Fasisme Indonesia

by feifei_fairy Tue 17 Aug 2010, 12:41 am

Fasisme Indonesia

Fasisme Indonesia Indonazia

"Jerman Raya" muncul di zaman Hitler. Slogan ini milik kaum NAZI German. "Indonesia Raya" dicetuskan oleh PARINDRA, mengadobsi spirit NAZI German. Parindra dan PSII mengagumi spirit Hitler, bahkan pahlawan Agus Salim berpendapat bahwa fasisme adalah solusi mengusir penjajahan asing. Jadi tidak heran jika bibit fasisme sebenarnya tertanam di dalam sanubari orang Indonesia.

Menurut aktifis Wilson, "fasisme yang mengancam kehidupan umat manusia itu tidak selalu berupa partai atau gerakan militer, melainkan juga dalam hal cara berpikir, mengambil sikap, berorganisasi, bahkan dalam hal berdakwah". Wilson benar, kaum fundamentalis agama apa saja memiliki mentalitas fasis ketika menolak keragaman dan selalu mengklaim kebenaran absolut.

Akibat bibit fasisme yg dipelajari sebagian pemimpin pergerakan zaman dulu, tidak mengherankan jika kedatangan fasis Jepang disambut meriah di nusantara. Jepang dianggap "Saudara Tua" bagi pribumi Indonesia. Sejarah resmi enggan mencatat perdebatan sengit antara Bung Tomo vs Liem Koen Hian. Liem menolak sikap Bung Tomo yg menyambut kedatangan fasis Jepang sebagai juruselamat. Bung Tomo menuding Liem bersikap subjektif dan masih mendendam akibat peristiwa Nanking. Perseteruan ini akhirnya menyentuh hubungan pribadi kedua tokoh tersebut.

Sebelum Jepang masuk, di Indonesia muncul partai fasis yakni Nederlandsch Indische Fascisten Organisatie (NIFO), Facisten Unie (FU). Pengaruh fasisme begitu kuat di masa krisis saat itu juga menghipnotis kalangan bumi putera. Bulan Juli 1933, Partai Fasis Indonesia (PFI) resmi berdiri.

Seorang fasis pribumi, Dr Notonindito, bekas anggota PNI Lama asal Pekalongan adalah tokoh teras pendiri partai fasis ini. Ide dasar pendirian PFI ini memang agak unik karena tidak didasarkan kepentingan ideologi, melainkan oleh cita-cita pembangunan kembali kerajaan-kerajaan Jawa, seperti Majapahit dan Mataram, Sriwijaya di Sumatera, dan kerajaan-kerajaan di Kalimantan.

Fasisme adalah ideologi politik modern yang hendak memperkuat sentimen nasionalistik dan etnisitas kepribumian menjadi kebangsaan. Fasisme menolak ide-ide liberal seperti hak-hak asasi, dan tidak sungkan mendorong penghancuran proses pemilu dan praktek-praktek lain demokrasi. Fasisme identik dengan fanatisme sayap kanan, rasisme, totalitarian dan kekerasan. Seseorang bisa dianggap subversif hanya karena menolak ikut upacara bendera. Dahulu, seseorang bisa masuk penjara hanya karena mempertanyakan pribadi Soeharto. Ini jelas persis dengan modul fasis Hitler.

Partai politik dan gerakan fasis menekankan semangat patriotisme dan sebagai respon ketidak-pastian kondisi sosial-politik pasca Perang Dunia I (1914-1918) dan Revolusi Rusia (1917). Semua gerakan fasis, kecualiItalia dan Jerman, gagal meraih kekuasaan. Di Itali & Jerman, fasis berhasilberkuasa dan mendominasi eropa, akibatnya kematian jutaan orang di peristiwa Holocaust dan Perang Dunia II (1939-1945).

Kaum fasis, disamping berbohong dengan janji-janji perubahan sosial,mengadopsi strategi "membanggakan kejayaan masa lalu" palsu sebuah bangsa. Contohnya, kebesaran sejarah bangsa Ariya Jerman yg tidak pernah terbukti. Begitu juga masalah hiperbolisasi Majapahit sebagai kerajaan besar. Padahal, jika dibandingkan dengan dinasti-dinasti lain, kebesaran Majapahit ini tidak berarti.

Klaim "kejayaan masa lalu" dari bangsa fasis itu sering dikatakan telah dihancurkan oleh masuknya unsur dan anasir asing seperti kelompok bisnis asing. Masuknya kelompok orang asing ini merupakan sebab kehancuran semangat nasionalistik bangsa fasis tersebut. Jerman menjadikan Yahudi sebagai penyebab utama kehancuran bangsa Ariya. Indonesia menyebut-nyebut minoritas Tionghoa sebagai akar penyebab kehancuran Indonesia. Hasilnya, 6 juta Yahudi dibantai oleh Jerman. Tionghoa di Indonesia dipermasalahkan dan seringkali dibantai di momen-momen krisis bangsa hebat ini.

Fasis Jerman sebagai biangnya Fasis di atas Jepang dan Italia memang mampu menggempur antero Eropa. Tetapi, umumnya mentalitas fasis adalah mentalitas pengecut. Fasis bisa menjadi demikian beringas terhadap kelompok minoritas yang lebih lemah. Itu dibuktikan oleh perilaku begitu banyak bangsa fasis. Tetapi ketika berhadapan dengan bangsa sejajar atau lebih kuat, kepengecutan mereka biasanya tampak. Dunia diselamatkan oleh Komunis Stalin ketika memukul Fasis Hitler. Masuknya Tentara Merah Komunis ke Jerman memporak-porandakan Fasis Jerman.

NAZI hendak menciptakan komunitas homogen yg harmonis dengan melenyapkan Yahudi dari tubuh Jerman. Tata nilai NAZI dikatakan berakar dari rekayasa palsu kejayaan masa lalu kebudayaan Jerman.

Gerakan fasis bergantung pada organisasi militer. Di antaranya, mencampur aduk organisasi sipil paramiliter di bawah komando pimpinan partai politik berkarisma. Eksistensi garda-garda, satgas-satgas, dan kelompok sipil berseragam seperti yg dimiliki oleh partai-partai politik Indonesia jelas merupakan simbol mentalitas FASIS modern tapi tidak kalah goblok.

Suharto jelas seorang fasis. Suharto hampir menyempurnakan identitas tunggal nasional Indonesia menurut versinya sendiri. Seluruh ciri karakter fasis ada di Suharto dan rezimnya. Mulai dari seragam sekolah, ideologi tunggal, upacara bendera,bahasa nasional tunggal, lagu kebangsaan, sejarah militer, anti-Tionghoa, anti suku minoritas, anti agama lokal, anti kebebasan bicara dan berpikir dsb.

Apakah Jenderal Prabowo mewarisi karakter fasis semodel ini? Silahkan cari tau sendiri.

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Fasisme Indonesia

Fasisme Indonesia