dan benda yang suci lagi bersih. Najis dapat berupa, Kotoran binatang dan manusia, air kencing binatang maupun manusia, air liur anjing, bangkai (kecuali bangkai binatang laut), tulang belulang, mazi, wadi, darah (haid,nifas,istihadhah), babi, minuman keras, dan seterusnya, termasuk orang musyrik sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا الـْمُشْرِكُوْنَ نَجَسٌ

“Sesungguhnya orang musyrik adalah najis” (At-Taubah:28)

Cara bersuci dari najis dan kotoran itu berbeda-beda, ada yang cukup dengan melap atau membasuhnya yaitu air kencing bayi laki-laki yang mesih mengkonsumsi ASI dan belum memakan makanan jika terkena pakaian. Ada juga yang dihilangkan dengan mencuci, beristinja, berwudhu, mandi. Dan ada pula yang disucikan dengan tujuh kali mencuci dengan air dimana salah satunya menggunakan tanah yaitu air liur anjing (HR.Bukhari).

Kata bersuci juga dapat berarti membersihkan atau menghilangkan segala penyakit lahir maupun batin yang ada pada seluruh aggota tubuh. Menjaga mata, mulut, telinga, hidung, tangan, lidah, kaki serta dosa dan maksiat dari dalam diri, seperti emosi, dengki, iri hati, tamak, kikir, bangga diri (sombong), mencaci maki, menceritakan aib orang lain, berjanji dusta, fitnah, memakan harta yang bukan hak, kemusyrikan dan seterusnya, dengan cara banyak beristighfar (bertaubat) dan membaca doa :

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي وَمِنْ شَرِّ بَشَرِي وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي وَمِنْ شَرِّ قَلـْبِي وَمِنْ شَرِّ مَنِييِ

“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari segala keburukan di pendengaranku, penglihatanku, lidahku, hatiku, dan angan-anganku” (HR.Tirmizi, Nasai & Abu Daud)

Kunci dari segala ibadah adalah bersuci dan untuk memulai suatu ibadah di dalam islam haruslah dengan kondisi, niat dan cara-cara yang suci untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semua itu menunjukkan atas pentingnya kebersihan lahir dan batin setelah kalimat syahadat, sehingga para ahli fiqh baik dahulu maupun sekarang senantiasa memulai pembahasan mereka dengan bersuci, Rasulullah bersabda :

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيْمَان

“Kesucian adalah sebagaian dari iman”.(HR.Muslim)

Dan kunci dari kesehatan tubuh adalah dengan menjaga kebersihan tubuh itu sendiri , Rasulullah bersabda :

”عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ ; قَصُّ الشَّارِب ، وَإِعْفَاءُ اللِحْيَة ، وَالسِّوَاك ، وَإِسْتِنْشَاقِ الْمَاء ، وَقَصُّ الأَظَافِر ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِم ، وَنَتْفُ الإِبْط ، وَحَلْقُ الْعَانَة ، وَإنْتِقَاصُ الْمَاء ، وَمَضْمَضَة ”

“sepuluh hal yang disunnatkan: Mencukur kumis, memelihara jenggot, Bersiwak (sikat gigi), mencuci hidung, memotong kuku, mencuci persendian jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja(membersihkan kelamin) dan berkumur-kumur atau dengan menambahkan khitan. (HR.Ahmad, Muslim & Tirmizi).

KALAU TANGAN KIRINYA BUNTUNG BIAR MUHAMMAD YANG CEBOKKIN...

ITULAH ORANG KERISTEN YANG TIDAK DIAJARKAN DALAM AGAMANYA TENTANG KEBERSIHAN DIRI. KOMENTARNYA PERSIS ORANG NGGAK WARAS BIN BEGO.............!

Jawabanmu tidak menyelesaikan aturan nabi yg muleea ini:

Jangan pegang kemaluanmu dgn tangan kanan saat kencing. Tetapi dia malah nantinya menyuruhmu mengurut kemaluanmu. Muhammad ini memang memang rada gak waras ya...??

Udah jelas .... hanya orang2 goblok yg gak mau diatur oleh Penciptanya aja yg protes :D
Nih ajaran Yesus tentang kebersihan:
Yehezkiel4:15
Lalu firman-Nya kepadaku: "Lihat, kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya."

Wow!! :D

Emang udah jelas bahwa isi sanggahanmu pada abi gak jelas. Amat sulit mencari muslim yg cerdas.

ngomong emang mudah karena cangkemmu adalah cangkemmu dewek,,,,

orang cerdas adalah orang yang tidak banyak bertanya....dia sudah tahu dan menangkap arti sebenarnya bahkan sebelum kalimat tsb selesai,,,,

orang bodoh biasanya banyak bertanya dan menyangkal karena klo dia pintar pasti gak perlu bertanya,,,,orang pintar lebih banyak diam,,,padi semakin berisi semakin menunduk,,,,

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:
KAMU TAHU GAK ISI POSTING INI???

INI LHO:

Muhammad melarang muslim memegang penis mereka dgn tangan kanan

MUHAMMAD MEMANG RADA ANEH DALAM MEMBERIKAN PERNYATAAN. BISA DIMENGERTI SEBAB BELIAU MEMANG GAK PERNAH SEKOLAH, ALIAS BUTA HURUF

Seseorang tentu ada sikap batin didalam menerima informasi atau pengajaran seperti yang disampaikan dalam hadits tsb. Bagi orang yang percaya kepada nabi Muhammad tentu sikap batinnya adalah menerima dengan seksama, kalaupun ada pertanyaan, kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...........!

Ini perkataan Muhammad:

Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)

Anda menjawab:

kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...


(MUHAMMAD) BILANG MEMEGANG PENIS SAAT KENCING vs (ANDA) MEMEGANG PENIS SAAT MEMBERSIHKANNYA

Betapa ANDA DGN SENGAJA MEMPRETELI PERKATAAN NABI. SEANDAINYA BELIAU MASIH HIDUP, AKU HAKUL YAKIN, DIA AKAN MENAMPAR MULUTMU YG TERLALU LANCANG MENGUBAH PERKATAANNYA. Sebaiknya kau gak usah menulis drpada memperburuk keadaan.
Teman2 lain udah mempertanyakan, bagaimana dgn mereka yg tangan kirinya puntung?? Bagaimana dia memegang penisnya??

wlalala.....Ajaran nabimu ini aneh....itu bisa dimengerti sebab dia memang gak sekolah dan buta huruf. Kamu mengikuti orang seperti itu memang pilihanmu walau kamu harus menyingkirkan akal sehatmu, dan dengan buta saja menerima klaim bodoh dr muhammad.

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:
KAMU TAHU GAK ISI POSTING INI???

INI LHO:

Muhammad melarang muslim memegang penis mereka dgn tangan kanan

MUHAMMAD MEMANG RADA ANEH DALAM MEMBERIKAN PERNYATAAN. BISA DIMENGERTI SEBAB BELIAU MEMANG GAK PERNAH SEKOLAH, ALIAS BUTA HURUF

Seseorang tentu ada sikap batin didalam menerima informasi atau pengajaran seperti yang disampaikan dalam hadits tsb. Bagi orang yang percaya kepada nabi Muhammad tentu sikap batinnya adalah menerima dengan seksama, kalaupun ada pertanyaan, kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...........!

Ini perkataan Muhammad:

Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)

Anda menjawab:

kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...


(MUHAMMAD) BILANG MEMEGANG PENIS SAAT KENCING vs (ANDA) MEMEGANG PENIS SAAT MEMBERSIHKANNYA

Betapa ANDA DGN SENGAJA MEMPRETELI PERKATAAN NABI. SEANDAINYA BELIAU MASIH HIDUP, AKU HAKUL YAKIN, DIA AKAN MENAMPAR MULUTMU YG TERLALU LANCANG MENGUBAH PERKATAANNYA. Sebaiknya kau gak usah menulis drpada memperburuk keadaan.
Teman2 lain udah mempertanyakan, bagaimana dgn mereka yg tangan kirinya puntung?? Bagaimana dia memegang penisnya??

wlalala.....Ajaran nabimu ini aneh....itu bisa dimengerti sebab dia memang gak sekolah dan buta huruf. Kamu mengikuti orang seperti itu memang pilihanmu walau kamu harus menyingkirkan akal sehatmu, dan dengan buta saja menerima klaim bodoh dr muhammad.

Kan yang dilarang saat kencing memegang penis dengan tangan kanan, iya kan ? nh, tangan kirilah yang harus memegang penis sedangkan tangan kanan memegang gayung atau kran siap-siap membersihkan dengan air. Begito berpikirnya coi, gitu aja kok cepoot...!

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:
KAMU TAHU GAK ISI POSTING INI???

INI LHO:

Muhammad melarang muslim memegang penis mereka dgn tangan kanan

MUHAMMAD MEMANG RADA ANEH DALAM MEMBERIKAN PERNYATAAN. BISA DIMENGERTI SEBAB BELIAU MEMANG GAK PERNAH SEKOLAH, ALIAS BUTA HURUF

Seseorang tentu ada sikap batin didalam menerima informasi atau pengajaran seperti yang disampaikan dalam hadits tsb. Bagi orang yang percaya kepada nabi Muhammad tentu sikap batinnya adalah menerima dengan seksama, kalaupun ada pertanyaan, kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...........!

Ini perkataan Muhammad:

Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)

Anda menjawab:

kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...


(MUHAMMAD) BILANG MEMEGANG PENIS SAAT KENCING vs (ANDA) MEMEGANG PENIS SAAT MEMBERSIHKANNYA

Betapa ANDA DGN SENGAJA MEMPRETELI PERKATAAN NABI. SEANDAINYA BELIAU MASIH HIDUP, AKU HAKUL YAKIN, DIA AKAN MENAMPAR MULUTMU YG TERLALU LANCANG MENGUBAH PERKATAANNYA. Sebaiknya kau gak usah menulis drpada memperburuk keadaan.
Teman2 lain udah mempertanyakan, bagaimana dgn mereka yg tangan kirinya puntung?? Bagaimana dia memegang penisnya??

wlalala.....Ajaran nabimu ini aneh....itu bisa dimengerti sebab dia memang gak sekolah dan buta huruf. Kamu mengikuti orang seperti itu memang pilihanmu walau kamu harus menyingkirkan akal sehatmu, dan dengan buta saja menerima klaim bodoh dr muhammad.

Kan yang dilarang saat kencing memegang penis dengan tangan kanan, iya kan ? nh, tangan kirilah yang harus memegang penis sedangkan tangan kanan memegang gayung atau kran siap-siap membersihkan dengan air. Begito berpikirnya coi, gitu aja kok cepoot...!

Gak sesederhana itulah...coba diterangkan, mengapa dilarang pakai tangan kanan?? Terus yg tangan kirinya buntung gimana donk?? Juga jawab ya jangan tanggung2, musti jawab lengkap.!!

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:
KAMU TAHU GAK ISI POSTING INI???

INI LHO:

Muhammad melarang muslim memegang penis mereka dgn tangan kanan

MUHAMMAD MEMANG RADA ANEH DALAM MEMBERIKAN PERNYATAAN. BISA DIMENGERTI SEBAB BELIAU MEMANG GAK PERNAH SEKOLAH, ALIAS BUTA HURUF

Seseorang tentu ada sikap batin didalam menerima informasi atau pengajaran seperti yang disampaikan dalam hadits tsb. Bagi orang yang percaya kepada nabi Muhammad tentu sikap batinnya adalah menerima dengan seksama, kalaupun ada pertanyaan, kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...........!

Ini perkataan Muhammad:

Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)

Anda menjawab:

kenapa ya kok mesti tangan kiri untuk memegang penis saat membersihkannya ? terus berpikir lagi, oh, iya sebab tangan kanan memegang gayung atau kran untuk mengalirkan air. Itu saja beres, nggak perlu macem-macem punya anggapan negatif (aneh). Lha wong tidak ada yang aneh kok...


(MUHAMMAD) BILANG MEMEGANG PENIS SAAT KENCING vs (ANDA) MEMEGANG PENIS SAAT MEMBERSIHKANNYA

Betapa ANDA DGN SENGAJA MEMPRETELI PERKATAAN NABI. SEANDAINYA BELIAU MASIH HIDUP, AKU HAKUL YAKIN, DIA AKAN MENAMPAR MULUTMU YG TERLALU LANCANG MENGUBAH PERKATAANNYA. Sebaiknya kau gak usah menulis drpada memperburuk keadaan.
Teman2 lain udah mempertanyakan, bagaimana dgn mereka yg tangan kirinya puntung?? Bagaimana dia memegang penisnya??

wlalala.....Ajaran nabimu ini aneh....itu bisa dimengerti sebab dia memang gak sekolah dan buta huruf. Kamu mengikuti orang seperti itu memang pilihanmu walau kamu harus menyingkirkan akal sehatmu, dan dengan buta saja menerima klaim bodoh dr muhammad.

Kan yang dilarang saat kencing memegang penis dengan tangan kanan, iya kan ? nh, tangan kirilah yang harus memegang penis sedangkan tangan kanan memegang gayung atau kran siap-siap membersihkan dengan air. Begito berpikirnya coi, gitu aja kok cepoot...!

Gak sesederhana itulah...coba diterangkan, mengapa dilarang pakai tangan kanan?? Terus yg tangan kirinya buntung gimana donk?? Juga jawab ya jangan tanggung2, musti jawab lengkap.!!

Karena tidak ada keterangan kenapa dilarang dengan tangan kanan memegang penis saat kencing. maka gw berpikir sederhana sebab dengan demikian yang harus memegang penis tangan kiri sedangkan tangan kanan siap mengguyurkan air. Adapun pengecualian buat orang yang tangan kanannya buntung (sebab tidak semua orang tangannya buntung) keadaanlah bagaimana sebaiknya. Gw pikir nggak usah repot lah, sederhana kok...............

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:
Karena tidak ada keterangan kenapa dilarang dengan tangan kanan memegang penis saat kencing. maka gw berpikir sederhana sebab dengan demikian yang harus memegang penis tangan kiri sedangkan tangan kanan siap mengguyurkan air. Adapun pengecualian buat orang yang tangan kanannya buntung (sebab tidak semua orang tangannya buntung) keadaanlah bagaimana sebaiknya. Gw pikir nggak usah repot lah, sederhana kok...............

Saya memahami pernyataan begini:

Dilarang pegang dgn tangan kanan karena tangan kanan siap memegang kayung (dll).

Kalau demikian masalahnya, seharusnya bisa juga sebaliknya. Dilarang pegang dgn tangan kiri karena tangan kiri siap memegang kayung (dll).

Persoalan pokoknya adalah MENGAPA DILARANG PEGANG PAKAI TANGAN KANAN??? DGN KATA LAIN: MENGAPA TANGAN KIRILAH YG PEGANG PENIS SAAT KENCING (ATAU MALAH TIDAK BOLEH DIPEGANG, SEBAB TEKS TIDAK MENGATAKAN HARUS DIPEGANG TANGAN KIRI )? Logisnya, seorang nabi menyampaikan sebuah larangan karena hendak mempertahankan sebuah keutamaan yg terkait langsung dgn tuntutan moral keagamaan. Tetapi kau gak pernah nyundul ke sana ya?? Saya berpendapat bahwa jawabanmu asal2an saja.

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:
Karena tidak ada keterangan kenapa dilarang dengan tangan kanan memegang penis saat kencing. maka gw berpikir sederhana sebab dengan demikian yang harus memegang penis tangan kiri sedangkan tangan kanan siap mengguyurkan air. Adapun pengecualian buat orang yang tangan kanannya buntung (sebab tidak semua orang tangannya buntung) keadaanlah bagaimana sebaiknya. Gw pikir nggak usah repot lah, sederhana kok...............

Saya memahami pernyataan begini:

Dilarang pegang dgn tangan kanan karena tangan kanan siap memegang kayung (dll).

Kalau demikian masalahnya, seharusnya bisa juga sebaliknya. Dilarang pegang dgn tangan kiri karena tangan kiri siap memegang kayung (dll).

Persoalan pokoknya adalah MENGAPA DILARANG PEGANG PAKAI TANGAN KANAN??? DGN KATA LAIN: MENGAPA TANGAN KIRILAH YG PEGANG PENIS SAAT KENCING (ATAU MALAH TIDAK BOLEH DIPEGANG, SEBAB TEKS TIDAK MENGATAKAN HARUS DIPEGANG TANGAN KIRI )? Logisnya, seorang nabi menyampaikan sebuah larangan karena hendak mempertahankan sebuah keutamaan yg terkait langsung dgn tuntutan moral keagamaan. Tetapi kau gak pernah nyundul ke sana ya?? Saya berpendapat bahwa jawabanmu asal2an saja.

Kalau gw jawab pakai pesan moral segala, itu bisa saja kau katakan tidak ada keterangan demikian. Makanya ambil sederhananya saja dan logis............

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:
Karena tidak ada keterangan kenapa dilarang dengan tangan kanan memegang penis saat kencing. maka gw berpikir sederhana sebab dengan demikian yang harus memegang penis tangan kiri sedangkan tangan kanan siap mengguyurkan air. Adapun pengecualian buat orang yang tangan kanannya buntung (sebab tidak semua orang tangannya buntung) keadaanlah bagaimana sebaiknya. Gw pikir nggak usah repot lah, sederhana kok...............

Saya memahami pernyataan begini:

Dilarang pegang dgn tangan kanan karena tangan kanan siap memegang kayung (dll).

Kalau demikian masalahnya, seharusnya bisa juga sebaliknya. Dilarang pegang dgn tangan kiri karena tangan kiri siap memegang kayung (dll).

Persoalan pokoknya adalah MENGAPA DILARANG PEGANG PAKAI TANGAN KANAN??? DGN KATA LAIN: MENGAPA TANGAN KIRILAH YG PEGANG PENIS SAAT KENCING (ATAU MALAH TIDAK BOLEH DIPEGANG, SEBAB TEKS TIDAK MENGATAKAN HARUS DIPEGANG TANGAN KIRI )? Logisnya, seorang nabi menyampaikan sebuah larangan karena hendak mempertahankan sebuah keutamaan yg terkait langsung dgn tuntutan moral keagamaan. Tetapi kau gak pernah nyundul ke sana ya?? Saya berpendapat bahwa jawabanmu asal2an saja.

Kalau gw jawab pakai pesan moral segala, itu bisa saja kau katakan tidak ada keterangan demikian. Makanya ambil sederhananya saja dan logis............

Kau mank orang yg suka curigaan. Kau selalu curiga yg nggak2, yang sebenarnya kau gak bsa jawab. Yang jelas pernyataan nabi ini gak logis.

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:

Akal Budi Islam wrote:

Gerabah wrote:
Karena tidak ada keterangan kenapa dilarang dengan tangan kanan memegang penis saat kencing. maka gw berpikir sederhana sebab dengan demikian yang harus memegang penis tangan kiri sedangkan tangan kanan siap mengguyurkan air. Adapun pengecualian buat orang yang tangan kanannya buntung (sebab tidak semua orang tangannya buntung) keadaanlah bagaimana sebaiknya. Gw pikir nggak usah repot lah, sederhana kok...............

Saya memahami pernyataan begini:

Dilarang pegang dgn tangan kanan karena tangan kanan siap memegang kayung (dll).

Kalau demikian masalahnya, seharusnya bisa juga sebaliknya. Dilarang pegang dgn tangan kiri karena tangan kiri siap memegang kayung (dll).

Persoalan pokoknya adalah MENGAPA DILARANG PEGANG PAKAI TANGAN KANAN??? DGN KATA LAIN: MENGAPA TANGAN KIRILAH YG PEGANG PENIS SAAT KENCING (ATAU MALAH TIDAK BOLEH DIPEGANG, SEBAB TEKS TIDAK MENGATAKAN HARUS DIPEGANG TANGAN KIRI )? Logisnya, seorang nabi menyampaikan sebuah larangan karena hendak mempertahankan sebuah keutamaan yg terkait langsung dgn tuntutan moral keagamaan. Tetapi kau gak pernah nyundul ke sana ya?? Saya berpendapat bahwa jawabanmu asal2an saja.

Kalau gw jawab pakai pesan moral segala, itu bisa saja kau katakan tidak ada keterangan demikian. Makanya ambil sederhananya saja dan logis............

Kau mank orang yg suka curigaan. Kau selalu curiga yg nggak2, yang sebenarnya kau gak bsa jawab. Yang jelas pernyataan nabi ini gak logis.

Lho..gw nggak curiga tapi berpikir benar sesuai teks dan tidak mengada-ada, kuawtir salah itu saja.
Memang kan nggak ada keterangan di hadits tsb tentang moral, sesuai teks nabi melarang memegang penis saat kencing dengan tangan kanan itu saja. Baru gw dan kau menganalisa. kau ketemu ada pesan moral, kalau gw melihatnya kepraktisannya. analisamu dan gw sama-sama logisnya kok.......

Akal Budi Islam wrote:Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Thaharah
Dari Abu Qotadah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat air."
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
Nomor: 102 Sumber: http://assunnah.mine.nu

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com



Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Bersuci
Bab 11: Larangan beristinja dengan tangan kanan
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ وَلَا يَتَمَسَّحْ مِنْ الْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ
Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah Shallallahu 'alaihi wa sallam , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 392 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

abbas wrote:

Akal Budi Islam wrote:Bulughul Maram
-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-
Kitab Thaharah
Dari Abu Qotadah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan ketika sedang kencing, jangan membersihkan bekas kotorannya dengan tangan kanan, dan jangan pula bernafas dalam tempat air."
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim.
Nomor: 102 Sumber: http://assunnah.mine.nu

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com



Shahih Muslim
-Imam Muslim-
Kitab Bersuci
Bab 11: Larangan beristinja dengan tangan kanan
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ وَلَا يَتَمَسَّحْ مِنْ الْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ
Hadis riwayat Abdullah bin Abu Qatadah Shallallahu 'alaihi wa sallam , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Janganlah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan saat kencing. Jangan beristinja dengan tangan kanan. Dan janganlah bernafas dalam wadah (minuman)
Link bahasa arab
Hadits marfu' Nomor: 392 Sumber: http://hadith.al-islam.com/Bayan/ind/

Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com

Nggak penting utk dibahas!