Similar topics
Latest topics
Most Viewed Topics
Most active topic starters
kuku bima | ||||
admin | ||||
kermit katak lucu | ||||
hamba tuhan | ||||
feifei_fairy | ||||
paulusjancok | ||||
agus | ||||
gusti_bara | ||||
Muslim binti Muskitawati | ||||
Bejat |
Most active topics
MILIS MURTADIN_KAFIRUN
MURTADIN KAFIRUNexMUSLIM INDONESIA BERJAYA12 Oktober Hari Murtad Dari Islam Sedunia Menyongsong Punahnya Islam
Wadah syiar Islam terlengkap & terpercaya, mari sebarkan selebaran artikel yang sesungguhnya tentang si Pelacur Alloh Swt dan Muhammad bin Abdullah yang MAHA TERKUTUK itu ke dunia nyata!!!!
Who is online?
In total there are 57 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 57 Guests :: 1 BotNone
Most users ever online was 354 on Wed 26 May 2010, 4:49 pm
Social bookmarking
Bookmark and share the address of MURTADINKAFIRUN on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of MURTADIN_KAFIRUN on your social bookmarking website
Tantangan Debat dari sdr. baldie
+13
NYFGbY
kuku bima
sajadhajaraswad
Gravelord
mencari petunjuk
putramentari
DOMBA BERTARING SERIGALA
hamba tuhan
hajar'kabeh'aswad
baldie
kafilah
Ngahuntu
Gerabah
17 posters
Page 2 of 3
Page 2 of 3 • 1, 2, 3
Tantangan Debat dari sdr. baldie
First topic message reminder :
baldie wrote:
Sdr. Gerabah
Semenjak awal saya menjawab pertanyaan2 anda tentang isi Al kitab. Saya tidak memposisikan diri utk menjadi pendebat selama bersama dengan anda.
Tetapi sekarang saya akan mencoba berdebat dengan anda. Karena mungkin sudah saat nya saya lakukan hal ini. Bukan berarti saya sudah tahu semua isi Al kitab. Masih terlalu sedikit sekali pengetahuan saya tentang Al kitab. Yang menjadi alasan saya lakukan hal ini karena saya lihat anda cukup mengerti tentang isi Al kitab. Faktanya anda mengklaim Paulus ebagai penyesat. Itu artinya anda memahami isi Al kitab.
Jika saya akan mulai perdebatan dengan anda tentang Al kitab, apa anda siap?
Tantanganmu tak ladeni mulai dari sini,
Lalu ia (Melkisedek) memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, (Kejadian 14:19)
BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang terpisah dari Allah dan bahwa ia, Yesus, mempunyai Allah di atas dirinya, Allah yang ia sembah, Allah yang ia sebut "Bapa." Dalam doa kepada Allah, yaitu sang Bapa, Yesus berkata, "Engkau, satu-satunya Allah yang benar." (Yohanes 17:3) Dalam Yohanes 20:17 ia berkata kepada Maria Magdalena: "Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu."
Kata-kata Yesus dalam Yohanes 8:17,18 juga penting. Ia berkata: "Dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diriKu sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Di sini Yesus menunjukkan bahwa ia dan sang Bapa, yaitu Allah Yang Mahakuasa, harus dua kesatuan yang berbeda, jika tidak bagaimana mungkin benar-benar ada dua saksi?
Yesus selanjutnya menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang terpisah dari Allah dengan mengatakan: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Markus 10:18) Jadi Yesus mengatakan bahwa tidak ada pribadi lain manapun yang sebaik Allah, bahkan Yesus sendiri tidak. Allah adalah baik dengan cara yang membuat Ia terpisah dari Yesus.
Penegasan bahwa Allah itu yang tertinggi, dapat diliuhat dari pernyataan Yesus : "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya." (Yohanes 5:19) "Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38) "AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?
Kedudukan ALLAH (kristen menyebut Bapa) adalah tertinggi, maka kalau ALLAH berfirman, maka firmanNya itu dijadikan ACUAN DASAR keyakinan Teologi. Apakah kamu setuju ?
Lalu ia (Melkisedek) memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, (Kejadian 14:19)
BERULANG kali, Yesus menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang terpisah dari Allah dan bahwa ia, Yesus, mempunyai Allah di atas dirinya, Allah yang ia sembah, Allah yang ia sebut "Bapa." Dalam doa kepada Allah, yaitu sang Bapa, Yesus berkata, "Engkau, satu-satunya Allah yang benar." (Yohanes 17:3) Dalam Yohanes 20:17 ia berkata kepada Maria Magdalena: "Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu."
Kata-kata Yesus dalam Yohanes 8:17,18 juga penting. Ia berkata: "Dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diriKu sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Di sini Yesus menunjukkan bahwa ia dan sang Bapa, yaitu Allah Yang Mahakuasa, harus dua kesatuan yang berbeda, jika tidak bagaimana mungkin benar-benar ada dua saksi?
Yesus selanjutnya menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang terpisah dari Allah dengan mengatakan: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Markus 10:18) Jadi Yesus mengatakan bahwa tidak ada pribadi lain manapun yang sebaik Allah, bahkan Yesus sendiri tidak. Allah adalah baik dengan cara yang membuat Ia terpisah dari Yesus.
Penegasan bahwa Allah itu yang tertinggi, dapat diliuhat dari pernyataan Yesus : "Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya." (Yohanes 5:19) "Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 6:38) "AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." (Yohanes 7:16) Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?
Kedudukan ALLAH (kristen menyebut Bapa) adalah tertinggi, maka kalau ALLAH berfirman, maka firmanNya itu dijadikan ACUAN DASAR keyakinan Teologi. Apakah kamu setuju ?
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Perjamuan Terakhir
Alkitab telah memberikan kita keterangan yang sangat sedikit tentang kehidupan Yesus sampai dia berumur 30 tahun. Dan bahkan ketika dia pelayanan kepada umatnya dimulai, terdapat banyak kebingungan tentang apa yang terjadi dan waktu kejadian. Misalnya, Kitab Yohanes mengaku bahwa pembersihan tempat jemaah dilakukan pada awal pelayanan Yesus. (Yohanes 2:13-14) Tetapi di Kitab Lukas dituliskan pembersihan tempat jemaah dilakukan pada akhir pelayanan. (Lukas 19:45-46). Di satu pihak kita diberitahu bahwa Yesus tinggal dirumah Petrus dan kemudian menyembuhkan orang sakit kusta (Markus 1-29-45). Di pihak lain kita membaca dia menyembuhkan orang sakit kusta dan kemudian masuk ke rumah Petrus (Matius 8:1-2, 8:14). Di satu pihak kita membaca panglima Romawi berbicara langsung dengan Yesus (Matius 8:5); bertolak belakang dengan Kitab Lukas 7:1, panglima Romawi mengirim orang-orangnya untuk berbicara kepada Yesus. Di injil Markus kita diberitahu bahwa Yesus meninggalkan Tyre dan melewati Sidon untuk menuju Laut Galilea (Markus 7:31). Dengan melihat peta Israel, bisa dibuktikan bahwa perjalanan tersebut cukup mustahil terjadi karena Sidon berada di bagian yang berlawanan sama sekali. Orang Kristen akan dengan berat hati mengaku adanya, kesalahan-kesalahan di dalam Alkitab, tetapi juga mereka akan mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan itu tidaklah penting. Mungkin memang tidak penting, tapi pengakuan itu dan kesalahan-kesalahan itu telah membuktikan bahwa Alkitab bukanlah tidak pernah salah, dan jika Alkitab ternyata memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang Yesus perbuat, maka Alkitab juga bisa saja memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang diucapkan oleh Yesus.
Bahkan ketika kita melihat kepada kejadian-kejadian penting dalam kehidupan Yesus, kita menjadi bingung sendiri. Marilah kita lihat dan teliti tentang Perjamuan Terakhir. Menurut kitab Matius, Markus dan Lukas, Perjamuan Terakhir Yesus terjadi pada hari suci Paskah orang Yahudi (Matius 26:17-20, Markus 14:12-17, Lukas 22:7-14). Kitab Yohanes, di pihak yang lain, mengatakan bahwa Perjamuan Terakhir terjadi di hari sebelum Paskah (Yohanes 19:14). Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah murid Yesus yang berada di Perjamuan Terakhir bersama Yesus. Mereka juga seharusnya adalah murid-murid Yesus yang ingat secara jelas dan menuliskan semua ajaran Yesus. Kalau mereka tidak bisa mengingat hari Perjamuan Terakhir dengan benar, bagaimana kita bisa tau kalau mereka bisa mengingat ajaran Yesus dengan benar?
Alkitab telah memberikan kita keterangan yang sangat sedikit tentang kehidupan Yesus sampai dia berumur 30 tahun. Dan bahkan ketika dia pelayanan kepada umatnya dimulai, terdapat banyak kebingungan tentang apa yang terjadi dan waktu kejadian. Misalnya, Kitab Yohanes mengaku bahwa pembersihan tempat jemaah dilakukan pada awal pelayanan Yesus. (Yohanes 2:13-14) Tetapi di Kitab Lukas dituliskan pembersihan tempat jemaah dilakukan pada akhir pelayanan. (Lukas 19:45-46). Di satu pihak kita diberitahu bahwa Yesus tinggal dirumah Petrus dan kemudian menyembuhkan orang sakit kusta (Markus 1-29-45). Di pihak lain kita membaca dia menyembuhkan orang sakit kusta dan kemudian masuk ke rumah Petrus (Matius 8:1-2, 8:14). Di satu pihak kita membaca panglima Romawi berbicara langsung dengan Yesus (Matius 8:5); bertolak belakang dengan Kitab Lukas 7:1, panglima Romawi mengirim orang-orangnya untuk berbicara kepada Yesus. Di injil Markus kita diberitahu bahwa Yesus meninggalkan Tyre dan melewati Sidon untuk menuju Laut Galilea (Markus 7:31). Dengan melihat peta Israel, bisa dibuktikan bahwa perjalanan tersebut cukup mustahil terjadi karena Sidon berada di bagian yang berlawanan sama sekali. Orang Kristen akan dengan berat hati mengaku adanya, kesalahan-kesalahan di dalam Alkitab, tetapi juga mereka akan mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan itu tidaklah penting. Mungkin memang tidak penting, tapi pengakuan itu dan kesalahan-kesalahan itu telah membuktikan bahwa Alkitab bukanlah tidak pernah salah, dan jika Alkitab ternyata memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang Yesus perbuat, maka Alkitab juga bisa saja memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang diucapkan oleh Yesus.
Bahkan ketika kita melihat kepada kejadian-kejadian penting dalam kehidupan Yesus, kita menjadi bingung sendiri. Marilah kita lihat dan teliti tentang Perjamuan Terakhir. Menurut kitab Matius, Markus dan Lukas, Perjamuan Terakhir Yesus terjadi pada hari suci Paskah orang Yahudi (Matius 26:17-20, Markus 14:12-17, Lukas 22:7-14). Kitab Yohanes, di pihak yang lain, mengatakan bahwa Perjamuan Terakhir terjadi di hari sebelum Paskah (Yohanes 19:14). Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah murid Yesus yang berada di Perjamuan Terakhir bersama Yesus. Mereka juga seharusnya adalah murid-murid Yesus yang ingat secara jelas dan menuliskan semua ajaran Yesus. Kalau mereka tidak bisa mengingat hari Perjamuan Terakhir dengan benar, bagaimana kita bisa tau kalau mereka bisa mengingat ajaran Yesus dengan benar?
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Yesus Diadili
Sekarang marilah kita lihat bagian paling penting dari kehidupan Yesus, pengadilan terhadap Yesus. Seperti yang dijelaskan di Alkitab, telah bisa kita tebak bahwa pengadilan itu penuh dengan kontradiksi, tetapi pengadilan tersebut juga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Pengadilan itu sendiri dan kejadian-kejadian sebelum pengadilan, biasanya dijelaskan oleh orang Kristen sebagai berikut: Yesus masuk ke kota Yerusalem menunggang seekor keledai menyambut sorak-sorai dari penduduk kota tersebut. Kemudian Yesus ditangkap oleh pengikut dari pendeta-pendeta Yahudi yang kemudian memukulnya dan menyerahkannya kepada prajurit Romawi.
Gubernur Romawi, Pontius Pilatus, tidak bisa menemukan kesalahan pada diri Yesus, tetapi para pemuka agama Yahudi tetap memaksakan bahwa Yesus bersalah. Karena tidak mampu membuat keputusan, Pontius Pilatus memutuskan untuk menanyakan kepada orang banyak, lepaskan Yesus? Ataukah lepaskan seorang pengacau Yahudi? Orang-orang berteriak meminta pengacau orang Yahudi itu dilepaskan, dan minta Yesus disalibkan. Akhirnya Pilatus dengan terpaksa menjatuhkan hukuman kepada Yesus.
Apakah benar pengadilan itu berjalan seperti yang diceritakan di atas? Marilah kita lihat. Kita diberitahu bahwa Yesus menunggang keledai masuk ke Yerusalem dan disambut dengan sorak-sorai oleh orang banyak, menjulurkan jubah mereka di atas jalan dan memujinya sebagai raja mereka. (Markus 11: Tetapi sehari sesudahnya, orang-orang banyak berteriak menuntut disalibkannya Yesus (Markus 15:12-14). Perubahan dari puji-pujian yang berlebihan menjadi kebencian yang tiba-tiba ini sangatlah sulit untuk dijelaskan. Kemudian Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus. Alkitab menjelaskan bahwa Pontius Pilatus adalah seorang yang tidak bisa menemukan kesalahan Yesus, tetapi dipaksa oleh pendeta-pendeta Yahudi untuk menyalibkannya. Ini jelas saja tidak mungkin. Kerajaan Romawi sangat terkenal akan pemerintahan yang kuat dan efektif; sistem pengadilan mereka terkenal akan keadilannya dan tentu saja pemerintah Romawi tidak mungkin mengirimkan seorang pemimpin yang penuh bimbang untuk memimpin wilayah yang penuh masalah. Siapa yang bisa percaya bahwa seorang Gubernur Romawi bersedia membiarkan rakyat-rakyatnya untuk membuat keputusan pengadilan dan memberitahu dia bagaimana menjalankan pengadilan yang benar?
Alkitab mengatakan bahwa Pilatus menanyakan orang banyak tentang apakah mereka mau Yesus atau Barabas untuk dilepaskan. (Lukas 23:13-18), dan ketika mereka mneyebut Barabas, Barabas dilepaskan dan Yesus yang dihukum. Kredibilitas telah ditarik sampai ujung terjauh. Kita diminta untuk percaya bahwa seornag gubernur Romawi mau menghukum orang yang dia temukan tidak bersalah dan membebaskan seorang pengacau yang terlibat dalam pembunuhan untuk menggulingkan kekuasaan Romawi. (Lukas 23:19). Orang Romawi tidak menaklukkan dan memerintah Eropa, Afrika, dan Timur Tengah dengan membebaskan pemberontak yang berbahaya. Mereka sangatlah kuat, adil dan tidak pandang bulu terhadap semua yang melawan mereka. Maka bisa kita simpulkan bahwa pernyataan orang Kristen tentang pengadilan Yesus tidaklah meyakinkan.
Kalau kita membaca apa yang Yesus ucapkan di pengadilannya, kita bisa melihat bahwa semua pernyataan tentang pengadilan itu adalah dibuat-buat. Menurut Injil Matius, ketika sedang diadili Yesus “tidak memberikan jawaban” (Matius 27:12) dan “tidak menjawab pertanyaan, bahkan tidak kepada satu tuduhan pun, yang mana mengejutkan sang gubernur.” (Matius, 27:1-4). Dalam pernyataan yang sama sekali bertolak belakang, Kitab Yohanes mengklaim bahwa Yesus menjawab semua tuduhan, menanyakan pertanyaan dan berbicara banyak selama pengadilan. (Yohanes 18:33-37). Mana dari kedua ini yang benar? Apakah Yesus diam? Apakah Yesus berbicara? Seperti halnya kitab Yohanes, kitab Lukas juga mengatakan bahwa Yesus banyak berbicara selama persidangan. Tetapi jika kita membandingkan pernyataan Yohanes dengan pernyataan Lukas, kita menemukan bahwa hampir semua kalimat yang diucapkan dalam ayat-ayat tersebut berbeda. (Bandingkan Yohanes 18:33-37 dengan Lukas 22:66-70). Tentunya, klaim-klaim orang Kristen bahwa Alkitab itu sangat akurat, dokumen sejarah yang bisa dipercaya adalah tidak benar.
Sekarang marilah kita lihat bagian paling penting dari kehidupan Yesus, pengadilan terhadap Yesus. Seperti yang dijelaskan di Alkitab, telah bisa kita tebak bahwa pengadilan itu penuh dengan kontradiksi, tetapi pengadilan tersebut juga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Pengadilan itu sendiri dan kejadian-kejadian sebelum pengadilan, biasanya dijelaskan oleh orang Kristen sebagai berikut: Yesus masuk ke kota Yerusalem menunggang seekor keledai menyambut sorak-sorai dari penduduk kota tersebut. Kemudian Yesus ditangkap oleh pengikut dari pendeta-pendeta Yahudi yang kemudian memukulnya dan menyerahkannya kepada prajurit Romawi.
Gubernur Romawi, Pontius Pilatus, tidak bisa menemukan kesalahan pada diri Yesus, tetapi para pemuka agama Yahudi tetap memaksakan bahwa Yesus bersalah. Karena tidak mampu membuat keputusan, Pontius Pilatus memutuskan untuk menanyakan kepada orang banyak, lepaskan Yesus? Ataukah lepaskan seorang pengacau Yahudi? Orang-orang berteriak meminta pengacau orang Yahudi itu dilepaskan, dan minta Yesus disalibkan. Akhirnya Pilatus dengan terpaksa menjatuhkan hukuman kepada Yesus.
Apakah benar pengadilan itu berjalan seperti yang diceritakan di atas? Marilah kita lihat. Kita diberitahu bahwa Yesus menunggang keledai masuk ke Yerusalem dan disambut dengan sorak-sorai oleh orang banyak, menjulurkan jubah mereka di atas jalan dan memujinya sebagai raja mereka. (Markus 11: Tetapi sehari sesudahnya, orang-orang banyak berteriak menuntut disalibkannya Yesus (Markus 15:12-14). Perubahan dari puji-pujian yang berlebihan menjadi kebencian yang tiba-tiba ini sangatlah sulit untuk dijelaskan. Kemudian Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus. Alkitab menjelaskan bahwa Pontius Pilatus adalah seorang yang tidak bisa menemukan kesalahan Yesus, tetapi dipaksa oleh pendeta-pendeta Yahudi untuk menyalibkannya. Ini jelas saja tidak mungkin. Kerajaan Romawi sangat terkenal akan pemerintahan yang kuat dan efektif; sistem pengadilan mereka terkenal akan keadilannya dan tentu saja pemerintah Romawi tidak mungkin mengirimkan seorang pemimpin yang penuh bimbang untuk memimpin wilayah yang penuh masalah. Siapa yang bisa percaya bahwa seorang Gubernur Romawi bersedia membiarkan rakyat-rakyatnya untuk membuat keputusan pengadilan dan memberitahu dia bagaimana menjalankan pengadilan yang benar?
Alkitab mengatakan bahwa Pilatus menanyakan orang banyak tentang apakah mereka mau Yesus atau Barabas untuk dilepaskan. (Lukas 23:13-18), dan ketika mereka mneyebut Barabas, Barabas dilepaskan dan Yesus yang dihukum. Kredibilitas telah ditarik sampai ujung terjauh. Kita diminta untuk percaya bahwa seornag gubernur Romawi mau menghukum orang yang dia temukan tidak bersalah dan membebaskan seorang pengacau yang terlibat dalam pembunuhan untuk menggulingkan kekuasaan Romawi. (Lukas 23:19). Orang Romawi tidak menaklukkan dan memerintah Eropa, Afrika, dan Timur Tengah dengan membebaskan pemberontak yang berbahaya. Mereka sangatlah kuat, adil dan tidak pandang bulu terhadap semua yang melawan mereka. Maka bisa kita simpulkan bahwa pernyataan orang Kristen tentang pengadilan Yesus tidaklah meyakinkan.
Kalau kita membaca apa yang Yesus ucapkan di pengadilannya, kita bisa melihat bahwa semua pernyataan tentang pengadilan itu adalah dibuat-buat. Menurut Injil Matius, ketika sedang diadili Yesus “tidak memberikan jawaban” (Matius 27:12) dan “tidak menjawab pertanyaan, bahkan tidak kepada satu tuduhan pun, yang mana mengejutkan sang gubernur.” (Matius, 27:1-4). Dalam pernyataan yang sama sekali bertolak belakang, Kitab Yohanes mengklaim bahwa Yesus menjawab semua tuduhan, menanyakan pertanyaan dan berbicara banyak selama pengadilan. (Yohanes 18:33-37). Mana dari kedua ini yang benar? Apakah Yesus diam? Apakah Yesus berbicara? Seperti halnya kitab Yohanes, kitab Lukas juga mengatakan bahwa Yesus banyak berbicara selama persidangan. Tetapi jika kita membandingkan pernyataan Yohanes dengan pernyataan Lukas, kita menemukan bahwa hampir semua kalimat yang diucapkan dalam ayat-ayat tersebut berbeda. (Bandingkan Yohanes 18:33-37 dengan Lukas 22:66-70). Tentunya, klaim-klaim orang Kristen bahwa Alkitab itu sangat akurat, dokumen sejarah yang bisa dipercaya adalah tidak benar.
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Apa Yang Terjadi Kepada Yudas?
Yudas adalah murid yang mengkhianati Yesus. Setelah dia mengkhianati Yesus, diberitakan dia meninggal tak lama kemudian. Di kisah ini, seperti kejadian-kejadian yang lain, Alkitab memberikan kepada kita beberapa cerita yang membingungkan.
Matius 27:3-8 menceritakan Yudas merasa berdosa telah menyerahkan Yesus yang dihukum mati, lalu mengembalikan tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, kemudian Yudas menggantung dirinya. Tiga puluh perak itu dipakai oleh mereka sebagai tempat pekuburan orang asing yang disebut Tanah Tukang Periuk.
Di kitab yang lain dilaporkan cerita yang lain pula. “Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi pertunya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama”, artinya Tanah Darah.” (Kisah Para Rasul 1:18-19)
Apakah Yudas yang membeli ladang itu ataukah para ketua agama? Apakah Yudas menggantung dirinya ataukah dia jatuh dan seluruh isi tubuhnya menyembur keluar?
Yudas adalah murid yang mengkhianati Yesus. Setelah dia mengkhianati Yesus, diberitakan dia meninggal tak lama kemudian. Di kisah ini, seperti kejadian-kejadian yang lain, Alkitab memberikan kepada kita beberapa cerita yang membingungkan.
Matius 27:3-8 menceritakan Yudas merasa berdosa telah menyerahkan Yesus yang dihukum mati, lalu mengembalikan tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, kemudian Yudas menggantung dirinya. Tiga puluh perak itu dipakai oleh mereka sebagai tempat pekuburan orang asing yang disebut Tanah Tukang Periuk.
Di kitab yang lain dilaporkan cerita yang lain pula. “Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi pertunya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama”, artinya Tanah Darah.” (Kisah Para Rasul 1:18-19)
Apakah Yudas yang membeli ladang itu ataukah para ketua agama? Apakah Yudas menggantung dirinya ataukah dia jatuh dan seluruh isi tubuhnya menyembur keluar?
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Kata-kata Terakhir Yesus
Banyak dari ajaran Kristen yang berdasarkan pada satu kata atau kalimat yang mana dikabarkan adalah ucapan Yesus. Untuk membuktikan kebenaran dari kepercayaan mereka, orang-orang Kristen akan cepat-cepat membuka Alkitab mereka dan berkata,”Nah, terbukti Alkitab itu benar!” Mereka berpendapat bahwa semua frase, semua kalimat, semua kata yang ada di dalam Alkitab adalah yang diucapkan oleh Yesus. Kita telah melihat bahwa Injil adalah dokumen yang membingungkan akan apa yang dilakukan dan diucapkan oleh Yesus. Bahkan kenyataannya, kata-kata terakhir Yesus saja juga teringat dengan akurat. Menurut Matius, kata-kata terakhir Yesus adalah: “Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Menurut Markus, Yesus hanya berteriak keras-keras lalu meninggal (Markus 15:37). Menurut Lukas, Yesus berkata,”Bapa, ditanganMulah saya serahkan rohku” (Lukas 23:46). Menurut Yohanes, kata-kata terakhir Yesus adalah,”Selesailah sudah.” (Yohanes 19:30). Sekali lagi kita melihat perbedaan-perbedaan dan pertentangan-pertentangan yang membuat kita mustahil untuk percaya.
Banyak dari ajaran Kristen yang berdasarkan pada satu kata atau kalimat yang mana dikabarkan adalah ucapan Yesus. Untuk membuktikan kebenaran dari kepercayaan mereka, orang-orang Kristen akan cepat-cepat membuka Alkitab mereka dan berkata,”Nah, terbukti Alkitab itu benar!” Mereka berpendapat bahwa semua frase, semua kalimat, semua kata yang ada di dalam Alkitab adalah yang diucapkan oleh Yesus. Kita telah melihat bahwa Injil adalah dokumen yang membingungkan akan apa yang dilakukan dan diucapkan oleh Yesus. Bahkan kenyataannya, kata-kata terakhir Yesus saja juga teringat dengan akurat. Menurut Matius, kata-kata terakhir Yesus adalah: “Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Menurut Markus, Yesus hanya berteriak keras-keras lalu meninggal (Markus 15:37). Menurut Lukas, Yesus berkata,”Bapa, ditanganMulah saya serahkan rohku” (Lukas 23:46). Menurut Yohanes, kata-kata terakhir Yesus adalah,”Selesailah sudah.” (Yohanes 19:30). Sekali lagi kita melihat perbedaan-perbedaan dan pertentangan-pertentangan yang membuat kita mustahil untuk percaya.
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Siapa yang pergi ke kubur?
Disinilah masalahnya dimulai. Matius berkata bahwa dua Maria pergi ke kubur (Matius 28:1); Markus berkata bahwa kedua Maria, Salomo pergi ke kubur (Markus 16:1); Lukas berkata kedua Maria, Joanna dan beberapa wanita lain pergi ke kubur (Lukas 24:10); dan Yohanes berkata Maria pergi sendiri (Yohanes 20:1). Orang Kristen mengatakan bahwa Alkitab tidak mengandung kesalahan, tetapi kenyataannya dalam topik ini saja sudah terdapat begitu banyak kesalahan. Mereka mengklaim bahwa orang-orang yang menulis Injil diilhami oleh Tuhan ketika menulis kitab-kitab tersebut, tetapi ternyata ilham itu tidak cukup untuk menyajikan kebenaran.
Apakah ada gempa bumi?
Matius mengatakan bahwa pada saat itu ada “gempa bumi yang luar biasa” (Matius 28:2), tetapi mengapa ketiga kitab-kitab yang lain gagal untuk menjelaskan gempa tersebut? Seharusnya gempa yang luar biasa yang terjadi pada waktu yang begitu penting akan sulit untuk dilupakan. Adalah jauh lebih mungkin kalau Matius hanya mengarang-ngarang cerita dan menambah kesan drama di dalam kitabnya, dalam kata lain dia berbohong.
Ada berapa malaikat?
Yang berikutnya, Matius mengklaim bahwa malaikat yang hadir di hadapan kedua wanita, mendorong pintu dari batu dan duduk di atas pintu tersebut. (Matius 28:2). Dia juga mengatakan bahwa para penjaga kubur itu begitu takut mereka menjadi pingsan (Matius 28:4). Cerita Markus lain lagi. Dia mengatakan bahwa pintunya sudah terbuka terlebih dahulu sebelum wanita-wanita itu sampai, sehingga wanita-wanita itu masuk ke dalam kubur dan melihat malaikat di dalam kubur itu. (Markus 16:4-5). Dan Markus tidak menceritakan adanya penjaga kubur. Cerita Lukas bahkan lebih berdayacipta tinggi. Dia mengatakan bahwa wanita-wanita itu masuk ke dalam dan melihat bukan satu, tapi dua malaikat. (Lukas 24:4).Tentunya ada dari penulis Injil itu yang tidak berkata dengan benar. Yohanes mengklaim bahwa Maria pergi ke kubur itu sendiri, melihat pintu batu terbuka, lari untuk memberitahu murid-murid yang lain dan ketika murid-murid yang lain masuk ke dalam kubur, Maria menunggu di luar. Setelah semuanya pulang, Maria menunggu di kubur, dan ketika sedang menunggu, kedua malaikat muncul di hadapannya, dan Yesus juga hadir meskipun Maria tidak bisa mengenalnya. (Yohanes 20:12-14). Dan berdasarkan “bukti-bukti” yang diputarbalikkan inilah para orang Kristen berpijak.
Disinilah masalahnya dimulai. Matius berkata bahwa dua Maria pergi ke kubur (Matius 28:1); Markus berkata bahwa kedua Maria, Salomo pergi ke kubur (Markus 16:1); Lukas berkata kedua Maria, Joanna dan beberapa wanita lain pergi ke kubur (Lukas 24:10); dan Yohanes berkata Maria pergi sendiri (Yohanes 20:1). Orang Kristen mengatakan bahwa Alkitab tidak mengandung kesalahan, tetapi kenyataannya dalam topik ini saja sudah terdapat begitu banyak kesalahan. Mereka mengklaim bahwa orang-orang yang menulis Injil diilhami oleh Tuhan ketika menulis kitab-kitab tersebut, tetapi ternyata ilham itu tidak cukup untuk menyajikan kebenaran.
Apakah ada gempa bumi?
Matius mengatakan bahwa pada saat itu ada “gempa bumi yang luar biasa” (Matius 28:2), tetapi mengapa ketiga kitab-kitab yang lain gagal untuk menjelaskan gempa tersebut? Seharusnya gempa yang luar biasa yang terjadi pada waktu yang begitu penting akan sulit untuk dilupakan. Adalah jauh lebih mungkin kalau Matius hanya mengarang-ngarang cerita dan menambah kesan drama di dalam kitabnya, dalam kata lain dia berbohong.
Ada berapa malaikat?
Yang berikutnya, Matius mengklaim bahwa malaikat yang hadir di hadapan kedua wanita, mendorong pintu dari batu dan duduk di atas pintu tersebut. (Matius 28:2). Dia juga mengatakan bahwa para penjaga kubur itu begitu takut mereka menjadi pingsan (Matius 28:4). Cerita Markus lain lagi. Dia mengatakan bahwa pintunya sudah terbuka terlebih dahulu sebelum wanita-wanita itu sampai, sehingga wanita-wanita itu masuk ke dalam kubur dan melihat malaikat di dalam kubur itu. (Markus 16:4-5). Dan Markus tidak menceritakan adanya penjaga kubur. Cerita Lukas bahkan lebih berdayacipta tinggi. Dia mengatakan bahwa wanita-wanita itu masuk ke dalam dan melihat bukan satu, tapi dua malaikat. (Lukas 24:4).Tentunya ada dari penulis Injil itu yang tidak berkata dengan benar. Yohanes mengklaim bahwa Maria pergi ke kubur itu sendiri, melihat pintu batu terbuka, lari untuk memberitahu murid-murid yang lain dan ketika murid-murid yang lain masuk ke dalam kubur, Maria menunggu di luar. Setelah semuanya pulang, Maria menunggu di kubur, dan ketika sedang menunggu, kedua malaikat muncul di hadapannya, dan Yesus juga hadir meskipun Maria tidak bisa mengenalnya. (Yohanes 20:12-14). Dan berdasarkan “bukti-bukti” yang diputarbalikkan inilah para orang Kristen berpijak.
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Apakah Yesus Sempurna?
Kalau seorang guru agama adalah sempurna, kita akan mengharapkan tingkah laku dari orang yang sempurna itu haruslah juga sempurna, tidak mungkin bisa dipersalahkan. Ajarannya juga hendaknya sangat manusiawi dan bisa dijalankan, dan adanya kemantapan (konsistensi) antara apa yang di ajarkan dan apa yang mereka sendiri perbuat. Yesus, tentunya, menyangkal bahwa dia itu sempurna. (Lukas 18:19) akan tetapi meskipun telah ada penyangkalan ini yang disertai oleh bukti-bukti Alkitab, orang-orang Kristen tetap saja menyatakan bahwa Yesus itu sempurna. Mereka harus menyatakan Yesus sempurna, karena mereka telah salah mengartikan, di mana bagi mereka Yesus adalah Tuhan – bagaimana mungkin Tuhan itu tidak sempurna? Orang-orang Buddha percaya bahwa Yesus adalah seorang manusia yang baik, seperti halnya juga para pendiri agama-agama lain di dunia juga adalah orang yang baik. Tetapi Yesus tidaklah mencapai penerangan sempurna seperti Sang Buddha, tentunya Yesus tidaklah sempurna. Seperti orang-orang lain yang tidak mencapai kesunyataan, Yesus terkadang berbuat kesalahan, beberapa hal yang dia ajarkan itu tidak bisa diterapkan, dan terkadang dia sendiri gagal untuk menjalankan apa yang dia ceramahkan kepada orang lain. Marilah kita buktikan sendiri.
Ajaran-ajaran etika Yesus sering digambarkan sebagai “sangat agung”, “mulia”, “sempurna sama sekali” dan lain-lain. Tapi apakah benar? Marilah kita melihat ajarannya tentang perceraian. Di dalam Perjanjian Lama, perceraian diperbolehkan atas dasar beberapa keadaan, yang tentunya ketika dua orang sepasang telah tidak lagi saling mencintai atau sudah saling tidak cocok, adalah hal yang paling manusiawi. Tetapi Yesus malah mengambil pandangan yang sangat ekstrim terhadap perceraian, dengan mengatakan bahwa perceraian itu diperbolehkan atas dasar perzinahan: “Telah difirmakan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.” (Matius 5:31-32)
Ajaran yang buruk ini telah mengartikan bahwa hingga akhir-akhir ini di negara-negara Kristen, jutaan pasangan telah terperangkap di dalam rumah tangga yang tidak bercinta dan tidak bahagia, tetapi tidak boleh bercerai. Ini juga telah berarti bahwa begitu banyak wanita yang akhirnya bisa bercerai dari suaminya tanpa berzinah, dicap sebagai orang yang melakukan perzinahan kalau mereka menikah lagi. Ajaran Yesus yang satu ini saja telah menyebabkan banyak penderitaan dan kesakitan hati yang tidak bisa dilukiskan. Sebuah contoh lain dari ajaran Yesus yang jauh dari sempurna ini adalah sikapnya terhadap uang. Yesus tampaknya memiliki kebencian terhadap orang kaya: “Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karna kamu akan berdukacita dan menangis.” (Lukas 6:24-25)
Memang benar orang kaya itu terkadang serakah, tidak berpikir panjang (seperti halnya juga ada orang miskin yang begitu). Tetapi Yesus tidak menyatakan kalau orang kaya itu serakah dan tidak berpikir panjang. Orang-orang kaya dikutuk hanya karena mereka kaya. Pernah sekali, seorang pria muda meminta jawaban dari Yesus tentang bagaimana seseorang bisa mendapatkan kehidupan abadi, Yesus akhirnya berkata: “Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, buanglah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.”" (Matius 19:21)
Yesus bahkan sampai mengatakan sejauh ini, bahwa adalah mustahil bagi orang kaya untuk masuk surga.
“Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Matius 19:23-24)
Tentu saja orang-orang Kristen tidak pernah memperhatikan ucapan Yesus yang satu ini, karena jika benar mereka memperhatikan dan menjalankan ajaran Yesus ini, semua negara Kristen di dunia ini akan runtuh ekonominya, dan semua kualitas baik tentang kewirausahaan yang menghasilkan kebaikan, akan musnah. Ajaran yang tidak bisa dijalankan dan tidak adil dari Yesus ini sangatlah berbeda dengan sikap Sang Buddha terhadap kekayaan.
Apakah itu kebahagiaan terhadap pemilikan? Di dalam ini, seorang kepala keluarga memiliki kekayaan yang didapat dengan usaha yang penuh tenaga, yang didapat dari kekuatan tangan dan keringat dari kening, yang didapat secara adil dan patuh hukum. Ketika dia memikirkan tentang hal ini, dia merasakan kebahagiaan dan kepuasan.
Dan apakah itu kebahagiaan akan kekayaan? Di dalam ini, seorang kepala keluarga mempunyai kekayaan yang didapat secara adil dan patuh hukum, dan dengan kekayaannya itu, dia melakukan banyak perbuatan baik. Ketika dia memikirkan tentang hal ini, dia merasakan kebahagiaan dan kepuasan. Dan apakah itu kebahagiaan akan kebebasan dari hutang? Di dalamnya, seorang kepala rumah tangga tidak berhutang kepada siapapun, besar ataupun kecil, dan ketika dia berpikir tentang hal ini, dia merasakan kebahagiaan dan kepuasan. (Anguttara Nikaya, Book of Fives, Sutta No.41)
Beliau juga mengerti bahwa dengan tingkah laku yang benar, orang-orang yang kaya dapat melakukan hal-hal yang baik dengan uang yang mereka dapat.
Dengan kekayaan yang didapat dari kerja yang penuh tenaga, didapat dari kekuatan tangan, dan keringat dari kening secara patuh hukum dan adil, seorang murid yang mulia membuat dirinya, ibu dan ayahnya, istri dan anak-anaknya, pembantunya dan orang yang bekerja kepadanya dan teman-teman serta kenalannya senang dan bahagia – dia menciptakan kebahagiaan yang sempurnna. Inilah kesempatan pertama yang diraih olehnya, digunakan untuk kebaikan dan dipakai secara benar. (Anguttara Nikaya, Book of Fives, Sutta No.41)
Maka, daripada tidak mengikutsertakan semua orang yang kaya dari kehidupan beragama seperti yang dilakukan Yesus, Sang Buddha mengajarkan mereka untuk menghasilkan uang dengan jujur dan menggunakan kekayaan mereka untuk kepentingan orang banyak dan masyarakat pada umumnya.
Akan tetapi ajaran Yesus yang telah menghasilkan lebih banyak masalah daripada ajaran-ajarannya yang lain adalah pernyataan yang dia buat bahwa dia dan hanya dia yang bisa memberikan penyelamatan. (Yohanes 14:6). Sehingga tak bisa digugat lagi dari pernyataan di ayat di atas bahwa semua agama lain hanya akan mengakibatkan satu-satunya alternatif lain – neraka. Pernyataan ini juga telah mengartikan bahwa agama-agama lain mengajarkan kejahatan. Secara menyedihkan sekali, pernyataan yang dibuat oleh Yesus ini telah menjadi akar ciri khas utama dari orang-orang Kristen – tidak toleransi. Orang-orang Kristen selalu mempersamakan orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus sebagai orang jahat, dan telah menuduh orang yang tidak percaya sebagai orang yang tidak bertuhan, orang jahat, orang keras kepala, penyembah berhala, orang-orang tercela, pengikut ajaran nabi-nabi palsu, pemuja setan. (Lihatlah 2 Petrus 2:1-22)
“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-ornag yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakan terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka, dan hidup di tengah-tengah mereka, dan aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.” (2 Korintus 6:14-16)
Paulus menanyakan, kemiripan apa yang muncul antara orang Kristen dan seorang Buddha? Berhubung Paul adalah seorang penginjil yang fundamental (keras), bahwa kenyataan ajaran Buddhis yang penuh kasih sayang, belas kasihan, keikhlasan, kesabaran, kerendahan hati, kejujuran seperti yang Paulus sendiri perbuat, tidak ada artinya sama sekali. Hanya karena seorang beragama Buddha tidak percaya bahwa Yesus itu Tuhan, telah menganggap orang Buddhis tersebut sebagai penuh akan kejahatan dan kegelapan; seorang pemuja setan yang harus dihindari, dan patut masuk neraka.
Kalau seorang guru agama adalah sempurna, kita akan mengharapkan tingkah laku dari orang yang sempurna itu haruslah juga sempurna, tidak mungkin bisa dipersalahkan. Ajarannya juga hendaknya sangat manusiawi dan bisa dijalankan, dan adanya kemantapan (konsistensi) antara apa yang di ajarkan dan apa yang mereka sendiri perbuat. Yesus, tentunya, menyangkal bahwa dia itu sempurna. (Lukas 18:19) akan tetapi meskipun telah ada penyangkalan ini yang disertai oleh bukti-bukti Alkitab, orang-orang Kristen tetap saja menyatakan bahwa Yesus itu sempurna. Mereka harus menyatakan Yesus sempurna, karena mereka telah salah mengartikan, di mana bagi mereka Yesus adalah Tuhan – bagaimana mungkin Tuhan itu tidak sempurna? Orang-orang Buddha percaya bahwa Yesus adalah seorang manusia yang baik, seperti halnya juga para pendiri agama-agama lain di dunia juga adalah orang yang baik. Tetapi Yesus tidaklah mencapai penerangan sempurna seperti Sang Buddha, tentunya Yesus tidaklah sempurna. Seperti orang-orang lain yang tidak mencapai kesunyataan, Yesus terkadang berbuat kesalahan, beberapa hal yang dia ajarkan itu tidak bisa diterapkan, dan terkadang dia sendiri gagal untuk menjalankan apa yang dia ceramahkan kepada orang lain. Marilah kita buktikan sendiri.
Ajaran-ajaran etika Yesus sering digambarkan sebagai “sangat agung”, “mulia”, “sempurna sama sekali” dan lain-lain. Tapi apakah benar? Marilah kita melihat ajarannya tentang perceraian. Di dalam Perjanjian Lama, perceraian diperbolehkan atas dasar beberapa keadaan, yang tentunya ketika dua orang sepasang telah tidak lagi saling mencintai atau sudah saling tidak cocok, adalah hal yang paling manusiawi. Tetapi Yesus malah mengambil pandangan yang sangat ekstrim terhadap perceraian, dengan mengatakan bahwa perceraian itu diperbolehkan atas dasar perzinahan: “Telah difirmakan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.” (Matius 5:31-32)
Ajaran yang buruk ini telah mengartikan bahwa hingga akhir-akhir ini di negara-negara Kristen, jutaan pasangan telah terperangkap di dalam rumah tangga yang tidak bercinta dan tidak bahagia, tetapi tidak boleh bercerai. Ini juga telah berarti bahwa begitu banyak wanita yang akhirnya bisa bercerai dari suaminya tanpa berzinah, dicap sebagai orang yang melakukan perzinahan kalau mereka menikah lagi. Ajaran Yesus yang satu ini saja telah menyebabkan banyak penderitaan dan kesakitan hati yang tidak bisa dilukiskan. Sebuah contoh lain dari ajaran Yesus yang jauh dari sempurna ini adalah sikapnya terhadap uang. Yesus tampaknya memiliki kebencian terhadap orang kaya: “Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karna kamu akan berdukacita dan menangis.” (Lukas 6:24-25)
Memang benar orang kaya itu terkadang serakah, tidak berpikir panjang (seperti halnya juga ada orang miskin yang begitu). Tetapi Yesus tidak menyatakan kalau orang kaya itu serakah dan tidak berpikir panjang. Orang-orang kaya dikutuk hanya karena mereka kaya. Pernah sekali, seorang pria muda meminta jawaban dari Yesus tentang bagaimana seseorang bisa mendapatkan kehidupan abadi, Yesus akhirnya berkata: “Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, buanglah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.”" (Matius 19:21)
Yesus bahkan sampai mengatakan sejauh ini, bahwa adalah mustahil bagi orang kaya untuk masuk surga.
“Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Matius 19:23-24)
Tentu saja orang-orang Kristen tidak pernah memperhatikan ucapan Yesus yang satu ini, karena jika benar mereka memperhatikan dan menjalankan ajaran Yesus ini, semua negara Kristen di dunia ini akan runtuh ekonominya, dan semua kualitas baik tentang kewirausahaan yang menghasilkan kebaikan, akan musnah. Ajaran yang tidak bisa dijalankan dan tidak adil dari Yesus ini sangatlah berbeda dengan sikap Sang Buddha terhadap kekayaan.
Apakah itu kebahagiaan terhadap pemilikan? Di dalam ini, seorang kepala keluarga memiliki kekayaan yang didapat dengan usaha yang penuh tenaga, yang didapat dari kekuatan tangan dan keringat dari kening, yang didapat secara adil dan patuh hukum. Ketika dia memikirkan tentang hal ini, dia merasakan kebahagiaan dan kepuasan.
Dan apakah itu kebahagiaan akan kekayaan? Di dalam ini, seorang kepala keluarga mempunyai kekayaan yang didapat secara adil dan patuh hukum, dan dengan kekayaannya itu, dia melakukan banyak perbuatan baik. Ketika dia memikirkan tentang hal ini, dia merasakan kebahagiaan dan kepuasan. Dan apakah itu kebahagiaan akan kebebasan dari hutang? Di dalamnya, seorang kepala rumah tangga tidak berhutang kepada siapapun, besar ataupun kecil, dan ketika dia berpikir tentang hal ini, dia merasakan kebahagiaan dan kepuasan. (Anguttara Nikaya, Book of Fives, Sutta No.41)
Beliau juga mengerti bahwa dengan tingkah laku yang benar, orang-orang yang kaya dapat melakukan hal-hal yang baik dengan uang yang mereka dapat.
Dengan kekayaan yang didapat dari kerja yang penuh tenaga, didapat dari kekuatan tangan, dan keringat dari kening secara patuh hukum dan adil, seorang murid yang mulia membuat dirinya, ibu dan ayahnya, istri dan anak-anaknya, pembantunya dan orang yang bekerja kepadanya dan teman-teman serta kenalannya senang dan bahagia – dia menciptakan kebahagiaan yang sempurnna. Inilah kesempatan pertama yang diraih olehnya, digunakan untuk kebaikan dan dipakai secara benar. (Anguttara Nikaya, Book of Fives, Sutta No.41)
Maka, daripada tidak mengikutsertakan semua orang yang kaya dari kehidupan beragama seperti yang dilakukan Yesus, Sang Buddha mengajarkan mereka untuk menghasilkan uang dengan jujur dan menggunakan kekayaan mereka untuk kepentingan orang banyak dan masyarakat pada umumnya.
Akan tetapi ajaran Yesus yang telah menghasilkan lebih banyak masalah daripada ajaran-ajarannya yang lain adalah pernyataan yang dia buat bahwa dia dan hanya dia yang bisa memberikan penyelamatan. (Yohanes 14:6). Sehingga tak bisa digugat lagi dari pernyataan di ayat di atas bahwa semua agama lain hanya akan mengakibatkan satu-satunya alternatif lain – neraka. Pernyataan ini juga telah mengartikan bahwa agama-agama lain mengajarkan kejahatan. Secara menyedihkan sekali, pernyataan yang dibuat oleh Yesus ini telah menjadi akar ciri khas utama dari orang-orang Kristen – tidak toleransi. Orang-orang Kristen selalu mempersamakan orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus sebagai orang jahat, dan telah menuduh orang yang tidak percaya sebagai orang yang tidak bertuhan, orang jahat, orang keras kepala, penyembah berhala, orang-orang tercela, pengikut ajaran nabi-nabi palsu, pemuja setan. (Lihatlah 2 Petrus 2:1-22)
“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-ornag yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakan terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka, dan hidup di tengah-tengah mereka, dan aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.” (2 Korintus 6:14-16)
Paulus menanyakan, kemiripan apa yang muncul antara orang Kristen dan seorang Buddha? Berhubung Paul adalah seorang penginjil yang fundamental (keras), bahwa kenyataan ajaran Buddhis yang penuh kasih sayang, belas kasihan, keikhlasan, kesabaran, kerendahan hati, kejujuran seperti yang Paulus sendiri perbuat, tidak ada artinya sama sekali. Hanya karena seorang beragama Buddha tidak percaya bahwa Yesus itu Tuhan, telah menganggap orang Buddhis tersebut sebagai penuh akan kejahatan dan kegelapan; seorang pemuja setan yang harus dihindari, dan patut masuk neraka.
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Ketidakteraturan Ajaran
Apa yang telah kita ucapkan di atas membuktikan bahwa meskipun ada beberapa ajaran Yesus yang baik, banyak sekali yang kejam, tidak bisa diterapkan, dan di dalam beberapa kasus, bodoh. Dan mungkin tidaklah mengherankan bahwa bukan orang-orang Kristen saja yang gagal menjalankan ajarannya, tetapi Yesus sendiri juga sering gagal menjalankan ajarannya sendiri. Dia mengajarkan kita untuk mencintai tetangga kita, tetapi dia tampaknya mempunyai masalah yang besar dalam penerapan ajarannya sendiri. Dia yakin bahwa ajarannya bisa membawa manusia ke surga dan dia juga yang secara khusus memerintahkan murid-muridnya untuk tidak mengajarkan agama Kristen kepada siapapun selain mengajarkan kepada kaumnya sendiri, orang Yahudi.
“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 10:5-6)
Ketika seorang wanita miskin yang sangat bersedih datang kepada Yesus memohon pertolongan, Yesus menolak untuk menolong hanya dikarenakan wanita miskin itu bukan seorang Yahudi. Mengajarkan Injil kepada orang Kanaan, kata Yesus, adalah seperti mengambil makanan dari anak kecil dan melemparkannya kepada anjing-anjing. (Catatan dari penterjemah: Dalam hal ini makanan itu diumpamakan sebagai ajaran Kristen. Dan anak-anak yang makannya dirampas itu adalah orang kaumnya sendiri, orang Yahudi. Dan anjing-anjing yang dimaksud adalah orang Kanaan. Seperti yang bisa kita lihat dari ayat berikut ini)
“Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-muridNya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkat: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (Matius 15:22-26)
Hanya setelah didesak oleh murid-muridnya, Yesus akhirnya memutuskan untuk membantu wanita itu. Itukah yang dinamakan mencintai tetanggamu sendiri? Yesus mengajarkan bahwa kita harus mencintai musuh kita, tetapi dia kelihatannya mengalami kesulitan dalam melakukan hal tersebut. Ketika seorang Faris mengkritik Yesus, dia membalasnya dengan semburan kata-kata kasar yang berisikan kutukan dan hujatan. (Dapat di baca di Yohanes 8:42-47, Matius 23:13-36) (Catatan dari penterjemah: Kalau Yesus yang dianggap Tuhan oleh orang Kristen sudah tidak bisa mencintai tetangga sendiri, bagaimana bisa Yesus mencintai musuh? Sesuatu yang mustahil! Dan buktinya Yesus membenci tetangganya sendiri, dan juga musuhnya sendiri. Apakah karena dirinya Tuhan (bagi orang Kristen), dia tidak bisa disalahkan dari kebenciannya kepada musuh maupun tetangga? Kalau guru yang mengajarkan saja tidak bisa mengamalkan sendiri, bagaimana murid bisa mengamalkan dengan baik?
Apa yang telah kita ucapkan di atas membuktikan bahwa meskipun ada beberapa ajaran Yesus yang baik, banyak sekali yang kejam, tidak bisa diterapkan, dan di dalam beberapa kasus, bodoh. Dan mungkin tidaklah mengherankan bahwa bukan orang-orang Kristen saja yang gagal menjalankan ajarannya, tetapi Yesus sendiri juga sering gagal menjalankan ajarannya sendiri. Dia mengajarkan kita untuk mencintai tetangga kita, tetapi dia tampaknya mempunyai masalah yang besar dalam penerapan ajarannya sendiri. Dia yakin bahwa ajarannya bisa membawa manusia ke surga dan dia juga yang secara khusus memerintahkan murid-muridnya untuk tidak mengajarkan agama Kristen kepada siapapun selain mengajarkan kepada kaumnya sendiri, orang Yahudi.
“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 10:5-6)
Ketika seorang wanita miskin yang sangat bersedih datang kepada Yesus memohon pertolongan, Yesus menolak untuk menolong hanya dikarenakan wanita miskin itu bukan seorang Yahudi. Mengajarkan Injil kepada orang Kanaan, kata Yesus, adalah seperti mengambil makanan dari anak kecil dan melemparkannya kepada anjing-anjing. (Catatan dari penterjemah: Dalam hal ini makanan itu diumpamakan sebagai ajaran Kristen. Dan anak-anak yang makannya dirampas itu adalah orang kaumnya sendiri, orang Yahudi. Dan anjing-anjing yang dimaksud adalah orang Kanaan. Seperti yang bisa kita lihat dari ayat berikut ini)
“Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-muridNya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkat: “Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” (Matius 15:22-26)
Hanya setelah didesak oleh murid-muridnya, Yesus akhirnya memutuskan untuk membantu wanita itu. Itukah yang dinamakan mencintai tetanggamu sendiri? Yesus mengajarkan bahwa kita harus mencintai musuh kita, tetapi dia kelihatannya mengalami kesulitan dalam melakukan hal tersebut. Ketika seorang Faris mengkritik Yesus, dia membalasnya dengan semburan kata-kata kasar yang berisikan kutukan dan hujatan. (Dapat di baca di Yohanes 8:42-47, Matius 23:13-36) (Catatan dari penterjemah: Kalau Yesus yang dianggap Tuhan oleh orang Kristen sudah tidak bisa mencintai tetangga sendiri, bagaimana bisa Yesus mencintai musuh? Sesuatu yang mustahil! Dan buktinya Yesus membenci tetangganya sendiri, dan juga musuhnya sendiri. Apakah karena dirinya Tuhan (bagi orang Kristen), dia tidak bisa disalahkan dari kebenciannya kepada musuh maupun tetangga? Kalau guru yang mengajarkan saja tidak bisa mengamalkan sendiri, bagaimana murid bisa mengamalkan dengan baik?
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Yesus berkata kita hendaknya tidak menghakimi orang lain (Matius 7:12) dan dia juga bilang bahwa dia sendiri tidak menghakimi siapapun (Yohanes 8:15). Tapi terlepas dari apa yang dia sendiri ajarkan, dia terus-menerus menghakimi dan mengutuk orang lain, bahkan dalam cara yang kasar dan dibesar-besarkan. (Yohanes 8:42-47, Matius 23:13-16)
Supaya sesuai dengan Perjanjian Lama, Yesus mengajarkan kita untuk menghormati orang tua kita (Matius 19:19) tetapi pada kesempatan yang lain dia mengajarkan kita untuk berbuat yang sebaliknya.
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26)
Ajaran tersebut meminta bahwa untuk mencintai Yesus, kita harus bersedia untuk membenci orang lain, bahkan orang tua kita sendiri. Sangatlah bertentangan dengan anjuran untuk menghormati orang tua – apalagi untuk mencintai tetangga! Pernah sekali ibu Yesus dan saudara-saudaranya datang untuk melihat dia ketika dia sedang berkotbah, malahan ibunya dan saudara-saudaranya di tolak secara kasar. “Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Markus 3:31-35)
Suatu ketika ibunya berbicara kepadanya, dia mencela ibunya: “Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau kepada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” (Yohanes 2:4) Dan Yesus yang melakukan ini kepada orang tuanya, malahan mengutuk orang Farisi yang mengajarkan orang untuk menghormati ayah dan ibu. (Matius 15:3-6, Markus 7:10-13)
Di dalam beberapa contoh, adalah tidak mudah untuk menuduh Yesus gagal untuk menjalankan apa yang dia kotbah atas dasar ajarannya sendiri yang saling bertentangan. Orang-orang Kristen sudah terbiasa dengan konsep pemikiran bahwa dia adalah “Yesus yang lemah lembut”, karena ajarannya yang “kalau ditampar pipi kiri, diberi pipi yang kanan” dan “untuk tidak menolak orang jahat” (Matius 5:39). Dan tentu saja, Yesus kelihatannya kadang-kadang telah melakukan apa yang dia ajarkan. Tetapi pada kesempatan-kesempatan yang lain, dia jelas-jelas menyatakan peranannya yang kejam.
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan ibunya, menantu perempuan ibu mertuanya, dan musuh-musuh ialah orang-orang seisi rumahnya.” (Matius 10:34-36)
Jelas sekali bahwa Yesus tidak melihat adanya kesalahan untuk menggunakan kekerasan, kalau diperlukan. Ketika dia melihat orang berdagang di depan rumah ibadah, Yesus kehilangan kendali emosi dan menyerang dengan kekerasan.
“Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.” (Yohanes 2:15)
Sebelum Yesus ditangkap, Yesus meramalkan akan terjadi keributan, maka dia menyuruh murid-muridnya untuk bersiap-sedia dengan menggunakan senjata.
“Jawab mereka: “Suatupun tidak.” Kata-Nya kepada mereka: “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah menjual jubahnya dan membeli pedang.”" (Lukas 22:36)
Ketika dia ditangkap, terjadi pertengkaran yang mana “salah satu dari teman Yesus mencabut pedangnya dan menyerang pembantu pemuka agama dengan memotong telinganya.” (Matius 26:51). Sangatlah sulit bagi orang Buddha untuk mempersatukan kelakuan kasar tersebut ke dalam ide kesempurnaan. Adalah berlawanan dengan seluruh ide tentang kesempurnaan moral, bagi suatu ajaran untuk membalas melawan orang yang menuduh (dirinya), untuk kehilangan kendali amarah, dan mendukung orang lain untuk membawa senjata. Sampai ke tahap ini, adalah ide yang baik untuk menjelaskan bahwa meskipun banyak dari ajaran-ajaran Yesus yang tidak pantas, dan tidak masuk akal, ada juga ajaran Yesus yang sangat baik. Ajaran Yesus tentang kasih sayang, untuk memaafkan, kerendahan hati, dan pelayanan terhadap orang sakit dan miskin pantas mendapat pujian tertinggi. Tetapi semua ajaran yang baik dari Yesus ini tidaklah unik. Ajaran-ajaran baik seperti yang diajarkan Yesus juga bisa ditemukan di dalam ajaran Konghucu, Mo Tzu, Mahavira, Guru Nanak, dan lain-lain, terkadang dengan penjelasan yang lebih menyeluruh. Guru-guru jaran-ajaran di atas juga telah ada ratusan tahun sebelum Yesus. Apa yang baik di dalam ajaran Yesus tidaklah unik. Dan apa yang unik di dalam ajaran Yesus tidaklah tentu baik.
jadi, demikiankah alkitab yang disebut merupakan kebenaran, yang memuat begitu banyak kesalahan bahkan diubah sesuai dengan keadaan. semoga bisa menjadi referensi.
semoga semua makhluk berbahagia
Supaya sesuai dengan Perjanjian Lama, Yesus mengajarkan kita untuk menghormati orang tua kita (Matius 19:19) tetapi pada kesempatan yang lain dia mengajarkan kita untuk berbuat yang sebaliknya.
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26)
Ajaran tersebut meminta bahwa untuk mencintai Yesus, kita harus bersedia untuk membenci orang lain, bahkan orang tua kita sendiri. Sangatlah bertentangan dengan anjuran untuk menghormati orang tua – apalagi untuk mencintai tetangga! Pernah sekali ibu Yesus dan saudara-saudaranya datang untuk melihat dia ketika dia sedang berkotbah, malahan ibunya dan saudara-saudaranya di tolak secara kasar. “Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Markus 3:31-35)
Suatu ketika ibunya berbicara kepadanya, dia mencela ibunya: “Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau kepada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” (Yohanes 2:4) Dan Yesus yang melakukan ini kepada orang tuanya, malahan mengutuk orang Farisi yang mengajarkan orang untuk menghormati ayah dan ibu. (Matius 15:3-6, Markus 7:10-13)
Di dalam beberapa contoh, adalah tidak mudah untuk menuduh Yesus gagal untuk menjalankan apa yang dia kotbah atas dasar ajarannya sendiri yang saling bertentangan. Orang-orang Kristen sudah terbiasa dengan konsep pemikiran bahwa dia adalah “Yesus yang lemah lembut”, karena ajarannya yang “kalau ditampar pipi kiri, diberi pipi yang kanan” dan “untuk tidak menolak orang jahat” (Matius 5:39). Dan tentu saja, Yesus kelihatannya kadang-kadang telah melakukan apa yang dia ajarkan. Tetapi pada kesempatan-kesempatan yang lain, dia jelas-jelas menyatakan peranannya yang kejam.
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan ibunya, menantu perempuan ibu mertuanya, dan musuh-musuh ialah orang-orang seisi rumahnya.” (Matius 10:34-36)
Jelas sekali bahwa Yesus tidak melihat adanya kesalahan untuk menggunakan kekerasan, kalau diperlukan. Ketika dia melihat orang berdagang di depan rumah ibadah, Yesus kehilangan kendali emosi dan menyerang dengan kekerasan.
“Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.” (Yohanes 2:15)
Sebelum Yesus ditangkap, Yesus meramalkan akan terjadi keributan, maka dia menyuruh murid-muridnya untuk bersiap-sedia dengan menggunakan senjata.
“Jawab mereka: “Suatupun tidak.” Kata-Nya kepada mereka: “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah menjual jubahnya dan membeli pedang.”" (Lukas 22:36)
Ketika dia ditangkap, terjadi pertengkaran yang mana “salah satu dari teman Yesus mencabut pedangnya dan menyerang pembantu pemuka agama dengan memotong telinganya.” (Matius 26:51). Sangatlah sulit bagi orang Buddha untuk mempersatukan kelakuan kasar tersebut ke dalam ide kesempurnaan. Adalah berlawanan dengan seluruh ide tentang kesempurnaan moral, bagi suatu ajaran untuk membalas melawan orang yang menuduh (dirinya), untuk kehilangan kendali amarah, dan mendukung orang lain untuk membawa senjata. Sampai ke tahap ini, adalah ide yang baik untuk menjelaskan bahwa meskipun banyak dari ajaran-ajaran Yesus yang tidak pantas, dan tidak masuk akal, ada juga ajaran Yesus yang sangat baik. Ajaran Yesus tentang kasih sayang, untuk memaafkan, kerendahan hati, dan pelayanan terhadap orang sakit dan miskin pantas mendapat pujian tertinggi. Tetapi semua ajaran yang baik dari Yesus ini tidaklah unik. Ajaran-ajaran baik seperti yang diajarkan Yesus juga bisa ditemukan di dalam ajaran Konghucu, Mo Tzu, Mahavira, Guru Nanak, dan lain-lain, terkadang dengan penjelasan yang lebih menyeluruh. Guru-guru jaran-ajaran di atas juga telah ada ratusan tahun sebelum Yesus. Apa yang baik di dalam ajaran Yesus tidaklah unik. Dan apa yang unik di dalam ajaran Yesus tidaklah tentu baik.
jadi, demikiankah alkitab yang disebut merupakan kebenaran, yang memuat begitu banyak kesalahan bahkan diubah sesuai dengan keadaan. semoga bisa menjadi referensi.
semoga semua makhluk berbahagia
Gravelord- BLUE MEMBERS
-
Number of posts : 263
Age : 40
Location : Sungai Guntung
Job/hobbies : Freelancer / reading
Humor : anything will do
Reputation : 18
Points : 4930
Registration date : 2011-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Udeh dibilangin,,kalo ade yg mau lo sampein,,dipotong potong biar ke intinye aje,,
Tulisan lo nih bang ye,,panjang lebar gitu,,bikin ketauan itu bukan hasil lo,,
Karena kalo yg lo tulis itu kagak bener,,lo ape iya bisa cuci tangan,,??
Salam budha,,
Tulisan lo nih bang ye,,panjang lebar gitu,,bikin ketauan itu bukan hasil lo,,
Karena kalo yg lo tulis itu kagak bener,,lo ape iya bisa cuci tangan,,??
Salam budha,,
sajadhajaraswad- RED MEMBERS
- Number of posts : 60
Reputation : 0
Points : 4457
Registration date : 2012-05-11
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
sajadhajaraswad wrote:Udeh dibilangin,,kalo ade yg mau lo sampein,,dipotong potong biar ke intinye aje,,
Tulisan lo nih bang ye,,panjang lebar gitu,,bikin ketauan itu bukan hasil lo,,
Karena kalo yg lo tulis itu kagak bener,,lo ape iya bisa cuci tangan,,??
Salam budha,,
Tenang Bang, jangan marah marah
putramentari- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5796
Registration date : 2011-04-02
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
[quote="sajadhajaraswad"]
Bang.. tolong buka link ini dulu deh.
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t13460-nasehat-bagi-umat-kristen-agar-jangan-terprovokasi-menyerang-budha
thanks dan salam.
Bang.. tolong buka link ini dulu deh.
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t13460-nasehat-bagi-umat-kristen-agar-jangan-terprovokasi-menyerang-budha
thanks dan salam.
NYFGbY- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 501
Reputation : 8
Points : 5087
Registration date : 2011-12-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
putramentari wrote:sajadhajaraswad wrote:Udeh dibilangin,,kalo ade yg mau lo sampein,,dipotong potong biar ke intinye aje,,
Tulisan lo nih bang ye,,panjang lebar gitu,,bikin ketauan itu bukan hasil lo,,
Karena kalo yg lo tulis itu kagak bener,,lo ape iya bisa cuci tangan,,??
Salam budha,,
Tenang Bang, jangan marah marah
Kagak ade yg marah marah,,sok tau baet ni anak buah Abu bakar,,aisyah,,usman,,umar,,
sajadhajaraswad- RED MEMBERS
- Number of posts : 60
Reputation : 0
Points : 4457
Registration date : 2012-05-11
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Sdr. Gerabah, jawab dulu pertanyaan saya dengan jelas... Jangan jadi pengecut...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Sdr. Gerabah, jawab dulu pertanyaan saya dengan jelas... Jangan jadi pengecut...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!
putramentari- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5796
Registration date : 2011-04-02
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Siapa yah yg menyampaikan ini...
Gerabah wrote:.Mana nih si-baldie, nantang-nantang orang, diladeni malah ngumpet....!
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Siapa yah yg menyampaikan ini...Gerabah wrote:.Mana nih si-baldie, nantang-nantang orang, diladeni malah ngumpet....!
putramentari- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5796
Registration date : 2011-04-02
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Sdr. Gerabah, jawab dulu pertanyaan saya dengan jelas... Jangan jadi pengecut...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45 ??
Jawab dengan tegas!!
he he he...lihat postingan gw terakhir (dihalaman 1), tinggal kamu yg belum nanggapi. kok sekarang gw disuruh njawab. Linglung ya kamu....!
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
yuhu..!!!
DOMBA BERTARING SERIGALA- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2734
Reputation : -5
Points : 7981
Registration date : 2010-09-24
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Lho...lho...lho... anda koq mau kabur?? Katanya menguak kebenaran??....Gerabah wrote:he he he...lihat postingan gw terakhir (dihalaman 1), tinggal kamu yg belum nanggapi. kok sekarang gw disuruh njawab. Linglung ya kamu....!
Neh, nak Gerabah... anda yg awalnya...
kemudian...Gerabah wrote:Mazmur 110:1 adalah firman Tuhan melalui ucapan Daud itu dipakai Yesus sebagai penolakan kalau dirinya itu Mesias yang ditunggu-tunggu orang yahudi, perhatikan perikopnya :
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias yang ditunggu bangsa israel. karena yesus merasa tidak memenuhi kriteria dalam nubuatan sang Mesias (Raja, penguasa). sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias. hanya orang-orang kristen saja menganggap kalau Yesus itu Mesias dengan berbagai asumsi alasan. bla.... bla... bla...
kemudian anda menanggapi...baldie wrote:Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),
Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!
LGerabah wrote:
Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
A
L
U
saya tanggapi kembali pernyataan anda...
Lah... ini khan kelanjutan dari tanggapan anda, anda ini bagaimana sie??baldie wrote:Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Jelas sekali khan?? Silahkan anda tanggapi...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45???
Dan Jawab dengan tegas!!!
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Lho...lho...lho... anda koq mau kabur?? Katanya menguak kebenaran??....Gerabah wrote:he he he...lihat postingan gw terakhir (dihalaman 1), tinggal kamu yg belum nanggapi. kok sekarang gw disuruh njawab. Linglung ya kamu....!
Neh, nak Gerabah... anda yg awalnya...kemudian...Gerabah wrote:Mazmur 110:1 adalah firman Tuhan melalui ucapan Daud itu dipakai Yesus sebagai penolakan kalau dirinya itu Mesias yang ditunggu-tunggu orang yahudi, perhatikan perikopnya :
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias yang ditunggu bangsa israel. karena yesus merasa tidak memenuhi kriteria dalam nubuatan sang Mesias (Raja, penguasa). sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias. hanya orang-orang kristen saja menganggap kalau Yesus itu Mesias dengan berbagai asumsi alasan. bla.... bla... bla...kemudian anda menanggapi...baldie wrote:Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),
Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!LGerabah wrote:
Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
A
L
U
saya tanggapi kembali pernyataan anda...Lah... ini khan kelanjutan dari tanggapan anda, anda ini bagaimana sie??baldie wrote:Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Jelas sekali khan?? Silahkan anda tanggapi...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45???
Dan Jawab dengan tegas!!!
Matius 22:45
Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Markus 12:37
Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
Lukas 20:44
Jadi Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?
kafilah- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 792
Reputation : 3
Points : 5527
Registration date : 2011-08-16
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote: Lah... ini khan kelanjutan dari tanggapan anda, anda ini bagaimana sie??
Jelas sekali khan?? Silahkan anda tanggapi...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45???
Dan Jawab dengan tegas!!!
Perikop tsb. tidak hanya berisi Mat.22:45, konteksnya itu berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya :
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-mu (Mesias) Kutaruh di bawah kakimu (Mesias).
22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
Dari ayat 41 s/d 45 itu dapat dilihat diayat 45 bahwa Yesus menolak kalau disebut sebagai Mesias dimaksud, sebab sang Mesias itu bukan anak (keturunan) Daud, sedangkan Yesus itu keturunan Daud. Terlebih lagi sang Mesias itu sebagai manusia pilhan yang kedudukannya tinggi dihadapan Tuhan (arti duduk disebelah kanan Tuhan) sampai musuh-musuh nya itu bisa dikalahkan dan tunduk patuh mengikuti pengajaran Mesias (ini makna sebeneranya). Sedangkan musuh-musuh Yesus berhasil menangkap Yesus, menganiaya dan menyalibnya. Jadi untuk Yesus firman Tuhan itu tidak cocok....
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-mu (Mesias) Kutaruh di bawah kakimu (Mesias).
22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
Dari ayat 41 s/d 45 itu dapat dilihat diayat 45 bahwa Yesus menolak kalau disebut sebagai Mesias dimaksud, sebab sang Mesias itu bukan anak (keturunan) Daud, sedangkan Yesus itu keturunan Daud. Terlebih lagi sang Mesias itu sebagai manusia pilhan yang kedudukannya tinggi dihadapan Tuhan (arti duduk disebelah kanan Tuhan) sampai musuh-musuh nya itu bisa dikalahkan dan tunduk patuh mengikuti pengajaran Mesias (ini makna sebeneranya). Sedangkan musuh-musuh Yesus berhasil menangkap Yesus, menganiaya dan menyalibnya. Jadi untuk Yesus firman Tuhan itu tidak cocok....
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Lho...lho...lho... anda koq mau kabur?? Katanya menguak kebenaran??....Gerabah wrote:he he he...lihat postingan gw terakhir (dihalaman 1), tinggal kamu yg belum nanggapi. kok sekarang gw disuruh njawab. Linglung ya kamu....!
Neh, nak Gerabah... anda yg awalnya...kemudian...Gerabah wrote:Mazmur 110:1 adalah firman Tuhan melalui ucapan Daud itu dipakai Yesus sebagai penolakan kalau dirinya itu Mesias yang ditunggu-tunggu orang yahudi, perhatikan perikopnya :
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias yang ditunggu bangsa israel. karena yesus merasa tidak memenuhi kriteria dalam nubuatan sang Mesias (Raja, penguasa). sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias. hanya orang-orang kristen saja menganggap kalau Yesus itu Mesias dengan berbagai asumsi alasan. bla.... bla... bla...kemudian anda menanggapi...baldie wrote:Back to topik, dari perikop (anda ngerti perikop khan?) saya akan berikan Judul perikop di bawah, dan ini dari Al kitab (bukan saya yg buat2),
Matius 22:41-46
Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Mesias itu Tuannya, ketika Daud berkata:
22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku (Mesias): duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kakimu.
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
Dimana kata2 Yesus yg menolak disebut mesias?? Jawab dengan jelas!!!LGerabah wrote:
Jika Daud menyebut Mesias itu Tuan (orang yg lebih tinggi kedudukannya dari Daud), bagaimana mungkin (mustahil) Mesias itu anaknya Daud ? Ini suatu pertanyaan sekaligus penegasan bahwa TIDAK MUNGKIN MESIAS ITU ANAK (KETURUNAN) DAUD.
A
L
U
saya tanggapi kembali pernyataan anda...Lah... ini khan kelanjutan dari tanggapan anda, anda ini bagaimana sie??baldie wrote:Apakah perikop di atas hanya berisiskan,
22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"??
Jawab dengan tegas!!!
Jelas sekali khan?? Silahkan anda tanggapi...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45???
Dan Jawab dengan tegas!!!
putramentari- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5796
Registration date : 2011-04-02
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote: Lah... ini khan kelanjutan dari tanggapan anda, anda ini bagaimana sie??
Jelas sekali khan?? Silahkan anda tanggapi...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45???
Dan Jawab dengan tegas!!!
Nah... berarti bukan hanya Mat.22:45 saja khan?? Itu sebabnya saya tanyakan apakah perikop tsb hanya berisikan satu ayat, sebab agar semuanya bisa jelas... Dan tidak muter2...Gerabah wrote:Perikop tsb. tidak hanya berisi Mat.22:45, konteksnya itu berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya :
Ok, mari kita bahas..
Siapa orang Farisi tsb ? Apa penjelasan tentang orang Farisi? Apakah mereka adalah kumpulan pengemis? Apakah mereka paguyuban pelawak? Jika bukan, lalu siapakah mereka?Gerabah wrote:Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Nah... berarti bukan hanya Mat.22:45 saja khan?? Itu sebabnya saya tanyakan apakah perikop tsb hanya berisikan satu ayat, sebab agar semuanya bisa jelas... Dan tidak muter2...Gerabah wrote:Perikop tsb. tidak hanya berisi Mat.22:45, konteksnya itu berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya :baldie wrote: Lah... ini khan kelanjutan dari tanggapan anda, anda ini bagaimana sie??
Jelas sekali khan?? Silahkan anda tanggapi...
Apakah perikop di atas hanya berisiskan Matius 22:45???
Dan Jawab dengan tegas!!!
Ok, mari kita bahas..Siapa orang Farisi tsb ? Apa penjelasan tentang orang Farisi? Apakah mereka adalah kumpulan pengemis? Apakah mereka paguyuban pelawak? Jika bukan, lalu siapakah mereka?Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi : “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka?” (Matius 23:33). Pasti ada alasan kuat mengapa Yesus begitu keras meyebut para ahli Taurant dan orang Farisi sebagai keturunan ular beludak.
Dalam beberapa versi Alkitab bahasa Inggris, ular beludak yang dimaksud adalah ‘viper’, yaitu jenis ular beracun yang sangat ganas; sifat inilah yang dianalogikan Yesus dengan karakter mereka. Sesungguhnya ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang pandai, mengerti firman dan dianggap memiliki hikmat yang lebih, bahkan dikenal sebagai pengajar di ruman-rumah ibadah. Namun sayang, mereka menggunakan kemampuan dan kepintarannya itu untuk kepentingan diri sendiri. Mereha ahli mengelabui orang dengan kata-kata manis, padahal hatinya sangat jahat dan menghalangi orang mengerti kebenaran yang sesungguhnya, seperti tertulis “…kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” (Matius 23:13). Kehidupan dan perbuatan mereka sangat bertolak belakang dengan firman Tuhan, padahal mereka disebut sebagai orang-orang yang menduduki kursi Musa (ayat 2), yaitu mengajar Tuarat kepada bangsa Israel, tetapi hidup mereka sendiri dipenuhi kepura-puraan, penuh kemunafikan“…sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.” (Matius 23:27). Mereka hanya mahir mengajar, menasihati, dan juga menegur, namun mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Oleh karena itu Yesus menganjurkan kepada murid-muridnya : “…turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,” (Matius 23:3). Itulah orang-orang fairisi.
Orang-orang farisi dan ahli taurat hanya ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus. Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, tapi pada perikop Matius 22:41-45 itu justru dibalik oleh Yesus sejauh mana pemahaman mereka tentang Mesias yang mereka tunggu, dan dari situ Yesus menolak kalau dirinya disebut Mesias yang mereka tunggu-tunggu. Sebab Mesias itu bukan dari keturunan Daud dan sang Mesias itu sesuai firman Tuhan bahwa dia sebagai orang yang sangat dekat dengan Tuhan dan kelak musuh-musuhnya itu takluk dibawah kaki sang Mesias. Yesus tidak memenuhi kriteria yang dimaksud, oleh karena itu Yesus menegaskan dalam sebuah pertanyaan : Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana (tidaklah) mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
Dalam beberapa versi Alkitab bahasa Inggris, ular beludak yang dimaksud adalah ‘viper’, yaitu jenis ular beracun yang sangat ganas; sifat inilah yang dianalogikan Yesus dengan karakter mereka. Sesungguhnya ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang pandai, mengerti firman dan dianggap memiliki hikmat yang lebih, bahkan dikenal sebagai pengajar di ruman-rumah ibadah. Namun sayang, mereka menggunakan kemampuan dan kepintarannya itu untuk kepentingan diri sendiri. Mereha ahli mengelabui orang dengan kata-kata manis, padahal hatinya sangat jahat dan menghalangi orang mengerti kebenaran yang sesungguhnya, seperti tertulis “…kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” (Matius 23:13). Kehidupan dan perbuatan mereka sangat bertolak belakang dengan firman Tuhan, padahal mereka disebut sebagai orang-orang yang menduduki kursi Musa (ayat 2), yaitu mengajar Tuarat kepada bangsa Israel, tetapi hidup mereka sendiri dipenuhi kepura-puraan, penuh kemunafikan“…sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.” (Matius 23:27). Mereka hanya mahir mengajar, menasihati, dan juga menegur, namun mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Oleh karena itu Yesus menganjurkan kepada murid-muridnya : “…turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,” (Matius 23:3). Itulah orang-orang fairisi.
Orang-orang farisi dan ahli taurat hanya ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus. Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, tapi pada perikop Matius 22:41-45 itu justru dibalik oleh Yesus sejauh mana pemahaman mereka tentang Mesias yang mereka tunggu, dan dari situ Yesus menolak kalau dirinya disebut Mesias yang mereka tunggu-tunggu. Sebab Mesias itu bukan dari keturunan Daud dan sang Mesias itu sesuai firman Tuhan bahwa dia sebagai orang yang sangat dekat dengan Tuhan dan kelak musuh-musuhnya itu takluk dibawah kaki sang Mesias. Yesus tidak memenuhi kriteria yang dimaksud, oleh karena itu Yesus menegaskan dalam sebuah pertanyaan : Jika Daud menyebut Mesias itu Tuannya, bagaimana (tidaklah) mungkin Mesias itu anaknya Daud ?"
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Buat muslimer :: Jangan copaz bahan dr web/ fikiran org lain yg berisi ilustrasi persempitan-makna / yg menyudutkan substansi sebgai bahan debat. Krn pd hakekatnya itu bukan debat. Dampak dr file copaz : "apabila lawan debat menjawab, jawaban tersebut tidak bakal bs anda terima."
Kalo anda menyebutkan buah fikiran yg sudah terbentuk dgn perasaan benci anda (Manifestasinya terlihat dr Photo anda). Tunjukkan respect, kalo cara begiini sama dgn org Munafik.
Maka anda ga bakal bs menjadi debaters sejati. And bwt yg baru masuk, ketahui sj forum ini ga ada aturannya. Mnding kalo berani ke INDONESIAFAITHFREEDOM. Disana ada momodnya yg netral.
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Muslim berdebat berdasarkan kata orang.DariKelMuslim wrote:
Buat muslimer :: Jangan copaz bahan dr web/ fikiran org lain yg berisi ilustrasi persempitan-makna / yg menyudutkan substansi sebgai bahan debat. Krn pd hakekatnya itu bukan debat. Dampak dr file copaz : "apabila lawan debat menjawab, jawaban tersebut tidak bakal bs anda terima."
Kalo anda menyebutkan buah fikiran yg sudah terbentuk dgn perasaan benci anda (Manifestasinya terlihat dr Photo anda). Tunjukkan respect, kalo cara begiini sama dgn org Munafik.
Maka anda ga bakal bs menjadi debaters sejati. And bwt yg baru masuk, ketahui sj forum ini ga ada aturannya. Mnding kalo berani ke INDONESIAFAITHFREEDOM. Disana ada momodnya yg netral.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.
shaggy- MURTADIN
- Number of posts : 5840
Reputation : -33
Points : 11040
Registration date : 2010-05-06
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
shaggy wrote:Muslim berdebat berdasarkan kata orang.DariKelMuslim wrote:
Buat muslimer :: Jangan copaz bahan dr web/ fikiran org lain yg berisi ilustrasi persempitan-makna / yg menyudutkan substansi sebgai bahan debat. Krn pd hakekatnya itu bukan debat. Dampak dr file copaz : "apabila lawan debat menjawab, jawaban tersebut tidak bakal bs anda terima."
Kalo anda menyebutkan buah fikiran yg sudah terbentuk dgn perasaan benci anda (Manifestasinya terlihat dr Photo anda). Tunjukkan respect, kalo cara begiini sama dgn org Munafik.
Maka anda ga bakal bs menjadi debaters sejati. And bwt yg baru masuk, ketahui sj forum ini ga ada aturannya. Mnding kalo berani ke INDONESIAFAITHFREEDOM. Disana ada momodnya yg netral.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.
mencari petunjuk- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6434
Registration date : 2010-10-17
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
shaggy wrote:
Muslim berdebat berdasarkan kata orang.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.
Makanya bg shaggy, mnding ga usah di ladeni,
Kalao abg lagi me-nganggur, silahkan main game atau apa gituhh,, cr hobi lain..
memperkaya Iman itu tdk hanya dgn melakukan Debat-Sehat, tpi jg bertukar pengalaman hidup dgn yg lain.
--Gw dari awal masuk forum ini , postingnya cm begini2.. coz dulu pernah jg debat, tapi untuk 1 pertanyaan yg di jawab, bakal keluar 10 pertanyaan lain yg berdasarkan ILustrasi mereka sendiri.
jadi gw musti debat dgn 10 orang dlm 1 ROOM. Jika gw beri tafsiran / jwbn berpatokkan dgn 1 org, maka sisa 9 org lagi akan Memaki-Maki, krn jawabn tdk sesuai dgn yg dinginkan oleh 9 org tersebut.---
Kalao abg lagi me-nganggur, silahkan main game atau apa gituhh,, cr hobi lain..
memperkaya Iman itu tdk hanya dgn melakukan Debat-Sehat, tpi jg bertukar pengalaman hidup dgn yg lain.
--Gw dari awal masuk forum ini , postingnya cm begini2.. coz dulu pernah jg debat, tapi untuk 1 pertanyaan yg di jawab, bakal keluar 10 pertanyaan lain yg berdasarkan ILustrasi mereka sendiri.
jadi gw musti debat dgn 10 orang dlm 1 ROOM. Jika gw beri tafsiran / jwbn berpatokkan dgn 1 org, maka sisa 9 org lagi akan Memaki-Maki, krn jawabn tdk sesuai dgn yg dinginkan oleh 9 org tersebut.---
Last edited by DariKelMuslim on Sat 19 May 2012, 1:29 pm; edited 1 time in total
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
DariKelMuslim wrote:shaggy wrote:
Muslim berdebat berdasarkan kata orang.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.Makanya bg shaggy, mnding ga usah di ladeni,
Kalao abg lagi me-nganggur, silahkan main game atau apa gituhh,, cr hobi lain..
memperkaya Iman itu tdk hanya dgn melakukan Debat-Sehat, tpi jg bertukar pengalaman hidup dgn yg lain.
Gw dari masuk forum ini , postingnya cm begini2.. coz dulu pernah jg debat, tapi untuk 1 pertanyaan yg di jawab, bakal keluar 10 pertanyaan lain yg berdasarkan ILustrasi mereka sendiri.
jadi saya musti debat dgn 10 orang dlm 1 ROOM. Jika tafsiran / jwbn berpatokkan dgn 1 org, maka sisa 9 org lagi akan Memaki-Maki, krn jawabn tdk sesuai dgn yg mereka inginkan.
KLO ENTE GAK SUKA JANGAN MAIN KEMARI...
MODAL ENTE CUMA DOGMA LOGIKA JEBLOOOOKKK
TUKANG BAKWAN- RED MEMBERS
- Number of posts : 47
Reputation : 0
Points : 4431
Registration date : 2012-05-16
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
pengalihan topik oleh kristen neh.... memalukan
mencari petunjuk- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6434
Registration date : 2010-10-17
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
saya sangat prihatin melihat tingkah laku mereka,bukannya menjelaskan ajaran agama,ketika ada yang bertanya yang keluar hanya caci maki dan sumpah serapah.DariKelMuslim wrote:shaggy wrote:
Muslim berdebat berdasarkan kata orang.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.Makanya bg shaggy, mnding ga usah di ladeni,
Kalao abg lagi me-nganggur, silahkan main game atau apa gituhh,, cr hobi lain..
memperkaya Iman itu tdk hanya dgn melakukan Debat-Sehat, tpi jg bertukar pengalaman hidup dgn yg lain.
--Gw dari awal masuk forum ini , postingnya cm begini2.. coz dulu pernah jg debat, tapi untuk 1 pertanyaan yg di jawab, bakal keluar 10 pertanyaan lain yg berdasarkan ILustrasi mereka sendiri.
jadi gw musti debat dgn 10 orang dlm 1 ROOM. Jika gw beri tafsiran / jwbn berpatokkan dgn 1 org, maka sisa 9 org lagi akan Memaki-Maki, krn jawabn tdk sesuai dgn yg dinginkan oleh 9 org tersebut.---
Sebenarnya apa yang mereka pelajari selama ini ?
shaggy- MURTADIN
- Number of posts : 5840
Reputation : -33
Points : 11040
Registration date : 2010-05-06
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
shaggy wrote:saya sangat prihatin melihat tingkah laku mereka,bukannya menjelaskan ajaran agama,ketika ada yang bertanya yang keluar hanya caci maki dan sumpah serapah.DariKelMuslim wrote:shaggy wrote:
Muslim berdebat berdasarkan kata orang.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.Makanya bg shaggy, mnding ga usah di ladeni,
Kalao abg lagi me-nganggur, silahkan main game atau apa gituhh,, cr hobi lain..
memperkaya Iman itu tdk hanya dgn melakukan Debat-Sehat, tpi jg bertukar pengalaman hidup dgn yg lain.
--Gw dari awal masuk forum ini , postingnya cm begini2.. coz dulu pernah jg debat, tapi untuk 1 pertanyaan yg di jawab, bakal keluar 10 pertanyaan lain yg berdasarkan ILustrasi mereka sendiri.
jadi gw musti debat dgn 10 orang dlm 1 ROOM. Jika gw beri tafsiran / jwbn berpatokkan dgn 1 org, maka sisa 9 org lagi akan Memaki-Maki, krn jawabn tdk sesuai dgn yg dinginkan oleh 9 org tersebut.---
Sebenarnya apa yang mereka pelajari selama ini ?
saya tau sapa km shaggy, lama jg dah disini... tau semua tipikal para kristener.... itu cocoknya buat kristener....
mencari petunjuk- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6434
Registration date : 2010-10-17
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
shaggy wrote:saya sangat prihatin melihat tingkah laku mereka,bukannya menjelaskan ajaran agama,ketika ada yang bertanya yang keluar hanya caci maki dan sumpah serapah.DariKelMuslim wrote:shaggy wrote:
Muslim berdebat berdasarkan kata orang.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.Makanya bg shaggy, mnding ga usah di ladeni,
Kalao abg lagi me-nganggur, silahkan main game atau apa gituhh,, cr hobi lain..
memperkaya Iman itu tdk hanya dgn melakukan Debat-Sehat, tpi jg bertukar pengalaman hidup dgn yg lain.
--Gw dari awal masuk forum ini , postingnya cm begini2.. coz dulu pernah jg debat, tapi untuk 1 pertanyaan yg di jawab, bakal keluar 10 pertanyaan lain yg berdasarkan ILustrasi mereka sendiri.
jadi gw musti debat dgn 10 orang dlm 1 ROOM. Jika gw beri tafsiran / jwbn berpatokkan dgn 1 org, maka sisa 9 org lagi akan Memaki-Maki, krn jawabn tdk sesuai dgn yg dinginkan oleh 9 org tersebut.---
Sebenarnya apa yang mereka pelajari selama ini ?
yang pasti tidak mempelajari untuk menyebah manusia, karena menyebah manusia adalah sesat
TUKANG BAKWAN- RED MEMBERS
- Number of posts : 47
Reputation : 0
Points : 4431
Registration date : 2012-05-16
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
TUKANG BAKWAN wrote:shaggy wrote:saya sangat prihatin melihat tingkah laku mereka,bukannya menjelaskan ajaran agama,ketika ada yang bertanya yang keluar hanya caci maki dan sumpah serapah.DariKelMuslim wrote:shaggy wrote:
Muslim berdebat berdasarkan kata orang.
Makanya hampir disetiap debat akan selalu muter-muter dan OOT untuk menghindari kewajiban menjawab pertanyaan dari lawan debatnya.
Tidak ada seorang muslim yang aku jumpai dalam perdebatan yang tidak berusaha mengalihkan pokok bahasan,mungkin bro bisa menilai dari pengalaman anda sendiri.Makanya bg shaggy, mnding ga usah di ladeni,
Kalao abg lagi me-nganggur, silahkan main game atau apa gituhh,, cr hobi lain..
memperkaya Iman itu tdk hanya dgn melakukan Debat-Sehat, tpi jg bertukar pengalaman hidup dgn yg lain.
--Gw dari awal masuk forum ini , postingnya cm begini2.. coz dulu pernah jg debat, tapi untuk 1 pertanyaan yg di jawab, bakal keluar 10 pertanyaan lain yg berdasarkan ILustrasi mereka sendiri.
jadi gw musti debat dgn 10 orang dlm 1 ROOM. Jika gw beri tafsiran / jwbn berpatokkan dgn 1 org, maka sisa 9 org lagi akan Memaki-Maki, krn jawabn tdk sesuai dgn yg dinginkan oleh 9 org tersebut.---
Sebenarnya apa yang mereka pelajari selama ini ?
yang pasti tidak mempelajari untuk menyebah manusia, karena menyebah manusia adalah sesat
mencari petunjuk- SILVER MEMBERS
-
Number of posts : 1217
Age : 39
Reputation : -4
Points : 6434
Registration date : 2010-10-17
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Gerabah wrote:
Perikop tsb. tidak hanya berisi Mat.22:45, konteksnya itu berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya :
baldie wrote:Nah... berarti bukan hanya Mat.22:45 saja khan?? Itu sebabnya saya tanyakan apakah perikop tsb hanya berisikan satu ayat, sebab agar semuanya bisa jelas... Dan tidak muter2...
Ok, mari kita bahas..Siapa orang Farisi tsb ? Apa penjelasan tentang orang Farisi? Apakah mereka adalah kumpulan pengemis? Apakah mereka paguyuban pelawak? Jika bukan, lalu siapakah mereka?Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
ok... saya simpan yg ini...Gerabah wrote:bla... bla... bla...
Sesungguhnya ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang pandai, mengerti firman dan dianggap memiliki hikmat yang lebih, bahkan dikenal sebagai pengajar di ruman-rumah ibadah.
Saya butuh penekanan lebih jelas lagi tentang orang2 Farisi ini,Gerabah wrote:bla... bla... bla... Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, bla... bla... bla...
apakah artinya orang2 Farisi itu percaya jika mesias adalah keturunan Daud?
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Saya butuh penekanan lebih jelas lagi tentang orang2 Farisi ini,Gerabah wrote:
bla... bla... bla... Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, bla... bla... bla...
apakah artinya orang2 Farisi itu percaya jika mesias adalah keturunan Daud?
Kamu kelihatan lupa konteks perikopnya ya ? baca lagi ayat-ayat ini :
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
Lihat jawaban mereka...
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Gerabah wrote:
bla... bla... bla... Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, bla... bla... bla...
baldie wrote:Saya butuh penekanan lebih jelas lagi tentang orang2 Farisi ini,
apakah artinya orang2 Farisi itu percaya jika mesias adalah keturunan Daud?
anda ini membaca dengan mata nafsu atau dengan mata sehat yah? Saya khan sampaikan,Gerabah wrote:
Kamu kelihatan lupa konteks perikopnya ya ? baca lagi ayat-ayat ini :
Matius
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
Lihat jawaban mereka...
ok dari hal di atas saya anggap anda meng iya kan jika orang2 Farisi itu percaya mesias adalah keturunan Daud.baldie wrote:Saya butuh penekanan lebih jelas lagi tentang orang2 Farisi ini,
bla... bla... bla...
lanjut di bawah...
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Dari pernyataan anda...
Kemudian...Gerabah wrote:"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias bla.. bla... bla...
Lanjut ke...Gerabah wrote:Bla... bla... bla... Mat.22:45, konteksnya itu berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya :Bla...bla...bla...
Dan...Gerabah wrote:Bla... bla... bla...
Sesungguhnya ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang pandai, mengerti firman dan dianggap memiliki hikmat yang lebih, bahkan dikenal sebagai pengajar di ruman-rumah ibadah. bla... bla... bla...
Lalu...Gerabah wrote:bla... bla... bla... Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, bla... bla... bla...
Karena...Gerabah wrote:bla... bla... bla... ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus bla... bla... bla...
Apakah anda akui semua yg saya kutip di atas adalah anda sendiri yg menyatakannya?Gerabah wrote:bla... bla... bla... sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias. bla... bla... bla...
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
diatas satu jawabab dari gw. sedangkan dibawah :baldie wrote:Dari pernyataan anda...Kemudian...Gerabah wrote:"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias bla.. bla... bla...Lanjut ke...Gerabah wrote:Bla... bla... bla... Mat.22:45, konteksnya itu berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya :Bla...bla...bla...
Ini berkaitan dengan pertanyaanmu tentang siapa orang2 farisi itu ?baldie wrote:Dan...Gerabah wrote:Bla... bla... bla...
Sesungguhnya ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang pandai, mengerti firman dan dianggap memiliki hikmat yang lebih, bahkan dikenal sebagai pengajar di ruman-rumah ibadah. bla... bla... bla...
Sedangkan yang dibawah ini terkait dengan pertanyaan Yesus kepada mereka "siapa mesias itu ?"
Kemudian yang dibawah ini, berkaitan pertanyaan mereka yg hendak mencobai Yesus tentang hukum Utama (ayat2 Mat.22:36-40)baldie wrote:Lalu...Gerabah wrote:bla... bla... bla... Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, bla... bla... bla...
Sedangkan pernyataan gw dibawah, ini berkaitan dengan sikap orang2 yahudi sampai kini,baldie wrote:Karena...Gerabah wrote:bla... bla... bla... ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus bla... bla... bla...
baldie wrote:Apakah anda akui semua yg saya kutip di atas adalah anda sendiri yg menyatakannya?Gerabah wrote:bla... bla... bla... sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias yang ditunggu-tunggu mereka... bla... bla... bla...
Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
TIDAK ADA KESALAHAN .HANYA PENEMPATANMNYA SAJA ...YANG PALING UTAMA DARI APA YANG MEREKA TULIS ITU ADALAH SEMUANYA PERNA TERJADI ...GITU SAJA KOK REPOT....SIAPAPUN ANDA SAYA YAKIN ANDA ITU ISLAM.........TAGYIAH...Gravelord wrote:Perjamuan Terakhir
Alkitab telah memberikan kita keterangan yang sangat sedikit tentang kehidupan Yesus sampai dia berumur 30 tahun. Dan bahkan ketika dia pelayanan kepada umatnya dimulai, terdapat banyak kebingunganJANGAN BINGUNG BANG ORANG KRISTEN AJA NGA BINGUNG KOK KAMU BINGUNG tentang apa yang terjadi dan waktu kejadian. Misalnya, Kitab Yohanes mengaku bahwa pembersihan tempat jemaah dilakukan pada awal pelayanan Yesus. (Yohanes 2:13-14) Tetapi di Kitab Lukas dituliskan pembersihan tempat jemaah dilakukan pada akhir pelayanan. YOHANES MURID LANGSUNG YESUS.SEDANG LUKAS ADALAH SEORANG DOKTER MURID TIDAK LANGSUNG .DIA MENCATAT ULANG INJIL BERDASARKAN PADA INTROGASI PADA MURID YANG LAIN.DAN BUKAN CUMA LUKAS MARKUS JUGA BUKAN MURID LANGSUNG,ATAU SAMA DENGAN LUKAS MENCATAT DARI MURID YANG LAIN DARI 12 MURID YESUS...DAN DI KROSCET ..DARI KE EMPAT INJIL TIDAK SALING BERTENTANGAN...SEMUA MENCERITAKAN KEJADIAN YANG PERNA TERJADI WALAU KEDUA MURID YANG TIDAK LANGSUNG INI MELETAKANKANNYA PADA TEMPAT YANG BERBEDA..(Lukas 19:45-46). Di satu pihak kita diberitahu bahwa Yesus tinggal dirumah Petrus dan kemudian menyembuhkan orang sakit kusta (Markus 1-29-45). Di pihak lain kita membaca dia menyembuhkan orang sakit kusta dan kemudian masuk ke rumah Petrus (Matius 8:1-2, 8:14). Di satu pihak kita membaca panglima Romawi berbicara langsung dengan Yesus (Matius 8:5); bertolak belakang dengan Kitab Lukas 7:1, panglima Romawi mengirim orang-orangnya untuk berbicara kepada Yesus. Di injil Markus kita diberitahu bahwa Yesus meninggalkan Tyre dan melewati Sidon untuk menuju Laut Galilea (Markus 7:31). Dengan melihat peta Israel, bisa dibuktikan bahwa perjalanan tersebut cukup mustahil terjadi karena Sidon berada di bagian yang berlawanan sama sekali. Orang Kristen akan dengan berat hati mengaku adanya, kesalahan-kesalahan di dalam Alkitab, tetapi juga mereka akan mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan itu tidaklah penting. Mungkin memang tidak penting, tapi pengakuan itu dan kesalahan-kesalahan itu telah membuktikan bahwa Alkitab bukanlah tidak pernah salah, dan jika Alkitab ternyata memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang Yesus perbuat, maka Alkitab juga bisa saja memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang diucapkan oleh Yesus.
Bahkan ketika kita melihat kepada kejadian-kejadian penting dalam kehidupan Yesus, kita menjadi bingung sendiri. Marilah kita lihat dan teliti tentang Perjamuan Terakhir. Menurut kitab Matius, Markus dan Lukas, Perjamuan Terakhir Yesus terjadi pada hari suci Paskah orang Yahudi (Matius 26:17-20, Markus 14:12-17, Lukas 22:7-14). Kitab Yohanes, di pihak yang lain, mengatakan bahwa Perjamuan Terakhir terjadi di hari sebelum Paskah (Yohanes 19:14). Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah murid Yesus yang berada di Perjamuan Terakhir bersama Yesus. Mereka juga seharusnya adalah murid-murid Yesus yang ingat secara jelas dan menuliskan semua ajaran Yesus. Kalau mereka tidak bisa mengingat hari Perjamuan Terakhir dengan benar, bagaimana kita bisa tau kalau mereka bisa mengingat ajaran Yesus dengan benar?
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
kuku bima wrote:Gravelord wrote:Perjamuan Terakhir
Alkitab telah memberikan kita keterangan yang sangat sedikit tentang kehidupan Yesus sampai dia berumur 30 tahun. Dan bahkan ketika dia pelayanan kepada umatnya dimulai, terdapat banyak kebingungan(JANGAN BINGUNG BANG ORANG KRISTEN AJA NGA BINGUNG KOK KAMU BINGUNG nggak bingung tapi teler..!) tentang apa yang terjadi dan waktu kejadian. Misalnya, Kitab Yohanes mengaku bahwa pembersihan tempat jemaah dilakukan pada awal pelayanan Yesus. (Yohanes 2:13-14) Tetapi di Kitab Lukas dituliskan pembersihan tempat jemaah dilakukan pada akhir pelayanan. (YOHANES MURID LANGSUNG YESUS.SEDANG LUKAS ADALAH SEORANG DOKTER MURID TIDAK LANGSUNG .DIA MENCATAT ULANG INJIL BERDASARKAN PADA INTROGASI PADA MURID YANG LAIN.DAN BUKAN CUMA LUKAS MARKUS JUGA BUKAN MURID LANGSUNG,ATAU SAMA DENGAN LUKAS MENCATAT DARI MURID YANG LAIN DARI 12 MURID YESUS...DAN DI KROSCET ..DARI KE EMPAT INJIL TIDAK SALING BERTENTANGAN...SEMUA MENCERITAKAN KEJADIAN YANG PERNA TERJADI WALAU KEDUA MURID YANG TIDAK LANGSUNG INI MELETAKANKANNYA PADA TEMPAT YANG BERBEDA lho katanya semua itu diilhami oleh roh kudis..)(Lukas 19:45-46). Di satu pihak kita diberitahu bahwa Yesus tinggal dirumah Petrus dan kemudian menyembuhkan orang sakit kusta (Markus 1-29-45). Di pihak lain kita membaca dia menyembuhkan orang sakit kusta dan kemudian masuk ke rumah Petrus (Matius 8:1-2, 8:14). Di satu pihak kita membaca panglima Romawi berbicara langsung dengan Yesus (Matius 8:5); bertolak belakang dengan Kitab Lukas 7:1, panglima Romawi mengirim orang-orangnya untuk berbicara kepada Yesus. Di injil Markus kita diberitahu bahwa Yesus meninggalkan Tyre dan melewati Sidon untuk menuju Laut Galilea (Markus 7:31). Dengan melihat peta Israel, bisa dibuktikan bahwa perjalanan tersebut cukup mustahil terjadi karena Sidon berada di bagian yang berlawanan sama sekali. Orang Kristen akan dengan berat hati mengaku adanya, kesalahan-kesalahan di dalam Alkitab, tetapi juga mereka akan mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan itu tidaklah penting. Mungkin memang tidak penting, tapi pengakuan itu dan kesalahan-kesalahan itu telah membuktikan bahwa Alkitab bukanlah tidak pernah salah, dan jika Alkitab ternyata memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang Yesus perbuat, maka Alkitab juga bisa saja memuat kesalahan-kesalahan tentang apa yang diucapkan oleh Yesus.
Bahkan ketika kita melihat kepada kejadian-kejadian penting dalam kehidupan Yesus, kita menjadi bingung sendiri. Marilah kita lihat dan teliti tentang Perjamuan Terakhir. Menurut kitab Matius, Markus dan Lukas, Perjamuan Terakhir Yesus terjadi pada hari suci Paskah orang Yahudi (Matius 26:17-20, Markus 14:12-17, Lukas 22:7-14). Kitab Yohanes, di pihak yang lain, mengatakan bahwa Perjamuan Terakhir terjadi di hari sebelum Paskah (Yohanes 19:14). Matius, Markus, Lukas dan Yohanes adalah murid Yesus yang berada di Perjamuan Terakhir bersama Yesus. Mereka juga seharusnya adalah murid-murid Yesus yang ingat secara jelas dan menuliskan semua ajaran Yesus. Kalau mereka tidak bisa mengingat hari Perjamuan Terakhir dengan benar, bagaimana kita bisa tau kalau mereka bisa mengingat ajaran Yesus dengan benar?
TIDAK ADA KESALAHAN .HANYA PENEMPATANMNYA SAJA ...YANG PALING UTAMA DARI APA YANG MEREKA TULIS ITU ADALAH SEMUANYA PERNA TERJADI ...GITU SAJA KOK REPOT......
MAKAN TUH ALKITABMU YANG AMBURADUL..........!
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Dari pernyataan...
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?
Kemudian...Gerabah wrote:"Bagaimana mungkin Mesias itu anaknya Daud ?" itulah penolakan Yesus kalau dirinya itu disebut Mesias bla.. bla... bla...
Lanjut ke...Gerabah wrote:Bla... bla... bla... Mat.22:45, konteksnya itu berkaitan erat dengan ayat-ayat sebelumnya :Bla...bla...bla...
Dan...Gerabah wrote:Bla... bla... bla...
Sesungguhnya ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang-orang yang pandai, mengerti firman dan dianggap memiliki hikmat yang lebih, bahkan dikenal sebagai pengajar di ruman-rumah ibadah. bla... bla... bla...
Lalu...Gerabah wrote:bla... bla... bla... Mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud, bla... bla... bla...
Karena...Gerabah wrote:bla... bla... bla... ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus bla... bla... bla...
Apakah anda akui semua yg saya kutip di atas adalah anda sendiri yg menyatakannya?Gerabah wrote:bla... bla... bla... sampai kinipun bangsa israel (yahudi) tidak percaya Yesus itu Mesias yang ditunggu-tunggu mereka... bla... bla... bla...
Dari pernyataan anda di atas yg mana anda sudah mengakuinya...Gerabah wrote:Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Dari pernyataan anda di atas yg mana anda sudah mengakuinya...Gerabah wrote:
Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?
Tepatnya adalah orang-orang yahudi sampai kini tidak mempercayai Yesus sebagai mesias yang mereka tunggu-tunggu, sebab orang-orang farisi/yahudi percaya bahwa mesias, adalah seorang nabi yang dibicarakan oleh Musa, akan datang dan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan di mana mereka akan menjadi penguasa. Penduduk Yerusalem tadinya juga berpikir Yesus akan membebaskan mereka. Mereka berteriak puji-pujian kepada Tuhan atas mujizat mereka telah melihat yang Yesus lakukan, dan berseru: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, ..." ketika Yesus naik keledai ke Yerusalem (Matius 21:9). Mereka memperlakukan Yesus seperti seorang raja penakluk. Kemudian kekecewaan mereka timbul ketika Yesus membiarkan dirinya ditangkap, diadili dan disalibkan pada salib yang terkutuk, orang-orang berhenti percaya bahwa Yesus adalah nabi yang dijanjikan. Mereka menolak Yesus sebagai Penolong bagi mereka (Matius 27:22).
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Gerabah wrote:
Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??
baldie wrote: Dari pernyataan anda di atas yg mana anda sudah mengakuinya...
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?
Baik dari pernyataan di atas artinya anda setuju jika intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias.Gerabah wrote:Tepatnya adalah orang-orang yahudi sampai kini tidak mempercayai Yesus sebagai mesias yang mereka tunggu-tunggu, sebab orang-orang farisi/yahudi percaya bahwa mesias, adalah seorang nabi yang dibicarakan oleh Musa, akan datang dan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan di mana mereka akan menjadi penguasa. Penduduk Yerusalem tadinya juga berpikir Yesus akan membebaskan mereka. Mereka berteriak puji-pujian kepada Tuhan atas mujizat mereka telah melihat yang Yesus lakukan, dan berseru: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, ..." ketika Yesus naik keledai ke Yerusalem (Matius 21:9). Mereka memperlakukan Yesus seperti seorang raja penakluk. Kemudian kekecewaan mereka timbul ketika Yesus membiarkan dirinya ditangkap, diadili dan disalibkan pada salib yang terkutuk, orang-orang berhenti percaya bahwa Yesus adalah nabi yang dijanjikan. Mereka menolak Yesus sebagai Penolong bagi mereka (Matius 27:22).
kita lanjutkan...
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Tepatkah jika saya masukan seperti di bawah??
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Bagaimana?
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Baik dari pernyataan di atas artinya anda setuju jika intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias.Gerabah wrote:baldie wrote:Dari pernyataan anda di atas yg mana anda sudah mengakuinya...Gerabah wrote:
Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?
Tepatnya adalah orang-orang yahudi sampai kini tidak mempercayai Yesus sebagai mesias yang mereka tunggu-tunggu, sebab orang-orang farisi/yahudi percaya bahwa mesias, adalah seorang nabi yang dibicarakan oleh Musa, akan datang dan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan di mana mereka akan menjadi penguasa. Penduduk Yerusalem tadinya juga berpikir Yesus akan membebaskan mereka. Mereka berteriak puji-pujian kepada Tuhan atas mujizat mereka telah melihat yang Yesus lakukan, dan berseru: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, ..." ketika Yesus naik keledai ke Yerusalem (Matius 21:9). Mereka memperlakukan Yesus seperti seorang raja penakluk. Kemudian kekecewaan mereka timbul ketika Yesus membiarkan dirinya ditangkap, diadili dan disalibkan pada salib yang terkutuk, orang-orang berhenti percaya bahwa Yesus adalah nabi yang dijanjikan. Mereka menolak Yesus sebagai Penolong bagi mereka (Matius 27:22).
kita lanjutkan...
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Tepatkah jika saya masukan seperti di bawah??
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Bagaimana?
Iya, Yesus bertanya kepada mereka : "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Lantas dijawab oleh mereka : "Anak Daud."
Jawaban mereka bahwa mesias itu 'anak Daud disanggah oleh Yesus : "Jika demikian, bagaimanakah Daud bisa mengatakan (menyebut) mesias itu tuannya ? sebab menurut Daud, Tuhan telah berfirman kepada sang-Mesias : "duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu". Jadi jika Daud menyebut sang-mesias itu Tuannya, tidak mungkin sang-mesias itu anaknya pula?"
Terbukti kan kalau sang-mesias dimaksud bukan Yesus, sebab kriteria menurut Tuhan bahwa sang-mesias itu disamping sebagai orang yang dikasihi Tuhan (duduk disebelah kanan Tuhan) juga sekaligus sebagai pemimpin yang bisa menaklukkan musuh-musuhnya (atas pertolongan Tuhan)-ini benar-benar seorang pemimpin/negarawan/raja yang memimpin beberapa peperangan dgn musuh-musuhnya- Yesus tidak memenuhi kristeria sebagai pemimpin peperangan terhadap musuh-musuhnya.
Gerabah- SILVER MEMBERS
- Number of posts : 2335
Reputation : -3
Points : 7034
Registration date : 2011-11-15
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
Gerabah wrote:
Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??
baldie wrote:Dari pernyataan anda di atas yg mana anda sudah mengakuinya...
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?
Gerabah wrote:
Tepatnya adalah orang-orang yahudi sampai kini tidak mempercayai Yesus sebagai mesias yang mereka tunggu-tunggu, sebab orang-orang farisi/yahudi percaya bahwa mesias, adalah seorang nabi yang dibicarakan oleh Musa, akan datang dan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan di mana mereka akan menjadi penguasa. Penduduk Yerusalem tadinya juga berpikir Yesus akan membebaskan mereka. Mereka berteriak puji-pujian kepada Tuhan atas mujizat mereka telah melihat yang Yesus lakukan, dan berseru: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, ..." ketika Yesus naik keledai ke Yerusalem (Matius 21:9). Mereka memperlakukan Yesus seperti seorang raja penakluk. Kemudian kekecewaan mereka timbul ketika Yesus membiarkan dirinya ditangkap, diadili dan disalibkan pada salib yang terkutuk, orang-orang berhenti percaya bahwa Yesus adalah nabi yang dijanjikan. Mereka menolak Yesus sebagai Penolong bagi mereka (Matius 27:22).
Dari...baldie wrote:Baik dari pernyataan di atas artinya anda setuju jika intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias.
kita lanjutkan...
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Tepatkah jika saya masukan seperti di bawah??
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Bagaimana?
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
kemudian anda menyatakan...
kita lanjutkan...Gerabah wrote:
Iya, bla... bla... bla..
Apakah mereka di atas adalah yg dimaksud dengan orang-orang Farisi juga? Jika Ya, lengkapnya adalah...
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada “mereka (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” , kata-Nya:
Sampai disini anda masih tetap setuju?
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
baldie wrote:Gerabah wrote:
Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??baldie wrote:Dari pernyataan anda di atas yg mana anda sudah mengakuinya...
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?Gerabah wrote:
Tepatnya adalah orang-orang yahudi sampai kini tidak mempercayai Yesus sebagai mesias yang mereka tunggu-tunggu, sebab orang-orang farisi/yahudi percaya bahwa mesias, adalah seorang nabi yang dibicarakan oleh Musa, akan datang dan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan di mana mereka akan menjadi penguasa. Penduduk Yerusalem tadinya juga berpikir Yesus akan membebaskan mereka. Mereka berteriak puji-pujian kepada Tuhan atas mujizat mereka telah melihat yang Yesus lakukan, dan berseru: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, ..." ketika Yesus naik keledai ke Yerusalem (Matius 21:9). Mereka memperlakukan Yesus seperti seorang raja penakluk. Kemudian kekecewaan mereka timbul ketika Yesus membiarkan dirinya ditangkap, diadili dan disalibkan pada salib yang terkutuk, orang-orang berhenti percaya bahwa Yesus adalah nabi yang dijanjikan. Mereka menolak Yesus sebagai Penolong bagi mereka (Matius 27:22).Dari...baldie wrote:Baik dari pernyataan di atas artinya anda setuju jika intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias.
kita lanjutkan...
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Tepatkah jika saya masukan seperti di bawah??
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Bagaimana?
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
kemudian anda menyatakan...kita lanjutkan...Gerabah wrote:
Iya, bla... bla... bla..
Apakah mereka di atas adalah yg dimaksud dengan orang-orang Farisi juga? Jika Ya, lengkapnya adalah...
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada “mereka (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” , kata-Nya:
Sampai disini anda masih tetap setuju?
Muter muter aje kayak gasing :
Kemudia jawab si kancut :
Mat 22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
putramentari- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 982
Reputation : 2
Points : 5796
Registration date : 2011-04-02
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
putramentari wrote:baldie wrote:Gerabah wrote:
Bener, itu semua pernyataan gw. lantas maumu apa ??baldie wrote:Dari pernyataan anda di atas yg mana anda sudah mengakuinya...
Kita simpulkan bahwa orang-orang Farisi adalah orang-orang yang mengerti firman, mereka memahami bahwa sang Mesias itu keturunan Daud dan mereka ingin menjatuhkan citra Yesus dihadapan murid-muridnya dengan sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan menjerat (mencobai) kepada Yesus karena mereka tidak percaya Yesus adalah mesias.
Intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias .
Anda setuju?Gerabah wrote:
Tepatnya adalah orang-orang yahudi sampai kini tidak mempercayai Yesus sebagai mesias yang mereka tunggu-tunggu, sebab orang-orang farisi/yahudi percaya bahwa mesias, adalah seorang nabi yang dibicarakan oleh Musa, akan datang dan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi dan mendirikan sebuah kerajaan di mana mereka akan menjadi penguasa. Penduduk Yerusalem tadinya juga berpikir Yesus akan membebaskan mereka. Mereka berteriak puji-pujian kepada Tuhan atas mujizat mereka telah melihat yang Yesus lakukan, dan berseru: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, ..." ketika Yesus naik keledai ke Yerusalem (Matius 21:9). Mereka memperlakukan Yesus seperti seorang raja penakluk. Kemudian kekecewaan mereka timbul ketika Yesus membiarkan dirinya ditangkap, diadili dan disalibkan pada salib yang terkutuk, orang-orang berhenti percaya bahwa Yesus adalah nabi yang dijanjikan. Mereka menolak Yesus sebagai Penolong bagi mereka (Matius 27:22).Dari...baldie wrote:Baik dari pernyataan di atas artinya anda setuju jika intinya orang-orang Farisi adalah orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias.
kita lanjutkan...
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Tepatkah jika saya masukan seperti di bawah??
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
Bagaimana?
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
kemudian anda menyatakan...kita lanjutkan...Gerabah wrote:
Iya, bla... bla... bla..
Apakah mereka di atas adalah yg dimaksud dengan orang-orang Farisi juga? Jika Ya, lengkapnya adalah...
22:41 Ketika “orang-orang Farisi (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada “mereka (orang-orang yg tidak percaya Yesus adalah mesias)” , kata-Nya:
Sampai disini anda masih tetap setuju?
Muter muter aje kayak gasing :
Kemudia jawab si kancut :
Mat 22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
biasa jurusnya kresetan klo udah kepepet muter2 gak jelas
ane tambahin bro
Matius 22:45
Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
Markus 12:37
Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
Lukas 20:44
Jadi Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?
TUKANG BAKWAN- RED MEMBERS
- Number of posts : 47
Reputation : 0
Points : 4431
Registration date : 2012-05-16
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
sdr. Gerabah dimana yah??
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Re: Tantangan Debat dari sdr. baldie
ini orang kemana yah??
baldie- BLUE MEMBERS
- Number of posts : 128
Reputation : 1
Points : 4534
Registration date : 2012-04-28
Page 2 of 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» tantangan debat buat muslim !!
» Tantangan dari Saya untuk yang merasa bisa menjawab
» [solved]tantangan buat lovepiss dan fransny FFI, debat Islam vs Kristen.. cini2
» Tantangan dari Saya untuk yang merasa bisa menjawab
» [solved]tantangan buat lovepiss dan fransny FFI, debat Islam vs Kristen.. cini2
Page 2 of 3
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Fri 02 Feb 2024, 5:21 pm by buncis hitam
» kenapa muhammad suka makan babi????
Wed 31 Jan 2024, 1:04 am by naufal
» NYATA & FAKTA : TERNYATA YESUS PILIH MENGAULI KELEDAI DARIPADA WANITA!!! (sebuah penghinaan OLEH PAULUS)
Fri 12 Jan 2024, 9:39 pm by Uwizuya
» SORGA ISLAM RUMAH PELACUR ALLOH SWT...........
Tue 02 Jan 2024, 12:48 am by Pajar
» Moon Split or Islamic Hoax?
Wed 13 Dec 2023, 3:34 pm by admin
» In Islam a Woman Must be Submissive and Serve her Husband
Wed 13 Dec 2023, 3:32 pm by admin
» Who Taught Allah Math?
Wed 13 Dec 2023, 3:31 pm by admin
» BISNIS GEREJA YUUUKZ....LUMAYAN LOH UNTUNGNYA....
Wed 05 Jul 2023, 1:57 pm by buncis hitam
» ISLAM: Palsu, Maut, Tak Akan Tobat, Amburadul
Sun 07 May 2023, 9:50 am by MANTAN KADRUN