membantah fitnah keji non muslim pada Qs.16:51

First topic message reminder :

awalnya fitnah keji ini dilontarkan oleh kristener ffi diforum tsb pada 2 thread sekaligus yaitu si foxhound di thread ada tuhan selain Allah dan sitomtom di thread memahami kitab suci...

pertama kali saya ikutan di threadnya si tomtom karena tertarik dgn pernyataan dia bahwa ayat ini salah dari kaedah tata bahasa arab... namun setelah saya tantang sitomtom ini utk menunjukkan dimana kesalahan kaedahnya dgn meminta dia menarkib terlebih dahulu utk melihat bentuk dan fungsi setiap kata diayat ini.... ehh sikristener atu ini justru hanya bisa memberikan copas-san dari situs tata bahasa arab dalam bahasa inggris yang tentu saja sifatnya hanya praktis dan tidak mendalam serta juga tidak menunjukkan kesalahan apapun dari ayat ini... dari beberapa kali postingan yg dilakukannya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa sitomtom ini cuma ahli tata bahasa arab abal-abal yg hanya dengan dasar baca-baca artikel di situs tata bahasa arab online dan buku-buku praktis nahwu, sudah nekad utk menyatakan bahwa ayat ini salah dari kaedah tata bahasa arabnya.....

walaupun saya sudah berusaha menjelaskan panjang lebar ayat ini dari kaedah ilmu alat tapi sitomtom ini sama sekali gak mengerti apa2 dgn apa yg saya jelaskan karena memang dia tidak mengerti ilmu alat... terbukti beberapa kali dia salah memahami penjelasan saya dan beberapa kali pula salah dalam memberikan pernyataan mengenai dlomir dan sighot suatu kata ... yach karena itu tadi, dia hanya bermodalkan nekad melalui baca-baca buku nahwu praktis dan situs nahwu online... untuk lebih lengkapnya silahkan dilihat di thread yg bersangkutan yg linknya telah saya berikan tsb...

kemudian ada lagi kristener ffi yg bernama foxhound, yg membuat topik yg sama seperti sitomtom.... namun hanya dgn berdasarkan terjemahan ayat ini lalu sirubah ini membuat tuduhan serta menghina Allah SWT dengan menyatakan bahwa melalui ayat ini Allah menyatakan ada tuhan lain selain DiriNya... ketika saya diundang sirubah ini untuk menjelaskan ayat ini dari kaedah ilmu alat dithreadnya si fox ini.... awalnya saya memang berniat untuk menjelaskannya sama sewaktu saya memberikan penjelasan dithreadnya sitomtom.. namun ketika saya membaca postingan awal sifox ini dithread tsb, ternyata sirubah ini telah membuat tuduhan bahkan hinaan terhadap Allah SWT hanya dengan berdasarkan terjemahan ayat ini padahal pada saat si fox ini mengundang saya sewaktu dia ikutan posting dithreadnya sitomtom, dia mengaku tidak tahu apakah terjemahan ayat ini sesuai atau tidak dgn makna dari ayat aslinya ... jadi kelihatan kontradiksi sekali pernyataan sifox ini....

ketika saya mengajukan pertanyaan simple yaitu dlomir huwa diayat itu marjinya apa dgn tujuan utk membuktikan kesalahan dari pendapat sifox ini ehh bukannya dijawab malah ngomel-ngomel dan ad hominem terhadap saya... dan berdalih bahwa dia telah menyampaikan tuduhan maka kewajiban sayalah sebagai muslim harus menjelaskannya.... ajaib sekali kristener atu ini dan typical yang hampir sama juga seperti sitomtom, ketika saya meminta penjelasan mereka melalui pertanyaan2 yg saya ajukan untuk membuktikan kesalahan tuduhan mereka dgn kaedah yg sesuai namun ternyata mereka tidak mampu utk menjawabnya kemudian berdalih seperti itu... bener2 aneh bin ajaib sekali

walaupun begitu saya sudah menjelaskan panjang lebar dithreadnya sitomtom dan membuktikan bahwa ayat ini TIDAK ADA KESALAHAN DARI KAEDAH TATA BAHASA ARABNYA dan seharusnya sifox ini jika bener2 mampu dia bisa membantah postingan saya dithreadnya sitomtom dan menjawab pertanyaan yg saya ajukan kepada dia tapi dgn berdalih macam-macam dia bukannya menjawab malah justru mengeluarkan jurus pamungkas yaitu ad hominem.... padahal sebelumnya dia sering menyatakan muslim selalu ad hominem karena tak mampu tapi sekarang justru dia sendiri melakukannya :04:

untuk itu saya sampaikan topik yg sama diforum ini dan kepada siapa saja yg berani menyatakan ayat ini salah dari kaedah tata bahasa arabnya, saya persilahkan utk meresponnya.... semoga diforum ini ada yg lebih pinter dari kedua tukang tuduh ffi tsb he he he ... silahken...

ini ayatnya ....
وَقَالَ اللَّهُ لَا تَتَّخِذُوا إِلَهَيْنِ اثْنَيْنِ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ
16:51. Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut."

yg sering dipermasalahkan adalah lafadz ilaahaini itsnaini... tarkib dari kedua kata ini yaitu
Ilaahaini = maful bih yg pertama (fiil ittakhoda muta'addi ke maful dua), manshub alamatnya ya sebab isim tatsniyah.

Itsnaini = na'at dari ialahaini, manshub alamatnya ya sebab mulhaq tatsniyah, yaitu kalimat yang beralamatkan seperti alamat isim tatsniyah tetapi bukan termasuk isim tatsniyah karena tdk memenuhi syarat.... salah satu syarat isim tatsniyah adalah harus ada isim mufrodnya, dan kalimat ini tidak mempunyainya.... makanya dinamakan mulhaq.

Maful ke duanya dibuang, taqdirnya " ma'buudaini lakum ".... itsnaini jadi na'at sebagai pembanding lafadz "ilaahun wahidun"

ayat ini terutama pada lafadz ilaahaini itsnaini termasuk bahasan isytighol, yaitu ketika fi'il dihadapkan kepada dua maful (padahal dia termasuk fi'il yang muta'addi ke satu maf'ul), dimana maf'ul pertama mendahului fi'ilnya dan maf'ul yg satu lagi setelah fi'il..... aturannya, maf'ul yg pertama dibaca nashob sebagai maf'ul dari fi'il yg dibuang, taqdirnya fi'il yg sama dgn fi'il yg ada dihadapannya, adapun maf'ul yg di depan fi'il statusnya sebagai maf'ul dari fi'il yg ada....

sedangkan utk lafadz huwa yang merupakan dlomir bariz munfashil marfu' mabni fathah mahal rofa' mubtada ....yang jika diterjemahankan adalah 'dia' yg dlm tata bahasa endonesia ( minjam istilah mang odoy ) adalah kata ganti orang kedua dan terjemahan dari dlomir inilah yang menjadi dasar dari para kristener ffi utk memfitnah bahwa ada tuhan selain Allah SWT padahal dlomir huwa marjinya (tempat kembali ) ke Allah SWT sebagai fa'il marfu' .....

penggunaan bentuk dlomir yg merubah bentuk redaksi dalam satu kalam ke bentuk lain sama sekali tidak menyalahi kaedah ilmu alat karena ini masuk dalam bahasan kaedah Iltifat.. makna dari Iltifat ini sendiri yaitu berpindah utk melihat lebih intens ( menengok utk lebih konsentrasi mustami' )... Umumnya materi Iltifat berkisar di sekitar isim dlomir, tapi bisa (banyak) juga dalam hal mufrod, tatsniyah dan jama......

Contoh pada ayat lainnya :

انا أعطيناك الكوثر فصل لربك واحر
"INNAA A'THOINAAKAL KAUTSAR FASHOLLI LIROBBIKA….... "
syahidnya lafazh "robbika" pindahan dari "naa" pada lafadz "innaa".... Muqtadlozh zhohirnya menurut teori ideal dalam tata bahasa "INNAA…..….FASHOLLI "LANAA"

Contoh lain :"FAQOD SHOGHOT QULUUBUKUMAA"
syahidnya lafazh "quluub" bentuk jama'....Muqtadlozh zhohirnya "qolbaa" tatsniyah, dsbnya...

seperti yang saya sampaikan diatas bahwa salah satu tujuan/alasan dari kaedah iltifat adalah menarik perhatian mustami' supaya lebih intens dan konsentrasi pada saat membaca, mendengar ayat yg bersangkutan..... ketika siyakul kalam mengalir seperti air, lantas mutakallim melontarkan redaksi yg beda dan keluar dari kebiasaan umum... sudah barang tentu hal demikian itu akan cukup menarik perhatian mustami' dan si pendengar dituntut untuk menengoknya secara langsung, terlepas dari kesan enak atau tidak menurut telinga pendengar....

sedangkan lafadz "fa iyyaaya farhabuun" adalah 'adal/iltifat dari ghoib ke mutakallim sebagai bentuk "mubalaghoh" (penekanan) dalam hal "tarhib" (ancaman) bagi orang-orang musyrik.... secara umum isim dlomir itu ma'rifat, namun kema'rifatannya bertingkat.
Ketika dikatakan "dia", seolah-olah keterangan tsb masih samar, dia-nya itu siapa.. karena bisa saja zaid, umar, muhammad bahkan jibril, makanya perlu isim zhohir sebagai tempat kembalinya.... lain halnya bila dikatakan aku/saya, tidak ada kemungkinan lain kecuali orang yg bibirnya mengatakan itu.... makanya yg paling ma'rifat diantara ketiga tingkatan dlomir adalah Mutakallim terus mukhotob lalu ghoib.....

Dengan demikian, perpindahan dari ghoib ke mutakallim pada ayat di atas, sedikitpun tak ada pengkaburan makna, tapi sebaliknya justru semakin menambah kekuatan makna dan tujuan Allah SWT melontarkan kalam seperti itu dan disinilah letak "mubalaghoh" yang dimaksud.... (tafsir al bahrul madid juz 3)

jadi dari penjelasan diatas sebenarnya sudah cukup untuk menjawab fitnahan dari para penghujat Islam atas ayat ini walaupun masih terdapat kaedah lain dari ilmu alat yg masih dapat kita jelaskan sebagai tambahan keterangan untuk membantah tuduhan mereka yang tidak berdasar sama sekali kecuali hanya bermodalkan terjemahan saja....

khusus untuk rekan muslim jika ada yg ingin sharing tentang ayat ini... menurut ikhwan semua apakah terjemahan ayat ini sudah tepat ??? saya lebih cenderung menterjemahkan ilaahaini itsnaini yaitu "tuhan yang dua" bukan "dua tuhan"... bagaimana pendapat rekan muslim lainnya... syukron sebelumnya atas urun pendapatnya... silahkan...

Wallohu al musta’an

hahhahaaaa kan saya yang bertanya lebihdulu...itu aja belum dijawab....sekarang gini aja daripada ente muter2 kaya gini:


jawab aja sejujurnya:


===apakah yusuf ali credible dalam bikin terjemahan..


===apakah terjemahan yusuf ali salah dalam ayat ini,


====apakah ada atau dibagiaan mana saya salah memahami yusuf ali???


kalo anda mau kabur..silahkan saja.....

kermit katak lucu wrote:hahhahaaaa kan saya yang bertanya lebihdulu...itu aja belum dijawab....sekarang gini aja daripada ente muter2 kaya gini:


jawab aja sejujurnya:


===apakah yusuf ali credible dalam bikin terjemahan..


===apakah terjemahan yusuf ali salah dalam ayat ini,


====apakah ada atau dibagiaan mana saya salah memahami yusuf ali???


kalo anda mau kabur..silahkan saja.....

Mit jangan banyak bacot bosan muslim disini mendengar ocehan kalian, kalian bertiga ditantang sama bro FM. Silahkan katakan bersedia ato tidak biar lebih fokus. Jangan bikin malu di kandang sendiri walaupun sudah pada tahu kalian itu memalukan.

Forever Muslim wrote:
begini sajalah, buat si kodok kermit, piss dan kuku bima, saya tantang anda bertiga utk membahas ayat ini dgn teks aslinya gimana bersedia ??? jika cuma modal terjemahan yachhh seperti inilah jadinya, anda bertiga jadi salah memahami ayat tsb dan parahnya lagi malah mentertawakan utk hal yg anda sendiri tidak pahami, jadi nantinya ngaco bin asbun, jadi silahkan kalo anda bertiga mau mengkritisinya kita bahas dgn menggunakan teks aslinya... ok, saya tunggu kesediaannya .....

sikodok dungu wrote:
hahhahaaaa kan saya yang bertanya lebihdulu...itu aja belum dijawab....sekarang gini aja daripada ente muter2 kaya gini:

aih aih si kodok atu ini dungunya keterlaluan, yg mana yg belum saya jawab... anda dan cs anda, saya tantang utk membahas ayat ini dgn teks aslinya bukan terjemahannya... terjemahan Al-Qur'an tetaplah hanya terjemahan, jadi jika anda ingin mengkritisi ayat ini seharusnya dikaji berdasarkan ayatnya bukan terjemahannya.... lalu anda melenceng dgn menyatakan bahwa saya menyalahkan terjemahanya dan mengutip terjemahan dari yusuf ali dll..... sudah saya jawab bahwa saya tidak menyalahkan terjemahan yg ada tapi memahami makna ayat Al-Qur'an bukanlah dari terjemahannya melainkan lebih tepat dari tafsir ayat tsb dari berbagai mufassir, dan kalo anda nekad juga mengatakan ayat ini salah maka harus kita kaji dari teks aslinya, makanya saya mengajak anda mengkajinya.... lah masih gak mudeng juga ???
saya sih yakin anda sebenarnya mengerti apa yg saya maksudkan, hanya karena anda biar gak kelihatan kalah malu karena gak ngerti apa yg mau disalahkan dari ayat ini maka anda muter2 dgn masalah terjemahannya... kasihan juga lihat anda, mundur kena maju apalagi

jawab aja sejujurnya:


===apakah yusuf ali credible dalam bikin terjemahan...

kredible....

===apakah terjemahan yusuf ali salah dalam ayat ini,

tidak salah tapi juga tidak bisa dikatakan tepat 100%... ingat terjemahan adalah masalah pemilihan kata-kata, jgnkan bhs arab, bahasa asing lainnya saja jika ditranslasi kedalam bahasa indonesia atau bahasa lainnya tentulah tidak bisa 100% tepat .....

====apakah ada atau dibagiaan mana saya salah memahami yusuf ali???

yusuf ali memahami benar bahwa tidak ada yg salah dgn ayat ini karena beliau memahami benar makna ayat tsb , logikanya jika yusuf ali yg menguasai bahasa arab menemukan suatu kesalahan dari ayat ini pastilah beliau sudah murtad, makanya beliau tidak punya masalah apapun dgn menterjemahkan seperti itu.... nah justru anda malah salah memahami makna ayat ini dgn berpedoman pada terjemahan yusuf ali sementara penterjemahnya justru gak menemukan kesalahan apapun pada ayat ini..... apakah anda merasa lebih mengerti ayat ini daripada yusuf ali, pertanyaan saya kembalikan ke anda, silahken....

kalo anda mau kabur..silahkan saja.....

ck ck ck.... anda ini sudahlah dungu malah bangga pula dgn kedunguan anda, ketika saya mengatakan saya akan ol lagi dimalam hari, di-endonesia dan sekitarnya sudah mau masuk waktu maghrib makanya saya off dulu karena saya harus melaksanakan kewajiban saya sebagai muslim.... apa domisili anda bukan di- endonesia sehingga gak tahu waktu sudah masuk maghrib ???? mosok kristener level copasan kayak anda ini, saya kabur.... in your dream dude

nah sekarang saya udah ol ayo silahken tunjukkan kesaya mana yg salah dari teks asli ayatnya..... ayo bung kodok tunjukkan kemampuan anda, saya kasih kesempatan neh...jgn muter2 lagi dgn meributkan terjemahannya, anda ini mau mengkritisi ayat Al-Qur'an atau terjemahan Al-Qur'an

====apakah ada atau dibagiaan mana saya salah memahami yusuf ali???

yusuf ali memahami benar bahwa tidak ada yg salah dgn ayat ini karena beliau memahami benar makna ayat tsb , logikanya jika yusuf ali yg menguasai bahasa arab menemukan suatu kesalahan dari ayat ini pastilah beliau sudah murtad, makanya beliau tidak punya masalah apapun dgn menterjemahkan seperti itu.... nah justru anda malah salah memahami makna ayat ini dgn berpedoman pada terjemahan yusuf ali sementara penterjemahnya justru gak menemukan kesalahan apapun pada ayat ini..... apakah anda merasa lebih mengerti ayat ini daripada yusuf ali, pertanyaan saya kembalikan ke anda, silahken....
====================================

dibagian mana saya salah memahami ????..kok muter2 terus?????

===apakah terjemahan yusuf ali salah dalam ayat ini,

tidak salah tapi juga tidak bisa dikatakan tepat 100%... ingat terjemahan adalah masalah pemilihan kata-kata, jgnkan bhs arab, bahasa asing lainnya saja jika ditranslasi kedalam bahasa indonesia atau bahasa lainnya tentulah tidak bisa 100% tepat .....


=====================================


kok anda tahu 100 persen tidak tepat????...coba sekarang anda terjemahkan ayat tersebut yang lebit tepat dari terjemahan yusuf ali.....bisa???????

kermit katak lucu wrote:

====apakah ada atau dibagiaan mana saya salah memahami yusuf ali???

yusuf ali memahami benar bahwa tidak ada yg salah dgn ayat ini karena beliau memahami benar makna ayat tsb , logikanya jika yusuf ali yg menguasai bahasa arab menemukan suatu kesalahan dari ayat ini pastilah beliau sudah murtad, makanya beliau tidak punya masalah apapun dgn menterjemahkan seperti itu.... nah justru anda malah salah memahami makna ayat ini dgn berpedoman pada terjemahan yusuf ali sementara penterjemahnya justru gak menemukan kesalahan apapun pada ayat ini..... apakah anda merasa lebih mengerti ayat ini daripada yusuf ali, pertanyaan saya kembalikan ke anda, silahken....
====================================

dibagian mana saya salah memahami ????..kok muter2 terus?????

sebenarnya bagaimana anda tahu bahwa yusuf ali tidak menemukan kesalahan pada ayat ini,anda pernah ketemu yusuf ali??


bisa saja ia menemukan kesalahan pada ayat ini,tapi ia kemudian merasa bahwa ilmunyalah yang belum cukup....ini seperti kita baca buku teks dari pengarang yg hebatkemudian kita merasa ada kejanggalan pada satu halaman,kemudian kita berkata ahh mungkin saya yg kurang ilmu,,dst...

kermit katak lucu wrote:

===apakah terjemahan yusuf ali salah dalam ayat ini,

tidak salah tapi juga tidak bisa dikatakan tepat 100%... ingat terjemahan adalah masalah pemilihan kata-kata, jgnkan bhs arab, bahasa asing lainnya saja jika ditranslasi kedalam bahasa indonesia atau bahasa lainnya tentulah tidak bisa 100% tepat .....


=====================================


kok anda tahu 100 persen tidak tepat????...coba sekarang anda terjemahkan ayat tersebut yang lebit tepat dari terjemahan yusuf ali.....bisa???????

tidak tepat 100 persen itu berapa persen tepatnya ?? 70 % ??? 80 % 98 % ??? tahu darimana pemilihan kata yusuf ali tidak tepat 100 persen?? coba terjemahkan ayat ini yang lebih tepat dari terjemahan yusuf ali??? bisa????

oii katak dongok, ete ini paling pinter ya kalo ngeles .... pertanyaan entekan sudah ane jawab, gantian dunk koq pertanyaan ane ente skip trus dan kembali muter2 pada perkara terjemahan terus.... jawab dulu pertanyaan ane yg gampang ini, ente mau mengkritisi ayat Al-Qur'annya atau terjemahan Al-Qur'annya ??? yg pertanyaan lain mungkin rada susah diotak ente jadi satu ajalah dulu.... ayo jawab dulu pertanyaan ane baru ane respon lagi pertanyaan ente yg tujuannya cuma sekedar buat ngalor ngidul biar ente tak kalah malu karena gak ngerti apa-apa tentang ayat Al-Qur'an.....

mana neh si katak koq susah amat menjawab pertanyaan simple saya

mosok sudah berani sesumbar seperti pernyataan sampah ini :

sikatak wrote:
kalo hanya ada satu tuhan di ayat ini,maka tata bahasa di ayat ini luar biasa kacau dan absurdnya...

begitu saya ngajak membahasnya koq malah nyampah keterjemahan melulu....

ayo bung katak, tunjukkan bahwa anda gak cuma kristener level copasan aja....

forever_muslim wrote:oii katak dongok, ete ini paling pinter ya kalo ngeles .... pertanyaan entekan sudah ane jawab, gantian dunk koq pertanyaan ane ente skip trus dan kembali muter2 pada perkara terjemahan terus.... jawab dulu pertanyaan ane yg gampang ini, ente mau mengkritisi ayat Al-Qur'annya atau terjemahan Al-Qur'annya ??? yg pertanyaan lain mungkin rada susah diotak ente jadi satu ajalah dulu.... ayo jawab dulu pertanyaan ane baru ane respon lagi pertanyaan ente yg tujuannya cuma sekedar buat ngalor ngidul biar ente tak kalah malu karena gak ngerti apa-apa tentang ayat Al-Qur'an.....

eits
ente jangan salah coy
itulah kehebatan teknik cuci otak dari agamanya kermit