teroris kristen hanya bisa pakai bom molotov, hahaaaaa

Missouri [SuaraJabar.Com] - Sebuah masjid di Joplin, Missouri,
Amerika Serikat rusak total setelah terbakar, Senin 6 Agustus 2012.
Pihak berwenang masih menyelidiki apakah insiden ini disengaja atau
tidak.



Laman CNN memberitakan, otoritas setempat sedang menginvestigasi
penyebab munculnya api. Kamera keamanan hancur karena kebakaran ini.
Seorang saksi mata menuturkan api membakar masjid itu dengan hebat. Api
masih membakar tembok bangunan selama beberapa jam.

Sementara itu, Telegraph menuliskan, kejadian ini diduga terkait
dengan percobaan pembakaran pada 4 Juli 2012. Saat itu, seseorang yang
tidak dikenal mencoba melempar bom molotov ke atap masjid dan
menyebabkan kerusakan kecil.

Kamera pengintai masjid itu merekam wajah tersangka pelempar molotov
itu. FBI yang turun tangan melakukan investigasi menawarkan imbalan uang
sekitar US$15.000 untuk informasi yang berkaitan dengan insiden itu.
Namun belum ada seorang pun yang ditangkap.

Juru Bicara FBI, Bridget Patton, mengatakan kedua peristiwa itu
terjadi di tengah malam. Namun, kata dia, FBI masih menunggu hasil
penyelidikan asal-muasal api.

"Jika dinyatakan kejadian ini disengaja, kami akan melakukan
penyelidikan dan melihat apakah ada korelasi antara api dan kejadian
tanggal 4 Juli," kata Patton.(vv/sj)
http://suarajabar.com/dunia/dunia-islam/2052-masjid-di-amerika-dilempar-bom-molotov

NEW YORK, Jaringnews.com - Kepolisian New York tengah
menyelidiki serangkaian bom api dan bom molotov yang meledak di sejumlah
rumah ibadah di New York, Amerika Serikat. Demikian dilaporkan Reuters,
Selasa, (03/01).

Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo mengutuk serangan itu yang
dinilai telah merusak kerukunan atas apa yang telah di perjuangkan di
New York dan Amerika, terlebih hubungan Amerika dengan kalangan Islam.

"Penyerangan seperti ini tidak punya tempat di lingkungan yang terbuka
dan di tengah masyarakat yang inklusif, kita semua harus bisa
menyakinkan kepada orang di luar sana bahwa New York adalah tempat yang
aman dan toleran untuk semua," katanya.

Juru bicara kepolisian kota itu mengatakan sesaat sebelum aksi serangan
terhadap Yayasan Al-Khoei sebuah kios di dekat kantor yayasan itu juga
mengalami aksi serangan serupa dengan bom api yang bentuknya sama.

Polisi juga mengatakan dua jam setelah aksi serangan di kios yang
terletak di kawasan Queens tadi, pelaku penyerangan juga menyasar tempat
yang biasa dijadikan tempat sembahyang umat Hindu. Namun bom molotov
yang dilemparkan tidak meledak.

Pemboman terjadi lebih dari dua jam pada Minggu malam di Queens Borough, kata polisi.

Yang pertama bom menghantam sebuah toko, menyebabkan kerusakan pada
bagian belakang dan yang kedua menghantam sebuah rumah pribadi. Penghuni
rumah berhasil lolos tanpa mengalami luka-luka namun menyisakan
kerusakan yang cukup parah, kata polisi.

Serangan ketiga ditargetkan di Yayasan Imam al-Khoei, sebuah organisasi
Syiah yang bergerak di bidang pendidikan, pelayanan pemakaman jenazah,
konseling dan pemberangkatan ziarah Islam ke Arab Saudi.

Serangan keempat menghantam sebuah rumah pribadi, yang sering digunakan untuk peribadatan umat Hindu.

Saat ledakan terjadi, sekitar 75 sampai 80 jamaah berada di dalam
masjid. Beberapa dari mereka mencoba memadamkan kobaran api di atas
gerbang sampai pemadam kebakaran tiba, kata pengurus yayasan, Maan
Alsahlani.

"Kami tidak tahu siapa yang melakukan ini dan kita tidak bisa menuduh
siapa pun. Kami akan membiarkan kepolisian menindak kasus ini," katanya.

Ini adalah serangan pertama yang ditujukan ke masjid, katanya.

"Bahkan setelah 11 September, tak seorang pun yang melakukan sesuatu untuk menyerang," tambahnya.

CAIR, sebuah kelompok hak asasi sipil Islam, meminta polisi untuk meningkatkan patroli untuk melindungi masjid di seluruh kota.

"Serangan terhadap rumah-rumah ibadah kita harus dikutuk oleh semua
orang Amerika dan harus diselidiki dan dituntut sesuai aturan hukum yang
berlaku," kata juru bicara CAIR Ibrahim Hooper dalam sebuah pernyataan.

Polisi mengatakan tersangka adalah seorang pria yang mengendarai
kendaraan sport berwarna perak. Dalam tiga serangan itu pelaku
menggunakan wadah gelas bertuliskan Starbucks Frappuccino.

http://jaringnews.com/internasional/amerika/7593/mesjid-syiah-di-new-york-dilempar-bom-molotov

TEMPO.CO :-
Para penyelidik kepolisian New York, Amerika Serikat merilis cuplikan
video yang merekam seorang pria melempar bom molotov ke sebuah rumah
yang dijadikan tempat peribadatan umat Hindu. Serangan itu satu dari
empat insiden pada Ahad malam waktu setempat (Senin lalu waktu
Indonesia), termasuk sebuah masjid ketika puluhan umat muslim tengah
beribadah.



Polisi menduga upaya pembakaran adalah kejahatan
karena kebencian. Penyelidikan berlanjut atas semua serangan yang
berlokasi di daerah Queens tersebut. Serangan pertama di Jalan 179 Deli,
tapi tak ada yang terluka. Polisi menyebutkan serangan kedua menimpa
sebuah rumah.



Para penghuni berhasil menyelamatkan diri, tapi kebakaran menyebabkan kerusakan parah.
Sebuah organisasi Syiah yang memberikan pendidikan, layanan konseling,
dan pemakaman, Imam al-Khoei Foundation, menjadi sasaran ketiga. Tak ada
laporan korban. Serangan keempat menimpa satu rumah pribadi yang
dipakai sebagai peribadatan Hindu. Polisi yang belum melakukan
penangkapan kemarin merilis sketsa seorang tersangka.



"Kami tidak takut," ujar asisten imam al-Khoei
Foundation, Maan al-Sahlani. "Ini Amerika Serikat, dan kami harus terus
mencintai satu sama lain," kata Al-Sahlani sembari tersenyum. Pada Ahad
malam gedung yayasan itu dilempari bom sekitar pukul 8 malam. Tak ada
kerusakan berarti. "Kami sangat terkejut. Ini belum pernah terjadi di
sini."



http://www.tempo.co/read/news/2012/01/04/116375219/Bom-Molotov-Serang-Tempat-Ibadah-di-New-York