What is science?

Mencarikebenaran wrote:Tom Jer, kamu terjemahkan saja kasihan kaum kristen nanti pada salah tafsir dikirain Alkitab gk tahunya komik.

agus wrote:

Mencarikebenaran wrote:Tom Jer, kamu terjemahkan saja kasihan kaum kristen nanti pada salah tafsir dikirain Alkitab gk tahunya komik.

Dia lagi belajar mengarang bro, mudah-mudahan tambah pinter....

Tom Jerry wrote:There are different definitions of science, but basically science is the branch of study which seeks to observe, discover, and understand how the universe and everything in it works. Science is based on the scientific method, which is a systematized attempt to learn through observations, hypothesis, testing to validate or invalidate the hypothesis, and developing a theory (a principle generally accepted to be a true) that sufficiently explains the phenomena.

The word “science” comes from the Latin “scientia” which means “knowledge." There are different fields of science. There are physical sciences (physics, space, chemistry, etc.), earth sciences (atmospheric, paleontology, geology, oceanography, etc.), life sciences (evolution, ecology, neuroscience, etc.), medical sciences (pharmacology, clinical research, aging, etc.), social sciences (anthropology, archaeology, psychology, etc.).

Science has been successfully used to increase the quality of human life, as well as our understanding of nature. The science of medicine, for example, researches human anatomy, how to repair it, and how to prolong life. Science has increased our knowledge of weather, planets, stars, and galaxies. It has helped us understand human behavior and aided us in increasing food production. It has helped us vanquish superstitions and foolish speculations, and has given us radio, TV, cell phones, planes, and computers. It has served mankind well.

But science is insatiable. It is never satisfied with just knowing how or why something works. Science, or I should say scientists, seek to expand their area of knowledge sometimes even beyond accepted theories. To this end, science is always progressing and increasing our knowledge.

In brief, science is discovering and explaining the unexpected.

agus wrote:

Tom Jerry wrote:There are different definitions of science, but basically science is the branch of study which seeks to observe, discover, and understand how the universe and everything in it works. Science is based on the scientific method, which is a systematized attempt to learn through observations, hypothesis, testing to validate or invalidate the hypothesis, and developing a theory (a principle generally accepted to be a true) that sufficiently explains the phenomena.

The word “science” comes from the Latin “scientia” which means “knowledge." There are different fields of science. There are physical sciences (physics, space, chemistry, etc.), earth sciences (atmospheric, paleontology, geology, oceanography, etc.), life sciences (evolution, ecology, neuroscience, etc.), medical sciences (pharmacology, clinical research, aging, etc.), social sciences (anthropology, archaeology, psychology, etc.).

Science has been successfully used to increase the quality of human life, as well as our understanding of nature. The science of medicine, for example, researches human anatomy, how to repair it, and how to prolong life. Science has increased our knowledge of weather, planets, stars, and galaxies. It has helped us understand human behavior and aided us in increasing food production. It has helped us vanquish superstitions and foolish speculations, and has given us radio, TV, cell phones, planes, and computers. It has served mankind well.

But science is insatiable. It is never satisfied with just knowing how or why something works. Science, or I should say scientists, seek to expand their area of knowledge sometimes even beyond accepted theories. To this end, science is always progressing and increasing our knowledge.

In brief, science is discovering and explaining the unexpected.

Gw koq jadi ingat waktu di SMP disuruh guru Bahasa Inggris Gw mengarang dalam Bahasa Inggris...

agus wrote:Memang kasian bro, threadnya kosong nggak ada yang mampir. Untung ada saya yang masih perhatian...

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Memang kasian bro, threadnya kosong nggak ada yang mampir. Untung ada saya yang masih perhatian...

gpp mas agus... ajarin pelan2 dek tomtom biar gak sesat mulu.....

agus wrote:

hamba tuhan wrote:

agus wrote:Memang kasian bro, threadnya kosong nggak ada yang mampir. Untung ada saya yang masih perhatian...

gpp mas agus... ajarin pelan2 dek tomtom biar gak sesat mulu.....

ngajarin si tommy ini bikin saya ketawa terus bro...

BOTELHEM wrote:Paten nih Tomjer udah mulai berbicara tentang "What is science"..??

Ngomong2 sciencenya Bible berantakan amat ya....

BOTELHEM wrote:Paten nih Tomjer udah mulai berbicara tentang "What is science"..??

Ngomong2 sciencenya Bible berantakan amat ya....

Kiai wrote:

BOTELHEM wrote:Paten nih Tomjer udah mulai berbicara tentang "What is science"..??

Ngomong2 sciencenya Bible berantakan amat ya....

bumi berujung 4, sesuai tidak ya dengan keadaan sebenarnya ?

BOTELHEM wrote:

Kiai wrote:

BOTELHEM wrote:Paten nih Tomjer udah mulai berbicara tentang "What is science"..??

Ngomong2 sciencenya Bible berantakan amat ya....

bumi berujung 4, sesuai tidak ya dengan keadaan sebenarnya ?

Sangat tidak sesuai dong Bro..

BOTELHEM wrote:Yo'i Bro..heran aja mereka tu (Umat2 tersesat) pada tidak nyadar tuh otaknya...
semoga Allah memberi kemudahan untuk mereka dapat menemukan Jalan Kebenaran...amiiin..

Tom Jerry wrote:Pertanyaan: "Apakah iman kepada Allah dan sains bertentangan?"

Jawaban: Sains didefinisikan sebagai "observasi, identifikasi, deskripsi, investigasi eksperimen, dan penjelasan teoritis dari fenomena." Sains adalah metode yang manusia dapat gunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dari alam semesta. Ini adalah pencarian pengetahuan melalui observasi. Kemajuan dalam sains menunjukkan pencapaian dari logika dan imajinasi manusia. Namun, kepercayaan Kristen kepada sains tidaklah harus seperti kepercayaan kita kepada Allah. Seorang Kristen dapat memiliki iman kepada Allah dan menghormati sains, selama kita ingat mana yang sempurna dan mana yang tidak.

Ini yang menyebabkan orang akan meninggalkan agama dan berkesimpulan bahwa agama hanyalah racun belaka...

Kepercayaan kita kepada Allah adalah sebuah kepercayaan iman. Kita memiliki iman kepada Anak-Nya bagi keselamatan, iman kepada Firman-Nya untuk instruksi, dan iman kepada Roh Kudus-Nya untuk panduan. Iman kita kepada Allah seharusnya absolut, sejak kapan kita meletakkan iman kita pada Allah, kita bergantung pada, Sang Pencipta yang sempurna, mahakuasa, dan mahatahu. Kepercayaan kita kepada sains harus intelektual dan tidak lebih. Kita bisa mengandalkan sains untuk melakukan hal-hal yang besar, tetapi kita juga dapat mengandalkan sains untuk membuat kesalahan. Jika kita menaruh iman kepada sains, kita bergantung kepada manusia yang tidak sempurna, berdosa, terbatas, dan fana. Sains sepanjang sejarah telah salah tentang banyak hal, seperti bentuk bumi, penerbangan dengan mesin bertenaga, vaksin, transfusi darah, dan bahkan reproduksi. Allah tidak pernah salah.

Kebenaran tidak perlu ditakuti, sehingga tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk takut terhadap sains yang baik. Belajar lebih lanjut tentang cara Allah membangun alam semesta kita membantu semua umat manusia menghargai keajaiban penciptaan. Memperluas pengetahuan kita membantu kita untuk memerangi penyakit, kebodohan, dan kesalahpahaman. Namun, ada bahayanya ketika para ilmuwan mememegang iman mereka kepada logika manusia di atas iman kepada Pencipta kita. Orang-orang ini tidak berbeda dari siapa pun yang mengkhususkan diri kepada agama, mereka memilih beriman kepada manusia dan akan menemukan fakta-fakta untuk mempertahankan iman itu.

Terjadi pada Paulus Tarsus Tuh...

Namun, para ilmuwan yang paling rasional, bahkan mereka-mereka yang menolak untuk percaya kepada Allah, mengakui kurangnya kelengkapan dalam pemahaman kita tentang alam semesta. Mereka akan mengakui bahwa baik Allah maupun Alkitab dapat dibuktikan atau dibantah oleh sains, sama seperti banyak dari teori favorit mereka akhirnya tidak dapat menbuktikan atau membantah. Sains dimaksudkan untuk menjadi sebuah disiplin yang benar-benar netral, hanya mencari kebenaran, bukan kelanjutan dari agenda.

Banyak dari sains mendukung keberadaan dan pekerjaan Allah. Mazmur 19:2 mengatakan, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya." Seperti sains modern yang menemukan lebih banyak tentang alam semesta, kita menemukan lebih banyak bukti penciptaan. Kompleksitas dan replikasi yang menakjubkan dari DNA , hukum fisika yang rumit dan menyambungkan, dan harmoni mutlak dari kondisi dan kimia di bumi semua berfungsi untuk mendukung pesan dari Alkitab. Seorang Kristen harus merangkul ilmu yang mencari kebenaran, tapi menolak "imam ilmu" yang menaruh pengetahuan manusia di atas Allah.

Namun lebih banyak yang tidak dapat dibuktikan, seperti yang kamu katakan pada kalimat yang saya bold di paragaraf ke empat...

agus wrote:

Tom Jerry wrote:Pertanyaan: "Apakah iman kepada Allah dan sains bertentangan?"

Jawaban: Sains didefinisikan sebagai "observasi, identifikasi, deskripsi, investigasi eksperimen, dan penjelasan teoritis dari fenomena." Sains adalah metode yang manusia dapat gunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dari alam semesta. Ini adalah pencarian pengetahuan melalui observasi. Kemajuan dalam sains menunjukkan pencapaian dari logika dan imajinasi manusia. Namun, kepercayaan Kristen kepada sains tidaklah harus seperti kepercayaan kita kepada Allah. Seorang Kristen dapat memiliki iman kepada Allah dan menghormati sains, selama kita ingat mana yang sempurna dan mana yang tidak.

Ini yang menyebabkan orang akan meninggalkan agama dan berkesimpulan bahwa agama hanyalah racun belaka...

Kepercayaan kita kepada Allah adalah sebuah kepercayaan iman. Kita memiliki iman kepada Anak-Nya bagi keselamatan, iman kepada Firman-Nya untuk instruksi, dan iman kepada Roh Kudus-Nya untuk panduan. Iman kita kepada Allah seharusnya absolut, sejak kapan kita meletakkan iman kita pada Allah, kita bergantung pada, Sang Pencipta yang sempurna, mahakuasa, dan mahatahu. Kepercayaan kita kepada sains harus intelektual dan tidak lebih. Kita bisa mengandalkan sains untuk melakukan hal-hal yang besar, tetapi kita juga dapat mengandalkan sains untuk membuat kesalahan. Jika kita menaruh iman kepada sains, kita bergantung kepada manusia yang tidak sempurna, berdosa, terbatas, dan fana. Sains sepanjang sejarah telah salah tentang banyak hal, seperti bentuk bumi, penerbangan dengan mesin bertenaga, vaksin, transfusi darah, dan bahkan reproduksi. Allah tidak pernah salah.

Kebenaran tidak perlu ditakuti, sehingga tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk takut terhadap sains yang baik. Belajar lebih lanjut tentang cara Allah membangun alam semesta kita membantu semua umat manusia menghargai keajaiban penciptaan. Memperluas pengetahuan kita membantu kita untuk memerangi penyakit, kebodohan, dan kesalahpahaman. Namun, ada bahayanya ketika para ilmuwan mememegang iman mereka kepada logika manusia di atas iman kepada Pencipta kita. Orang-orang ini tidak berbeda dari siapa pun yang mengkhususkan diri kepada agama, mereka memilih beriman kepada manusia dan akan menemukan fakta-fakta untuk mempertahankan iman itu.

Terjadi pada Paulus Tarsus Tuh...

Namun, para ilmuwan yang paling rasional, bahkan mereka-mereka yang menolak untuk percaya kepada Allah, mengakui kurangnya kelengkapan dalam pemahaman kita tentang alam semesta. Mereka akan mengakui bahwa baik Allah maupun Alkitab dapat dibuktikan atau dibantah oleh sains, sama seperti banyak dari teori favorit mereka akhirnya tidak dapat menbuktikan atau membantah. Sains dimaksudkan untuk menjadi sebuah disiplin yang benar-benar netral, hanya mencari kebenaran, bukan kelanjutan dari agenda.

Banyak dari sains mendukung keberadaan dan pekerjaan Allah. Mazmur 19:2 mengatakan, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya." Seperti sains modern yang menemukan lebih banyak tentang alam semesta, kita menemukan lebih banyak bukti penciptaan. Kompleksitas dan replikasi yang menakjubkan dari DNA , hukum fisika yang rumit dan menyambungkan, dan harmoni mutlak dari kondisi dan kimia di bumi semua berfungsi untuk mendukung pesan dari Alkitab. Seorang Kristen harus merangkul ilmu yang mencari kebenaran, tapi menolak "imam ilmu" yang menaruh pengetahuan manusia di atas Allah.

Namun lebih banyak yang tidak dapat dibuktikan, seperti yang kamu katakan pada kalimat yang saya bold di paragaraf ke empat...

Udah gw koreksi tom, gimana ?

hamba tuhan wrote:iya jg seh.......

agus wrote:

hamba tuhan wrote:iya jg seh.......

Satu kos-kosan sama bandot, cuma bandot tidurnya diluar. Maklum utangnya banyak sama tomjer di kampung....

agus wrote:Kalau di kampung bro, utang kedelai bayar kedelai. Kalau bayar kerbau nggak ada kembaliannya....

Tom Jerry wrote:Ada definisi yang berbeda dari sains (ilmu pengetahun) tetapi pada dasarnya sains adalah cabang studi yang berusaha untuk mengamati, menemukan, dan memahami bagaimana alam semesta dan segala isinya bekerja. Sains didasarkan pada metode ilmiah, yang merupakan upaya sistematis untuk belajar melalui pengamatan, hipotesis, pengujian untuk memvalidasi atau membatalkan hipotesis, dan mengembangkan teori (prinsip yang berlaku umum yang diterima sebagai kebenaran) yang cukup menjelaskan suatu fenomena.

Kata "sains" berasal dari "scientia" bahasa Latin yang berarti "pengetahuan". Ada berbagai bidang ilmu. Ada ilmu fisik (fisika, ruang, kimia, dll), ilmu bumi (atmosferis, paleontologi, geologi, oseanografi , dll), ilmu kehidupan (evolusi, ekologi, sainsneuro, dll), ilmu kedokteran (farmakologi, penelitian klinis, penuaan, dll), ilmu-ilmu sosial (antropologi, arkeologi, psikologi, dll).

Sains telah berhasil digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, serta pemahaman kita tentang alam. Ilmu kedokteran, misalnya, penelitian anatomi manusia, bagaimana memperbaikinya, dan bagaimana memperpanjang hidup. Sains telah meningkatkan pengetahuan kita tentang cuaca, planet, bintang, dan galaksi. Ia telah membantu kita memahami perilaku manusia dan membantu kita dalam meningkatkan produksi pangan. Ia telah membantu kita mengalahkan takhayul dan spekulasi bodoh, dan telah memberi kita radio, TV, telepon seluler, pesawat, dan komputer. Ia telah melayani umat manusia dengan baik.

Tetapi sains tak terpuaskan. Ia tidak pernah puas hanya dengan mengetahui bagaimana atau mengapa sesuatu bekerja. Sains, atau saya harus mengatakan para ilmuwan, berusaha untuk memperluas area pengetahuan mereka kadang-kadang bahkan di luar teori yang diterima. Untuk tujuan ini, sains selalu berkembang dan meningkatkan pengetahuan kita.

Singkatnya, sains menemukan dan menjelaskan sesuatu yang tak terduga.

agus wrote:

Tom Jerry wrote:Pertanyaan: "Apakah iman kepada Allah dan sains bertentangan?"

Jawaban: Sains didefinisikan sebagai "observasi, identifikasi, deskripsi, investigasi eksperimen, dan penjelasan teoritis dari fenomena." Sains adalah metode yang manusia dapat gunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dari alam semesta. Ini adalah pencarian pengetahuan melalui observasi. Kemajuan dalam sains menunjukkan pencapaian dari logika dan imajinasi manusia. Namun, kepercayaan Kristen kepada sains tidaklah harus seperti kepercayaan kita kepada Allah. Seorang Kristen dapat memiliki iman kepada Allah dan menghormati sains, selama kita ingat mana yang sempurna dan mana yang tidak.

Ini yang menyebabkan orang akan meninggalkan agama dan berkesimpulan bahwa agama hanyalah racun belaka...

Kepercayaan kita kepada Allah adalah sebuah kepercayaan iman. Kita memiliki iman kepada Anak-Nya bagi keselamatan, iman kepada Firman-Nya untuk instruksi, dan iman kepada Roh Kudus-Nya untuk panduan. Iman kita kepada Allah seharusnya absolut, sejak kapan kita meletakkan iman kita pada Allah, kita bergantung pada, Sang Pencipta yang sempurna, mahakuasa, dan mahatahu. Kepercayaan kita kepada sains harus intelektual dan tidak lebih. Kita bisa mengandalkan sains untuk melakukan hal-hal yang besar, tetapi kita juga dapat mengandalkan sains untuk membuat kesalahan. Jika kita menaruh iman kepada sains, kita bergantung kepada manusia yang tidak sempurna, berdosa, terbatas, dan fana. Sains sepanjang sejarah telah salah tentang banyak hal, seperti bentuk bumi, penerbangan dengan mesin bertenaga, vaksin, transfusi darah, dan bahkan reproduksi. Allah tidak pernah salah.

Kebenaran tidak perlu ditakuti, sehingga tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk takut terhadap sains yang baik. Belajar lebih lanjut tentang cara Allah membangun alam semesta kita membantu semua umat manusia menghargai keajaiban penciptaan. Memperluas pengetahuan kita membantu kita untuk memerangi penyakit, kebodohan, dan kesalahpahaman. Namun, ada bahayanya ketika para ilmuwan mememegang iman mereka kepada logika manusia di atas iman kepada Pencipta kita. Orang-orang ini tidak berbeda dari siapa pun yang mengkhususkan diri kepada agama, mereka memilih beriman kepada manusia dan akan menemukan fakta-fakta untuk mempertahankan iman itu.

Terjadi pada Paulus Tarsus Tuh...

Namun, para ilmuwan yang paling rasional, bahkan mereka-mereka yang menolak untuk percaya kepada Allah, mengakui kurangnya kelengkapan dalam pemahaman kita tentang alam semesta. Mereka akan mengakui bahwa baik Allah maupun Alkitab dapat dibuktikan atau dibantah oleh sains, sama seperti banyak dari teori favorit mereka akhirnya tidak dapat menbuktikan atau membantah. Sains dimaksudkan untuk menjadi sebuah disiplin yang benar-benar netral, hanya mencari kebenaran, bukan kelanjutan dari agenda.

Banyak dari sains mendukung keberadaan dan pekerjaan Allah. Mazmur 19:2 mengatakan, "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya." Seperti sains modern yang menemukan lebih banyak tentang alam semesta, kita menemukan lebih banyak bukti penciptaan. Kompleksitas dan replikasi yang menakjubkan dari DNA , hukum fisika yang rumit dan menyambungkan, dan harmoni mutlak dari kondisi dan kimia di bumi semua berfungsi untuk mendukung pesan dari Alkitab. Seorang Kristen harus merangkul ilmu yang mencari kebenaran, tapi menolak "imam ilmu" yang menaruh pengetahuan manusia di atas Allah.

Namun lebih banyak yang tidak dapat dibuktikan, seperti yang kamu katakan pada kalimat yang saya bold di paragaraf ke empat...

Udah gw koreksi tom, gimana ?

Terserah kamu lah. Ternyata ada bagian2 yg cocok, ada bagian2 yg ngak cocok sama pandangan Islam. Btw thanks commentnya.

Tom Jerry wrote:Kekristenan dan Sains

Sains adalah cabang studi yang berusaha untuk mengamati, menemukan, dan memahami sifat dan prinsip-prinsip yang mengatur alam semesta, dunia kita, dan diri kita sendiri. Hasil dari proses ini adalah kategorisasi pengetahuan yang sistematis dengan tujuan memprediksi dan memanipulasi peristiwa sesuai dengan hukum alam yang ditemukan.

Sains telah membentuk hidup kita secara dramatis. Karena sains kita sekarang memiliki pengetahuan medis yang hebat. Kita dapat melakukan perjalanan dengan jet, mobil, dan kereta api jarak jauh. Kita bisa memanfaatkan sungai, memprediksi badai, dan menggunakan kekuatan atom. Dengan mengangkat telepon, kita dapat berbicara dengan hampir siapa pun di dunia. Kita bisa melihat di mana saja di planet ini melalui televisi dan bahkan memandang ke atas permukaan bulan dan Mars. Seperti pintu air raksasa yang telah dibuka, apa yang mengalir melalui pintu adalah teknologi yang luar biasa membantu, kemajuan, relaksasi, hiburan, keamanan, menjawab pertanyaan dan harapan. Tidak perlu lagi kita harus membajak tanah dengan tangan kita, berdoa agar kehidupan memberikan hujan air ke tanaman kita, tunduk pada keinginan alam, dan tak berdaya selama masa sakit. Bahkan, sains telah menjadi bagi banyak orang sebuah tuhan (allah) baru.

Sebelum zaman ketika sains dilihat sebagai penjelasan dari hal-hal yang tidak diketahui, manusia berpaling kepada agama. Sejarah penuh dengan kisah, tulisan, dan pengaruh keyakinan agama pada seluruh masyarakat. Kuil didedikasikan untuk berbagai allah di seluruh dunia. Meskipun sains tidak mengganti agama di semua daerah, ia menawarkan sebuah alasan intelektual yang dibenarkan untuk menolak kedaulatan Allah. Evolusi adalah contoh yang baik.

Ketika masyarakat tak berdaya untuk mengendalikan masa depan dan rentan terhadap unsur-unsur alam, ia beralih kepada yang mengendalikan hal-hal tersebut: dewa (allah). Dalam semua sistem keagamaan, doa-doa yang dipanjatkan dengan harapan memenuhi tuntutan dan meyakinkan allah atau allah-allah untuk membantu pada saat yang dibutuhkan. Tapi sekarang bahwa kami dapat menyediakan irigasi untuk menggantikan hujan, obat untuk menyembuhkan penyakit, senjata untuk melindungi rumah kita, dan televisi untuk memanjakan pikiran dan hati kita, kebutuhan akan dewa untuk berdoa kepadanya telah memberi cara bagi kebutuhan untuk memperoleh uang dalam rangka memperoleh manfaat teknologi: kenyamanan, waktu luang, dan keamanan. Dunia menawarkan jenis baru agama: sains. Para ilmuwan adalah imam dan rakyat umum adalah jemaat.


Apakah Maknanya ini bagi seorang Kristen?

Bagi orang Kristen, sains hanyalah cabang penemuan yang mengategorikan, menemukan, dan memanfaatkan pengetahuan yang ditenun menjadi kain alam semesta oleh Sang Pencipta yang Berdaulat, Mahakuasa, dan Mahatahu. Sains bukanlah akhir dari segala sesuatu, melainkan hanyalah salah satu cara dengan mana manusia dapat memuliakan Allah. Hal ini karena Allah adalah pencipta segala yang ada. Ia telah menyembunyikan harta kemuliaan yang menyenangkan di dalam alam semesta di mana kita ada. Kekuatan dalam atom, momentum, energi, massa, waktu, dll. semuanya ciptaan Allah dan, oleh karena itu, di bawah kekuasaan-Nya. Semakin orang Kristen mempelajari hal ini, semakin ia dapat memuliakan Allah. Sains haruslah tunduk kepada-Nya, bukan sebaliknya. Sains bukanlah pengganti Allah. Setiap orang Kristen harus tahu itu.


Apakah Alkitab dan Sains Tidak Cocok?

Di mana kosmologi-kosmologi lain ditemukan di dalam agama-agama memiliki dunia di bagian belakang kura-kura, atau bumi adalah hasil dari pertarungan antar allah, wahyu alkitabiah cukup konsisten dengan sains. Ini bukan untuk mengatakan bahwa Alkitab dibenarkan oleh sains, melainkan adalah sains yang dibuktikan oleh Alkitab. Pertimbangkan hal berikut:

Bentuk Bulat dari Bumi - "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! " (Yesaya 40:22).

Bumi ditopang dalam kehampaan - "Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan," (Ayub 26:7).

Bintang-bintang tak terhitung - "Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (Kejadian 15 : 5).

Keberadaan Lembah-lembah di Laut - "Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan TUHAN karena hembusan nafas dari hidung-Nya." (2 Samuel 22:16).

Keberadaan Mata Air dan Air Terjun di Laut - "Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit, "(Kejadian 7:11). Lihat juga Kejadian 8:2; Amsal 8:28.

Keberadaan Jalur Air (Arus Samudera) di Laut - "Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. .. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan... Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: ... burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan, " (Mazmur 8:2,4,7,9).

Siklus Hidrologis - "Ia membungkus air di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek," (Ayub 26:8 ); "Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan, yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia," (Ayub 36:27-28); "Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu," (Pengkhotbah 1:6-7).

Konsep Entropi - "Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah, " (Mazmur 102:26-27).

Sifat Kesehatan, Sanitasi, dan Penyakit - Daftar untuk bagian ini terlalu besar untuk halaman ini. Tapi referensi ayat-ayat suci adalah Imamat bab 12 sampai 14.


Tidak ada Allah tetapi Satu

Orang-orang Kristen harus berhati-hati untuk tidak membiarkan sains merebut tempat otoritas dan kehormatan yang dimiliki Allah saja. Jika anda adalah seorang Kristen, anda harus ingat bahwa Allah sendiri adalah Tuhan dan bahwa Ia menempatkan alam semesta di sini. Kita ada di sini adalah bagi Dia, jadi kita bisa memuliakan Dia dan menikmati Dia selamanya. “Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia," (1 Korintus 2:9). Tidak ada Allah, tetapi satu (Yesaya 44:6,8 ). Tapi…

Apakah anda melihat sains (ilmu pengetahuan) sebagai harapan anda, keamanan anda, dan jaring pengaman anda? Apakah anda pergi kepada Allah hanya setelah sains telah menggagalkan anda, hanya setelah obat tidak bekerja, atau hanya setelah kenyamanan anda terancam? Apakah televisi adalah idola kepadanya anda korbankan waktu dan energi anda? Apakah kenikmatan yang ditawarkan oleh teknologi, yang adalah anak sains, buah yang anda cari lebih daripada Allah? Berapa banyak ketergantungan anda kepada Allah telah digantikan oleh ketergantungan anda pada hal-hal ini?

Sains adalah ciptaan Allah dan Allah adalah Penguasa segalanya.

Lihatlah ke dalam hati anda sendiri dan lihatlah yang ada di takhta.

hamba tuhan wrote:hahahaaa...... copasan dek tomtom ayat2 PL semua ya???? itukan kitab tanakh yahudi..... mana copasan ayat2 sains dalam injil matius, lukas, yohanes dan markus dek tomtom???????

Tom Jerry wrote:Kekristenan dan Sains

Sains adalah cabang studi yang berusaha untuk mengamati, menemukan, dan memahami sifat dan prinsip-prinsip yang mengatur alam semesta, dunia kita, dan diri kita sendiri. Hasil dari proses ini adalah kategorisasi pengetahuan yang sistematis dengan tujuan memprediksi dan memanipulasi peristiwa sesuai dengan hukum alam yang ditemukan.

Sains telah membentuk hidup kita secara dramatis. Karena sains kita sekarang memiliki pengetahuan medis yang hebat. Kita dapat melakukan perjalanan dengan jet, mobil, dan kereta api jarak jauh. Kita bisa memanfaatkan sungai, memprediksi badai, dan menggunakan kekuatan atom. Dengan mengangkat telepon, kita dapat berbicara dengan hampir siapa pun di dunia. Kita bisa melihat di mana saja di planet ini melalui televisi dan bahkan memandang ke atas permukaan bulan dan Mars. Seperti pintu air raksasa yang telah dibuka, apa yang mengalir melalui pintu adalah teknologi yang luar biasa membantu, kemajuan, relaksasi, hiburan, keamanan, menjawab pertanyaan dan harapan. Tidak perlu lagi kita harus membajak tanah dengan tangan kita, berdoa agar kehidupan memberikan hujan air ke tanaman kita, tunduk pada keinginan alam, dan tak berdaya selama masa sakit. Bahkan, sains telah menjadi bagi banyak orang sebuah tuhan (allah) baru.

Sebelum zaman ketika sains dilihat sebagai penjelasan dari hal-hal yang tidak diketahui, manusia berpaling kepada agama. Sejarah penuh dengan kisah, tulisan, dan pengaruh keyakinan agama pada seluruh masyarakat. Kuil didedikasikan untuk berbagai allah di seluruh dunia. Meskipun sains tidak mengganti agama di semua daerah, ia menawarkan sebuah alasan intelektual yang dibenarkan untuk menolak kedaulatan Allah. Evolusi adalah contoh yang baik.

Ketika masyarakat tak berdaya untuk mengendalikan masa depan dan rentan terhadap unsur-unsur alam, ia beralih kepada yang mengendalikan hal-hal tersebut: dewa (allah). Dalam semua sistem keagamaan, doa-doa yang dipanjatkan dengan harapan memenuhi tuntutan dan meyakinkan allah atau allah-allah untuk membantu pada saat yang dibutuhkan. Tapi sekarang bahwa kami dapat menyediakan irigasi untuk menggantikan hujan, obat untuk menyembuhkan penyakit, senjata untuk melindungi rumah kita, dan televisi untuk memanjakan pikiran dan hati kita, kebutuhan akan dewa untuk berdoa kepadanya telah memberi cara bagi kebutuhan untuk memperoleh uang dalam rangka memperoleh manfaat teknologi: kenyamanan, waktu luang, dan keamanan. Dunia menawarkan jenis baru agama: sains. Para ilmuwan adalah imam dan rakyat umum adalah jemaat.


Apakah Maknanya ini bagi seorang Kristen?

Bagi orang Kristen, sains hanyalah cabang penemuan yang mengategorikan, menemukan, dan memanfaatkan pengetahuan yang ditenun menjadi kain alam semesta oleh Sang Pencipta yang Berdaulat, Mahakuasa, dan Mahatahu. Sains bukanlah akhir dari segala sesuatu, melainkan hanyalah salah satu cara dengan mana manusia dapat memuliakan Allah. Hal ini karena Allah adalah pencipta segala yang ada. Ia telah menyembunyikan harta kemuliaan yang menyenangkan di dalam alam semesta di mana kita ada. Kekuatan dalam atom, momentum, energi, massa, waktu, dll. semuanya ciptaan Allah dan, oleh karena itu, di bawah kekuasaan-Nya. Semakin orang Kristen mempelajari hal ini, semakin ia dapat memuliakan Allah. Sains haruslah tunduk kepada-Nya, bukan sebaliknya. Sains bukanlah pengganti Allah. Setiap orang Kristen harus tahu itu.


Apakah Alkitab dan Sains Tidak Cocok?

Di mana kosmologi-kosmologi lain ditemukan di dalam agama-agama memiliki dunia di bagian belakang kura-kura, atau bumi adalah hasil dari pertarungan antar allah, wahyu alkitabiah cukup konsisten dengan sains. Ini bukan untuk mengatakan bahwa Alkitab dibenarkan oleh sains, melainkan adalah sains yang dibuktikan oleh Alkitab. Pertimbangkan hal berikut:

Bentuk Bulat dari Bumi - "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! " (Yesaya 40:22).

Bumi ditopang dalam kehampaan - "Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan," (Ayub 26:7).

Bintang-bintang tak terhitung - "Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (Kejadian 15 : 5).

Keberadaan Lembah-lembah di Laut - "Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan TUHAN karena hembusan nafas dari hidung-Nya." (2 Samuel 22:16).

Keberadaan Mata Air dan Air Terjun di Laut - "Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit, "(Kejadian 7:11). Lihat juga Kejadian 8:2; Amsal 8:28.

Keberadaan Jalur Air (Arus Samudera) di Laut - "Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. .. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan... Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: ... burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan, " (Mazmur 8:2,4,7,9).

Siklus Hidrologis - "Ia membungkus air di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek," (Ayub 26:8 ); "Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan, yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia," (Ayub 36:27-28); "Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu," (Pengkhotbah 1:6-7).

Konsep Entropi - "Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah, " (Mazmur 102:26-27).

Sifat Kesehatan, Sanitasi, dan Penyakit - Daftar untuk bagian ini terlalu besar untuk halaman ini. Tapi referensi ayat-ayat suci adalah Imamat bab 12 sampai 14.


Tidak ada Allah tetapi Satu

Orang-orang Kristen harus berhati-hati untuk tidak membiarkan sains merebut tempat otoritas dan kehormatan yang dimiliki Allah saja. Jika anda adalah seorang Kristen, anda harus ingat bahwa Allah sendiri adalah Tuhan dan bahwa Ia menempatkan alam semesta di sini. Kita ada di sini adalah bagi Dia, jadi kita bisa memuliakan Dia dan menikmati Dia selamanya. “Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia," (1 Korintus 2:9). Tidak ada Allah, tetapi satu (Yesaya 44:6,8 ). Tapi…

Apakah anda melihat sains (ilmu pengetahuan) sebagai harapan anda, keamanan anda, dan jaring pengaman anda? Apakah anda pergi kepada Allah hanya setelah sains telah menggagalkan anda, hanya setelah obat tidak bekerja, atau hanya setelah kenyamanan anda terancam? Apakah televisi adalah idola kepadanya anda korbankan waktu dan energi anda? Apakah kenikmatan yang ditawarkan oleh teknologi, yang adalah anak sains, buah yang anda cari lebih daripada Allah? Berapa banyak ketergantungan anda kepada Allah telah digantikan oleh ketergantungan anda pada hal-hal ini?

Sains adalah ciptaan Allah dan Allah adalah Penguasa segalanya.

Lihatlah ke dalam hati anda sendiri dan lihatlah yang ada di takhta.

Tom Jerry wrote:

hamba tuhan wrote:hahahaaa...... copasan dek tomtom ayat2 PL semua ya???? itukan kitab tanakh yahudi..... mana copasan ayat2 sains dalam injil matius, lukas, yohanes dan markus dek tomtom???????

Kitab Injil (PB) bukanlah buku sains, melainkan kitab suci agama. Demikan pula kitab suci Yahudi (PL), lagi2 bukanlah buku sains.

Tom Jerry wrote:Kekristenan dan Sains

Sains adalah cabang studi yang berusaha untuk mengamati, menemukan, dan memahami sifat dan prinsip-prinsip yang mengatur alam semesta, dunia kita, dan diri kita sendiri. Hasil dari proses ini adalah kategorisasi pengetahuan yang sistematis dengan tujuan memprediksi dan memanipulasi peristiwa sesuai dengan hukum alam yang ditemukan.

Sains telah membentuk hidup kita secara dramatis. Karena sains kita sekarang memiliki pengetahuan medis yang hebat. Kita dapat melakukan perjalanan dengan jet, mobil, dan kereta api jarak jauh. Kita bisa memanfaatkan sungai, memprediksi badai, dan menggunakan kekuatan atom. Dengan mengangkat telepon, kita dapat berbicara dengan hampir siapa pun di dunia. Kita bisa melihat di mana saja di planet ini melalui televisi dan bahkan memandang ke atas permukaan bulan dan Mars. Seperti pintu air raksasa yang telah dibuka, apa yang mengalir melalui pintu adalah teknologi yang luar biasa membantu, kemajuan, relaksasi, hiburan, keamanan, menjawab pertanyaan dan harapan. Tidak perlu lagi kita harus membajak tanah dengan tangan kita, berdoa agar kehidupan memberikan hujan air ke tanaman kita, tunduk pada keinginan alam, dan tak berdaya selama masa sakit. Bahkan, sains telah menjadi bagi banyak orang sebuah tuhan (allah) baru.

Sebelum zaman ketika sains dilihat sebagai penjelasan dari hal-hal yang tidak diketahui, manusia berpaling kepada agama. Sejarah penuh dengan kisah, tulisan, dan pengaruh keyakinan agama pada seluruh masyarakat. Kuil didedikasikan untuk berbagai allah di seluruh dunia. Meskipun sains tidak mengganti agama di semua daerah, ia menawarkan sebuah alasan intelektual yang dibenarkan untuk menolak kedaulatan Allah. Evolusi adalah contoh yang baik.

Ketika masyarakat tak berdaya untuk mengendalikan masa depan dan rentan terhadap unsur-unsur alam, ia beralih kepada yang mengendalikan hal-hal tersebut: dewa (allah). Dalam semua sistem keagamaan, doa-doa yang dipanjatkan dengan harapan memenuhi tuntutan dan meyakinkan allah atau allah-allah untuk membantu pada saat yang dibutuhkan. Tapi sekarang bahwa kami dapat menyediakan irigasi untuk menggantikan hujan, obat untuk menyembuhkan penyakit, senjata untuk melindungi rumah kita, dan televisi untuk memanjakan pikiran dan hati kita, kebutuhan akan dewa untuk berdoa kepadanya telah memberi cara bagi kebutuhan untuk memperoleh uang dalam rangka memperoleh manfaat teknologi: kenyamanan, waktu luang, dan keamanan. Dunia menawarkan jenis baru agama: sains. Para ilmuwan adalah imam dan rakyat umum adalah jemaat.


Apakah Maknanya ini bagi seorang Kristen?

Bagi orang Kristen, sains hanyalah cabang penemuan yang mengategorikan, menemukan, dan memanfaatkan pengetahuan yang ditenun menjadi kain alam semesta oleh Sang Pencipta yang Berdaulat, Mahakuasa, dan Mahatahu. Sains bukanlah akhir dari segala sesuatu, melainkan hanyalah salah satu cara dengan mana manusia dapat memuliakan Allah. Hal ini karena Allah adalah pencipta segala yang ada. Ia telah menyembunyikan harta kemuliaan yang menyenangkan di dalam alam semesta di mana kita ada. Kekuatan dalam atom, momentum, energi, massa, waktu, dll. semuanya ciptaan Allah dan, oleh karena itu, di bawah kekuasaan-Nya. Semakin orang Kristen mempelajari hal ini, semakin ia dapat memuliakan Allah. Sains haruslah tunduk kepada-Nya, bukan sebaliknya. Sains bukanlah pengganti Allah. Setiap orang Kristen harus tahu itu.


Apakah Alkitab dan Sains Tidak Cocok?

Di mana kosmologi-kosmologi lain ditemukan di dalam agama-agama memiliki dunia di bagian belakang kura-kura, atau bumi adalah hasil dari pertarungan antar allah, wahyu alkitabiah cukup konsisten dengan sains. Ini bukan untuk mengatakan bahwa Alkitab dibenarkan oleh sains, melainkan adalah sains yang dibuktikan oleh Alkitab. Pertimbangkan hal berikut:

Bentuk Bulat dari Bumi - "Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! " (Yesaya 40:22).

Bumi ditopang dalam kehampaan - "Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan," (Ayub 26:7).

Bintang-bintang tak terhitung - "Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (Kejadian 15 : 5).

Keberadaan Lembah-lembah di Laut - "Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan TUHAN karena hembusan nafas dari hidung-Nya." (2 Samuel 22:16).

Keberadaan Mata Air dan Air Terjun di Laut - "Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit, "(Kejadian 7:11). Lihat juga Kejadian 8:2; Amsal 8:28.

Keberadaan Jalur Air (Arus Samudera) di Laut - "Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. .. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan... Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: ... burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan, " (Mazmur 8:2,4,7,9).

Siklus Hidrologis - "Ia membungkus air di dalam awan-Nya, namun awan itu tidak robek," (Ayub 26:8 ); "Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan, yang dicurahkan oleh mendung, dan disiramkan ke atas banyak manusia," (Ayub 36:27-28); "Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu," (Pengkhotbah 1:6-7).

Konsep Entropi - "Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah, " (Mazmur 102:26-27).

Sifat Kesehatan, Sanitasi, dan Penyakit - Daftar untuk bagian ini terlalu besar untuk halaman ini. Tapi referensi ayat-ayat suci adalah Imamat bab 12 sampai 14.


Tidak ada Allah tetapi Satu

Orang-orang Kristen harus berhati-hati untuk tidak membiarkan sains merebut tempat otoritas dan kehormatan yang dimiliki Allah saja. Jika anda adalah seorang Kristen, anda harus ingat bahwa Allah sendiri adalah Tuhan dan bahwa Ia menempatkan alam semesta di sini. Kita ada di sini adalah bagi Dia, jadi kita bisa memuliakan Dia dan menikmati Dia selamanya. “Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia," (1 Korintus 2:9). Tidak ada Allah, tetapi satu (Yesaya 44:6,8 ). Tapi…

Apakah anda melihat sains (ilmu pengetahuan) sebagai harapan anda, keamanan anda, dan jaring pengaman anda? Apakah anda pergi kepada Allah hanya setelah sains telah menggagalkan anda, hanya setelah obat tidak bekerja, atau hanya setelah kenyamanan anda terancam? Apakah televisi adalah idola kepadanya anda korbankan waktu dan energi anda? Apakah kenikmatan yang ditawarkan oleh teknologi, yang adalah anak sains, buah yang anda cari lebih daripada Allah? Berapa banyak ketergantungan anda kepada Allah telah digantikan oleh ketergantungan anda pada hal-hal ini?

Sains adalah ciptaan Allah dan Allah adalah Penguasa segalanya.

Lihatlah ke dalam hati anda sendiri dan lihatlah yang ada di takhta.