Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 66 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 66 Guests :: 2 BotsNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
KRISTEN AMBON MEMANG BRENGSEK
2 posters
Page 1 of 1
KRISTEN AMBON MEMANG BRENGSEK
Warga muslim Ternate hingga hari ketiga Idul
Fitri, Senin, masih tampak berbondong-bondong mengunjungi
sekitar 50 ribu umat Islam asal Kecamatan Tobelo, Galela,
Jailolo, Ibu, dan Loloda, Kabupaten Maluku Utara, yang kini
ditampung di posko pengungsian dengan membawa makanan dan kue
kering. Mereka mengunjungi pengungsi akibat kerusuhan yang
pecah di hampir seluruh daerah di bagian utara Pulau Halmahera
sejak 27 Desember lalu dan telah menewaskan ribuan orang,
termasuk anak-anak dan wanita.
Sejak hari I Idul Fitri 1420 H, pengungsi yang tampak hanya
berbekal pakaian seadanya itu sibuk menerima kunjungan warga.
Seruan untuk membantu pengungsi terus menggema dari
corong-corong masjid dan surau di seluruh pelosok Kodya
Ternate (berpenduduk sekitar 120 ribu jiwa).
Dari Ternate Antara melaporkan pengumpulan bantuan berupa
makanan siap saji dan berbagai jenis kue kering Lebaran itu
dikoordinasi oleh sukarelawan dari setiap kelurahan. Kondisi
ribuan pengungsi tersebut umumnya memprihatinkan, karena
mereka pergi dari kampung halaman hanya berbekal pakaian di
badan. Puluhan tenda darurat, gedung sekolah, restoran/rumah
makan, dan gudang di ibu kota provinsi termuda di Indonesia
itu disulap menjadi tempat penampungan pengungsi.
Gelombang pengungsi dari kawasan itu hingga saat umat Islam di
Kodya Ternate melaksanakan salat Idul Fitri masih terus
berlanjut. Kapal TNI AL KRI Pattimura, Sabtu (8/1),
mengevakuasi sekitar 1.500 pengungsi yang terkurung di Kompi C
Bantalyon 732/Banau di Tobelo.
Suasana duka dan kesedihan menyelimuti ribuan pengungsi yang
tiba dengan KRI Pattimura di Dermaga A Yani Ternate. Mereka
bersyukur kepada Allah swt, karena masih mempertemukan mereka
dengan saudara-saudaranya di Ternate.
Hari Idul Fitri di Ternate tahun ini tidak seperti tahun-tahun
lalu. Warga kota Ternate sejak pukul 09.30 WIT (selesai salat
Id) lebih banyak memilih mengunjungi ribuan pengungsi di
tenda-tenda dan gedung yang disediakan pemda setempat.
Beberapa warga kelurahan di Kodya Ternate datang dengan
membawa ketupat, ikan, dan daging serta kue-kue kering untuk
pengungsi. Sebagian besar mereka ibu-ibu dan anak-anak dengan
pakaian seadanya. Tidak ketinggalan pula Gubernur Maluku Utara
Surasmin SH. Gubernur usai melaksanakan salat Id di Masjid
Muthaqin langsung mengunjungi pengungsi di Ternate.
Beberapa pengungsi yang ditemui di Bioskop Mitra mengatakan
kekerasan di Tobelo dua pekan lalu itu sangat sadis, sehingga
membuat ribuan orang tercabut dari tempat tinggalnya. "Kami
harus meninggalkan tanah kelahiran, rumah, dan ladang tempat
menggantungkan hidup," kata Hassan Djamal, 47, warga Desa
Togoliuwa, Kecamatan Tobelo.
Ia mengatakan keluarganya masih dilindungi Tuhan, meski
berbekal pakaian di badan, tetapi saudara-saudaranya telah
menjadi korban dalam kerusuhan pekan lalu. Penuturan yang sama
juga disampaikan Harun Abdullah, 39, warga Desa Popilo. Harun
mengatakan rumah, harta benda, dan ladang tempat
menggantungkan hidupnya telah dibakar. Anak-anak pun dipaksa
menyaksikan kekerasan pada usia sangat dini. Ia menyatakan hak
atas hidup, hak atas rasa aman, bebas dari penyiksaan,
penghilangan paksa dan hak-hak ekonomi tak lagi terjamin di
desa mereka. (Z-2)
Fitri, Senin, masih tampak berbondong-bondong mengunjungi
sekitar 50 ribu umat Islam asal Kecamatan Tobelo, Galela,
Jailolo, Ibu, dan Loloda, Kabupaten Maluku Utara, yang kini
ditampung di posko pengungsian dengan membawa makanan dan kue
kering. Mereka mengunjungi pengungsi akibat kerusuhan yang
pecah di hampir seluruh daerah di bagian utara Pulau Halmahera
sejak 27 Desember lalu dan telah menewaskan ribuan orang,
termasuk anak-anak dan wanita.
Sejak hari I Idul Fitri 1420 H, pengungsi yang tampak hanya
berbekal pakaian seadanya itu sibuk menerima kunjungan warga.
Seruan untuk membantu pengungsi terus menggema dari
corong-corong masjid dan surau di seluruh pelosok Kodya
Ternate (berpenduduk sekitar 120 ribu jiwa).
Dari Ternate Antara melaporkan pengumpulan bantuan berupa
makanan siap saji dan berbagai jenis kue kering Lebaran itu
dikoordinasi oleh sukarelawan dari setiap kelurahan. Kondisi
ribuan pengungsi tersebut umumnya memprihatinkan, karena
mereka pergi dari kampung halaman hanya berbekal pakaian di
badan. Puluhan tenda darurat, gedung sekolah, restoran/rumah
makan, dan gudang di ibu kota provinsi termuda di Indonesia
itu disulap menjadi tempat penampungan pengungsi.
Gelombang pengungsi dari kawasan itu hingga saat umat Islam di
Kodya Ternate melaksanakan salat Idul Fitri masih terus
berlanjut. Kapal TNI AL KRI Pattimura, Sabtu (8/1),
mengevakuasi sekitar 1.500 pengungsi yang terkurung di Kompi C
Bantalyon 732/Banau di Tobelo.
Suasana duka dan kesedihan menyelimuti ribuan pengungsi yang
tiba dengan KRI Pattimura di Dermaga A Yani Ternate. Mereka
bersyukur kepada Allah swt, karena masih mempertemukan mereka
dengan saudara-saudaranya di Ternate.
Hari Idul Fitri di Ternate tahun ini tidak seperti tahun-tahun
lalu. Warga kota Ternate sejak pukul 09.30 WIT (selesai salat
Id) lebih banyak memilih mengunjungi ribuan pengungsi di
tenda-tenda dan gedung yang disediakan pemda setempat.
Beberapa warga kelurahan di Kodya Ternate datang dengan
membawa ketupat, ikan, dan daging serta kue-kue kering untuk
pengungsi. Sebagian besar mereka ibu-ibu dan anak-anak dengan
pakaian seadanya. Tidak ketinggalan pula Gubernur Maluku Utara
Surasmin SH. Gubernur usai melaksanakan salat Id di Masjid
Muthaqin langsung mengunjungi pengungsi di Ternate.
Beberapa pengungsi yang ditemui di Bioskop Mitra mengatakan
kekerasan di Tobelo dua pekan lalu itu sangat sadis, sehingga
membuat ribuan orang tercabut dari tempat tinggalnya. "Kami
harus meninggalkan tanah kelahiran, rumah, dan ladang tempat
menggantungkan hidup," kata Hassan Djamal, 47, warga Desa
Togoliuwa, Kecamatan Tobelo.
Ia mengatakan keluarganya masih dilindungi Tuhan, meski
berbekal pakaian di badan, tetapi saudara-saudaranya telah
menjadi korban dalam kerusuhan pekan lalu. Penuturan yang sama
juga disampaikan Harun Abdullah, 39, warga Desa Popilo. Harun
mengatakan rumah, harta benda, dan ladang tempat
menggantungkan hidupnya telah dibakar. Anak-anak pun dipaksa
menyaksikan kekerasan pada usia sangat dini. Ia menyatakan hak
atas hidup, hak atas rasa aman, bebas dari penyiksaan,
penghilangan paksa dan hak-hak ekonomi tak lagi terjamin di
desa mereka. (Z-2)
segoromayit- SPAMMER
- Number of posts : 307
Location : gang dolly, tempat yesus dilahirkan
Job/hobbies : ngencingi wajah kermit
Humor : menjadikan forum MK semakin 'bermutu'
Reputation : -1
Points : 5150
Registration date : 2012-02-21
Re: KRISTEN AMBON MEMANG BRENGSEK
MASA SECH.....!!! PRASAAN TIDAK ADA KEBENCIAN DALAM INJIL...KAMU SLAH BENGKEL KALE...!!!segoromayit wrote:Warga muslim Ternate hingga hari ketiga Idul
Fitri, Senin, masih tampak berbondong-bondong mengunjungi
sekitar 50 ribu umat Islam asal Kecamatan Tobelo, Galela,
Jailolo, Ibu, dan Loloda, Kabupaten Maluku Utara, yang kini
ditampung di posko pengungsian dengan membawa makanan dan kue
kering. Mereka mengunjungi pengungsi akibat kerusuhan yang
pecah di hampir seluruh daerah di bagian utara Pulau Halmahera
sejak 27 Desember lalu dan telah menewaskan ribuan orang,
termasuk anak-anak dan wanita.
Sejak hari I Idul Fitri 1420 H, pengungsi yang tampak hanya
berbekal pakaian seadanya itu sibuk menerima kunjungan warga.
Seruan untuk membantu pengungsi terus menggema dari
corong-corong masjid dan surau di seluruh pelosok Kodya
Ternate (berpenduduk sekitar 120 ribu jiwa).
Dari Ternate Antara melaporkan pengumpulan bantuan berupa
makanan siap saji dan berbagai jenis kue kering Lebaran itu
dikoordinasi oleh sukarelawan dari setiap kelurahan. Kondisi
ribuan pengungsi tersebut umumnya memprihatinkan, karena
mereka pergi dari kampung halaman hanya berbekal pakaian di
badan. Puluhan tenda darurat, gedung sekolah, restoran/rumah
makan, dan gudang di ibu kota provinsi termuda di Indonesia
itu disulap menjadi tempat penampungan pengungsi.
Gelombang pengungsi dari kawasan itu hingga saat umat Islam di
Kodya Ternate melaksanakan salat Idul Fitri masih terus
berlanjut. Kapal TNI AL KRI Pattimura, Sabtu (8/1),
mengevakuasi sekitar 1.500 pengungsi yang terkurung di Kompi C
Bantalyon 732/Banau di Tobelo.
Suasana duka dan kesedihan menyelimuti ribuan pengungsi yang
tiba dengan KRI Pattimura di Dermaga A Yani Ternate. Mereka
bersyukur kepada Allah swt, karena masih mempertemukan mereka
dengan saudara-saudaranya di Ternate.
Hari Idul Fitri di Ternate tahun ini tidak seperti tahun-tahun
lalu. Warga kota Ternate sejak pukul 09.30 WIT (selesai salat
Id) lebih banyak memilih mengunjungi ribuan pengungsi di
tenda-tenda dan gedung yang disediakan pemda setempat.
Beberapa warga kelurahan di Kodya Ternate datang dengan
membawa ketupat, ikan, dan daging serta kue-kue kering untuk
pengungsi. Sebagian besar mereka ibu-ibu dan anak-anak dengan
pakaian seadanya. Tidak ketinggalan pula Gubernur Maluku Utara
Surasmin SH. Gubernur usai melaksanakan salat Id di Masjid
Muthaqin langsung mengunjungi pengungsi di Ternate.
Beberapa pengungsi yang ditemui di Bioskop Mitra mengatakan
kekerasan di Tobelo dua pekan lalu itu sangat sadis, sehingga
membuat ribuan orang tercabut dari tempat tinggalnya. "Kami
harus meninggalkan tanah kelahiran, rumah, dan ladang tempat
menggantungkan hidup," kata Hassan Djamal, 47, warga Desa
Togoliuwa, Kecamatan Tobelo.
Ia mengatakan keluarganya masih dilindungi Tuhan, meski
berbekal pakaian di badan, tetapi saudara-saudaranya telah
menjadi korban dalam kerusuhan pekan lalu. Penuturan yang sama
juga disampaikan Harun Abdullah, 39, warga Desa Popilo. Harun
mengatakan rumah, harta benda, dan ladang tempat
menggantungkan hidupnya telah dibakar. Anak-anak pun dipaksa
menyaksikan kekerasan pada usia sangat dini. Ia menyatakan hak
atas hidup, hak atas rasa aman, bebas dari penyiksaan,
penghilangan paksa dan hak-hak ekonomi tak lagi terjamin di
desa mereka. (Z-2)
Hanya ada 4 tipe individu yg tidak peduli akan ancaman Islam bagi peradaban. Mereka itu adalah:
1. mereka yg memilih utk tidak mau tahu (“wilfully naïve”),
2. pembenci AS,
3. pembenci Israel, dan
4. mereka yg takut melawan kebiadaban.
Siapa saja bisa melihat realitas yang menyolok didepan mata bahwa peradaban kami memiliki musuh baru: rezim Islam yg doyan pembunuhan massal di Sudan, dukungan teologi dan moral luas bagi pembunuhan para mantan Muslim, tidak adanya kebebasan dalam negara-negara bermayoritas Muslim, dukungan luas bagi orang-orang Palestina yg seenaknya membunuh Yahudi - Isreal, keadaan primitive bagi wanita di Negara-negara Muslim, peng-agungan kematian, “honor killings” terhdp anggota keluarga wanita, dll kebiadaban dlm dunia Islam
Spt juga generasi-generasi sebelumnya harus memerangi Nazisme, Komunisme dan Fasisme, generasi kita harus menghadapi Islam militan. Spt juga dlm Nazisme dan Komunisme, bahaya Islam memiliki 2 ciri khas :
1) Jumlah orang yang mempercayai ideologi itu.
Diantara segala kejahatan terorganisir yg sudah ada, ini fenomena baru. Jauh lebih sedikit orang percaya kpd Nazisme atau Komunisme ketimbang kpd Islam, atau khususnya kpd Islam otoriter. Terdpt 1 milyar Muslim di dunia ini, kalaupun hanya 10% dari mereka percaya dlm Islam versi Hamas, Taliban, rejim Sudan, Saudi, Wahhabisme, bin Laden, Islamic Jihad, Jemaat Islamiyah atau Hizbollah – itupun berarti jumlah mereka paling sedikit 100 juta orang. Diluar Jerman, berapa orang percaya dalam Nazisme? Diluar Jepang, siapa yg percaya dan mendukung imperialisme dan militarisme Jepang? Dan berapa yg percaya kpd totaliterianisme Soviet?
Lebih banyak orang percaya kpd otoriterisme Islam ketimbang Marxisme. Bahkan tidak banyak penduduk Negara-negara Marxis percaya kpd Komunisme. Bahkan lebih sedikit lagi percaya kpd Nazisme, sebuah ideology yg terbatas pada satu generasi di satu negara. Inilah perbedaan yg sangat besar antara ancaman Islam radikal terhdp peradaban kita dibanding dgn ancaman-ancaman sebelumnya.
2) Ciri yg paling penting dan menakutkan: Kaum Nazi dan Komunis mencintai kehidupan dan takut akan kematian; sebaliknya Militan Islam cinta kematian dan benci kehidupan!
Itulan mengapa Uni Soviet tidak dapat bertahan lama. Para pemimpin Komunisme mencintai uang, kekuasaan, dacha-dacha mereka, perempuan’s, anggur kelas tinggi yg tidak sudi mereka lepaskan demi guru besar mereka, Karl Marx.
Bandingkan dgn para pemimpin Iran sekarang. Mereka mengagungkan kematian, bahkan kematian mereka sendiri. Dan tidak banyak yg dapat kau lakukan melawan orang-orang yg lebih cinta mati daripada hidup. Belum pernah dalam sejarah terdapat jumlah orang yg begitu tinggi yg rela mati utk menghancurkan peradaban umat manusia yg kita miliki ini.
Kejahatan yg dilakukan Nazisme dan Komunisme tentu lebih besar daripada yg dilakukan Islam radikal pada abad ke 21 ini. Belum ada GULAG MUSLIM, atau AUSCHWITZ MUSLIM di abad ke 21 ini. Tapi mengingat kejahatan yg sudah ada sejak jaman Muhamad dgn pembersihan etnis non-muslim dari Jazirah Arab, ancaman Islam Militan terhdp dunia ini jauh lebih serius!
Re: KRISTEN AMBON MEMANG BRENGSEK
kuku bima wrote:MASA SECH.....!!! PRASAAN TIDAK ADA KEBENCIAN DALAM INJIL...KAMU SLAH BENGKEL KALE...!!!segoromayit wrote:Warga muslim Ternate hingga hari ketiga Idul
Fitri, Senin, masih tampak berbondong-bondong mengunjungi
sekitar 50 ribu umat Islam asal Kecamatan Tobelo, Galela,
Jailolo, Ibu, dan Loloda, Kabupaten Maluku Utara, yang kini
ditampung di posko pengungsian dengan membawa makanan dan kue
kering. Mereka mengunjungi pengungsi akibat kerusuhan yang
pecah di hampir seluruh daerah di bagian utara Pulau Halmahera
sejak 27 Desember lalu dan telah menewaskan ribuan orang,
termasuk anak-anak dan wanita.
Sejak hari I Idul Fitri 1420 H, pengungsi yang tampak hanya
berbekal pakaian seadanya itu sibuk menerima kunjungan warga.
Seruan untuk membantu pengungsi terus menggema dari
corong-corong masjid dan surau di seluruh pelosok Kodya
Ternate (berpenduduk sekitar 120 ribu jiwa).
Dari Ternate Antara melaporkan pengumpulan bantuan berupa
makanan siap saji dan berbagai jenis kue kering Lebaran itu
dikoordinasi oleh sukarelawan dari setiap kelurahan. Kondisi
ribuan pengungsi tersebut umumnya memprihatinkan, karena
mereka pergi dari kampung halaman hanya berbekal pakaian di
badan. Puluhan tenda darurat, gedung sekolah, restoran/rumah
makan, dan gudang di ibu kota provinsi termuda di Indonesia
itu disulap menjadi tempat penampungan pengungsi.
Gelombang pengungsi dari kawasan itu hingga saat umat Islam di
Kodya Ternate melaksanakan salat Idul Fitri masih terus
berlanjut. Kapal TNI AL KRI Pattimura, Sabtu (8/1),
mengevakuasi sekitar 1.500 pengungsi yang terkurung di Kompi C
Bantalyon 732/Banau di Tobelo.
Suasana duka dan kesedihan menyelimuti ribuan pengungsi yang
tiba dengan KRI Pattimura di Dermaga A Yani Ternate. Mereka
bersyukur kepada Allah swt, karena masih mempertemukan mereka
dengan saudara-saudaranya di Ternate.
Hari Idul Fitri di Ternate tahun ini tidak seperti tahun-tahun
lalu. Warga kota Ternate sejak pukul 09.30 WIT (selesai salat
Id) lebih banyak memilih mengunjungi ribuan pengungsi di
tenda-tenda dan gedung yang disediakan pemda setempat.
Beberapa warga kelurahan di Kodya Ternate datang dengan
membawa ketupat, ikan, dan daging serta kue-kue kering untuk
pengungsi. Sebagian besar mereka ibu-ibu dan anak-anak dengan
pakaian seadanya. Tidak ketinggalan pula Gubernur Maluku Utara
Surasmin SH. Gubernur usai melaksanakan salat Id di Masjid
Muthaqin langsung mengunjungi pengungsi di Ternate.
Beberapa pengungsi yang ditemui di Bioskop Mitra mengatakan
kekerasan di Tobelo dua pekan lalu itu sangat sadis, sehingga
membuat ribuan orang tercabut dari tempat tinggalnya. "Kami
harus meninggalkan tanah kelahiran, rumah, dan ladang tempat
menggantungkan hidup," kata Hassan Djamal, 47, warga Desa
Togoliuwa, Kecamatan Tobelo.
Ia mengatakan keluarganya masih dilindungi Tuhan, meski
berbekal pakaian di badan, tetapi saudara-saudaranya telah
menjadi korban dalam kerusuhan pekan lalu. Penuturan yang sama
juga disampaikan Harun Abdullah, 39, warga Desa Popilo. Harun
mengatakan rumah, harta benda, dan ladang tempat
menggantungkan hidupnya telah dibakar. Anak-anak pun dipaksa
menyaksikan kekerasan pada usia sangat dini. Ia menyatakan hak
atas hidup, hak atas rasa aman, bebas dari penyiksaan,
penghilangan paksa dan hak-hak ekonomi tak lagi terjamin di
desa mereka. (Z-2)
Hanya ada 4 tipe individu yg tidak peduli akan ancaman Islam bagi peradaban. Mereka itu adalah:
1. mereka yg memilih utk tidak mau tahu (“wilfully naïve”),
2. pembenci AS,
3. pembenci Israel, dan
4. mereka yg takut melawan kebiadaban.
Siapa saja bisa melihat realitas yang menyolok didepan mata bahwa peradaban kami memiliki musuh baru: rezim Islam yg doyan pembunuhan massal di Sudan, dukungan teologi dan moral luas bagi pembunuhan para mantan Muslim, tidak adanya kebebasan dalam negara-negara bermayoritas Muslim, dukungan luas bagi orang-orang Palestina yg seenaknya membunuh Yahudi - Isreal, keadaan primitive bagi wanita di Negara-negara Muslim, peng-agungan kematian, “honor killings” terhdp anggota keluarga wanita, dll kebiadaban dlm dunia Islam
Spt juga generasi-generasi sebelumnya harus memerangi Nazisme, Komunisme dan Fasisme, generasi kita harus menghadapi Islam militan. Spt juga dlm Nazisme dan Komunisme, bahaya Islam memiliki 2 ciri khas :
1) Jumlah orang yang mempercayai ideologi itu.
Diantara segala kejahatan terorganisir yg sudah ada, ini fenomena baru. Jauh lebih sedikit orang percaya kpd Nazisme atau Komunisme ketimbang kpd Islam, atau khususnya kpd Islam otoriter. Terdpt 1 milyar Muslim di dunia ini, kalaupun hanya 10% dari mereka percaya dlm Islam versi Hamas, Taliban, rejim Sudan, Saudi, Wahhabisme, bin Laden, Islamic Jihad, Jemaat Islamiyah atau Hizbollah – itupun berarti jumlah mereka paling sedikit 100 juta orang. Diluar Jerman, berapa orang percaya dalam Nazisme? Diluar Jepang, siapa yg percaya dan mendukung imperialisme dan militarisme Jepang? Dan berapa yg percaya kpd totaliterianisme Soviet?
Lebih banyak orang percaya kpd otoriterisme Islam ketimbang Marxisme. Bahkan tidak banyak penduduk Negara-negara Marxis percaya kpd Komunisme. Bahkan lebih sedikit lagi percaya kpd Nazisme, sebuah ideology yg terbatas pada satu generasi di satu negara. Inilah perbedaan yg sangat besar antara ancaman Islam radikal terhdp peradaban kita dibanding dgn ancaman-ancaman sebelumnya.
2) Ciri yg paling penting dan menakutkan: Kaum Nazi dan Komunis mencintai kehidupan dan takut akan kematian; sebaliknya Militan Islam cinta kematian dan benci kehidupan!
Itulan mengapa Uni Soviet tidak dapat bertahan lama. Para pemimpin Komunisme mencintai uang, kekuasaan, dacha-dacha mereka, perempuan’s, anggur kelas tinggi yg tidak sudi mereka lepaskan demi guru besar mereka, Karl Marx.
Bandingkan dgn para pemimpin Iran sekarang. Mereka mengagungkan kematian, bahkan kematian mereka sendiri. Dan tidak banyak yg dapat kau lakukan melawan orang-orang yg lebih cinta mati daripada hidup. Belum pernah dalam sejarah terdapat jumlah orang yg begitu tinggi yg rela mati utk menghancurkan peradaban umat manusia yg kita miliki ini.
Kejahatan yg dilakukan Nazisme dan Komunisme tentu lebih besar daripada yg dilakukan Islam radikal pada abad ke 21 ini. Belum ada GULAG MUSLIM, atau AUSCHWITZ MUSLIM di abad ke 21 ini. Tapi mengingat kejahatan yg sudah ada sejak jaman Muhamad dgn pembersihan etnis non-muslim dari Jazirah Arab, ancaman Islam Militan terhdp dunia ini jauh lebih serius!
Om bima lagi stress yah.......aye gak bahas israel om.....aye bahas ambon
segoromayit- SPAMMER
- Number of posts : 307
Location : gang dolly, tempat yesus dilahirkan
Job/hobbies : ngencingi wajah kermit
Humor : menjadikan forum MK semakin 'bermutu'
Reputation : -1
Points : 5150
Registration date : 2012-02-21
Re: KRISTEN AMBON MEMANG BRENGSEK
Kejadian di Poso, Sulawesi Tengah merupakan bagian dari konspirasi Nasrani Internasional. Muslimin yang diberitakan media massa hanya meninggal 50-an orang, sebenarnya berjumlah lebih dari 200 orang. Nasrani dibantu oleh pihak asing sebagaimana kerusuhan di Maluku dengan kamuflase media massa pro Nasrani.
Sedangkan Muslimin yang telah jatuh korban 200-an orang di Poso, nampak jelas dibiarkan oleh aparat kepolisian. Bahkan aparat TNI dari kodam Wirabuana yang ingin meredam kerusuhan dihalangi oleh Nasrani Poso. Kejadian Poso ini merupakan test case, apakah Muslimin yang dibantai disana dibantu Muslimin lainnya ataukah tidak. Tentunya pihak Kuffar Nasrani akan terus melanjutkan ekspansinya ke wilayah lain, setelah berhasil di Timor, Maluku kemudian Sultra, Sulut, Aceh maupun Irian Jaya.
Tidakkah anda wahai Muslimin melihat dengan pikiran yang jernih, bahwa di balik topeng Islam, tentara GAM telah membunuh Muslimin transmigran dan TNI yang sedang sholat ini memperjuangkan Islam ? Jelas sekali GAM ini kaki tangan Amerika, dimana Hasan Tiro tinggal dan berlindung disana dan mendapatkan persenjataan dari Amerika. Tidakkah anda melihat dengan pikiran yang adil, kesuksesan konspirasi internasional dalam menguasai Timor dan akan menyusul berikutnya adalah Irian Jaya didukung penuh oleh Amerika lewat senjata dan dana Nasrani. Lalu sasaran berikutnya setelah Kupang NTT, Maluku yakni Poso Sulawesi Tengah. Muslimin dibuai dengan slogan toleransi dan sibuk mensukseskan MTQ di Palu, Sulteng. Di sisi lain, Muslimin ternyata tidak memiliki nyali menolong saudaranya di Poso yang dibantai oleh pasukan merah Nasrani bersenjata lengkap.
Muslimin di seluruh penjuru Indonesia yang terlanjur di doktrin P4, paham sinkretisme dan sikap toleransi, ternyata terus bersabar walaupun ribuan Muslimin dibantai. Bahkan di kalangan Muslimin yang berfikir pendek hanya membantu pengobatan dan evakuasi pengungsi saja, sedangkan sumber penyebabnya, yakni makar Nasrani tidak terpikirkan penyelesaiannya.
Betapa lihainya Nasrani melokalisir dan memutar balikkan fakta mengenai kasus pembantaian Muslimin di Poso. Sehingga tercapai satu kesimpulan palsu dibantu oleh media massa Nasional dan Internasional, yakni Muslimin sebagai mayoritas di Indonesia selalu menindas kaum minoritas atau bahkan tidak terjadi apa-apa/telah aman di daerah konflik tersebut. Padahal kenyataannya kasus di Poso, Maluku diawali oleh provokasi Nasrani sendiri yang telah siap dengan senjata dan amunisi lengkap. Lewat pembicaraan telpon yang direkam, Muslimin saksi mata di Poso yang menyeru Muslimin untuk menolong mereka dalam hal persenjataan dan tenaga untuk melawan Nasrani. Nasrani Poso yang nampak jelas persiapannya, menggunakan senjata organik dan otomatis dengan armada tempur darat, udara dan laut untuk menghabisi Muslimin di Poso.
Sedangkan Muslimin yang telah jatuh korban 200-an orang di Poso, nampak jelas dibiarkan oleh aparat kepolisian. Bahkan aparat TNI dari kodam Wirabuana yang ingin meredam kerusuhan dihalangi oleh Nasrani Poso. Kejadian Poso ini merupakan test case, apakah Muslimin yang dibantai disana dibantu Muslimin lainnya ataukah tidak. Tentunya pihak Kuffar Nasrani akan terus melanjutkan ekspansinya ke wilayah lain, setelah berhasil di Timor, Maluku kemudian Sultra, Sulut, Aceh maupun Irian Jaya.
Tidakkah anda wahai Muslimin melihat dengan pikiran yang jernih, bahwa di balik topeng Islam, tentara GAM telah membunuh Muslimin transmigran dan TNI yang sedang sholat ini memperjuangkan Islam ? Jelas sekali GAM ini kaki tangan Amerika, dimana Hasan Tiro tinggal dan berlindung disana dan mendapatkan persenjataan dari Amerika. Tidakkah anda melihat dengan pikiran yang adil, kesuksesan konspirasi internasional dalam menguasai Timor dan akan menyusul berikutnya adalah Irian Jaya didukung penuh oleh Amerika lewat senjata dan dana Nasrani. Lalu sasaran berikutnya setelah Kupang NTT, Maluku yakni Poso Sulawesi Tengah. Muslimin dibuai dengan slogan toleransi dan sibuk mensukseskan MTQ di Palu, Sulteng. Di sisi lain, Muslimin ternyata tidak memiliki nyali menolong saudaranya di Poso yang dibantai oleh pasukan merah Nasrani bersenjata lengkap.
Muslimin di seluruh penjuru Indonesia yang terlanjur di doktrin P4, paham sinkretisme dan sikap toleransi, ternyata terus bersabar walaupun ribuan Muslimin dibantai. Bahkan di kalangan Muslimin yang berfikir pendek hanya membantu pengobatan dan evakuasi pengungsi saja, sedangkan sumber penyebabnya, yakni makar Nasrani tidak terpikirkan penyelesaiannya.
Betapa lihainya Nasrani melokalisir dan memutar balikkan fakta mengenai kasus pembantaian Muslimin di Poso. Sehingga tercapai satu kesimpulan palsu dibantu oleh media massa Nasional dan Internasional, yakni Muslimin sebagai mayoritas di Indonesia selalu menindas kaum minoritas atau bahkan tidak terjadi apa-apa/telah aman di daerah konflik tersebut. Padahal kenyataannya kasus di Poso, Maluku diawali oleh provokasi Nasrani sendiri yang telah siap dengan senjata dan amunisi lengkap. Lewat pembicaraan telpon yang direkam, Muslimin saksi mata di Poso yang menyeru Muslimin untuk menolong mereka dalam hal persenjataan dan tenaga untuk melawan Nasrani. Nasrani Poso yang nampak jelas persiapannya, menggunakan senjata organik dan otomatis dengan armada tempur darat, udara dan laut untuk menghabisi Muslimin di Poso.
segoromayit- SPAMMER
- Number of posts : 307
Location : gang dolly, tempat yesus dilahirkan
Job/hobbies : ngencingi wajah kermit
Humor : menjadikan forum MK semakin 'bermutu'
Reputation : -1
Points : 5150
Registration date : 2012-02-21
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN