Sumber Kebencian adalah Muhammad Sendiri

Sumber Kebencian adalah Muhammad Sendiri
oleh SAM SER
Jun 19, 2008 9:07 | Updated Jun 22, 2008 7:25

Bagi orang2 Barat dan Muslim moderat yang terkejut akan Islam radikal yang seringkali jadi berita utama berbagai media, usaha2 yang dilakukan oleh Muslim2 liberal seperti Tawfik Hamid, Sheikh dari Italia bernama Abdul Hadi Palazzi, dll tampaknya adalah jalan keluar yang baik. Tapi tidak begitu dengan Ali Sina yang punya gagasan lain, yakni: hancurkan Islam.

Sina yang mendirikan Faith Freedom International – yakni forum internasional yang bertujuan untuk membongkar Islam – menyebut dirinya sebagai “mungkin orang yang paling Anti-Islam yang pernah hidup di dunia.” Bukunya yang baru terbit yang berjudul Understanding Muhammad: A Psychobiography of Allah's Prophet tampaknya membenarkan julukan tersebut. Di dalam bukunya, Sina menjelaskan bahwa tokoh utama Islam, Muhammad, menderita berbagai kelainan jiwa, termasuk sakit jiwa narsistik, epilepsi temporal lobe dan gangguan jiwa perilaku.

“Penyakit2 jiwa ini,” katanya lewat telpon, “dapat menjelaskan fenomena (kecenderungan) yang sekarang dikenal sebagai Islam … yang tidak lain adalah penyakit jiwa.”

Sina tumbuh sebagai Muslim yang tak melakukan ibadah Islam. Dia dibesarkan di Iran, berpendidikan di Pakistan dan Italia, dan sekarang hidup di Kanada. Dia mulai memisahkan diri dari umat Muslim di tahun 1990-an. Yang menggugahnya, kata Ali Sina pada The Jerusalem Post, bukanlah kesukaan akan Jihad dan sikap tak toleran yang ditunjukkan para Muslim fanatik, tapi pada akar kesintingan ini yang terdapat dalam Qur’an dan literatur2 Islam utama.

(Melalui website FaithFreedom, Sina mengungkapkan referensi tentang perbuatan2 kriminal Muhammad dan menawarkan $50.000 bagi siapapun yang bisa membantah tuduhan Sina bahwa sang Nabi Islam adalah “orang yang narsis, benci wanita, pemerkosa, pedofil, doyan seks, penyiksa, pembantai massal, pemimpin aliran sesat, pembunuh, teroris, sinting dan perampok.” Banyak orang yang terus-menerus menyerang motif Ali Sina, tapi tiada seorang pun yang menang uang hadiah.)

Dengan penyerangan agresif dan rasa benci pada non-Muslim sebagai ajaran utama iman Islam, Sina menjelaskan, usaha2 untuk merubah Islam menjadi moderat merupakan usaha yang sia2.

“Pendapat bahwa Islam dapat diubah adalah salah pengertian,” tolaknya. “Ini bagaikan mengatakan kita bisa merubah Nazisme dan partai Nazi akan menjadi partai yang bagus.”

Tidak, kata Sina, “Satu2nya jalan merubah Islam adalah membuang Qur’an; 90% isi Qur’an harus dibuang. Kau juga harus membuang sejarah Islam, dan menyangkal mutlak isi Sira” – Sira adalah istilah Arab bagi biografi2 Muhammad, yang merupakan sumber sejarah tentang kehidupan Muhammad dan masa awal Islam.

Karena alasan ini, kata Sina, pihak Barat berpendapat bahwa ekstrimisme Islam dapat dihapus dengan menyingkirkan beberapa imam ekstrim atau jika Muslim dibujuk untuk mengikuti hal2 universal dalam Islam. Tapi pihak Barat tidak mengindahkan pesan2 ekstrim dalam literatur Islam, dan sikap ini didasari oleh perbandingan salah antara Islam dan Kristen.

“Di dunia Barat, orang2 bertanya apakah Islam bisa mengalami reformasi seperti yang dialami Kristen. Ini sungguh perbandingan yang salah,” katanya. “Dalam Kristen, bukan agamanya yang harus diubah, tapi gereja; hal ini karena ajaran Yesus itu baik.”

Di pihak lain, lanjut Sina, “Dalam Islam, bukannya masyarakat Muslimnya yang jelek, tapi justru agamanya. Islam bukanlah 'Biarlah dia yang tanpa dosa melemparkan batu pertama.’ Islam itu penuh kebencian, dan kebencian itu adalah Muhammad sendiri. Aku tunjukkan dalam bukuku bahwa Muhammad itu sinting – dan bahwa Muslim, dengan menirunya dan cara hidupnya, ketularan sinting pula.

Sekarang banyak bermunculan para pengritik Islam di dunia Barat. Beberapa Muslim lalu murtad dan beralih ke agama Kristen, sambil mengatakan perbedaan yang jelas adalah Islam berpusat pada kebencian dan agama baru mereka berpusat pada kasih dan pengampunan. Muslim2 murtad seperti Wafa Sultan, Ibn Warraq, Ayaan Hirsi Ali dan beberapa lainnya juga menuntut Muslim meninggalkan aspek2 negatif Islam, tapi kritik2 Islam yang diajukan Sina lebih problematis.

“Orang2 berusaha menyingkirkanku, dengan menghinaku melalui berbagai cara. Mereka tuduh aku Yahudi, Kristen, Hindu. Aku ini apa saja yang disebut orang2 yang menghinaku,” kata Sina, yang menjaga rahasia dirinya dengan ketat karena ancaman2 bunuh yang diterimanya. “Tapi mereka tidak bisa mengacuhkan pertanyaan2ku.”
Sina tidak bersikap sabar pada mereka yang percaya amarah Islam bisa diredakan dengan akal dan rasa hormat, atau mereka yang bersikap takut terhadap ancaman massa Muslim di seluruh dunia.

“Islam itu kebohongan, dusta yang terbesar,” katanya. “Memang benar bahwa ada semilyar orang percaya pada Islam. Tapi kebenaran tetap kebenaran. Orang2 bisa melihat hal itu. Percayalah padaku, tidak ada jawaban lain. Kita akan membayar harga yang sangat besar sampai kita menyadari bahwa jalan keluarnya adalah menyingkirkan Islam, menunjukkan pada Muslim bahwa agama mereka bukan berasal dari Tuhan, tapi dari Muhammad yang adalah penipu dan pendusta.”

Sina tahu bahwa ucapannya yang keras dapat menimbulkan banyak masalah. Tapi dia yakin bahwa kebenaran pendapatnya akhirnya akan unggul.

“Aku yakin bahwa dengan berjalannya waktu, aku akan meyakinkan jutaan dan jutaan lain Muslim, dan dengan begitu dasar fondasi Islam akan runtuh,” katanya.

Dia menerangkan bahwa situs Faith Freedom telah menarik perhatian yang sangat besar. “Di Iran, forumku ini dilarang. Juga di berbagai tempat di Pakistan. Daftarnya panjang,” katanya. “Meskipun demikian, aku punya lebih dari 10 juta pembaca hanya dalam waktu 2 ½ tahun saja. Aku telah menerima surat2 dari Muslim seluruh dunia. Di mana2, Muslim menaruh perhatian. Aku yakin bahwa Muslim manapun menyadari bahwa memang ada sesuatu yang salah.

“Jika aku tidak sukses seperti ini dalam meyakinkan orang, maka tentunya aku tidak akan seyakin ini. Tapi aku lihat bahwa kebenaran memang nyata. Sekarang banyak sekali orang yang menulis padaku dan membuat film di YouTube. Tujuh atau delapan tahun yang lalu, para Muslim berdebat sangat sengit denganku. Tapi sekarang mereka malah jadi sekutuku yang paling setia. Banyak orang yang jadi sadar setelah membaca FFI dan banyak dari mereka yang sekarang berada di pihakku untuk menolong Muslim lainnya melihat kebenaran.

“Beginilah cara memerangi kejahatan. Aku tidak mau membunuh musuh. Aku ingin memenangkan hati mereka sehingga mereka menjadi teman2 dan sekutuku. Inilah kemenangan sejati. Dengan cara begini, kita menang karena kita memusnahkan musuh kita yakni ketidaktahuan dan rasa benci dalam diri Muslim. Inilah sebabnya aku percaya pada perjuanganku. Inilah sebabnya aku yakin bahwa diriku adalah alat perdamaian.”

Quote:

“Beginilah cara memerangi kejahatan. Aku tidak mau membunuh musuh. Aku ingin memenangkan hati mereka sehingga mereka menjadi teman2 dan sekutuku. Inilah kemenangan sejati. Dengan cara begini, kita menang karena kita memusnahkan musuh kita yakni ketidaktahuan dan rasa benci dalam diri Muslim. Inilah sebabnya aku percaya pada perjuanganku. Inilah sebabnya aku yakin bahwa diriku adalah alat perdamaian.”

CAMKAN ITU DALAM HATI KITA SEMUA !!! Ada yang BISA bantah ???