MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 92 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 92 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi?

Go down

Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? Empty Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi?

Post by batak Mon 26 Jan 2009, 4:41 am

Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi?


Oleh Duladi


Khusus untuk Sobat-sobat Seiman:
--------------------------------

Orang mengatakan bahwa Alkitab tidak hanya penuh dengan pertentangan, tetapi di dalamnya juga terdapat banyak kesalahan.

Salah satu kesalahan yang paling sering disebutkan oleh orang-orang yang menentang Alkitab terdapat dalam Matius 27:9-10, "Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: 'Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku'."

Bagian yang disebutkan oleh Matius ini berasal dari nubuat nabi Zakharia yang terdapat dalam Perjanjian Lama (Zakharia 11:11-13). Secara sepintas, nampaknya Matius membuta kesalahan dengan menyebut nama Yeremia untuk nubuat yang sebenarnya ditulis oleh Zakharia.

Bahkan John Calvin nampaknya berpendapat bahwa Matius membuat kesalahan. Ia berkata, "Saya mengaku bahwa saya tidak mengetahui mengapa justru nama Yeremia yang ditulis di sini dan saya juga tidak berusaha untuk menyelidiki hal ini. Ayat itu sendiri dengan jelas memperlihatkan bahwa, karena kesalahan, nama Yeremia dituliskan di situ dan bukannya Zakharia; karena dalam Kitab Yeremia kita tidak menemukan nubuat ini ataupun nubuat yang mirip dengan ini."

Ayat ini telah ditonjolkan sebagai bukti bahwa cerita-cerita Injil tidak selalu merupakan sejarah dari peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Apakah Matius membuat kesalahan? Sama sekali tidak.

Hal pertama yang ingin kita sebutkan adalah dalam beberapa naskah nama Yeremia tidak disebutkan sehingga ayat ini berbunyi demikian: "Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi itu." Jadi di sini tidak disebutkan siapa nabi yang bernubuat itu. Dalam naskah lain ditulis kata "Zakharia" bukannya "Yeremia". Beberapa naskah yang terkuno dan terbaik tidak menuliskan kata "Yeremia". Jadi kesalahan yang seolah-olah ada di sini mungkin merupakan kesalahan yang dibuat oleh orang yang menyalin Alkitab.

Tetapi pengritik-pengritik naskah yang terbaik semua menerima kata "Yeremia" sebagai kata yang ditulis dalam ayat ini dan rupanya si penulis menganggap bahwa hal inilah yang benar. Jadi jika di dalam Injil Matius, dalam naskah aslinya, Matius menuliskan kata "Yeremia" di sini, apakah ini bukan kesalahan?

Belum tentu hal ini salah. Bahwa kata-kata ini atau kata-kata yang sangat mirip dengan ini, terdapat di dalam nubuat yang terdapat di dalam Perjanjian Lama dan bahwa yang tertulis di situ ialah nama Zakharia tidak perlu kita ragukan lagi kebenarannya. Tetapi ini tidak berarti bahwa Yeremia sama sekali tidak menyebutkan nubuat itu, karena sudah merupakan fakta yang diketahui umum bahwa dalam Perjanjian Lama nabi-nabi yang terkemudian seringkali mengutip nubuat-nubuat yang diucapkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Sebagai contoh, Zakharia sendiri (Zakharia 1:4) mengutip nubuat yang dikenal sebagai nubuat Yeremia (lihat Yeremia 18:11), jadi dalam bagian yang sedang kita bahas ini Zakharia mungkin juga telah mengutip nubuat Yeremia. Dalam Kitab Yeremia sendiri tidak ditulis bahwa Yeremia pernah mengucapkan nubuat ini. Meskipun demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk menganggap bahwa seluruh nubuat yang diucapkan oleh Yeremia ditulis dalam Kitab Yeremia, dan Zakharia dapat dengan mudah menyebutkan nubuat Yeremia yang tidak ditulis dalam Kitab Yeremia.

Lagi pula harus kita perhatikan bahwa Zakharia sendiri berkata dalam Zakharia 7:7, "Bukankah ini firman yang telah disampaikan Tuhan dengan perantaraan para nabi yang terdahulu?"

Jadi jelas bahwa Zakharia beranggapan bahwa sebagian dari tugasnya adalah untuk mengingatkan kembali nubuat yang telah disampaikan Tuhan dengan perantaraan para nabi yang terdahulu. Ia terutama cenderung untuk mengingatkan kembali nubuat-nubuat Yeremia, karena itu di antara orang Yahudi ada pepatah yang mengatakan bahwa "roh Yeremia ada di atas Zakharia".

Jadi kalau kita perhatikan apa yang dianggap sebagai kesalahan Matius, seharusnya sama sekali bukan kesalahan kalau kita sudah menyelidiki hal itu dengan teliti.

Barangkali harus ditambahkan bahwa banyak kritikus meragukan apakah pasal-pasal penutup dari Kitab Zakharia ini benar-benar merupakan bagian dari nubuat-nubuat Zakharia. Di dalam pasal-pasal itu sendiri tidak ada sesuatu yang menunjukkan bahwa itu merupakan bagian dari nubuat Zakharia. Memang benar selama berabad-abad pasal-pasal itu dianggap sebagai bagian dari nubuat Zakharia, tetapi di dalam Alkitab sendiri tidak ada bagian yang menunjukkan bahwa pasal-pasal itu ditulis oleh Zakharia, malah dianggap bahwa sebenarnya bagian-bagian ini bukan dinubuatkan oleh Zakharia melainkan oleh Yeremia. Tetapi ini merupakan persoalan bagi para kritikus. Seandainya terbukti bahwa hal itu memang demikian, maka ini akan makin menguatkan ketepatan dari apa yang dinyatakan Matius.

Tetapi walaupun hal itu tidak demikian, jika memang benar Zakharia yang menuliskan nubuat itu (Zakharia 11:11-13) sebagaimana yang terdapat di dalam Alkitab, hal ini sama sekali tidak membuktikan bahwa Yeremia tidak mengucapkan nubuat yang serupa yang kemudian dikutip oleh Zakharia dan yang telah dengan tepat dikutip oleh Matius.

Para kritikus harus menyelidiki lebih jauh lagi kalau mereka ingin membuktikan bahwa Matius telah membuat kesalahan.

Kalau pun ini memang benar suatu kesalahan, hal ini tidak meruntuhkan kewibawaan Injil Matius, karena kitab-kitab dalam Alkitab bukanlah kitab keramat yang turun dari langit. Alkitab harus diakui, adalah sebuah kitab yang sangat manusiawi. Alkitab sebagai firman Tuhan haruslah dimaknai secara rohani, bukan secara harfiah. Seperti halnya kejadian-kejadian di alam ini, pergantian siang dan malam terjadi begitu alamiah dan sangat-sangat biasa, walaupun sebenarnya tanpa kita sadari Tuhan tetap bekerja dan mengatur semua ini. Tuhan berada di balik layar, Tuhanlah yang menjadi penentu sejarah umat manusia. Tentu saja untuk mengirim pesan-pesanNya dalam bentuk teks tertulis yang dibukukan, Ia tidak perlu mempertontonkan keajaiban-keajaiban secara berlebihan, cukuplah ia bekerja di dalam diri para penulisnya secara sangat manusiawi, bahkan sampai para penulisnya sendiri pun tidak menyadari kalau dirinya telah dipakai oleh Tuhan. Tentu saja, adanya kesalahan tulis masih dimungkinkan dan Tuhan mengijinkan hal itu sebagai bagian dari pemberian kebebasan penuh kepada manusia tanpa intervensi yang berlebihan, tetapi secara immanen, Ia tetap mencegah para penulis itu dari kesalahan-kesalahan yang fatal.

Kelirunya penyebutan nama nabi sama sekali tidak menghilangkan makna yang sesungguhnya dari apa yang hendak disampaikan Tuhan, bahwa apa yang dinubuatkan itu memang pernah diucapkan oleh nabi di zaman Perjanjian Lama.

Khusus untuk Sobat-sobat yg Muslim:
------------------------------------

Apakah dengan kesalahan yg memang sudah diketahui sejak lama oleh para sarjana Kritik Naskah ini, Anda hendak bilang BIBEL BUKAN DARI TUHAN?

BIBEL adalah FIRMAN TUHAN secara ROHANI. Secara lahiriah, ia sangatlah manusiawi, tidak dikeramatkan atau dipandang muluk-muluk sebagai KITAB SUCI DARI LANGIT.

Dan Anda lihat, betapa jujurnya orang Kristen sejak abad pertama sampai hari di mana kita sekarang hidup, mereka SAMA SEKALI TIDAK MENGUBAH atau MENCOBA MENGOREKSI tulisan Rasul Matius tersebut walaupun 'kelihatan keliru'. Seandainya umat Kristen sejak awal menganut roh dusta (seperti Muhammad & para pengikutnya), tentulah kata-kata yang dianggap keliru itu akan dikoreksi supaya tidak menjadi masalah di kemudian hari. Inilah bukti kebenaran dan kejujuran Kristen, tidak ada dusta, tidak ada dusta beranak dusta, ataupun dusta yang berkepanjangan sepanjang abad.

Sekarang bandingkan dengan kitab yang Anda bangga-banggakan, yaitu Quran.

Quran diklaim sebagai WAHYU TUHAN dari langit, huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, ayat demi ayat, sampai lengkap dengan titik komanya semuanya hasil dikte malaikat Tuhan.

Sekarang jelaskan kepada saya, satu saja.

Dalam Al’quran menjelaskan bahwa Umat Kristen diajarkan bahwa Allah mereka ada 3 seperti tertulis dalam:

Surat Al Maidah 73 - "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah, (Tuhan) yang ketiga dari tiga. Padahal tak adalah Tuhan, kecuali Tuhan yang Esa."

Surat An Nisaa' 171. Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya AlMasih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya] yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

Penjelasan :
Pemahaman Muhammad dan pengikutnya tentang ajaran konsep ketuhanan dari pengikut Yesus sangatlah berbeda dengan pengertian yang Yesus ajarkan.

Allah dalam AlkitabNya tidak pernah mengajarkan bahwa “ALLAH ITU TIGA“
Tidak ada konsep ajaran seperti itu.

Pemahaman yang salah dalam mengartikan Bapa, Putra dan Roh Kudus tidak seperti yang diajarkan Islam tentang ketuhanan Umat Kristen. Ini adalah bukti tuduhan atau fitnah yang menghujat Allah!!!!

Apakah Umat Islam dapat membuktikan bahwa ada ayat Alkitab yang mengajarkan bahwa “Allah itu tiga“ SEBAGAI LANDASAN KEIMANAN Umat Kristen, seperti yang dituduhkan dalam ayat Al’quran ini.

Jika Umat islam tidak mampu menunjukkan ajaran dan ayat Alkitab yang menyatakan “ALLAH ITU TIGA“ maka dapat dipastikan bahwa Muhammad dan Islamnya telah menyebarkan Fitnah atau tuduhan palsu kepada Umat kristen dan kepada Allah…..?
Jika tidak mampu membuktikan maka dalil Al’quran yang melandasi ajaran Umat islam itu hanya berupa Fitnah Belaka.

Bagaimana Tuhan yang katanya MAHA TAHU, dan Dia yang diklaim telah menurunkan WAHYUNYA berupa KITAB ALQURAN, tidak mengerti KONSEP AJARAN TRINITASNYA UMAT KRISTEN? Malah menerangkannya secara keliru dan memalukan. Anda tidak berhak marah bila saya mengatakan Tuhannya Muhammad adalah tuhan yang goblok, karena memang begitu kenyataannya.

Bila Anda bisa kasih bukti terhadap fitnah Quran di atas berdasarkan dalil Alkitabiah, saya akan HAPUS SITUS SAYA!

Sekian, semoga Anda mau menyadari bahwa Tuhan Yesus sesungguhnya sangat mengasihi Anda.

Duladi
batak
batak
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Female
Number of posts : 73
Age : 42
Reputation : -3
Points : 5704
Registration date : 2009-01-25

Back to top Go down

Matius telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi? Empty Kekeliruan-kekeliruan Matius

Post by batak Mon 26 Jan 2009, 4:49 am

Kekeliruan-kekeliruan Matius

Matius Telah Salah dalam Menyebut Nama Nabi?

Orang mengatakan bahwa Alkitab tidak hanya penuh dengan pertentangan, tetapi di dalamnya juga terdapat banyak kesalahan.

Salah satu kesalahan yang paling sering disebutkan oleh orang-orang yang menentang Alkitab terdapat dalam Matius 27:9-10, "Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: 'Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku'."

Bagian yang disebutkan oleh Matius ini berasal dari nubuat nabi Zakharia yang terdapat dalam Perjanjian Lama (Zakharia 11:11-13). Secara sepintas, nampaknya Matius membuat kesalahan dengan menyebut nama Yeremia untuk nubuat yang sebenarnya ditulis oleh Zakharia.

Bahkan John Calvin nampaknya berpendapat bahwa Matius membuat kesalahan. Ia berkata, "Saya mengaku bahwa saya tidak mengetahui mengapa justru nama Yeremia yang ditulis di sini dan saya juga tidak berusaha untuk menyelidiki hal ini. Ayat itu sendiri dengan jelas memperlihatkan bahwa, karena kesalahan, nama Yeremia dituliskan di situ dan bukannya Zakharia; karena dalam Kitab Yeremia kita tidak menemukan nubuat ini ataupun nubuat yang mirip dengan ini."

Ayat ini telah ditonjolkan sebagai bukti bahwa cerita-cerita Injil tidak selalu merupakan sejarah dari peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Apakah Matius membuat kesalahan? Sama sekali tidak.

Hal pertama yang ingin kita sebutkan adalah dalam beberapa naskah nama Yeremia tidak disebutkan sehingga ayat ini berbunyi demikian: "Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi itu." Jadi di sini tidak disebutkan siapa nabi yang bernubuat itu. Dalam naskah lain ditulis kata "Zakharia" bukannya "Yeremia". Beberapa naskah yang terkuno dan terbaik tidak menuliskan kata "Yeremia". Jadi kesalahan yang seolah-olah ada di sini mungkin merupakan kesalahan yang dibuat oleh orang yang menyalin Alkitab.

Tetapi pengritik-pengritik naskah yang terbaik semua menerima kata "Yeremia" sebagai kata yang ditulis dalam ayat ini dan rupanya si penulis menganggap bahwa hal inilah yang benar. Jadi jika di dalam Injil Matius, dalam naskah aslinya, Matius menuliskan kata "Yeremia" di sini, apakah ini bukan kesalahan?

Belum tentu hal ini salah. Bahwa kata-kata ini atau kata-kata yang sangat mirip dengan ini, terdapat di dalam nubuat yang terdapat di dalam Perjanjian Lama dan bahwa yang tertulis di situ ialah nama Zakharia tidak perlu kita ragukan lagi kebenarannya. Tetapi ini tidak berarti bahwa Yeremia sama sekali tidak menyebutkan nubuat itu, karena sudah merupakan fakta yang diketahui umum bahwa dalam Perjanjian Lama nabi-nabi yang terkemudian seringkali mengutip nubuat-nubuat yang diucapkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Sebagai contoh, Zakharia sendiri (Zakharia 1:4) mengutip nubuat yang dikenal sebagai nubuat Yeremia (lihat Yeremia 18:11), jadi dalam bagian yang sedang kita bahas ini Zakharia mungkin juga telah mengutip nubuat Yeremia. Dalam Kitab Yeremia sendiri tidak ditulis bahwa Yeremia pernah mengucapkan nubuat ini. Meskipun demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk menganggap bahwa seluruh nubuat yang diucapkan oleh Yeremia ditulis dalam Kitab Yeremia, dan Zakharia dapat dengan mudah menyebutkan nubuat Yeremia yang tidak ditulis dalam Kitab Yeremia.

Lagi pula harus kita perhatikan bahwa Zakharia sendiri berkata dalam Zakharia 7:7, "Bukankah ini firman yang telah disampaikan Tuhan dengan perantaraan para nabi yang terdahulu?"

Jadi jelas bahwa Zakharia beranggapan bahwa sebagian dari tugasnya adalah untuk mengingatkan kembali nubuat yang telah disampaikan Tuhan dengan perantaraan para nabi yang terdahulu. Ia terutama cenderung untuk mengingatkan kembali nubuat-nubuat Yeremia, karena itu di antara orang Yahudi ada pepatah yang mengatakan bahwa "roh Yeremia ada di atas Zakharia".

Jadi kalau kita perhatikan apa yang dianggap sebagai kesalahan Matius, seharusnya sama sekali bukan kesalahan kalau kita sudah menyelidiki hal itu dengan teliti.

Barangkali harus ditambahkan bahwa banyak kritikus meragukan apakah pasal-pasal penutup dari Kitab Zakharia ini benar-benar merupakan bagian dari nubuat-nubuat Zakharia. Di dalam pasal-pasal itu sendiri tidak ada sesuatu yang menunjukkan bahwa itu merupakan bagian dari nubuat Zakharia. Memang benar selama berabad-abad pasal-pasal itu dianggap sebagai bagian dari nubuat Zakharia, tetapi di dalam Alkitab sendiri tidak ada bagian yang menunjukkan bahwa pasal-pasal itu ditulis oleh Zakharia, malah dianggap bahwa sebenarnya bagian-bagian ini bukan dinubuatkan oleh Zakharia melainkan oleh Yeremia. Tetapi ini merupakan persoalan bagi para kritikus. Seandainya terbukti bahwa hal itu memang demikian, maka ini akan makin menguatkan ketepatan dari apa yang dinyatakan Matius.

Tetapi walaupun hal itu tidak demikian, jika memang benar Zakharia yang menuliskan nubuat itu (Zakharia 11:11-13) sebagaimana yang terdapat di dalam Alkitab, hal ini sama sekali tidak membuktikan bahwa Yeremia tidak mengucapkan nubuat yang serupa yang kemudian dikutip oleh Zakharia dan yang telah dengan tepat dikutip oleh Matius.

Para kritikus harus menyelidiki lebih jauh lagi kalau mereka ingin membuktikan bahwa Matius telah membuat kesalahan.

Kalau pun ini memang benar suatu kesalahan, hal ini tidak meruntuhkan kewibawaan Injil Matius, karena kitab-kitab dalam Alkitab bukanlah kitab keramat yang turun dari langit. Alkitab harus diakui, adalah sebuah kitab yang sangat manusiawi. Alkitab sebagai firman Tuhan haruslah dimaknai secara rohani, bukan secara harfiah. Seperti halnya kejadian-kejadian di alam ini, pergantian siang dan malam terjadi begitu alamiah dan sangat-sangat biasa, walaupun sebenarnya tanpa kita sadari Tuhan tetap bekerja dan mengatur semua ini. Tuhan berada di balik layar, Tuhanlah yang menjadi penentu sejarah umat manusia. Tentu saja untuk mengirim pesan-pesanNya dalam bentuk teks tertulis yang dibukukan, Ia tidak perlu mempertontonkan keajaiban-keajaiban secara berlebihan, cukuplah ia bekerja di dalam diri para penulisnya secara sangat manusiawi, bahkan sampai para penulisnya sendiri pun tidak menyadari kalau dirinya telah dipakai oleh Tuhan. Tentu saja, adanya kesalahan tulis masih dimungkinkan dan Tuhan mengijinkan hal itu sebagai bagian dari pemberian kebebasan penuh kepada manusia tanpa intervensi yang berlebihan, tetapi secara immanen, Ia tetap mencegah para penulis itu dari kesalahan-kesalahan yang fatal.

Kelirunya penyebutan nama nabi sama sekali tidak menghilangkan makna yang sesungguhnya dari apa yang hendak disampaikan Tuhan, bahwa apa yang dinubuatkan itu memang pernah diucapkan oleh nabi di zaman Perjanjian Lama.


Mengapa Matius Tidak Memasukkan Nama 4 Raja Yehuda dalam Daftar Silsilahnya?

Seluruh silsilah ini dibagi menjadi tiga zaman : (1) dari Abraham sampai Daud, empat belas generasi, zaman sebelum kerajaan didirikan; (2) dari Daud sampai pembuangan ke Babel, empat belas generasi, zaman kerajaan; (3) dari pembuangan ke Babel sampai Kristus, empat belas generasi lagi, zaman setelah kerajaan jatuh.

Menurut sejarah, sebenarnya ada empat puluh lima generasi. Dengan menyisihkan tiga generasi yang terkutuk dan satu generasi yang tidak tepat, lalu menambahkan satu generasi dengan membuat Daud menjadi dua generasi (yang satu, zaman sebelum kerajaan didirikan, dan yang lain, zaman kerajaan), semuanya berjumlah empat puluh dua generasi, dibagi menjadi tiga zaman, masing-masing empat belas generasi.

Supaya jelas, berikut ini akan saya kutip ulang urut-urutan silsilah Yesus mulai dari 14 keturunan dari Abraham hingga Daud, dan 14 keturunan mulai dari Daud hingga pembuangan ke Babel, dan terakhir 14 keturunan dari pembuangan ke Babel ke Kristus.

A) 14 Generasi dari Abraham sampai Daud
1 Abraham
2 Ishak
3 Yakub
4 Yehuda dan saudara-saudaranya,
5 Peres
6 Hezron
7 Ram
8 Aminadab
9 Nahason
10 Salmon
11 Boas dari Rahab
12 Obed dari Rut
13 Isai
14 Daud

B) 14 Generasi dari Raja Daud ke Masa Pembuangan Babel
1 Raja Daud
2 Salomo dari isteri Uria
3 Rehabeam
4 Abia
5 Asa
6 Yosafat
7 Yoram (sebagai wakil dari 3 generasi yang jahat)
a> Ahazia (tidak disebut, karena ia jahat di mata Tuhan)
b> Yoas (tidak disebut, karena membiarkan umat Israel mendua hati)
c> Amazia (tidak disebut, berperilaku seperti ayahnya -Yoas-)
8 Uzia
9 Yotam
10 Ahas
11 Hizkia
12 Manasye
13 Amon
14 Yosia
o> Yoyakim (nama asli: Elyakim) (juga tdk disebut oleh Matius, ia jahat)

C) 14 Generasi dari Masa Pembuangan Babel ke Kristus
1 Yekhonya (=Yoyakhin/Konya) (ia pun jahat di mata Tuhan)
2 Sealtiel
3 Zerubabel
4 Abihud
5 Elyakim
6 Azor
7 Zadok
8 Akhim
9 Eliud
10 Eleazar
11 Matan
12 Yakub
13 Yusuf suami Maria
14 Yesus yang disebut Kristus.


Inilah rincian silsilah Yesus menurut Matius. Tentang mengapa Matius tidak memasukkan 4 nama raja Yehuda yang jahat itu, tentu Matius punya alasan sendiri mengenai hal ini. Bisa jadi karena 3 raja yg jahat: Ahazia, Amazia & Yoyakim; serta 1 raja yg dianggap tidak tepat: Yoas. Tapi ini hanya menurut dugaan saja. Hanya Matius yang tahu.

Ada Muslim yang menganggap ini sebagai kecurangan. Kalau kita mau kritis dan mencari tahu apa kecurangan Matius sehingga dia tidak memasukkan 4 orang raja itu, sebenarnya tidak ada alasan bagi Muslim menuduh Matius telah berbuat curang. Curang untuk maksud apa dan tujuan apa? Tentu saja Matius tidak memperoleh apa-apa dari tulisannya ini. Justru hasil karyanya ini merupakan sumbangan yang cukup berarti bagi kita untuk mengenal kisah kehidupan Kristus. Bisa saja Matius membuat pola: 14 - 18 - 14. Tapi ia lebih suka memakai pola 14 - 14 - 14. Sama sekali tidak ada maksud apa-apa dengan ini dan tak ada pengaruhnya buat iman Kristiani.
batak
batak
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Female
Number of posts : 73
Age : 42
Reputation : -3
Points : 5704
Registration date : 2009-01-25

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum