Pertanyaan yg tidak mampu dijawab dgn logis oleh penganut botak tanpa sunat

Pertanyaan yg tidak mampu dijawab dgn logis oleh penganut botak tanpa sunat . Apakah bunga/tanaman yang keluar dari tanah di 7 langkah pertama si rambut gimbal waktu kecil ???

Harris Daniswara bunga teratai
10 hours ago · Like ·
Patricia Karina Wijaya bunga teratai lah
Ahhhhhh

Admin begok bner loe !
10 hours ago · Like ·
Agustinus Wibowo Pertanyaan yg goblok buat umat muslim kayak admin....pertanyaan yg ga mampu dijawab oleh kalian...gmn rupa muka muhammad kalian....haahhahahaha
9 hours ago · Like ·
Rob Syuu Bunga teratai
9 hours ago · Like ·
Navec Nx Xiang ‎@Agustinus, WKwkwkwkwk.. Muka moh. itu semua mirip ama umat2nya, soalnya mereka punya ciri khas, yaitu brewokan ampe mo minum aja keseleq ama jenggot + komis yg lebih mirip sarang kecoa.
Gw rasa ini salah satu cara biar terrorist punya sera...
See More
7 hours ago · Like ·
Mas Gemb ‎@navec+tinus - mulai mendidih hati nich, jadi mengadangada, hiHiq, hiHiq, hiHiq, . ,
(like it)
7 hours ago · Like · 1 person ·
Debat Islam Buddha Ajaran Buddha tidak mengenal Tuhan oke , thank untuk Harris Daniswara<Patricia Karina Wijaya <Rob Syuu , YANG SUDAH MENJAWAB TERATAI

saya tidak perlu menyatakan dongeng kisah itu tapi jawaban logis dari itu dimana saat ini info dan pengetahuan yang ada TERATAI ITU BUKAN BUNGA ATAU TANAMAN YANG HIDUP DI TANAH TAPI DI AIR, ITU MENGAPA KESALAHAN FUNDAMENTAL SEPERTI INI TERJADI TIDAK LOGIS TUMBUHAN ITU TUNBUH DIATAS TANAH

http://id.wikipedia.org/wiki/Teratai

HANYA KARENA SIMBOL TERATAI ITU SAJA TANAMAN YANG TUMBUH DIATAS TEMPAT JELEK MUNCUL DENGAN KEINDAHANNYA ,TAPI TANAMAN ITU BUKAN YANG TUMBUH DI ATAS TANAH INI MASLAH DUNGUNYA UMAT KEPALA BOTAK TANPA SUNAT
2 minutes ago · Like

pengacau dunia persilatan wrote:Pertanyaan yg tidak mampu dijawab dgn logis oleh penganut botak tanpa sunat . Apakah bunga/tanaman yang keluar dari tanah di 7 langkah pertama si rambut gimbal waktu kecil ???

bego koq keterlaluan sih, ya mbok cerdas dikit lah meskipun gak keliatan cerdas, hedeh...

@dessertsnake:
Silakan dijawab kalau mampu. Jangan mengumpat aja.

bayo_lubis wrote:@dessertsnake:
Silakan dijawab kalau mampu. Jangan mengumpat aja.

teratai, bos sesuai yg gue liat di gambar aja, kl loe mau bukti liat aja di buku

skrng pertanyaan gue, seberapa penting masalah bunga itu ?, apakah bisa mencerahkan loe ?,
loe melakukan napak tilas sama persis seperti Beliau aja blm tentu bisa cerah, makanya gue bilang kl nanya yang cerdas, di Buddhis mengenal yang namanya pertanyaan salah, jd pertanyaan tsb diatas cm buat lucu2an aja, liat aja judulnya

hadeh.....

desertsnake wrote:..makanya kl nanya yg cerdas..

Ternyata Anda lbh jauh dari cerdas. Coba lihat siapa yg nanya ke Anda. Lihat siapa TSnya. Aku hanya bilang jgn mengumpat/memaki aja.
Ini buat Anda: MAKANYA KL NANYA YG CERDAS.

bayo_lubis wrote:

desertsnake wrote:..makanya kl nanya yg cerdas..

Ternyata Anda lbh jauh dari cerdas. Coba lihat siapa yg nanya ke Anda. Lihat siapa TSnya. Aku hanya bilang jgn mengumpat/memaki aja.
Ini buat Anda: MAKANYA KL NANYA YG CERDAS.

maafkan kesalahan saya, tidak seharusnya saya berbuat seperti itu

yah, sebagai umat buddha saya mau katakan sesuatu
masalah apa pun yang anda anggap pertentangan dalam masalah agama buddha, itu tidak penting
yang penting bagaimana kita mengambil hikmah dari sebuah ajaran.
umat buddha tidak seperti kristen dan islam yang ketika memberikan ajaran, ambil ayat ini dikit, ambil ayat itu dikit, ambil ayat sono dikit, ambil ayat sini dikit, dan dikumpulin untuk jadiin sebuah kesimpulan.
umat buddha dalam menafsirkan (sebenarnya bukan tafsir sih) sebuah ajaran, secara keseluruhan dan mempertimbangkan segala aspek.
tetapi cobalah anda sekalian baca dan artikan benar2 kitab anda sekalian, jangan cuma dikutip sana dikit sini dikit. ambil seluruh bab/ surah/ kitab/ sunnah (whatever) pasti banyak yang ga nyambung.
dengarkan, pikirkan, lakukan, barulah anda PERCAYA
bukan karena sesuatu itu diyakini orang banyak adalah benar, belum tentu
bukan karena sesuatu itu ditulis dalam kitab adalah benar, belum pasti
Berpikirlah dulu sebelum berkata- kata

Gravelord wrote:yah, sebagai umat buddha saya mau katakan sesuatu
masalah apa pun yang anda anggap pertentangan dalam masalah agama buddha, itu tidak penting
yang penting bagaimana kita mengambil hikmah dari sebuah ajaran.
umat buddha tidak seperti kristen dan islam yang ketika memberikan ajaran, ambil ayat ini dikit, ambil ayat itu dikit, ambil ayat sono dikit, ambil ayat sini dikit, dan dikumpulin untuk jadiin sebuah kesimpulan.
umat buddha dalam menafsirkan (sebenarnya bukan tafsir sih) sebuah ajaran, secara keseluruhan dan mempertimbangkan segala aspek.
tetapi cobalah anda sekalian baca dan artikan benar2 kitab anda sekalian, jangan cuma dikutip sana dikit sini dikit. ambil seluruh bab/ surah/ kitab/ sunnah (whatever) pasti banyak yang ga nyambung.
dengarkan, pikirkan, lakukan, barulah anda PERCAYA
bukan karena sesuatu itu diyakini orang banyak adalah benar, belum tentu
bukan karena sesuatu itu ditulis dalam kitab adalah benar, belum pasti
Berpikirlah dulu sebelum berkata- kata

@gravelord,,
anda benar, berpikirlah dulu sebelum berkata-kata...
benar pula apa yang dikatakan bro Lubis, coba anda perhatikan dan cermati dari awal, siapa TS yang mengkritisi 'budha',,,bukanlah ia seorang muslim atau islam...
kenapa anda menyinggung atau turut menyebutkan ajaran islam disini?
anda mengatakan:
"tetapi cobalah anda sekalian baca dan artikan benar2 kitab anda sekalian, jangan cuma dikutip sana dikit sini dikit. ambil seluruh bab/ surah/ kitab/ sunnah (whatever) pasti banyak yang ga nyambung."
inipun kalau boleh saya nilai anda, bahwa anda juga belum faham apa yang menjadi ajaran islam...
kemudian anda mengatakan:
"dengarkan, pikirkan, lakukan, barulah anda PERCAYA
bukan karena sesuatu itu diyakini orang banyak adalah benar, belum tentu
bukan karena sesuatu itu ditulis dalam kitab adalah benar, belum pasti"
saya pun setuju, tidaklah menjadi kualitas diri yang terbaik, bila hanya 'percaya'/iman buta pun karena 'ngikut2' kebanyakan, namun dengan 'kritis' dan 'analisa'/perenungan yang mendalam akan membuahkan hasil yang lebih baik bagi dirinya sendiri....

demikian, bung gravelord, bila anda ingin membahas/mengkritisi islam silahkan, tapi bila anda mengkoreksi statement anda, berarti ini adalah kesalahfahaman, karena yang mengkritisi anda/ajaran anda adalah non-islam (sekali lagi, coba lihat TS nya siapa tuh yang diatas)....

sun-moon wrote:

Gravelord wrote:yah, sebagai umat buddha saya mau katakan sesuatu
masalah apa pun yang anda anggap pertentangan dalam masalah agama buddha, itu tidak penting
yang penting bagaimana kita mengambil hikmah dari sebuah ajaran.
umat buddha tidak seperti kristen dan islam yang ketika memberikan ajaran, ambil ayat ini dikit, ambil ayat itu dikit, ambil ayat sono dikit, ambil ayat sini dikit, dan dikumpulin untuk jadiin sebuah kesimpulan.
umat buddha dalam menafsirkan (sebenarnya bukan tafsir sih) sebuah ajaran, secara keseluruhan dan mempertimbangkan segala aspek.
tetapi cobalah anda sekalian baca dan artikan benar2 kitab anda sekalian, jangan cuma dikutip sana dikit sini dikit. ambil seluruh bab/ surah/ kitab/ sunnah (whatever) pasti banyak yang ga nyambung.
dengarkan, pikirkan, lakukan, barulah anda PERCAYA
bukan karena sesuatu itu diyakini orang banyak adalah benar, belum tentu
bukan karena sesuatu itu ditulis dalam kitab adalah benar, belum pasti
Berpikirlah dulu sebelum berkata- kata

@gravelord,,
anda benar, berpikirlah dulu sebelum berkata-kata...
benar pula apa yang dikatakan bro Lubis, coba anda perhatikan dan cermati dari awal, siapa TS yang mengkritisi 'budha',,,bukanlah ia seorang muslim atau islam...
kenapa anda menyinggung atau turut menyebutkan ajaran islam disini?
anda mengatakan:
"tetapi cobalah anda sekalian baca dan artikan benar2 kitab anda sekalian, jangan cuma dikutip sana dikit sini dikit. ambil seluruh bab/ surah/ kitab/ sunnah (whatever) pasti banyak yang ga nyambung."
inipun kalau boleh saya nilai anda, bahwa anda juga belum faham apa yang menjadi ajaran islam...
kemudian anda mengatakan:
"dengarkan, pikirkan, lakukan, barulah anda PERCAYA
bukan karena sesuatu itu diyakini orang banyak adalah benar, belum tentu
bukan karena sesuatu itu ditulis dalam kitab adalah benar, belum pasti"
saya pun setuju, tidaklah menjadi kualitas diri yang terbaik, bila hanya 'percaya'/iman buta pun karena 'ngikut2' kebanyakan, namun dengan 'kritis' dan 'analisa'/perenungan yang mendalam akan membuahkan hasil yang lebih baik bagi dirinya sendiri....

demikian, bung gravelord, bila anda ingin membahas/mengkritisi islam silahkan, tapi bila anda mengkoreksi statement anda, berarti ini adalah kesalahfahaman, karena yang mengkritisi anda/ajaran anda adalah non-islam (sekali lagi, coba lihat TS nya siapa tuh yang diatas)....

Wah, yg bener nih? yg diatas TSnya itu statusnya sih kafirun. Tapi kok nulis TANPA SUNAT? makanya tuh ada yg pikir itu muslim.
Soalnyakan kafirun ngapain nulis tanpa sunat, kayak udah disunat aja.hahhahahaa..............
Jadi statusnya apa tuh? ga jelas.


Ah, status ga penting. Yg penting yg tuh TSnya tulis bener2 ga jelas. Ga tau apa yg mo ditanya and apa yg mo dikomplain. Bikin malu aja.

TS baca nih rujukan lo sendiri di wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Teratai.

Lu mo bilang apa? teratai hidup diair itu salah? ya ngga lah. Namanya tanaman air, ya pasti hidup diair.
Lu mo bilang apa? teratai hidup ditanah itu salah? ya ngga lah. Teratai itu akarnya kan nancep ditanah.
Jadi singkat crita teratai itu hidup diair yg ada tanahnya juga. Jadi yg lu mo komplain yg mana?

ato lu mo nanya tentang napa tuh bisa ada tanaman teratai waktu pertama kale Pangeran Sidharta berjalan?
ampun bener dah klo lu nanya soal yg satu ini. caaaappeeee deeehhhhh.

BIKIN PERTANYAAN YG BERBOBOT DIKIT DONG. JANGAN BIKIN MALU.

saya rasa ini hanya masalah personifikasi bahasa saja kok...untuk menggambarkan keagungan san buddha ketika lahir
dalam hal ini sah2 saja kok...diatas tanah timbul bunga teratai...diatas batu, diatas besi...sah-sah saja kan, namanya juga personifikasi
justru yang patut dipertanyakan mengapa tsnya mempertanyakan hal2 sepele seperti ini...pakai menghina segala lagi hahaha

memang demikian lah.
karena ditemukan bahwa Ajaran Buddha itu begitu bagusnya sehingga sang TS membuat2 pernyataan yang beginian. huhuuuu....

Dhamma itu indah pada permulaan
Indah pada pertengahan
dan Indah pada akhirnya.