Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 137 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 137 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Muhammad saw Tidak Pernah Melihat Allah!!
3 posters
Page 1 of 1
Muhammad saw Tidak Pernah Melihat Allah!!
Bisakah Anda membuktikan bahwa muhammad saw pernah melihat allah?
baik
melalui perkataan muhammad sendiri atau menurut alquran.
Muhamad sendiri tidak pernah melihat Allah
dan tidak akan pernah melihat Allah, krn bgmna mungkin ALlah yg kudus
menemui orang yg tangannya penuh dng kekerasan dan hati yg palsu?
demikian juga setiap muslim yg bersumpah palsu dng bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah sedangkan melihat Allah pun tidak pernah utk
memberikan kesaksian.
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang
boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih
tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada
penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
baik
melalui perkataan muhammad sendiri atau menurut alquran.
Sebelum menjawab judul di atas, alangkah baiknya menjawab
pertanyaan berikut, "Mungkinkah Allah dapat dilihat dalam kehidupan
dunia ini?" Jawabannya, "Mungkin." Mengapa? Sebab tidak mungkin
Nabiyyullah Musa akan meminta kepada Allah permintaan untuk dapat
melihatNya, bila hal itu suatu kemustahilan. Meskipun kemudian Allah
menjawab, Musa tidak akan melihatNya (di dunia).
Allah berfirman
mengisahkan permintaan Musa tersebut dan jawabanNya, "Dan tatkala Musa
datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan
dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa,"Ya
Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat
kepada Engkau." Rabb berfirman,"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk
melihatKu, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya
(sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihatKu." Tatkala Rabbnya
menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh
dan Musapun
jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata,"Maha Suci
Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman"
(QS Al A'raf : 143).
Segi pendalilan ayat di atas tentang
kemungkinan Allah dapat dilihat di dunia ini, antara lain ialah :
Pertama. Mustahil bagi Musa -seorang Rasul Allah dan orang yang paling
'alim pada zamannya- meminta sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
Kedua.
Allah tidak mengingkari permintaan Musa (yaitu permintaan agar Allah
menampakkan diri kepadanya). Allah hanya menjawab,
لَنْ تَرَانِي
Kamu
sekali-kali tak sanggup untuk melihatKu
Jawaban yang menunjukkan
tentang kemungkinan Allah dapat dilihat, namun Musa tidak akan sanggup
melihatNya. Allah tidak menjawab, "Saya tidak bisa dilihat".
Bandingkan
dengan pengingkaran Allah kepada Nabi Nuh ketika meminta sesuatu yang
tidak semestinya, yaitu meminta agar anaknya yang kafir (tidak mau
beriman kepada Nuh)
diampuniNya. Pada kasus ini Allah mengingkari permintaan Nuh dengan
berfirman,
إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Sesungguhnaya
Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang
yang bodoh. (QS Hud : 46).
Dan pengingkaran itu tidak dilakukan
kepada Musa .
Ketiga. Ternyata Allah menampakkan diri kepada
gunung, meskipun gunung tersebut menjadi luluh lantak karenanya. Namun
jelas bahwa, Allah menampakkan diri kepada gunung. Jika kepada
benda-benda mati saja Allah memungkinkan menampakkan diri, apalagi jika
kepada para RasulNya, makhluk-makhlukNya yang mulia. Hanya karena
kelemahan manusialah, maka Allah tidak menampakkan diri kepada mereka.
Tetapi bukan berarti hal itu tidak mungkin jika Allah menghendaki.
Keempat.
Dan alasan-alasan lain.
Berkaitan dengan alasan di atas dapat
dilihat keterangan Imam Ibnu Abi Al Izz dalam Syarh Al Aqidah Ath
Thahawiyah halaman 197 dan halaman 191-192, 1)[1) Tahqiq Jama'ah Min Al
Ulama, Takhrij Syeikh Al Albani, Cet. IX-1408 H/1988 M Al Maktab Al
Islami] dan Imam Nawawi dalam Syarh Muslim III/8-9. 2) [Tahqiq Khalil
Ma'mun Syiha, Daar Al Ma'rifah]
Sungguhpun demikian, para ulama
tidak berselisih pendapat tentang tidak adanya seseorangpun di dunia
yang melihat Allah dengan mata kepala sendiri, kecuali Nabi . Mereka
memperselisihkannya. 3)[Lihat Syarh Al Aqidah Ath Thahawiyah halaman
196]
Nabi melihat Allah?
Jika ditanyakan, apakah mungkin
Nabi melihat Allah dengan mata kepala beliau sendiri? Berdasarkan
keterangan di muka, jawabannya,"Mungkin."
Tetapi betulkah beliau melihat
Allah saat bermi'raj?
Tentang hal ini, telah
terjadi perbedaan pendapat di kalangan sahabat . Ada pendapat yang
disandarkan kepada Ibnu Abbas , bahwa Nabi melihat Rabb dengan mata
kepala
sendiri. (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam At Tauhid. Lihat Syarh
Al Aqidah Ath Thahawiyah halaman 197) Sementara menurut Atha yang
riwayatnya juga disandarkan kepada Ibnu Abbas , bahwa Nabi melihat Allah
dengan mata hatinya. Di sisi lain A'isyah menentang keras bila
dikatakan, bahwa Nabi melihat Allah dengan mata kepalanya sendiri. 4)[
Lihat Syarh Al Aqidah Ath Thahawiyah halaman 196, juga Zaadal Ma'ad
III/33, Cet. III-1421 H/2000, tahqiq Syu'aib dan Abdul Qadir Al
Arna'uth]
Dalam hadits muttafaq alaih, dari Masruq, ketika
bertanya kepada A'isyah , ia menjawab,
سُبْحَانَ اللهِ، لَقَدْ
قَفَّ شَعْرِي مِمَّا قُلْتَ. مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صلى الله
عليه وسلم رَأَي رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ
Subhanallah,
sungguh-sungguh bulu kudukku meremang mendengar apa yang kamu katakan.
Barangsiapa yang menceritakan kepadamu
bahwa Muhammad melihat RabbNya, maka sesungguhnya ia dusta. (Riwayat
gabungan dari Shahih Bukhari/Fathul Bari XIII/361 no. 7380 dan
Muslim/Syarh Nawawi, Tahqiq Khalil Ma'mun Syiha III/13 no. 440. Lihat
pula Syarh Al Aqidah Ath Thahawiyah dan catatan kaki Syeikh Al Albani t
halaman 196)
Ada riwayat yang shahih dari Ibnu Abbas tentang
firman Allah ,
وَمَا جَعَلْنَا الرُّءْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ
إِلاَّ فِتْنَةً لِلنَّاسِ
Dan Kami tidak menjadikan penglihatan
(terhadap hal-hal) yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan
sebagai ujian bagi manusia. (QS Al Isra' : 60).
Ibnu Abbas
berkata, "Yang dimaksudkan ialah penglihatan dengan mata kepala terhadap
hal-hal yang telah ditunjukan oleh Allah pada malam isra'." (Shahih
Bukhari/Fathul Bari VIII/398, hadits no. 4716)
Ibnu Hajr t
menjelaskan, riwayat Ibnu Abbas tersebut tidak secara tegas menerangkan
apa yang
dilihat oleh Nabi dengan mata kepala beliau. Selanjutnya Ibnu Hajar t
menjelaskan lagi, dengan menukil riwayat dari Sa'id bin Manshur dari
jalan Abu Malik, "Yang dimaksudkannya ialah segala apa yang
diperlihatkan kepada Nabi dalam perjalanannya ke Baitul Maqdis." 5) [5)
Lihat Fathul Bari VIII/398]. Riwayat ini tidak secara tegas menerangkan,
bahwa Ibnu Abbas berpendapat, Nabi melihat Allah dengan mata kepala
beliau.
Pada sisi lain, riwayat yang menegaskan bahwa Ibnu Abbas
berpendapat, Nabi melihat Allah dengan mata kepala beliau sendiri
(terdapat pada riwayat Ibnu Khuzaimah), dinyatakan dha'if oleh Al
'Allamah Al Albani t .6)[6) Lihat catatan kaki Syarh Al Aqidah Ath
Thahawiyah hal. 197]
Yang justeru shahih ialah riwayat 'Atha'
dari Ibnu Abbas c , bahwa Nabi melihat Allah dengan mata hatinya. 7)[7)
Lihat Shahih Muslim Syarh Nawawi III/8, Tahqiq Khalil Ma'mun Syiha]
Pendapat
yang Kuat
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim
[ Lihat juz III/9-10 tahqiq Khalil Ma'mun Syiha] tampaknya cenderung
memihak pada pendapat yang menyatakan, Nabi melihat Rabbnya dengan mata
kepala beliau sendiri pada malam isra'. Beliau cenderung membenarkan
riwayat Ibnu Abbas tentang Nabi melihat Allah dengan mata kepalanya
sendiri. Sedangkan riwayat A'isyah , menurut beliau hanya ijtihad
pribadi belaka, bukan berasal dari Nabi . Sementara Ibnu Abbas sebagai
penerjemah ulung Al Qur'an, dianggapnya tidak mungkin berbicara tanpa
ada sandaran riwayat dari Nabi .
Tetapi pendapat Imam Nawawi di
atas terbantahkan dengan beberapa keterangan sebelumnya. Ibnu Abi Al
Izz, Ibnu Taimiyah maupun Ibnu Al Qayyim menguatkan pendapat, Nabi tidak
melihat Rabbnya pada malam isra' dengan mata kepala. Ibnu Abi Al Izz
menukil pernyataan Al Qadhi 'Iyadh, "Sejumlah jama'ah ulama berpendapat
seperti pernyataan A'isyah , dan itulah yang masyhur dari Ibnu Mas'ud
..." 9)[9) Syarh Al Aqidah Ath Thahawiyah hal.
196]
Bahkan Imam Ibnu Al Qayim dalam Zaad Al Ma'ad 10)[10) Juz
III/33] menukil cerita Utsman bin Sa'id Ad Darimi yang menyatakan adanya
kesepakatan para sahabat, bahwa Nabi tidak melihat Allah.
Pada
kitab yang sama, Imam Ibnu Al Qayyim t juga menukil pernyataan Syeikhul
Islam Ibnu Taimiyah t, "Perkataan Ibnu Abbas , bahwa Nabi melihatNya."
Begitu pula perkataannya, "Nabi melihatNya dengan mata hatinya", tidak
bertentangan dengan ini (Nabi tidak melihatNya dengan mata kepala).
Sebab memang ada riwayat yang shahih, bahwa Nabi bersabda,
رَأَيْتُ
رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَي
Aku melihat Rabbku Tabaraka wa
Ta'ala (Hadits yang merupakan cuplikan dari hadits shahih yang panjang
riwayat Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas, juga dari Mu'adz bin Jabal.
11)[11) Lihat Zaad Al Ma'ad, catatan kaki Syu'aib dan Abdul Qadir
al-Arna'uth III/33-34]
Tetapi hal itu terjadi di luar isra'.
Yaitu pada suatu hari
di Madinah, ketika beliau terlambat mengimami shalat subuh. Lalu beliau
menceritakan kepada mereka, bahwa pada malam harinya beliau bermimpi
melihat Allah . Dari sanalah Imam Ahmad kemudian mengatakan, "Ya, Nabi
memang benar-benar pernah melihat Allah. Sebab mimpi para nabi pasti
benar." Namun Imam Ahmad tidak pernah mengatakan, "Sesungguhnya Nabi
melihat Allah dengan mata kepala beliau dalam keadaan bangun..." 12)[12)
Lihat Zaad Al Ma'ad, Tahqiq Syu'aib dan Abdul Qadir Al Arna'uth
III/33-34 dengan ringkas dan bahasa bebas]
Artinya, bisa saja
maksud Ibnu Abbas -jika riwayat itu benar-, bahwa Nabi melihat Allah
dalam keadaan mimpi.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat
disimpulkan, pendapat yang kuat, bahwasannya Nabi tidak melihat Rabbnya
pada malam isra' dengan mata kepala
beliau.
Apalagi ternyata terdapat riwayat shahih, diriwayatkan oleh
Imam Muslim dengan sanadnya, sesungguhnya Abu Dzar pernah bertanya
kepada Rasulullah . Beliau menjawab,
نُوْرٌ أَنَّى أَرَاهُ؟
Hanya
cahaya. Bagaimana mungkin aku dapat melihat Allah?. 13)[13) Syarh
Nawawi tahqiq Khalil Ma'mun Syiha III/15 no.442 dan juga no. 443]
Jadi
yang beliau lihat hanyalah cahaya yang menghalangi antara dirinya
dengan Allah .
Muhamad sendiri tidak pernah melihat Allah
dan tidak akan pernah melihat Allah, krn bgmna mungkin ALlah yg kudus
menemui orang yg tangannya penuh dng kekerasan dan hati yg palsu?
demikian juga setiap muslim yg bersumpah palsu dng bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah sedangkan melihat Allah pun tidak pernah utk
memberikan kesaksian.
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang
boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih
tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada
penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Re: Muhammad saw Tidak Pernah Melihat Allah!!
Muhammad SAW tidak pernah melihat Allah, tapi pundakNya pernah disentuh Allah.
waw, duladi nih mang anak mantu si ff yah?
waw, duladi nih mang anak mantu si ff yah?
Re: Muhammad saw Tidak Pernah Melihat Allah!!
answering-ff wrote:Muhammad SAW tidak pernah melihat Allah, tapi pundakNya pernah disentuh Allah.
waw, duladi nih mang anak mantu si ff yah?
Jangan ngaco kamu dengan mengatakan muhamad disentuh allah swt.
Mau nyentuh pake apa itu allah swt,wujudnya aja gak jelas.
Astagfirullah,kamu sudah menghina sesembahan kamu.........
Dengan menyamakan allah swt dengan makhluk ciptaannya...
Awas loh entar kamu diazab dengan azab yang pedih dan menghinakan, didunia dan diakhirat.
shaggy- MURTADIN
- Number of posts : 5840
Reputation : -33
Points : 11025
Registration date : 2010-05-06
Similar topics
» muhammad ngaku diperintah Allah.pdhl Allah tidak bs dilihat/didengar.
» nabi muhammad tidak pernah dibaptis
» Perenungan mengenai ISA ALMASIH & Komparasi dalam Al Qur'an Injil
» nabi muhammad tidak pernah dibaptis
» Perenungan mengenai ISA ALMASIH & Komparasi dalam Al Qur'an Injil
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN