MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 108 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 108 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

5 posters

Go down

Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

Post by Tom Jerry Mon 17 Jan 2011, 5:23 pm

Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram. (Kejadian 14:13)

PART III

Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu." Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!" Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah." Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki." Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"Lalu berangkatlah orang-orang itu (dua orang malaikat) dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka.
(Kejadian 18:1-16)

(Tinggal satu malaikat masih ada bersama Abraham) Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya." Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya." Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN. (Dari tiga orang malaikat yang bertamu, dua orang berjalan ke Sodom, tinggal satu orang malaikat berdiri berhadapan dengan Abraham.) Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka." Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana." Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu." Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana." Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu." Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu." Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya. (Kejadian 18:17-33)

TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya. Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku." Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya." Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak." Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu." Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir. Pada waktu itu Abimelekh, beserta Pikhol, panglima tentaranya, berkata kepada Abraham: "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan. Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku di sini demi Allah, bahwa engkau tidak akan berlaku curang kepadaku, atau kepada anak-anakku, atau kepada cucu cicitku; sesuai dengan persahabatan yang kulakukan kepadamu, demikianlah harus engkau berlaku kepadaku dan kepada negeri yang kautinggali sebagai orang asing." Lalu kata Abraham: "Aku bersumpah!" Tetapi Abraham menyesali Abimelekh tentang sebuah sumur yang telah dirampas oleh hamba-hamba Abimelekh. Jawab Abimelekh: "Aku tidak tahu, siapa yang melakukan hal itu; lagi tidak kauberitahukan kepadaku, dan sampai hari ini belum pula kudengar." Lalu Abraham mengambil domba dan lembu dan memberikan semuanya itu kepada Abimelekh, kemudian kedua orang itu mengadakan perjanjian. Tetapi Abraham memisahkan tujuh anak domba betina dari domba-domba itu. Lalu kata Abimelekh kepada Abraham: "Untuk apakah ketujuh anak domba yang kaupisahkan ini?" Jawabnya: "Ketujuh anak domba ini harus kauterima dari tanganku untuk menjadi tanda bukti bagiku, bahwa akulah yang menggali sumur ini." Sebab itu orang menyebutkan tempat itu Bersyeba, karena kedua orang itu telah bersumpah di sana. Setelah mereka mengadakan perjanjian di Bersyeba, pulanglah Abimelekh beserta Pikhol, panglima tentaranya, ke negeri orang Filistin. Lalu Abraham menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba, dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal. Dan masih lama Abraham tinggal sebagai orang asing di negeri orang Filistin. (Kejadian 21:1-34)


BERSAMBUNG….
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7251
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty Re: Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

Post by Theleb_boy Mon 17 Jan 2011, 5:36 pm

Mas Tomm.
Yang ini masih mau diterusin atau engga ???

https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9314-kristen-vs-islam-mana-yang-mengajarkan-kekerasan

Banyak yang menunggu dirimu disana

SmileySmileySmileySmiley

Theleb_boy
Theleb_boy
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 733
Location : Indonesia
Job/hobbies : Reading
Humor : Yhowsua Yang Malang
Reputation : 2
Points : 5783
Registration date : 2010-10-27

Back to top Go down

Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty Re: Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

Post by agus Mon 17 Jan 2011, 9:22 pm

Theleb_boy wrote:Mas Tomm.
Yang ini masih mau diterusin atau engga ???

https://murtadinkafirun.forumotion.com/t9314-kristen-vs-islam-mana-yang-mengajarkan-kekerasan

Banyak yang menunggu dirimu disana

SmileySmileySmileySmiley


Sabar bro, dia lagi nunggu bimbingan dari arwah kudus...Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III SCh_christianpray3
agus
agus
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 8588
Location : Everywhere but no where
Job/hobbies : Baca-baca
Humor : Shaggy yang malang
Reputation : 45
Points : 14642
Registration date : 2010-04-16

Back to top Go down

Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty Re: Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

Post by hamba tuhan Mon 17 Jan 2011, 10:42 pm

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang yang musyrik.Sesungguhnya orang yang paling dekat kepaa Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yan beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orang-orang yang beriman.(QS Ali Imran 67-68).

Nabi Ibrahim (Abraham) sering disebutkan di dalam Al Qur'an dan mendapatkan tempat yang istimewa di sisi Allah sebagai contoh bagi manusia. Dia menyampaikan kebenaran dari Allah kepada umatnya yang menyembah berhala, dan dia mengingatkan mereka agar takut kepada Allah. Umat nabi Ibrahim tidak mematuhi perintah itu, bahkan sebaliknya mereka menentangnya.

Ketikapenindasan yang semakin meningkat dari kaumnya, nabi Ibrahim pindah ke mana saja bersama istrinya, bersama dengan nabi Lut dan mungkin dengan bebeapa orang lain yang menyertai mereka.

Nabi Ibrahim adalah keturunan dari nabi Nuh. Al qur'an juga mengemukakan bahwa dia juga mengikuti jalan hidup (diin) yang diikuti Nabi Nuh.

"Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam". Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Kemudian Kami tengelamkan orang-orang yang lain. Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh).(QS Ash- Shafaat: 79-83).

Pada masa Nabi Ibrahim, banyak orang yang menghuni dataran Mesopotamia dan di bagian Tengah dan Timur dari Anatolia tinggal orang-orang yang menyembah surga-surga dan bintang-bintang. Tuhan yang mereka anggap paling penting adalah "Sin" yaitu Dewa Rembulan. Tuhan mereka ini dipersonifikasikan sebagai seorng manusia yang berjenggot panjang, memakai pakaian panjang membawa rembulan berbetuk bulan sabit diatasnya. Lagian, orang -orang tersebut membuat hiasan gambar-gambar timbul dan pahatan-pahatan (patung) dari tuhan mereka itu dan itulah yang mereka sembah.

Hal ini merupakan system kepercayaan yang tersebar luas ketika itu, yang mendapatkan tempat persemaiannya di Timur Dekat (Near East), dimana keberadaannya terpelihara dalam jangka waktu yang lama. Orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut terus saja menyembah tuhan-tuhan tersebut hingga sekitar tahun 600 M. Sebagai akibat dari kepercayaan itu, banyak bangunan yang dikenal dengan nama "ziggurat" yang dulu dipakai sebagai observatorium (tempat penelitian bintang-bintang) sekaligus sebagai kuil tempat peribadatan yang dibangun di daerah yang membentang sejak dri Mesopotamia hingga ke kedalaman Anatolia, disinilah beberapa tuhan,terutama dewa(i) Rembulan yang bernama "Sin" disembah oleh orang-orang ini.

Kepercayaan yang hanya bisa ditemukan dalam penggalian arkeologis yang dilakuan saat ini, telah disebutkan dalam Al Qur'an. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an, Ibrahim menolak penyembahan tuhan-tuhan tersebut dan berpegang teguh kepada Allah saja, satu-satunya Tuhan yang sebenarnya. Dalam Al Qur'an, perjalanan hidup Ibrahim digambarkan sebagai berikut :

Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?. Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdpat) di langit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malah telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetpi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata : "Sesungguhnya jika Tuhnaku tidak memberikan petunjuk kepadakum pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah tuhanku, ini lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata : "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan b umi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.(QS. Al-An'an: 74-79)

Dalam al Qur'an, tempat kelahiran Ibrahim dan tempat di mana dia tinggal tidak dikemukakan dengan terperinci. Tetapi diindikasikan bahwa Ibrahim dan Lut tinggal di tempat yang saling berdekatan satu sama lain dan malaikat yang diutus kepada umat nabi Lut juga mendatangi Ibrahim dan memberitahukan pada istrinya suatu berita gembira tentang bayi laki-laki (yang dikandungnya), sebelum para malaikat itu pergi melanjutkan perjalanan mereka menuju nabi Lut.

Cerita penting tentang Nabi Ibrahim dalam al Qur'an yang tidak disebutkan dalam Perjanjian Lama adalah tentang pembangunan Ka'bah. Dalam Al Qur'an, kita diberitahu bahwa Ka'bah dibangun oleh Ibrahim dan putranya Ismail. Sekarang ini, satu-satunya hal yang diketahui oleh ahli sejarah tentang Ka'bah adalah bahwa Ka'bah merupakan tempat yang suci sejak masa yang sangat tua. Adapun penempatan berhala-berhala pada Ka'bah selama masa jahiliyah berlangsung sampai diutusnya Nabi Muhammmad, dan itu merupakan penyimpangan dan kemunduran atas agama suci Ilahi yang pernah diwahyukan kepada Nabi Ibrahim.

Pada masa Nabi Ibrahim, agama politheisme menyebar ke seluruh wilayah Mesopotamia. Sang Dewa rembulan "Sin" salah satu berhala yang paling penting. Orang-orang membuat patung-patung dari tuhan-tuhan mereka dan menyembahnya. Disebelah tampak patung sin. Simbul bulan sabit dapat terlihat dengan jelas pada dada patung tersebut).
(Bawah: Ziggurat yang digunakan baik sebagai kuil dan observatory perbintangan yang dibangun dengan teknik yang paling maju ada masa itu. Bintang, rembulan dan matahari menjadi objek utama dari penyembahan dan langi memiliki hal yang sangat penting. Di sebelah kiri dan bawah adalah ziggurat utama dari bangsa Mesopotamia.

Ibrahim Dalam Perjanjian Lama
Perjanjian Lama kemungkinan besar merupakan sumber paling detail dalam hal-hal yang berkenaan dengan Ibrahim, meskipun banyak diantaranya yang mungkin tidak bisa dipercaya. Menurut pembahasan dalam perjanjian lama, Ibrahim lahir sekitar 1900 SM di kota Ur, yang merupakan salah satu kota terpenting saat itu yang berlokasi di Timur Tengah dataran Mesopotamia. Pada saat lahir, Ibrahim tidak (belum) bernama "Ibrahim", tetapi "Abram". Namanya kemudian kemudian dirubah oleh Allah (YHWH).

Pada suatu hari, menurut Perjanjian Lama, Tuhan meminta Ibrahim untuk mengadakan perjalanan meninggalkan negeri dan masyarakatnya, menuju ke suatu negeri yang tidak pasti dan memulai sebuah masyarakat baru di sana. Abram pada usia 75 tahun mendengarkan seruan/pangilan itu dan melakukan perjalanan bersama istrinya yang mandul yang bernama Sarai - yang kemudian dikenal dengan nama "Sarah" yang berarti puteri raja - dan anak dari saudaranya yang bernama Lut. Dalam perjalanan menuju ke "Tanah yang Terpilih (Chosen Land)" mereka singgah/tingal di Harran untuk sementara waktu dan kemudian melanjutkan perjalanan mereka. Ketika mereka sampai di tanah Kanaan yang djanjikan oleh Allah kepada mereka, mereka diberikan wahyu oleh Allah berupa berupa pemberiahuan bahwa tempat tersebut secara khusus dipilihkan oleh Allah buat mereka dan dianugerhkan buat mereka. Ketika Abram mencapai usia 99 tahun, dia membuat perjanjian dengan Allah dan namanya kemudian dirubah menjadi Ibrahim (Abraham). Dia meninggal pada usia 175 tahun dan dikubur di gua Macpelah yang berdekatan dengan kota Hebron (e l-Kalil) di West Bank (tepi barat)yang hari ini wilayah tersebut di bawah penguasan Israel. Tanah tersebut sebenarnya dibeli oleh Ibrahim dengan sejumlah uang dan itu merupakan kekayaannya dan keluarganya yang pertama di Tanah Yang Dijanjikan itu (Promise Land).

Tempat Kelahiran Ibrahim Menurut Perjanjian Lama
Dimanakah tempat dilahirkannya Ibrahim, tetaplah merupakan sebuah isu yang diperdebatkan. Orang Kristen dan Yahudi menyatakan bahwa Ibrahim dilahirkan di sebelah Selatan Mesopotamia, pemikiran yang lazim dalam dunia Islam adalah bahwa tempat kelahiran nya adalah di sekitar Urfa-Harran. Beberapa penemuan baru menunjukkan bahwa thesis dari kaum Yahudi dan Kristen tidaklah menyiratkan kebenaran yang seutuhnya.

Orang Yahudi dan Kristen menyandarkan pendapat mereka pada Perjanjian Lama, karena dalam Perjanjian lama tersebut, Ibrahim dikatakan telah dilahirkan di kota Ur sebelah Selatan Mesopotamia setelah Ibrahim lahir dan dibesarkan di kota ini, dia dcieritakan telah menempuh sebuah perjalanan menuju Mesir, dan dalam perjalanan tersebut mereka melewati suatu tempat yang dikenal dengan nama Harran di wiayah Turki.
Meskipun demkian, sebuah manuskrip Perjanjian Lama yang ditemukan baru-baru ini, telah memunculkan keraguan yang serius tentang kesahihan/validitas dari informasi di atas. Dalam manuskrip yang ditulis dalam bahasa Yunani yang dibuat sekitar sekitar abad ketiga SM, dimana manuskrip tersebut diperhitungkan sebagai salinan yang tertua dari Perjanjian Lama, juga nama tempat "Ur" tidak pernah disebutkan. Hari ini banyak peneliti Perjanjian Lama yang menyatakan bahwa kata-kata "Ur" tidak akurat atau bahwa Ibahim tidak dilahirkan di kota Ur dan mungkin juga tidak pernah mengunjungi daerah/wilayah Mesopotamia selama hidupnya.

Disamping itu, nama-nama beberapa lokasi serta daerah yang disebutkan itu, telah berubah karena perkembangan jaman. Pada saat ini dataran Mesopotamia biasanya merujuk kepada tepi sungai sebelah selatan dari daratan Irak, diantara sungai Efrat dan Tigris. Lagipula, dua milinium (2000 tahun) sebelum kita, daerah Mesopotamia digambarkan sebagai sebuah daerah yang letaknya lebih ke Utara, bahkan lebih jauh ke autara sejauh Harran, dan membentang sampai ke daerah yang saat ini merupakan daratan Turki. Karena itulah, bila sekalipun kita menerima pendapat bahwa "Dataran Mesopotamia" yang disebutkan dalam Perjanjian Lama, tetap saja akan terjadi misleading (keliru) untuk berpikir bahwa Mesopotamia dua millennium yang lebih awal dan Mesopotamia hari ini adalah sebuah tempat yang persis sama.

Bahkan seandainya juga ada keraguan serius dan ketidaksepakatan tentang kota Ur sebagai tempat kelahiran Ibrahim, tetapi ada sebuah pandangan umum yang disetujui yaitu tentang fakta bahwa Harran dan daerah yang melingkupinya adalah tempat dimana Nabi Ibrahim hidup. Lebih dari itu, peneliltian singkat yang dilakukan terhadap isi Perjanjian Lama tersebut memunculkan beberapa informasi yang mendukung pandangan bahwa tempat kelahiran Nabi Ibrahim adalah Harran. Sebagai contoh di dalam Perjanjian Lama, daerah Harran ditunjuk sebagai "daerah Artam" (Genesis, 11:31 dan 28:10). Disebutkan bahwa orang yang datang dari keluarga Ibrahim adalah "anak-anak dari seorang Arami" (Deutoronomi, 26:5). Identifikasi penyebutan Ibrahim dengan sebutan "seorang Arami" menunjukkan bahwa beliau (Ibrahim) melangsungkan kehidupannya di daerah ini.

Dalam berbagai sumber agama Islam, terdapat bukti yang kuat bahwa tempat kelahiran Ibrahim adalah Harran dan Urfa. Di Urfa yang disebut dengan "kota para Nabi" ada banyak cerita dan legenda tentang Ibrahim.

Mengapa Perjanjian Lama Dirubah?.
Perjanjian Lama dan Al Qur'an dalam mengungkapkan kisah tentang Ibrahim, tampaknya hampir-hampir menggambarkan dua orang sosok Nabi yang berbeda, yang bernama Abraham dan Ibrahim. Dalam Al Qur'an, Ibrahim diutus sebagai rasul bagi sebuah kaum penyembah berhala. Kaum Ibrahim tersebut menyembah surga-surga, bintang-bintang dan rembulan serta berbagai sembahan lain. Dia berjuang melawan kaumnya dan selalu berusaha untuk mencoba agar mereka meninggalkan kepercayaan-kepercayaan tahayul dan secara tidak terhindarkan, hal; itu juga telah membangkitkan nyala api permusuhan dari seluruh masyarakatnya bahkan termasuk ayahnya sendiri.

Sebenarnya, tidak ada satupun dari hal yang disebutkan diatas diceritakan dalam Perjanjian Lama. Dilemparkannya Ibrahim ke dalam api, bagaimana Ibrahim menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh masyarakatnya, tidaklah disebutkan dalam Perjanjian Lama. Secara umum Ibrahim digambarkan sebagai nenek moyang bangsa Yahudi dalam Perjanjian Lama. Hal ini menjadi bukti bahwa pandangan di dalam Perjanjian Lama ini dibuat oleh para pemimpin masyarakat Yahudi yang mencoba memberikan pijakan di masa mendatang konsep "ras/suku bangsa". Bangsa Yahudi percaya bahwamereka adalah kaum yang selalu dipilih oleh Tuhan dan merasa lebih unggul dari yang lainya. Mereka dengan sengaja dan penuh keinginan untuk mengubah kitab Suci mereka dan membuat penambahan-penambahan serta berbagai pengurangan berdasarkan keyakinan seperti di atas. Inilah sebabnya mengapa Ibrahim digambarkan sebagai nenek moyang bangsa Yahudi belaka dalam Perjanjian Lama.

Penganut Kristen yang percaya terhadap Perjanjian Lama, berpikir bahwa Ibrahim adalah nenek moyang bangsa Yahudi, namun hanya terdapat satu perbedaan; menurut penganut Kristen, Ibrahim bukanlah seorang Yahudi namun ia adalah seorang Kristen. Penganut Kristen yang tidak begitu memperhatikan konsep mengenai ras/suku bangsa sebagaimana dilakukan Yahudi, mengambil pendirian ini dan hal ini menjadi salah satu penyebab perbedaan dan pertentangan diantara kedua agama ini. Allah memberikan keterangan sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an sebagai berikut :
Hai ahli kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir?. Beginilah kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah-membantah tentang hal yang kamu ketahui, maka kenapa kamu bantah membantah dalam hal yang tidak kamu ketahui; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang yang musyrik".

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepaa Ibrahim adalah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yan beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah pelindung semua orangh-orang yang beriman.(QS Ali Imran 65-68).

Di dalam Al Qur'an sangatlah berbeda dengan apa yang ditulis dalam Perjanjian Lama, Ibrahim adalah seseorang yang memperingatkan kaumnya agar mereka takut kepada Allah, serta bahwa dia adalah seseorang yang berperang/berjuang melawan kaumnya itu pada akhirnya. Dimulai sejak masa mudanya, ia memperingatkan kaumnya yang m,enyembah berhala-berhala untuk menghentikan perbuatan mereka itu. Sebagai reaksi, kaumnya bertindak dengan mencoba untuk membunuh Ibrahim. Untuk menghindar dari kejahatan yang dilakukan oleh kaumnya, maka Ibrahimpun akhirnya berpindah tempat.



Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III 706181 Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III 706181
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15881
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty Re: Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

Post by shaggy Mon 17 Jan 2011, 11:19 pm

Apakah Benar Nabi Ibrahim Pernah Berkunjung ke kota Mekah?



Pandangan bahwa Sayidina Ibrahim pernah berkunjung ke kota Mekah berdasarkan kepada ayat al-Quran berikut :
Surat Ali ‘Imran (3): 96

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun (untuk tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Kisah ini diperkuatkan lagi dalam :
Sahih Bukhari Jilid 4, buku 55, nombor 583 :
Dikisahkan oleh Ibn Abbas:
“Sayidina Ibrahim
membawa Siti Hajar dan anaknya Ismael yang masih menyusu ketempat dekat
Ka’abah dibawah pohon dilokasi Zam Zam, diposisi tertinggi dari rumah
Allah. Pada saat itu tidak ada orang di Mekah, begitu pula tidak ada air.

Sayidina Ibrahim kembali tidak
menjumpai Ismael dalam jangka waktu yang telah ditentukan Allah dan
kemudian berusaha untuk menemui Ismael kembali. Kali ini Sayidina
Ibrahim melihat Ismael dibawah pohon di Zam Zam, sedang menajamkan anak
panahnya. Ketika Ismael melihat Sayidina Ibrahim , dia berdiri dan
menyambutnya. Sayidina Ibrahim berkata, ‘Oh Ismael, Allah telah memberi
perintah kepadaku.” Ismael berkata, “Kerjakanlah apa yang telah
diperintahkan Allah kepadamu.” Sayidina Ibrahim bertanya, “Apakah
engkau mau membantuku?’. Ismael berkata, “Aku akan membantumu”. Sayidina
Ibrahim berkata, “Allah telah memerintahkan untuk membangun sebuah
rumah disini (Ka’abah).” Kemudian mereka mulai membangun rumah
tersebut. …….
Apakah claim (yaitu tuntutan) bahwa Sayidina Ibrahim pernah ke Mekah bahkan membangun Ka’abah ini benar atau pun sah?

Marilah kita cuba juga lihat dari sumber-sumber Islam yang lain.
Pertama :

Perhatikan petikan dari buku:
Sirah Ibnu Ishaq Kitab Sejarah Nabi Tertua, Muhammadiah University Press, Jun 2002, Jilid 1, halaman 15 – 16.
Petikan ini mengisahkan raja Abu Karib Tiban As’ad yang berasal dari Yaman yang saat itu melakukan perjalanan ke Yathrib.
Halaman 15 :
“Tubba menulis baris-baris berikut tentang perjalanannya, apa yang dia lakukan terhadap Madinah dan Ka’bah, …….”
Dalam salah satu baris syairnya yang terdapat di halaman 16 :
Aku tidak tahu tentang adanya kuil yang murni
Yang dipersembahkan untuk tuhan di lembah Mekah…
Raja ini adalah ayah dari Dzu Nawas yang menyerang kaum Kristian Najran pada tahun 523 M (Sejarah Hidup Muhammad Sirah Nabawiyah, Robbani Press, Mei 2002, Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury, halaman 36).
Jika kita andaikan bahwa raja Abu Karib Tiban As’ad telah melakukan
perjalanan ke Madinah dan Mekah 70 tahun sebelumnya, bererti perjalanan
terjadi pada sekitar tahun 450 M.

Dan pada tahun 450 M, Ka’abah di Mekah tidak dikenali oleh seorang Pemerintah dari wilayah Yaman!
Sangat janggal dan aneh
sekali, padahal menurut al-Qur’an, Ka’abah telah dibangun oleh Sayidina
Ibrahim dan Ismail yang hidup sekitar 1900 SM – 2000 SM, kenapa pula bangunan itutidak dikenal pada tahun 450 M??

Kedua :

Tentang waktu pembangunan Ka’abah.
Dipetik daripada tafsir Ibn Kathir mengenai Surah 3 : 96 yang boleh diperolehi daripada http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8799
Imam Ahmad recorded that Abu Dharr said; “I said, `O Allah’s Messenger! Which Masjid was the first to be built on the surface of the earth’ He said, `Al-Masjid Al-Haram in Makkah.’ I said, `Which was built next‘ He replied `Al-Masjid Al-Aqsa in Jerusalem.’ I said, `What was the period of time between building the two‘ He said, `Forty years.’
Terjemahan bebas :
Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr berkata; “Aku berkata, “Ya Rasulullah, masjid mana yang pertama dibuat didunia ini?. Dia berkata, “Al-Masjid Al Haram (di Mekah)“. Aku berkata, “Mana yang dibangun setelah itu?”. Dia menjawab, “Al-Masjidil Al-Aqsa (di Yerusalem/Baitulmuqaddis)“. Aku berkata, “Berapakah jangka masa antara pembangunan kedua bangunan itu?” Dia berkata, “Empat puluh tahun”
Menurut perhitungan :


Sayidina Ibrahim dan Ismail hidup sekitar tahun 1900 SM – 2000 SM.
Raja (Nabi) Sulaiman, yang telah membangun bait Allah di Yerusalem (Baitulmuqqadis) hidup sekitar 1000 SM – 950 SM.
Jadi ada perbedaan jurang waktu sebanyak 1000 tahun antara Ibrahim dan Ismail (yang membangun Masjidil Haram) dengan Raja Sulaiman (yang membangun Bait Allah di Yerusalem/Baitulmuqaddis).

Jadi BAGAIMANAKAH boleh dikatakan perbedaan waktu di antara kedua-duanya Baitullah itu hanya 40 tahun??

Lebih-lebih lagi, nampaknya nabi Muhammad telah mengalami masalah disorientasi waktu apabila beliau merangkai cerita Sayidina Ibrahim dan raja Sulaiman!
Ketiga :

Makanya tidaklah sedikit pun mengherankan terdapat pakar dan ilmuwan Islam sendiri yang meragukan kisah pembangunan Ka’abah oleh Sayidina Ibrahim . Lebih lanjut petikan dari tokoh Islam moden tentang hubungan Ismail dan Arab sebagai berikut :

Dr. Taha Husayn, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dipetik dalam buku “Mizan al Islam karya Anwar Jundi“, halaman 170 :
“Dalam
kasus cerita Sayidina Ibrahim dan Ismail membangun Ka’abah cukup jelas,
cerita
ini muncul belakangan disaat Islam mulai berkembang. Islam
mengeksploitasi kisah ini untuk tujuan dan kepentingan agama/politik.“
Siapakah DR.Taha Husayn?
Dipetik daripada :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003
Sub Topik : Taha Hussein
Terjemahan bebas :
Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah, Mesir
Meninggal dunia pada Oct. 28, 1973, di Kaherah




Tokoh yang
menonjol dalam khazanah Mesir modern …..Pada tahun 1902 dia telah
belajar di Al-Azhar, Kairo …… Pada tahun 1908 dia masuk Universiti
Kaherah dan di tahun 1914 menjadi orang pertama yang meraih gelar
doktor …… Taha menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas
Kaherah, kerjayanya dipenuhi dengan gejolak kerana pandangan-pandangan kritiknya yang sering membuat marah puak Islam ortodoks. ….Tahun 1926 dia menerbitkan bukunya “
On Pre-Islamic Poetry“, dalam buku ini dia menyimpulkan beberapa syair-syair yang dinyatakan pra-Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh umat Muslim kemudian kerana
beberapa alasan, salah satunya adalah untuk memberikan
autoriti/kewibawaan kepada Al-Qur’an. Kerana buku ini, dia telah
dituduh sebagai “kafir”. ….. Taha kemudian menyandang jabatan sebagai
Menteri Pendidikan Mesir di antara tahun 1950 – 1952 …..

Maklumat tambahan :


Perjalanan Sayidina Ibrahim Dari Kota Ur-Kasdim ke Tanah Perjanjian Berdasarkan Alkitab

Menurut buku ‘Atlas of the Bible: with A-Z Guide to Places’ terbitan Penerbit Eerdmans, perjalanan Sayidina Ibrahim dari kota Ur-Kasdim ke tanah perjanjian (yang berakhir di Hebron) ternyata TIDAK menunjukkan bahwa route
perjalanan Sayidina Ibrahim tersebut melalui kawasan Arab Saudi atau
pun kota Mekkah. Perjalanan Sayidina Ibrahim di mulai dari kota Ur, di
tanah Khaldea, kemudian menuju ke arah barat-laut, yakni Haran di
sebelah tenggara Turki atau masih di sebelah timur Sungai Euphrates dan
kemudian dari sana berbelok menuju ke arah barat daya menuju Hebron
(tanah Kanaan).
Dari route perjalanan tersebut, nampaknya Sayidina Ibrahim
tidak melalui daerah Arab Saudi, khususnya kota Mekkah. Anehnya, umat
Islam membuat tuntutan bahwa Sayidina Ibrahim (Abraham) pernah berada
di Mekah. Apakah memang ada bukti (dari Kitab Suci) bahwa Ibrahim memang pernah tinggal (lewat) di Mekkah?
Perlu diketahui, kota Haran berbeda dengan padang pasir Paran. Padang Paran (Desert of Paran) DAN juga bukan terletak di daerah atau wilayah Arab Saudi, melainkan di daerah Sinai (wilayah Mesir).
Memang secara logik, kalau Sayidina
Ibrahim diminta oleh Allah untuk meninggalkan kota kediamannya (Ur)
menuju ke tanah Kanaan, maka posisi tanah Kanaan memang berada di arah
barat dari Ur. Sementara, kota Mekah terletak di sebelah barat daya
dari kota Ur. Oleh kerana Sayidina Ibrahim melakukan perantauan (nomadik),
maka sangat mungkin baginda akan memilih jalan dekat sungai Euphrates
dan akhirnya berhenti sementara di kota Haran. Di kota Haran ini, ayah
Sayidina Ibrahim, Terah, telah meninggal dunia.
Sementara Padang Paran, tempat di mana
Ismael dan ibunya tinggal, berada di daerah Sinai. Padang Paran ini
juga pernah dilewati oleh bangsa Israel ketika melakukan penghirjahan
keluar dari Mesir, kembali ke tanah Kanaan.
Jadi, secara Al-Kitabiah, tidak ada bukti kukuh, bahwa Sayidina Ibrahim pernah melalui atau pun tinggal di kota Mekah.Tempat-tempat yang dilewati Sayidina Ibrahim adalah seperti berikut :


1. Berangkat dari Ur-Kasdim (Kej 11:31)
2. Sampai di Haran (Kej 11:31) Ayah Sayidina Ibrahim, Terah, wafat di Haran.
3. Sampai di Sikhem (Kej 12:6)
4. Sampai pegunungan sebelah Timur Betel. (Kej 12:
5. Sampai ke tanah Negeb (Kej 12:9) Ketika ada kelaparan di negeri itu, Sayidina Ibrahim pergi ke Mesir.
6. Sampai di Mesir (Kej 12:10)
7. Kembali ke tanah Negeb (Kej 13:1)
8. Menuju ke Bethel (Kej 13:3) Sayidina Ibrahim pernah membuat mezbah
di Bethel (Kej 13:4). Bethel = Beth-el (Beth = rumah, El = Allah)=
Baitullah
9. Pindah ke Mamre, dekat Hebron (Kej 13:1
10. Sayidina Ibrahim diberkati anaknya Ismael ketika di Kanaan (Kej 16:3)
11. Sayidina Ibrahim ke tanah Negeb (Kej 20:1) 9
16. Sayidina Ibrahim ke tanah Moria (Kej 22:2)
17. Sayidina Ibrahim pergi dan tinggal di Bersyeba (Kej 22:19) Sara nampaknya tetap tinggal di Hebron.
18. Sara wafat di Hebron (Kej 23:2)
19. Sayidina Ibrahim dimakamkan di gua Makhpela (Hebron) (Kej 25:9)

Catatan: Dalam Al-Kitab ada kota/tempat yang bernama Maakha, yaitu sebuah kota kecil di sebelah tenggara gunung Hermon (dan gunung Hermon ini terletak di sempadan Lubnan dengan Syria). Namun berdasarkan lokasinya, kota Maakha ini sama sekali tidak boleh disamakan dengan Mekkah di Arab Saudi.
shaggy
shaggy
MURTADIN
MURTADIN

Number of posts : 5840
Reputation : -33
Points : 11031
Registration date : 2010-05-06

Back to top Go down

Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty Re: Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

Post by hamba tuhan Wed 19 Jan 2011, 8:13 pm

Benarkah ALKITAB tidak mencatat perjalanan Abraham ke tanah Arab?

Simak yang tersirat dari teks-teks ALKITAB..

Ketika Abraham mengirim Hajar dan anaknya Ishmael ke padang Bersyeba

Kejadian 21:14. ..Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.

Padang gurun Bersyeba atau dalam teks Inggris disebut Beersheba terdiri dari dua kata yakni “Be’ir” yang berarti Sumur dan Syeba atau Sheeba yang berarti “Sumpah” atau “Tujuh”. Kata kunci dalam kisah ini adalah sebuah tempat yang disebut sebagai “Be’eir Seba‘” yang mana tempat ini tentunya bukanlah nama sebuah kota saat itu, akan tetapi suatu lokasi padang gurun yang kelak akan diberi nama “Sumur Sheba‘” atau “Sumur Perjanjian” atau “Sumur Tujuh” jauh setelah itu peristiwa Nabi Abraham datang ke tempat itu.

Dalam bukunya The Geographie, Strabo, seorang ahli pemetaan Geologi abad pertama, menyebutkan sebuah daerah yang disebut Tujuh Sumur atau Hepta Phreata yang terletak diantara Yaman dan pelabuhan Jeddah di Saudi Arabia bagian barat. Ketika Jenderal Romawi kiriman Kaisar Augustus, Aelius Gallus dan tentaranya pulang kembali dari ekspedisinya ke Yaman yang gagal, dan kemudian menyusuri perjalanan pulang melalui Arabia Barat pada tahun 24 SM, mereka beristirahat pada sebuah tempat yang disebut Hepta Phreata yang berarti Seven Wells atau Tujuh Sumur karena ditemukan tujuh sumur di tempat itu.

John Philby, seorang sejarawan Arabia, dalam bukunya Arabian Highland, meyakini bahwa tempat yang dimaksud Aelius tentulah suatu daerah yang dalam bahasa Arab dinamakan sebagai Bi’r Sab’ah atau Beersheba atau Bersyeba yang mempunyai arti Tujuh Sumur. Pada buku tersebut, Philby mengatakan bahwa pada saat pada setidaknya ada sebuah daerah di Arabia barat yang dinamakan Beersheba, perbukitan yang terletak di antara Yaman dan Jeddah..

Kitab Kejadian [21:21] menyebutkan bahwa Ismael tinggal di padang Paran. Karena itu untuk mengetahui dimanakah lokasi Beersheba yang sebenarnya maka mengetahui lokasi padang Paran akan memberikan kepada kita satu petunjuk untuk menentukan lokasi tepatnya Bersheba dalam Alkitab.

Beberapa sarjana Alkitab mengidentifikasi Paran terletak di Sinai. Akan tetapi jika kita membuka kitab Ulangan 33:2—maka tampak bahwa Paran bukanlah Sinai—,
“ Berkatalah ia: “TUHAN datang dari SINAI dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan PARAN dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala..”

The Encyclopedia Judaica memberikan informasi yang sama,

An element of doubt is created, however, by the juxtaposition of Mt. Paran with Mt. Sinai and Mt. Seir in Deuteronomy 33:2 and Habakkuk 3:3; some interpreters regard this mountain as synonymous with Mt. Sinai, while others look for a separate Mt. Paran at a site called Jebel Faran, a place mentioned by some travelers, but not located by others.


Kitab Mazmur memberikan kita sebuah isyarat dimana lokasi kisah Hagar dan putranya yang kelak akan menjadi yang dikuduskan. Kitab Mazmur 84:4 tertulis:
84:4 אשרי יושבי ביתך עוד יהללוך סלה׃
84:5 אשרי אדם עוז לו בך מסלות בלבבם׃
84:6 עברי בעמק הבכא מעין ישיתוהו גם ברכות יעטה מורה׃
84:7 ילכו מחיל אל חיל יראה אל אלהים בציון׃

Ashrei yoshbei BEITE kha ‘od yehalilukha, sela..
Ashrei adam ‘oz lo bekha. Mesillot be-lebabam.,
‘Obrei be-‘eimeq ha-BAKA, ma‘yan yesheetuhu gam barokat ya’atheh mowreh …
Yeilkhu mei-hayil el hayil yeraeh elohim be tsyiown….

(84:4 Berbahagialah orang-orang yang diam di Bait-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela
84:5 Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
84:6 Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
84:7 Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion).

Ditempat lain…
Kejadian 13:1 versi ALKITAB Terjemahan LAI
13:1. Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia.
Kejadian 13:1 versi King James Version
1:1. And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south.

Mengapa Lembaga Alkitab berusaha menterjemahkan “the south” yang artinya SELATAN menjadi “tanah Negeb”?…Hati anda sendiri yang menjawabnya…Penerjemahan ini tentunya berkaitan dengan usaha menjauhkan para pembaca ALKITAB yang polos dan lugu untuk memahami keterkaitan Abraham dengan tanah Arab…Penerjemah Alkitab berusaha menggiring pembaca ALKITAB yang tidak mau bersusah-susah membeli ALKITAB versi bahasa INGGRIS apalagi mempelajarinya dalam versi IBRANI..

Jika perjalanan Nabi Abraham setelah dari Mesir adalah ke Selatan, maka tidak mungkin sebenarnya bagi Penerjemah ALKITAB untuk mengartikan “SELATAN” sebagai “TANAH NEGEB” yang diartikan sebagai “GURUN NEGEB”..Karena….GURUN NEGEB terletak di TIMUR MESIR bukan SELATAN MESIR

Jika benar ke arah SELATAN adalah ke arah ARABIA, dalam rangka apakah Abraham?
Maka jawabannya ada di teks selanjutnya Kejadian 13:2
13:2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya
Iya..TEPAT…Sekembalinya dari YAMAN…Abraham yang menjalani kehidupanan NOMADEN membawa harta kekayaan yang banyak berupa ternak, perak dan emas…Sang Nabi beternak dan berdagang!!
NOMADEN??Simak teks Kitab Ulangan berikut ini :

“…. Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara….” (Ulangan 26:5)
Benar…Abraham seorang pengembara…
Apakah ada kehidupan di Yaman pada abad 19 SM?

Kejadian 10:24-30
Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan Yerah, Hadoram, Uzal dan Dikla, Obal, Abimael dan Syeba, Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya keturunan Yoktan. Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur.

Klaim Penduduk Yaman
http://my.raex.com/~obsidian/Hebrews.html

Joktan, or Qahtan in Arabic, was the father of Almodad, Sheleph, Hazarmaveth, Jerah, Hadoram, Uzal, Diklan, Obal, Abimael, Sheba, Ophir, Havilah and Jobab. These are associated with the pre-Islamic civilizations of south Arabia, including various tribes of Yemen and Hadramaut. The modern Arab tribes of Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, and al-Murrah claim descent from Joktan/Qahtan.
(Joktan, atau dalam bahasa Arabnya Qathan, adalah ayahnya Almodad, Sheleph, Hazarmaveth, Jerah, Hadoram, Uzal, Diklan, Obal, Abimael, Sheba, Ophir, Havilah (Hawila) dan Jobab. Mereka semua diasosiasikan dengan peradaban pra-Islam di Arabia Selatan, mencakup berbagai bangsa di Yaman dan Hadramaut. Bangsa-bangsa Arab modern dari Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, dan al-Murrah mengklaim sebagai keturunan dari Joktan/Qathan. )

Joktan menurut Bible adalah cicit Nabi Nuh, atau tepatnya Joktan adalah putra Eber putra Sam putra Nuh, alias Joktan bin Eber bin Sam bin Nuh.
Bangsa-bangsa Arab modern dari Ajman, Harasi, Janibia, Kathri, dan al-Murrah mengklaim sebagai keturunan dari Joktan/Qathan. Artinya Yaman telah dihuni di masa cicit nya Nuh, jauh sebelum Abraham lahir (sekitar abad 19 SM)
Hadits Bukhari Yang Menceritakan Jurhum
Berdasarkan hadits sahih Bukhari dinyatakan bahwa Ismail memperistri wanita dari Jurhum yang berasal dari Yaman. Artinya di abad 19 SM, Yaman telah dihuni oleh Jurhum.
Jadi Yaman telah dihuni oleh manusia, jauh sebelum Nabi Abraham (Ibrahim) lahir.

Yaman Adalah Negeri Penghasil Emas

Jangan dilupakan pula bahwa Yaman adalah negeri penghasil emas.
Kejadian 12 (LAI BIS)
12 Kalau orang Mesir melihatmu, mereka akan menduga bahwa engkau istriku lalu saya pasti dibunuh dan engkau dibiarkan hidup.
13 Jadi sebaiknya kaukatakan saja bahwa engkau adik saya supaya saya dibiarkan hidup dan diperlakukan dengan baik karena engkau.”
14 Dan benarlah, setelah Abram melintasi perbatasan dan sampai di negeri Mesir, orang Mesir melihat bahwa Sarai cantik sekali.
15 Beberapa orang pegawai istana melihat dia dan memberitahukan kepada raja betapa cantiknya wanita itu; sebab itu dia dibawa ke istana raja.
16 Demi Sarai, raja memperlakukan Abram dengan baik dan memberikan kepadanya hamba-hamba, kawanan domba dan kambing, sapi, keledai dan unta.
17 Tetapi karena raja mengambil Sarai, TUHAN mendatangkan penyakit-penyakit yang mengerikan atas raja dan orang-orang di dalam istananya.
18 Lalu raja memanggil Abram dan bertanya kepadanya, “Apa yang telah kaulakukan terhadap aku ini? Mengapa tidak kauberitahukan bahwa ia istrimu?
19 Mengapa kaukatakan bahwa dia adikmu dan membiarkan aku mengambilnya menjadi istriku? Ini dia, istrimu; ambillah dan pergilah!”
20 Raja memberi perintah kepada beberapa pegawainya, dan mereka mengeluarkan Abram dari negeri itu bersama-sama dengan istrinya dan segala miliknya.

Kesimpulannya : Firaun tidak merampas kembali barang-barang pemberiannya setelah tahu Sarah itu ternyata istrinya sang nabi. Firaun justru menitahkan orang-orangnya untuk mengantarkan beliau.

Kejadian 13:1 KJV
And Abram went up out of Egypt, he, and his wife, and all that he had, and Lot with him, into the south.
(Dan Abram keluar dari Mesir, ia dan istrinya, dan semua yang ia miliki, dan Lot dengannya, menuju selatan.)

Abraham keluar dari Mesir (Sinai yang adalah daerah Mesir) pergi ke selatan. Palestina Selatan (gurun Negeb) di timur Sinai. Dan selatan tak lain adalah Semenanjung. Arabia.

Kejadian 13:2 KJV
And Abram was very rich in cattle, in silver, and in gold.
(Dan Abram sangat kaya, [dan ia memiliki] ternak, perak, dan emas.)
Lihat! sang nabi membawa barang tambahan yaitu emas dan perak. Yaman adalah negeri elok, subur, penghasil emas.

Kejadian 13:3 KJV
And he went on his journeys from the south even to Bethel, unto the place where his tent had been at the beginning, between Bethel and Hai.
(Dan ia pergi melanjutkan perjalanannya dari selatan hingga ke Bethel, pada tempat dimana kemah pertamanya berdiri, antara Bethel dan Hai.

Nah jadi cerita kepulangan Abraham adalah berdasarkan Kejadian 13:3, bukan Kejadian 13:1. Dari selatan maka Abraham dan rombongan terus berjalan dari persinggahan ke persinggahan hingga ke Betel.



hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15881
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III Empty Re: Kisah Abraham, Bapa bangsa Yahudi ….III

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum