Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 94 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 94 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
TAKDIR ISLAM
+7
Gravelord
roel_kisser
syahrial
ANAK_BAIK
sabda alam
day4t
rudilegenda@yahoo.com
11 posters
Page 1 of 1
TAKDIR ISLAM
TAKDIR
Apa tuhan memilih utk membimbing manusia atau kita punya kehendak sendiri?
Salah satu konsep paling membingungkan dari Quran adalah konsep Takdir. Menurut Islam, percaya pada Allah adalah tujuan utama kehidupan manusia didunia ini.
قDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.ق [Qurقan 51:56]
Juga dalam Hadis, yg umumnya diceritakan oleh para Sufi, Allah berkata, قAku adalah harta tersembunyi dan ingin diketahui, jadi aku ciptakan manusia utk mengenalku dan untuk memujakuق.
Kesempatan kita utk masuk surga tergantung dari pengakuan kami ini akan pernyataan2 Allah diatas tsb. Jika kita menolak utk mengakui Allah, maka terkutuklah kita secara abadi dicomot api neraka. Ini sangat penting bagi tuhan. Dia tidak suka diacuhkan dan dia tidak akan mengampuni mereka yg mengacuhkannya. Kepercayaan ini tidak terbatas pada Islam. Kristenpun memiliki Tuhan yg suka menyimpan dendam dan paranoid.
Masalahnya adalah : tes keimanan dan ijin masuk surga ini sama sekali diluar kekuasaan manusia. Karena ternyata tuhan 'dari sononya' sudah
memilih siapa yg dia suka utk dibimbing dan disesatkan semaunya.
Dalam satu ayat, Qurقan memastikan bahwa jika Allah kepingin, dia sudah pasti akan membawa setiap jiwa kedalam bimbingan yg benar. Tapi itu tidak akan terjadi karena dia telah menjelaskan dg sejelas2nya bahwa dia tidak mau membimbing setiap orang.
(Q.32.13) : Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari padaku; "Sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.ق
LOH ! Kita langsung bertanya قkenapaق? Kenapa tuhan yg seharusnya penuh cinta tidak membimbing anak2nya sendiri (atau utk muslim disebut قbudakق)? Kenapa dia meninggalkan mereka dan kemudian mendatangi mereka dg kemurkaan dan mengisi neraka dg mereka yg sengaja tidak dia bimbing? Ini menentang logika, bukan ?
Jawaban dari muslim adalah kita punya kehendak bebas utk menerima tuhan atau menolaknya. Tapi bukan ini yg dimaksud ayat diatas. Karena ayat ini jelas2 menerangkan, jika Allah menghendaki niscaya dia memberi tiap jiwa petunjuk, tapi dia memutuskan utk tidak membimbing sebagian orang dan lebih suka membuatnya jadi pengisi neraka. Ayat ini menunjukkan bahwa manusia tidak punya kuasa sama sekali utk dapat bimbingan atau tidak. Semua tergantung kehendak tuhan.
Beberapa ayat Quran mengindikasikan bahwa bahkan jika seseorang ingin dibimbingpun, dia tidak akan mampu, karena tuhan telah menutup hatinya.
ق... Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah ...ق (Q 47.16)
Ini mengingatkan kita pada tawar menawar antara Musa dan Firaun utk membebaskan bangsa Israel. Tiap kali Firaun menyerah dan mengijinkan Musa membawa bangsa Yahudi, tuhan ikut campur dan قmembuat hatinya (Firaun) keras,ق kemudian dia terus mengirim bencana baru pada bangsa Mesir sampai Firaun menerima kebebasan bangsa Yahudi, tapi lagi2 tuhan membuat hatinya keras dan mengirim lagi bencana lain.
Dalam ayat lain, Allah mengutuk makhluknya dan bukannya memberi mereka kesadaran, malah membuat mereka buta dan tuli.
قMereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.ق [Q 47:23]
Kelakuan ini tidak pantas bagi mahluk pencipta jagat raya. Bahkan jika orang yg dia pilih utk disesatkan itupun melakukan sesuatu kesalahan kenapa tuhan menutup hati mereka & bukan membukanya? Kenapa dia buat mereka buta dan tuli & bukannya memberi mereka penglihatan dan pendengaran? Apa ini adil?
Dilain pihak teka-teki ini menjadi semakin membingungkan saat kita membaca dalam ayat berikutnya bahwa tanggung jawab itu berpindah pada orang itu sendiri yg, katanya, mereka sendiri yg قmengunciق hati!
قMaka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka dikunci mereka?ق [Q 47.24]
Kelihatannya Quran bertentangan dg Quran itu sendiri. Pertama kita diberitahu bahwa Allah yg mengunci hati siapa saja yg dia mau, dan kemudian kita diberitahu bahwa mereka tidak mengerti karena hati mereka dikunci oleh MEREKA sendiri. Jelas dua pernyataan ini tidak seiring. Tidak jelas apa orang mengunci hati mereka sendiri atau Allah yg mengunci hati mereka hingga mereka tidak mengerti!
Kadang Quran bertentangan sendiri bahkan didalam dua kalimat berdampingan.
ق... maka barang siapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya (surga). Dan bagi orang-orang lalim disediakan-Nya azab yang pedih." [Q 76.29-31]
Jadi bagian pertama dari kalimat ini mengatakan bahwa orang bebas punya kehendak sendiri utk memilih menempuh jalan itu atau tidak. Tapi mendadak ditentang oleh pernyataan berikutnya yg berkata bahwa ini hanya akan terjadi قbila dikehendaki Allahق. Jadi entah
kita yg memilih atau Allah yg pilih, tapi tidak kedua2nya. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana bisa Allah menghukum orang dg قazab yg pedihق jika DIA sendiri yg memilih utk tidak menghendaki orang itu menempuh jalanNya?
Kalau kita yg memilih utk diberi petunjuk, maka ayat 32.13, 47.16 dan 47.23 adalah salah. Tapi jika ayat2 itu benar dan sungguh2 tuhan yg memilih utk membimbing siapa yg Dia mau maka ada ketidakadilan yg besar dalam cara Dia memperlakukan hamba2Nya. Jika dibimbing atau tidak sepenuhnya tergantung pada kehendak Allah, maka apa itu salah kita? Dia menetapkan takdir bagi kita dan Dia tidak boleh menghukum kita karena apa yg telah Dia berikan bagi kita. Ini jelas2 ketidakadilan, yg menentang pernyataan dalam Quran bahwa Allah adalah MAHA ADIL.
قItulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya.ق (Q 3.108)
Kenapa tuhan yg mampu membimbing orang, memilih utk menyesatkan mereka, dan kemudian mengisi neraka dg mereka yg telah Dia sesatkan?
Muslim paling getol mengkritik Kristen karena ajarannya yg tidak masuk akal ttg Trinitas, misalnya. Meskipun dg taraf imajinasi tertentu kita masih bisa mengerti dogma kristen, tapi imajinasi taraf apapun tidak akan bisa mengerti teka-teki Quran ini.
Kepribadian Ganda dari Allah
Kebingungan ini tidak berakhir disini. Dalam ayat berikut disebutkan bahwa Allah lah yg menyesatkan manusia dg menjadikan perbuatan2 manusia menyenangkan bagi manusia.
قSesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).ق [Q 27.4]
ق..Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.ق [Q 13.33]
Tapi, ditempat lain dikatakan SETAN (!) yg membuat mereka melakukan tindakan2 berdosa yg memikat mereka.
ققbahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.ق [Q 6.43]
قDan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka..ق [Q 8.48]
ق... tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk) ...ق [Q 16.63]
Jadi bukankah logis utk percaya bahwa Setan itu partnernya Allah, penolong dalam pekerjaan sehari-harinya utk menyesatkan orang ? Atau mungkin Allah punya kepribadian ganda yg kadang muncul sebagai Setan!! Atau Allah itu setan, yg kadang mengaku sebagai tuhan utk menyesatkan manusia yg bodoh dan buta huruf ?
Menjelaskan hal yg tidak terjelaskan
Kebingungan apakah Allah atau manusia yg mengunci hati manusia, telah menimbulkan debat panas diantara Muslim sendiri sepanjang abad. Ini menyebabkan perpecahan sampai terjadi pertumpahan darah.
Dilain pihak, ada Muslim yg menunjuk pada konsep Takdir (Jabr=keterpaksaan). Yg lebih radikal dari ini adalah قjabrianق dimana orang Asharian menyangkal semua kebebasan2 yg ada pada manusia. Mereka memperdebatkan:
قTidak ada yg dapat terjadi didunia, baik itu mengenai kondisi atau jalannya segala sesuatu, baik atau jahat, patuh atau sesat, iman atau kafir ق yg tidak tertulis dalam tablet tulisan yg berisi amanat2 Allah.ق (قDictionary of Islamق oleh T.P. Hughes, hal 472-473).
Dilain pihak, kaum Qadria dan Mutazil menyatakan kepercayaan pada 'free will' atau kehendak bebas manusia. Oleh karena itu mereka ditolak Muslim dan dicap sbg bidقah (sesat). Mereka berpendapat bahwa manusia punya kehendak bebas yg absolut dan bertanggung jawab akan tindakannya sendiri. Jika tidak, maka sistem hukuman atas dosa atau penghargaan atas tindakan terpuji tidak ada artinya. Mereka mengutip ayat 42.30 yg berkata:
قDan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).ق [42.30]
Malah banyak ayat2 memberi kesan bahwa manusia memang bertanggung jawab akan tindakan mereka sendiri.
[size=9]قYang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,ق [8.53]
ق... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.ق [13.11]
Mereka yg berjuang dijalannya, dibimbing dijalan yg benar, sementara mereka yg menyangkalnya dan hidup berdosa akan ditutup hatinya terhadap iman (ii. 7, 26; iv. 155; v;.i. 102).
Allah tidak memaksa utk percaya dan membiarkan orang bebas utk percaya atau tidak percaya (150, xvi-. 9)
قBarang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.ق [Q 99.7-8]
Jadi tiap orang dapat menemukan sesuatu dalam Quran yg cocok dg keinginannya dalam dilemma tentang konsep Takdir (jabr) vs kebebasan kehendak (ikhtyar) ini.
Apa tuhan memilih utk membimbing manusia atau kita punya kehendak sendiri?
Salah satu konsep paling membingungkan dari Quran adalah konsep Takdir. Menurut Islam, percaya pada Allah adalah tujuan utama kehidupan manusia didunia ini.
قDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.ق [Qurقan 51:56]
Juga dalam Hadis, yg umumnya diceritakan oleh para Sufi, Allah berkata, قAku adalah harta tersembunyi dan ingin diketahui, jadi aku ciptakan manusia utk mengenalku dan untuk memujakuق.
Kesempatan kita utk masuk surga tergantung dari pengakuan kami ini akan pernyataan2 Allah diatas tsb. Jika kita menolak utk mengakui Allah, maka terkutuklah kita secara abadi dicomot api neraka. Ini sangat penting bagi tuhan. Dia tidak suka diacuhkan dan dia tidak akan mengampuni mereka yg mengacuhkannya. Kepercayaan ini tidak terbatas pada Islam. Kristenpun memiliki Tuhan yg suka menyimpan dendam dan paranoid.
Masalahnya adalah : tes keimanan dan ijin masuk surga ini sama sekali diluar kekuasaan manusia. Karena ternyata tuhan 'dari sononya' sudah
memilih siapa yg dia suka utk dibimbing dan disesatkan semaunya.
Dalam satu ayat, Qurقan memastikan bahwa jika Allah kepingin, dia sudah pasti akan membawa setiap jiwa kedalam bimbingan yg benar. Tapi itu tidak akan terjadi karena dia telah menjelaskan dg sejelas2nya bahwa dia tidak mau membimbing setiap orang.
(Q.32.13) : Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari padaku; "Sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.ق
LOH ! Kita langsung bertanya قkenapaق? Kenapa tuhan yg seharusnya penuh cinta tidak membimbing anak2nya sendiri (atau utk muslim disebut قbudakق)? Kenapa dia meninggalkan mereka dan kemudian mendatangi mereka dg kemurkaan dan mengisi neraka dg mereka yg sengaja tidak dia bimbing? Ini menentang logika, bukan ?
Jawaban dari muslim adalah kita punya kehendak bebas utk menerima tuhan atau menolaknya. Tapi bukan ini yg dimaksud ayat diatas. Karena ayat ini jelas2 menerangkan, jika Allah menghendaki niscaya dia memberi tiap jiwa petunjuk, tapi dia memutuskan utk tidak membimbing sebagian orang dan lebih suka membuatnya jadi pengisi neraka. Ayat ini menunjukkan bahwa manusia tidak punya kuasa sama sekali utk dapat bimbingan atau tidak. Semua tergantung kehendak tuhan.
Beberapa ayat Quran mengindikasikan bahwa bahkan jika seseorang ingin dibimbingpun, dia tidak akan mampu, karena tuhan telah menutup hatinya.
ق... Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah ...ق (Q 47.16)
Ini mengingatkan kita pada tawar menawar antara Musa dan Firaun utk membebaskan bangsa Israel. Tiap kali Firaun menyerah dan mengijinkan Musa membawa bangsa Yahudi, tuhan ikut campur dan قmembuat hatinya (Firaun) keras,ق kemudian dia terus mengirim bencana baru pada bangsa Mesir sampai Firaun menerima kebebasan bangsa Yahudi, tapi lagi2 tuhan membuat hatinya keras dan mengirim lagi bencana lain.
Dalam ayat lain, Allah mengutuk makhluknya dan bukannya memberi mereka kesadaran, malah membuat mereka buta dan tuli.
قMereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.ق [Q 47:23]
Kelakuan ini tidak pantas bagi mahluk pencipta jagat raya. Bahkan jika orang yg dia pilih utk disesatkan itupun melakukan sesuatu kesalahan kenapa tuhan menutup hati mereka & bukan membukanya? Kenapa dia buat mereka buta dan tuli & bukannya memberi mereka penglihatan dan pendengaran? Apa ini adil?
Dilain pihak teka-teki ini menjadi semakin membingungkan saat kita membaca dalam ayat berikutnya bahwa tanggung jawab itu berpindah pada orang itu sendiri yg, katanya, mereka sendiri yg قmengunciق hati!
قMaka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka dikunci mereka?ق [Q 47.24]
Kelihatannya Quran bertentangan dg Quran itu sendiri. Pertama kita diberitahu bahwa Allah yg mengunci hati siapa saja yg dia mau, dan kemudian kita diberitahu bahwa mereka tidak mengerti karena hati mereka dikunci oleh MEREKA sendiri. Jelas dua pernyataan ini tidak seiring. Tidak jelas apa orang mengunci hati mereka sendiri atau Allah yg mengunci hati mereka hingga mereka tidak mengerti!
Kadang Quran bertentangan sendiri bahkan didalam dua kalimat berdampingan.
ق... maka barang siapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya (surga). Dan bagi orang-orang lalim disediakan-Nya azab yang pedih." [Q 76.29-31]
Jadi bagian pertama dari kalimat ini mengatakan bahwa orang bebas punya kehendak sendiri utk memilih menempuh jalan itu atau tidak. Tapi mendadak ditentang oleh pernyataan berikutnya yg berkata bahwa ini hanya akan terjadi قbila dikehendaki Allahق. Jadi entah
kita yg memilih atau Allah yg pilih, tapi tidak kedua2nya. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana bisa Allah menghukum orang dg قazab yg pedihق jika DIA sendiri yg memilih utk tidak menghendaki orang itu menempuh jalanNya?
Kalau kita yg memilih utk diberi petunjuk, maka ayat 32.13, 47.16 dan 47.23 adalah salah. Tapi jika ayat2 itu benar dan sungguh2 tuhan yg memilih utk membimbing siapa yg Dia mau maka ada ketidakadilan yg besar dalam cara Dia memperlakukan hamba2Nya. Jika dibimbing atau tidak sepenuhnya tergantung pada kehendak Allah, maka apa itu salah kita? Dia menetapkan takdir bagi kita dan Dia tidak boleh menghukum kita karena apa yg telah Dia berikan bagi kita. Ini jelas2 ketidakadilan, yg menentang pernyataan dalam Quran bahwa Allah adalah MAHA ADIL.
قItulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya.ق (Q 3.108)
Kenapa tuhan yg mampu membimbing orang, memilih utk menyesatkan mereka, dan kemudian mengisi neraka dg mereka yg telah Dia sesatkan?
Muslim paling getol mengkritik Kristen karena ajarannya yg tidak masuk akal ttg Trinitas, misalnya. Meskipun dg taraf imajinasi tertentu kita masih bisa mengerti dogma kristen, tapi imajinasi taraf apapun tidak akan bisa mengerti teka-teki Quran ini.
Kepribadian Ganda dari Allah
Kebingungan ini tidak berakhir disini. Dalam ayat berikut disebutkan bahwa Allah lah yg menyesatkan manusia dg menjadikan perbuatan2 manusia menyenangkan bagi manusia.
قSesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).ق [Q 27.4]
ق..Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.ق [Q 13.33]
Tapi, ditempat lain dikatakan SETAN (!) yg membuat mereka melakukan tindakan2 berdosa yg memikat mereka.
ققbahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.ق [Q 6.43]
قDan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka..ق [Q 8.48]
ق... tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk) ...ق [Q 16.63]
Jadi bukankah logis utk percaya bahwa Setan itu partnernya Allah, penolong dalam pekerjaan sehari-harinya utk menyesatkan orang ? Atau mungkin Allah punya kepribadian ganda yg kadang muncul sebagai Setan!! Atau Allah itu setan, yg kadang mengaku sebagai tuhan utk menyesatkan manusia yg bodoh dan buta huruf ?
Menjelaskan hal yg tidak terjelaskan
Kebingungan apakah Allah atau manusia yg mengunci hati manusia, telah menimbulkan debat panas diantara Muslim sendiri sepanjang abad. Ini menyebabkan perpecahan sampai terjadi pertumpahan darah.
Dilain pihak, ada Muslim yg menunjuk pada konsep Takdir (Jabr=keterpaksaan). Yg lebih radikal dari ini adalah قjabrianق dimana orang Asharian menyangkal semua kebebasan2 yg ada pada manusia. Mereka memperdebatkan:
قTidak ada yg dapat terjadi didunia, baik itu mengenai kondisi atau jalannya segala sesuatu, baik atau jahat, patuh atau sesat, iman atau kafir ق yg tidak tertulis dalam tablet tulisan yg berisi amanat2 Allah.ق (قDictionary of Islamق oleh T.P. Hughes, hal 472-473).
Dilain pihak, kaum Qadria dan Mutazil menyatakan kepercayaan pada 'free will' atau kehendak bebas manusia. Oleh karena itu mereka ditolak Muslim dan dicap sbg bidقah (sesat). Mereka berpendapat bahwa manusia punya kehendak bebas yg absolut dan bertanggung jawab akan tindakannya sendiri. Jika tidak, maka sistem hukuman atas dosa atau penghargaan atas tindakan terpuji tidak ada artinya. Mereka mengutip ayat 42.30 yg berkata:
قDan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).ق [42.30]
Malah banyak ayat2 memberi kesan bahwa manusia memang bertanggung jawab akan tindakan mereka sendiri.
[size=9]قYang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,ق [8.53]
ق... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.ق [13.11]
Mereka yg berjuang dijalannya, dibimbing dijalan yg benar, sementara mereka yg menyangkalnya dan hidup berdosa akan ditutup hatinya terhadap iman (ii. 7, 26; iv. 155; v;.i. 102).
Allah tidak memaksa utk percaya dan membiarkan orang bebas utk percaya atau tidak percaya (150, xvi-. 9)
قBarang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.ق [Q 99.7-8]
Jadi tiap orang dapat menemukan sesuatu dalam Quran yg cocok dg keinginannya dalam dilemma tentang konsep Takdir (jabr) vs kebebasan kehendak (ikhtyar) ini.
Re: TAKDIR ISLAM
Kebanyakan muslim modern cenderung berpihak pada kehendak bebas dari manusia tapi opini mereka jelas bertentangan dg banyak ayat2 Quran yg bersikeras bahwa keputusan Allah itu adalah sepihak.
قAllah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki)ق (13.39)
قDan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasaق (26.159)
Banyak ayat menunjukkan kesewenangan Allah yg tidak berpegang pada norma pasti dan dg begitu tindakan2nya pun tidak keruan dan tidak berpendirian tetap.
[b]قDan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.ق (16.93)[/b]
Lagi2 disini, Allah berkuasa. Dialah satu-satunya yg membimbing siapa yg dia mau. Tapi yg tidak jelas adalah bagaimana orang bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri jika Allah yg memilih utk tidak membimbing mereka ??? Konsep yg sama dinyatakan dalam ayat berikut:
قSesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.ق (2.6-7)
Ayat diatas menyatakan kesia-siaan tugas seorang nabi. Jika Allah sudah dari sononya mengunci-mati hati orang2 yg diperingatkan maupun tidak, hasilnya sama saja, maka apa tujuannya mengirim rasul ??? Jelas tidak mauk akal bahwa tuhan yg bijaksana mengunci mati hati orang tapi juga mengirim rasul2 utk membimbing mereka padahal Do'i tahu mereka tidak akan dibimbing karena Do'i sudah memilih utk tidak membimbing mereka.
قBarang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, ق.ق (7.178-179)
Disini, lagi2 Allah lah yg membimbing atau menyesatkan orang. Tapi dalam ayat ini Do'i bertindak lebih jauh lagi. Ayat ini memberi kesan bahwa Allah dg sengaja menciptakan sebagian jin dan sebagian manusia khusus utk menyesatkan mereka agar mereka bisa digunakan sebagai bahan bakar api di neraka Jahannam. Utk lebih pasti bahwa kita tidak salah paham dg konsep ini, mari kita pelajari ayat2 lainnya.
قMaka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.ق (4.8
قJika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.ق (11:118-119)
ققMaka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendakiق.ق (14.4)
[size=9]قmaka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.ق (35:
ققAllah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya..ق (74.31)
قKatakanlah: "Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya". ق (6.149)
Takdir dalam Hadits
Terdapat banyak hadits yg mensahkan konsep takdir.
Sahih Muslim buku 32, no.6392:
Diceritakan Hudhaifah ibn Usayd:
Rasul berkata: Ketika setetes mani tinggal dalam rahim utk 40 atau 50 hari atau 40 malam, malaikat datang dan berkata: Tuhanku, akankah dia menjadi baik atau jahat? Dan dua hal ini telah tertulis sebelumnya. Kemudian malaikat berkata: Tuhanku, akan jadi laki2 atau wanita? Dan kedua hal ini telah tertulis sebelumnya. Dan perbuatan2 dan tindakan2nya, kematiannya, kehidupannya; semua ini juga telah tercatat. Kemudian catatan nasibnya ini digulung dan tidak akan ada penambahan ataupun pengurangan darinya.ق
Jadi tiap aspek kehidupani seseorang sampai kedetil2nya sudah ditakdirkan seperti yg dikatakan hadits diatas, tidak jelas dimana kebebasan sang manusia dan kenapa dia harus dihukum karena melakukan sesuatu kesalahan yg NOTA BENE TELAH DITAKDIRKAN BAGINYA BAHKAN SEBELUM DIA LAHIR ?
Bagaimanapun, Hadits diatas berisi beberapa kesalahan sains. Jenis kelamin dari embryo tidak ditentukan dalam waktu 40 atau 50 hari setelah pembuahan (konsepsi). Tapi ditentukan pada saat pembuahan. Sperma2 ada yg membawa kromosom X dan ada yg membawa kromosom Y. Jenis kelamin sang anak tergantung pada sperma pembawa kromosom mana yg berhasil masuk ke indung telur. Saat ini, para orang tua bisa memilih jenis kelamin anaknya dg pertolongan dokter secara mudah dg memilih sperma2 yg membawa kromosom yg tepat. Jadi orang dapat mengubah apa yg tadinya dianggap Muhamad sbg takdir ! Argumen kuat lain adalah bahwa banyak dogma2 Islam yg telah terbentuk sebelumnya tidak punya dasar sama sekali.
Dalam hadis lain kita baca bahwa Allah telah menciptakan neraka dan surga dan siapa saja para penghuninya sekaligus.
Sahih Muslim Buku 32, No 6435
Diceritakan Aisha: seorang anak meninggal dan aku katakan: Terdapat kebahagiaan utk anak ini yg adalah seekor burung diantara burung2 di surga. Setelah itu rasul berkata: Tidakkah kau tahu bahwa Allah menciptakan surga dan Dia menciptakan neraka dan Dia menciptakan para penghuni utk surga dan para penghuni utk neraka?
Hadis ini menyatakan bahwa anak itu tidak akan pergi ke surga secara otomatis karena dia masih anak2 ketika meninggal dan belum melakukan dosa2. Surga atau neraka tergantung pada apakah dia itu diciptakan sebagai penghuni neraka atau surga. Konsep takdir seperti yg dijelaskan Islam mewujudkan ketidak adilan yang tidak masuk akal bahkan dijaman sang nabi pun.
Sahih Muslim Buku 32, No. 6406
Diceritakan Imran ibn Husayn: Abul Aswad melaporkan bahwa Imran bertanya pada saya: Apa pendapatmu thd apa yg orang2 lakukan saat ini didunia, yg diperjuangkan, apa itu sesuatu yg sudah ditetapkan atau sesuatu yg diputuskan sebelumnya bagi mereka atau akankah nasib mereka dikemudian hari ditentukan oleh kenyataan bahwa nabi mereka mengajar mereka yg oleh mereka tidak dilaksanakan? Kataku: tentu saja, itu adalah sesuatu yg telah ditetapkan bagi mereka dan telah diputuskan sebelumnya bagi mereka.
Dia (kemudian) berkata: Lalu, bukankah akan tidak adil (utk menghukum mereka)? Aku merasa sangat terganggu akan itu, dan berkata: Segalanya telah diciptakan Allah dan tergantung pada kuasaNya. Dia tidak akan dipertanyakan akan apa yg telah Dia lakukan, tapi mereka akan dipertanyakan. Setelah itu dia berkata padaku: Semoga Allah mengampunimu, aku bertanya hanya bermaksud utk menguji kepintaranmu.ق
قAllah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki)ق (13.39)
قDan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasaق (26.159)
Banyak ayat menunjukkan kesewenangan Allah yg tidak berpegang pada norma pasti dan dg begitu tindakan2nya pun tidak keruan dan tidak berpendirian tetap.
[b]قDan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.ق (16.93)[/b]
Lagi2 disini, Allah berkuasa. Dialah satu-satunya yg membimbing siapa yg dia mau. Tapi yg tidak jelas adalah bagaimana orang bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri jika Allah yg memilih utk tidak membimbing mereka ??? Konsep yg sama dinyatakan dalam ayat berikut:
قSesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.ق (2.6-7)
Ayat diatas menyatakan kesia-siaan tugas seorang nabi. Jika Allah sudah dari sononya mengunci-mati hati orang2 yg diperingatkan maupun tidak, hasilnya sama saja, maka apa tujuannya mengirim rasul ??? Jelas tidak mauk akal bahwa tuhan yg bijaksana mengunci mati hati orang tapi juga mengirim rasul2 utk membimbing mereka padahal Do'i tahu mereka tidak akan dibimbing karena Do'i sudah memilih utk tidak membimbing mereka.
قBarang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, ق.ق (7.178-179)
Disini, lagi2 Allah lah yg membimbing atau menyesatkan orang. Tapi dalam ayat ini Do'i bertindak lebih jauh lagi. Ayat ini memberi kesan bahwa Allah dg sengaja menciptakan sebagian jin dan sebagian manusia khusus utk menyesatkan mereka agar mereka bisa digunakan sebagai bahan bakar api di neraka Jahannam. Utk lebih pasti bahwa kita tidak salah paham dg konsep ini, mari kita pelajari ayat2 lainnya.
قMaka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.ق (4.8
قJika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.ق (11:118-119)
ققMaka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendakiق.ق (14.4)
[size=9]قmaka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.ق (35:
ققAllah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya..ق (74.31)
قKatakanlah: "Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya". ق (6.149)
Takdir dalam Hadits
Terdapat banyak hadits yg mensahkan konsep takdir.
Sahih Muslim buku 32, no.6392:
Diceritakan Hudhaifah ibn Usayd:
Rasul berkata: Ketika setetes mani tinggal dalam rahim utk 40 atau 50 hari atau 40 malam, malaikat datang dan berkata: Tuhanku, akankah dia menjadi baik atau jahat? Dan dua hal ini telah tertulis sebelumnya. Kemudian malaikat berkata: Tuhanku, akan jadi laki2 atau wanita? Dan kedua hal ini telah tertulis sebelumnya. Dan perbuatan2 dan tindakan2nya, kematiannya, kehidupannya; semua ini juga telah tercatat. Kemudian catatan nasibnya ini digulung dan tidak akan ada penambahan ataupun pengurangan darinya.ق
Jadi tiap aspek kehidupani seseorang sampai kedetil2nya sudah ditakdirkan seperti yg dikatakan hadits diatas, tidak jelas dimana kebebasan sang manusia dan kenapa dia harus dihukum karena melakukan sesuatu kesalahan yg NOTA BENE TELAH DITAKDIRKAN BAGINYA BAHKAN SEBELUM DIA LAHIR ?
