MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 77 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 77 Guests :: 3 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah??

2 posters

Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah??

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:14 am

5. Ajaran Trinitas Salah??


Alasan penolakan terhadap dogma Trinitas antara lain sebagaimana ditulis oleh kaum Unitarian berikut ini:

1. “ Kata Trinitas tidak terdapat dalam Alkitab.
2. Kata Roh Kudus (Roh Allah) sama dan identik dengan “kuasa Allah”, “semangat Allah”, “nafas hidup Allah”, makhluk-makhluk hidup ilahi Allah.
3. “Roh Kudus bukan Pribadi dan bukan Tuhan ”.
4. Dogma Trintas buatan manusia.
5. Dogma Trinitas merupakan usaha nyata manusia (maksudnya Gereja Katolik) mengubah hukum Allah menjadi hukum manusia..



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Kata Trinitas Tidak Ada dalam Alkitab dan Anggapan Salah Alamat?

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:16 am

1. Kata Trinitas Tidak Ada dalam Alkitab?

Sebenarnya, semua kata, kalimat dan bahasa di bumi ini adalah produk kecerdasan manusia. Tidak ada bahasa yang secara khusus diajarkan oleh Allah. Allah mengkomunikasikan kehendak dan ajaranNya dengan “meminjam” bahasa manusia. Siapakah yang dapat menyangkal fakta tersebut? Kita semua tahu bahwa semua bahasa yang dipakai oleh semua Kitab Suci agama apa pun pada dasarnya memakai bahasa manusia.

2. Anggapan Salah Alamat

Ada banyak anggapan salah mengenai konsep Trinitas: “Allah itu tiga, satu tapi tiga”, “Allah salah satu dari tiga”, Trinitas itu Allah, Yesus dan Maria. Konsep seperti itu adalah tuduhan belaka dari mereka yang tidak memahami iman Kristen. Konsep seperti itu tidak ada dalam Alkitab. Jadi, tuduhan yang salah alamat, atau fitnah belaka. Jelas salah total. Trinitas sebenarnya adalah satu hakikat Allah dalam Tiga Pribadi. Esensi Allah Satu dalam Tiga Pribadi: Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Untuk memudahkan pemahaman Anda, kita lihat Alquran sebagai pembanding:

[Qs 4.171] Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

Dengan mengabaikan catatan tambahan para komentator, maka teks di atas aslinya adalah sebagai berikut:


[Qs 4.171] Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan Roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "tiga", berhentilah. Lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.

Dari teks di atas selayaknya terkandung tiga hal menyangkut Allah:

• Allah sendiri,
• Kalimat-Nya (Kalimat Allah=Firman Allah),
• Roh dariNya (Roh Allah).


Jadi, di dalam Allah itu ada Firman dan Roh. Adakah ketiganya terpisah dari Allah? Tentu tidak, bukan. Tiga yaitu Allah, Kalimat dan Roh, tetapi satu saja yakni Allah itu sendiri. Walaupun demikian, Allah, Kalimat dan Roh, Anda lihat, ketigaNya amat berbeda. Masing-masing bereksistensi, cara berada menurut keberadaannya masing-masing. Semuanya satu saja yakni Allah. Nah, seperti itulah iman Kristen.


3. “Kata Trinitas Tidak Terdapat Dalam Alkitab”?

Kata “Trinitas” memang tidak ada dalam Alkitab. Kata sebagai kata, tentu tidak harus semuanya ada dalam Alkitab. Kalau ada orang mengatakan bahwa “Kata Trinitas Tidak Alkitabiah”, toh kalimat itu juga tidak Alkitabiah. Jadi, tuduhan tersebut tidak berdasar pada Alkitab. Dengan demikian, semua kalimat yang dibuat untuk menolak gagasan Trinitas adalah usaha nyata menciptakan hukum manusia untuk mengubah hukum Allah.



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty “Roh Kudus sama/identik dengan Kuasa TUHAN?”.

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:17 am

4. “Roh Kudus sama/identik dengan Kuasa Allah?”.

Teks-teks berikut ini membuktikan bahwa Roh Allah tidak sama dengan/identik dengan Kuasa Allah

Lukas 1:35; “Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”

Jadi, Maria mengandung karena dua hal: Roh Kudus dan kuasa Allah. Ini menegaskan bahwa Roh Kudus dan kuasa Allah adalah dua hal yang berbeda.

Kisah Para Rasul 10:37-38; “ Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.“

Allah mengurapi Yesus ternyata dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Dua hal yang sama sekali berbeda. Menyamakan dua hal tersebut sama dengan menyamaratakan antara minyak dan air.

I Samuel 16:13. “ Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.”

Di sini ditegaskan bahwa Roh Kudus itu memiliki kuasa sendiri. Ini mempertegas hal lain lagi. Roh Kudus adalah sosok Pribadi. Hanya “Pribadi” saja yang memiliki kuasa.

Matius 12:28; “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”

Yesus memperjelas “Pribadi” Roh Kudus. Kuasa yang dimiliki oleh Roh Kudus itulah yang memungkinkan Yesus mengusir setan.

Lukas 4:14; “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. “

Kisah 11:28; “Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius“

Roma 15:19; “oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus. “

Yehezkiel 3:14; “ Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat.”

1Korintus 12:9-13; “Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 12:13 Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. “

Menggelikan kalau tetap ngotot mengatakan bahwa “Roh Kudus sama dengan kuasa Allah, Roh = kuasa.

Perhatikan:

• Roh memberikan iman
• Roh memberikan karunia penyembuhan
• Roh memberikan kuasa mengadakan mukjizat
• Roh Roh memberikan karunia untuk bernubuat
• Roh memberikan karunia untuk membeda-bedakan macam-macam roh.
• Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
• Roh memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
• Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap.
• Roh memiliki kehendak. Mustahil kalau “kuasa” memiliki kehendak.
• Dalam satu Roh kita semua, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. “

Jadi, Roh Kudus (Roh Allah) TIDAK SAMA DAN IDENTIK dengan “kuasa Allah”. Yang benar adalah Roh Allah sama dengan Roh Kudus, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal Mahakudus.




Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty “Roh Kudus sama dengan Makhluk-makhluk Ilahi/utusan TUHAN?

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:18 am

5. “Roh Kudus sama dengan Makhluk-makhluk Ilahi/utusan Allah?”


Alkitab memberi kesaksian bahwa Roh Allah tidak sama dengan Makhluk-makhluk Ilahi/utusan Allah. Duta, makhluk-makhluk utusan Allah tidak dapat menyelamatkan manusia. Renungkanlah perkataan Alkitab berikut ini:

• Yesaya 63:8 Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka

• Yesaya 63:9 dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.

• Yesaya 63:10 Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.

• Yesaya 63:11 Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka;

• Yesaya 63:12 yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya;

• Yesaya 63:13 yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung,

• Yesaya 63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

Jika benar Roh Allah sama dengan makhluk ilahi utusan Allah maka:

1. Yesaya 63:10 seharusnya ditulis: “… Tetapi mereka memberontak dan mendukakan makhluk-makhluk ilahi/utusan Allah.
2. Yesaya 63:11 ditulis: “….Dia yang menaruh makhluk-makhluk/utusan Allah dalam hati mereka”.
3. Yesaya 63:14 seharusnya ditulis “….. Makhluk-nakhluk/utusan Allah membawa mereka ke tempat perhentian.

Ketiga “keharusnya” itu akan dijawab oleh kaum Unitarian: “Alkitab salah terjemah. Alkitab diterjemahkan untuk kepentingan pendukung dogma Trinitas.

Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi Allah, maka sejumlah pernyataan Alkitab berikut ini sangat mustahill.

Kejadian 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Pernyataan ini tidak bermakna sebab itu berarti makhluk ilahi/utusan melayang-layang di atas air. Lalu kapan mereka diciptakan, ataukah sama kekalnya dengan Allah? Mustahil!


II Tawarikh 24:20 Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat, dan berkata kepada mereka: "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!"


Zakharia dikuasai oleh Roh Allah. Jika Roh Allah itu hanyalah makhluk ilahi Allah, maka pernyataan Zakharia tidak bermakna: beginilah firman Allah. apakah makhluk ilahi Allah sama dengan Allah? Mustahil!


Ayub 33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.

Jika roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka teks Ayub ini berarti, Ayub dicipta, diadakan, dibuat oleh makhluk ilahi Allah. Mustahil !


Matius 12:28 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.

Jika Roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka itu berarti Yesus mengusir setan dengan kuasa makhluk ilahi/utusan Allah. Mustahil!

I Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.


Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi/utusan Allah, maka kita dibenarkan dalam makhluk ilahi/utusan (ciptaan) Allah. Mustahil.

I Korintus 2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.

Jika benar bahwa Roh Allah sama dengan makhluk ilahi Allah, maka apa yang ada di dalam diri Allah hanya diketahui oleh makhluk ilahi/utusan Allah (ciptaan). Sangat mustahil!


Jadi, Roh Allah TIDAK SAMA/IDENTIK DENGAN MAKHLUK ILAHI /UTUSAN ALLAH. Yang benar adalah Roh Allah sama dengan Roh Kudus, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal Mahakudus.



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty “Roh Kudus sama dengan nafas hidup ELOHIM?”

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:19 am

6. “Roh Kudus sama dengan nafas hidup Allah?”

Alkitab mengajarkan bahwa….

• Roh Allah telah MEMBUAT aku dan NAFAS Yang Mahakuasa membuat aku hidup. [Ayub 34:14]:
• Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya” [Ayub 33:4].
• “Selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungku [Ayub 27:3],
• Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian. [Ayub 32:8]

Jadi, Roh Allah TIDAK SAMA/IDENTIK NAFAS HIDUP ALLAH. Yang benar adalah Roh Allah sama dengan Roh Kudus, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal Mahakudus.



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Roh Kudus bukan Pribadi?

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:20 am

7. Roh Kudus bukan Pribadi?

Ada pelbagai hal yang MEMBUKTIKAN bahwa Roh Allah adalah Pribadi Allah sendiri.
• Roh Allah memiliki Kuasa (Hak 14:6.19; 15:14; ISam 10:6.10; 11:6.13),
• Roh Allah dapat Berbicara (II Samuel 23:2);
• Roh Bapa berkata-kata (Mat 10:20, Kis 8:29, 10:19, 11:12; 13:2; 21:11., Why 14:13 ),
• Roh Kudus dapat mengambil keputusan (Kis 15:28),
• Roh memiliki keinginan/Kehendak (1Kor 12:11),
• Roh Allah memiliki perasaan (Yesaya 63:10)
• Roh memberikan: iman, karunia untuk menyembuhkan, kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, (1Korintus 12:9-13)

Roh Kudus ternyata adalah Yahwe/Tuhan

• Kisah 28:25-27 bandingkan Yesaya 6:8-10;
• Ibrani 3:7-11 bandingkan dengan Mazmur 95:7-11 dan keluaran 17:1-7;
• Ibrani 10:15-17 bandingkan dengan Yeremia 31:33-34; dll.
• Roh Kudus berkarakter seperti Yahwe: Kekal (Ibrani 9:14), Maha ada (Mazmur 139:7-10), Maha tahu (1Korintus 2:10-11 dan Yesaya 40:13), Maha kuasa (Matius 12:28), Pencipta (Ayub 33:4), Suci/kudus (Lukas 1:35), dosa menghujat Roh Kudus tidak dapat diampuni (Markus 3:29); dll.


Roh Kudus setara/sejajar dengan Yahwe dan Yesus.

• Yesaya 59:21 Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.

• Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

• 2Korintus 13:13-14 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

• Matius 12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

• Kisah Para Rasul 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

• Kisah Para Rasul 2:33 Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.

• Kisah Para Rasul 7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

• Kisah Para Rasul 10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.

• Kisah Para Rasul 20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

• Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

• Lukas 3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

• Lukas 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

• Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

• Efesus 1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

• Efesus 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

• I Yohanes 5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
Jadi, teks-teks di atas dapat diterima dan masuk akal hanya karena Roh Kudus adalah Allah, Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal.



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty “Trinitas” berarti mengubah hukum Allah menjadi hukum Manusia [Gereja Katolik]?

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:21 am

7. “Trinitas” berarti mengubah hukum Allah menjadi hukum Manusia [Gereja Katolik]?


a. Mustahil hukum Allah dapat diubah oleh manusia.
b. Allah tidak mungkin membiarkan diriNya dipermainkan oleh Gereja Katolik
c. Tuhan mampu menjaga hukum-hukumNya sehingga tidak dapat diubah oleh manusia.
Perhatikan sejumlah pengajaran Alkitab berikut ini:
o Firman Allah tetap untuk selama-lamanya.[Yesaya 40:8]
o Firman Allah murni [Amsal 30:8]
o Hukum/Firman Allah kekal [1Petrus 1:23]
o Firman/Hukum Allah kuat dan tajam, memisahkan jiwa dan Roh [Ibrani 4:12]
o Firman/Hukum Allah tidak terbelenggu [2Timotius 2:9]
o Firman/Hukum Allah tidak mungkin gagal [Roma 9:6]
o Firman/Perkataan Allah tidak akan berlalu [Lukas 21:33]
o Kutukan bagi yang menambah atau mengurangi Firman/Hukum Allah [Wahyu 22:18-19]

d. Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang didirikan oleh Yesus untuk melanjutkan karyaNya di dunia. Dalam sejarah, Yahwe Tuhan justeru selalu berpihak pada Gereja Katolik. Paham-paham: Gnostisisme berantakan, Manicheisme hancur, Arianisme lenyap, Subordinasionisme tak berbekas, Nestorianisme tinggal nama, Doketsime tak berdaya, Apolinarisme, Monofisitisme, Adopsianisme, hilang ditelan bumi. Sebaliknya gereja Katolik teguh berdiri hingga kini.



Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty YAHWE adalah TUHAN Tritunggal

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:23 am

8. Tuhan adalah Allah Tritunggal [sumber http://www.katolisitas.org ]

a.Kesadaran awal
• St. Agustinus pernah mengatakan, “Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”.
• Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, Ia tetap rahasia/ misteri yang tak terucapkan.
• Perlu iman sebagai “dasar pengharapan, dan bukti dari apa yang tidak kita lihat (lih. Ibr. 11:1-2).
• Perlu keterbukaan hati

b.Inti pengajaran Allah Tritunggal

Tuhan adalah SATU, namun terdiri dari TIGA pribadi: 1) Allah Bapa (Pribadi pertama), 2) Allah Putera (Pribadi kedua), dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga).


Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Dasar dari Kitab Suci dan pengajaran Gereja

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:29 am

c. Dasar dari Kitab Suci dan pengajaran Gereja

• “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30);
• “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…” (Yoh 14:9).
• Bapa di dalam Yesus dan Yesus di dalam Bapa (lih. Yoh 17: 21). Dengan demikian Yesus menyatakan Diri-Nya sama dengan Allah: Ia adalah Allah.
• Hal ini mengingatkan kita akan pernyataan Allah Bapa sendiri, tentang ke-Allahan Yesus sebab Allah Bapa menyebut Yesus sebagai Anak-Nya yang terkasih, yaitu pada waktu pembaptisan Yesus (lih. Luk 3: 22)
• dan pada waktu Yesus dimuliakan di atas gunung Tabor (lih. Mat 17:5).
• Yesus juga menyatakan keberadaan Diri-Nya yang telah ada bersama-sama dengan Allah Bapa sebelum penciptaan dunia (lih. Yoh 17:5).
• Kristus adalah sang Sabda/ Firman, yang ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan (Yoh 1:1-3). Tidak mungkin Yesus menjadikan segala sesuatu, jika Ia bukan Allah sendiri.
• Selain menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah Bapa, Yesus juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Roh Kudus, yaitu Roh yang dijanjikan-Nya kepada para murid-Nya dan disebutNya sebagai Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, (lih. Yoh 15:26).
• Roh ini juga adalah Roh Yesus sendiri, sebab Ia adalah Kebenaran (lih. Yoh 14:6).
• Kesatuan ini ditegaskan kembali oleh Yesus dalam pesan terakhir-Nya sebelum naik ke surga, “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus…”(Mat 28:18-20).
• Selanjutnya, kita melihat pengajaran dari para Rasul yang menyatakan kembali pengajaran Yesus ini, contohnya, Rasul Yohanes yang mengajarkan bahwa Bapa, Firman (yang adalah Yesus Kristus),
• dan Roh Kudus adalah satu (lih 1 Yoh 5:7); demikian juga pengajaran Petrus (lih. 1 Pet:1-2; 2 Pet 1:2); dan Paulus (lih. 1Kor 8:6; Ef 1:3-14).

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Pengajaran Bapa Gereja

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:30 am

d. Pengajaran Bapa Gereja

Iman akan Allah Trinitas ini sangat nyata pada Tradisi umat Kristen pada abad-abad awal.

1. St. Paus Clement dari Roma (menjadi Paus tahun 88-99): Bukankah kita mempunyai satu Tuhan, dan satu Kristus, dan satu Roh Kudus yang melimpahkan rahmat-Nya kepada kita?

2. St. Ignatius dari Antiokhia (50-117) membandingkan jemaat dengan batu yang disusun untuk membangun bait Allah Bapa; yang diangkat ke atas oleh ‘katrol’ Yesus Kristus yaitu Salib-Nya dan oleh ‘tali’ Roh Kudus.

3. St. Polycarpus (69-155), dalam doanya sebelum ia dibunuh sebagai martir, “… Aku memuji Engkau (Allah Bapa), …aku memuliakan Engkau, melalui Imam Agung yang ilahi dan surgawi, Yesus Kristus, Putera-Mu yang terkasih, melalui Dia dan bersama Dia, dan Roh Kudus, kemuliaan bagi-Mu sekarang dan sepanjang segala abad. Amin.”

4. St. Athenagoras (133-190), “Sebab, … kita mengakui satu Tuhan, dan PuteraNya yang adalah Sabda-Nya, dan Roh Kudus yang bersatu dalam satu kesatuan, -Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.”

5. St. Irenaeus (115-202), “Sebab bersama Dia (Allah Bapa) selalu hadir Sabda dan kebijaksanaan-Nya, yaitu Putera-Nya dan Roh Kudus-Nya, yang dengan-Nya dan di dalam-Nya, …Ia menciptakan segala sesuatu, yang kepadaNya Ia bersabda, “Marilah menciptakan manusia sesuai dengan gambaran Kita.”

6. St. Athanasius (296-373), “Sebab Putera ada di dalam Bapa… dan Bapa ada di dalam Putera…. Mereka itu satu, bukan seperti sesuatu yang dibagi menjadi dua bagian namun dianggap tetap satu, atau seperti satu kesatuan dengan dua nama yang berbeda… Mereka adalah dua,(dalam arti) Bapa adalah Bapa dan bukan Putera, demikian halnya dengan Putera… tetapi natur/ hakekat mereka adalah satu (sebab anak selalu mempunyai hakekat yang sama dengan bapanya), dan apa yang menjadi milik BapaNya adalah milik Anak-Nya.”

7. St. Agustinus (354-430), “… Allah Bapa dan Putera dan Roh Kudus adalah kesatuan ilahi yang erat, yang adalah satu dan sama esensinya, di dalam kesamaan yang tidak dapat diceraikan, sehingga mereka bukan tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan: meskipun Allah Bapa memperanakkan Putera, dan Putera datang dari Allah Bapa, Ia yang adalah Putera, bukanlah Bapa, dan Roh Kudus bukanlah Bapa ataupun Putera, namun Roh Bapa dan Roh Putera; dan Ia sama (co-equal) dengan Bapa dan Putera, membentuk kesatuan Tritunggal.” Dalam bukunya, On the Trinity (Book XV, ch. 3), St. Agustinus menjabarkan ringkasan tentang konsep Trinitas. Secara khusus ia memberi contoh beberapa trilogi untuk menggambarkan Trinitas, yaitu: 1) seorang pribadi yang mengasihi, pribadi yang dikasihi dan kasih itu sendiri. 2) trilogi pikiran manusia, yang terdiri dari pikiran (mind), pengetahuan (knowledge) yang olehnya pikiran mengetahui dirinya sendiri, dan kasih (love) yang olehnya pikiran dapat mengasihi dirinya dan pengetahuan akan dirinya. 3) ingatan (memory), pengertian (understanding) dan keinginan (will). Seperti pada saat kita mengamati sesuatu, maka terdapat tiga hal yang mempunyai satu esensi, yaitu gambaran benda itu dalam ingatan/ memori kita, bentuk yang ada di pikiran pada saat kita melihat benda itu dan keinginan kita untuk menghubungkan keduanya.


Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 8:31 am

e. Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus

Syahadat ‘Aku Percaya’

• Trinitas adalah dasar iman Kristen yang utama yang disingkapkan dalam diri Yesus.
• iman kepada Allah Tritunggal telah ada sejak zaman Gereja abad awal, karena didasari oleh perkataan Yesus sendiri yang disampaikan kembali oleh para murid-Nya.
• Konsili Konstantinopel I pada tahun 359 mencantumkan pengajaran tentang Allah Tritunggal secara tertulis, sebagai kelanjutan dari Konsili Nicea (325), dan untuk menentang heresies (ajaran sesat) yang berkembang pada abad ke-3 dan ke-4, seperti Arianisme (oleh Arius 250-336, yang menentang kesetaraan Yesus dengan Allah Bapa) dan Sabellianisme (oleh Sabellius 215 yang membagi Allah dalam tiga modus, sehingga seolah ada tiga Pribadi yang terpisah).
• Konsili-konsili diadakan untuk menegaskan kembali ajaran Gereja dan menjaganya terhadap serangan ajaran-ajaran sesat/ menyimpang.
• Konsili merupakan peneguhan ataupun penjabaran ajaran yang sudah ada, dan bukannya menciptakan ajaran baru.
• Tuhan Yesus sendiri menjaga Gereja-Nya: sebab setiap kali Gereja ‘diserang’ oleh ajaran yang sesat, Allah mengangkat Santo/Santa yang dipakai-Nya untuk meneguhkan ajaran yang benar dan Yesus memberkati para penerus rasul dalam konsili-konsili untuk menegaskan kembali kesetiaan ajaran Gereja terhadap pengajaran Yesus kepada para Rasul.
Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus menurut Katekismus Gereja Katolik:

a. Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke-Allahan seolah masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka adalah ‘sepenuhnya dan seluruhnya’. Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa; dan Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah dengan kodrat yang sama. Karena kesatuan ini, maka Bapa seluruhnya ada di dalam Putera, seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Putera seluruhnya ada di dalam Bapa, dan seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Roh Kudus ada seluruhnya di dalam Bapa, dan seluruhnya di dalam Putera.

b. Ketiga Pribadi ini berbeda secara real satu sama lain, yaitu di dalam hal hubungan asalnya: yaitu Allah Bapa yang ‘melahirkan’, Allah Putera yang dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.

c. Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam hal asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah menunjukkan hubungan timbal balik antar Pribadi Allah tersebut. Bapa dihubungkan dengan Putera, Putera dengan Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan dengan keduanya. Hakekat mereka adalah satu, yaitu Allah.

Bagaimana kita menjelaskan Trinitas?

Pertama: menjelaskan Trinitas dari sudut arti kata “substansi/ hakekat/ kodrat dan “pribadi/ hypostatis”. Pengertian kedua istilah ini diajarkan oleh St. Gregorius dari Nasiansa. Kedua, Menjelaskan Trinitas dengan argument sudah sepantasnya terjadi atau “argument of fittingness.” Ketiga, argumen definisi kasih.

Pertama, Arti ‘substansi/ hakekat’ dan ‘pribadi’

‘Substansi’ (kadang diterjemahkan sebagai hakekat/ kodrat) dari diri kita adalah ‘manusia’. Kodrat sebagai manusia ini adalah sama untuk semua orang. Tetapi jika kita menyebut ‘pribadi’ maka kita tidak dapat menyamakan orang yang satu dengan yang lain, karena setiap pribadi itu adalah unik. Dalam bahasa sehari-hari, pribadi kita masing-masing diwakili oleh kata ‘aku’ (atau ‘I’ dalam bahasa Inggris), di mana ‘aku’ yang satu berbeda dengan ‘aku’ yang lain. Sedangkan, substansi/ hakekat kita diwakili dengan kata ‘manusia’ (atau ‘human’). Analogi yang paling mirip (walaupun tentu tak sepenuhnya menjelaskan misteri Allah ini) adalah kesatuan antara jiwa dan tubuh dalam diri kita. Tanpa jiwa, kita bukan manusia, tanpa tubuh, kita juga bukan manusia. Kesatuan antara jiwa dan tubuh kita membentuk hakekat kita sebagai manusia, dan dengan sifat-sifat tertentu membentuk kita sebagai pribadi.

Dengan prinsip yang sama, maka di dalam Trinitas, substansi/hakekat yang ada adalah satu, yaitu Tuhan, sedangkan di dalam kesatuan tersebut terdapat tiga Pribadi: ada tiga ‘Aku’, yaitu Bapa. Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi manusia tidak dapat menyamai makna Trinitas, karena hakekat ketiga manusia itu tidak persis sama sempurna, sedangkan pada ketiga Pribadi Allah yang Maha Sempurna, hakekat-Nya adalah sempurna, sehingga ketiganya membentuk kesatuan yang sempurna. Yang membedakan Pribadi yang satu dengan yang lainnya hanyalah terletak dalam hal hubungan timbal balik antara ketiganya.

Kedua, argument of fittingness untuk menjelaskan Trinitas

Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang mempunyai akal budi. Akal budi yang berada dalam jiwa manusia inilah yang menjadikan manusia sebagai ciptaan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan ciptaan yang lain. Akal budi, yang terdiri dari intelek (intellect) dan keinginan (will) adalah anugerah Tuhan kepada umat manusia, yang menjadikannya sebagai ‘gambaran’ Allah sendiri.

Intelek dan keinginan tersebut memampukan manusia melakukan dua perbuatan prinsip yang menjadi ciri khas manusia, yaitu: mengetahui dan mengasihi. Kemampuan mengetahui sesuatu tidaklah menunjukkan kesempurnaan manusia, karena kita menyadari bahwa komputer-pun dapat ‘mengetahui’ lebih banyak daripada kita, kalau dimasukkan program tertentu, seperti kamus atau ensiklopedia. Namun, yang membuat manusia istimewa adalah kerjasama antara intelek dan keinginan, jadi tidak sekedar mengetahui, tetapi dapat juga mengasihi. Jadi hal ‘mengasihi’ inilah yang menjadikannya sebagai mahluk yang tertinggi jika dibandingkan dengan hewan dan tumbuhan, apalagi dengan benda-benda mati.
Suatu argumen filosofi, yaitu “mengetahui lebih dahulu, kemudian menginginkan atau mengasihi.” Orang tidak akan dapat mengasihi tanpa mengetahui terlebih dahulu. Bagaimana kita dapat mengasihi atau menginginkan sesuatu yang tidak kita ketahui? Sebagai contoh, kalau kita ditanya apakah kita menginginkan komputer baru secara cuma-cuma? Kalau orang tahu bahwa dengan komputer kita dapat melakukan banyak hal, atau kalaupun kita tidak memakainya, kita dapat menjualnya, maka kita akan dengan cepat menjawab “Ya, saya mau.” Namun kalau kita bertanya kepada orang pedalaman yang tidak pernah mendengar atau tahu tentang barang yang bernama komputer, maka mereka tidak akan langsung menjawab “ya”. Mereka mungkin akan bertanya dahulu, “komputer itu, gunanya apa?” Di sini kita melihat bahwa tanpa pengetahuan tentang barang yang disebut sebagai komputer, orang tidak dapat menginginkan komputer.
Nah, berdasarkan dari prinsip “seseorang tidak dapat memberi jika tidak lebih dahulu mempunyai” maka Tuhan yang memberikan kemampuan pada manusia untuk mengetahui dan mengasihi, pastilah memiliki kemampuan tersebut secara sempurna. Jika kita mengetahui sesuatu, kita mempunyai konsep tentang sesuatu tersebut di dalam pikiran kita, yang kemudian dapat kita nyatakan dalam kata-kata. Maka, di dalam Tuhan, ‘pengetahuan’ akan Diri-Nya sendiri dan segala sesuatu terwujud di dalam perkataan-Nya, yang kita kenal sebagai “Sabda/ Firman”; dan Sabda ini adalah Yesus, Sang Allah Putera.
Jadi, di dalam Pribadi Tuhan terdapat kegiatan intelek dan keinginan yang terjadi secara sekaligus dan ilahi, yang mengatasi segala waktu, yang sudah terjadi sejak awal mula dunia. Kegiatan intelek ini adalah Allah Putera, Sang Sabda (”The Word“). Rasul Yohanes mengatakan pada permulaan Injilnya, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yoh 1:1).
Selanjutnya, kesempurnaan manusia sebagai mahluk personal dinyatakan, tidak hanya melalui kemampuannya untuk mengetahui, namun juga mengasihi, yaitu memberikan dirinya kepada orang lain dalam persekutuannya dengan sesama. Maka ‘mengasihi’ di sini melibatkan pribadi yang lain, yang menerima kasih tersebut. Kalau hal ini benar untuk manusia pada tingkat natural, maka di tingkat supernatural ada kebenaran yang sama dalam tingkatan yang paling sempurna. Jadi Tuhan tidak mungkin Tuhan yang ‘terisolasi’ sendirian, namun “keluarga Tuhan”, dimana keberadaan-Nya, kasih-Nya, dan kemampuan-Nya untuk bersekutu dapat terwujud, dan dapat menjadi contoh sempurna bagi kita dalam hal mengasihi. Dalam hal ini, hubungan kasih timbal balik antara Allah Bapa dengan Putera-Nya (Sang Sabda) ‘menghembuskan’ Roh Kudus; dan Roh Kudus kita kenal sebagai Pribadi Allah yang ketiga.

Ketiga, Argumen dari definisi kasih.

Seperti telah disebutkan di atas, kasih tidak mungkin berdiri sendiri, namun melibatkan dua belah pihak. Sebagai contoh, kasih suami istri, melibatkan kedua belah pihak, maka disebut sebagai “saling” mengasihi. Kalau Tuhan adalah kasih yang paling sempurna, maka tidak mungkin Tuhan tidak melibatkan pihak lain yang dapat menjadi saluran kasih-Nya dan juga dapat membalas kasih-Nya dengan derajat yang sama. Jadi Tuhan itu harus satu, namun bukan Tuhan betul- betul sendirian. Jika tidak demikian, maka Tuhan tidak mungkin dapat menyalurkan dan menerima kasih yang sejati.

Orang mungkin berargumentasi bahwa Tuhan bisa saja satu dan sendirian dan Dia dapat menyalurkan kasih-Nya dan menerima balasan kasih dari manusia. Namun, secara logis, hal ini tidaklah mungkin, karena Tuhan Sang Kasih Ilahi tidak mungkin tergantung pada manusia yang kasihnya tidak sempurna, dan kasih manusia tidak berarti jika dibandingkan dengan kasih Tuhan. Dengan demikian, sangatlah masuk di akal, jika Tuhan mempunyai “kehidupan batin,” di mana Dia dapat memberikan kasih sempurna dan juga menerima kembali kasih yang sempurna. Jadi, dalam kehidupan batin Allah inilah Yesus Kristus berada sebagai Allah Putera, yang dapat memberikan derajat kasih yang sama dengan Allah Bapa. Hubungan antara Allah Bapa dan Allah Putera adalah hubungan kasih yang kekal, sempurna, dan tak terbatas. Kasih ini membuahkan Roh Kudus. Dengan hubungan kasih yang sempurna tesebut kita mengenal Allah yang pada hakekatnya adalah KASIH. Kesempurnaan kasih Allah ini ditunjukkan dengan kerelaan Yesus untuk menyerahkan nyawa-Nya demi kasih-Nya kepada Allah Bapa dan kepada kita. Yesus memberikan Diri-Nya sendiri demi keselamatan kita, agar kita dapat mengambil bagian dalam kehidupan-Nya oleh kuasa Roh-Nya yaitu Roh Kudus.
Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan dengan berbagai cara [sumber http://www.katolisitas.org]

Marilah kita lihat beberapa contohnya, seperti berikut:

1. Pertama-tama, ketika berusia 12 tahun dan Ia diketemukan di Bait Allah, Yesus mengatakan bahwa bait Allah adalah Rumah Bapa-Nya (lih. Luk 2:49). Dengan demikian, Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Putera Allah.

2. Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Allah Bapa pada saat Pembaptisan Yesus, saat terdengar suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan.”(Luk 3:22).

3. Pada saat Yesus memulai pengajaranNya, terutama dalam Khotbah di Bukit (Delapan Sabda Bahagia), Ia berbicara di dalam nama-Nya sendiri, untuk menyatakan otoritas yang dimiliki-Nya (Mat 5:1-dst). Ini membuktikan bahwa Ia lebih tinggi dari Musa dan para nabi, sebab Musa berbicara dalam nama Tuhan (lih. Kel 19:7) ketika Ia memberikan hukum Sepuluh Perintah Allah; tetapi Yesus memberikan hukum dalam nama-Nya sendiri, “Aku berkata kepadamu….” Hal ini tertera sedikitnya 12 kali di dalam pengajaran Yesus di Mat 5 dan 6, dan dengan demikian Ia menegaskan DiriNya sebagai Pemberi Hukum Ilahi (the Divine Legislator) itu sendiri, yaitu Allah. Demikian pula dengan perkataan “Amen, amen…”, pada awal ajaranNya, Yesus menegaskan segala yang akan diucapkan-Nya sebagai perintah; bukan seperti orang biasa yang mengatakan ‘amen’ diakhir doanya sebagai tanda ‘setuju’.

4. Jadi dengan demikian Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Taurat Allah yang hidup, suatu peran yang sangat tinggi dan ilahi, sehingga menjadi batu sandungan bagi orang-orang Yahudi untuk mempercayai Yesus sebagai Sang Mesias. Hal ini dipegang oleh banyak orang Yahudi yang diceriterakan dengan begitu indah dalam buku Jesus of Nazareth, yaitu dalam percakapan imajiner seorang Rabi Yahudi dengan Rabi Neusner, mengenai bagaimana mencapai kesempurnaan hidup. Kesempurnaan inilah yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Ia berbicara dengan orang muda yang kaya, “Jika engkau mau sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan bagikanlah kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Mat 19:21). “Aku” di sini hanya mungkin berarti Tuhan sendiri.

5. Yesus menyatakan DiriNya sebagai Seorang yang dinantikan oleh para Nabi sepanjang abad (lih. Mat 13:17). Ia juga berkata,“…supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, … sampai Zakharia… semuanya ini akan ditanggungkan pada angkatan ini!” (Mat 23:34-36). Secara tidak langsung Ia mengatakan bahwa darah-Nya yang akan tertumpah dalam beberapa hari berikutnya merupakan rangkuman dari penumpahan darah orang yang tidak bersalah sepanjang segala abad.

6. Yesus sebagai Tuhan juga terlihat dengan jelas dari segala mukjizat yang dilakukan dalam nama-Nya sendiri, yang menunjukkan bahwa kebesaran-Nya mengatasi segala sesuatu. Yesus menghentikan badai (Mat 8: 26; Mrk 4:39-41) menyembuhkan penyakit (Mat 8:1-16, 9:18-38, 14:36, 15: 29-31), memperbanyak roti untuk ribuan orang (Mat 14: 13-20; Mrk 6:30-44; Luk 9: 10-17; Yoh 6:1-13), mengusir setan (Mat 8:28-34), mengampuni dosa (Luk5:24; 7:48), dan membangkitkan orang mati (Luk 7:14; Yoh 11:39-44). Di atas semuanya itu, mukjizat-Nya yang terbesar adalah: Kebangkitan-Nya sendiri dari mati (Mat 28:9-10; Luk 24:5-7,34,36; Mrk 16:9; Yoh 20:11-29; 21:1-19).

7. Pada saat Ia menyembuhkan orang yang lumpuh, Yesus menyatakan bahwa Ia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Mat 9:2-8; Luk5:24), sehingga dengan demikian Ia menyatakan DiriNya sebagai Tuhan sebab hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.

8. Pada beberapa kesempatan, Yesus menyembuhkan para orang sakit pada hari Sabat, yang menimbulkan kedengkian orang-orang Yahudi. Namun dengan demikian, Yesus bermaksud untuk menyatakan bahwa Ia adalah lebih tinggi daripada hari Sabat (lih. Mat 12:8; Mrk 3:1-6).

9. Yesus juga menyatakan Diri-Nya lebih tinggi dari nabi Yunus, Raja Salomo dan Bait Allah (lih. Mt 12:41-42; 12:6). Ini hanya dapat berarti bahwa Yesus adalah Allah, kepada siapa hari Sabat diadakan, dan untuk siapa Bait Allah dibangun.

10. Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Tuhan, dengan berkata “Aku adalah… (I am)” yang mengacu pada perkataan Allah kepada nabi Musa pada semak yang berapi, “Aku adalah Aku, I am who I am” (lih. Kel 3:14):

a. Pada Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku adalah….” sebanyak tujuh kali: Yesus menyatakan Dirinya sebagai Roti Hidup yang turun dari Surga (Yoh 6:35), Terang Dunia (Yoh 8:12), Pintu yang melaluinya orang diselamatkan (Yoh 10:9), Gembala yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Yoh 10:10), Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25), Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh 14:6), Pokok Anggur yang benar (Yoh 15:1).

b. Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber air hidup yang akan menjadi mata air di dalam diri manusia, yang terus memancar sampai ke hidup yang kekal (Yoh 4:14). Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya sebagai sumber rahmat; hal ini tidak mungkin jika Yesus bukan Tuhan, sebab manusia biasa tidak mungkin dapat menyatakan diri sebagai sumber rahmat bagi semua orang.

c. Yesus menyatakan, “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6); dan dengan demikian Ia menempatkan diri sebagai Pengantara yang mutlak bagi seseorang untuk sampai kepada Allah Bapa.

d. Ia menyatakan bahwa “… kamu akan mati dalam dosamu… jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia” (Yoh 8:24) yang datang dari Bapa di surga (lih. Yoh 21-29).

e. Yesus mengatakan, “Aku ini (It is I)…”, pada saat Ia berjalan di atas air (Yoh 6:20) dan meredakan badai.

f. Yesus mengatakan, “Akulah Dia,” pada saat Ia ditangkap di Getsemani.

g. Ketika Yesus diadili di hadapan orang Farisi, dan mereka mempertanyakan apakah Ia adalah Mesias Putera Allah, Yesus mengatakan, “Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah.”

h. Mungkin yang paling jelas adalah pada saat Yesus menyatakan keberadaan DiriNya sebelum Abraham, “…sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yoh 8:58)

11. Dengan demikian, Yesus menyatakan DiriNya sudah ada sebelum segala sesuatunya dijadikan. Dan ini hanya mungkin jika Yesus sungguh-sungguh Tuhan. Mengenai keberadaan Yesus sejak awal mula dunia dinyatakan oleh Yesus sendiri di dalam doa-Nya sebelum sengsara-Nya, “Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17: 5)

12. Dengan keberadaan Yesus yang mengatasi segala sesuatu, dan atas semua manusia, maka Ia mensyaratkan kesetiaan agar diberikan kepadaNya dari semua orang. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Mat 10:37). Ia kemudian berkata bahwa apa yang kita lakukan terhadap saudara kita yang paling hina, itu kita lakukan terhadap Dia (lih. 25:40). Ini hanya dapat terjadi kalau Yesus adalah Tuhan yang mengatasi semua orang, sehingga Dia dapat hadir di dalam diri setiap orang, dan Ia layak dihormati di atas semua orang, bahkan di atas orang tua kita sendiri.

13. Yesus menghendaki kita percaya kepada-Nya seperti kita percaya kepada Allah (lih. Yoh 14:1), dan Ia menjanjikan tempat di surga bagi kita yang percaya. Dengan demikian Ia menyatakan diriNya sebagai yang setara dengan Allah Bapa, “Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa, (Yoh 14:9), Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh 10:38). Tidak ada seorangpun yang mengenal Anak selain Bapa, dan mengenal Bapa selain Anak (lih. Mat 11:27). Yesus juga menyatakan DiriNya di dalam kesatuan dengan Allah Bapa saat mendoakan para muridNya dan semua orang percaya, ”… agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21). Ini hanya mungkin jika Ia sungguh-sungguh Tuhan. Pernyataan Yesus ini berbeda dengan para pemimpin agama lain, seperti Muhammad dan Buddha, sebab mereka tidak pernah menyatakan diri mereka sendiri sebagai Tuhan.

14. Ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, Thomas, Rasul yang awalnya tidak percaya menyaksikan sendiri bahwa Yesus sungguh hidup dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku”. Mendengar hal ini, Yesus tidak menyanggahnya (ini menunjukkan bahwa Ia sungguh Allah), melainkan Ia menegaskan pernyataan ini dengan seruanNya agar kita percaya kepadaNya meskipun kita tidak melihat Dia (Yoh 20: 28-29).

15. Yesus menyatakan Diri sebagai Tuhan, dengan menyatakan diriNya sebagai Anak
Manusia, yang akan menghakimi semua manusia pada akhir jaman (lih. Mat 24:30-31), sebab segala kuasa di Surga dan di dunia telah diberikan kepada-Nya, seperti yang dikatakanNya sebelum Ia naik ke surga, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus…” (Mat 28:18). Dengan demikian, Yesus menyatakan diriNya sebagai Pribadi Kedua di dalam Allah Tritunggal Maha Kudus, dan dengan kuasaNya sebagai Allah ini maka ia akan menghakimi semua manusia di akhir dunia nanti, seperti yang dinubuatkan oleh nabi Daniel (Dan 7:13-14). Yesus tidak mungkin membuat pernyataan sedemikian, jika Ia bukan sungguh-sungguh Tuhan.

Para Rasul hanya meneruskan kesaksian ini
Jelaslah, bahwa dengan menyaksikan Yesus yang mereka kenal secara nyata dalam sejarah, maka para Rasul dapat dengan penuh keyakinan, menyatakan ke-Tuhanan Yesus. Rasul Petrus menyatakan Yesus Kristus sebagai Allah, dan bahwa ia dan rasul-rasul yang lain mendengar bagaimana pernyataan tersebut dinyatakan dari langit pada saat Yesus dimuliakan di atas gunung Tabor (lih. 2 Pet1:16-19). Rasul Paulus, dengan mengalami sendiri Yesus yang bangkit, menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan sebanyak sekitar 230 kali di dalam surat-suratnya kepada jemaat pertama. Rasul Yohanes mengungkapkan bahwa ia ‘mengingat’ akan apa yang dikatakan Yesus sebelumnya, pada ketiga kejadian yang cukup penting dalam sejarah hidup Yesus: pada saat Yesus menyucikan Bait Allah (Yoh 2:22), pada waktu Minggu Palma (Yoh 12:16),dan Kebangkitan Yesus (Yoh 20:8-9). Hal ini menyatakan bahwa yang ditulisnya benar-benar terjadi.
Dari semua ini, kita melihat bahwa pernyataan para rasul adalah sangat jelas dan sederhana, yaitu: kesaksian tentang Yesus sebagai Tuhan adalah kebenaran, dan mereka adalah saksinya.

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Re: Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah??

Post by lihd Fri 27 Jan 2012, 9:57 am

Markus 1:9-11
9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya
11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi , kepada-Mulah Aku berkenan."
Ket: Tuhan dlm 3 wujud lagi ngamen bareng=bersamaan..... masih tetep 1 jumlahnya?? :D


Jika para misionaris ingin mengajak umat Islam untuk menaati ajaran Yesus, mari kita buktikan, siapakah yang imannya sesuai dengan ajaran Yesus. Perhatikan sabda Yesus dalam Alkitab berikut:

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil Yohanes 17:3).

“And this is life eternal, that they might know thee the only true God, and Jesus Christ, whom thou hast sent” (Yohanes 17:3, Alkitab King James Version 1810).

“Eternal life is to know you, the only true God, and to know Jesus Christ, the one you sent” (Yohanes 17:3, Contemporary English Version).

“And eternal life means to know you, the only true God, and to know Jesus Christ, whom you sent” (Yohanes 17:3, Today’s English Version).

“And this is life eternal, that they should know thee the only true God, and him whom thou did send, even Jesus Christ” (Yohanes 17:3, Revised Standard Version 1611).


Untuk lebih meyakinkan para pembaca, marilah perhatikan ayat tersebut menurut bahasa-bahasa daerah:

“Ikolah iduik sajati nan kaka tu; iyolah, urang musti tawu pulo jo Bapak, hanyo Angkau sajolah Allah nan bana, urang musti tawu pulo jo Isa Almasih nan Bapak utuih” (Yohanes 17:3, Injil Baso Minang).

“Gesang sejatos inggih menika, menawi tiyang wanuh dhateng Paduka, Allah ingkang sejatos, ingkang mboten wonten tunggilipun, sarta tepang kaliyan Yésus Kristus, utusan Paduka” (Yohanes 17:3, Alkitab boso Jowo).

“Dupi hirup langgeng teh nya eta: Terang ka Ama, Allah sajati anu mung hiji, sareng ka utusan Ama, Yesus Kristus” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Sunda).

“Ka'dhinto' odhi' se salerressa sareng se langgeng; sopaja oreng oneng ka Junandalem, Allah se settong sareng se salerressa, jugan oneng ka Isa Almasih se eotos Junandalem” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Madura).

“Ini no tu hidop yang kekal, biar dorang tau butul-butul Tuhan cuma satu-satunya Allah yang banar, deng Yesus Kristus yang Tuhan da utus” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Manado sehari-hari).

“Alai na mananda Ho, Debata na sasada i, na sintong i, dohot Jesus Kristus na sinurum, i do hangoluan na salelenglelengna” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Toba, Sumut).

Pada ayat tersebut Yesus mengaku dengan jujur bahwa satu-satunya Allah yang benar adalah Allah SWT, dan dia hanya seorang utusan Tuhan. Ini berarti Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat (syahadatain), yang jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab, akan menjadi: “Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Isa rasuulullah.”

Sepeninggal Yesus, nabi kita Muhammad SAW juga mengajarkan dua kalimat syahadat (syahadatain) yaitu: “Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammaadar rasuulullah.” Kalimat syahadatain adalah pintu awal menjadi seorang muslim bagi seluruh manusia di dunia.

Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat, demikian pula umat Islam. Sebaliknya, umat Kristen memiliki 12 syahadat (credo) sendiri yang dikenal dengan ”12 Syahadat/Pengakuan Iman.” Syahadat 12 ini bukan warisan Yesus, tapi hasil rumusan konsili Konstan*ti*nopel tahun 381 M.

Ini adalah bukti bahwa umat Islamlah yang meneruskan ajaran Yesus tersebut. Sementara umat Kristen tidak mengenal dua kalimat syahadat.

Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat, demikian pula umat Islam. Sebaliknya, umat Kristen memiliki 12 syahadat (credo) sendiri yang dikenal dengan ”12 Syahadat/Pengakuan Iman.” Syahadat 12 ini bukan warisan Yesus, tapi hasil rumusan konsili Konstan*ti*nopel tahun 381 M yang diadakan oleh kaisar Theodosius yang dikenal dengan Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel (Credo Niceano-Constantinopolitanum).

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? 357511
lihd
lihd
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6882
Registration date : 2011-03-09

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Re: Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah??

Post by Akal Budi Islam Fri 27 Jan 2012, 4:32 pm

lihd wrote:Markus 1:9-11
9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya
11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi , kepada-Mulah Aku berkenan."
Ket: Tuhan dlm 3 wujud lagi ngamen bareng=bersamaan..... masih tetep 1 jumlahnya?? :D


Jika para misionaris ingin mengajak umat Islam untuk menaati ajaran Yesus, mari kita buktikan, siapakah yang imannya sesuai dengan ajaran Yesus. Perhatikan sabda Yesus dalam Alkitab berikut:

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Injil Yohanes 17:3).

“And this is life eternal, that they might know thee the only true God, and Jesus Christ, whom thou hast sent” (Yohanes 17:3, Alkitab King James Version 1810).

“Eternal life is to know you, the only true God, and to know Jesus Christ, the one you sent” (Yohanes 17:3, Contemporary English Version).

“And eternal life means to know you, the only true God, and to know Jesus Christ, whom you sent” (Yohanes 17:3, Today’s English Version).

“And this is life eternal, that they should know thee the only true God, and him whom thou did send, even Jesus Christ” (Yohanes 17:3, Revised Standard Version 1611).


Untuk lebih meyakinkan para pembaca, marilah perhatikan ayat tersebut menurut bahasa-bahasa daerah:

“Ikolah iduik sajati nan kaka tu; iyolah, urang musti tawu pulo jo Bapak, hanyo Angkau sajolah Allah nan bana, urang musti tawu pulo jo Isa Almasih nan Bapak utuih” (Yohanes 17:3, Injil Baso Minang).

“Gesang sejatos inggih menika, menawi tiyang wanuh dhateng Paduka, Allah ingkang sejatos, ingkang mboten wonten tunggilipun, sarta tepang kaliyan Yésus Kristus, utusan Paduka” (Yohanes 17:3, Alkitab boso Jowo).

“Dupi hirup langgeng teh nya eta: Terang ka Ama, Allah sajati anu mung hiji, sareng ka utusan Ama, Yesus Kristus” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Sunda).

“Ka'dhinto' odhi' se salerressa sareng se langgeng; sopaja oreng oneng ka Junandalem, Allah se settong sareng se salerressa, jugan oneng ka Isa Almasih se eotos Junandalem” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Madura).

“Ini no tu hidop yang kekal, biar dorang tau butul-butul Tuhan cuma satu-satunya Allah yang banar, deng Yesus Kristus yang Tuhan da utus” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Manado sehari-hari).

“Alai na mananda Ho, Debata na sasada i, na sintong i, dohot Jesus Kristus na sinurum, i do hangoluan na salelenglelengna” (Yohanes 17:3, Alkitab bahasa Toba, Sumut).

Pada ayat tersebut Yesus mengaku dengan jujur bahwa satu-satunya Allah yang benar adalah Allah SWT, dan dia hanya seorang utusan Tuhan. Ini berarti Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat (syahadatain), yang jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab, akan menjadi: “Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Isa rasuulullah.”

Sepeninggal Yesus, nabi kita Muhammad SAW juga mengajarkan dua kalimat syahadat (syahadatain) yaitu: “Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammaadar rasuulullah.” Kalimat syahadatain adalah pintu awal menjadi seorang muslim bagi seluruh manusia di dunia.

Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat, demikian pula umat Islam. Sebaliknya, umat Kristen memiliki 12 syahadat (credo) sendiri yang dikenal dengan ”12 Syahadat/Pengakuan Iman.” Syahadat 12 ini bukan warisan Yesus, tapi hasil rumusan konsili Konstan*ti*nopel tahun 381 M.

Ini adalah bukti bahwa umat Islamlah yang meneruskan ajaran Yesus tersebut. Sementara umat Kristen tidak mengenal dua kalimat syahadat.

Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat, demikian pula umat Islam. Sebaliknya, umat Kristen memiliki 12 syahadat (credo) sendiri yang dikenal dengan ”12 Syahadat/Pengakuan Iman.” Syahadat 12 ini bukan warisan Yesus, tapi hasil rumusan konsili Konstan*ti*nopel tahun 381 M yang diadakan oleh kaisar Theodosius yang dikenal dengan Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel (Credo Niceano-Constantinopolitanum).

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? 357511

Apa yg anda mengerti dgn Allah itu satu?

Akal Budi Islam
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 3445
Reputation : 16
Points : 8857
Registration date : 2010-09-16

Back to top Go down

Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah?? Empty Re: Belajar memahami Kristen (5) Ajaran Trinitas Salah??

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum