Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL

by metheny Tue 11 Sep 2012, 2:31 pm

F22 memberi kuliah:
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t16141-kursus-penting-soal-ke-esa-an-tuhan-buat-muslim2-dungu

Kata esa dalam ayat itu berasal dari kata bahasa Ibrani: ‘echad (axd), yang artinya SATU. SATU tidak sama dengan tunggal. SATU di sini maksudnya bukan satu dalam entitas, melainkan SATU KESATUAN.

.....

Kata tunggal di ayat-ayat itu diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani: yachiyd (yxyd), yang artinya satu-satunya, sebiji

1. Jadi menurut F22, ESA tidak sama maknanya/artinya dengan TUNGGAL.
2. Esa artinya satu kesatuan, tunggal artinya satu-satunya atau sebiji.

Pertama:
Kita cek dulu, seberapa akurat pendapat F22 dari segi bahasa kita, bahasa Indonesia. Caranya adalah dengan membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

esa num tunggal; satu;

-- hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dng keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dr -- , mengaji dr alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dr permulaan;

ber·e·sa-e·sa·an v 1 cak berada seorang diri saja; 2 merasa lengang;

meng·e·sa·kan v menjadikan (menganggap) satu: ~ Tuhan (mengakui bahwa Tuhan hanya satu);

ke·e·sa·an n sifat yg satu: ~ Tuhan

KBBI jelas mengatakan bhw esa itu maknanya sama dengan tunggal.

Nah....terbukti bhw pendapat F22 TIDAK SESUAI dengan KBBI. Terbukti F22 hanya berpendapat asal-asalan.

Kedua:
Oke lah. Mungkin orang Kristen mempunyai pengertian berbeda tentang kata esa. Mungkin ajaran Kristen memang membedakan antara ESA dengan TUNGGAL.

Tetapi benarkah demikian??? Kita cek lagi....

Ajaran Kristen mengenal istilah trinitas, trinity yang diterjemahkan dg kata tritunggal.

Istilah Tritunggal (Inggris: trinity, Latin: trinitas) mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah
http://id.wikipedia.org/wiki/Trinitas

Lihat....Tritunggal diartikan dengan kalimat yang mengandung kata SATU KESATUAN.

Padahal pendapat F22 mengatakan bhw Esa=satu kesatuan sementara tunggal=sebiji, satu-satunya

Nah...seharusnya TRITUNGGAL diartikan sebagai tiga Pribadi dalam satu-satunya (sebiji) Allah

Sesuai pendapat F22...tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah seharusnya disebut TRI-ESA.

Jadi pembaca silahkan menyimpulkan sendiri. Apakah yang salah itu GEREJA yang memilih kata TRITUNGGAL ataukah F22 yang salah.......

by Akal Budi Islam Tue 11 Sep 2012, 4:00 pm

metheny wrote:F22 memberi kuliah:
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t16141-kursus-penting-soal-ke-esa-an-tuhan-buat-muslim2-dungu

Kata esa dalam ayat itu berasal dari kata bahasa Ibrani: ‘echad (axd), yang artinya SATU. SATU tidak sama dengan tunggal. SATU di sini maksudnya bukan satu dalam entitas, melainkan SATU KESATUAN.

.....

Kata tunggal di ayat-ayat itu diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani: yachiyd (yxyd), yang artinya satu-satunya, sebiji

1. Jadi menurut F22, ESA tidak sama maknanya/artinya dengan TUNGGAL.
2. Esa artinya satu kesatuan, tunggal artinya satu-satunya atau sebiji.

Pertama:
Kita cek dulu, seberapa akurat pendapat F22 dari segi bahasa kita, bahasa Indonesia. Caranya adalah dengan membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

esa num tunggal; satu;

-- hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dng keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dr -- , mengaji dr alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dr permulaan;

ber·e·sa-e·sa·an v 1 cak berada seorang diri saja; 2 merasa lengang;

meng·e·sa·kan v menjadikan (menganggap) satu: ~ Tuhan (mengakui bahwa Tuhan hanya satu);

ke·e·sa·an n sifat yg satu: ~ Tuhan

KBBI jelas mengatakan bhw esa itu maknanya sama dengan tunggal.

Nah....terbukti bhw pendapat F22 TIDAK SESUAI dengan KBBI. Terbukti F22 hanya berpendapat asal-asalan.

Kedua:
Oke lah. Mungkin orang Kristen mempunyai pengertian berbeda tentang kata esa. Mungkin ajaran Kristen memang membedakan antara ESA dengan TUNGGAL.

Tetapi benarkah demikian??? Kita cek lagi....

Ajaran Kristen mengenal istilah trinitas, trinity yang diterjemahkan dg kata tritunggal.

Istilah Tritunggal (Inggris: trinity, Latin: trinitas) mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah
http://id.wikipedia.org/wiki/Trinitas

Lihat....Tritunggal diartikan dengan kalimat yang mengandung kata SATU KESATUAN.

Padahal pendapat F22 mengatakan bhw Esa=satu kesatuan sementara tunggal=sebiji, satu-satunya

Nah...seharusnya TRITUNGGAL diartikan sebagai tiga Pribadi dalam satu-satunya (sebiji) Allah

Sesuai pendapat F22...tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah seharusnya disebut TRI-ESA.

Jadi pembaca silahkan menyimpulkan sendiri. Apakah yang salah itu GEREJA yang memilih kata TRITUNGGAL ataukah F22 yang salah.......

Apa yg diuraikan oleh F22 adalah mengenai kata esa menurut Alkitab. Akan kelihatan uraian anda ini cerdas kalau anda bisa menyangkal pemahaman F22 kata esa bukan berarti satu kesatuan, tetapi tunggal berdasarkan Alkitab. Anda musti mampu menguraikannya dari sudut pandang filologi. Jika tidak, uraian anda tidak memiliki krediblitas apa2 dari sudut keilmuan.

Itu saran dari abi.

by Gerabah Tue 11 Sep 2012, 6:22 pm

Akal Budi Islam wrote:
metheny wrote:F22 memberi kuliah:
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t16141-kursus-penting-soal-ke-esa-an-tuhan-buat-muslim2-dungu

Kata esa dalam ayat itu berasal dari kata bahasa Ibrani: ‘echad (axd), yang artinya SATU. SATU tidak sama dengan tunggal. SATU di sini maksudnya bukan satu dalam entitas, melainkan SATU KESATUAN.

.....

Kata tunggal di ayat-ayat itu diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani: yachiyd (yxyd), yang artinya satu-satunya, sebiji

1. Jadi menurut F22, ESA tidak sama maknanya/artinya dengan TUNGGAL.
2. Esa artinya satu kesatuan, tunggal artinya satu-satunya atau sebiji.

Pertama:
Kita cek dulu, seberapa akurat pendapat F22 dari segi bahasa kita, bahasa Indonesia. Caranya adalah dengan membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

esa num tunggal; satu;

-- hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dng keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dr -- , mengaji dr alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dr permulaan;

ber·e·sa-e·sa·an v 1 cak berada seorang diri saja; 2 merasa lengang;

meng·e·sa·kan v menjadikan (menganggap) satu: ~ Tuhan (mengakui bahwa Tuhan hanya satu);

ke·e·sa·an n sifat yg satu: ~ Tuhan

KBBI jelas mengatakan bhw esa itu maknanya sama dengan tunggal.

Nah....terbukti bhw pendapat F22 TIDAK SESUAI dengan KBBI. Terbukti F22 hanya berpendapat asal-asalan.

Kedua:
Oke lah. Mungkin orang Kristen mempunyai pengertian berbeda tentang kata esa. Mungkin ajaran Kristen memang membedakan antara ESA dengan TUNGGAL.

Tetapi benarkah demikian??? Kita cek lagi....

Ajaran Kristen mengenal istilah trinitas, trinity yang diterjemahkan dg kata tritunggal.

Istilah Tritunggal (Inggris: trinity, Latin: trinitas) mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah
http://id.wikipedia.org/wiki/Trinitas

Lihat....Tritunggal diartikan dengan kalimat yang mengandung kata SATU KESATUAN.

Padahal pendapat F22 mengatakan bhw Esa=satu kesatuan sementara tunggal=sebiji, satu-satunya

Nah...seharusnya TRITUNGGAL diartikan sebagai tiga Pribadi dalam satu-satunya (sebiji) Allah

Sesuai pendapat F22...tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah seharusnya disebut TRI-ESA.

Jadi pembaca silahkan menyimpulkan sendiri. Apakah yang salah itu GEREJA yang memilih kata TRITUNGGAL ataukah F22 yang salah.......

Apa yg diuraikan oleh F22 adalah mengenai kata esa menurut Alkitab. Akan kelihatan uraian anda ini cerdas kalau anda bisa menyangkal pemahaman F22 kata esa bukan berarti satu kesatuan, tetapi tunggal berdasarkan Alkitab. Anda musti mampu menguraikannya dari sudut pandang filologi. Jika tidak, uraian anda tidak memiliki krediblitas apa2 dari sudut keilmuan.

Itu saran dari abi.

Ini membela temen, tapi asal cuap doang.

Dalam penjelasan F22 bahwa kata Echad di Ulangan 6:4 itu dia merujuk ke ayat Kej.2:24 tentang kesatuan suami istri dalam perkawinan. Perhatikan ayatnya :

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.(Kej.2:24)

(Therefore a man shall leave his father and mother and be joined to his wife, and they shall become one flesh.)

Mestinya F22 kalau mau lebih jeli bahwa kata "satu daging (one flesh)". konteksnya tentang bersatunya suami istri membentuk seperti 'satu (echad) daging'.
Kata 'satu daging' secara bahasa, ya satu benda yg namanya daging. Sedangkan konteksnya adalah 'kesatuan suami istri'.
F22 mengambil dari sisi konteks mengabaikan kata 'satu (echad) daging' dari sisi bahasa.

Sedangkan kata "tunggal (yachiyd)" sebanarnya tidak terkait sama sekali dengan kata "echad" di Ulangan 6:4, tapi oleh F22 kata "tunggal" itu dibenturkan, baik dari sisi bahasa maupun konteks ayat-ayatnya( tentang anak tunggal).

Ulangan 6:4 adalah ayat berbicara (konteksnya) tentang ke-echad-an Tuhan (teologi), seharusnya mengambil rujukan yang benar itu juga dari ayat tentang ketuhanan (teologi). Untuk penjelasan ke-echad-an Tuhan (Ul.6:4) itu bisa merujuk ke ayat Yesaya sbb.:
"Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku" (Yesaya 46:9) Jelas dikatakan tidak ada yang lain itulah arti echad yang dimaksud ayat Ulangan 6:4 tsb.

Nah, nak ABI udah tahu kan kesalahan si-F22 temen simanmu itu....?!

by metheny Wed 12 Sep 2012, 7:14 am

Akal Budi Islam wrote:

Apa yg diuraikan oleh F22 adalah mengenai kata esa menurut Alkitab. Akan kelihatan uraian anda ini cerdas kalau anda bisa menyangkal pemahaman F22 kata esa bukan berarti satu kesatuan, tetapi tunggal berdasarkan Alkitab. Anda musti mampu menguraikannya dari sudut pandang filologi. Jika tidak, uraian anda tidak memiliki krediblitas apa2 dari sudut keilmuan.

Itu saran dari abi.

Saya tidak sedang membahas kata ECHAD itu sendiri. Tetapi saya membahas kata ESA sebagai kata yg dipilih utk terjemahan dr ECHAD.

Ada beberapa hal:

1. Esa menurut Alkitab????
Kata ESA itu tidak ada dalam bahasa asli Alkitab, baik Ibrani, Arami, ataupun Greek. Kata ESA itu adalah kata yang dipilih oleh LAI untuk menerjemahkan kata ECHAD.

Tidak ada itu ESA menurut Alkitab. Yang ada adalah ESA sbg kata yg dipilih sbg terjemahan dari ECHAD. Jadi, ada dua kemungkinan disini:

- Penerjemah memilih KATA YANG TIDAK TEPAT (tidak sesuai dg KBBI).
- Penerjemah memiliki pemahaman yg berbeda tentang kata ECHAD. Dalam hal ini, penerjemah memahami bhw ECHAD itu artinya ESA yg maknanya SAMA dg kata TUNGGAL.

2. Menurut filologi???
Filologi kan ilmu yg mempelajari manuskrip kuno. Padahal tidak ada kata ESA dalam manuskrip kuno Alkitab. Jadi ini gak ada hubungannya dengan filologi.

Begitu juga halnya dengan kata trinitas, trinity dan tritunggal. Ketiganya tidak pernah ada dalam manuskrip kuno Alkitab. Jadi ngapain membahas filologi???

3. TRITUNGGAL atau TRIESA????
Mana kata yang tepat untuk menerjemahkan kata TRINITAS???

Mengapa gereja memilih kata TRITUNGGAL??? Salah terjemahan lagi???

by metheny Fri 14 Sep 2012, 10:33 am

Tambahan referensi tentang ESA dari wiki
http://en.wiktionary.org/wiki/esa#Etymology_2

Indonesian

Indonesian cardinal numbers1

< 0	2 >
Cardinal : esa

Etymology

From Malay esa, from Proto-Malayic *əsa(ʔ), *isa(ʔ), from Proto-Western Malayo-Polynesian *əsa, *isa, from Proto-Malayo-Polynesian *əsa, *isa, from Proto-Austronesian *əsa, *isa, *asa.

Numeral

esa

(cardinal) one

Synonyms

satu
tunggal
eka

by Gerabah Fri 14 Sep 2012, 8:30 pm

Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL 3027467219

Sangat berat nih topik bro bagi orang-orang krisetan disini. Mereka udah babak belur ada yang sempoyongan tapi masih berusaha berdiri, lalu ambruk lagi. Tapi belum sampai koit. mereka punya nyali kalo dirasa ada peluang lantas melempar threat-threat basi dan hoax. tapi begitu muncul langsung dibantai, ndelosor lagi, terus begitu......kwkwkwkw

by metheny Sat 15 Sep 2012, 8:36 am

Gerabah wrote:
Sangat berat nih topik bro bagi orang-orang krisetan disini. Mereka udah babak belur ada yang sempoyongan tapi masih berusaha berdiri, lalu ambruk lagi. Tapi belum sampai koit. mereka punya nyali kalo dirasa ada peluang lantas melempar threat-threat basi dan hoax. tapi begitu muncul langsung dibantai, ndelosor lagi, terus begitu......kwkwkwkw

Topiknya gak berat. Enteng sekali sebenarnya. Yang berat adalah MAU MENERIMA KENYATAAN.

by Akal Budi Islam Sat 15 Sep 2012, 8:54 pm

metheny wrote:
Akal Budi Islam wrote:

Apa yg diuraikan oleh F22 adalah mengenai kata esa menurut Alkitab. Akan kelihatan uraian anda ini cerdas kalau anda bisa menyangkal pemahaman F22 kata esa bukan berarti satu kesatuan, tetapi tunggal berdasarkan Alkitab. Anda musti mampu menguraikannya dari sudut pandang filologi. Jika tidak, uraian anda tidak memiliki krediblitas apa2 dari sudut keilmuan.

Itu saran dari abi.

Saya tidak sedang membahas kata ECHAD itu sendiri. Tetapi saya membahas kata ESA sebagai kata yg dipilih utk terjemahan dr ECHAD.

Ada beberapa hal:

1. Esa menurut Alkitab????
Kata ESA itu tidak ada dalam bahasa asli Alkitab, baik Ibrani, Arami, ataupun Greek. Kata ESA itu adalah kata yang dipilih oleh LAI untuk menerjemahkan kata ECHAD.

Tidak ada itu ESA menurut Alkitab. Yang ada adalah ESA sbg kata yg dipilih sbg terjemahan dari ECHAD. Jadi, ada dua kemungkinan disini:

- Penerjemah memilih KATA YANG TIDAK TEPAT (tidak sesuai dg KBBI).
- Penerjemah memiliki pemahaman yg berbeda tentang kata ECHAD. Dalam hal ini, penerjemah memahami bhw ECHAD itu artinya ESA yg maknanya SAMA dg kata TUNGGAL.

2. Menurut filologi???
Filologi kan ilmu yg mempelajari manuskrip kuno. Padahal tidak ada kata ESA dalam manuskrip kuno Alkitab. Jadi ini gak ada hubungannya dengan filologi.

Begitu juga halnya dengan kata trinitas, trinity dan tritunggal. Ketiganya tidak pernah ada dalam manuskrip kuno Alkitab. Jadi ngapain membahas filologi???

3. TRITUNGGAL atau TRIESA????
Mana kata yang tepat untuk menerjemahkan kata TRINITAS???

Mengapa gereja memilih kata TRITUNGGAL??? Salah terjemahan lagi???

Kirain anda mau membantah bahwa Echad itu BUKAN satu kesatuan. Esa yg dipahami oleh F22 adalah Esa dlm terminologi Alkitabiah, bukan Esa dlm pengertian anda bersama KBBI dan wiki andalah anda.

Abi tetap menantang anda, jika anda benar2 mampu dan cerdas, silahkan bantah bahwa Echad bukan Esa yang berarti satu kesatuan.

Jika point ini tidak sanggup anda bantah, abi bisa mengatakan anda sedang berusaha menjaring angin ke dalam keranjang ayam.

Jika anda konsisten pada pengertian link yg anda ambil itu, maka kata Esa tidak lebih dari sebuah bilangan (angka, number) 1 tok. Dan hanya angka 1 doank. Jika demikian, maka kata Allah swt itu Esa, tidak lebih dari Allah swt itu 1 (angka, bilang, number 1) tok. Gak lebih. Allah swt sama dengan angka 1. Tentu bukan seperti itu maksudnya.

Kata Esa dipilih karena memang kata itu berarti satu, tetapi tidak hanya dlm pengertian KBBI, wikidictionary, seperti yg anda ambil. Maknanya adalah satu kesatuan, tentu ini dalam pengertian teologis, bukan pengertian dan pemahanan KBBI yg anda andalkan.

Anda juga disebut satu orang, bukan karena anda adalah bilangan satu, tetapi terutama karena anda satu kesatuan dgn tubuh, jiwa dan roh anda.

Kata, bilangan 1 (selalu mewakili sesuatu, baik 1 dlm pengertian absolut, maupun 1 dalam kepelbagaian) misalnya 1 kelompok. Dikatakan satu kelompok karena merupakan satu kesatuan yg terdiri dr beberapa elemen di dalamnya, dstnya.

Mengapa pilihannya terjemahannya Tritunggal? Tidak hanya itu koq, sebagian umat juga menyebut Trinitas, sebagian lagi memakai Trinity, Yang terpenting adalah apa makna yg mau diungkapkan dgn kata itu.

Bukan terutama kata sebagai kata (yg sesuai dgn KBBI dan wiki andalan anda) sebab jika demikian tidak ada perbedaan antara pelajaran bahasa indonesia dgn pelajaran teologi. Kita memilih sebuah kata terjemahan dgn maksud utk mendekatkan pemahaman aslinya dlm bahasa lain. Dan itu tdk selalu mudah.

Jika anda hanya membahas kata sebagai kata, mengapa anda sangkutpautkan dgn Teologi Kristen? Mentang2 muslim......

by metheny Mon 17 Sep 2012, 9:43 am

Akal Budi Islam wrote:
Kirain anda mau membantah bahwa Echad itu BUKAN satu kesatuan. Esa yg dipahami oleh F22 adalah Esa dlm terminologi Alkitabiah, bukan Esa dlm pengertian anda bersama KBBI dan wiki andalah anda.

Terminologi alkitabiah yang mana???

Abi tetap menantang anda, jika anda benar2 mampu dan cerdas, silahkan bantah bahwa Echad bukan Esa yang berarti satu kesatuan.
Jika point ini tidak sanggup anda bantah, abi bisa mengatakan anda sedang berusaha menjaring angin ke dalam keranjang ayam.
Jika anda konsisten pada pengertian link yg anda ambil itu, maka kata Esa tidak lebih dari sebuah bilangan (angka, number) 1 tok. Dan hanya angka 1 doank. Jika demikian, maka kata Allah swt itu Esa, tidak lebih dari Allah swt itu 1 (angka, bilang, number 1) tok. Gak lebih. Allah swt sama dengan angka 1. Tentu bukan seperti itu maksudnya.
Kata Esa dipilih karena memang kata itu berarti satu, tetapi tidak hanya dlm pengertian KBBI, wikidictionary, seperti yg anda ambil. Maknanya adalah satu kesatuan, tentu ini dalam pengertian teologis, bukan pengertian dan pemahanan KBBI yg anda andalkan.

Ingat. Pada awalnya saya membantah statemen F22 yang mengatakan bhw ESA itu bukan TUNGGAL.

Saya membantah menggunakan referensi yang jelas bhw ESA itu semakna dengan TUNGGAL.

Perkara LAI menggunakan KAMUS TEOLOGI PRIBADI LAI itu saya tidak tahu. Tapi belum pernah diungkap disini kamus teologi tsb.

Anda juga disebut satu orang, bukan karena anda adalah bilangan satu, tetapi terutama karena anda satu kesatuan dgn tubuh, jiwa dan roh anda.
Kata, bilangan 1 (selalu mewakili sesuatu, baik 1 dlm pengertian absolut, maupun 1 dalam kepelbagaian) misalnya 1 kelompok. Dikatakan satu kelompok karena merupakan satu kesatuan yg terdiri dr beberapa elemen di dalamnya, dstnya.

Bagaimana dengan kata TUNGGAL??? Apakah saya yg terdiri dari satu kesatuan tubuh, jiwa, roh bisa disebut TUNGGAL???

Mengapa pilihannya terjemahannya Tritunggal? Tidak hanya itu koq, sebagian umat juga menyebut Trinitas, sebagian lagi memakai Trinity, Yang terpenting adalah apa makna yg mau diungkapkan dgn kata itu.
Bukan terutama kata sebagai kata (yg sesuai dgn KBBI dan wiki andalan anda) sebab jika demikian tidak ada perbedaan antara pelajaran bahasa indonesia dgn pelajaran teologi. Kita memilih sebuah kata terjemahan dgn maksud utk mendekatkan pemahaman aslinya dlm bahasa lain. Dan itu tdk selalu mudah.
Jika anda hanya membahas kata sebagai kata, mengapa anda sangkutpautkan dgn Teologi Kristen? Mentang2 muslim......

Saya ingatkan lagi, bhw mengapa saya bawa ke tritunggal. Ini utk menunjukkan bhw itu tidak sesederhana yg dipikirkan oleh F22 bhw esa itu bukan tunggal.

by Akal Budi Islam Tue 18 Sep 2012, 3:51 am

Terminologi alkitabiah yang mana???

ECHAD ya satu kesatuan.

Ingat. Pada awalnya saya membantah statemen F22 yang mengatakan bhw ESA itu bukan TUNGGAL.

Mari kita lihat pernyataan F22

1. Kata Esa kita temukan di beberapa tempat dalam kitab Perjanjian Lama, di antaranya:
2. Kata esa dalam ayat itu berasal dari kata bahasa Ibrani: ‘echad (axd), yang artinya SATU. SATU tidak sama dengan tunggal. SATU di sini maksudnya bukan satu dalam entitas, melainkan SATU KESATUAN.

Satu contoh, kata 'echad tersebut dipakai untuk menyatakan bersatunya laki-laki dan perempuan menjadi suami-istri dalam sebuah keluarga. Dua (2) manusia menjadi satu (echad)!!!
3.Nah, samakah kata ESA di sini dengan tunggal?
Kita temukan penggunaan kata "tunggal" dalam ayat-ayat kitab Perjanjian Lama:
4. Kata tunggal di ayat-ayat itu diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani: yachiyd (yxyd), yang artinya satu-satunya, sebiji

Jadi gimana, muslim2 dungu sdh bisa membedakan antara echad vs yachiyd???
TUHAN di PL adalah echad bukan yachiyd!!! Banyak dlm suatu KESATUAN, bukan cuma satu biji (satu2nya)!!!

Bahkan di halaman pertama bible TUHAN sudah menyatakan DIRINYA dlm bentuk JAMAK yaitu KITA!!!

F22 tidak menyatakan

ESA itu bukan TUNGGAL (ini klaim anda), tetapi :

Kata esa dalam ayat itu berasal dari kata bahasa Ibrani: ‘echad (axd), yang artinya SATU. SATU tidak sama dengan tunggal. SATU di sini maksudnya bukan satu dalam entitas, melainkan SATU KESATUAN.

Ini terkait dgn dua kata dlm Alkitab echad dan yachiyd!!!
Kata echad maksudnya SATU, kata yachiyd maksudnya tunggal (sebiji).

Anda lalu lari ke Tritunggal. Gak nyambung.

Saya membantah menggunakan referensi yang jelas bhw ESA itu semakna dengan TUNGGAL.

KBBI dan wiki kan? Kirain Alkitab. Buktikan bahwa berdasarkan Alkitab kata echad dan yachiyd semakna!!! Tentu anda akan kelihatan cerdas jika dua hal inilah yang anda bantah.

Jika anda membantah berdasarkan terjemahan, juga berdasarkan pemahaman kbbi dan wiki anda, tentu itu yang disebut ngawur.

Perkara LAI menggunakan KAMUS TEOLOGI PRIBADI LAI itu saya tidak tahu. Tapi belum pernah diungkap disini kamus teologi tsb.

Ya jangan sok tahulah kalau begitu. Memang, Kristen memiliki pemahaman teologinya sendiri koq, dan itu bukan didasarkan pada pemahaman anda yg mengandalkan kbbi dan wiki. Bahasa indonesia tidak selalu dapat mengungkapkan seluruh makna kata yg diterjemahkannya.

Tidak semua kata2 arab bisa diterjemahkan secara persis sama ke dlm bahasa indonesia, lalu diemngerti secara persis sama pula makna terjemahan dan makna aslinya.

Lihat bantahan abi pada anda di

https://murtadinkafirun.forumotion.com/t16141-kursus-penting-soal-ke-esa-an-tuhan-buat-muslim2-dungu

Bagaimana dengan kata TUNGGAL??? Apakah saya yg terdiri dari satu kesatuan tubuh, jiwa, roh bisa disebut TUNGGAL???

Berdasarkan teologi dan termin2 biblis atau berdasarkan kbbi dan wiki andalan anda? Maunya anda adalah berdasarkan pemahaman kbbi dan wiki.

Kata "tunggal"

1. satu-satunya

2 a bukan jamak (bukan majemuk)

3 a utuh; bulat-bulat

4 v yg menjadi satu (tt kata majemuk);

5 n sebelah: berdiri berkaki -- , berdiri dng kaki sebelah;

http://www.artikata.com/arti-355402-tunggal.html

Kata "Esa"

1. tunggal; satu;
-- hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dng keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dr -- , mengaji dr alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dr permulaan;
ber·e·sa-e·sa·an v 1 cak berada seorang diri saja; 2 merasa lengang;
meng·e·sa·kan v menjadikan (menganggap) satu: ~ Tuhan (mengakui bahwa Tuhan hanya satu);
ke·e·sa·an n sifat yg satu: ~ Tuhan

http://www.artikata.com/arti-326786-esa.html

Kata "satu"

1 bilangan yg dilambangkan dng angka 1 (Arab) atau I (Romawi);

2 nama bagi lambang bilangan asli 1 (angka Arab) atau I (angka Romawi); 2 urutan pertama sebelum ke-2;

3 bilangan asli terkecil sesudah 0;

http://www.artikata.com/arti-349213-satu.html

Kalau anda katakan Allah Yangmaha Esa, apakah anda bermaksud
Allah adalah hanya sebuah bilangan saja, yg dilambangkan dgn angka 1, atau allah swt adalah nama bagi lambang bilangan asli 1, atau allah swt adalah bilangan asli terkecil sesudah 0?

Jika mengikuti logika kbbi dan wiki anda

esa=tunggal=angka 1

jadi, anda adalah bilangan 1.

Silahkan anda renungkan....!!!

Saya ingatkan lagi, bhw mengapa saya bawa ke tritunggal. Ini utk menunjukkan bhw itu tidak sesederhana yg dipikirkan oleh F22 bhw esa itu bukan tunggal.

Seharusnya anda tahu bahwa F22 berbicara mengenai dua kata yang berbeda dlm Alkitab

echad dan yachiyd!!! Mengapa anda malah lari ke Tritunggal? Anda pikir tunggal dan Tritunggal sama? Ngawur.com

Cara terbaik anda utk membantah F22 adalah membuktikan bahwa echad dan yachiyd!!! BERMAKNA SAMA. YANG ANDA PERSOALKAN MALAH BAHASA TERJEMAHAN, ITU PUN dengan mengandalkan kbbi dan wiki.

Sebuah kata dipilih utk menterjemahkan kata asing, tentu banyak faktor, mengapa kata ini dipilih utk kata asing ini, dan mengapa kata itu dipilih utk menterjemahkan kata asing itu. Jadi, yang selalu terpenting adalah makna yang mau diungkapkan oleh sebuah kata terjemahan.

Tidak selalu persis sama dgn kamus kita, tetapi tidak selalu berbeda juga. Kata ada yg bisa persis sama, kadang perlu keterangan, dll.

Sekali lagi anda akan kelihatan kalau anda bisa membantah F22 bahwa echad dan yachiyd bermakna persis sama.

by MyLovelyCarnation Tue 18 Sep 2012, 4:09 am

Penjelasan F22 sangat gamblang utk membedakan Echad & Yachiyd, tinggal kejujuran muslim saja skrg utk tidak muter2.

Yg menarik adalah ketika org2 Yunani penganut pagan pada Gereja perdana (semasa para Rasul masih hidup) dapat menerima ajaran kristen sedemikian mudahnya. Org2 Yunani termasuk dlm bilangan manusia kritis/logis saat itu & mereka sangat fokus utk membedah sistem filsafat ketuhanan monotheistik ala kristen tsb yg tersirat maupun tersurat dlm ajaran kristen.

Intinya, saya menekan bhw persoalan Echad & Yachiyd ternyata begitu mudah dicerna dan dapat diharmonisasikan dlm setiap ajaran iman kristen oleh kaum Yunani yg seblmnya sgt terbiasa dgn budaya agama pagan tsb, sebaliknya adalah sesuatu yg takkan bisa (gagal) dicerna oleh muslim sampai kapanpun [yg seharus lebih paham daripada penganut pagan spt org2 Yunani tsb krn konon mitosnya bhw Alquran adalah penyemprulna Enjel & pencinta Tauhid].

Apakah ini merujuk pada tingkat kecerdasan bgs Arab saat itu yg jauh di bawah rata2 tingkat kecerdasan org2 Yunani pagan & sepertinya ada kutukan di mana tingkat kecerdasan Arab masa itu yg sedemkian jebloknya menurun pada muslim manapun, di negara manapun, pada jaman kapun,... atau ada hal lain.....?

by metheny Tue 18 Sep 2012, 7:55 am

Akal Budi Islam wrote:
ECHAD ya satu kesatuan.

Lalu mengapa orang Yahudi tidak menafsirkan demikian. Apakah orang Yahudi tidak berdasar terminologi alkitab?

F22 tidak menyatakan
ESA itu bukan TUNGGAL (ini klaim anda), tetapi :
Kata esa dalam ayat itu berasal dari kata bahasa Ibrani: ‘echad (axd), yang artinya SATU. SATU tidak sama dengan tunggal. SATU di sini maksudnya bukan satu dalam entitas, melainkan SATU KESATUAN.
Ini terkait dgn dua kata dlm Alkitab echad dan yachiyd!!!
Kata echad maksudnya SATU, kata yachiyd maksudnya tunggal (sebiji).
Anda lalu lari ke Tritunggal. Gak nyambung.

F22 mengatakan ESA tidak sama dengan TUNGGAL.
Kalau esa tidak sama dengan tunggal, apakah esa itu mempunyai makna yg sama dg tunggal?

apakah ECHAD bisa diterjemahkan dengan TUNGGAL???

Jika anda membantah berdasarkan terjemahan, juga berdasarkan pemahaman kbbi dan wiki anda, tentu itu yang disebut ngawur.

Justru yang lebih ngawur adalah menerjemahkan kata echad dengan ESA!!!

Itu namanya terjemahan semaugue.....

Ya jangan sok tahulah kalau begitu. Memang, Kristen memiliki pemahaman teologinya sendiri koq, dan itu bukan didasarkan pada pemahaman anda yg mengandalkan kbbi dan wiki. Bahasa indonesia tidak selalu dapat mengungkapkan seluruh makna kata yg diterjemahkannya.
Tidak semua kata2 arab bisa diterjemahkan secara persis sama ke dlm bahasa indonesia, lalu diemngerti secara persis sama pula makna terjemahan dan makna aslinya.
Lihat bantahan abi pada anda di
https://murtadinkafirun.forumotion.com/t16141-kursus-penting-soal-ke-esa-an-tuhan-buat-muslim2-dungu

Hahahaha....justru itu masalahnya. LAI menggunakan kata yg tidak tepat utk menerjemahkan kata ECHAD (jika memang artinya satu kesatuan).

Berdasarkan teologi dan termin2 biblis atau berdasarkan kbbi dan wiki andalan anda? Maunya anda adalah berdasarkan pemahaman kbbi dan wiki.

KBBI dan wiki itu benar2 ada, resmi dan bisa dibaca dan diakses semua orang.

Sedangkan terminologi alkitab yang anda omongkan tidak pernah ditampilkan disini.

Kata "tunggal"
1. satu-satunya
2 a bukan jamak (bukan majemuk)
3 a utuh; bulat-bulat
4 v yg menjadi satu (tt kata majemuk);
5 n sebelah: berdiri berkaki -- , berdiri dng kaki sebelah;
http://www.artikata.com/arti-355402-tunggal.html
Kata "Esa"
1. tunggal; satu;
-- hilang, dua terbilang, pb berusaha terus dng keras hati hingga maksud tercapai; berbilang dr -- , mengaji dr alif, pb melakukan sesuatu hendaknya dr permulaan;
ber·e·sa-e·sa·an v 1 cak berada seorang diri saja; 2 merasa lengang;
meng·e·sa·kan v menjadikan (menganggap) satu: ~ Tuhan (mengakui bahwa Tuhan hanya satu);
ke·e·sa·an n sifat yg satu: ~ Tuhan
http://www.artikata.com/arti-326786-esa.html
Kata "satu"
1 bilangan yg dilambangkan dng angka 1 (Arab) atau I (Romawi);
2 nama bagi lambang bilangan asli 1 (angka Arab) atau I (angka Romawi); 2 urutan pertama sebelum ke-2;
3 bilangan asli terkecil sesudah 0;
http://www.artikata.com/arti-349213-satu.html
Kalau anda katakan Allah Yangmaha Esa, apakah anda bermaksud
Allah adalah hanya sebuah bilangan saja, yg dilambangkan dgn angka 1, atau allah swt adalah nama bagi lambang bilangan asli 1, atau allah swt adalah bilangan asli terkecil sesudah 0?
Jika mengikuti logika kbbi dan wiki anda
esa=tunggal=angka 1
jadi, anda adalah bilangan 1.
Silahkan anda renungkan....!!!

1. Anda tidak menjawab pertanyaan saya:
Apakah saya yg terdiri dari satu kesatuan tubuh-jiwa-roh BISA DISEBUT TUNGGAL???

2. Saya tidak tahu dimana anda belajar membaca kamus.
Gak ada itu logika membaca kamus: esa=tunggal=angka 1
Logika kamus adalah Esa bisa dimaknai tunggal, bisa dimaknai satu atau bisa dimaknai bilangan 1.

Seharusnya anda tahu bahwa F22 berbicara mengenai dua kata yang berbeda dlm Alkitab

echad dan yachiyd!!! Mengapa anda malah lari ke Tritunggal? Anda pikir tunggal dan Tritunggal sama? Ngawur.com
Cara terbaik anda utk membantah F22 adalah membuktikan bahwa echad dan yachiyd!!! BERMAKNA SAMA. YANG ANDA PERSOALKAN MALAH BAHASA TERJEMAHAN, ITU PUN dengan mengandalkan kbbi dan wiki.

Saya melihat fakta bhw ESA adalah kata yg dipilih utk menerjemahkan ECHAD. Saya bertanya apakah F22 yang salah tafsir atau kah LAI yg salah menerjemahkan?

Sebuah kata dipilih utk menterjemahkan kata asing, tentu banyak faktor, mengapa kata ini dipilih utk kata asing ini, dan mengapa kata itu dipilih utk menterjemahkan kata asing itu. Jadi, yang selalu terpenting adalah makna yang mau diungkapkan oleh sebuah kata terjemahan.
Tidak selalu persis sama dgn kamus kita, tetapi tidak selalu berbeda juga. Kata ada yg bisa persis sama, kadang perlu keterangan, dll.
Sekali lagi anda akan kelihatan kalau anda bisa membantah F22 bahwa echad dan yachiyd bermakna persis sama.

by kuku bima Tue 18 Sep 2012, 8:47 am

ISLAM BUKAN AGAMA......JANGAN MEMBANDINGKAN DENGAN KETUHANAN YAHUDI DAN KRISTEN....IDIOLOGI....TIDAK AKAN SAMA....DALAM SEGALA HAL...

PERSAMAAN MUHAMMAD, HITLER & STALIN

By: Ahmed Simon (Mantan Ustadz)
http://www.islamreview.com/articles/tyrants.shtml

1. Bapak mereka mati/meninggalkan mereka ketika mereka masih kanak-kanak.
2. Ibu mereka juga mati muda. (Ibu Muhammad mati ketika si Nabi berusia 4 tahun. Sang kakek yang memungutnya juga mati).
3. Ketiganya mengalami masa kecil tidak bahagia.(Karena diwaktu kecil mereka tidak pernah merasakan cinta kasih, mereka pun tidak mampu menunjukkan cinta kasih disepanjang hidup mereka)
4. Ketiganya mengalami masa remaja tidak bahagia. (Ayah Stalin dan Hitler sangat kejam terhadap ibu mereka. Kita tidak tahu bagamana perlakuan ayah Muhammad terhadap ibunya, tetapi kemungkinan besar ia juga sangat kejam, mengingat mental Arab untuk menghajar isteri sampai babak belur dan memecut bini mereka seperti onta. Bahkan onta mereka lebih disayangi daripada istri mereka.)
5. Ketiganya dari keluarga mapan. (Muhammad bekerja bagi janda kaya dan setelah menikah dengan majikannya ia seperti oom yang kaya mendadak).
6. Ketiganya tidak berpendidikan formal (Muhammad paling parah nasibnya; para pengikutnya mengatakan ia BUTA HURUF total!).
7. Ketiganya harus berjuang keras selama masa remaja mereka.
8. Ketiganya interes kepada agama. (Stalin dan Hitler, sempat belajar menjadi Pendeta Katolik, Muhammad belajar agama Nestorian)
9. Ketiganya ditolak oleh agama yang ada semasa hidup mereka
10. Ketiganya kejam terhadap perempuan pada umumnya.
11. Ketiganya arogan dan tidak pernah menerima kebenaran.
12. Ketiganya tidak pernah mengaku salah, walau bukti sudah menganga didepan moncong mereka.
13. Ketiganya menganggap perempuan tidak punya otak.
14. Ketiganya memiliki hubungan yang tidak normal, aneh dan absurd dengan perempuan. Disini Muhammad paling jago, ia pedofil picisan yang menganggap diri nabi dan yang paling hebat: ia berhasil menghipnotis pengikutnya agar tidak perlu merasa risih dengan kelakuan minusnya itu.
15. Ketiganya tidak menunjukkan kasih kepada anak-anak.
16. Ketiganya pernah berpikir untuk bunuh diri.
17. Ketiganya menggunakan pembunuhan dan kebiadaban, kapanpun sesuai dengan keinginan mereka.
18. Ketiganya egois, kejam dan tidak logis
19. Ketiganya mengekploitasi orang lain untuk melakukan tindakan kejam mereka.
20. Ketiganya pandai berbohong secara mentah-mentah.
21. Ketiganya berotak luar biasa kejam.
22. Ketiganya sangat licik dan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka.
23. Ketiganya tidak dapat dipercaya. Mereka memutuskan perjanjian damai yang mereka tandatangani sendiri.
24. Ketiganya tidak menaruh hormat pada nyawa manusia ataupun nilai-nilai kemanusiaan.
25. Ketiganya sangat menaruh dendam, bahkan sampai hembusan nafas terakhir mereka.
26. Ketiganya tidak pernah menyesal, bahkan saat mendekati kematian.
27. Ketiganya pandai berkata2, baik dalam pidato ataupun dalam dakwahnya.
28. Ketiganya sangat berpusat pada diri mereka sendiri (egosentris) dan sangat egotistic.
29. Ketiganya memimpin pasukan militer yang sangat besar.
30. Ketiganya melecehkan kekuasaan mereka dan menyebar ketakutan (teror) disekitar mereka.
31. Ketiganya penjarah dan MALING !
32. Ketiganya tidak memiliki kesadaran moral.
33. Ketiganya doyan menggenjoti perempuan yang tidak mereka nikahi. Soal perzinahan, Muhammad lagi-lagi paling top dari ketiganya!
34. Ketiganya tanpa malu-malu menikmati hasil kerja orang lain.
35. Ketiganya selalu sangat ketakutan (paranoid) dan curiga pada orang-orang dekat mereka dan bahkan terhadap pendukung dan rekan mereka sendiri.
36. Ketiganya meminjam sejarah untuk mengabsahkan tindakan mereka.
37. Ketiganya naik pangkat lewat cara-cara tidak manusiawi.
38. Ketiganya menjadi tiran saat berkuasa dan tangan mereka berlinangan darah manusia.
39. Ketiganya membunuh orang-orang dekat mereka.
40. Ketiganya sangat amat RASIS.
41. Ketiganya membenci Yahudi dan membunuh Yahudi dalam jumlah besar.
42. Ketiganya menyeret negara (wilayah kekuasaan) mereka kedalam kerusuhan dan perang.
43. Ketiganya menyuruh pembunuhan lelaki, perempuan dan anak-anak tidak bersalah.
44. Ketiganya mengklaim ditakdirkan bagi kebesaran, tetapi malah menjadi terkenal karena kelakuan super bejad mereka.
45. Ketiganya mati dalam keadaan mengenaskan dan sengsara.
46. Ketiganya adalah seorang diktator. (Muhammad diktator Arab, Hitler diktator Jerman, dan Stalin diktator Rusia)
47. Ketiganya mati sambil mengingat perempuan. ( Muhammad mati dipangkuan isteri yang pantas jadi cicitnya itu, Aisha. Hitler dan Stalin tewas dengan foto-foto ibu mereka dalam saku dompet mereka.) IRONIS!
48. Ketiganya berangan-angan untuk menguasai dunia dengan ideologi mereka.
49. Ketiganya contoh manusia paling buruk yang pernah berjalan di atas muka bumi ini.
50. Ketiganya diingat selama-lamanya karena kelakuan mereka yang tidak berperikemanusiaan, diluar batas, nauzubilah kejamnya sampai susah membayangkannya.

Berapakah jumlah manusia yang menjadi korban dari ideologi masing2 tokoh dunia tersebut?

Sumber:
http://hinduwebsite.com/history/holocaust.htm
http://www.shopumust.com/hindus.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Josef_Stalin
http://jihadwatch.org/

HITLER dengan Nazi: Diperkirakan mengakibatkan kematian 12 juta manusia. 6 juta Yahudi dan 6 juta rakyat lainnya termasuk orang Jerman sendiri.

STALIN dengan Komunisme: Diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya.

Dan rekor masih dipegang oleh MUHAMMAD dengan Islamnya:

Sebelum dijajah Islam, Mesir dan negara2 Afrika Utara adalah bagian dari Kerajaan Romawi. Diperkirakan 60 juta pemeluk animisme dan kristen tewas karena menolak masuk Islam.

India sebelum diserang oleh Islam adalah negara Hindu yang padat populasinya. 80 juta pemeluk Hindu dan Budha dibantai karena menolak masuk Islam

Jalur Sutera kuno yang melintas disepanjang Afganistan, sebelum masa Jihad Islam dipenuhi oleh para pemeluk Budhisme. Setelah lahirnya perampok dan agresor Islam, 10 juta pemeluk Budha didaerah ini dibantai.

Diseluruh dunia, total diperkirakan 270 juta manusia terbunuh karena ideologi jihad Islam yang diajarkan oleh Muhammad. Dan korban jihad Islam masih berjatuhan hingga saat ini…

by MyLovelyCarnation Tue 18 Sep 2012, 2:15 pm

metheny wrote:F22 mengatakan ESA tidak sama dengan TUNGGAL.
Kalau esa tidak sama dengan tunggal, apakah esa itu mempunyai makna yg sama dg tunggal?

metheny, anda bisa jelaskan maksud pertanyaan anda di atas?

anda terlihat sudah panik utk membuat akrobat baru lagi

by Gerabah Tue 18 Sep 2012, 2:56 pm

MyLovelyCarnation wrote:Penjelasan F22 sangat gamblang utk membedakan Echad & Yachiyd, tinggal kejujuran muslim saja skrg utk tidak muter2.

Yg menarik adalah ketika org2 Yunani penganut pagan pada Gereja perdana (semasa para Rasul masih hidup) dapat menerima ajaran kristen sedemikian mudahnya. Org2 Yunani termasuk dlm bilangan manusia kritis/logis saat itu & mereka sangat fokus utk membedah sistem filsafat ketuhanan monotheistik ala kristen tsb yg tersirat maupun tersurat dlm ajaran kristen.

Intinya, saya menekan bhw persoalan Echad & Yachiyd ternyata begitu mudah dicerna dan dapat diharmonisasikan dlm setiap ajaran iman kristen oleh kaum Yunani yg seblmnya sgt terbiasa dgn budaya agama pagan tsb, sebaliknya adalah sesuatu yg takkan bisa (gagal) dicerna oleh muslim sampai kapanpun [yg seharus lebih paham daripada penganut pagan spt org2 Yunani tsb krn konon mitosnya bhw Alquran adalah penyemprulna Enjel & pencinta Tauhid].

Apakah ini merujuk pada tingkat kecerdasan bgs Arab saat itu yg jauh di bawah rata2 tingkat kecerdasan org2 Yunani pagan & sepertinya ada kutukan di mana tingkat kecerdasan Arab masa itu yg sedemkian jebloknya menurun pada muslim manapun, di negara manapun, pada jaman kapun,... atau ada hal lain.....?

Dalam penjelasan F22 bahwa kata Echad di Ulangan 6:4 itu dia merujuk ke ayat Kej.2:24 tentang kesatuan suami istri dalam perkawinan. Perhatikan ayatnya :

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.(Kej.2:24)

(Therefore a man shall leave his father and mother and be joined to his wife, and they shall become one flesh.)

Mestinya F22 kalau mau lebih jeli bahwa kata "satu daging (one flesh)". konteksnya tentang bersatunya suami istri membentuk seperti 'satu (echad) daging'.
Kata 'satu daging' secara bahasa, ya satu benda yg namanya daging. Sedangkan konteksnya adalah 'kesatuan suami istri'.
F22 mengambil dari sisi konteks mengabaikan kata 'satu (echad) daging' dari sisi bahasa.

Sedangkan kata "tunggal (yachiyd)" sebanarnya tidak terkait sama sekali dengan kata "echad" di Ulangan 6:4, tapi oleh F22 kata "tunggal" itu dipakai untuk dibenturkan, baik dari sisi bahasa maupun konteks ayat-ayatnya (tentang anak tunggal).

Ulangan 6:4 adalah ayat berbicara (konteksnya) tentang ke-echad-an Tuhan (teologi), seharusnya mengambil rujukan yang benar itu juga dari ayat tentang ketuhanan (teologi). Untuk penjelasan ke-echad-an Tuhan (Ul.6:4) itu bisa merujuk ke ayat Yesaya sbb.:
"Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku" (Yesaya 46:9) Jelas dikatakan tidak ada yang lain itulah arti echad yang dimaksud ayat Ulangan 6:4 tsb.

Silahkan dipahami ya......!

by MyLovelyCarnation Tue 18 Sep 2012, 3:57 pm

Gerabah wrote:
Dalam penjelasan F22 bahwa kata Echad di Ulangan 6:4 itu dia merujuk ke ayat Kej.2:24 tentang kesatuan suami istri dalam perkawinan. Perhatikan ayatnya :

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.(Kej.2:24)

(Therefore a man shall leave his father and mother and be joined to his wife, and they shall become one flesh.)

Mestinya F22 kalau mau lebih jeli bahwa kata "satu daging (one flesh)". konteksnya tentang bersatunya suami istri membentuk seperti 'satu (echad) daging'.
Kata 'satu daging' secara bahasa, ya satu benda yg namanya daging. Sedangkan konteksnya adalah 'kesatuan suami istri'.
F22 mengambil dari sisi konteks mengabaikan kata 'satu (echad) daging' dari sisi bahasa.

Sedangkan kata "tunggal (yachiyd)" sebanarnya tidak terkait sama sekali dengan kata "echad" di Ulangan 6:4, tapi oleh F22 kata "tunggal" itu dipakai untuk dibenturkan, baik dari sisi bahasa maupun konteks ayat-ayatnya (tentang anak tunggal).

Ulangan 6:4 adalah ayat berbicara (konteksnya) tentang ke-echad-an Tuhan (teologi), seharusnya mengambil rujukan yang benar itu juga dari ayat tentang ketuhanan (teologi). Untuk penjelasan ke-echad-an Tuhan (Ul.6:4) itu bisa merujuk ke ayat Yesaya sbb.:
"Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku" (Yesaya 46:9) Jelas dikatakan tidak ada yang lain itulah arti echad yang dimaksud ayat Ulangan 6:4 tsb.

Silahkan dipahami ya......!

Jelas anda memiliki jalan pikiran yg konyol.

Suatu analogi diberikan krn begitulah bahasa itu bekerja. Kata Echad mengusung konsep yg sama, baik dlm perkara teologis maupun pernikahan, yaitu: konsep satu-kesatuan/esa.

Hukum bahasa/logika bahasa: Bahasa atau kata diciptakan/eksis utk menyatakan eksistensi suatu hal.
Hukum Gerabah: Suatu hal diciptakan/eksis utk menyatakan eksistensi suatu bahasa atau kata.

Anda menggunakan hukum yg berwarna merah tanpa anda sadari...

Sebaiknya anda melihat konteks keseluruhan soalan di trit ini:

Poin 1
Kata Echad harus dibenturkan dgn Yachiyd agar pembaca Alkitab jangan ngaco. Sepintas lalu maknanya sama, tetapi sesungguhnya berbeda. Utk itulah trit ini dibuka.

Poin 2
Diberikan penjelasan, bahwa:
Echad = Satu-kesatuan, Esa -> lebih luas mencakup sifat/persona dari entitas
Yachiyd = Tunggal, Satu Wujud -> berfokus pada numerik keberadaan fisik dari entitas

Poin 3
i. Karena penulis PL tahu bhw entitas Tuhan itu harus dinyatakan dlm Echad, bkn Yachiyd, sebab Tuhan adalah satu-kesatuan [dari 100 wujud sekaligus atau 1000 persona atau.. apalah)
ii. Karena penulis PB tahu bhw entitas suami-istri [menyatu membentuk 1 keluarga] itu harus dinyatakan dlm Echad, bkn Yachiyd, sebab suami-istri adalah satu-kesatuan [dari 2 tubuh & 2 pribadi sekaligus]

Masih belum paham juga?

by buncis hitam Tue 18 Sep 2012, 4:33 pm

Oke, saya akan kasih kursus buat islam soal esa.......

Esa artinya satu. Tuhan Yang Maha Esa artinya Tuhan bener2 hanya satu gak ada dua gak ada tiga atau lainnya...........

Jadi kalo syariat islam menyetujui pembunuhan terhadap orang yang murtad dan pembunuhan tsb dilakukan oleh manusia berarti sama saja menjadikan manusia sebagai Tuhan. Artinya Tuhan sudah bukan Esa lagi.

Karena yang pantas membunuh atau mengambil nyawa seseorang yang murtad adalah Tuhan. Karena murtad adalah pelanggaran terhadap Tuhan bukan terhadap manusia. Jadi manusia seharusnya gak punya hak untuk menghukum manusia lainnya yang murtad.

Itu sedikit kursus buat para muslimer. Tolong diingat baik2 yaaa...................

by MyLovelyCarnation Tue 18 Sep 2012, 4:43 pm

buncis hitam wrote:Oke, saya akan kasih kursus buat islam soal esa.......

Esa artinya satu. Tuhan Yang Maha Esa artinya Tuhan bener2 hanya satu gak ada dua gak ada tiga atau lainnya...........

Jadi kalo syariat islam menyetujui pembunuhan terhadap orang yang murtad dan pembunuhan tsb dilakukan oleh manusia berarti sama saja menjadikan manusia sebagai Tuhan. Artinya Tuhan sudah bukan Esa lagi.

Karena yang pantas membunuh atau mengambil nyawa seseorang yang murtad adalah Tuhan. Karena murtad adalah pelanggaran terhadap Tuhan bukan terhadap manusia. Jadi manusia seharusnya gak punya hak untuk menghukum manusia lainnya yang murtad.

Itu sedikit kursus buat para muslimer. Tolong diingat baik2 yaaa...................

Sebenarnya kata Esa [dgn makna yg dimilikinya] yg digunakan dlm Alkitab utk menggantikan sebaik mgkn kata Echad adalah bersifat eksklusif & inklusif.

Di dlm Pancasila, makna Esa menjadi semata2 bersifat inklusif spt yg bung buncis hitam jelaskan. Ini semua krn pengaruh dari kegagalan ide penggunaan kata "Tauhid" yg tadinya diusung oleh muslim.

by isaku Tue 18 Sep 2012, 5:30 pm

buncis hitam wrote:Oke, saya akan kasih kursus buat islam soal esa.......

Esa artinya satu. Tuhan Yang Maha Esa artinya Tuhan bener2 hanya satu gak ada dua gak ada tiga atau lainnya...........

Jadi kalo syariat islam menyetujui pembunuhan terhadap orang yang murtad dan pembunuhan tsb dilakukan oleh manusia berarti sama saja menjadikan manusia sebagai Tuhan. Artinya Tuhan sudah bukan Esa lagi.

Karena yang pantas membunuh atau mengambil nyawa seseorang yang murtad adalah Tuhan. Karena murtad adalah pelanggaran terhadap Tuhan bukan terhadap manusia. Jadi manusia seharusnya gak punya hak untuk menghukum manusia lainnya yang murtad.

Itu sedikit kursus buat para muslimer. Tolong diingat baik2 yaaa...................

buncis udah makin pinter aja. jadi kalo orang mati tertimpa pohon atau ditabrak mobil sama saja dengan menyebut mobil dan pohon itu tuhan...

belajar yang bener ya nak

by buncis hitam Tue 18 Sep 2012, 5:42 pm

isaku wrote:buncis udah makin pinter aja. jadi kalo orang mati tertimpa pohon
atau ditabrak mobil sama saja dengan menyebut mobil dan pohon itu
tuhan...

belajar yang bener ya nak

Pertanyaannya adalah emang ada kesengajaan dari mobil atau pohon tsb???? Perasaan saya cuma bilang pembunuhan bukan terbunuh. Yang berarti pembunuhan pasti dilakukan secara sengaja. Dan satu2nya yang bisa sengaja melakukan hanyalah manusia dong. Lagian kalo pohon tinggal ditebang aja kalo bikin kesel tuh pohon, ngapain repot mas???? Tapi kalo manusia mesti ditindaklanjuti dong kalo main hakim sendiri seperti Tuhan ya kan.........

by isaku Tue 18 Sep 2012, 6:16 pm

buncis hitam wrote:
isaku wrote:buncis udah makin pinter aja. jadi kalo orang mati tertimpa pohon
atau ditabrak mobil sama saja dengan menyebut mobil dan pohon itu
tuhan...

belajar yang bener ya nak

Pertanyaannya adalah emang ada kesengajaan dari mobil atau pohon tsb???? Perasaan saya cuma bilang pembunuhan bukan terbunuh. Yang berarti pembunuhan pasti dilakukan secara sengaja. Dan satu2nya yang bisa sengaja melakukan hanyalah manusia dong. Lagian kalo pohon tinggal ditebang aja kalo bikin kesel tuh pohon, ngapain repot mas???? Tapi kalo manusia mesti ditindaklanjuti dong kalo main hakim sendiri seperti Tuhan ya kan.........

o ya... jadi kalau terjadi perang dimana ribuan manusia saling bunuh... tuhan tiba2 menjadi banyak Laughing

.... jadi teringat narutonya fayhem .... mungkin itulah yang doi maksud.

by buncis hitam Tue 18 Sep 2012, 6:21 pm

isaku wrote:o ya... jadi kalau terjadi perang dimana ribuan manusia saling bunuh... tuhan tiba2 menjadi banyak .... jadi teringat narutonya fayhem .... mungkin itulah yang doi maksud.

Tul sekali. Contohnya liat aja kasus yang ada di sampang, syah vs sunni. Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL 3027467219

by Gerabah Tue 18 Sep 2012, 6:41 pm

MyLovelyCarnation wrote:
Gerabah wrote:
Dalam penjelasan F22 bahwa kata Echad di Ulangan 6:4 itu dia merujuk ke ayat Kej.2:24 tentang kesatuan suami istri dalam perkawinan. Perhatikan ayatnya :

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.(Kej.2:24)

(Therefore a man shall leave his father and mother and be joined to his wife, and they shall become one flesh.)

Mestinya F22 kalau mau lebih jeli bahwa kata "satu daging (one flesh)". konteksnya tentang bersatunya suami istri membentuk seperti 'satu (echad) daging'.
Kata 'satu daging' secara bahasa, ya satu benda yg namanya daging. Sedangkan konteksnya adalah 'kesatuan suami istri'.
F22 mengambil dari sisi konteks mengabaikan kata 'satu (echad) daging' dari sisi bahasa.

Sedangkan kata "tunggal (yachiyd)" sebanarnya tidak terkait sama sekali dengan kata "echad" di Ulangan 6:4, tapi oleh F22 kata "tunggal" itu dipakai untuk dibenturkan, baik dari sisi bahasa maupun konteks ayat-ayatnya (tentang anak tunggal).

Ulangan 6:4 adalah ayat berbicara (konteksnya) tentang ke-echad-an Tuhan (teologi), seharusnya mengambil rujukan yang benar itu juga dari ayat tentang ketuhanan (teologi). Untuk penjelasan ke-echad-an Tuhan (Ul.6:4) itu bisa merujuk ke ayat Yesaya sbb.:
"Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku" (Yesaya 46:9) Jelas dikatakan tidak ada yang lain itulah arti echad yang dimaksud ayat Ulangan 6:4 tsb.

Silahkan dipahami ya......!
Jelas anda memiliki jalan pikiran yg konyol.

Suatu analogi diberikan krn begitulah bahasa itu bekerja. Kata Echad mengusung konsep yg sama, baik dlm perkara teologis maupun pernikahan, yaitu: konsep satu-kesatuan/esa.

Hukum bahasa/logika bahasa: Bahasa atau kata diciptakan/eksis utk menyatakan eksistensi suatu hal.
Hukum Gerabah: Suatu hal diciptakan/eksis utk menyatakan eksistensi suatu bahasa atau kata.

Anda menggunakan hukum yg berwarna merah tanpa anda sadari...

Sebaiknya anda melihat konteks keseluruhan soalan di trit ini:

Poin 1
Kata Echad harus dibenturkan dgn Yachiyd agar pembaca Alkitab jangan ngaco. Sepintas lalu maknanya sama, tetapi sesungguhnya berbeda. Utk itulah trit ini dibuka.

Poin 2
Diberikan penjelasan, bahwa:
Echad = Satu-kesatuan, Esa -> lebih luas mencakup sifat/persona dari entitas
Yachiyd = Tunggal, Satu Wujud -> berfokus pada numerik keberadaan fisik dari entitas

Poin 3
i. Karena penulis PL tahu bhw entitas Tuhan itu harus dinyatakan dlm Echad, bkn Yachiyd, sebab Tuhan adalah satu-kesatuan [dari 100 wujud sekaligus atau 1000 persona atau.. apalah)
ii. Karena penulis PB tahu bhw entitas suami-istri [menyatu membentuk 1 keluarga] itu harus dinyatakan dlm Echad, bkn Yachiyd, sebab suami-istri adalah satu-kesatuan [dari 2 tubuh & 2 pribadi sekaligus]

Masih belum paham juga?

Itu kan asumsimu, coba deh dikasih rujukan-rujukan dalam biblemu untuk menguatkan asumsimu itu. Biar nggak dikira orang kau hanya berpendapat pribadi. Silahkan !

by MyLovelyCarnation Tue 18 Sep 2012, 6:59 pm

Gerabah wrote:
MyLovelyCarnation wrote:
Gerabah wrote:
Dalam penjelasan F22 bahwa kata Echad di Ulangan 6:4 itu dia merujuk ke ayat Kej.2:24 tentang kesatuan suami istri dalam perkawinan. Perhatikan ayatnya :

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.(Kej.2:24)

(Therefore a man shall leave his father and mother and be joined to his wife, and they shall become one flesh.)

Mestinya F22 kalau mau lebih jeli bahwa kata "satu daging (one flesh)". konteksnya tentang bersatunya suami istri membentuk seperti 'satu (echad) daging'.
Kata 'satu daging' secara bahasa, ya satu benda yg namanya daging. Sedangkan konteksnya adalah 'kesatuan suami istri'.
F22 mengambil dari sisi konteks mengabaikan kata 'satu (echad) daging' dari sisi bahasa.

Sedangkan kata "tunggal (yachiyd)" sebanarnya tidak terkait sama sekali dengan kata "echad" di Ulangan 6:4, tapi oleh F22 kata "tunggal" itu dipakai untuk dibenturkan, baik dari sisi bahasa maupun konteks ayat-ayatnya (tentang anak tunggal).

Ulangan 6:4 adalah ayat berbicara (konteksnya) tentang ke-echad-an Tuhan (teologi), seharusnya mengambil rujukan yang benar itu juga dari ayat tentang ketuhanan (teologi). Untuk penjelasan ke-echad-an Tuhan (Ul.6:4) itu bisa merujuk ke ayat Yesaya sbb.:
"Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku" (Yesaya 46:9) Jelas dikatakan tidak ada yang lain itulah arti echad yang dimaksud ayat Ulangan 6:4 tsb.

Silahkan dipahami ya......!
Jelas anda memiliki jalan pikiran yg konyol.

Suatu analogi diberikan krn begitulah bahasa itu bekerja. Kata Echad mengusung konsep yg sama, baik dlm perkara teologis maupun pernikahan, yaitu: konsep satu-kesatuan/esa.

Hukum bahasa/logika bahasa: Bahasa atau kata diciptakan/eksis utk menyatakan eksistensi suatu hal.
Hukum Gerabah: Suatu hal diciptakan/eksis utk menyatakan eksistensi suatu bahasa atau kata.

Anda menggunakan hukum yg berwarna merah tanpa anda sadari...

Sebaiknya anda melihat konteks keseluruhan soalan di trit ini:

Poin 1
Kata Echad harus dibenturkan dgn Yachiyd agar pembaca Alkitab jangan ngaco. Sepintas lalu maknanya sama, tetapi sesungguhnya berbeda. Utk itulah trit ini dibuka.

Poin 2
Diberikan penjelasan, bahwa:
Echad = Satu-kesatuan, Esa -> lebih luas mencakup sifat/persona dari entitas
Yachiyd = Tunggal, Satu Wujud -> berfokus pada numerik keberadaan fisik dari entitas

Poin 3
i. Karena penulis PL tahu bhw entitas Tuhan itu harus dinyatakan dlm Echad, bkn Yachiyd, sebab Tuhan adalah satu-kesatuan [dari 100 wujud sekaligus atau 1000 persona atau.. apalah)
ii. Karena penulis PB tahu bhw entitas suami-istri [menyatu membentuk 1 keluarga] itu harus dinyatakan dlm Echad, bkn Yachiyd, sebab suami-istri adalah satu-kesatuan [dari 2 tubuh & 2 pribadi sekaligus]

Masih belum paham juga?

Itu kan asumsimu, coba deh dikasih rujukan-rujukan dalam biblemu untuk menguatkan asumsimu itu. Biar nggak dikira orang kau hanya berpendapat pribadi. Silahkan !

Rujukan apalagi? Sesuatu yg begitu gamblang menjadi kacau bagi muslim terkait cara berpikirmu yg konyol (maaf, klo saya bilang bodoh).

Lain hal jika kamu menyatakan bhw makna "Echad" bukanlah satu-kesatuan atau esa.

by metheny Wed 19 Sep 2012, 7:37 am

MyLovelyCarnation wrote:
metheny, anda bisa jelaskan maksud pertanyaan anda di atas?

anda terlihat sudah panik utk membuat akrobat baru lagi

Pertanyaan saya mudah:
Kalau esa tidak sama dengan tunggal, apakah esa itu mempunyai makna yg sama dg tunggal?

Kalau esa itu maknanya TIDAK SAMA dengan tunggal, artinya ESA bukanlah TUNGGAL.

Gampang kan???

Saya tambah referensi:

ECHAD
http://www.studylight.org/lex/heb/view.cgi?number=0259

one (number)
1. one (number)
2. each, every
3. a certain
4. an (indefinite article)
5. only, once, once for all
6. one...another, the one...the other, one after another, one by one
7. first
8. eleven (in combination), eleventh (ordinal)

YACHIYD
http://www.studylight.org/lex/heb/view.cgi?number=03173

only, only one, solitary, one
1. only, unique, one
2. solitary
3. only begotten son subst

one

YACHAD
http://www.studylight.org/lex/heb/view.cgi?number=03162

union, unitedness adv
together, altogether, all together, alike

Nah...dari referensi di atas, maka bisa disimpulkan bhw makna asli dari echad adalah SATU dalam arti yg umum, namun samasekali tidak merujuk kpd SATU KESATUAN (united atau union).

Jika alasannya:
1. mengapa tidak memakai kata yachiyd utk menggambarkan Allah yg TUNGGAL?
2. mengapa memakai kata echad yg bersifat umum?

Tentu saja alasan2 itu sama sekali tidak menggambarkan bhw echad HARUS DAN PASTI dimaknai sebagai SATU KESATUAN. Karena:
1. Makna echad pada dasarnya tidak merujuk pd kata SATU KESATUAN (united), justru menurut referensi malah bisa dimaknai sbg ONLY (tidak ada yg lain)
2. Kalau memang Tuhan itu satu kesatuan, mengapa tidak memakai kata YACHAD yang berarti united (satu kesatuan)

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 7:59 am

hehehe... lucu kamu, tapi saya coba pahami kedua kalimat kamu itu.

metheny wrote:Pertanyaan saya mudah:
Kalau esa TIDAK SAMA dengan tunggal, apakah esa itu mempunyai makna yg sama dg tunggal?

Hal apa atau dari segi apa yg TIDAK SAMA?

metheny wrote:Kalau esa itu maknanya TIDAK SAMA dengan tunggal, artinya ESA bukanlah TUNGGAL.

Klo bukan soal makna [yg ternyata TIDAK sama utk masing2 kata tsb], apalagi yg membedakan kata ESA dari kata TUNGGAL?

metheny wrote:Gampang kan???

Yang gampang2 dah dari awal kita lewati, tapi kamukan buat jadi kacau. Ternyata kamu bisa.
Sekarang, kamu buat dua hal kacau utk menjadi gampang. Apa bisa?

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 8:16 am

metheny

Saya blm tanggapi keterangan & tambahan tanggapanmu berikutnya. Yang itu aja dulu tanggapi. Thanks.

by metheny Wed 19 Sep 2012, 8:22 am

MyLovelyCarnation wrote:
Hal apa atau dari segi apa yg TIDAK SAMA?

Tanyakan kepada F22, dari segi apa dia katakan TIDAK SAMA.
Soalnya F22 yg bilang begitu......

Klo bukan soal makna [yg ternyata TIDAK sama utk masing2 kata tsb], apalagi yg membedakan kata ESA dari kata TUNGGAL?

Atas dasar referensi mana ANDA bisa katakan bhw ESA beda makna dengan TUNGGAL?

Yang gampang2 dah dari awal kita lewati, tapi kamukan buat jadi kacau. Ternyata kamu bisa.
Sekarang, kamu buat dua hal kacau utk menjadi gampang. Apa bisa?

Yang kacau itu kan anda. Gak punya referensi kok mau diskusi.

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 8:25 am

metheny

Saya pikir kamu salah menanggapi tulisan saya. Justru saya menguji kedua Pertanyaan kamu itu krn saya tidak tahu persis apa yg kamu maksud dlm msg2 pertanyaanmu tsb.

Satu hal lagi, jgn kamu suruh saya bertanya ke org lain, krn saya mencoba memahami kedua Pertanyaan kamu itu yg menurut saya kabuurrr. Jika salah satu di antaranya bukanlah Pertanyaanmu, ngga usah kamu buat itu seolah2 Pertanyaanmu.

metheny wrote:Yang kacau itu kan anda. Gak punya referensi kok mau diskusi.

Sejak kapan saya mengabaikan referensi yg disediakan oleh F22?
Sejak kapan seseorang membawa referensi sebanyak2 membuktikan dia berdebat dgn baik?

by metheny Wed 19 Sep 2012, 8:45 am

MyLovelyCarnation wrote:metheny

Saya pikir kamu salah menanggapi tulisan saya. Justru saya menguji kedua Pertanyaan kamu itu krn saya tidak tahu persis apa yg kamu maksud dlm msg2 pertanyaanmu tsb.

Satu hal lagi, jgn kamu suruh saya bertanya ke org lain, krn saya mencoba memahami kedua Pertanyaan kamu itu yg menurut saya kabuurrr. Jika salah satu di antaranya bukanlah Pertanyaanmu, ngga usah kamu buat itu seolah2 Pertanyaanmu.

Bagian mana yang kabur???

metheny wrote:
Sejak kapan saya mengabaikan referensi yg disediakan oleh F22?
Sejak kapan seseorang membawa referensi sebanyak2 membuktikan dia berdebat dgn baik?

Sejak kapan seseorang tanpa referensi bisa berdebat dg baik?
Anda pernah bikin skripsi, karya ilmiah atau yg lain tanpa referensi???

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 9:02 am

weleh methey... Apa harus saya quote balik referensi yg disediakan F22 utk menjadi bukti saya menggunakan referensi? Satu hal lagi, justru kamulah yg harus jungkir-balik utk mematahkan sesuatu yg sudah pakem dlm dunia kekristenan. So, jgnlah membuat situasi bhw semua org2 kristen di sini membahas soal Echad vs Yachiyd selayaknya org membuat skripsi. Anda terlalu ngawur utk membuat analogi tsb...

Kita lihat lagi tulisan kamu, saya coba baca lagi baik2:

metheny wrote:Pertanyaan saya mudah:
Kalau esa tidak sama dengan tunggal, apakah esa itu mempunyai makna yg sama dg tunggal?

Kalau esa itu maknanya TIDAK SAMA dengan tunggal, artinya ESA bukanlah TUNGGAL.

OK, yg saya bold itu adalah Pertanyaan, begitu? Yang saya warnai biru adalah Pernyataan, begitu? Jika ya utk keduanya, saya harap keduanya datang dari anda, bkn dari org lain.

Nah, dalam Pertanyaan (bold) anda mau menampilkan kemungkinan bhw kata Esa & Tunggal itu memiliki satu atau bbrp makna tertentu yg sama? Begitukan maksud dari pertanyaan anda?

by metheny Wed 19 Sep 2012, 9:24 am

MyLovelyCarnation wrote:weleh methey... Apa harus saya quote balik referensi yg disediakan F22 utk menjadi bukti saya menggunakan referensi? Satu hal lagi, justru kamulah yg harus jungkir-balik utk mematahkan sesuatu yg sudah pakem dlm dunia kekristenan. So, jgnlah membuat situasi bhw semua org2 kristen di sini membahas soal Echad vs Yachiyd selayaknya org membuat skripsi. Anda terlalu ngawur utk membuat analogi tsb...

Jadi maunya anda membahas yachid-echad sesuai doktrin Kristen?

OK, yg saya bold itu adalah Pertanyaan, begitu? Yang saya warnai biru adalah Pernyataan, begitu? Jika ya utk keduanya, saya harap keduanya datang dari anda, bkn dari org lain.

Yup.

Nah, dalam Pertanyaan (bold) anda mau menampilkan kemungkinan bhw kata Esa & Tunggal itu memiliki satu atau bbrp makna tertentu yg sama? Begitukan maksud dari pertanyaan anda?

Sederhananya begini: apakah kata esa memiliki makna yang sama dengan kata tunggal dalam konteks pernyataan F22 (ulangan 6:4)

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 9:49 am

Semakin saya perjelas lagi...

MyLovelyCarnation wrote:weleh methey... Apa harus saya quote balik referensi yg disediakan F22 utk menjadi bukti saya menggunakan referensi? Satu hal lagi, justru kamulah yg harus jungkir-balik utk mematahkan sesuatu yg sudah pakem dlm dunia kekristenan. So, jgnlah membuat situasi bhw semua org2 kristen di sini membahas soal Echad vs Yachiyd selayaknya org membuat skripsi. Anda terlalu ngawur utk membuat analogi tsb...

metheny wrote:Jadi maunya anda membahas yachid-echad sesuai doktrin Kristen?

Sebenarnya ini sudah murni persoalan filsafat atau teologi selama tidak melebar ke trinitas, kamu atau saya bisa lepaskan dari doktrin kristen. Apa saja oknum trinitas itu yg menjadi Tuhan yg Echad, baru masuk ke ranah doktrin kristen yg sesungguhnya. So, jika kita tidak melebar ke Trinitas, otomatis kita bermain di ranah filsafat/teologi [yg merupakan kerangka berpikir konsep trinitas kristen] saja. Karena persoalan Echad vs Yachiyd adalah domain yg penting & bkn barang baru bagi dunia kristen & yahudi, wajarlah setidak2nya saya sebut bagian dari dunia kekristenan. Saya harap kamu paham jalan pikiran saya.

MyLovelyCarnation wrote:OK, yg saya bold itu adalah Pertanyaan, begitu? Yang saya warnai biru adalah Pernyataan, begitu? Jika ya utk keduanya, saya harap keduanya datang dari anda, bkn dari org lain.

metheny wrote:Yup.

MyLovelyCarnation wrote:Nah, dalam Pertanyaan (bold) anda mau menampilkan kemungkinan bhw kata Esa & Tunggal itu memiliki satu atau bbrp makna tertentu yg sama? Begitukan maksud dari pertanyaan anda?

metheny wrote:Sederhananya begini: apakah kata esa memiliki makna yang sama dengan kata tunggal dalam konteks pernyataan F22 (ulangan 6:4)

Saya kasih ilustrasi utk mengikuti jalan pikiran anda. Ada beberapa kemungkinan utk pilihan jawaban anda:

1. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna, 5 masing2 di antaranya adalah sama utk kedua kata.
2. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna, tapi tak satupun makna dari msg2 kata tsb adalah sama utk kedua kata.
3. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna & seluruh makna tsb adalah sama utk kedua kata.

Mana dari ketiga ilustrasi di atas yg menjadi pilihan jawaban anda? 1, 2 atau 3 ?

by metheny Wed 19 Sep 2012, 10:06 am

Tambahan referensi:

Vulgata Deut 6:4
Audi, Israël: Dominus Deus noster, Dominus unus est.

Kita cek referensi tentang unus:
http://en.wiktionary.org/wiki/unus

NumberSingularPluralCase \ GenderMasculineFeminineNeuterMasculineFeminineNeuternominativegenitivedativeaccusativeablativevocative



ūnus	ūna	ūnum	ūnī	ūnae	ūna
ūnīus	ūnīus	ūnīus	ūnōrum	ūnārum	ūnōrum
ūnī	ūnī	ūnī	ūnīs	ūnīs	ūnīs
ūnum	ūnam	ūnum	ūnōs	ūnās	ūna
ūnō	ūnā	ūnō	ūnīs	ūnīs	ūnīs
ūnus	ūna	ūnum	ūnī	ūnae	ūna

Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL Unus

Ternyata unus adalah bentuk SINGULAR (tunggal) dan bukan PLURAL (jamak)

Jamak dari unus adalah UNI yang bisa diartikan sebagai united (satu kesatuan)

Jadi, vulgata ternyata tidak menerjemahkan echad sebagai uni (plural, satu kesatuan) tetapi unus (singular, satu)

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 10:12 am

metheny

Silahkan aja tambahkan terus referensinya, saya malah semakin senang.

by metheny Wed 19 Sep 2012, 11:23 am

MyLovelyCarnation wrote:
Sebenarnya ini sudah murni persoalan filsafat atau teologi selama tidak melebar ke trinitas, kamu atau saya bisa lepaskan dari doktrin kristen. Apa saja oknum trinitas itu yg menjadi Tuhan yg Echad, baru masuk ke ranah doktrin kristen yg sesungguhnya. So, jika kita tidak melebar ke Trinitas, otomatis kita bermain di ranah filsafat/teologi [yg merupakan kerangka berpikir konsep trinitas kristen] saja. Karena persoalan Echad vs Yachiyd adalah domain yg penting & bkn barang baru bagi dunia kristen & yahudi, wajarlah setidak2nya saya sebut bagian dari dunia kekristenan. Saya harap kamu paham jalan pikiran saya.

Artinya persoalan ini juga bukan barang baru bagi dunia Yahudi. Dan ternyata Yahudi mempunyai paham yang berbeda soal Ulangan 6:4 ini.

Sementara saya awalnya melihat dari sisi penerjemahan, bukan filosofi. Karena terjemahan bisa dibaca siapapun tanpa tahu filosofi yg dianut penerjemah.

Untuk melengkapinya, saya kemudian juga perlu melihat makna asli echad sesuai referensi yang ada.

MyLovelyCarnation wrote:
Saya kasih ilustrasi utk mengikuti jalan pikiran anda. Ada beberapa kemungkinan utk pilihan jawaban anda:

1. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna, 5 masing2 di antaranya adalah sama utk kedua kata.
2. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna, tapi tak satupun makna dari msg2 kata tsb adalah sama utk kedua kata.
3. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna & seluruh makna tsb adalah sama utk kedua kata.

Mana dari ketiga ilustrasi di atas yg menjadi pilihan jawaban anda? 1, 2 atau 3 ?

Tidak ada satupun ilustrasi yang benar.
Pertanyaan saya adalah untuk ABI, harusnya yang menjawab adalah ABI bukan saya sendiri.

Kronologis:
1. Saya memahami pernyataan F22 (esa tidak sama dengan tunggal) sebagai: esa bukanlah tunggal.

2. ABI protes, krn F22 tidak pernah bilang: esa bukan tunggal

3. Saya lalu bertanya: esa tidak sama dengan tunggal. Apakah esa mempunyai makna sama dengan tunggal (konteksnya adalah ulangan 6:4)?

Pertanyaan ini sebenarnya utk ABI.

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 12:13 pm

metheny wrote:
MyLovelyCarnation wrote:
Sebenarnya ini sudah murni persoalan filsafat atau teologi selama tidak melebar ke trinitas, kamu atau saya bisa lepaskan dari doktrin kristen. Apa saja oknum trinitas itu yg menjadi Tuhan yg Echad, baru masuk ke ranah doktrin kristen yg sesungguhnya. So, jika kita tidak melebar ke Trinitas, otomatis kita bermain di ranah filsafat/teologi [yg merupakan kerangka berpikir konsep trinitas kristen] saja. Karena persoalan Echad vs Yachiyd adalah domain yg penting & bkn barang baru bagi dunia kristen & yahudi, wajarlah setidak2nya saya sebut bagian dari dunia kekristenan. Saya harap kamu paham jalan pikiran saya.
Artinya persoalan ini juga bukan barang baru bagi dunia Yahudi. Dan ternyata Yahudi mempunyai paham yang berbeda soal Ulangan 6:4 ini.

Sementara saya awalnya melihat dari sisi penerjemahan, bukan filosofi. Karena terjemahan bisa dibaca siapapun tanpa tahu filosofi yg dianut penerjemah.

Untuk melengkapinya, saya kemudian juga perlu melihat makna asli echad sesuai referensi yang ada.

MyLovelyCarnation wrote:
Saya kasih ilustrasi utk mengikuti jalan pikiran anda. Ada beberapa kemungkinan utk pilihan jawaban anda:

1. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna, 5 masing2 di antaranya adalah sama utk kedua kata.
2. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna, tapi tak satupun makna dari msg2 kata tsb adalah sama utk kedua kata.
3. Esa & Tunggal masing2 memiliki 30 makna & seluruh makna tsb adalah sama utk kedua kata.

Mana dari ketiga ilustrasi di atas yg menjadi pilihan jawaban anda? 1, 2 atau 3 ?
Tidak ada satupun ilustrasi yang benar.
Pertanyaan saya adalah untuk ABI, harusnya yang menjawab adalah ABI bukan saya sendiri.

Kronologis:
1. Saya memahami pernyataan F22 (esa tidak sama dengan tunggal) sebagai: esa bukanlah tunggal.

2. ABI protes, krn F22 tidak pernah bilang: esa bukan tunggal

3. Saya lalu bertanya: esa tidak sama dengan tunggal. Apakah esa mempunyai makna sama dengan tunggal?

Pertanyaan ini sebenarnya utk ABI.

Saya sudah berusaha menemukan titik temu jalan berpikir kamu. Lantas, bagaimana ilustrasi yg pas utk menggambarkan jalan pikiran (pemahaman) kamu itu? Saya pikir persoalan akan lebih mudah jika anda bisa membuat ilustrasi yg lebih matematis ...

Saya ikuti kronologisnya 1 s.d. 3 di atas... rasanya ngga persis begitu deh. Tapi, biarlah saya ambil waktu pelajari kembali.

Sebaiknya saya skip dulu dgn kamu, kita tunggu ABI. Di satu sisi, semua apa yg telah kamu lakukan di atas kepada saya selanjutnya menjadi account kita berdua utk melanjutkan debat pasca dgn ABI. Saya tidak akan mundur ke belakang, tetap mengambil start dari ABI ke depannya....dannnn SEMUA referensi yg anda quote utk diperlihatkan pada saya akan sama2 kita bahas sesuai dgn kepentingannya. Thanks.

by buncis hitam Wed 19 Sep 2012, 12:36 pm

@metheny.

Saya mau tanya kalo boleh menurut kamu syariat islam itu memastikan Tuhan itu esa/tunggal/satu atau malah menjamakkan Tuhan???? Coba bisa gak kamu yakinkan jawaban kamu nanti kepada orang2 non-muslim???

by metheny Wed 19 Sep 2012, 2:17 pm

MyLovelyCarnation wrote:
Saya sudah berusaha menemukan titik temu jalan berpikir kamu. Lantas, bagaimana ilustrasi yg pas utk menggambarkan jalan pikiran (pemahaman) kamu itu? Saya pikir persoalan akan lebih mudah jika anda bisa membuat ilustrasi yg lebih matematis ...

Saya ikuti kronologisnya 1 s.d. 3 di atas... rasanya ngga persis begitu deh. Tapi, biarlah saya ambil waktu pelajari kembali.

Sebaiknya saya skip dulu dgn kamu, kita tunggu ABI. Di satu sisi, semua apa yg telah kamu lakukan di atas kepada saya selanjutnya menjadi account kita berdua utk melanjutkan debat pasca dgn ABI. Saya tidak akan mundur ke belakang, tetap mengambil start dari ABI ke depannya....dannnn SEMUA referensi yg anda quote utk diperlihatkan pada saya akan sama2 kita bahas sesuai dgn kepentingannya. Thanks.

Sebenarnya sangat sederhana.
Saya mencoba menelaah dari sisi bahasa melalui kamus, dictionary bahkan dari Vulgata.
ABI mencoba membawa ke ranah pemahaman teologis Kristen.

Saya maunya dari awal, ABI maunya membawa ke ranah pakem kristen.

by keris Wed 19 Sep 2012, 3:52 pm

yang waras ngalah aj woi Kristen mah pada tolo mau di jelasin kyak gimana juga g ad guna nya f*ck

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 4:05 pm

metheny wrote:
MyLovelyCarnation wrote:
Saya sudah berusaha menemukan titik temu jalan berpikir kamu. Lantas, bagaimana ilustrasi yg pas utk menggambarkan jalan pikiran (pemahaman) kamu itu? Saya pikir persoalan akan lebih mudah jika anda bisa membuat ilustrasi yg lebih matematis ...

Saya ikuti kronologisnya 1 s.d. 3 di atas... rasanya ngga persis begitu deh. Tapi, biarlah saya ambil waktu pelajari kembali.

Sebaiknya saya skip dulu dgn kamu, kita tunggu ABI. Di satu sisi, semua apa yg telah kamu lakukan di atas kepada saya selanjutnya menjadi account kita berdua utk melanjutkan debat pasca dgn ABI. Saya tidak akan mundur ke belakang, tetap mengambil start dari ABI ke depannya....dannnn SEMUA referensi yg anda quote utk diperlihatkan pada saya akan sama2 kita bahas sesuai dgn kepentingannya. Thanks.
Sebenarnya sangat sederhana.
Saya mencoba menelaah dari sisi bahasa melalui kamus, dictionary bahkan dari Vulgata.
ABI mencoba membawa ke ranah pemahaman teologis Kristen.

Saya maunya dari awal, ABI maunya membawa ke ranah pakem kristen.

itu mah debat kamus! apa gunanya debat kamus? kehilangan konteks, brur.

emangnya kita debat di sini dlm rangka debat apa? kan debat teologi kristen. yah ngaco donk klo ngga masuk ranah teologi.

klo di saya kan tinggal mau memperluas ke doktrin trinitas ato tidak.

ada2 aja nih si metheny. Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL 3027467219

by buncis hitam Wed 19 Sep 2012, 4:13 pm

MLC wrote:
itu mah debat kamus! apa gunanya debat kamus? kehilangan konteks, brur.

emangnya kita debat di sini dlm rangka debat apa? kan debat teologi kristen. yah ngaco donk klo ngga masuk ranah teologi.

klo di saya kan tinggal mau memperluas ke doktrin trinitas ato tidak.

ada2 aja nih si metheny.

Dan saya membawa itu kembali kepada konteksnya tentang pengertian dari esa tsb melalui syariat islam yang dibangga-banggakan oleh islam, dengan pertanyaan saya yang terakhir di atas tsb kepada metheny. Tapi hasilnya nihil alias gak ada jawaban sama sekali..................So sia2 saja membahas sesuatu hal yang sudah pasti berdasarkan konteks tertentu dengan muslim.

Jadi mengertilah bahwa muslim itu selalu berbicara di luar konteks alias mudah sekali OOT.

by MyLovelyCarnation Wed 19 Sep 2012, 4:16 pm

buncis hitam wrote:
MLC wrote:
itu mah debat kamus! apa gunanya debat kamus? kehilangan konteks, brur.

emangnya kita debat di sini dlm rangka debat apa? kan debat teologi kristen. yah ngaco donk klo ngga masuk ranah teologi.

klo di saya kan tinggal mau memperluas ke doktrin trinitas ato tidak.

ada2 aja nih si metheny.

Dan saya membawa itu kembali kepada konteksnya tentang pengertian dari esa tsb melalui syariat islam yang dibangga-banggakan oleh islam, dengan pertanyaan saya yang terakhir di atas tsb kepada metheny. Tapi hasilnya nihil alias gak ada jawaban sama sekali..................So sia2 saja membahas sesuatu hal yang sudah pasti berdasarkan konteks tertentu dengan muslim.

Jadi mengertilah bahwa muslim itu selalu berbicara di luar konteks alias mudah sekali OOT.

Permasalahannya semakin jelas, mending kita tunggu ABI. Begitu bro.

by keris Wed 19 Sep 2012, 4:18 pm

yang waras ngalah aj klo yang gila mah tetep menyembah tuhan yg pke kolor aj wkwkwkwkw

by keris Wed 19 Sep 2012, 4:20 pm

1=3 trinitas mana masuk akal lo mau hitung pke rumus ap aj juga kgak bisa
Kursus penting mengenai kata ESA dan kata TUNGGAL 614250

by metheny Thu 20 Sep 2012, 7:23 am

MyLovelyCarnation wrote:]
itu mah debat kamus! apa gunanya debat kamus? kehilangan konteks, brur.

emangnya kita debat di sini dlm rangka debat apa? kan debat teologi kristen. yah ngaco donk klo ngga masuk ranah teologi.

klo di saya kan tinggal mau memperluas ke doktrin trinitas ato tidak.

ada2 aja nih si metheny.

Hehehe....bible itu bukan hanya kitab bagi Kristen trinitarian saja. Ini juga kitab suci bagi Yahudi maupun Kristen unitarian.

Seharusnya, makna echad dikembalikan pada konteks Alkitab itu sendiri. Bukan dikembalikan pada penafsiran sebuah kelompok atas nama teologi.

Cara yang paling fair adalah mengembalikan pada arti kata echad sesuai dengan bahasa aslinya, bukan bahasa teologis sekelompok orang.

Ini contohnya:

http://www.biblicalunitarian.com/videos/deuteronomy-6-4
Deuteronomy 6:4
Hear, O Israel: The Lord our God, the Lord is one. (NIV)

1. It is believed by some that the Hebrew word “one” (echad) that is used in Deuteronomy 6:4 and other verses indicates a “compound unity.” This is just not true. Anthony Buzzard writes:

It is untrue to say that the Hebrew word echad
(one) in Deut. 6:4 points to a compound unity. A recent defense of the
Trinity argues that when “one” modifies a collective noun like “cluster”
or “herd,” a plurality is implied in echad. The argument is fallacious. The sense of plurality is derived from the collective noun, not from the word “one.” Echad in Hebrew is the numeral “one.” Isa. 51:2 describes Abraham as “one” (echad), where there is no possible misunderstanding about the meaning of this simple word (p. 15).

There is no reference to the word “one” as to a plurality of any
kind. It is used of “one” in number, “the first” in a series, “one” in
the sense of “the same,” and “one” in the sense of “each” or “a certain
one.” A study of its uses in the Old Testament will reveal its simple
meaning and the truth it conveys. It is translated “first” in Genesis
1:5, when God made light on the “first” day. The whole earth spoke “one”
language before Babel (Gen. 11:1). Hagar cast her child under “one” of
the bushes (Gen. 21:15). In Pharaoh’s dream, there were seven ears of
grain on “one” stalk (Gen. 41:5). In the plague on Egypt’s livestock,
not “one” cow died in Israel (Ex. 9:6). Exodus 12:49 says that Israel
shall have “one” law for the citizen and the foreigner. The examples are
far too many to list. Echad is used more than 250 times in the
Old Testament, and there is no hint in any Jewish commentary or lexicon
that it somehow implies a “compound unity.”
.....

by buncis hitam Thu 20 Sep 2012, 2:06 pm

metheny wrote:Cara yang paling fair adalah mengembalikan pada arti kata echad sesuai
dengan bahasa aslinya, bukan bahasa teologis sekelompok orang.

Bahasa teologis orang kan hanya berdasarkan kepercayaan. Kalo Yesus itu Tuhan bagi orang yang percaya tetep saja itu artinya satu2 juga bukan dua atau tiga. Artinya mau itu ke bahasa teologis orang kek atau bahasa lain kek, ujung2nya ya tetep ke bahasa aslinya berarti tetep satu2 juga. Gimana sih kamu tuh?? dasar aneh.

Lalu bagaimana dengan pengertian muslim tentang satu atau esa tsb melalui syariat islam, ayo??? Anda tau artinya satu atau esa tapi sepertinya anda melupakan arti tsb karena membangga-banggakan syariat islam. Gimana coba tuh???? Dasar aneh........

by MyLovelyCarnation Thu 20 Sep 2012, 3:11 pm

metheny wrote:
MyLovelyCarnation wrote:]
itu mah debat kamus! apa gunanya debat kamus? kehilangan konteks, brur.

emangnya kita debat di sini dlm rangka debat apa? kan debat teologi kristen. yah ngaco donk klo ngga masuk ranah teologi.

klo di saya kan tinggal mau memperluas ke doktrin trinitas ato tidak.

ada2 aja nih si metheny.

Hehehe....bible itu bukan hanya kitab bagi Kristen trinitarian saja. Ini juga kitab suci bagi Yahudi maupun Kristen unitarian.

Seharusnya, makna echad dikembalikan pada konteks Alkitab itu sendiri. Bukan dikembalikan pada penafsiran sebuah kelompok atas nama teologi.

Cara yang paling fair adalah mengembalikan pada arti kata echad sesuai dengan bahasa aslinya, bukan bahasa teologis sekelompok orang.

Ini contohnya:

http://www.biblicalunitarian.com/videos/deuteronomy-6-4
Deuteronomy 6:4
Hear, O Israel: The Lord our God, the Lord is one. (NIV)

1. It is believed by some that the Hebrew word “one” (echad) that is used in Deuteronomy 6:4 and other verses indicates a “compound unity.” This is just not true. Anthony Buzzard writes:

It is untrue to say that the Hebrew word echad
(one) in Deut. 6:4 points to a compound unity. A recent defense of the
Trinity argues that when “one” modifies a collective noun like “cluster”
or “herd,” a plurality is implied in echad. The argument is fallacious. The sense of plurality is derived from the collective noun, not from the word “one.” Echad in Hebrew is the numeral “one.” Isa. 51:2 describes Abraham as “one” (echad), where there is no possible misunderstanding about the meaning of this simple word (p. 15).

There is no reference to the word “one” as to a plurality of any
kind. It is used of “one” in number, “the first” in a series, “one” in
the sense of “the same,” and “one” in the sense of “each” or “a certain
one.” A study of its uses in the Old Testament will reveal its simple
meaning and the truth it conveys. It is translated “first” in Genesis
1:5, when God made light on the “first” day. The whole earth spoke “one”
language before Babel (Gen. 11:1). Hagar cast her child under “one” of
the bushes (Gen. 21:15). In Pharaoh’s dream, there were seven ears of
grain on “one” stalk (Gen. 41:5). In the plague on Egypt’s livestock,
not “one” cow died in Israel (Ex. 9:6). Exodus 12:49 says that Israel
shall have “one” law for the citizen and the foreigner. The examples are
far too many to list. Echad is used more than 250 times in the
Old Testament, and there is no hint in any Jewish commentary or lexicon
that it somehow implies a “compound unity.”
.....

kamu makin ngelawak aja metheny

cek deh apa yg kamu omongin justru saling bertolak belakang antara pernyataan di sini dgn post kamu seblmnya.

kamu bisa bedakan makna kamus dgn makna konteks?

sadar ngga kamu klo kamu berdebat makna kamus sama aja kamu berdebat sekelas anak SD

by buncis hitam Thu 20 Sep 2012, 3:34 pm

@netter kafir (kafir katanya islam)

Metheny ini sebenernya lagi mencari pembenaran bahwa apa yang dipercayai oleh kristen yaitu Yesus adalah Tuhan, itu salah. Makanya dia sedang mencari pembenaran dengan kursus aneh ini. Tapi dia gak sadar kalo bahwa apa yang diperdebatkan sebenarnya bukan masalah esanya tetapi masalah kepercayaannya yang dia sendiri tidak bisa membuktikan sama sekali bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Makanya gak heran bahwa pada akhirnya topik kursus ini hanya terfokus pada makna kamus doang, bukan pada makna konteks untuk forum perdebatan antar agama ini. Dan sialnya satu2nya pembuktian bahwa Yesus bukan Tuhan hanya ada di quran yang tidak semua orang percayai. Malah dengan kursus seperti ini, membuat dia terjebak oleh kata2 esa tsb, dengan syariat islam yang dia bangga2kan.

So jangan heran kenapa dia kayaknya salah tingkah melulu........Oke

by MyLovelyCarnation Thu 20 Sep 2012, 4:27 pm

harus bisa dibedakan:

1. debat kamus
2. debat filsafat atau logika
3. debat teologis
4. debat doktrinitas kristen

debat kamus? --> ama anak SD aja

krn ini ranahnya kristen (agama teologis)-> debat fisafat sulit dilepas dari koridor teologi (teologi itu sendiri adl bagian dr fisafat).

debat doktrinitas kristen -> ini sdh masuk ranah teologi & iman yg khas kristen

Poin 2, 3 atau 4 sudah kontekstual.

by Sponsored content

Subscribe to MURTADIN_KAFIRUN