MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 101 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 101 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal

3 posters

Go down

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal

Post by answering-ff Wed 26 Jan 2011, 10:15 am

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:

Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Pada suatu malam aku bermimpi di
dekat Kakbah, melihat seorang lelaki berkulit sawo matang, seperti
warna coklat paling bagus yang pernah engkau lihat. Dia berambut
gondrong, gondrong terbaik yang pernah engkau lihat. Dia menyisir
rambutnya dan masih tampak menetes airnya. Dia bersandar kepada dua
orang atau pundak dua orang lelaki, melakukan tawaf di Kakbah. Aku
bertanya: Siapakah orang ini? Dijawab: Ini adalah Masih bin Maryam.
Tiba-tiba aku melihat seorang lelaki yang sangat keriting, mata
kanannya buta seakan-akan mata itu buah anggur yang mengapung
(matanya melotot). Aku bertanya: Siapakah ini? dijawab: Ini adalah
Masih Dajjal. (Shahih Muslim No.246)




Al-Masih Isa as
adalah tokoh yang sangat menarik. Abbas Al-Aqqad dalam bukunya Hayah
Al-Masih
, mengemukakan riwayat yang populer sejak abad ke empat
Masehi, yang merupakan laporan kepada senat Imperium Romawi. Riwayat
itu, antara lain melukiskan bahwa Al-Masih adalah orang yang
berpenampilan sangat terhormat, perawakannya sedang, dari wajahnya
terpancar kasih sayang bercampur wibawa, sehingga yang melihatnya
simpati kepadanya sekaligus takut. Rambutnya lurus rapi, tetapi di
bagian telinganya keritimg lagi mengkilat. Tidak terdapat di wajahnya
sedikit keburukan pun, bahkan dia tampak berseri.

Seluruh
penampilannya adalah kebenaran dan kasih sayang. Tidak sedikit pun
terlihat aib atau kekurangan pada mulut dan hidungnya. Matanya biru
bercahaya. Menakutkan kalau mengecam, tapi menyenangkan bila mengajak
dan mengajar. Tidak seorang pun penuh melihatnya tertawa, tetapi
banyak yang melihatnya menangis. Orangnya tinggi, memiliki tangan
yang panjang, indah dan lurus. Uraiannya seimbang, penuh hikmah,
tidak berpanjang-panjang. Penampilannya mengatasi apa yang dikenal
pada kebanyakan orang.

Demikian Al-Aqqad, selanjutnya dia
menyatakan bahwa riwayat ini, walaupun dipertanyakan kebenarannya,
tapi pastilah beliau (Al-Masih) bukan seorang yang berpenampilan
buruk � sebagaimana dituduhkan oleh musuh-musuhnya. Pasti
beliau tidak demikian, karena, seorang penganjur � dalam
tradisi syariat Musa � haruslah yang berpenampilan menarik dan
terhindar dari segala kekurangan.

Al-Masih dalam
Al-Quran


Dalam Al-Quran, kata Al-Masih ditemukan
sebanyak sebelas kali, semua menunjuk kepada Isa as. Para
penafsir Al-Quran mengemukakan dua kemungkinan arti dari kata
tersebut. Pertama, bila ia terambil dari kata masaha,
maka artinya adalah yang diurapi. Dalam kitab Perjanjian Baru
ditemukan, antara lain, penjelesan bahwa ada orang berdosa yang
berdiri dekat kaki Nabi Suci itu sambil menangis dan membasahi kaki
beliau dengan air matanya, serta menyekanya dengan rambutnya, lalu
mencium kaki beliau dan mengurapinya dengan minyak wangi (Lukas
4:36). Kemungkinan arti kedua, adalah dengan memahami bahwa
kata Al-Masih terambil dari kata Shaha-Yasihu yang
berarti berwisata karena Isa as dikenal banyak berpindah dari
tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajak manusia ke jalan
yang benar.

Dalam perjalanan itu, banyak sekali pesan-pesan
moral beliau serta sikap dan tindakannya yang sangat wajar untuk
dicamkan oleh semua yang mendambakan tegaknya budi yang luhur. Dari
uraian-uraiannya, yang juga dapat ditarik kesimpulan bahwa beliau
sangat simpatik, berbicara dengan penuh percaya diri serta meyakinkan
pendengarnya. Keindahan terlihat dengan jelas pada ucapan-ucapan yang
sering kali beliau tampilkan. Rasa keindahan itu juga tercermin pada
kebiasaan beliau mengunjungi taman-taman bunga, bahkan keindahan
penampilan beliau begitu mempesonakan, khususnya bagi para wanita �
tetapi bukan pesona syahwat atau jasmani, melainkan pesona yang
melahirkan ketenangan batin yang muncul sebagai dampak kesucian dan
keterhindaran dari segala gejolak nafsu.

Beliau melukiskan
dirinya sebagai orang yang lemah lembut dan penuh kasih. Akan tetapi,
ini bukan berarti bahwa beliau mengalah sehingga mengakibatkan
terabaikannya prinsip ajaran. �Siapa ibuku dan siapa
saudara-saudaraku? Sebab siapa yang melakukan kehendak Tuhan, dialah
saudara lelakiku, dan saudara perempuanmu, dialah ibuku�,

begitulah ucapan beliau. Isa as datang membawa kasih, �Kasihilah
seterumu dan doakanlah yang menganiayamu�
, demikian ucapan
beliau. Sedangkan Muhammad saw datang membawa rahmat.
Rahmatilah yang dunia, niscaya yang dilangit merahmatimu�,
demikian sabda beliau.









MAKNA AL-MASIH DAN
MAKNA AD-DAJJAL

MAKNA AL-MASIH
Abu Abdillah Al-Qurthubi
menyebutkan dua puluh tiga variasi bentuk kata dari lafal Al-Masih
ini. (At-Tadzkiroh: 679). Dan pengarang Al-Qamus memecahnya menjadi
lima puluh bentuk kata. [Vide: Tartibul Qamus 4: 239. Penyusun kamus
ini mengatakan bahwa dia menguraikan variasi bentuk kata ini dalam
kitabnya Syarhu Masyariqil anwar dan lainnya].

Lafal Al-Masih
dapat berarti Ash-shiddiq (yang benar /suka kepada kebenaran) dan
adhalil Al-Kadzdzab (yang sesat lagi pembohong). Maka Al-Masih Isa
'alaihissalam adalah Ash-Shiddiq, sedang Al-Masih Ad-Dajjal Adalah
Adh-dhalil Al-Kadzdzab.

Allah menciptakan dua Al-Masih yang
kontradiktif. Isa 'alaihissalam adalah Al-Masih pembawa petunjuk.
yang dapat menyembuhkan tuna netra dan penyakit sopak (penyakit kulit
yang tidak memiliki zat warna). dan dapat menghidupkan orang mati
dengan izin Allah. Sedang Dajjal adalah Al-Masih kesesatan yang
menyebarkan fitnah kepada manusia dengan kejadian-kejadian luar
biasanya seperti menurunkan hujan. menghidupkan bumi dengan
tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Dajjal disebut masih karena salah
satu matanya terhapus (buta), atau karena ia menghapus bumi selama
empat puluh hari. [Periksa: An-Nihayah Fi Gharibil Hadits 4: 326-
327; dan Li-sanul Arab 3: 594-595]

Dan pendapat yang pertama
(bahwa Dajjal buta sebelah matanya) adalah pendapat yang lebih kuat
berdasarkan hadits "Bahwasanya Dajjal terhapus (buta) sebelah
matanya. " [Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrothis Sa 'ah,
Bab Dzikrid Dajjal 18: 61]

MAKNA AD-DAJJAL
Adapun kata
Ad-Dajjal ini diambil dari perkataan mereka: "Dajala Al-ba'iiro
idzaa tholaahu bi Al-qothiron waghoththoo bihi" (Seseorang itu
mendajjal unta bila melumurinya dangan ter/aspal dan menutupnya
dengannya). " [Periksa: Lisanul Arab11: 236, dan Tartibul Qamus
2: 152]

Dan asal makna "Dajjal" ialah "Al-Kholath"
(mencampur, mengacaukan, membingungkan). Dikatakan bahwa "seseorang
itu berbuat Dajjal bila ia menyamarkan dan memanipulasi." dan
"Ad-Dajjal" ialah manipulator dan pembohong yang luar
biasa. Lafal ini termasuk bentuk mubalaghah (menyangatkan/intensitas)
mengikuti wazan "fa'aal", artinya banyak menelurkan
kebohongan dan kepalsuan.[Periksa: An-Nihayah Fi Gharibil Hadits 2:
102].

Dan bentuk jamaknya ialah "dajjaaluun", sedang
Imam Malik menjamakkannya dengan bentuk "dajaajilah"
sebagai jamak taksir (Lisanul Arab 11: 236). Al-Qurthubi mengatakan
bahwa lafal "dajjal" menurut lughat dapat diucapkan dalam
sepuluh bentuk. [At-Tadzkirak: 658].

Lafal Dajjal sudah
menjadi isim alam (kata nama) bagi Al-Masih sang pendusta dan buta
sebelah matanya, sehingga kalau disebutkan kata "Dajjal"
maka yang segera ditangkap pengertiannya ialah si pembohong tersebut.


Dan "Dajjal" itu dinamakan "Dajjal"
karena ia menutup kebenaran dengan kebatilan atau karena ia menutupi
kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan.kepalsuan. dan
penipuannya atas mereka.

Dan ada yang mengatakan karena ia
menutupi bumi dengan banyaknya ke-lompoknya. [Lisanul Arab 11:
236-237, dan Tartibul Qamus 2: 152].

Wallahu a'lam.

[Disalin
dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat,
Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad
Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]








Fenomena kehadiran dajjal dalam
wujud seorang mahkluk (manusia) adalah benar adanya:






Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:


Dari Nabi saw., beliau bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum
dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga
puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim
No.5205)





Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Muhammad Al-Munkadir
ia berkata: Aku melihat Jabir bin Abdullah bersumpah demi Allah bahwa
Ibnu Shaid adalah seorang Dajjal, maka aku bertanya: Kenapa kamu
bersumpah demi Allah? Dia menjawab: Aku mendengar Umar bersumpah
tentang hal itu di hadapan Nabi saw. dan beliau tidak mengingkarinya.
(Shahih Muslim No.5214)





Hadis riwayat
Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa Umar bin Khathab pergi bersama
Rasulullah saw. dalam suatu rombongan menuju tempat Ibnu Shayyad dan
menjumpainya sedang bermain dengan anak-anak kecil di dekat gedung
Bani Maghalah, sedangkan pada waktu itu Ibnu Shayyad sudah mendekati
usia balig. Ia tidak merasa kalau ada Nabi saw. sehingga beliau
menepuk punggungnya lalu Nabi berkata kepada Ibnu Shayyad: Apakah
kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah? Ibnu Shayyad memandang
beliau lalu berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan
orang-orang yang buta huruf. Lalu Ibnu Shayyad balik bertanya kepada
Rasulullah saw.: Apakah engkau bersaksi bahwa aku utusan Allah?
Beliau menolaknya dan bersabda: Aku beriman kepada Allah dan para
rasul-Nya. Kemudian Rasulullah berkata kepadanya: Apa yang kamu
lihat? Ibnu Shayyad berkata: Aku didatangi orang yang jujur dan
pendusta. Maka Rasulullah saw. bersabda: Perkara ini telah menjadi
kabur bagimu. Lalu Rasulullah melanjutkan: Aku menyembunyikan sesuatu
untukmu. Ibnu Shayyad berkata: Asap. Beliau bersabda: Pergilah kau
orang yang hina! Kamu tidak akan melewati derajatmu! Umar bin Khathab
berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal lehernya! Beliau
bersabda: Kalau dia Dajjal, dia tidak akan dapat dikalahkan, kalau
bukan maka tidak ada baiknya kamu membunuh dia. Salim bin Abdullah
berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar berkata: Sesudah demikian,
Rasulullah dan Ubay bin Kaab Al-Anshari pergi menuju ke kebun korma
di mana terdapat Ibnu Shayyad. Setelah masuk ke kebun beliau segera
berlindung di balik batang pohon korma mencari kelengahan untuk
mendengarkan sesuatu yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum Ibnu Shayyad
melihat beliau. Maka Rasulullah saw. dapat melihat ia sedang
berbaring di atas tikar kasar sambil mengeluarkan suara yang tidak
dapat dipahami. Tiba-tiba ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah saw.
yang sedang bersembunyi di balik batang pohon korma lalu menyapa Ibnu
Shayyad: Hai Shaaf, (nama panggilan Ibnu Shayyad), ini ada Muhammad!
Lalu bangunlah Ibnu Shayyad. Kemudian Rasulullah saw. bersabda:
Seandainya ibunya membiarkannya, maka akan jelaslah perkara dia.
Diceritakan oleh Salim, bahwa Abdullah bin Umar berkata: Maka
Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah orang banyak lalu memuji
Allah dengan apa yang layak bagi-Nya kemudian menyebut Dajjal seraya
bersabda: Sungguh aku peringatkan kamu
darinya dan tiada seorang nabi pun kecuali pasti memperingatkan
kaumnya dari Dajjal tersebut.
Nabi Nuh as. telah
memperingatkan kaumnya, tetapi aku terangkan kepadamu sesuatu yang
belum pernah diterangkan nabi-nabi kepada kaumnya. Ketahuilah,
Dajjal itu buta sebelah matanya,
sedangkan
Allah Maha Suci lagi Maha Luhur tidak buta.
(Shahih Muslim
No.5215)








Kesamaan
sifat-sifat diantara dua Al Masih:





Mampu menghidupkan
orang mati,




[3:49]
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu
tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari
tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi
seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang
buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku
menghidupkan orang mati dengan
seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa
yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman. (ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat
49
)





Hadis riwayat Abu
Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Suatu hari Rasulullah saw. pernah
bercerita kepada kami suatu cerita panjang tentang Dajjal. Di antara
yang beliau ceritakan kepada kami adalah: Ia akan datang tetapi ia
diharamkan memasuki jalan-jalan Madinah, kemudian ia tiba di tanah
lapang tandus yang berada di dekat Madinah. Lalu pada hari itu
keluarlah seorang lelaki yang terbaik di antara manusia atau termasuk
manusia terbaik menemuinya dan berkata: Aku bersaksi bahwa kamu
adalah Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah saw. kepada kami.
Dajjal berkata: Bagaimana pendapat kalian jika aku membunuh orang ini
lalu menghidupkannya lagi, apakah kamu masih meragukan perihalku?
Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal
membunuhnya lalu menghidupkannya kembali.
Ketika telah
dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi Allah, aku sekarang lebih yakin
tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu hendak membunuhnya
kembali, namun ia tidak kuasa melakukannya. (Shahih Muslim No.5229)











Dari 'Aisyah ra.,
Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: "Wahai Allah, sesungguhnya aku
memohon perlindungan kepada-Mu dari kemalasan, usia renta, hutang,
dan dosa. Wahai Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan
kepada-Mu dari siksa neraka dan cobaan neraka, siksa kubur, buruknya
cobaan kekayaan, buruknya cobaan kemiskinan dan
buruknya cobaan Al Masih Dajjal.
Wahai Allah hapuskanlah
dosa-dosaku dengan air dingin dan air es, dan bersihkanlah hatiku
dari noda-noda dosa sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari
kotoran, dan jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau
menjauhkan antara timur dan barat". (Shahih Bukhari | No. 6060,
KITAB DO'A-DO'A)







Dajjal akan menggoncang dunia dan
kota-kota kecuali Makah dan Madinah.





Hadis riwayat Anas
bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada
satu negeri yang tidak dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah,
dan tidak ada satu jalan di Madinah, kecuali terdapat malaikat yang
berbaris menjaganya. Maka Dajjal singgah di daerah rawa, kemudian
Madinah bergoncang tiga kali goncangan, sehingga seluruh orang kafir
dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat Dajjal. (Shahih Muslim
No.5236)





909. Abu Bakrah
mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Tidaklah masuk kota
Madinah ketakutan terhadap Masih ad-Dajal, (dan 8/102) pada hari itu
Madinah mempunyai tujuh buah pintu gerbang, di atas setiap pintu ada
dua malaikat."








1805. Dari
Annawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi. Beliau s.a.w.
menguraikan Dajjal itu kadang-kadang suaranya direndahkan dan
kadang-kadang diperkeraskan dan Dajjal itu sendiri oleh beliau s.a.w.
kadang-kadang dihinanya, tetapi kadang-kadang diperbesarkan hal
ihwalnya sebab amat besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya
itu, sehingga kita semua mengira seolah-olah Dajjal itu sudah ada di
kelompok pohon kurma...Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang
rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, seolah-olah saya
menyamakannya dengan Abul 'Uzza bin Qathan. Maka barangsiapa yang
dapat bertemu dengannya, maka hendaklah membacakan atasnya ayat-ayat
permulaan surat al-Kahfi. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu
jalanan yang terletak antara Syam dan Irak, lalu membuat kerusakan di
bagian sebelah kanannya dan juga membuat kerusakan di bagian sebelah
kirinya. Maka itu hai hamba-hamba Allah, tetapkanlah keimananmu
semua." Kita para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, berapa
lama ia menetap di bumi?" Beliau s.a.w. menjawab: "Empat
puluh hari, yang sehari -hari pertama- itu lamanya sama dengan
setahun, yang sehari lagi -hari kedua- lamanya seperti sebulan, yang
sehari sesudah itu -hari ketiga- seperti sejum'at -yakni seminggu,
sedang hari-hari yang selain tiga hari itu adalah sebagaimana keadaan
hari-hari pada masamu sekarang ini." Kita bertanya lagi: "Ya
Rasulullah, dalam sehari yang panjang waktunya sebagaimana setahun
itu, apakah kita cukup mengerjakan seperti shalat sehari saja -yakni
lima waktu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak cukup, maka itu
perkirakanlah menurut kadar jaraknya masing-masing." Jadi tetap
lima kali dalam perkiraan sehari seperti sekarang. Kita bertanya
pula: "Ya Rasulullah, bagaimanakah kecepatannya dalam menjelajah
bumi?" Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu bagaikan hujan yang
didorong oleh angin dari arah belakangnya. Dajjal itu datang kepada
sesuatu kaum, lalu ia mengajak mereka, kemudian mereka itu beriman
padanya dan mengikuti apa yang dikehendaki olehnya. Ia menyuruh
langit supaya menurunkan hujan, lalu turunlah hujan, ia menyuruh bumi
supaya menumbuhkan tanaman, lalu tumbuhlah tanamannya. Selanjutnya
kembalilah ternak-ternak mereka tergembala di situ dalam keadaan
bergumbul -atau berpunuk- sepanjang -atau sebesar- yang pernah ada,
juga mempunyai tetek sekenyang yang pernah ada -yakni penuh air susu-
dan terpanjang pantatnya -sebab semuanya kenyang. Seterusnya
datanglah Dajjal itu pada sesuatu kaum, lalu mereka ini diajaknya
mengikuti kehendaknya, tetapi mereka menolak, kemudian kembalilah
Dajjal itu meninggalkan mereka. Kaum yang menolak ini -karena
ketetapan keimanannya- pada keesokan harinya telah menjadi kering
daerahnya -seolah-olah telah lama tidak kehujanan dan kosong sama
sekali dari rumput dan tanaman lain-lain, juga tidak lagi mereka
memiliki harta benda sedikitpun. Dajjal itu lalu berjalan melalui
puing-puing -bekas istana yang rusak-rusak-, kemudian ia berkata:
"Keluarkanlah harta-harta simpananmu," tiba-tiba
harta-harta di situ dapat diambil dan mengikuti perjalanan Dajjal itu
sebagaimana lebah-lebah mengikuti rajanya. Setelah itu Dajjal
memanggil seorang pemuda yang penuh jiwa kepemudaannya -menurut
riwayat yang dimaksudkan ialah Al-Hidhr-, lalu ia memukul pemuda ini
dengan pedang, sehingga terpotonglah tubuhnya menjadi dua bagian
dengan kecepatan bagaikan lemparan anak panah pada sasarannya. Tetapi
Dajjal lalu memanggil pemuda yang sudah mati itu, lalu ia hidup
kembali dan menghadapnya, sedang wajahnya berseri-seri sambil
tertawa. Dalam keadaan sebagaimana di atas itu, tiba-tiba Allah
Ta'ala mengutus Isa al-Masih putera Maryam. Ia turun di menara -atau
rumah tinggi- putih warnanya, yang terletak di sebelah selatan
Damsyik, yaitu mengenakan dua lembar pakaian yang bersumba, dengan
meletakkan kedua tapak tangannya atas sayap dua malaikat. Jikalau ia
menundukkan kepalanya, maka mencucurlah air dari kepalanya itu,
sedang apabila ia mengangkatnya, maka berjatuhanlah daripadanya
permata-permata besar bagaikan mutiara. Maka tiada seorang kafirpun
yang berdiam di sesuatu tempat yang dapat mencium bau tubuhnya itu,
melainkan ia pasti mati dan jiwanya itu terhenti sejauh terhentinya
pandangan matanya. Selanjutnya al-Masih
mencari Dajjal itu sehingga dapat menemukannya di pintu gerbang
negeri Luddin, kemudian ia membunuhnya.






Dajjal adalah manusia
penipu dan pembohong, buta matanya yang sebelah kanan, memiliki
berbagai keistimewaan dan mengaku menjadi Tuhan. Banyak juga
pengikutnya. Ia akan datang apabila hari kiamat sudah hampir tiba.
Jadi merupakan alamat kubra (alamat besar) perihal akar segera
datangnya hari kiamat itu.






Sesungguhnya rencana Allah
menurunkan Isa Al Masih di hari akhir karena banyaknya fenomena
manusia tersesat akibat munculnya dajal yang mengaku Tuhan,
sebagaimana umat nasrani yang meyakini bahwa Isa akan datang kembali
sebagai Tuhan mereka dalam nubuat kitab mereka. Namun Allah SWT
membantah hujah mereka bahwa secara riil bahwa Isa ataupun Dajal
bukanlah Tuhan karena Isa telah datang (muncul kembali) dan berhasil
membunuh Dajal tersebut. Ini merupakan episode yang merupakan takdir
Tuhan bahwa dajal memang akan turun seolah-olah dia adalah Isa Al
Masih yang dinubuatkan di hari akhir dan diyakini umat nasrani selama
berabad-abad sebagai Tuhan. Namun pada momentumnya, justru Isa as aslilah yang akhirnya dimunculkan oleh Allah





Anggapan ini juga
menegaskan bahwa Allah SWT berkehendak membungkam orang-orang yang
berkehendak memadamkan cahaya Allah dengan meragukan bahwa Isa tidak
akan turun kembali secara fungsional dari esensi kenabian ataupun
risalahnya di masa lalu ataupun masa depan selaku makmum Imam Mahdi
dan kelak akan wafat secara normal sebagaimana wafatnya nabi-nabi
terdahulu. Meragukan dengan akal sehat bahwa apakah Isa Al Masih akan
diturunkan kembali sama halnya dengan meragukan apakah nabi SAW
benar-benar pernah Isra Miraj ke langit.






Wallahu 'alam bishshawab.


Last edited by answering-ff on Sun 03 Apr 2011, 5:39 pm; edited 1 time in total
answering-ff
answering-ff
MUSLIM
MUSLIM

Number of posts : 3333
Location : ruang humor
Humor : "gile ada yang ngrampok baju gw, Tuhan elu", kata Yesus
Reputation : 10
Points : 8917
Registration date : 2009-11-13

http://www.aboutkutukupret.tk

Back to top Go down

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty TURUNNYA NABI ISA BIN MARYAM DI AKHIR ZAMAN

Post by hamba tuhan Wed 26 Jan 2011, 2:16 pm

TURUNNYA NABI ISA BIN MARYAM DI AKHIR ZAMAN
Merupakan kewajiban bagi setiap muslim adalah beriman terhadap setiap hadits yang telah shahih dari Nabi, karena pada hakekatnya hadits juga merupakan wahyu dari Allah. Allah berfirman,yang artinya:
Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. (QS. An-Najm: 3-4)
Imam Ibnu Qudamah berkata:
“Kita harus beriman terhadap setiap apa yang diinformasikan oleh Nabi dan shahih penukilan tersebut, baik dijangkau oleh akal kita maupun tidak, kita harus percaya bahwa bahwa itu benar adanya sekalipun kita tidak mengetahui hakekatnya seperti hadits tentang Isra’ Mi’raj yang terjadi saat sadar bukan dalam tidur, karena kaum kuffar Quraish mengingkarinya sedangkan mereka tidak mengingkari mimpi. Demikian pula hadits yang menceritakan bahwa Malaikat pencabut nyawa pernah dating kepada Nabi Musa untuk mencabut nyawanya, lalu Musa memukulnya sehingga merusak matanya, kemudian Malaikat kembali kepada Allah sehingga dikembalikan lagi matanya. Termasuk diantaranya juga hadits-hadits yang berkaitan tentang tanda-tanda dekatnya hari kiamat seperti keluarnya Dajjal, turunnya Isa bin Maryam untuk membunuhnya, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, keluarnya hewan aneh, terbitnya matahari dari barat dan hadits-hadits shahih lainnya yang shahih”.


A. TEKS HADITS
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu a’laihi wa sallam bersabda: Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh pasti akan turun pada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak serta harta begitu melimpah sehingga tak ada seorangpun yang mau menerimanya”.

B. TAKHRIJ HADITS
• Karena haditsnya mutawatir dan diriwayatkan dari sekian banyak sahabat, maka sangatlah berat kalau kita turunkan semuanya. Oleh karenanya, cukuplah kiranya kita tampilkan saja daftar sahabat yang meriwayatkan hadits tentang turunnya Isa bin Maryam serta ahli hadits yang mencatatnya dalam kitab-kitab mereka.
a. Daftar Nama Sahabat
• Abu Hurairah,
• Abdullah bin Amr,
• Jabir bin Abdillah,
• Nawwas bin Sam’an,
• Abu Umamah al-Bahili,
• Abdullah bin Umar,
• Mujammi’ bin Jariyah,
• Aisyah,
• Hudzaifah bin Asid,
• Utsaman bin Abu ‘Ash,
• Samurah bin Jundub,
• Abu Sa’id al-Khudri,
• Abdullah bin Mas’ud,
• Hudzaifah bin Yaman,
• Anas bin Malik,
• Abdullah bin Mughaffal,
• Safinah,
• Abu Bakrah,
• Auf bin Aus,
• Nafi’ bin ‘Albah,
• Tsauban,
• Kaisan,
• Ibnu Abbas.

b. Daftar Nama Periwayat Hadits
Hampir tidak ada penyusun kitab hadits kecuali mencatat hadits tentang turunnya Isa bin Maryam di akhir zaman. Di antaranya adalah:
• Imam Bukhari,
• Muslim,
• Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya,
• Abu Dawud,
• Tirmidzi,
• An-Nasai,
• Ibnu Majah,
• Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhid,
• Ibnu Hibban dalam Shahihnya,
• al-Hakim dalam al-Mustadrak,
• Abu Awanah dalam al-Mustakhraj,
• al-Isma’ili dalam al-Mustakhraj,
• adh-Dhiya’ al-Maqdisi dalam al-Mukhtarah,
• ath-Thayyalisi dalam Musnadnya,
• Ishaq bin Rahawaih dalam Musnadnya,
• Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf,
• Abu Ya’la dalam Musnadnya,
• al-Bazzar dalam Musnadnya,
• ad-Dailami dalam Musnadnya,
• ath-Thabrani dalam Mu’jam Kabir dan al-Ausath,
• al-Ajurri dalam asy-Syari’ah,
• al-Baghawi dalam Syarh Sunnah,
• Ibnu Abi Ashim dalam al-Ahad wal Matsani,
• al-Ashbahani,
• Ibnu Mardawaih,
• Abdu bin Humaid dalam al-Muntakhab,
• al-Baihaqi dalam Sunan Kubra, Asma’ wa Sifat, dan al-Ba’ts wa Nusyur,
• Ibnu Asakair dalam Tarikh Dimsyaq,
• ath-Thahawi,
• Said bin Manshur,
• Abu Nu’aim dalam al-Hilyah,
• ad-Daruquthni,
• al-Khathib al-Baghdadi,
• Ibnu Hazm dalam al-Muhalla,
• Ibnu Mandah dalam al-Iman,
• Abu ‘Amr ad-Dani dalam al-Fitan,
• Abdur Razzaq dalam al-Mushannaf,
• Hanbal bin Ishaq dalam al-Fitan,
• Ibnu Jarir dalam Tafsirnya,
• Ibnu Adi dalam al-Kamil,
• Ibnu A’rabi dalam Mu’jamnya dan lain sebagainya banyak sekali.

c. Haditsnya Mutawatir
Melihat begitu banyaknya hadits tentang turunnya Isa bin Maryam, maka para pakar ilmu hadits menetapkan bahwa hadits-haditsnya mencapai derajat mutawatir, diantaranya adalah:
• Imam At-Thabari dalam Jami’ul Bayan 3/291,
• Ibnu Katsir dalam Tafsirnya 2/566,
• asy-Syaukani dalam risalahnya “At-Taudhih”,
• Shiddiq Hasan Khon dalam Al-Idha’ah hal. 160,
• Al-Kattani dalam Nadhmul Mutanatsir hal. 147,
• Syaraful Haq Azhim Abadi dalam Aunul Ma’bud 11/307,
• Syaikh Ahmad Syakir dalam Syarhul Musnad 7/98-99 dan 8/20,
• Syaikh Al-Albani dalam Ta’liq Syarah Aqidah Thohawiyyah hal. 501,
• Asy-Syanqithi dalam Adhwaul Bayan 7/128, 130, 136,
• Komisi Fatwa Saudi Arabia yang diketuai Syaikh Abdul Aziz bin Baz dalam Fatawa Lajnah Daimah 3/307,
• Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Baz dalam Majmu Fatawanya 1/453,
• Syaikh Muhammad Anwar Syah al-Kisymiri dalam kitabnya At-Tashrih bima Tawatara fi Nuzuli Masih,
• Syaikh Abdullah al-Ghumari dalam Aqidah Ahli Islam fi Nuzuli Isa Alaihi Salam hal. 5,
• Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i dalam Rudud Ahli Ilmu hal. 25 dan lain sebagainya.
Abu Ubaidah -semoga Allah memberkahinya- bekata:
• Demikianlah ketegasan para peneliti hadits. Apabila hadits tentang turunnya Isa bin Maryam tidak mutawatir, maka tidak ada contoh hadits mutawatir di dunia hadits selama-lamanya!!.

d. Para Ulama Yang Menshahihkan
Disamping para ulama yang menegaskan haditsnya mutawatir akan saya sebutkan pula beberapa ulama yang menegaskan keabsahan haditsnya dengan kata-kata yang indah dan mantap sekalipun tidak secara tegas menetapkan mutawatir. Diantaranya:
1. Imam Ibnu Abdil Barr berkata dalam At-Tamhid 5/440: “Dan dalil tentang kebenaran pendapat ini (masih hidupnya Isa sekarang) adalah hadits-hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Isa akan turun, membunuh Dajjal, menunaikan haji yang diriwayatkan dengan sanad-sanad yang tiada cacat padanya”.
2. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam Majmu’ Fatawa 4/329: “Adapun Al-Masih (Isa), dia pasti akan turun ke bumi di atas menara putih sebelah timur Damaskus untuk membunuh Dajjal, menghancurkan salib dan membunuh babi sebagaimana telah tetap dalam hadits-hadits yang shahih. Oleh karenanya, beliau berada di langit kedua padahal beliau lebih utama daripada Yusuf, Idris dan Harun karena memang dia mau turun ke bumi sebelum tiba hari kiamat, berbeda halnya dengan para nabi lainnya”.
3. Al-Hafizh Al-Hatsami berkata dalam Bahrul Fawaid: “Tentang turunnya Isa telah shahih dari sejumlah hadits yang banyak sekali. Diriwayatkan oleh para imam yang terpercaya dan tidak ada yang menolaknya kecuali orang yang sombong dan penyimpang”.

e. Kesepakatan Ulama
• Berdasarkan dalil-dalil yang sangat jelas di atas, maka seluruh ulama terpercaya bersepakat bahwa turunnya Isa kelak di akhir zaman merupakan aqidah Islam yang wajib diimani oleh setiap muslim. Tidak ada yang mengingkarinya kecuali para ahli filsafat dan penyimpang agama yang sesat, menyesatkan dan menyelisihi Al-Qur’an, hadits dan kesepakatan ahli sunnah”. Demikian ditegaskan oleh As-Saffarini dalam Lawami’ Anwar 2/94-95 dan Syaikh Syaraful Haq Adzim Abadi dalam Aunul Ma’bud 11/312.
f. Beberapa Kitab Khusus Berkaitan Turunnya Isa bin Maryam
Begitu seriusnya masalah penting ini, maka sebagian peneliti hadits menulis secara khusus. Diantaranya:
• Imam Jalaluddin Ash-Suyuthi dalam bukunya yang berjudul “Nuzul Isa bin Maryam Akhir Zaman”. Buku ini telah dicetak Darul Kutub Ilmiyyah, Bairut dengan editor Muhammad Abdul Qadir Atha. Dalam kitab ini, beliau menyebutkan beberapa hadits. Pada hal. 22, beliau menegaskan bahwa turunnya Isa bin Maryam dengan menegakkan hukum Islam didukung oleh hadits-hadits yang shahih dan kesepakatan ulama. Pada hal. 53-54, beliau membantah syubhat dan takwil sebagian kalangan seraya menegaskan bahwa pengingkaran turunnya Isa merupakan bentuk kekufuran. Pada hal. 56, beliau menceritakan bahwa ada sebagian orang yang mengingakari bahwa Isa shalat shubuh di belakang Al-Mahdi, bahkan mengarang tulisan khusus tentangnya. Imam Suyuthi membantahnya: “Ini sangat lucu sekali, karena shalatnya Isa di belakang Mahdi ditegaskan dalam hadits-hadits yang shahih (lalu memaparkannya)”.
• Al-Hafizh Asy-Syaukani dalam risalahnya “At-Taudhih fi Tawaturi Maa Ja’a fi Al-Mahdi wa Dajjal wal Masih”. Dalam buku ini, beliau memaparkan sebanyak dua puluh sembilan hadits, kemudian beliau memaparkan dan menyimpulkan: “Seluruh hadits yang saya paparkan di atas mencapai derajat mutawatir sebagaimana tidak samar lagi bagi para peneliti (ilmu hadits)”.
• Syaikh Muhammad Anwar Al-Kisymiri Al-Hindi (Wafat Th. 1352 H) dalam bukunya yang berjudul “At-Tashrih Bimaa Tawatara fi Nuzul Al-Masih”. Buku ini telah tercetak dengan editor Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah. Dalam bukunya ini, beliau mengumpulkan hadits-hadits tentang turunnya Isa sehingga mencapai sebanyak tujuh puluh hadits lebih.
• Syaikh Abul Fadhl Abdullah Muhammad As-Shiddiq Al-Ghumari menulis sebuah risalah berjudul “Aqidah Ahli Islam fi Nuzul Isa Alaihi Salam”. Buku ini telah dicetak dan diterbitkan Maktabah Al-Qahirah. Dalam kitab ini, dia menyebutkan para sahabat yang meriwayatkan hadits turunnya Isa bin Maryam sehingga mencapai lebih dari dua puluh lima sahabat dari tiga puluh lebih tabi’in. Pada hal. 5 dia menegaskan: “Tidak ada secuil keraguanpun tentang mutawatirnya hadits tentang turunnya Isa bin Maryam. Tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang-orang yang jahil dan dungu seperti kelompok Al-Qodiyaniyyah (Baca: Ahmadiyyah -pent) dan orang-orang yang sealiran dengan mereka, sebab telah dinukil dari jalan yang begitu banyak sekali sehingga tetap dalam kitab-kitab hadits secara mutawatir dari generasi ke generasi selanjutnya”.
Pada hal. 12 dia menegaskan: “Sungguh telah shahih keyakinan tentang turunnya Isa dari sejumlah sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, para imam dan seluruh ulama dari berbagai madzhab sepanjang masa hingga hari ini”.
• Syaikh Al-Allamah Al-Muhaddits Muhammad Nasiruddin Al-Albani dalam risalahnya yang berjudul “Qisshah Al-Masih Dajjal wa Nuzul Isa…” Dalam kitab ini, beliau memaparkan hadits-hadits tentang keluarnya Dajjal dan turunnya Isa dari empat puluh sahabat. Pada hal. 24-25 beliau mengatakan: “Cukuplah akan hal itu kesepakatan para ulama pakar ahli hadits tentang mutawatirnya hadits Dajjal dan turunnya Isa dari langit seperti Al-Hafizh Ibnu Katsir, Ibnu Hajar dan selainnya, bahkan Imam As-Syaukani menulis sebuah risalah khusus berjudul “At-Taudhih fi Tawaturi Maa Ja’a fi Al-Mahdi wa Dajjal wal Masih”.

C. SYUBHAT PENGKRITIK HADITS
Sementara sebagian kalangan menghujat hadits-hadits tersebut hanya bertelakan pada berbagai alasan yang sangat kropos sekali. Diantaranya:

1. Syaikh Mahmud Syaltut berpendapat bahwa hadits-hadits yang meriwayatkan tentang turunnya Nabi Isa mudhtharib (goncang). Dan juga hadits-hadits tersebut derajatnya Ahad, sedang masalah aqidah ditetapkan berdasarkan nash qath’I seperti ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits mutawatir.

2. Prof. KH. Hasbullah Bakri, SH. Dalam bukunya “Nabi Isa dalam Al-Qur’an dan Nabi Muhammad dalam Biybel. Diantara pendapatnya ialah: Hadits Bukhari dari Abu Hurairah tentang akan turunnya Nabi, walaupun dinyatakan shahih tetapi bertentangan dengan ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Nabi Isa telah wafat. Tambahan lagi hadits ini bersumber dari Abu Hurairah yang kecerdasannya kurang tinggi sedang isinya mengandung persoalan historis yang tinggi.

3. Dr. Quraish Shihab mengatakan bahwa ada ulama yang menyatakan “Isa as masih hidup di langit” bukanlah suatu kewajiban untuk mempercayainya. Serta beberapa hadits yang berkaitan dengan kenaikan Isa Al-Masih dan akan turun kelak menjelang kiamat. Hadits-hadits tersebut kesemuanya bermuara pada dua orang saja, yang keduanya bekas penganut agama Kristen, yaitu Ka’ab Al-Akhbar dan Wahb bin Munabbih (yang masih punya keterkaitan pada kepercayaan lamanya). Dengan demikian pengertian QS. 3:55 di atas bukan dalam arti diangkat fisiknya tapi diangkat derajatnya ke sisi Allah swt.

4. Syaikh Muhammad Abduh berkata: “Hadits tersebut hanyalah ahad dan berkaitan dengan masalah aqidah karena menunjukkan perkara-perkara ghaib. Sedangkan masalah aqidah tidak boleh diambil kecuali yang bersifat qath’iy (pasti) sebab dituntut sesuatu yang menyakinkan. Dan tidak ada dalam masalah ini hadits yang mutawatir”. Dia juga memaparkan pendapat para ulama seputar turunnya Isa Al-Masih lalu memperkuat pendapat yang menyatakan bahwa Isa tidak turun dan dia mentakwil ayat seraya berkata: “Makna رَافِعُكَ yaitu terangkatnya ruh setelah kematiannya, sedangkan arti turunnya ke bumi yaitu tersebarnya perdamaian dan toleransi diantara manusia”.

5. Hasan Abdullah At-Turabi mengingkari turunnya Isa di akhir zaman. Tatkala ditanya: Bagaimana anda berani mengingkari hadits mutawatir? Jawabnya: “Saya tidak membicarakan hadits dari segi sanadnya tetapi menurut saya hadits itu bertentangan dengan akal, sedangkan apabila dalil bertentangan akal, maka akal harus lebih didahulukan”.

Dari komentar di atas dapat ditarik kesimpulan syubhat mereka pada dua point:

Pertama: Kritik dari segi sanad yaitu:
a. Sahabat Abu Hurairah
b. Hanya bermuara pada Ka’ab Al-Ahbar dan Wahb bin Munabbih
c. Haditsny mudhtharib (goncang)
d. Haditsnya Ahad

Kedua: Dari segi matan yaitu:
a. Ta’wil arti turun
b. Bertentangan dengan akal
c. Kontradiksi dengan Al-Qur’an

D. MENJAWAB SYUBHAT
Sebelum menjawab syubhat para pengingkar tersebut satu-persatu, coba berpikir dengan otak jernih:
“Mungkinkah para pengkritik tersebut dalam kebenaran sedang mereka sendiri berselisih tentang alasannya?” Ketahuilah wahai saudaraku bahwa perselisihan mereka itu saja sudah cukup menunjukkan kroposnya hujjah mereka. Sadarkah para pengingkar tersebut bahwa kelakuan mereka itu pada hakekatanya adalah mencela Nabi, para sahabat, para imam ahli hadits yang berjerih payah merekam hadits tersebut? Pikirkanlah baik-baik!!
Baiklah, sekarang dengan memohon pertolongan dari Allah mari kita jawab alasan mereka satu-persatu walaupun secara ringkas.

Pertama: Abu Hurairah, sahabat bermasalah.
Jawab: Alasan ini sangat rapuh sekali dan amat berbahaya bagi pelontarnya sendiri ditinjau dari beberapa segi:
• Mencela sahabat termasuk perbuatan dosa besar dan kemunafikan yang tak samar lagi berdasarkan kesepakatan ulama. Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid mengatakan: “Seluruh pemeluk agama Islam bersepakat bahwa mencela salah satu sahabat merupakan bentuk kemunafikan yang nyata…”.
• Kalau memang kalian tidak mau menerima riwayat Abu Hurairah karena dia bermasalah, lantas apakah para sahabat lainnya yang begitu banyak seperti Abdullah bin Umar, Nawwas bin Sam’an … juga bermasalah? Jawablah hai orang yang dikaruniai akal!!! Bila riwayat mereka masih tetap tidak dipercayai juga, maka saya ucapkan selamat tinggal dari dunia!! Karena pada hakekatnya anda telah menghancurkan pondasi-pondasi agama, menghina Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, syari’at Islam, para ulama dan seluruh kaum muslimin semuanya? Apakah anda menyadarinya?
.
Kedua: Haditsnya bermuara pada Ka’ab Al-Ahbar dan Wahb bin Munabbih
Jawab:
• Ucapan ini menunjukkan kurangnya pengetahuan pelontarnya tentang ilmu hadits. Karena anda tahu sendiri bahwa hadits ini diriwayatkan oleh begitu banyak para sahabat Nabi. Kami tidak mengerti, apakah ucapan tersebut didasari kebodohan ataukah penyesatan ataukah kedua-duanya?!!
• Perlu diketahui bahwa riwayat Ka’ab Al-Ahbar dan Wahb bin Munabbih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat sedikit sekali. Dan hukum riwayat keduanya dalam ilmu musthalah hadits disebut “Mursal” karena keduanya tidak berjumpa dengan Nabi, sedangkan hadits mursal bukanlah hujjah. Adapun riwayat keduanya dari sahabat dan tabi’in, maka para ulama mengoreksinya seperti riwayat para tabi’in lainnya.
• Ucapan Dr. Quraish Shihab ini telah didahului sebelumnya oleh Syaikh Mahmud Syaltut dalam tulisannya yang dimuat dalam Majalah ar-Risalah. Syaikh al-Albani berkata: “Saya telah meneliti hadits-hadits tentang turunnya Isa dari sumber aslinya (kitab-kitab hadits) seperti kutub sittah dan lain sebagainya sehingga saya dapat mengumpulkan banyak hadits dari beberapa jalur yang mutawatir lebih dari empat puluh sahabat. Saya sangat terkejut sekali ketika saya tidak menemukan nama Wahb bin Munabbih dan Ka’ab al-Ahbar pada jalur sanad-sanad tersebut sekalipun dalam hadits yang lemah sanadnya. Saya lalu berkeyakinan bahwa Syaikh Syaltut hanya menulis sesuai dengan apa yang terlintas dalam benaknya saja tanpa meneliti kitab-kitab hadits. Lalu saya menulis sebuah risalah terpisah untuk mencounter fatwanya itu tetapi…”.
.
Ketiga: Haditsnya “Mudhtarib”
Jawab:
• Hadits “Mudhtarib” itu adalah hadits yang diriwayatkan dari seorang rawi atau beberapa rawi yang banyak dengan berbagai macam redaksi yang berbeda, sama-sama kuat dan tidak mungkin untuk dikompromikan atau dikuatkan salah satunya. Perbedaan tersebut menunjukkan tidak kuatnya hafalan rawi padahal itu adalah syarat sahnya suatu hadits. Sekalipun bisa terjadi pada matan (isi) hadits, namun yang paling banyak adalah pada sanad hadits.
• Setelah anda memahami defenisi hadits mudhtarib, maka katakanlah padaku: Apakah hadits pembahasan kita termasuk kategori mudhtarib?! Adakah hadits shahih lain yang menyelisihnya?! Ahli hadits mana yang mengatakannya termasuk “mudhtarib”?! Dengan demikian maka dapatlah kita ketahui bahwa hadits turunnya Isa tidaklah termasuk mudhtarib (goncang) tetapi yang mudhtarib adalah pemikiran pelontarnya sendiri yang jauh dari ilmu hadits.

Keempat: Haditsnya “Ahad”
• Hadits ahad hanya bersifat zhan (prasangka), tidak qath’i (pasti), sedangkan masalah aqidah harus bersifat pasti.
Jawab:
1. Kalian setuju dan bersepakat dengan kami bahwa hadits mutawatir menunjukkan qath’I (sesuatu yang menyakinkan). Lantas, siapakah yang paling berhak menetapkan hadits ini ahad, sedang hadits itu mutawatir? Tentunya ahli hadits. Sekarang kita ketahui bersama bahwa ahli hadits telah menetapkan hadits tersebut berderajat mutawatir. Lantas kenapa kalian masih bersikukuh menetapkannya berderajat ahad?! Kenapa kalian tidak percaya kepada penelitian ahli hadits dan lebih percaya kepada orang yang bukan ahli dalam bidangnya?!!!
Supaya lebih memantapkan saudara pembaca, berikut saya nukilkan perkataan berharga seorang pakar ilmu hadits abad ini, Syaikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani dalam Ta’liq Syarh Aqidah Thohawiyyah hal. 501:
Ketahuilah bahwa hadits-hadits tentang Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam telah mencapai derajat mutawatir yang wajib diimani. Janganlah anda tertipu dengan anggapan sebagian kalangan yang menyatakan bahwa haditsnya hanyalah ahad sebab mereka adalah manusia yang jahil tentang ilmu hadits. Tak ada dari kalangan mereka yang mau menelitinya. Seandainya mereka benar-benar mau menelitinya, niscaya mereka akan mendapatinya mutawatir sebagaimana ditegaskan oleh para pakar ilmu hadits seperti Ibnu Hajar dan lainnya. Sungguh amat disayangkan ketika sebagian manusia lancang berbicara tentang sesuatu yang bukan bidangnya. Lebih-lebih masalah ini berkaitan tentang aqidah dan agama.
2. Ketahuilah bahwa sekalipun para ulama ahli hadits berbeda pendapat tentang hadits ahad apakah menunjukkan zhan atau qath’i, tetapi mereka tidak berselisih pendapat tentang hujjahnya hadits ahad. Janganlah anda tertipu oleh bualan dan filsafat sebagian kalangan yang mengoceh dan mengecoh umat dengan perselisihan ulama tentang; apakah hadits ahad menunjukkan dhan atau qath’i. Jadi, taruhlah haditsnya memang berderajat ahad, apakah berarti kita membuangnya begitu saja? Tak ada satupun ulama ahli hadits yang bertindak demikian, itu hanyalah pemahaman aneh dan filsafat kotor yang diusung dari pemikiran Mu’tazilah dan ahli kalam (filsafat). Camkanlah hal ini baik-baik pada hati kita!.
3. Pendapat para ulama ahli hadits yang lebih kuat bahwa tidak seluruh hadits ahad menunjukkan dhan, tetapi kadang-kadang bisa menunjukkan qath’i (pasti) apabila ada indikasi penguatnya seperti riwayat Bukhari Muslim, hadits masyhur yang banyak jalannya dan lain sebagainya.
Bila kita teliti hadits pembahasan kita, niscaya akan kita dapati bahwa dia menunjukkan sesuatu yang qath’i karena memiliki qarinah-qarinah tersebut. Hal Itu kalau kita menganggap haditsnya hanya ahad, apalagi telah terbukti haditsnya berderajat mutawatir. Wallahu A’lam.
.
Kelima: Ta’wil Arti Turun
Jawab:
• Kalau kita tilik dan cermati beberapa hadits tentang turunnya Isa secara tenang, pasti akan kita rasakan bahwa ta’wil seperti itu sangat kaku dan lucu. Perhatikanlah hadits lafadz-lafadz haditsnya secara jernih seperti “lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak”. “Isa bin Maryam shalat di belakang imam Al-Mahdi”. Isa bin Maryam turun di menara putih sebelah timur Damaskus, memakai pakaian yang harum sambil meletakkan kedua lengan tangannya pada sayap dua malaikat, rambutnya meneteskan air, bila dia mengangkat kepala, maka air berkilau seperti berlian. Orang yang mencium baunya, pasti akan mati seketika dan baunya sejauh dia memandang. Hingga Isa mencari Dajjal dan ketemu di pintu Luddin (sebuah kota dekat Baitul Maqdis) dan membunuhnya”. “Isa menunaikan ibadah haji/ umrah”. “Isa kemudian wafat dan dishalati kaum muslimin”
Sungguh alangkah bagusnya ucapan Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah tatkala membantah ta’wil ini: “Merupakan kebatilan yang sangat keji dan kelancangan yang sangat kelewatan batas terhadap Allah dan rasul-Nya adalah ta’wil sebagian kalangan tidak seperti dhahirnya. Sebab dia telah mengumpulkan dua bencana:
• Pertama: Mendustakan dan tidak mengimani dalil-dalil yang tegas tentang turunnya Isa.
• Kedua: Menuduh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling mengerti syari’at dan ahli penasehat sebagai orang yang berbicara ngacau dan rancu, maksud ucapannya tidak seperti dia sabdakan secara dhahir. Sungguh ini merupakan kedustaan yang tiada taranya dan penipuan terhadap umat yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlepas diri darinya. Ucapan seperti ini serupa dengan pendapat kaum para penyeleweng yang menisbahkan pada rasul dengan kerancuan demi maslahat mayoritas manusia”.
Ajaibnya, takwil seperti ini juga digugat oleh Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya yang berjudul Kaifa Nata’amal Ma’a As-Sunnah An-Nabawiyyah hal. 169-170.

Keenam: Bertentangan Dengan Akal
Jawab:
1. Katakanlah padaku: Semudah itukah kalian mementahkan hadits Nabi? Bila sesuai dengan akal kalian, baru diterima dan bila tidak sesuai akal kalian, maka ditolak begitu saja?! Seperti inikah sifat orang-orang yang mengaku beriman kepada Allah? Ataukah ini adalah ciri bala tentara Iblis yang dicontohkan oleh nenek moyang mereka tatkala memprotes perintah Allah dengan akalnya:
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: “Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al-A’raf: 12).
2. Kalau agama ini berdasar pada akal, maka katakan padaku: “Mengapa Allah mewajibkan shalat shubuh sebanyak dua rakaat, maghrib tiga raka’at, sedangkan dhuhur, ashar dan isya empat rakaat?” Kenapa bacaan shalat dhuhur dan ashar lirih, sedangkan shubuh, maghrib dan isya dikeraskan?! Jawablah!!
3. Kalau agama ini berdasar pada akal, maka katakan padaku juga: “Akal siapakah yang menjadi standar dan patokan?” Apakah akal para ulama ataukah sembarangan orang?! Alangkah bagusnya ucapan Al-Qadhi Iyadh:
“Turunnya Isa dan pembunuhannya terhadap Dajjal merupakan kebenaran menurut ahli sunnah wal Jama’ah berdasarkan hadits-hadits shahih tentang masalah tersebut. Tidak ada dalil akal maupun naql yang memustahilkannya. Oleh karenanya, maka aqidah ini wajib diimani. Adapun Mu’tazilah, Jahmiyyah, cs mengingkari aqidah ini…”.Ucapan in dinukil dan disetujui oleh Imam Nawawi.

Ketujuh: Kontradiksi Dengan Al-Qur’an
Jawab:
1. Metode menubrukkan Al-Qur’an dengan hadits shahih merupakan ciri khas ahli bid’ah dan pengekor hawa nafsu semenjak dahulu hingga sekarang, karena hadits shahih diturunkan bukan untuk menentang Al-Qur’an, tetapi untuk menafsirkan dan menjelaskannya sebagaimana firman Allah:
Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (QS. An-Nahl: 44).
Kemudian katakanlah padaku:
• Siapakah orang yang paling faham tentang tafsir Al-Qur’an?!! Bukankah mereka adalah Nabi, para sahabat, serta para ulama Islam?!! Benar. Tetapi anehnya, kenapa mereka tidak mempersoalkannya?! Apakah anda lebih pandai daripada mereka?!!
2. Al-Qur’an sendiri telah menjelaskan tentang turunnya Isa bin Maryam kelak di akhir zaman:
1. Firman Allah:
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An-Nisa’: 159).
Sahabat Nabi, Abdullah Ibnu Abbas, penafsir ulung mengatakan: “Yakni sebelum kematian Isa bin Maryam”.
Imam Al-Hasan Al-Bashri juga berkata:
“Yakni sebelum kematian Isa. Demi Allah, Isa sekarang masih hidup di sisi Allah, tetapi apabila dia turun, maka mereka akan beriman semua”.
• Tafsir ini dikuatkan oleh mayoritas ulama seperti Ibnu Jarir, Ibnu Katsir dan sebagainya.
2. Firman Allah:
Benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS. Az-Zukhruf: 61).
• Sahabat Nabi, Abdullah Ibnu Abbas mengatakan tentang ayat yang mulia ini: “Maksudnya adalah keluarnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat tiba”.
• Al-Hafizh Ibnu Katsir juga berkata dalam Tafsirnya 7/222: “Pendapat yang benar bahwa dhamir tersebut kembali pada Isa karena konteks kalimatnya berkaitan tentang beliau”.
3. Adapun alasan sebagian kalangan bahwa Isa sekarang telah wafat berdasarkan dalil surat Ali-Imran: 155, maka jawabannya cukup panjang, tetapi cukuplah saya mengatakan: “Siapakah pendahulu anda dalam faham ini?! Bukankah mereka adalah kaum Yahudi yang didustakan oleh Allah?!! Demi Allah, benar sekali. Oleh karena itu, para pemikir komtemporer yang mengingkari turunnya Isa dan menyakini wafatnya beliau sekarang, pada hakekatnya adalah cucu pewaris Yahudi.
.
E. Kesimpulan dan Penutup
Sebagai kata kesimpulan, Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menegaskan:
“Turunnya Isa telah ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an, hadits mutawatir dan ijma ulama Islam sehingga mereka selalu menyebutnya dalam kitab-kitab aqidah. Barangsiapa yang mengingkarinya dengan alasan haditsnya “Ahad” tidak menunjukkan qath’i atau menta’wil bahwa maksud sebenarnya adalah manusia pada akhir zaman berpegang teguh dengan akhlak Isa Al-Masih berupa kasih sayang dan lemah lembut atau manusia menerapkan ruh syari’at dan intinya, maka semuaa itu adalah kebatilan nyata yang bertentangan dengan aqidah para imam kaum muslimin, bahkan nyata-nyata merupakan bentuk penentangan nash-nash shahih dan mutawatir, kejahatan terhadap syari’at yang mulia, kelancangan sangat terhadap Islam dan hadits Nabi, menuhankan hawa nafsu, keluar dari rel kebenaran dan petunjuk, orang tersebut tidak memiliki ilmu mapan tentang syari’at dan keimanan yang kuat serta pengagungan terhadap dalil dan hukum Islam”.

Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi
abiubaidah.com
________________________________________
[1] Lum’atul I’tiqad 101-104 -Syarh Ibnu Utsaimin-.
[2] HR. Bukhari no. 2222 dan Muslim no. 242.
[3] Lihat Qishshatul Masih Dajjal wa Nuzul Isa al-Albani hal. 25- 28
[4] Lihat Fathul Bari Ibnu Hajar 6/492.
[5] Dinukil oleh Al-Munawi dalam Faidhul Qadir 5/573. (Lihat pula Al-Manarul Munif hal. 148 oleh Ibnu Qayyim dan Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an 4/64 oleh Al-Qurthubi.
[6] Penulis belum mendapatinya sendiri, tetapi risalah ini banyak dinukil oleh para ulama seperti Al-Kattani dalam Nadhmul Mutanatsir hal. 145-146, Shiddiq Hasan Khon dalam Al-Idha’ah hal. 113, Al-Adhim Abadi dalam Aunul Ma’bud 11/308 dan Syaikh Al-Albani dalam Qhisshah Dajjal wa Nuzul Isa hal. 25 dan lain sebagainya.
[7]. Dinukil dari kitab “Asyraat As-Saa’ah” hal. 351 oleh Syaikh Yusuf bin Abdullah Al-Wabil cet. Dar Ibnul Jauzi.
[8] An-Nihayah Ibnu Katsir 1/148.
[9]. Barangkali yang beliau maksud adalah keterangan Al-Hafizh dalam Fathul Bari 6/493-494 menukil ucapan Abul Hasan Al-Aburri dalam Manaqib Syafi’i: “Telah mutawatir hadits-hadits yang menerangkan bahwa Al-Mahdi termasuk kalangan umat ini dan Isa shalat (bermakmum) di belakangnya”.

[10] Terlepas apakah beliau telah kembali meralat ucapannya ini ataukah tidak, namun yang terpenting bagi kita adalah mengingatkan umat dari kesalahan pendapat beliau yang termuat dalam al-Fatawa. Kami katakana hal ini, sebab dalam risalahnya al-Bid’ah Asbabbuha wa Madharuha hal. 30 beliau menguatkan hadits-hadits tentang turunnya Isa. Diperkuat lagi oleh apa yang diceritakan DR. al-Buthi dalam kitabnya Kubra Yaqiniyyat al-Kauniyyah hal. 269: “Sebagian para ulama Azhar yang dekat dengan Syaikh Syaltut meriwayatkan bahwa beliau di akhir kehidupannya, di saat beliau terkena penyakit stroke di rumahnya, dia membakar semua kertas dan kitab yang berisi pendapat-pendapatnya yang ganjil, khususnya masalah turunnya Isa bin Maryam, dan beliau bersaksi di hadapan mereka bahwa beliau telah bertaubat kepada Allah dari keyakinan tersebut dan kembali memeluk aqidah mayoritas kaum muslimin Ahli Sunnah wal Jama’ah”. (Dinukil dari muqaddimah Syaikh Ali Hasan al-Halabi dalam al-Fatawa al-Muhimmat karya Syaikh Mahmud Syaltut hal. 13-15). Para ulama telah membantah pendapat Syaikh Syaltut tentang pengingkarannya terhadap turunnya Isa, seperti Syaikh Humud at-Tuwaijiri dalama Ithaf Jama’ah 3/128-136, Syaikh al-Albani dalam Muqaddimah Qishshatul Masih, dll. Dan Syaikh Al-Allamah Abdullah bin Ali bin Yabis memiliki sebuah kitab berjudul menarik “I’lamul Anam mi Mukhalafah Syaikh Azhar Syaltut lil Islam”. (Pemberitahuan kepada manusia tentang penyimpangan Syaikh Syaltut terhadap Islam).

[11] Al-Fatawa hal. 61-62).
[12] Republika, 18 Nopember 1994 hal. 10. Dikutip dari “Kenaikan dan Kebangkitan Isa as dalam Bybel dan Al-Qur’an” hal. 14 oleh Hj. Irene Handono. (Majalah Al-Muslimun 398 Mei 2003 hal. 22-23).

[14] Al-A’mal Al-Kamilah 5/37-38 dan lihat Tafsir Al-Manar 3/316-317. Syaikh Khalil al-Harras memiliki risalah bantahan khusus kepada Syaikh Rasyid Ridha dalam masalah ini berjudul “Fashlul Maqal fi Raf’I Isa Alaihi Salam Hayyan wa fii Nuzulihi wa Qathlihi Dajjal”.
[15] Dinukil dari Dirasat fi Sirah Nabawiyyah hal. 308 oleh Syaikh Muhammad Surur Zainal Abidin.
[16] Lihat kembali pembahasan “Hadits Lalat antara Ahli Hadits dan Ahli Medis” dalam buku ini
[17] Tashnif An-Nas baina Dhanni wal Yaqin hal. 26
[18] Al-Anwar Al-Kasyifah Syaikh Abdur Rahman al-Mu’allimi hal. 98.
[19] Qishshatul Masih Dajjal wa Nuzul Isa hal. 24
[20] Lihat Tadrib Rawi 1/262 oleh Imam As-Suyuthi.
[21] Lihat Ma’rifah Ulum Hadits Ibnu Sholah hal. 29, Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah 18/22-49, Al-Baits Hatsits Ibnu Katsir 1/125-128 dan Nuzhah Nadhar Ibnu Hajar hal. 74.
[22] HR. Muslim 247.
[23] HR. Muslim 2137.
[24] HR. Muslim 1252.
[25] HR. Ahmad 2/406, Abu Dawud 11/456 dan dishahihkan Ibnu Hajar 6/493.
[26] Majmu Fatawa Ibnu Baz 1/455 cet. Dar Al-Wathn.
[27] Ikmal Mu’lim bi Fawaid Muslim 8/492
[28] Syarh Shahih Muslim 18/383. Perlu diketahui bersama bahwa Imam Nawawi termasuk seorang ulama yang menguatkan bahwa hadits ahad menunjukkan zhan secara mutlak baik riwayat Bukhari Muslim maupun selainnya sebagaimana dalam A-Taqrib hal. 40 dan Syarah Shahih Muslim 1/26. Tetapi lihatlah wahai saudaraku bagaimana beliau tetap berhujjah dengan hadits ini. Maka camkanlah hal ini baik-baik agar anda tidak tertipu oleh filsafat yang dungu. Wallahu A’lam.
[29] Riwayat Ibnu Jarir 6/18 dan dishahihkan Ibnu Katsir dalam An-Nihayah 1/131 dan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 6/492.
[30] Lihat Tafsir At-Thabari 6/21, Tafsir Ibnu Katsir 2/415 dan Adhwaul Bayan As-Syanqithi 7/129-130.
[31] Dikeluarkan Imam Ahmad 4/329 dan dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir.
[32] Lihat pula Tafsir At-Thabari 25/90-91, Tafsir Al-Qurthubi 16/105 dan Adhwaul Bayan As-Syanqithi 7/128).
[33] Majmu Fatawa Ibnu Baz 1/454.

hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty Re: Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal

Post by Tom Jerry Wed 26 Jan 2011, 2:27 pm

Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (Matius 24:30)
Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7241
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty Re: Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal

Post by hamba tuhan Wed 26 Jan 2011, 2:35 pm

Tom Jerry wrote:Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (Matius 24:30)

menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak serta harta begitu melimpah sehingga tak ada seorangpun yang mau menerimanya”.
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty Re: Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal

Post by Tom Jerry Wed 26 Jan 2011, 2:42 pm

Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya untuk menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak serta harta begitu melimpah sehingga tak ada seorangpun yang mau menerimanya. (Matius 24:30)

Jadi lucu kata2nya...???

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal 581260 Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal 581260 Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal 581260


Tom Jerry
Tom Jerry
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1829
Location : Jakarta
Job/hobbies : Cari kebenaran
Reputation : 11
Points : 7241
Registration date : 2010-09-21

Back to top Go down

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty Re: Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal

Post by hamba tuhan Wed 26 Jan 2011, 2:55 pm

Tom Jerry wrote:Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya untuk menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak serta harta begitu melimpah sehingga tak ada seorangpun yang mau menerimanya. (Matius 24:30)

Jadi lucu kata2nya...???

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal 581260 Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal 581260 Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal 581260



jelas lucu kata2nya dek tomtom... abis dek tomtom copas ayat injil matius palsu yg dibuat paulus dalam bahasa yunani...... oya dek tomtom, udah ketemu belum manuskrip injil asli dalam bahasa aram atau ibrani????? hati2 lho kalo ada tulisan2 ditemukan lantes dianggap kitab suci.....
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15871
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal Empty Re: Relevansi kedatangan Isa Al Masih dengan Al Masih Ad Dajjal

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum