Ex Muslim: The Learning God

Ex Muslim: The Learning God
Ex Muslim: Allah yang Masih Belajar

http://www.news.faithfreedom.org/index.php?name=News&file=article&sid=1109
Author: Mumin Salih on Sunday, February 25, 2007 - 08:25 PM

Bercermin pada Quran, ternyata pengetahuan Allah rada minus. Pertentangan-pertentangan dalam Quran sendiri yang membuktikan bahwa sumbernya tidak lain dari manusia sendiri.

Selama hari-hariku sebagai muslim yang baik, saya suka membaca Quran, paling tidak sekali setahun, biasanya selama bulan Ramadhan. Jika waktu itu kau tanya apa perasaan saya tentang Quran, saya mungkin akan menjawab seperti: “Saya suka ayat-ayatnya, tapi ada ayat-ayat lain yang paling saya suka”. Lagipula, Muslim dilarang punya perasaan yang tidak mulia terhadap Quran.

Sekarang, sebagai seseorang yang murtad dari Islam, saya bisa mengatakan bahwa : saya suka beberapa ayat dan tidak suka yang lainnya, tapi saya sering kecewa atau bahkan malu oleh ratusan ayat yang tidak masuk akal. Jika saya sampai pada ayat-ayat tersebut, sengaja saya percepat pembacaannya tanpa memikirkan isi ayatnya lebih dalam, persis seperti membaca tulisan yang bertentangan dan bodoh dari pahlawan favoritmu.

Dalam hati kecil, saya sadar adanya kesalahan logika dalam ayat-ayat itu, tapi saya tidak siap atau tidak mau mempertimbangkan hal itu karena takut. Khan, Quran datang dari 'surga,' bukan ? Otak Islam saya benar-benar menyensor perasaan-perasaan tersebut dan menyebutnya sebagai perasaan dari Setan !

Berikut ini contoh kesalahan Quran dimana Quran menerangkan sebuah hal yang kemudian ditentang dalam ayat-ayat berikutnya. Sebagaimana diketahui setiap Muslim, kepercayaan islam yang sangat penting adalah bahwa Pengetahuan Allah adalah absolut dan sempurna, dan Dia tahu semua detil dari tindakan-tindakan manusia, dulu dan sekarang, juga maksud dan tindakan masa depan. Allah menyimpan ini semua dalam sebuah buku atau tablet, yang disebut ‘Allwhul Mahfouz’. Jadi, hidup manusia sudah ditentukan dari sananya, dan tidak akan terjadi apapun dalam hidup kita kecuali yang telah tertuliskan dalam tablet itu. Kepercayaan dasar islam ini berulang-ulang dipastikan dalam Quran sebagai berikut :

Q 5:99 Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.

Q 6:3 Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.

Q 9:78 Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang gaib?

Q 22:70 Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lohmahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

Q 27.74 Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan.

Penekanan akan pengetahuan sempurna Allah ini tidaklah mengherankan bagi orang Arab di Mekah atau Medinah, karena mereka telah percaya akan Allah sebagai pencipta kehidupan. Malah puisi-puisi sebelum masa Islam menuliskan tentang Allah dan kehidupan setelah mati dengan cara yang sama, dengan demikian, informasi ini bukan hal baru bagi pikiran-pikiran Arab sebelum Islam; Quran hanya memastikannya saja.

Tapi, jelas-jelas ada yang tidak konsisten dengan pernyataan Quran akan pengetahuan sempurna Allah ini. Orang dapat menemukan kebingungan Allah saat Ia, Allah, kelihatannya tidak tahu apa yang harus dilakukanNya. Bahkan ada saat dimana Allah harus melakukan beberapa ujian sebelum membuat keputusan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Quran dibuat oleh manusia yang pikirannya tercermin dari ayat-ayat didalamnya.

Berikut adalah contoh ayat yang menerangkan tentang Allah yang sama sekali tidak berpengetahuan sempurna. Allah disini masih perlu belajar untuk mengetahui mana yang benar, sama seperti manusia.

Dalam ayat dari Surat Al Baqarah, Allah ingin para Muslim menjadi saksi satu sama lain dan melakukan percobaan dengan kiblat dan membuat pengakuan bahwa semua tentang kiblat ini dibuat hanya untuk menolongNYA untuk membedakan siapa yang ikut Muhamad dan siapa yang tidak :

Q 2:143 Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu...

Dalam ayat dari Surat Al Imran, Allah menjelaskan kenapa Dia membuat Muslim kalah dalam Perang Uhud. Menurut Quran, semua ini adalah latihan untuk menolong Allah membuat keputusan akan siapa yang sungguh-sungguh layak masuk surga.

Q 3:142 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Mereka adalah muslim sejati yang berperang dijalan Allah, yang sepenuhnya yakin akan Dia, tapi ternyata Dia membuat mereka sengsara karena Dia cuma mau menguji saja!

Dalam ayat dari Surat al Ana’am, Allah menggunakan hewan buruan sebagai ujian bagi muslim :

Q 5:94 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biar pun ia tidak dapat melihat-Nya. Barang siapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih.

Dan disini ujian ketahanan, dijelaskan dalam Surat Al Tauba, untuk tujuan yang sama :

Q 9:16 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dan ayat ini dari Surat Saba

Q 34:21 Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.

Dalam ayat berikut dari Surat Mohammed, Allah menjelaskan bahwa Dia perlu melakukan beberapa percobaan untuk mengenali yang baik dari yang jahat :

Q 47:31 Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.

Bukti-bukti sudah bertebaran bahwa Quran hanya buku bercabang dan penuh kesalahan buatan manusia. Ayat-ayat diatas hanya menambah kepada setumpuk bukti yang telah ada. Dalam karyanya ‘Who Authored the Quran’, Abul Kasem mengatakan dengan tepat: “Menyebut Allah sebagai penulis Quran, kupikir, adalah kebohongan paling besar terhadap umat manusia selama lebih dari satu millenium”. Orang-orang ambisius dan oportunis, dalam nama Allah berkumpul dibawah kepemimpinan Muhamad untuk menciptakan Quran dengan mengadaptasi, merubah dan menjiplak kitab-kitab lain dan menjadikanya sebagai hujatan terbesar sepanjang jaman.

Who Authored the Quran, by Abul Kasem :
http://www.faithfreedom.org/Articles/AbulKasem41205.htm

rawandi@googlemail.com