Bagaimanapun, Hadits diatas berisi beberapa kesalahan sains. Jenis kelamin dari embryo tidak ditentukan dalam waktu 40 atau 50 hari setelah pembuahan (konsepsi). Tapi ditentukan pada saat pembuahan. Sperma2 ada yg membawa kromosom X dan ada yg membawa kromosom Y. Jenis kelamin sang anak tergantung pada sperma pembawa kromosom mana yg berhasil masuk ke indung telur. Saat ini, para orang tua bisa memilih jenis kelamin anaknya dg pertolongan dokter secara mudah dg memilih sperma2 yg membawa kromosom yg tepat. Jadi orang dapat mengubah apa yg tadinya dianggap Muhamad sbg takdir ! Argumen kuat lain adalah bahwa banyak dogma2 Islam yg telah terbentuk sebelumnya tidak punya dasar sama sekali.
Dalam hadis lain kita baca bahwa Allah telah menciptakan neraka dan surga dan siapa saja para penghuninya sekaligus.
Sahih Muslim Buku 32, No 6435
Diceritakan Aisha: seorang anak meninggal dan aku katakan: Terdapat kebahagiaan utk anak ini yg adalah seekor burung diantara burung2 di surga. Setelah itu rasul berkata: Tidakkah kau tahu bahwa Allah menciptakan surga dan Dia menciptakan neraka dan Dia menciptakan para penghuni utk surga dan para penghuni utk neraka?
Hadis ini menyatakan bahwa anak itu tidak akan pergi ke surga secara otomatis karena dia masih anak2 ketika meninggal dan belum melakukan dosa2. Surga atau neraka tergantung pada apakah dia itu diciptakan sebagai penghuni neraka atau surga. Konsep takdir seperti yg dijelaskan Islam mewujudkan ketidak adilan yang tidak masuk akal bahkan dijaman sang nabi pun.
Sahih Muslim Buku 32, No. 6406
Diceritakan Imran ibn Husayn: Abul Aswad melaporkan bahwa Imran bertanya pada saya: Apa pendapatmu thd apa yg orang2 lakukan saat ini didunia, yg diperjuangkan, apa itu sesuatu yg sudah ditetapkan atau sesuatu yg diputuskan sebelumnya bagi mereka atau akankah nasib mereka dikemudian hari ditentukan oleh kenyataan bahwa nabi mereka mengajar mereka yg oleh mereka tidak dilaksanakan? Kataku: tentu saja, itu adalah sesuatu yg telah ditetapkan bagi mereka dan telah diputuskan sebelumnya bagi mereka.
Dia (kemudian) berkata: Lalu, bukankah akan tidak adil (utk menghukum mereka)? Aku merasa sangat terganggu akan itu, dan berkata: Segalanya telah diciptakan Allah dan tergantung pada kuasaNya. Dia tidak akan dipertanyakan akan apa yg telah Dia lakukan, tapi mereka akan dipertanyakan. Setelah itu dia berkata padaku: Semoga Allah mengampunimu, aku bertanya hanya bermaksud utk menguji kepintaranmu.ق
Re: TAKDIR ISLAM
Reaksi seperti ini sangat khas Muslim jika mereka dicecar oleh pertanyaan2 yg tidak dapat mereka jawab. Jika seseorang bertanya mengenai sesuatu yg tak masuk akal dari ajaran Islam dan Muslim itu dan yg ditanya tidak bisa menjawab, maka paling2 jawabannya adalah
muka cemberut. Itu masih untung ! Biasanya yg ditanya akan mengutuk si penanya dgn hukuman mati.
Konsep tuhan yg mengatur pikiran subjeknya, membuat mereka berdosa atau soleh dan kemudian menghukum ataupum menghadiahi mereka atas apa yg mereka sendiri tidak bisa atur jelas2 tidak adil. Tapi jika orang2 mulai mempertanyakan ini, mereka malah dicaci dan diperintahkan agar percaya buta karena jika tidak ia akan dicap sebagai murtad atau menghilang secara misterius, masih bagus kalau kepalanya masih bisa ditemukan dipinggir kota !
قDua orang dari suku Muzaynah datang pada Rasul, dan berkata: Rasul, apa pendapatmu? Apa yg orang2 lakukan saat ini didunia, yg diperjuangkan, apa itu sesuatu yg sudah ditetapkan atau sesuatu yg diputuskan sebelumnya bagi mereka atau akankah nasib mereka dikemudian hari ditentukan oleh kenyataan bahwa nabi mereka mengajar mereka yg oleh mereka tidak dilaksanakan dan dg demikian mereka layak dihukum?
Setelah itu, dia berkata: Tentu, itu terjadi seperti yg telah ditetapkan oleh nasib dan telah diputuskan sebelumnya bagi mereka, dan pendapat ini dipastikan dg ayat dari buku Allah, yg Maha mulia: قmaka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,ق (91.. (ibid)
Ayat 91.8 yg diacu oleh hadits ini menyatakan bahwa Tuhanlah yg mengilhami orang itu akan jalan dosa dan takwa, dan dipastikan lagi oleh ayat lain dari Quran yg menjelaskan bahwa semua hal2 baik dan jelek adalah dari Allah.
قDi mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?ق [4.78]
Sahih Muslim buku 32, no. 6407
Diceritakan Abu Hurayrah: Rasul berkata: 'Sesungguhnya, seseorang melakukan perbuatan2 utk waktu yg lama seperti perbuatan2 para penghuni surga. Kemudian perbuatan2nya diakhiri seperti perbuatan2 penghuni neraka dan, sesungguhnya, seseorang melakukan perbuatan2 seperti penghuni api neraka utk waktu yg lama, kemudian perbuatannya ini diikuti oleh perbuatan2 dari penghuni surga.
Orang boleh membantah bahwa karena tuhan pemilik jagat raya, dia dapat melakukan apapun seenak udelnya tanpa harus bertanggung jawab siapapun, seperti seorang petani berhak melakukan apa yg dia mau terhadap tanahnya. Seorang petani bebas utk menumbuhkan pohon apapun, utk menanamnya dan bahkan memotong dan membakarnya. Karena dia pemiliknya, maka keputusannya adalah final dan kehendaknya adalah hukum. Meskipun begitu, kecuali dia benar2 gila, tindakan sang petani bisa diperkirakan. Tidak ada petani yg akan memotong dan membakar pohon2 yg menghasilkan buah yg baik, merawat pohon yg menghasilkan buah yg tidak berguna atau menghancurkan tamannya tanpa alasan. Dia bebas melakukan apa yg dia mau tapi jika dia bijaksana dia akan mengikuti norma2 logika dan dg begitu tindakannya dapat diperkirakan.
Tentu saja, tuhan dapat melakukan apapun yg dia mau; dia tidak terikat oleh hukum apapun! Tapi bagaimana dgn norma akal sehat ? Bukankah tuhan seharusnya punya alasan atas tindakan2nya? Bukankah tindakannya harus masuk akal? Kenapa tuhan begitu saja melempar orang yg tidak melakukan kejahatan ke neraka dan menghadiahi orang lain yg tidak melakukan sesuatu kebaikan? Ini menentang setiap konsep keadilan yg kita kenal.
Sahih Muslim, Buku 32, No.6416
Diceritakan Abdullah ibn Amr ibn al-As: Kudengar rasul berkata: 'Allah mentakdirkan kualitas dari ciptaannya 50.000 tahun sebelum dia menciptakan langit dan bumi, ketika singgasananya masih diatas air.
Para pembela Muslim modern beralasan: konsep bahwa Allah telah tahu segala yg dia ciptakan dan tiap kejadian berlangsung persis seperti yg dia takdirkan, tidak menyatakan bahwa manusia sepenuhnya dihilangkan kebebasan bertindak. Tahu-nya Allah adalah fakta yg diakui, tapi tidak harus ditafsirkan sbg takdir, karena ini sama saja dgn sebuah gudang yg berisi kejadian2 yg siap pakai, seperti butir2 pasir yg jatuh dalam bejana waktu. Kalau kita menganggap takdir ini sbg cerminan kaca, ini sama saja dgn menghilangkan sang pencipta dan sang pengatur jagat raya dari aktivitasnya.ق
(??? Sorry ! Penerjemah nggak ngerti apa yg diomongin ! Kok Muslim tidak mampu menjelaskan dgn kata2 simpel ?? ... )
Pandangan ini bertentangan dg Quran dan Hadis yg tanpa ragu2
memastikan bahwa nasib telah ditakdirkan dan tidak dapat diubah. Padahal, dg kemajuan kedokteran, banyak cacat fisik bawaan dapat diperbaiki. Beberapa cacat bahkan dapat diperbaiki sebelum anak itu lahir. Haruskah kita simpulkan bahwa manusia dapat mengubah apa yg tuhan telah tentukan sebagai takdir dan tercatat dalam bukunya sebagai tidak dapat diubah ?
Sahih Muslim buku 32, no 6420
Diceritakan Abu Hurayrah: Kaum politeis Quraish datang utk berdebat dgn rasul mengenai nasib dan kemudian ayat ini diturunkan: قPada hari ketika mereka diseret kedalam api pada wajah mereka; cicipi jilatan api. Sesungguhnya, Kami telah menciptakan segalanya sesuai dg yg telah ditentukan ... ق
Menurut Muhamad bahkan kecelakaanpun adalah pekerjaan tuhan. Jika seseorang membuat kesalahan, misal menerobos lampu merah sampai menyebabkan kecelakaan; pastilah dia bertanggung jawab. Tapi no, no, no (!) nabi Allah berpikir : itu adalah pekerjaan tuhan !
Sahih Muslim buku 32, no 6441:
Diceritakan Abu Hurayrah: .. dan jika apapun (kesulitan) datang padamu, jangan berkata: jika aku tidak melakukan itu, tidak akan terjadi hal demikian dan demikian, tapi katakan: Allah melakukan apa yg telah dia putuskan dan perandaianmu membuka gerbang bagi setan.
Dgn begitu, manusia sepenuhnya adalah hamba dari kuasa yg mengatur segalanya & mereka tidak dapat melakukan apapun kecuali tuhan menghendaki.
Ide takdir jelas2 ditegaskan dalam sebuah kisah Quran (17:60-82). Sebuah kisah dari Musa yg bertemu Khidhr, seorang yg lebih bijaksana dari Musa. Musa menemani Khidhr utk mendapatkan pencerahan dan bertanya2 mengapa Khidhr membunuh seorang anak laki2 tak bersalah. Ketika dia bertanya, Khidhr menjelaskan bahwa anak itu akan tumbuh dewasa menjadi seorang yg keras kepala dan pemberontak, hingga menyiksa orangtuanya yg saleh. Jadi dia membunuh anak itu utk menghindarkan si orang tua yg dari kesedihan masa depan karena mempunyai anak yg kafir.
Jadi sang anak dihukum utk kejahatan yg belum dia lakukan. Kisah ini menghapus semua kesempatan si anak utk menjadi orang yg saleh. Juga menimbulkan pertanyaan, jika nasibnya telah ditentukan dan satu2nya jalan utk menyelamatkan orangtua dari siksaan masa depan karena punya anak kafir adalah utk membunuhnya sebelum dia dewasa, kenapa tuhan repot2 membuat dia ? Dan kenapa tuhan tidak membunuh semua orang yg dia tahu akan melakukan dosa dikemudian hari ? Bukankah akan lebih enak jika tuhan membunuh semua bayi yg dia tahu akan jadi kafir (dosa terbesar dalam islam) ? Lalu pertanyaannya tetap, kenapa dia repot2 membuat mereka ? Kenapa dia mentakdirkan mereka utk berdosa ketika mereka masih berupa embryo 40 hari ? Hadis berikut memastikan ayat diatas.
Sahih muslim Buku 32, No. 6434:
Diceritakan Ubayy ibn Kaقb: Rasul berkata: Anak muda yg dibunuh Khadir adalah seorang kafir dari sifatnya dan jika dia dibiarkan hidup, dia juga akan menjerumuskan orangtuanya dalam kekafiran.
muka cemberut. Itu masih untung ! Biasanya yg ditanya akan mengutuk si penanya dgn hukuman mati.
Konsep tuhan yg mengatur pikiran subjeknya, membuat mereka berdosa atau soleh dan kemudian menghukum ataupum menghadiahi mereka atas apa yg mereka sendiri tidak bisa atur jelas2 tidak adil. Tapi jika orang2 mulai mempertanyakan ini, mereka malah dicaci dan diperintahkan agar percaya buta karena jika tidak ia akan dicap sebagai murtad atau menghilang secara misterius, masih bagus kalau kepalanya masih bisa ditemukan dipinggir kota !
قDua orang dari suku Muzaynah datang pada Rasul, dan berkata: Rasul, apa pendapatmu? Apa yg orang2 lakukan saat ini didunia, yg diperjuangkan, apa itu sesuatu yg sudah ditetapkan atau sesuatu yg diputuskan sebelumnya bagi mereka atau akankah nasib mereka dikemudian hari ditentukan oleh kenyataan bahwa nabi mereka mengajar mereka yg oleh mereka tidak dilaksanakan dan dg demikian mereka layak dihukum?
Setelah itu, dia berkata: Tentu, itu terjadi seperti yg telah ditetapkan oleh nasib dan telah diputuskan sebelumnya bagi mereka, dan pendapat ini dipastikan dg ayat dari buku Allah, yg Maha mulia: قmaka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,ق (91.. (ibid)
Ayat 91.8 yg diacu oleh hadits ini menyatakan bahwa Tuhanlah yg mengilhami orang itu akan jalan dosa dan takwa, dan dipastikan lagi oleh ayat lain dari Quran yg menjelaskan bahwa semua hal2 baik dan jelek adalah dari Allah.
قDi mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?ق [4.78]
Sahih Muslim buku 32, no. 6407
Diceritakan Abu Hurayrah: Rasul berkata: 'Sesungguhnya, seseorang melakukan perbuatan2 utk waktu yg lama seperti perbuatan2 para penghuni surga. Kemudian perbuatan2nya diakhiri seperti perbuatan2 penghuni neraka dan, sesungguhnya, seseorang melakukan perbuatan2 seperti penghuni api neraka utk waktu yg lama, kemudian perbuatannya ini diikuti oleh perbuatan2 dari penghuni surga.
Orang boleh membantah bahwa karena tuhan pemilik jagat raya, dia dapat melakukan apapun seenak udelnya tanpa harus bertanggung jawab siapapun, seperti seorang petani berhak melakukan apa yg dia mau terhadap tanahnya. Seorang petani bebas utk menumbuhkan pohon apapun, utk menanamnya dan bahkan memotong dan membakarnya. Karena dia pemiliknya, maka keputusannya adalah final dan kehendaknya adalah hukum. Meskipun begitu, kecuali dia benar2 gila, tindakan sang petani bisa diperkirakan. Tidak ada petani yg akan memotong dan membakar pohon2 yg menghasilkan buah yg baik, merawat pohon yg menghasilkan buah yg tidak berguna atau menghancurkan tamannya tanpa alasan. Dia bebas melakukan apa yg dia mau tapi jika dia bijaksana dia akan mengikuti norma2 logika dan dg begitu tindakannya dapat diperkirakan.
Tentu saja, tuhan dapat melakukan apapun yg dia mau; dia tidak terikat oleh hukum apapun! Tapi bagaimana dgn norma akal sehat ? Bukankah tuhan seharusnya punya alasan atas tindakan2nya? Bukankah tindakannya harus masuk akal? Kenapa tuhan begitu saja melempar orang yg tidak melakukan kejahatan ke neraka dan menghadiahi orang lain yg tidak melakukan sesuatu kebaikan? Ini menentang setiap konsep keadilan yg kita kenal.
Sahih Muslim, Buku 32, No.6416
Diceritakan Abdullah ibn Amr ibn al-As: Kudengar rasul berkata: 'Allah mentakdirkan kualitas dari ciptaannya 50.000 tahun sebelum dia menciptakan langit dan bumi, ketika singgasananya masih diatas air.
Para pembela Muslim modern beralasan: konsep bahwa Allah telah tahu segala yg dia ciptakan dan tiap kejadian berlangsung persis seperti yg dia takdirkan, tidak menyatakan bahwa manusia sepenuhnya dihilangkan kebebasan bertindak. Tahu-nya Allah adalah fakta yg diakui, tapi tidak harus ditafsirkan sbg takdir, karena ini sama saja dgn sebuah gudang yg berisi kejadian2 yg siap pakai, seperti butir2 pasir yg jatuh dalam bejana waktu. Kalau kita menganggap takdir ini sbg cerminan kaca, ini sama saja dgn menghilangkan sang pencipta dan sang pengatur jagat raya dari aktivitasnya.ق
(??? Sorry ! Penerjemah nggak ngerti apa yg diomongin ! Kok Muslim tidak mampu menjelaskan dgn kata2 simpel ?? ... )
Pandangan ini bertentangan dg Quran dan Hadis yg tanpa ragu2
memastikan bahwa nasib telah ditakdirkan dan tidak dapat diubah. Padahal, dg kemajuan kedokteran, banyak cacat fisik bawaan dapat diperbaiki. Beberapa cacat bahkan dapat diperbaiki sebelum anak itu lahir. Haruskah kita simpulkan bahwa manusia dapat mengubah apa yg tuhan telah tentukan sebagai takdir dan tercatat dalam bukunya sebagai tidak dapat diubah ?
Sahih Muslim buku 32, no 6420
Diceritakan Abu Hurayrah: Kaum politeis Quraish datang utk berdebat dgn rasul mengenai nasib dan kemudian ayat ini diturunkan: قPada hari ketika mereka diseret kedalam api pada wajah mereka; cicipi jilatan api. Sesungguhnya, Kami telah menciptakan segalanya sesuai dg yg telah ditentukan ... ق
Menurut Muhamad bahkan kecelakaanpun adalah pekerjaan tuhan. Jika seseorang membuat kesalahan, misal menerobos lampu merah sampai menyebabkan kecelakaan; pastilah dia bertanggung jawab. Tapi no, no, no (!) nabi Allah berpikir : itu adalah pekerjaan tuhan !
Sahih Muslim buku 32, no 6441:
Diceritakan Abu Hurayrah: .. dan jika apapun (kesulitan) datang padamu, jangan berkata: jika aku tidak melakukan itu, tidak akan terjadi hal demikian dan demikian, tapi katakan: Allah melakukan apa yg telah dia putuskan dan perandaianmu membuka gerbang bagi setan.
Dgn begitu, manusia sepenuhnya adalah hamba dari kuasa yg mengatur segalanya & mereka tidak dapat melakukan apapun kecuali tuhan menghendaki.
Ide takdir jelas2 ditegaskan dalam sebuah kisah Quran (17:60-82). Sebuah kisah dari Musa yg bertemu Khidhr, seorang yg lebih bijaksana dari Musa. Musa menemani Khidhr utk mendapatkan pencerahan dan bertanya2 mengapa Khidhr membunuh seorang anak laki2 tak bersalah. Ketika dia bertanya, Khidhr menjelaskan bahwa anak itu akan tumbuh dewasa menjadi seorang yg keras kepala dan pemberontak, hingga menyiksa orangtuanya yg saleh. Jadi dia membunuh anak itu utk menghindarkan si orang tua yg dari kesedihan masa depan karena mempunyai anak yg kafir.
Jadi sang anak dihukum utk kejahatan yg belum dia lakukan. Kisah ini menghapus semua kesempatan si anak utk menjadi orang yg saleh. Juga menimbulkan pertanyaan, jika nasibnya telah ditentukan dan satu2nya jalan utk menyelamatkan orangtua dari siksaan masa depan karena punya anak kafir adalah utk membunuhnya sebelum dia dewasa, kenapa tuhan repot2 membuat dia ? Dan kenapa tuhan tidak membunuh semua orang yg dia tahu akan melakukan dosa dikemudian hari ? Bukankah akan lebih enak jika tuhan membunuh semua bayi yg dia tahu akan jadi kafir (dosa terbesar dalam islam) ? Lalu pertanyaannya tetap, kenapa dia repot2 membuat mereka ? Kenapa dia mentakdirkan mereka utk berdosa ketika mereka masih berupa embryo 40 hari ? Hadis berikut memastikan ayat diatas.
Sahih muslim Buku 32, No. 6434:
Diceritakan Ubayy ibn Kaقb: Rasul berkata: Anak muda yg dibunuh Khadir adalah seorang kafir dari sifatnya dan jika dia dibiarkan hidup, dia juga akan menjerumuskan orangtuanya dalam kekafiran.
Re: TAKDIR ISLAM
rudilegenda@yahoo.com wrote:TAKDIR
Apa tuhan memilih utk membimbing manusia atau kita punya kehendak sendiri?
Salah satu konsep paling membingungkan dari Quran adalah konsep Takdir. Menurut Islam, percaya pada Allah adalah tujuan utama kehidupan manusia didunia ini.
قDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.ق [Qurقan 51]
Juga dalam Hadis, yg umumnya diceritakan oleh para Sufi, Allah berkata, قAku adalah harta tersembunyi dan ingin diketahui, jadi aku ciptakan manusia utk mengenalku dan untuk memujakuق.
Kesempatan kita utk masuk surga tergantung dari pengakuan kami ini akan pernyataan2 Allah diatas tsb. Jika kita menolak utk mengakui Allah, maka terkutuklah kita secara abadi dicomot api neraka. Ini sangat penting bagi tuhan. Dia tidak suka diacuhkan dan dia tidak akan mengampuni mereka yg mengacuhkannya. Kepercayaan ini tidak terbatas pada Islam. Kristenpun memiliki Tuhan yg suka menyimpan dendam dan paranoid.
Masalahnya adalah : tes keimanan dan ijin masuk surga ini sama sekali diluar kekuasaan manusia. Karena ternyata tuhan 'dari sononya' sudah
memilih siapa yg dia suka utk dibimbing dan disesatkan semaunya.
Dalam satu ayat, Qurقan memastikan bahwa jika Allah kepingin, dia sudah pasti akan membawa setiap jiwa kedalam bimbingan yg benar. Tapi itu tidak akan terjadi karena dia telah menjelaskan dg sejelas2nya bahwa dia tidak mau membimbing setiap orang.
(Q.32.13) : Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi) nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari padaku; "Sesungguhnya akan aku penuhi neraka jahanam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.ق
LOH ! Kita langsung bertanya قkenapaق? Kenapa tuhan yg seharusnya penuh cinta tidak membimbing anak2nya sendiri (atau utk muslim disebut قbudakق)? Kenapa dia meninggalkan mereka dan kemudian mendatangi mereka dg kemurkaan dan mengisi neraka dg mereka yg sengaja tidak dia bimbing? Ini menentang logika, bukan ?
Jawaban dari muslim adalah kita punya kehendak bebas utk menerima tuhan atau menolaknya. Tapi bukan ini yg dimaksud ayat diatas. Karena ayat ini jelas2 menerangkan, jika Allah menghendaki niscaya dia memberi tiap jiwa petunjuk, tapi dia memutuskan utk tidak membimbing sebagian orang dan lebih suka membuatnya jadi pengisi neraka. Ayat ini menunjukkan bahwa manusia tidak punya kuasa sama sekali utk dapat bimbingan atau tidak. Semua tergantung kehendak tuhan.
Beberapa ayat Quran mengindikasikan bahwa bahkan jika seseorang ingin dibimbingpun, dia tidak akan mampu, karena tuhan telah menutup hatinya.
ق... Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah ...ق (Q 47.16)
Ini mengingatkan kita pada tawar menawar antara Musa dan Firaun utk membebaskan bangsa Israel. Tiap kali Firaun menyerah dan mengijinkan Musa membawa bangsa Yahudi, tuhan ikut campur dan قmembuat hatinya (Firaun) keras,ق kemudian dia terus mengirim bencana baru pada bangsa Mesir sampai Firaun menerima kebebasan bangsa Yahudi, tapi lagi2 tuhan membuat hatinya keras dan mengirim lagi bencana lain.
Dalam ayat lain, Allah mengutuk makhluknya dan bukannya memberi mereka kesadaran, malah membuat mereka buta dan tuli.
قMereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.ق [Q 47]
Kelakuan ini tidak pantas bagi mahluk pencipta jagat raya. Bahkan jika orang yg dia pilih utk disesatkan itupun melakukan sesuatu kesalahan kenapa tuhan menutup hati mereka & bukan membukanya? Kenapa dia buat mereka buta dan tuli & bukannya memberi mereka penglihatan dan pendengaran? Apa ini adil?
Dilain pihak teka-teki ini menjadi semakin membingungkan saat kita membaca dalam ayat berikutnya bahwa tanggung jawab itu berpindah pada orang itu sendiri yg, katanya, mereka sendiri yg قmengunciق hati!
قMaka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka dikunci mereka?ق [Q 47.24]
Kelihatannya Quran bertentangan dg Quran itu sendiri. Pertama kita diberitahu bahwa Allah yg mengunci hati siapa saja yg dia mau, dan kemudian kita diberitahu bahwa mereka tidak mengerti karena hati mereka dikunci oleh MEREKA sendiri. Jelas dua pernyataan ini tidak seiring. Tidak jelas apa orang mengunci hati mereka sendiri atau Allah yg mengunci hati mereka hingga mereka tidak mengerti!
Kadang Quran bertentangan sendiri bahkan didalam dua kalimat berdampingan.
ق... maka barang siapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya (surga). Dan bagi orang-orang lalim disediakan-Nya azab yang pedih." [Q 76.29-31]
Jadi bagian pertama dari kalimat ini mengatakan bahwa orang bebas punya kehendak sendiri utk memilih menempuh jalan itu atau tidak. Tapi mendadak ditentang oleh pernyataan berikutnya yg berkata bahwa ini hanya akan terjadi قbila dikehendaki Allahق. Jadi entah
kita yg memilih atau Allah yg pilih, tapi tidak kedua2nya. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana bisa Allah menghukum orang dg قazab yg pedihق jika DIA sendiri yg memilih utk tidak menghendaki orang itu menempuh jalanNya?
Kalau kita yg memilih utk diberi petunjuk, maka ayat 32.13, 47.16 dan 47.23 adalah salah. Tapi jika ayat2 itu benar dan sungguh2 tuhan yg memilih utk membimbing siapa yg Dia mau maka ada ketidakadilan yg besar dalam cara Dia memperlakukan hamba2Nya. Jika dibimbing atau tidak sepenuhnya tergantung pada kehendak Allah, maka apa itu salah kita? Dia menetapkan takdir bagi kita dan Dia tidak boleh menghukum kita karena apa yg telah Dia berikan bagi kita. Ini jelas2 ketidakadilan, yg menentang pernyataan dalam Quran bahwa Allah adalah MAHA ADIL.
قItulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya.ق (Q 3.108)
Kenapa tuhan yg mampu membimbing orang, memilih utk menyesatkan mereka, dan kemudian mengisi neraka dg mereka yg telah Dia sesatkan?
Muslim paling getol mengkritik Kristen karena ajarannya yg tidak masuk akal ttg Trinitas, misalnya. Meskipun dg taraf imajinasi tertentu kita masih bisa mengerti dogma kristen, tapi imajinasi taraf apapun tidak akan bisa mengerti teka-teki Quran ini.
Kepribadian Ganda dari Allah
Kebingungan ini tidak berakhir disini. Dalam ayat berikut disebutkan bahwa Allah lah yg menyesatkan manusia dg menjadikan perbuatan2 manusia menyenangkan bagi manusia.
قSesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).ق [Q 27.4]
ق..Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan memandang baik tipu daya mereka dan dihalanginya dari jalan (yang benar). Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorangpun yang akan memberi petunjuk.ق [Q 13.33]
Tapi, ditempat lain dikatakan SETAN (!) yg membuat mereka melakukan tindakan2 berdosa yg memikat mereka.
ققbahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.ق [Q 6.43]
قDan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka..ق [Q 8.48]
ق... tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk) ...ق [Q 16.63]
Jadi bukankah logis utk percaya bahwa Setan itu partnernya Allah, penolong dalam pekerjaan sehari-harinya utk menyesatkan orang ? Atau mungkin Allah punya kepribadian ganda yg kadang muncul sebagai Setan!! Atau Allah itu setan, yg kadang mengaku sebagai tuhan utk menyesatkan manusia yg bodoh dan buta huruf ?
Menjelaskan hal yg tidak terjelaskan
Kebingungan apakah Allah atau manusia yg mengunci hati manusia, telah menimbulkan debat panas diantara Muslim sendiri sepanjang abad. Ini menyebabkan perpecahan sampai terjadi pertumpahan darah.
Dilain pihak, ada Muslim yg menunjuk pada konsep Takdir (Jabr=keterpaksaan). Yg lebih radikal dari ini adalah قjabrianق dimana orang Asharian menyangkal semua kebebasan2 yg ada pada manusia. Mereka memperdebatkan:
قTidak ada yg dapat terjadi didunia, baik itu mengenai kondisi atau jalannya segala sesuatu, baik atau jahat, patuh atau sesat, iman atau kafir ق yg tidak tertulis dalam tablet tulisan yg berisi amanat2 Allah.ق (قDictionary of Islamق oleh T.P. Hughes, hal 472-473).
Dilain pihak, kaum Qadria dan Mutazil menyatakan kepercayaan pada 'free will' atau kehendak bebas manusia. Oleh karena itu mereka ditolak Muslim dan dicap sbg bidقah (sesat). Mereka berpendapat bahwa manusia punya kehendak bebas yg absolut dan bertanggung jawab akan tindakannya sendiri. Jika tidak, maka sistem hukuman atas dosa atau penghargaan atas tindakan terpuji tidak ada artinya. Mereka mengutip ayat 42.30 yg berkata:
قDan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).ق [42.30]
Malah banyak ayat2 memberi kesan bahwa manusia memang bertanggung jawab akan tindakan mereka sendiri.
[size=9]قYang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,ق [8.53]
ق... Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.ق [13.11]
Mereka yg berjuang dijalannya, dibimbing dijalan yg benar, sementara mereka yg menyangkalnya dan hidup berdosa akan ditutup hatinya terhadap iman (ii. 7, 26; iv. 155; v;.i. 102).
Allah tidak memaksa utk percaya dan membiarkan orang bebas utk percaya atau tidak percaya (150, xvi-. 9)
قBarang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.ق [Q 99.7-8]
Jadi tiap orang dapat menemukan sesuatu dalam Quran yg cocok dg keinginannya dalam dilemma tentang konsep Takdir (jabr) vs kebebasan kehendak (ikhtyar) ini.
ini udah jelas omong kosong.
HAFAL AL -QUR'AN NGGAK ??
hafal hadist nggak ?? minimal 5000 hadist tahu arti-maksudnya, sanadnya, asbabl wujudnya dan dasarnya ?
kalau nggak ini cuma bualan...
nggak ada arti untuk dibaca
day4t- RED MEMBERS
- Number of posts : 11
Reputation : 0
Points : 4696
Registration date : 2011-07-13
Re: TAKDIR ISLAM
panjang banget bualannya mas...berpikir praktis dan simple aja.....menurut sampeyan Yesus turun ke bumi karena takdir apa keputusan yang mendadak...rudilegenda@yahoo.com wrote:Reaksi seperti ini sangat khas Muslim jika mereka dicecar oleh pertanyaan2 yg tidak dapat mereka jawab. Jika seseorang bertanya mengenai sesuatu yg tak masuk akal dari ajaran Islam dan Muslim itu dan yg ditanya tidak bisa menjawab, maka paling2 jawabannya adalah
muka cemberut. Itu masih untung ! Biasanya yg ditanya akan mengutuk si penanya dgn hukuman mati.
Konsep tuhan yg mengatur pikiran subjeknya, membuat mereka berdosa atau soleh dan kemudian menghukum ataupum menghadiahi mereka atas apa yg mereka sendiri tidak bisa atur jelas2 tidak adil. Tapi jika orang2 mulai mempertanyakan ini, mereka malah dicaci dan diperintahkan agar percaya buta karena jika tidak ia akan dicap sebagai murtad atau menghilang secara misterius, masih bagus kalau kepalanya masih bisa ditemukan dipinggir kota !
قDua orang dari suku Muzaynah datang pada Rasul, dan berkata: Rasul, apa pendapatmu? Apa yg orang2 lakukan saat ini didunia, yg diperjuangkan, apa itu sesuatu yg sudah ditetapkan atau sesuatu yg diputuskan sebelumnya bagi mereka atau akankah nasib mereka dikemudian hari ditentukan oleh kenyataan bahwa nabi mereka mengajar mereka yg oleh mereka tidak dilaksanakan dan dg demikian mereka layak dihukum?
Setelah itu, dia berkata: Tentu, itu terjadi seperti yg telah ditetapkan oleh nasib dan telah diputuskan sebelumnya bagi mereka, dan pendapat ini dipastikan dg ayat dari buku Allah, yg Maha mulia: قmaka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,ق (91.. (ibid)
Ayat 91.8 yg diacu oleh hadits ini menyatakan bahwa Tuhanlah yg mengilhami orang itu akan jalan dosa dan takwa, dan dipastikan lagi oleh ayat lain dari Quran yg menjelaskan bahwa semua hal2 baik dan jelek adalah dari Allah.
قDi mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?ق [4.78]
Sahih Muslim buku 32, no. 6407
Diceritakan Abu Hurayrah: Rasul berkata: 'Sesungguhnya, seseorang melakukan perbuatan2 utk waktu yg lama seperti perbuatan2 para penghuni surga. Kemudian perbuatan2nya diakhiri seperti perbuatan2 penghuni neraka dan, sesungguhnya, seseorang melakukan perbuatan2 seperti penghuni api neraka utk waktu yg lama, kemudian perbuatannya ini diikuti oleh perbuatan2 dari penghuni surga.
Orang boleh membantah bahwa karena tuhan pemilik jagat raya, dia dapat melakukan apapun seenak udelnya tanpa harus bertanggung jawab siapapun, seperti seorang petani berhak melakukan apa yg dia mau terhadap tanahnya. Seorang petani bebas utk menumbuhkan pohon apapun, utk menanamnya dan bahkan memotong dan membakarnya. Karena dia pemiliknya, maka keputusannya adalah final dan kehendaknya adalah hukum. Meskipun begitu, kecuali dia benar2 gila, tindakan sang petani bisa diperkirakan. Tidak ada petani yg akan memotong dan membakar pohon2 yg menghasilkan buah yg baik, merawat pohon yg menghasilkan buah yg tidak berguna atau menghancurkan tamannya tanpa alasan. Dia bebas melakukan apa yg dia mau tapi jika dia bijaksana dia akan mengikuti norma2 logika dan dg begitu tindakannya dapat diperkirakan.
Tentu saja, tuhan dapat melakukan apapun yg dia mau; dia tidak terikat oleh hukum apapun! Tapi bagaimana dgn norma akal sehat ? Bukankah tuhan seharusnya punya alasan atas tindakan2nya? Bukankah tindakannya harus masuk akal? Kenapa tuhan begitu saja melempar orang yg tidak melakukan kejahatan ke neraka dan menghadiahi orang lain yg tidak melakukan sesuatu kebaikan? Ini menentang setiap konsep keadilan yg kita kenal.
Sahih Muslim, Buku 32, No.6416
Diceritakan Abdullah ibn Amr ibn al-As: Kudengar rasul berkata: 'Allah mentakdirkan kualitas dari ciptaannya 50.000 tahun sebelum dia menciptakan langit dan bumi, ketika singgasananya masih diatas air.
Para pembela Muslim modern beralasan: konsep bahwa Allah telah tahu segala yg dia ciptakan dan tiap kejadian berlangsung persis seperti yg dia takdirkan, tidak menyatakan bahwa manusia sepenuhnya dihilangkan kebebasan bertindak. Tahu-nya Allah adalah fakta yg diakui, tapi tidak harus ditafsirkan sbg takdir, karena ini sama saja dgn sebuah gudang yg berisi kejadian2 yg siap pakai, seperti butir2 pasir yg jatuh dalam bejana waktu. Kalau kita menganggap takdir ini sbg cerminan kaca, ini sama saja dgn menghilangkan sang pencipta dan sang pengatur jagat raya dari aktivitasnya.ق
(??? Sorry ! Penerjemah nggak ngerti apa yg diomongin ! Kok Muslim tidak mampu menjelaskan dgn kata2 simpel ?? ... )
Pandangan ini bertentangan dg Quran dan Hadis yg tanpa ragu2
memastikan bahwa nasib telah ditakdirkan dan tidak dapat diubah. Padahal, dg kemajuan kedokteran, banyak cacat fisik bawaan dapat diperbaiki. Beberapa cacat bahkan dapat diperbaiki sebelum anak itu lahir. Haruskah kita simpulkan bahwa manusia dapat mengubah apa yg tuhan telah tentukan sebagai takdir dan tercatat dalam bukunya sebagai tidak dapat diubah ?
Sahih Muslim buku 32, no 6420
Diceritakan Abu Hurayrah: Kaum politeis Quraish datang utk berdebat dgn rasul mengenai nasib dan kemudian ayat ini diturunkan: قPada hari ketika mereka diseret kedalam api pada wajah mereka; cicipi jilatan api. Sesungguhnya, Kami telah menciptakan segalanya sesuai dg yg telah ditentukan ... ق
Menurut Muhamad bahkan kecelakaanpun adalah pekerjaan tuhan. Jika seseorang membuat kesalahan, misal menerobos lampu merah sampai menyebabkan kecelakaan; pastilah dia bertanggung jawab. Tapi no, no, no (!) nabi Allah berpikir : itu adalah pekerjaan tuhan !
Sahih Muslim buku 32, no 6441:
Diceritakan Abu Hurayrah: .. dan jika apapun (kesulitan) datang padamu, jangan berkata: jika aku tidak melakukan itu, tidak akan terjadi hal demikian dan demikian, tapi katakan: Allah melakukan apa yg telah dia putuskan dan perandaianmu membuka gerbang bagi setan.
Dgn begitu, manusia sepenuhnya adalah hamba dari kuasa yg mengatur segalanya & mereka tidak dapat melakukan apapun kecuali tuhan menghendaki.
Ide takdir jelas2 ditegaskan dalam sebuah kisah Quran (17:60-82). Sebuah kisah dari Musa yg bertemu Khidhr, seorang yg lebih bijaksana dari Musa. Musa menemani Khidhr utk mendapatkan pencerahan dan bertanya2 mengapa Khidhr membunuh seorang anak laki2 tak bersalah. Ketika dia bertanya, Khidhr menjelaskan bahwa anak itu akan tumbuh dewasa menjadi seorang yg keras kepala dan pemberontak, hingga menyiksa orangtuanya yg saleh. Jadi dia membunuh anak itu utk menghindarkan si orang tua yg dari kesedihan masa depan karena mempunyai anak yg kafir.
Jadi sang anak dihukum utk kejahatan yg belum dia lakukan. Kisah ini menghapus semua kesempatan si anak utk menjadi orang yg saleh. Juga menimbulkan pertanyaan, jika nasibnya telah ditentukan dan satu2nya jalan utk menyelamatkan orangtua dari siksaan masa depan karena punya anak kafir adalah utk membunuhnya sebelum dia dewasa, kenapa tuhan repot2 membuat dia ? Dan kenapa tuhan tidak membunuh semua orang yg dia tahu akan melakukan dosa dikemudian hari ? Bukankah akan lebih enak jika tuhan membunuh semua bayi yg dia tahu akan jadi kafir (dosa terbesar dalam islam) ? Lalu pertanyaannya tetap, kenapa dia repot2 membuat mereka ? Kenapa dia mentakdirkan mereka utk berdosa ketika mereka masih berupa embryo 40 hari ? Hadis berikut memastikan ayat diatas.
Sahih muslim Buku 32, No. 6434:
Diceritakan Ubayy ibn Kaقb: Rasul berkata: Anak muda yg dibunuh Khadir adalah seorang kafir dari sifatnya dan jika dia dibiarkan hidup, dia juga akan menjerumuskan orangtuanya dalam kekafiran.
sabda alam- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 824
Reputation : -6
Points : 5618
Registration date : 2011-04-28
Re: TAKDIR ISLAM
rudilegenda@ >>>>
MAU BELAJAR ISLAM? SILAKAN JANGAN MEMBUAL2 SAJA.....
TANYA KEK SAMA AHLI AGAMA ISLAM... KLW G SESUAI... SILAKAN MENUJU SURGA KAFIRR...
NYORAT-NYORET MELULU
BOSAANN DENGAN SITUS INI......
MAU BELAJAR ISLAM? SILAKAN JANGAN MEMBUAL2 SAJA.....
TANYA KEK SAMA AHLI AGAMA ISLAM... KLW G SESUAI... SILAKAN MENUJU SURGA KAFIRR...
NYORAT-NYORET MELULU
BOSAANN DENGAN SITUS INI......
ANAK_BAIK- RED MEMBERS
- Number of posts : 13
Reputation : 0
Points : 4652
Registration date : 2011-08-27
Re: TAKDIR ISLAM
tidak seperti itu bung. Allah itu menyesatkan manusia karena:
1. menghina Allah
2. jika mereka mendengar Al-Qur'an, maka mereka melecehkan
3. menyembah selain Allah
4. dan kelakuan buruk lainnya
Allah itu mengetahui batas kemampuan manusia. maka, Allah akan menghapus dosa orang yang berbuat kebaikan yang banyak. asal anda tahu, sebenarnya umat nasrani atau non muslim yang lainpun bisa dekat dengan Allah asalkan mereka berbuat kebaikan dan sabar dan optimis dengan keajaiban Tuhan, meskipun mereka meminta dari selain Allah. tapi mereka hanya mendapat kebaikan dunia. di akhirat? ya mungkin..... siksa neraka
orang islam masuk surga itu tidak semudah mengucap syahadat. tapi, orang islam yang berbuat kebaikan lebih banyak dari keburukan dosanya akan dihapus. kenapa? karena Allah tahu batas kemampuan mereka. mereka tidak akan kuat menahan api neraka
1. menghina Allah
2. jika mereka mendengar Al-Qur'an, maka mereka melecehkan
3. menyembah selain Allah
4. dan kelakuan buruk lainnya
Allah itu mengetahui batas kemampuan manusia. maka, Allah akan menghapus dosa orang yang berbuat kebaikan yang banyak. asal anda tahu, sebenarnya umat nasrani atau non muslim yang lainpun bisa dekat dengan Allah asalkan mereka berbuat kebaikan dan sabar dan optimis dengan keajaiban Tuhan, meskipun mereka meminta dari selain Allah. tapi mereka hanya mendapat kebaikan dunia. di akhirat? ya mungkin..... siksa neraka
orang islam masuk surga itu tidak semudah mengucap syahadat. tapi, orang islam yang berbuat kebaikan lebih banyak dari keburukan dosanya akan dihapus. kenapa? karena Allah tahu batas kemampuan mereka. mereka tidak akan kuat menahan api neraka
syahrial- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 110
Age : 28
Location : kopek
Job/hobbies : a7x, greenday, good charlote, alesana
Reputation : 0
Points : 4846
Registration date : 2011-06-13
Re: TAKDIR ISLAM
Kok putus .. lanjutannya mana? hasil Copas ya... tapi lumayanlah daripada postingan Tai babal eh..Sai Baba..cukup berbobot... nanti tunggu para master yg jawab ya.. saya ikut baca, lumayan nambah ilmu..
roel_kisser- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 164
Reputation : 0
Points : 4806
Registration date : 2011-09-05
Re: TAKDIR ISLAM
konsep tuhan yang maha tahu dan kebebasan berkehendk manusia serta takdir manusia:
bahwa orang-orang akan mengatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan untuk muncul di dunia karena dia mau memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih antara kebaikan atau kejahatan. Bagi yang memilih kebaikan, akan terselamatkan. Maka mereka akan berdalih, kejahatan itu diciptakan untuk mencoba umat manusia. Dalam pandangan sekilas, pernyataan di atas terlihat cukup masuk akal. Jika seseorang (katakan si A) melihat orang lain yang dipukuli oleh orang jahat, A mempunyai pilihan untuk membiarkan kejadian pemukulan itu terjadi (A berbuat kejahatan) atau memutuskan untuk menolong si korban pemukulan (A berbuat kebaikan). Jika A bersedia menolong si korban, maka A telah melewati pencobaan itu dengan melakukan perbuatan baik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Tuhan yang Maha Tahu sudah tahu perbuatan apa yang A akan pilih (baik atau buruk), untuk apa lagi Tuhan menguji A atau kita semua? Dan juga, jika penderitaan dan kejahatan diciptakan untuk menguji kita manusia, tidak bisakah Tuhan yang Maha lembut dan Pengasih memikirkan cara yang lebih lembut dan yang tidak begitu menyakitkan? Mengapa Tuhan yang Maha Adil dan Penyayang tega menimbulkan penderitaan kepada seseorang hanya untuk menguji kebaikan atau keburukan orang lain?
gimana tuh?
bahwa orang-orang akan mengatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan untuk muncul di dunia karena dia mau memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih antara kebaikan atau kejahatan. Bagi yang memilih kebaikan, akan terselamatkan. Maka mereka akan berdalih, kejahatan itu diciptakan untuk mencoba umat manusia. Dalam pandangan sekilas, pernyataan di atas terlihat cukup masuk akal. Jika seseorang (katakan si A) melihat orang lain yang dipukuli oleh orang jahat, A mempunyai pilihan untuk membiarkan kejadian pemukulan itu terjadi (A berbuat kejahatan) atau memutuskan untuk menolong si korban pemukulan (A berbuat kebaikan). Jika A bersedia menolong si korban, maka A telah melewati pencobaan itu dengan melakukan perbuatan baik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Tuhan yang Maha Tahu sudah tahu perbuatan apa yang A akan pilih (baik atau buruk), untuk apa lagi Tuhan menguji A atau kita semua? Dan juga, jika penderitaan dan kejahatan diciptakan untuk menguji kita manusia, tidak bisakah Tuhan yang Maha lembut dan Pengasih memikirkan cara yang lebih lembut dan yang tidak begitu menyakitkan? Mengapa Tuhan yang Maha Adil dan Penyayang tega menimbulkan penderitaan kepada seseorang hanya untuk menguji kebaikan atau keburukan orang lain?
gimana tuh?
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
Gravelord wrote:konsep tuhan yang maha tahu dan kebebasan berkehendk manusia serta takdir manusia:
bahwa orang-orang akan mengatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan untuk muncul di dunia karena dia mau memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih antara kebaikan atau kejahatan. Bagi yang memilih kebaikan, akan terselamatkan. Maka mereka akan berdalih, kejahatan itu diciptakan untuk mencoba umat manusia. Dalam pandangan sekilas, pernyataan di atas terlihat cukup masuk akal. Jika seseorang (katakan si A) melihat orang lain yang dipukuli oleh orang jahat, A mempunyai pilihan untuk membiarkan kejadian pemukulan itu terjadi (A berbuat kejahatan) atau memutuskan untuk menolong si korban pemukulan (A berbuat kebaikan). Jika A bersedia menolong si korban, maka A telah melewati pencobaan itu dengan melakukan perbuatan baik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Tuhan yang Maha Tahu sudah tahu perbuatan apa yang A akan pilih (baik atau buruk), untuk apa lagi Tuhan menguji A atau kita semua? Dan juga, jika penderitaan dan kejahatan diciptakan untuk menguji kita manusia, tidak bisakah Tuhan yang Maha lembut dan Pengasih memikirkan cara yang lebih lembut dan yang tidak begitu menyakitkan? Mengapa Tuhan yang Maha Adil dan Penyayang tega menimbulkan penderitaan kepada seseorang hanya untuk menguji kebaikan atau keburukan orang lain?
gimana tuh?
Hi Grave mo tanya.... sehubungan pertanyaan anda diatas...
Di Budha kan kalo berbuat baik imbalannya baik yah?
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6893
Registration date : 2011-03-09
Re: TAKDIR ISLAM
betul
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
Mungkin tidak selama kita (umat Budha) berbuat baik tapi tetap memperoleh kejahatan dari orang lain??Gravelord wrote:betul
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6893
Registration date : 2011-03-09
Re: TAKDIR ISLAM
mungkin carah pandang terhadap penderitaan mesti disamakan duluh.Gravelord wrote:konsep tuhan yang maha tahu dan kebebasan berkehendk manusia serta takdir manusia:
bahwa orang-orang akan mengatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan untuk muncul di dunia karena dia mau memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih antara kebaikan atau kejahatan. Bagi yang memilih kebaikan, akan terselamatkan. Maka mereka akan berdalih, kejahatan itu diciptakan untuk mencoba umat manusia. Dalam pandangan sekilas, pernyataan di atas terlihat cukup masuk akal. Jika seseorang (katakan si A) melihat orang lain yang dipukuli oleh orang jahat, A mempunyai pilihan untuk membiarkan kejadian pemukulan itu terjadi (A berbuat kejahatan) atau memutuskan untuk menolong si korban pemukulan (A berbuat kebaikan). Jika A bersedia menolong si korban, maka A telah melewati pencobaan itu dengan melakukan perbuatan baik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Tuhan yang Maha Tahu sudah tahu perbuatan apa yang A akan pilih (baik atau buruk), untuk apa lagi Tuhan menguji A atau kita semua? Dan juga, jika penderitaan dan kejahatan diciptakan untuk menguji kita manusia, tidak bisakah Tuhan yang Maha lembut dan Pengasih memikirkan cara yang lebih lembut dan yang tidak begitu menyakitkan? Mengapa Tuhan yang Maha Adil dan Penyayang tega menimbulkan penderitaan kepada seseorang hanya untuk menguji kebaikan atau keburukan orang lain?
gimana tuh?
Kitah menilai orang lain menderita,atas alasan apah?Boleh jadih ybs justruh bahagiah dengan penderitaannyah.
karenah yg menerimah penderitaan sebenarnyah juga sedang diuji kebaikan dan keburukannyah.
Tuhan maha tahu meskih tanpa mengujih...tetapih yang dimaksudkan adalah ujian ituh di dalam hatih/batin manusiah.
sayah tahu bahwah ketikah sayah lapar makah makan adalah kebutuhan.dan sayah jugah tahuh apah yang sayah makan,tetapi tuhan menginginkan bahwa ketikah kitah akan-sedang-telah makan selalu ingat etikah yg telah dia ajarkan melalui utusannya.
silahken dilanjuut...sementarah ituh duluh.
Re: TAKDIR ISLAM
tidak benar.
setiap perbuatan baik 'pasti' berbuah kebaikan. dalam catatan perbuatan yang benar2 baik
bukan seperti berbuat baik menyumbangkan parang untuk membunuh orang, hehe -no offense lho-
seperti halnya juga, kejahatan akan berbuah keburukan.
masalahnya cuma, Kapan diterima kembali kebaikan dan kejahatan itu.
ceritanya bisa panjang nih penjelasan nya
setiap perbuatan baik 'pasti' berbuah kebaikan. dalam catatan perbuatan yang benar2 baik
bukan seperti berbuat baik menyumbangkan parang untuk membunuh orang, hehe -no offense lho-
seperti halnya juga, kejahatan akan berbuah keburukan.
masalahnya cuma, Kapan diterima kembali kebaikan dan kejahatan itu.
ceritanya bisa panjang nih penjelasan nya
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
karenah yg menerimah penderitaan sebenarnyah juga sedang diuji kebaikan dan keburukannyah.
Tuhan maha tahu meskih tanpa mengujih...tetapih yang dimaksudkan adalah ujian ituh di dalam hatih/batin manusiah.
ini:
orang-orang akan mengatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan untuk muncul di dunia karena dia mau memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih antara kebaikan atau kejahatan. Bagi yang memilih kebaikan, akan terselamatkan. Maka mereka akan berdalih, kejahatan itu diciptakan untuk mencoba umat manusia. Dalam pandangan sekilas, pernyataan di atas terlihat cukup masuk akal. Jika seseorang (katakan si A) melihat orang lain yang dipukuli oleh orang jahat, A mempunyai pilihan untuk membiarkan kejadian pemukulan itu terjadi (A berbuat kejahatan) atau memutuskan untuk menolong si korban pemukulan (A berbuat kebaikan). Jika A bersedia menolong si korban, maka A telah melewati pencobaan itu dengan melakukan perbuatan baik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Tuhan yang Maha Tahu sudah tahu perbuatan apa yang A akan pilih (baik atau buruk), untuk apa lagi Tuhan menguji A atau kita semua? Dan juga, jika penderitaan dan kejahatan diciptakan untuk menguji kita manusia, tidak bisakah Tuhan yang Maha lembut dan Pengasih memikirkan cara yang lebih lembut dan yang tidak begitu menyakitkan? Mengapa Tuhan yang Maha Adil dan Penyayang tega menimbulkan penderitaan kepada seseorang hanya untuk menguji kebaikan atau keburukan orang lain?
Tuhan maha tahu meskih tanpa mengujih...tetapih yang dimaksudkan adalah ujian ituh di dalam hatih/batin manusiah.
ini:
orang-orang akan mengatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan untuk muncul di dunia karena dia mau memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih antara kebaikan atau kejahatan. Bagi yang memilih kebaikan, akan terselamatkan. Maka mereka akan berdalih, kejahatan itu diciptakan untuk mencoba umat manusia. Dalam pandangan sekilas, pernyataan di atas terlihat cukup masuk akal. Jika seseorang (katakan si A) melihat orang lain yang dipukuli oleh orang jahat, A mempunyai pilihan untuk membiarkan kejadian pemukulan itu terjadi (A berbuat kejahatan) atau memutuskan untuk menolong si korban pemukulan (A berbuat kebaikan). Jika A bersedia menolong si korban, maka A telah melewati pencobaan itu dengan melakukan perbuatan baik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Tuhan yang Maha Tahu sudah tahu perbuatan apa yang A akan pilih (baik atau buruk), untuk apa lagi Tuhan menguji A atau kita semua? Dan juga, jika penderitaan dan kejahatan diciptakan untuk menguji kita manusia, tidak bisakah Tuhan yang Maha lembut dan Pengasih memikirkan cara yang lebih lembut dan yang tidak begitu menyakitkan? Mengapa Tuhan yang Maha Adil dan Penyayang tega menimbulkan penderitaan kepada seseorang hanya untuk menguji kebaikan atau keburukan orang lain?
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
Gravelord wrote:tidak benar.
setiap perbuatan baik 'pasti' berbuah kebaikan. dalam catatan perbuatan yang benar2 baik
bukan seperti berbuat baik menyumbangkan parang untuk membunuh orang, hehe -no offense lho-
seperti halnya juga, kejahatan akan berbuah keburukan.
masalahnya cuma, Kapan diterima kembali kebaikan dan kejahatan itu.
ceritanya bisa panjang nih penjelasan nya
"Sepanjang" kapan kita menerima karma kebaikan?? :D
Itulah bingungnya jadi umat Budha.... berbuat baik iya....nerima hasilnya juga ga jelas -no offense-
Btw... Apa betul tingkatan tertinggi Agama Budha adalah menjadi Budha itu sendiri ??(maksudnya menjadi bagian dari ratusan atau ribuan Budha yg lainnya)
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6893
Registration date : 2011-03-09
Re: TAKDIR ISLAM
lho kan udah saya ulas sebagian di atas...Gravelord wrote:karenah yg menerimah penderitaan sebenarnyah juga sedang diuji kebaikan dan keburukannyah.
Tuhan maha tahu meskih tanpa mengujih...tetapih yang dimaksudkan adalah ujian ituh di dalam hatih/batin manusiah.
ini:
orang-orang akan mengatakan bahwa Tuhan membiarkan kejahatan untuk muncul di dunia karena dia mau memberikan kebebasan kepada semua orang untuk memilih antara kebaikan atau kejahatan. Bagi yang memilih kebaikan, akan terselamatkan. Maka mereka akan berdalih, kejahatan itu diciptakan untuk mencoba umat manusia. Dalam pandangan sekilas, pernyataan di atas terlihat cukup masuk akal. Jika seseorang (katakan si A) melihat orang lain yang dipukuli oleh orang jahat, A mempunyai pilihan untuk membiarkan kejadian pemukulan itu terjadi (A berbuat kejahatan) atau memutuskan untuk menolong si korban pemukulan (A berbuat kebaikan). Jika A bersedia menolong si korban, maka A telah melewati pencobaan itu dengan melakukan perbuatan baik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Tuhan yang Maha Tahu sudah tahu perbuatan apa yang A akan pilih (baik atau buruk), untuk apa lagi Tuhan menguji A atau kita semua? Dan juga, jika penderitaan dan kejahatan diciptakan untuk menguji kita manusia, tidak bisakah Tuhan yang Maha lembut dan Pengasih memikirkan cara yang lebih lembut dan yang tidak begitu menyakitkan? Mengapa Tuhan yang Maha Adil dan Penyayang tega menimbulkan penderitaan kepada seseorang hanya untuk menguji kebaikan atau keburukan orang lain?
apah masalahnyah?
setiap subyek dan obyek adalah dalam keadaan diujih.
Re: TAKDIR ISLAM
lihd wrote:Gravelord wrote:tidak benar.
setiap perbuatan baik 'pasti' berbuah kebaikan. dalam catatan perbuatan yang benar2 baik
bukan seperti berbuat baik menyumbangkan parang untuk membunuh orang, hehe -no offense lho-
seperti halnya juga, kejahatan akan berbuah keburukan.
masalahnya cuma, Kapan diterima kembali kebaikan dan kejahatan itu.
ceritanya bisa panjang nih penjelasan nya
"Sepanjang" kapan kita menerima karma kebaikan?? :D
Itulah bingungnya jadi umat Budha.... berbuat baik iya....nerima hasilnya juga ga jelas -no offense-
Btw... Apa betul tingkatan tertinggi Agama Budha adalah menjadi Budha itu sendiri ??(maksudnya menjadi bagian dari ratusan atau ribuan Budha yg lainnya)
begini ya, perbuatan (karma) itu seperti kita nanem tumbuhan, tergantung jenis perbuatan seperti jenis tumbuhannya.
nah misal kita nanem cabe, tomat, jagung, durian, kelapa dll
ada yang 1 bulan dah panen, ada yang 3 bulan, ada yang 1 taon, ada yang 5 taon dst.
seperti itulah kira2 cara kerja karma.
betul, tujuan akhir dari semua makhluk (bukan cuma umat buddha) adalah ke-Buddhaan.
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
Gravelord wrote:lihd wrote:Gravelord wrote:tidak benar.
setiap perbuatan baik 'pasti' berbuah kebaikan. dalam catatan perbuatan yang benar2 baik
bukan seperti berbuat baik menyumbangkan parang untuk membunuh orang, hehe -no offense lho-
seperti halnya juga, kejahatan akan berbuah keburukan.
masalahnya cuma, Kapan diterima kembali kebaikan dan kejahatan itu.
ceritanya bisa panjang nih penjelasan nya
"Sepanjang" kapan kita menerima karma kebaikan?? :D
Itulah bingungnya jadi umat Budha.... berbuat baik iya....nerima hasilnya juga ga jelas -no offense-
Btw... Apa betul tingkatan tertinggi Agama Budha adalah menjadi Budha itu sendiri ??(maksudnya menjadi bagian dari ratusan atau ribuan Budha yg lainnya)
begini ya, perbuatan (karma) itu seperti kita nanem tumbuhan, tergantung jenis perbuatan seperti jenis tumbuhannya.
nah misal kita nanem cabe, tomat, jagung, durian, kelapa dll
ada yang 1 bulan dah panen, ada yang 3 bulan, ada yang 1 taon, ada yang 5 taon dst.
seperti itulah kira2 cara kerja karma.
betul, tujuan akhir dari semua makhluk (bukan cuma umat buddha) adalah ke-Buddhaan.
Oke deh.... tetep aja masalah karma "sepanjang2 nya waktu" . Setuju? anda tdk menyebutkan ttg standar waktu loh... bisa kapan saja.
Ttg umat yg menjadi Budha....... terus terang saya masih blm paham nih. Kalo telah menjadi Budha trus apa? (misalnya tugasnya apa?)
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6893
Registration date : 2011-03-09
Re: TAKDIR ISLAM
ok dah, kalo masalah klarma mau dibahas, bisa ber "kalpa- kalpa" jadinya, hahahaha
kalau masalah mencapai ke-Buddhaan,
begini, semua makhluk itu berputar2 terlahir dan mati mengikuti karma nya masing2.
semakin kita berbuat, kita akan menerima. nah Buddha itu adalah seseorang yang telah memutuskan mata rantai dari kehidupan dan kematian. dengan cara menjalankan Hasta arya marga ( 8 jalan utama).
jadi setelah mencapai ke-Buddha an, maka makhluk itu telah terbebas dari segala tingkatan alam dan kondisi.
mencapai keadaan yang sempurna (nibbana / nirvana).
kalau masalah mencapai ke-Buddhaan,
begini, semua makhluk itu berputar2 terlahir dan mati mengikuti karma nya masing2.
semakin kita berbuat, kita akan menerima. nah Buddha itu adalah seseorang yang telah memutuskan mata rantai dari kehidupan dan kematian. dengan cara menjalankan Hasta arya marga ( 8 jalan utama).
jadi setelah mencapai ke-Buddha an, maka makhluk itu telah terbebas dari segala tingkatan alam dan kondisi.
mencapai keadaan yang sempurna (nibbana / nirvana).
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
abu hanan wrote:no offense ituh apah seh?
make sense ituh jugah apah?
maaf OOT,mmg tak tahu.
no offense = tidak berniat jahat / menyinggung secara kasar
make sense = masuk akal / logis
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
Penyelesaian Pertama Tentang Taqdir
Paham-paham seperti Fatalisme, determinisme, dan indeterminisme tidak dapat digeneralisasikan kepada semua gejala, tetapi ketiganya masih kokoh berdiri pada porsinya masing-masing.
1. Fatalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa Kehendak Tuhan bersifat memaksakan. Kehendak-kehendak Tuhan yang bersifat memaksakan seperti; rasa Lombok pedes, rasa garam asin, hidung orang berlobang dua dan menghadap kebawah, telinganya disampin, dan seterusnya. Terhadap kehendak Tuhan yang seperti ini, manusia tidak mampu mengubahnya
2. Deteminisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa sesuatu ditentukan oleh lingkungan, seperti tumbuh dan suburnya Lombok. Supaya ia tumbuh dengan baik, maka harus ditanam pada tanah yang subur dan dipupuk serta disiram air dengan benar. Tetapi kesuburan tanah, pemupukan, penyiraman itu tidak dapat mengubah rasa Lombok yang pedas menjadi manis.
3. Indeterminisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa kebebasan ada pada manusia. Yang bebas bagi manusia adalah menjalankan atau inkar terhadap perintah atau larangan Tuhan (taklif).
Penyelesaian Kedua Tentang Taqdir
1. Qadha merupakan suatu hukum sinkronisasi antara hardware dan software. Hardware (Perangkat keras) yang di dalam QS. 34 (Saba),3 yang disebutnya sebagai dzarrah telah ditetapkan/ termaktub didalam kitab yang jelas (kitabin mubin). Dengan menggunakan ayat ini, kita bisa menafsirkan bahwa dzarrah itu merupakan perangkat keras yang tidak dapat berubah-ubah karena telah ditetapkan oleh Allah SWT. Lombok tidak bisa mengubah dirinya sendiri menjadi gula, kayu tidak dapat mengubah dirinya sendiri menjadi besi dan seterusnya. Sedangkan software adalah perangkat lunak yang dapat berubah-ubah; sebagaimana atom dalam pikiran Demokritus atau Ephycurus yang selalu berubah-ubah, atau sistim nuklir dalam pikiran Neil Bohor. Shoftware atau perangkat lunak ini yang terakhir disebutnya sebagai program.
Atas dasat pemikiran sebagaimana tersebut di atas, maka hardware (perangkat keras) itu tidak dapat berubah-ubah, yang berubah adalah perangkat lunak (shoftware/ program)nya. Bilamana qadha (hukum sinkronisasi hardware dan software) itu terpenuhi, maka jadilah “taqdir”. Contoh; kayu adalah perangkat keras yang tidak dapat merubah dirinya sendiri menjadi selain kayu, tetapi programnya dapat berubah-ubah sesuai dengan kemauan manusia; mau diprogram jadi jendela, pintu, atau kusen; kayu akan menjadi pintu (taqdir)
Sesungguhnya Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tidak merubah ketaatan dan bersyukur kepada Allah kepada perbuatan maksiat. QS. 13 (Ar-Ra’d),11
Manusia dari segi hardwarenya memungkinkan menembus angkasa luar dan bertemu dengan Allah , tetapi manusia dibatasi untuk tidak dapat memalsukan ayat Al-Qur’ansekalipun dibantu orang-oaran besar dari Negara-negara besar dan jin , sekalipun andaikata lautan dijadikan tinta dan hutan dajidikan pena dan ditambah tujuh kali itu Untuk mencapai kedua titik itu, tinggal bagaimana manusia memrogram dirinya sendiri
2. Dalam Masalah Taqdir, Tuhan memang gudangnya Manusia ditakdirkan oleh Allah menjadi manusia Tajrid (orang yang murni hanya mendekat dan mendzikiri Allah), orang seperti ini rizkinya dijamin oleh Allah tidak bakal kekurangan dan terhormat di mata masyarakat. dan orang yang taksib; adalah orang yang mendekat dan mendzikiri Allah, tetapi dalam masalah rizki, mereka harus berikhtiar
Paham-paham seperti Fatalisme, determinisme, dan indeterminisme tidak dapat digeneralisasikan kepada semua gejala, tetapi ketiganya masih kokoh berdiri pada porsinya masing-masing.
1. Fatalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa Kehendak Tuhan bersifat memaksakan. Kehendak-kehendak Tuhan yang bersifat memaksakan seperti; rasa Lombok pedes, rasa garam asin, hidung orang berlobang dua dan menghadap kebawah, telinganya disampin, dan seterusnya. Terhadap kehendak Tuhan yang seperti ini, manusia tidak mampu mengubahnya
2. Deteminisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa sesuatu ditentukan oleh lingkungan, seperti tumbuh dan suburnya Lombok. Supaya ia tumbuh dengan baik, maka harus ditanam pada tanah yang subur dan dipupuk serta disiram air dengan benar. Tetapi kesuburan tanah, pemupukan, penyiraman itu tidak dapat mengubah rasa Lombok yang pedas menjadi manis.
3. Indeterminisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa kebebasan ada pada manusia. Yang bebas bagi manusia adalah menjalankan atau inkar terhadap perintah atau larangan Tuhan (taklif).
Penyelesaian Kedua Tentang Taqdir
1. Qadha merupakan suatu hukum sinkronisasi antara hardware dan software. Hardware (Perangkat keras) yang di dalam QS. 34 (Saba),3 yang disebutnya sebagai dzarrah telah ditetapkan/ termaktub didalam kitab yang jelas (kitabin mubin). Dengan menggunakan ayat ini, kita bisa menafsirkan bahwa dzarrah itu merupakan perangkat keras yang tidak dapat berubah-ubah karena telah ditetapkan oleh Allah SWT. Lombok tidak bisa mengubah dirinya sendiri menjadi gula, kayu tidak dapat mengubah dirinya sendiri menjadi besi dan seterusnya. Sedangkan software adalah perangkat lunak yang dapat berubah-ubah; sebagaimana atom dalam pikiran Demokritus atau Ephycurus yang selalu berubah-ubah, atau sistim nuklir dalam pikiran Neil Bohor. Shoftware atau perangkat lunak ini yang terakhir disebutnya sebagai program.
Atas dasat pemikiran sebagaimana tersebut di atas, maka hardware (perangkat keras) itu tidak dapat berubah-ubah, yang berubah adalah perangkat lunak (shoftware/ program)nya. Bilamana qadha (hukum sinkronisasi hardware dan software) itu terpenuhi, maka jadilah “taqdir”. Contoh; kayu adalah perangkat keras yang tidak dapat merubah dirinya sendiri menjadi selain kayu, tetapi programnya dapat berubah-ubah sesuai dengan kemauan manusia; mau diprogram jadi jendela, pintu, atau kusen; kayu akan menjadi pintu (taqdir)
Sesungguhnya Allah tidak mencabut nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tidak merubah ketaatan dan bersyukur kepada Allah kepada perbuatan maksiat. QS. 13 (Ar-Ra’d),11
Manusia dari segi hardwarenya memungkinkan menembus angkasa luar dan bertemu dengan Allah , tetapi manusia dibatasi untuk tidak dapat memalsukan ayat Al-Qur’ansekalipun dibantu orang-oaran besar dari Negara-negara besar dan jin , sekalipun andaikata lautan dijadikan tinta dan hutan dajidikan pena dan ditambah tujuh kali itu Untuk mencapai kedua titik itu, tinggal bagaimana manusia memrogram dirinya sendiri
2. Dalam Masalah Taqdir, Tuhan memang gudangnya Manusia ditakdirkan oleh Allah menjadi manusia Tajrid (orang yang murni hanya mendekat dan mendzikiri Allah), orang seperti ini rizkinya dijamin oleh Allah tidak bakal kekurangan dan terhormat di mata masyarakat. dan orang yang taksib; adalah orang yang mendekat dan mendzikiri Allah, tetapi dalam masalah rizki, mereka harus berikhtiar
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15882
Registration date : 2010-09-20
Re: TAKDIR ISLAM
Gravelord wrote:ok dah, kalo masalah klarma mau dibahas, bisa ber "kalpa- kalpa" jadinya, hahahaha
kalau masalah mencapai ke-Buddhaan,
begini, semua makhluk itu berputar2 terlahir dan mati mengikuti karma nya masing2.
semakin kita berbuat, kita akan menerima. nah Buddha itu adalah seseorang yang telah memutuskan mata rantai dari kehidupan dan kematian. dengan cara menjalankan Hasta arya marga ( 8 jalan utama).
jadi setelah mencapai ke-Buddha an, maka makhluk itu telah terbebas dari segala tingkatan alam dan kondisi.
mencapai keadaan yang sempurna (nibbana / nirvana).
Wah makin banyak pertanyaan nih.... :D
1. Siapakah yg menciptakan mata rantai kehidupan dan kematian? Budha kah?
2. Siapakah yg berhak menentukan saat dia mencapai ke-Budha-an? Budha kah?
3. Setelah menjadi Budha di nirvana... disana Budha ngapain? Apakah duduk bersila saja? :D atau bagaimana?
Kalau diperhatikan... sebainya bikin TS baru deh... "Ruang belajar Agama Budha"
lihd- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 2075
Location : Bait Allah
Job/hobbies : Merevisi Injil
Humor : Tolong carikan ahli sains yg TOP utk menjumlahkan 1+1+1= ...??
Reputation : -76
Points : 6893
Registration date : 2011-03-09
Re: TAKDIR ISLAM
1. Mata rantai belenggu kehidupan adalah Hukum yang ada, tidak diciptakan/ tidak dibuat/ dan Mutlak (kok jadi kayak tuhan ya?) penyusun Tumimbal Lahir.
2. ke-Budha an tidak ditentukan oleh siapapun, tetapi dicapai melalui latihan 'Batin' yang benar
3. nirvana bukan tempat, melainkan suatu tidak berkondisi yang tidak terdefinisikan, jadi buddha tidak berada di nirvana, tetapi menyatu dengan nirvana itu sendiri. jadi karena saya belum mencapai nirvana (mulai ngeles, tapi kenyataan kok) saya belum dapat menjelaskannya dengan baik dan benar. hehe
boleh juga sih buka TS baru, haha
2. ke-Budha an tidak ditentukan oleh siapapun, tetapi dicapai melalui latihan 'Batin' yang benar
3. nirvana bukan tempat, melainkan suatu tidak berkondisi yang tidak terdefinisikan, jadi buddha tidak berada di nirvana, tetapi menyatu dengan nirvana itu sendiri. jadi karena saya belum mencapai nirvana (mulai ngeles, tapi kenyataan kok) saya belum dapat menjelaskannya dengan baik dan benar. hehe
boleh juga sih buka TS baru, haha
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
sigi andah = suci hati dan pikiran...di dalam islam dikenal dengan tazkiyatun nafs (penyucian hati).Gravelord wrote:abu hanan wrote:no offense ituh apah seh?
make sense ituh jugah apah?
maaf OOT,mmg tak tahu.
no offense = tidak berniat jahat / menyinggung secara kasar
make sense = masuk akal / logis
btw,trim atas imponyah.
Re: TAKDIR ISLAM
Buddha Gautama
Beliau telah mencapai Nibbana, sebuah keadaan yang bebas dan damai sama sekali. Nama lain yang diberikan Sang Buddha kepada Nibbana adalah Keadaan Yang Tidak Mati (Amita) karena setelah seorang mencapai Nibbana, orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati. Tentu saja Nibbana bukanlah “kehidupan abadi” yang naif seperti yang digambarkan di Alkitab, di mana badan dibangkitkan dan malaikat bernyanyi. Kenyataannya, Nibbana itu sangat halus sehingga tidak mudah untuk dijelaskan. Akan tetapi Nibbana bukanlah ketidakadaan, seperti yang telah Sang Buddha jelaskan.
(Majjhima Nikaya Sutta No72; Sutta Nipata, Verse 1076)
Nibbana bukanlah keberadaan (untuk menjadi ada (dalam arti mahluk) berarti mempunyai reaksi terhadap indera, untuk tumbuh, membusuk, untuk berpindah dalam waktu dan ruang, untuk dilahirkan kembali menjadi mahluk baru, dll). Nibbana juga bukanlah ketidakberadaan, dalam arti Nibbana bukanlah penghancuran. Dalam kata lain, keberadaan suatu mahluk itu tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya kecuali Nibbana dicapai. Mencapai Nibbana adalah satu-satunya alasan untuk hidup. (Catatan dari penterjemah: Para pembaca mungkin kurang bisa menyerap arti yang tertulis di atas. Yang dimaksudkan adalah: Nibbana bukanlah kekosongan atau kehancuran dari yang hidup, tetapi bukan juga keberadaan atau tempat kehidupan.
Nibbana adalah tujuan yang tidak bisa terlaksana karena membutuhkan waktu yang lama untuk mencapainya. Meskipun ada bisa mencapainya, jumlahnya sangatlah sedikit.
Memang benar dalam mencapai Nibbana diperlukan waktu yang sangat lama, tetapi di sisi yang lain, kelahiran kembali memberikan kita banyak peluang dan waktu untuk mencapai Nibbana. Kalau seseorang tidak melakukannya di dalam kehidupan ini, dia bisa terus berusaha di kehidupan berikutnya. Sebenarnya, panjangnya waktu yang diperlukan itu adalah sepanjang yang diinginkan oleh orang itu. Sang Buddha berkata bahwa bila seseorang benar-benar ingin mencapai Nibbana, orang itu bisa mencapai Nibbana dalam waktu tujuh hari (Majjhima Nikaya, Sutta No.10). “The Buddha says that if one really wants, one can attain Nirvana within seven days” – Majjhima Nikaya Sutta No.10.
“Keadaan tidak mati ini telah dicapai oleh banyak, dan akan tetap bisa dicapai hari ini oleh siapapun juga yang berusaha. Tetapi tidak akan dicapai bagi mereka yang tidak berusaha.” (Therigatha, verse 513)
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur, demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak di dalam Delapan Jalan Kebenaran, mengalir, meluncur mengarah ke Nibbana. (Samyutta Nikaya, Great Chapter, Sutta No.67)
Beliau telah mencapai Nibbana, sebuah keadaan yang bebas dan damai sama sekali. Nama lain yang diberikan Sang Buddha kepada Nibbana adalah Keadaan Yang Tidak Mati (Amita) karena setelah seorang mencapai Nibbana, orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati. Tentu saja Nibbana bukanlah “kehidupan abadi” yang naif seperti yang digambarkan di Alkitab, di mana badan dibangkitkan dan malaikat bernyanyi. Kenyataannya, Nibbana itu sangat halus sehingga tidak mudah untuk dijelaskan. Akan tetapi Nibbana bukanlah ketidakadaan, seperti yang telah Sang Buddha jelaskan.
(Majjhima Nikaya Sutta No72; Sutta Nipata, Verse 1076)
Nibbana bukanlah keberadaan (untuk menjadi ada (dalam arti mahluk) berarti mempunyai reaksi terhadap indera, untuk tumbuh, membusuk, untuk berpindah dalam waktu dan ruang, untuk dilahirkan kembali menjadi mahluk baru, dll). Nibbana juga bukanlah ketidakberadaan, dalam arti Nibbana bukanlah penghancuran. Dalam kata lain, keberadaan suatu mahluk itu tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya kecuali Nibbana dicapai. Mencapai Nibbana adalah satu-satunya alasan untuk hidup. (Catatan dari penterjemah: Para pembaca mungkin kurang bisa menyerap arti yang tertulis di atas. Yang dimaksudkan adalah: Nibbana bukanlah kekosongan atau kehancuran dari yang hidup, tetapi bukan juga keberadaan atau tempat kehidupan.
Nibbana adalah tujuan yang tidak bisa terlaksana karena membutuhkan waktu yang lama untuk mencapainya. Meskipun ada bisa mencapainya, jumlahnya sangatlah sedikit.
Memang benar dalam mencapai Nibbana diperlukan waktu yang sangat lama, tetapi di sisi yang lain, kelahiran kembali memberikan kita banyak peluang dan waktu untuk mencapai Nibbana. Kalau seseorang tidak melakukannya di dalam kehidupan ini, dia bisa terus berusaha di kehidupan berikutnya. Sebenarnya, panjangnya waktu yang diperlukan itu adalah sepanjang yang diinginkan oleh orang itu. Sang Buddha berkata bahwa bila seseorang benar-benar ingin mencapai Nibbana, orang itu bisa mencapai Nibbana dalam waktu tujuh hari (Majjhima Nikaya, Sutta No.10). “The Buddha says that if one really wants, one can attain Nirvana within seven days” – Majjhima Nikaya Sutta No.10.
“Keadaan tidak mati ini telah dicapai oleh banyak, dan akan tetap bisa dicapai hari ini oleh siapapun juga yang berusaha. Tetapi tidak akan dicapai bagi mereka yang tidak berusaha.” (Therigatha, verse 513)
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur, demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak di dalam Delapan Jalan Kebenaran, mengalir, meluncur mengarah ke Nibbana. (Samyutta Nikaya, Great Chapter, Sutta No.67)
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
mending bukah lapak baruh ajah..Gravelord wrote:Buddha Gautama
Beliau telah mencapai Nibbana, sebuah keadaan yang bebas dan damai sama sekali. Nama lain yang diberikan Sang Buddha kepada Nibbana adalah Keadaan Yang Tidak Mati (Amita) karena setelah seorang mencapai Nibbana, orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati. Tentu saja Nibbana bukanlah “kehidupan abadi” yang naif seperti yang digambarkan di Alkitab, di mana badan dibangkitkan dan malaikat bernyanyi. Kenyataannya, Nibbana itu sangat halus sehingga tidak mudah untuk dijelaskan. Akan tetapi Nibbana bukanlah ketidakadaan, seperti yang telah Sang Buddha jelaskan.
(Majjhima Nikaya Sutta No72; Sutta Nipata, Verse 1076)
Nibbana bukanlah keberadaan (untuk menjadi ada (dalam arti mahluk) berarti mempunyai reaksi terhadap indera, untuk tumbuh, membusuk, untuk berpindah dalam waktu dan ruang, untuk dilahirkan kembali menjadi mahluk baru, dll). Nibbana juga bukanlah ketidakberadaan, dalam arti Nibbana bukanlah penghancuran. Dalam kata lain, keberadaan suatu mahluk itu tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya kecuali Nibbana dicapai. Mencapai Nibbana adalah satu-satunya alasan untuk hidup. (Catatan dari penterjemah: Para pembaca mungkin kurang bisa menyerap arti yang tertulis di atas. Yang dimaksudkan adalah: Nibbana bukanlah kekosongan atau kehancuran dari yang hidup, tetapi bukan juga keberadaan atau tempat kehidupan.
Nibbana adalah tujuan yang tidak bisa terlaksana karena membutuhkan waktu yang lama untuk mencapainya. Meskipun ada bisa mencapainya, jumlahnya sangatlah sedikit.
Memang benar dalam mencapai Nibbana diperlukan waktu yang sangat lama, tetapi di sisi yang lain, kelahiran kembali memberikan kita banyak peluang dan waktu untuk mencapai Nibbana. Kalau seseorang tidak melakukannya di dalam kehidupan ini, dia bisa terus berusaha di kehidupan berikutnya. Sebenarnya, panjangnya waktu yang diperlukan itu adalah sepanjang yang diinginkan oleh orang itu. Sang Buddha berkata bahwa bila seseorang benar-benar ingin mencapai Nibbana, orang itu bisa mencapai Nibbana dalam waktu tujuh hari (Majjhima Nikaya, Sutta No.10). “The Buddha says that if one really wants, one can attain Nirvana within seven days” – Majjhima Nikaya Sutta No.10.
“Keadaan tidak mati ini telah dicapai oleh banyak, dan akan tetap bisa dicapai hari ini oleh siapapun juga yang berusaha. Tetapi tidak akan dicapai bagi mereka yang tidak berusaha.” (Therigatha, verse 513)
Seperti air sungai Gangga yang mengalir, meluncur, mengarah ke timur, demikian juga barang siapa yang melakukan dan berbuat banyak di dalam Delapan Jalan Kebenaran, mengalir, meluncur mengarah ke Nibbana. (Samyutta Nikaya, Great Chapter, Sutta No.67)
mohon ijin copas utk dimuat di
http://isyfatihah.wordpress.com/2011/09/19/hijab-dan-sumur/
boleh???
Re: TAKDIR ISLAM
ane cuma menjelaskan pertanyaan saudara 'lihd'
hehe
hehe
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4922
Registration date : 2011-09-24
Re: TAKDIR ISLAM
boleh copas/tidak?Gravelord wrote:ane cuma menjelaskan pertanyaan saudara 'lihd'
hehe
jikah sayah pikir harus diedit makah sayah akan edit.jikah tidak,makah sayah tampilkan sepertih andah menayangkan.
Re: TAKDIR ISLAM
abu hanan wrote:boleh copas/tidak?Gravelord wrote:ane cuma menjelaskan pertanyaan saudara 'lihd'
hehe
jikah sayah pikir harus diedit makah sayah akan edit.jikah tidak,makah sayah tampilkan sepertih andah menayangkan.
Buddha Gautama
Beliau telah mencapai Nibbana, sebuah keadaan yang bebas dan damai sama sekali. Nama lain yang diberikan Sang Buddha kepada Nibbana adalah Keadaan Yang Tidak Mati (Amita) karena setelah seorang mencapai Nibbana, orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati. Tentu saja Nibbana bukanlah “kehidupan abadi” yang naif seperti yang digambarkan di Alkitab, di mana badan dibangkitkan dan malaikat bernyanyi. Kenyataannya, Nibbana itu sangat halus sehingga tidak mudah untuk dijelaskan. Akan tetapi Nibbana bukanlah ketidakadaan, seperti yang telah Sang Buddha jelaskan.
(Majjhima Nikaya Sutta No72; Sutta Nipata, Verse 1076)
ehm.... ini mantap jg ya abu......
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15882
Registration date : 2010-09-20
Re: TAKDIR ISLAM
yup...bagian itulah yang akan sayah sajikan dengan meng-edit kalimat yg adah alkitabnyah...hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:boleh copas/tidak?Gravelord wrote:ane cuma menjelaskan pertanyaan saudara 'lihd'
hehe
jikah sayah pikir harus diedit makah sayah akan edit.jikah tidak,makah sayah tampilkan sepertih andah menayangkan.
Buddha Gautama
Beliau telah mencapai Nibbana, sebuah keadaan yang bebas dan damai sama sekali. Nama lain yang diberikan Sang Buddha kepada Nibbana adalah Keadaan Yang Tidak Mati (Amita) karena setelah seorang mencapai Nibbana, orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati. Tentu saja Nibbana bukanlah “kehidupan abadi” yang naif seperti yang digambarkan di Alkitab, di mana badan dibangkitkan dan malaikat bernyanyi. Kenyataannya, Nibbana itu sangat halus sehingga tidak mudah untuk dijelaskan. Akan tetapi Nibbana bukanlah ketidakadaan, seperti yang telah Sang Buddha jelaskan.
(Majjhima Nikaya Sutta No72; Sutta Nipata, Verse 1076)
ehm.... ini mantap jg ya abu......
Re: TAKDIR ISLAM
abu hanan wrote:yup...bagian itulah yang akan sayah sajikan dengan meng-edit kalimat yg adah alkitabnyah...hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:boleh copas/tidak?Gravelord wrote:ane cuma menjelaskan pertanyaan saudara 'lihd'
hehe
jikah sayah pikir harus diedit makah sayah akan edit.jikah tidak,makah sayah tampilkan sepertih andah menayangkan.
Buddha Gautama
Beliau telah mencapai Nibbana, sebuah keadaan yang bebas dan damai sama sekali. Nama lain yang diberikan Sang Buddha kepada Nibbana adalah Keadaan Yang Tidak Mati (Amita) karena setelah seorang mencapai Nibbana, orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati. Tentu saja Nibbana bukanlah “kehidupan abadi” yang naif seperti yang digambarkan di Alkitab, di mana badan dibangkitkan dan malaikat bernyanyi. Kenyataannya, Nibbana itu sangat halus sehingga tidak mudah untuk dijelaskan. Akan tetapi Nibbana bukanlah ketidakadaan, seperti yang telah Sang Buddha jelaskan.
(Majjhima Nikaya Sutta No72; Sutta Nipata, Verse 1076)
ehm.... ini mantap jg ya abu......
ini mantap abu.... orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati
:D
hamba tuhan- MUSLIM
-
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15882
Registration date : 2010-09-20
Re: TAKDIR ISLAM
bwetul mas....suatu keadaan yang dapat dicapaih ketikah hidup.hamba tuhan wrote:abu hanan wrote:yup...bagian itulah yang akan sayah sajikan dengan meng-edit kalimat yg adah alkitabnyah...hamba tuhan wrote:
Buddha Gautama
Beliau telah mencapai Nibbana, sebuah keadaan yang bebas dan damai sama sekali. Nama lain yang diberikan Sang Buddha kepada Nibbana adalah Keadaan Yang Tidak Mati (Amita) karena setelah seorang mencapai Nibbana, orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati. Tentu saja Nibbana bukanlah “kehidupan abadi” yang naif seperti yang digambarkan di Alkitab, di mana badan dibangkitkan dan malaikat bernyanyi. Kenyataannya, Nibbana itu sangat halus sehingga tidak mudah untuk dijelaskan. Akan tetapi Nibbana bukanlah ketidakadaan, seperti yang telah Sang Buddha jelaskan.
(Majjhima Nikaya Sutta No72; Sutta Nipata, Verse 1076)
ehm.... ini mantap jg ya abu......
ini mantap abu.... orang itu tidak akan terlahir lagi, dengan tidak terlahir, maka ia juga tidak mati
:D
orang jawah bilang
"mati sajroning urip"/matih ketikah hidup
"urip sajroning matih"/hidup di dalam kematian
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN