Rasulullah “Tokoh Seks Suci Islam” – Suatu Penghinaan

"Mengapa sudut ini (seks) yang menjadi fokus mereka? Ini suatu penghinaan dan karena itu kampanye ini harus segera dihentikan, katanya. Beliau menambahkan bahwa kampanye ini juga seolah-olah menyokong tuduhan-tuduhan negara Barat yang menuduh Nabi Muhammad memiliki nafsu seks yang kuat sebab pernah kawin sebanyak 11 kali disamping memiliki budak-budak seks yang ia peroleh sebagai tawanan perang”



26 Januari 2012

PETALING JAYA – Klub Taat Suami diminta supaya menghentikan segera kampanye: “Rasulullah Tokoh Seks Suci Islam”, yang disebut bahwa kampanye ini akan berlangsung selama 12 hari, yang dimulai tanggal 25 Januari 2012. Kampanye ini dianggap sebagai sebuah penghinaan terhadap Sang Junjungan umat Muslim sedunia, Nabi Muhammad SAW. Kampanye 'Rasulullah Tokoh Seks Suci Islam' yang ditujukan untuk meredam kebobrokan moral dalam masyarakat.

Pembantu Perdana Menteri, Datuk Dr Mashitah Ibrahim mengatakan bahwa hal ini juga akan dianggap sebagai penghinaan atas perayaan Maulid Nabi pada tanggal 5 Februari yang akan datang.

Ia mengatakan bahwa ada banyak aspek ketokohan lainnya yang ada dalam diri Rasulullah yang lebih pantas untuk diketengahkan, dibandingkan hanya sebagai seorang “tokoh seks”.

“Kita melihat Nabi Muhammad SAW sebagai contoh dan teladan yang baik. Banyak aspek lain yang patut diketengahkan mengenai baginda, yaitu sebagai tokoh keluarga, tokoh kepemimpinan, panglima perang dan banyak lagi yang hebat-hebat.

Tetapi mengapa sudut ini (seks) yang menjadi fokus mereka? Ini suatu penghinaan dan karena itu kampanye ini harus segera dihentikan, katanya. Beliau menambahkan bahwa kampanye ini juga seolah-olah menyokong tuduhan-tuduhan negara Barat yang menuduh Nabi Muhammad memiliki nafsu seks yang kuat sebab pernah kawin sebanyak 11 kali disamping memiliki budak-budak seks yang ia peroleh sebagai tawanan perang”

Kampanye yang diluncurkan untuk menyambut Maulid Nabi ini akan diselenggarakan selama 12 hari dan diisi dengan seminar dan pameran, menurut juru bicara KTS, Zaiton Omar seperti dikutip harian New Straits Times Malaysia.

“Banyak sekali elemen tidak sehat dalam masyarakat sekarang dan kami ingin meluruskan hal-hal yang salah,” kata Zaiton Omar.

“Kami memilih Nabi karena ia merupakan contoh kehidupan dan kami ingin umat Islam lain mengikuti caranya,” tambah Zaiton.

Ia menambahkan, pihaknya prihatin atas meningkatnya homoseksualitas dan perkawinan sejenis. Zaiton mengangkat contoh mantan mahasiswa Malaysia yang menikah dengan pasangan gaynya di Irlandia. Mufti Perak, Tan Sri Harussani Zakaria, menyatakan judul kampanye itu merupakan penghinaan terhadap Nabi Muhammad. “Judul kampanye itu menghina Islam dan Nabi sendiri. KTS harus mengubahnya,” tambahnya.

Ia mengatakan pendapat masyarakat terkait topik seks sering negatif. “Bahkan di dalam Quran sendiri, tidak ada referensi yang menyebut Nabi sebagai simbol seks atau tokoh idola,” kata Mufti Zakaria. Klub Taat Suami sebelumnya juga pernah menimbulkan silang pendapat saat wakil presiden Rohaya Mohamed mengatakan para istri harus melayani suami seperti layaknya “pelacur kelas satu” agar pasangan mereka tidak menyeleweng. KTS memiliki sekitar 1.000 anggota, 800 diantaranya adalah warga Malaysia dan memiliki kantor cabang di Indonesia, Singapura, Inggris dan Yordania.

Sumber: bbc.co.uk