MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 69 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 69 Guests :: 1 Bot

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik"

3 posters

Go down

Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" Empty Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik"

Post by feifei_fairy Tue 07 Dec 2010, 10:35 am


Salah satu buku yang sangat terkenal tentang Islam adalah Sejarah Hidup Muhammad karangan MH. Haekal. Di situ digambarkan mimpi dan firasat Muhammad bahwa ia bakal menjadi seorang Nabi. Dikatakan: "Yang menyebabkan dia (Muhammad) lebih banyak merenung dan berfikir, ialah pekerjaannya menggembalakan kambing sejak dalam masa mudanya itu." Dia menggembalakan kambing keluarganya dan kambing penduduk Mekah. Dengan rasa gembira ia menyebutkan saat-saat yang dialaminya pada waktu menggembala itu. Di antaranya ia berkata:
"Nabi-nabi yang diutus Allah itu gembala kambing." Dan katanya lagi: "Musa diutus, dia gembala kambing, Daud diutus, dia gembala kambing. Aku diutus, juga gembala kambing keluargaku di Ajyad." (p.60)
Kita tidak tahu apa yang diketahui oleh Muhammad mengenai makna "gembala" dalam era dan kisah Taurat dan Mazmur (Zabur). Kita juga tidak tahu apakah beliau tahu bahwa Alkitab membedakan domba dan kambing, sehingga gembala bagi keduanya juga tidak betul-betul persis sama, khususnya dalam bobot proteksi dan care bagi domba yang lebih pasrah tak berdaya ketimbang kambing. Kita cuma bisa menduga-duga bahwa Muhammad itu gembala upahan dari keluarga, dan bukan gembala kambing milik sendiri atau dari orang tuanya. Status itu juga dibedakan oleh Alkitab.
Seorang gembala jaman dahulu - jamannya nabi-nabi Israel - tidak bisa dibandingkan dengan gembala yang dikenal jaman sekarang. Dari seorang gembala dituntut tanggung-jawab yang amat besar, sedemikian sehingga fungsi gembala disamakan oleh masyarakat kuno sebagai tugaskepala bani dalam menuntun dan memerintah kaumnya.

Gembala itu harus mengenal setiap mata-air, sumur, wadi dan sungai.
Dia harus tahu sifat airnya yang tenang untuk bisa diminum secara aman, bukan air deras dimana hewan tersebut mudah hanyut kalau terpeleset atau jatuh. Gembala bahkan juga siap mencari sungai atau menimba air sumur lain bagi dombanya di musim kemarau. Ia memperhitungkan dimana masih terdapat rumput, menurut musimnya. Ia harus melindungi anak-anak domba yang belum dapat berjalan jauh. Ia memelihara induk-induk domba yang bunting atau yang sedang dalam masa menyusui.
Ia menolong domba yang sakit, terluka pada batu-batu tajam dan duri, bahkan sakit apapun yang menerpa dombanya. Ia menghindari agar jangan seekor dombapun meninggalkan kawanan, baik diperjalanan ataupun karena takut dengan kilat dan guntur.
Gembala akan membela kawanan terhadap binatang buas dan pencuri. Dengan tongkat yang panjang, gembala menuntun kawanan domba, memberi tanda maju, berbelok, atau berhenti. Ia menunjuk jalan dan sekaligus memperingati domba yang mau menjauhkan diri. Domba adalah aset miliknya yang sangat khusus. Dianggap sangat bernilai bukan karena harganya (secara materi), tetapi karena natur gembala yang memang selalu bertanggung jawab terhadap setiap dombanya secara sangat pribadi. Itu sebabnya seorang gembala membelanya sampai dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Dalam pengibaratan seperti itulah Yesus melukiskan dirinya sebagai Gembala yang Baik bagi manusia yang digambarkan sebagai domba-dombanya. Dan itu dibuktikannya dalam seluruh perjalanan kenabiannya. Ia bukan gembala upahan. Disinilah kita melihat bahwa ia adalah gembala yang berlainan dengan Muhammad-gembala. Muhammad memimpikan dirinya jadi nabi dengan mencoba mencocok-cocokkan status gembalanya seperti Musa dan Daud. Sesungguhnya pencocokan ini hanyalah pelipur lara saja bagi anak muda yang memimpikan masa depannya, karena ada jutaan orang-orang dahulu di Timur Tengah yang memang kerjanya sebagai gembala, dan yang selalu akan cocok bila dikait-kaitkan secara umum.
Tetapi Yesus berkata secara khusus, "Akulah gembala yang baik" dan Dia tidak melihat domba-domba nya sebagai satu kawanan belaka, melainkan justru mengenalnya satu per satu secara pribadi dengan sebutan namanya masing-masing,
"Domba-domba mendengarkan suaranya (gembalanya) dan ia memanggil domba-domba nya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya keluar. Jika semua dombanya telah dibawanya keluar, ia berjalan didepan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya" (Yohanes 10:3-4).

Kenapa harus sedemikian pribadinya?
Itulah, karena natur dari seorang gembala yang baik adalah tidak rela dan tidak mengizinkan satu manapun dari dombanya hilang atau tersesat. Dan Tuhan sesungguhnya jauh lebih bernatur mulia ketimbang itu. Dia tidak seperti Allah SWT yang sampai hati menyesatkan seberapapun jiwa berharga dengan slogan: "Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki" (Sura 14:4). Sebaliknya, Yesus berkata untuk satu per satu jiwa:
"Siapakah diantara kamu yang mempunyai 100 ekor domba, dan jikalau ia kehilanganseekor diantaranya, tidak meninggalkan yang 99 ekor dipadang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?" (Lukas 5:4). Sambil mengingatkan kita:
"Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba" (Matius 12:12).
Lebih jauh, Gembala yang Baik dikontraskan Yesus dengan gembala upahan yang bagaimanapun tidak akan mempunyai sense of belonging:
"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”, sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu" (Yohanes 10:11-13).
Gembala yang baik bukan hanya bertugas untuk menyelesaikan satu hari kerja, tetapi ia bertarung dan siap berkurban nyawa bagi domba-dombanya. Dan pernyataan berkurban-nyawa ini diulangi Yesus sampai empat kali dalam satu pasal yang sama (yaitu ayat 11, 15, 17, 18), dan beberapa waktu kemudian dia membuktikannya pula secara mutawatir. Ini adalah pernyataan tentang kurban-diriNya bagi penebusan dosa manusia, tetapi yang dinafikan oleh satu-satunya ayat (tanpa bukti) dari Muhammad yang membantah kematiannya di atas kayu salib! (Sura 4:157).
Di tempat yang lain dalam Injil, Yesus terus-menerus mengindikasikan kematian-kurbannya demi membuktikan kebenaran akan kematiannnya, sekaligus maha-kasihnya bagi domba-dombanya,"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yohanes 15:13). Dan kembali Muhammad tidak memberi bukti bagaimana Allah itu Mahakasih, tetapi tetap nekad berkata sebanyak 114 kali bahwa "Allah Maha-kasih dan Maha-penyayang".
Akhirnya, Yesus masih menyampaikan satu kepedulian yang sama untuk menggembalakan satu kawanan domba lain yang tadinya tidak termasuk dalam kandang yang sama. Itu adalah domba-domba yang menolak diri Yesus sebagai ANAK DOMBA ALLAH yang menghapus dosa manusia (Yohanes 1:29). Mereka berseru mengikuti gembala upahannya: "Tiada Tuhan selain Allah". Mereka digembalai orang upahan yang mengaku diutus oleh Tuhan, tetapi yang tidak menghimpunkan domba-dombanya kembali kehadapan Tuhan yang mengutusnya, melainkan mencerai beraikan semuanya dalam kepastian masuk ke neraka: "Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan." (Sura 19:71).

MARILAH KITA BERKATA FROM HEART TO HEART.
Bila Yesus berkata: "Akulah gembala yang baik", maka apakah kita bisa mengimbanginya dengan berkata balik: "Tuhan, aku mau menjadi domba yang baik, taat, dan mengikuti jalan yang kau buka dengan tongkat gembalaMu". Dalam hiruk-pikuk suara-suara sumbang lainnya dari dunia, aku kini mendengar dan mengenal suara penggembalaanMu yang benar:
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28).
feifei_fairy
feifei_fairy
KAFIRUN
KAFIRUN

Female
Number of posts : 802
Reputation : -14
Points : 7252
Registration date : 2008-12-20

https://www.facebook.com/Feifeifairy

Back to top Go down

Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" Empty Re: Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik"

Post by hamba tuhan Tue 07 Dec 2010, 1:59 pm

Periqlytos Artinya Ahmad

“Dan (ingatlah) ketika Isa (Yesus) putra Maryam (Maria) berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad” (QS Ash Shaff 61:6)

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Periqlytos yang lain, supaya ia menyertai kamu selamanya” (Yohanes 14:16)


Ada ketidaklogisan dalam kata-kata yang dinisbahkan kepada Yesus oleh Injil keempat. Ia berkata seolah-oleh beberapa Periqlyte sudah datang dan pergi, dan bahwa “ Periclyte yang lain” akan diberikan hanya atas permintaan Yesus. Kata-kata ini juga meninggalkan kesan bahwa rasul-rasul itu sudah mengenal nama yang dalam teks Yunani menjadi Periclytos .

Kata sifat “yang lain” yang mendahului sebuah kata benda asing yang untuk pertama kali diumumkan kelihatan sangat asing dan sama sekali berlebih-lebihan. Tidak diragukan bahwa teks tersebut telah diubah, Seakan-akan bahwa Bapa akan mengirim Periqlyte atas permintaan Yesus, kalau tidak maka Periqlyte tidak akan pernah datang! Kata “minta” pun kelihatan dibuat-buat dan menunjukkan kesombongan di pihak Yesus.

Kita sudah mengetahui bahwa Periclyte itu bukanlah Roh Kudus, maksudnya oknum Ilahiah, Jibril, atau malaikat lain. Sekarang masih harus dibuktikan bahwa Periclyte itu tidak mungkin seorang penghibur dan tidak pula seorang perantara antara Tuhan dan manusia.

Periqlyte itu bukan “Penghibur” (consoler), juga bukan “Perantara” (intercessor). Kami telah membuktikan sepenuhnya ketidakmungkinan material untuk menemukan arti dari “penghiburan” ataupun “perantaraan” (consolation atau intercession). Yesus tidak memakai kata Paracalon . Disamping itu bahkan dari sudut pandang agama dan moral, gagasan “penghiburan” dan “perantaraan” tidak dapat diterima.

Keyakinan bahwa kematian Yesus di atas tiang salib menyelamatkan orang beriman terhadap kutukan dosa asal, dan bahwa rohnya dan kehadirannya dalam Ekaristi akan selamanya bersama mereka, menyebabkannya tidak memerlukan penghiburan atau kedatangan sama sekali seorang penghibur. Di sisi lain, jika mereka memerlukan seorang penghibur, maka seluruh harapan umat Kristen tentang pengorbanan Yesus (disalib) di bukit Cavalry pun akan sia-sia. Sebenarnya dalam kitab-kitab Injil dan Epistle sangat jelas menunjukkan bahwa kedatangan Yesus untuk kedua kalinya di atas awan adalah sebentar lagi (Matius 16:28; Markus 9:1; Lukas 9:27; Yohanes 2:18; 2 Timotius 2:1; 2 Tesalonika 2: 3).


Penghiburan tidak pernah dapat mengembalikan yang hilang. Menghibur seseorang yang telah kehilangan matanya, kekayaannya, anaknya, atau keadaannya tidak dapat mengembalikan kehilangan-kehilangan tersebut. Janji bahwa seorang penghibur akan diutus oleh Tuhan sesudah Yesus pergi akan berarti kehilangan total seluruh harapan dalam kejayaan Kerajaan Tuhan. Janji akan seorang penghibur menunjukkan kedukaan dan ratapan dan tentu saja yang pasti telah mendorong para rasul-rasul kepada kekecewaan kalau tidak kepada keputusasaan. Yang mereka butuhkan bukan seorang Penghibur yang menghibur mereka dikala sedih, melainkan seorang pejuang yang akan menghancurkan setan dan kekuatannya, seorang yang akan mengakhiri semua kesulitan dan penindasan yang mereka alami, dan bukan hanya menghibur orang dikala sedih.

Gagasan tentang seorang “perantara” antara Tuhan dan manusia pun tidak dapat dipertahankan. Tidak ada mediator yang mutlak antara Pencipta dan mahluk-Nya. Keesaan Allah sendiri sajalah perantara kita yang mutlak. Yesus yang menganjurkan umatnya untuk berdoa kepada Tuhan dengan sembunyi-sembunyi, untuk memasuki ruangan dan menutup pintu serta kemudian berdoa – karena hanya dalam keadaan demikian itu “Bapa” akan berkenan mendengarkan do’a mereka dan menganugerahkan kepada mereka pertolonganNya – tidak dapat menjanjikan mereka seorang perantara. Bagaimana mendamaikan kontradiksi ini.


Semua orang beriman, dalam doa-doa mereka, saling memperantarai, para nabi dan malaikat pun melakukan hal yang sama. Kewajiban kita lah untuk memohon rahmat, ampunan, dan pertolongan-Nya, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Tetapi Tuhan tidak diintervensi oleh sang Perantara, kecuali yang di ridoi-Nya. Saya –sepatutnya- berterima kasih kepada orang yang melalui perantaraannya, saya mendapat ampunan, dan keringanan. Namun saya merasa takut kepada hakim atau penguasa zalim yang mengakibatkan saya diserahkan kepada pihak eksekutor.

Apakah umat Kristen tidak berpikir, ketika umat Kristen meyakini bahwa Yesus (yang duduk disebelah kanan Bapa) menjadi perantara antara umat Kristen dan Allah, tetapi pada saat yang sama juga meyakini perantara yang lain (yang lebih rendah dari Yesus) yang duduk di singgasana Tuhan. Al Qur’an melarang keras mempercayai terhadap seorang “shafi” atau perantara dengan cara ini.

Tentu saja kita tidak mengetahui secara pasti, tetapi sangatlah bisa dimengerti bahwa malaikat-malaikat tertentu, roh para Nabi dan roh orang suci diizinkan oleh Tuhan untuk menolong dan memberi petunjuk kepada mereka yang berada dibawah perlindungan mereka. Gagasan tentang seorang perantara di hadapan pengadilan Allah, membela perkara para klien nya, mungkin sangat mengagumkan, namun hal ini adalah keliru, karena Tuhan bukanlah seorang manusia yang ketika menjadi hakim, ada kalanya berbuat nafsu, tidak teliti, dan tidak adil. Allah sangat mengetahui perbuatan dan hati manusia daripada para malaikat dan nabi. Konsekuensinya tidak perlu ada perantara antara Tuhan dan makhluk-Nya.


Keyakinan terhadap Perantara timbul akibat keyakinan terhadap pengorbanan, korban bakaran (sesajen), kependetaan, dan mitos. Keyakinan ini lah yang membuat manusia menghormati bahkan memuja kuburan dan gambar-gambar para santo dan martir, sehingga meningkatkan pengaruh dominasi Gereja. Tentu saja hal ini membuat orang bodoh tetap bodoh. Kabut tebal Perantara sama sekali menutup atmosfir spiritual antara Tuhan dan manusia. Lalu kepercayaan ini mendorong orang berpura-pura menjadi orang yang beriman lalu mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri dengan cara mengumpulkan sejumlah besar dana untuk mendirikan misi-misi yang kuat dan kaya dan mendirikan Gereja, tetapi dalam hati mereka yang bekerja sebagai misionaris itu adalah kaki tangan dari pemerintah mereka masing-masing. Karena malapetaka yang sebenarnya menimpa orang-orang Armenia, Yunani, dan Kaldea-Asyiria di Turki dan Persia ditimbulkan oleh kaum misionaris yang menanamkan fanatisme buta lagi bodoh. Sehingga kita akan selalu menjumpai bahwa kepercayaan adanya Perantara selalu menjadi sumber penyelewengan, fanatisme, penindasan, kebodohan, dan lainnya.

Setelah kita membuktikan bahwa “Paraclete” dari Injil Yohanes bukan dan tidak bisa diartikan “penghibur” maupun “perantara,” atau pun lainnya, dan bahwa kata tersebut merupakan bentuk Periqlytos yang sudah diselewengkan, kini kita akan melanjutkan dengan membahas arti kata itu yang sebenarnya.

Secara etimologis dan harafiah “Periqlytos” berarti “yang paling terkenal, termasyhur, patut dipuji.” Sebagai sumber, saya mengambil kamus Yunani-Perancis dari Alexandre bahwa “Periqlytos”, “Ou’on peut entendre de tous les cotes; qu’il est facile a entendre. Tres celebre,” dan seterusnya= Periqleitos, tres celebre, illustre, glorieux” dari= Kleos, glorire, renommee, celebrite.” Kata majemuk ini terdiri dari kata depan “peri” dan “kleotis” yang terakhir ini berasal dari “memuliakan, memuji.” Kata benda, yang saya tulis dalam ejaan bahasa Inggris Periqleitos atau Periqlytos, bersesuaian dengan arti kata AHMAD dalam bahasa Arab, yaitu yang termasyhur, yang mulia, dan terkenal. Satu–satunya kesulitan yang harus diatasi adalah menemukan nama aslinya dalam bahasa Semit yang dipakai oleh Yesus dalam bahasa Ibrani ataupun Arami.

Pshittha (berbahasa Syria ) meskipun menulis “Paraqleita” namun dalam Daftar Katanya sama sekali tidak memuat arti kata tersebut. Sedangkan, Vulgate (berbahasa Latin) menerjemahkannya sebagai “penghibur” atau “penolong.” Kalau saya tidak salah ingat, bentuk dalam bahasa Arami itu pastilah “Mhamda” atau Hamida” bersesuaian dengan bahasa Arab “Muhammad” atau “Ahmad”, dan bahasa Yunani “Periqlyte.” Penafsiran kata Yunani dalam arti “Penghiburan” ini tidak berarti bahwa nama Periqlyte itu sendiri adalah Penghibur, melainkan sebuah keyakinan dan harapan umat Kristen bahwa “dia” akan datang untuk menghibur umat Kristen. Karena harapan umat Kristen bahwa Yesus akan balik kebumi menyambut para muridnya telah sia-sia[1], maka mereka mengkonsentrasikan harapan pada kedatangan Periqlyte.

Wahyu Al Qur’an bahwa Yesus anak Maria memberitahukan kepada bani Israel bahwa dia “membawa kabar gembira tentang seorang utusan, yang akan datang sesudah aku dan namanya adalah Ahmad,” adalah salah satu bukti yang terkuat bahwa Nabi Muhammad saw benar-benar seorang Nabi dan bahwa Al Qur’an benar-benar sebuah Wahyu Ilahi. Beliau pastilah tidak pernah dapat mengetahui bahwa Periqlyte itu berarti Ahmad, kecuali melalui ilham dan Wahyu Ilahi. Otoritas Al Qur’an adalah menentukan dan bersifat final; karena arti harfiah dari nama dalam bahasa Yunani itu bersesuaian dengan Ahmad atau Muhammad, dalam bahasa Arabnya.

Sungguh Mengagumkan bahwa nama yang unik ini tidak pernah sebelumnya diberikan kepada siapapun, secara ajaib disimpan untuk Nabi-Nya yang paling termasyhur dan paling pantas terpuji! Kita tidak pernah menjumpai orang Yunani memakai Periqleitos (atau Periqlytos) sebagai namanya, begitupun dengan orang Arab. Memang benar ada seorang dari Athena yang bernama Periqleys yang berarti “terpandang”, tetapi tidak dalam bentuk tingkat superlatifnya.

Sangat jelas dari gambaran Injil Keempat bahwa Periqlyte adalah seorang oknum tertentu, Roh Kudus yang diciptakan, untuk tinggal ditubuh manusia untuk menyelesaikan pekerjaan luar biasa yang ditugaskan kepadanya oleh Tuhan, yang tidak pernah diselesaikan oleh orang lain, termasuk para nabi terdahulu. Tentu saja kita tidak menyangkal bahwa murid-murid Yesus benar-benar menerima Roh Tuhan, bahwa Yesus disucikan oleh Roh Kudus, dan banyak umat Kristen Ahlultauhid yang menjalani kehidupan shaleh. Pada hari Pantekosta (yaitu 10 hari setelah kenaikan Yesus), diceritakan bahwa Roh Tuhan turun pada murid-murid Yesus dan orang-orang beriman lainnya yang berjumlah 120 orang, dalam bentuk lidah-lidah api (Kisah pasal 2), dan jumlah ini yang menerima Roh Kudus dalam bentuk 120 lidah api ditambahkan pada 3000 jiwa yang dibaptis, tetapi tidak dikunjungi oleh lidah api Roh Kudus. Sudah pasti, satu Roh (bila anda artikan sebagai pribadi) tidak mungkin dibagi-bagi kedalam ratusan orang. Sehingga Roh Kudus (yang banyak mendapatkan tempat diayat-ayat Injil) bukan lah dalam artian satu pribadi, melainkan karunia, nikmat, dan ilham dari Tuhan. Yesus telah menjanjikan karunia Surgawi ini dan kekuasaan untuk menyucikan, mencerahkan, memperkuat, dan mengajari jemaatnya. Tetapi Roh ini jelas berbeda dengan Periqlyte yang menyelesaikan banyak pekerjaan luar biasa.

Umat Kristen yang hidup di abad pertama dan kedua masehi lebih mempercayai tradisi daripada tulisan-tulisan tentang agama baru (Kristen). Papias dan lain-lain termasuk dalam kategori ini. Bahkan dizaman para rasul pun telah timbul berbagai sekte, Kristus palsu, anti Kristus, dan guru-guru palsu merobek-robek Gereja sampai luluh (1 Yohanes 2:18-26; 2 Petrus 2,3:1; Yohanes 7-13;dan lain-lain). “Orang-orang yang percaya” dinasehati dan didesak untuk tetap berpegang dan patuh pada tradisi, yakni ajaran lisan para murid Yesus. Yang disebut sekte-sekte Bid’ah ini, seperti Gnostic, Appollinarian, Docetae, dan lain-lain, kelihatan tidak percaya kepada fabel, legenda, dan pandangan-pandangan berlebihan tentang pengorbanan dan penebusan Yesus, sebagaimana termuat dalam banyak tulisan hebat yang dikemukakan Lukas (1:1-4). Salah satu musuh utama pebid’ah dari sekte tertentu (yang namanya hilang dari ingatan saya) benar-benar menganggap Periqleitos sebagai namanya, pura-pura sebagai nabi “yang paling terpuji” yang diramalkan oleh Yesus dan mempunyai banyak pengikut. Seandainya saja ada Injil asli yang disahkan oleh Yesus atau para muridnya, tidak mungkin ada sedemikian banyak sekte yang semuanya menentang isi kitab-kitab yang termuat didalam atau diluar Perjanjian Baru. Secara aman, Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa umat Kristen generasi awal menganggap “Roh Kebenaran” yang dijanjikan sebagai seorang nabi-Nya yang terakhir.


Tidak ada keraguan bahwa yang dimaksud Periqlyte adalah Muhammad atau Ahmad. Dua nama (dari dua bahasa yang satu Yunani dan lainnya Arab) ini memiliki arti yang sama, yakni “yang paling terkenal dan terpuji” sebagaimana “Pneuma” dan “Roh” tidak lebih dan tidak kurang artinya adalah “Roh”. Kita sudah mengetahui bahwa terjemahan kata itu menjadi “Penghibur” atau “Penolong” adalah sama sekali tidak dapat dimengerti dan salah kaprah. Bentuk gabungan dari Paraqalon berasal dari kata kerja yang tersusun dari para-qalo , tetapi Periqlyte berasal dari Peri-qluo . Perbedaannya sangat jelas, oleh karenanya marilah kita periksa tanda-tanda sang Periqlyte yang hanya dapat ditemukan pada diri Ahmad atau Muhammad.

Muhammad sendiri mengungkapkan seluruh kebenaran tentang Tuhan, keesaan-Nya, agama, dan mengoreksi pencemaran nama dan fitnah-fitnah yang ditulis dan diyakini terhadap Diri-Nya dan banyak hamba-hamba-Nya yang suci. Dilaporkan bahwa Yesus telah mengatakan tentang Periqlyte bahwasanya ia adalah “Roh Kebenaran”, bahwa ia “akan memberi kesaksian” tentang Yesus yang sebenarnya dan tentang misinya (Yohanes 14:17; 15:26). Dalam khotbahnya, Yesus berbicara tentang pra-eksistensi rohnya (Yohanes 8:58; 17:5). Dalam Injil Barnabas, Yesus dilaporkan sering berbicara tentang keagungan dan kemegahan roh Muhammad yang telah dilihatnya. Tidak ada keraguan bahwa roh dari nabi terakhir ini telah diciptakan lama sebelum Adam. Oleh karena itu, Yesus ketika berbicara tentang dia pasti akan menyatakan dan menggambarkannya sebagai “Roh Kebenaran”. Roh Kebenaran inilah yang menegur umat Kristen (karena telah menyimpang dari ajaran-ajaran nabi terdahulu) karena membagi-bagi keesaan Tuhan menjadi trinitas, karena mereka mengangkat Yesus kepada martabat Tuhan dan anak Tuhan, dan karena mereka telah membuat segala macam ketakhayulan dan bid’ah. Roh Kebenaran inilah yang membongkar penipuan-penipuan yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan Kristen karena menyelewengkan kitab suci mereka, yang mengutuk kaum Yahudi karena segala fitnah yang mereka alamatkan kepada perawan Maria dan Yesus. Roh Kebenaran inilah yang menunjukkan hak kelahiran Ismail, Tidak berdosanya Luth, Daud, Sulaiman, dan banyak nabi lainnya dan membersihkan para nabi dari segala noda fitnah para pemalsu alkitab.


Diantara tanda-tanda Periqlyte atau Roh Kebenaran yang ketika ia datang dalam wujud “Anak Manusia” adalah “ia menyadarkan dunia akan dosa” (Yohanes 16:8-9). Tidak ada hamba Allah lainnya, apakah seorang Raja seperti Daud dan Sulaiman, atau seorang nabi seperti Ibrahim dan Musa, yang melaksanakan penyadaran akan dosa ini sampai benar-benar tuntas, dengan ketegaran hati, semangat, dan keberanian seperti Muhammad. Setiap pelanggaran hukum adalah dosa, dan kemusyrikan adalah induk dan sumbernya. Kita berdosa besar ketika mencintai suatu objek lebih daripada Tuhan. Semua nabi menyadarkan tetangga dan kaum mereka akan dosa, tetapi tidak dalam skala “dunia”, seperti yang dilakukan Muhammad. Dia tidak hanya membasmi kemusyrikan sampai keakar-akarnya di Jazirah Arabia dimasa hidupnya, tetapi juga mengutus utusan kepada Chosroes Parviz dan kepada Heraclius, penguasa dari dua kerajaan terbesar, Persia dan Romawi, dan kepada Raja Ethiopia, Gubernur Mesir, dan beberapa Raja dan Emir lainnya, mengajak mereka semua untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan penyembahan berhala dan keyakinan-keyakinan (dogma) palsu. Penyucian oleh Muhammad dimulai dengan penyampaian firman Allah ketika ia menerimanya, yaitu pembacaan ayat-ayat al-Qur’an kemudian dengan mengkhotbahkan, mengajarkan, dan mempraktekkan ajaran agama yang benar itu. Tetapi ketika kuasa kegelapan dan kemusyrikan melawannya dengan sejata, maka ia menghunus pedang dan menghukum musuh yang tidak beriman. Ini adalah pemenuhan nubuat Kitab Daniel pasal tujuh. Muhammad diberkahi Tuhan dengan kekuatan dan kekuasaan untuk menegakkan Kerajaan Allah, dan menjadi pangeran dan panglima tertinggi pertama dan sebagai raja diraja dan tuan segala tuan dibawah Tuhan.

Segi lainnya dari perbuatan-perbuatan Periqlyte (Ahmad) yang berani adalah bahwa ia akan menginsafkan terhadap banyak sekali kebenaran dan penghakiman (loc.cit). Penafsiran “akan kebenaran, karena aku (Yesus) pergi kepada Bapakku” (Yohanes 16:10) yang diletakkan dimulut Yesus adalah tidak jelas dan bermakna ganda. Kembalinya Yesus kepada Tuhannya diberikan sebagai salah satu alasan untuk penghukuman dunia oleh sang Periclyte yang akan datang. Mengapa demikian? Dan siapa yang menghukum dunia menurut cerita itu? Kaum Yahudi percaya bahwa mereka menyalib dan membunuh Yesus dan tidak percaya Yesus diangkat ke langit. Muhammad lah yang mensucikan dan menghukum mereka dengan berat karena kekafiran mereka. “Mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Yesus, tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Yesus kepada-Nya” (QS An-Nisa 4:157-158).
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15884
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" Empty Re: Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik"

Post by Tom Jerry Wed 08 Dec 2010, 11:47 am

hamba tuhan wrote:Periqlytos Artinya Ahmad

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Periqlytos yang lain, supaya ia menyertai kamu selamanya” (Yohanes 14:16)[/b] [/color]

[color=black]Secara etimologis dan harafiah “Periqlytos” berarti “yang paling terkenal, termasyhur, patut dipuji.” Sebagai sumber, saya mengambil kamus Yunani-Perancis dari Alexandre bahwa “Periqlytos”, “Ou’on peut entendre de tous les cotes; qu’il est facile a entendre. Tres celebre,” dan seterusnya= Periqleitos, tres celebre, illustre, glorieux” dari= Kleos, glorire, renommee, celebrite.” Kata majemuk ini terdiri dari kata depan “peri” dan “kleotis” yang terakhir ini berasal dari “memuliakan, memuji.” Kata benda, yang saya tulis dalam ejaan bahasa Inggris Periqleitos atau Periqlytos, bersesuaian dengan arti kata AHMAD dalam bahasa Arab, yaitu yang termasyhur, yang mulia, dan terkenal. Satu–satunya kesulitan yang harus diatasi adalah menemukan nama aslinya dalam bahasa Semit yang dipakai oleh Yesus dalam bahasa Ibrani ataupun Arami.

Pshittha (berbahasa Syria ) meskipun menulis “Paraqleita” namun dalam Daftar Katanya sama sekali tidak memuat arti kata tersebut. Sedangkan, Vulgate (berbahasa Latin) menerjemahkannya sebagai “penghibur” atau “penolong.” Kalau saya tidak salah ingat, bentuk dalam bahasa Arami itu pastilah “Mhamda” atau Hamida” bersesuaian dengan bahasa Arab “Muhammad” atau “Ahmad”, dan bahasa Yunani “Periqlyte.” Penafsiran kata Yunani dalam arti “Penghiburan” ini tidak berarti bahwa nama Periqlyte itu sendiri adalah Penghibur, melainkan sebuah keyakinan dan harapan umat Kristen bahwa “dia” akan datang untuk menghibur umat Kristen. Karena harapan umat Kristen bahwa Yesus akan balik kebumi menyambut para muridnya telah sia-sia[1], maka mereka mengkonsentrasikan harapan pada kedatangan Periqlyte.

[b]Tidak ada keraguan bahwa yang dimaksud Periqlyte adalah Muhammad atau Ahmad. Dua nama (dari dua bahasa yang satu Yunani dan lainnya Arab) ini memiliki arti yang sama, yakni “yang paling terkenal dan terpuji” sebagaimana “Pneuma” dan “Roh” tidak lebih dan tidak kurang artinya adalah “Roh”. Kita sudah mengetahui bahwa terjemahan kata itu menjadi “Penghibur” atau “Penolong” adalah sama sekali tidak dapat dimengerti dan salah kaprah. Bentuk gabungan dari Paraqalon berasal dari kata kerja yang tersusun dari para-qalo , tetapi Periqlyte berasal dari Peri-qluo . Perbedaannya sangat jelas, oleh karenanya marilah kita periksa tanda-tanda sang Periqlyte yang hanya dapat ditemukan pada diri Ahmad atau Muhammad.

Muhammad sendiri mengungkapkan seluruh kebenaran tentang Tuhan, keesaan-Nya, agama, dan mengoreksi pencemaran nama dan fitnah-fitnah yang ditulis dan diyakini terhadap Diri-Nya dan banyak hamba-hamba-Nya yang suci. Dilaporkan bahwa Yesus telah mengatakan tentang Periqlyte bahwasanya ia adalah “Roh Kebenaran”, bahwa ia “akan memberi kesaksian” tentang Yesus yang sebenarnya dan tentang misinya (Yohanes 14:17; 15:26). Dalam khotbahnya, Yesus berbicara tentang pra-eksistensi rohnya (Yohanes 8:58; 17:5). Dalam Injil Barnabas, Yesus dilaporkan sering berbicara tentang keagungan dan kemegahan roh Muhammad yang telah dilihatnya. Tidak ada keraguan bahwa roh dari nabi terakhir ini telah diciptakan lama sebelum Adam. Oleh karena itu, Yesus ketika berbicara tentang dia pasti akan menyatakan dan menggambarkannya sebagai “Roh Kebenaran”. Roh Kebenaran inilah yang menegur umat Kristen (karena telah menyimpang dari ajaran-ajaran nabi terdahulu) karena membagi-bagi keesaan Tuhan menjadi trinitas, karena mereka mengangkat Yesus kepada martabat Tuhan dan anak Tuhan, dan karena mereka telah membuat segala macam ketakhayulan dan bid’ah. Roh Kebenaran inilah yang membongkar penipuan-penipuan yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan Kristen karena menyelewengkan kitab suci mereka, yang mengutuk kaum Yahudi karena segala fitnah yang mereka alamatkan kepada perawan Maria dan Yesus. Roh Kebenaran inilah yang menunjukkan hak kelahiran Ismail, Tidak berdosanya Luth, Daud, Sulaiman, dan banyak nabi lainnya dan membersihkan para nabi dari segala noda fitnah para pemalsu alkitab.


Diantara tanda-tanda Periqlyte atau Roh Kebenaran yang ketika ia datang dalam wujud “Anak Manusia” adalah “ia menyadarkan dunia akan dosa” (Yohanes 16:8-9). Tidak ada hamba Allah lainnya, apakah seorang Raja seperti Daud dan Sulaiman, atau seorang nabi seperti Ibrahim dan Musa, yang melaksanakan penyadaran akan dosa ini sampai benar-benar tuntas, dengan ketegaran hati, semangat, dan keberanian seperti Muhammad. Setiap pelanggaran hukum adalah dosa, dan kemusyrikan adalah induk dan sumbernya. Kita berdosa besar ketika mencintai suatu objek lebih daripada Tuhan. Semua nabi menyadarkan tetangga dan kaum mereka akan dosa, tetapi tidak dalam skala “dunia”, seperti yang dilakukan Muhammad. Dia tidak hanya membasmi kemusyrikan sampai keakar-akarnya di Jazirah Arabia dimasa hidupnya, tetapi juga mengutus utusan kepada Chosroes Parviz dan kepada Heraclius, penguasa dari dua kerajaan terbesar, Persia dan Romawi, dan kepada Raja Ethiopia, Gubernur Mesir, dan beberapa Raja dan Emir lainnya, mengajak mereka semua untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan penyembahan berhala dan keyakinan-keyakinan (dogma) palsu. Penyucian oleh Muhammad dimulai dengan penyampaian firman Allah ketika ia menerimanya, yaitu pembacaan ayat-ayat al-Qur’an kemudian dengan mengkhotbahkan, mengajarkan, dan mempraktekkan ajaran agama yang benar itu. Tetapi ketika kuasa kegelapan dan kemusyrikan melawannya dengan sejata, maka ia menghunus pedang dan menghukum musuh yang tidak beriman. Ini adalah pemenuhan nubuat Kitab Daniel pasal tujuh. Muhammad diberkahi Tuhan dengan kekuatan dan kekuasaan untuk menegakkan Kerajaan Allah, dan menjadi pangeran dan panglima tertinggi pertama dan sebagai raja diraja dan tuan segala tuan dibawah Tuhan.

Maksudnya: Periqlytos = "yang terpuji" = Ahmad = Muhammad...???
Bos, ketika Yesus berkata: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Periqlytos yang lain, supaya ia menyertai kamu selamanya” (Yohanes 14:16) itu khan kepada murid2-Nya yang di depan mata Dia, masak baru tergenapi 600 tahun kemudian...??? Saat murid2-Nya sudah tidak hidup lagi karena zamannya sudah beda, 60 dekade kemudian...??? NGAK LOGIS BANGET...!!!


Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7254
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" Empty Re: Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik"

Post by hamba tuhan Wed 08 Dec 2010, 12:07 pm

Tom Jerry wrote:
hamba tuhan wrote:Periqlytos Artinya Ahmad

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Periqlytos yang lain, supaya ia menyertai kamu selamanya” (Yohanes 14:16)[/b] [/color]

[color=black]Secara etimologis dan harafiah “Periqlytos” berarti “yang paling terkenal, termasyhur, patut dipuji.” Sebagai sumber, saya mengambil kamus Yunani-Perancis dari Alexandre bahwa “Periqlytos”, “Ou’on peut entendre de tous les cotes; qu’il est facile a entendre. Tres celebre,” dan seterusnya= Periqleitos, tres celebre, illustre, glorieux” dari= Kleos, glorire, renommee, celebrite.” Kata majemuk ini terdiri dari kata depan “peri” dan “kleotis” yang terakhir ini berasal dari “memuliakan, memuji.” Kata benda, yang saya tulis dalam ejaan bahasa Inggris Periqleitos atau Periqlytos, bersesuaian dengan arti kata AHMAD dalam bahasa Arab, yaitu yang termasyhur, yang mulia, dan terkenal. Satu–satunya kesulitan yang harus diatasi adalah menemukan nama aslinya dalam bahasa Semit yang dipakai oleh Yesus dalam bahasa Ibrani ataupun Arami.

Pshittha (berbahasa Syria ) meskipun menulis “Paraqleita” namun dalam Daftar Katanya sama sekali tidak memuat arti kata tersebut. Sedangkan, Vulgate (berbahasa Latin) menerjemahkannya sebagai “penghibur” atau “penolong.” Kalau saya tidak salah ingat, bentuk dalam bahasa Arami itu pastilah “Mhamda” atau Hamida” bersesuaian dengan bahasa Arab “Muhammad” atau “Ahmad”, dan bahasa Yunani “Periqlyte.” Penafsiran kata Yunani dalam arti “Penghiburan” ini tidak berarti bahwa nama Periqlyte itu sendiri adalah Penghibur, melainkan sebuah keyakinan dan harapan umat Kristen bahwa “dia” akan datang untuk menghibur umat Kristen. Karena harapan umat Kristen bahwa Yesus akan balik kebumi menyambut para muridnya telah sia-sia[1], maka mereka mengkonsentrasikan harapan pada kedatangan Periqlyte.

[b]Tidak ada keraguan bahwa yang dimaksud Periqlyte adalah Muhammad atau Ahmad. Dua nama (dari dua bahasa yang satu Yunani dan lainnya Arab) ini memiliki arti yang sama, yakni “yang paling terkenal dan terpuji” sebagaimana “Pneuma” dan “Roh” tidak lebih dan tidak kurang artinya adalah “Roh”. Kita sudah mengetahui bahwa terjemahan kata itu menjadi “Penghibur” atau “Penolong” adalah sama sekali tidak dapat dimengerti dan salah kaprah. Bentuk gabungan dari Paraqalon berasal dari kata kerja yang tersusun dari para-qalo , tetapi Periqlyte berasal dari Peri-qluo . Perbedaannya sangat jelas, oleh karenanya marilah kita periksa tanda-tanda sang Periqlyte yang hanya dapat ditemukan pada diri Ahmad atau Muhammad.

Muhammad sendiri mengungkapkan seluruh kebenaran tentang Tuhan, keesaan-Nya, agama, dan mengoreksi pencemaran nama dan fitnah-fitnah yang ditulis dan diyakini terhadap Diri-Nya dan banyak hamba-hamba-Nya yang suci. Dilaporkan bahwa Yesus telah mengatakan tentang Periqlyte bahwasanya ia adalah “Roh Kebenaran”, bahwa ia “akan memberi kesaksian” tentang Yesus yang sebenarnya dan tentang misinya (Yohanes 14:17; 15:26). Dalam khotbahnya, Yesus berbicara tentang pra-eksistensi rohnya (Yohanes 8:58; 17:5). Dalam Injil Barnabas, Yesus dilaporkan sering berbicara tentang keagungan dan kemegahan roh Muhammad yang telah dilihatnya. Tidak ada keraguan bahwa roh dari nabi terakhir ini telah diciptakan lama sebelum Adam. Oleh karena itu, Yesus ketika berbicara tentang dia pasti akan menyatakan dan menggambarkannya sebagai “Roh Kebenaran”. Roh Kebenaran inilah yang menegur umat Kristen (karena telah menyimpang dari ajaran-ajaran nabi terdahulu) karena membagi-bagi keesaan Tuhan menjadi trinitas, karena mereka mengangkat Yesus kepada martabat Tuhan dan anak Tuhan, dan karena mereka telah membuat segala macam ketakhayulan dan bid’ah. Roh Kebenaran inilah yang membongkar penipuan-penipuan yang dilakukan oleh kaum Yahudi dan Kristen karena menyelewengkan kitab suci mereka, yang mengutuk kaum Yahudi karena segala fitnah yang mereka alamatkan kepada perawan Maria dan Yesus. Roh Kebenaran inilah yang menunjukkan hak kelahiran Ismail, Tidak berdosanya Luth, Daud, Sulaiman, dan banyak nabi lainnya dan membersihkan para nabi dari segala noda fitnah para pemalsu alkitab.


Diantara tanda-tanda Periqlyte atau Roh Kebenaran yang ketika ia datang dalam wujud “Anak Manusia” adalah “ia menyadarkan dunia akan dosa” (Yohanes 16:8-9). Tidak ada hamba Allah lainnya, apakah seorang Raja seperti Daud dan Sulaiman, atau seorang nabi seperti Ibrahim dan Musa, yang melaksanakan penyadaran akan dosa ini sampai benar-benar tuntas, dengan ketegaran hati, semangat, dan keberanian seperti Muhammad. Setiap pelanggaran hukum adalah dosa, dan kemusyrikan adalah induk dan sumbernya. Kita berdosa besar ketika mencintai suatu objek lebih daripada Tuhan. Semua nabi menyadarkan tetangga dan kaum mereka akan dosa, tetapi tidak dalam skala “dunia”, seperti yang dilakukan Muhammad. Dia tidak hanya membasmi kemusyrikan sampai keakar-akarnya di Jazirah Arabia dimasa hidupnya, tetapi juga mengutus utusan kepada Chosroes Parviz dan kepada Heraclius, penguasa dari dua kerajaan terbesar, Persia dan Romawi, dan kepada Raja Ethiopia, Gubernur Mesir, dan beberapa Raja dan Emir lainnya, mengajak mereka semua untuk memeluk agama Islam dan meninggalkan penyembahan berhala dan keyakinan-keyakinan (dogma) palsu. Penyucian oleh Muhammad dimulai dengan penyampaian firman Allah ketika ia menerimanya, yaitu pembacaan ayat-ayat al-Qur’an kemudian dengan mengkhotbahkan, mengajarkan, dan mempraktekkan ajaran agama yang benar itu. Tetapi ketika kuasa kegelapan dan kemusyrikan melawannya dengan sejata, maka ia menghunus pedang dan menghukum musuh yang tidak beriman. Ini adalah pemenuhan nubuat Kitab Daniel pasal tujuh. Muhammad diberkahi Tuhan dengan kekuatan dan kekuasaan untuk menegakkan Kerajaan Allah, dan menjadi pangeran dan panglima tertinggi pertama dan sebagai raja diraja dan tuan segala tuan dibawah Tuhan.

Maksudnya: Periqlytos = "yang terpuji" = Ahmad = Muhammad...???
Bos, ketika Yesus berkata: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Periqlytos yang lain, supaya ia menyertai kamu selamanya” (Yohanes 14:16) itu khan kepada murid2-Nya yang di depan mata Dia, masak baru tergenapi 600 tahun kemudian...??? Saat murid2-Nya sudah tidak hidup lagi karena zamannya sudah beda, 60 dekade kemudian...??? NGAK LOGIS BANGET...!!!



ok dek tom..... inget ya!!! yesus adalah seorang utusan TUHAN, yesus seorang filosofi(SUFI), perkataan yesus penuh dgn filsafat... salah2 mengerti dgn perkataan yesus tsb... bisa jadi sesat seperti yg dialami oleh kristen saat ini.

Yesus berkata: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Periqlytos yang lain, supaya ia menyertai kamu selamanya” (Yohanes 14:16)

Apa maksud kalimat supaya ia menyertai kamu selamanya????
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15884
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik" Empty Re: Muhammad: "Akulah Gembala Yang Diutus"; Yesus: "Akulah Gembala Yang Baik"

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum