Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 74 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 74 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Budhisme dan Ilmu Pengetahuan
2 posters
Page 1 of 1
Budhisme dan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dan agama kerap digambarkan berlawanan, dan bahkan dianggap musuh bebuyutan, hal ini tidak berlaku bagi ilmu pengetahuan dan Buddhisme. Tidak ada antagonisme historis antara keduanya. Malahan Buddhisme dan ilmu pengetahuan memiliki tujuan yang sama: mencari kebenaran.
Tenzin Gyatso, Dalam Lama ke-14 dipercaya orang Tibet sebagai manifestasi dari Bodhisattwa Welas Asih dari aliran Trantayana, walaupun dia sendiri mengatakan hanya seorang biksu biasa.
Di biografinya sejak belia Dalai Lama sudah sangat berminat dengan ilmu pengetahuan, Beliau suka mengutak-atik dan membongkar jam tangan, perahu mainan, proyektor film tua sampai dengan mobil.
Bahkan walau kedudukannya yang sebagai seorang seorang kepala pemerintahan merangkap kepala tertinggi dalam aliran Trantayana, Beliau kerap mengatakan bahwa jika ada bukti empiris yang berlawanan dengan hal-hal yang terdapat dalam Buddhisme, maka hal tersebut harus 'masuk keranjang sampah!'. Beliau bersikukuh bahwa Buddhisme harus memberi ruang bagi argumen rasional dan empirisme. Mempelajari Buddhisme harus dengan pemikiran yang terbuka, secara tegas Beliau menyatakan, "dalam Buddhisme, kewenangna kitab suci tidak akan mengungguli pemahaman berdasarkan logika pikiran dan pengalaman."
Tradisi ini di mulai oleh sang Buddha, yang 2500 tahun yang lalu dengan tegas meminta pengikutnya untuk tidak menerima bulat-bulat dari kata-katanya sendiri, baik yang ditulis dari kitab suci maupun kebenaran ajarannya hanya karena rasa hormat kepadanya.
"Ujilah kebenaran dari perkataan saya dengan menerapkan logika pikiran kalian dan pengamatan kalian pada orang-orang dan dunia di sekeliling kalian," kata Dalai Lama.
17 Maret 1959 Dalai Lama melarikan diri dari Tibet pasca kegagalan pemberontakan yang menentang pendudukan China, dengan sekitar 80.000 orang Tibet mengikutinya ke pengasingan. Banyak yang menetap di sekitar Dharamsala, India, tempat dia ia membangun rumah dan rumah dan menegakkan pemerintahan Tibet di pengasingan. Di pengasinganlah yang memberikan banyak wawasan tentang ilmu pengetahuan.
Kabar tentang ketertarikan seorang pemimpin spiritual terhadap ilmu pengetahuan mengherankan seorang pengusaha Amerika Serikat, Adam Eagle, memunculkan gagasan untuk mempertemukan Dalai Lama dengan para ilmuwan terkemuka dalam berbagai bidang. Inilah yang merupakan cikal bakal dari Mind and Life Institute.
Sebelum pertemuan Mind and Life pertama dimulai, seorang wanita asal Amerika yang menikah dengan orang Tibet pernah memperingatkan Dalai Lama, bahwa ilmu pengetahuan mempunyai sejarah panjang dalam hal "pembunuhan" agama, sehingga ini juga mungkin mengancam kelangsungan hidup Buddhisme. Karenanya, wanita ini berharap Dalai Lama tidak berteman dengan orang-orang ini (para ilmuwan). Dalai Lama berpikir sebaliknya.
Sejak tahun 1987-2010 pertemuan Mind and Life telah berlangsung sebanyak 20 kali, banyak memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih dalam di berbagai bidang ilmu, terutama di bidang psikologi, otak, tentang kesadaran, meditasi dan kebahagiaan dan yang terakhir adalah ditemukan ilmu baru yang dinamakan neoroplastisitas.
Sumber:
Train Your Mind Change Your Brain - penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer.
Anguttara Nikaya Vol. 1, 188-193 P.T.S. Ed
Do not believe in anything (simply) because you have heard it.
- Jangan percaya karena hanya kau mendengarkan saja..
Do not believe in traditions because they have been handed down for many generations.
- Jangan percaya pada tradisi karena mereka diturunkan dari generasi ke generasi..
Do not believe in anything because it is spoken and rumoured by many.
- Jangan percaya apapun karena itu dibicarakan atau desas-desus(kabar angin) dari orang banyak..
Do not believe in anything (simply) because it is found written in your religious books.
- Jangan percaya karena kamu temukan hal itu dalam buku agama kamu..
Do not believe in anything merely on the authority of your teachers and elders.
- Jangan percaya apapun dikarenakan hanya otoritas dari gurumu, atau orang yang lebih tua..
But after observation and analysis when you find that anything agrees with reason and is conductive to the good and benefit of one and all then accept it and live up to it.
- Akan tetapi setelah melakukan pengamatan, dan analisa yang kamu temukan sesuai dengan alasan yang masuk akal dan bermanfaat bagi diri sendiri dan banyak orang/makhluk hidup lain, maka terimalah hal itu, dan hiduplah dengan cara itu..
Tenzin Gyatso, Dalam Lama ke-14 dipercaya orang Tibet sebagai manifestasi dari Bodhisattwa Welas Asih dari aliran Trantayana, walaupun dia sendiri mengatakan hanya seorang biksu biasa.
Di biografinya sejak belia Dalai Lama sudah sangat berminat dengan ilmu pengetahuan, Beliau suka mengutak-atik dan membongkar jam tangan, perahu mainan, proyektor film tua sampai dengan mobil.
Bahkan walau kedudukannya yang sebagai seorang seorang kepala pemerintahan merangkap kepala tertinggi dalam aliran Trantayana, Beliau kerap mengatakan bahwa jika ada bukti empiris yang berlawanan dengan hal-hal yang terdapat dalam Buddhisme, maka hal tersebut harus 'masuk keranjang sampah!'. Beliau bersikukuh bahwa Buddhisme harus memberi ruang bagi argumen rasional dan empirisme. Mempelajari Buddhisme harus dengan pemikiran yang terbuka, secara tegas Beliau menyatakan, "dalam Buddhisme, kewenangna kitab suci tidak akan mengungguli pemahaman berdasarkan logika pikiran dan pengalaman."
Tradisi ini di mulai oleh sang Buddha, yang 2500 tahun yang lalu dengan tegas meminta pengikutnya untuk tidak menerima bulat-bulat dari kata-katanya sendiri, baik yang ditulis dari kitab suci maupun kebenaran ajarannya hanya karena rasa hormat kepadanya.
"Ujilah kebenaran dari perkataan saya dengan menerapkan logika pikiran kalian dan pengamatan kalian pada orang-orang dan dunia di sekeliling kalian," kata Dalai Lama.
17 Maret 1959 Dalai Lama melarikan diri dari Tibet pasca kegagalan pemberontakan yang menentang pendudukan China, dengan sekitar 80.000 orang Tibet mengikutinya ke pengasingan. Banyak yang menetap di sekitar Dharamsala, India, tempat dia ia membangun rumah dan rumah dan menegakkan pemerintahan Tibet di pengasingan. Di pengasinganlah yang memberikan banyak wawasan tentang ilmu pengetahuan.
Kabar tentang ketertarikan seorang pemimpin spiritual terhadap ilmu pengetahuan mengherankan seorang pengusaha Amerika Serikat, Adam Eagle, memunculkan gagasan untuk mempertemukan Dalai Lama dengan para ilmuwan terkemuka dalam berbagai bidang. Inilah yang merupakan cikal bakal dari Mind and Life Institute.
Sebelum pertemuan Mind and Life pertama dimulai, seorang wanita asal Amerika yang menikah dengan orang Tibet pernah memperingatkan Dalai Lama, bahwa ilmu pengetahuan mempunyai sejarah panjang dalam hal "pembunuhan" agama, sehingga ini juga mungkin mengancam kelangsungan hidup Buddhisme. Karenanya, wanita ini berharap Dalai Lama tidak berteman dengan orang-orang ini (para ilmuwan). Dalai Lama berpikir sebaliknya.
Sejak tahun 1987-2010 pertemuan Mind and Life telah berlangsung sebanyak 20 kali, banyak memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih dalam di berbagai bidang ilmu, terutama di bidang psikologi, otak, tentang kesadaran, meditasi dan kebahagiaan dan yang terakhir adalah ditemukan ilmu baru yang dinamakan neoroplastisitas.
Sumber:
Train Your Mind Change Your Brain - penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer.
Anguttara Nikaya Vol. 1, 188-193 P.T.S. Ed
Do not believe in anything (simply) because you have heard it.
- Jangan percaya karena hanya kau mendengarkan saja..
Do not believe in traditions because they have been handed down for many generations.
- Jangan percaya pada tradisi karena mereka diturunkan dari generasi ke generasi..
Do not believe in anything because it is spoken and rumoured by many.
- Jangan percaya apapun karena itu dibicarakan atau desas-desus(kabar angin) dari orang banyak..
Do not believe in anything (simply) because it is found written in your religious books.
- Jangan percaya karena kamu temukan hal itu dalam buku agama kamu..
Do not believe in anything merely on the authority of your teachers and elders.
- Jangan percaya apapun dikarenakan hanya otoritas dari gurumu, atau orang yang lebih tua..
But after observation and analysis when you find that anything agrees with reason and is conductive to the good and benefit of one and all then accept it and live up to it.
- Akan tetapi setelah melakukan pengamatan, dan analisa yang kamu temukan sesuai dengan alasan yang masuk akal dan bermanfaat bagi diri sendiri dan banyak orang/makhluk hidup lain, maka terimalah hal itu, dan hiduplah dengan cara itu..
blunder logic- RED MEMBERS
- Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4715
Registration date : 2011-07-22
Re: Budhisme dan Ilmu Pengetahuan
blunder logic wrote:Ilmu pengetahuan dan agama kerap digambarkan berlawanan, dan bahkan dianggap musuh bebuyutan, hal ini tidak berlaku bagi ilmu pengetahuan dan Buddhisme. Tidak ada antagonisme historis antara keduanya. Malahan Buddhisme dan ilmu pengetahuan memiliki tujuan yang sama: mencari kebenaran.
Tenzin Gyatso, Dalam Lama ke-14 dipercaya orang Tibet sebagai manifestasi dari Bodhisattwa Welas Asih dari aliran Trantayana, walaupun dia sendiri mengatakan hanya seorang biksu biasa.
Di biografinya sejak belia Dalai Lama sudah sangat berminat dengan ilmu pengetahuan, Beliau suka mengutak-atik dan membongkar jam tangan, perahu mainan, proyektor film tua sampai dengan mobil.
Bahkan walau kedudukannya yang sebagai seorang seorang kepala pemerintahan merangkap kepala tertinggi dalam aliran Trantayana, Beliau kerap mengatakan bahwa jika ada bukti empiris yang berlawanan dengan hal-hal yang terdapat dalam Buddhisme, maka hal tersebut harus 'masuk keranjang sampah!'. Beliau bersikukuh bahwa Buddhisme harus memberi ruang bagi argumen rasional dan empirisme. Mempelajari Buddhisme harus dengan pemikiran yang terbuka, secara tegas Beliau menyatakan, "dalam Buddhisme, kewenangna kitab suci tidak akan mengungguli pemahaman berdasarkan logika pikiran dan pengalaman."
Tradisi ini di mulai oleh sang Buddha, yang 2500 tahun yang lalu dengan tegas meminta pengikutnya untuk tidak menerima bulat-bulat dari kata-katanya sendiri, baik yang ditulis dari kitab suci maupun kebenaran ajarannya hanya karena rasa hormat kepadanya.
"Ujilah kebenaran dari perkataan saya dengan menerapkan logika pikiran kalian dan pengamatan kalian pada orang-orang dan dunia di sekeliling kalian," kata Dalai Lama.
17 Maret 1959 Dalai Lama melarikan diri dari Tibet pasca kegagalan pemberontakan yang menentang pendudukan China, dengan sekitar 80.000 orang Tibet mengikutinya ke pengasingan. Banyak yang menetap di sekitar Dharamsala, India, tempat dia ia membangun rumah dan rumah dan menegakkan pemerintahan Tibet di pengasingan. Di pengasinganlah yang memberikan banyak wawasan tentang ilmu pengetahuan.
Kabar tentang ketertarikan seorang pemimpin spiritual terhadap ilmu pengetahuan mengherankan seorang pengusaha Amerika Serikat, Adam Eagle, memunculkan gagasan untuk mempertemukan Dalai Lama dengan para ilmuwan terkemuka dalam berbagai bidang. Inilah yang merupakan cikal bakal dari Mind and Life Institute.
Sebelum pertemuan Mind and Life pertama dimulai, seorang wanita asal Amerika yang menikah dengan orang Tibet pernah memperingatkan Dalai Lama, bahwa ilmu pengetahuan mempunyai sejarah panjang dalam hal "pembunuhan" agama, sehingga ini juga mungkin mengancam kelangsungan hidup Buddhisme. Karenanya, wanita ini berharap Dalai Lama tidak berteman dengan orang-orang ini (para ilmuwan). Dalai Lama berpikir sebaliknya.
Sejak tahun 1987-2010 pertemuan Mind and Life telah berlangsung sebanyak 20 kali, banyak memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih dalam di berbagai bidang ilmu, terutama di bidang psikologi, otak, tentang kesadaran, meditasi dan kebahagiaan dan yang terakhir adalah ditemukan ilmu baru yang dinamakan neoroplastisitas.
Sumber:
Train Your Mind Change Your Brain - penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer.
Anguttara Nikaya Vol. 1, 188-193 P.T.S. Ed
Do not believe in anything (simply) because you have heard it.
- Jangan percaya karena hanya kau mendengarkan saja..
Do not believe in traditions because they have been handed down for many generations.
- Jangan percaya pada tradisi karena mereka diturunkan dari generasi ke generasi..
Do not believe in anything because it is spoken and rumoured by many.
- Jangan percaya apapun karena itu dibicarakan atau desas-desus(kabar angin) dari orang banyak..
Do not believe in anything (simply) because it is found written in your religious books.
- Jangan percaya karena kamu temukan hal itu dalam buku agama kamu..
Do not believe in anything merely on the authority of your teachers and elders.
- Jangan percaya apapun dikarenakan hanya otoritas dari gurumu, atau orang yang lebih tua..
But after observation and analysis when you find that anything agrees with reason and is conductive to the good and benefit of one and all then accept it and live up to it.
- Akan tetapi setelah melakukan pengamatan, dan analisa yang kamu temukan sesuai dengan alasan yang masuk akal dan bermanfaat bagi diri sendiri dan banyak orang/makhluk hidup lain, maka terimalah hal itu, dan hiduplah dengan cara itu..
Demikian pula Islam....Islam meletakkan sains dan agama dalam posisi seimbang.Ilmu pengetahuan dan agama kerap digambarkan berlawanan, dan bahkan dianggap musuh bebuyutan, hal ini tidak berlaku bagi ilmu pengetahuan dan Buddhisme. Tidak ada antagonisme historis antara keduanya. Malahan Buddhisme dan ilmu pengetahuan memiliki tujuan yang sama: mencari kebenaran.
Agama tnp ilmu = lumpuh
ilmu tanpa agama = buta
btw,thread yg lama gimana kbr?
Re: Budhisme dan Ilmu Pengetahuan
Thread yang mana, pak abu hanan?
blunder logic- RED MEMBERS
- Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4715
Registration date : 2011-07-22
Re: Budhisme dan Ilmu Pengetahuan
takdir sama awal sang waktu...blunder logic wrote:Thread yang mana, pak abu hanan?
kopi saya uda habis loh,,,,nunggu mas jelasin.
Re: Budhisme dan Ilmu Pengetahuan
abu hanan wrote:takdir sama awal sang waktu...blunder logic wrote:Thread yang mana, pak abu hanan?
kopi saya uda habis loh,,,,nunggu mas jelasin.
Menurut saya takdir bisa diubah. Dan saya akan tidak berkomentar lebih lanjut lagi, namun bila Anda tertarik Anda boleh mencarinya di google dengan kata kunci: kisah liao fan, pilih salah satu dari itu, saya kira kisahnya sama aja semua.
Waktu tidak mempunyai awal dan akhir. Waktu, dan ruang tiga dimensi hanya berada di pikirin kita. Bila kesadaran tidak ada, semua fenomena tidak ada.
blunder logic- RED MEMBERS
- Number of posts : 40
Reputation : 1
Points : 4715
Registration date : 2011-07-22
Re: Budhisme dan Ilmu Pengetahuan
Wow...Takdir ttg selamat/celaka tidak bisa diubah.blunder logic wrote:abu hanan wrote:takdir sama awal sang waktu...blunder logic wrote:Thread yang mana, pak abu hanan?
kopi saya uda habis loh,,,,nunggu mas jelasin.
Menurut saya takdir bisa diubah. Dan saya akan tidak berkomentar lebih lanjut lagi, namun bila Anda tertarik Anda boleh mencarinya di google dengan kata kunci: kisah liao fan, pilih salah satu dari itu, saya kira kisahnya sama aja semua.
Waktu tidak mempunyai awal dan akhir. Waktu, dan ruang tiga dimensi hanya berada di pikirin kita. Bila kesadaran tidak ada, semua fenomena tidak ada.
Bila kesadaran tidak ada,fenomena diluar kesadaran masih ada.
pembatasan waktu dgn 3 dimensi?saya pikir memang diskusi tidak perlu diteruskan.
Similar topics
» keajaiban Alquran dan ilmu pengetahuan
» KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM
» Hajar Aswad Adalah Replika Vagina Aisyah
» KEDUDUKAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM
» Hajar Aswad Adalah Replika Vagina Aisyah
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN