MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME

Join the forum, it's quick and easy

MURTADIN_KAFIRUN
WELCOME
MURTADIN_KAFIRUN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Yeremia 23 & Ulangan 13 mengisyaratkan Muhammad nabi palsu
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyFri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam

» kenapa muhammad suka makan babi????
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyWed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal

» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyFri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya

» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyTue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar

» Moon Split or Islamic Hoax?
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyWed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin

» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyWed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin

» Who Taught Allah Math?
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyWed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin

» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptyWed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam

» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Tantangan Debat dari sdr. baldie EmptySun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN

Gallery


Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia

Kami tidak memfitnah, tetapi menyatakan fakta kebenaran yang selama ini selalu ditutupi oleh muslim untuk menyembunyikan kebejatan nabinya

Menyongsong Punahnya Islam

Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
 

Kebrutalan dan keberingasan muslim di seantero dunia adalah bukti bahwa Islam agama setan (AJARAN JAHAT,BUAS,BIADAB,CABUL,DUSTA).  Tuhan (KEBENARAN) tidak perlu dibela, tetapi setan (KEJAHATAN) perlu mendapat pembelaan manusia agar dustanya terus bertahan

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN

Powered by us.groups.yahoo.com

Who is online?
In total there are 101 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 101 Guests :: 2 Bots

None

[ View the whole list ]


Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
RSS feeds


Yahoo! 
MSN 
AOL 
Netvibes 
Bloglines 


Social bookmarking

Social bookmarking reddit      

Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website

Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website


Tantangan Debat dari sdr. baldie

+13
NYFGbY
kuku bima
sajadhajaraswad
Gravelord
mencari petunjuk
putramentari
DOMBA BERTARING SERIGALA
hamba tuhan
hajar'kabeh'aswad
baldie
kafilah
Ngahuntu
Gerabah
17 posters

Page 1 of 3 1, 2, 3  Next

Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Mon 07 May 2012, 9:07 am

baldie wrote:
Sdr. Gerabah
Semenjak awal saya menjawab pertanyaan2 anda tentang isi Al kitab. Saya tidak memposisikan diri utk menjadi pendebat selama bersama dengan anda.
Tetapi sekarang saya akan mencoba berdebat dengan anda. Karena mungkin sudah saat nya saya lakukan hal ini. Bukan berarti saya sudah tahu semua isi Al kitab. Masih terlalu sedikit sekali pengetahuan saya tentang Al kitab. Yang menjadi alasan saya lakukan hal ini karena saya lihat anda cukup mengerti tentang isi Al kitab. Faktanya anda mengklaim Paulus ebagai penyesat. Itu artinya anda memahami isi Al kitab.
Jika saya akan mulai perdebatan dengan anda tentang Al kitab, apa anda siap?

Tantanganmu tak ladeni mulai dari sini,

Lalu ia (Melkisedek) memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, (Kejadian 14:19)

BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang terpisah dari Allah dan bahwa ia, Yesus, mempunyai Allah di atas dirinya, Allah yang ia sembah, Allah yang ia sebut "Bapa." Dalam doa kepada Allah, yaitu sang Bapa, Yesus berkata, "Engkau, satu-satunya Allah yang benar." (Yohanes 17:3) Dalam Yohanes 20:17 ia berkata kepada Maria Magdalena: "Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu."

Kata-kata Yesus dalam Yohanes 8:17,18 juga penting. Ia berkata: "Dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diriKu sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Di sini Yesus menunjukkan bahwa ia dan sang Bapa, yaitu Allah Yang Mahakuasa, harus dua kesatuan yang berbeda, jika tidak bagaimana mungkin benar-benar ada dua saksi?

Yesus selanjutnya menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang terpisah dari Allah dengan mengatakan: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Markus 10:18) Jadi Yesus mengatakan bahwa tidak ada pribadi lain manapun yang sebaik Allah, bahkan Yesus sendiri tidak. Allah adalah baik dengan cara yang membuat Ia terpisah dari Yesus.

Penegasan bahwa Allah itu yang tertinggi, dapat diliuhat dari pernyataan Yesus : "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya." (Yohanes 5:19) "Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38) "AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?


Kedudukan ALLAH (kristen menyebut Bapa) adalah tertinggi, maka kalau ALLAH berfirman, maka firmanNya itu dijadikan ACUAN DASAR keyakinan Teologi. Apakah kamu setuju ?

Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Tue 08 May 2012, 1:36 pm

.

.

.
Mana nih si-baldie, nantang-nantang orang, diladeni malah ngumpet....!

Tantangan Debat dari sdr. baldie 76436 yo ayo di-baldie kamu bisaaa.....
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Ngahuntu Tue 08 May 2012, 3:25 pm

lagi sibuk buka-buka primbon nya kale...om... Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219

numpang ngadem ah...kali aja orang nyang dipanggil nya nongol... Tantangan Debat dari sdr. baldie 76436
Ngahuntu
Ngahuntu
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 18
Reputation : 0
Points : 4542
Registration date : 2011-12-13

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Tue 08 May 2012, 11:22 pm


.
.
.
YAA...TERNYATA CUMA SEGITU DOANG NYALINYA SI-BALDIE.
TEMEN-TEMENNYA IKUTAN MBUAT THREAT BARU ATAU YG LAMA DINAIKKAN KEATAS AGAR SUPAYA TANTANGAN INI TURUN KE BAWAH DAN SELANJUTNYA MASUK KEHALAMAN DUA, TIGA DST.
BANYAK THREAT-THREAT YANG DITINGGALKAN MEREKA (KRISTENER) KARENA MEREKA KEOK ALIAS UDAH NYUNGSEP NGGAK BISA NGLANJUTIN. SUNGGUH MEREKA BENER-BENER YANG DIYAKINI ADALAH KESESATAN (KUASA GELAP), BUAHNYA JUGA KEGELAPAN (KESESATAN).


Tantangan Debat dari sdr. baldie 614250
muka kalian persis pantat....!
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by kafilah Tue 08 May 2012, 11:31 pm

ane sundul deh biar si penantang lihat

kafilah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 792
Reputation : 3
Points : 5512
Registration date : 2011-08-16

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Wed 09 May 2012, 2:32 am

Sdr. Gerabah
Semenjak awal anda yg banyak mengklaim tentang isi Al kitab, skrg anda ingin bertanya lagi tentang Al kitab pada saya? Hehehehe... Jika anda benar2 mengerti isi Al kitab, saya seharusnya yg bertanya pada anda tentang Al kitab bukan?
Faktanya saya klaim anda mengerti isi Al kitab, adalah bukti anda meng klaim Paulus penyesat, lalu pertanyaan saudara di atas, sudah menunjukan pada yg lain jika anda mengerti isi Al kitab.
Itu sebab nya saya bertanya pada anda, apa anda siap jika saya tantang anda tentang Al kitab?
anda siap?

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Wed 09 May 2012, 2:42 am

Sdr. Gerabah
Jika anda berani meng klaim, artinya anda paham khan? Misal, saudara berbisnis tentang agro bisnis, tentunya bicara tentang agro bisnis anda jagonya disini, tetapi jika saya tanya pada anda tentang bisinis restoran, belum tentu anda sanggup menjawab. Karena anda bukan bidang nya bisnis restoran. Benar bukan?
Itu sebab nya saya melihat dari klaim2 anda tentang Al kitab, yg saya anggap anda memahami isi Al kitab. Itu sebab nya saya akan mengajukan pertanyaan pada anda tentang Al kitab.
Anggaplah apa yg saya ajukan adalah topik tentang perdebatan kita.
Bagaimana? Anda siap?

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Wed 09 May 2012, 8:16 am

baldie wrote:Sdr. Gerabah
Jika anda berani meng klaim, artinya anda paham khan? Misal, saudara berbisnis tentang agro bisnis, tentunya bicara tentang agro bisnis anda jagonya disini, tetapi jika saya tanya pada anda tentang bisinis restoran, belum tentu anda sanggup menjawab. Karena anda bukan bidang nya bisnis restoran. Benar bukan?
Itu sebab nya saya melihat dari klaim2 anda tentang Al kitab, yg saya anggap anda memahami isi Al kitab. Itu sebab nya saya akan mengajukan pertanyaan pada anda tentang Al kitab.
Anggaplah apa yg saya ajukan adalah topik tentang perdebatan kita.
Bagaimana? Anda siap?

Konteks sebuah perdebatan bukan melihat salah seorang lebih menguasai bible dan atau yang lain tidak, kalau itu namanya "belajar". Perdebatan adalah usaha mencari titik temu kebenaran diantara perbedaan pemahaman yang ada.
Makanya tantanganmu sudah gw mulai dalam bentuk permintaan setuju (sepakat) atau tidak bahwa ALLAH itu yang tertinggi kedudukannya maka kalau ALLAH berfirman dijadikan RUJUKAN DASAR dalam BERTEOLOGI (mengenal Tuhan). Mau melanjutkan......??


Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by hajar'kabeh'aswad Wed 09 May 2012, 3:05 pm

Wah,,rupanye lo juga termasuk golongan sombong juga ya bang,,

Di forum sebelah,,ade  yg bilang Allah kagak punye otak,,

Lo peratiin care die bawa diskusi dari awal,,


http://indonesia.faithfreedom.org/forum/pertentangan-dalam-al-qur-an-t48624/page20.html

Bang,,yg berhak sombong itu,,cuman Allah swt dan rasulnye,,

Dan disalah satu ayat kitab palsu,,

Mat 23
(12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Sayang,,itu kitab palsu,,

Masalah si bang baldie,,hahaha,,gw curiga die ini kloningan samaran,,

Sorry buat bang baldie,,kalo gw salah,,buktiin pake dalil dalil lo dari alkitab,,dan tafsiran lo,,

Di thread ini,,

hajar'kabeh'aswad
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 642
Age : 83
Location : Di inti bumi,,katanye ka'bah
Job/hobbies : Minum susu,,biar pinter,,jangan banyak makan indomie
Humor : Jangan bikin malu bolo bolo dan rasulnya
Reputation : 2
Points : 5157
Registration date : 2012-02-23

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Wed 09 May 2012, 3:20 pm

hajar'kabeh'aswad wrote:Wah,,rupanye lo juga termasuk golongan sombong juga ya bang,,

Di forum sebelah,,ade  yg bilang Allah kagak punye otak,,

Lo peratiin care die bawa diskusi dari awal,,


http://indonesia.faithfreedom.org/forum/pertentangan-dalam-al-qur-an-t48624/page20.html

Bang,,yg berhak sombong itu,,cuman Allah swt dan rasulnye,,

Dan disalah satu ayat kitab palsu,,

Mat 23
(12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Sayang,,itu kitab palsu,,

Masalah si bang baldie,,hahaha,,gw curiga die ini kloningan samaran,,

Sorry buat bang baldie,,kalo gw salah,,buktiin pake dalil dalil lo dari alkitab,,dan tafsiran lo,,

Di thread ini,,

Tentang hanya Allah yang berhak sombong (rasulNya nggak termasuk) silahkan kamu buat threatnya. Ok.....!

Untuk threat (tantangan) ini, silahkan si-baldie (ntu temenmu seiman) dibantu njawab tantangan gw......!


Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by hajar'kabeh'aswad Wed 09 May 2012, 3:43 pm

Hahaha,,sabar ngape bang,,

Gw ini udeh bikin thread,,yg akhirnye di recokin ame tuyul,,kagak tau dari mane,,tiba tiba ngerecokin aje,,

Di thread gw ntu,,gw pengen tau,,hahaha,,ape bener Muhammad saw itu bukan Allah swt,,

Kayak pengakuan orang kristen ttg yesus,,

Tpi tenang,,gw dah dapet temen buat itu,,

Buat si bang baldie,,silahkan buktiin kalo gw salah kalo gw bilang lo itu kloningan asal asalan,,

Ya,,gw bisa ngeraba raba,,dari diskusi ini aje,,

Hahaha,,

Ayo bang baldie,,tunjukin kalo gw salah,,yg artinye lo bisa bawa ayat alkitab same tafsiran yg jujur,,


Hahahaha,,

Bang gerabah,,lo takabur,,hati hati,,

hajar'kabeh'aswad
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 642
Age : 83
Location : Di inti bumi,,katanye ka'bah
Job/hobbies : Minum susu,,biar pinter,,jangan banyak makan indomie
Humor : Jangan bikin malu bolo bolo dan rasulnya
Reputation : 2
Points : 5157
Registration date : 2012-02-23

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Wed 09 May 2012, 3:49 pm

hajar'kabeh'aswad wrote:Hahaha,,sabar ngape bang,,

Gw ini udeh bikin thread,,yg akhirnye di recokin ame tuyul,,kagak tau dari mane,,tiba tiba ngerecokin aje,,

Di thread gw ntu,,gw pengen tau,,hahaha,,ape bener Muhammad saw itu bukan Allah swt,,

Kayak pengakuan orang kristen ttg yesus,,

Tpi tenang,,gw dah dapet temen buat itu,,

Buat si bang baldie,,silahkan buktiin kalo gw salah kalo gw bilang lo itu kloningan asal asalan,,

Ya,,gw bisa ngeraba raba,,dari diskusi ini aje,,

Hahaha,,

Ayo bang baldie,,tunjukin kalo gw salah,,yg artinye lo bisa bawa ayat alkitab same tafsiran yg jujur,,


Hahahaha,,

Bang gerabah,,lo takabur,,hati hati,,

Yang nantang debat itu si-baldie, gw sekedar menerima tantangan dia.
gw nrima tantangannya, apa itu kamu anggap gw takabur ?

Silahken dibantu temen seimanmu ntu, nggak usah malu-malu...!

Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Thu 10 May 2012, 11:46 pm

baldie wrote:Sdr. Gerabah
Jika anda berani meng klaim, artinya anda paham khan? Misal, saudara berbisnis tentang agro bisnis, tentunya bicara tentang agro bisnis anda jagonya disini, tetapi jika saya tanya pada anda tentang bisinis restoran, belum tentu anda sanggup menjawab. Karena anda bukan bidang nya bisnis restoran. Benar bukan?
Itu sebab nya saya melihat dari klaim2 anda tentang Al kitab, yg saya anggap anda memahami isi Al kitab. Itu sebab nya saya akan mengajukan pertanyaan pada anda tentang Al kitab.
Anggaplah apa yg saya ajukan adalah topik tentang perdebatan kita.
Bagaimana? Anda siap?
Gerabah wrote:... Perdebatan adalah usaha mencari titik temu kebenaran diantara perbedaan pemahaman yang ada.
Betul pemahaman yg ada, dan masing2 menguasai pemahaman yg ada dan kemudian di perdebatkannya.

Gerabah wrote:Makanya tantanganmu sudah gw mulai dalam bentuk permintaan setuju (sepakat) atau tidak bahwa ALLAH itu yang tertinggi kedudukannya maka kalau ALLAH berfirman dijadikan RUJUKAN DASAR dalam BERTEOLOGI (mengenal Tuhan). Mau melanjutkan......??
Ok, saya anggap anda paham Al kitab.

Mazmur 110:1
Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."

Siapa yg dimaksud dengan Tuhan dan tuan di ayat tsb?

silahkan sdr. Gerabah...


baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by hamba tuhan Thu 10 May 2012, 11:57 pm

Ibr. 1:13 Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?"

Tantangan Debat dari sdr. baldie 51217 Tantangan Debat dari sdr. baldie 51217
hamba tuhan
hamba tuhan
MUSLIM
MUSLIM

Male
Number of posts : 9932
Age : 23
Location : Aceh
Humor : Obrolan Santai dengan Om Yesus
Reputation : -206
Points : 15875
Registration date : 2010-09-20

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Fri 11 May 2012, 8:16 am

baldie wrote:
Gerabah wrote:Makanya tantanganmu sudah gw mulai dalam bentuk permintaan setuju (sepakat) atau tidak bahwa ALLAH itu yang tertinggi kedudukannya maka kalau ALLAH berfirman dijadikan RUJUKAN DASAR dalam BERTEOLOGI (mengenal Tuhan). Mau melanjutkan......??
Ok, saya anggap anda paham Al kitab.

Mazmur 110:1
Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."

Siapa yg dimaksud dengan Tuhan dan tuan di ayat tsb?

silahkan sdr. Gerabah...

Mazmur 110:1 adalah firman Tuhan melalui ucapan Daud itu dipakai Yesus sebagai penolakan kalau dirinya itu Mesias yang ditunggu-tunggu orang yahudi, perhatikan perikopnya :


Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.

22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"

"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias yang ditunggu bangsa israel. karena yesus merasa tidak memenuhi kriteria dalam nubuatan sang Mesias (Raja, penguasa). sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias. hanya orang-orang kristen saja menganggap kalau Yesus itu Mesias dengan berbagai asumsi alasan.

Kalaupun dipaksakan Mazmur 110:1 itu, jelas kamu salah memahami kalimat : duduklah di sebelah kanan-Ku (Tuhan), sampai musuh-musuh-mu (Yesus) Kutaruh di bawah kakimu (yesus). Kalimat ini adalah kalimat kiasan yang maksudnya bahwa Yesus itu sebagai manusia pilihan (kekasih Tuhan) sekaligus sebagai Utusan Tuhan (Yoh.17:3)

Apa kamu masih mencari dalil agar kedudukan Tuhan itu sama dengan Yesus ?

Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Sat 12 May 2012, 7:29 am

Gerabah wrote:Makanya tantanganmu sudah gw mulai dalam bentuk permintaan setuju (sepakat) atau tidak bahwa ALLAH itu yang tertinggi kedudukannya maka kalau ALLAH berfirman dijadikan RUJUKAN DASAR dalam BERTEOLOGI (mengenal Tuhan). Mau melanjutkan......??
baldie wrote:Ok, saya anggap anda paham Al kitab.

Mazmur 110:1
Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."

Siapa yg dimaksud dengan Tuhan dan tuan di ayat tsb?

silahkan sdr. Gerabah...
Gerabah wrote:

Mazmur 110:1 adalah firman Tuhan melalui ucapan Daud itu dipakai Yesus sebagai penolakan kalau dirinya itu Mesias yang ditunggu-tunggu orang yahudi, perhatikan perikopnya :


Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.

22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"

"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias yang ditunggu bangsa israel. karena yesus merasa tidak memenuhi kriteria dalam nubuatan sang Mesias (Raja, penguasa). sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias. hanya orang-orang kristen saja menganggap kalau Yesus itu Mesias dengan berbagai asumsi alasan.

Kalaupun dipaksakan Mazmur 110:1 itu, jelas kamu salah memahami kalimat : duduklah di sebelah kanan-Ku (Tuhan), sampai musuh-musuh-mu (Yesus) Kutaruh di bawah kakimu (yesus). Kalimat ini adalah kalimat kiasan yang maksudnya bahwa Yesus itu sebagai manusia pilihan (kekasih Tuhan) sekaligus sebagai Utusan Tuhan (Yoh.17:3)

Apa kamu masih mencari dalil agar kedudukan Tuhan itu sama dengan Yesus ?

Anda itu mambaca pertanyaan saya atau menyimpulkan sendiri pertanyaan saya?
Sudah jelas saya bertanya...
"Siapa yg dimaksud dengan Tuhan dan tuan di ayat tsb? "
Bukan itu yg menajdi pokok pembahasan yg saya akan ajukan...

Lagi pula, anda langsung pada kesimpulan, bahwa Yesus menolak disebut mesias? Berikan ayat Al kitab nya dimana pernyataan Yesus yg menolak?
Ini saya berikan lengkapnya...

22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Ketika perbincangan antara orang2 Farisi tsb dengan Yesus berlangsung. Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?
Gerabah wrote:"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias yang ditunggu bangsa israel.
Itu kesimpulan anda sendiri...


Gerabah wrote:Kalaupun dipaksakan Mazmur 110:1 itu, jelas kamu salah memahami kalimat : duduklah di sebelah kanan-Ku (Tuhan), sampai musuh-musuh-mu (Yesus) Kutaruh di bawah kakimu (yesus). Kalimat ini adalah kalimat kiasan yang maksudnya bahwa Yesus itu sebagai manusia pilihan (kekasih Tuhan) sekaligus sebagai Utusan Tuhan (Yoh.17:3)
Jika Yesus bukan mesias kenapa Yesus berani berkata...
Matius 26:64
Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
Apa ayat ini juga ayat kiasan?

Markus 14:62
Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Lukas 22:69
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa."


Jika Yesus bukan mesias lalu kenapa...
Markus 16:19
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.





baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by DOMBA BERTARING SERIGALA Sat 12 May 2012, 9:00 am

baldie wrote:Matius 26:64
Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
Apa ayat ini juga ayat kiasan?

Markus 14:62
Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Lukas 22:69
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa."


Jika Yesus bukan mesias lalu kenapa...
Markus 16:19
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Yang duduk di sebelah KIRI Yesus siapa dunk ?

Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219
DOMBA BERTARING SERIGALA
DOMBA BERTARING SERIGALA
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7966
Registration date : 2010-09-24

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Sat 12 May 2012, 9:24 am

baldie wrote:
Gerabah wrote:
Kalaupun dipaksakan Mazmur 110:1 itu, jelas kamu salah memahami kalimat : duduklah di sebelah kanan-Ku (Tuhan), sampai musuh-musuh-mu (Yesus) Kutaruh di bawah kakimu (yesus). Kalimat ini adalah kalimat kiasan yang maksudnya bahwa Yesus itu sebagai manusia pilihan (kekasih Tuhan) sekaligus sebagai Utusan Tuhan (Yoh.17:3)

Apa kamu masih mencari dalil agar kedudukan Tuhan itu sama dengan Yesus ?
Anda itu mambaca pertanyaan saya atau menyimpulkan sendiri pertanyaan saya?
Sudah jelas saya bertanya...
"Siapa yg dimaksud dengan Tuhan dan tuan di ayat tsb? "
Bukan itu yg menajdi pokok pembahasan yg saya akan ajukan...

Matius 26:64
Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
Apa ayat ini juga ayat kiasan?

Markus 14:62
Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Lukas 22:69
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa."

Jika Yesus bukan mesias lalu kenapa...
Markus 16:19
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Untuk memahami itu semua silahkan kamu merujuk kepada perkataan-perkataan Yesus dimana BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang terpisah dari Allah dan bahwa ia, Yesus, mempunyai Allah di atas dirinya, Allah yang ia sembah, Allah yang ia sebut "Bapa." Dalam doa kepada Allah, yaitu sang Bapa, Yesus berkata, "Engkau, satu-satunya Allah yang benar." (Yohanes 17:3) Dalam Yohanes 20:17 ia berkata kepada Maria Magdalena: "Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu."

Kata-kata Yesus dalam Yohanes 8:17,18 juga penting. Ia berkata: "Dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diriKu sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Di sini Yesus menunjukkan bahwa ia dan sang Bapa, yaitu Allah Yang Mahakuasa, harus dua kesatuan yang berbeda, jika tidak bagaimana mungkin benar-benar ada dua saksi?

Yesus selanjutnya menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang terpisah dari Allah dengan mengatakan: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Markus 10:18) Jadi Yesus mengatakan bahwa tidak ada pribadi lain manapun yang sebaik Allah, bahkan Yesus sendiri tidak. Allah adalah baik dengan cara yang membuat Ia terpisah dari Yesus.

Penegasan bahwa Allah itu yang tertinggi, dapat diliuhat dari pernyataan Yesus : "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya." (Yohanes 5:19) "Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38) "AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?

Cobalah kamu, berpikir secara jernih, bebaskanlah belenggu-belenggu doktrin yang selama ini menjerat pikiranmu. Bermohonlah petunjuk sinar kebenaran dari Allah, Tuhan Pencipta langit dan bumi. Muda-mudahan kamu mendapat penerang dariNya, amin.........!


Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Sun 13 May 2012, 1:35 am

Anda menyampaikan...
Gerabah wrote:"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias
Saya berikan perikop yg anda ambil secara keseluruhan...
baldie wrote:bla... bla... bla...
Ini saya berikan lengkapnya...

22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Dengan adanya perikop lengkap di atas, dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Anda paham Al kitab khan?
Jawab dengan jelas!!!



baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by putramentari Sun 13 May 2012, 1:53 am

baldie wrote:Anda menyampaikan...
Gerabah wrote:"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias
Saya berikan perikop yg anda ambil secara keseluruhan...
baldie wrote:bla... bla... bla...
Ini saya berikan lengkapnya...

22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Dengan adanya perikop lengkap di atas, dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Anda paham Al kitab khan?
Jawab dengan jelas!!!




Lha Ini Ape Bang :

22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181 Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181
putramentari
putramentari
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5781
Registration date : 2011-04-02

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by kafilah Sun 13 May 2012, 1:56 am

putramentari wrote:
baldie wrote:Anda menyampaikan...
Gerabah wrote:"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias
Saya berikan perikop yg anda ambil secara keseluruhan...
baldie wrote:bla... bla... bla...
Ini saya berikan lengkapnya...

22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Dengan adanya perikop lengkap di atas, dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Anda paham Al kitab khan?
Jawab dengan jelas!!!




Lha Ini Ape Bang :

22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181 Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181


cocok klop deh

kafilah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 792
Reputation : 3
Points : 5512
Registration date : 2011-08-16

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Sun 13 May 2012, 4:17 am

putramentari wrote:
Lha Ini Ape Bang :

22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181 Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181
Itu pertanyaan bukan pernyataan penolakan. Tanya ya tanya, pertanyaan bukan pernyataan...
Jangan ngawur....

Saya bertanya pada anda "apakah anda sudah makan?"
Apa artinya saya sudah pasti hendak menawarkan anda makanan?

Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),

Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by mencari petunjuk Sun 13 May 2012, 5:28 am

baldie wrote:
putramentari wrote:
Lha Ini Ape Bang :

22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181 Tantangan Debat dari sdr. baldie 706181
Itu pertanyaan bukan pernyataan penolakan. Tanya ya tanya, pertanyaan bukan pernyataan...
Jangan ngawur....

Saya bertanya pada anda "apakah anda sudah makan?"
Apa artinya saya sudah pasti hendak menawarkan anda makanan?

Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),

Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!


Matius 1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"

yesus bukan mesias, karna dia anak(keturunan) daud.....

kecuali kalo kamu tidak percaya alkitabmu sendiri, terserah..... coret aja Matius 1:1

Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186 Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186
mencari petunjuk
mencari petunjuk
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6419
Registration date : 2010-10-17

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Sun 13 May 2012, 5:37 am

baldie wrote:

Saya bertanya pada anda "apakah anda sudah makan?"
Apa artinya saya sudah pasti hendak menawarkan anda makanan?
Ini analogi nggak tepat.
baldie wrote:
Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),

Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!

Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.

Bisa dipahami coi ? gw kasihan melihat kamu itu teruss ngotot, sampai-sampai nuranimu kau gadaikan demi sesuatu yang tidak ada nilainya......
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by mencari petunjuk Sun 13 May 2012, 5:43 am

Gerabah wrote:
baldie wrote:

Saya bertanya pada anda "apakah anda sudah makan?"
Apa artinya saya sudah pasti hendak menawarkan anda makanan?
Ini analogi nggak tepat.
baldie wrote:
Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),

Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!

Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.

Bisa dipahami coi ? gw kasihan melihat kamu itu teruss ngotot, sampai-sampai nuranimu kau gadaikan demi sesuatu yang tidak ada nilainya......

izin bung gerabah ya..... abis ngeliat tetangga sebelah lucu" banget...

Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186 Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186
mencari petunjuk
mencari petunjuk
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6419
Registration date : 2010-10-17

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Sun 13 May 2012, 5:41 pm

baldie wrote:
Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),

Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!
Gerabah wrote:Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!



baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gravelord Sun 13 May 2012, 8:45 pm

permisi numpang lewat
ada referensi nih:
Kritik Terhadap Isi Alkitab
Ajaran agama Kristen adalah agama yang berdasarkan buku (kitab). Tidak ada satu buktipun bagi klaim-klaim dan ajaran agama Kristen selain bukti yang tertulis di Alkitab. Dan kenyataan di atas telah membuat Alkitab sebagai satu-satunya pegangan bagi agama Kristen. Di masa lalu, juga di masa sekarang, orang-orang Kristen telah mengutip banyak isi Alkitab dan saling berdebat tentang arti dari potongan-potongan kalimat dan kata, dan pada saat yang sama mencoba meyakinkan orang non-Kristen akan kebenaran buku yang sesama orang Kristen sendiri tidak bisa saling setuju. Tetapi satu hal yang semua orang Kristen saling setuju, yaitu: Alkitab adalah Firman Tuhan – bukan saja Alkitab berisi Firman Tuhan, tetapi Alkitab ADALAH Firman Tuhan sendiri yang tidak mungkin salah, pembuktian lengkap dari Tuhan kepada manusia. Kita akan membuktikan kebenaran (kesalahan) klaim ini dan membuktikan bahwa seperti klaim-klaim yang lain, klaim yang satu ini juga memiliki isi pokok yang sedikit sekali.
Apakah Alkitab adalah Firman Tuhan?
Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tentunya ini hanya akan membuktikan bahwa Tuhan adalah mahluk yang sangat aneh. Seorang akan mengharapkan bahwa Sang Pencipta alam semesta ini hanya akan berbicara kepada manusia kalau hal yang diucapkan itu penting dan sangat berpengaruh kepada seluruh isi ciptaanNya. Ternyata tidak demikian halnya. Kitab-kitab Tawarikh misalnya, terdiri dari nama-nama orang yang kita tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang mereka, dan orang-orang tersebut sudah meninggal ribuan tahun yang lalu. Tidak ada perintah dari Tuhan, tidak ada prinsip-prinsip etika, tidak ada petunjuk tentang bagaimana hidup secara benar atau petunjuk menyembah Tuhan – yang ada hanyalah halaman demi halaman dari nama-nama yang tidak berguna. Mengapa Tuhan mau membuang waktuNya sendiri dan waktu kita untuk hal seperti ini? Dan bagaimana pula dengan Kidung Agung? Kitab ini berisi tentang koleksi-koleksi puisi erotis cinta. Sekali lagi, dengan dunia yang penuh dengan kekacauan, orang sudah selayaknya menganggap bahwa Tuhan bisa mengajarkan sesuatu yang lebih penting untuk diajarkan kepada manusia daripada hal-hal di atas.
Kemudian kita tiba kepada topik Injil yang membabarkan kehidupan Yesus. Mengapa Tuhan memutuskan untuk mewahyukan seluruh kehidupan Yesus sampai empat kali? Dan mengapa dia telah mewahyukan keempat buku yang telah jelas berbeda dan saling bertentangan terhadap satu cerita? Tidak seperti orang-orang Kristen, ahli-ahli sejarah telah memberikan jawaban yang sangat masuk akal terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan, melainkan sebuah kumpulan yang tidak rapi yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda, dalam jangka waktu yang berabad-abad, yang telah di ganti isinya, diedit (diperbarui) dari waktu ke waktu, yang bermuatkan cerita-cerita, urutan keturunan (silsilah), dongeng-dongeng perumpamaan, tulisan-tulisan suci dan duniawi. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan dan sama saja dengan buku-buku cerita-cerita pengembaraan, Ramayana, atau Mahabharata yang mana lebih mirip dengan Alkitab.
Apakah Alkitab Diwahyukan?
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa meskipun kitab-kitab di dalam Alkitab ditulis oleh beberapa orang, orang-orang yang menulis Alkitab itu diwahyukan dan dituntun oleh Tuhan di saat mereka menulis. Sementara orang-orang Kristen modern membuat klaim seperti ini, penulis-penulis asli dari kitab-kitab tersebut tidak pernah berkata demikian. Contohnya Lukas pada awal kitabnya menuliskan:
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti disampaikan kepada kita oleh mereka, yang semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.” (Lukas 1:1-3)
Tidak ada tertulis sekalipun bahwa dia dipenuhi oleh roh Allah sebelum ataupun sewaktu menuliskan kitab itu. Dia hanya mengatakan bahwa rekan yang lainnya telah menulis tentang kehidupan Yesus, maka Lukas sendiri berpikir bahwa mungkin adalah ide yang bagus untuk menuliskan sesuatu juga. Kalau benar dia diwahyukan oleh Tuhan untuk menulis ajaran Yesus, mengapa tidak dia katakan saja demikian? Tetapi klaim tentang inspirasi (wahyu) bukan saja tidak bisa dibenarkan, klaim akan wayhu juga menimbulkan sebuah masalah yang serius. Orang Kristiani selalu mengklaim bahwa di dalam doa, Tuhan berbicara kepada mereka, memberikan mereka nasehat dan menuntun perbuatan mereka. Mereka mengklaim juga bahwa suara Tuhan sangat langsung, sangat jelas dan sangat nyata. Alkitab memuat firman-firman Allah kepada Musa, Yosua, Matius, Markus, Petrus dan Paulus, lalu mengapa firman-firman yang Dia sampaikan kepada orang Kristen moderen juga diikutsertakan? Orang-orang Kristen akan menolak keras terhadap usul ini yang hanya menjelaskan kepada kita bahwa mereka sebenarnya tidak begitu yakin akan kata-kata yang mereka dengar bahwa kata-kata itu berasal dari Tuhan.
Satu Alkitab Atau Banyak Alkitab?
Pada jaman dulu, tidak terdapat versi standard dari Perjanjian Lama. Kelompok-kelompok Yahudi yang berbeda dan wilayah-wilayah yang berbeda mempunyai versi mereka sendiri. Ada versi Septuagint, Aquila, Theodosi dan juga versi Symmanchu, semuanya memuat tulisan yang berbeda dan jumlah kitab yang berbeda. Perjanjian lama yang digunakan oleh orang-orang Kristen jaman sekarang adalah berdasarkan pada versi Masonetik, yang hanya muncul setelah Jamnia Synod pada akhir abad pertama sesudah Masehi. Perjanjian Baru tidak muncul dalam bentuknya seperti sekarang sampai tahun 404 Sesudah Masehi. Sebelum masa itu, Kitab-kitab Thomas, Kitab-kitab Nikodemus, The Acts of Peter, The Acts of Paul dan selusin buku lainnya tidak dimasukkan ke dalam Alkitab. Di tahun 404 SM, kitab-kitab tersebut berisikan ajaran yang bertentangan dengan ilmu ketuhanan orang Kristen pada waktu itu. Salah satu kitab tertua, Kodex Sinaitikus, mencantumkan Surat dari Barnabas, Injil yang tidak diikutsertakan di dalam Alkitab moderen. Kalau buku-buku tersebut dianggap sebagai wahyu Tuhan oleh orang-orang Kristen pertama, mengapa orang Kristen moderen tidak menganggap buku-buku tersebut wahyu Tuhan juga?
Ketika kita melihat kepada Alkitab yang digunakan oleh Kristen moderen, kita juga menemukan ada beberapa versi. Alkitab yang digunakan oleh Gereja Ethiophia, salah satu gereja paling kuno dari semua gereja, mencantumkan Kitab-kitab Enoch dan Gembala orang-orang Herma, yang tidak ditemukan di versi yang digunakan oleh Katolik maupun Protestan. Alkitab yang digunakan di Gereja Katolik mencantumkan Kitab-kitab Yudith, Tobias, Banuch, dll (Catatan dari penterjemah: Kitab-kitab tersebut tercantum di dalam dua Kitab yang ditemukan lebih lanjut yang juga disebut: Deutrokanonika dan Protokanonika) yang mana Kitab-kitab tersebut tidak diikutsertakan oleh Gereja Protestan. Profesor H.L. Drummingwright dari Southwestern Baptist Theological Seminary didalam memperkenalkan Alkitab, menjelaskan mengapa Injil-injil tersebut tidak diikutsertakan dalam Alkitab orang Protestan.
Injil-injil tersebut katanya,”dalam hampir semua Alkitab Protestan sampai abad ke-19, ketika pencetak (penerbit) yang dipimpin oleh British and Foreign Bible Society dengan sukarela mengabaikan Injil-injil tersebut.” Sekali lagi, Kitab-kitab tersebut berisi ide-ide yang gereja lain tidak suka, sehingga mereka dengan seenaknya mengabaikan Kitab-kitab itu. Bagaimana mungkin Kitab Yudith yang berisi Firman Allah yang tak mungkin salah itu bisa diabaikan? Mengapa ada begitu banyak versi Alkitab? Dan Alkitab yang mana yang berisi Firman Tuhan yang sempurna?
Adakah Kesalahan Di Dalam Alkitab?
Kita telah melihat sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan yang kita temui di Alkitab. Tetapi kita akan melihat lebih banyak lagi contoh-contoh bahwa Alkitab itu tidak akurat. Jaman sekarang, bahkan anak-anak sekolah pun tahu bahwa bumi bergerak; berputar pada porosnya dan pada saat yang sama berputar mengelilingi matahari. Kita juga tahu bahwa keping-keping tektonik di permukaan bumi juga bergerak. Akan tetapi Alkitab, dengan jelas menyatakan bahwa bumi tidak bergerak. Dalam 1 Tawarikh 16:30 di Alkitab tertulis,”Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang.” (Lihat juga Mazmur 93:1, 96:10, 104:5)
Dibanyak bagian dari Alkitab terdapat hal-hal yang berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti. Dan terlebih lagi Alkitab tidak saja berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti, tetapi isi-isi Alkitab juga saling berlawanan. Marilah kita menyorot cerita tentang penciptaan. Di dalam Kitab Kejadian, dikatakan Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan pada hari ke-tiga (Kejadian 1:20-23) dan akhirnya, manusia diciptakan pada hari ke-enam (Kejadian 1:26-27). Tetapi juga tercantum di kitab yang sama, versi lain dari cerita penciptaan mennyatakan Tuhan menciptakan manusia terlebih dahulu (Kejadian 2:7), kemudian semua tanaman dan pepohonan (Kejadian 2:9), kemudian burung-burung dan semua binatang (Kejadian 2:19) dan kemudian barulah Tuhan menciptakan wanita (Kejadian 2:21-22). Kedua versi yang berbeda ini tentunya telah saling bertentangan.
Sekarang marilah kita lihat pada Kisah Nuh. Di satu bagian dituliskan di dalam Alkitab bahwa Nuh membawa dua (sepasang) dari semua jenis binatang, lalu memasukkannya ke dalam bahtera (Kejadian 6:19). Kemudian di bagian lain diceritakan Nuh membawa tujuh pasang binatang yang bersih, dan burung-burung dan sepasang dari binatang yang lain dan memasukkannya ke dalam bahtera. (Kejadian 7:2). Sekali lagi Alkitab yang sama tapi isinya saling bertentangan. Orang-orang Kristen akan memprotes bahwa kesalahan-kesalahan yang telah kita buktikan ini sifatnya sangat kecil dan tidaklah penting. Akan tetapi, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan Alkitab tidak sempurna. Dan juga kalau kesalahan-kesalahan kecil saja sudah terjadi, kesalahan yang sifatnya besar juga bisa terjadi. Dan akhirnya, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan bahwa Alkitab bukanlah firman Allah atau Tuhan bisa berbuat kesalahan-kesalahan.
Apakah Alkitab Merupakan Kesaksian Yang Bisa Dipercaya?
Kita telah melihat bahwa Alkitab berisi banyak kesalahan, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi wahyu. Lalu kalau bukan firman-firman Tuhan, firman siapakah Alkitab itu? Beberapa dari injil di dalam Alkitab diberinama berdasarkan orang yang dianggap telah menulis injil tersebut. Maka Injil Matius seharusnya ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus. Injil Markus seharusnya ditulis oleh Markus, murid Yesus yang lain, dan seterusnya.
Orang Kristen bisa mengklaim bahwa meskipun Alkitab mungkin bukan wahyu yang sempurna, tetapi Alkitab berisi kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang bisa dipercaya. Mereka bisa mengklaim bahwa Matius, Markus, Lukas dan Yohanes mengenal Yesus dengan baik, mereka tinggal bersama Yesus untuk beberapa tahun, mereka mendengar ajaran-ajarannya dan tidak ada alasan bagi mereka untuk berbohong ataupun melebih-lebihkan sesuatu. Maka orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah kesaksian yang sangat terpercaya. Hanya sayang, supaya kesaksian bisa dipercaya, kesaksian itu haruslah berasal dari orang yang bisa dipercaya pula, yang mempunyai latar belakang yang baik. Apakah murid-murid Yesus orang yang seperti itu? Marilah kita lihat.
Beberapa dari murid Yesus adalah pemungut cukai (pajak) (Matius 9:9), seorang yang tidak jujur dan berasal dari kaum yang hina (Matius 18:17); yang lainnya hanyalah nelayan yang tidak berpendidikan (Markus 1:16-17). Simon adalah orang Zelot (Lukas 6:15), orang-orang yang dikenal karena kefanatikannya dan juga perlawanan yang beringas terhadap kekuasaan Romawi, dan seperti orang lain yang terlibat di dalam politik ilegal, Simon sering menggunakan nama samaran sehingga dia juga dikenal sebagai Petrus (Matius 10:2). Petrus dan James diberi julukan “Boanerges” yang berarti “anak-anak petir” (Markus 3:17) sekali lagi telah memberikan ide kepada kita akan keterlibatan mereka di dalam politik. Ketika Yesus ditangkap, murid-muridnya membawa pedang dan bersedia menggunakan pedang itu (Matius 26:51). Tentunya mereka bukanlah jenis orang yang kita akan merasa nyaman untuk mengenal.
(Catatan dari penterjemah: Orang-orang Kristen bisa mengatakan bahwa setelah dipanggil oleh Yesus, mereka berubah menjadi orang-orang yang baik dan taat akan perintah dan ajaranNya. Bahkan untuk orang Kristen jaman sekarang, para murid Yesus sering dipanggil nabi, karena peranan mereka dalam penulisan Injil. Akan tetapi, kalaupun murid-murid Yesus telah berubah baik, tetap saja tidak mengubah kenyataan bahwa mereka tidak bisa dipercaya, bahkan dengan julukan nabi sekalipun, mereka tetaplah manusia beringas yang bersiap-sedia menghunus pedang dan melukai orang lain.)
Satu hal lagi yang hendaknya membuat kita was-was untuk percaya kepada kesaksian murid-murid Yesus adalah mereka tampaknya seringkali salah mengerti apa yang diajarkan oleh Yesus. (Markus 4:13, 6:52, 8:15-17, 9:32; Lukas 8:9, 9:45). Mereka yang seharusnya telah melihat Yesus melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan tetap saja mereka sering ragu-ragu. Yesus memarahi mereka dan memanggil mereka “orang-orang yang beriman kecil” (Matius 8:26, 17:20). Haruskah kita percaya kepada tulisan-tulisan orang-orang yang sering tidak mengerti ucapan yang ditujukan kepada mereka, dan kepada siapa Yesus memanggil orang yang beriman kecil? Kalau sampai orang yang telah mengenal dan melihat Yesus memiliki “iman yang kecil” bagaimana mungkin kita, yang tidak pernah melihat dia, bisa beriman kepada Yesus?
Tentang bagaimana tidak bisa dipercayanya dan tidak berimannya orang-orang yang turut menulis Injil bisa dilihat melalui gambaran tentang apa yang mereka perbuat sebelum Yesus ditangkap. Dia bertanya kepada mereka untuk berjaga-jaga, tetapi mereka malah tertidur (Matius 26:36-43). Setelah Yesus tertangkap, mereka berbohong dan menyangkal bahwa mereka mengenal Yesus (Markus 14:66-72), dan setelah Yesus dieksekusi, mereka kembali menjadi nelayan (Yohanes 21:2-3). Dan siapa yang mengkhianati Yesus? Muridnya Yudas (Matius 26:14-16). Berkumpul dengan para pendosa, pembohong dan orang-orang bodoh untuk menolong mereka adalah perbuatan Yesus yang mulia. Tetapi haruskah kita percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang seperti itu?
Hal yang lebih mengganggu hati kita tentang murid-murid Yesus adalah berapa seringnya mereka dirasuki oleh setan atau iblis dari waktu ke waktu. Maria Magdalena, orang yang dikatakan melihat kebangkitan Yesus, telah dirasuki oleh tujuh iblis (Markus 16:9). Setan masuk ke tubuh Yudas (Lukas 22:3), mencoba merasuki Simon (Lukas 22:31) dan Yesus pernah sekali memanggil Petrus, murid utamanya, “Setan” (Matius 16:23) menandakan bahwa Petruspun pernah dirasuki oleh setan pada waktu itu. Entah itu dirasuki oleh setan atau gejala dari kelainan jiwa yang serius seperti yang diyakini oleh psikiater jaman sekarang, kita hendaknya sangat berhati-hati terhadap kata-kata dari murid Yesus.
Siapa Yang Menulis Injil?
Kita telah membuktikan bahwa Alkitab itu berisi banyak kesalahan, bukanlah wahyu, dan bukanlah kesaksian dari orang yang bisa dipercaya. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Alkitab bahkan tidak ditulis oleh orang-orang yang dikatakan telah menulisnya. Marilah kita melihat lima kitab pertama dari Alkitab: Kejadian, Keluaran, Immamat, Bilangan, dan ulangan. Kelima buku tersebut menceritakan kisah penciptaan dunia dan alam semesta, wahyu Tuhan kepada manusia, dan sejarah awal suku orang Israel yang semuanya dikatakan telah ditulis oleh Musa. Bahkan kenyataannya, kelima buku itu sering disebut “Buku-buku Musa”. Akan tetapi, pengarangan Musa jelaslah tidak mungkin, karena di dalam buku-buku tersebut terdapat laporan tentang kematian Musa.
“Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” (Ulangan 34:5-6)
Bagaimana mungkin seseorang menuliskan tentang kematian dan penguburannya sendiri? Setidaknya buku Ulangan pasti telah ditulis oleh seseorang selain Musa.
Sekarang marilah kita melihat kepada Perjanjian Baru. Injil Matius seharusnya telah ditulis oleh Matius (pemungut cukai/pajak, orang yang ragu, orang yang beriman kecil), salah seorang murid Yesus. Dengan mudah kita tunjukkan bahwa Matius tidak mungkin menulis Injil Matius. Kita membaca:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.” (Matius 9:9)
Baik di jaman sekarang maupun di jaman dulu orang menuliskan dirinya sebagai orang ketiga. Kalau Matius benar-benar telah menulis Injil Matius, kita akan mengharapkan untuk membaca ayat itu sebagai berikut:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat saya duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah saya mengikut Dia.”
Tentunya Injil Matius tidak ditulis oleh Matius, tetapi oleh pihak ketiga. Siapa pihak ketiga ini kita tidaklah tahu, tetapi sarjana-sarjana Alkitab telah menebak-nebak. Di dalam prakata dari terjemahan Injil Matius, sarjana Alkitab terkemuka J.B Phillip mengatakan:
Tradisi awal menganggap Injil Rasul Matius berasal darinya tetapi hampir semua sarjana Alkitab di jaman sekarang menolak nilai tradisi ini. Pengarang tersebut, yang mana supaya lebih mudah masih kita panggil Matius telah mengumpulkan sebuah koleksi tentang tradisi-tradisi yang diucapkan. Dia telah menggunakan injil Markus dengan sesuka hati, meskipun dia telah mengganti urutan-urutan kejadian, dan di dalam beberapa kasus, telah menggunakan kata-kata yang lain untuk sebuah cerita yang sama.
Ini tentunya adalah sebuah pengakuan yang sangat mengganggu, apalagi pengakuan ini berasal dari seorang sarjana Alkitab Kristen yang terkenal. Kita diberitahu bahwa “hampir semua” sarjana Alkitab moderen menolak ide bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius itu sendiri. Kita diberitahu bahwa meskipun pengarang asli injil Matius itu tidak diketahui siapa, akan “lebih mudah” (convenient) untuk memanggilnya dengan nama Matius. Berikutnya kita juga diberitahu bahwa siapapun yang menulis Injil Matius telah “dengan sesuka hati” menjiplak banyak dari Injil Markus. Dalam kata lain, Injil Matius adalah jiplakan yang tidak bertanggungjawab (plagiarism) yang mana bahan-bahannya telah “diatur ulang” dan di susun dalam “kata-kata yang berbeda”. Maka ternyata di dalam Kitab Matius, bukan saja kita tidak menemukan kata-kata Tuhan, kita bahkan tidak menemukan kata-kata dari Matius yang asli.
Berkat tulisan dari sarjana Alkitab seperti Profesor J.B. Phillups, mereka secara terbuka mengakui hal ini dan keragu-raguan lain tentang pengarang asli dari Alkitab, tetapi pengakuan-pengakuan tersebut telah membuat klaim bahwa Injil-injil telah ditulis oleh murid-murid Yesus jelaslah tidak benar.
Kesalahan-kesalahan Dan Perubahan-perubahan Di Dalam Alkitab
Kalau kita melihat di dasar setiap halaman di hampir semua Alkitab, kita akan menemukan beberapa catatan. Catatan-catatan tersebut menandakan adanya kesalahan, perubahan-perubahan ataupun bacaan-bacaan yang meragukan di dalam tulisan Alkitab. Dan jumlah catatan-catatan tersebut mencapai ratusan. Beberapa dari kesalahan atau perubahan terdiri dari beberapa kata, tetapi beberapa dari mereka adalah cukup panjang. (seperti contoh, lihatlah catatan untuk Lukas 9:55-56; Yohanes 5:3, Acts 24:6; I Korintus 8:36-38; 11:4-7; 2 Korintus 10:13-15). Juga perhatikan catatan untuk Markus 16:9-20 yang mengatakan bahwa Markus 16:9-20 di dalam Alkitab ini tidak pernah ada di Alkitab kuno. Dalam kata lain, bagian yang cukup panjang ini telah ditambahkan pada waktu yang lebih mendekati jaman sekarang. Bagaimana bisa orang-orang Kirsten secara jujur mengatakan bahwa Alkitab itu sempurna dan tidak pernah salah ketika semua kesalahan yang ada ditunjukkan pada setiap halaman di mana terdapat kesalahan itu?
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus dan murid-muridnya sering mengutip dari Perjanjian Lama dengan tujuan untuk menjelaskan sesuatu atau, biasanya, untuk berusaha membuktikan bahwa Perjanjian Lama menubuatkan kejadian-kejadian di dalam kehidupan Yesus. Tetapi ketika kita membandingkan kutipan-kutipan tersebut dengan isi asli Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa keduanya itu hampir selalu berbeda. Kita akan menggunakan Versi Internasional Baru dari Alkitab.
Perjanjian Lama
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mikha 5:1)
Perjanjian Baru
“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Matius 2:6)
Kutipan yang ada di Perjanjian Baru bukan saja berisi kata-kata yang berbeda, kutipan itu juga mengganti arti dari kutipan asli Perjanjian Lama. Apakah Matius telah salah mengutip Perjanjian Lama karena dia tidak begitu mengetahui isi Perjanjian Lama sehingga membuat kesalahan? Atau apakah Perjanjian Lama yang Matius gunakan berbeda dengan Perjanjian Lama yang kita baca hari ini? Perjanjian Baru mengutip isi-isi Perjanjian Lama berlusin kali seringnya, dan hampir tidak ada satu kutipan pun yang akurat. Orang Kristen akan memprotes dan mengatakan bahwa perubahan-perubahan tersebut hanyalah kecil dan tidak penting. Memang mungkin benar tidak berarti, tetapi ini adalah bukti bahwa Alkitab memuat banyak kesalahan, berlawanan dengan apa yang orang Kristen katakan tentang Alkitab. Dan juga, sangatlah aneh di mana Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Paulus, yang menurut orang-orang Kristen telah diilhami Tuhan untuk menulis Perjanjian Baru, bahkan tidak bisa mengutip Perjanjian Lama dengan benar.
Mengganti Doa Bapa Kami
Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya tentang Doa Bapa Kami sebelum dia meninggal dan sejak itu, generasi demi generasi dari orang Kristen telah mempelajari doa tersebut di luar kepala. Tetapi siapapun yang telah menghafalnya 20 tahun yang lalu, akan harus belajar menghafalnya sekali lagi karena Doa Bapa Kami telah diubah. Kita akan membandingkan Doa Bapa Kami yang asli yang kita temukan di semua Alkitab yang dicetak sebelum 20 tahun yang lalu, dengan Doa Bapa Kami yang ada di dalam Versi Internasional Baru, dan kita akan melihat bahwa orang-orang Kristen bahkan telah merusakkan ajaran terpenting dari Yesus.
(Catatan dari penterjemah: Buku ini dikarang pertama kali pada tahun 1994. Maka bisa kita sadari bahwa maksud dari paragraf sebelumnya adalah isi Alkitab tentang Doa Bapa Kami sebelum munculnya Versi International Baru (New International Version) berbeda dengan Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Versi Internasional Baru. Yang mana Versi Internasional Baru muncul kira-kira 20 tahun sebelum tahun 1994. Jadi bukan persis 20 tahun sebelum tahun 2003.)
Alkitab Versi King James
Our Father who art in heaven, hallowed be thy name. Thy kingdom come, thy will be done on earth as it is in heaven. Give us this day our daily bread; and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us. And lead us not into tempation, but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen. (Lukas 11:2-5)
Alkitab Versi Internasional Baru
Father, hallowed be your name, your kingdom come. Give us each day our bread. Forgive us our sins, for we also forgive everyone who sins against us. And lead us not into temptation (Lukas 11:2-5)
(Catatan dari penterjemah: Saya juga secara kebetulan mendapatkan Alkitab Versi King James cetakan tahun 1984 yang dicetak oleh Thomas Nelson, Inc. Isi Doa Bapa Kami yang tertera di Lukas 11:2-5 berbunyi seperti berikut:
“Our Father which art in heaven, Hallowed by thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, as in heaven, so in earth. Give us day by day our daily bread. And forgive us our sins; for we also forgive every one that is indebted to us. And lead us not into temptation; but deliver us from evil.” )
(Catatan dari penterjemah: Bahkan versi King James sendiri pun sudah berbeda dengan Versi King James yang dipakai oleh Bhikku A L De Silva sewaktu menulis buku Beyond Belief ini. Dengan terteranya tiga versi Alkitab dari ayat yang sama, kita bisa melihat bahwa tidak satupun dari ketiganya yang benar kata demi kata. Mana yang paling benar yang diucapkan Yesus?).
Perhatikan frase-frase berikut – “who art in heaven”,”thy will be done on earth as it is in heaven”,”but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen” – telah dipotong dari Doa Bapa Kami.
Kita hendaknya menanyakan teman Kristen kita mengapa frase-frase tersebut telah dipotong (dibuang), yang mana adalah ajaran paling terkenal dan paling penting dari Yesus. Tanyakan di antara kedua versi ini, manakah yang merupakan firman Tuhan yang sempurna, firman Tuhan yang tidak berubah. Tanyakan mereka, siapa yang mempunyai pengetahuan dan kebijaksanaan yang cukup untuk mengubah isi Alkitab. Anda akan menemukan mereka sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan. Di sini dan di manapun juga, para pembaca disarankan untuk pergi ke perpustakaan dan toko buku, carilah versi-versi Alkitab yang berlainan dan secara seksama dan hati-hati bandingkan isinya. Kita akan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Alkitab-Alkitab itu saling berbeda sebagai hasil dari penggubahan.
Membuang Ayat-Ayat Alkitab
Bukti bahwa Alkitab telah diubah-ubah bisa ditemukan di setiap halaman, jika kita melihat dengan seksama. Tulisan-tulisan Alkitab diatur ke dalam pasal-pasal yang kemudian di bagi lagi ke dalam ayat-ayat. Sewaktu kita membaca Alkitab, kita terkadang akan menemukan satu atau dua ayat yang hilang. Versi Internasional Baru yang dicetak oleh New York International Bible Society, perhatikan ayat 44-46 telah dihapus dari Markus pasal 9. Ayat 37 telah dibuang dari Act 8, dan ayat 28 telah dibuang dari Markus 15. Bagaimana mungkin orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah sempurna dan firman Tuhan yang tidak berubah ketika mereka membuang ayat-ayat dan kata-kata yang tidak sepadan(convenient).
Penerjemahan Yang Memilih (Selektif)
Ketika orang-orang Kristen hendak meyakinkan kita tentang bukti nyata agama mereka, mereka akan mengutip dari Alkitab, supaya kita percaya seperti mereka bahwa setiap kata di dalam Alkitab itu benar apa adanya. Tetapi ketika kita yang mengutip dari Alkitab untuk membuktikan agama mereka primitif, bodoh atau tidak masuk akal (contohnya: asap keluar dari hidung Tuhan dan api yang keluar dari mulut Tuhan, Psalms 18:7-8; atau keledai yang bisa berbicara, Bilangan 22:28) orang Kristen akan mengatakan: “Hal-hal seperti itu hanyalah simbolis, hendaknya tidak diartikan apa adanya.” Orang Kristen sangatlah memilih di dalam mengartikan Alkitab. Beberapa ayat adalah “Firman Allah” yang diartikan benar apa adanya, tetapi di bagian-bagian yang lain, biasanya bagian yang memalukan, tidak bisa diartikan apa adanya. Alkitab haruslah menjadi Firman Allah atau Alkitab bukan Firman Allah sama sekali, seseorang tidak bisa sekedar memetik ayat dan memilih cara pengartian seenaknya. Apabila benar beberapa ayat harus diartikan apa adanya dan ayat lain diartikan secara simbolis, bagaimana seorang Kristen itu tau dan memutuskan cara untuk mengartikan ayat tersebut? Kalau cerita-cerita tentang keledai Balaam yang berbicara, Adam dan Hawa memakan buah apel, atau Musa mengubah tongkat menjadi ular tidak untuk diartikan apa adanya, mungkin juga, cerita tentang kebangkitan Yesus hanyalah simbolis (lambang) dan tidak untuk diartikan secara apa adanya.


semoga semua makhluk berbahagia
Gravelord
Gravelord
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4915
Registration date : 2011-09-24

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by sajadhajaraswad Sun 13 May 2012, 8:57 pm

Gw kagak sempet bace copasan lo,,sorry,,

Tpi kalo ade yg pengen lo sampein,,

Ya mendingan dipotong,,ato bikin thread baru,,

Jadi ke intinye aje,,

Orang budha tuh ngasih salam gimana si,,,??

Ape salam budha,,gitu ya,,??

sajadhajaraswad
RED MEMBERS
RED MEMBERS

Number of posts : 60
Reputation : 0
Points : 4442
Registration date : 2012-05-11

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Sun 13 May 2012, 10:18 pm

baldie wrote:
Gerabah wrote:
baldie wrote:
Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),

Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!
Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Lho..lho...lho..diatas itu kamu kan tanya "dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias ??"

Sudah ditunjukkan kata-kata penolakan Yesus, sekarang ganti tanya perikop. Mulai linglung ya kamu...??


Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Sun 13 May 2012, 10:20 pm

baldie wrote:
Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),

Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.

Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!
Gerabah wrote:
Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
baldie wrote:
Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Gerabah wrote:
Lho..lho...lho..diatas itu kamu kan tanya "dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias ??"

Sudah ditunjukkan kata-kata penolakan Yesus, sekarang ganti tanya perikop. Mulai linglung ya kamu...??


Lho...lho..lho... bukankah anda sendiri yg semenjak pertama kali memberikan perikop?
back to point, dari perikop di atas...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Sun 13 May 2012, 10:23 pm

Sdr Gerabah saya akan buktikan, perhatikan ...
Awalnya...
baldie wrote:Ok, saya anggap anda paham Al kitab.
Mazmur 110:1
Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
Siapa yg dimaksud dengan Tuhan dan tuan di ayat tsb?
silahkan sdr. Gerabah...
L
A
L
U
Anda tiba2 menyampaikan...
Gerabah wrote:

Mazmur 110:1 adalah firman Tuhan melalui ucapan Daud itu dipakai Yesus sebagai penolakan kalau dirinya itu Mesias yang ditunggu-tunggu orang yahudi, perhatikan perikopnya :

Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.

22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias yang ditunggu bangsa israel. karena yesus merasa tidak memenuhi kriteria dalam nubuatan sang Mesias (Raja, penguasa). sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias. hanya orang-orang kristen saja menganggap kalau Yesus itu Mesias dengan berbagai asumsi alasan. bla.... bla... bla...
Lalu saya menjawab
baldie wrote:Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),
Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!
Gerabah wrote:
Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
Lalu saya lanjutkan...
baldie wrote:Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Dan aneh nya anda menjawab...
Gerabah wrote:Lho..lho...lho..diatas itu kamu kan tanya "dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias ??"
Sudah ditunjukkan kata-kata penolakan Yesus, sekarang ganti tanya perikop. Mulai linglung ya kamu...??
lanjut di bawah...


Last edited by baldie on Sun 13 May 2012, 10:41 pm; edited 1 time in total

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Sun 13 May 2012, 10:24 pm

soo... back to point, dari perikop di atas...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Sun 13 May 2012, 11:21 pm

baldie wrote:soo... back to point, dari perikop di atas...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Lha iya, gw kan njawab pertanyaanmu

dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!
Lalu gw jawab :

Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
Itu dari ayat 45. Kemudian kamu tanya :

Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Ayat 45 itu sebagai jawaban atas pertanyaanmu diatas. Nah, kalau kamu bertanya diluar konteks kalimat penolakan Yesus itu Mesias dimaksud, itu lain bahasan. Mestinya pertanyaannya bukan begitu......tolong dibetulkan dulu pertanyaannya. Ok..??

Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Mon 14 May 2012, 12:42 am

Sdr. Gerabah, anda belum menjawab pertanyaan saya...

Saya bukan lagi bertanya "dimana kata2 Yesus yg menolak diri Nya disebut Mesias?"
saya sudah melanjutkan pertanyaan saya dengan apakah perikop di atas hanya berisiskan...
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??

Lihat yg saya bold dan saya garis bawahi... Masa sie gak jelas??
anda mengerti arti sebuah perikop?? Atau jangan2 anda tidak mengerti perikop?

atau anda mau kabur dengan hanya kembali lagi dengan mengulang-ngulang jawaban...
Gerabah wrote:Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.

atau anda ingin kabur dengan mencari alasan...
Gerabah wrote:bla... bla... bla... Nah, kalau kamu bertanya diluar konteks kalimat penolakan Yesus itu Mesias dimaksud, itu lain bahasan. Mestinya pertanyaannya bukan begitu......bla.. bla... bla...
Nak Gerabah... anda sendiri yg membawa kitab Matius 22:41-45 kepada saya. Sekarang anda sendiri yg mengatakan di luar konteks pembahasan...
Lihat bukti di bawah... ini anda sendiri yg menyampaikan...
Gerabah wrote:bla...bla...bla...
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.

22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
bla...bla..bla...
Bagaimana mungkin pembahasan kita di luar konteks pembahasan??
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by putramentari Mon 14 May 2012, 1:13 am

baldie wrote:Sdr. Gerabah, anda belum menjawab pertanyaan saya...

Saya bukan lagi bertanya "dimana kata2 Yesus yg menolak diri Nya disebut Mesias?"
saya sudah melanjutkan pertanyaan saya dengan apakah perikop di atas hanya berisiskan...
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??

Lihat yg saya bold dan saya garis bawahi... Masa sie gak jelas??
anda mengerti arti sebuah perikop?? Atau jangan2 anda tidak mengerti perikop?

atau anda mau kabur dengan hanya kembali lagi dengan mengulang-ngulang jawaban...
Gerabah wrote:Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.

atau anda ingin kabur dengan mencari alasan...
Gerabah wrote:bla... bla... bla... Nah, kalau kamu bertanya diluar konteks kalimat penolakan Yesus itu Mesias dimaksud, itu lain bahasan. Mestinya pertanyaannya bukan begitu......bla.. bla... bla...
Nak Gerabah... anda sendiri yg membawa kitab Matius 22:41-45 kepada saya. Sekarang anda sendiri yg mengatakan di luar konteks pembahasan...
Lihat bukti di bawah... ini anda sendiri yg menyampaikan...
Gerabah wrote:bla...bla...bla...
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.

22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
bla...bla..bla...
Bagaimana mungkin pembahasan kita di luar konteks pembahasan??
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!

Kok ada ya Kristen yang seguoblok Sampeyan


Mat 22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Mat 22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
Mat 22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
Mat 22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Mat 22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"

Kesimpulan yang anak TK pun pasti ngerti :

Yesus adalah Anak Daud




pertanyaan yang timbul dari ayat ayat tersebut :

Siapakah Mesias ? apakah Mesias Anak Daud ?

Yesus menjawab : BAGAIMANA MUNGKIN ALIAS GAK MUNGKIN GAK MUNGKIN SEMUA ITU GAK MUNGKIN jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"

Gitu loh cah Cilik, capek dech Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215
putramentari
putramentari
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5781
Registration date : 2011-04-02

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by mencari petunjuk Mon 14 May 2012, 1:15 am

putramentari wrote:
baldie wrote:Sdr. Gerabah, anda belum menjawab pertanyaan saya...

Saya bukan lagi bertanya "dimana kata2 Yesus yg menolak diri Nya disebut Mesias?"
saya sudah melanjutkan pertanyaan saya dengan apakah perikop di atas hanya berisiskan...
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??

Lihat yg saya bold dan saya garis bawahi... Masa sie gak jelas??
anda mengerti arti sebuah perikop?? Atau jangan2 anda tidak mengerti perikop?

atau anda mau kabur dengan hanya kembali lagi dengan mengulang-ngulang jawaban...
Gerabah wrote:Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.

atau anda ingin kabur dengan mencari alasan...
Gerabah wrote:bla... bla... bla... Nah, kalau kamu bertanya diluar konteks kalimat penolakan Yesus itu Mesias dimaksud, itu lain bahasan. Mestinya pertanyaannya bukan begitu......bla.. bla... bla...
Nak Gerabah... anda sendiri yg membawa kitab Matius 22:41-45 kepada saya. Sekarang anda sendiri yg mengatakan di luar konteks pembahasan...
Lihat bukti di bawah... ini anda sendiri yg menyampaikan...
Gerabah wrote:bla...bla...bla...
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.

22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
bla...bla..bla...
Bagaimana mungkin pembahasan kita di luar konteks pembahasan??
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!

Kok ada ya Kristen yang seguoblok Sampeyan


Mat 22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Mat 22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
Mat 22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
Mat 22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Mat 22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"

Kesimpulan yang anak TK pun pasti ngerti :

Yesus adalah Anak Daud




pertanyaan yang timbul dari ayat ayat tersebut :

Siapakah Mesias ? apakah Mesias Anak Daud ?

Yesus menjawab : BAGAIMANA MUNGKIN ALIAS GAK MUNGKIN GAK MUNGKIN SEMUA ITU GAK MUNGKIN jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"

Gitu loh cah Cilik, capek dech Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215 Tantangan Debat dari sdr. baldie 433215

anggap aja ini forum ketawa ketiwi buat obat awet muda..... Smile Smile
mencari petunjuk
mencari petunjuk
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6419
Registration date : 2010-10-17

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by kafilah Mon 14 May 2012, 1:28 am

Maklumlah si baldie lg belain si penyesat paulus botak, jd lbh percaya ama tulisan pak ulus yg katanya kemsukan roh kudis eh roh kuduuuuuuuuuuuus wktu nulis jd ya baldie percaya klo tulisan pakulus itu firman tuhan yg bisa tdr

kafilah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 792
Reputation : 3
Points : 5512
Registration date : 2011-08-16

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by baldie Mon 14 May 2012, 1:48 am

kafilah wrote:Maklumlah si baldie lg belain si penyesat paulus botak, jd lbh percaya ama tulisan pak ulus yg katanya kemsukan roh kudis eh roh kuduuuuuuuuuuuus wktu nulis jd ya baldie percaya klo tulisan pakulus itu firman tuhan yg bisa tdr
hehehe... sama seperti ente ke utsman...

baldie
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4519
Registration date : 2012-04-28

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by putramentari Mon 14 May 2012, 1:57 am

baldie wrote:
kafilah wrote:Maklumlah si baldie lg belain si penyesat paulus botak, jd lbh percaya ama tulisan pak ulus yg katanya kemsukan roh kudis eh roh kuduuuuuuuuuuuus wktu nulis jd ya baldie percaya klo tulisan pakulus itu firman tuhan yg bisa tdr
hehehe... sama seperti ente ke utsman...

Gitu aje jawabnye, gak mutu banged Tantangan Debat dari sdr. baldie 626304 Tantangan Debat dari sdr. baldie 626304 Tantangan Debat dari sdr. baldie 626304 Tantangan Debat dari sdr. baldie 626304
putramentari
putramentari
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5781
Registration date : 2011-04-02

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by kafilah Mon 14 May 2012, 2:03 am

baldie wrote:
kafilah wrote:Maklumlah si baldie lg belain si penyesat paulus botak, jd lbh percaya ama tulisan pak ulus yg katanya kemsukan roh kudis eh roh kuduuuuuuuuuuuus wktu nulis jd ya baldie percaya klo tulisan pakulus itu firman tuhan yg bisa tdr
hehehe... sama seperti ente ke utsman...
Huahauahau percaya banget ama penulis firman yg kena penyakit ayan...
Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219

kafilah
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 792
Reputation : 3
Points : 5512
Registration date : 2011-08-16

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gerabah Mon 14 May 2012, 8:35 am

baldie wrote:
Bagaimana mungkin pembahasan kita di luar konteks pembahasan??
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!

Makanya konteksnya itu sesuai perikopnya sbb. :

Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-mu (Mesias) Kutaruh di bawah kakimu (Mesias).
22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"


Dari ayat 41 s/d 45 itu dapat dilihat diayat 45 bahwa Yesus menolak kalau disebut sebagai Mesias dimaksud, sebab sang Mesias itu bukan anak (keturunan) Daud, sedangkan Yesus itu keturunan Daud. Terlebih lagi sang Mesias itu sebagai manusia pilhan yang kedudukannya tinggi dihadapan Tuhan (arti duduk disebelah kanan Tuhan) sampai musuh-musuh nya itu bisa dikalahkan dan tunduk patuh mengikuti pengajaran Mesias (ini makna sebeneranya). Sedangkan musuh-musuh Yesus berhasil menangkap Yesus, menganiaya dan menyalibnya. Jadi untuk Yesus firman Tuhan itu tidak cocok....
Gerabah
Gerabah
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7019
Registration date : 2011-11-15

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by kuku bima Mon 14 May 2012, 8:57 am

Gravelord wrote:permisi numpang lewat
ada referensi nih:
Kritik Terhadap Isi Alkitab
Ajaran agama Kristen adalah agama yang berdasarkan buku (kitab). Tidak ada satu buktipun bagi klaim-klaim dan ajaran agama Kristen selain bukti yang tertulis di Alkitab. Dan kenyataan di atas telah membuat Alkitab sebagai satu-satunya pegangan bagi agama Kristen. Di masa lalu, juga di masa sekarang, orang-orang Kristen telah mengutip banyak isi Alkitab dan saling berdebat tentang arti dari potongan-potongan kalimat dan kata, dan pada saat yang sama mencoba meyakinkan orang non-Kristen akan kebenaran buku yang sesama orang Kristen sendiri tidak bisa saling setuju. Tetapi satu hal yang semua orang Kristen saling setuju, yaitu: Alkitab adalah Firman Tuhan – bukan saja Alkitab berisi Firman Tuhan, tetapi Alkitab ADALAH Firman Tuhan sendiri yang tidak mungkin salah, pembuktian lengkap dari Tuhan kepada manusia. Kita akan membuktikan kebenaran (kesalahan) klaim ini dan membuktikan bahwa seperti klaim-klaim yang lain, klaim yang satu ini juga memiliki isi pokok yang sedikit sekali.
Apakah Alkitab adalah Firman Tuhan?
Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tentunya ini hanya akan membuktikan bahwa Tuhan adalah mahluk yang sangat aneh. Seorang akan mengharapkan bahwa Sang Pencipta alam semesta ini hanya akan berbicara kepada manusia kalau hal yang diucapkan itu penting dan sangat berpengaruh kepada seluruh isi ciptaanNya. Ternyata tidak demikian halnya. Kitab-kitab Tawarikh misalnya, terdiri dari nama-nama orang yang kita tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang mereka, dan orang-orang tersebut sudah meninggal ribuan tahun yang lalu. Tidak ada perintah dari Tuhan, tidak ada prinsip-prinsip etika, tidak ada petunjuk tentang bagaimana hidup secara benar atau petunjuk menyembah Tuhan – yang ada hanyalah halaman demi halaman dari nama-nama yang tidak berguna. Mengapa Tuhan mau membuang waktuNya sendiri dan waktu kita untuk hal seperti ini? Dan bagaimana pula dengan Kidung Agung? Kitab ini berisi tentang koleksi-koleksi puisi erotis cinta. Sekali lagi, dengan dunia yang penuh dengan kekacauan, orang sudah selayaknya menganggap bahwa Tuhan bisa mengajarkan sesuatu yang lebih penting untuk diajarkan kepada manusia daripada hal-hal di atas.
Kemudian kita tiba kepada topik Injil yang membabarkan kehidupan Yesus. Mengapa Tuhan memutuskan untuk mewahyukan seluruh kehidupan Yesus sampai empat kali? Dan mengapa dia telah mewahyukan keempat buku yang telah jelas berbeda dan saling bertentangan terhadap satu cerita? Tidak seperti orang-orang Kristen, ahli-ahli sejarah telah memberikan jawaban yang sangat masuk akal terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan, melainkan sebuah kumpulan yang tidak rapi yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda, dalam jangka waktu yang berabad-abad, yang telah di ganti isinya, diedit (diperbarui) dari waktu ke waktu, yang bermuatkan cerita-cerita, urutan keturunan (silsilah), dongeng-dongeng perumpamaan, tulisan-tulisan suci dan duniawi. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan dan sama saja dengan buku-buku cerita-cerita pengembaraan, Ramayana, atau Mahabharata yang mana lebih mirip dengan Alkitab.
Apakah Alkitab Diwahyukan?
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa meskipun kitab-kitab di dalam Alkitab ditulis oleh beberapa orang, orang-orang yang menulis Alkitab itu diwahyukan dan dituntun oleh Tuhan di saat mereka menulis. Sementara orang-orang Kristen modern membuat klaim seperti ini, penulis-penulis asli dari kitab-kitab tersebut tidak pernah berkata demikian. Contohnya Lukas pada awal kitabnya menuliskan:
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti disampaikan kepada kita oleh mereka, yang semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.” (Lukas 1:1-3)
Tidak ada tertulis sekalipun bahwa dia dipenuhi oleh roh Allah sebelum ataupun sewaktu menuliskan kitab itu. Dia hanya mengatakan bahwa rekan yang lainnya telah menulis tentang kehidupan Yesus, maka Lukas sendiri berpikir bahwa mungkin adalah ide yang bagus untuk menuliskan sesuatu juga. Kalau benar dia diwahyukan oleh Tuhan untuk menulis ajaran Yesus, mengapa tidak dia katakan saja demikian? Tetapi klaim tentang inspirasi (wahyu) bukan saja tidak bisa dibenarkan, klaim akan wayhu juga menimbulkan sebuah masalah yang serius. Orang Kristiani selalu mengklaim bahwa di dalam doa, Tuhan berbicara kepada mereka, memberikan mereka nasehat dan menuntun perbuatan mereka. Mereka mengklaim juga bahwa suara Tuhan sangat langsung, sangat jelas dan sangat nyata. Alkitab memuat firman-firman Allah kepada Musa, Yosua, Matius, Markus, Petrus dan Paulus, lalu mengapa firman-firman yang Dia sampaikan kepada orang Kristen moderen juga diikutsertakan? Orang-orang Kristen akan menolak keras terhadap usul ini yang hanya menjelaskan kepada kita bahwa mereka sebenarnya tidak begitu yakin akan kata-kata yang mereka dengar bahwa kata-kata itu berasal dari Tuhan.
Satu Alkitab Atau Banyak Alkitab?
Pada jaman dulu, tidak terdapat versi standard dari Perjanjian Lama. Kelompok-kelompok Yahudi yang berbeda dan wilayah-wilayah yang berbeda mempunyai versi mereka sendiri. Ada versi Septuagint, Aquila, Theodosi dan juga versi Symmanchu, semuanya memuat tulisan yang berbeda dan jumlah kitab yang berbeda. Perjanjian lama yang digunakan oleh orang-orang Kristen jaman sekarang adalah berdasarkan pada versi Masonetik, yang hanya muncul setelah Jamnia Synod pada akhir abad pertama sesudah Masehi. Perjanjian Baru tidak muncul dalam bentuknya seperti sekarang sampai tahun 404 Sesudah Masehi. Sebelum masa itu, Kitab-kitab Thomas, Kitab-kitab Nikodemus, The Acts of Peter, The Acts of Paul dan selusin buku lainnya tidak dimasukkan ke dalam Alkitab. Di tahun 404 SM, kitab-kitab tersebut berisikan ajaran yang bertentangan dengan ilmu ketuhanan orang Kristen pada waktu itu. Salah satu kitab tertua, Kodex Sinaitikus, mencantumkan Surat dari Barnabas, Injil yang tidak diikutsertakan di dalam Alkitab moderen. Kalau buku-buku tersebut dianggap sebagai wahyu Tuhan oleh orang-orang Kristen pertama, mengapa orang Kristen moderen tidak menganggap buku-buku tersebut wahyu Tuhan juga?
Ketika kita melihat kepada Alkitab yang digunakan oleh Kristen moderen, kita juga menemukan ada beberapa versi. Alkitab yang digunakan oleh Gereja Ethiophia, salah satu gereja paling kuno dari semua gereja, mencantumkan Kitab-kitab Enoch dan Gembala orang-orang Herma, yang tidak ditemukan di versi yang digunakan oleh Katolik maupun Protestan. Alkitab yang digunakan di Gereja Katolik mencantumkan Kitab-kitab Yudith, Tobias, Banuch, dll (Catatan dari penterjemah: Kitab-kitab tersebut tercantum di dalam dua Kitab yang ditemukan lebih lanjut yang juga disebut: Deutrokanonika dan Protokanonika) yang mana Kitab-kitab tersebut tidak diikutsertakan oleh Gereja Protestan. Profesor H.L. Drummingwright dari Southwestern Baptist Theological Seminary didalam memperkenalkan Alkitab, menjelaskan mengapa Injil-injil tersebut tidak diikutsertakan dalam Alkitab orang Protestan.
Injil-injil tersebut katanya,”dalam hampir semua Alkitab Protestan sampai abad ke-19, ketika pencetak (penerbit) yang dipimpin oleh British and Foreign Bible Society dengan sukarela mengabaikan Injil-injil tersebut.” Sekali lagi, Kitab-kitab tersebut berisi ide-ide yang gereja lain tidak suka, sehingga mereka dengan seenaknya mengabaikan Kitab-kitab itu. Bagaimana mungkin Kitab Yudith yang berisi Firman Allah yang tak mungkin salah itu bisa diabaikan? Mengapa ada begitu banyak versi Alkitab? Dan Alkitab yang mana yang berisi Firman Tuhan yang sempurna?
Adakah Kesalahan Di Dalam Alkitab?
Kita telah melihat sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan yang kita temui di Alkitab. Tetapi kita akan melihat lebih banyak lagi contoh-contoh bahwa Alkitab itu tidak akurat. Jaman sekarang, bahkan anak-anak sekolah pun tahu bahwa bumi bergerak; berputar pada porosnya dan pada saat yang sama berputar mengelilingi matahari. Kita juga tahu bahwa keping-keping tektonik di permukaan bumi juga bergerak. Akan tetapi Alkitab, dengan jelas menyatakan bahwa bumi tidak bergerak. Dalam 1 Tawarikh 16:30 di Alkitab tertulis,”Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang.” (Lihat juga Mazmur 93:1, 96:10, 104:5)
Dibanyak bagian dari Alkitab terdapat hal-hal yang berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti. Dan terlebih lagi Alkitab tidak saja berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti, tetapi isi-isi Alkitab juga saling berlawanan. Marilah kita menyorot cerita tentang penciptaan. Di dalam Kitab Kejadian, dikatakan Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan pada hari ke-tiga (Kejadian 1:20-23) dan akhirnya, manusia diciptakan pada hari ke-enam (Kejadian 1:26-27). Tetapi juga tercantum di kitab yang sama, versi lain dari cerita penciptaan mennyatakan Tuhan menciptakan manusia terlebih dahulu (Kejadian 2:7), kemudian semua tanaman dan pepohonan (Kejadian 2:9), kemudian burung-burung dan semua binatang (Kejadian 2:19) dan kemudian barulah Tuhan menciptakan wanita (Kejadian 2:21-22). Kedua versi yang berbeda ini tentunya telah saling bertentangan.
Sekarang marilah kita lihat pada Kisah Nuh. Di satu bagian dituliskan di dalam Alkitab bahwa Nuh membawa dua (sepasang) dari semua jenis binatang, lalu memasukkannya ke dalam bahtera (Kejadian 6:19). Kemudian di bagian lain diceritakan Nuh membawa tujuh pasang binatang yang bersih, dan burung-burung dan sepasang dari binatang yang lain dan memasukkannya ke dalam bahtera. (Kejadian 7:2). Sekali lagi Alkitab yang sama tapi isinya saling bertentangan. Orang-orang Kristen akan memprotes bahwa kesalahan-kesalahan yang telah kita buktikan ini sifatnya sangat kecil dan tidaklah penting. Akan tetapi, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan Alkitab tidak sempurna. Dan juga kalau kesalahan-kesalahan kecil saja sudah terjadi, kesalahan yang sifatnya besar juga bisa terjadi. Dan akhirnya, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan bahwa Alkitab bukanlah firman Allah atau Tuhan bisa berbuat kesalahan-kesalahan.
Apakah Alkitab Merupakan Kesaksian Yang Bisa Dipercaya?
Kita telah melihat bahwa Alkitab berisi banyak kesalahan, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi wahyu. Lalu kalau bukan firman-firman Tuhan, firman siapakah Alkitab itu? Beberapa dari injil di dalam Alkitab diberinama berdasarkan orang yang dianggap telah menulis injil tersebut. Maka Injil Matius seharusnya ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus. Injil Markus seharusnya ditulis oleh Markus, murid Yesus yang lain, dan seterusnya.
Orang Kristen bisa mengklaim bahwa meskipun Alkitab mungkin bukan wahyu yang sempurna, tetapi Alkitab berisi kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang bisa dipercaya. Mereka bisa mengklaim bahwa Matius, Markus, Lukas dan Yohanes mengenal Yesus dengan baik, mereka tinggal bersama Yesus untuk beberapa tahun, mereka mendengar ajaran-ajarannya dan tidak ada alasan bagi mereka untuk berbohong ataupun melebih-lebihkan sesuatu. Maka orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah kesaksian yang sangat terpercaya. Hanya sayang, supaya kesaksian bisa dipercaya, kesaksian itu haruslah berasal dari orang yang bisa dipercaya pula, yang mempunyai latar belakang yang baik. Apakah murid-murid Yesus orang yang seperti itu? Marilah kita lihat.
Beberapa dari murid Yesus adalah pemungut cukai (pajak) (Matius 9:9), seorang yang tidak jujur dan berasal dari kaum yang hina (Matius 18:17); yang lainnya hanyalah nelayan yang tidak berpendidikan (Markus 1:16-17). Simon adalah orang Zelot (Lukas 6:15), orang-orang yang dikenal karena kefanatikannya dan juga perlawanan yang beringas terhadap kekuasaan Romawi, dan seperti orang lain yang terlibat di dalam politik ilegal, Simon sering menggunakan nama samaran sehingga dia juga dikenal sebagai Petrus (Matius 10:2). Petrus dan James diberi julukan “Boanerges” yang berarti “anak-anak petir” (Markus 3:17) sekali lagi telah memberikan ide kepada kita akan keterlibatan mereka di dalam politik. Ketika Yesus ditangkap, murid-muridnya membawa pedang dan bersedia menggunakan pedang itu (Matius 26:51). Tentunya mereka bukanlah jenis orang yang kita akan merasa nyaman untuk mengenal.
(Catatan dari penterjemah: Orang-orang Kristen bisa mengatakan bahwa setelah dipanggil oleh Yesus, mereka berubah menjadi orang-orang yang baik dan taat akan perintah dan ajaranNya. Bahkan untuk orang Kristen jaman sekarang, para murid Yesus sering dipanggil nabi, karena peranan mereka dalam penulisan Injil. Akan tetapi, kalaupun murid-murid Yesus telah berubah baik, tetap saja tidak mengubah kenyataan bahwa mereka tidak bisa dipercaya, bahkan dengan julukan nabi sekalipun, mereka tetaplah manusia beringas yang bersiap-sedia menghunus pedang dan melukai orang lain.)
Satu hal lagi yang hendaknya membuat kita was-was untuk percaya kepada kesaksian murid-murid Yesus adalah mereka tampaknya seringkali salah mengerti apa yang diajarkan oleh Yesus. (Markus 4:13, 6:52, 8:15-17, 9:32; Lukas 8:9, 9:45). Mereka yang seharusnya telah melihat Yesus melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan tetap saja mereka sering ragu-ragu. Yesus memarahi mereka dan memanggil mereka “orang-orang yang beriman kecil” (Matius 8:26, 17:20). Haruskah kita percaya kepada tulisan-tulisan orang-orang yang sering tidak mengerti ucapan yang ditujukan kepada mereka, dan kepada siapa Yesus memanggil orang yang beriman kecil? Kalau sampai orang yang telah mengenal dan melihat Yesus memiliki “iman yang kecil” bagaimana mungkin kita, yang tidak pernah melihat dia, bisa beriman kepada Yesus?
Tentang bagaimana tidak bisa dipercayanya dan tidak berimannya orang-orang yang turut menulis Injil bisa dilihat melalui gambaran tentang apa yang mereka perbuat sebelum Yesus ditangkap. Dia bertanya kepada mereka untuk berjaga-jaga, tetapi mereka malah tertidur (Matius 26:36-43). Setelah Yesus tertangkap, mereka berbohong dan menyangkal bahwa mereka mengenal Yesus (Markus 14:66-72), dan setelah Yesus dieksekusi, mereka kembali menjadi nelayan (Yohanes 21:2-3). Dan siapa yang mengkhianati Yesus? Muridnya Yudas (Matius 26:14-16). Berkumpul dengan para pendosa, pembohong dan orang-orang bodoh untuk menolong mereka adalah perbuatan Yesus yang mulia. Tetapi haruskah kita percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang seperti itu?
Hal yang lebih mengganggu hati kita tentang murid-murid Yesus adalah berapa seringnya mereka dirasuki oleh setan atau iblis dari waktu ke waktu. Maria Magdalena, orang yang dikatakan melihat kebangkitan Yesus, telah dirasuki oleh tujuh iblis (Markus 16:9). Setan masuk ke tubuh Yudas (Lukas 22:3), mencoba merasuki Simon (Lukas 22:31) dan Yesus pernah sekali memanggil Petrus, murid utamanya, “Setan” (Matius 16:23) menandakan bahwa Petruspun pernah dirasuki oleh setan pada waktu itu. Entah itu dirasuki oleh setan atau gejala dari kelainan jiwa yang serius seperti yang diyakini oleh psikiater jaman sekarang, kita hendaknya sangat berhati-hati terhadap kata-kata dari murid Yesus.
Siapa Yang Menulis Injil?
Kita telah membuktikan bahwa Alkitab itu berisi banyak kesalahan, bukanlah wahyu, dan bukanlah kesaksian dari orang yang bisa dipercaya. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Alkitab bahkan tidak ditulis oleh orang-orang yang dikatakan telah menulisnya. Marilah kita melihat lima kitab pertama dari Alkitab: Kejadian, Keluaran, Immamat, Bilangan, dan ulangan. Kelima buku tersebut menceritakan kisah penciptaan dunia dan alam semesta, wahyu Tuhan kepada manusia, dan sejarah awal suku orang Israel yang semuanya dikatakan telah ditulis oleh Musa. Bahkan kenyataannya, kelima buku itu sering disebut “Buku-buku Musa”. Akan tetapi, pengarangan Musa jelaslah tidak mungkin, karena di dalam buku-buku tersebut terdapat laporan tentang kematian Musa.
“Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” (Ulangan 34:5-6)
Bagaimana mungkin seseorang menuliskan tentang kematian dan penguburannya sendiri? Setidaknya buku Ulangan pasti telah ditulis oleh seseorang selain Musa.
Sekarang marilah kita melihat kepada Perjanjian Baru. Injil Matius seharusnya telah ditulis oleh Matius (pemungut cukai/pajak, orang yang ragu, orang yang beriman kecil), salah seorang murid Yesus. Dengan mudah kita tunjukkan bahwa Matius tidak mungkin menulis Injil Matius. Kita membaca:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.” (Matius 9:9)
Baik di jaman sekarang maupun di jaman dulu orang menuliskan dirinya sebagai orang ketiga. Kalau Matius benar-benar telah menulis Injil Matius, kita akan mengharapkan untuk membaca ayat itu sebagai berikut:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat saya duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah saya mengikut Dia.”
Tentunya Injil Matius tidak ditulis oleh Matius, tetapi oleh pihak ketiga. Siapa pihak ketiga ini kita tidaklah tahu, tetapi sarjana-sarjana Alkitab telah menebak-nebak. Di dalam prakata dari terjemahan Injil Matius, sarjana Alkitab terkemuka J.B Phillip mengatakan:
Tradisi awal menganggap Injil Rasul Matius berasal darinya tetapi hampir semua sarjana Alkitab di jaman sekarang menolak nilai tradisi ini. Pengarang tersebut, yang mana supaya lebih mudah masih kita panggil Matius telah mengumpulkan sebuah koleksi tentang tradisi-tradisi yang diucapkan. Dia telah menggunakan injil Markus dengan sesuka hati, meskipun dia telah mengganti urutan-urutan kejadian, dan di dalam beberapa kasus, telah menggunakan kata-kata yang lain untuk sebuah cerita yang sama.
Ini tentunya adalah sebuah pengakuan yang sangat mengganggu, apalagi pengakuan ini berasal dari seorang sarjana Alkitab Kristen yang terkenal. Kita diberitahu bahwa “hampir semua” sarjana Alkitab moderen menolak ide bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius itu sendiri. Kita diberitahu bahwa meskipun pengarang asli injil Matius itu tidak diketahui siapa, akan “lebih mudah” (convenient) untuk memanggilnya dengan nama Matius. Berikutnya kita juga diberitahu bahwa siapapun yang menulis Injil Matius telah “dengan sesuka hati” menjiplak banyak dari Injil Markus. Dalam kata lain, Injil Matius adalah jiplakan yang tidak bertanggungjawab (plagiarism) yang mana bahan-bahannya telah “diatur ulang” dan di susun dalam “kata-kata yang berbeda”. Maka ternyata di dalam Kitab Matius, bukan saja kita tidak menemukan kata-kata Tuhan, kita bahkan tidak menemukan kata-kata dari Matius yang asli.
Berkat tulisan dari sarjana Alkitab seperti Profesor J.B. Phillups, mereka secara terbuka mengakui hal ini dan keragu-raguan lain tentang pengarang asli dari Alkitab, tetapi pengakuan-pengakuan tersebut telah membuat klaim bahwa Injil-injil telah ditulis oleh murid-murid Yesus jelaslah tidak benar.
Kesalahan-kesalahan Dan Perubahan-perubahan Di Dalam Alkitab
Kalau kita melihat di dasar setiap halaman di hampir semua Alkitab, kita akan menemukan beberapa catatan. Catatan-catatan tersebut menandakan adanya kesalahan, perubahan-perubahan ataupun bacaan-bacaan yang meragukan di dalam tulisan Alkitab. Dan jumlah catatan-catatan tersebut mencapai ratusan. Beberapa dari kesalahan atau perubahan terdiri dari beberapa kata, tetapi beberapa dari mereka adalah cukup panjang. (seperti contoh, lihatlah catatan untuk Lukas 9:55-56; Yohanes 5:3, Acts 24:6; I Korintus 8:36-38; 11:4-7; 2 Korintus 10:13-15). Juga perhatikan catatan untuk Markus 16:9-20 yang mengatakan bahwa Markus 16:9-20 di dalam Alkitab ini tidak pernah ada di Alkitab kuno. Dalam kata lain, bagian yang cukup panjang ini telah ditambahkan pada waktu yang lebih mendekati jaman sekarang. Bagaimana bisa orang-orang Kirsten secara jujur mengatakan bahwa Alkitab itu sempurna dan tidak pernah salah ketika semua kesalahan yang ada ditunjukkan pada setiap halaman di mana terdapat kesalahan itu?
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus dan murid-muridnya sering mengutip dari Perjanjian Lama dengan tujuan untuk menjelaskan sesuatu atau, biasanya, untuk berusaha membuktikan bahwa Perjanjian Lama menubuatkan kejadian-kejadian di dalam kehidupan Yesus. Tetapi ketika kita membandingkan kutipan-kutipan tersebut dengan isi asli Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa keduanya itu hampir selalu berbeda. Kita akan menggunakan Versi Internasional Baru dari Alkitab.
Perjanjian Lama
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mikha 5:1)
Perjanjian Baru
“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Matius 2:6)
Kutipan yang ada di Perjanjian Baru bukan saja berisi kata-kata yang berbeda, kutipan itu juga mengganti arti dari kutipan asli Perjanjian Lama. Apakah Matius telah salah mengutip Perjanjian Lama karena dia tidak begitu mengetahui isi Perjanjian Lama sehingga membuat kesalahan? Atau apakah Perjanjian Lama yang Matius gunakan berbeda dengan Perjanjian Lama yang kita baca hari ini? Perjanjian Baru mengutip isi-isi Perjanjian Lama berlusin kali seringnya, dan hampir tidak ada satu kutipan pun yang akurat. Orang Kristen akan memprotes dan mengatakan bahwa perubahan-perubahan tersebut hanyalah kecil dan tidak penting. Memang mungkin benar tidak berarti, tetapi ini adalah bukti bahwa Alkitab memuat banyak kesalahan, berlawanan dengan apa yang orang Kristen katakan tentang Alkitab. Dan juga, sangatlah aneh di mana Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Paulus, yang menurut orang-orang Kristen telah diilhami Tuhan untuk menulis Perjanjian Baru, bahkan tidak bisa mengutip Perjanjian Lama dengan benar.
Mengganti Doa Bapa Kami
Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya tentang Doa Bapa Kami sebelum dia meninggal dan sejak itu, generasi demi generasi dari orang Kristen telah mempelajari doa tersebut di luar kepala. Tetapi siapapun yang telah menghafalnya 20 tahun yang lalu, akan harus belajar menghafalnya sekali lagi karena Doa Bapa Kami telah diubah. Kita akan membandingkan Doa Bapa Kami yang asli yang kita temukan di semua Alkitab yang dicetak sebelum 20 tahun yang lalu, dengan Doa Bapa Kami yang ada di dalam Versi Internasional Baru, dan kita akan melihat bahwa orang-orang Kristen bahkan telah merusakkan ajaran terpenting dari Yesus.
(Catatan dari penterjemah: Buku ini dikarang pertama kali pada tahun 1994. Maka bisa kita sadari bahwa maksud dari paragraf sebelumnya adalah isi Alkitab tentang Doa Bapa Kami sebelum munculnya Versi International Baru (New International Version) berbeda dengan Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Versi Internasional Baru. Yang mana Versi Internasional Baru muncul kira-kira 20 tahun sebelum tahun 1994. Jadi bukan persis 20 tahun sebelum tahun 2003.)
Alkitab Versi King James
Our Father who art in heaven, hallowed be thy name. Thy kingdom come, thy will be done on earth as it is in heaven. Give us this day our daily bread; and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us. And lead us not into tempation, but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen. (Lukas 11:2-5)
Alkitab Versi Internasional Baru
Father, hallowed be your name, your kingdom come. Give us each day our bread. Forgive us our sins, for we also forgive everyone who sins against us. And lead us not into temptation (Lukas 11:2-5)
(Catatan dari penterjemah: Saya juga secara kebetulan mendapatkan Alkitab Versi King James cetakan tahun 1984 yang dicetak oleh Thomas Nelson, Inc. Isi Doa Bapa Kami yang tertera di Lukas 11:2-5 berbunyi seperti berikut:
“Our Father which art in heaven, Hallowed by thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, as in heaven, so in earth. Give us day by day our daily bread. And forgive us our sins; for we also forgive every one that is indebted to us. And lead us not into temptation; but deliver us from evil.” )
(Catatan dari penterjemah: Bahkan versi King James sendiri pun sudah berbeda dengan Versi King James yang dipakai oleh Bhikku A L De Silva sewaktu menulis buku Beyond Belief ini. Dengan terteranya tiga versi Alkitab dari ayat yang sama, kita bisa melihat bahwa tidak satupun dari ketiganya yang benar kata demi kata. Mana yang paling benar yang diucapkan Yesus?).
Perhatikan frase-frase berikut – “who art in heaven”,”thy will be done on earth as it is in heaven”,”but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen” – telah dipotong dari Doa Bapa Kami.
Kita hendaknya menanyakan teman Kristen kita mengapa frase-frase tersebut telah dipotong (dibuang), yang mana adalah ajaran paling terkenal dan paling penting dari Yesus. Tanyakan di antara kedua versi ini, manakah yang merupakan firman Tuhan yang sempurna, firman Tuhan yang tidak berubah. Tanyakan mereka, siapa yang mempunyai pengetahuan dan kebijaksanaan yang cukup untuk mengubah isi Alkitab. Anda akan menemukan mereka sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan. Di sini dan di manapun juga, para pembaca disarankan untuk pergi ke perpustakaan dan toko buku, carilah versi-versi Alkitab yang berlainan dan secara seksama dan hati-hati bandingkan isinya. Kita akan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Alkitab-Alkitab itu saling berbeda sebagai hasil dari penggubahan.
Membuang Ayat-Ayat Alkitab
Bukti bahwa Alkitab telah diubah-ubah bisa ditemukan di setiap halaman, jika kita melihat dengan seksama. Tulisan-tulisan Alkitab diatur ke dalam pasal-pasal yang kemudian di bagi lagi ke dalam ayat-ayat. Sewaktu kita membaca Alkitab, kita terkadang akan menemukan satu atau dua ayat yang hilang. Versi Internasional Baru yang dicetak oleh New York International Bible Society, perhatikan ayat 44-46 telah dihapus dari Markus pasal 9. Ayat 37 telah dibuang dari Act 8, dan ayat 28 telah dibuang dari Markus 15. Bagaimana mungkin orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah sempurna dan firman Tuhan yang tidak berubah ketika mereka membuang ayat-ayat dan kata-kata yang tidak sepadan(convenient).
Penerjemahan Yang Memilih (Selektif)
Ketika orang-orang Kristen hendak meyakinkan kita tentang bukti nyata agama mereka, mereka akan mengutip dari Alkitab, supaya kita percaya seperti mereka bahwa setiap kata di dalam Alkitab itu benar apa adanya. Tetapi ketika kita yang mengutip dari Alkitab untuk membuktikan agama mereka primitif, bodoh atau tidak masuk akal (contohnya: asap keluar dari hidung Tuhan dan api yang keluar dari mulut Tuhan, Psalms 18:7-8; atau keledai yang bisa berbicara, Bilangan 22:28) orang Kristen akan mengatakan: “Hal-hal seperti itu hanyalah simbolis, hendaknya tidak diartikan apa adanya.” Orang Kristen sangatlah memilih di dalam mengartikan Alkitab. Beberapa ayat adalah “Firman Allah” yang diartikan benar apa adanya, tetapi di bagian-bagian yang lain, biasanya bagian yang memalukan, tidak bisa diartikan apa adanya. Alkitab haruslah menjadi Firman Allah atau Alkitab bukan Firman Allah sama sekali, seseorang tidak bisa sekedar memetik ayat dan memilih cara pengartian seenaknya. Apabila benar beberapa ayat harus diartikan apa adanya dan ayat lain diartikan secara simbolis, bagaimana seorang Kristen itu tau dan memutuskan cara untuk mengartikan ayat tersebut? Kalau cerita-cerita tentang keledai Balaam yang berbicara, Adam dan Hawa memakan buah apel, atau Musa mengubah tongkat menjadi ular tidak untuk diartikan apa adanya, mungkin juga, cerita tentang kebangkitan Yesus hanyalah simbolis (lambang) dan tidak untuk diartikan secara apa adanya.


semoga semua makhluk berbahagia
AL-KITAB PERJANJIAN LAMA...ADALAH KITAB YANG DI TULIS/DIKARANG OLEH KAUM YAHUDI.ATAU LEBIH JELAS SEJAK MUSA...MUSALAH YANG MENETAPKAN PERATURAN-PERATURAN DAN TATA IBADAH KAUMNYA.BEGITU JUGA NABI-NABI SETELAH MUSA.....DENGAN DAYA PIKIR DAN INTELEJENSI YANG TINGGI MEREKA MENGARANG KITAB MEREKA BER PEDOMAN HANYA PADA 10 PERINTAH ,DARI TAURAT<10 PERINTAH>INILAH MEREKA MENCIPTAKAN KITABNYA MASING MASING......TUHAN TELAH MELETAKKAN DASAR BAGI MEREKA ITULAH TAURAT...TIDAK ADA SATUPUN KITAB DARI NABI-NABI ITU LANGSUNG DARI TUHAN .. KECUALI TORAT 10 PERINTAH TUHAN....JADI SAYA MAU KATAKAN KITAB SUCI ADALAH SUCI BAGI KAUMNYA YANG PERCAYA PADA MUSA DAN NABI-NABI SETELAH MUSA...KARENA TUHAN MEMBEKALI MEREKA DENGAN MUJIZAT AGAR APAPUN YANG DI KATAKAN OLEH NABI ITU MEREKA YAKINI SEBAGAI DATANG DARI TUHAN...SENMOGA PAHAMDAN PADA PER JANJIAN BARU....YAHWEH YANG KAMI SEBUT BAPA.....MEWUJUTKAN TAURAT INI DALAM RUPA MANUSIA.YESUS ADALAH WUJUD NYATA KALAM YAHWEH DI BUMI INI.....SEBAGAI MANUSIA DIA KONSISTEN...LAPER HAUS TIDUR..NAMANYA JUGA MANUSIA........HA HA HA....KE EMPAT INJIL BERBEDA...MEREKA MURID-MURID YESUS MENULIS APA YANG MEREKA LIHAT DENGAN MATA DAN BUKAN OLEH ILHAM /MIMPI ...MEREKA MENULIS APA -APA YANG DI LAKUKAN YESUS SELAMA ADA BER SAMA-SAMA DENGAN MEREKA....JADI MENURUT SAYA AL-KITAB ..ADALAH KITAB PEGANGAN HIDUP SETIAP ORANG......SYALOM....
kuku bima
kuku bima
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 4057
Age : 43
Location : firdaus
Job/hobbies : memperkenalkan Yesus
Humor : iman yang buta membawa malapetaka...
Reputation : 12
Points : 10374
Registration date : 2011-05-20

http://Islam bukan agama ,tapi Idiologi mematikan..

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by putramentari Mon 14 May 2012, 1:13 pm

kuku bima wrote:
Gravelord wrote:permisi numpang lewat
ada referensi nih:
Kritik Terhadap Isi Alkitab
Ajaran agama Kristen adalah agama yang berdasarkan buku (kitab). Tidak ada satu buktipun bagi klaim-klaim dan ajaran agama Kristen selain bukti yang tertulis di Alkitab. Dan kenyataan di atas telah membuat Alkitab sebagai satu-satunya pegangan bagi agama Kristen. Di masa lalu, juga di masa sekarang, orang-orang Kristen telah mengutip banyak isi Alkitab dan saling berdebat tentang arti dari potongan-potongan kalimat dan kata, dan pada saat yang sama mencoba meyakinkan orang non-Kristen akan kebenaran buku yang sesama orang Kristen sendiri tidak bisa saling setuju. Tetapi satu hal yang semua orang Kristen saling setuju, yaitu: Alkitab adalah Firman Tuhan – bukan saja Alkitab berisi Firman Tuhan, tetapi Alkitab ADALAH Firman Tuhan sendiri yang tidak mungkin salah, pembuktian lengkap dari Tuhan kepada manusia. Kita akan membuktikan kebenaran (kesalahan) klaim ini dan membuktikan bahwa seperti klaim-klaim yang lain, klaim yang satu ini juga memiliki isi pokok yang sedikit sekali.
Apakah Alkitab adalah Firman Tuhan?
Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tentunya ini hanya akan membuktikan bahwa Tuhan adalah mahluk yang sangat aneh. Seorang akan mengharapkan bahwa Sang Pencipta alam semesta ini hanya akan berbicara kepada manusia kalau hal yang diucapkan itu penting dan sangat berpengaruh kepada seluruh isi ciptaanNya. Ternyata tidak demikian halnya. Kitab-kitab Tawarikh misalnya, terdiri dari nama-nama orang yang kita tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang mereka, dan orang-orang tersebut sudah meninggal ribuan tahun yang lalu. Tidak ada perintah dari Tuhan, tidak ada prinsip-prinsip etika, tidak ada petunjuk tentang bagaimana hidup secara benar atau petunjuk menyembah Tuhan – yang ada hanyalah halaman demi halaman dari nama-nama yang tidak berguna. Mengapa Tuhan mau membuang waktuNya sendiri dan waktu kita untuk hal seperti ini? Dan bagaimana pula dengan Kidung Agung? Kitab ini berisi tentang koleksi-koleksi puisi erotis cinta. Sekali lagi, dengan dunia yang penuh dengan kekacauan, orang sudah selayaknya menganggap bahwa Tuhan bisa mengajarkan sesuatu yang lebih penting untuk diajarkan kepada manusia daripada hal-hal di atas.
Kemudian kita tiba kepada topik Injil yang membabarkan kehidupan Yesus. Mengapa Tuhan memutuskan untuk mewahyukan seluruh kehidupan Yesus sampai empat kali? Dan mengapa dia telah mewahyukan keempat buku yang telah jelas berbeda dan saling bertentangan terhadap satu cerita? Tidak seperti orang-orang Kristen, ahli-ahli sejarah telah memberikan jawaban yang sangat masuk akal terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan, melainkan sebuah kumpulan yang tidak rapi yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda, dalam jangka waktu yang berabad-abad, yang telah di ganti isinya, diedit (diperbarui) dari waktu ke waktu, yang bermuatkan cerita-cerita, urutan keturunan (silsilah), dongeng-dongeng perumpamaan, tulisan-tulisan suci dan duniawi. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan dan sama saja dengan buku-buku cerita-cerita pengembaraan, Ramayana, atau Mahabharata yang mana lebih mirip dengan Alkitab.
Apakah Alkitab Diwahyukan?
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa meskipun kitab-kitab di dalam Alkitab ditulis oleh beberapa orang, orang-orang yang menulis Alkitab itu diwahyukan dan dituntun oleh Tuhan di saat mereka menulis. Sementara orang-orang Kristen modern membuat klaim seperti ini, penulis-penulis asli dari kitab-kitab tersebut tidak pernah berkata demikian. Contohnya Lukas pada awal kitabnya menuliskan:
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti disampaikan kepada kita oleh mereka, yang semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.” (Lukas 1:1-3)
Tidak ada tertulis sekalipun bahwa dia dipenuhi oleh roh Allah sebelum ataupun sewaktu menuliskan kitab itu. Dia hanya mengatakan bahwa rekan yang lainnya telah menulis tentang kehidupan Yesus, maka Lukas sendiri berpikir bahwa mungkin adalah ide yang bagus untuk menuliskan sesuatu juga. Kalau benar dia diwahyukan oleh Tuhan untuk menulis ajaran Yesus, mengapa tidak dia katakan saja demikian? Tetapi klaim tentang inspirasi (wahyu) bukan saja tidak bisa dibenarkan, klaim akan wayhu juga menimbulkan sebuah masalah yang serius. Orang Kristiani selalu mengklaim bahwa di dalam doa, Tuhan berbicara kepada mereka, memberikan mereka nasehat dan menuntun perbuatan mereka. Mereka mengklaim juga bahwa suara Tuhan sangat langsung, sangat jelas dan sangat nyata. Alkitab memuat firman-firman Allah kepada Musa, Yosua, Matius, Markus, Petrus dan Paulus, lalu mengapa firman-firman yang Dia sampaikan kepada orang Kristen moderen juga diikutsertakan? Orang-orang Kristen akan menolak keras terhadap usul ini yang hanya menjelaskan kepada kita bahwa mereka sebenarnya tidak begitu yakin akan kata-kata yang mereka dengar bahwa kata-kata itu berasal dari Tuhan.
Satu Alkitab Atau Banyak Alkitab?
Pada jaman dulu, tidak terdapat versi standard dari Perjanjian Lama. Kelompok-kelompok Yahudi yang berbeda dan wilayah-wilayah yang berbeda mempunyai versi mereka sendiri. Ada versi Septuagint, Aquila, Theodosi dan juga versi Symmanchu, semuanya memuat tulisan yang berbeda dan jumlah kitab yang berbeda. Perjanjian lama yang digunakan oleh orang-orang Kristen jaman sekarang adalah berdasarkan pada versi Masonetik, yang hanya muncul setelah Jamnia Synod pada akhir abad pertama sesudah Masehi. Perjanjian Baru tidak muncul dalam bentuknya seperti sekarang sampai tahun 404 Sesudah Masehi. Sebelum masa itu, Kitab-kitab Thomas, Kitab-kitab Nikodemus, The Acts of Peter, The Acts of Paul dan selusin buku lainnya tidak dimasukkan ke dalam Alkitab. Di tahun 404 SM, kitab-kitab tersebut berisikan ajaran yang bertentangan dengan ilmu ketuhanan orang Kristen pada waktu itu. Salah satu kitab tertua, Kodex Sinaitikus, mencantumkan Surat dari Barnabas, Injil yang tidak diikutsertakan di dalam Alkitab moderen. Kalau buku-buku tersebut dianggap sebagai wahyu Tuhan oleh orang-orang Kristen pertama, mengapa orang Kristen moderen tidak menganggap buku-buku tersebut wahyu Tuhan juga?
Ketika kita melihat kepada Alkitab yang digunakan oleh Kristen moderen, kita juga menemukan ada beberapa versi. Alkitab yang digunakan oleh Gereja Ethiophia, salah satu gereja paling kuno dari semua gereja, mencantumkan Kitab-kitab Enoch dan Gembala orang-orang Herma, yang tidak ditemukan di versi yang digunakan oleh Katolik maupun Protestan. Alkitab yang digunakan di Gereja Katolik mencantumkan Kitab-kitab Yudith, Tobias, Banuch, dll (Catatan dari penterjemah: Kitab-kitab tersebut tercantum di dalam dua Kitab yang ditemukan lebih lanjut yang juga disebut: Deutrokanonika dan Protokanonika) yang mana Kitab-kitab tersebut tidak diikutsertakan oleh Gereja Protestan. Profesor H.L. Drummingwright dari Southwestern Baptist Theological Seminary didalam memperkenalkan Alkitab, menjelaskan mengapa Injil-injil tersebut tidak diikutsertakan dalam Alkitab orang Protestan.
Injil-injil tersebut katanya,”dalam hampir semua Alkitab Protestan sampai abad ke-19, ketika pencetak (penerbit) yang dipimpin oleh British and Foreign Bible Society dengan sukarela mengabaikan Injil-injil tersebut.” Sekali lagi, Kitab-kitab tersebut berisi ide-ide yang gereja lain tidak suka, sehingga mereka dengan seenaknya mengabaikan Kitab-kitab itu. Bagaimana mungkin Kitab Yudith yang berisi Firman Allah yang tak mungkin salah itu bisa diabaikan? Mengapa ada begitu banyak versi Alkitab? Dan Alkitab yang mana yang berisi Firman Tuhan yang sempurna?
Adakah Kesalahan Di Dalam Alkitab?
Kita telah melihat sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan yang kita temui di Alkitab. Tetapi kita akan melihat lebih banyak lagi contoh-contoh bahwa Alkitab itu tidak akurat. Jaman sekarang, bahkan anak-anak sekolah pun tahu bahwa bumi bergerak; berputar pada porosnya dan pada saat yang sama berputar mengelilingi matahari. Kita juga tahu bahwa keping-keping tektonik di permukaan bumi juga bergerak. Akan tetapi Alkitab, dengan jelas menyatakan bahwa bumi tidak bergerak. Dalam 1 Tawarikh 16:30 di Alkitab tertulis,”Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang.” (Lihat juga Mazmur 93:1, 96:10, 104:5)
Dibanyak bagian dari Alkitab terdapat hal-hal yang berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti. Dan terlebih lagi Alkitab tidak saja berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti, tetapi isi-isi Alkitab juga saling berlawanan. Marilah kita menyorot cerita tentang penciptaan. Di dalam Kitab Kejadian, dikatakan Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan pada hari ke-tiga (Kejadian 1:20-23) dan akhirnya, manusia diciptakan pada hari ke-enam (Kejadian 1:26-27). Tetapi juga tercantum di kitab yang sama, versi lain dari cerita penciptaan mennyatakan Tuhan menciptakan manusia terlebih dahulu (Kejadian 2:7), kemudian semua tanaman dan pepohonan (Kejadian 2:9), kemudian burung-burung dan semua binatang (Kejadian 2:19) dan kemudian barulah Tuhan menciptakan wanita (Kejadian 2:21-22). Kedua versi yang berbeda ini tentunya telah saling bertentangan.
Sekarang marilah kita lihat pada Kisah Nuh. Di satu bagian dituliskan di dalam Alkitab bahwa Nuh membawa dua (sepasang) dari semua jenis binatang, lalu memasukkannya ke dalam bahtera (Kejadian 6:19). Kemudian di bagian lain diceritakan Nuh membawa tujuh pasang binatang yang bersih, dan burung-burung dan sepasang dari binatang yang lain dan memasukkannya ke dalam bahtera. (Kejadian 7:2). Sekali lagi Alkitab yang sama tapi isinya saling bertentangan. Orang-orang Kristen akan memprotes bahwa kesalahan-kesalahan yang telah kita buktikan ini sifatnya sangat kecil dan tidaklah penting. Akan tetapi, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan Alkitab tidak sempurna. Dan juga kalau kesalahan-kesalahan kecil saja sudah terjadi, kesalahan yang sifatnya besar juga bisa terjadi. Dan akhirnya, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan bahwa Alkitab bukanlah firman Allah atau Tuhan bisa berbuat kesalahan-kesalahan.
Apakah Alkitab Merupakan Kesaksian Yang Bisa Dipercaya?
Kita telah melihat bahwa Alkitab berisi banyak kesalahan, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi wahyu. Lalu kalau bukan firman-firman Tuhan, firman siapakah Alkitab itu? Beberapa dari injil di dalam Alkitab diberinama berdasarkan orang yang dianggap telah menulis injil tersebut. Maka Injil Matius seharusnya ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus. Injil Markus seharusnya ditulis oleh Markus, murid Yesus yang lain, dan seterusnya.
Orang Kristen bisa mengklaim bahwa meskipun Alkitab mungkin bukan wahyu yang sempurna, tetapi Alkitab berisi kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang bisa dipercaya. Mereka bisa mengklaim bahwa Matius, Markus, Lukas dan Yohanes mengenal Yesus dengan baik, mereka tinggal bersama Yesus untuk beberapa tahun, mereka mendengar ajaran-ajarannya dan tidak ada alasan bagi mereka untuk berbohong ataupun melebih-lebihkan sesuatu. Maka orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah kesaksian yang sangat terpercaya. Hanya sayang, supaya kesaksian bisa dipercaya, kesaksian itu haruslah berasal dari orang yang bisa dipercaya pula, yang mempunyai latar belakang yang baik. Apakah murid-murid Yesus orang yang seperti itu? Marilah kita lihat.
Beberapa dari murid Yesus adalah pemungut cukai (pajak) (Matius 9:9), seorang yang tidak jujur dan berasal dari kaum yang hina (Matius 18:17); yang lainnya hanyalah nelayan yang tidak berpendidikan (Markus 1:16-17). Simon adalah orang Zelot (Lukas 6:15), orang-orang yang dikenal karena kefanatikannya dan juga perlawanan yang beringas terhadap kekuasaan Romawi, dan seperti orang lain yang terlibat di dalam politik ilegal, Simon sering menggunakan nama samaran sehingga dia juga dikenal sebagai Petrus (Matius 10:2). Petrus dan James diberi julukan “Boanerges” yang berarti “anak-anak petir” (Markus 3:17) sekali lagi telah memberikan ide kepada kita akan keterlibatan mereka di dalam politik. Ketika Yesus ditangkap, murid-muridnya membawa pedang dan bersedia menggunakan pedang itu (Matius 26:51). Tentunya mereka bukanlah jenis orang yang kita akan merasa nyaman untuk mengenal.
(Catatan dari penterjemah: Orang-orang Kristen bisa mengatakan bahwa setelah dipanggil oleh Yesus, mereka berubah menjadi orang-orang yang baik dan taat akan perintah dan ajaranNya. Bahkan untuk orang Kristen jaman sekarang, para murid Yesus sering dipanggil nabi, karena peranan mereka dalam penulisan Injil. Akan tetapi, kalaupun murid-murid Yesus telah berubah baik, tetap saja tidak mengubah kenyataan bahwa mereka tidak bisa dipercaya, bahkan dengan julukan nabi sekalipun, mereka tetaplah manusia beringas yang bersiap-sedia menghunus pedang dan melukai orang lain.)
Satu hal lagi yang hendaknya membuat kita was-was untuk percaya kepada kesaksian murid-murid Yesus adalah mereka tampaknya seringkali salah mengerti apa yang diajarkan oleh Yesus. (Markus 4:13, 6:52, 8:15-17, 9:32; Lukas 8:9, 9:45). Mereka yang seharusnya telah melihat Yesus melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan tetap saja mereka sering ragu-ragu. Yesus memarahi mereka dan memanggil mereka “orang-orang yang beriman kecil” (Matius 8:26, 17:20). Haruskah kita percaya kepada tulisan-tulisan orang-orang yang sering tidak mengerti ucapan yang ditujukan kepada mereka, dan kepada siapa Yesus memanggil orang yang beriman kecil? Kalau sampai orang yang telah mengenal dan melihat Yesus memiliki “iman yang kecil” bagaimana mungkin kita, yang tidak pernah melihat dia, bisa beriman kepada Yesus?
Tentang bagaimana tidak bisa dipercayanya dan tidak berimannya orang-orang yang turut menulis Injil bisa dilihat melalui gambaran tentang apa yang mereka perbuat sebelum Yesus ditangkap. Dia bertanya kepada mereka untuk berjaga-jaga, tetapi mereka malah tertidur (Matius 26:36-43). Setelah Yesus tertangkap, mereka berbohong dan menyangkal bahwa mereka mengenal Yesus (Markus 14:66-72), dan setelah Yesus dieksekusi, mereka kembali menjadi nelayan (Yohanes 21:2-3). Dan siapa yang mengkhianati Yesus? Muridnya Yudas (Matius 26:14-16). Berkumpul dengan para pendosa, pembohong dan orang-orang bodoh untuk menolong mereka adalah perbuatan Yesus yang mulia. Tetapi haruskah kita percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang seperti itu?
Hal yang lebih mengganggu hati kita tentang murid-murid Yesus adalah berapa seringnya mereka dirasuki oleh setan atau iblis dari waktu ke waktu. Maria Magdalena, orang yang dikatakan melihat kebangkitan Yesus, telah dirasuki oleh tujuh iblis (Markus 16:9). Setan masuk ke tubuh Yudas (Lukas 22:3), mencoba merasuki Simon (Lukas 22:31) dan Yesus pernah sekali memanggil Petrus, murid utamanya, “Setan” (Matius 16:23) menandakan bahwa Petruspun pernah dirasuki oleh setan pada waktu itu. Entah itu dirasuki oleh setan atau gejala dari kelainan jiwa yang serius seperti yang diyakini oleh psikiater jaman sekarang, kita hendaknya sangat berhati-hati terhadap kata-kata dari murid Yesus.
Siapa Yang Menulis Injil?
Kita telah membuktikan bahwa Alkitab itu berisi banyak kesalahan, bukanlah wahyu, dan bukanlah kesaksian dari orang yang bisa dipercaya. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Alkitab bahkan tidak ditulis oleh orang-orang yang dikatakan telah menulisnya. Marilah kita melihat lima kitab pertama dari Alkitab: Kejadian, Keluaran, Immamat, Bilangan, dan ulangan. Kelima buku tersebut menceritakan kisah penciptaan dunia dan alam semesta, wahyu Tuhan kepada manusia, dan sejarah awal suku orang Israel yang semuanya dikatakan telah ditulis oleh Musa. Bahkan kenyataannya, kelima buku itu sering disebut “Buku-buku Musa”. Akan tetapi, pengarangan Musa jelaslah tidak mungkin, karena di dalam buku-buku tersebut terdapat laporan tentang kematian Musa.
“Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” (Ulangan 34:5-6)
Bagaimana mungkin seseorang menuliskan tentang kematian dan penguburannya sendiri? Setidaknya buku Ulangan pasti telah ditulis oleh seseorang selain Musa.
Sekarang marilah kita melihat kepada Perjanjian Baru. Injil Matius seharusnya telah ditulis oleh Matius (pemungut cukai/pajak, orang yang ragu, orang yang beriman kecil), salah seorang murid Yesus. Dengan mudah kita tunjukkan bahwa Matius tidak mungkin menulis Injil Matius. Kita membaca:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.” (Matius 9:9)
Baik di jaman sekarang maupun di jaman dulu orang menuliskan dirinya sebagai orang ketiga. Kalau Matius benar-benar telah menulis Injil Matius, kita akan mengharapkan untuk membaca ayat itu sebagai berikut:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat saya duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah saya mengikut Dia.”
Tentunya Injil Matius tidak ditulis oleh Matius, tetapi oleh pihak ketiga. Siapa pihak ketiga ini kita tidaklah tahu, tetapi sarjana-sarjana Alkitab telah menebak-nebak. Di dalam prakata dari terjemahan Injil Matius, sarjana Alkitab terkemuka J.B Phillip mengatakan:
Tradisi awal menganggap Injil Rasul Matius berasal darinya tetapi hampir semua sarjana Alkitab di jaman sekarang menolak nilai tradisi ini. Pengarang tersebut, yang mana supaya lebih mudah masih kita panggil Matius telah mengumpulkan sebuah koleksi tentang tradisi-tradisi yang diucapkan. Dia telah menggunakan injil Markus dengan sesuka hati, meskipun dia telah mengganti urutan-urutan kejadian, dan di dalam beberapa kasus, telah menggunakan kata-kata yang lain untuk sebuah cerita yang sama.
Ini tentunya adalah sebuah pengakuan yang sangat mengganggu, apalagi pengakuan ini berasal dari seorang sarjana Alkitab Kristen yang terkenal. Kita diberitahu bahwa “hampir semua” sarjana Alkitab moderen menolak ide bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius itu sendiri. Kita diberitahu bahwa meskipun pengarang asli injil Matius itu tidak diketahui siapa, akan “lebih mudah” (convenient) untuk memanggilnya dengan nama Matius. Berikutnya kita juga diberitahu bahwa siapapun yang menulis Injil Matius telah “dengan sesuka hati” menjiplak banyak dari Injil Markus. Dalam kata lain, Injil Matius adalah jiplakan yang tidak bertanggungjawab (plagiarism) yang mana bahan-bahannya telah “diatur ulang” dan di susun dalam “kata-kata yang berbeda”. Maka ternyata di dalam Kitab Matius, bukan saja kita tidak menemukan kata-kata Tuhan, kita bahkan tidak menemukan kata-kata dari Matius yang asli.
Berkat tulisan dari sarjana Alkitab seperti Profesor J.B. Phillups, mereka secara terbuka mengakui hal ini dan keragu-raguan lain tentang pengarang asli dari Alkitab, tetapi pengakuan-pengakuan tersebut telah membuat klaim bahwa Injil-injil telah ditulis oleh murid-murid Yesus jelaslah tidak benar.
Kesalahan-kesalahan Dan Perubahan-perubahan Di Dalam Alkitab
Kalau kita melihat di dasar setiap halaman di hampir semua Alkitab, kita akan menemukan beberapa catatan. Catatan-catatan tersebut menandakan adanya kesalahan, perubahan-perubahan ataupun bacaan-bacaan yang meragukan di dalam tulisan Alkitab. Dan jumlah catatan-catatan tersebut mencapai ratusan. Beberapa dari kesalahan atau perubahan terdiri dari beberapa kata, tetapi beberapa dari mereka adalah cukup panjang. (seperti contoh, lihatlah catatan untuk Lukas 9:55-56; Yohanes 5:3, Acts 24:6; I Korintus 8:36-38; 11:4-7; 2 Korintus 10:13-15). Juga perhatikan catatan untuk Markus 16:9-20 yang mengatakan bahwa Markus 16:9-20 di dalam Alkitab ini tidak pernah ada di Alkitab kuno. Dalam kata lain, bagian yang cukup panjang ini telah ditambahkan pada waktu yang lebih mendekati jaman sekarang. Bagaimana bisa orang-orang Kirsten secara jujur mengatakan bahwa Alkitab itu sempurna dan tidak pernah salah ketika semua kesalahan yang ada ditunjukkan pada setiap halaman di mana terdapat kesalahan itu?
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus dan murid-muridnya sering mengutip dari Perjanjian Lama dengan tujuan untuk menjelaskan sesuatu atau, biasanya, untuk berusaha membuktikan bahwa Perjanjian Lama menubuatkan kejadian-kejadian di dalam kehidupan Yesus. Tetapi ketika kita membandingkan kutipan-kutipan tersebut dengan isi asli Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa keduanya itu hampir selalu berbeda. Kita akan menggunakan Versi Internasional Baru dari Alkitab.
Perjanjian Lama
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mikha 5:1)
Perjanjian Baru
“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Matius 2:6)
Kutipan yang ada di Perjanjian Baru bukan saja berisi kata-kata yang berbeda, kutipan itu juga mengganti arti dari kutipan asli Perjanjian Lama. Apakah Matius telah salah mengutip Perjanjian Lama karena dia tidak begitu mengetahui isi Perjanjian Lama sehingga membuat kesalahan? Atau apakah Perjanjian Lama yang Matius gunakan berbeda dengan Perjanjian Lama yang kita baca hari ini? Perjanjian Baru mengutip isi-isi Perjanjian Lama berlusin kali seringnya, dan hampir tidak ada satu kutipan pun yang akurat. Orang Kristen akan memprotes dan mengatakan bahwa perubahan-perubahan tersebut hanyalah kecil dan tidak penting. Memang mungkin benar tidak berarti, tetapi ini adalah bukti bahwa Alkitab memuat banyak kesalahan, berlawanan dengan apa yang orang Kristen katakan tentang Alkitab. Dan juga, sangatlah aneh di mana Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Paulus, yang menurut orang-orang Kristen telah diilhami Tuhan untuk menulis Perjanjian Baru, bahkan tidak bisa mengutip Perjanjian Lama dengan benar.
Mengganti Doa Bapa Kami
Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya tentang Doa Bapa Kami sebelum dia meninggal dan sejak itu, generasi demi generasi dari orang Kristen telah mempelajari doa tersebut di luar kepala. Tetapi siapapun yang telah menghafalnya 20 tahun yang lalu, akan harus belajar menghafalnya sekali lagi karena Doa Bapa Kami telah diubah. Kita akan membandingkan Doa Bapa Kami yang asli yang kita temukan di semua Alkitab yang dicetak sebelum 20 tahun yang lalu, dengan Doa Bapa Kami yang ada di dalam Versi Internasional Baru, dan kita akan melihat bahwa orang-orang Kristen bahkan telah merusakkan ajaran terpenting dari Yesus.
(Catatan dari penterjemah: Buku ini dikarang pertama kali pada tahun 1994. Maka bisa kita sadari bahwa maksud dari paragraf sebelumnya adalah isi Alkitab tentang Doa Bapa Kami sebelum munculnya Versi International Baru (New International Version) berbeda dengan Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Versi Internasional Baru. Yang mana Versi Internasional Baru muncul kira-kira 20 tahun sebelum tahun 1994. Jadi bukan persis 20 tahun sebelum tahun 2003.)
Alkitab Versi King James
Our Father who art in heaven, hallowed be thy name. Thy kingdom come, thy will be done on earth as it is in heaven. Give us this day our daily bread; and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us. And lead us not into tempation, but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen. (Lukas 11:2-5)
Alkitab Versi Internasional Baru
Father, hallowed be your name, your kingdom come. Give us each day our bread. Forgive us our sins, for we also forgive everyone who sins against us. And lead us not into temptation (Lukas 11:2-5)
(Catatan dari penterjemah: Saya juga secara kebetulan mendapatkan Alkitab Versi King James cetakan tahun 1984 yang dicetak oleh Thomas Nelson, Inc. Isi Doa Bapa Kami yang tertera di Lukas 11:2-5 berbunyi seperti berikut:
“Our Father which art in heaven, Hallowed by thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, as in heaven, so in earth. Give us day by day our daily bread. And forgive us our sins; for we also forgive every one that is indebted to us. And lead us not into temptation; but deliver us from evil.” )
(Catatan dari penterjemah: Bahkan versi King James sendiri pun sudah berbeda dengan Versi King James yang dipakai oleh Bhikku A L De Silva sewaktu menulis buku Beyond Belief ini. Dengan terteranya tiga versi Alkitab dari ayat yang sama, kita bisa melihat bahwa tidak satupun dari ketiganya yang benar kata demi kata. Mana yang paling benar yang diucapkan Yesus?).
Perhatikan frase-frase berikut – “who art in heaven”,”thy will be done on earth as it is in heaven”,”but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen” – telah dipotong dari Doa Bapa Kami.
Kita hendaknya menanyakan teman Kristen kita mengapa frase-frase tersebut telah dipotong (dibuang), yang mana adalah ajaran paling terkenal dan paling penting dari Yesus. Tanyakan di antara kedua versi ini, manakah yang merupakan firman Tuhan yang sempurna, firman Tuhan yang tidak berubah. Tanyakan mereka, siapa yang mempunyai pengetahuan dan kebijaksanaan yang cukup untuk mengubah isi Alkitab. Anda akan menemukan mereka sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan. Di sini dan di manapun juga, para pembaca disarankan untuk pergi ke perpustakaan dan toko buku, carilah versi-versi Alkitab yang berlainan dan secara seksama dan hati-hati bandingkan isinya. Kita akan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Alkitab-Alkitab itu saling berbeda sebagai hasil dari penggubahan.
Membuang Ayat-Ayat Alkitab
Bukti bahwa Alkitab telah diubah-ubah bisa ditemukan di setiap halaman, jika kita melihat dengan seksama. Tulisan-tulisan Alkitab diatur ke dalam pasal-pasal yang kemudian di bagi lagi ke dalam ayat-ayat. Sewaktu kita membaca Alkitab, kita terkadang akan menemukan satu atau dua ayat yang hilang. Versi Internasional Baru yang dicetak oleh New York International Bible Society, perhatikan ayat 44-46 telah dihapus dari Markus pasal 9. Ayat 37 telah dibuang dari Act 8, dan ayat 28 telah dibuang dari Markus 15. Bagaimana mungkin orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah sempurna dan firman Tuhan yang tidak berubah ketika mereka membuang ayat-ayat dan kata-kata yang tidak sepadan(convenient).
Penerjemahan Yang Memilih (Selektif)
Ketika orang-orang Kristen hendak meyakinkan kita tentang bukti nyata agama mereka, mereka akan mengutip dari Alkitab, supaya kita percaya seperti mereka bahwa setiap kata di dalam Alkitab itu benar apa adanya. Tetapi ketika kita yang mengutip dari Alkitab untuk membuktikan agama mereka primitif, bodoh atau tidak masuk akal (contohnya: asap keluar dari hidung Tuhan dan api yang keluar dari mulut Tuhan, Psalms 18:7-8; atau keledai yang bisa berbicara, Bilangan 22:28) orang Kristen akan mengatakan: “Hal-hal seperti itu hanyalah simbolis, hendaknya tidak diartikan apa adanya.” Orang Kristen sangatlah memilih di dalam mengartikan Alkitab. Beberapa ayat adalah “Firman Allah” yang diartikan benar apa adanya, tetapi di bagian-bagian yang lain, biasanya bagian yang memalukan, tidak bisa diartikan apa adanya. Alkitab haruslah menjadi Firman Allah atau Alkitab bukan Firman Allah sama sekali, seseorang tidak bisa sekedar memetik ayat dan memilih cara pengartian seenaknya. Apabila benar beberapa ayat harus diartikan apa adanya dan ayat lain diartikan secara simbolis, bagaimana seorang Kristen itu tau dan memutuskan cara untuk mengartikan ayat tersebut? Kalau cerita-cerita tentang keledai Balaam yang berbicara, Adam dan Hawa memakan buah apel, atau Musa mengubah tongkat menjadi ular tidak untuk diartikan apa adanya, mungkin juga, cerita tentang kebangkitan Yesus hanyalah simbolis (lambang) dan tidak untuk diartikan secara apa adanya.


semoga semua makhluk berbahagia
AL-KITAB PERJANJIAN LAMA...ADALAH KITAB YANG DI TULIS/DIKARANG OLEH KAUM YAHUDI.ATAU LEBIH JELAS SEJAK MUSA...MUSALAH YANG MENETAPKAN PERATURAN-PERATURAN DAN TATA IBADAH KAUMNYA.BEGITU JUGA NABI-NABI SETELAH MUSA.....DENGAN DAYA PIKIR DAN INTELEJENSI YANG TINGGI MEREKA MENGARANG KITAB MEREKA BER PEDOMAN HANYA PADA 10 PERINTAH ,DARI TAURAT<10 PERINTAH>INILAH MEREKA MENCIPTAKAN KITABNYA MASING MASING......TUHAN TELAH MELETAKKAN DASAR BAGI MEREKA ITULAH TAURAT...TIDAK ADA SATUPUN KITAB DARI NABI-NABI ITU LANGSUNG DARI TUHAN .. KECUALI TORAT 10 PERINTAH TUHAN....JADI SAYA MAU KATAKAN KITAB SUCI ADALAH SUCI BAGI KAUMNYA YANG PERCAYA PADA MUSA DAN NABI-NABI SETELAH MUSA...KARENA TUHAN MEMBEKALI MEREKA DENGAN MUJIZAT AGAR APAPUN YANG DI KATAKAN OLEH NABI ITU MEREKA YAKINI SEBAGAI DATANG DARI TUHAN...SENMOGA PAHAMDAN PADA PER JANJIAN BARU....YAHWEH YANG KAMI SEBUT BAPA.....MEWUJUTKAN TAURAT INI DALAM RUPA MANUSIA.YESUS ADALAH WUJUD NYATA KALAM YAHWEH DI BUMI INI.....SEBAGAI MANUSIA DIA KONSISTEN...LAPER HAUS TIDUR..NAMANYA JUGA MANUSIA........HA HA HA....KE EMPAT INJIL BERBEDA...MEREKA MURID-MURID YESUS MENULIS APA YANG MEREKA LIHAT DENGAN MATA DAN BUKAN OLEH ILHAM /MIMPI ...MEREKA MENULIS APA -APA YANG DI LAKUKAN YESUS SELAMA ADA BER SAMA-SAMA DENGAN MEREKA....JADI MENURUT SAYA AL-KITAB ..ADALAH KITAB PEGANGAN HIDUP SETIAP ORANG......SYALOM....

Anda Yakin Musa Yang Nulis Taurat, jawab ya jangan plintat plintut Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219
putramentari
putramentari
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5781
Registration date : 2011-04-02

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by mencari petunjuk Mon 14 May 2012, 1:14 pm

putramentari wrote:
kuku bima wrote:
Gravelord wrote:permisi numpang lewat
ada referensi nih:
Kritik Terhadap Isi Alkitab
Ajaran agama Kristen adalah agama yang berdasarkan buku (kitab). Tidak ada satu buktipun bagi klaim-klaim dan ajaran agama Kristen selain bukti yang tertulis di Alkitab. Dan kenyataan di atas telah membuat Alkitab sebagai satu-satunya pegangan bagi agama Kristen. Di masa lalu, juga di masa sekarang, orang-orang Kristen telah mengutip banyak isi Alkitab dan saling berdebat tentang arti dari potongan-potongan kalimat dan kata, dan pada saat yang sama mencoba meyakinkan orang non-Kristen akan kebenaran buku yang sesama orang Kristen sendiri tidak bisa saling setuju. Tetapi satu hal yang semua orang Kristen saling setuju, yaitu: Alkitab adalah Firman Tuhan – bukan saja Alkitab berisi Firman Tuhan, tetapi Alkitab ADALAH Firman Tuhan sendiri yang tidak mungkin salah, pembuktian lengkap dari Tuhan kepada manusia. Kita akan membuktikan kebenaran (kesalahan) klaim ini dan membuktikan bahwa seperti klaim-klaim yang lain, klaim yang satu ini juga memiliki isi pokok yang sedikit sekali.
Apakah Alkitab adalah Firman Tuhan?
Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tentunya ini hanya akan membuktikan bahwa Tuhan adalah mahluk yang sangat aneh. Seorang akan mengharapkan bahwa Sang Pencipta alam semesta ini hanya akan berbicara kepada manusia kalau hal yang diucapkan itu penting dan sangat berpengaruh kepada seluruh isi ciptaanNya. Ternyata tidak demikian halnya. Kitab-kitab Tawarikh misalnya, terdiri dari nama-nama orang yang kita tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang mereka, dan orang-orang tersebut sudah meninggal ribuan tahun yang lalu. Tidak ada perintah dari Tuhan, tidak ada prinsip-prinsip etika, tidak ada petunjuk tentang bagaimana hidup secara benar atau petunjuk menyembah Tuhan – yang ada hanyalah halaman demi halaman dari nama-nama yang tidak berguna. Mengapa Tuhan mau membuang waktuNya sendiri dan waktu kita untuk hal seperti ini? Dan bagaimana pula dengan Kidung Agung? Kitab ini berisi tentang koleksi-koleksi puisi erotis cinta. Sekali lagi, dengan dunia yang penuh dengan kekacauan, orang sudah selayaknya menganggap bahwa Tuhan bisa mengajarkan sesuatu yang lebih penting untuk diajarkan kepada manusia daripada hal-hal di atas.
Kemudian kita tiba kepada topik Injil yang membabarkan kehidupan Yesus. Mengapa Tuhan memutuskan untuk mewahyukan seluruh kehidupan Yesus sampai empat kali? Dan mengapa dia telah mewahyukan keempat buku yang telah jelas berbeda dan saling bertentangan terhadap satu cerita? Tidak seperti orang-orang Kristen, ahli-ahli sejarah telah memberikan jawaban yang sangat masuk akal terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan, melainkan sebuah kumpulan yang tidak rapi yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda, dalam jangka waktu yang berabad-abad, yang telah di ganti isinya, diedit (diperbarui) dari waktu ke waktu, yang bermuatkan cerita-cerita, urutan keturunan (silsilah), dongeng-dongeng perumpamaan, tulisan-tulisan suci dan duniawi. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan dan sama saja dengan buku-buku cerita-cerita pengembaraan, Ramayana, atau Mahabharata yang mana lebih mirip dengan Alkitab.
Apakah Alkitab Diwahyukan?
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa meskipun kitab-kitab di dalam Alkitab ditulis oleh beberapa orang, orang-orang yang menulis Alkitab itu diwahyukan dan dituntun oleh Tuhan di saat mereka menulis. Sementara orang-orang Kristen modern membuat klaim seperti ini, penulis-penulis asli dari kitab-kitab tersebut tidak pernah berkata demikian. Contohnya Lukas pada awal kitabnya menuliskan:
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti disampaikan kepada kita oleh mereka, yang semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.” (Lukas 1:1-3)
Tidak ada tertulis sekalipun bahwa dia dipenuhi oleh roh Allah sebelum ataupun sewaktu menuliskan kitab itu. Dia hanya mengatakan bahwa rekan yang lainnya telah menulis tentang kehidupan Yesus, maka Lukas sendiri berpikir bahwa mungkin adalah ide yang bagus untuk menuliskan sesuatu juga. Kalau benar dia diwahyukan oleh Tuhan untuk menulis ajaran Yesus, mengapa tidak dia katakan saja demikian? Tetapi klaim tentang inspirasi (wahyu) bukan saja tidak bisa dibenarkan, klaim akan wayhu juga menimbulkan sebuah masalah yang serius. Orang Kristiani selalu mengklaim bahwa di dalam doa, Tuhan berbicara kepada mereka, memberikan mereka nasehat dan menuntun perbuatan mereka. Mereka mengklaim juga bahwa suara Tuhan sangat langsung, sangat jelas dan sangat nyata. Alkitab memuat firman-firman Allah kepada Musa, Yosua, Matius, Markus, Petrus dan Paulus, lalu mengapa firman-firman yang Dia sampaikan kepada orang Kristen moderen juga diikutsertakan? Orang-orang Kristen akan menolak keras terhadap usul ini yang hanya menjelaskan kepada kita bahwa mereka sebenarnya tidak begitu yakin akan kata-kata yang mereka dengar bahwa kata-kata itu berasal dari Tuhan.
Satu Alkitab Atau Banyak Alkitab?
Pada jaman dulu, tidak terdapat versi standard dari Perjanjian Lama. Kelompok-kelompok Yahudi yang berbeda dan wilayah-wilayah yang berbeda mempunyai versi mereka sendiri. Ada versi Septuagint, Aquila, Theodosi dan juga versi Symmanchu, semuanya memuat tulisan yang berbeda dan jumlah kitab yang berbeda. Perjanjian lama yang digunakan oleh orang-orang Kristen jaman sekarang adalah berdasarkan pada versi Masonetik, yang hanya muncul setelah Jamnia Synod pada akhir abad pertama sesudah Masehi. Perjanjian Baru tidak muncul dalam bentuknya seperti sekarang sampai tahun 404 Sesudah Masehi. Sebelum masa itu, Kitab-kitab Thomas, Kitab-kitab Nikodemus, The Acts of Peter, The Acts of Paul dan selusin buku lainnya tidak dimasukkan ke dalam Alkitab. Di tahun 404 SM, kitab-kitab tersebut berisikan ajaran yang bertentangan dengan ilmu ketuhanan orang Kristen pada waktu itu. Salah satu kitab tertua, Kodex Sinaitikus, mencantumkan Surat dari Barnabas, Injil yang tidak diikutsertakan di dalam Alkitab moderen. Kalau buku-buku tersebut dianggap sebagai wahyu Tuhan oleh orang-orang Kristen pertama, mengapa orang Kristen moderen tidak menganggap buku-buku tersebut wahyu Tuhan juga?
Ketika kita melihat kepada Alkitab yang digunakan oleh Kristen moderen, kita juga menemukan ada beberapa versi. Alkitab yang digunakan oleh Gereja Ethiophia, salah satu gereja paling kuno dari semua gereja, mencantumkan Kitab-kitab Enoch dan Gembala orang-orang Herma, yang tidak ditemukan di versi yang digunakan oleh Katolik maupun Protestan. Alkitab yang digunakan di Gereja Katolik mencantumkan Kitab-kitab Yudith, Tobias, Banuch, dll (Catatan dari penterjemah: Kitab-kitab tersebut tercantum di dalam dua Kitab yang ditemukan lebih lanjut yang juga disebut: Deutrokanonika dan Protokanonika) yang mana Kitab-kitab tersebut tidak diikutsertakan oleh Gereja Protestan. Profesor H.L. Drummingwright dari Southwestern Baptist Theological Seminary didalam memperkenalkan Alkitab, menjelaskan mengapa Injil-injil tersebut tidak diikutsertakan dalam Alkitab orang Protestan.
Injil-injil tersebut katanya,”dalam hampir semua Alkitab Protestan sampai abad ke-19, ketika pencetak (penerbit) yang dipimpin oleh British and Foreign Bible Society dengan sukarela mengabaikan Injil-injil tersebut.” Sekali lagi, Kitab-kitab tersebut berisi ide-ide yang gereja lain tidak suka, sehingga mereka dengan seenaknya mengabaikan Kitab-kitab itu. Bagaimana mungkin Kitab Yudith yang berisi Firman Allah yang tak mungkin salah itu bisa diabaikan? Mengapa ada begitu banyak versi Alkitab? Dan Alkitab yang mana yang berisi Firman Tuhan yang sempurna?
Adakah Kesalahan Di Dalam Alkitab?
Kita telah melihat sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan yang kita temui di Alkitab. Tetapi kita akan melihat lebih banyak lagi contoh-contoh bahwa Alkitab itu tidak akurat. Jaman sekarang, bahkan anak-anak sekolah pun tahu bahwa bumi bergerak; berputar pada porosnya dan pada saat yang sama berputar mengelilingi matahari. Kita juga tahu bahwa keping-keping tektonik di permukaan bumi juga bergerak. Akan tetapi Alkitab, dengan jelas menyatakan bahwa bumi tidak bergerak. Dalam 1 Tawarikh 16:30 di Alkitab tertulis,”Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang.” (Lihat juga Mazmur 93:1, 96:10, 104:5)
Dibanyak bagian dari Alkitab terdapat hal-hal yang berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti. Dan terlebih lagi Alkitab tidak saja berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti, tetapi isi-isi Alkitab juga saling berlawanan. Marilah kita menyorot cerita tentang penciptaan. Di dalam Kitab Kejadian, dikatakan Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan pada hari ke-tiga (Kejadian 1:20-23) dan akhirnya, manusia diciptakan pada hari ke-enam (Kejadian 1:26-27). Tetapi juga tercantum di kitab yang sama, versi lain dari cerita penciptaan mennyatakan Tuhan menciptakan manusia terlebih dahulu (Kejadian 2:7), kemudian semua tanaman dan pepohonan (Kejadian 2:9), kemudian burung-burung dan semua binatang (Kejadian 2:19) dan kemudian barulah Tuhan menciptakan wanita (Kejadian 2:21-22). Kedua versi yang berbeda ini tentunya telah saling bertentangan.
Sekarang marilah kita lihat pada Kisah Nuh. Di satu bagian dituliskan di dalam Alkitab bahwa Nuh membawa dua (sepasang) dari semua jenis binatang, lalu memasukkannya ke dalam bahtera (Kejadian 6:19). Kemudian di bagian lain diceritakan Nuh membawa tujuh pasang binatang yang bersih, dan burung-burung dan sepasang dari binatang yang lain dan memasukkannya ke dalam bahtera. (Kejadian 7:2). Sekali lagi Alkitab yang sama tapi isinya saling bertentangan. Orang-orang Kristen akan memprotes bahwa kesalahan-kesalahan yang telah kita buktikan ini sifatnya sangat kecil dan tidaklah penting. Akan tetapi, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan Alkitab tidak sempurna. Dan juga kalau kesalahan-kesalahan kecil saja sudah terjadi, kesalahan yang sifatnya besar juga bisa terjadi. Dan akhirnya, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan bahwa Alkitab bukanlah firman Allah atau Tuhan bisa berbuat kesalahan-kesalahan.
Apakah Alkitab Merupakan Kesaksian Yang Bisa Dipercaya?
Kita telah melihat bahwa Alkitab berisi banyak kesalahan, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi wahyu. Lalu kalau bukan firman-firman Tuhan, firman siapakah Alkitab itu? Beberapa dari injil di dalam Alkitab diberinama berdasarkan orang yang dianggap telah menulis injil tersebut. Maka Injil Matius seharusnya ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus. Injil Markus seharusnya ditulis oleh Markus, murid Yesus yang lain, dan seterusnya.
Orang Kristen bisa mengklaim bahwa meskipun Alkitab mungkin bukan wahyu yang sempurna, tetapi Alkitab berisi kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang bisa dipercaya. Mereka bisa mengklaim bahwa Matius, Markus, Lukas dan Yohanes mengenal Yesus dengan baik, mereka tinggal bersama Yesus untuk beberapa tahun, mereka mendengar ajaran-ajarannya dan tidak ada alasan bagi mereka untuk berbohong ataupun melebih-lebihkan sesuatu. Maka orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah kesaksian yang sangat terpercaya. Hanya sayang, supaya kesaksian bisa dipercaya, kesaksian itu haruslah berasal dari orang yang bisa dipercaya pula, yang mempunyai latar belakang yang baik. Apakah murid-murid Yesus orang yang seperti itu? Marilah kita lihat.
Beberapa dari murid Yesus adalah pemungut cukai (pajak) (Matius 9:9), seorang yang tidak jujur dan berasal dari kaum yang hina (Matius 18:17); yang lainnya hanyalah nelayan yang tidak berpendidikan (Markus 1:16-17). Simon adalah orang Zelot (Lukas 6:15), orang-orang yang dikenal karena kefanatikannya dan juga perlawanan yang beringas terhadap kekuasaan Romawi, dan seperti orang lain yang terlibat di dalam politik ilegal, Simon sering menggunakan nama samaran sehingga dia juga dikenal sebagai Petrus (Matius 10:2). Petrus dan James diberi julukan “Boanerges” yang berarti “anak-anak petir” (Markus 3:17) sekali lagi telah memberikan ide kepada kita akan keterlibatan mereka di dalam politik. Ketika Yesus ditangkap, murid-muridnya membawa pedang dan bersedia menggunakan pedang itu (Matius 26:51). Tentunya mereka bukanlah jenis orang yang kita akan merasa nyaman untuk mengenal.
(Catatan dari penterjemah: Orang-orang Kristen bisa mengatakan bahwa setelah dipanggil oleh Yesus, mereka berubah menjadi orang-orang yang baik dan taat akan perintah dan ajaranNya. Bahkan untuk orang Kristen jaman sekarang, para murid Yesus sering dipanggil nabi, karena peranan mereka dalam penulisan Injil. Akan tetapi, kalaupun murid-murid Yesus telah berubah baik, tetap saja tidak mengubah kenyataan bahwa mereka tidak bisa dipercaya, bahkan dengan julukan nabi sekalipun, mereka tetaplah manusia beringas yang bersiap-sedia menghunus pedang dan melukai orang lain.)
Satu hal lagi yang hendaknya membuat kita was-was untuk percaya kepada kesaksian murid-murid Yesus adalah mereka tampaknya seringkali salah mengerti apa yang diajarkan oleh Yesus. (Markus 4:13, 6:52, 8:15-17, 9:32; Lukas 8:9, 9:45). Mereka yang seharusnya telah melihat Yesus melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan tetap saja mereka sering ragu-ragu. Yesus memarahi mereka dan memanggil mereka “orang-orang yang beriman kecil” (Matius 8:26, 17:20). Haruskah kita percaya kepada tulisan-tulisan orang-orang yang sering tidak mengerti ucapan yang ditujukan kepada mereka, dan kepada siapa Yesus memanggil orang yang beriman kecil? Kalau sampai orang yang telah mengenal dan melihat Yesus memiliki “iman yang kecil” bagaimana mungkin kita, yang tidak pernah melihat dia, bisa beriman kepada Yesus?
Tentang bagaimana tidak bisa dipercayanya dan tidak berimannya orang-orang yang turut menulis Injil bisa dilihat melalui gambaran tentang apa yang mereka perbuat sebelum Yesus ditangkap. Dia bertanya kepada mereka untuk berjaga-jaga, tetapi mereka malah tertidur (Matius 26:36-43). Setelah Yesus tertangkap, mereka berbohong dan menyangkal bahwa mereka mengenal Yesus (Markus 14:66-72), dan setelah Yesus dieksekusi, mereka kembali menjadi nelayan (Yohanes 21:2-3). Dan siapa yang mengkhianati Yesus? Muridnya Yudas (Matius 26:14-16). Berkumpul dengan para pendosa, pembohong dan orang-orang bodoh untuk menolong mereka adalah perbuatan Yesus yang mulia. Tetapi haruskah kita percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang seperti itu?
Hal yang lebih mengganggu hati kita tentang murid-murid Yesus adalah berapa seringnya mereka dirasuki oleh setan atau iblis dari waktu ke waktu. Maria Magdalena, orang yang dikatakan melihat kebangkitan Yesus, telah dirasuki oleh tujuh iblis (Markus 16:9). Setan masuk ke tubuh Yudas (Lukas 22:3), mencoba merasuki Simon (Lukas 22:31) dan Yesus pernah sekali memanggil Petrus, murid utamanya, “Setan” (Matius 16:23) menandakan bahwa Petruspun pernah dirasuki oleh setan pada waktu itu. Entah itu dirasuki oleh setan atau gejala dari kelainan jiwa yang serius seperti yang diyakini oleh psikiater jaman sekarang, kita hendaknya sangat berhati-hati terhadap kata-kata dari murid Yesus.
Siapa Yang Menulis Injil?
Kita telah membuktikan bahwa Alkitab itu berisi banyak kesalahan, bukanlah wahyu, dan bukanlah kesaksian dari orang yang bisa dipercaya. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Alkitab bahkan tidak ditulis oleh orang-orang yang dikatakan telah menulisnya. Marilah kita melihat lima kitab pertama dari Alkitab: Kejadian, Keluaran, Immamat, Bilangan, dan ulangan. Kelima buku tersebut menceritakan kisah penciptaan dunia dan alam semesta, wahyu Tuhan kepada manusia, dan sejarah awal suku orang Israel yang semuanya dikatakan telah ditulis oleh Musa. Bahkan kenyataannya, kelima buku itu sering disebut “Buku-buku Musa”. Akan tetapi, pengarangan Musa jelaslah tidak mungkin, karena di dalam buku-buku tersebut terdapat laporan tentang kematian Musa.
“Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” (Ulangan 34:5-6)
Bagaimana mungkin seseorang menuliskan tentang kematian dan penguburannya sendiri? Setidaknya buku Ulangan pasti telah ditulis oleh seseorang selain Musa.
Sekarang marilah kita melihat kepada Perjanjian Baru. Injil Matius seharusnya telah ditulis oleh Matius (pemungut cukai/pajak, orang yang ragu, orang yang beriman kecil), salah seorang murid Yesus. Dengan mudah kita tunjukkan bahwa Matius tidak mungkin menulis Injil Matius. Kita membaca:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.” (Matius 9:9)
Baik di jaman sekarang maupun di jaman dulu orang menuliskan dirinya sebagai orang ketiga. Kalau Matius benar-benar telah menulis Injil Matius, kita akan mengharapkan untuk membaca ayat itu sebagai berikut:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat saya duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah saya mengikut Dia.”
Tentunya Injil Matius tidak ditulis oleh Matius, tetapi oleh pihak ketiga. Siapa pihak ketiga ini kita tidaklah tahu, tetapi sarjana-sarjana Alkitab telah menebak-nebak. Di dalam prakata dari terjemahan Injil Matius, sarjana Alkitab terkemuka J.B Phillip mengatakan:
Tradisi awal menganggap Injil Rasul Matius berasal darinya tetapi hampir semua sarjana Alkitab di jaman sekarang menolak nilai tradisi ini. Pengarang tersebut, yang mana supaya lebih mudah masih kita panggil Matius telah mengumpulkan sebuah koleksi tentang tradisi-tradisi yang diucapkan. Dia telah menggunakan injil Markus dengan sesuka hati, meskipun dia telah mengganti urutan-urutan kejadian, dan di dalam beberapa kasus, telah menggunakan kata-kata yang lain untuk sebuah cerita yang sama.
Ini tentunya adalah sebuah pengakuan yang sangat mengganggu, apalagi pengakuan ini berasal dari seorang sarjana Alkitab Kristen yang terkenal. Kita diberitahu bahwa “hampir semua” sarjana Alkitab moderen menolak ide bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius itu sendiri. Kita diberitahu bahwa meskipun pengarang asli injil Matius itu tidak diketahui siapa, akan “lebih mudah” (convenient) untuk memanggilnya dengan nama Matius. Berikutnya kita juga diberitahu bahwa siapapun yang menulis Injil Matius telah “dengan sesuka hati” menjiplak banyak dari Injil Markus. Dalam kata lain, Injil Matius adalah jiplakan yang tidak bertanggungjawab (plagiarism) yang mana bahan-bahannya telah “diatur ulang” dan di susun dalam “kata-kata yang berbeda”. Maka ternyata di dalam Kitab Matius, bukan saja kita tidak menemukan kata-kata Tuhan, kita bahkan tidak menemukan kata-kata dari Matius yang asli.
Berkat tulisan dari sarjana Alkitab seperti Profesor J.B. Phillups, mereka secara terbuka mengakui hal ini dan keragu-raguan lain tentang pengarang asli dari Alkitab, tetapi pengakuan-pengakuan tersebut telah membuat klaim bahwa Injil-injil telah ditulis oleh murid-murid Yesus jelaslah tidak benar.
Kesalahan-kesalahan Dan Perubahan-perubahan Di Dalam Alkitab
Kalau kita melihat di dasar setiap halaman di hampir semua Alkitab, kita akan menemukan beberapa catatan. Catatan-catatan tersebut menandakan adanya kesalahan, perubahan-perubahan ataupun bacaan-bacaan yang meragukan di dalam tulisan Alkitab. Dan jumlah catatan-catatan tersebut mencapai ratusan. Beberapa dari kesalahan atau perubahan terdiri dari beberapa kata, tetapi beberapa dari mereka adalah cukup panjang. (seperti contoh, lihatlah catatan untuk Lukas 9:55-56; Yohanes 5:3, Acts 24:6; I Korintus 8:36-38; 11:4-7; 2 Korintus 10:13-15). Juga perhatikan catatan untuk Markus 16:9-20 yang mengatakan bahwa Markus 16:9-20 di dalam Alkitab ini tidak pernah ada di Alkitab kuno. Dalam kata lain, bagian yang cukup panjang ini telah ditambahkan pada waktu yang lebih mendekati jaman sekarang. Bagaimana bisa orang-orang Kirsten secara jujur mengatakan bahwa Alkitab itu sempurna dan tidak pernah salah ketika semua kesalahan yang ada ditunjukkan pada setiap halaman di mana terdapat kesalahan itu?
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus dan murid-muridnya sering mengutip dari Perjanjian Lama dengan tujuan untuk menjelaskan sesuatu atau, biasanya, untuk berusaha membuktikan bahwa Perjanjian Lama menubuatkan kejadian-kejadian di dalam kehidupan Yesus. Tetapi ketika kita membandingkan kutipan-kutipan tersebut dengan isi asli Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa keduanya itu hampir selalu berbeda. Kita akan menggunakan Versi Internasional Baru dari Alkitab.
Perjanjian Lama
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mikha 5:1)
Perjanjian Baru
“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Matius 2:6)
Kutipan yang ada di Perjanjian Baru bukan saja berisi kata-kata yang berbeda, kutipan itu juga mengganti arti dari kutipan asli Perjanjian Lama. Apakah Matius telah salah mengutip Perjanjian Lama karena dia tidak begitu mengetahui isi Perjanjian Lama sehingga membuat kesalahan? Atau apakah Perjanjian Lama yang Matius gunakan berbeda dengan Perjanjian Lama yang kita baca hari ini? Perjanjian Baru mengutip isi-isi Perjanjian Lama berlusin kali seringnya, dan hampir tidak ada satu kutipan pun yang akurat. Orang Kristen akan memprotes dan mengatakan bahwa perubahan-perubahan tersebut hanyalah kecil dan tidak penting. Memang mungkin benar tidak berarti, tetapi ini adalah bukti bahwa Alkitab memuat banyak kesalahan, berlawanan dengan apa yang orang Kristen katakan tentang Alkitab. Dan juga, sangatlah aneh di mana Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Paulus, yang menurut orang-orang Kristen telah diilhami Tuhan untuk menulis Perjanjian Baru, bahkan tidak bisa mengutip Perjanjian Lama dengan benar.
Mengganti Doa Bapa Kami
Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya tentang Doa Bapa Kami sebelum dia meninggal dan sejak itu, generasi demi generasi dari orang Kristen telah mempelajari doa tersebut di luar kepala. Tetapi siapapun yang telah menghafalnya 20 tahun yang lalu, akan harus belajar menghafalnya sekali lagi karena Doa Bapa Kami telah diubah. Kita akan membandingkan Doa Bapa Kami yang asli yang kita temukan di semua Alkitab yang dicetak sebelum 20 tahun yang lalu, dengan Doa Bapa Kami yang ada di dalam Versi Internasional Baru, dan kita akan melihat bahwa orang-orang Kristen bahkan telah merusakkan ajaran terpenting dari Yesus.
(Catatan dari penterjemah: Buku ini dikarang pertama kali pada tahun 1994. Maka bisa kita sadari bahwa maksud dari paragraf sebelumnya adalah isi Alkitab tentang Doa Bapa Kami sebelum munculnya Versi International Baru (New International Version) berbeda dengan Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Versi Internasional Baru. Yang mana Versi Internasional Baru muncul kira-kira 20 tahun sebelum tahun 1994. Jadi bukan persis 20 tahun sebelum tahun 2003.)
Alkitab Versi King James
Our Father who art in heaven, hallowed be thy name. Thy kingdom come, thy will be done on earth as it is in heaven. Give us this day our daily bread; and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us. And lead us not into tempation, but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen. (Lukas 11:2-5)
Alkitab Versi Internasional Baru
Father, hallowed be your name, your kingdom come. Give us each day our bread. Forgive us our sins, for we also forgive everyone who sins against us. And lead us not into temptation (Lukas 11:2-5)
(Catatan dari penterjemah: Saya juga secara kebetulan mendapatkan Alkitab Versi King James cetakan tahun 1984 yang dicetak oleh Thomas Nelson, Inc. Isi Doa Bapa Kami yang tertera di Lukas 11:2-5 berbunyi seperti berikut:
“Our Father which art in heaven, Hallowed by thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, as in heaven, so in earth. Give us day by day our daily bread. And forgive us our sins; for we also forgive every one that is indebted to us. And lead us not into temptation; but deliver us from evil.” )
(Catatan dari penterjemah: Bahkan versi King James sendiri pun sudah berbeda dengan Versi King James yang dipakai oleh Bhikku A L De Silva sewaktu menulis buku Beyond Belief ini. Dengan terteranya tiga versi Alkitab dari ayat yang sama, kita bisa melihat bahwa tidak satupun dari ketiganya yang benar kata demi kata. Mana yang paling benar yang diucapkan Yesus?).
Perhatikan frase-frase berikut – “who art in heaven”,”thy will be done on earth as it is in heaven”,”but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen” – telah dipotong dari Doa Bapa Kami.
Kita hendaknya menanyakan teman Kristen kita mengapa frase-frase tersebut telah dipotong (dibuang), yang mana adalah ajaran paling terkenal dan paling penting dari Yesus. Tanyakan di antara kedua versi ini, manakah yang merupakan firman Tuhan yang sempurna, firman Tuhan yang tidak berubah. Tanyakan mereka, siapa yang mempunyai pengetahuan dan kebijaksanaan yang cukup untuk mengubah isi Alkitab. Anda akan menemukan mereka sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan. Di sini dan di manapun juga, para pembaca disarankan untuk pergi ke perpustakaan dan toko buku, carilah versi-versi Alkitab yang berlainan dan secara seksama dan hati-hati bandingkan isinya. Kita akan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Alkitab-Alkitab itu saling berbeda sebagai hasil dari penggubahan.
Membuang Ayat-Ayat Alkitab
Bukti bahwa Alkitab telah diubah-ubah bisa ditemukan di setiap halaman, jika kita melihat dengan seksama. Tulisan-tulisan Alkitab diatur ke dalam pasal-pasal yang kemudian di bagi lagi ke dalam ayat-ayat. Sewaktu kita membaca Alkitab, kita terkadang akan menemukan satu atau dua ayat yang hilang. Versi Internasional Baru yang dicetak oleh New York International Bible Society, perhatikan ayat 44-46 telah dihapus dari Markus pasal 9. Ayat 37 telah dibuang dari Act 8, dan ayat 28 telah dibuang dari Markus 15. Bagaimana mungkin orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah sempurna dan firman Tuhan yang tidak berubah ketika mereka membuang ayat-ayat dan kata-kata yang tidak sepadan(convenient).
Penerjemahan Yang Memilih (Selektif)
Ketika orang-orang Kristen hendak meyakinkan kita tentang bukti nyata agama mereka, mereka akan mengutip dari Alkitab, supaya kita percaya seperti mereka bahwa setiap kata di dalam Alkitab itu benar apa adanya. Tetapi ketika kita yang mengutip dari Alkitab untuk membuktikan agama mereka primitif, bodoh atau tidak masuk akal (contohnya: asap keluar dari hidung Tuhan dan api yang keluar dari mulut Tuhan, Psalms 18:7-8; atau keledai yang bisa berbicara, Bilangan 22:28) orang Kristen akan mengatakan: “Hal-hal seperti itu hanyalah simbolis, hendaknya tidak diartikan apa adanya.” Orang Kristen sangatlah memilih di dalam mengartikan Alkitab. Beberapa ayat adalah “Firman Allah” yang diartikan benar apa adanya, tetapi di bagian-bagian yang lain, biasanya bagian yang memalukan, tidak bisa diartikan apa adanya. Alkitab haruslah menjadi Firman Allah atau Alkitab bukan Firman Allah sama sekali, seseorang tidak bisa sekedar memetik ayat dan memilih cara pengartian seenaknya. Apabila benar beberapa ayat harus diartikan apa adanya dan ayat lain diartikan secara simbolis, bagaimana seorang Kristen itu tau dan memutuskan cara untuk mengartikan ayat tersebut? Kalau cerita-cerita tentang keledai Balaam yang berbicara, Adam dan Hawa memakan buah apel, atau Musa mengubah tongkat menjadi ular tidak untuk diartikan apa adanya, mungkin juga, cerita tentang kebangkitan Yesus hanyalah simbolis (lambang) dan tidak untuk diartikan secara apa adanya.


semoga semua makhluk berbahagia
AL-KITAB PERJANJIAN LAMA...ADALAH KITAB YANG DI TULIS/DIKARANG OLEH KAUM YAHUDI.ATAU LEBIH JELAS SEJAK MUSA...MUSALAH YANG MENETAPKAN PERATURAN-PERATURAN DAN TATA IBADAH KAUMNYA.BEGITU JUGA NABI-NABI SETELAH MUSA.....DENGAN DAYA PIKIR DAN INTELEJENSI YANG TINGGI MEREKA MENGARANG KITAB MEREKA BER PEDOMAN HANYA PADA 10 PERINTAH ,DARI TAURAT<10 PERINTAH>INILAH MEREKA MENCIPTAKAN KITABNYA MASING MASING......TUHAN TELAH MELETAKKAN DASAR BAGI MEREKA ITULAH TAURAT...TIDAK ADA SATUPUN KITAB DARI NABI-NABI ITU LANGSUNG DARI TUHAN .. KECUALI TORAT 10 PERINTAH TUHAN....JADI SAYA MAU KATAKAN KITAB SUCI ADALAH SUCI BAGI KAUMNYA YANG PERCAYA PADA MUSA DAN NABI-NABI SETELAH MUSA...KARENA TUHAN MEMBEKALI MEREKA DENGAN MUJIZAT AGAR APAPUN YANG DI KATAKAN OLEH NABI ITU MEREKA YAKINI SEBAGAI DATANG DARI TUHAN...SENMOGA PAHAMDAN PADA PER JANJIAN BARU....YAHWEH YANG KAMI SEBUT BAPA.....MEWUJUTKAN TAURAT INI DALAM RUPA MANUSIA.YESUS ADALAH WUJUD NYATA KALAM YAHWEH DI BUMI INI.....SEBAGAI MANUSIA DIA KONSISTEN...LAPER HAUS TIDUR..NAMANYA JUGA MANUSIA........HA HA HA....KE EMPAT INJIL BERBEDA...MEREKA MURID-MURID YESUS MENULIS APA YANG MEREKA LIHAT DENGAN MATA DAN BUKAN OLEH ILHAM /MIMPI ...MEREKA MENULIS APA -APA YANG DI LAKUKAN YESUS SELAMA ADA BER SAMA-SAMA DENGAN MEREKA....JADI MENURUT SAYA AL-KITAB ..ADALAH KITAB PEGANGAN HIDUP SETIAP ORANG......SYALOM....

Anda Yakin Musa Yang Nulis Taurat, jawab ya jangan plintat plintut Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219

kisah kematian musa dlm taurat jg ditulis sendiri oleh musa ya bro....

Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186 Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186
mencari petunjuk
mencari petunjuk
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6419
Registration date : 2010-10-17

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by putramentari Mon 14 May 2012, 1:28 pm

mencari petunjuk wrote:
putramentari wrote:
kuku bima wrote:
Gravelord wrote:permisi numpang lewat
ada referensi nih:
Kritik Terhadap Isi Alkitab
Ajaran agama Kristen adalah agama yang berdasarkan buku (kitab). Tidak ada satu buktipun bagi klaim-klaim dan ajaran agama Kristen selain bukti yang tertulis di Alkitab. Dan kenyataan di atas telah membuat Alkitab sebagai satu-satunya pegangan bagi agama Kristen. Di masa lalu, juga di masa sekarang, orang-orang Kristen telah mengutip banyak isi Alkitab dan saling berdebat tentang arti dari potongan-potongan kalimat dan kata, dan pada saat yang sama mencoba meyakinkan orang non-Kristen akan kebenaran buku yang sesama orang Kristen sendiri tidak bisa saling setuju. Tetapi satu hal yang semua orang Kristen saling setuju, yaitu: Alkitab adalah Firman Tuhan – bukan saja Alkitab berisi Firman Tuhan, tetapi Alkitab ADALAH Firman Tuhan sendiri yang tidak mungkin salah, pembuktian lengkap dari Tuhan kepada manusia. Kita akan membuktikan kebenaran (kesalahan) klaim ini dan membuktikan bahwa seperti klaim-klaim yang lain, klaim yang satu ini juga memiliki isi pokok yang sedikit sekali.
Apakah Alkitab adalah Firman Tuhan?
Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tentunya ini hanya akan membuktikan bahwa Tuhan adalah mahluk yang sangat aneh. Seorang akan mengharapkan bahwa Sang Pencipta alam semesta ini hanya akan berbicara kepada manusia kalau hal yang diucapkan itu penting dan sangat berpengaruh kepada seluruh isi ciptaanNya. Ternyata tidak demikian halnya. Kitab-kitab Tawarikh misalnya, terdiri dari nama-nama orang yang kita tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang mereka, dan orang-orang tersebut sudah meninggal ribuan tahun yang lalu. Tidak ada perintah dari Tuhan, tidak ada prinsip-prinsip etika, tidak ada petunjuk tentang bagaimana hidup secara benar atau petunjuk menyembah Tuhan – yang ada hanyalah halaman demi halaman dari nama-nama yang tidak berguna. Mengapa Tuhan mau membuang waktuNya sendiri dan waktu kita untuk hal seperti ini? Dan bagaimana pula dengan Kidung Agung? Kitab ini berisi tentang koleksi-koleksi puisi erotis cinta. Sekali lagi, dengan dunia yang penuh dengan kekacauan, orang sudah selayaknya menganggap bahwa Tuhan bisa mengajarkan sesuatu yang lebih penting untuk diajarkan kepada manusia daripada hal-hal di atas.
Kemudian kita tiba kepada topik Injil yang membabarkan kehidupan Yesus. Mengapa Tuhan memutuskan untuk mewahyukan seluruh kehidupan Yesus sampai empat kali? Dan mengapa dia telah mewahyukan keempat buku yang telah jelas berbeda dan saling bertentangan terhadap satu cerita? Tidak seperti orang-orang Kristen, ahli-ahli sejarah telah memberikan jawaban yang sangat masuk akal terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan, melainkan sebuah kumpulan yang tidak rapi yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda, dalam jangka waktu yang berabad-abad, yang telah di ganti isinya, diedit (diperbarui) dari waktu ke waktu, yang bermuatkan cerita-cerita, urutan keturunan (silsilah), dongeng-dongeng perumpamaan, tulisan-tulisan suci dan duniawi. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan dan sama saja dengan buku-buku cerita-cerita pengembaraan, Ramayana, atau Mahabharata yang mana lebih mirip dengan Alkitab.
Apakah Alkitab Diwahyukan?
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa meskipun kitab-kitab di dalam Alkitab ditulis oleh beberapa orang, orang-orang yang menulis Alkitab itu diwahyukan dan dituntun oleh Tuhan di saat mereka menulis. Sementara orang-orang Kristen modern membuat klaim seperti ini, penulis-penulis asli dari kitab-kitab tersebut tidak pernah berkata demikian. Contohnya Lukas pada awal kitabnya menuliskan:
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti disampaikan kepada kita oleh mereka, yang semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.” (Lukas 1:1-3)
Tidak ada tertulis sekalipun bahwa dia dipenuhi oleh roh Allah sebelum ataupun sewaktu menuliskan kitab itu. Dia hanya mengatakan bahwa rekan yang lainnya telah menulis tentang kehidupan Yesus, maka Lukas sendiri berpikir bahwa mungkin adalah ide yang bagus untuk menuliskan sesuatu juga. Kalau benar dia diwahyukan oleh Tuhan untuk menulis ajaran Yesus, mengapa tidak dia katakan saja demikian? Tetapi klaim tentang inspirasi (wahyu) bukan saja tidak bisa dibenarkan, klaim akan wayhu juga menimbulkan sebuah masalah yang serius. Orang Kristiani selalu mengklaim bahwa di dalam doa, Tuhan berbicara kepada mereka, memberikan mereka nasehat dan menuntun perbuatan mereka. Mereka mengklaim juga bahwa suara Tuhan sangat langsung, sangat jelas dan sangat nyata. Alkitab memuat firman-firman Allah kepada Musa, Yosua, Matius, Markus, Petrus dan Paulus, lalu mengapa firman-firman yang Dia sampaikan kepada orang Kristen moderen juga diikutsertakan? Orang-orang Kristen akan menolak keras terhadap usul ini yang hanya menjelaskan kepada kita bahwa mereka sebenarnya tidak begitu yakin akan kata-kata yang mereka dengar bahwa kata-kata itu berasal dari Tuhan.
Satu Alkitab Atau Banyak Alkitab?
Pada jaman dulu, tidak terdapat versi standard dari Perjanjian Lama. Kelompok-kelompok Yahudi yang berbeda dan wilayah-wilayah yang berbeda mempunyai versi mereka sendiri. Ada versi Septuagint, Aquila, Theodosi dan juga versi Symmanchu, semuanya memuat tulisan yang berbeda dan jumlah kitab yang berbeda. Perjanjian lama yang digunakan oleh orang-orang Kristen jaman sekarang adalah berdasarkan pada versi Masonetik, yang hanya muncul setelah Jamnia Synod pada akhir abad pertama sesudah Masehi. Perjanjian Baru tidak muncul dalam bentuknya seperti sekarang sampai tahun 404 Sesudah Masehi. Sebelum masa itu, Kitab-kitab Thomas, Kitab-kitab Nikodemus, The Acts of Peter, The Acts of Paul dan selusin buku lainnya tidak dimasukkan ke dalam Alkitab. Di tahun 404 SM, kitab-kitab tersebut berisikan ajaran yang bertentangan dengan ilmu ketuhanan orang Kristen pada waktu itu. Salah satu kitab tertua, Kodex Sinaitikus, mencantumkan Surat dari Barnabas, Injil yang tidak diikutsertakan di dalam Alkitab moderen. Kalau buku-buku tersebut dianggap sebagai wahyu Tuhan oleh orang-orang Kristen pertama, mengapa orang Kristen moderen tidak menganggap buku-buku tersebut wahyu Tuhan juga?
Ketika kita melihat kepada Alkitab yang digunakan oleh Kristen moderen, kita juga menemukan ada beberapa versi. Alkitab yang digunakan oleh Gereja Ethiophia, salah satu gereja paling kuno dari semua gereja, mencantumkan Kitab-kitab Enoch dan Gembala orang-orang Herma, yang tidak ditemukan di versi yang digunakan oleh Katolik maupun Protestan. Alkitab yang digunakan di Gereja Katolik mencantumkan Kitab-kitab Yudith, Tobias, Banuch, dll (Catatan dari penterjemah: Kitab-kitab tersebut tercantum di dalam dua Kitab yang ditemukan lebih lanjut yang juga disebut: Deutrokanonika dan Protokanonika) yang mana Kitab-kitab tersebut tidak diikutsertakan oleh Gereja Protestan. Profesor H.L. Drummingwright dari Southwestern Baptist Theological Seminary didalam memperkenalkan Alkitab, menjelaskan mengapa Injil-injil tersebut tidak diikutsertakan dalam Alkitab orang Protestan.
Injil-injil tersebut katanya,”dalam hampir semua Alkitab Protestan sampai abad ke-19, ketika pencetak (penerbit) yang dipimpin oleh British and Foreign Bible Society dengan sukarela mengabaikan Injil-injil tersebut.” Sekali lagi, Kitab-kitab tersebut berisi ide-ide yang gereja lain tidak suka, sehingga mereka dengan seenaknya mengabaikan Kitab-kitab itu. Bagaimana mungkin Kitab Yudith yang berisi Firman Allah yang tak mungkin salah itu bisa diabaikan? Mengapa ada begitu banyak versi Alkitab? Dan Alkitab yang mana yang berisi Firman Tuhan yang sempurna?
Adakah Kesalahan Di Dalam Alkitab?
Kita telah melihat sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan yang kita temui di Alkitab. Tetapi kita akan melihat lebih banyak lagi contoh-contoh bahwa Alkitab itu tidak akurat. Jaman sekarang, bahkan anak-anak sekolah pun tahu bahwa bumi bergerak; berputar pada porosnya dan pada saat yang sama berputar mengelilingi matahari. Kita juga tahu bahwa keping-keping tektonik di permukaan bumi juga bergerak. Akan tetapi Alkitab, dengan jelas menyatakan bahwa bumi tidak bergerak. Dalam 1 Tawarikh 16:30 di Alkitab tertulis,”Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang.” (Lihat juga Mazmur 93:1, 96:10, 104:5)
Dibanyak bagian dari Alkitab terdapat hal-hal yang berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti. Dan terlebih lagi Alkitab tidak saja berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti, tetapi isi-isi Alkitab juga saling berlawanan. Marilah kita menyorot cerita tentang penciptaan. Di dalam Kitab Kejadian, dikatakan Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan pada hari ke-tiga (Kejadian 1:20-23) dan akhirnya, manusia diciptakan pada hari ke-enam (Kejadian 1:26-27). Tetapi juga tercantum di kitab yang sama, versi lain dari cerita penciptaan mennyatakan Tuhan menciptakan manusia terlebih dahulu (Kejadian 2:7), kemudian semua tanaman dan pepohonan (Kejadian 2:9), kemudian burung-burung dan semua binatang (Kejadian 2:19) dan kemudian barulah Tuhan menciptakan wanita (Kejadian 2:21-22). Kedua versi yang berbeda ini tentunya telah saling bertentangan.
Sekarang marilah kita lihat pada Kisah Nuh. Di satu bagian dituliskan di dalam Alkitab bahwa Nuh membawa dua (sepasang) dari semua jenis binatang, lalu memasukkannya ke dalam bahtera (Kejadian 6:19). Kemudian di bagian lain diceritakan Nuh membawa tujuh pasang binatang yang bersih, dan burung-burung dan sepasang dari binatang yang lain dan memasukkannya ke dalam bahtera. (Kejadian 7:2). Sekali lagi Alkitab yang sama tapi isinya saling bertentangan. Orang-orang Kristen akan memprotes bahwa kesalahan-kesalahan yang telah kita buktikan ini sifatnya sangat kecil dan tidaklah penting. Akan tetapi, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan Alkitab tidak sempurna. Dan juga kalau kesalahan-kesalahan kecil saja sudah terjadi, kesalahan yang sifatnya besar juga bisa terjadi. Dan akhirnya, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan bahwa Alkitab bukanlah firman Allah atau Tuhan bisa berbuat kesalahan-kesalahan.
Apakah Alkitab Merupakan Kesaksian Yang Bisa Dipercaya?
Kita telah melihat bahwa Alkitab berisi banyak kesalahan, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi wahyu. Lalu kalau bukan firman-firman Tuhan, firman siapakah Alkitab itu? Beberapa dari injil di dalam Alkitab diberinama berdasarkan orang yang dianggap telah menulis injil tersebut. Maka Injil Matius seharusnya ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus. Injil Markus seharusnya ditulis oleh Markus, murid Yesus yang lain, dan seterusnya.
Orang Kristen bisa mengklaim bahwa meskipun Alkitab mungkin bukan wahyu yang sempurna, tetapi Alkitab berisi kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang bisa dipercaya. Mereka bisa mengklaim bahwa Matius, Markus, Lukas dan Yohanes mengenal Yesus dengan baik, mereka tinggal bersama Yesus untuk beberapa tahun, mereka mendengar ajaran-ajarannya dan tidak ada alasan bagi mereka untuk berbohong ataupun melebih-lebihkan sesuatu. Maka orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah kesaksian yang sangat terpercaya. Hanya sayang, supaya kesaksian bisa dipercaya, kesaksian itu haruslah berasal dari orang yang bisa dipercaya pula, yang mempunyai latar belakang yang baik. Apakah murid-murid Yesus orang yang seperti itu? Marilah kita lihat.
Beberapa dari murid Yesus adalah pemungut cukai (pajak) (Matius 9:9), seorang yang tidak jujur dan berasal dari kaum yang hina (Matius 18:17); yang lainnya hanyalah nelayan yang tidak berpendidikan (Markus 1:16-17). Simon adalah orang Zelot (Lukas 6:15), orang-orang yang dikenal karena kefanatikannya dan juga perlawanan yang beringas terhadap kekuasaan Romawi, dan seperti orang lain yang terlibat di dalam politik ilegal, Simon sering menggunakan nama samaran sehingga dia juga dikenal sebagai Petrus (Matius 10:2). Petrus dan James diberi julukan “Boanerges” yang berarti “anak-anak petir” (Markus 3:17) sekali lagi telah memberikan ide kepada kita akan keterlibatan mereka di dalam politik. Ketika Yesus ditangkap, murid-muridnya membawa pedang dan bersedia menggunakan pedang itu (Matius 26:51). Tentunya mereka bukanlah jenis orang yang kita akan merasa nyaman untuk mengenal.
(Catatan dari penterjemah: Orang-orang Kristen bisa mengatakan bahwa setelah dipanggil oleh Yesus, mereka berubah menjadi orang-orang yang baik dan taat akan perintah dan ajaranNya. Bahkan untuk orang Kristen jaman sekarang, para murid Yesus sering dipanggil nabi, karena peranan mereka dalam penulisan Injil. Akan tetapi, kalaupun murid-murid Yesus telah berubah baik, tetap saja tidak mengubah kenyataan bahwa mereka tidak bisa dipercaya, bahkan dengan julukan nabi sekalipun, mereka tetaplah manusia beringas yang bersiap-sedia menghunus pedang dan melukai orang lain.)
Satu hal lagi yang hendaknya membuat kita was-was untuk percaya kepada kesaksian murid-murid Yesus adalah mereka tampaknya seringkali salah mengerti apa yang diajarkan oleh Yesus. (Markus 4:13, 6:52, 8:15-17, 9:32; Lukas 8:9, 9:45). Mereka yang seharusnya telah melihat Yesus melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan tetap saja mereka sering ragu-ragu. Yesus memarahi mereka dan memanggil mereka “orang-orang yang beriman kecil” (Matius 8:26, 17:20). Haruskah kita percaya kepada tulisan-tulisan orang-orang yang sering tidak mengerti ucapan yang ditujukan kepada mereka, dan kepada siapa Yesus memanggil orang yang beriman kecil? Kalau sampai orang yang telah mengenal dan melihat Yesus memiliki “iman yang kecil” bagaimana mungkin kita, yang tidak pernah melihat dia, bisa beriman kepada Yesus?
Tentang bagaimana tidak bisa dipercayanya dan tidak berimannya orang-orang yang turut menulis Injil bisa dilihat melalui gambaran tentang apa yang mereka perbuat sebelum Yesus ditangkap. Dia bertanya kepada mereka untuk berjaga-jaga, tetapi mereka malah tertidur (Matius 26:36-43). Setelah Yesus tertangkap, mereka berbohong dan menyangkal bahwa mereka mengenal Yesus (Markus 14:66-72), dan setelah Yesus dieksekusi, mereka kembali menjadi nelayan (Yohanes 21:2-3). Dan siapa yang mengkhianati Yesus? Muridnya Yudas (Matius 26:14-16). Berkumpul dengan para pendosa, pembohong dan orang-orang bodoh untuk menolong mereka adalah perbuatan Yesus yang mulia. Tetapi haruskah kita percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang seperti itu?
Hal yang lebih mengganggu hati kita tentang murid-murid Yesus adalah berapa seringnya mereka dirasuki oleh setan atau iblis dari waktu ke waktu. Maria Magdalena, orang yang dikatakan melihat kebangkitan Yesus, telah dirasuki oleh tujuh iblis (Markus 16:9). Setan masuk ke tubuh Yudas (Lukas 22:3), mencoba merasuki Simon (Lukas 22:31) dan Yesus pernah sekali memanggil Petrus, murid utamanya, “Setan” (Matius 16:23) menandakan bahwa Petruspun pernah dirasuki oleh setan pada waktu itu. Entah itu dirasuki oleh setan atau gejala dari kelainan jiwa yang serius seperti yang diyakini oleh psikiater jaman sekarang, kita hendaknya sangat berhati-hati terhadap kata-kata dari murid Yesus.
Siapa Yang Menulis Injil?
Kita telah membuktikan bahwa Alkitab itu berisi banyak kesalahan, bukanlah wahyu, dan bukanlah kesaksian dari orang yang bisa dipercaya. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Alkitab bahkan tidak ditulis oleh orang-orang yang dikatakan telah menulisnya. Marilah kita melihat lima kitab pertama dari Alkitab: Kejadian, Keluaran, Immamat, Bilangan, dan ulangan. Kelima buku tersebut menceritakan kisah penciptaan dunia dan alam semesta, wahyu Tuhan kepada manusia, dan sejarah awal suku orang Israel yang semuanya dikatakan telah ditulis oleh Musa. Bahkan kenyataannya, kelima buku itu sering disebut “Buku-buku Musa”. Akan tetapi, pengarangan Musa jelaslah tidak mungkin, karena di dalam buku-buku tersebut terdapat laporan tentang kematian Musa.
“Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” (Ulangan 34:5-6)
Bagaimana mungkin seseorang menuliskan tentang kematian dan penguburannya sendiri? Setidaknya buku Ulangan pasti telah ditulis oleh seseorang selain Musa.
Sekarang marilah kita melihat kepada Perjanjian Baru. Injil Matius seharusnya telah ditulis oleh Matius (pemungut cukai/pajak, orang yang ragu, orang yang beriman kecil), salah seorang murid Yesus. Dengan mudah kita tunjukkan bahwa Matius tidak mungkin menulis Injil Matius. Kita membaca:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.” (Matius 9:9)
Baik di jaman sekarang maupun di jaman dulu orang menuliskan dirinya sebagai orang ketiga. Kalau Matius benar-benar telah menulis Injil Matius, kita akan mengharapkan untuk membaca ayat itu sebagai berikut:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat saya duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah saya mengikut Dia.”
Tentunya Injil Matius tidak ditulis oleh Matius, tetapi oleh pihak ketiga. Siapa pihak ketiga ini kita tidaklah tahu, tetapi sarjana-sarjana Alkitab telah menebak-nebak. Di dalam prakata dari terjemahan Injil Matius, sarjana Alkitab terkemuka J.B Phillip mengatakan:
Tradisi awal menganggap Injil Rasul Matius berasal darinya tetapi hampir semua sarjana Alkitab di jaman sekarang menolak nilai tradisi ini. Pengarang tersebut, yang mana supaya lebih mudah masih kita panggil Matius telah mengumpulkan sebuah koleksi tentang tradisi-tradisi yang diucapkan. Dia telah menggunakan injil Markus dengan sesuka hati, meskipun dia telah mengganti urutan-urutan kejadian, dan di dalam beberapa kasus, telah menggunakan kata-kata yang lain untuk sebuah cerita yang sama.
Ini tentunya adalah sebuah pengakuan yang sangat mengganggu, apalagi pengakuan ini berasal dari seorang sarjana Alkitab Kristen yang terkenal. Kita diberitahu bahwa “hampir semua” sarjana Alkitab moderen menolak ide bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius itu sendiri. Kita diberitahu bahwa meskipun pengarang asli injil Matius itu tidak diketahui siapa, akan “lebih mudah” (convenient) untuk memanggilnya dengan nama Matius. Berikutnya kita juga diberitahu bahwa siapapun yang menulis Injil Matius telah “dengan sesuka hati” menjiplak banyak dari Injil Markus. Dalam kata lain, Injil Matius adalah jiplakan yang tidak bertanggungjawab (plagiarism) yang mana bahan-bahannya telah “diatur ulang” dan di susun dalam “kata-kata yang berbeda”. Maka ternyata di dalam Kitab Matius, bukan saja kita tidak menemukan kata-kata Tuhan, kita bahkan tidak menemukan kata-kata dari Matius yang asli.
Berkat tulisan dari sarjana Alkitab seperti Profesor J.B. Phillups, mereka secara terbuka mengakui hal ini dan keragu-raguan lain tentang pengarang asli dari Alkitab, tetapi pengakuan-pengakuan tersebut telah membuat klaim bahwa Injil-injil telah ditulis oleh murid-murid Yesus jelaslah tidak benar.
Kesalahan-kesalahan Dan Perubahan-perubahan Di Dalam Alkitab
Kalau kita melihat di dasar setiap halaman di hampir semua Alkitab, kita akan menemukan beberapa catatan. Catatan-catatan tersebut menandakan adanya kesalahan, perubahan-perubahan ataupun bacaan-bacaan yang meragukan di dalam tulisan Alkitab. Dan jumlah catatan-catatan tersebut mencapai ratusan. Beberapa dari kesalahan atau perubahan terdiri dari beberapa kata, tetapi beberapa dari mereka adalah cukup panjang. (seperti contoh, lihatlah catatan untuk Lukas 9:55-56; Yohanes 5:3, Acts 24:6; I Korintus 8:36-38; 11:4-7; 2 Korintus 10:13-15). Juga perhatikan catatan untuk Markus 16:9-20 yang mengatakan bahwa Markus 16:9-20 di dalam Alkitab ini tidak pernah ada di Alkitab kuno. Dalam kata lain, bagian yang cukup panjang ini telah ditambahkan pada waktu yang lebih mendekati jaman sekarang. Bagaimana bisa orang-orang Kirsten secara jujur mengatakan bahwa Alkitab itu sempurna dan tidak pernah salah ketika semua kesalahan yang ada ditunjukkan pada setiap halaman di mana terdapat kesalahan itu?
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus dan murid-muridnya sering mengutip dari Perjanjian Lama dengan tujuan untuk menjelaskan sesuatu atau, biasanya, untuk berusaha membuktikan bahwa Perjanjian Lama menubuatkan kejadian-kejadian di dalam kehidupan Yesus. Tetapi ketika kita membandingkan kutipan-kutipan tersebut dengan isi asli Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa keduanya itu hampir selalu berbeda. Kita akan menggunakan Versi Internasional Baru dari Alkitab.
Perjanjian Lama
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mikha 5:1)
Perjanjian Baru
“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Matius 2:6)
Kutipan yang ada di Perjanjian Baru bukan saja berisi kata-kata yang berbeda, kutipan itu juga mengganti arti dari kutipan asli Perjanjian Lama. Apakah Matius telah salah mengutip Perjanjian Lama karena dia tidak begitu mengetahui isi Perjanjian Lama sehingga membuat kesalahan? Atau apakah Perjanjian Lama yang Matius gunakan berbeda dengan Perjanjian Lama yang kita baca hari ini? Perjanjian Baru mengutip isi-isi Perjanjian Lama berlusin kali seringnya, dan hampir tidak ada satu kutipan pun yang akurat. Orang Kristen akan memprotes dan mengatakan bahwa perubahan-perubahan tersebut hanyalah kecil dan tidak penting. Memang mungkin benar tidak berarti, tetapi ini adalah bukti bahwa Alkitab memuat banyak kesalahan, berlawanan dengan apa yang orang Kristen katakan tentang Alkitab. Dan juga, sangatlah aneh di mana Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Paulus, yang menurut orang-orang Kristen telah diilhami Tuhan untuk menulis Perjanjian Baru, bahkan tidak bisa mengutip Perjanjian Lama dengan benar.
Mengganti Doa Bapa Kami
Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya tentang Doa Bapa Kami sebelum dia meninggal dan sejak itu, generasi demi generasi dari orang Kristen telah mempelajari doa tersebut di luar kepala. Tetapi siapapun yang telah menghafalnya 20 tahun yang lalu, akan harus belajar menghafalnya sekali lagi karena Doa Bapa Kami telah diubah. Kita akan membandingkan Doa Bapa Kami yang asli yang kita temukan di semua Alkitab yang dicetak sebelum 20 tahun yang lalu, dengan Doa Bapa Kami yang ada di dalam Versi Internasional Baru, dan kita akan melihat bahwa orang-orang Kristen bahkan telah merusakkan ajaran terpenting dari Yesus.
(Catatan dari penterjemah: Buku ini dikarang pertama kali pada tahun 1994. Maka bisa kita sadari bahwa maksud dari paragraf sebelumnya adalah isi Alkitab tentang Doa Bapa Kami sebelum munculnya Versi International Baru (New International Version) berbeda dengan Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Versi Internasional Baru. Yang mana Versi Internasional Baru muncul kira-kira 20 tahun sebelum tahun 1994. Jadi bukan persis 20 tahun sebelum tahun 2003.)
Alkitab Versi King James
Our Father who art in heaven, hallowed be thy name. Thy kingdom come, thy will be done on earth as it is in heaven. Give us this day our daily bread; and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us. And lead us not into tempation, but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen. (Lukas 11:2-5)
Alkitab Versi Internasional Baru
Father, hallowed be your name, your kingdom come. Give us each day our bread. Forgive us our sins, for we also forgive everyone who sins against us. And lead us not into temptation (Lukas 11:2-5)
(Catatan dari penterjemah: Saya juga secara kebetulan mendapatkan Alkitab Versi King James cetakan tahun 1984 yang dicetak oleh Thomas Nelson, Inc. Isi Doa Bapa Kami yang tertera di Lukas 11:2-5 berbunyi seperti berikut:
“Our Father which art in heaven, Hallowed by thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, as in heaven, so in earth. Give us day by day our daily bread. And forgive us our sins; for we also forgive every one that is indebted to us. And lead us not into temptation; but deliver us from evil.” )
(Catatan dari penterjemah: Bahkan versi King James sendiri pun sudah berbeda dengan Versi King James yang dipakai oleh Bhikku A L De Silva sewaktu menulis buku Beyond Belief ini. Dengan terteranya tiga versi Alkitab dari ayat yang sama, kita bisa melihat bahwa tidak satupun dari ketiganya yang benar kata demi kata. Mana yang paling benar yang diucapkan Yesus?).
Perhatikan frase-frase berikut – “who art in heaven”,”thy will be done on earth as it is in heaven”,”but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen” – telah dipotong dari Doa Bapa Kami.
Kita hendaknya menanyakan teman Kristen kita mengapa frase-frase tersebut telah dipotong (dibuang), yang mana adalah ajaran paling terkenal dan paling penting dari Yesus. Tanyakan di antara kedua versi ini, manakah yang merupakan firman Tuhan yang sempurna, firman Tuhan yang tidak berubah. Tanyakan mereka, siapa yang mempunyai pengetahuan dan kebijaksanaan yang cukup untuk mengubah isi Alkitab. Anda akan menemukan mereka sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan. Di sini dan di manapun juga, para pembaca disarankan untuk pergi ke perpustakaan dan toko buku, carilah versi-versi Alkitab yang berlainan dan secara seksama dan hati-hati bandingkan isinya. Kita akan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Alkitab-Alkitab itu saling berbeda sebagai hasil dari penggubahan.
Membuang Ayat-Ayat Alkitab
Bukti bahwa Alkitab telah diubah-ubah bisa ditemukan di setiap halaman, jika kita melihat dengan seksama. Tulisan-tulisan Alkitab diatur ke dalam pasal-pasal yang kemudian di bagi lagi ke dalam ayat-ayat. Sewaktu kita membaca Alkitab, kita terkadang akan menemukan satu atau dua ayat yang hilang. Versi Internasional Baru yang dicetak oleh New York International Bible Society, perhatikan ayat 44-46 telah dihapus dari Markus pasal 9. Ayat 37 telah dibuang dari Act 8, dan ayat 28 telah dibuang dari Markus 15. Bagaimana mungkin orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah sempurna dan firman Tuhan yang tidak berubah ketika mereka membuang ayat-ayat dan kata-kata yang tidak sepadan(convenient).
Penerjemahan Yang Memilih (Selektif)
Ketika orang-orang Kristen hendak meyakinkan kita tentang bukti nyata agama mereka, mereka akan mengutip dari Alkitab, supaya kita percaya seperti mereka bahwa setiap kata di dalam Alkitab itu benar apa adanya. Tetapi ketika kita yang mengutip dari Alkitab untuk membuktikan agama mereka primitif, bodoh atau tidak masuk akal (contohnya: asap keluar dari hidung Tuhan dan api yang keluar dari mulut Tuhan, Psalms 18:7-8; atau keledai yang bisa berbicara, Bilangan 22:28) orang Kristen akan mengatakan: “Hal-hal seperti itu hanyalah simbolis, hendaknya tidak diartikan apa adanya.” Orang Kristen sangatlah memilih di dalam mengartikan Alkitab. Beberapa ayat adalah “Firman Allah” yang diartikan benar apa adanya, tetapi di bagian-bagian yang lain, biasanya bagian yang memalukan, tidak bisa diartikan apa adanya. Alkitab haruslah menjadi Firman Allah atau Alkitab bukan Firman Allah sama sekali, seseorang tidak bisa sekedar memetik ayat dan memilih cara pengartian seenaknya. Apabila benar beberapa ayat harus diartikan apa adanya dan ayat lain diartikan secara simbolis, bagaimana seorang Kristen itu tau dan memutuskan cara untuk mengartikan ayat tersebut? Kalau cerita-cerita tentang keledai Balaam yang berbicara, Adam dan Hawa memakan buah apel, atau Musa mengubah tongkat menjadi ular tidak untuk diartikan apa adanya, mungkin juga, cerita tentang kebangkitan Yesus hanyalah simbolis (lambang) dan tidak untuk diartikan secara apa adanya.


semoga semua makhluk berbahagia
AL-KITAB PERJANJIAN LAMA...ADALAH KITAB YANG DI TULIS/DIKARANG OLEH KAUM YAHUDI.ATAU LEBIH JELAS SEJAK MUSA...MUSALAH YANG MENETAPKAN PERATURAN-PERATURAN DAN TATA IBADAH KAUMNYA.BEGITU JUGA NABI-NABI SETELAH MUSA.....DENGAN DAYA PIKIR DAN INTELEJENSI YANG TINGGI MEREKA MENGARANG KITAB MEREKA BER PEDOMAN HANYA PADA 10 PERINTAH ,DARI TAURAT<10 PERINTAH>INILAH MEREKA MENCIPTAKAN KITABNYA MASING MASING......TUHAN TELAH MELETAKKAN DASAR BAGI MEREKA ITULAH TAURAT...TIDAK ADA SATUPUN KITAB DARI NABI-NABI ITU LANGSUNG DARI TUHAN .. KECUALI TORAT 10 PERINTAH TUHAN....JADI SAYA MAU KATAKAN KITAB SUCI ADALAH SUCI BAGI KAUMNYA YANG PERCAYA PADA MUSA DAN NABI-NABI SETELAH MUSA...KARENA TUHAN MEMBEKALI MEREKA DENGAN MUJIZAT AGAR APAPUN YANG DI KATAKAN OLEH NABI ITU MEREKA YAKINI SEBAGAI DATANG DARI TUHAN...SENMOGA PAHAMDAN PADA PER JANJIAN BARU....YAHWEH YANG KAMI SEBUT BAPA.....MEWUJUTKAN TAURAT INI DALAM RUPA MANUSIA.YESUS ADALAH WUJUD NYATA KALAM YAHWEH DI BUMI INI.....SEBAGAI MANUSIA DIA KONSISTEN...LAPER HAUS TIDUR..NAMANYA JUGA MANUSIA........HA HA HA....KE EMPAT INJIL BERBEDA...MEREKA MURID-MURID YESUS MENULIS APA YANG MEREKA LIHAT DENGAN MATA DAN BUKAN OLEH ILHAM /MIMPI ...MEREKA MENULIS APA -APA YANG DI LAKUKAN YESUS SELAMA ADA BER SAMA-SAMA DENGAN MEREKA....JADI MENURUT SAYA AL-KITAB ..ADALAH KITAB PEGANGAN HIDUP SETIAP ORANG......SYALOM....

Anda Yakin Musa Yang Nulis Taurat, jawab ya jangan plintat plintut Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219

kisah kematian musa dlm taurat jg ditulis sendiri oleh musa ya bro....

Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186 Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186
Arwah Musa kali yang nulis Tantangan Debat dari sdr. baldie 581260 Tantangan Debat dari sdr. baldie 581260 Tantangan Debat dari sdr. baldie 581260
putramentari
putramentari
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5781
Registration date : 2011-04-02

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by mencari petunjuk Mon 14 May 2012, 1:35 pm

putramentari wrote:
mencari petunjuk wrote:
putramentari wrote:
kuku bima wrote:
Gravelord wrote:permisi numpang lewat
ada referensi nih:
Kritik Terhadap Isi Alkitab
Ajaran agama Kristen adalah agama yang berdasarkan buku (kitab). Tidak ada satu buktipun bagi klaim-klaim dan ajaran agama Kristen selain bukti yang tertulis di Alkitab. Dan kenyataan di atas telah membuat Alkitab sebagai satu-satunya pegangan bagi agama Kristen. Di masa lalu, juga di masa sekarang, orang-orang Kristen telah mengutip banyak isi Alkitab dan saling berdebat tentang arti dari potongan-potongan kalimat dan kata, dan pada saat yang sama mencoba meyakinkan orang non-Kristen akan kebenaran buku yang sesama orang Kristen sendiri tidak bisa saling setuju. Tetapi satu hal yang semua orang Kristen saling setuju, yaitu: Alkitab adalah Firman Tuhan – bukan saja Alkitab berisi Firman Tuhan, tetapi Alkitab ADALAH Firman Tuhan sendiri yang tidak mungkin salah, pembuktian lengkap dari Tuhan kepada manusia. Kita akan membuktikan kebenaran (kesalahan) klaim ini dan membuktikan bahwa seperti klaim-klaim yang lain, klaim yang satu ini juga memiliki isi pokok yang sedikit sekali.
Apakah Alkitab adalah Firman Tuhan?
Kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, tentunya ini hanya akan membuktikan bahwa Tuhan adalah mahluk yang sangat aneh. Seorang akan mengharapkan bahwa Sang Pencipta alam semesta ini hanya akan berbicara kepada manusia kalau hal yang diucapkan itu penting dan sangat berpengaruh kepada seluruh isi ciptaanNya. Ternyata tidak demikian halnya. Kitab-kitab Tawarikh misalnya, terdiri dari nama-nama orang yang kita tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang mereka, dan orang-orang tersebut sudah meninggal ribuan tahun yang lalu. Tidak ada perintah dari Tuhan, tidak ada prinsip-prinsip etika, tidak ada petunjuk tentang bagaimana hidup secara benar atau petunjuk menyembah Tuhan – yang ada hanyalah halaman demi halaman dari nama-nama yang tidak berguna. Mengapa Tuhan mau membuang waktuNya sendiri dan waktu kita untuk hal seperti ini? Dan bagaimana pula dengan Kidung Agung? Kitab ini berisi tentang koleksi-koleksi puisi erotis cinta. Sekali lagi, dengan dunia yang penuh dengan kekacauan, orang sudah selayaknya menganggap bahwa Tuhan bisa mengajarkan sesuatu yang lebih penting untuk diajarkan kepada manusia daripada hal-hal di atas.
Kemudian kita tiba kepada topik Injil yang membabarkan kehidupan Yesus. Mengapa Tuhan memutuskan untuk mewahyukan seluruh kehidupan Yesus sampai empat kali? Dan mengapa dia telah mewahyukan keempat buku yang telah jelas berbeda dan saling bertentangan terhadap satu cerita? Tidak seperti orang-orang Kristen, ahli-ahli sejarah telah memberikan jawaban yang sangat masuk akal terhadap pertanyaan-pertanyaan ini. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan, melainkan sebuah kumpulan yang tidak rapi yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda, dalam jangka waktu yang berabad-abad, yang telah di ganti isinya, diedit (diperbarui) dari waktu ke waktu, yang bermuatkan cerita-cerita, urutan keturunan (silsilah), dongeng-dongeng perumpamaan, tulisan-tulisan suci dan duniawi. Alkitab bukanlah wahyu dari Tuhan dan sama saja dengan buku-buku cerita-cerita pengembaraan, Ramayana, atau Mahabharata yang mana lebih mirip dengan Alkitab.
Apakah Alkitab Diwahyukan?
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa meskipun kitab-kitab di dalam Alkitab ditulis oleh beberapa orang, orang-orang yang menulis Alkitab itu diwahyukan dan dituntun oleh Tuhan di saat mereka menulis. Sementara orang-orang Kristen modern membuat klaim seperti ini, penulis-penulis asli dari kitab-kitab tersebut tidak pernah berkata demikian. Contohnya Lukas pada awal kitabnya menuliskan:
“Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti disampaikan kepada kita oleh mereka, yang semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.” (Lukas 1:1-3)
Tidak ada tertulis sekalipun bahwa dia dipenuhi oleh roh Allah sebelum ataupun sewaktu menuliskan kitab itu. Dia hanya mengatakan bahwa rekan yang lainnya telah menulis tentang kehidupan Yesus, maka Lukas sendiri berpikir bahwa mungkin adalah ide yang bagus untuk menuliskan sesuatu juga. Kalau benar dia diwahyukan oleh Tuhan untuk menulis ajaran Yesus, mengapa tidak dia katakan saja demikian? Tetapi klaim tentang inspirasi (wahyu) bukan saja tidak bisa dibenarkan, klaim akan wayhu juga menimbulkan sebuah masalah yang serius. Orang Kristiani selalu mengklaim bahwa di dalam doa, Tuhan berbicara kepada mereka, memberikan mereka nasehat dan menuntun perbuatan mereka. Mereka mengklaim juga bahwa suara Tuhan sangat langsung, sangat jelas dan sangat nyata. Alkitab memuat firman-firman Allah kepada Musa, Yosua, Matius, Markus, Petrus dan Paulus, lalu mengapa firman-firman yang Dia sampaikan kepada orang Kristen moderen juga diikutsertakan? Orang-orang Kristen akan menolak keras terhadap usul ini yang hanya menjelaskan kepada kita bahwa mereka sebenarnya tidak begitu yakin akan kata-kata yang mereka dengar bahwa kata-kata itu berasal dari Tuhan.
Satu Alkitab Atau Banyak Alkitab?
Pada jaman dulu, tidak terdapat versi standard dari Perjanjian Lama. Kelompok-kelompok Yahudi yang berbeda dan wilayah-wilayah yang berbeda mempunyai versi mereka sendiri. Ada versi Septuagint, Aquila, Theodosi dan juga versi Symmanchu, semuanya memuat tulisan yang berbeda dan jumlah kitab yang berbeda. Perjanjian lama yang digunakan oleh orang-orang Kristen jaman sekarang adalah berdasarkan pada versi Masonetik, yang hanya muncul setelah Jamnia Synod pada akhir abad pertama sesudah Masehi. Perjanjian Baru tidak muncul dalam bentuknya seperti sekarang sampai tahun 404 Sesudah Masehi. Sebelum masa itu, Kitab-kitab Thomas, Kitab-kitab Nikodemus, The Acts of Peter, The Acts of Paul dan selusin buku lainnya tidak dimasukkan ke dalam Alkitab. Di tahun 404 SM, kitab-kitab tersebut berisikan ajaran yang bertentangan dengan ilmu ketuhanan orang Kristen pada waktu itu. Salah satu kitab tertua, Kodex Sinaitikus, mencantumkan Surat dari Barnabas, Injil yang tidak diikutsertakan di dalam Alkitab moderen. Kalau buku-buku tersebut dianggap sebagai wahyu Tuhan oleh orang-orang Kristen pertama, mengapa orang Kristen moderen tidak menganggap buku-buku tersebut wahyu Tuhan juga?
Ketika kita melihat kepada Alkitab yang digunakan oleh Kristen moderen, kita juga menemukan ada beberapa versi. Alkitab yang digunakan oleh Gereja Ethiophia, salah satu gereja paling kuno dari semua gereja, mencantumkan Kitab-kitab Enoch dan Gembala orang-orang Herma, yang tidak ditemukan di versi yang digunakan oleh Katolik maupun Protestan. Alkitab yang digunakan di Gereja Katolik mencantumkan Kitab-kitab Yudith, Tobias, Banuch, dll (Catatan dari penterjemah: Kitab-kitab tersebut tercantum di dalam dua Kitab yang ditemukan lebih lanjut yang juga disebut: Deutrokanonika dan Protokanonika) yang mana Kitab-kitab tersebut tidak diikutsertakan oleh Gereja Protestan. Profesor H.L. Drummingwright dari Southwestern Baptist Theological Seminary didalam memperkenalkan Alkitab, menjelaskan mengapa Injil-injil tersebut tidak diikutsertakan dalam Alkitab orang Protestan.
Injil-injil tersebut katanya,”dalam hampir semua Alkitab Protestan sampai abad ke-19, ketika pencetak (penerbit) yang dipimpin oleh British and Foreign Bible Society dengan sukarela mengabaikan Injil-injil tersebut.” Sekali lagi, Kitab-kitab tersebut berisi ide-ide yang gereja lain tidak suka, sehingga mereka dengan seenaknya mengabaikan Kitab-kitab itu. Bagaimana mungkin Kitab Yudith yang berisi Firman Allah yang tak mungkin salah itu bisa diabaikan? Mengapa ada begitu banyak versi Alkitab? Dan Alkitab yang mana yang berisi Firman Tuhan yang sempurna?
Adakah Kesalahan Di Dalam Alkitab?
Kita telah melihat sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali kesalahan-kesalahan yang kita temui di Alkitab. Tetapi kita akan melihat lebih banyak lagi contoh-contoh bahwa Alkitab itu tidak akurat. Jaman sekarang, bahkan anak-anak sekolah pun tahu bahwa bumi bergerak; berputar pada porosnya dan pada saat yang sama berputar mengelilingi matahari. Kita juga tahu bahwa keping-keping tektonik di permukaan bumi juga bergerak. Akan tetapi Alkitab, dengan jelas menyatakan bahwa bumi tidak bergerak. Dalam 1 Tawarikh 16:30 di Alkitab tertulis,”Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang.” (Lihat juga Mazmur 93:1, 96:10, 104:5)
Dibanyak bagian dari Alkitab terdapat hal-hal yang berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti. Dan terlebih lagi Alkitab tidak saja berlawanan dengan kenyataan ilmu pasti, tetapi isi-isi Alkitab juga saling berlawanan. Marilah kita menyorot cerita tentang penciptaan. Di dalam Kitab Kejadian, dikatakan Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan pada hari ke-tiga (Kejadian 1:20-23) dan akhirnya, manusia diciptakan pada hari ke-enam (Kejadian 1:26-27). Tetapi juga tercantum di kitab yang sama, versi lain dari cerita penciptaan mennyatakan Tuhan menciptakan manusia terlebih dahulu (Kejadian 2:7), kemudian semua tanaman dan pepohonan (Kejadian 2:9), kemudian burung-burung dan semua binatang (Kejadian 2:19) dan kemudian barulah Tuhan menciptakan wanita (Kejadian 2:21-22). Kedua versi yang berbeda ini tentunya telah saling bertentangan.
Sekarang marilah kita lihat pada Kisah Nuh. Di satu bagian dituliskan di dalam Alkitab bahwa Nuh membawa dua (sepasang) dari semua jenis binatang, lalu memasukkannya ke dalam bahtera (Kejadian 6:19). Kemudian di bagian lain diceritakan Nuh membawa tujuh pasang binatang yang bersih, dan burung-burung dan sepasang dari binatang yang lain dan memasukkannya ke dalam bahtera. (Kejadian 7:2). Sekali lagi Alkitab yang sama tapi isinya saling bertentangan. Orang-orang Kristen akan memprotes bahwa kesalahan-kesalahan yang telah kita buktikan ini sifatnya sangat kecil dan tidaklah penting. Akan tetapi, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan Alkitab tidak sempurna. Dan juga kalau kesalahan-kesalahan kecil saja sudah terjadi, kesalahan yang sifatnya besar juga bisa terjadi. Dan akhirnya, hanya diperlukan satu kesalahan untuk membuktikan bahwa Alkitab bukanlah firman Allah atau Tuhan bisa berbuat kesalahan-kesalahan.
Apakah Alkitab Merupakan Kesaksian Yang Bisa Dipercaya?
Kita telah melihat bahwa Alkitab berisi banyak kesalahan, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi wahyu. Lalu kalau bukan firman-firman Tuhan, firman siapakah Alkitab itu? Beberapa dari injil di dalam Alkitab diberinama berdasarkan orang yang dianggap telah menulis injil tersebut. Maka Injil Matius seharusnya ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus. Injil Markus seharusnya ditulis oleh Markus, murid Yesus yang lain, dan seterusnya.
Orang Kristen bisa mengklaim bahwa meskipun Alkitab mungkin bukan wahyu yang sempurna, tetapi Alkitab berisi kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang bisa dipercaya. Mereka bisa mengklaim bahwa Matius, Markus, Lukas dan Yohanes mengenal Yesus dengan baik, mereka tinggal bersama Yesus untuk beberapa tahun, mereka mendengar ajaran-ajarannya dan tidak ada alasan bagi mereka untuk berbohong ataupun melebih-lebihkan sesuatu. Maka orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah kesaksian yang sangat terpercaya. Hanya sayang, supaya kesaksian bisa dipercaya, kesaksian itu haruslah berasal dari orang yang bisa dipercaya pula, yang mempunyai latar belakang yang baik. Apakah murid-murid Yesus orang yang seperti itu? Marilah kita lihat.
Beberapa dari murid Yesus adalah pemungut cukai (pajak) (Matius 9:9), seorang yang tidak jujur dan berasal dari kaum yang hina (Matius 18:17); yang lainnya hanyalah nelayan yang tidak berpendidikan (Markus 1:16-17). Simon adalah orang Zelot (Lukas 6:15), orang-orang yang dikenal karena kefanatikannya dan juga perlawanan yang beringas terhadap kekuasaan Romawi, dan seperti orang lain yang terlibat di dalam politik ilegal, Simon sering menggunakan nama samaran sehingga dia juga dikenal sebagai Petrus (Matius 10:2). Petrus dan James diberi julukan “Boanerges” yang berarti “anak-anak petir” (Markus 3:17) sekali lagi telah memberikan ide kepada kita akan keterlibatan mereka di dalam politik. Ketika Yesus ditangkap, murid-muridnya membawa pedang dan bersedia menggunakan pedang itu (Matius 26:51). Tentunya mereka bukanlah jenis orang yang kita akan merasa nyaman untuk mengenal.
(Catatan dari penterjemah: Orang-orang Kristen bisa mengatakan bahwa setelah dipanggil oleh Yesus, mereka berubah menjadi orang-orang yang baik dan taat akan perintah dan ajaranNya. Bahkan untuk orang Kristen jaman sekarang, para murid Yesus sering dipanggil nabi, karena peranan mereka dalam penulisan Injil. Akan tetapi, kalaupun murid-murid Yesus telah berubah baik, tetap saja tidak mengubah kenyataan bahwa mereka tidak bisa dipercaya, bahkan dengan julukan nabi sekalipun, mereka tetaplah manusia beringas yang bersiap-sedia menghunus pedang dan melukai orang lain.)
Satu hal lagi yang hendaknya membuat kita was-was untuk percaya kepada kesaksian murid-murid Yesus adalah mereka tampaknya seringkali salah mengerti apa yang diajarkan oleh Yesus. (Markus 4:13, 6:52, 8:15-17, 9:32; Lukas 8:9, 9:45). Mereka yang seharusnya telah melihat Yesus melakukan mukjizat yang paling luar biasa dan tetap saja mereka sering ragu-ragu. Yesus memarahi mereka dan memanggil mereka “orang-orang yang beriman kecil” (Matius 8:26, 17:20). Haruskah kita percaya kepada tulisan-tulisan orang-orang yang sering tidak mengerti ucapan yang ditujukan kepada mereka, dan kepada siapa Yesus memanggil orang yang beriman kecil? Kalau sampai orang yang telah mengenal dan melihat Yesus memiliki “iman yang kecil” bagaimana mungkin kita, yang tidak pernah melihat dia, bisa beriman kepada Yesus?
Tentang bagaimana tidak bisa dipercayanya dan tidak berimannya orang-orang yang turut menulis Injil bisa dilihat melalui gambaran tentang apa yang mereka perbuat sebelum Yesus ditangkap. Dia bertanya kepada mereka untuk berjaga-jaga, tetapi mereka malah tertidur (Matius 26:36-43). Setelah Yesus tertangkap, mereka berbohong dan menyangkal bahwa mereka mengenal Yesus (Markus 14:66-72), dan setelah Yesus dieksekusi, mereka kembali menjadi nelayan (Yohanes 21:2-3). Dan siapa yang mengkhianati Yesus? Muridnya Yudas (Matius 26:14-16). Berkumpul dengan para pendosa, pembohong dan orang-orang bodoh untuk menolong mereka adalah perbuatan Yesus yang mulia. Tetapi haruskah kita percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang seperti itu?
Hal yang lebih mengganggu hati kita tentang murid-murid Yesus adalah berapa seringnya mereka dirasuki oleh setan atau iblis dari waktu ke waktu. Maria Magdalena, orang yang dikatakan melihat kebangkitan Yesus, telah dirasuki oleh tujuh iblis (Markus 16:9). Setan masuk ke tubuh Yudas (Lukas 22:3), mencoba merasuki Simon (Lukas 22:31) dan Yesus pernah sekali memanggil Petrus, murid utamanya, “Setan” (Matius 16:23) menandakan bahwa Petruspun pernah dirasuki oleh setan pada waktu itu. Entah itu dirasuki oleh setan atau gejala dari kelainan jiwa yang serius seperti yang diyakini oleh psikiater jaman sekarang, kita hendaknya sangat berhati-hati terhadap kata-kata dari murid Yesus.
Siapa Yang Menulis Injil?
Kita telah membuktikan bahwa Alkitab itu berisi banyak kesalahan, bukanlah wahyu, dan bukanlah kesaksian dari orang yang bisa dipercaya. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa Alkitab bahkan tidak ditulis oleh orang-orang yang dikatakan telah menulisnya. Marilah kita melihat lima kitab pertama dari Alkitab: Kejadian, Keluaran, Immamat, Bilangan, dan ulangan. Kelima buku tersebut menceritakan kisah penciptaan dunia dan alam semesta, wahyu Tuhan kepada manusia, dan sejarah awal suku orang Israel yang semuanya dikatakan telah ditulis oleh Musa. Bahkan kenyataannya, kelima buku itu sering disebut “Buku-buku Musa”. Akan tetapi, pengarangan Musa jelaslah tidak mungkin, karena di dalam buku-buku tersebut terdapat laporan tentang kematian Musa.
“Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.” (Ulangan 34:5-6)
Bagaimana mungkin seseorang menuliskan tentang kematian dan penguburannya sendiri? Setidaknya buku Ulangan pasti telah ditulis oleh seseorang selain Musa.
Sekarang marilah kita melihat kepada Perjanjian Baru. Injil Matius seharusnya telah ditulis oleh Matius (pemungut cukai/pajak, orang yang ragu, orang yang beriman kecil), salah seorang murid Yesus. Dengan mudah kita tunjukkan bahwa Matius tidak mungkin menulis Injil Matius. Kita membaca:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.” (Matius 9:9)
Baik di jaman sekarang maupun di jaman dulu orang menuliskan dirinya sebagai orang ketiga. Kalau Matius benar-benar telah menulis Injil Matius, kita akan mengharapkan untuk membaca ayat itu sebagai berikut:
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat saya duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah saya mengikut Dia.”
Tentunya Injil Matius tidak ditulis oleh Matius, tetapi oleh pihak ketiga. Siapa pihak ketiga ini kita tidaklah tahu, tetapi sarjana-sarjana Alkitab telah menebak-nebak. Di dalam prakata dari terjemahan Injil Matius, sarjana Alkitab terkemuka J.B Phillip mengatakan:
Tradisi awal menganggap Injil Rasul Matius berasal darinya tetapi hampir semua sarjana Alkitab di jaman sekarang menolak nilai tradisi ini. Pengarang tersebut, yang mana supaya lebih mudah masih kita panggil Matius telah mengumpulkan sebuah koleksi tentang tradisi-tradisi yang diucapkan. Dia telah menggunakan injil Markus dengan sesuka hati, meskipun dia telah mengganti urutan-urutan kejadian, dan di dalam beberapa kasus, telah menggunakan kata-kata yang lain untuk sebuah cerita yang sama.
Ini tentunya adalah sebuah pengakuan yang sangat mengganggu, apalagi pengakuan ini berasal dari seorang sarjana Alkitab Kristen yang terkenal. Kita diberitahu bahwa “hampir semua” sarjana Alkitab moderen menolak ide bahwa Injil Matius ditulis oleh Matius itu sendiri. Kita diberitahu bahwa meskipun pengarang asli injil Matius itu tidak diketahui siapa, akan “lebih mudah” (convenient) untuk memanggilnya dengan nama Matius. Berikutnya kita juga diberitahu bahwa siapapun yang menulis Injil Matius telah “dengan sesuka hati” menjiplak banyak dari Injil Markus. Dalam kata lain, Injil Matius adalah jiplakan yang tidak bertanggungjawab (plagiarism) yang mana bahan-bahannya telah “diatur ulang” dan di susun dalam “kata-kata yang berbeda”. Maka ternyata di dalam Kitab Matius, bukan saja kita tidak menemukan kata-kata Tuhan, kita bahkan tidak menemukan kata-kata dari Matius yang asli.
Berkat tulisan dari sarjana Alkitab seperti Profesor J.B. Phillups, mereka secara terbuka mengakui hal ini dan keragu-raguan lain tentang pengarang asli dari Alkitab, tetapi pengakuan-pengakuan tersebut telah membuat klaim bahwa Injil-injil telah ditulis oleh murid-murid Yesus jelaslah tidak benar.
Kesalahan-kesalahan Dan Perubahan-perubahan Di Dalam Alkitab
Kalau kita melihat di dasar setiap halaman di hampir semua Alkitab, kita akan menemukan beberapa catatan. Catatan-catatan tersebut menandakan adanya kesalahan, perubahan-perubahan ataupun bacaan-bacaan yang meragukan di dalam tulisan Alkitab. Dan jumlah catatan-catatan tersebut mencapai ratusan. Beberapa dari kesalahan atau perubahan terdiri dari beberapa kata, tetapi beberapa dari mereka adalah cukup panjang. (seperti contoh, lihatlah catatan untuk Lukas 9:55-56; Yohanes 5:3, Acts 24:6; I Korintus 8:36-38; 11:4-7; 2 Korintus 10:13-15). Juga perhatikan catatan untuk Markus 16:9-20 yang mengatakan bahwa Markus 16:9-20 di dalam Alkitab ini tidak pernah ada di Alkitab kuno. Dalam kata lain, bagian yang cukup panjang ini telah ditambahkan pada waktu yang lebih mendekati jaman sekarang. Bagaimana bisa orang-orang Kirsten secara jujur mengatakan bahwa Alkitab itu sempurna dan tidak pernah salah ketika semua kesalahan yang ada ditunjukkan pada setiap halaman di mana terdapat kesalahan itu?
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus dan murid-muridnya sering mengutip dari Perjanjian Lama dengan tujuan untuk menjelaskan sesuatu atau, biasanya, untuk berusaha membuktikan bahwa Perjanjian Lama menubuatkan kejadian-kejadian di dalam kehidupan Yesus. Tetapi ketika kita membandingkan kutipan-kutipan tersebut dengan isi asli Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa keduanya itu hampir selalu berbeda. Kita akan menggunakan Versi Internasional Baru dari Alkitab.
Perjanjian Lama
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mikha 5:1)
Perjanjian Baru
“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” (Matius 2:6)
Kutipan yang ada di Perjanjian Baru bukan saja berisi kata-kata yang berbeda, kutipan itu juga mengganti arti dari kutipan asli Perjanjian Lama. Apakah Matius telah salah mengutip Perjanjian Lama karena dia tidak begitu mengetahui isi Perjanjian Lama sehingga membuat kesalahan? Atau apakah Perjanjian Lama yang Matius gunakan berbeda dengan Perjanjian Lama yang kita baca hari ini? Perjanjian Baru mengutip isi-isi Perjanjian Lama berlusin kali seringnya, dan hampir tidak ada satu kutipan pun yang akurat. Orang Kristen akan memprotes dan mengatakan bahwa perubahan-perubahan tersebut hanyalah kecil dan tidak penting. Memang mungkin benar tidak berarti, tetapi ini adalah bukti bahwa Alkitab memuat banyak kesalahan, berlawanan dengan apa yang orang Kristen katakan tentang Alkitab. Dan juga, sangatlah aneh di mana Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Paulus, yang menurut orang-orang Kristen telah diilhami Tuhan untuk menulis Perjanjian Baru, bahkan tidak bisa mengutip Perjanjian Lama dengan benar.
Mengganti Doa Bapa Kami
Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya tentang Doa Bapa Kami sebelum dia meninggal dan sejak itu, generasi demi generasi dari orang Kristen telah mempelajari doa tersebut di luar kepala. Tetapi siapapun yang telah menghafalnya 20 tahun yang lalu, akan harus belajar menghafalnya sekali lagi karena Doa Bapa Kami telah diubah. Kita akan membandingkan Doa Bapa Kami yang asli yang kita temukan di semua Alkitab yang dicetak sebelum 20 tahun yang lalu, dengan Doa Bapa Kami yang ada di dalam Versi Internasional Baru, dan kita akan melihat bahwa orang-orang Kristen bahkan telah merusakkan ajaran terpenting dari Yesus.
(Catatan dari penterjemah: Buku ini dikarang pertama kali pada tahun 1994. Maka bisa kita sadari bahwa maksud dari paragraf sebelumnya adalah isi Alkitab tentang Doa Bapa Kami sebelum munculnya Versi International Baru (New International Version) berbeda dengan Doa Bapa Kami yang tercantum di dalam Versi Internasional Baru. Yang mana Versi Internasional Baru muncul kira-kira 20 tahun sebelum tahun 1994. Jadi bukan persis 20 tahun sebelum tahun 2003.)
Alkitab Versi King James
Our Father who art in heaven, hallowed be thy name. Thy kingdom come, thy will be done on earth as it is in heaven. Give us this day our daily bread; and forgive us our trespasses as we forgive those who trespass against us. And lead us not into tempation, but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen. (Lukas 11:2-5)
Alkitab Versi Internasional Baru
Father, hallowed be your name, your kingdom come. Give us each day our bread. Forgive us our sins, for we also forgive everyone who sins against us. And lead us not into temptation (Lukas 11:2-5)
(Catatan dari penterjemah: Saya juga secara kebetulan mendapatkan Alkitab Versi King James cetakan tahun 1984 yang dicetak oleh Thomas Nelson, Inc. Isi Doa Bapa Kami yang tertera di Lukas 11:2-5 berbunyi seperti berikut:
“Our Father which art in heaven, Hallowed by thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, as in heaven, so in earth. Give us day by day our daily bread. And forgive us our sins; for we also forgive every one that is indebted to us. And lead us not into temptation; but deliver us from evil.” )
(Catatan dari penterjemah: Bahkan versi King James sendiri pun sudah berbeda dengan Versi King James yang dipakai oleh Bhikku A L De Silva sewaktu menulis buku Beyond Belief ini. Dengan terteranya tiga versi Alkitab dari ayat yang sama, kita bisa melihat bahwa tidak satupun dari ketiganya yang benar kata demi kata. Mana yang paling benar yang diucapkan Yesus?).
Perhatikan frase-frase berikut – “who art in heaven”,”thy will be done on earth as it is in heaven”,”but deliver us from evil, for thine is the kingdom and the power, and the glory forever and ever. Amen” – telah dipotong dari Doa Bapa Kami.
Kita hendaknya menanyakan teman Kristen kita mengapa frase-frase tersebut telah dipotong (dibuang), yang mana adalah ajaran paling terkenal dan paling penting dari Yesus. Tanyakan di antara kedua versi ini, manakah yang merupakan firman Tuhan yang sempurna, firman Tuhan yang tidak berubah. Tanyakan mereka, siapa yang mempunyai pengetahuan dan kebijaksanaan yang cukup untuk mengubah isi Alkitab. Anda akan menemukan mereka sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan. Di sini dan di manapun juga, para pembaca disarankan untuk pergi ke perpustakaan dan toko buku, carilah versi-versi Alkitab yang berlainan dan secara seksama dan hati-hati bandingkan isinya. Kita akan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Alkitab-Alkitab itu saling berbeda sebagai hasil dari penggubahan.
Membuang Ayat-Ayat Alkitab
Bukti bahwa Alkitab telah diubah-ubah bisa ditemukan di setiap halaman, jika kita melihat dengan seksama. Tulisan-tulisan Alkitab diatur ke dalam pasal-pasal yang kemudian di bagi lagi ke dalam ayat-ayat. Sewaktu kita membaca Alkitab, kita terkadang akan menemukan satu atau dua ayat yang hilang. Versi Internasional Baru yang dicetak oleh New York International Bible Society, perhatikan ayat 44-46 telah dihapus dari Markus pasal 9. Ayat 37 telah dibuang dari Act 8, dan ayat 28 telah dibuang dari Markus 15. Bagaimana mungkin orang-orang Kristen bisa mengklaim bahwa Alkitab adalah sempurna dan firman Tuhan yang tidak berubah ketika mereka membuang ayat-ayat dan kata-kata yang tidak sepadan(convenient).
Penerjemahan Yang Memilih (Selektif)
Ketika orang-orang Kristen hendak meyakinkan kita tentang bukti nyata agama mereka, mereka akan mengutip dari Alkitab, supaya kita percaya seperti mereka bahwa setiap kata di dalam Alkitab itu benar apa adanya. Tetapi ketika kita yang mengutip dari Alkitab untuk membuktikan agama mereka primitif, bodoh atau tidak masuk akal (contohnya: asap keluar dari hidung Tuhan dan api yang keluar dari mulut Tuhan, Psalms 18:7-8; atau keledai yang bisa berbicara, Bilangan 22:28) orang Kristen akan mengatakan: “Hal-hal seperti itu hanyalah simbolis, hendaknya tidak diartikan apa adanya.” Orang Kristen sangatlah memilih di dalam mengartikan Alkitab. Beberapa ayat adalah “Firman Allah” yang diartikan benar apa adanya, tetapi di bagian-bagian yang lain, biasanya bagian yang memalukan, tidak bisa diartikan apa adanya. Alkitab haruslah menjadi Firman Allah atau Alkitab bukan Firman Allah sama sekali, seseorang tidak bisa sekedar memetik ayat dan memilih cara pengartian seenaknya. Apabila benar beberapa ayat harus diartikan apa adanya dan ayat lain diartikan secara simbolis, bagaimana seorang Kristen itu tau dan memutuskan cara untuk mengartikan ayat tersebut? Kalau cerita-cerita tentang keledai Balaam yang berbicara, Adam dan Hawa memakan buah apel, atau Musa mengubah tongkat menjadi ular tidak untuk diartikan apa adanya, mungkin juga, cerita tentang kebangkitan Yesus hanyalah simbolis (lambang) dan tidak untuk diartikan secara apa adanya.


semoga semua makhluk berbahagia
AL-KITAB PERJANJIAN LAMA...ADALAH KITAB YANG DI TULIS/DIKARANG OLEH KAUM YAHUDI.ATAU LEBIH JELAS SEJAK MUSA...MUSALAH YANG MENETAPKAN PERATURAN-PERATURAN DAN TATA IBADAH KAUMNYA.BEGITU JUGA NABI-NABI SETELAH MUSA.....DENGAN DAYA PIKIR DAN INTELEJENSI YANG TINGGI MEREKA MENGARANG KITAB MEREKA BER PEDOMAN HANYA PADA 10 PERINTAH ,DARI TAURAT<10 PERINTAH>INILAH MEREKA MENCIPTAKAN KITABNYA MASING MASING......TUHAN TELAH MELETAKKAN DASAR BAGI MEREKA ITULAH TAURAT...TIDAK ADA SATUPUN KITAB DARI NABI-NABI ITU LANGSUNG DARI TUHAN .. KECUALI TORAT 10 PERINTAH TUHAN....JADI SAYA MAU KATAKAN KITAB SUCI ADALAH SUCI BAGI KAUMNYA YANG PERCAYA PADA MUSA DAN NABI-NABI SETELAH MUSA...KARENA TUHAN MEMBEKALI MEREKA DENGAN MUJIZAT AGAR APAPUN YANG DI KATAKAN OLEH NABI ITU MEREKA YAKINI SEBAGAI DATANG DARI TUHAN...SENMOGA PAHAMDAN PADA PER JANJIAN BARU....YAHWEH YANG KAMI SEBUT BAPA.....MEWUJUTKAN TAURAT INI DALAM RUPA MANUSIA.YESUS ADALAH WUJUD NYATA KALAM YAHWEH DI BUMI INI.....SEBAGAI MANUSIA DIA KONSISTEN...LAPER HAUS TIDUR..NAMANYA JUGA MANUSIA........HA HA HA....KE EMPAT INJIL BERBEDA...MEREKA MURID-MURID YESUS MENULIS APA YANG MEREKA LIHAT DENGAN MATA DAN BUKAN OLEH ILHAM /MIMPI ...MEREKA MENULIS APA -APA YANG DI LAKUKAN YESUS SELAMA ADA BER SAMA-SAMA DENGAN MEREKA....JADI MENURUT SAYA AL-KITAB ..ADALAH KITAB PEGANGAN HIDUP SETIAP ORANG......SYALOM....

Anda Yakin Musa Yang Nulis Taurat, jawab ya jangan plintat plintut Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219 Tantangan Debat dari sdr. baldie 3027467219

kisah kematian musa dlm taurat jg ditulis sendiri oleh musa ya bro....

Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186 Tantangan Debat dari sdr. baldie 280186
Arwah Musa kali yang nulis Tantangan Debat dari sdr. baldie 581260 Tantangan Debat dari sdr. baldie 581260 Tantangan Debat dari sdr. baldie 581260

Tantangan Debat dari sdr. baldie 463897 Tantangan Debat dari sdr. baldie 463897 Tantangan Debat dari sdr. baldie 463897 Tantangan Debat dari sdr. baldie 463897
mencari petunjuk
mencari petunjuk
SILVER MEMBERS
SILVER MEMBERS

Male
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6419
Registration date : 2010-10-17

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gravelord Mon 14 May 2012, 2:29 pm

Kenyataan dan Fiksi Dalam Kehidupan Kristen
Hal satu-satunya yang membentuk Kristen seperti apa adanya hari ini, pondasi yang mana Kristen berdasar adalaha Yesus Kristus, atau lebih tepat, klaim orang-orang Kristen tentang Yesus. Orang-orang Kristen yang fundamental selalu membuat pernyataan yang dibesar-besarkan tentang orang ini: “Yesus adalah satu-satunya orang di dalam sejarah yang mengklaim dirinya Tuhan” ; “Hanya dengan percaya kepada Yesus dapat memberikan kehidupan kehidupan yang damai dan bahagia”;”Kalau Yesus bukan Tuhan, dia pasti pembual terbesar yang pernah hidup dalam sejarah”; “Ribuan saksi telah melihat dia bangkit dari mati, maka kebangkitannya itu pastilah benar”; “Yesus adalah manusia paling sempurna yang pernah hidup”; dan sebagainya, dan sebagainya, dan sebagainya. Klaim-klaim tersebut terdengar sangat hebat, sampai akhirnya kita lihat bukti-bukti nyata.
Gravelord
Gravelord
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4915
Registration date : 2011-09-24

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gravelord Mon 14 May 2012, 2:30 pm

Ramalan-Ramalan Tentang dan Oleh Yesus
Setiap kali ada perubahan di dalam gejolak politik Timur Tengah, orang-orang Kristen yang fundamental akan segera membuka Alkitab dan berkata dengan lantang bahwa krisis terbaru yang terjadi ini telah dinubuatkan sebelumnya. Nubuat adalah ramalan yang tercantum di dalam Alkitab yang diharapkan untuk meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan. Nubuat-nubuat itu dijadikan buah pembicaraan untuk sementara waktu kemudian dilepaskan secara diam-diam ketika nubuat itu tidak terjadi seperti yang diramalkan untuk terjadi.
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa banyak dari kejadian-kejadian yang terjadi di dunia ini pada jaman sekarang, telah dinubuatkan jauh sebelumnya di dalam Alkitab. Ketika seseorang bertanya untuk melihat “nubuat-nubuat yang luar biasa” ini, seseorang bisa melihat bahwa nubuat itu sangatlah luas dan umum sehingga nubuat itu bisa saja diartikan ada hubungannya dengan kejadian-kejadian yang terjadi.
Salah satu contohnya adalah, mereka akan mengatakan dunia ini akan segera berakhir karena Alkitab menubuatkan pada hari terakhir, “Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang.” (Matius 24:6.) Masalahnya adalah nubuat ini bisa saja dihubungkan dengan jaman apa saja dalam sejarah, karena selalu ada peperangan di dalam sejarah dunia karena selalu ada perang di salah satu bagian di dunia.
Orang-orang Kristen juga mengklaim bahwa semua kejadian dalam kehidupan Yesus telah dinubuatkan di dalam Alkitab jauh sebelum Yesus dilahirkan. Dan semua yang dinubuatkan itu terjadi, maka Yesus pastilah seorang Mesias. Maka marilah kita bersama-sama melihat nubuat-nubuat tersebut dan buktikan apakah ada kebenaran dalam klaim tersebut. Di kitab Yesaya di Perjanjian Lama tertuliskan:
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Yesaya 9:5
Ayat di atas seharusnya merupakan nubuat yang meramalkan kelahiran Yesus. Tapi apakah benar? Selain kejadian dilahirkan, tidak ada satupun nubuat yang tercantum di ayat itu yang terjadi kepada Yesus. Lambang penguasa tidaklah berada di bahunya, Yesus tidak pernah dipanggil maupun memanggil dirinya sendiri dengan gelar yang ada di ayat tersebut, dan tidak ada bukti bahwa dunia lebih aman sesudah kelahiran Yesus dibandingkan sebelum kelahirannya. Ini adalah satu contoh “nubuat luar biasa” yang mana orang Kristen selalu mendasarkan agamanya. Sebelum kelahiran Yesus, seorang malaikat dikatakan seharusnya telah menubuatkan bahwa:
“Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerjaan-Nya tidak akan berkesudahan.” (Lukas 1:32-33)
Akan tetapi jika apa yang dikatakan Alkitab itu benar, Daud tidaklah mungkin menjadi nenek moyang dari Yesus, karena Tuhanlah, bukan Yusuf, ayah Yesus yang sebenarnya. Lagipula, Daud adalah raja dalam arti politik, sedangkan Yesus tidak pernah menjadi raja dalam arti politik maupun dalam arti apapun yang mirip denga Daud. Akhirnya, para keturunan Yakob (orang-orang Yahudi) tidak pernah menerima Yesus sebagai raja mereka, secara politik maupun secara spiritual ataupun dalam arti yang lainnya – dan orang Yahudi pun menolak untuk menerima Yesus bahkan sampaihari ini. Maka seperti nubuat sebelumnya, nubuat di atas juga terbukti salah dari segi manapun. Sekali lagi di dalam kitab Yesaya tercantum:
“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Yesaya 53:3-5)
Ayat diatas seharusnya menubuatkan tentang ketika Yesus diserang oleh lawan-lawannya, Yesus tidak akan membalas. Akan tetapi di dalam ajaran Kristen Yesus digambarkan sebagai seorang yang secara tegas membela dirinya sendiri terhadap kritik dan dengan lantang mengutuk musuh-musuhnya. Dia mengutuk dan mengkritik orang-orang Farisi ketika mereka melawannya dan menurut Yohanes 18:33-37, Yesus tidak pernah diam ketika sedang diadili.
Ketika prajurit-prajurit Romawi mensalibkan orang, mereka akan memaku mereka di atas salib, membiarkan mereka tergantung di salib untuk beberapa saat dan akhirnya mematahkan kaki mereka, sehingga menambah penderitaan korban dan akhirnya kesakitan itu membunuh mereka. Menurut Alkitab, ketika prajurit-prajurit Romawi datang untuk mematahkan kaki Yesus, Yesus sudah meninggal sehingga mereka tidak jadi mematahkan kakinya (Yohanes 19:31-34).
Ayat di atas menjadi contoh nyata bagi orang Kristen fundamental bahwa nubuat Alkitab telah terjadi. Karena di Mazmur 34:20-21 dikatakan Tuhan tidak akan membiarkan satu tulangpun di tubuh Mesias untuk patah (remuk). Sayangnya orang-orang Kristen telah lupa untuk menyadari bahwa meskipun tulang di kaki Yesus tidak patah, tulang-tulang di telapak kaki Yesus pastilah telah remuk. Ketika paku itu ditancapkan ke dalam kaki Yesus, paku itu pastilah telah meremukkan setidaknya satu atau beberapa dari tulang telapak kaki Yesus.
Orang-orang Kristen mengklaim bahwa Yesus meninggal dan pada hari ketiga bangkit dari kematian. Dan tentunya mereka mengklaim bahwa kebangkitan Yesus telah dinubuatkan sebelumnya. Nubuat itu berbunyi:
“Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:40)
Akan tetapi seperti nubuat-nubuat yang lain, nubuat yang satu ini juga salah. Yesus dinubuatkan untuk meninggal pada hari Jumat (Jumat Agung) dan bangkit di antara orang mati pada hari Minggu pagi (Minggu Paskah). Bahkan seorang anak sekolah dasar bisa melihat bahwa jumlah hari dari hari Jumat sampai Minggu pagi bukanlah tiga hari tiga malam, melainkan satu hari dua malam. Masalah lain yang muncul adalah sebelum Yesus meninggal, dia berpaling kepada kedua orang jahat yang disalibkan bersamanya dan berkata,”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”(Lukas 23:43).
Jadi menurut nubuat, Yesus akan bangkit dari mati setelah tiga hari; menurut ajaran agama, Yesus bangkit setelah satu hari dan satu malam; dan menurut perkataan Yesus sendiri, dia bangkit dari mati dan pergi ke surga dihari dia meninggal. Akan tetapi bukan saja nubuat yang dibuat tentang Yesus yang salah, nubuat yang dibuat oleh Yesus sendiri juga salah. Orang-orang Kristen yang fundamental selalu berkata bahwa akhir jaman telah akan tiba. Darimana mereka dapatkan ide buruk seperti ini? Mereka dapatkan ide buruk ini dari Yesus. Yesus percaya dan dengan lantang mengajarkan kepada dunia bahwa dunia ini akan berakhir pada masa dia masih hidup atau secepatnya setelah dia meninggal.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi.” Lukas 21:25-33 (Yang diketik adalah persis yang tercantum di dalam buku Beyond Belief, yaitu hanya ayat 32)
“Angkatan ini” yang diucapkan tentunya Yesus sedang mengacu kepada orang-orang yang dia ceramahkan. Di kesempatan yang lain, dia kembali mengatakan kepada orang-orang yang waktu itu berdiri mendengarkan ucapan Yesus bahwa beberapa dari mereka masih akan tetap hidup ketika akhir dunia ini datang.
“Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu mengunjungi kota-kota Israel Matius, Anak manusia sudah datang.” 10:23
Dalam setiap aspek yang dinubuat oleh Yesus, semuanya terbukti salah. Orang-orang yang hidup pada jaman Yesus hidup sudah jelas telah mati selama 2000 tahun dana buktinya dunia ini belum juga berakhir. Yesus juga belum datang kembali seperti yang dia nubuatkan sendiri. Murid-murid Yesus berhenti mengunjungi semua kota di Israel dalam beberapa tahun setelah kematian Yesus dan Yesus juga belum kembali.
Bukti ini dan beberapa contoh lain telah membuktikan bahwa nubuat-nubuat tentang dan oleh Yesus adalah tidak benar. Bahkan ketika satu nubuat kelihatannya benar, ini tidak berarti bahwa nubuat itu benar. Bisa dibuktikan bahwa siapa saja yang menulis Alkitab telah dengan sengaja membuat kejadian-kejadian itu terjadi sesuai yang dinubuatkan supaya nubuat itu terlihat benar.
Kita akan meneliti satu contoh yang cukup terkenal. Beberapa ratus tahun sebelum Yesus, Perjanjian Lama diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani, bahasa pada waktu itu. Ketika sebuah ayat di Yesaya mengatakan Sang Mesias akan dilahirkan oleh seorang wanita muda (almah), dengan salah telah diterjemahkan menjadi seorang perawan (parthenas). Hal ini telah mempengaruhi nubuat. Ketika para pengarang Injil Perjanjian Baru membacanya, mereka berpikir bahwa untuk bisa menjadi Mesias, ibu Yesus haruslah seorang perawan sehingga mereka mengarang-ngarang tentang perawan yang melahirkan bayi Yesus. Kenyataannya adalah cerita ini perlu dikarang karena adanya salah pengertian. Jadi bukanlah nubuat yang telah diramalkan sebelum kelahiran Yesus, tetapi kejadian-kejadian yang telah di karang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan nubuat-nubuat itu.
Gravelord
Gravelord
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4915
Registration date : 2011-09-24

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gravelord Mon 14 May 2012, 2:30 pm

Kelahiran Yesus
Kita akan sering mendengar orang-orang Kristen fundamentalis dan penyebar Injil untuk membanggakan bahwa tidak ada seorangpun yang pernah menemukan satu kesalahanpun di dalam Alkitab. Sama halnya kita juga akan mendengarkan dari mereka bahwa Alkitab adalah firman-firman yang diilhamkan oleh Tuhan, sehingga Alkitab itu tidak mungkin salah. Melihat bahwa orang Kristen sangat berhati-hati dalam mengutip ayat-ayat dari Injil, akan sangat sulit bagi kita untuk mengerti mengerti mengapa klaim di atas bisa dibuat, apalagi dipercaya.
Marilah kita melihat apa yang diutarakan oleh Alkitab tentang kelahiran Yesus. Pertama, kita diberitahu bahwa kabar rahasia tentang kelahiran Yesus diberitakan kepada Yusuf, ayah Yesus, lewat mimpi. (Matius 1:20). Lalu kita diberitahu bahwa kabar itu diberikan kepada Maria, ibu Yesus, oleh seorang malaikat (Lukas 1:28). Yang mana dari kedua cerita ini yang benar? Apakah Yusuf yang mendapatkan berita itu ataukah Maria? Orang Kristen akan mengatakan bahwa kedua-duanya mendapatkan berita itu. Lalu mengapa kitab Matius tidak menceritakan kehadiran malaikat di hadapan Maria dan kitab Lukas tidak menceritakan mimpi Yusuf?
Di satu pihak kita diberitahu bahwa orang tua Yesus mengadakan perjalanan sebelum bayi Yesus dilahirkan (Lukas 2:4-7) dan di pihak lain kitab Matius 2:13-14 menceritakan bayi Yesus terlahir terlebih dahulu barulah perjalanan dilakukan. Yang mana dari kedua cerita ini yang benar? Ketika kita menyentuh topik tempat Yesus dilahirkan, kita akan menemukan lebih banyak pertentangan di dalam Alkitab. Apakah Yesus dilahirkan di dalam rumah (Matius 1:24-25) ataukah Yesus dilahirkan di palungan di belakang sebuah rumah penginapan? (Lukas 2:7) Kemudian kita melihat nenek moyang Yesus. Kita mempunyai dua daftar tentang nenek moyang Yesus dari pihak ayahnya, akan tetapi ketika kita melihat nama-nama dari daftar tersebut, kita bisa menemukan bahwa mereka hampir tidak ada hubungannya sama sekali. Isi Alkitab malahan saling bertentangan terhadap siapa nama kakek Yesus. Yang satu mengatakan nama kakek Yesus adalah Yakub. (Matius 1:16) dan yang lain mengatakan namanya Eli (Lukas 3:23). Dan lagi, adalah hal yang tidak masuk akal untuk membahas nenek moyang Yesus dari pihak ayah dan Yesus sebagai keturunan Raja Daud (Matius 1:1), yang mana sebenarnya Yusuf bukanlah ayah dari Yesus, melainkan Yesus anak Allah.
Gravelord
Gravelord
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4915
Registration date : 2011-09-24

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Gravelord Mon 14 May 2012, 2:32 pm

Apakah Yesus Seorang Guru yang Baik?
Cukuplah menarik, inilah yang terjadi seketika begitu Yesus meninggal dan dengan alasan yang sama pula. Yesus sangatlah terkenal dengan perumpamaan-perumpamaan yang dia gunakan untuk menggambarkan ide-idenya, tapi pada saat yang sama dia seringkali gagal menerangkan maksudnya secara jelas. Terkadang ini dikarenakan Yesus sendiri tidaklah jelas tentang ide yang dia sampaikan, dan pada beberapa saat yang lain, kelihatannya dia adalah seorang yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Dan yang lebih aneh lagi adalah Yesus bahkan mengakui bahwa dia sengaja membuat pesannya tidak jelas.
Dan ketika para muridnya bertanya apa maksud dari perumpamaan yang diucapkan, dia berkata: (Lukas 8:9-10, Markus 8:17-18)
“Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan merek0 tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.” Lukas 9:45
Gabungkan kesengajaan untuk membuat orang lain tidak mengerti, beberapa ide-ide yang bertentangan dari ajaran Yesus, maka tidaklah sulit untuk dibayangkan mengapa para muridnya terjerumus ke dalam pertentangan ketika Yesus meninggal. Di dalam Surat-Surat Paulus, sering disebutkan bahwa adanya percekcokan dan pertentangan di antara beberapa kelompok awal orang Kristen. Paulus mengkomplain bahwa semua gereja di Asia melawannya (2 Timotius 1:15) dan mereka menolak untuk berpihak kepadanya dalam beberapa argumen theologi (ilmu ketuhanan) (2 Timotius 4:14-16).
Dia menjelaskan tentang pertentangannya itu kepada Petrus dan para tetua gereja di Yerusalem (1 Tesalonika 2:1-20), dan tentunya menuduh saingan-saingannya tidak mempunyai kepercayaan sejati (2 Tesalonika 3:1-3), mengajarkan “tentang Kristus yang lain” dan tidak mengenal Tuhan (Titus 1:10-16). Yohanes dengan pahit mengeluh bahwa para lawannya mengusir semua yang mendukung Yohanes keluar dari gereja (Yohanes 1:9-10). Paulus membuat seruan yang putus-asa dan sia-sia agar semua orang-orang Kristen pertama untuk bersatu.
“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahandi antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati-sepikir. Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.” (1 Korintus 1:10-12)
Apa yang dipertentangkan oleh orang-orang Kristen pertama itu? Salah satu dari banyak hal yang dipertentangkan tampaknya adalah pada hal apakah anak-anak pria perlu disunat atau tidak. (Roma 2:25-29, Galatia 6:12-15, Filipi 3:2-4, Kolose 2:11-13). Paulus menentang persunatan dan menyebut orang yang setuju akan sunat sebagai “anjing” (Filipi 3:2), dan berkata bahwa dia berharap mereka yang disunat akan secara menyeluruh mengebiri diri mereka sendiri (Galilea 5:12) dan sesat (Titus 1:10).
Sangat menyedihkan bahwa inilah hal yang sangat mengingatkan kita kepada orang-orang Kristen modern. Ketika mengaku bahwa mereka adalah pemilik kebenaran sejati, tetapi terjadi begitu banyak pertentangan di antara mereka tentang apa kebenarna itu. Akhirnya pertentangan itu telah memecahkan mereka menjadi ratusan golongan agama, sekte, pemujaan, dan gereja, dan menolak untuk secara bersatu memuja satu Tuhan.
Sama halnya dengan orang-orang Kristen pertama, banyak sekali niat buruk dan kedengkian di antara mereka yang mana satu kelompok menuduh kelompok yang lain bukan “Kristen sejati”, tidak mengerti isi Alkitab, dan dibimbing oleh Setan. Bagi orang Buddhis dan orang non-Kristen yang lain, ini sangatlah membingungkan. Kalau benar firman-firman Yesus tentang penyelamatan itu jelas, dan jika benar Tuhan berbicara dengan dan menuntun orang Kristen melalui doa, mengapa terdapat begitu banyak pertentangan dan permusuhan di antara mereka. (Catatan dari penterjemah: Orang-orang Kristen juga mungkin akan mengatakan bahwa adanya begitu banyak golongan dan sekte dalam ajaran agama Kristen dikarenakan penafsiran yang berbeda tentang Alkitab. Kalau kita mendengar jawaban seperti itu, ini jelas sangatlah membingungkan. Bagaimana tidak? Kalau Alkitab benar-benar adalah Firman Allah, dan umat Kristen dituntun oleh dan berbicara dengan Tuhan yang sama, bagaimana mungkin bisa ada perbedaan penafsiran? Itu berarti KALAU Tuhan ada, Tuhan tidaklah bisa berkomunikasi dengan baik, maka Tuhan itu tidaklah sempurna. Kalau berkomunikasi saja tidak bisa, bagaimana bisa menciptakan alam semesta ini? )
Gravelord
Gravelord
BLUE MEMBERS
BLUE MEMBERS

Male
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4915
Registration date : 2011-09-24

Back to top Go down

Tantangan Debat dari sdr. baldie Empty Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 1 of 3 1, 2, 3  Next

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum