Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 77 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 77 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Ringkasan dari Pale Blue Dot, oleh Carl Sagan
2 posters
Page 1 of 1
Ringkasan dari Pale Blue Dot, oleh Carl Sagan
Ringkasan dari Pale Blue Dot, oleh Carl Sagan Diterjemahkan dari: http://www.planetary.org/explore/topics/voyager/pale_blue_dot.html Di bawah ini merupakan cuplikan dari "A Pale Blue Dot" yang diinspirasikan oleh sebuah gambar, yang diambil berdasarkan anjuran Sagan, oleh Voyager 1 pada tanggal 14 Februari 1990. Karena pesawat luar angkasa itu telah meninggalkan daerah planet kita menuju ke penghujung tata surya, insinyur-insinyur memutarnya kembali untuk satu kali terakhir untuk melihat ke planet rumahnya. Voyager 1 pada waktu itu sudah sejauh 6,4 Milyar kilometer dari bumi, dan sekitar 32 derajat di atas planar elips, ketika dia menangkap potret rumah kita ini. Tertangkap di tengah hamburan cahaya (sebagai akibat dari mengambil gambar begitu dekat kepada matahari), Bumi terlihat sebagai titik cahaya yang amat kecil, sebuah sabit yang hanya berukuran 0,12 pixel. Renungkanlah kembali titik itu, disinilah itu, itulah rumah, itulah kita. Diatasnya semua orang yang kau cintai, semua orang yang kau kenal, semua orang yang kau pernah dengar, semua manusia yang pernah ada, menghabiskan hidup mereka. Segenap kebahagiaan dan penderitaan kita, ribuan agama yang percaya diri, ideologi dan doktrin ekonomi, setiap pemburu dan pengumpul, setiap pahlawan dan pengecut, setiap pendiri dan penghancur dari peradaban, setiap raja dan jelata, semua pasangan anak muda yang sedang jatuh cinta, setiap ibu, ayah dan anak-anak berpengharapan besar, penemu dan petualang, setiap guru moral, semua politisi yang korup, setiap superstar, setiap pemimpin super, setiap orang suci dan pendosa dalam sejarah hidup spesies kita hidup disana - di atas setitik debu, melayang didalam sinar matahari. Bumi adalah sebuah panggung yang amat kecil dihadapan luasnya alam semesta. Pikirkanlah sungai darah yang ditumpahkan oleh para jenderal dan kaisar supaya, dalam keagungan dan kemenangan, mereka dapat menjadi penguasa sementara dari sebagian dari sebuah titik. Renungkanlah kekejaman tanpa akhir yang ditemui oleh penduduk sebuah sudut dari titik ini oleh sedikit penghuni lainnya yang hampir tidak dapat dibedakan dari sudut lainnya, betapa sering terjadinya kesalahpahaman, betapa inginnya mereka untuk saling membunuh, betapa hebatnya kebencian mereka. Pengambilan sikap kita sendiri, keistimewaan diri sendiri yang semu, ilusi bahwa kita memiliki sebuah posisi yang istimewa di dunia ini, ditantang oleh setitik cahaya yang redup ini. Planet kita adalah sebutir debu yang kesepian di dalam kebesaran dan kegelapan alam semesta. Di dalam kebingungan kita, tidak ada tanda bahwa pertolongan akan datang dari tempat lain untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri Bumi adalah satu-satunya tempat yang diketahui sejauh ini yang memiliki kehdupan. Tidak ada tempat lain, setidaknya pada masa depan yang dekat, dimana spesies kita dapat pindah. Mengunjungi, iya, menetap, belum. Suka atau tidak, untuk saat ini, Bumi merupakan satu-satunya tempat kita berdiri Sudah pernah dikatakan bahwa astronomi adalah pengalaman yang merendahakan hati dan membangun kepribadian. Mungkin tidak ada yang dapat menunjukkan dengan lebih baik kecacatan pemikiran manusia daripada gambaran yang sangat jauh dari dunia kita yang teramat kecil ini. Untukku, hal ini menggarisbawahi tanggung jawab kita untuk bertindak lebih baik satu sama lain, dan untuk menjaga dan merawat titik biru pucat, satu-satunya rumah yang kita pernah tahu -- Carl Sagan, Pale Blue Dot, 1994 |
|
he he he
@indonesian atheis
apakah hewan mempunyai agama?
dan apabila hewan itu punya agama, apakah nama agama mereka?
memeluk agama apa untuk gajah, semut, ayam?
siapa tuhan mereka?
kenapa anda tidak percaya tuhan/agama?
AGAMA DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA
ANDA INI MANUSIA ATAU BINATANG?
apakah hewan mempunyai agama?
dan apabila hewan itu punya agama, apakah nama agama mereka?
memeluk agama apa untuk gajah, semut, ayam?
siapa tuhan mereka?
kenapa anda tidak percaya tuhan/agama?
AGAMA DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA
ANDA INI MANUSIA ATAU BINATANG?
cowoperkasa- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 116
Reputation : 3
Points : 5308
Registration date : 2010-02-22
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN