MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Paulus vs Muhammad EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Paulus vs Muhammad EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Paulus vs Muhammad EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Paulus vs Muhammad EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Paulus vs Muhammad EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Paulus vs Muhammad EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Paulus vs Muhammad EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Paulus vs Muhammad EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Paulus vs Muhammad EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Paulus vs Muhammad Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 69 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 69 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Paulus vs Muhammad

4 posters

Go down

Paulus vs Muhammad Empty Paulus vs Muhammad

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 5:36 am

Muslim berkata: Alkitab adalah karangan manusia, sebaliknya Alquran adalah karangan Allah.

Baik, mari kita uji masing-masing kitab, apakah benar Alkitab adalah karangan manusia sedangkan Alquran karangan Allah.

Sebelum itu, perlu kita garis bawahi terlebih dahulu, bahwa:

1. Alkitab bukanlah satu kitab, melainkan KUMPULAN KITAB. Di dalam Alkitab terdapat kitab yang isinya berupa kumpulan ucapan-ucapan Allah, kitab yang berisi kisah sejarah, kitab yang berisi pengajaran hikmat, syair dan puji-pujian, dan kitab yang berisi pewahyuan (apokaliptik).

2. Alquran adalah satu kitab, yang terbagi dalam sesi-sesi yang disebut surat. Muslim mengklaim Alquran sebagai sebuah kitab yang HANYA berisi kumpulan ucapan-ucapan Allah, tidak ada perkataan manusia di dalamnya, SELURUHNYA MURNI AYAT-AYAT DARI MULUT Allah semata.

3. Karena Alquran dianggap sebagai kitab yang berisi kumpulan ucapan-ucapan Allah, maka akan tidak seimbang seandainya Alquran dibandingkan dengan SELURUH KITAB dalam Alkitab. Akan relevan, bila Alquran dibandingkan dengan kitab sejenis, misal kitab nabi Yesaya, yang di dalamnya hampir 99% hanya berisi kumpulan ucapan-ucapan TUHAN.

4. Apabila Alquran tidak memenuhi standar sebagai kumpulan ucapan Allah, melainkan sesungguhnya ia hanya sekedar kumpulan ucapan Muhammad, maka akan adil apabila Alquran nantinya kita bandingkan dengan surat Rasul Paulus. Jadi, hikmat Muhammad vs hikmat Paulus.

5. Karena Alquran dipandang sebagai sebuah KITAB KERAMAT yang langsung berasal dari Allah, maka apabila ada 1 saja kekeliruan di dalamnya, maka gugurlah Alquran sebagai Firman Allah. Sebab apa? Kitab yang berasal dari ALLAH langsung HARUSLAH SEMPURNA 100%. Apalagi Muhammad mengatakan bahwa seluruh ucapan yang dia diktekan itu memang berasal dari dikte malaikat Jibril kepadanya, baik melalui proses menyepi di dalam gua angker maupun melalui gejala-gejala kerasukan roh malaikat.

6. Tetapi tidak demikian dengan Alkitab, ia tidak harus sempurna 100%, sebab Alkitab bukan kitab keramat; Alkitab adalah sebuah kitab suci yang sangat manusiawi dan kita menghargainya sebagai sebuah kitab tua yang jujur, yang menceritakan tentang TUHAN dan ciptaanNya. Tidak ada unsur mistis dalam proses penulisannya, sebab Alkitab ditulis oleh manusia biasa sama seperti kita yang hidupnya suci dan dekat dengan TUHAN. Para penulis kitab dalam Alkitab tidak perlu menyepi dahulu ke dalam gua untuk mendapatkan inspirasinya, atau harus didahului dengan gejala-gejala ayan atau kerasukan, tetapi semuanya dikerjakan secara wajar dan manusiawi. Alkitab diyakini sebagai Firman Tuhan tidak dalam pengertian harfiah, bukan hasil dikte Tuhan ayat per ayat, atau pun kitab yang jatuh dari langit. Tuhan menyerahkan sepenuhnya kepada para penulis kitab itu untuk menuangkan inspirasi Roh Sucinya, tidak ada pendiktean secara langsung ataupun intervensi Tuhan secara berlebihan. Dan Tuhan memberkati hasil karya mereka, sebab apa yang mereka tulis bukanlah dusta, tetapi dengan kejujuran dan rasa takut akan TUHAN.

===================================================
ALQURAN vs KITAB NABI YESAYA

Sampel 1:-------------------------------------------------

Tentang Bumi ini bulat atau datar.

Alquran menyatakan bumi ini datar:

QS 18:47
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”

Sebaliknya, Alkitab yang dituduh Muslim sebagai ayat-ayat karangan manusia, menyatakan bahwa bumi ini bulat:

Yesaya 40:22
“Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!”

Dari satu sampel ini saja, maka gugurlah pernyataan Muslim yang menyatakan Alquran sebagai Kitab Suci yang Turun dari Langit (Sebab Kitab Tuhan / Buku Dewa haruslah SEMPURNA 100%).

Sementara Kitab Nabi Yesaya yang diejek sebagai kitab karangan manusia, benar dalam memberikan fakta ilmiah mengenai bentuk bumi kita yang sesungguhnya.

Bila satu sampel ini dirasa kurang, kita uji dengan sampel 2.

Sampel 2:---------------------------------------

TUHAN yang ESA, apabila berfirman kepada manusia, Dia akan memakai kata ganti AKU untuk menyatakan KETUNGGALANNYA di mata manusia.
Tetapi di dalam Alquran, berkali-kali Allahnya Muhammad berbicara memakai kata ganti KAMI.

QS 2:23
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

QS 2:34
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Kita simak ayat ucapan Tuhan dari kitab nabi Yesaya berikut:

Yesaya 1:15
"Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah."

Yesaya 27:3-5
Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;
kehangatan murka tiada pada-Ku. Sekiranya tampak kepada-Ku puteri malu dan rumput, Aku akan bertindak memeranginya dan akan membakarnya sekaligus,
kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!"

Dari sampel 2 ini, maka jelaslah bahwa tuhannya Muhammad bukanlah Tuhan yang mengutus para nabi, kecuali dia adalah tuhan-tuhanan hasil bentukan Muhammad sendiri yang berjumlah jamak (KAMI=Awloh+malaikat+Muhammad).

Sampel 3:---------------------------------------

Tuhan apabila bersumpah, Dia akan bersumpah demi diriNya sendiri. Tuhan yang Maha Kuasa dan sebagai Penguasa Tunggal di alam semesta ini, sebagai Yang Satu-satunya, maka tidak layak bila Tuhan bersumpah demi bintang ataupun benda-benda ciptaan yang jelas kedudukannya lebih rendah dariNya.
Di dalam Alquran, Awlohnya Muhammad bersumpah demi/dengan bintang:

QS 56:75
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

QS 69:38.... (Awloh bersumpah dengan apa yang dilihat Muslim)
Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.

QS 70:40....(Awloh bersumpah dengan tuhan lain)
Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

QS 75:1-2....(Awloh bersumpah demi hari kiamat dan jiwa-jiwa)
Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

QS 81:15
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

QS 84:16
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,


Mari kita bandingkan dengan SUMPAH TUHAN dalam kitab nabi Yesaya:

Yesaya 45:23
Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa,

Yesaya 54:9
Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.

Yesaya 62:8
TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi sebagai makanan kepada musuhmu, dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah;

Ini sejalan dengan sumpah Tuhan dalam kitab Kejadian:

Kejadian 22:16-17
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.


Dari sampel 3 ini pula, kita dapati bukti lain bahwa ucapan-ucapan dalam Alquran tidak layak bila diyakini sebagai ucapan dari Yang Maha Tinggi, Tuhan Penguasa Alam Semesta, melainkan ia sekedar ucapan-ucapan manusia bernama Muhammad.


Sampel 4:---------------------------------------

Siapakah Ibu Yesus, Maria ataukah Maryam Saudara Perempuan Harun Putri Imran?

Alquran menyatakan Ibu Yesus adalah Maryam, saudara perempuan Harun, putri Imran (ibrani: Amram).

QS 3:36......mengisahkan istri Imran melahirkan Maryam ibu Yesus:

Maka tatkala isteri `Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

QS 3:37..... mengisahkan perjumpaan Maryam dengan Zakaria ayah Yohanes Pembaptis:

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

QS 3:38-39.....mengisahkan Zakariya akan dikaruniai anak bernama Yahya (=Yohanes Pembaptis):

Di sanalah Zakariya mendo`a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a".
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya (=Yohanes Pembaptis), yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

QS 3:45, 47.....mengisahkan Maryam yang dikaruniai anak bernama Isa Almasih (=Yesus):

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

QS 19:27-28.....mengisahkan tuduhan orang Yahudi kepada Maryam ketika sedang menggendong bayi Isa Almasih:

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.”
“Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

Sementara itu, tentang Maryam saudara perempuan Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 15:20
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.

Tentang siapa ayah Maryam/Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 6:19-20
Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun. (Maryam tidak disebut sebab ia perempuan)

Sejarah mencatat, Maryam meninggal tanpa meninggalkan keturunan:

Keluaran 20:1
Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ.

Tentang siapa ibu Yesus yang sebenarnya, kita bisa membacanya dari kitab Injil.

Kita tahu, bahwa Maryam Saudara Perempuan Harun hidup sekitar tahun 1500 SM.
Sedangkan Isa Almasih lahir pada kisaran tahun 8-4 SM.

Bagaimana Alquran yang katanya UCAPAN TUHAN, bisa keliru dalam menginformasikan siapa ibunda Yesus?
Dengan demikian telah jelas sudah kalau Klaim Muslim bahwa Alquran adalah 100% ayat-ayat Tuhan TIDAK TERBUKTI.
Maka, kita akan mengujinya dengan Surat Rasul Paulus, sebab Alquran tidak lebih dari kumpulan ucapan-ucapan Muhammad, bukan ucapan-ucapan Tuhan.

Setelah kita bandingkan keduanya, nanti kita bisa menyimpulkan, apakah patut ucapan-ucapan Muhammad diyakini sebagai HIKMAT SUCI dari Allah?

==============================================
Hikmat PAULUS vs Hikmat MUHAMMAD

Sampel 1:

Muhammad mengatakan, kalau di surga nanti setiap pria Muslim akan dihadiahi istri-istri:

QS 2:25
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

QS 4:57
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.

QS 36:55-56
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka.
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

Pertanyaan: Apakah istri-istri yang dimaksud Muhammad dalam ayat-ayat ini adalah istri-istri yang sah ketika mereka hidup di bumi? Bukan, tapi mereka adalah istri-istri baru (para bidadari) yang dihadiahkan kepada para Muslim. Kita bisa mengetahui ini lebih jelas dari Hadish:

Tirmidzi rahimahullah men-takhrij hadits dari Anas r.a., dari Nabi SAW; ucap beliau:
"Seorang Mukmin di surga akan diberi kekuatan ini dan itu dalam bersebadan. " Beliau ditanya, "Apakah dia kuat wahai Rasulullah?" Jawab Rasulullah, "la diberi kekuatan seratus Kali lipat. "

Darimi rahimahullah dalam Musnad-nya menyebutkan satu riwayat dari Zaid bin Arqam r.a.; ia menuturkan bahwa Rasul SAW bersabda :
“Laki-laki penghuni surga akan diberi kekuatan seratus laki-laki dalam makan, minum, bersebadan, dan memenuhi selera nafsu. " Seorang pria Yahudi berkata: "Yang makan dan yang minum tentu buang hajat." Rasulullah bersabda: "Kemudian Keluarlah keringat dari Kulitnya sehingga perutnya mengecil."

Al-Bazzar rahimahullah dalam Musnad-nya men-takhrij hadits Abu Hurairah r.a., ia bercerita:
"Rasulullah ditanya: wahai Rasulullah, apakah kita akan mendatangi istri kita di surga? Jawab beliau: 'Ya, demi Dzat Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya seorang laki-laki dalam satu hari mendatanginya hingga seratus gadis'.

TIRMZI, vol. 2 halaman 138:
Setiap lelaki yang masuk surga akan diberi 72 bidadari; tidak peduli pada umur berapa dia mati, ketika dia masuk surga dia akan menjadi seorang berumur 30 tahun dan tidak akan tambah tua. Lelaki di surga akan diberi keperkasaan yang sama dengan keperkasaan seratus orang lelaki.

Rasulullah saw. telah menceritakan kepada kita bahwa bidadari itu cemburu terhadap suami mereka di dunia, jika ia disakiti oleh istrinya di dunia. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayatkan dari Mu'adz bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada seorang wanita yang menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat, yakni bidadari, akan berkata, "Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu, sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, sebentar lagi ia akan datang kepada kami dan meninggalkanmu."

Dengan demikian nafsu syahwat masih ada dalam surga, bertentangan dengan sabda Yesus:

Matius 22:30
Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Kita perhatikan HIKMAT PAULUS dalam suratnya kepada Jemaat kota Roma:

Roma 8:5-8
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

1 Korintus 15:42
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

1 Korintus 15:48-50
Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.


Jelaslah sudah dari bukti sampel 1 ini, Muhammad menjanjikan SYAHWAT dalam Dunia Allah yang suci, ini adalah SESAT.

Hikmat Muhammad tidak bisa diyakini sebagai hikmat dari Allah, melainkan itu adalah hikmat duniawi belaka.

--------------------------------------------------
Sampel 2:

Muhammad mengajarkan bahwa setiap Muslim dilarang mengawini menantunya sendiri, tapi Muhammad malah mengingini menantunya bernama Zainab.

QS 4:23
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

Muhammad mengajarkan, kawinilah wanita maksimal sebanyak 4, tapi bila kita tidak bisa berlaku adil, maka kawinilah 1 saja, yang tiga diceraikan. Tetapi jumlah gundik (budak) tidak dibatasi.

QS 4:3
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Muhammad mengajarkan agar setiap pria Muslim menjaga kemaluannya dari persetubuhan yang haram (zinah), tetapi kalau menyetubuhi budaknya sendiri tidak apa-apa.

QS 70:29-30
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Muhammad mengajarkan kekerasan terhadap istri, bila berani membantah:

QS 4:34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


Muhammad mengajarkan perceraian:

QS 4:20
“Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”


Bandingkan dengan kutipan Hikmat Paulus berikut:

1 Tesalonika 4:3-7
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
1 Korintus 7:27
Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian!

1 Korintus 7:10-11
Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

1 Timotius 3:12
Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Efesus 5:22-23, 25
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya


KESIMPULAN:

HIKMAT PAULUS lebih bisa diterima sebagai karunia TUHAN yang Kudus daripada Hikmat Muhammad yang penuh dengan syahwat, kekerasan dan keduniawian.
Sebenarnya masih banyak lagi yang perlu ditunjukkan di sini, tapi mengingat keterbatasan waktu, cukuplah dengan 3 atau 4 sampel saja cukup buat kita untuk menilai, mana yang harus kita ikuti: MUHAMMAD ataukah PAULUS...., atau dalam lingkup yang lebih luas: MUHAMMAD ataukah YESUS, ......atau dalam lingkup kitab suci: ALQURAN ataukah ALKITAB?

Jelas, kita akan lebih membenarkan YESUS, ALKITAB, dan PAULUS.

Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang kenabian yang menerima FIRMAN LANGSUNG dari Tuhan, telah gagal.

Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang sebagai manusia mulia yang beraklaq dan penuh hikmat, juga gagal.

Muhammad adalah manusia terkutuk.

Muslim mengklaim Alquran sebagai FIRMAN ALLAH = KLAIM KOSONG
Muslim menuduh Alkitab sebagai kitab karangan manusia = TIDAK TERBUKTI, justru kebenaran Alkitab telah melucuti kebodohan-kebodohan Alquran.

Justru ALQURAN tidak lebih dari kumpulan ucapan manusia bodoh tak bermoral dari Arab.
Sebaliknya ALKITAB sebagai kitab kuno yang patut mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang terhormat sebagai kitab suci yang daripadanya kita bisa mengenal TUHAN yang Sejati.

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8872
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Paulus vs Muhammad Empty Re: Paulus vs Muhammad

Post by s4n7i Fri 27 Jan 2012, 6:20 am

Akal Budi Islam wrote:
Muslim berkata: Alkitab adalah karangan manusia, sebaliknya Alquran adalah karangan Allah.

Baik, mari kita uji masing-masing kitab, apakah benar Alkitab adalah karangan manusia sedangkan Alquran karangan Allah.

Sebelum itu, perlu kita garis bawahi terlebih dahulu, bahwa:

1. Alkitab bukanlah satu kitab, melainkan KUMPULAN KITAB. Di dalam Alkitab terdapat kitab yang isinya berupa kumpulan ucapan-ucapan Allah, kitab yang berisi kisah sejarah, kitab yang berisi pengajaran hikmat, syair dan puji-pujian, dan kitab yang berisi pewahyuan (apokaliptik).

2. Alquran adalah satu kitab, yang terbagi dalam sesi-sesi yang disebut surat. Muslim mengklaim Alquran sebagai sebuah kitab yang HANYA berisi kumpulan ucapan-ucapan Allah, tidak ada perkataan manusia di dalamnya, SELURUHNYA MURNI AYAT-AYAT DARI MULUT Allah semata.

3. Karena Alquran dianggap sebagai kitab yang berisi kumpulan ucapan-ucapan Allah, maka akan tidak seimbang seandainya Alquran dibandingkan dengan SELURUH KITAB dalam Alkitab. Akan relevan, bila Alquran dibandingkan dengan kitab sejenis, misal kitab nabi Yesaya, yang di dalamnya hampir 99% hanya berisi kumpulan ucapan-ucapan TUHAN.

4. Apabila Alquran tidak memenuhi standar sebagai kumpulan ucapan Allah, melainkan sesungguhnya ia hanya sekedar kumpulan ucapan Muhammad, maka akan adil apabila Alquran nantinya kita bandingkan dengan surat Rasul Paulus. Jadi, hikmat Muhammad vs hikmat Paulus.

5. Karena Alquran dipandang sebagai sebuah KITAB KERAMAT yang langsung berasal dari Allah, maka apabila ada 1 saja kekeliruan di dalamnya, maka gugurlah Alquran sebagai Firman Allah. Sebab apa? Kitab yang berasal dari ALLAH langsung HARUSLAH SEMPURNA 100%. Apalagi Muhammad mengatakan bahwa seluruh ucapan yang dia diktekan itu memang berasal dari dikte malaikat Jibril kepadanya, baik melalui proses menyepi di dalam gua angker maupun melalui gejala-gejala kerasukan roh malaikat.

6. Tetapi tidak demikian dengan Alkitab, ia tidak harus sempurna 100%, sebab Alkitab bukan kitab keramat; Alkitab adalah sebuah kitab suci yang sangat manusiawi dan kita menghargainya sebagai sebuah kitab tua yang jujur, yang menceritakan tentang TUHAN dan ciptaanNya. Tidak ada unsur mistis dalam proses penulisannya, sebab Alkitab ditulis oleh manusia biasa sama seperti kita yang hidupnya suci dan dekat dengan TUHAN. Para penulis kitab dalam Alkitab tidak perlu menyepi dahulu ke dalam gua untuk mendapatkan inspirasinya, atau harus didahului dengan gejala-gejala ayan atau kerasukan, tetapi semuanya dikerjakan secara wajar dan manusiawi. Alkitab diyakini sebagai Firman Tuhan tidak dalam pengertian harfiah, bukan hasil dikte Tuhan ayat per ayat, atau pun kitab yang jatuh dari langit. Tuhan menyerahkan sepenuhnya kepada para penulis kitab itu untuk menuangkan inspirasi Roh Sucinya, tidak ada pendiktean secara langsung ataupun intervensi Tuhan secara berlebihan. Dan Tuhan memberkati hasil karya mereka, sebab apa yang mereka tulis bukanlah dusta, tetapi dengan kejujuran dan rasa takut akan TUHAN.

===================================================
ALQURAN vs KITAB NABI YESAYA

Sampel 1:-------------------------------------------------

Tentang Bumi ini bulat atau datar.

Alquran menyatakan bumi ini datar:

QS 18:47
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”

Sebaliknya, Alkitab yang dituduh Muslim sebagai ayat-ayat karangan manusia, menyatakan bahwa bumi ini bulat:

Yesaya 40:22
“Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!”

Dari satu sampel ini saja, maka gugurlah pernyataan Muslim yang menyatakan Alquran sebagai Kitab Suci yang Turun dari Langit (Sebab Kitab Tuhan / Buku Dewa haruslah SEMPURNA 100%).

Sementara Kitab Nabi Yesaya yang diejek sebagai kitab karangan manusia, benar dalam memberikan fakta ilmiah mengenai bentuk bumi kita yang sesungguhnya.

Bila satu sampel ini dirasa kurang, kita uji dengan sampel 2.

Sampel 2:---------------------------------------

TUHAN yang ESA, apabila berfirman kepada manusia, Dia akan memakai kata ganti AKU untuk menyatakan KETUNGGALANNYA di mata manusia.
Tetapi di dalam Alquran, berkali-kali Allahnya Muhammad berbicara memakai kata ganti KAMI.

QS 2:23
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

QS 2:34
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Kita simak ayat ucapan Tuhan dari kitab nabi Yesaya berikut:

Yesaya 1:15
"Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah."

Yesaya 27:3-5
Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;
kehangatan murka tiada pada-Ku. Sekiranya tampak kepada-Ku puteri malu dan rumput, Aku akan bertindak memeranginya dan akan membakarnya sekaligus,
kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!"

Dari sampel 2 ini, maka jelaslah bahwa tuhannya Muhammad bukanlah Tuhan yang mengutus para nabi, kecuali dia adalah tuhan-tuhanan hasil bentukan Muhammad sendiri yang berjumlah jamak (KAMI=Awloh+malaikat+Muhammad).

Sampel 3:---------------------------------------

Tuhan apabila bersumpah, Dia akan bersumpah demi diriNya sendiri. Tuhan yang Maha Kuasa dan sebagai Penguasa Tunggal di alam semesta ini, sebagai Yang Satu-satunya, maka tidak layak bila Tuhan bersumpah demi bintang ataupun benda-benda ciptaan yang jelas kedudukannya lebih rendah dariNya.
Di dalam Alquran, Awlohnya Muhammad bersumpah demi/dengan bintang:

QS 56:75
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

QS 69:38.... (Awloh bersumpah dengan apa yang dilihat Muslim)
Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.

QS 70:40....(Awloh bersumpah dengan tuhan lain)
Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

QS 75:1-2....(Awloh bersumpah demi hari kiamat dan jiwa-jiwa)
Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

QS 81:15
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

QS 84:16
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,


Mari kita bandingkan dengan SUMPAH TUHAN dalam kitab nabi Yesaya:

Yesaya 45:23
Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa,

Yesaya 54:9
Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.

Yesaya 62:8
TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi sebagai makanan kepada musuhmu, dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah;

Ini sejalan dengan sumpah Tuhan dalam kitab Kejadian:

Kejadian 22:16-17
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.


Dari sampel 3 ini pula, kita dapati bukti lain bahwa ucapan-ucapan dalam Alquran tidak layak bila diyakini sebagai ucapan dari Yang Maha Tinggi, Tuhan Penguasa Alam Semesta, melainkan ia sekedar ucapan-ucapan manusia bernama Muhammad.


Sampel 4:---------------------------------------

Siapakah Ibu Yesus, Maria ataukah Maryam Saudara Perempuan Harun Putri Imran?

Alquran menyatakan Ibu Yesus adalah Maryam, saudara perempuan Harun, putri Imran (ibrani: Amram).

QS 3:36......mengisahkan istri Imran melahirkan Maryam ibu Yesus:

Maka tatkala isteri `Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

QS 3:37..... mengisahkan perjumpaan Maryam dengan Zakaria ayah Yohanes Pembaptis:

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

QS 3:38-39.....mengisahkan Zakariya akan dikaruniai anak bernama Yahya (=Yohanes Pembaptis):

Di sanalah Zakariya mendo`a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a".
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya (=Yohanes Pembaptis), yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

QS 3:45, 47.....mengisahkan Maryam yang dikaruniai anak bernama Isa Almasih (=Yesus):

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

QS 19:27-28.....mengisahkan tuduhan orang Yahudi kepada Maryam ketika sedang menggendong bayi Isa Almasih:

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.”
“Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

Sementara itu, tentang Maryam saudara perempuan Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 15:20
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.

Tentang siapa ayah Maryam/Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 6:19-20
Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun. (Maryam tidak disebut sebab ia perempuan)

Sejarah mencatat, Maryam meninggal tanpa meninggalkan keturunan:

Keluaran 20:1
Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ.

Tentang siapa ibu Yesus yang sebenarnya, kita bisa membacanya dari kitab Injil.

Kita tahu, bahwa Maryam Saudara Perempuan Harun hidup sekitar tahun 1500 SM.
Sedangkan Isa Almasih lahir pada kisaran tahun 8-4 SM.

Bagaimana Alquran yang katanya UCAPAN TUHAN, bisa keliru dalam menginformasikan siapa ibunda Yesus?
Dengan demikian telah jelas sudah kalau Klaim Muslim bahwa Alquran adalah 100% ayat-ayat Tuhan TIDAK TERBUKTI.
Maka, kita akan mengujinya dengan Surat Rasul Paulus, sebab Alquran tidak lebih dari kumpulan ucapan-ucapan Muhammad, bukan ucapan-ucapan Tuhan.

Setelah kita bandingkan keduanya, nanti kita bisa menyimpulkan, apakah patut ucapan-ucapan Muhammad diyakini sebagai HIKMAT SUCI dari Allah?

==============================================
Hikmat PAULUS vs Hikmat MUHAMMAD

Sampel 1:

Muhammad mengatakan, kalau di surga nanti setiap pria Muslim akan dihadiahi istri-istri:

QS 2:25
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

QS 4:57
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.

QS 36:55-56
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka.
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

Pertanyaan: Apakah istri-istri yang dimaksud Muhammad dalam ayat-ayat ini adalah istri-istri yang sah ketika mereka hidup di bumi? Bukan, tapi mereka adalah istri-istri baru (para bidadari) yang dihadiahkan kepada para Muslim. Kita bisa mengetahui ini lebih jelas dari Hadish:

Tirmidzi rahimahullah men-takhrij hadits dari Anas r.a., dari Nabi SAW; ucap beliau:
"Seorang Mukmin di surga akan diberi kekuatan ini dan itu dalam bersebadan. " Beliau ditanya, "Apakah dia kuat wahai Rasulullah?" Jawab Rasulullah, "la diberi kekuatan seratus Kali lipat. "

Darimi rahimahullah dalam Musnad-nya menyebutkan satu riwayat dari Zaid bin Arqam r.a.; ia menuturkan bahwa Rasul SAW bersabda :
“Laki-laki penghuni surga akan diberi kekuatan seratus laki-laki dalam makan, minum, bersebadan, dan memenuhi selera nafsu. " Seorang pria Yahudi berkata: "Yang makan dan yang minum tentu buang hajat." Rasulullah bersabda: "Kemudian Keluarlah keringat dari Kulitnya sehingga perutnya mengecil."

Al-Bazzar rahimahullah dalam Musnad-nya men-takhrij hadits Abu Hurairah r.a., ia bercerita:
"Rasulullah ditanya: wahai Rasulullah, apakah kita akan mendatangi istri kita di surga? Jawab beliau: 'Ya, demi Dzat Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya seorang laki-laki dalam satu hari mendatanginya hingga seratus gadis'.

TIRMZI, vol. 2 halaman 138:
Setiap lelaki yang masuk surga akan diberi 72 bidadari; tidak peduli pada umur berapa dia mati, ketika dia masuk surga dia akan menjadi seorang berumur 30 tahun dan tidak akan tambah tua. Lelaki di surga akan diberi keperkasaan yang sama dengan keperkasaan seratus orang lelaki.

Rasulullah saw. telah menceritakan kepada kita bahwa bidadari itu cemburu terhadap suami mereka di dunia, jika ia disakiti oleh istrinya di dunia. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayatkan dari Mu'adz bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada seorang wanita yang menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat, yakni bidadari, akan berkata, "Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu, sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, sebentar lagi ia akan datang kepada kami dan meninggalkanmu."

Dengan demikian nafsu syahwat masih ada dalam surga, bertentangan dengan sabda Yesus:

Matius 22:30
Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Kita perhatikan HIKMAT PAULUS dalam suratnya kepada Jemaat kota Roma:

Roma 8:5-8
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

1 Korintus 15:42
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

1 Korintus 15:48-50
Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.


Jelaslah sudah dari bukti sampel 1 ini, Muhammad menjanjikan SYAHWAT dalam Dunia Allah yang suci, ini adalah SESAT.

Hikmat Muhammad tidak bisa diyakini sebagai hikmat dari Allah, melainkan itu adalah hikmat duniawi belaka.

--------------------------------------------------
Sampel 2:

Muhammad mengajarkan bahwa setiap Muslim dilarang mengawini menantunya sendiri, tapi Muhammad malah mengingini menantunya bernama Zainab.

QS 4:23
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

Muhammad mengajarkan, kawinilah wanita maksimal sebanyak 4, tapi bila kita tidak bisa berlaku adil, maka kawinilah 1 saja, yang tiga diceraikan. Tetapi jumlah gundik (budak) tidak dibatasi.

QS 4:3
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Muhammad mengajarkan agar setiap pria Muslim menjaga kemaluannya dari persetubuhan yang haram (zinah), tetapi kalau menyetubuhi budaknya sendiri tidak apa-apa.

QS 70:29-30
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Muhammad mengajarkan kekerasan terhadap istri, bila berani membantah:

QS 4:34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


Muhammad mengajarkan perceraian:

QS 4:20
“Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”


Bandingkan dengan kutipan Hikmat Paulus berikut:

1 Tesalonika 4:3-7
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
1 Korintus 7:27
Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian!

1 Korintus 7:10-11
Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

1 Timotius 3:12
Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Efesus 5:22-23, 25
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya


KESIMPULAN:

HIKMAT PAULUS lebih bisa diterima sebagai karunia TUHAN yang Kudus daripada Hikmat Muhammad yang penuh dengan syahwat, kekerasan dan keduniawian.
Sebenarnya masih banyak lagi yang perlu ditunjukkan di sini, tapi mengingat keterbatasan waktu, cukuplah dengan 3 atau 4 sampel saja cukup buat kita untuk menilai, mana yang harus kita ikuti: MUHAMMAD ataukah PAULUS...., atau dalam lingkup yang lebih luas: MUHAMMAD ataukah YESUS, ......atau dalam lingkup kitab suci: ALQURAN ataukah ALKITAB?

Jelas, kita akan lebih membenarkan YESUS, ALKITAB, dan PAULUS.

Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang kenabian yang menerima FIRMAN LANGSUNG dari Tuhan, telah gagal.

Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang sebagai manusia mulia yang beraklaq dan penuh hikmat, juga gagal.

Muhammad adalah manusia terkutuk.

Muslim mengklaim Alquran sebagai FIRMAN ALLAH = KLAIM KOSONG
Muslim menuduh Alkitab sebagai kitab karangan manusia = TIDAK TERBUKTI, justru kebenaran Alkitab telah melucuti kebodohan-kebodohan Alquran.

Justru ALQURAN tidak lebih dari kumpulan ucapan manusia bodoh tak bermoral dari Arab.
Sebaliknya ALKITAB sebagai kitab kuno yang patut mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang terhormat sebagai kitab suci yang daripadanya kita bisa mengenal TUHAN yang Sejati.
ok sipppp ternyata ajaran dr paulus aja masih lebih baik daripada ajaran muhammad apalagi Yesus vs muhammad yah....mugkin jika andaikan malah seperti langit dan bumi Paulus vs Muhammad 706181
s4n7i
s4n7i
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1658
Reputation : 8
Points : 6250
Registration date : 2011-12-29

Back to top Go down

Paulus vs Muhammad Empty Re: Paulus vs Muhammad

Post by Gerabah Fri 27 Jan 2012, 9:28 am

Akal Bulus wrote:
Muslim berkata: Alkitab adalah karangan manusia, sebaliknya Alquran adalah karangan Allah.

Baik, mari kita uji masing-masing kitab, apakah benar Alkitab adalah karangan manusia sedangkan Alquran karangan Allah.

Alquran menyatakan bumi ini datar:

QS 18:47
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”

Sebaliknya, Alkitab yang dituduh Muslim sebagai ayat-ayat karangan manusia, menyatakan bahwa bumi ini bulat:

Yesaya 40:22
“Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!”

Dari satu sampel ini saja, maka gugurlah pernyataan Muslim yang menyatakan Alquran sebagai Kitab Suci yang Turun dari Langit (Sebab Kitab Tuhan / Buku Dewa haruslah SEMPURNA 100%).

Sementara Kitab Nabi Yesaya yang diejek sebagai kitab karangan manusia, benar dalam memberikan fakta ilmiah mengenai bentuk bumi kita yang sesungguhnya.

Makanya jangan modal copasan doang, nomer ayat aja salah....!

Ayat itu menjelaskan tentang selesainya hari kiamat gunung-gunung diperjalankan (meletus semua) yakni menunggu saat penghakiman (penghisaban). bumi dibuat oleh Allah terlihat datar dan seluruh manusia seluruhnya dikumpulkan dengan berbaris dihadapan Allah.

QS. al-Kahfi (18) : 46
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

QS. al-Kahfi (18) : 47
Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian.



Akal Bulus wrote:

Bila satu sampel ini dirasa kurang, kita uji dengan sampel 2.

Sampel 2:---------------------------------------

TUHAN yang ESA, apabila berfirman kepada manusia, Dia akan memakai kata ganti AKU untuk menyatakan KETUNGGALANNYA di mata manusia.
Tetapi di dalam Alquran, berkali-kali Allahnya Muhammad berbicara memakai kata ganti KAMI.

QS 2:23
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

QS 2:34
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Kita simak ayat ucapan Tuhan dari kitab nabi Yesaya berikut:

Yesaya 1:15
"Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah."

Yesaya 27:3-5
Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;
kehangatan murka tiada pada-Ku. Sekiranya tampak kepada-Ku puteri malu dan rumput, Aku akan bertindak memeranginya dan akan membakarnya sekaligus,
kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!"

Dari sampel 2 ini, maka jelaslah bahwa tuhannya Muhammad bukanlah Tuhan yang mengutus para nabi, kecuali dia adalah tuhan-tuhanan hasil bentukan Muhammad sendiri yang berjumlah jamak (KAMI=Awloh+malaikat+Muhammad).

Pernah baca surat orang-orang tua kita sbb. :

Dengan hormat,

Bersama ini kami kabarkan...........dst.[/center]

Ayat-ayat Al Quran yang kau copas itu terjemahan, kata "kami" disitu sifatnya menghaluskan atau mengagungkan diri. Tapi gw maklum kalau kerisetan hanya cari pembenaran teologinya.

Akal Bulus wrote:
Sampel 3:---------------------------------------

Tuhan apabila bersumpah, Dia akan bersumpah demi diriNya sendiri. Tuhan yang Maha Kuasa dan sebagai Penguasa Tunggal di alam semesta ini, sebagai Yang Satu-satunya, maka tidak layak bila Tuhan bersumpah demi bintang ataupun benda-benda ciptaan yang jelas kedudukannya lebih rendah dariNya.
Di dalam Alquran, Awlohnya Muhammad bersumpah demi/dengan bintang:

QS 56:75
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

QS 69:38.... (Awloh bersumpah dengan apa yang dilihat Muslim)
Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.

QS 70:40....(Awloh bersumpah dengan tuhan lain)
Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

QS 75:1-2....(Awloh bersumpah demi hari kiamat dan jiwa-jiwa)
Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

QS 81:15
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

QS 84:16
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,


Mari kita bandingkan dengan SUMPAH TUHAN dalam kitab nabi Yesaya:

Yesaya 45:23
Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa,

Yesaya 54:9
Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.

Yesaya 62:8
TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi sebagai makanan kepada musuhmu, dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah;

Ini sejalan dengan sumpah Tuhan dalam kitab Kejadian:

Kejadian 22:16-17
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.


Dari sampel 3 ini pula, kita dapati bukti lain bahwa ucapan-ucapan dalam Alquran tidak layak bila diyakini sebagai ucapan dari Yang Maha Tinggi, Tuhan Penguasa Alam Semesta, melainkan ia sekedar ucapan-ucapan manusia bernama Muhammad.

Ayo tak ajari kau......!
Kata ‘sumpah’ berasal dari kata Arab ‘qasam’ yang akar katanya disusun oleh huruf ‘qaf-sin-mim’, kata ini menurunkan beberapa pengertian : to divide, dispose, separate, apportion, distribute..

Kata ‘qasam’ sendiri dalam bahasa Arab setara dengan istilah lain :

Dalam bahasa Arab sumpah disebut dengan al-aimanu, al-halfu, al-qasamu. Al-aimanu jama’ dari kata al-yamiinu (tangan kanan) karena orang Arab di zaman Jahiliyah apabila bersumpah satu sama lain saling berpegangan tangan kanan. Kata al-yamiinu secara etimologis dikaitakan dengan tangan kanan yang bisa berarti al-quwwah (kekuatan), dan al-qasam (sumpah). Dengan demikian pengertian al-yuamiinu merupakan perpaduan dari tiga makna tersebut yang selanjutnya digunakan untuk bersumpah. Dikaitkan dengan kekuatan (al-quwwah), karena orang yang ingin mengatakan atau menyatakan sesuatu dikukuhkan dengan sumpah sehingga pernyataannya lebih kuat sebagaimana tangan kanan lebih kuat dari tangan kiri.

sehingga selain arti kata : membagi atau memisahkan, ‘bersumpah’ juga mengandung unsur : menguatkan, mengukuhkan.

Yang perlu diperjelas disini adalah, ketika Allah bersumpah dengan nama makhluk-Nya, maka tidak ada suatu kesan yang muncul dari umat Islam, bahwa Allah telah ‘menyerahkan kekuasaan untuk menghakimi’ sumpah-Nya tersebut kepada benda tersebut. Baik didasar sumpah ataupun tidak, ataupun sumpah tersebut dilontarkan oleh siapapun, maka pihak yang berkuasa untuk menghakimi hanyalah Allah. Kalau begitu bagaimanakah sebenarnya ‘status’ makhluk/benda yang terdapat dalam sumpah itu..?? maka posisi makhluk/benda tersebut adalah sebagai SAKSI atas sumpah tersebut, saksi yang dikesankan independen, berdiri sendiri dan terpisah dari pihak yang bersumpah, berfungsi untuk menguatkan dan mengukuhkan bahwa apa yang disampaikan dalam sumpah tersebut benar adanya. Ini terkait dengan tujuan suatu sumpah dilontarkan, yaitu untuk meyakinkan pihak lain atas kebenaran apa yang disumpahkan, dimana pihak lain tersebut ragu-ragu atau tidak percaya. Kesan terpisah ini sejalan dengan tujuan disampaikannya sumpah, sehingga seolah-olah Allah mengatakan ;”Sekalipun Aku adalah Tuhan Yang Maha Berkuasa, namun makhluk/benda yang Aku jadikan objek sumpah-Ku, dipersilahkan memutuskan sendiri kesaksiannya. Apabila Aku telah berbohong atau sumpah-Ku tidak benar, maka Aku sendiri yang akan menghakimi diri-Ku..”.

Pengertian ‘qasam’ ini juga berlaku dalam hal Tuhan bersumpah atas diri-Nya sendiri. Pemisahan diibaratkan ‘posisi’ Tuhan sebagai pihak yang bersumpah dan sebagai pihak yang bersaksi merupakan dua hal yang seolah-olah terpisah, sehingga kesaksian Tuhan adalah adli, kuat dan benar. Ini memenuhi tujuan untuk apa sumpah tersebut dilontarkan, yaitu untuk meyakinkan pihak lain yang tidak percaya dan ragu-ragu. Disinilah kesetaraan antara istilah ‘qasam’ dan ‘aimanu’, yaitu kemandirian sebagai saksi menunjang pengukuhan dan penguatan sumpah yang disampaikan.

Makanya kau jangan memakai ukuran sendiri tentang apa yang dimaksud dengan sumpah dan subjek sumpah, mengartikan bahwa makhluk/benda yang terdapat dalam sumpah adalah sebagai pihak yang berkuasa untuk menghakimi, dan bukan sebagai saksi yang akan memberikan kesaksian terhadap kebenaran sumpah tersebut. Dalam istilah Islam, terlihat bahwa posisinya bukanlah demikian, karena yang berkuasa untuk menghakimi tetap saja ada ditangan Allah, makhluk/benda berfungsi sebagai saksi..

Silahkan anda buka kitab suci Anda dan bacalah:

Yosua_5:6
Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman TUHAN. Kepada mereka itu TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.


Akal Bulus wrote:
Sampel 4:---------------------------------------

Siapakah Ibu Yesus, Maria ataukah Maryam Saudara Perempuan Harun Putri Imran?

Alquran menyatakan Ibu Yesus adalah Maryam, saudara perempuan Harun, putri Imran (ibrani: Amram).

QS 3:36......mengisahkan istri Imran melahirkan Maryam ibu Yesus:

Maka tatkala isteri `Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

QS 3:37..... mengisahkan perjumpaan Maryam dengan Zakaria ayah Yohanes Pembaptis:

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

QS 3:38-39.....mengisahkan Zakariya akan dikaruniai anak bernama Yahya (=Yohanes Pembaptis):

Di sanalah Zakariya mendo`a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a".
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya (=Yohanes Pembaptis), yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

QS 3:45, 47.....mengisahkan Maryam yang dikaruniai anak bernama Isa Almasih (=Yesus):

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

QS 19:27-28.....mengisahkan tuduhan orang Yahudi kepada Maryam ketika sedang menggendong bayi Isa Almasih:

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.”
“Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

Sementara itu, tentang Maryam saudara perempuan Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 15:20
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.

Tentang siapa ayah Maryam/Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 6:19-20
Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun. (Maryam tidak disebut sebab ia perempuan)

Sejarah mencatat, Maryam meninggal tanpa meninggalkan keturunan:

Keluaran 20:1
Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ.

Tentang siapa ibu Yesus yang sebenarnya, kita bisa membacanya dari kitab Injil.

Kita tahu, bahwa Maryam Saudara Perempuan Harun hidup sekitar tahun 1500 SM.
Sedangkan Isa Almasih lahir pada kisaran tahun 8-4 SM.

Bagaimana Alquran yang katanya UCAPAN TUHAN, bisa keliru dalam menginformasikan siapa ibunda Yesus?

penyebutan Saudara Harun kepada Maryam didalam Qs Maryam 28 adalah satu-satunya ayat yang menyebut demikian. Dan penyebutan "saudara harun" bukan sebuah penjelasan tentang beliau tetapi sebagai sebuah panggilan kepadanya. Bandingkan dengan apa yang tercatat didalam alkitab,bahwa Miryam saudara harun adalah sebuah penjelasan tentang siapa Miryam !

Maka apakah sebuah panggilan pasti bermakna yang sebenarnya? tidak bukan?
banyak sekali kemungkinan dari makna sebuah panggilan,bisa makna sesungguhnya,bisa sebagai panggilan "alias",bisa sebagai olok-olok, bisa bermakna kiasan dll

Saya ambil contoh, Yohanes pembaptis memanggil kepada orang Farisi dan saduki sebagai keturunan Ular beludak

Mat. 3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Apakah dengan keterangan ayat ini bisa menjadi keterangan bahwa Orang yahudi dari golongan Farisi dan Saduki adalah keturunan Beludak yang sesungguhnya?
Apalagi panggilan tersebut bukan saja dilakukan oleh Yohanes pembaptis tetapi Yesus pun juga menggunakan panggilan demikian.

Mat. 12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Kemudian juga kita harus perhatikan juga ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang Maryam didalam Al-Qur-an.

Didalam Al QUr'an secara jelas menyebut Maryam hidup semasa Zakaria ayah Yahya (yohanes pembaptis)

35] (Ingatlah), ketika istri Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitulmakdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

[36] Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."

[37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

[37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

[38] Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".

[39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

[40] Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?" Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".

[41] Berkata Zakaria: "Berilah aku suatu tanda (bahwa istriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".

sangat jelas sekali Bahwa Maryam tidak sekedar hidup semasa ZAkaria ayah Yahya /Yohanes tetapi ia Zakaria adalah yang memelihara dan mendidiknya.

Adapun keterangan soal latar belakang Maria Ibu Yesus /Isa As didalam Injil yang empat (kanonik) sangat minin sekali menjelaskan tentangnya,satu-satunya Injil yang menjelaskan adalah Injil Lukas!

Dan ternyata keterangan dari Al Qur'an sama dengan keterangan Lukas bahwa Ibunda Isa as /Yesus yaitu Maryam/maria hidup semasa Zakaria ayah Yahya/Yohanes!

Bahkan didalam Injil Lukas tidak sekedar hidup semasa ternyata Maryam adalah sanak/ saudara dari Istri Zakaria yang keturunan Harun.

Lukas 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

Lukas 1:5. Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Kita dapatkan Elisabet adalah keluarga Imam.

1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,

1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."

1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."

Tidak ada keterangan didalam Al-Qur'an Maryam hidup semasa Harun dan Musa

Tak ada satupun ayat yang mendukung bahwa Maryam ibu Isa As hidup semasa Harun dan Musa. Dan persoalan itu sangat berbeda sekali dengan keterangan Alkitab yang secara jelas dan tegas bahwa Miryam hidup semasa Harun dan Musa.

Bil. 12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.

Bil. 12:4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.

Bil. 12:5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.

Mi. 6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu

Soal nama Ayah yang mirip.

Tak ada satupun keterangan di dalam Al-Qur'an Imran juga ayah dari harun dan Musa,karena sangat jelas sekali Al-Qur'an hanya menyebut nama anak Imran hanya Maryam!

Itu sangat berbeda sekali dengan apa yang tercatat didalam alkitab

Bil. 26:59 Dan nama isteri Amram ialah Yokhebed, anak perempuan Lewi, yang dilahirkan bagi Lewi di Mesir; dan bagi Amram perempuan itu melahirkan Harun dan Musa dan Miryam, saudara mereka yang perempuan.

1Taw. 6:3 Anak-anak Amram ialah Harun, Musa dan Miryam. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.

Dan soal kesamaan nama anak dan ayah,apa yang aneh dengan persoalan ini?
bukankah pada saat itu banyak orang yang menggunakan nama-nama yang sama dengan nama leluhurnya.

Apa tidak ada kemungkinan ada kesamaan nama secara kebetulan saja?
Apakah dengan nama yang sama antara anak dan Ayah maka dianggap orang yang sama dengan pemilik nama sebelumnya?

Sebagai contoh kongkrit apa yang tertulis di alkitab

Kej. 37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba .......................

Mat 1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria...................

Apakah Yusuf suami Maria adalah orang yang sama dengan apa yang tercatat didalam Kejadian 37:2 ? Tidak bukan??

Jadi tuduhan-tuduhan tersebut tentang Maryam" dipanggil saudara Harun" mungkin kau masih berfikir Maryam = Miryam saudara Harun dan Musa ?

Akal Bulus wrote:
Hikmat PAULUS vs Hikmat MUHAMMAD

Sampel 1:

Muhammad mengatakan, kalau di surga nanti setiap pria Muslim akan dihadiahi istri-istri:

QS 2:25
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

QS 4:57
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.

QS 36:55-56
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka.
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

Pertanyaan: Apakah istri-istri yang dimaksud Muhammad dalam ayat-ayat ini adalah istri-istri yang sah ketika mereka hidup di bumi? Bukan, tapi mereka adalah istri-istri baru (para bidadari) yang dihadiahkan kepada para Muslim. Kita bisa mengetahui ini lebih jelas dari Hadish:

Tirmidzi rahimahullah men-takhrij hadits dari Anas r.a., dari Nabi SAW; ucap beliau:
"Seorang Mukmin di surga akan diberi kekuatan ini dan itu dalam bersebadan. " Beliau ditanya, "Apakah dia kuat wahai Rasulullah?" Jawab Rasulullah, "la diberi kekuatan seratus Kali lipat. "

Darimi rahimahullah dalam Musnad-nya menyebutkan satu riwayat dari Zaid bin Arqam r.a.; ia menuturkan bahwa Rasul SAW bersabda :
“Laki-laki penghuni surga akan diberi kekuatan seratus laki-laki dalam makan, minum, bersebadan, dan memenuhi selera nafsu. " Seorang pria Yahudi berkata: "Yang makan dan yang minum tentu buang hajat." Rasulullah bersabda: "Kemudian Keluarlah keringat dari Kulitnya sehingga perutnya mengecil."

Al-Bazzar rahimahullah dalam Musnad-nya men-takhrij hadits Abu Hurairah r.a., ia bercerita:
"Rasulullah ditanya: wahai Rasulullah, apakah kita akan mendatangi istri kita di surga? Jawab beliau: 'Ya, demi Dzat Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya seorang laki-laki dalam satu hari mendatanginya hingga seratus gadis'.

TIRMZI, vol. 2 halaman 138:
Setiap lelaki yang masuk surga akan diberi 72 bidadari; tidak peduli pada umur berapa dia mati, ketika dia masuk surga dia akan menjadi seorang berumur 30 tahun dan tidak akan tambah tua. Lelaki di surga akan diberi keperkasaan yang sama dengan keperkasaan seratus orang lelaki.

Rasulullah saw. telah menceritakan kepada kita bahwa bidadari itu cemburu terhadap suami mereka di dunia, jika ia disakiti oleh istrinya di dunia. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayatkan dari Mu'adz bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada seorang wanita yang menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat, yakni bidadari, akan berkata, "Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu, sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, sebentar lagi ia akan datang kepada kami dan meninggalkanmu."

Dengan demikian nafsu syahwat masih ada dalam surga, bertentangan dengan sabda Yesus:

Matius 22:30
Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Orang-orang Islam yang bertaqwa (baik laki-laki atau perempuan) dengan ikhlas dan bersungguh hidup prihatin, tidak terpengaruh dengan kemerlapan dunia. Berpuasa, bersedekah, menyantuni fakir miskin, anak-anak yatim, memberikan ilmunya, mengajarkan kebaikan dsb. pantaslah kelak mendapat imbalan surga yang tidak terbayang nikmatnya

Orang-orang kerisetan salah memahami penjelasan Yesus tentang hari kebangkitan disangkanya itu kehidupan di-sorga. Makanya mereka tidak punya gambaran kehidupan sorga, dikiranya seperti malaikat cuma memuja-memuji tuhan. Apa enaknya ? didunia sudah berpayah-payah memuji-muji tuhan, disana masih saja berpayah-payah lagi.......

Akal Bulus wrote:
Kita perhatikan HIKMAT PAULUS dalam suratnya kepada Jemaat kota Roma:

Roma 8:5-8
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Itu sih untuk orang yang masih hidup jangan sampai berpikiran jahat (kedagingan-duniawi), pesannya berpikirlah positif untuk kehidupan yang lebih baik (roh -sorga-)
Islam juga ngajarkan begitu, malah lebih detail penjelasannya........

Akal Bulus wrote:
1 Korintus 15:42
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

1 Korintus 15:48-50
Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Jelaslah sudah dari bukti sampel 1 ini, Muhammad menjanjikan SYAHWAT dalam Dunia Allah yang suci, ini adalah SESAT.

Hikmat Muhammad tidak bisa diyakini sebagai hikmat dari Allah, melainkan itu adalah hikmat duniawi belaka.

Apakah yang kau bayangkan kehidupan di sorga Islam, itu seperti daging dan darah seperti sekarang ini ? semuanya tidak bisa dibayangkan oleh mata, mulut, telinga dan pikiran manusia.

Akal Bulus wrote:
Sampel 2:

Muhammad mengajarkan bahwa setiap Muslim dilarang mengawini menantunya sendiri, tapi Muhammad malah mengingini menantunya bernama Zainab.

QS 4:23
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

Muhammad mengajarkan, kawinilah wanita maksimal sebanyak 4, tapi bila kita tidak bisa berlaku adil, maka kawinilah 1 saja, yang tiga diceraikan. Tetapi jumlah gundik (budak) tidak dibatasi.

QS 4:3
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Muhammad mengajarkan agar setiap pria Muslim menjaga kemaluannya dari persetubuhan yang haram (zinah), tetapi kalau menyetubuhi budaknya sendiri tidak apa-apa.

QS 70:29-30
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Muhammad mengajarkan kekerasan terhadap istri, bila berani membantah:

QS 4:34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


Muhammad mengajarkan perceraian:

QS 4:20
“Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”

Wow, itu kebenaran dari Allah, ini lebih fairnya kau buat threat nya ayat per ayat itu, bisa kan ??

Akal Bulus wrote:
Bandingkan dengan kutipan Hikmat Paulus berikut:

1 Tesalonika 4:3-7
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
1 Korintus 7:27
Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian !

Dalam Islam perceraian adalah sesuatu yang dimurkai Allah tapi kalau terpaksa itu diperbolehkan dengan syarat-syarat yang ketat dan melalui proses pengdilan agama.

Akal Bulus wrote:
1 Korintus 7:10-11
Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

Dalam Islam, istri meminta kepengadilan agama untuk meminta cerai suami.

paulus tidak membolehkan suami menceraikan istrinya itu tidak ada dasarnya...!

Akal Bulus wrote:
1 Timotius 3:12
Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Ini normatif, Islam juga begitu........

Akal Bulus wrote:
Efesus 5:22-23, 25
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Islam mengajarkan malah lebih detail yang dimaksud paulus itu.....

Akal Bulus wrote:
KESIMPULAN:

HIKMAT PAULUS lebih bisa diterima sebagai karunia TUHAN yang Kudus daripada Hikmat Muhammad yang penuh dengan syahwat, kekerasan dan keduniawian.
Sebenarnya masih banyak lagi yang perlu ditunjukkan di sini, tapi mengingat keterbatasan waktu, cukuplah dengan 3 atau 4 sampel saja cukup buat kita untuk menilai, mana yang harus kita ikuti: MUHAMMAD ataukah PAULUS...., atau dalam lingkup yang lebih luas: MUHAMMAD ataukah YESUS, ......atau dalam lingkup kitab suci: ALQURAN ataukah ALKITAB?

Jelas, kita akan lebih membenarkan YESUS, ALKITAB, dan PAULUS.

Kau tidak tahu atau sengaja tidak mau tahu, kalau esensi ajaran Yesus itu telah diberangus oleh paulus ? Perhatikan tentang pengajaran Yesus bahwa Tuhan-nya itu Echad (SATU) di Markus 12:29, oleh paulus Yesus dijadikan Tuhan (salah satu pengajaran paulus baca Roma 10:9). Perhatikan pula Yesus mengajarkan untuk mengamalkan dan mengajarkan Hukum Allah (Taurat) -baca Matius 5:19- dijamin masuk sorga, tapi paulus menganggap sejak kematian Yesus hukum Taurat dengan segala ketentuanya telah batal (baca Efesus 2:15)

Buka tuh matamu..............!

Akal Bulus wrote:
Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang kenabian yang menerima FIRMAN LANGSUNG dari Tuhan, telah gagal.

Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang sebagai manusia mulia yang beraklaq dan penuh hikmat, juga gagal.

Muhammad adalah manusia terkutuk.

Muslim mengklaim Alquran sebagai FIRMAN ALLAH = KLAIM KOSONG
Muslim menuduh Alkitab sebagai kitab karangan manusia = TIDAK TERBUKTI, justru kebenaran Alkitab telah melucuti kebodohan-kebodohan Alquran.

Justru ALQURAN tidak lebih dari kumpulan ucapan manusia bodoh tak bermoral dari Arab.
Sebaliknya ALKITAB sebagai kitab kuno yang patut mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang terhormat sebagai kitab suci yang daripadanya kita bisa mengenal TUHAN yang Sejati.
[/justify]

GAK PAPA ITU TUDUHANMU, KACIAN DEH LOE..............................!
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7030
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Paulus vs Muhammad Empty Re: Paulus vs Muhammad

Post by s4n7i Fri 27 Jan 2012, 11:14 am

Gerabah wrote:
Akal Bulus wrote:
Muslim berkata: Alkitab adalah karangan manusia, sebaliknya Alquran adalah karangan Allah.

Baik, mari kita uji masing-masing kitab, apakah benar Alkitab adalah karangan manusia sedangkan Alquran karangan Allah.

Alquran menyatakan bumi ini datar:

QS 18:47
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”

Sebaliknya, Alkitab yang dituduh Muslim sebagai ayat-ayat karangan manusia, menyatakan bahwa bumi ini bulat:

Yesaya 40:22
“Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!”

Dari satu sampel ini saja, maka gugurlah pernyataan Muslim yang menyatakan Alquran sebagai Kitab Suci yang Turun dari Langit (Sebab Kitab Tuhan / Buku Dewa haruslah SEMPURNA 100%).

Sementara Kitab Nabi Yesaya yang diejek sebagai kitab karangan manusia, benar dalam memberikan fakta ilmiah mengenai bentuk bumi kita yang sesungguhnya.

Makanya jangan modal copasan doang, nomer ayat aja salah....!

Ayat itu menjelaskan tentang selesainya hari kiamat gunung-gunung diperjalankan (meletus semua) yakni menunggu saat penghakiman (penghisaban). bumi dibuat oleh Allah terlihat datar dan seluruh manusia seluruhnya dikumpulkan dengan berbaris dihadapan Allah.

QS. al-Kahfi (18) : 46
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka.

QS. al-Kahfi (18) : 47
Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian.



Akal Bulus wrote:

Bila satu sampel ini dirasa kurang, kita uji dengan sampel 2.

Sampel 2:---------------------------------------

TUHAN yang ESA, apabila berfirman kepada manusia, Dia akan memakai kata ganti AKU untuk menyatakan KETUNGGALANNYA di mata manusia.
Tetapi di dalam Alquran, berkali-kali Allahnya Muhammad berbicara memakai kata ganti KAMI.

QS 2:23
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

QS 2:34
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Kita simak ayat ucapan Tuhan dari kitab nabi Yesaya berikut:

Yesaya 1:15
"Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah."

Yesaya 27:3-5
Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;
kehangatan murka tiada pada-Ku. Sekiranya tampak kepada-Ku puteri malu dan rumput, Aku akan bertindak memeranginya dan akan membakarnya sekaligus,
kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!"

Dari sampel 2 ini, maka jelaslah bahwa tuhannya Muhammad bukanlah Tuhan yang mengutus para nabi, kecuali dia adalah tuhan-tuhanan hasil bentukan Muhammad sendiri yang berjumlah jamak (KAMI=Awloh+malaikat+Muhammad).

Pernah baca surat orang-orang tua kita sbb. :

Dengan hormat,

Bersama ini kami kabarkan...........dst.[/center]

Ayat-ayat Al Quran yang kau copas itu terjemahan, kata "kami" disitu sifatnya menghaluskan atau mengagungkan diri. Tapi gw maklum kalau kerisetan hanya cari pembenaran teologinya.

Akal Bulus wrote:
Sampel 3:---------------------------------------

Tuhan apabila bersumpah, Dia akan bersumpah demi diriNya sendiri. Tuhan yang Maha Kuasa dan sebagai Penguasa Tunggal di alam semesta ini, sebagai Yang Satu-satunya, maka tidak layak bila Tuhan bersumpah demi bintang ataupun benda-benda ciptaan yang jelas kedudukannya lebih rendah dariNya.
Di dalam Alquran, Awlohnya Muhammad bersumpah demi/dengan bintang:

QS 56:75
Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

QS 69:38.... (Awloh bersumpah dengan apa yang dilihat Muslim)
Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.

QS 70:40....(Awloh bersumpah dengan tuhan lain)
Maka Aku bersumpah dengan Tuhan Yang Mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari, bulan dan bintang; sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa.

QS 75:1-2....(Awloh bersumpah demi hari kiamat dan jiwa-jiwa)
Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

QS 81:15
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

QS 84:16
Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,


Mari kita bandingkan dengan SUMPAH TUHAN dalam kitab nabi Yesaya:

Yesaya 45:23
Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa,

Yesaya 54:9
Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.

Yesaya 62:8
TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi sebagai makanan kepada musuhmu, dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah;

Ini sejalan dengan sumpah Tuhan dalam kitab Kejadian:

Kejadian 22:16-17
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.


Dari sampel 3 ini pula, kita dapati bukti lain bahwa ucapan-ucapan dalam Alquran tidak layak bila diyakini sebagai ucapan dari Yang Maha Tinggi, Tuhan Penguasa Alam Semesta, melainkan ia sekedar ucapan-ucapan manusia bernama Muhammad.

Ayo tak ajari kau......!
Kata ‘sumpah’ berasal dari kata Arab ‘qasam’ yang akar katanya disusun oleh huruf ‘qaf-sin-mim’, kata ini menurunkan beberapa pengertian : to divide, dispose, separate, apportion, distribute..

Kata ‘qasam’ sendiri dalam bahasa Arab setara dengan istilah lain :

Dalam bahasa Arab sumpah disebut dengan al-aimanu, al-halfu, al-qasamu. Al-aimanu jama’ dari kata al-yamiinu (tangan kanan) karena orang Arab di zaman Jahiliyah apabila bersumpah satu sama lain saling berpegangan tangan kanan. Kata al-yamiinu secara etimologis dikaitakan dengan tangan kanan yang bisa berarti al-quwwah (kekuatan), dan al-qasam (sumpah). Dengan demikian pengertian al-yuamiinu merupakan perpaduan dari tiga makna tersebut yang selanjutnya digunakan untuk bersumpah. Dikaitkan dengan kekuatan (al-quwwah), karena orang yang ingin mengatakan atau menyatakan sesuatu dikukuhkan dengan sumpah sehingga pernyataannya lebih kuat sebagaimana tangan kanan lebih kuat dari tangan kiri.

sehingga selain arti kata : membagi atau memisahkan, ‘bersumpah’ juga mengandung unsur : menguatkan, mengukuhkan.

Yang perlu diperjelas disini adalah, ketika Allah bersumpah dengan nama makhluk-Nya, maka tidak ada suatu kesan yang muncul dari umat Islam, bahwa Allah telah ‘menyerahkan kekuasaan untuk menghakimi’ sumpah-Nya tersebut kepada benda tersebut. Baik didasar sumpah ataupun tidak, ataupun sumpah tersebut dilontarkan oleh siapapun, maka pihak yang berkuasa untuk menghakimi hanyalah Allah. Kalau begitu bagaimanakah sebenarnya ‘status’ makhluk/benda yang terdapat dalam sumpah itu..?? maka posisi makhluk/benda tersebut adalah sebagai SAKSI atas sumpah tersebut, saksi yang dikesankan independen, berdiri sendiri dan terpisah dari pihak yang bersumpah, berfungsi untuk menguatkan dan mengukuhkan bahwa apa yang disampaikan dalam sumpah tersebut benar adanya. Ini terkait dengan tujuan suatu sumpah dilontarkan, yaitu untuk meyakinkan pihak lain atas kebenaran apa yang disumpahkan, dimana pihak lain tersebut ragu-ragu atau tidak percaya. Kesan terpisah ini sejalan dengan tujuan disampaikannya sumpah, sehingga seolah-olah Allah mengatakan ;”Sekalipun Aku adalah Tuhan Yang Maha Berkuasa, namun makhluk/benda yang Aku jadikan objek sumpah-Ku, dipersilahkan memutuskan sendiri kesaksiannya. Apabila Aku telah berbohong atau sumpah-Ku tidak benar, maka Aku sendiri yang akan menghakimi diri-Ku..”.

Pengertian ‘qasam’ ini juga berlaku dalam hal Tuhan bersumpah atas diri-Nya sendiri. Pemisahan diibaratkan ‘posisi’ Tuhan sebagai pihak yang bersumpah dan sebagai pihak yang bersaksi merupakan dua hal yang seolah-olah terpisah, sehingga kesaksian Tuhan adalah adli, kuat dan benar. Ini memenuhi tujuan untuk apa sumpah tersebut dilontarkan, yaitu untuk meyakinkan pihak lain yang tidak percaya dan ragu-ragu. Disinilah kesetaraan antara istilah ‘qasam’ dan ‘aimanu’, yaitu kemandirian sebagai saksi menunjang pengukuhan dan penguatan sumpah yang disampaikan.

Makanya kau jangan memakai ukuran sendiri tentang apa yang dimaksud dengan sumpah dan subjek sumpah, mengartikan bahwa makhluk/benda yang terdapat dalam sumpah adalah sebagai pihak yang berkuasa untuk menghakimi, dan bukan sebagai saksi yang akan memberikan kesaksian terhadap kebenaran sumpah tersebut. Dalam istilah Islam, terlihat bahwa posisinya bukanlah demikian, karena yang berkuasa untuk menghakimi tetap saja ada ditangan Allah, makhluk/benda berfungsi sebagai saksi..

Silahkan anda buka kitab suci Anda dan bacalah:

Yosua_5:6
Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman TUHAN. Kepada mereka itu TUHAN telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan TUHAN dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.


Akal Bulus wrote:
Sampel 4:---------------------------------------

Siapakah Ibu Yesus, Maria ataukah Maryam Saudara Perempuan Harun Putri Imran?

Alquran menyatakan Ibu Yesus adalah Maryam, saudara perempuan Harun, putri Imran (ibrani: Amram).

QS 3:36......mengisahkan istri Imran melahirkan Maryam ibu Yesus:

Maka tatkala isteri `Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."

QS 3:37..... mengisahkan perjumpaan Maryam dengan Zakaria ayah Yohanes Pembaptis:

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

QS 3:38-39.....mengisahkan Zakariya akan dikaruniai anak bernama Yahya (=Yohanes Pembaptis):

Di sanalah Zakariya mendo`a kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a".
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya (=Yohanes Pembaptis), yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

QS 3:45, 47.....mengisahkan Maryam yang dikaruniai anak bernama Isa Almasih (=Yesus):

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

QS 19:27-28.....mengisahkan tuduhan orang Yahudi kepada Maryam ketika sedang menggendong bayi Isa Almasih:

Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.”
“Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

Sementara itu, tentang Maryam saudara perempuan Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 15:20
Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.

Tentang siapa ayah Maryam/Harun, Alkitab pun membenarkan:

Keluaran 6:19-20
Dan Amram mengambil Yokhebed, saudara ayahnya, menjadi isterinya, dan perempuan ini melahirkan Harun dan Musa baginya. Umur Amram seratus tiga puluh tujuh tahun. (Maryam tidak disebut sebab ia perempuan)

Sejarah mencatat, Maryam meninggal tanpa meninggalkan keturunan:

Keluaran 20:1
Kemudian sampailah orang Israel, yakni segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ.

Tentang siapa ibu Yesus yang sebenarnya, kita bisa membacanya dari kitab Injil.

Kita tahu, bahwa Maryam Saudara Perempuan Harun hidup sekitar tahun 1500 SM.
Sedangkan Isa Almasih lahir pada kisaran tahun 8-4 SM.

Bagaimana Alquran yang katanya UCAPAN TUHAN, bisa keliru dalam menginformasikan siapa ibunda Yesus?

penyebutan Saudara Harun kepada Maryam didalam Qs Maryam 28 adalah satu-satunya ayat yang menyebut demikian. Dan penyebutan "saudara harun" bukan sebuah penjelasan tentang beliau tetapi sebagai sebuah panggilan kepadanya. Bandingkan dengan apa yang tercatat didalam alkitab,bahwa Miryam saudara harun adalah sebuah penjelasan tentang siapa Miryam !

Maka apakah sebuah panggilan pasti bermakna yang sebenarnya? tidak bukan?
banyak sekali kemungkinan dari makna sebuah panggilan,bisa makna sesungguhnya,bisa sebagai panggilan "alias",bisa sebagai olok-olok, bisa bermakna kiasan dll

Saya ambil contoh, Yohanes pembaptis memanggil kepada orang Farisi dan saduki sebagai keturunan Ular beludak

Mat. 3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Apakah dengan keterangan ayat ini bisa menjadi keterangan bahwa Orang yahudi dari golongan Farisi dan Saduki adalah keturunan Beludak yang sesungguhnya?
Apalagi panggilan tersebut bukan saja dilakukan oleh Yohanes pembaptis tetapi Yesus pun juga menggunakan panggilan demikian.

Mat. 12:34 Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Kemudian juga kita harus perhatikan juga ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang Maryam didalam Al-Qur-an.

Didalam Al QUr'an secara jelas menyebut Maryam hidup semasa Zakaria ayah Yahya (yohanes pembaptis)

35] (Ingatlah), ketika istri Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitulmakdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

[36] Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk."

[37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

[37] Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

[38] Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".

[39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh."

[40] Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?" Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".

[41] Berkata Zakaria: "Berilah aku suatu tanda (bahwa istriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".

sangat jelas sekali Bahwa Maryam tidak sekedar hidup semasa ZAkaria ayah Yahya /Yohanes tetapi ia Zakaria adalah yang memelihara dan mendidiknya.

Adapun keterangan soal latar belakang Maria Ibu Yesus /Isa As didalam Injil yang empat (kanonik) sangat minin sekali menjelaskan tentangnya,satu-satunya Injil yang menjelaskan adalah Injil Lukas!

Dan ternyata keterangan dari Al Qur'an sama dengan keterangan Lukas bahwa Ibunda Isa as /Yesus yaitu Maryam/maria hidup semasa Zakaria ayah Yahya/Yohanes!

Bahkan didalam Injil Lukas tidak sekedar hidup semasa ternyata Maryam adalah sanak/ saudara dari Istri Zakaria yang keturunan Harun.

Lukas 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

Lukas 1:5. Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Kita dapatkan Elisabet adalah keluarga Imam.

1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,

1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."

1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."

Tidak ada keterangan didalam Al-Qur'an Maryam hidup semasa Harun dan Musa

Tak ada satupun ayat yang mendukung bahwa Maryam ibu Isa As hidup semasa Harun dan Musa. Dan persoalan itu sangat berbeda sekali dengan keterangan Alkitab yang secara jelas dan tegas bahwa Miryam hidup semasa Harun dan Musa.

Bil. 12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.

Bil. 12:4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga.

Bil. 12:5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.

Mi. 6:4 Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu

Soal nama Ayah yang mirip.

Tak ada satupun keterangan di dalam Al-Qur'an Imran juga ayah dari harun dan Musa,karena sangat jelas sekali Al-Qur'an hanya menyebut nama anak Imran hanya Maryam!

Itu sangat berbeda sekali dengan apa yang tercatat didalam alkitab

Bil. 26:59 Dan nama isteri Amram ialah Yokhebed, anak perempuan Lewi, yang dilahirkan bagi Lewi di Mesir; dan bagi Amram perempuan itu melahirkan Harun dan Musa dan Miryam, saudara mereka yang perempuan.

1Taw. 6:3 Anak-anak Amram ialah Harun, Musa dan Miryam. Anak-anak Harun ialah Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.

Dan soal kesamaan nama anak dan ayah,apa yang aneh dengan persoalan ini?
bukankah pada saat itu banyak orang yang menggunakan nama-nama yang sama dengan nama leluhurnya.

Apa tidak ada kemungkinan ada kesamaan nama secara kebetulan saja?
Apakah dengan nama yang sama antara anak dan Ayah maka dianggap orang yang sama dengan pemilik nama sebelumnya?

Sebagai contoh kongkrit apa yang tertulis di alkitab

Kej. 37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba .......................

Mat 1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria...................

Apakah Yusuf suami Maria adalah orang yang sama dengan apa yang tercatat didalam Kejadian 37:2 ? Tidak bukan??

Jadi tuduhan-tuduhan tersebut tentang Maryam" dipanggil saudara Harun" mungkin kau masih berfikir Maryam = Miryam saudara Harun dan Musa ?

Akal Bulus wrote:
Hikmat PAULUS vs Hikmat MUHAMMAD

Sampel 1:

Muhammad mengatakan, kalau di surga nanti setiap pria Muslim akan dihadiahi istri-istri:

QS 2:25
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

QS 4:57
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.

QS 36:55-56
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan mereka.
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.

Pertanyaan: Apakah istri-istri yang dimaksud Muhammad dalam ayat-ayat ini adalah istri-istri yang sah ketika mereka hidup di bumi? Bukan, tapi mereka adalah istri-istri baru (para bidadari) yang dihadiahkan kepada para Muslim. Kita bisa mengetahui ini lebih jelas dari Hadish:

Tirmidzi rahimahullah men-takhrij hadits dari Anas r.a., dari Nabi SAW; ucap beliau:
"Seorang Mukmin di surga akan diberi kekuatan ini dan itu dalam bersebadan. " Beliau ditanya, "Apakah dia kuat wahai Rasulullah?" Jawab Rasulullah, "la diberi kekuatan seratus Kali lipat. "

Darimi rahimahullah dalam Musnad-nya menyebutkan satu riwayat dari Zaid bin Arqam r.a.; ia menuturkan bahwa Rasul SAW bersabda :
“Laki-laki penghuni surga akan diberi kekuatan seratus laki-laki dalam makan, minum, bersebadan, dan memenuhi selera nafsu. " Seorang pria Yahudi berkata: "Yang makan dan yang minum tentu buang hajat." Rasulullah bersabda: "Kemudian Keluarlah keringat dari Kulitnya sehingga perutnya mengecil."

Al-Bazzar rahimahullah dalam Musnad-nya men-takhrij hadits Abu Hurairah r.a., ia bercerita:
"Rasulullah ditanya: wahai Rasulullah, apakah kita akan mendatangi istri kita di surga? Jawab beliau: 'Ya, demi Dzat Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya seorang laki-laki dalam satu hari mendatanginya hingga seratus gadis'.

TIRMZI, vol. 2 halaman 138:
Setiap lelaki yang masuk surga akan diberi 72 bidadari; tidak peduli pada umur berapa dia mati, ketika dia masuk surga dia akan menjadi seorang berumur 30 tahun dan tidak akan tambah tua. Lelaki di surga akan diberi keperkasaan yang sama dengan keperkasaan seratus orang lelaki.

Rasulullah saw. telah menceritakan kepada kita bahwa bidadari itu cemburu terhadap suami mereka di dunia, jika ia disakiti oleh istrinya di dunia. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayatkan dari Mu'adz bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada seorang wanita yang menyakiti suaminya di dunia kecuali istrinya di akhirat, yakni bidadari, akan berkata, "Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu, sesungguhnya ia hanyalah tamu di sisimu, sebentar lagi ia akan datang kepada kami dan meninggalkanmu."

Dengan demikian nafsu syahwat masih ada dalam surga, bertentangan dengan sabda Yesus:

Matius 22:30
Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Orang-orang Islam yang bertaqwa (baik laki-laki atau perempuan) dengan ikhlas dan bersungguh hidup prihatin, tidak terpengaruh dengan kemerlapan dunia. Berpuasa, bersedekah, menyantuni fakir miskin, anak-anak yatim, memberikan ilmunya, mengajarkan kebaikan dsb. pantaslah kelak mendapat imbalan surga yang tidak terbayang nikmatnya

Orang-orang kerisetan salah memahami penjelasan Yesus tentang hari kebangkitan disangkanya itu kehidupan di-sorga. Makanya mereka tidak punya gambaran kehidupan sorga, dikiranya seperti malaikat cuma memuja-memuji tuhan. Apa enaknya ? didunia sudah berpayah-payah memuji-muji tuhan, disana masih saja berpayah-payah lagi.......

Akal Bulus wrote:
Kita perhatikan HIKMAT PAULUS dalam suratnya kepada Jemaat kota Roma:

Roma 8:5-8
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Itu sih untuk orang yang masih hidup jangan sampai berpikiran jahat (kedagingan-duniawi), pesannya berpikirlah positif untuk kehidupan yang lebih baik (roh -sorga-)
Islam juga ngajarkan begitu, malah lebih detail penjelasannya........

Akal Bulus wrote:
1 Korintus 15:42
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

1 Korintus 15:48-50
Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Jelaslah sudah dari bukti sampel 1 ini, Muhammad menjanjikan SYAHWAT dalam Dunia Allah yang suci, ini adalah SESAT.

Hikmat Muhammad tidak bisa diyakini sebagai hikmat dari Allah, melainkan itu adalah hikmat duniawi belaka.

Apakah yang kau bayangkan kehidupan di sorga Islam, itu seperti daging dan darah seperti sekarang ini ? semuanya tidak bisa dibayangkan oleh mata, mulut, telinga dan pikiran manusia.

Akal Bulus wrote:
Sampel 2:

Muhammad mengajarkan bahwa setiap Muslim dilarang mengawini menantunya sendiri, tapi Muhammad malah mengingini menantunya bernama Zainab.

QS 4:23
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,

Muhammad mengajarkan, kawinilah wanita maksimal sebanyak 4, tapi bila kita tidak bisa berlaku adil, maka kawinilah 1 saja, yang tiga diceraikan. Tetapi jumlah gundik (budak) tidak dibatasi.

QS 4:3
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Muhammad mengajarkan agar setiap pria Muslim menjaga kemaluannya dari persetubuhan yang haram (zinah), tetapi kalau menyetubuhi budaknya sendiri tidak apa-apa.

QS 70:29-30
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Muhammad mengajarkan kekerasan terhadap istri, bila berani membantah:

QS 4:34
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


Muhammad mengajarkan perceraian:

QS 4:20
“Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?”

Wow, itu kebenaran dari Allah, ini lebih fairnya kau buat threat nya ayat per ayat itu, bisa kan ??

Akal Bulus wrote:
Bandingkan dengan kutipan Hikmat Paulus berikut:

1 Tesalonika 4:3-7
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
1 Korintus 7:27
Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan perceraian !

Dalam Islam perceraian adalah sesuatu yang dimurkai Allah tapi kalau terpaksa itu diperbolehkan dengan syarat-syarat yang ketat dan melalui proses pengdilan agama.

Akal Bulus wrote:
1 Korintus 7:10-11
Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.

Dalam Islam, istri meminta kepengadilan agama untuk meminta cerai suami.

paulus tidak membolehkan suami menceraikan istrinya itu tidak ada dasarnya...!

Akal Bulus wrote:
1 Timotius 3:12
Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Ini normatif, Islam juga begitu........

Akal Bulus wrote:
Efesus 5:22-23, 25
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Islam mengajarkan malah lebih detail yang dimaksud paulus itu.....

Akal Bulus wrote:
KESIMPULAN:

HIKMAT PAULUS lebih bisa diterima sebagai karunia TUHAN yang Kudus daripada Hikmat Muhammad yang penuh dengan syahwat, kekerasan dan keduniawian.
Sebenarnya masih banyak lagi yang perlu ditunjukkan di sini, tapi mengingat keterbatasan waktu, cukuplah dengan 3 atau 4 sampel saja cukup buat kita untuk menilai, mana yang harus kita ikuti: MUHAMMAD ataukah PAULUS...., atau dalam lingkup yang lebih luas: MUHAMMAD ataukah YESUS, ......atau dalam lingkup kitab suci: ALQURAN ataukah ALKITAB?

Jelas, kita akan lebih membenarkan YESUS, ALKITAB, dan PAULUS.

Kau tidak tahu atau sengaja tidak mau tahu, kalau esensi ajaran Yesus itu telah diberangus oleh paulus ? Perhatikan tentang pengajaran Yesus bahwa Tuhan-nya itu Echad (SATU) di Markus 12:29, oleh paulus Yesus dijadikan Tuhan (salah satu pengajaran paulus baca Roma 10:9). Perhatikan pula Yesus mengajarkan untuk mengamalkan dan mengajarkan Hukum Allah (Taurat) -baca Matius 5:19- dijamin masuk sorga, tapi paulus menganggap sejak kematian Yesus hukum Taurat dengan segala ketentuanya telah batal (baca Efesus 2:15)

Buka tuh matamu..............!

Akal Bulus wrote:
Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang kenabian yang menerima FIRMAN LANGSUNG dari Tuhan, telah gagal.

Muhammad bila ditinjau dari sudut pandang sebagai manusia mulia yang beraklaq dan penuh hikmat, juga gagal.

Muhammad adalah manusia terkutuk.

Muslim mengklaim Alquran sebagai FIRMAN ALLAH = KLAIM KOSONG
Muslim menuduh Alkitab sebagai kitab karangan manusia = TIDAK TERBUKTI, justru kebenaran Alkitab telah melucuti kebodohan-kebodohan Alquran.

Justru ALQURAN tidak lebih dari kumpulan ucapan manusia bodoh tak bermoral dari Arab.
Sebaliknya ALKITAB sebagai kitab kuno yang patut mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang terhormat sebagai kitab suci yang daripadanya kita bisa mengenal TUHAN yang Sejati.
[/justify]

GAK PAPA ITU TUDUHANMU, KACIAN DEH LOE..............................!
makanya km tunjukkan donk detail-detailnya agama islam bagaimana jangan cm bisa bilang islam lebih detail,,islam lebih detail saja buktikan dengan ayat atau apa kek begitu lho...tp jangan contek dr alkitab lho yah ...harus yg ga ada di alkitab kalo bisa ...
s4n7i
s4n7i
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 1658
Reputation : 8
Points : 6250
Registration date : 2011-12-29

Back to top Go down

Paulus vs Muhammad Empty Re: Paulus vs Muhammad

Post by raymondantes Fri 27 Jan 2012, 2:02 pm

whahhahhahahahha


Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260


apakah kata " KAMI " menunjukkan orang yang sama.......????????????


whahahhahhahhahahahha.........


Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260

raymondantes
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 723
Reputation : 3
Points : 5431
Registration date : 2011-10-06

Back to top Go down

Paulus vs Muhammad Empty Re: Paulus vs Muhammad

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 6:13 pm

raymondantes wrote:whahhahhahahahha


Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260


apakah kata " KAMI " menunjukkan orang yang sama.......????????????


whahahhahhahhahahahha.........


Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260 Paulus vs Muhammad 581260


Lama juga kau menghilang........jadi, kau belum ngerti juga aduh.....ternyata, memang kamu orang yg musti dididik secara sabar. Ya gak pa2lah kalau kamu gak ngerti2 juga!!

KAMI ITU KAN JAMAK?? KOQ PERTANYAANNYA ORANG YANG SAMA??? DUA OKNUM ATAU LEBIH, MAKA KITA BISA MENGATAKAN KAMI??

Terus masalahmu apa nak???


Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8872
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Paulus vs Muhammad Empty Re: Paulus vs Muhammad

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum