Ramadan memiliki Akar Pagan di India dan Timur Tengah

Ramadan, bulan ke-9 kalender Islam, dan ibadah puasa selama 30 hari di pagi dan siang hari, memiliki akar pagan di India dan Timur Tengah. Kebiasaan puasa untuk menghormati bulan, dan berhenti puasa saat bulan sabit muncul, telah dilakukan di berbagai ritual oleh bangsa Timur yang menyembah bulan. Ibn al-Nadim dan Shahrastani memberitahu kita tentang al-Jandrikinieh, sekte India yang mulai puasa saat bulan menghilang, dan mengakhiri puasa dengan perayaan besar saat bulan sabit muncul kembali. [152]
[152] Ibn Al Nadim, Al-Fahrisit, hal. 348

Bangsa Sabi, yang merupakan bangsa pagan Timur Tengah, dikenal dalam dua kelompok, yakni Sabi Mandaia, dan Sabi Harrania. Kaum Mandaia hidup di Iraq di abad ke-2 SM. Sama seperti yang masih mereka lakukan sampai sekarang, mereka menyembah berbagai dewa, atau “sosok² terang.” Dewa² mereka terbagi dalam empat kategori: “kehidupan pertama,” “kehidupan kedua,” “kehidupan ketiga” dan kehidupan keempat.” Dewa² kuno termasuk dalam kategori “kehidupan pertama.” Mereka memanggil dewa² yang lalu menciptakan dewa² “kehidupan kedua” dan seterusnya

kuku bima wrote:Ramadan, bulan ke-9 kalender Islam, dan ibadah puasa selama 30 hari di pagi dan siang hari, memiliki akar pagan di India dan Timur Tengah. Kebiasaan puasa untuk menghormati bulan, dan berhenti puasa saat bulan sabit muncul, telah dilakukan di berbagai ritual oleh bangsa Timur yang menyembah bulan. Ibn al-Nadim dan Shahrastani memberitahu kita tentang al-Jandrikinieh, sekte India yang mulai puasa saat bulan menghilang, dan mengakhiri puasa dengan perayaan besar saat bulan sabit muncul kembali. [152]
[152] Ibn Al Nadim, Al-Fahrisit, hal. 348

Bangsa Sabi, yang merupakan bangsa pagan Timur Tengah, dikenal dalam dua kelompok, yakni Sabi Mandaia, dan Sabi Harrania. Kaum Mandaia hidup di Iraq di abad ke-2 SM. Sama seperti yang masih mereka lakukan sampai sekarang, mereka menyembah berbagai dewa, atau “sosok² terang.” Dewa² mereka terbagi dalam empat kategori: “kehidupan pertama,” “kehidupan kedua,” “kehidupan ketiga” dan kehidupan keempat.” Dewa² kuno termasuk dalam kategori “kehidupan pertama.” Mereka memanggil dewa² yang lalu menciptakan dewa² “kehidupan kedua” dan seterusnya

kamu ngarang terus, mana ada ajaran HINDU berpuasa selama 30 hari? Yesus puasa 40 hari dari mana asalnya? nggak usah ngarang dah....

Sombrero wrote:

kuku bima wrote:Ramadan, bulan ke-9 kalender Islam, dan ibadah puasa selama 30 hari di pagi dan siang hari, memiliki akar pagan di India dan Timur Tengah. Kebiasaan puasa untuk menghormati bulan, dan berhenti puasa saat bulan sabit muncul, telah dilakukan di berbagai ritual oleh bangsa Timur yang menyembah bulan. Ibn al-Nadim dan Shahrastani memberitahu kita tentang al-Jandrikinieh, sekte India yang mulai puasa saat bulan menghilang, dan mengakhiri puasa dengan perayaan besar saat bulan sabit muncul kembali. [152]
[152] Ibn Al Nadim, Al-Fahrisit, hal. 348

Bangsa Sabi, yang merupakan bangsa pagan Timur Tengah, dikenal dalam dua kelompok, yakni Sabi Mandaia, dan Sabi Harrania. Kaum Mandaia hidup di Iraq di abad ke-2 SM. Sama seperti yang masih mereka lakukan sampai sekarang, mereka menyembah berbagai dewa, atau “sosok² terang.” Dewa² mereka terbagi dalam empat kategori: “kehidupan pertama,” “kehidupan kedua,” “kehidupan ketiga” dan kehidupan keempat.” Dewa² kuno termasuk dalam kategori “kehidupan pertama.” Mereka memanggil dewa² yang lalu menciptakan dewa² “kehidupan kedua” dan seterusnya

kamu ngarang terus, mana ada ajaran HINDU berpuasa selama 30 hari? Yesus puasa 40 hari dari mana asalnya? nggak usah ngarang dah....

OH NGA ADANYA.........NGA USA BAWA-BAWA YESUS..KAN INJIL PALSU....KITA BICARA KITAB ASLI AJA...QURAN.....ASLI PANGAN..HA HA HA....JANGAN KITAB YANG OLEH KAMU DIBILANG PALSU JADI PERBANDINGAN....MARILAH KITA MEMPERTAHANKAN KEPERCAYAAN KITA TANPA MEMPERGUNAKAN KITAB LAIN....JAWABLAH BERDASARKAN QURAN.....JANGAN SEBENTAR-BENTAR INJIL.....APAKAH JIKA INJIL SALAH QURAN JADI BENAR.....HA HA HA..