It's True! The Qur'an Borrowed Stories From Preexisting Sources

Hahahaha.. Kalo ngsh tanggap menanggap mah smua org bisa tom.. "dan sebenarny mereka (org2 kafir) mengetahui kebenaran al qur'an tapi mereka mengingkari nya..

Dikatakan begini..

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). Qs.16:36.

...sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. Qs.16:63

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. Qs.2:213.

>dari ayat diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa,
- bahwa sebelum Muhammad, Tuhan telah mengirimkan utusan-utusan (nabi) kepada setiap generasi / bangsa..
- bahwa sebelum Al Quran, sebetulnya sudah ada kitab-kitab lain yang telah turun terlebih dahulu..
- bahwa kitab-kitab lain itu sebetulnya intinya sama yakni memberi petunjuk umat yang beriman.
- bahwa kitab-kitab yang lain itu kemudian berubah karena adanya kepentingan dan perselisihan
- bahwa kitab-kitab itu tentu saling berkaitan, artinya informasi / isi kitab yang sebelumnya akan sangat mungkin menjadi referensi buat kitab sesudahnya..

maka sangat wajar jika istilah-istilah dalam Quran terdapat banyak kesamaan dengan kitab-kitab sebelumnya.. bahkan sudah seharusnya begitu..

Tom Jerry wrote:Adalah Benar! Qur'an Meminjam Kisah2 Dari Sumber2 Yang Sudah Ada Terlebih Dahulu
Oleh: Sam Shamoun

Shabir:
Apakah benar bahwa Qur'an disalin dari Alkitab?

Jawaban:
Tidak. Ini tidak benar. Semua menunjukkan bukti bahwa Al Qur'an tidak mungkin disalin dari Alkitab.

Tanggapan:
Sebenarnya ini sangat benar.

Shabir:
Ambil contoh kisah tentang banjir yang terjadi di zaman nabi Nuh AS. Peristiwa ini diceritakan baik di Alkitab dan Al Qur'an. Pemeriksaan yang seksama dari kedua versi ini akan menunjukkan bahwa versi Al-Qur'an tidak berasal dari sumber lain, tetapi dari Allah SWT sendiri.

Tanggapan:
Pemeriksaan yang seksama akan menunjukkan bahwa tidak mungkin datang dari Allah, tetapi contoh lain dari sumber-sumber yang dipinjam Qur'an, yang sudah diketahui sebelumnya.

Shabir:
Satu perbedaan penting antara kedua kisah tersebut adalah bahwa sementara Alkitab menggambarkan banjir sebagai banjir di seluruh dunia (Kejadian Pasal 7). Al-Qur'an menyebutkan sebagai banjir lokal yang mempengaruhi kaum Nuh (Qur'an 7:59-64). Hari ini telah diakui bahwa tidak ada catatan dari banjir di seluruh dunia yang terjadi pada waktu yang ditentukan di dalam Alkitab. Bagaimana penulis Qur'an menghindari kesalahan ini kecuali penulis itu adalah Allah sendiri?

Tanggapan:
Masalahnya adalah bahwa penulis Qur'an tidak menghindari "kesalahan" dengan mengajar bahwa banjir tersebut adalah peristiwa di seluruh dunia. Baik Qur'an dan sumber-sumber Islam paling awal menegaskan bahwa banjir di seluruh dunia terjadi dengan hanya Nuh dan keluarganya yang masih hidup.

Menariknya, Muhammad juga percaya pada bumi ini muda dan bahwa dunia akan berakhir kira-kira 500 tahun setelah kedatangannya!

Shabir:
Hal yang terdekat dengan sejarah banjir seperti yang dijelaskan dalam Alkitab dan Qur'an, adalah penemuan yang dibuat oleh Arkeolog Sir Charles Leonard Wooley. Pada tahun 1929 ia menemukan sisa-sisa dari banjir yang terjadi sekitar 4000 SM Temuannya dijelaskan dalam buku berjudul Alkitab sebagai Sejarah menurut Werner Keller. Keller memberitahu kita:

Penemuan luar biasa di Ur menjadi berita utama di Amerika Serikat dan di Inggris (Alkitab sebagai Sejarah, Edisi Revisi ke-2, Bantam Books, 1980, hal 27).

Tapi apakah ini banjir di seluruh dunia? Setelah menggambarkan luasnya banjir, Keller menjelaskan:

Melihat peta kita harus menyebutnya hari ini banjir tersebut 'kejadian lokal '(hal. 28).

"Dengan kata lain," tulis Keller, banjir yang "jelas tidak cukup besar seperti Banjir Alkitabiah" (hal. 29). Selain itu, ia mengatakan: "Sebuah banjir sejauh terbayangkan dijelaskan dalam Alkitab masih tetap 'tidak terdemonstrasikan secara arkeologi'" (hal. 29-30).

Tanggapan:
Masalah yang mendasar dengan seluruh asumsi ini adalah bahwa Shabir harus berasumsi bahwa banjir Kejadian jelas banjir yang sama dijelaskan oleh Keller yang terjadi pada 4000 SM. Di sinilah terletak masalah. Faktanya adalah bahwa banjir Kejadian tidak sama dengan yang dijelaskan oleh Keller.

Sangat menarik untuk dicatat bahwa di hampir setiap benua kita akan menemukan sebuah kisah banjir diceritakan dan dipertahankan oleh penduduk. Satu-satunya cara bagi orang di seluruh dunia yang dipisahkan oleh ribuan kilometer untuk mempertahankan kisah banjir adalah jika banjir sebenarnya peristiwa di seluruh dunia.

Shabir:
Perbandingan lain lagi akan menunjukkan bahwa Al Qur'an itu tidak disalin dari Alkitab. Dalam Alkitab kita diberitahu bahwa Allah menenggelamkan Firaun dan pasukannya ketika mereka mengejar Musa AS dan kaumnya (Keluaran 14:28). Indikasi yang jelas dalam deskripsi adalah bahwa tubuh Firaun tewas di laut. Tetapi, Al Qur’an berani untuk berbeda dan membuktikan benar. Dalam Al Qur'an kita menemukan bahwa Allah berjanji untuk menjaga tubuh Firaun sebagai tanda bagi generasi kemudian (Al Qur'an 10:90-92).

Tanggapan:
Shabir sebagian benar di sini sejak Quran tidak meminjam kisah Firaun dari hanya Alkitab, tetapi dari Talmud juga. Lihat di bawah.

Shabir:
Sesuai dengan janji Al-Quran, tubuh mummi dari Firaun ditemukan oleh Loret pada tahun 1898 di Thebes di Kings 'Valley (lihat Alkitab, Al-Qur’an dan Sains oleh Dr. Maurice Bucaille, hal 238). Dari situ mummi diangkut ke Kairo. Elliot Smith melepas pembungkusnya pada tanggal 8 Juli 1907 dan memberikan penjelasan rinci dalam bukunya yang berjudul “The Royal Mummies” (1912).

Dari mana sumbernya penulis Al-Qur'an memperoleh informasi ini? Bagaimana penulis Qur’an tahu bahwa tubuh Firaun telah diawetkan sedangkan pengetahuan orang2 Mesir kuno memummikan orang2 matinya tidak ditemukan sampai sekarang? Dan bagaimana bisa penulis Al Qur'an memprediksi bahwa tubuh Firaun akan ditemukan kemudian, kecuali penulis itu adalah Allah sendiri?

Tanggapan:

Sindiran Shabir bahwa tubuh Firaun telah ditemukan tidak sepenuhnya benar. Para sarjana tidaksepak atas identitas Firaun Eksodus. Sebagian sarjana berpendapat bahwa Keluaran terjadi pada periode 19 dinasti Mesir, membuat Seti 1 dan Raamses 2 sebagai para Firaun penindasan dan Keluaran.

Lainnya, mengutip 1 Raja-raja 6:1 sebagai bukti, percaya bahwa Keluaran terjadi pada 1446 SM. Hal ini terutama disebabkan oleh pernyataan dalam 1 Raja-raja bahwa pembebasan Israel dari Mesir terjadi 430 tahun sebelum "Tahun keempat pemerintahan Salomo atas Israel" (yaitu 966 SM). Hal ini akan membuat Thutmose 3 dan putranya Amunhotep 2 sebagai para Firaun masa itu.

Ini adalah fakta di mana setidaknya satu komentator Muslim setuju:

Lit. "Kami akan menyelamatkan engkau di dalam tubuh-Mu ': Mungkin kiasan kepada adat Mesir kuno pembalseman mayat raja-raja mereka dan bangsawan dan dengan demikian memelihara mereka untuk anak cucu. Beberapa ahli negeri Mesir mengasumsikan bahwa 'Firaun jahat' dari Qur’an dan Alkitab adalah Ramses II (sekitar 1324-1258 SM), sementara yang lain mengidentifikasinya dengan pendahulunya yang sial, Tut-ankh-amen, atau bahkan dengan Thotmes (atau Thutmosis) III, yang hidup pada abad ke-15 SM. Namun, semua 'identifikasi' ini murni spekulatif dan tidak memiliki nilai sejarah yang pasti. Dalam hubungan ini harus diingat bahwa penunjukan 'Firaun' (Fir'aun dalam bahasa Arab) adalah bukan nama yang tepat tapi gelar dilahirkan oleh semua raja-raja Mesir kuno "(Muhammad Asad, Pesan dari Al Qur'an [Dar al-Andalus Limited, 3 Library Ramp, Gibraltar 1993], p. 306, f. 112)
Akhirnya, seperti yang kita telah sebutkan, kisah tentang pertobatan Firaun pada saat menghadapi kehancuran bukanlah wahyu baru. Talmud mendokumentasikan kisah ini jauh sebelum Qur’an pernah kompilasikan.

Merasakan kekuatan besar pertobatan! Firaun, raja Mesir, mengucapkan kata-kata yang sangat jahat - "Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi?” (Keluaran 5:2). Namun saat ia bertobat, mengatakan, “Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban? (Keluaran 15:11). Tuhan menyelamatkan dia dari kematian, karena perkataannya itu; Hampir saja aku mengulurkan tangan dan dihancurkan, tetapi Allah membiarkan dia hidup, sehingga ia akan menyatakan kuasa dan kekuatannya”. "(Pirke Rabi Elieazer, xliii; Midrash Yalkut, ccxxxviii - lihat juga TP Hughes, Dictionary of Islam, hal 241 [Kazi Publications Inc, Chicago Il 1994.])

Menggunakan logika Shabir, kita sekarang terpaksa menyimpulkan bahwa Tuhan mengungkapkan Talmud kepada Rabbi karena mereka tahu tentang tubuh Firaun yang dijaga bahkan sebelum Qur’an ditulis!

Oleh karena itu, tidak ada dalam Qur’an yang sebelumnya belum pernah diketahui oleh orang2 Yahudi, Kristen dan pagan.

Tidak membuktikan apapun...