Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 73 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 73 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Muhammad tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
3 posters
Page 1 of 1
Muhammad tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
Muhammad
tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
SURAT
RASULULLAH SAW KEPADA ORANG-ORANG YAHUDI
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 503-504
Dalam
suratnya itu, Muhammad sampai nyumpah-nyumpah berulang-ulang, dia lupa
dengan ayat yang dikarangnya:
QS 68:10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina
Dan
memang benar, Muhammad tidak layak diikuti dan tidak layak dipercaya
karena orang yang banyak bersumpah membuktikan dirinya "punya ambisi"
dan "pembohong".
Lihat, Muhammad bahkan tidak yakin apakah
dirinya benar-benar ada dinyatakan dalam kitab Taurat Yahudi, sehingga
dia bertanya kepada orang Yahudi:
hendaklah
kalian
menjelaskan kepadaku, apakah kalian mendapati dalam Kitab yang
diturunkan kepada kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku?
Lalu
darimana
idenya, bahwa Muhammad sudah dijanjikan oleh Tuhan kepada
bangsa Yahudi? Idenya ternyata dari orang-orang Anshar yang bercerita
kepadanya, bahwa orang-orang Yahudi kerap membicarakan mengenai Mesias
(=Nabi yang dijanjikan Tuhan mereka) dan mereka sangat menanti-nantikan
kedatangan sang nabi tersebut. Jadi, dari situlah awalnya mengapa
Muhammad begitu pede menyurati orang-orang Yahudi dan menyatakan dalam
suratnya bahwa dia adalah nabi yang mereka nanti-nantikan, walau dia
sendiri tidak tahu di bagian mana dari Taurat yang menyebut hal itu.
Malah, Muhammad dengan tidak tahu malu bertanya kepada orang-orang
Yahudi.
Inilah pernyataan kaum Anshar bahwa Yahudi sedang
menanti-nantikan nabi:
Jika
Muhammad benar-benar "Nabi yang dijanjikan" tentulah dia bisa
menyebutkan secara spesifik ayat dari Taurat yang ada menyebut tentang
dirinya.
Tapi konyolnya Muhammad sendiri tidak tahu pada bagian mana
dari kitab Taurat yang menyebut dirinya, sehingga dia bertanya kepada
orang Yahudi apakah di dalam kitab mereka ada penjelasan tentang "Nabi
yang dijanjikan".
Inilah kebulshitan-kebulshitan Muhammad yang
satu demi satu mulai terungkap.
Sewaktu
di Mekkah, dia tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah "NABI YANG
DIJANJIKAN" (=Mesias). Dia menyebut dirinya "RASUL" (=utusan).
Tetapi
setelah dia mendengar dari orang-orang Anshar kalau orang-orang Yahudi
sedang menanti-nantikan Mesias, maka dia mengaku-ngaku di hadapan orang
Yahudi bahwa dia-lah nabi yang mereka nanti-nantikan.
Di dalam
agama Samawi, ada perbedaan sebutan "Nabi" dan "Rasul". Sebutan Rasul
berasal dari kalangan Nasrani, untuk menggelari orang "yang diutus oleh
Almasih untuk mewartakan injil". Sedangkan "Nabi" adalah sebutan untuk
orang yang mendapatkan tugas menyampaikan firman dari Tuhan atau
melaksanakan tugas kenabian lain yang diterimanya langsung dari Tuhan.
Karena
kota
Mekkah dipengaruhi oleh orang-orang Nasrani, maka Muhammad
menyebut dirinya "rasul". Dan sewaktu di Medinah, kepada orang-orang
Yahudi, dia mengaku "nabi".
Orang sekucluk ini, masih kalian
percayai? Bahkan dia tidak tahu pada bagian mana dari kitab Taurat yang
ada menjelaskan tentang "Nabi yang akan datang". Konyolnya, ulama-ulama
muslim-lah yang berusaha mencari-cari nubuat tersebut dari kitab
Taurat, dan bukan Muhammad sendiri yang menunjukkannya. Ibnu Ishaq pun
berusaha menemukan ramalan tentang Muhammad dari kitab Injil Yohanes
(Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 194), walaupun Muhammad
sendiri tidak pernah menyebutkan secara spesifik perkataan Injil yang
berkaitan dengan dirinya.
PARODI:
Lia Eden: "Hai
orang-orang muslim, berimanlah kalian
semua kepadaku, karena di kitab kalian telah ada perjanjian Allah
dengan kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku."
Muslim: "Ngaco,
kau! Gak ada tuh di kitab kami perjanjian begituan."
Lia
Eden: "Hai orang-orang kafir, kalian telah menyembunyikan ayat-ayat
tentang aku dari dalam kitab kalian. Kalian telah berani merobah-robah
isi kitab suci, kalian akan menerima azab pedih dari Allah. Hayo,
berimanlah kepadaku, agar kalian selamat."
Muslim: "Fitnah....
Fitnah....! Kamu telah memfitnah! Kami tidak pernah merubah isi kitab
suci, dari dulu sampai sekarang, memang gak ada tuh ayat tentang
dirimu. Coba, kamu sebutkan, bagaimana isi ayatnya?"
Lia Eden: "Lho, kalian
yang harus menjelaskan kepadaku apakah di dalam kitab kalian ada
perintah bahwa kalian harus beriman kepadaku, karena aku
adalah nabi yang diutus?"
Muslim:
"Muter-muter. Tadi kamu mengklaim ada, sekarang kok malah berbalik
bertanya kepada kami? Kami tidak menemukannya. Sebaiknya kamu saja yang
menyebutkan ayatnya, nanti kami cek."
Lia Eden memerintahkan
beberapa orang pengikutnya untuk mencari-cari ayat dari dalam Alquran
yang bisa diambil untuk dijadikan rujukan kenabiannya. Dan, mereka
temukan ini:
Surat Ali-Imran ayat 81
Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh,
apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian
datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya".
Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku
terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui." Allah
berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi
saksi (pula) bersama kamu."
Ayat di atas dijadikan
rujukan oleh para pengikut Lia Eden bahwa Alquran membenarkan kenabian
Lia Eden.
Ayo, siapa muslim
yang bisa buktikan secara nalar kalau Muhammad dan gengnya
bukan
ORANG-ORANG SARAP!!!!!!!
tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
SURAT
RASULULLAH SAW KEPADA ORANG-ORANG YAHUDI
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 503-504
- Ibnu
Ishaq
berkata bahwa seperti dikatakan kepadaku oleh mantan budak
keluarga Zaid bin Tsabit dari Ikrimah atau Sa'id bin Jubair dari Ibnu
Abbas yang berkata,
"Rasulullah SAW menulis surat kepada orang-orang
Yahudi Khaibar, `Bismillahinahmanirrahim. Dari Muhammad, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, sahabat Nabi Musa, saudara Nabi Musa, dan
orang yang membenarkan apa yang dibawa Nabi Musa, sesungguhnya Allah
telah befirman kepada kalian wahai orang-orang yang diberi Taurat, dan
sesungguhnya kalian mendapati hal ini dalam kitab kalian,
Muhammad
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras
terhadap orang-orang kafir; tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu
lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka
dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka
tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan
tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang
kafir; Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang shalih di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar. ' (Al-Fath: 29).
Aku bersumpah dengan nama Allah, aku
bersumpah dengan apa yang diturunkan kepada kalian, aku bersumpah
dengan Al-Manna dan As-Salwa yang dibawa orang-orang sebelum kalian,
aku bersumpah dengan Allah yang mengeringkan laut untuk nenek moyang
kalian kemudian Allah menyelamatkan kalian dari Fir'aun dan
antek-anteknya, hendaklah
kalian menjelaskan kepadaku, apakah kalian mendapati dalam Kitab yang
diturunkan kepada kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku?
Jika kalian tidak mendapatinya dalam Kitab kalian, maka tidak ada
paksaan bagi kalian, karena Allah telah menjelaskan, Sungguh petunjuk
dan kesesatan itu telah jelas. '(Al-Baqarah: 256). Aku ajak kalian
kepada Allah dan Nabi-Nya. Aku bersumpah dengan nama Allah, aku
bersumpah dengan apa yang diturunkan kepada kalian."
Dalam
suratnya itu, Muhammad sampai nyumpah-nyumpah berulang-ulang, dia lupa
dengan ayat yang dikarangnya:
QS 68:10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina
Dan
memang benar, Muhammad tidak layak diikuti dan tidak layak dipercaya
karena orang yang banyak bersumpah membuktikan dirinya "punya ambisi"
dan "pembohong".
Lihat, Muhammad bahkan tidak yakin apakah
dirinya benar-benar ada dinyatakan dalam kitab Taurat Yahudi, sehingga
dia bertanya kepada orang Yahudi:
hendaklah
kalian
menjelaskan kepadaku, apakah kalian mendapati dalam Kitab yang
diturunkan kepada kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku?
Lalu
darimana
idenya, bahwa Muhammad sudah dijanjikan oleh Tuhan kepada
bangsa Yahudi? Idenya ternyata dari orang-orang Anshar yang bercerita
kepadanya, bahwa orang-orang Yahudi kerap membicarakan mengenai Mesias
(=Nabi yang dijanjikan Tuhan mereka) dan mereka sangat menanti-nantikan
kedatangan sang nabi tersebut. Jadi, dari situlah awalnya mengapa
Muhammad begitu pede menyurati orang-orang Yahudi dan menyatakan dalam
suratnya bahwa dia adalah nabi yang mereka nanti-nantikan, walau dia
sendiri tidak tahu di bagian mana dari Taurat yang menyebut hal itu.
Malah, Muhammad dengan tidak tahu malu bertanya kepada orang-orang
Yahudi.
Inilah pernyataan kaum Anshar bahwa Yahudi sedang
menanti-nantikan nabi:
- Ketika
Rasulullah SAW berbicara dengan orang-orang Al-Khazraj tersebut dan
mengajak mereka kepada Islam, sebagian dari mereka berkata kepada
sebagian yang lain, "Hai kaumku,
ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya inilah nabi yang dijanjikan
orang-orang Yahudi kepada kalian. Oleh karena itu, kalian jangan kalah
cepat kepadanya dari orang-orang Yahudi." (Sirah Nabawiyah Ibnu
Hisyam Jilid 1 Halaman 389)
- Kami
adalah orang-orang musyirikin, dan penyembah patung-patung, sedang
mereka adalah ahli kitab. Mereka mempunyai ilmu yang tidak kami
ketahui. Konflik terus meledak di antara kami dengan mereka. Jika kami
mendapatkan dari mereka apa yang tidak disukai, mereka berkata kepada
kami: 'Sesungguhnya sekarang
telah dekat kemunculan seorang nabi. Kelak bersama nabi tersebut, kami
akan membunuh kalian seperti pembunuhan terhadap Ad dan Iram."
(Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 176)
Jika
Muhammad benar-benar "Nabi yang dijanjikan" tentulah dia bisa
menyebutkan secara spesifik ayat dari Taurat yang ada menyebut tentang
dirinya.
Tapi konyolnya Muhammad sendiri tidak tahu pada bagian mana
dari kitab Taurat yang menyebut dirinya, sehingga dia bertanya kepada
orang Yahudi apakah di dalam kitab mereka ada penjelasan tentang "Nabi
yang dijanjikan".
Inilah kebulshitan-kebulshitan Muhammad yang
satu demi satu mulai terungkap.
Sewaktu
di Mekkah, dia tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah "NABI YANG
DIJANJIKAN" (=Mesias). Dia menyebut dirinya "RASUL" (=utusan).
Tetapi
setelah dia mendengar dari orang-orang Anshar kalau orang-orang Yahudi
sedang menanti-nantikan Mesias, maka dia mengaku-ngaku di hadapan orang
Yahudi bahwa dia-lah nabi yang mereka nanti-nantikan.
Di dalam
agama Samawi, ada perbedaan sebutan "Nabi" dan "Rasul". Sebutan Rasul
berasal dari kalangan Nasrani, untuk menggelari orang "yang diutus oleh
Almasih untuk mewartakan injil". Sedangkan "Nabi" adalah sebutan untuk
orang yang mendapatkan tugas menyampaikan firman dari Tuhan atau
melaksanakan tugas kenabian lain yang diterimanya langsung dari Tuhan.
Karena
kota
Mekkah dipengaruhi oleh orang-orang Nasrani, maka Muhammad
menyebut dirinya "rasul". Dan sewaktu di Medinah, kepada orang-orang
Yahudi, dia mengaku "nabi".
Orang sekucluk ini, masih kalian
percayai? Bahkan dia tidak tahu pada bagian mana dari kitab Taurat yang
ada menjelaskan tentang "Nabi yang akan datang". Konyolnya, ulama-ulama
muslim-lah yang berusaha mencari-cari nubuat tersebut dari kitab
Taurat, dan bukan Muhammad sendiri yang menunjukkannya. Ibnu Ishaq pun
berusaha menemukan ramalan tentang Muhammad dari kitab Injil Yohanes
(Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 194), walaupun Muhammad
sendiri tidak pernah menyebutkan secara spesifik perkataan Injil yang
berkaitan dengan dirinya.
PARODI:
Lia Eden: "Hai
orang-orang muslim, berimanlah kalian
semua kepadaku, karena di kitab kalian telah ada perjanjian Allah
dengan kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku."
Muslim: "Ngaco,
kau! Gak ada tuh di kitab kami perjanjian begituan."
Lia
Eden: "Hai orang-orang kafir, kalian telah menyembunyikan ayat-ayat
tentang aku dari dalam kitab kalian. Kalian telah berani merobah-robah
isi kitab suci, kalian akan menerima azab pedih dari Allah. Hayo,
berimanlah kepadaku, agar kalian selamat."
Muslim: "Fitnah....
Fitnah....! Kamu telah memfitnah! Kami tidak pernah merubah isi kitab
suci, dari dulu sampai sekarang, memang gak ada tuh ayat tentang
dirimu. Coba, kamu sebutkan, bagaimana isi ayatnya?"
Lia Eden: "Lho, kalian
yang harus menjelaskan kepadaku apakah di dalam kitab kalian ada
perintah bahwa kalian harus beriman kepadaku, karena aku
adalah nabi yang diutus?"
Muslim:
"Muter-muter. Tadi kamu mengklaim ada, sekarang kok malah berbalik
bertanya kepada kami? Kami tidak menemukannya. Sebaiknya kamu saja yang
menyebutkan ayatnya, nanti kami cek."
Lia Eden memerintahkan
beberapa orang pengikutnya untuk mencari-cari ayat dari dalam Alquran
yang bisa diambil untuk dijadikan rujukan kenabiannya. Dan, mereka
temukan ini:
Surat Ali-Imran ayat 81
Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh,
apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian
datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya".
Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku
terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui." Allah
berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi
saksi (pula) bersama kamu."
Ayat di atas dijadikan
rujukan oleh para pengikut Lia Eden bahwa Alquran membenarkan kenabian
Lia Eden.
Ayo, siapa muslim
yang bisa buktikan secara nalar kalau Muhammad dan gengnya
bukan
ORANG-ORANG SARAP!!!!!!!
Re: Muhammad tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
yang gangnya orang sarap tuh duladi cs.....hhhh tulisannya out of context semua....
Re: Muhammad tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
feifei_fairy wrote:Muhammad
tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
SURAT
RASULULLAH SAW KEPADA ORANG-ORANG YAHUDI
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 503-504Ibnu
Ishaq
berkata bahwa seperti dikatakan kepadaku oleh mantan budak
keluarga Zaid bin Tsabit dari Ikrimah atau Sa'id bin Jubair dari Ibnu
Abbas yang berkata,
"Rasulullah SAW menulis surat kepada orang-orang
Yahudi Khaibar, `Bismillahinahmanirrahim. Dari Muhammad, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, sahabat Nabi Musa, saudara Nabi Musa, dan
orang yang membenarkan apa yang dibawa Nabi Musa, sesungguhnya Allah
telah befirman kepada kalian wahai orang-orang yang diberi Taurat, dan
sesungguhnya kalian mendapati hal ini dalam kitab kalian,
Muhammad
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras
terhadap orang-orang kafir; tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu
lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka
dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka
tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan
tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang
kafir; Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang shalih di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar. ' (Al-Fath: 29).
Aku bersumpah dengan nama Allah, aku
bersumpah dengan apa yang diturunkan kepada kalian, aku bersumpah
dengan Al-Manna dan As-Salwa yang dibawa orang-orang sebelum kalian,
aku bersumpah dengan Allah yang mengeringkan laut untuk nenek moyang
kalian kemudian Allah menyelamatkan kalian dari Fir'aun dan
antek-anteknya, hendaklah
kalian menjelaskan kepadaku, apakah kalian mendapati dalam Kitab yang
diturunkan kepada kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku?
Jika kalian tidak mendapatinya dalam Kitab kalian, maka tidak ada
paksaan bagi kalian, karena Allah telah menjelaskan, Sungguh petunjuk
dan kesesatan itu telah jelas. '(Al-Baqarah: 256). Aku ajak kalian
kepada Allah dan Nabi-Nya. Aku bersumpah dengan nama Allah, aku
bersumpah dengan apa yang diturunkan kepada kalian."
Dalam
suratnya itu, Muhammad sampai nyumpah-nyumpah berulang-ulang, dia lupa
dengan ayat yang dikarangnya:
QS 68:10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina
Dan
memang benar, Muhammad tidak layak diikuti dan tidak layak dipercaya
karena orang yang banyak bersumpah membuktikan dirinya "punya ambisi"
dan "pembohong".
Lihat, Muhammad bahkan tidak yakin apakah
dirinya benar-benar ada dinyatakan dalam kitab Taurat Yahudi, sehingga
dia bertanya kepada orang Yahudi:
hendaklah
kalian
menjelaskan kepadaku, apakah kalian mendapati dalam Kitab yang
diturunkan kepada kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku?
Lalu
darimana
idenya, bahwa Muhammad sudah dijanjikan oleh Tuhan kepada
bangsa Yahudi? Idenya ternyata dari orang-orang Anshar yang bercerita
kepadanya, bahwa orang-orang Yahudi kerap membicarakan mengenai Mesias
(=Nabi yang dijanjikan Tuhan mereka) dan mereka sangat menanti-nantikan
kedatangan sang nabi tersebut. Jadi, dari situlah awalnya mengapa
Muhammad begitu pede menyurati orang-orang Yahudi dan menyatakan dalam
suratnya bahwa dia adalah nabi yang mereka nanti-nantikan, walau dia
sendiri tidak tahu di bagian mana dari Taurat yang menyebut hal itu.
Malah, Muhammad dengan tidak tahu malu bertanya kepada orang-orang
Yahudi.
Inilah pernyataan kaum Anshar bahwa Yahudi sedang
menanti-nantikan nabi:Ketika
Rasulullah SAW berbicara dengan orang-orang Al-Khazraj tersebut dan
mengajak mereka kepada Islam, sebagian dari mereka berkata kepada
sebagian yang lain, "Hai kaumku,
ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya inilah nabi yang dijanjikan
orang-orang Yahudi kepada kalian. Oleh karena itu, kalian jangan kalah
cepat kepadanya dari orang-orang Yahudi." (Sirah Nabawiyah Ibnu
Hisyam Jilid 1 Halaman 389)Kami
adalah orang-orang musyirikin, dan penyembah patung-patung, sedang
mereka adalah ahli kitab. Mereka mempunyai ilmu yang tidak kami
ketahui. Konflik terus meledak di antara kami dengan mereka. Jika kami
mendapatkan dari mereka apa yang tidak disukai, mereka berkata kepada
kami: 'Sesungguhnya sekarang
telah dekat kemunculan seorang nabi. Kelak bersama nabi tersebut, kami
akan membunuh kalian seperti pembunuhan terhadap Ad dan Iram."
(Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 176)
Jika
Muhammad benar-benar "Nabi yang dijanjikan" tentulah dia bisa
menyebutkan secara spesifik ayat dari Taurat yang ada menyebut tentang
dirinya.
Tapi konyolnya Muhammad sendiri tidak tahu pada bagian mana
dari kitab Taurat yang menyebut dirinya, sehingga dia bertanya kepada
orang Yahudi apakah di dalam kitab mereka ada penjelasan tentang "Nabi
yang dijanjikan".
Inilah kebulshitan-kebulshitan Muhammad yang
satu demi satu mulai terungkap.
Sewaktu
di Mekkah, dia tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah "NABI YANG
DIJANJIKAN" (=Mesias). Dia menyebut dirinya "RASUL" (=utusan).
Tetapi
setelah dia mendengar dari orang-orang Anshar kalau orang-orang Yahudi
sedang menanti-nantikan Mesias, maka dia mengaku-ngaku di hadapan orang
Yahudi bahwa dia-lah nabi yang mereka nanti-nantikan.
Di dalam
agama Samawi, ada perbedaan sebutan "Nabi" dan "Rasul". Sebutan Rasul
berasal dari kalangan Nasrani, untuk menggelari orang "yang diutus oleh
Almasih untuk mewartakan injil". Sedangkan "Nabi" adalah sebutan untuk
orang yang mendapatkan tugas menyampaikan firman dari Tuhan atau
melaksanakan tugas kenabian lain yang diterimanya langsung dari Tuhan.
Karena
kota
Mekkah dipengaruhi oleh orang-orang Nasrani, maka Muhammad
menyebut dirinya "rasul". Dan sewaktu di Medinah, kepada orang-orang
Yahudi, dia mengaku "nabi".
Orang sekucluk ini, masih kalian
percayai? Bahkan dia tidak tahu pada bagian mana dari kitab Taurat yang
ada menjelaskan tentang "Nabi yang akan datang". Konyolnya, ulama-ulama
muslim-lah yang berusaha mencari-cari nubuat tersebut dari kitab
Taurat, dan bukan Muhammad sendiri yang menunjukkannya. Ibnu Ishaq pun
berusaha menemukan ramalan tentang Muhammad dari kitab Injil Yohanes
(Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 194), walaupun Muhammad
sendiri tidak pernah menyebutkan secara spesifik perkataan Injil yang
berkaitan dengan dirinya.
PARODI:
Lia Eden: "Hai
orang-orang muslim, berimanlah kalian
semua kepadaku, karena di kitab kalian telah ada perjanjian Allah
dengan kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku."
Muslim: "Ngaco,
kau! Gak ada tuh di kitab kami perjanjian begituan."
Lia
Eden: "Hai orang-orang kafir, kalian telah menyembunyikan ayat-ayat
tentang aku dari dalam kitab kalian. Kalian telah berani merobah-robah
isi kitab suci, kalian akan menerima azab pedih dari Allah. Hayo,
berimanlah kepadaku, agar kalian selamat."
Muslim: "Fitnah....
Fitnah....! Kamu telah memfitnah! Kami tidak pernah merubah isi kitab
suci, dari dulu sampai sekarang, memang gak ada tuh ayat tentang
dirimu. Coba, kamu sebutkan, bagaimana isi ayatnya?"
Lia Eden: "Lho, kalian
yang harus menjelaskan kepadaku apakah di dalam kitab kalian ada
perintah bahwa kalian harus beriman kepadaku, karena aku
adalah nabi yang diutus?"
Muslim:
"Muter-muter. Tadi kamu mengklaim ada, sekarang kok malah berbalik
bertanya kepada kami? Kami tidak menemukannya. Sebaiknya kamu saja yang
menyebutkan ayatnya, nanti kami cek."
Lia Eden memerintahkan
beberapa orang pengikutnya untuk mencari-cari ayat dari dalam Alquran
yang bisa diambil untuk dijadikan rujukan kenabiannya. Dan, mereka
temukan ini:
Surat Ali-Imran ayat 81
Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh,
apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian
datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya".
Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku
terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui." Allah
berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi
saksi (pula) bersama kamu."
Ayat di atas dijadikan
rujukan oleh para pengikut Lia Eden bahwa Alquran membenarkan kenabian
Lia Eden.
Ayo, siapa muslim
yang bisa buktikan secara nalar kalau Muhammad dan gengnya
bukan
ORANG-ORANG SARAP!!!!!!!
hahaha....
taro- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 667
Reputation : -47
Points : 5835
Registration date : 2010-02-21
Re: Muhammad tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
yang gangnya orang sarap tuh duladi cs.....hhhh tulisannya out of context semua....taro wrote:feifei_fairy wrote:Muhammad
tanya kpd Yahudi: Apakah aku ada dlm kitab kalian?
SURAT
RASULULLAH SAW KEPADA ORANG-ORANG YAHUDI
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 503-504Ibnu
Ishaq
berkata bahwa seperti dikatakan kepadaku oleh mantan budak
keluarga Zaid bin Tsabit dari Ikrimah atau Sa'id bin Jubair dari Ibnu
Abbas yang berkata,
"Rasulullah SAW menulis surat kepada orang-orang
Yahudi Khaibar, `Bismillahinahmanirrahim. Dari Muhammad, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam, sahabat Nabi Musa, saudara Nabi Musa, dan
orang yang membenarkan apa yang dibawa Nabi Musa, sesungguhnya Allah
telah befirman kepada kalian wahai orang-orang yang diberi Taurat, dan
sesungguhnya kalian mendapati hal ini dalam kitab kalian,
Muhammad
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras
terhadap orang-orang kafir; tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu
lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka
dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka
tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan
tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang
kafir; Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang shalih di antara mereka ampunan dan pahala yang
besar. ' (Al-Fath: 29).
Aku bersumpah dengan nama Allah, aku
bersumpah dengan apa yang diturunkan kepada kalian, aku bersumpah
dengan Al-Manna dan As-Salwa yang dibawa orang-orang sebelum kalian,
aku bersumpah dengan Allah yang mengeringkan laut untuk nenek moyang
kalian kemudian Allah menyelamatkan kalian dari Fir'aun dan
antek-anteknya, hendaklah
kalian menjelaskan kepadaku, apakah kalian mendapati dalam Kitab yang
diturunkan kepada kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku?
Jika kalian tidak mendapatinya dalam Kitab kalian, maka tidak ada
paksaan bagi kalian, karena Allah telah menjelaskan, Sungguh petunjuk
dan kesesatan itu telah jelas. '(Al-Baqarah: 256). Aku ajak kalian
kepada Allah dan Nabi-Nya. Aku bersumpah dengan nama Allah, aku
bersumpah dengan apa yang diturunkan kepada kalian."
Dalam
suratnya itu, Muhammad sampai nyumpah-nyumpah berulang-ulang, dia lupa
dengan ayat yang dikarangnya:
QS 68:10. Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina
Dan
memang benar, Muhammad tidak layak diikuti dan tidak layak dipercaya
karena orang yang banyak bersumpah membuktikan dirinya "punya ambisi"
dan "pembohong".
Lihat, Muhammad bahkan tidak yakin apakah
dirinya benar-benar ada dinyatakan dalam kitab Taurat Yahudi, sehingga
dia bertanya kepada orang Yahudi:
hendaklah
kalian
menjelaskan kepadaku, apakah kalian mendapati dalam Kitab yang
diturunkan kepada kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku?
Lalu
darimana
idenya, bahwa Muhammad sudah dijanjikan oleh Tuhan kepada
bangsa Yahudi? Idenya ternyata dari orang-orang Anshar yang bercerita
kepadanya, bahwa orang-orang Yahudi kerap membicarakan mengenai Mesias
(=Nabi yang dijanjikan Tuhan mereka) dan mereka sangat menanti-nantikan
kedatangan sang nabi tersebut. Jadi, dari situlah awalnya mengapa
Muhammad begitu pede menyurati orang-orang Yahudi dan menyatakan dalam
suratnya bahwa dia adalah nabi yang mereka nanti-nantikan, walau dia
sendiri tidak tahu di bagian mana dari Taurat yang menyebut hal itu.
Malah, Muhammad dengan tidak tahu malu bertanya kepada orang-orang
Yahudi.
Inilah pernyataan kaum Anshar bahwa Yahudi sedang
menanti-nantikan nabi:Ketika
Rasulullah SAW berbicara dengan orang-orang Al-Khazraj tersebut dan
mengajak mereka kepada Islam, sebagian dari mereka berkata kepada
sebagian yang lain, "Hai kaumku,
ketahuilah, demi Allah, sesungguhnya inilah nabi yang dijanjikan
orang-orang Yahudi kepada kalian. Oleh karena itu, kalian jangan kalah
cepat kepadanya dari orang-orang Yahudi." (Sirah Nabawiyah Ibnu
Hisyam Jilid 1 Halaman 389)Kami
adalah orang-orang musyirikin, dan penyembah patung-patung, sedang
mereka adalah ahli kitab. Mereka mempunyai ilmu yang tidak kami
ketahui. Konflik terus meledak di antara kami dengan mereka. Jika kami
mendapatkan dari mereka apa yang tidak disukai, mereka berkata kepada
kami: 'Sesungguhnya sekarang
telah dekat kemunculan seorang nabi. Kelak bersama nabi tersebut, kami
akan membunuh kalian seperti pembunuhan terhadap Ad dan Iram."
(Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 176)
Jika
Muhammad benar-benar "Nabi yang dijanjikan" tentulah dia bisa
menyebutkan secara spesifik ayat dari Taurat yang ada menyebut tentang
dirinya.
Tapi konyolnya Muhammad sendiri tidak tahu pada bagian mana
dari kitab Taurat yang menyebut dirinya, sehingga dia bertanya kepada
orang Yahudi apakah di dalam kitab mereka ada penjelasan tentang "Nabi
yang dijanjikan".
Inilah kebulshitan-kebulshitan Muhammad yang
satu demi satu mulai terungkap.
Sewaktu
di Mekkah, dia tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah "NABI YANG
DIJANJIKAN" (=Mesias). Dia menyebut dirinya "RASUL" (=utusan).
Tetapi
setelah dia mendengar dari orang-orang Anshar kalau orang-orang Yahudi
sedang menanti-nantikan Mesias, maka dia mengaku-ngaku di hadapan orang
Yahudi bahwa dia-lah nabi yang mereka nanti-nantikan.
Di dalam
agama Samawi, ada perbedaan sebutan "Nabi" dan "Rasul". Sebutan Rasul
berasal dari kalangan Nasrani, untuk menggelari orang "yang diutus oleh
Almasih untuk mewartakan injil". Sedangkan "Nabi" adalah sebutan untuk
orang yang mendapatkan tugas menyampaikan firman dari Tuhan atau
melaksanakan tugas kenabian lain yang diterimanya langsung dari Tuhan.
Karena
kota
Mekkah dipengaruhi oleh orang-orang Nasrani, maka Muhammad
menyebut dirinya "rasul". Dan sewaktu di Medinah, kepada orang-orang
Yahudi, dia mengaku "nabi".
Orang sekucluk ini, masih kalian
percayai? Bahkan dia tidak tahu pada bagian mana dari kitab Taurat yang
ada menjelaskan tentang "Nabi yang akan datang". Konyolnya, ulama-ulama
muslim-lah yang berusaha mencari-cari nubuat tersebut dari kitab
Taurat, dan bukan Muhammad sendiri yang menunjukkannya. Ibnu Ishaq pun
berusaha menemukan ramalan tentang Muhammad dari kitab Injil Yohanes
(Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 194), walaupun Muhammad
sendiri tidak pernah menyebutkan secara spesifik perkataan Injil yang
berkaitan dengan dirinya.
PARODI:
Lia Eden: "Hai
orang-orang muslim, berimanlah kalian
semua kepadaku, karena di kitab kalian telah ada perjanjian Allah
dengan kalian bahwa kalian harus beriman kepadaku."
Muslim: "Ngaco,
kau! Gak ada tuh di kitab kami perjanjian begituan."
Lia
Eden: "Hai orang-orang kafir, kalian telah menyembunyikan ayat-ayat
tentang aku dari dalam kitab kalian. Kalian telah berani merobah-robah
isi kitab suci, kalian akan menerima azab pedih dari Allah. Hayo,
berimanlah kepadaku, agar kalian selamat."
Muslim: "Fitnah....
Fitnah....! Kamu telah memfitnah! Kami tidak pernah merubah isi kitab
suci, dari dulu sampai sekarang, memang gak ada tuh ayat tentang
dirimu. Coba, kamu sebutkan, bagaimana isi ayatnya?"
Lia Eden: "Lho, kalian
yang harus menjelaskan kepadaku apakah di dalam kitab kalian ada
perintah bahwa kalian harus beriman kepadaku, karena aku
adalah nabi yang diutus?"
Muslim:
"Muter-muter. Tadi kamu mengklaim ada, sekarang kok malah berbalik
bertanya kepada kami? Kami tidak menemukannya. Sebaiknya kamu saja yang
menyebutkan ayatnya, nanti kami cek."
Lia Eden memerintahkan
beberapa orang pengikutnya untuk mencari-cari ayat dari dalam Alquran
yang bisa diambil untuk dijadikan rujukan kenabiannya. Dan, mereka
temukan ini:
Surat Ali-Imran ayat 81
Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh,
apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian
datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya".
Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku
terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui." Allah
berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi
saksi (pula) bersama kamu."
Ayat di atas dijadikan
rujukan oleh para pengikut Lia Eden bahwa Alquran membenarkan kenabian
Lia Eden.
Ayo, siapa muslim
yang bisa buktikan secara nalar kalau Muhammad dan gengnya
bukan
ORANG-ORANG SARAP!!!!!!!
hahaha....
"Ayahku telah mengajarkan kepadaku kitab Taurat hingga tamat, kecuali selembar saja yang tidak diajarkan dan memasukkannya dalam peti. Maka setelah ayahku meninggal, aku membuka peti itu, ternyata selembar kitab Taurat tadi menerangkan halnya nabi akhir zaman yang tempat kelahirannya di kota Makkah dan berpindah ke Madinah serta pemerintahannya meluas ke negri Syam." (HR. 'Atha' bin Yasar dari Ka'ab Al-Akbar)
Kami adalah orang-orang musyirikin, dan penyembah patung-patung, sedang mereka adalah ahli kitab. Mereka mempunyai ilmu yang tidak kami ketahui. Konflik terus meledak di antara kami dengan mereka. Jika kami mendapatkan dari mereka apa yang tidak disukai, mereka berkata kepada kami: 'Sesungguhnya sekarang telah dekat kemunculan seorang nabi. Kelak bersama nabi tersebut, kami akan membunuh kalian seperti pembunuhan terhadap Ad dan Iram." (Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 176)
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN