kalo kaum tersesat mayoritas...

MASJID DILARANG

Kebencian orang nasrani kepada kaum muslimin begitu nyata. Jika jumlah
mereka minoritas, menuntut toleransi. Kalau seimbang, menekan. Jika
mayoritas menindas.

12 Maret 2007. Muslim Manokwari tampak geram. Sebuah selebaran
tertanggal 2 Maret 2007 baru saja mereka baca. Isi selebaran yang
ditandatangani oleh Pendeta W.Sibian, STh itu cukup membuat kaum
muslimin gerah.
Diantara isi selebaran itu adalah "..telah disetujui penyampaian dari
Badan Kerjasama antar Gereja-Gereja se Kabupaten Manokwari untuk tidak
diperkenankan membangun atau menambah sarana Masjid pada lokasi-lokasi
yang akan direncanakan membangunnya..."
Selain di Kabupaten Manokwari, selebaran itu dikirimkan juga ke lima
distrik lainnya: Oransbari, Ransiki, Momi Waran, Tahota, Rumberpon, dan
Isim. Akibat selebaran itu , takmir sebuah Masjid di Ransiki langsung
melakukan pelarangan adzan."Pertimbangan para takmir unutk tidak adzan
karena selebaran itu," ujar ketua Presidium Korps Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam (KAHMI) Majelis Wilayah Papua Barat M.Saleh Sunusi
kepada Sabili.
Tindakan diskriminasi yang dilakukan kalangan Nasrani atas umat Islam
ini bukan yang pertama. Sebelumnya kaum Muslimin Manokwari dilarang
meneruskan pendirian Masjid. " kita berencana membangun Masjid Raya,
Cuma Bupati tidak mengizinkan dan didemo oleh Persekutuan gereja-gerja.
Pembangunan baru pemerataan tanah. Akhirnya berhenti, tahun 2005.: tutur
ketua GP Anshor Kabupaten Manokwari Junaidi kepada Faris Khoirul Anam
dari Sabili.
Kaum Muslimin Manokwari menurut Junaidi, mendambakan Masjid yang
membanggakan ummat Islam. Mereka berencana membangun Masjid Raya.. "
Cuma ya itulah, ada penolakan, sampai saat ini ada penundaan."imbuhnya.
Di lapangan juga dengan mudah ditemukan diskriminasi terhadap kaum
Muslimin. Junaidi mencontohkan, dalam bantuan pemerintah hampir 70%
utnuk pembangunan gereja. Untuk masjid dan peribadatan umat-umat
lainnya, paling besar 30%. Hampir setiap kampung atau pelosok pasti ada
geruja. Masjid belum tentu dalam satu kompleks ada. Masih menurut
Junaidi, hampir tiap Minggu, bupati meletakkan batu pertama pembangunan
gereja.
Tindakan diskriminasi terhadap umat Islam ini sepertinya akan terus
berlanjut. Kini, pemerintah dan DPRD Manokwari, Propinsi Irian Jaya
Barat, sedang memfinalisasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
pembinaan mental dan spiritual berbasis injil. Menurut Junaidi, ide
Raperda itu berasal dari sekelompok umat Kristianiyang tergabung di
Gereja Kristen Indonesia. Mereka ingin Manokwari menjadi Kota Injil.
Alasan mereka unutkmembersihkan hal-hal yang merugikan masyarakat.
Seperti miras. Dibuatlah Raperda tentang miras. "walaupun belum disahkan
oleh Depdagri tapi pelaksanaanya dilapangan sudah dilaksanakan." Ujar
Junaidi.
Keberadaan Raperda itu wajar meresahkan kaum muslimin. Di dalamnya
terdapat pasal yang melarang pemakaian busana muslimah di tempat umum,
melarang pembangunan masjid di tempat yang sudah ada gereja, dibolehkan
dibangun masjid atau musholla, jika disetujui tiga kelompok masyarakat
(terdiri dari 150 orang) dan pemerintahan setempat lebih dahulu. Raperda
itu juga melarang adzan dan membolehkan pemassangan symbol salib di
seluruh gedung perkantoran dan tempat umum (baca: Merancang kota injil,
menghabisi Islam)
Mereka beralasan Raperda ini merupakan langkah membersihkan hal-hal ayng
berbau kemaksiatan misalnya tentang adanya peraturan tentang miras."poin
ini baik. Tapi itulah pola mereka meninabobokan kita. Dengan perda miras
itu, kita akan menganggap umat kristiani sangat peduli.: ujar Junaidi.
Menanggapi hal ini, anggota komisi III DPRRI Agus Purnomo juga
mempertanyakan Raperda itu. Menurutnya kalau Raperda itu dianggap
sebagai penyeimbang Perda Syariat Islam "yang saya lihat dalam Perda
Syariat Islam hanya mengatur internal umat Islam. Saya kira kalau mau
fair seharusnya mengatur internal umat kristiani." Ujarnya
Gus Pur-sapaan akrab Agus Purnomo-mencontohkan masalah pakaian. "kalau
menyangkut cara berpakaian orang Islam diatur dalam kota Injil pasti
jadi sumber perpecahan.: imbuhnya.
Guru besar Universitas Indonesia Eko Prasojo juga menyatakan
keberatannnya. Menurutnya, tak boleh ada peraturan daerah yang
bertentangan dengan prinsdip-prinsip dalama negara hukum itu sendiri.
Peraturan daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi. Meskipun otonomi daerah (otda) itu kewenangan yang diberikan
pusat kepada daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya masing-masing,
tapi itu tidak berarti bahwa ketentuan dalam perda itu justru harus
bertentangan dengan ketentuan hukum yang lebih tinggi."ini karena negara
kesatuan harus memilki standardisasi hukum di Indonesia. Ada satu daerah
yang justru nanti menampakkan cirri-ciri hukum yang berbeda. Ini yang
nanti yang mengakibatkan variasi hukum. Apalagi mengklaim bahwa secar
eksplisit mengatakan Manokwari sebagai Kota Injil. Ini sebenarnya
bertentangan dengan semangat negara kesatuan kita." Tuturnya.
Untuk itu menurutnya setiap perda harus diawasi pemerintah pusat.
Pemerintah pusat yang menilai apakah sebuah perda bertentangan dengan
semangat otonomi atau tidak. Jadi biar saja, dalam hal ini pemerintah
pusat, karena otda itu diberikan oleh pemerintah pusat kepada Pemda.
Dengan semangat otda pemerintah pusat akan mealkukan pengawasan kepada
perda yang dikeluarkan pemda. "kalau tidak sesuai (dengan pemerintah
pusat) berarti harus dibatalkan." Tegas Eko.
Berbeda dengan yang lainnya, menanggapi kasus ini Hussein Umar tidak
kaget. " kalau sekarang muncul Raperda Manokwari buat kami yang sudah
terbiasa membaca literature-literatur mereka, memang biasa saja." Ujar
Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia ini. Menurutnya kasus
Manokwar imerupakan satu bentuk ekstrimitas. Bang Hussein-panggilan
akrabnya- justru mengkhawatirkan kalau Manokwari dijadikan Kota Injil
kota-kota lainnya juga akan menuntut.
"saya rasa itu cara beragama yang tidak lurus.: imbuhnya. Hal ini amat
berbeda dengan kondisi aceh. Diantar qanunnya(undang-undangnya) tak ada
yang memojokkan kalangan non muslim. Apalagi sampai mengatur cara
berpakaian penganut agama lain sebagaimana Raperda Manokwari yang
melarang Jilbab.
Meski belum mengamati secar detil, anggota DPRRI komisi II Jazuli
Juwaini menyebutkan raperda tersebut bertentangan dengan prinsip
demokrasi dan kebebasan beragama yang dijamin dalam konstitusi dan UU."
Ini tidak boleh diteruskan.: tandasnya lantaran khawatir akan terjadi
konflik horizontal. Kecemasan Jazuli Juwiani bukan tanpa alasan.
Kerusuhan yang memecah kerukunan umat beragama di Ambon dan Poso, bisa
terjadi di Manokwari jika Pemda dan DPRD setempat bersikukuh mengesahkan
Raperda itu. Kondisis demografis di Manokwari mirip dengan Ambon dan
Psoso. Menurut Junaidi selisih pendududk non-muslim dan muslim
dimanokwari tidak terpaut jauh. Sedangkan komposisi angota DPRD dari 25
anggota dewan, empat diantaranya muslim.
Untuk itu ketua BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid
Indonesia) propinsi Papua Barat M.Sanusi Rahaningmas, bersikeras meminta
pemerintah supaya rancangan itu tidak diajukan ke DPR. :kalau itu sampai
diajukan, sudah jelas anggota DPRD Manokwari yang jumlah nasraninya
cukup besar, rancangan itu bisa menjadi perda.kalau itu terjadi maka
akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.karena dalam perda itu ada
pasal-pasal yang membuat larangan-larangan kepada umat Islam,"ujarnya
kepada Sabili.
Ada pegangan hidup kalangan nasrani jika berhadapan dengan kaum muslimin
yang seharusnya kita ingat: jika mereka minoritas, akan toleransi, kalau
seimbang, akan menekan, dan bila mayoritas akan menindas. Untuk
diketahui, menurut Junaidi dari jumlah penduduk Manokwari 160 ribu
orang, prosentase muslim hanya 27%.

***
Hepi Andi Bastoni
Laporan: Faris Khairul Anam dan Diyah Kusumawardhani.

Sabili No.20 TH.XIV 19 April 2007/1 Rabiul Akhir 1428

Kalau dikasih hati, mereka ini lama-lama ngelunjak juga. Kalau digebukin katanya KAIIING.....KAIIING.....

agus wrote:Kalau dikasih hati, mereka ini lama-lama ngelunjak juga. Kalau digebukin katanya KAIIING.....KAIIING.....

emang dah dr sononya yaitu paulus tarsus, yunani dan romawi bgtu tabiatnya bro.....

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Kalau dikasih hati, mereka ini lama-lama ngelunjak juga. Kalau digebukin katanya KAIIING.....KAIIING.....

emang dah dr sononya yaitu paulus tarsus, yunani dan romawi bgtu tabiatnya bro.....

Kalau menurut saya kaum tersesat inilah yang membuat degradasi moral dan fitrah manusia, sehingga timbul manusia-manusia atheis yang tidak percaya Tuhan. Untunglah datang Islam untuk mengembalikan fitrah manusia tersebut untuk tetap teguh dalam Lindungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. So bagi yang atheis, lupakan kristen dan tengoklah fitrah anda sambil terus mempelajari Islam, dan anda akan mengenal siapa diri anda.... :king: :king: :king:

agus wrote:

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Kalau dikasih hati, mereka ini lama-lama ngelunjak juga. Kalau digebukin katanya KAIIING.....KAIIING.....

emang dah dr sononya yaitu paulus tarsus, yunani dan romawi bgtu tabiatnya bro.....

Kalau menurut saya kaum tersesat inilah yang membuat degradasi moral dan fitrah manusia, sehingga timbul manusia-manusia atheis yang tidak percaya Tuhan. Untunglah datang Islam untuk mengembalikan fitrah manusia tersebut untuk tetap teguh dalam Lindungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. So bagi yang atheis, lupakan kristen dan tengoklah fitrah anda sambil terus mempelajari Islam, dan anda akan mengenal siapa diri anda.... :king: :king: :king:

Coba perhatikan threadnya admin bro, isinya hanya kekecewaan karena nggak bisa lihat Tuhan dan bla...bla...bla sampe kasihan ane ngebacanya. Mereka sudah kehilangan fitrahnya akibat sering bergaul dengan kaum kuffar....

agus wrote:Coba perhatikan threadnya admin bro, isinya hanya kekecewaan karena nggak bisa lihat Tuhan dan bla...bla...bla sampe kasihan ane ngebacanya. Mereka sudah kehilangan fitrahnya akibat sering bergaul dengan kaum kuffar....

makanya mas agus.... kalo seseorang butuh logika kita jg kasih logika.... walaupun islam bukanlah agama logika namun islam bisa diterima oleh logika.....

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Coba perhatikan threadnya admin bro, isinya hanya kekecewaan karena nggak bisa lihat Tuhan dan bla...bla...bla sampe kasihan ane ngebacanya. Mereka sudah kehilangan fitrahnya akibat sering bergaul dengan kaum kuffar....

makanya mas agus.... kalo seseorang butuh logika kita jg kasih logika.... walaupun islam bukanlah agama logika namun islam bisa diterima oleh logika.....

Siip dan mantap bro. Pendekatan Islami untuk suatu masalah sangat mengagumkan. Siapa bilang Tuhan sekarang diam dan tergusur oleh ruang yang diciptakan oleh science. Justru science-lah yang kedodoran untuk mengejar Kebesaran Allah SWT atau Tuhan... :04: :04: :04:

agus wrote:

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Coba perhatikan threadnya admin bro, isinya hanya kekecewaan karena nggak bisa lihat Tuhan dan bla...bla...bla sampe kasihan ane ngebacanya. Mereka sudah kehilangan fitrahnya akibat sering bergaul dengan kaum kuffar....

makanya mas agus.... kalo seseorang butuh logika kita jg kasih logika.... walaupun islam bukanlah agama logika namun islam bisa diterima oleh logika.....

Siip dan mantap bro. Pendekatan Islami untuk suatu masalah sangat mengagumkan. Siapa bilang Tuhan sekarang diam dan tergusur oleh ruang yang diciptakan oleh science. Justru science-lah yang kedodoran untuk mengejar Kebesaran Allah SWT atau Tuhan... :04: :04: :04:

coba tanya atheis mas agus... musuh besarnya mereka islam dan selalu keok kalo menghadapi islam....

ngobrol sama mereka itu males bro, kayak anak kecil aja. Kecewa karena nggak bisa liat Tuhan, dan alam akhirat katanya hanya spekulasi saja. Kalau mereka agak sedikit dewasa harusnya menganggap alam akhirat sebagai suatu expectasy (harapan), namun bagi kita yang beragama itulah kenyataan yang harus kita hadapi nanti...

agus wrote:ngobrol sama mereka itu males bro, kayak anak kecil aja. Kecewa karena nggak bisa liat Tuhan, dan alam akhirat katanya hanya spekulasi saja. Kalau mereka agak sedikit dewasa harusnya menganggap alam akhirat sebagai suatu expectasy (harapan), namun bagi kita yang beragama itulah kenyataan yang harus kita hadapi nanti...

Islam itu ada tujuan hidup... itulah nikmatnya iman islam..... coba kalo atheis, apa tujuan hidupnya???? ngambangkan......

ngambang, bahkan dijelaskan dalam Al-qur'an bahwa kebaikan mereka itu tidak membawa faedah apapun dan dapat lenyap seperti debu yang ditiup angin. Pertanyaannya untuk apa mereka berbuat kebaikan di dunia, ah..saya rasa pasti untuk kebohongan..

agus wrote:ngambang, bahkan dijelaskan dalam Al-qur'an bahwa kebaikan mereka itu tidak membawa faedah apapun dan dapat lenyap seperti debu yang ditiup angin. Pertanyaannya untuk apa mereka berbuat kebaikan di dunia, ah..saya rasa pasti untuk kebohongan..

ajiiib dah....emang rugi yang ga kenal Islam
udah banyak contoh perilaku kaum kafir dan tersesat yg ga bisa di katakan lurus...apalagi benar

:turban: :turban: :turban:

Lebih rugi lagi tak mengenal kasih Yesus.

Kasih yesus yang mana ? Lebih mantap Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang dong...

agus wrote:

Lebih rugi lagi tak mengenal kasih Yesus.

Kasih yesus yang mana ? Lebih mantap Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang dong...

Lahir dikandang domba dianggap kejadian yang luar biasa, mati kok sebagai penebus dosa mimpi kalee ... manusia mati gk berdaya dihajar masa kok disembah.

paulus wrote:wah makin mingkem aja nih kaum tersesat...

mumpung masih ada waktu dan kesempatan, kaum tersesat, yuk buka hati...

makin kebukti kalo ayat2 bualan kaum tersesat itu benar2 bikinan manusia bejat yg malah mereka anggap suci ...karena cuman terima doktrin dan dogma tanpa memakai akal
katakan siapa dari kalangan kaum tersesat yg paling suci sekarang?...... ajaran kasih yang bagaimana yg diajarkan dia???