Beberapa pertanyaan untuk neter muslim.

by ingintau Wed 03 Nov 2010, 3:34 pm

First topic message reminder :

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

Sengaja saya membuat trit ini, bukan dengan maksud melecehkan atau menghina agama Islam dan ALQURAN. Tetapi saya ingin tau tentang Islam dari pandangan neter-2 Islam.

Saya ingin tanya kepada rekan-2 muslim.
Mungkin beberapa pertanyaan ini sepele, tetapi kiranya rekan-2 muslim sudi menjawab, dan menyertakan ayat2 nya atau hadisnya.

Tolong dalam bahasa yang saya mengertiya, jika dalam bahasa arab tolong diterjemahkan karena saya tidak mengerti bahasa arab.

Pertanyaan awal : Dari golongan apakah Setan/Iblis itu?

by agus Fri 05 Nov 2010, 12:58 pm

Anda benar sekali saudara ingintau....

by ingintau Fri 05 Nov 2010, 1:19 pm

ingintau wrote:Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat setan/iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya setan/iblis yg menyebabkan setan/iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban setan/iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan setanlah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan setan di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.
Tetapi setan/iblis tetap tidak mau merubah keputusannya untuk menggoda keturunan Adam walaupun sudah diancam oleh ALLAH SWT.Artinya setan siap sedia menerima konsekwensinya. - Jika salah mohon koreksinya.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan setan untuk menyesatkan manusia, tetapi setan lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.

Mohon tanggapannya atas kesimpulan yang saya. Sebelum saya melanjutkan pertanyaannya.

agus wrote:Anda benar sekali saudara ingintau....

Jika memang benar seperti kesimpulan saya, dimana ALLAH SWT tidak pernah memerintahkan/mengutus/menyuruh/mengirim setan untuk menyesatkan manusia,tetapi atas inisiatif setan sendiri. bagaimana penjelasan tentang ayat ini?:

Qs 19:83. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,

Yang mengatakan "kami telah mengirim", artinya inisiatif bukan dari setan tetapi dari sipengirim (Kami).
Sedang berdasarkan ayat-2 sebelumnya yang saya simpulkan inisiatif untuk menyesatkan timbulnya dari setan.
Mohon penjelasannya.

by BOTELHEM Fri 05 Nov 2010, 1:43 pm

ingintau wrote:
ingintau wrote:Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat setan/iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya setan/iblis yg menyebabkan setan/iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban setan/iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan setanlah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan setan di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.
Tetapi setan/iblis tetap tidak mau merubah keputusannya untuk menggoda keturunan Adam walaupun sudah diancam oleh ALLAH SWT.Artinya setan siap sedia menerima konsekwensinya. - Jika salah mohon koreksinya.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan setan untuk menyesatkan manusia, tetapi setan lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.

Mohon tanggapannya atas kesimpulan yang saya. Sebelum saya melanjutkan pertanyaannya.
agus wrote:Anda benar sekali saudara ingintau....
Jika memang benar seperti kesimpulan saya, dimana ALLAH SWT tidak pernah memerintahkan/mengutus/menyuruh/mengirim setan untuk menyesatkan manusia,tetapi atas inisiatif setan sendiri. bagaimana penjelasan tentang ayat ini?:

Qs 19:83. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,

Yang mengatakan "kami telah mengirim", artinya inisiatif bukan dari setan tetapi dari sipengirim (Kami).
Sedang berdasarkan ayat-2 sebelumnya yang saya simpulkan inisiatif untuk menyesatkan timbulnya dari setan.
Mohon penjelasannya.

Dengan Rahmat Allah semoga dilimpahkan kepada kita semua, dan juga semoga tak sedikit pun terbesit di hati anda untuk mencari kelemahan Al-Quran...karena Al-Quran adalah Kitab Suci yg Sempurna dan tiadalah pertentangan didalamnya....

Baiklah saya akan menjelaskan perihal yg anda pertanyakan...

Allah memberikan kebebasan bagi mahluk ciptannNya untuk memilih. Mau memilih menjadi Muslim atau Kafir.
(Note: bagi Muslim, semua agama samawi disebut Islam dan pengikut Nabi2/Rasul2 sebelum Nabi Muhammad disebut juga Muslim).
Allah telah memberi kesempatan bagi Kafir untuk menerima petunjuk-Nya melalui Nabi dan Rasul-Nya (dengan Kitab2-Nya).
Walaupun orang 2 kafir itu sudah diberi petunjuk dan peringatan, tetapi mereka tetap tidak mau mendengarkan petunjuk dan peringatan tersebut.
QS 2:34
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."

Sama halnya dengan iblis dan malaikat yang disuruh Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ternyata Iblis menolak.
Kenapa Allah tidak membuka hati iblis agar mau menyembah Adam?

Sebagaimana penjelasan diatas, Allah telah memberikan petunjuk dan peringatan. Tetapi karena kebandelan orang2 kafir, maka Allah memanjakan mereka yang kafir dengan mengirim setan2 sehingga orang2 kafir bisa berbuat maksiat dengan sungguh2. (QS 19:83)
Diatas sudah saya dijelaskan bahwa Allah membebaskan mahluk ciptaan-Nya untuk memilih. Kalau tidak ingin jadi kafir....ya ikuti petunjuk dan peringatan-Nya.
Jika sudah diberi petunjuk dan peringatan tetap saja tidak berubah, seperti disebut diayat yang lain, Allah memurkai orang2 kafir tersebut sehingga makin tersesat.

by agus Fri 05 Nov 2010, 2:23 pm

ingintau wrote:
ingintau wrote:Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat setan/iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya setan/iblis yg menyebabkan setan/iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban setan/iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan setanlah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan setan di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.
Tetapi setan/iblis tetap tidak mau merubah keputusannya untuk menggoda keturunan Adam walaupun sudah diancam oleh ALLAH SWT.Artinya setan siap sedia menerima konsekwensinya. - Jika salah mohon koreksinya.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan setan untuk menyesatkan manusia, tetapi setan lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.

Mohon tanggapannya atas kesimpulan yang saya. Sebelum saya melanjutkan pertanyaannya.
agus wrote:Anda benar sekali saudara ingintau....
Jika memang benar seperti kesimpulan saya, dimana ALLAH SWT tidak pernah memerintahkan/mengutus/menyuruh/mengirim setan untuk menyesatkan manusia,tetapi atas inisiatif setan sendiri. bagaimana penjelasan tentang ayat ini?:

Qs 19:83. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,

Yang mengatakan "kami telah mengirim", artinya inisiatif bukan dari setan tetapi dari sipengirim (Kami).
Sedang berdasarkan ayat-2 sebelumnya yang saya simpulkan inisiatif untuk menyesatkan timbulnya dari setan.
Mohon penjelasannya.

Ini yang dinamakan Istidradj atau istilahnya di biarkan sesenang mungkin (di lulu - bahasa jawa). Sesuai dengan sifat setan yang suka hura-hura, buang-buang waktu dan happy-happy ( he...he..he ini cuma istilah saya lho) tentu saja akan dipertemukan oleh Allah dengan orang-orang yang seide dengannya (yang dalam bahasa Al-qur'an disebut 'dikirim').

by hamba tuhan Fri 05 Nov 2010, 3:10 pm

ingintau wrote:
ingintau wrote:Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat setan/iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya setan/iblis yg menyebabkan setan/iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban setan/iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan setanlah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan setan di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.
Tetapi setan/iblis tetap tidak mau merubah keputusannya untuk menggoda keturunan Adam walaupun sudah diancam oleh ALLAH SWT.Artinya setan siap sedia menerima konsekwensinya. - Jika salah mohon koreksinya.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan setan untuk menyesatkan manusia, tetapi setan lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.

Mohon tanggapannya atas kesimpulan yang saya. Sebelum saya melanjutkan pertanyaannya.
agus wrote:Anda benar sekali saudara ingintau....
Jika memang benar seperti kesimpulan saya, dimana ALLAH SWT tidak pernah memerintahkan/mengutus/menyuruh/mengirim setan untuk menyesatkan manusia,tetapi atas inisiatif setan sendiri. bagaimana penjelasan tentang ayat ini?:

Qs 19:83. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,

Yang mengatakan "kami telah mengirim", artinya inisiatif bukan dari setan tetapi dari sipengirim (Kami).
Sedang berdasarkan ayat-2 sebelumnya yang saya simpulkan inisiatif untuk menyesatkan timbulnya dari setan.
Mohon penjelasannya.

https://murtadinkafirun.forumotion.com/kristen-khatolik-f3/benarkah-menurut-bible-yahweh-tidak-menciptakan-kejahatan-t8359.htm

by ingintau Fri 05 Nov 2010, 3:39 pm

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.
@All
Tidak ada maksud saya untuk mencari-cari kesalahan dalam ALQURAN.

@BOTELHEM
Saya setuju dengan pendapat anda, bahwa ALLAH SWT memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih mau menjadi pengikut ALLAH SWT atau ikut setan.

Justru yang jadi buah pikiran saya, dalam ayat QS 19:83 tersebut dikatakan "Kami mengirim", dan dari kata-2 tersebut saya menangkap adanya unsur kesengajaan dan niat dari yang mengirim tersebut untuk menyesatkan manusia.

Contohnya begini :
Analogi berdasarkan QS 19:83

Saya memberi penawaran kepada sesorang untuk pergi ke hongkong atau ke jepang.
Dalam hati saya, saya ingin agar orang tersebut pergi ke hongkong.
Karena itu saya mengirim seseorang untuk membujuk orang tersebut agar pergi ke hongkong.

Tetapi jika berdasarkan AL A'raaf 14-18 :
Analoginya begini.

Saya memberi penawaran kepada sesorang untuk pergi ke hongkong atau ke jepang.
Dalam hati saya, apapun pilihan orang tersebut akan saya turuti.
Tetapi teman saya yang lain ingin orang tersebut pergi ke hongkong.
Dan teman saya itu minta ijin kepada saya, agar diijinkan membujuk orang tersebut untuk pergi ke hongkong.
Dan saya ijinkan teman saya itu untuk membujuknya.

Disini yang menjadi pertanyaan saya, ada 2 inisiator yg berbeda antara QS 7:14-18 dan QS 19:83.
Tetapi jika QS 19:83 berbunyi "Kami mengijinkan"....maka hal itu tentu tidak menjadi bahan pertanyaan saya.

Mohon pencerahannya. Apakah memang terjemahan bahasa Indonesianya yang salah atau memang arti ayatnya seperti itu?

by hamba tuhan Fri 05 Nov 2010, 4:01 pm

ingintau wrote:
ingintau wrote:Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat setan/iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya setan/iblis yg menyebabkan setan/iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban setan/iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan setanlah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan setan di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.
Tetapi setan/iblis tetap tidak mau merubah keputusannya untuk menggoda keturunan Adam walaupun sudah diancam oleh ALLAH SWT.Artinya setan siap sedia menerima konsekwensinya. - Jika salah mohon koreksinya.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan setan untuk menyesatkan manusia, tetapi setan lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.

Mohon tanggapannya atas kesimpulan yang saya. Sebelum saya melanjutkan pertanyaannya.
agus wrote:Anda benar sekali saudara ingintau....
Jika memang benar seperti kesimpulan saya, dimana ALLAH SWT tidak pernah memerintahkan/mengutus/menyuruh/mengirim setan untuk menyesatkan manusia,tetapi atas inisiatif setan sendiri. bagaimana penjelasan tentang ayat ini?:

Qs 19:83. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,

Yang mengatakan "kami telah mengirim", artinya inisiatif bukan dari setan tetapi dari sipengirim (Kami).
Sedang berdasarkan ayat-2 sebelumnya yang saya simpulkan inisiatif untuk menyesatkan timbulnya dari setan.
Mohon penjelasannya.

Maaf temen ingin tau... pembahasan anda mau mengarah kesinikan????

https://murtadinkafirun.forumotion.com/kristen-khatolik-f3/benarkah-menurut-bible-yahweh-tidak-menciptakan-kejahatan-t8359.htm

by BOTELHEM Fri 05 Nov 2010, 7:16 pm

ingintau wrote:Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.
@All
Tidak ada maksud saya untuk mencari-cari kesalahan dalam ALQURAN.

Baiklah..berarti anda telah menunjukkan sikap yg baik dalam berdiskusi...yg tidak lain adalah, anda hanya ingin mengetahui saja dari Gol. apakah Iblis itu..??

ingintau wrote:@BOTELHEM
Saya setuju dengan pendapat anda, bahwa ALLAH SWT memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih mau menjadi pengikut ALLAH SWT atau ikut setan.

Justru yang jadi buah pikiran saya, dalam ayat QS 19:83 tersebut dikatakan "Kami mengirim", dan dari kata-2 tersebut saya menangkap adanya unsur kesengajaan dan niat dari yang mengirim tersebut untuk menyesatkan manusia.

Contohnya begini :
Analogi berdasarkan QS 19:83

Saya memberi penawaran kepada sesorang untuk pergi ke hongkong atau ke jepang.
Dalam hati saya, saya ingin agar orang tersebut pergi ke hongkong.
Karena itu saya mengirim seseorang untuk membujuk orang tersebut agar pergi ke hongkong.

Tetapi jika berdasarkan AL A'raaf 14-18 :
Analoginya begini.

Saya memberi penawaran kepada sesorang untuk pergi ke hongkong atau ke jepang.
Dalam hati saya, apapun pilihan orang tersebut akan saya turuti.
Tetapi teman saya yang lain ingin orang tersebut pergi ke hongkong.
Dan teman saya itu minta ijin kepada saya, agar diijinkan membujuk orang tersebut untuk pergi ke hongkong.
Dan saya ijinkan teman saya itu untuk membujuknya.

Disini yang menjadi pertanyaan saya, ada 2 inisiator yg berbeda antara QS 7:14-18 dan QS 19:83.
Tetapi jika QS 19:83 berbunyi "Kami mengijinkan"....maka hal itu tentu tidak menjadi bahan pertanyaan saya.

Mohon pencerahannya. Apakah memang terjemahan bahasa Indonesianya yang salah atau memang arti ayatnya seperti itu?

Ya..saya mengerti di balik pertanyaan anda..baiklah akan saya jelaskan lg sedikit...
emang benar bahwa pada QS 7:14-18 disitu Iblis lah yg mempunyai niat pertama untuk mengganggu Iman manusia yg lalu diizinkan Allah..
namun pada QS 19:83 berbeda lg...
Sebagaimana penjelasan diatas, Allah telah memberikan petunjuk dan peringatan kepada orang Kafir. Tetapi karena kebandelan orang2 kafir, maka Allah memanjakan mereka yang kafir dengan mengirim setan2 sehingga orang2 kafir bisa berbuat maksiat dengan sungguh2. (QS 19:83)

Mungkin akan muncul lg pertanyaan..
-sebenarnya, apa sih keinginan Allah terhadap orang kafir? apakah supaya orang kafir jadi beriman atau supaya orang kafir jd semakin sesat dengan megutus setan2 kepada orang kafir..??

>---bahwa Allah membebaskan mahluk ciptaan-Nya untuk memilih. Kalau tidak ingin jadi kafir....ya ikuti petunjuk dan peringatan-Nya.
Jika sudah diberi petunjuk dan peringatan tetap saja tidak berubah, seperti disebut diayat yang lain, Allah memurkai orang2 kafir tersebut sehingga makin tersesat.

by cico0808 Fri 05 Nov 2010, 8:00 pm

salam

bung ingintau, mohon diingat kembali:

cico0808 wrote:
"Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim." (QS. Al-Kahfi: 50)

Jadi bisa disebutkan bahwa iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama..

cico0808 wrote:
Syaitan adalah sebutan bagi para pengikut setia iblis. syaitan bisa dari kalangan jin dan bisa pula dari golongan manusia.
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS.Al-An'am : 112)

disini saya bermaksud menegaskan bahwa terdapat perbedaan antara iblis dan syaitan seperti yang sudah saya kemukakan. Iblis adalah oknum (dari bangsa jin),sedangkan setan adalah siapa2 yang mengikuti jalan iblis (bisa manusia bisa jin).

sedangkan ayat yang anda kemukakan tadi:

ingintau wrote:
"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam : 83)

wajar saja seandainya anda bingung jika tidak mengingat kembali perbedaan antara siapa iblis dan siapa syetan dalam Islam,maka dari itu tolong diperjelas pertanyaan anda ini mengenai setan atau iblis?
kalau pertannyaan anda memang tentang iblis mohon kata setan diganti dengan iblis.
termasuk kesimpulan anda yang perlu dikoreksi diantaranya:

ingintau wrote:
Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat ~~setan/~~iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya ~~setan/~~iblis yg menyebabkan ~~setan/~~iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban ~~setan/~~iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan ~~setan~~iblis lah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan ~~setan~~ di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.

saya koreksi bung ingintau, Al-A'raaf 14-18 tersebut bukan menceritakan dialog antara Allah SWT dengan setan melainkan dengan iblis.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan ~~setan~~ iblis untuk menyesatkan manusia, tetapi ~~setan~~ iblis lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.
mohon agar tidak menggunakan tanda "/" dalam penulisan,karena definisi setan dengan iblis sudah berbeda.

soalnya, ayat-ayat yang dikemukakan di post sebelumnya memang mengenai iblis yang berinisiatif sendiri untuk menggoda manusia. sedang ayat yang anda kutip terakhir adalah ayat tentang syetan (yang bisa berasal dari manusia ataupun jin).

maaf saya baru sadar setelah sekian lama kita berdiskusi ternyata ada missunderstanding yang saya kurang cermat dan cekatan untuk mengatasi sehingga membuat anda bingung.

terkait ayat yang anda kutip terakhir, berikut tafsiran dari Departemen Agama RI:

"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam:83)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 83
Pada ayat ini Allah menyuruh supaya Nabi Muhammad memperhatikan dan mengingat bahwa Allah telah melepaskan setan dan memberi kesempatan kepadanya untuk menipu, membujuk serta memperdayakan manusia yang terkena bujuk rayu setan, termasuk orang-orang kafir Mekah. Mereka akan tetap dalam kesesatan dan tidak akan kembali ke jalan yang benar bagaimanapun Muhammad mengajak dan menyeru mereka. Hal ini dijelaskan Allah sebagai obat hati Nabi Muhammad yang luka karena dia telah bersungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati memberikan petunjuk dan peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap juga ingkar dan tidak mau beriman.

semoga masukan dari saya tidak membuat anda bertambah bingung bung ingintau.

maaf buat brother2 muslim, saya menyela diskusi anda sekalian dengan penjelasan saya yang mungkin dirasa kurang tepat/lengkap.

by cico0808 Fri 05 Nov 2010, 8:06 pm

BOTELHEM wrote:
Ya..saya mengerti di balik pertanyaan anda..baiklah akan saya jelaskan lg sedikit...
emang benar bahwa pada QS 7:14-18 disitu Iblis lah yg mempunyai niat pertama untuk mengganggu Iman manusia yg lalu diizinkan Allah..
namun pada QS 19:83 berbeda lg...
Sebagaimana penjelasan diatas, Allah telah memberikan petunjuk dan peringatan kepada orang Kafir. Tetapi karena kebandelan orang2 kafir, maka Allah memanjakan mereka yang kafir dengan mengirim setan2 sehingga orang2 kafir bisa berbuat maksiat dengan sungguh2. (QS 19:83)

@brada BOTELHEM: maaf bro ana modif dikit biar bung ingintau lebih jelas perbedaan definisi antara syaitan dengan iblis.

by hamba tuhan Fri 05 Nov 2010, 8:14 pm

cico0808 wrote:
BOTELHEM wrote:
Ya..saya mengerti di balik pertanyaan anda..baiklah akan saya jelaskan lg sedikit...
emang benar bahwa pada QS 7:14-18 disitu Iblis lah yg mempunyai niat pertama untuk mengganggu Iman manusia yg lalu diizinkan Allah..
namun pada QS 19:83 berbeda lg...
Sebagaimana penjelasan diatas, Allah telah memberikan petunjuk dan peringatan kepada orang Kafir. Tetapi karena kebandelan orang2 kafir, maka Allah memanjakan mereka yang kafir dengan mengirim setan2 sehingga orang2 kafir bisa berbuat maksiat dengan sungguh2. (QS 19:83)

@brada BOTELHEM: maaf bro ana modif dikit biar bung ingintau lebih jelas perbedaan definisi antara syaitan dengan iblis.

Bro cico... maaf, gada masalah bro cico mau lurusin kalo kita2 yg yunior disini ada kekurangan, dalam hal ini kita sebagai netter2 muslim jg gada keinginan utk menunjukkan akulah yg plg pinter atau jago. hanya satu tujuan kita.... membela agama dan mengabarkan kebenaran bagi yg mau menerimanya....

trus thread temen ingin tau ini... saya udah tau arahnya kmn, makanya saya ksh link dibawah ini td
https://murtadinkafirun.forumotion.com/kristen-khatolik-f3/benarkah-menurut-bible-yahweh-tidak-menciptakan-kejahatan-t8359.htm

by cico0808 Fri 05 Nov 2010, 8:36 pm

hamba tuhan wrote:
Bro cico... maaf, gada masalah bro cico mau lurusin kalo kita2 yg yunior disini ada kekurangan, dalam hal ini kita sebagai netter2 muslim jg gada keinginan utk menunjukkan akulah yg plg pinter atau jago. hanya satu tujuan kita.... membela agama dan mengabarkan kebenaran bagi yg mau menerimanya....

trus thread temen ingin tau ini... saya udah tau arahnya kmn, makanya saya ksh link dibawah ini td
https://murtadinkafirun.forumotion.com/kristen-khatolik-f3/benarkah-menurut-bible-yahweh-tidak-menciptakan-kejahatan-t8359.htm

alhamdulillah akhi Hamba Tuhan, terima kasih atas keikhlasannya. tapi mbok ya jangan merendah gitu laah.. kalo ada orang yg pantas disebut yunior dan banyak kekurangan itu adalah ana sendiri. ana yg masih berstatus mahasiswa semester bawah ini sudah merasa begitu lihainya memamerkan secuil pengetahuan yang didapat semasa kecil dihadapan akhi-akhi muslim termasuk antum yang telah begitu luas wawasan Islamnya.

namun begitu, sebagai sesama saudara muslim ana harap kita dapat saling melengkapi dalam menegakkan kebenaran agama.
mohon bimbingannya.

by agus Fri 05 Nov 2010, 8:44 pm

he..he..he..gw senang ternyata ukhuwah islamiyah selalu terjaga diantara kita. Btw, benar adanya bahwa ada perbedaan antara iblis dan setan seperti yang ditampilkan bro cico0808.

by hamba tuhan Fri 05 Nov 2010, 9:13 pm

agus wrote:he..he..he..gw senang ternyata ukhuwah islamiyah selalu terjaga diantara kita. Btw, benar adanya bahwa ada perbedaan antara iblis dan setan seperti yang ditampilkan bro cico0808.

Yup mas agus... emang benar pendapat bro cico ada perbedaan antara iblis dan setan, kira2 bung ingin tau termasuk kmn ya???? maaf temen ingin tau... cumen canda

by BOTELHEM Fri 05 Nov 2010, 9:23 pm

cico0808 wrote:
BOTELHEM wrote:
Ya..saya mengerti di balik pertanyaan anda..baiklah akan saya jelaskan lg sedikit...
emang benar bahwa pada QS 7:14-18 disitu Iblis lah yg mempunyai niat pertama untuk mengganggu Iman manusia yg lalu diizinkan Allah..
namun pada QS 19:83 berbeda lg...
Sebagaimana penjelasan diatas, Allah telah memberikan petunjuk dan peringatan kepada orang Kafir. Tetapi karena kebandelan orang2 kafir, maka Allah memanjakan mereka yang kafir dengan mengirim setan2 sehingga orang2 kafir bisa berbuat maksiat dengan sungguh2. (QS 19:83)

@brada BOTELHEM: maaf bro ana modif dikit biar bung ingintau lebih jelas perbedaan definisi antara syaitan dengan iblis.

gag papa bro...klw emang tujuan kita adlah sama2 memperjuangkan kebenaran Islam..Kenapa tidak untuk saling melengkapi...
jd memang benar kata anda bahwa konteks ayat QS 7:14-18 dan QS 19:83 adalah memang berbeda permasalahnnya...

by agus Fri 05 Nov 2010, 9:48 pm

Apa pertanyaan dari bung ingin tau sudah selesai, ya?

by hamba tuhan Fri 05 Nov 2010, 10:01 pm

agus wrote:Apa pertanyaan dari bung ingin tau sudah selesai, ya?

sesudah saya ksh link dibawah ini td, dia langsung terdiam.... kita liat aja besok Bro2 semua gmn....

https://murtadinkafirun.forumotion.com/kristen-khatolik-f3/benarkah-menurut-bible-yahweh-tidak-menciptakan-kejahatan-t8359.htm

by agus Fri 05 Nov 2010, 10:05 pm

Biasanya dia muncul siang hari, bro. Kalau malam nggak tahu ngapain dia... Beberapa pertanyaan untuk neter muslim. - Page 2 280186

by ingintau Sat 06 Nov 2010, 8:27 am

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

@All
Terima kasih atas penjelasannya.
Berdasarkan pernyataan dari rekan-2 muslim, saya dapat simpulkan bahwa antara setan dan iblis adalah 2 oknum berbeda.
Iblis adalah yang benar-2 sesat dan tidak mungkin menjadi baik, sedang setan dapat diartikan adalah mereka-2 yang mengikuti iblis.
Jika iblis adalah benar-2 atau 100% menjadi penghuni neraka.Sedang setan bisa menjadi penghuni neraka (tidak mau bertobat) dan bisa menjadi penghuni surga (yg bertobat maka jika sudah bertobat tidak disebut lagi setan).
Ok....selanjutnya saya akan menggunakan kata Iblis, tidak lagi menggunakan kata setan.

hamba tuhan wrote:
sesudah saya ksh link dibawah ini td, dia langsung terdiam.... kita liat aja besok Bro2 semua gmn....

https://murtadinkafirun.forumotion.com/kristen-khatolik-f3/benarkah-menurut-bible-yahweh-tidak-menciptakan-kejahatan-t8359.htm

Karena saudara-2 neter muslim mau menjawab pertanyaan saya, rasanya tidak adil kalau saya tidak menjawab pertanyaan saudaraku hamba tuhan dalam link yang diberikan.

agus wrote:
Biasanya dia muncul siang hari, bro. Kalau malam nggak tahu ngapain dia.

Betul sekali, karena kalau sudah dirumah (terus terang saya pakai fasilitas kantor) saya tidak pernah membuka komputer lagi. Jika sudah dirumah, waktu saya hanya untuk keluarga.

Untuk pertanyaan tentang setan dan iblis untuk sementara sampai disini.

Kalau boleh saya akan bertanya ke pertanyaan lain yang berhubungan tentang penciptaan manusia.

Next pertanyaan :
Kita tau bahwa manusia sekarang ini adalah hasil dari hubungan badan antara 2 manusia berlainan jenis.

Dalam ALQURAN berapa banyakkah pertama kali ALLAH SWT menciptakan manusia?

by agus Sat 06 Nov 2010, 12:43 pm

Pertanyaan dari bung ingintau "Dalam Alqur'an berapa banyakkah pertama kali Allah SWT menciptakan manusia ? Pertama kali saya membaca pertanyaan ini saya agak bingung. Apakah yang dimaksud adalah jumlah penciptaan ataukah macam-macam proses penciptaan manusia. Tapi baiklah saya mencoba untuk menjawab dan jika ada salah persepsi tolong dikoreksi.

Bila diamati secara mendalam, dapat disimpulkan bahwa manusia berasal dari dua jenis, yaitu dari benda padat dan dari benda cair. Benda padat berbentuk tanah (turab), tanah liat (tin), dan tembikar (salsal); benda cari berbentuk air dan mani. Agar lebih jelas, sebaiknya ditinjau satu demi satu.
Ayat pertama dalam urutan surat-surat al-Qur`an tentang penciptaan manusia dari tanah terdapat di dalam surat Ali `Imran /3:59. di situ Allah menyatakan kepada Nabi Muhammad Saw. Bahwa proses penciptaan Nabi Isa As. Mirip dengan penciptaan Nabi Adam As. Jika Nabi Adam diciptakan dari tanah, begitu pulalah Nabi Isa. Memang dalam diri Nabi Isa terdapat unsure dari ibunya, berupa sel telur. Tetapi, sel telur itu sendiri berasal dari darah, darah dari makanan, dan makanan tumbuh dari tanah. Maka, Nabi Isa juga berasal dari tanah.
Hanya saja, memang masih terdapat perbedan. Perbedaannya adalah bahwa Nabi Adam langsung diciptakan dari tanah, sedangkan Nabi Isa melewati sel telur ibunya. Bila diukur dengan kaca mata manusia, penciptaan Nabi Isa sebenarnya jauh lebih mudah dari pada penciptaan Nabi Adam. Sebab, yang pertama diproses dari unsur (sel telur) yang secara alami menghasilkan manusia, sedangkan yang kedua diciptakan mulai dari awal dari bahan (tanah) yang tidak biasa menghasilkan manusia. Di sini Allah seakan-akan hendak mengisyaratkan bahwa adalah aneh jika Nabi Isa dipertuhankan. Karena, jika dipandang dari segi keajaiban penciptaan, Nabi Adam jauh lebih pantas untuk dipertuhankan.
Ayat kedua dalam urutan itu adalah surat al-Kahf/18:37. Bila pada ayat di atas Allah mengajarkan kepada Nabi Muhammad, pada ayat ini Allah meminta beliau agar menceritakan kepada kaum Muslimin tentang kisah seorang yang sombong, pemilik pertanian yang hasilnya melimpah ruah. Orang tersebut telah ditegur oleh kawannya dan diingatkan bahwa ia diciptakan dari tanah dan pasti akan kembali kepada-Nya, tetapi ia terus saja mebangkang. Dia baru sadar setelah seluruh kekayaannya sirna. Konteks penciptaan manusia dari tanah dalam kisah ini jelas sekali berbeda dengan konteks penciptaan Nabi Isa di atas.
Ayat berikutnya adalah surat al-Hajj/22:5. Di situ, Allah menyapa manusia dan menerangkan bahwa mereka diciptakan dari tanah, kemudian berproses dari zigot sampai janin, yang dikatakan ada yang sempurna dan ada pula yang tidak sempurna. Lalu manusia lahir, menjadi kanak-kanak, dan dewasa. Ada yang kemudian meninggal, dan ada pula yang diberi usia lanjut. Demikianlah, Allah menggambarkan kekuasaan-Nya. Dari sini terlihat jelas adanya perbedaan objek sapaan antara ayat di atas dan ayat ini. Bila pada ayat di atas yang disapa hanyalah orang-seorang, maka pada ayat ini yang disapa adalah seluruh manusia. Dan bila ayat di atas hanya menegaskan penciptaaan manusia secara sekilat, ayat ini melukiskan proses penciptaan itu secara spektakuler sejak mulai hidup hingga mati. Dengan demikian, terdapat peningkatan objek dan proses sapaan.
Setelah proses penciptaan yang spektakuler diterangkan, pada ayat berikutnya (QS. al-Rum/30:20), Allah menegaskan bahwa hal itu merupakan bukit atas kekuasaan-Nya. Dalam surat Fathir/ 35:11, di samping kembali disebutkan tentang penciptaan manusia dari tanah, disebut pula tentang kedudukan istri dan fungsinya, mulai dari mengandung sampai melahirkan, serta tentang usia manusia. Dalam al-Mu`min/ 40:67, diulang lagi informasi tentang penciptaan manusia dari tanah, yaitu sperma dan ovum, kemudia berproses menjadi zigot, janin, dan seterusnya keluar menjadi bayi, dewasa, dan tua. Dengan catatan, bahwa ada yang wafat sebelum mencapai ketuaan, dan ada pula yang berumur panjang sampai usia lanjut.
Surat al-Hajj/22:5 menyebut adanya manusia tua bangka yang sudah berubah kodratnya begitu rupa sehingga tidak mengenal apa-apa lagi atau pikun. Pada ayat yang khusus menyapa orang mukmin, ketuaan itu digambarkan dengan kata syaikh.
Denan membandingkan perbedaan isi pesan dalam kedua ayat tersbut, terpampang adanya suatu isyarat tentang perbedaan pengalaman atau nasib manusia. Bahwa pada manusia umum atau biasa, pertumbuhan janin bisa kurang sempurna dan akan pikun di hari tua; tetapi, pada manusia muslim sejati hal itu tidak akan terjadi, bahkan sebaliknya mereka akan menjadi manusia-manusia terhormat.
Demikianlah ayat-ayat mengenai turab.Pertama-tama disebutkan dalam surat Ali `Imran/ 3:59 yang berbicara mengenai Nabi Adam, selanjutnya mengenai manusia dalam surat al-Kahfi/ 18:37, al-Hajj/ 22:5, al-Rum/ 30:20, Fathir/ 35:11, dan al-Mu`min/ 40:67.
Selanjutnya mengenai pengulangan kata tin. Menurut al-Asfahani, kata tin bermakna tanah yang sudah bercampur air. Terjemah yang lebih tepat adalah tanah basah. Kata itu ditemukan pertama kali dalam surat al-An`am/ 6:2 yang berbunyi :
Dialah yang menciptakan kalian dari tanah basah, kemudian menetapkan ajal kalian.
Selanjutnya surat al-A`raf/ 7:12 menceritakan uraian Iblis tentang alasan mengapa ia tidak mau bersujud pada Adam, dengan mengatakan :
Kau ciptakan aku dari api, sedangkan ia Kau ciptakan dari tanah basah.
Dalam surat al-Mu`minun/ 23:12-14, lukisan tentang kejadian manusia pada umumnya diterangkan secara lebih panjang dan terinci. Dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari sari pati (extract) tanah basah, yaitu sperma dan ovum, lalu menjadi zigot yang ditempatkan di tempat yang kokoh. Berproses lagi menjadi embrio, fetus, dan janin. Sebuah proses yang diakui dalam ilmu embriologi. Ayat ini merupakan penjelasan ayat yang diterangkan pertama di atas, yaitu al-An`am/ 6:2.
Dalam surat al-Sajadah/ 32:7 diterangkan bahwa Allah pertama kali menciptakan manusia dari tanah basah, yang berarti bahwa yang dimaksud adalah Nabi Adam. Keturunannya, lanjut ayat itu, diciptakan dari sari pati air yang aktif, yang kemudian disempurnakan, lalu ditiupi ruh-Nya, dan diberi pendengaran, penglihatan, dan sanubari. Informasi dalam ayat ini menyangkut hubungan dan sekaligus perbedaan cara penciptaan Adam dan keturunannya.
Lalu perhatikan pulalah perbedaan penggunaan kata turab dan tin. Ayat pertama yang berisi kata turab, sebagaimana sudah dijelaskan, adalah Ali `Imran/ 3:59 yang membahas Adam. Sedangkan ayat pertama yang berisi kata tin adalah al-An`am/ 6:2 yang menguraikan Adam dan manusia sebagai anak cucuknya. Di sini, terlihat jelas adanya kesinambungan. Kesinambungan ini diperjelas lagi oleh kenyataan bahwa turab berarti tanah dan tin berarti tanah yang sudah dicampur air. Hal ini berarti bahwa tin merupakan proses lanjutan dari turab. Dari tin itulah penciptaan kemudian berdabang dua. Dari tin itu dibuat tin lazib (al-Shaffat/ 37:11) yang merupakan proses lanjutan proses dari penciptaan Adam. Dan dari tin itu pula diciptakan nuthfah (QS. al-Mu`minun/ 23:12-14). Demikianlah kelanjutan proses penciptaan manusia. Turab menjadi tin karena adanya air, dan tin tidak akan menjadi tin lazib tanpa air itu. Begitu juga tin tidak akan jadi nuthfah tanpa air. Tin mengandung makanan yang aktif karena danya air yang mula-mula dihisap oleh tumbuh-tumbuhan, lalu dimakan manusia (atau hewan yang kemudian juga dimakan manusia), menjadi darah, dan seterusnya menjadi sperma/ ovum. Telah ditegaskan : Kami ciptakan dari air segala yang hidup. (QS. al-Anbiya`/21:30)
Kata lain yang disebut al-Qur`an dalam menerangkan peciptaan manusia adalah salsal. Salsal adalah benda kering berongga yang dibuat dari tanah, sehingga mengeluarkan bunyi bila ditiup atau diayunkan. Benda itu, kata al-Qur`an, dibuat dari hama`, yaitu tanah hitam yang sedikit berbau. Tanah itu dibentuk (masnun) menjadi salsal tersebut. Jadi Adam dibentuk dari hama` tersebut.
Mengenai penciptaan manusia sebagai anak cucu Adam ditemukan informasinya di dalam surat al-Sajadah/ 32:8, bahwa ia diciptakan dari ma` mahin. Kata itu sering diterjemahkan menjadi sesuatu yang hina. Di dalam bahasa Arab, bila akar kata itu adalah hana`, berarti merupakan obyek (ism maf`ul), yang memang dapat berarti hina tersebut. Tetapi, kata itu dapat pula diakarkan kepada kata mahana yang berbentuk sifhah mubalaghah yang berarti “amat tahan uji”. Dengan demikian, agaknya lebih tepat bahwa ma` mahin itu artinya air yang tahan uji. Yang dimaksud tentulah sperma, mengingat sperma memang tahan uji. Bagaimana sperma berjuang untuk mencapai ovum, sehingga menjadi pemenang yang dapat membuahi ovum itu hanya satu, karena begitu terbuahi, ovum itu langsung mengeras.
Bahwa maksud ayat di atas adalah sperma telah dipertegas oleh surat al-Qiyamah/ 75:37. di dalam ayat itu diinformasikan bahwa manusia bersal dari zigot yang erbentuk dari mani. Ayat itu, dengan demikian, mempertegas penjelasan ayat di atas. Proses penciptaan manusia dari sperma, mula-mula mani atau sperma itu, demikian firman Allah, ditumpahkan atau dipancarkan ke dalam rahim (yumna). Kata yumna, dalam bahasa Arab, berarti ditakdirkan dan disaring. Maksudnya adalah bahwa air itu sudah disaring dan diolah begitu rupa sehingga dapat difungsikan untuk menjalankan tugasnya.
Tahap kejadian manusia selanjutnya, sebagaimana diinformasikan surat al-Mu`minun/ 23:12-14 yang sudah diterangkan di atas, adalah menjadi nuthfah, yaitu zigot sebagai hasil pembuahan. Kemudian menjadi `alaqah, yang secara harfiah berarti yang melekat. Menurut ilmu embriologi, setelah menempuh masa sekitar dua puluh tiga hari, zigot kemudian menempel pada dinding rahim (Encyclopaedia Britanica, 7:326). Tampaknya belum ada nama khusus untuk benda ini dalam ilmu embriologi, sementara al-Qur`an telah menamainya sebagai `alaqah.
Berikutnya, `alaqah tersebut berubah menjadi mudghah, yang secara harfiah berarti daging sebesar yang biasa dikunya. Benda itu, dalam embriologi, disebut embrio, yang terbentuk setelah enam minggu pembuahan. Lalu embrio tersebut menjadi tulang yang dibungkus daging, yang dalam ilmu embriologi disebut fetus, dan terjadi setelah tiga bulan pembuahan. Itulah yang dimaksud dengan janin, yang kemudian ditiupi roh dan menjadi makhluk bernyawa. Hal ini selaras dengan firman Allah : Kemudian Kami jadikan makhluk lain. Ensiklopedi Indonesia menyebutkan bahwa janin itu terjamahan dari embrio/ mudghah. Dalam bahasa Arab, yang dimaksud janin adalah yang sudah berbentuk anak (al-Munjid). Dalam surat as-Sajadah/ 32:9 disebutkan bahwa makhluk seperti itu sudah lengkap dan sudah diberi nyawa. Makhluk seperti itulah yang lebih tepat diberi nama janin tersebut.
Demikianlah urutan proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan dari penciptaan Adam. Setelah Adam tercipta, anak cucunya diciptakan dari air yang amat aktif (ma` mahin) seperti keterangan surat al-Sajadah/ 32: Cool

. Ia berupa mani dan sel telur yang sudah diolah begitu rupa (maniy yumna) sebagaimana diterangkan surat al-Qiyamah/ 75:37). Mani dan sel telur itu juga bersal dari tanah basah (tin), yang disebut surat al-An`am/ 6:2. Karena, makanan manusia yang menghasilkan darah, dan darah yang menghasilkan mani dan sel telur itu berasal dari tanah. Kemudian, mani yang bertemu dengan sel telur menjadi zigot (nuthfah), seterusnya menjadi zigot yang melekat di dinding rahim (`alaqah), embrio (muthghah), daging yang sudah bertulang (fetus), dan akhirnya menjadi janin, yaitu makhluk yang sudah lengkap dan bernyawa (QS. al-Mu`minun/ 23:12-14, yang diulang-ulang dalam banyak ayat lain.)

KESIMPULAN
1. Ayat pertama dalam urutan surat-surat al-Qur`an tentang penciptaan manusia dari tanah terdapat dari dalam surat Ali `Imran/ 3:59.
2. Dalam surat al-Mu`minun/ 23: 12-14, dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari sari pati (extract) tanah basah, yaitu sperma dan ovum, lalu menjadi zigot yang ditempatkan di tempat yang kokoh.
3. Surat al-Qiyamah/ 75:37, diinformasikan bahwa manusia berasal dari zigot yang terbentuk dari mani.

by agus Sat 06 Nov 2010, 8:26 pm

Kemana ya saudara ingintau. Apa sudah membaca tanggapan neter muslim disini ?

by hamba tuhan Sat 06 Nov 2010, 8:32 pm

agus wrote:Kemana ya saudara ingintau. Apa sudah membaca tanggapan neter muslim disini ?

Trus next pertanyaan baru lg?????....... Beberapa pertanyaan untuk neter muslim. - Page 2 51217

by hamba tuhan Sat 06 Nov 2010, 8:35 pm

agus wrote:Kemana ya saudara ingintau. Apa sudah membaca tanggapan neter muslim disini ?

Ma agus... saya nambah sedikit ya jawaban utk temen ingin tau???

Buat jawaban temen ingin tau buka aja link dibawah ini:

http://edyprayitno.wordpress.com/2010/08/31/dialog-soal-penciptaan-manusia-serta-alam-semesta-ditinjau-dari-dua-kitab-suci/

by BOTELHEM Sat 06 Nov 2010, 8:37 pm

hamba tuhan wrote:
agus wrote:Kemana ya saudara ingintau. Apa sudah membaca tanggapan neter muslim disini ?

Trus next pertanyaan baru lg?????.......

Mngkin Bung Ingintau masih akan merevisi ulang pertanyaannya karena masih terkesan mengambang....
Tp salut buat Mas Agus atas penjelasannya... Beberapa pertanyaan untuk neter muslim. - Page 2 51217

by agus Sat 06 Nov 2010, 9:32 pm

BOTELHEM wrote:
hamba tuhan wrote:
agus wrote:Kemana ya saudara ingintau. Apa sudah membaca tanggapan neter muslim disini ?

Trus next pertanyaan baru lg?????.......

Mngkin Bung Ingintau masih akan merevisi ulang pertanyaannya karena masih terkesan mengambang....
Tp salut buat Mas Agus atas penjelasannya...

Bener bro, saya juga agak bingung dengan pertanyaannya. Mudah-mudahan saya tidak keliru untuk menanggapi pertanyaannya...

by BOTELHEM Sat 06 Nov 2010, 9:41 pm

agus wrote:
BOTELHEM wrote:
hamba tuhan wrote:
agus wrote:Kemana ya saudara ingintau. Apa sudah membaca tanggapan neter muslim disini ?

Trus next pertanyaan baru lg?????.......

Mngkin Bung Ingintau masih akan merevisi ulang pertanyaannya karena masih terkesan mengambang....
Tp salut buat Mas Agus atas penjelasannya...

Bener bro, saya juga agak bingung dengan pertanyaannya. Mudah-mudahan saya tidak keliru untuk menanggapi pertanyaannya...

ya Kita tunggu saja besok siang...mudah2an kemudahan selalu ada pada diri kita dalam menjawab setiap pertanyaannya....

by agus Sat 06 Nov 2010, 10:27 pm

Ok kalau begitu. Kita sama-sama menunggu...

by hamba tuhan Sat 06 Nov 2010, 10:28 pm

agus wrote:Ok kalau begitu. Kita sama-sama menunggu...

menunggu apa ya bro... plg2 next pertanyaan

by agus Sat 06 Nov 2010, 10:35 pm

Sebenarnya cara yang benar adalah banyak belajar bukan banyak bertanya. Belajar dengan mmenggunakan hati nurani dan logika yang baik Insya Allah akan ketemu jalannya koq.

by hamba tuhan Sat 06 Nov 2010, 10:37 pm

agus wrote:Sebenarnya cara yang benar adalah banyak belajar bukan banyak bertanya. Belajar dengan mmenggunakan hati nurani dan logika yang baik Insya Allah akan ketemu jalannya koq.

Yup mas agus... benar sekali

by ingintau Mon 08 Nov 2010, 10:26 am

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

agus wrote:
Sebenarnya cara yang benar adalah banyak belajar bukan banyak bertanya. Belajar dengan mmenggunakan hati nurani dan logika yang baik Insya Allah akan ketemu jalannya koq.

Banyak cara untuk belajar, salah satunya dengan bertanya.Semakin banyak kita bertanya akan semakin jelas.
Jika kita tidak mengerti sesuatu dan tidak mau bertanya, dan mencari jawaban hanya mengandalkan logika dan nurani sendiri dikawatirkan akan mendapatkan pengertian yang salah.

Kita kesampingkan dahulu tentang penciptaan manusia.

Saya ingin kembali kemasalah seputar setan.

Sesampai dirumah saya baca ulang pernyataan dari saudaraku cico0808.

cico0808 wrote:salam

bung ingintau, mohon diingat kembali:
cico0808 wrote:
"Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim." (QS. Al-Kahfi: 50)

Jadi bisa disebutkan bahwa iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama..
cico0808 wrote:
Syaitan adalah sebutan bagi para pengikut setia iblis. syaitan bisa dari kalangan jin dan bisa pula dari golongan manusia.
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS.Al-An'am : 112)
disini saya bermaksud menegaskan bahwa terdapat perbedaan antara iblis dan syaitan seperti yang sudah saya kemukakan. Iblis adalah oknum (dari bangsa jin),sedangkan setan adalah siapa2 yang mengikuti jalan iblis (bisa manusia bisa jin).

sedangkan ayat yang anda kemukakan tadi:
ingintau wrote:
"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam : 83)

wajar saja seandainya anda bingung jika tidak mengingat kembali perbedaan antara siapa iblis dan siapa syetan dalam Islam,maka dari itu tolong diperjelas pertanyaan anda ini mengenai setan atau iblis?
kalau pertannyaan anda memang tentang iblis mohon kata setan diganti dengan iblis.
termasuk kesimpulan anda yang perlu dikoreksi diantaranya:
ingintau wrote:
Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat ~~setan/~~iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya ~~setan/~~iblis yg menyebabkan ~~setan/~~iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban ~~setan/~~iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan ~~setan~~iblis lah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan ~~setan~~ di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.

saya koreksi bung ingintau, Al-A'raaf 14-18 tersebut bukan menceritakan dialog antara Allah SWT dengan setan melainkan dengan iblis.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan ~~setan~~ iblis untuk menyesatkan manusia, tetapi ~~setan~~ iblis lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.
mohon agar tidak menggunakan tanda "/" dalam penulisan,karena definisi setan dengan iblis sudah berbeda.

soalnya, ayat-ayat yang dikemukakan di post sebelumnya memang mengenai iblis yang berinisiatif sendiri untuk menggoda manusia. sedang ayat yang anda kutip terakhir adalah ayat tentang syetan (yang bisa berasal dari manusia ataupun jin).

maaf saya baru sadar setelah sekian lama kita berdiskusi ternyata ada missunderstanding yang saya kurang cermat dan cekatan untuk mengatasi sehingga membuat anda bingung.

terkait ayat yang anda kutip terakhir, berikut tafsiran dari Departemen Agama RI:

"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam:83)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 83
Pada ayat ini Allah menyuruh supaya Nabi Muhammad memperhatikan dan mengingat bahwa Allah telah melepaskan setan dan memberi kesempatan kepadanya untuk menipu, membujuk serta memperdayakan manusia yang terkena bujuk rayu setan, termasuk orang-orang kafir Mekah. Mereka akan tetap dalam kesesatan dan tidak akan kembali ke jalan yang benar bagaimanapun Muhammad mengajak dan menyeru mereka. Hal ini dijelaskan Allah sebagai obat hati Nabi Muhammad yang luka karena dia telah bersungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati memberikan petunjuk dan peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap juga ingkar dan tidak mau beriman.

semoga masukan dari saya tidak membuat anda bertambah bingung bung ingintau.

maaf buat brother2 muslim, saya menyela diskusi anda sekalian dengan penjelasan saya yang mungkin dirasa kurang tepat/lengkap.

Membaca pernyataan diatas, timbul kebingungan saya tentang setan ini.

Sepengetuhuan saya tentang julukan kafir ditujukan kepada orang yang tidak percaya kepada ALLAH SWT dan Rasulnya (nabi Muhammad).

Sedang setan adalah pengikut iblis yang sewaktu-waktu bisa berbalik mentang iblis. (bila salah mohon koreksinya).
Disini yang saya bingung.....
Dari pernyataan saudaraku cico0808 ada 3 kelompok.
1. Kelompok yang taat kepada ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 muslim.
2. Kelompok yang mengikuti Iblis sebagai pemimpinnya yaitu setan
3. Kelompok yang tidak mengakui ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 kafir.

ALLAH SWT mengirim setan ( mengirim dan mengijinkan adalah 2 hal yang berbeda) QS.Maryam:83
Dimana setan itu merupakan pengikut dari Iblis tentunya setan akan lebih tunduk kepada pimpinannya yaitu iblis bukan kepada ALLAH SWT yang notabene adalah musuh dari iblis.
Jadi menurut saya, mana mungkin setan akan tunduk kepada musuh dari pimpinannya.

Jika anda berdalih bahwa ALLAH SWT mempunyai kuasa memerintahkan siapapun, hingga setanpun mau diperintah oleh ALLAH SWT berarti setan adalah golongan yang plinpan, yaitu mau taat kepada ALLAH SWT serta taat kepada iblis.

Karena menurut saya ALLAH SWT tidak menginginkan manusia atau jin sekalipun untuk taat setengah-setengah, atau bahasa kerennya "IBADAH JALAN, MAKSIAT JALAN".

Mohon pencerahannya.

by agus Tue 09 Nov 2010, 10:27 am

ingintau wrote:Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

agus wrote:
Sebenarnya cara yang benar adalah banyak belajar bukan banyak bertanya. Belajar dengan mmenggunakan hati nurani dan logika yang baik Insya Allah akan ketemu jalannya koq.
Banyak cara untuk belajar, salah satunya dengan bertanya.Semakin banyak kita bertanya akan semakin jelas.
Jika kita tidak mengerti sesuatu dan tidak mau bertanya, dan mencari jawaban hanya mengandalkan logika dan nurani sendiri dikawatirkan akan mendapatkan pengertian yang salah.

Jika memang itu yang terbaik bagi anda tidak mengapa untuk dijalankan. Saya hanya memberikan masukan aja...

Kita kesampingkan dahulu tentang penciptaan manusia.

Saya ingin kembali kemasalah seputar setan.

Sesampai dirumah saya baca ulang pernyataan dari saudaraku cico0808.
cico0808 wrote:salam

bung ingintau, mohon diingat kembali:
cico0808 wrote:
"Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim." (QS. Al-Kahfi: 50)

Jadi bisa disebutkan bahwa iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama..
cico0808 wrote:
Syaitan adalah sebutan bagi para pengikut setia iblis. syaitan bisa dari kalangan jin dan bisa pula dari golongan manusia.
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS.Al-An'am : 112)
disini saya bermaksud menegaskan bahwa terdapat perbedaan antara iblis dan syaitan seperti yang sudah saya kemukakan. Iblis adalah oknum (dari bangsa jin),sedangkan setan adalah siapa2 yang mengikuti jalan iblis (bisa manusia bisa jin).

sedangkan ayat yang anda kemukakan tadi:
ingintau wrote:
"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam : 83)

wajar saja seandainya anda bingung jika tidak mengingat kembali perbedaan antara siapa iblis dan siapa syetan dalam Islam,maka dari itu tolong diperjelas pertanyaan anda ini mengenai setan atau iblis?
kalau pertannyaan anda memang tentang iblis mohon kata setan diganti dengan iblis.
termasuk kesimpulan anda yang perlu dikoreksi diantaranya:
ingintau wrote:
Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat ~~setan/~~iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya ~~setan/~~iblis yg menyebabkan ~~setan/~~iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban ~~setan/~~iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan ~~setan~~iblis lah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan ~~setan~~ di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.

saya koreksi bung ingintau, Al-A'raaf 14-18 tersebut bukan menceritakan dialog antara Allah SWT dengan setan melainkan dengan iblis.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan ~~setan~~ iblis untuk menyesatkan manusia, tetapi ~~setan~~ iblis lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.
mohon agar tidak menggunakan tanda "/" dalam penulisan,karena definisi setan dengan iblis sudah berbeda.

soalnya, ayat-ayat yang dikemukakan di post sebelumnya memang mengenai iblis yang berinisiatif sendiri untuk menggoda manusia. sedang ayat yang anda kutip terakhir adalah ayat tentang syetan (yang bisa berasal dari manusia ataupun jin).

maaf saya baru sadar setelah sekian lama kita berdiskusi ternyata ada missunderstanding yang saya kurang cermat dan cekatan untuk mengatasi sehingga membuat anda bingung.

terkait ayat yang anda kutip terakhir, berikut tafsiran dari Departemen Agama RI:

"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam:83)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 83
Pada ayat ini Allah menyuruh supaya Nabi Muhammad memperhatikan dan mengingat bahwa Allah telah melepaskan setan dan memberi kesempatan kepadanya untuk menipu, membujuk serta memperdayakan manusia yang terkena bujuk rayu setan, termasuk orang-orang kafir Mekah. Mereka akan tetap dalam kesesatan dan tidak akan kembali ke jalan yang benar bagaimanapun Muhammad mengajak dan menyeru mereka. Hal ini dijelaskan Allah sebagai obat hati Nabi Muhammad yang luka karena dia telah bersungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati memberikan petunjuk dan peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap juga ingkar dan tidak mau beriman.

semoga masukan dari saya tidak membuat anda bertambah bingung bung ingintau.

maaf buat brother2 muslim, saya menyela diskusi anda sekalian dengan penjelasan saya yang mungkin dirasa kurang tepat/lengkap.
Membaca pernyataan diatas, timbul kebingungan saya tentang setan ini.

Sepengetuhuan saya tentang julukan kafir ditujukan kepada orang yang tidak percaya kepada ALLAH SWT dan Rasulnya (nabi Muhammad).

Sedang setan adalah pengikut iblis yang sewaktu-waktu bisa berbalik mentang iblis. (bila salah mohon koreksinya).
Disini yang saya bingung.....
Dari pernyataan saudaraku cico0808 ada 3 kelompok.
1. Kelompok yang taat kepada ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 muslim.
2. Kelompok yang mengikuti Iblis sebagai pemimpinnya yaitu setan
3. Kelompok yang tidak mengakui ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 kafir.

ALLAH SWT mengirim setan ( mengirim dan mengijinkan adalah 2 hal yang berbeda) QS.Maryam:83
Dimana setan itu merupakan pengikut dari Iblis tentunya setan akan lebih tunduk kepada pimpinannya yaitu iblis bukan kepada ALLAH SWT yang notabene adalah musuh dari iblis.
Jadi menurut saya, mana mungkin setan akan tunduk kepada musuh dari pimpinannya.

Maaf saudara ingintau, untuk memahami Al-Qur'an kita harus memiliki ilmu mengetahui tafsir Al-Qur'an. Dan kebetulan saya tidak ahli dalam hal ini.

Namun mungkin saya dapat menjelaskan melalui pendekatan logika aja. Jadi, kunci filsafat dalam Islam adalah kemutlakan yaitu dari Allah kepada Allah. Berbeda dengan filsafat dalam Kristen yaitu prinsip Kehadiran. Berkaitan dengan itu saya ingin menjelaskan bahwa dalam Islam sudah sangat jelas mana jalan yang haq dan jalan yang bathil yang semuanya diterangkan oleh Allah sendiri. Manusia tinggal memilih. Maksud saya adalah apapun pilihan kita Allah sih tidak melarang, namun tetap ada konsekwensinya. Jika ada orang yang memilih maksiat maka digambarkan dalam QS Maryam : 83 Allah 'mengrim' setan untuk mereka.

Mungkin itu jawaban sederhana dari saya dan salam...

Jika anda berdalih bahwa ALLAH SWT mempunyai kuasa memerintahkan siapapun, hingga setanpun mau diperintah oleh ALLAH SWT berarti setan adalah golongan yang plinpan, yaitu mau taat kepada ALLAH SWT serta taat kepada iblis.

Karena menurut saya ALLAH SWT tidak menginginkan manusia atau jin sekalipun untuk taat setengah-setengah, atau bahasa kerennya "IBADAH JALAN, MAKSIAT JALAN".

Mohon pencerahannya.

by ingintau Tue 09 Nov 2010, 10:51 am

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

agus wrote:
Sebenarnya cara yang benar adalah banyak belajar bukan banyak bertanya. Belajar dengan mmenggunakan hati nurani dan logika yang baik Insya Allah akan ketemu jalannya koq.

ingintau wrote:
Banyak cara untuk belajar, salah satunya dengan bertanya.Semakin banyak kita bertanya akan semakin jelas.
Jika kita tidak mengerti sesuatu dan tidak mau bertanya, dan mencari jawaban hanya mengandalkan logika dan nurani sendiri dikawatirkan akan mendapatkan pengertian yang salah.

agus wrote:
Jika memang itu yang terbaik bagi anda tidak mengapa untuk dijalankan. Saya hanya memberikan masukan aja...

Ok...terimakasih atas masukannya, tetapi bagi saya lebih baik bertanya dari pada mendapatkan pengertian yang salah.

ingintau wrote:
Kita kesampingkan dahulu tentang penciptaan manusia.

Saya ingin kembali kemasalah seputar setan.

Sesampai dirumah saya baca ulang pernyataan dari saudaraku cico0808.
cico0808 wrote:salam

bung ingintau, mohon diingat kembali:
cico0808 wrote:
"Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim." (QS. Al-Kahfi: 50)

Jadi bisa disebutkan bahwa iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama..
cico0808 wrote:
Syaitan adalah sebutan bagi para pengikut setia iblis. syaitan bisa dari kalangan jin dan bisa pula dari golongan manusia.
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS.Al-An'am : 112)
disini saya bermaksud menegaskan bahwa terdapat perbedaan antara iblis dan syaitan seperti yang sudah saya kemukakan. Iblis adalah oknum (dari bangsa jin),sedangkan setan adalah siapa2 yang mengikuti jalan iblis (bisa manusia bisa jin).

sedangkan ayat yang anda kemukakan tadi:
ingintau wrote:
"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam : 83)

wajar saja seandainya anda bingung jika tidak mengingat kembali perbedaan antara siapa iblis dan siapa syetan dalam Islam,maka dari itu tolong diperjelas pertanyaan anda ini mengenai setan atau iblis?
kalau pertannyaan anda memang tentang iblis mohon kata setan diganti dengan iblis.
termasuk kesimpulan anda yang perlu dikoreksi diantaranya:
ingintau wrote:
Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat ~~setan/~~iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya ~~setan/~~iblis yg menyebabkan ~~setan/~~iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban ~~setan/~~iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan ~~setan~~iblis lah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan ~~setan~~ di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.

saya koreksi bung ingintau, Al-A'raaf 14-18 tersebut bukan menceritakan dialog antara Allah SWT dengan setan melainkan dengan iblis.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan ~~setan~~ iblis untuk menyesatkan manusia, tetapi ~~setan~~ iblis lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.
mohon agar tidak menggunakan tanda "/" dalam penulisan,karena definisi setan dengan iblis sudah berbeda.

soalnya, ayat-ayat yang dikemukakan di post sebelumnya memang mengenai iblis yang berinisiatif sendiri untuk menggoda manusia. sedang ayat yang anda kutip terakhir adalah ayat tentang syetan (yang bisa berasal dari manusia ataupun jin).

maaf saya baru sadar setelah sekian lama kita berdiskusi ternyata ada missunderstanding yang saya kurang cermat dan cekatan untuk mengatasi sehingga membuat anda bingung.

terkait ayat yang anda kutip terakhir, berikut tafsiran dari Departemen Agama RI:

"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam:83)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 83
Pada ayat ini Allah menyuruh supaya Nabi Muhammad memperhatikan dan mengingat bahwa Allah telah melepaskan setan dan memberi kesempatan kepadanya untuk menipu, membujuk serta memperdayakan manusia yang terkena bujuk rayu setan, termasuk orang-orang kafir Mekah. Mereka akan tetap dalam kesesatan dan tidak akan kembali ke jalan yang benar bagaimanapun Muhammad mengajak dan menyeru mereka. Hal ini dijelaskan Allah sebagai obat hati Nabi Muhammad yang luka karena dia telah bersungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati memberikan petunjuk dan peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap juga ingkar dan tidak mau beriman.

semoga masukan dari saya tidak membuat anda bertambah bingung bung ingintau.

maaf buat brother2 muslim, saya menyela diskusi anda sekalian dengan penjelasan saya yang mungkin dirasa kurang tepat/lengkap.
Membaca pernyataan diatas, timbul kebingungan saya tentang setan ini.

Sepengetuhuan saya tentang julukan kafir ditujukan kepada orang yang tidak percaya kepada ALLAH SWT dan Rasulnya (nabi Muhammad).

Sedang setan adalah pengikut iblis yang sewaktu-waktu bisa berbalik mentang iblis. (bila salah mohon koreksinya).
Disini yang saya bingung.....
Dari pernyataan saudaraku cico0808 ada 3 kelompok.
1. Kelompok yang taat kepada ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 muslim.
2. Kelompok yang mengikuti Iblis sebagai pemimpinnya yaitu setan
3. Kelompok yang tidak mengakui ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 kafir.

ALLAH SWT mengirim setan ( mengirim dan mengijinkan adalah 2 hal yang berbeda) QS.Maryam:83
Dimana setan itu merupakan pengikut dari Iblis tentunya setan akan lebih tunduk kepada pimpinannya yaitu iblis bukan kepada ALLAH SWT yang notabene adalah musuh dari iblis.
Jadi menurut saya, mana mungkin setan akan tunduk kepada musuh dari pimpinannya.

Jika anda berdalih bahwa ALLAH SWT mempunyai kuasa memerintahkan siapapun, hingga setanpun mau diperintah oleh ALLAH SWT berarti setan adalah golongan yang plinpan, yaitu mau taat kepada ALLAH SWT serta taat kepada iblis.

Karena menurut saya ALLAH SWT tidak menginginkan manusia atau jin sekalipun untuk taat setengah-setengah, atau bahasa kerennya "IBADAH JALAN, MAKSIAT JALAN".

Mohon pencerahannya.

agus wrote:
Maaf saudara ingintau, untuk memahami Al-Qur'an kita harus memiliki ilmu mengetahui tafsir Al-Qur'an. Dan kebetulan saya tidak ahli dalam hal ini.

Tidak perlu minta maaf, karena saya juga sadar bahwa saya juga punya kekurangan.

agus wrote:
Namun mungkin saya dapat menjelaskan melalui pendekatan logika aja. Jadi, kunci filsafat dalam Islam adalah kemutlakan yaitu dari Allah kepada Allah. Berbeda dengan filsafat dalam Kristen yaitu prinsip Kehadiran. Berkaitan dengan itu saya ingin menjelaskan bahwa dalam Islam sudah sangat jelas mana jalan yang haq dan jalan yang baik yang semuanya diterangkan oleh Allah sendiri. Manusia tinggal memilih. Maksud saya adalah apapun pilihan kita Allah sih tidak melarang, namun tetap ada konsekwensinya. Jika ada orang yang memilih maksiat maka digambarkan dalam QS Maryam : 83 Allah 'mengrim' setan untuk mereka.

Mungkin itu jawaban sederhana dari saya dan salam...

Saya setuju semua agama termasuk Islam dengan tujuan untuk menerangkan mana yang baik dan mana yang buruk, dan keputusan ada ditangan manusianya.
Untuk pernyataan saudaraku agus tentang ayat QS 19:83, saya masih belum bisa menangkap maksud dari ayat tersebut.

Karena dalam ayat tersebut (Qs 19:83) justru ALLAH SWT berkesan membiarkan orang-2 kafir tetap menjadi kafir bahkan dijadikan lebih kafir lagi.

Dan itu berarti bertentangan dengan misi ALLAH SWT mengutus nabi Muhammad.
Karena pengertian saya, ALLAH SWT mengutus kepada nabi Muhammad dengan tujuan agar orang-2 kafir bertobat dan menyembah ALLAH SWT.

Seperti dokter, adanya dokter karena adanya orang sakit, agar menjadi sehat.
Demikian juga nabi Muhammad, adanya nabi karena adanya orang-2 yang tidak taat kepada ALLAH SWT agar menjadi taat.

by hamba tuhan Tue 09 Nov 2010, 2:21 pm

ingintau wrote:Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

agus wrote:
Sebenarnya cara yang benar adalah banyak belajar bukan banyak bertanya. Belajar dengan mmenggunakan hati nurani dan logika yang baik Insya Allah akan ketemu jalannya koq.
ingintau wrote:
Banyak cara untuk belajar, salah satunya dengan bertanya.Semakin banyak kita bertanya akan semakin jelas.
Jika kita tidak mengerti sesuatu dan tidak mau bertanya, dan mencari jawaban hanya mengandalkan logika dan nurani sendiri dikawatirkan akan mendapatkan pengertian yang salah.

agus wrote:
Jika memang itu yang terbaik bagi anda tidak mengapa untuk dijalankan. Saya hanya memberikan masukan aja...
Ok...terimakasih atas masukannya, tetapi bagi saya lebih baik bertanya dari pada mendapatkan pengertian yang salah.

ingintau wrote:
Kita kesampingkan dahulu tentang penciptaan manusia.

Saya ingin kembali kemasalah seputar setan.

Sesampai dirumah saya baca ulang pernyataan dari saudaraku cico0808.
cico0808 wrote:salam

bung ingintau, mohon diingat kembali:
cico0808 wrote:
"Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim." (QS. Al-Kahfi: 50)

Jadi bisa disebutkan bahwa iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama..
cico0808 wrote:
Syaitan adalah sebutan bagi para pengikut setia iblis. syaitan bisa dari kalangan jin dan bisa pula dari golongan manusia.
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan." (QS.Al-An'am : 112)
disini saya bermaksud menegaskan bahwa terdapat perbedaan antara iblis dan syaitan seperti yang sudah saya kemukakan. Iblis adalah oknum (dari bangsa jin),sedangkan setan adalah siapa2 yang mengikuti jalan iblis (bisa manusia bisa jin).

sedangkan ayat yang anda kemukakan tadi:
ingintau wrote:
"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam : 83)

wajar saja seandainya anda bingung jika tidak mengingat kembali perbedaan antara siapa iblis dan siapa syetan dalam Islam,maka dari itu tolong diperjelas pertanyaan anda ini mengenai setan atau iblis?
kalau pertannyaan anda memang tentang iblis mohon kata setan diganti dengan iblis.
termasuk kesimpulan anda yang perlu dikoreksi diantaranya:
ingintau wrote:
Jika membaca AL A'raaf 14-18 sepertinya saat ~~setan/~~iblis tidak tunduk untuk sujud kepada Adam (tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya ~~setan/~~iblis yg menyebabkan ~~setan/~~iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban ~~setan/~~iblis yang bersifat sombong dan arogan), ALLAH SWT tidak berkeinginan melamparkan setan kedalam neraka.
Tetapi karena kesombongan ~~setan~~iblis lah dengan berikrar untuk mempengaruhi keturunan Adam agar tidak taat kepada ALLAH SWT yang menyebabkan ~~setan~~ di ancam akan dilemparkan kedalam neraka - Jika salah mohon koreksinya.

saya koreksi bung ingintau, Al-A'raaf 14-18 tersebut bukan menceritakan dialog antara Allah SWT dengan setan melainkan dengan iblis.

Kesimpulan yang dapat saya tarik : ALLAH SWT tidak memerintahkan ~~setan~~ iblis untuk menyesatkan manusia, tetapi ~~setan~~ iblis lah yang memiliki niat untuk menyesatkan manusia, tentunya dengan seijin ALLAH SWT.
Di-ijin-kan tidak sama dengan diperintah.
mohon agar tidak menggunakan tanda "/" dalam penulisan,karena definisi setan dengan iblis sudah berbeda.

soalnya, ayat-ayat yang dikemukakan di post sebelumnya memang mengenai iblis yang berinisiatif sendiri untuk menggoda manusia. sedang ayat yang anda kutip terakhir adalah ayat tentang syetan (yang bisa berasal dari manusia ataupun jin).

maaf saya baru sadar setelah sekian lama kita berdiskusi ternyata ada missunderstanding yang saya kurang cermat dan cekatan untuk mengatasi sehingga membuat anda bingung.

terkait ayat yang anda kutip terakhir, berikut tafsiran dari Departemen Agama RI:

"Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?"(QS.Maryam:83)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Maryam 83
Pada ayat ini Allah menyuruh supaya Nabi Muhammad memperhatikan dan mengingat bahwa Allah telah melepaskan setan dan memberi kesempatan kepadanya untuk menipu, membujuk serta memperdayakan manusia yang terkena bujuk rayu setan, termasuk orang-orang kafir Mekah. Mereka akan tetap dalam kesesatan dan tidak akan kembali ke jalan yang benar bagaimanapun Muhammad mengajak dan menyeru mereka. Hal ini dijelaskan Allah sebagai obat hati Nabi Muhammad yang luka karena dia telah bersungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati memberikan petunjuk dan peringatan kepada mereka, tetapi mereka tetap juga ingkar dan tidak mau beriman.

semoga masukan dari saya tidak membuat anda bertambah bingung bung ingintau.

maaf buat brother2 muslim, saya menyela diskusi anda sekalian dengan penjelasan saya yang mungkin dirasa kurang tepat/lengkap.
Membaca pernyataan diatas, timbul kebingungan saya tentang setan ini.

Sepengetuhuan saya tentang julukan kafir ditujukan kepada orang yang tidak percaya kepada ALLAH SWT dan Rasulnya (nabi Muhammad).

Sedang setan adalah pengikut iblis yang sewaktu-waktu bisa berbalik mentang iblis. (bila salah mohon koreksinya).
Disini yang saya bingung.....
Dari pernyataan saudaraku cico0808 ada 3 kelompok.
1. Kelompok yang taat kepada ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 muslim.
2. Kelompok yang mengikuti Iblis sebagai pemimpinnya yaitu setan
3. Kelompok yang tidak mengakui ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 kafir.

ALLAH SWT mengirim setan ( mengirim dan mengijinkan adalah 2 hal yang berbeda) QS.Maryam:83
Dimana setan itu merupakan pengikut dari Iblis tentunya setan akan lebih tunduk kepada pimpinannya yaitu iblis bukan kepada ALLAH SWT yang notabene adalah musuh dari iblis.
Jadi menurut saya, mana mungkin setan akan tunduk kepada musuh dari pimpinannya.

Jika anda berdalih bahwa ALLAH SWT mempunyai kuasa memerintahkan siapapun, hingga setanpun mau diperintah oleh ALLAH SWT berarti setan adalah golongan yang plinpan, yaitu mau taat kepada ALLAH SWT serta taat kepada iblis.

Karena menurut saya ALLAH SWT tidak menginginkan manusia atau jin sekalipun untuk taat setengah-setengah, atau bahasa kerennya "IBADAH JALAN, MAKSIAT JALAN".

Mohon pencerahannya.

agus wrote:
Maaf saudara ingintau, untuk memahami Al-Qur'an kita harus memiliki ilmu mengetahui tafsir Al-Qur'an. Dan kebetulan saya tidak ahli dalam hal ini.
Tidak perlu minta maaf, karena saya juga sadar bahwa saya juga punya kekurangan.

agus wrote:
Namun mungkin saya dapat menjelaskan melalui pendekatan logika aja. Jadi, kunci filsafat dalam Islam adalah kemutlakan yaitu dari Allah kepada Allah. Berbeda dengan filsafat dalam Kristen yaitu prinsip Kehadiran. Berkaitan dengan itu saya ingin menjelaskan bahwa dalam Islam sudah sangat jelas mana jalan yang haq dan jalan yang baik yang semuanya diterangkan oleh Allah sendiri. Manusia tinggal memilih. Maksud saya adalah apapun pilihan kita Allah sih tidak melarang, namun tetap ada konsekwensinya. Jika ada orang yang memilih maksiat maka digambarkan dalam QS Maryam : 83 Allah 'mengrim' setan untuk mereka.

Mungkin itu jawaban sederhana dari saya dan salam...
Saya setuju semua agama termasuk Islam dengan tujuan untuk menerangkan mana yang baik dan mana yang buruk, dan keputusan ada ditangan manusianya.
Untuk pernyataan saudaraku agus tentang ayat QS 19:83, saya masih belum bisa menangkap maksud dari ayat tersebut.

Karena dalam ayat tersebut (Qs 19:83) justru ALLAH SWT berkesan membiarkan orang-2 kafir tetap menjadi kafir bahkan dijadikan lebih kafir lagi.

Dan itu berarti bertentangan dengan misi ALLAH SWT mengutus nabi Muhammad.
Karena pengertian saya, ALLAH SWT mengutus kepada nabi Muhammad dengan tujuan agar orang-2 kafir bertobat dan menyembah ALLAH SWT.

Seperti dokter, adanya dokter karena adanya orang sakit, agar menjadi sehat.
Demikian juga nabi Muhammad, adanya nabi karena adanya orang-2 yang tidak taat kepada ALLAH SWT agar menjadi taat.

Kayaknya temen ingin tau udah muter2 deh.... jawaban untuk ini udah ada diatas, coba temen ingin tau liat dl....

maaf saya tuliskan dibawah ini sepenggal dialog iblis waktu diperintahkan ALLAH SWT untuk menemui Nabi Muhammad SAW.

Iblis,"Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya'. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah.

Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya.

Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT:
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu". (QS. Hud: 118-119). Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT:
"Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". (QS. Al-Ahzab: 38).

Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga". Iblis menjawab, "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Saya adalah mahluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya".

by cico0808 Tue 09 Nov 2010, 10:06 pm

maaf kawan-kawan,ana baru bisa comment. abis pulang dari tengok saudara-saudara disekitar lereng merapi yg pada ngungsi. kemarin cuma bisa ol bentar abis itu ada sesuatu yang membuat ana harus offline shg belum sempat comment.

kawan ingintau menulis:

ingintau wrote:
Sedang setan adalah pengikut iblis yang sewaktu-waktu bisa berbalik mentang iblis. (bila salah mohon koreksinya).
Disini yang saya bingung.....
Dari pernyataan saudaraku cico0808 ada 3 kelompok.
1. Kelompok yang taat kepada ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 muslim.
2. Kelompok yang mengikuti Iblis sebagai pemimpinnya yaitu setan
3. Kelompok yang tidak mengakui ALLAH SWT dan Rasulnya yaitu orang-2 kafir.

gini kawan ingintau, coba jangan berfikir secara letterlek hal tersebut. saya ingin mencoba memberi anda sedikit pengertian, siapa yang disebut orang2 kafir? orang kafir adalah orang yang tidak mengakui ALLAH SWT dan Rasulnya. kenapa mereka menjadi kafir? karena bujukan setan agar tidak percaya adanya Tuhan SWT. lalu,siapa setan? setan adalah sekumpulan manusia ataupun jin yang mengikuti jalan iblis (yang membangkang perintah Allah). selanjutnya, kalau begitu apakah kafir itu juga bisa disebut setan? ya,karena orang-orang kafir telah mengikuti rayuan setan untuk tidak menyembah kepada Allah. apakah setan akan berhenti membujuk orang tersebut ketika dirinya telah menjadi kafir? tentu saja tidak, setan (dalam hal ini ana perjelas lagi, bisa manusia dan juga bisa dari bangsa jin) akan terus membujuk orang tersebut agar tetap mempertahankan kekafirannya hingga menjelang akhir hayatnya. apa tujuannya? supaya orang tersebut juga masuk neraka seperti setan yang telah mengikuti jalan iblis. bagaimana cara setan menghasut? dari bangsa jin, misalnya adalah dengan cara membisikkan hal-hal negatif,menampakkan diri seolah-olah sebagai utusan Allah namun mengajak mereka berjalan ke arah yang berlawanan,dll. dari bangsa manusia, misalnya adalah dengan cara mengajak seseorang berbuat maksiat,memaparkan tafsir-tafsir yang sembarangan terhadap Al-Qur'an sehingga seseorang menjadi goyah imannya,dsb. siapakah kawan orang2 kafir? kawan orang kafir adalah orang kafir yang lain,dan orang kafir yang lain lagi.

lalu apa arti 'mengirim' dalam QS.Maryam:83?
sekali lagi mohon dicerna kata tersebut.
apakah berarti setiap ada orang yang kafir atau baru menjadi kafir (tentunya karena bujukan setan) di dunia ini lalu Allah secara langsung juga mengirim setan2 yg lain untuk menghasut dan membujukknya? tentu saja tidak, Firman Allah adalah Nash atau ketetapan Allah terhadap makhluknya. dalam konteks ini, Allah memberi ketetapan bahwa setan akan selalu berada digolongan orang-orang kafir supaya orang-orang kafir dapat melakukan maksiat dengan sungguh-sungguh,dan Allah menetapkan orang2 kafir ini tidak terlepas dari bujuk rayu setan. jadi artinya bukan secara langsung Allah menyuruh setan "hai setan kukirim kau kepada si fulan, karena dia telah kafir maka hasutlah kedalam kemaksiatan, berangkatlah!", bukan seperti itu.

ingintau wrote:
Karena dalam ayat tersebut (Qs 19:83) justru ALLAH SWT berkesan membiarkan orang-2 kafir tetap menjadi kafir bahkan dijadikan lebih kafir lagi.

Dan itu berarti bertentangan dengan misi ALLAH SWT mengutus nabi Muhammad.
Karena pengertian saya, ALLAH SWT mengutus kepada nabi Muhammad dengan tujuan agar orang-2 kafir bertobat dan menyembah ALLAH SWT.

pengertian anda: Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan tujuan agar orang2 kafir bertobat dan menyembah Allah SWT.
pengertian saya: Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan tujuan hanya menyampaikan firman2 Allah kepada orang2 yang telah terkena bujukan setan atau telah menjadi setan itu sendiri(kafir).

Wallahu a'lam bishowab.

ya, memang Allah membiarkan orang2 kafir semakin terjerumus dalam perbuatannya. karena orang2 ini memang terbukti sudah tidak peduli terhadap firman2 Allah yang disampaikan oleh para Rasulnya.
sebab "menurut pengertian saya", menyembah Allah atau tidak, bertobat kepada Allah ataupun tidak, Allah tidak akan merasa rugi sebab bukan Allah yang membutuhkan manusia tetapi manusialah yang membutuhkan Allah, penciptanya.

*mohon maaf untuk apabila kata-kata ana tersebut diatas ternyata mengandung kesalahan.
**mohon maaf apabila ternyata kata-kata ana sulit dicerna,ana sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan sesuai batas kemampuan ana.
***ana adalah manusia yang mungkin termasuk golongan orang-orang yang memiliki banyak sekali kekurangan, keterbatasan pikiran dan kemampuan untuk mencerna sesuatu.

by ingintau Wed 10 Nov 2010, 10:45 am

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

hamba tuhan wrote:
Kayaknya temen ingin tau udah muter2 deh.... jawaban untuk ini udah ada diatas, coba temen ingin tau liat dl....

maaf saya tuliskan dibawah ini sepenggal dialog iblis waktu diperintahkan ALLAH SWT untuk menemui Nabi Muhammad SAW.

Iblis,"Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya'. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah.

Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya.

Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT:
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu". (QS. Hud: 118-119). Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT:
"Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". (QS. Al-Ahzab: 38).

Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga". Iblis menjawab, "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Saya adalah mahluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya".

Saya tidak muter-2, saya bertanya tentang setan bukan tentang iblis, karena berdasarkan pernyataan saudaraku cico0808, iblis dan setan adalah 2 sosok yang berbeda, sedang dialog yang saudaraku hamba tuhan sampaikan adalah dialog Iblis dengan nabi Muhammad.

cico0808 wrote:
gini kawan ingintau, coba jangan berfikir secara letterlek hal tersebut

Tentunya bagi saya yang tidak mengerti tentang ALQURAN akan mengartikan secara letterlek terlebih dahulu, hingga mendapatkan pengertian dari rekan-2 muslim yang paham dan mengerti maksud ayat tersebut.

Berdasarkan pernyataan saudaraku cico0808, QS 19:83 tersebut diartikan bahwa setan mengaku sebagai utusan atau dikirim oleh ALLAH SWT, ok...saya akan simpan pernyataan ini, karena nanti akan berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Saya setuju dengan pernyataan tentang siapa setan dan bagaimana cara setan membujuk orang-2 agar menjadi tetap kafir atau menjadi pengikut iblis.

cico0808 wrote:pengertian anda (ingintau): Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan tujuan agar orang2 kafir bertobat dan menyembah Allah SWT.
pengertian saya (cico0808): Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan tujuan hanya menyampaikan firman2 Allah kepada orang2 yang telah terkena bujukan setan atau telah menjadi setan itu sendiri(kafir).

Jika berdasarkan pernyataan saudaraku cico0808 tentang misi nabi Muhammad diutus ALLAH SWT hanya menyampaikan firman2 Allah kepada kaum tersesat ( setan + kafir = kaum tersesat) tentunya keputusan tetap ditangan kamu tersesat, dan artinya tidak ada pemaksaan dan hal itu (tidak memaksa) banyak tercantum di dalam ALQURAN .

by mencari petunjuk Wed 10 Nov 2010, 11:23 am

ingintau wrote:Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.
hamba tuhan wrote:
Kayaknya temen ingin tau udah muter2 deh.... jawaban untuk ini udah ada diatas, coba temen ingin tau liat dl....

maaf saya tuliskan dibawah ini sepenggal dialog iblis waktu diperintahkan ALLAH SWT untuk menemui Nabi Muhammad SAW.

Iblis,"Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya'. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah.

Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya.

Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT:
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu". (QS. Hud: 118-119). Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT:
"Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". (QS. Al-Ahzab: 38).

Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga". Iblis menjawab, "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Saya adalah mahluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya".
Saya tidak muter-2, saya bertanya tentang setan bukan tentang iblis, karena berdasarkan pernyataan saudaraku cico0808, iblis dan setan adalah 2 sosok yang berbeda, sedang dialog yang saudaraku hamba tuhan sampaikan adalah dialog Iblis dengan nabi Muhammad.

cico0808 wrote:
gini kawan ingintau, coba jangan berfikir secara letterlek hal tersebut
Tentunya bagi saya yang tidak mengerti tentang ALQURAN akan mengartikan secara letterlek terlebih dahulu, hingga mendapatkan pengertian dari rekan-2 muslim yang paham dan mengerti maksud ayat tersebut.

Berdasarkan pernyataan saudaraku cico0808, QS 19:83 tersebut diartikan bahwa setan mengaku sebagai utusan atau dikirim oleh ALLAH SWT, ok...saya akan simpan pernyataan ini, karena nanti akan berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Saya setuju dengan pernyataan tentang siapa setan dan bagaimana cara setan membujuk orang-2 agar menjadi tetap kafir atau menjadi pengikut iblis.

cico0808 wrote:pengertian anda (ingintau): Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan tujuan agar orang2 kafir bertobat dan menyembah Allah SWT.
pengertian saya (cico0808): Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan tujuan hanya menyampaikan firman2 Allah kepada orang2 yang telah terkena bujukan setan atau telah menjadi setan itu sendiri(kafir).
Jika berdasarkan pernyataan saudaraku cico0808 tentang misi nabi Muhammad diutus ALLAH SWT hanya menyampaikan firman2 Allah kepada kaum tersesat ( setan + kafir = kaum tersesat) tentunya keputusan tetap ditangan kamu tersesat, dan artinya tidak ada pemaksaan dan hal itu (tidak memaksa) banyak tercantum di dalam ALQURAN .

Bung ingin tau, ini TUHAN(YHWH) yang anda sembah ya????

Kejadian 18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

TUHAN(YHWH) yang tidak tau apa2 dan tidak bs melihat apa yg telah terjadi, sehingga harus turun untuk melihat kondisi dan situasi karna banyak keluh kesah orang yang telah sampai kepadanya, apakah benar atau tidak keluh kesah mereka? aku(YHWH) mau mengetahuinya... karna selama ini aku(YHWH) tidak tau hanya mendengar berita saja. berarti TUHAN(YHWH) tidak sempurna ya, rupanya dia TUHAN yg tidak maha mengetahui dan tidak maha melihat, bisa bahaya kalo TUHAN kek gini... gimana dia mau mengatur alam semesta kalo tidak mengetahui dan tidak melihat ya??? hancurrrrrrrrrrrr

by ingintau Wed 10 Nov 2010, 11:33 am

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

mencari petunjuk wrote:
Bung ingin tau, ini TUHAN(YHWH) yang anda sembah ya????

Kejadian 18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

TUHAN(YHWH) yang tidak tau apa2 dan tidak bs melihat apa yg telah terjadi, sehingga harus turun untuk melihat kondisi dan situasi karna banyak keluh kesah orang yang telah sampai kepadanya, apakah benar atau tidak keluh kesah mereka? aku(YHWH) mau mengetahuinya... karna selama ini aku(YHWH) tidak tau hanya mendengar berita saja.

Kadang saya heran dengan neter-2 muslim (tidak semua sich) sikapnya seperti anda, selalu berusaha membelokan apa yang dibacarakan dalam trit seseorang. Entah saya nggak tau apa motifasi atau tujuan, apakah memang berusaha agar orang-2 non muslim tidak menanyakan isi ALQURAN atau punya motifasi lain.
Alangkah baik dan bijaksananya jika anda membuat trit sendiri, dan jangan mengotori trit orang lain sehingga pembicaraan menjadi OOT keluar dari masalah yang dibahas.
Sehingga apa yang dibahas dalam trit ini menjadi lari kesana kemari.

by mencari petunjuk Wed 10 Nov 2010, 11:40 am

ingintau wrote:Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

mencari petunjuk wrote:
Bung ingin tau, ini TUHAN(YHWH) yang anda sembah ya????

Kejadian 18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."

TUHAN(YHWH) yang tidak tau apa2 dan tidak bs melihat apa yg telah terjadi, sehingga harus turun untuk melihat kondisi dan situasi karna banyak keluh kesah orang yang telah sampai kepadanya, apakah benar atau tidak keluh kesah mereka? aku(YHWH) mau mengetahuinya... karna selama ini aku(YHWH) tidak tau hanya mendengar berita saja.
Kadang saya heran dengan neter-2 muslim (tidak semua sich) sikapnya seperti anda, selalu berusaha membelokan apa yang dibacarakan dalam trit seseorang. Entah saya nggak tau apa motifasi atau tujuan, apakah memang berusaha agar orang-2 non muslim tidak menanyakan isi ALQURAN atau punya motifasi lain.
Alangkah baik dan bijaksananya jika anda membuat trit sendiri, dan jangan mengotori trit orang lain sehingga pembicaraan menjadi OOT keluar dari masalah yang dibahas.
Sehingga apa yang dibahas dalam trit ini menjadi lari kesana kemari.

Maaf bung ingin tau, kan yg diatas sama masalahnya dengan id anda ingin tau... sama kayak TUHAN(YHWH) yg pengen tau juga situasi dan kondisi jgn hanya dengar desas desus aja.

sekali maaf, kalo mau bertanya tentang ALQUR'AN dari pertama aja dimulai yaitu surat AL-FATIHAH.

by ingintau Wed 10 Nov 2010, 1:32 pm

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

Kesimpulan tentang Iblis dan Setan
- Iblis adalah jin yang menentang ALLAH SWT, dan pengikutnya disebut setan.
- Berdasarkan keterengan dari saudaraku cico0808 tentang misi ALLAH SWT mengutus Muhammad adalah memberi/menyampaikan firman ALLAH SWT, dan keputusan tetap ditangan kaum sesat (setan+kafir) tanpa paksaan.
Jika memang kesimpulan saya salah mohon dikoreksi.

Saya lanjutkan pertanyaan saya tentang ADAM.

Apakah ALLAH SWT pertama kali hanya menciptakan satu orang saja, yang kita kenal sebagai ADAM.
Ataukah ALLAH SWT masih menciptakan Adam-2 lainnya?

by mister limbad Wed 10 Nov 2010, 1:49 pm

Kalu model diskusi ky gini terus, gada kerangka unt mengatur alur&arah maka akan ada ratusan,ribuan,bahkan jutaan pertanyaan[blm lg kalu pk acara muter2. Ada baek ny jik bung ingin tau ngasih ksmpatan para netter islam brtanya balik, jd akan ada keseimbangan. Jd judul threadny di ganti dg, "Dialog islam-kristen" gt.. Maaf cm sekedar numpang lewat..

by ingintau Wed 10 Nov 2010, 4:43 pm

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

mister limbad wrote:Kalu model diskusi ky gini terus, gada kerangka unt mengatur alur&arah maka akan ada ratusan,ribuan,bahkan jutaan pertanyaan[blm lg kalu pk acara muter2. Ada baek ny jik bung ingin tau ngasih ksmpatan para netter islam brtanya balik, jd akan ada keseimbangan. Jd judul threadny di ganti dg, "Dialog islam-kristen" gt.. Maaf cm sekedar numpang lewat..

Betul sekali, disini memang saya hanya ingin mengetahui berbagai pandangan dalam Islam.
Yang tentunya nanti akan saya buat trit kusus berdasarkan jawaban dan pernyataan dari para neter muslim.
Disini saya hanya ingin mengetahui hal2 yang bersifat umum.
Jika diikuti dari awal, anda bisa melihat ada beberapa pertanyaan tentang Setan/Iblis berdasarkan versi kristen dan saya sudah menjawab, bagaimana versi kristennya. Saya rasa itu juga sudah merupakan dialog.
Dan dalam trit ini pun saya tidak mendebat atau membantah apa yang neter muslim sampaikan.
Saya hanya ingin memperjelas maksud dan arti dari ayat-2 terkait.

by mister limbad Wed 10 Nov 2010, 4:58 pm

Saya mengikuti diskusi ini dr awal dan sangat mengasyikKan walau sy ol cm lewat hp, tp ada baik ny anda perjelas ada berapa pertanyaan yg ingin anda sampaikan, shg netter muslim tdk brpikir sampe kpn prtanyaan dr bung ingintau kelar karna saya yakin bahwa para netter muslim pun pnya bnyak prtanyaan buat anda. Stlh anda jelaskan ada berapa prtanyaan yg ingin anda sampaikan&dijawab netter muslim, nhah saatny anda bikin thread, " Ingintau siap menjawab pertanyaan netter muslim." begitu sekirany masukan dr newbie..

by cico0808 Wed 10 Nov 2010, 5:15 pm

ingintau wrote:Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

Apakah ALLAH SWT pertama kali hanya menciptakan satu orang saja, yang kita kenal sebagai ADAM.
Ataukah ALLAH SWT masih menciptakan Adam-2 lainnya?

terus terang saya agak bingung dengan pertanyaan anda yg satu ini. dari pertannyaan pertama saya jawab YA, adam adalah manusia pertama ciptaan Allah SWT, dalam arti manusia yang komplit memiliki raga bukan hanya roh. soalnya, kalau penciptaan roh pertama udah beda lagi.
terus beranjak ke pertannyaan yang kedua,(maaf saya balik bertanya) apa yg anda maksud dengan pernyataan "Adam-2 lainnya"? duplikat Adam atau bagaimana? atau manusia lain yang diciptakan Allah bersamaan dengan penciptaan Adam?
Mohon kawan dapat memperjelas.

by forever_muslim Thu 11 Nov 2010, 1:52 am

@ingin tahu
wah beberapa hari gak ol ternyata makin meriah aja thread sdr.ingin tahu ini...
baiklah sebelumnya saya klarifikasi dulu tentang tulisan saya yg anda quote

(tetapi menurut saudara FM bukan karena tidak mau sujudnya setan/iblis yg menyebabkan setan/iblis dikatakan sesat, tetapi karena jawaban setan/iblis yang bersifat sombong dan arogan)

kesombongan atau tinggi hati iblis bukan hanya karena merasa derajatnya lebih mulia dari Nabi Adam as ( QS.7:12, QS.15:33, QS.17:61, QS.38:76 ) tapi juga kesombongan iblis ini membuat ia dgn sengaja membangkang perintah Allah SWT yg artinya sama juga menentang bahkan menantang Sunnatullah ( ketetapan Allah ) dan pengetahuanNya ( lihat QS. 17:62 dan QS. 38:82 ) padahal iblis tahu pasti bahwa Allah SWT maha mengetahui dengan segala perintahNya... namun segala ketaqwaan dan keimanan iblis luntur seketika karena kesombongan dan tinggi hatinya tsb, akibatnya Allah SWT mengusir iblis keluar dari surga dan Allah SWT mengutuk iblis menjadi makhluk yg :
1. ‘takabur dan kafir’ (QS.2:34)
2. ‘hina’ (QS.7:13)
3. ‘terkutuk’ (QS.15:34)
4. ‘calon penghuni neraka Jahannam’ (QS.17: 63)
5. ‘makhluk yang durhaka dan musuhnya manusia’ (QS.18:50)
6. ‘pembangkang’ (QS.20:116)
7. ‘takabur, kafir dan terkutuk’ (QS.38:74-77)

Hikmah dari ayat-ayat yang menceritakan tentang kedurhakaan iblis atas perintah Allah SWT ini yaitu bahwa kita sebagai makhluk Allah SWT harus menjauhi sifat sombong atau tinggi hati seperti sifat iblis tsb dan Allah SWT sangatlah tidak menyukai hamba-hambaNya yg sombong sebagaimana firmanNya :
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (angkuh)." (QS. 31:18)
"............. Demikianlah Allah mengunci mati pintu hati orang yang sombong dan sewenang-wenang" (QS.40:35)
:"Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di dunia ini tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaanku.....................". (QS. 7:146)

Jadi sdr. ingin tahu .. anda kurang tepat memahami tulisan saya... bukan karena jawaban iblis yang bersifat sombong tapi karena sifat iblis yang sombong dan tinggi hati ini sehingga ia merasa lebih mulia dari Nabi Adam as dan dgn kesombongannya juga membuat iblis berani menentang dan menantang ketetapan dan pengetahuan Allah SWT...

penjelasan saya ini juga sebagai bantahan dari pemahaman oleh beberapa kalangan, khususnya para sufi, al-hallaj dan murid-muridnya ( jika anda pernah membacanya ) yang berpendapat Iblis lebih suka mematuhi kehendak abadi Tuhan yaitu tidak boleh seorang pun bersujud di hadapan apa saja kecuali hanya kepada Allah SWT daripada perintah yang diberikan-Nya untuk bersujud kepada Adam. Paham ini seolah-olah menyatakan bahwa iblis monotheist sejati padahal sujud yang diperintahkan Allah SWT bukanlah sujud ibadah karena sujud ibadah hanya kepada Allah SWT semata melainkan hanya sujud tahiyyah / ikram ( penghormatan ) dan dilakukan oleh para malaikat karena taat pada perintah Allah SWT sedangkan iblis malah menentang perintahNya karena kesombongannya... jadi pemahaman para sufi dan al hallaj sangatlah tidak berdasar karena bertentangan dengan kalam Ilahi ( Al- Qur'an )..

mengenai penafsiran QS.19:83 yang anda katakan seperti kontradiksi dgn ayat-ayat pada tujuh surah diatas.. saya coba jelaskan dgn kemampuan saya yang terbatas...
untuk mengetahui makna yg tepat dari ayat ini tentu saja kita harus menelaahnya dari petunjuk yg tersurat dari ayat QS.19:83 ini, saya kutip dulu ayat ini dengan beberapa terjemahannya :

أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا
19:83 Do you not see how we unleash the devils upon the disbelievers to stir them up? ( terjemahan khalifah )
19:83 ARE THOU NOT aware that We have let loose all [manner of] satanic forces ( terjemahan asad )
19:83 Seest thou not that We have set the devils on the disbelievers to confound them with confusion? ( terjemahan picktail )
19:83 Seest thou not that We have set the Evil Ones on against the unbelievers, to incite them with fury? ( terjemahan Yusuf Ali )
19:83 Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?,
( terjemahan Depag RI )

frase "telah mengirim" pada teks arabicnya adalah arsalna أَرْسَلْنَا
akar hurufnya adalah Ra-Siin-Lam yang terjemahan literalnya yaitu "melepaskan, memberikan, menetapkan"
dari terjemahan diatas terlihat terjemahan depag agak berbeda yaitu menterjemahkan "arsalna" menjadi "telah mengirim" sedangkan yusuf ali dan picktail lebih prefer menggunakan kata "have set" ( telah menetapkan ) bukan "have sent" , begitu juga dengan terjemahan asad dan kalifah menggunakan kata "let loose" dan "unleash" yang jika diterjemahkan "telah melepaskan" ... jadi disini terjemahan depag berbeda dgn para penterjemah diatas.. hal ini bisa dimengerti karena masing-masing penterjemah memakai padanan kata yg lebih cocok dgn kata "arsalna" menurut pendapat mereka masing-masing.. jadi maksud saya sdr. ingin tahu seperti yang saya katakan dithread lain dgn anda .. apakah anda percaya dgn penafsiran saya yg hanya semata-mata berdasarkan terjemahan depag saja?? got my point ya sdr. ingin tahu.. jadi buat kita yang belum bisa bahasa arab sebaiknya kita tidak harus terpaku dgn satu terjemahan saja namun akan lebih baik membandingkannya dgn beberapa terjemahan Al-Qur'an dalam hal ini saya lebih senang membandingkannya dgn terjemahan bahasa inggris karena selain lebih mudah dari bahasa asing lainnya dan mudah juga mencari kamusnya he he he... nah kalo dikembalikan kesaya.. saya lebih prefer kata arsalna itu diterjemahkan "telah melepaskan" namun bukan berarti terjemahan Depag keliru namun terkadang terjemahan Depag terinterpolasi dgn penafsiran penterjemahnya ( contoh terjemahan QS. 4:157 )..

berikutnya kita coba untuk menelaah penafsiran ayat ini dengan cara munasabat ayat yaitu penafsiran ayat dgn ayat, maksudnya menafsirkan ayat ini dgn makna ayat lainnya yaitu ayat desisif lainnya yang similiar konteks dan korelasinya..... coba sdr. ingin tahu lihat ayat QS.17:63-64..
"Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup ( ayat 63 ). Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka." (ayat 64 )
ayat diatas merupakan jawaban Allah SWT atas permintaan iblis pada ayat sebelumnya ( QS.17:62) "Dia (iblis) berkata: ""Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil""."

Dari QS. 17:63 kita bisa memahami makna yg muhkam dari ayat tsb yaitu Allah SWT mengabulkan permintaan iblis untuk menangguhkan usia iblis sampai hari kiamat dan melepaskan ( mengizinkan jika menurut kesimpulan anda ) iblis dalam usahanya untuk menyesatkan manusia namun disertai ancaman bahwa bagi manusia yang mengikuti ajakan iblis maka neraka jahanamlah sebagai balasan untuk iblis dan pengikutnya... sedangkan pada ayat 64, Allah SWT juga melepaskan iblis untuk menggunakan berbagai cara untuk mempengaruhi manusia ( harta, anak dan janji-janji ) serta mengerahkan pengikut-pengikut iblis yaitu syaitan-syaitan baik dari golongan jin dan manusia ( makna kiasan dari kalimat "pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki ) namun Allah SWT juga mengingatkan kita agar tidak terpengaruh dgn ajakan iblis karena semua ajakan iblis hanyalah janji palsu dan tipuan semata ...

dengan demikian makna dari kalimat "telah mengirim syaitan-syaitan" ( terjemahan depag ) pada QS.19:83 merujuk pada makna QS. 17:63-64 maka jelas maksudnya disini bahwa sedari awal memang Allah SWT telah mengabulkan permintaan iblis dgn melepaskan iblis dan para pengikutnya ( syaitan ) untuk menyesatkan manusia.. maksudnya menyesatkan disini jelas agar manusia berpaling dari Allah SWT sehingga kufur aqidah dan kufur nikmat... manusia-manusia yg kufur aqidah dan nikmat adalah manusia-manusia yg sombong karena mempersekutukan Allah SWT dan membantah bahwa kenikmatan duniawi yang didapatnya semata-mata karena Allah SWT dan manusia seperti inilah yg disebut kafir... kafir karena kekufuran terhadap Allah SWT......
iblis juga akan terus menerus membuat manusia yg kafir ini mempertahankan kekafirannya dan mempengaruhi mereka bahwa seolah-olah kekafiran mereka itu adalah sesuatu yang benar sehingga hati mereka bangga dan sombong dgn kekafirannya ( mereka mengikuti sifat sombong iblis) kemudian membuat hati mereka mantap dgn kekafiran mereka dan mungkin inilah yang dimaksud bahwa Allah SWT telah mengunci mati pintu hati para kafirun akibat dari kesombongan diri mereka sendiri...
iblis juga membuat para kafirun ini berusaha utk menyebarkan "kebenaran" kekafiran mereka kepada manusia-manusia lainnya untuk mereka sesatkan dan secara sadar atau tidak sadar mereka telah menjadi syaitan atau pengikut iblis dgn tujuan menyesatkan sebanyak-banyaknya umat manusia...
namun untuk manusia-manusia yang imannya terjaga dan berserah diri hanya kepada Allah SWT dan mengikuti semua perintahNya dan menjauhi laranganNya maka manusia-manusia tersebut masuk kedalam golongan hamba-hamba Allah SWT yang bertaqwa dan dilindungiNya dari segala bujukan/ ajakan iblis sebagaimana janji Allah SWT pada QS.17:65 "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu (iblis) tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga."

kalo kita melihat asbabun nuzul dari ayat QS.19:83 ini yang diturunkan Allah SWT di mekah adalah untuk menghibur dan sekaligus mengingatkan Rasulullah... dan memang pada priode-priode awal Rasulullah menyampaikan risalah Allah SWT di mekah ini banyak sekali mengalami hambatan bahkan ancaman yang datang dari kaum kafir qurais terhadap Beliau sehingga Allah SWT berfirman seperti pada ayat tsb untuk mengingatkan Rasul bahwa para kafirun dari suku qurais memang hatinya telah condong kepada ajakan dan bujukan iblis yang telah dilepaskan Allah SWT untuk menyesatkan mereka sebelumnya sehingga sifat mereka telah mengikuti sifat iblis yaitu sombong dan bangga dgn kekafiran mereka sehingga hati mereka mengabaikan kebenaran ajaran Ilahi yang disampaikan oleh Rasulullah... dan bisa kita lihat firman Allah SWT pada Rasul didalam ayat tsb seperti bentuk kalimat interogatif tapi tidak membutuhkan jawaban karena lebih berkonotasi mengingatkan saja...

sedikit saya ingin menambahkan tentang pengertian "syaitan" .... diawal telah saya katakan bahwa syaitan itu cenderung kepada karakteristik iblis atau sifat-sifat iblis.. dan seperti petunjuk dari QS.6:112, QS.114:1-6 bahwa syaitan ini bisa dari golongan jin dan juga manusia. Pemahaman saya bahwa jin dan manusia disebut syaitan karena jin dan manusia tsb mengikuti sifat-sifat iblis dgn tujuan menyesatkan umat manusia sehingga menjadi kufur aqidah dan nikmat serta mengikuti ajakan iblis agar melaksanakan hal-hal yang dilarang Allah SWT dan menjauhi perintahNya ( kebalikan dari yang seharusnya dilakukan manusia )...

kemudian kenapa iblis bisa mempengaruhi manusia agar mengikuti sifat-sifat iblis.. ini disebabkan karena nafsu yang ada pada setiap manusia memiliki 4 unsur sifat termasuk sifat syaitaniyah dan ketiga sifat manusia lainnya yaitu sifat sabu’iyyah, sifat bahimiyyah, dan sifat Ilahiyyah (reff : Imam Gozali, 1982: 21 )

Pertama, sifat sabu’iyyah, adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh binatang buas seperti serigala, babi, harimau dan anjing. Sifat-sifat ini mencerminkan sikap permusuhan, kebencian, amarah, saling serang dan kegarangan. Namun pada dasarnya sifat ini netral, artinya sikap permusuhan, kebencian dan kegarangan ini bisa menjadi positif dan juga bisa menjadi negatif, tergantung dari unsur sifat Ilahiyyah dan syaithaniyyah yang mempengaruhinya.
Kedua, sifat bahimiyyah, yaitu sifat-sifat seperti yang dimiliki oleh hewan ternak semacam sapi, kerbau, kambing, kuda dan keledai. Sifat-sifat hewan ini mencerminkan sikap rakus terhadap makanan, tamak terhadap harta, dan pengumbaran nafsu birahi. Sifat-sifat ini pun sebenarnya netral tergantung unsur Ilahiyyah dan syaithaniyyah yang dominan mempengaruhi.
Ketiga, sifat syaithaniyyah, yaitu sifat-sifat yang mengajak menuju lembah dosa dan kehancuran aqidah. pada sifat inilah iblis berusaha secara terus menerus agar sifat syataniyyah ini memenangkan pertempuran nafsu didalam melawan sifat Ilahiyyah.
Keempat, sifat Ilahiyyah, yaitu sifat-sifat fitrah manusia yang mengajak berbuat kebaikan menuju jalan Tuhan. Unsur-unsur Ilahiyyah dalam diri manusia itu ada, karena ruh manusia diciptakan dari hembusan nafas jiwa Tuhan yang dititipkan dalam jasad manusia.
Keempat sifat ini ada dalam setiap jiwa manusia. Selanjutnya sifat syaitaniyyah dan sifat Ilahiyyah ini selalu tarik menarik berupaya mempengaruhi unsur sifat sabu’iyyah dan bahimiyah agar mengikutinya. Bagi manusia yang digambarkan sebagai al-insan al-kamil berarti unsur Ilahiyyahnya telah berhasil memenangkan pertempuran nafsu manusia, sehingga unsur bahimiyyah, sabu’iyyah, bahkan syaithaniyyah berarti telah tunduk dan patuh mengikuti kehendak Ilahi. sedangkan apabila sifat syaitaniyyah yang memenangkan pertempuran maka segala tindak prilakunya akan selalu berusaha untuk memuaskan unsur bahimiyyah dan sabu'iyyah semata .. jadi nalar akalnya terfokus pada pemenuhan kepuasan nafsu binatangnya yg terdapat didalam sifat bahimiyyah dan sabu'iyyah dan manusia inilah yang disebut syaitan karena sifat syaitaniyyahnya mengikuti sifat iblis..

dengan begitu cara iblis mempengaruhi manusia yaitu dengan berusaha secara terus menerus meng-stimulus unsur sifat syaitaniyyah dgn cara bujukan dan godaan serta janji-janji palsu sehingga menundukkan unsur sifat Ilahiyah agar tujuan iblis utk menyesatkan manusia akan tercapai apabila sifat syaitaniyyah ini bisa mengatasi sifat Ilahiyyah... dan jika seorang manusia sudah dikuasai oleh unsur sifat syaitanniyah maka ia akan menjadi setan bagi dirinya dan juga bagi manusia-manusia lainnya serta secara sadar dan tidak sadar menjadi pengikut iblis.. dengan demikian Neraka jahanamlah sebagai balasannya seperti yang dijanjikan oleh Allah SWT... dan memang tidak mudah untuk mengalahkan unsur sifat syaitanniyah ini seperti yang sering dikatakan orang bahwa perang melawan hawa nafsu lebih berat daripada melawan musuh yang tampak....

untuk masalah penciptaan manusia , apakah ada adam-adam yang lain? cobalah sdr. ingin tahu sebelumnya membaca QS.4:1 beserta tafsirannya dan kalau belum paham juga tentang tafsiran ayat tsb silahkan bertanya lebih lanjut.............. tapi kalo boleh saran gimana kalo sdr.ingin tahu bertanya pada topik yang lebih menarik yang berkorelasi langsung antara Islam dan kristen seperti apakah Nabi Isa as sama dengan yesus dan penyaliban Isa/yesus ditinjau dari Al-Qur'an dan Alkitab... topik ini pasti lebih seru dan menarik kelihatannya... daripada ngomongin soal makhluk-makhluk gaib ini he he he...

demikian penjelasan saya... semoga gapat dimengerti......

regards,
FM-Batam

by ingintau Thu 11 Nov 2010, 2:11 pm

Semoga damai TUHAN menyertai kita semua.

@FM
terima kasih, dengan penjelasan yang panjang lebar dan sangat jelas.

@mister limbad
Sengaja trit ini saya buat terbuka, agar menjadi trit yang bisa digunakan sebagai pembelajaran.
Jika di lihat hampir semua trit di forum ini berisi hanya saling menjelekan, tetapi tanpa bobot pembelajaran (bukannya saya ingin menghina atau menjelekan neter-2 lain, tetapi dari caranya mengajukan pertanyaan dan jawaban jelas bukan untuk pembelajaran.)

@mister limbad dan fm
Saya persilahkan membuat trit tersendiri tentang apa-2 yang ingin diketahui oleh rekan-2 muslim tentang ALKITAB, dengan tujuan untuk pembelajaran.Dan tentunya saya akan mencoba menjawab semampu saya.

forever_muslim wrote:tapi kalo boleh saran gimana kalo sdr.ingin tahu bertanya pada topik yang lebih menarik yang berkorelasi langsung antara Islam dan kristen seperti apakah Nabi Isa as sama dengan yesus dan penyaliban Isa/yesus ditinjau dari Al-Qur'an dan Alkitab

Tentu hal itu menarik.
Dalam trit ini nanti juga akan mengarah tentang yang berhubungan antara Islam dan Kristen.
Tetapi sebelum kearah sana, saya ingin memahami dulu bagaimana pandangan Islam tentang Iblis dan Setan, serta penciptaan manusia.

Dari trit ini jelas pandangan tentang Malaikat, Iblis dan Setan berbeda antara Islam dan Kristen, seperti dipostingan saya sebelumnya.

Kembali ke penciptaan :
@cico0808
Maaf kalau pertanyaannya kurang begitu jelas.
Baik saya ulangi pertanyaannya.
Adakah selain nabi Adam dan istrinya ( bagi saya Adam bukanlah nabi), adakah manusia-2 lain yang diciptakan oleh ALLAH SWT (pada awalnya) ?

by cico0808 Thu 11 Nov 2010, 3:00 pm

Salam

sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa, sepengetahuan saya hanya Adam manusia pertama yang diciptakan Allah SWT lengkap jasad dan ruhnya. selanjutnya, Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam. Lalu, dari hubungan incest antara mereka terlahirlah anak-anaknya yaitu:
-yang pertama qabil dan iqlima (kembar)
-yang kedua habil dan labuda (kembar)
-selanjutnya, dari perkawinan habil-iqlima dan qabil-labuda tercipta manusia-manusia lain yang turun-temurun menjadi nenek moyang manusia.
apakah pertanyaan anda nantinya akan berjurusan ke kata yang saya tanda merah kawan? kalau itu jurusannya, monggo disimak saja tafsir Ibnu Katsir disini : http://www.tafsir.com/default.asp?sid=5&tid=13663

namun, kalau pertannyaan anda menjurus kepada penciptaan ruh, monggo saya sediakan untuk dibaca:
Penciptaan Nur Muhammad

maaf kalo ana salah terka.

by Mencarikebenaran Thu 11 Nov 2010, 8:52 pm

Alhamdulillah masih ada diskusi yang menarik nih, lama gak buka2 forum ini udah dua minggu eh ingin nongkrong disini lagi aja ah. Saya ingin kasih thumbs up lagi untuk bung Ingin tahu dan tolong diterima yach, cara diskusinya bagus tidak seperti netter Kristen yg lain. Tapi topic yang “Beberapa pertanyaan ….” Mo sampae kapan kelar nih, takut nglantur nanti kemana-mana. ' Beberapa pertanyaan untuk neter muslim. - Page 2 51217

Okeylah silahkan lanjut saja diskusinya saya mo bikin kopi dulu + goreng pisang kepok.

by agus Thu 11 Nov 2010, 10:43 pm

Ya, benar sekali bro mencarikebenaran. Diskusinya konstruktif, tidak pake embel-embel yang nggak perlu. Dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

by BOTELHEM Sat 13 Nov 2010, 9:52 pm

Mencarikebenaran wrote:Alhamdulillah masih ada diskusi yang menarik nih, lama gak buka2 forum ini udah dua minggu eh ingin nongkrong disini lagi aja ah. Saya ingin kasih thumbs up lagi untuk bung Ingin tahu dan tolong diterima yach, cara diskusinya bagus tidak seperti netter Kristen yg lain. Tapi topic yang “Beberapa pertanyaan ….” Mo sampae kapan kelar nih, takut nglantur nanti kemana-mana. '

Okeylah silahkan lanjut saja diskusinya saya mo bikin kopi dulu + goreng pisang kepok.

Mngkin sampi disini aja pertanyaannya Bro...
karen mngkin sekarang keinigintahuannya sudah terpenuhi semua... Beberapa pertanyaan untuk neter muslim. - Page 2 649229

Beberapa pertanyaan untuk neter muslim. - Page 2 649229

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN